SASEBI (Serba Serbi Bahasa Indonesia)_ Ringkasan Buku Teori Sastra Karya Rene Wellek dan Austin...

16
SASEBI (Serba Serbi Bahasa Indonesia) Selasa, 02 Desember 2014 BAB 1 SASTRA DAN STUDI SASTRA Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni. Sedangkan studi sastra adalah cabang ilmu pengetahuan. Ada yang mengatakan bahwa tidak mungkin dapat mempelajari Alexander Pope tanpa mencoba membuat puisi dengan bentuk heroic couplets, atau kita harus belajar mengarang drama dalam bentuk blank verse. Seorang penelaah sastra harus dapat menerjemahkan pengalaman sastranya dalam bahasa ilmiah, dan harus dapat menjabarkannya dalam uraian yang jelas dan rasional.sejumlah teoritikus menolak mentahmentah bahwa telaah sastra adalah ilmu dan menganjurkan “penciptaan ulang” (second creation) sebagai gantinya seperti yang dilakukan oleh Walter Pater dan John Addington Symonds (penyair Inggris abad ke19) mencoba memindahkan lukisan terkenal karya Leonardo da Vinci, Mona Lisa, dalam bentuk tulisan. John Addington Symonds (kritikus Inggris sezaman dengan Pater) mengulas karya sastra dengan gaya bahasa sastra yang berbungabunga. Cara ilmiah untuk mendekati karya seni sastra adalah dengan menerapkan (mentransfer) metodemetode yang dikembangkan oleh ilmuilmu alam pada studi sastra. Misalnya, sikapsikap ilmiah seperti objektivitas, kepastian, dan sikap tidak terlibat. Usaha lain adalah meniru metode ilmuilmu alam melalui studi sumber, asal, dan penyebab (metode genetik). Secara lebih ketat, kausalitas ilmiah semacam ini dipakai untuk menjelaskan fenomena sastra dengan mengacu pada kondisi ekonomi, sosial, dan politik sebagai faktior –faktor penyebab. Statistik, grafik, dan peta, yang biasanya dipakai dalam ilmu eksakta juga dipakai dalam pendekatan ini. Akhirnya perlu dicatat juga penggunaan konsep biologis dalam menelusuri evolusi sastra. Bagaimanapun, kita harus kembali pada masalahmasalah yang muncul dari penerapan ilmuilmu alam pada studi sastra. Ada suatu kawasan tempat dua metodologi tersebut saling bersinggungan atau bahkan bertumpang tindih. Metodemetode dasar seperti induksi, deduksi, analisis, sintesis, dan perbandingan sudah umum dipakai di setiap jenis ilmu pengetahuan yang sistematis, termasuk dalam studi sastra. Jika kita hendak membahas perbedaan kedua ilmu di atas secara menyeluruh, barangkali kita perlu menentukan lebih dulu sikap kita mengenai berbagai macam masalah klasifikasi ilmu, filsafat sejarah, dan teori ilmu pengetahuan. Ada dua jalan keluar yang ekstrim untuk membedakan sastra dan studi sastra. Pertama adalah mengikuti metode metode ilmiah atau ilmu sejarah, dengan sekadar mengumpulkan faktafakta atau menyusun “hukumhukum” sejarah yang sangat umum. Cara kedua adalah menekankan subjektivitas dan individualitas, serta keunikan karya sastra. Tetapi cara yang kedua ini diterapkan secara ekstrim. “intuisi” pribadi dapat mengarah pada “apresiasi” yang bersifat emosional saja, suatu subjektivitas total. Penekanan pada “individualitas” dan “keunikan” karya sastra walaupun merupakan reaksi sehat terhadap kecenderungan main generalisasi dapat membuat orang lupa bahwa tak ada satu karya sastra pun yang seratus persen “unik”. Akhirnya, perlu diingat bahwa setiap karya sastra pada dasarnya bersifat umum dan sekaligus bersifat khusus, atau lebih tepat lagi individual dan umum sekaligus. Yang dimaksud dengan individual di sini tidak sama dengan seratus persen unik atau khusus. Seperti setiap manusia yang memiliki kesamaan dengan umat manusia pada umumnya, dengan sesama jenisnya, dengan bangsanya, dengan kelasnya, dengan rekanrekan seprofesinya setiap karya sastra mempunyai ciriciri yang khas, tetapi juga mempunyai sifatsifat yang sama dengan karya seni lain.sedangkan kritik sastra dan sejarah sastra samasama mencoba mencirikan kekhasan sebuah karya sastra, seorang pengarang, suatu periode, atau kesusastraan nasional tertentu. BAB 2 SIFATSIFAT SASTRA Salah satu batasan “sastra” adalah segala sesuatu yang tertulis atau tercetak. Menurut teori Greenlaw dan praktek banyak ilmuwan lain, studi sastra bukan hanya berkaitan erat, tapi identik dengan sejarah kebudayaan. Kaitan studi semacam ini dengan sastra terletak pada perhatian terhadap hasil tulisan dan cetakan.cara lain untuk memberi definisi pada sastra adalah membatasinya pada “mahakarya” (great books), yaitu bukubuku yang dianggap “menonjol karena bentuk dan ekspresi sastranya”. Di dalam hal ini kriteria yang dipakai adalah segi estetis, atau nilai estetis Ringkasan Buku Teori Sastra Karya Rene Wellek dan Austin Warren waktu adalah uang indah wahyuni Ikuti 5 Lihat profil lengkapku Mengenai Saya 2015 (1) 2014 (7) Desember (6) KANG DASRIP Perjuangan Bimbang Antara Berjuang dan Terkenang Analisis Novel Pada Sebuah Kapal Lima Pendekatan Mutakhir dalam Pembelajaran Bahasa... Ringkasan Buku Teori Sastra Karya Rene Wellek dan ... November (1) Arsip Blog 0 More Next Blog» Create Blog Sign In

