SATUAN ACARA PENYULUHAN

33
SATUAN ACARA PENYULUHAN DIABETES MELITUS Tugas SAP ini Disusun untuk Memenuhi Mata Kuliah Promosi Kesehatan DISUSUN OLEH : RATNA WULANDARI (P.17420111070) RINA PUJI MULIA (P.17420111071) RYAN ADITYA KUMARA (P.17420111072) SHELLA ASRI HANDANI (P.17420111073) SIDAS UMMAYAH (P.17420111074) PROGRAM STUDI KEPERAWATAN SEMARANG

Transcript of SATUAN ACARA PENYULUHAN

Page 1: SATUAN ACARA PENYULUHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DIABETES MELITUS

Tugas SAP ini Disusun untuk Memenuhi Mata Kuliah Promosi Kesehatan

DISUSUN OLEH :

RATNA WULANDARI (P.17420111070)

RINA PUJI MULIA (P.17420111071)

RYAN ADITYA KUMARA (P.17420111072)

SHELLA ASRI HANDANI (P.17420111073)

SIDAS UMMAYAH (P.17420111074)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN SEMARANG

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

2012

Page 2: SATUAN ACARA PENYULUHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. TEMA

Pengelolaan Diabetes Melitus

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Setelah mengikuti pendidikan kesehatan Ny.M mampu menjaga gula

darahnya tetap stabil.

2. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1x60 menit,

Ny.M dan keluarga mampu :

a. Mampu memilih serta mengelompokkan makanan yang dibatasi

dan makanan yang bebas dimakan.

b. Menjaga pola makananya setiap hari.

c. Mengetahui bahaya atau komplikasi dari gula darah yang tidak

terkontrol.

d. Status gula darah Ny.M dapat terus terkontrol.

C. SASARAN

Sasaran promkes pada kelomok kami adalah individu. Yaitu keluarga

Tn. H dan Ny. M di Gg. Temulawak RT. 01/RW. V, Banyumanik,

Bangunharjo, Semarang.

D. ISI PROMOSI KESEHATAN

1. Pengertian DM

2. Penyebab DM

3. Gejala DM

4. Komplikasi dari DM

5. Bahaya Hipoglikemia, Hiperglikemia dan Ketoasidosis Diabetik

6. Diit Makanan untuk Penderita DM

7. 3D Tips Pengelolaan Untuk Menjaga Gula Darah Tetap Normal

Page 3: SATUAN ACARA PENYULUHAN

E. METODE

1. Ceramah

2. Tanya jawab (diskusi)

F. MEDIA

1. Leaflet

2. Lembar balik

3. Materi SAP

G. STRATEGI PELAKSANAAN

Hari : Selasa

Tanggal : 6 Oktober 2012

Waktu :16.30-18.00 WIB

Tempat : Rumah Bp. Harmanto, Ketua RT. 01/RW. V

Banyumanik, Bangunharjo, Semarang.

H. PENGORGANISASIAN

Moderator : Ryan Aditya Kumara

Sekretaris : Sidas Ummayah

Presentator : Ratna Wulandari

Peraga : Rina Puji Mulia Ningrum

Sie. Dokumentasi : Shella Asri Handani

I. JADWAL PELAKSANAAN

No WAKTU ACARA TEMPAT MEDIA

1. 6 Oktober 2012

16.30-16.45 WIB

Pembukaan :

a. Memberi salam

b. Memperkenalkan diri

c. Menjelaskan tujuan

promosi kesehatan

d. Menyebutkan materi

yang akan

Rumah Bp.

Harmanto, Ketua

RT. 01/RW. V,

Banyumanik,

Bangunharjo,

Semarang.

Page 4: SATUAN ACARA PENYULUHAN

disampaikan

2. 6 Oktober 2012

16.45-17.30

Presentasi/penyampaian

materi :

Menjelaskan materi

tentang DM

Rumah Bp.

Harmanto,

Ketua RT.

01/RW. V,

Banyumanik,

Bangunharjo,

Semarang.

a. Diskusi

sederhana

b. Leaflet

c. Lembar

balik

3. 6 Oktober 2012

17.30-17.45 WIB

Evaluasi :

a. Tanya jawab

b. Meminta sasaran

untuk memilih dan

mengelompokkan

jenis makanan yang

bebas untuk

dikonsumsi dan yang

dibatasi.

Rumah Bp.

Harmanto,

Ketua RT.

