SATUAN ACARA PENYULUHAN
-
Upload
ruwita-alri-pratiwi -
Category
Documents
-
view
472 -
download
13
Transcript of SATUAN ACARA PENYULUHAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik : Remaja, Pranikah, Prakonsepsi
Sub Topik :
Sasaran : Remaja Karang Taruna Desa Surabaya
Tempat : Kelurahan
Hari/Tanggal : Senin / 28 November 2011
Waktu : 1 x 25 menit (09.00 - 08.25)
I. ANALISIS INSTRUKSIONAL
1. Penyuluh : Mahasiswa Fakultas Kedokteran Program
Studi Pendidikan Bidan yang sedang mengadakan penyuluhan di kelurahan
Surabaya.
Pembimbing akademik : Sadjabibi I, S.Kp, M.Kes
Moderator : Rikita Trias Satiti
Pembicara : Prabani Risa Kartika
Wenni Rachmawuri
Observer : Ruwita Alri Pratiwi
Fasilitator : Made Sintya Pawitri
2. Peserta : Para Remaja Karang Taruna desa
II. TUJUAN
1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Pada akhir Penyuluhan, para remaja karang taruna desa mengerti dan dapat
menjelaskan kembali mengenai golongan kehamilan dengan resiko tinggi serta
nantinya kehamilan risiko tinggi dapat dicegah dan diatasi dengan baik bila
gejalanya ditemukan sedini mungkin sehingga dapat melahirkan dengan
selamat dan mendapatkan bayi yang sehat.
2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
a. Ibu dapat menjelaskan definisi kehamilan risiko tinggi.
b. Ibu dapat menjelaskan siapa saja ibu hamil yang termasuk golongan
kehamilan dengan risiko tinggi.
c. Ibu dapat menyebutkan tanda-tanda bahaya pada kehamilan.
d. Ibu dapat menjelaskan bahaya apa saja yang dapat ditimbulkan akibat Ibu
hamil dengan risiko tinggi.
e. Ibu dapat menjelaskan cara pencegahan kehamilan dengan risiko tinggi.
f. Ibu dapat menjelaskan cara mengatasi bahaya kehamilan risiko tinggi
dengan bijaksana.
g. Ibu dapat menjelaskan tentang alat yang dapat digunakan untuk melakukan
deteksi dini faktor resiko pada ibu hamil risiko tinggi.
III. MATERI
1. Definisi.
2. Golongan ibu hamil dengan risiko tinggi.
3. Tanda-tanda bahaya pada kehamilan.
4. Bahaya yang timbul pada ibu hamil dengan resiko tinggi.
5. Cara pencegahan kehamilan dengan risiko tinggi.
6. Cara mengatasi bahaya kehamilan risiko tinggi dengan bijaksana.
7. Alat Skrining ibu hamil risiko tinggi.
IV. METODE
Seminar dan Diskusi
V. MEDIA
LCD, Monitor, dan Leaflet
VI. SETTING
A.WAKTU
No Waktu Tahap Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
1 3 menit Pembukaan 1. Membuka kegiatan dengan
mengucapkan salam dan
menanyakan kabar.
2. Kontrak waktu
1. Menjawab salam
dan menyatakan
kabar.
2. Mendengarkan
3. Memperkenalkan diri.
4. Menjelaskan tujuan
penyuluhan.
5. Menyebutkan materi yang
akan diberikan.
3. Memperhatikan.
2. 10
menit
Kegiatan
Penyuluhan
1. Menggali pengetahuan
peserta mengenai KRT
(Kehamilan Resiko Tinggi)
2. Menjelaskan tentang KRT
(Kehamilan Resiko Tinggi)
1. Mendengarkan
dan
memperhatikan.
3. 10
menit
Diskusi
dan
Evaluasi
1. Memberikan kesempatan
kepada peserta untuk
mengajukan pertanyaan
kemudian mendiskusikan
bersama-sama.
2. Menanyakan kembali materi
yang telah diberikan
3. Membagikan Leaflet
1. Bertanya
mengenai materi
yang kurang
jelas.
2. Peserta mampu
menjelaskan
kembali materi
yang diberikan.
4 2 menit Penutup 1. Penyaji menarik kesimpulan
dari materi yang telah
dijelaskan.