Transcript of SASEBI (Serba Serbi Bahasa Indonesia)_ Ringkasan Buku Teori Sastra Karya Rene Wellek dan Austin...

  • 4/22/2015 SASEBI(SerbaSerbiBahasaIndonesia):RingkasanBukuTeoriSastraKaryaReneWellekdanAustinWarren

    http://nurindahsw.blogspot.com/2014/12/ringkasanbukuteorisastrakaryarene.html 1/16

    SASEBI(SerbaSerbiBahasaIndonesia)Selasa,02Desember2014

    BAB1SASTRADANSTUDISASTRA

    Sastraadalahsuatukegiatankreatif,sebuahkaryaseni.Sedangkanstudisastraadalahcabangilmupengetahuan.Adayang mengatakan bahwa tidak mungkin dapat mempelajari Alexander Pope tanpa mencoba membuat puisi denganbentukheroiccouplets,ataukitaharusbelajarmengarangdramadalambentukblankverse. Seorangpenelaah sastraharusdapatmenerjemahkanpengalamansastranyadalambahasailmiah,danharusdapatmenjabarkannyadalamuraianyangjelasdanrasional.sejumlahteoritikusmenolakmentahmentahbahwatelaahsastraadalahilmudanmenganjurkanpenciptaanulang(secondcreation)sebagaigantinyasepertiyangdilakukanolehWalterPaterdanJohnAddingtonSymonds(penyairInggrisabadke19)mencobamemindahkanlukisanterkenalkaryaLeonardodaVinci,MonaLisa,dalambentuktulisan.JohnAddingtonSymonds(kritikusInggrissezamandenganPater)mengulaskaryasastradengangayabahasasastrayangberbungabunga.