01/RW. V,

Banyumanik,

Bangunharjo,

Semarang.

a. Beberapa

jenis

makanan

(buah dan

sayur)

4. 6 Oktober 2012

17.45-18.00 WIB

Penutupan :

a. Memberikan

kesimpulan

b. Mengucapakan

terimakasih kepada

sasaran atas waktu

dan kerjasamanya

c. Memberikan souvenir

kepada sasaran

d. Menutup pertemuan

Rumah Bp.

Harmanto,

Ketua RT.

01/RW. V,

Banyumanik,

Bangunharjo,

Semarang.

Page 5: SATUAN ACARA PENYULUHAN

LAMPIRAN MATERI

A. Pengertian

Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit yang akhir-akhir ini

semakin banyak dijumpai. Penyakit Diabetes Melitus juga sering kita

sebut dengan istilah kencing manis atau penyakit gula darah. Penyakit

yang satu ini termasuk jenis penyakit kronis yang tanda awalnya yaitu

meningkatnya kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan

sistem metabolisme dalam tubuh. Organ tubuh yang terganggu adalah

pankreas yang mana sudah tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Pankreas sudah tidak mampu memproduksi hormon insulin dalam

memenuhi kebutuhan tubuh.

Insulin adalah sejenis hormon jenis polipeptida yang dihasilkan

oleh kelenjar pankreas. Fungsi utama insulin ialah untuk menjaga

keseimbangan glukosa dalam darah dan bertindak meningkatkan

pengambilan glukosa oleh sel badan. Kegagalan tubuh untuk

menghasilkan insulin, atau jumlah insulin yang tidak mencukupi akan

menyebabkan glukosa tidak dapat masuk ke dalam tubuh dan digunakan

oleh sel-sel dalam tubuh (tidak terserap oleh sel-sel dalam tubuh). Dengan

demikian glukosa meningkat di dalam darah menyebabkan berlakunya

penyakit kencing manis juga dikenal sebagai Diabetes Melitus.

B. Penyebab Diabetes Melitus

1. Banyak Mengkonsumsi Makanan yang Mengandung Gula

Kita semakin sulit menghindari makanan yang mengandung gula,

hal tersebut sangat mudah di jumpai seperti es krim, sirup, minuman

dalam kemasan, permen, aneka jajanan kue dan lain-lain. Semua

makanan dan minuman tersebut kadang tanpa kita sadari mengandung

banyak gula. Yang patut diwaspadai adalah gula yang terkandung

dalam makanan dan minuman tersebut tidak pernah kita ketahui berapa

Page 6: SATUAN ACARA PENYULUHAN

takarannya. Berbeda jika kita minum teh atau kopi buatan sendiri, yang

sudah diketahui berapa sendok teh takarannya. Kita boleh minum teh

manis dan kopi selama dalam batas yang wajar.

2. Kurang tidur

Kurang tidur dapat menyebabkan berkurangnya sistem kekebalan

tubuh sehingga tubuh mudah terserang penyakit. Selain itu kebiasaan

begadang sambil minum kopi dan merokok mempunyai resiko terkena

penyakit diabetes. Oleh karena itu hindarilah kebiasaan begadang,

istirahatlah secara cukup, yaitu 8 jam dalam sehari agar tubuh dapat fit

kembali.

3. Makan terlalu banyak karbohidrat dari nasi atau roti

Perlu Anda ketahui bahwa tubuh mempunyai kemampuan yang

terbatas dalam mengolah makanan yang Anda makan. Jika Anda

makan terlalu banyak karbohidrat, maka tubuh akan menyimpannya

dalam bentuk gula dalam darah (glikogen). Jika hal ini berlangsung

setiap hari, maka dapat dibayangkan besarnya penumpukan glikogen

yang disimpan dalam tubuh. Inilah pemicu awal terjadinya gejala

diabetes.

4. Merokok

Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang tidak baik selain

minum minuman beralkohol. Merokok dapat menjadi pemicu

terjadinya diabetes. Selain merusak paru-paru, merokok juga dapat

merusak hati dan pankreas dimana hormon insulin diproduksi sehingga

dapat mengganggu produksi insulin di dalam kelenjar pankreas.

5. Kurangnya Aktivitas Fisik

Gaya hidup naik mobil ketika berangkat kerja, naik lift ketika

berada dikantor, duduk terlalu lama di depan komputer serta

kurangnya aktivitas fisik lainnya membuat sistem sekresi tubuh

berjalan lambat. Akibatnya terjadilah penumpukan lemak di dalam

tubuh yang lambat laun berat badan menjadi berlebih. Sebagai

pencegahan, Anda dapat memperbanyak aktivitas fisik selama bekerja.

