SATRIA_Teknologi Stent Terbaru Atasi Sumbatan Pembuluh Darah
-
Upload
nhisa-dnyxi -
Category
Documents
-
view
217 -
download
0
description
Transcript of SATRIA_Teknologi Stent Terbaru Atasi Sumbatan Pembuluh Darah
SISTEM INFORMASI KESEHATAN
Teknologi "Stent" Terbaru Atasi Sumbatan Pembuluh Darah
NAMA : SATRIA
NPM : 13.1.10.7.1.089
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALU
2015 / 2016
Teknologi "Stent"
Terbaru Atasi Sumbatan
Pembuluh Darah
Jumat, 5 April 2013 | 09:03 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Penyakit
jantung koroner (PJK) masih menempati
peringkat pertama penyebab kematian di
seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Penyakit ini umumnya disebabkan
berkurangnya aliran nutrisi dan oksigen
pada otot-otot jantung akibat penyumbatan
arteri.
Tindakan medis yang biasa dilakukan untuk
mengatasi sumbatan yaitu dengan operasi
bypass, yaitu memberikan "jalan" lain di
pembuluh darah agar darah bisa melewati
pembuluh yang tersumbat. Pembuluh yang
disisipkan tersebut umumnya diambil dari
pembuluh darah yang ada di kaki.
Akan tetapi, risiko operasi bypass cukup
tinggi karena melibatkan tindakan invasif
yang besar. Maka, alternatif dari operasi
bypass yaitu teknologi stent atau yang biasa
dikenal dengan "ring". Pemasangan stent di
pembuluh darah akan memperlebar
pembuluh yang tersumbat, sehingga
memungkinkan darah untuk mengalir
normal kembali.
Menurut spesialis jantung dan pembuluh
darah dari Pusat jantung Nasional Harapan
Kita (PJNHK) dr. Doni Firman, teknologi
stent merupakan tindakan minim invasif
sehingga memiliki risiko yang lebih rendah
dari operasi bypass.
Teknologi stent diawali pada tahun 1970an
dan terus berkembang hingga saat ini. Doni
mengatakan, teknologi stent yang terbaru
yaitu stent yang bukan lagi terbuat dari
metal, melainkan bahan organik. Sehingga
dalam dua tahun, stent tersebut akan hilang
dari pembuluh.
Doni mengatakan, teknologi stent terbaru ini
sudah ada dan dapat dilakukan oleh dokter-
dokter di Indonesia. Keunggulan dari stent
terbaru daripada stent yang sudah ada
sebelumnya antara lain dapat menyerap
lemak dan kapur yang menyumbat
pembuluh darah dan mengembalikan bentuk
pembuluh darah hampir ke bentuk semula.
"Tidak seperti stent yang terbuat dari metal
yang tidak dapat dihilangkan dari pembuluh,
stent terbaru ini akan hilang dalam kurun
waktu dua tahun, tapi kekuatannya sama
dengan stent metal," jelas Doni dalam
peluncuran Absorb Bioresorbale Vascular
Scaffold, Kamis (4/4/2013), kemarin di
Jakarta.
Kendati dapat menyerap penyumbat
pembuluh darah, namun Doni tetap
menekankan gaya hidup sehat yang utama
dilakukan pasca pemasangan stent. "Jika
gaya hidup tetap buruk, penyumbatan akan
timbul lagi," tandas Doni.