    Cara ilmiah untuk mendekati karya seni sastra adalah dengan menerapkan (mentransfer) metodemetode yangdikembangkanolehilmuilmualampadastudisastra.Misalnya,sikapsikapilmiahsepertiobjektivitas,kepastian,dansikaptidakterlibat.Usahalainadalahmenirumetodeilmuilmualammelaluistudisumber,asal,danpenyebab(metodegenetik).Secaralebihketat,kausalitasilmiahsemacaminidipakaiuntukmenjelaskanfenomenasastradenganmengacupadakondisiekonomi, sosial,danpolitiksebagai faktiorfaktorpenyebab.Statistik,grafik,danpeta,yangbiasanyadipakaidalamilmueksaktajugadipakaidalampendekatanini.Akhirnyaperludicatatjugapenggunaankonsepbiologisdalammenelusurievolusisastra.Bagaimanapun, kita harus kembali pada masalahmasalah yang muncul dari penerapan ilmuilmu alam pada studisastra. Ada suatu kawasan tempat dua metodologi tersebut saling bersinggungan atau bahkan bertumpang tindih.Metodemetodedasarsepertiinduksi,deduksi,analisis,sintesis,danperbandingansudahumumdipakaidisetiapjenisilmupengetahuanyangsistematis, termasukdalamstudisastra.Jikakitahendakmembahasperbedaankeduailmudiatas secaramenyeluruh, barangkali kita perlumenentukan lebih dulu sikap kitamengenai berbagaimacammasalahklasifikasiilmu,filsafatsejarah,danteoriilmupengetahuan.Ada dua jalan keluar yang ekstrim untuk membedakan sastra dan studi sastra. Pertama adalah mengikuti metodemetodeilmiahatauilmusejarah,dengansekadarmengumpulkanfaktafaktaataumenyusunhukumhukumsejarahyangsangatumum.Carakeduaadalahmenekankansubjektivitasdanindividualitas,sertakeunikankaryasastra.Tetapicara yang kedua ini diterapkan secara ekstrim. intuisi pribadi dapat mengarah pada apresiasi yang bersifatemosional saja, suatu subjektivitas total. Penekanan pada individualitas dan keunikan karya sastra walaupunmerupakanreaksisehatterhadapkecenderunganmaingeneralisasidapatmembuatoranglupabahwatakadasatukaryasastrapunyangseratuspersenunik.Akhirnya, perlu diingat bahwa setiap karya sastra pada dasarnya bersifat umum dan sekaligus bersifat khusus, ataulebih tepat lagi individualdanumumsekaligus.Yangdimaksuddengan individualdi sini tidaksamadenganseratuspersenunikataukhusus.Sepertisetiapmanusiayangmemilikikesamaandenganumatmanusiapadaumumnya,dengansesamajenisnya,denganbangsanya,dengankelasnya,denganrekanrekanseprofesinyasetiapkaryasastramempunyaiciriciri yang khas, tetapi jugamempunyai sifatsifat yang sama dengan karya seni lain.sedangkan kritik sastra dansejarahsastrasamasamamencobamencirikankekhasansebuahkaryasastra, seorangpengarang, suatuperiode,ataukesusastraannasionaltertentu.

    BAB2SIFATSIFATSASTRA

    Salah satu batasan sastra adalah segala sesuatu yang tertulis atau tercetak. Menurut teori Greenlaw dan praktekbanyak ilmuwan lain, studi sastra bukan hanya berkaitan erat, tapi identik dengan sejarah kebudayaan.Kaitan studisemacaminidengansastraterletakpadaperhatianterhadaphasiltulisandancetakan.caralainuntukmemberidefinisipadasastraadalahmembatasinyapadamahakarya(greatbooks),yaitubukubukuyangdianggapmenonjolkarenabentuk dan ekspresi sastranya. Di dalam hal ini kriteria yang dipakai adalah segi estetis, atau nilai estetis

    RingkasanBukuTeoriSastraKaryaReneWellekdanAustinWarren waktuadalahuang

    indahwahyuniIkuti 5

    Lihatprofillengkapku

    MengenaiSaya

    2015(1)

    2014(7)Desember(6)

    KANGDASRIP

    PerjuanganBimbang

    AntaraBerjuangdanTerkenang

    AnalisisNovelPadaSebuahKapal

    LimaPendekatanMutakhirdalamPembelajaranBahasa...

    RingkasanBukuTeoriSastraKaryaReneWellekdan...

    November(1)

    ArsipBlog

    0 More NextBlog CreateBlog SignIn

  • 4/22/2015 SASEBI(SerbaSerbiBahasaIndonesia):RingkasanBukuTeoriSastraKaryaReneWellekdanAustinWarren

    http://nurindahsw.blogspot.com/2014/12/ringkasanbukuteorisastrakaryarene.html 2/16

