Satuan Acara Pekknyuluhan Pandan 1
description
Transcript of Satuan Acara Pekknyuluhan Pandan 1
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
KEBUTUHAN AMAN DAN NYAMAN : KOMPRES PANAS ATAU DINGIN
DI RUANG ROSELLA 1 RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA
Nama Kelompok :
1. Qonita (P27820714012)
2. Reny Nur Afni Putri (P27820714016)
3. Fitri Ardiana (P27820714022)
4. Fika Agustina (P27820714023)
5. Efrizal Fikri Harlianto (P27820714032)
PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN GAWAT DARURAT SURABAYA
JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA
2015
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA
2015
SATUAN ACARA PENYULUHAN SEROSIS HEPATIS
Bidang Studi : Keperawatan Dasar Manusia 1
Topik : Penatalaksanaan dan Pencegahan Serosis Hepatis
Sasaran : Seluruh Keluarga Pasien di Ruang Pandan 1 RSUD Dr.
Soetomo Surabaya
Tempat : Ruang Pandan 1 RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Hari/Tanggal : Kamis, 8 Oktober 2015
Waktu : 30 menit
I. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan keluarga pasien
mengerti tentang penatalaksanaan dan pencegahan penyakit serosis hepatis
dan nya.
II. Tujuan Khusus
Setelah mendapat penyuluhan, peserta dapat :
1. Memahami dan mengerti tentang pengertian Serosis Hepatis
2. Memahami dan mengerti tentang penyebab Serosis Hepatis
3. Memahami dan mengerti tentangtanda dan gejala Serosis Hepatis
4. Memahami dan mengerti tentang penatalaksanaan Serosis Hepatis
5. Memahami dan mengerti tentang komplikasi Serosis Hepatis
6. Memahami dan mengerti tentang pencegahan Serosis Hepatis
III. Sasaran
Seluruh Keluarga Pasien di Ruang Pandan 1RSUD Dr. Soetomo Surabaya
IV. Materi
1. Pengertian Serosis Hepatis
2. Penyebab Serosis Hepatis
3. Tanda dan Gejala Serosis Hepatis
4. Penatalaksanaan Serosis Hepatis
5. Komplikasi Serosis Hepatis
6. Pencegahan Serosis Hepatis
V. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
VI. Media
1. LCD
2. Leaflet
VII. Kegiatan
1. Setting Waktu
WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA5 Menit Pembukaan:
1. Memperkenalkan diri2. Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan.3. Melakukan kontrak waktu.4. Menyebutkan materi
penyuluhan yang akan diberikan
1. Menyambut salam dan mendengarkan
2. Mendengarkan3. Mendengarkan4. Mendengarkan
15 Menit Pelaksanaan :1. Menjelaskan tentang
pengertian Serosis Hepatis2. Menjelaskan tentang
penyebabSerosis Hepatis3. Menjelaskan tentang tanda
dan gejala Serosis Hepatis4. Menjelaskan tentang
penanganan Serosis Hepatis5. Menjelaskan tentang
penatalaksanaan Serosis Hepatis
6. Menjelaskan tentang komplikasi Serosis Hepatis
Mendengarkan dan memperhatikan
5 Menit Tanya Jawab :Menanyakan pada pesertatentang materi yang diberikan dan memberikan penghargaan kepada peserta bila dapat menjawab & menjelaskan kembali pertanyaan/materi
Menjawab & menjelaskan pertanyaan
5 Menit Penutup : 1. Mengucapkan terima-kasih
kepada peserta2. Mengucapkan salam
Mendengarkan dan membalas salam
2. Setting Tempat
Keterangan :
: Penyaji : Peserta : Observer
: Moderator : Fasilitator
VIII. Pengorganisasian
Pembimbing :1. Ni Made Sukerthi, SST
2. Ramang Sukmono, S.Kep.,Ns
3. Slamet Purnomo Sidiq, S.Kep.,Ns
Moderator : Qonita
Penyaji :1. Reny Nur Afni Putri
2. Fika Agustina
Observer :Dwi Adji Norontoko,
Fasilitator :1. Dwi Adji Norontoko
2. Arie Kusuma H., S.Kep.,Ns
3. Efrizal Fikri Harlianto
4. Fitri Ardiana
IX. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria Struktur
1) Peserta hadir di Ruang Pandan 1 tepatwaktu jam 10.00 WIB
2) Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di Ruang Pandan 1 RSUD
Dr. Soetomo Surabaya
3) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum
dan saat penyuluhan.