2. Mengucapkan terimakasih
atas kesempatan dan
perhatian yang diberikan.
3. Salam penutup
1. Memperhatikan
2. Mengucapkan
terimakasih
kembali kepada
mahasiswa yang
memberikan
penyuluhan.
3. Menjawab salam.
Ruangan
VII. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
- Jumlah peserta yang hadir dalam penyuluhan minimal 20 peserta
- Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanaan di Poli Hamil dan Poli Kandungan
RSU Haji
- Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan 3 hari sebelum dan
menjelang penyuluhan dilakukan
2. Evaluasi Proses
- Acara dilaksanakan tepat waktu
- Peserta antusias dengan kegiatan penyuluhan
- Tidak ada yang meninggalkan tempat penyuluhan sebelum acara selesai
- Peserta penyuluhan mengajukan pertanyaan dan menjawab dengan tepat
3. Evaluasi Hasil
Peserta dapat mengerti dan dapat menjelaskan kembali mengenai kehamilan
resiko tinggi sehingga dapat dilakukan deteksi dini faktor resiko pada ibu
hamil.
VIII. JOB DESCRIPTION
Moderator
1) Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam
2) Memperkenalkan diri
3) Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
4) Menyebutkan materi yang akan diberikan
= Timer
= Pembicara
= Moderator
= Observer
= Peserta
5) Memimpin jalannya penyuluhan dan menjelaskan waktu penyuluhan
6) Menulis pertanyaan yang diajukan peserta penyuluhan
7) Menjadi penengah komunikasi antara peserta dan pemberi materi
8) Mengatur waktu kegiatan penyuluhan
Pembicara
1) Menggali pengetahuan peserta tentang imunisasi polio
2) Menjelaskan materi imunisasi
3) Menjawab pertanyaan peserta
Fasilitator
1) Menyiapkan tempat dan media sebelum memulai penyuluhan
2) Mengatur tehnik acara sebelum dimulainya penyuluhan
3) Memotivasi peserta untuk mengajukan pertanyaan saat moderator memberi
kesempatan bertanya
4) Membantu pembicara menjawab pertanyaan dari peserta
5) Membagi leaflet kepada peserta pada saat evaluasi
Observer
1) Mengobservasi jalannya proses kegiatan
2) Mencatat perilaku verbal dan non verbal peserta selama kegiatan penyuluhan
berlangsung
3) Memberikan penjelasan kepada pembimbing tentang evaluasi hasil penyuluhan
MATERI PENYULUHAN
I. DEFINISI
Kehamilan risiko tinggi adalah suatu kehamilan yang memiliki resiko lebih
besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), akan terjadinya penyakit
atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan.
Pengertian risiko adalah suatu ukuran statistik dari peluang atau kemungkinan
untuk terjadinya suatu keadaan gawat darurat yang tidak diinginkan pada masa
mendatang, yaitu kemungkinan terjadinya komplikasi obstetrik pada saat
persalinan yang dapat menyebabkan kematian, kesakitan, kecacatan,
ketidaknyamanan atau ketidakpuasan pada ibu dan atau bayi.
Sebagai contoh pada ibu dengan persalinan macet kemudian terjadi robekan
rahim. Untuk menyelamatkan si ibu (di mana janin sudah mati) rahim ibu
terpaksa diangkat (diamputasi). Bila ibu dapat diselamatkan, maka ibu
kehilangan rahim, menjadi cacat, tidak dapat haid dan tidak mempunyai anak
lagi dengan ketidaknyamanan dan ketidakpuasan dalam hidupnya.
II. Golongan Ibu Hamil dengan Risiko Tinggi
Psangan Usia Subur 15-49 tahun.
Masa Menunda = < 20 tahun
Masa Mengatur = 20-35 tahun.
Masa Mengakhiri = >30 tahun
III. Metode Kontrasepsi
Metode Kontrasepsi ALAMIAH
Pantang berkala : Menghindari masa subur
Senggama terputus : Ekspulsi praejakulasi
Metode Laktasi Amenore : menyusui
Kontrasepsi yang mengandalkan pemberian Air Susu Ibu ( ASI )
secara eksklusif, artinya hanya diberikan ASI tanpa tambahan makanan
atau minuman apa pun lainnya.
MAL dapat dipakai sebagai kontrasepsi bila:
Menyusui secara penuh ( full breast feeding );lebih efektif bila
pemberian > 8 x sehari.