    dikombinasikandengannilaiilmiah.Istilahsastrapalingtepatditerapkanpadasenisastra,yaitusastrasebagaikaryaimajinatif.Istilah lain yaitu fiksi dan puisiterlalu sempit pengertiannya. Sedangkan istilah sastra imajinatif berasal daribahasaPrancis,kuranglebihmenyerupaipengertianetimologiskatasusastra.Untukmelihatpenggunaanbahasayangkhassastrakitaharusmembedakanbahasasastra,bahasaseharihari,danbahasailmiah.Jadibahasailmiahcenderungmenyerupai sistem tanda matematika atau logika simbolis. Bahasa sastra penuh ambiguitas dan homonim, sertamemiliki kategorikategori yang tak beraturan dan tak rasional. Bahasa sastra juga penuh asosiasi, mengacu padaungkapanataukaryayangdiciptakan sebelumnya.Yangdipentingkandalambahasa sastra adalah tanda, simbolismesuaradarikatakata.Yanglebihsulitadalahmembedakanbahasasastradanbahasaseharihari.Bahasasehariharibukanlahsuatukonsepyang seragam. Bahasa seharihari juga memiliki fungsi ekspresif, penuh konsep yang irasional dan mengalamiperubahankontekssesuaidenganperkembangansejarahbahasa.Kalaukitamemegangfiksionalitas,ciptaan,danimajinasisebagaiciricirinsastra,mungkinkitamengacupadakaryakaryaHomer,Dante,Shakespeare,danbukanpadakaryaCicero,Montagne,Bossuet,atauEmersonyanglebihbersifatfilosofis.Karyayangbesardanberpengaruhtidak akan berkurang kehebatannya jika digolongkan menjadi karya retorik, filsafat, pamflet politik yang jugamenawarkananalisisestetis,stilistika,dankomposisisepertihalnyakaryasastra.Ada satu catatan untukmenghindari kesalahan. Istilah sastra sebagai karya imajinatif di sini tidak berarti bahwasetiap karya sastra harus memakai imaji (citra). Bahasa puitis memang penuh dengan pencitraan, dari yang palingsederhana sampaipada sistemmitologidalampuisipuisipenyair Inggris zamanNeoklasik,Blake,danpenyair awalabad ke20,Yeats.Yang dimaksud pencitraan di sini berbeda dengan apa yang ada dalam pikiran ahliahli estetikaseperti Visher dan Eduard von Hartman. Aliran lain menganggap bahwa semua karya seni adalah karya yangsepenuhnya nampak. Tetapi banyak karya sastra tidak membangkitkan imaji indrawi. Bahkan dalam menampilkantokoh,seorangpengarangtidakselaluperlumemakaicitraklasik.Biasanya penulis membuat suatu gambaran umum yang skematis, yang dibangun atas suatu kecenderungan fisiktertentu.Terlalubanyakilustrasikadangkadangjustruterasamengganggu.Kalaukitaharusmemvisualisasikansetiapmetafordalampuisi,barangkalikitaakanmenjadibingungdankewalahan.Tetapiiniadalahmasalahpsikologisyangtidakbolehdisamakandengananalisisteknikmetaforpenyair.Metaforhadirsecaratersenbunyidalambahasaseharihari, dan banyak muncul dalam slang dan kiasan populer. Terminologi yang biasa dipakai, yang menyebut sastrasebagai organisme, sedikit menyesatkan karena hanya menekankansatu aspek saja, yaitu kesatuan dalamkeragaman.