2. Kriteria Proses
1) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
2) Peserta konsentrasi mendengarkan penyuluhan.
3) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
lengkap dan benar.
3. Kriteria Hasil
1) Mampu memahami dan mengerti tentang pengertian Serosis Hepatis
2) Mampu memahami dan mengerti tentang penyebab Serosis Hepatis
3) Mampu memahami dan mengerti tentang tanda dan gejala Serosis
Hepatis
4) Mampu memahami dan mengerti tentang penatalaksanaan Serosis
Hepatis
5) Mampu memahami dan mengerti tentang komplikasi dari serosis
Hepatis
6) Mampu memahami dan mengerti tentang pencegahan Serosis
Hepatis
MATERI PENYULUHAN KESEHATAN RUMAH
SAKITPenanganan dan Penatalaksanaan Penderita Serosis Hepatis
Oleh : Kelompok 7
1. Definisi
Sirosis adalah suatu kondisi dimana jaringan hati yang normal digantikan
oleh jaingan parut (fibrosis) yang terbentuk melalui proses bertahap. Jaringan
parut ini memengaruhi struktur normal dan regenerasi sel-sel hati. Sel-sel hati
menjadi rusak dan mati sehingga hati secara bertahap kehilangan fungsinya.
Hati (Liver) adalah organ dibagian kanan atas perut yang memiliki
banyak fungsi, diantaranya :
1) Menyimpan glikogen (bahan bakar untuk tubuh) yang terbuat dari gula.
Bila diperlukan, glikogen dipecah menjadi glukosa yang dilepaskan
kedalam aliran darah.
2) Membantu proses pencernaan lemak dan protein.
3) Membuat protein yang penting bagi pembekuan darah.
Hati-hati sirosis berisiko mengembangkan kanker hati (hepatocellular
Carcinoma). Resiko bervariasi sesuai penyebab sirosis. Resiko
terbesar adalah pada sirosis yang disebabkan oleh infeksi hepatitis C
dan B, diikuti dengan sirosis yang disebabkan oleh hemokromatosis.
4) Mengolah berbagai obat yang di minum.
5) Membantu membuang racun dari tubuh
2. Penyebab
Sirosis dapat disebabkan oleh banyak keadaan, termasuk radang kronis
berkepanjangan, racun, infeksi, dan penyakit jantung. Penyebab sirosis hepatis
dari yang paling sering yaitu:
1) Hepatitis C (26%)
2) Alcoholic liver disease (21%)
3) Penyebab cryptogenik / tidak diketahui (18%)
4) Hepatitis C + alkohol (15%)
5) Hepatitis B (15%)
6) Lain-lain (5%)
Ada 3 tipe Sirosis Hepatis :
1) Sirosis laennec ( disebut juga sirosis alkoholik, portal, dan sirosis gizi)
dimana jaringan parut secara khas mengelilingi daerah portal, sering
disebabkan oleh alkoholis klinis.
2) Sirosis pasca nekrotik
Dimana terdapat pita jaringan parut yang lebar sebagai akibat lanjut dari
hepatitis virus akut yang terjadi sebelumnya.
3) Sirosis biliaris
Dimana pembentukan jaringan parut terjadi dalam hati di sekitar saluran
empedu. Terjadi akibat obstruksi bilier yang kronis dan infeksi.
3. Tanda dan Gejala
1) Keluhan Penderita
- Pruritis
- Urine berwarna gelap
- Ukuran lingkar pinggang meningkat
- Turunya selera makan dan turunnya berat badan
- Ikterus ( kuning pada kulit dan mata ) muncul belakangan
2) Tanda Klasik
- Telapak tangan merah
- Pelebaran pembuluh darah
- Peningkatan waktu protombin adalah tanda yang lebih khas
- Ensefelopati hepatitis dengan hepatits fulminan akut dapat terjadi dalam
waktu singkat dan pasien akan merasa mengantuk, delirium, kejang,
dan koma 24 jam.