Belum haid.
Umur bayi kurang dari 6 bulan.
Efektif sampai 6 bulan
Harus dilanjutkan dengan pemakaian
Metode Kontrasepsi NON ALAMIAH
Hormonal : pil, suntik,dan susuk
Pil dibagi 2 :
1. Progestin :
- cocok untuk perempuan yang menyusui karena tidak
menurunkan produksi laktasi..
- Tidak memberikan efek samping estrogen dan dapat
dipakai sebagi kontrasepsi darurat.
2. Kombinasi :
- efektif dan reversible
- harus diminum setiap hari dan jangan memiliki efek
samping yang serius
- tidak dianjurkan bagi ibu yang menyusui
- dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat.
Suntik
1. Suntik Kombinasi ( 1bulan )
- mengandung estrogen dan progesterone.
- sangat efektif selama klien datang tepat waktu untuk
suntik
- Tingkat kesuburan akan kembali cepat jika suntik
dihentikan.
- Aman bagi hampir semua Ibu.
2. Suntik 3 Bulan ( Depo )
-sangat efektif mencegah kehamilan.
- kembalinya kesuburan cukup lama\
- aman bgi semua ibu
- merubah siklus bulanan.
Susuk
- Diletakkan di bawah kulit lengan atas 3 kapsul dan efektif
selama 3 tahun\
- aman bagi semua ibu serta mempengaruhi siklus haid.
Non Hormonal : Kondom, IUD, Tubektomi, dan vasektomi
Kondom
Mencegah kehamilan dan IMS
Sangat efektif jika digunakan selama bersenggama.
Dapat digunakan bersama metode lainnya.
Mudah didapat dan digunakan.
IUD
Alat kecil yang dipasang di rahim
Sangat efektive dan aman.
Bekerja hingga 10 tahun.
Dapat menambah perdarahan menstruasi dan dapat
menyebabkan kram.
Tubektomi
Dengan tidakan operasi
Rahim tidak diangkat sehingga ibu dapat tetap haid
Metode yang tidak mudah dikembalikan ke semula
Hanya dilakukan jika ibu sudah tidak menginginkan
anak lagi.
Sangat efektif , aman hampir semua ibu karena tidak
meiliki efek jangka panjang.
Vasektomi
Tindakan operasi, pembuntuan saluran vas diferen pada
pria
Metode yang tidak mudah dikembalikan semula<
hanya bagi pria yang tidak menginkan anak lagi
Aman bagi seriap priia karena tidak memiliki efek
samping jangka panjang
IV. Keuntungan dan Kerugian
Metode Kontrasepsi ALAMIAH :
Metode Laktasi Amenore :
Keuntungan :
Efektivita tinggi
Tideak mengganggu senggama dan tidak ada efek samping
sistemik
Tidak perlu obat, biaya dan alat
Untuk bayi, bayi mendapat kekebalan pasif dari ASI ibu
Pada Ibu mengurangi resiko perdarahan pascapersalinan
sehingga mengurangi resiko anemia
Meningkatkan hubungan psikologik ibu dan bayi
Kerugian :
Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera
menyusui dalam 30 menit pascapersalinan
Efektivitas tinggi hanya sampai kembalinya haid atau sampai
dengan 6 bulan
Tidak melindungi dari IMS termasuk Hepatitis b/HBV dan
HIV/AIDS
Metode Kontrasepsi NON ALAMIAH
HORMONAL
PIL
1. Minipil
Keuntungan :
Sangat efektif bila digunkan secara benar
Tidak mengganggu hubungan seksual
Tidak mempengaruhi ASI
Dapat dihentikan setiap saat
Mengurangi nyeri haid, jumlah darah haid
Menurunkan tingkat anemia
Sedikit mengganggu metabolism karbohidrat sehingga
relative aman bagi perempuan yang mengidap kencing
manis
Mencegah dari kanker endometrium dan kanker radang
panggul.
Kerugian
Meningkatkan atau menurunkan berat badan
Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang sama
Payudara menjadi tegang
Menyebabkan mual, pusing dan jerawat.