Page 7: SATUAN ACARA PENYULUHAN

Misalnya jalan kaki ketika berangkat ke kantor, naik tangga,

melakukan senam ringan sehabis duduk terlalu lama dan lain-lain.

6. Faktor Keturunan

Diabetes juga dapat disebabkan karena faktor keturunan atau

genetika. Biasanya jika ada anggota keluarga yang menderita diabetes,

maka kemungkinan besar anaknya juga menderita penyakit yang sama.

Para ahli diabetes telah sepakat menentukan persentase kemungkinan

terjadinya diabetes karena keturunan. Jika kedua orang tuanya (bapak

dan ibu) menderita diabetes, maka kemungkinan anaknya menderita

penyakit diabetes yaitu 83%. Jika salah satu orang tuanya (bapak atau

ibu) adalah penderita diabetes, maka kemungkinan anaknya menderita

penyakit diabetes yaitu 53%. Sedangkan jika kedua orang tuanya

normal/tidak menderita diabetes, maka kemungkinan anaknya

menderita penyakit diabetes yaitu 15%.

7. Pola makan

Makan secara berlebihan dan melebihi jumlah kadar kalori yang

dibutuhkan oleh tubuh dapat memacu timbulnya diabetes mellitus.

konsumsi makan yang berlebihan dan tidak diimbangi dengan sekresi

insulin dalam jumlah yang memadai dapat menyebabkan kadar gula

dalam darah meningkat dan pastinya akan menyebabkan diabetes

melitus.

8. Pola hidup

Pola hidup juga sangat mempengaruhi faktor penyebab diabetes

mellitus. Jika orang malas berolah raga memiliki resiko lebih tinggi

untuk terkena penyakit diabetes mellitus karena olah raga berfungsi

untuk membakar kalori yang berlebihan di dalam tubuh. Kalori yang

tertimbun di dalam tubuh merupakan faktor utama penyebab diabetes

mellitus selain disfungsi pankreas.

9. Obesitas (kegemukan)

Orang gemuk dengan berat badan lebih dari 90 kg cenderung

memiliki peluang lebih besar untuk terkena penyakit diabetes militus.

Page 8: SATUAN ACARA PENYULUHAN

Sembilan dari sepuluh orang gemuk berpotensi untuk terserang

diabetes mellitus.

10. Bahan-bahan kimia dan obat-obatan

Bahan-bahan kimia dapat mengiritasi pankreas yang menyebabkan

radang pankreas, radang pada pankreas akan mengakibatkan fungsi

pankreas menurun sehingga tidak ada sekresi hormon-hormon untuk

proses metabolisme tubuh termasuk insulin. Segala jenis residu obat

yang terakumulasi dalam waktu yang lama dapat mengiritasi pankreas.

11. Penyakit dan infeksi pada pancreas

Infeksi mikroorganisme dan virus pada pankreas juga dapat

menyebabkan radang pankreas yang otomatis akan menyebabkan

fungsi pankreas turun sehingga tidak ada sekresi hormon-hormon

untuk proses metabolisme tubuh termasuk insulin. Penyakit seperti

kolesterol tinggi dan dislipidemia dapat meningkatkan resiko terkena

diabetes mellitus.

C. Gejala Diabetes Melitus

1. peningkatan rasa lapar

2. Peningkatan keluaran urin

3. peningkatan rasa haus

4. Cemas

5. Berat badan menurun

6. Kesemutan

7. Gatal

8. Mata kabur

9. Impotensi pada pria

10. Priuritas pada wanita

Page 9: SATUAN ACARA PENYULUHAN

D. Komplikasi Diabetes Melitus

1. Ginjal pada Diabetes Mellitus

Nefropati diabetic merupakan penyebab kematian terbanyak penderita

DM. Proteinuria penderita DM biasanya menunjukkan tingkat

kerusakan pada ginjal dan prognosis. Patogenesis nefropati diabetic

berhubungan dengan hiperglikemia, karena kerja ginjal yang terus

menerus melebihi batas untuk menyaring glukosa, peningkatan

tekanan darah pada ginjal dan perubahan struktur glomerular.