- Onset enselopati hepatitis dengan gagal hati kronik lebih lambat dan
lemah
4. Penatalaksanaan
Diet Sirosis Hepatis
- Puasa : setelah mengalami gejala yang menandai hepatitis, akan ada
kemungkinan anjuran untuk puasa. Puasa mengurang beban kerja hati dalam
mencerna dan menggunakan makanan dengan suatu cara sehingga tubuh
dapat memperoleh energi darinya. Puasa juga dapat meningkatkan
pembuangan cairan empedu dari dalam darah dan hati. Selama menjalankan
puasa disarankan untuk mengonsumsi banyak air mineral untuk membantu
menetralkan racun dan mengeluarkan racun dari tubuh.
- Jus Buah : untuk membantu proses penyembuhan dilihat dari parah tidaknya
gejala yang dialami, dan akan dianjurkan untuk merekomendasikan juas
1. JANGAN MENGONSUMSI ALKOHOL TERUTAMA DENGAN KONSUMSI ALKOHOL
YANG BERLEBIHAN
2. HINDARI PAJANAN DENGAN ZAT KIMIA TERTENTU (KARBON
TETRAKLORIDA,NAFTALEN, TERKLORINASI, ARSEN ATAU FOSFOR)
3. INFEKSI SKISTOSOMIASIS (SUATU PARASIT YANG MENGINFEKSI BERBAGAI
SPESIES)
buah seperti lemon, anggur, jeruk. Dan jus jeruk dapat diteruskan sampai
nafsu makan kembali normal.
- Jus wortel : satu gelas jus wortel sepanjang proses pengobatan.
- Sayuran : pada akhir masa puasa direkomendasikan untuk mengkonsumsi
salad adan sup sayuran. Makanan ini mudah di cerna dan oleh karenannya
tidak akan mempengaruhi fungsi hati secara negatif. Hindari menambahkan
cuka dan garam ke dalam salad. Untuk menambah rasa dapat menambahkan
sedikit perasan jeruk nipis.
- Harus membatasi susu dan produk susu, sejenis bubur halus dari polong-
polongan , telur, dan makanan non vegetarian hingga sembuh sepenuhnya
- Hindari alkohol dan makanan serta minuman yang mengandung ragi agar
beban kerja organ hati tidak semakin berat.
- Pada pasien yang tidak ada koma hepatik diberikan diet yang mengandung
protein 1 gr/KgBB dan kalori sebanyak 2000-3000 kkal/hari atau 35-40
kcal/KgBB/hari dengan protein berkisar antara 1,2-1,6 gr/KgBB bergantung
pada derajat malnutrisi dan kondisi lain yang dialami pasien
5. Komplikasi
1. Variceas Esophageal Hemorrhage (Perdarahan varises esofagus)
2. Hepatic encephalophaty
3. Hipertensi portal
4. Asites
6. Pencegahan
Upaya untuk memeperlambat atau menghentikan penyebab serosis hepatis:
1. Tidak minum alkohol
2. Pengobatan untuk mengendalikan virus hepatitis
3. Steroid atau obat penekan kekebalan lainnya untuk mengobati penyakit
autoimun yang menyebabkan kerusakan hati
4. Obat-obatan yang dapat membantu mengurangi hipertensi portal (diuretic).
Pemberian diuretik hanya bagi penderita yang telah menjalani diet rendah
garam dan pembatasan cairan karena satu komplikasi akibat pemberian
diuuretik adalah hipokalemia dan hal ini dapat mencetuskan encepalophaty
hepatic
Tindakan Supportif antara lain :
1) Istirahat yang cukup
2) Pengaturan makanan yang cukup dan seimbang
Misalnya : cukup kalori, protein 1 gr/KgBB/ hari dan vitamin
3) Pengobatan berdasarakan etiologi misalnya pada sirosis hati akibat infeksi
virus hepatitis C dapat dicoba dengan interferon