Efektifitasnya rendah apabila digunakan bersama
dengan obat TBC atau obat epilepsy
Menyebabkan Hirsutisme
2. Kombinasi
Keuntungan :
Tidak mengganggu hubungan seksual
Siklus haid menjadi teratur
Mencegah anemia
Dapat digunakan jangka panjang
Kesuburan kembali setelah penggunaan pil dihentikan
Mencegah timbulnya kehamilan ektopik, kanker
ovarium dan endometrium, dysmenorhea serta jerawat
Kerugian :
Mual dan timbul perdarahan bercak pada 3 bulan
pertama.
Nyeri payudara pusing dan berat badan sedikit naik
Tidak boleh pada permpuan yang menyusui, depresi,
TD tinggi, gangguan pembekuan darah.
SUNTIK
1. Suntik Kombinasi
Keuntungan :
Efek samping sangat kecil
Mengurangi jumlah perdarahan haid dan anemia
Mencegah kanker ovarium,kanker endometrim, dan
penyakit payudara jinak
Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
Kerugian :
Mual
Sakit kepala
Pendarahan dengan pola tidak teratur
Efektifitas berkurang apabila digunakan dengan obat
epilepsy dan TBC.
Dapat terjadi efek samping serius seperti serangan
jantung, struk, dan penambahan berat badan
Kemungkinan melambatnya pemulihan kesuburan
2. Suntik 3 bulan
Keuntungan :
Penceghaan kehamilan jangka panjang
Aman bagi penyakit jantung dan gangguan pembekuan
darah.
Mencegah kanker endometrium, penyakit jinak
payudara, penyakit radang panggul
Aman digunakan bagi wanita usis > 35 tahun
Kerugian :
Gangguan haid
Kenaikkan berat badan
Terlambatnya kembalinya kesuburan
Penggunaan jangka panjang bisa menurunkan
kepadatan tulang ( densitas ), sakit kepala, jerawat.
IMPLAN
Keuntungan :
Perlindungan jangka panjang, tidak mengganggu ASI,
dan tidak mengganggu senggama.
Mengurangi nyeri haid
Memperbaiki anemia
Mencegah endometriosis dan penyakit radang panggul
Kerugian :
Nyeri kepala, nyeri payudara, mual, efektivitas menurun
jika digunakan dengan obat TBC atau Epilepsi
NON HORMONAL
IUD
Keuntungan :
Dapat efektifitas segera setelah pemasanagan
Tidak mempengaruhi hubungan seksual
Dapat dipasang segera melahirkan atau abortus
Tidak ada interaksi dengan obat-obat
Kerugian :
Darah haid lebih panjang
Perlu pemeriksaan pelvic terlebih dahulu
Tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik
KONDOM
Keuntungan :
Tidak mengganggu kesehatan klien karena tidak
mengganggu sistemik
Tidak perlu resep dokter
Mencegah penularan IMS , ejakulasi dini,
imunofertilitas.
Kerugian :
Efektifitas rendah
Mengganggu hubungan seksual
Menyebabkan kesulitan mempertahankan ereksi.
TUBEKTOMI
Keuntungan :
Baik bagi klien yang mempunyai kehamilan resiko
tinggi.
Tidak ada efek samping dalam jangka panjang, tidak
ada perubahan fungsi seksual.
Pembedahan sederhana sehingga hanya diperlukan
anestesi lokal
Kerugian :
Bersifat permanen sehingga dapat menimbulkan
penyesalan.
Diperlukan dokter yang terlatih untuk melakukan.
VASEKTOMI
Keuntungan :
Tindakan bedah, aman dan sederhana
Tidak ada efek samping jangka panjang.
Kerugian :
Bersifat permanen
Daapat menimbulkan hematoma skrotalis dan atrofi
testis.
V. Tempat Pelayanan KB
Di Bidan Praktek swasta, Dokter Praktik Swasta, Pelayanan Kesehatan.
VI. Pengambilan Keputusan KB
Kapan Harus ber-KB?
-6 minggu setelah melahirkan: ovulasi dapat terjadi pada minggu ke 4..
- Dalam 7 hari sat haid : untuk memastikan jika ibu dalam keadaan tidak
hamil.
- Setiap saat jika tidak hamil
PRINSIP PENGAMBILAN KEPUTUSAN :
Murah
Efektif
Sederhana
Resiko Rendah
Aman
DAFTAR PUSTAKA
Saifudin, Abdul,dkk. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi . Jakarta:Tri Dasa