2. Diabetic Neuropathy

Diabetic neuropathy muncul pada 50% penderita DM jangka panjang

baik pada tipe 1 maupun tipe 2. Pada penderita DM kemungkinan

disebabkan gangguan sirkulasi pada sel saraf karena kerusakan

pembuluh darah, Ada pun jenis-jenisnya adalah:

a. Polyneuropathy (mononeuropathy)

Bentuk yang paling sering adalah distal symmetric polyneuropathy

berupa kehilangan kemampuan sensorik bagian distal. Gejala yang

muncul berupa perasaan gatal geli atau terbakar dimulai dari ujung

kaki menyebar ke proksimal. Lama kelamaan penderita akan

kehilangan kemampuan sensori atau kehilangan kemampuan reflek.

Sedangkan mononeuropathy biasanya menyerang bagian cranial

atau saraf perifer lainnya.

b. Autonomic neuropathy

Penderita DM dapat mengalami disfungsi saraf otonom (sistem

kolinergik, noradrenergic dan peptidergik). Saraf-saraf tersebut

mengatur jantung, gastrointestinal dan sistem kemih. Hal ini bisa

mengakibatkan takikardi, gejala gangguan pengosongan lambung,

gangguan frekuensi berkemih, dll.

Page 10: SATUAN ACARA PENYULUHAN

3. Gastrointestinal dan genitourinary

Kelainan yang paling sering muncul adalah gangguan pengosongan

lambung dan gangguan motilitas usus. Gejala yang mungkin muncul

adalah anorexia, muntah, mual, dan kembung. Penyebabnya mungkin

adalah disfungsi saraf simpatis. Selain itu hiperglikemia juga

mengganggu proses pengosongan lambung.

4. Komplikasi kardiovaskular

Faktor resiko untuk penyakit makrovaskular pada penderita DM

misalnya dislipidemia, hipertensi, obesitas, aktivitas fisik berkurang,

dan bila merokok akan semakin parah. Pada penderita DM tipe 2

biasanya terjadi peningkatan plasminogen activator inhibitor dan

fibrinogen yang meningkatkan koagulasi darah. Selain itu diabetes

juga berhubungan dengan disfungsi endotel, otot polos pada pembuluh

dan platelet. Selain penyakit jantung koroner, kemungkinan untuk

terjadi penyakit cerebrovaskular juga meningkat pada penderita DM.

penderita DM juga beresiko terkena diabetic cardiomyopathy.

5. Komplikasi pada ekstremitas bawah

DM merupakan penyebab amputasi non-traumatik tertinggi terutama

akibat ulkus pada kaki, dan infeksi. Peningkatan insidensi disebabkan

neuropathy, penyakit arteri perifer dan penyembuhan luka yang

lambat. Sekitar 15% penderita DM menderita ulkus pada kaki dan 14-

24% diantaranya harus diamputasi. Ulkus diabetikum dapat terjadi

menurt dua teori, teori sorbitol dan terori glikoksilasi.

6. Infeksi

Penderita DM juga bisa mengalami gangguan sistem imun dan fungsi

fagosit. Hal ini berhubungan dengan hiperglikemia dan gangguan

vaskularisasi. Hiperglikemia membantu kolonisasi candida dan jenis

fungal lainnya karena menyediakan makanan yang baik untuk

Page 11: SATUAN ACARA PENYULUHAN

pertumbuhan koloni. Infeksi tersering yang muncul adalah pneumonia,

UTI, dan infeksi pada kulit. Selain itu penderita DM juga lebih rentan

terhadap postoperative infection.

7. Mata

Pada DM dapat saja terjadi retinopati dimana pembuluh retina

mengalami penyempitan, karena merupakan end artery (tak punya

kolateral) sumbatan pada pembuluh retina berakibat

kebutaan. Komplikasi kronik lainnya ialah katarak diabetik sebagai

akibat tingginya kadar glukosa dalam cairan lensa mata, sehingga

cairan lensa tersebut menjadi keruh

E. Bahaya Hipoglikema, Hiperglikemia dan Ketoasidosis Diabetik

1. Hipoglikemia

Hipoglikemia adalah keadaan dimana kadar gula darah di bawah

normal, hal ini dapat terjadi setiap saat, dan dapat fatal bila tidak

segera ditangani.

Penderita hipoglikemia harus segera minum manis, disusul dengan

makan berkalori, misalnya roti manis atau beberapa biskuit.

