Sastra
-
Upload
nurhidayat-nurdin -
Category
Documents
-
view
212 -
download
0
description
Transcript of Sastra
Cerita Jiwa Raga
Wahai Raga..
Ini adalah cerita kita berdua
Cerita tentang kebohongan, kemunafikan, dan dosa
Kau mungkin tidak sadar atau berpura-pura tidak menyadarinya
Tapi perlu engkau tahu,
Kita sedang berjalan dalam rute yang salah
Berjalan di atas kebohongan yang tertutup rapi dan tertata apik
Melenggang santai bertopeng kemunafikan
Memikul dosa yang seolah tidak pernah ada
Wahai Jiwa..
Kadang aku berpikir bahwa ini semua hanyalah mimpi
Mimpi yang hanya perlu dilupakan
Namun, semua itu hanya mimpi yang diimpikan
Kebohongan, kemunafikan, dan dosa itu
Telah mengalir dalam aliran darah ini
Menyatu dalam denyut nadi dan detakan jantung
Mengotori setiap celah kosong yang ditemuinya
Dan pada akhirnya
Meninggalkan bekas yang tidak akan pernah kembali pada kondisi awal
Lalu..
Kenapa semua ini bisa terjadi?
Apakah kita pernah berunding bersama?
Memikirkannya? Memutuskan menyesali atau melupakannya?
Namun,
Mungkin kau dan aku kadang tidak sadar
Bahwa ketika aku memikirkannya
Maka bulu kudukmu merinding karena ketakutan
Wajahmu pucat pasi dengan tetesan keringat dingin
Menjadikanmu raga yang lemah tak berdaya
Wahai Jiwa..
Bisakah kita memutar kembali waktu yang telah berlalu?
Agar cerita tentang kebohongan, kemunafikan, dan dosa
Yang telah kita lakoni ini bisa kita rubah
Menjadi cerita tentang kejujuran, amanah, dan amal?
Wahai Raga..
Waktu yang berlalu tidak akan pernah kembali
Ketika kau memilih untuk menyesalinya,
Ikutlah bersamaku
Memohon ampun pada Sang Khalik
Sang penguasa jiwa dan raga
Jiwa dan Raga
Berpadu indah menata jalan panjang yang ada di depan
Mungkin,
cerita ini tidak akan seindah cerita lain
Yang dimulai dengan selebar kertas putih dan bersih
Namun,
semoga Sang Khalik menganugerahkan skenario indah lain
Yang dimulai dengan selebar kertas hitam yang koyak
Cerita tentang Jiwa, Raga, dan Sang Khalik