Segera datang ke rumah sakit atau hubungi dokter anda bila pemberian

minuman manis dan biskuit tidak menolong.

a. Hipoglikemia dapat timbul setelah:

- minum obat diabetes atau suntik insulin;

- tidak makan atau merubah jam makan;

- olahraga berlebihan tanpa disertai makan; atau

- minum alkohol pada saat perut kosong.

b. Beberapa keluhan atau gejala yang terlihat adalah:

lemah;

pusing, sakit kepala;

gemetar, berkeringat dingin, lapar.

Lemah Pusing Sakit Kepala

Page 12: SATUAN ACARA PENYULUHAN

Lapar Gemetar Berkeringat Dingin

Luka yang sukar sembuh Berat badan menurun

Anjuran untuk penderita diabetes agar jangan terjadi hipoglikemia:

- kenali dan waspadai tanda-tanda hipoglikemia;

- selalu membawa permen atau biskuit saat bepergian;

- buat rencana cermat untuk pengobatan diabetes bersama dokter anda;

Segera datang ke rumah sakit atau hubungi dokter anda bila pemberian

minuman manis dan biskuit tidak menolong.

2. Hiperglikemia

Penderita diabetes selalu cenderung untuk mengalami kadar gula darah

yang tinggi atau hiperglikemia, sekalipun sudah mendapatkan

pengobatan insulin.

a. Beberapa keluhan hiperglikemia adalah:

rasa capai tidak semestinya;

kulit kering;

Page 13: SATUAN ACARA PENYULUHAN

luka yang sukar sembuh; dan

berat badan menurun.

Rasa nafsu makan bertambah dan rasa haus berlebihan

Penglihatan kabur kulit kering sering kencing

b. Apabila kadar gula darah terlalu tinggi, harus dipikirkan beberapa

hal:

Lupa minum obat? dosis kurang atau tidak tepat waktu minum

obat?

Makan berlebihan, atau makan sesuatu yang mengandung

banyak gula?

Kurang berolahraga?

Stres berlebihan?

Ada infeksi atau penyakit lain?

3. Ketoasidosis Diabetik

Ketoasidosis Diabetik (KAD) adalah keadaan serius yang dapat

berakhir dengan koma sampai kematian. Bila diabetes tidak terkontrol

dengan baik, tubuh tidak dapat menggunakan gula dengan baik untuk

kebutuhan energi, dan akan terbentuk banyak keton yang berbahaya

bagi tubuh. KAD harus dirawat intensif di rumah sakit. Penderita

diabetes perlu mengenal tanda-tanda KAD dan memeriksa urin dan

darah adanya keton dan kadar gula yang sangat tinggi.

Page 14: SATUAN ACARA PENYULUHAN

Tanda dan gejala :

rasa haus yang berlebihan;

kencing yang terlalu sering;

mual, muntah, dan nyeri perut;

nafas yang cepat dan dalam, bau nafas keton / manis; atau

mengantuk dan gangguan kesadaran.

F. Pantangan Makanan Penderita

1. Teh manis

Tingginya asupan gula menyebabkan kadar gula darah melonjak

tinggi. Belum risiko kelebihan kalori. Segelas teh manis kira-kira

mengandung 250-300 kalori (tergantung kepekatan). Kebutuhan kalori

wanita dewasa rata-rata adalah 1.900 kalori per hari (tergantung

aktivitas). Dari teh manis saja kita sudah dapat 1.000-1.200 kalori.

Belum ditambah tiga kali makan nasi beserta lauk pauk. Patut diduga

kalau setiap hari kita kelebihan kalori. Ujungnya: obesitas dan

diabetes.

2. Goreng an atau makanan yang digoreng

Karena bentuknya kecil, satu gorengan tidak cukup buat kita.

Padahal gorengan adalah salah satu faktor risiko tinggi pemicu

penyakit degeneratif, seperti kardiovaskular, diabetes melitus, dan

stroke. Penyebab utama penyakit kardiovaskular (PKV) adalah adanya

penyumbatan pembuluh darah koroner, dengan salah satu faktor risiko

utamanya adalah dislipidemia. Dislipidemia adalah kelainan

metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol

total, LDL (kolesterol jahat) dan trigliserida, serta penurunan kadar

HDL (kolesterol baik) dalam darah. Meningkatnya proporsi

dislipidemia di masyarakat disebabkan kebiasaan mengonsumsi

berbagai makanan rendah serat dan tinggi lemak, termasuk gorengan.

Page 15: SATUAN ACARA PENYULUHAN

3. Kentang

Kandungan karbohidrat pada kentang yang tinggi, membuat indeks

glikemiknya juga tinggi. Untuk itu, kurangi konsumsi kentang, baik

yang dipanggang, direbus maupun digoreng.

4. Roti putih

Kurangi konsumsi roti yang terbuat dari tepung putih. Lebih baik

pilih roti yang terbuat dari tepung gandum. Selain memiliki banyak

serat juga baik untuk jantung Anda.

5. Mie dan Pasta

Sebagian besar pasta dan mie memiliki indeks glikemik tinggi.

Artinya pasta dan mie dibuat dengan olahan karbohidrat sederhana

seperti gandum atau tepung beras. Konsumsi karbohidrat tinggi bisa

meningkatkan kadar gula dalam darah.

G. Diit Diabetes Melitus

Mengelola penyakit kencing manis atau diabetes mellitus

sebenarnya mudah asal penderita bisa mendisiplinkan diri dan melakukan

olahraga secara teratur, disiplin saran dokter, disiplin minum obat, dan

tetap optimis.

Selain mengontrol kadar gula secara teratur, melakukan diet

makanan dan olahraga yang teratur menjadi kunci sukses pengelolaaan

diabetes. Dalam hal makanan misalnya, penderita diabetes harus

memperhatikan jumlah karbohidrat. Sebab lebih dari separuh kebutuhan

energi diperoleh dari zat ini. Ada dua golongan karbohidrat yakni jenis

kompleks dan jenis sederhana. Yang pertama mempunyai ikatan kimiawi

lebih dari satu rantai glukosa sedangkan yang lain hanya satu. Di dalam

tubuh karbohidrat kompleks seperti dalam roti atau nasi, harus diurai

menjadi rantai tunggal dulu sebelum diserap ke dalam aliran darah.

Sebaliknya, karbohidrat sederhana seperti es krim, jeli, selai, sirup,

Page 16: SATUAN ACARA PENYULUHAN

minuman ringan, dan permen, langsung masuk ke dalam aliran darah

sehingga kadar gula darah langsung melejit.

Dari sisi makanan penderita diabetes atau kencing manis lebih

dianjurkan mengkonsumsi karbohidrat berserat seperti kacang-kacangan,

sayuran, buah segar seperti pepaya, kedondong, apel, tomat, salak,

semangka dll. Sedangkan buah-buahan yang terlalu manis seperti sawo,

jeruk, nanas, rambutan, durian, nangka, anggur, tidak dianjurkan.

Penderita kencing manis juga di anjurkan untuk mengkonsumsi

sayuran. Ada dua jenis sayuran yaitu jenis sayuran A dan B. Dalam

sayuran jenis A(bayam, buncis, kacang panjang, jagung muda, labu siam,

wortel, pare, nangka muda) ditambah sayuran jenis B (kembang kol, jamur

segar, seledri, taoge, ketimun, gambas, cabai hijau, labu air, terung, tomat,

sawi) akan menekan kenaikan kadar glukosa dan kolesterol darah. Bawang

merah dan putih (berkhasiat 10 kali bawang merah) serta buncis baik

sekali jika ditambahkan dalam diet diabetes karena secara bersama-sama

dapat menurunkan kadar lemak darah dan glukosa darah.

Jadwal makan pengidap diabetes dianjurkan lebih sering dengan

porsi sedang. Maksudnya agar jumlah kalori merata sepanjang hari.

Tujuan akhirnya agar beban kerja tubuh tidak terlampau berat dan

produksi kelenjar ludah perut tidak terlalu mendadak. Di samping jadwal

makan utama pagi, siang, dan malam, dianjurkan juga porsi makanan

ringan di sela-sela waktu tersebut(selang waktu sekitar tiga jam). Yang

perlu dibatasi adalah makanan berkalori tinggi seperti nasi, daging

berlemak, jeroan, kuning telur. Juga makanan berlemak tinggi seperti es

krim, ham, sosis, cake, coklat, dendeng, makanan gorengan.

Diet B tinggi serat itu termasuk diet diabetes umum, yang tidak

menderita komplikasi, tidak sedang berpuasa atau pun sedang hamil.

Prinsip makan selanjutnya adalah menghindari konsumsi gula dan

makanan yang mengandung gula. Juga menghindari konsumsi hidrat arang

olahan yakni hidrat arang hasil dari pabrik berupa tepung dengan segala

produknya. Ditambah lagi mengurangi konsumsi lemak dalam makanan

Page 17: SATUAN ACARA PENYULUHAN

sehari-hari (lemak binatang, santan, margarin, dll.), sebab tubuh penderita

mengalami kelebihan lemak darah.

Yang perlu diperbanyak justru konsumsi serat dalam makanan,

khususnya serat yang larut air seperti pektin (dalam apel), jenis kacang-

kacangan, dan biji-bijian (bukan digoreng). Bila penderita juga mengalami

masalah dengan ginjal, yang perlu diperhatikan adalah jumlah konsumsi

protein. Umumnya, digunakan rumus 0,8 g protein per kilogram berat

badan. Bila kadar kolesterol/trigliserida tinggi, disarankan melakukan diet

rendah lemak. Bila tekanan darahnya tinggi, dianjurkan mengurangi

konsumsi garam. Kegagalan berdiet bisa disebabkan karena pasien kurang

berdisiplin dalam memilih makanannya atau tidak mampu mengurangi

jumlah kalori makanannya. Bisa juga penderita tidak mempedulikan saran

dokter. Dengan melakukan diet yang teratur dan disiplin pasti kadar gula

dapat dikendalikan.

H. 3D Tips Pengelolaan Untuk Menjaga Gula Darah Tetap Normal

1. Disiplin Olah Raga

Olah raga yang teratur dapat mengendalikan risiko diabetes. Manfaat

olah raga bagi penderita diabetes antara lain:

a. Membakar kalori dan mengurangi lemak tubuh sehingga

meningkatkan kemampuan metabolisme sel dalam menyerap dan

menyimpan glukosa.

b. Meningkatkan sirkulasi darah, terutama pada kaki dan tangan, di

mana biasanya penderita diabetes memiliki masalah.

c. Mengurangi stress yang sering menjadi pemicu kenaikan glukosa

darah

Penderita diabetes yang rajin berolah raga dapat melepaskan diri dari

ketergantungan pada obat.

Page 18: SATUAN ACARA PENYULUHAN

Berikut adalah beberapa tips berolah raga bagi penderita diabetes

(diabetesi):

a. Konsultasikan dengan dokter sebelum menjalani program olah

raga. Dokter akan merekomendasikan jenis olah raga apa yang

boleh Anda lakukan sesuai dengan kondisi Anda. Dokter biasanya

akan melarang Anda berolah raga bila:

1) Glukosa darah Anda lebih dari 250 mg/dl.

2) Anda memiliki gejala retinopati (kerusakan pembuluh darah

pada mata), neuropati (kerusakan syaraf dan sirkulasi darah pada

anggota badan), nefropati (kerusakan ginjal) dan gangguan

jantung seperti jantung koroner, infark miokard, arritmia dan

lainnya.

b. Bila tidak ada larangan, mulailah dengan olah raga ringan seperti

senam aerobik, berjalan, berenang, dan bersepeda. Olah raga

aerobik tersebut bermanfaat memperdalam pernafasan dan

meningkatkan kerja jantung. Bagi Anda yang tidak pernah

berolahraga, awali dengan 10 – 20 menit setiap kali latihan,

beberapa kali seminggu.a

c. Banyak penderita diabetes yang tidak menyadari bila memiliki

masalah di kaki mereka. Sebelum berjalan sehat atau jogging,

pastikan kenyamanan dan keamanan sepatu yang dipakai:

1) Selalu gunakan kaus kaki yang nyaman.

2) Periksa apakah ada krikil atau benda lain sebelum mengenakan

sepatu.

3) Hindari lecet atau goresan di kaki

d. Bila Anda memiliki masalah di kaki, sebaiknya pilih berenang,

senam atau bersepeda yang tidak terlalu membebani kaki.

Page 19: SATUAN ACARA PENYULUHAN

e. Jangan mengangkat beban berat karena dapat meningkatkan

tekanan darah secara tiba-tiba.

f. Awali dan akhiri latihan dengan pemanasan dan pendinginan

selama 5-10 menit untuk mengurangi risiko jantung dan cedera

otot.

g. Jangan menambah porsi latihan secara drastis. Setiap kali, naikkan

hanya satu faktor saja (frekuensi, lama atau intensitas latihan).

h. Kenakan tanda pengenal diabetes, agar orang tahu bila terjadi

sesuatu dengan Anda. Hipoglikemi adalah risiko yang dapat

terjadi sewaktu berolah raga. Kenaikan penyerapan glukosa oleh

otot dapat menurunkan gula darah ke tingkat yang sangat rendah

(hipoglikemi). Gejala hipoglikemi adalah badan gemetar, jantung

berdebar, keringat bertambah, rasa lapar, pusing, lesu, bingung,

dan perubahan mood yang cepat.

i. Bila terkena gejala hipoglikemi:

1) Lakukan tes gula darah untuk mengecek.

2) Konsumsi makanan atau minuman manis, misalnya jus atau

manisan buah. Hindari makanan yang mengandung lemak

karena menghalangi penyerapan glukosa oleh tubuh.

3) Istirahat selama 10 -15 menit dan lakukan pengecekan lagi

sebelum melanjutkan latihan. Jangan meneruskan berolah raga

bila gula darah di bawah 100 mg/dl.

4) Bila melanjutkan berolah raga, selalu waspada terhadap

munculnya kembali gejala hipoglikemi.

5) Setelah selesai berolah raga, makanlah makanan yang

mengandung karbohidrat kompleks seperti ubi, roti, dan

jagung.

j. Lakukan pengetesan glukosa darah 12 jam setelah latihan yang

agak berat untuk mengecek adanya hipoglikemi yang muncul

setelah latihan (late onset).

Page 20: SATUAN ACARA PENYULUHAN

k. Berolahragalah dengan gembira. Untuk meningkatkan dan

mempertahankan motivasi Anda berolahraga, bergabunglah

dengan klub-klub olah raga diabetes yang ada di dekat tempat

tinggal Anda.

2. Disiplin Makan

Mengidap diabetes bukan berarti anda tidak boleh menikmati makanan

favorit anda. Silahkan mengkonsumsi makanan kesenangan anda

namun hindari yang banyak mengandung lemak dan gula.

a. Jadwal makanan selalu 3 kali sehari, dengan jarak 4-6 jam

b. Banyak mengandung jenis sayuran, kaya serat, rendah karbohidrat

dan lemak

c. Jumlah makanan disesuaikan untuk mencapai berat badan ideal.

d. Berbeda dengan makanan biasa, diet diabetes harus tepat jadwal,

tepat jenis, dan tepat jumlah.

Tujuan diet diabetes adalah menyesuaikan makanan dengan

kemampuan tubuh yang menggunakan dan memerlukannya, sehingga

dapat:

a. Menjaga kadar gula darah tetap normal

b. Mencapai berat badan ideal

c. Penderita dapat melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasa

d. Menghindari komplikasi.

Makan secara teratur sesuai dengan jumlah dan pembagian yang telah

dianjurkan oleh dokter dan ahli gizi anda. Bahan makanan yang

dihindari adalah:

a. Gula murni dan bahan makanan yang diolah dengan memakai gula

murni seperti gula pasir, gula jawa, madu, sirop, dan lain-lain;

Page 21: SATUAN ACARA PENYULUHAN

b. Makanan yang banyak mengandung lemak, seperti keju, mentega,

kuning telor, susu fullcream, santan dan sebagainya;

c. Buah-buahan manis seperti mangga, nangka, rambutan, sawo,

sirsak, nanas, anggur, duku, durian, jeruk manis.

d. Bahan makanan yang dibatasi adalah makanan yang mengandung

banyak karbohidrat, seperti nasi, lontong, ketan, jagung, roti, ubi,

singkong, talas, kentang, sagu, mie, dan bihun.

3. Disiplin Minum Obat

Diabetes mellitus merupakan penyakit yang kronis atau menahun,

sehingga memerlukan perhatian, pengobatan, serta perawatan yang

berkesinambungan dan berlangsung seumur hidup.

Pengobatan ini harus dilakukan secara teratur dan sesuai resep dokter

agar glukosa dalam darah tetap normal.

Cara kerja obat anti diabetes oral bermacam-macam:

e. mengurangi resistensi insulin, sehingga insulin bekerja lebih baik dan sel

tubuh dapat menyerap glukosa lebih efektif

f. memperbaiki produksi insulin di pancreas

g. mengurangi produksi glukosa di hati

h. mengurangi penyerapan glukosa dari makanan di usus.

Page 22: SATUAN ACARA PENYULUHAN

DAFTAR PUSTAKA

Carpenitto, Lynda Juall. (2000). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Alih

Bahasa : Monica Ester, Edisi 8. EGC : Jakarta.

World Health Organization Department of Noncommunicable Disease

Surveillance (1999). "Definition, Diagnosis and Classification of

Diabetes Mellitus and its Complications" (PDF).

www.indomedia.com