    BAB3FUNGSISASTRA

    Pada periodeRenaisans diAmerika, penyair dan cerpenis EdgarAllan Poemengkritik konsep bahwa puisi bersifatdidaktis.Poe:sastraberfungsimenghibur,dansekaligusmengajarkansesuatu.TesisdankontratesisnyaadalahkonsepHorace dulce dan utile : puisi itu indah dan berguna. Pandangan bahwa puisi menghibur, bertentangan denganpandangan bahwa puisi mengajarkan sesuatu. Pandangam bahwa puisi adalah propaganda, bertentangan denganpandanganbahwapuisisematamatapermainanbunyidancitra,tanpaacuankedunianyata.FormulaHoraceiniakanbanyakmembantu kalau cakupannya kita perluas sehinggameliputi berbagai gaya dan kecenderungan dalan sastra,misalnyadalamsastraRomawidanRenaisans.Masalahlainnyadalah:apakahsastramemilikisatufungsiataubeberapafungsi?DalambukunyaPrimerforCritics,GeorgeBoasmenguraikanbermacammacamtujuansastradantipekritiksastra.Jikakitainginmemperlakukansastraataupuisisecaraseriusseharusnyaadafungsiataumanfaatsastrayanghanyacocokuntuksastrasendiri.Pengalamanbahwa sastramemiliki nilai yanguniknempaknyamemang sangatmendasar pada setiap teori yangmembahasnilaisastra.Bermacammacm teorimuncul dan semuanya berusahamenggarisbawahi pengalaman ini secara lebih secaralebihsempurna.Akhirakhir ini ada kecenderungan untuk membuktikan bahwa manfaat dan keseriusan puisi terletak pada segipengetahuanyangdisampaikannya.Jadi,puisidianggapsejenispengetahuan.Makayanghendakdibuktikansekarangadalahbahwasastramemberikanpengetahuandanfilsafat.PadazamanNeoklasik,SamuelJohnsonmasihmenganggapbahwa puisi menyampaikan halhal umum. Teori sastra dan apologetics menekankan sifat tipikal sastra ataukekhususannya. Tingkat keumuman atau kekhususan berbedabeda kadarnya pada setiap karya sastra dan setiapperiode.Apakah puisimewujudkan apa yang sudah ada ataumemberikan pengertian artistik baru bagi pembacanya? Secaraumum kita bisa mengerti mengapa ahliahli estetika raguragu untuk menyangkal bahwa kebenaran merupakankriteria atau ciri khas seni. Pertama, kebenaran adalah istilah kehormatan, dan denganmemakainya orangmemberipenghargaanpadaseni.Kedua,orangtakutbahwakalausenitidakbenar,berartiseniitubohong,sepertituduhanPlato.Kontroversiinibersifatsemantik.Apayangkitamaksudkandenganpengetahuan,kebenaran,kognisi,dankebijaksanaan? kalau semua kebenaran merupakan konsep dan proposisi, maka seni termasuk seni sastra bukan

  • 4/22/2015 SASEBI(SerbaSerbiBahasaIndonesia):RingkasanBukuTeoriSastraKaryaReneWellekdanAustinWarren

    http://nurindahsw.blogspot.com/2014/12/ringkasanbukuteorisastrakaryarene.html 3/16

    bentukkebenaran.Alternatif lain adalah memakai kebenaran ganda atau jamak. Jadi tersedia berbagai cara untuk memperolehpengetahuan. Atau kita membedakan dua tipe dasar pengetahuan yangmasingmasingmenggunakan sistem bahasayangterdiridaritandatanda.Misalnya,ilmupengetahuanmemakaicaradiskursif,yaknimembuaturaianpanjanglebardanseniyangmemakaicarapresentasional,yakni langsungmemberikanwujudataucontoh.Sistempertamadipakaiolehparapemikirdanfilsuf.Yangkeduameliputimitoskeagamaandanpuisi.Sistemyangkeduabisadisebutbenardankebenaran.Pandangan bahwa seni menemukan kebenaran atau memberi pengertian baru tentang kebenaran, berbeda denganpandanganbahwaseni adalahpropaganda.dalamkatapropaganda tersiratunsurunsurperhitungan,maksud tertentu,danbiasanyaditerapkandalamdoktrin atauprogram tertentupula.Sedangkan seni yangbaik, seni yanghebat, atauSenidenganhurufbesar,bukanlahpropaganda.Seniyangseriusmenyiratkanpandanganhidupyangbisadinyatakandalam istilahistilah filosofis atau dalam sebuah sistem.Pandangan hidup yang diartikulasikan senimanbertanggungjawabtidaksesederhanakaryapropagandapopuler.Pendekkata,pertanyaanmengenaifungsisastrasudahmunculsejakdahuludiduniaBarat,sejakPlatohinggasekarang.Karenaditantang,penyairdanpembacaterpaksasecaramoraldanintelektualmemberijawaban.Menghadapitantangandantuntutanuntukmembuktikanfungsi,dengansendirinyatulisantulisanpembelaanmenekankansegimanfaat,bukankenikmatan, dan dengan demikian menyangkut fungsi yang dikaitkan dengan hubungan ekstrinsik atau hubungandenganhalhalyangdiluarsastra.Dengandemikianistilahfungsilebihcocokdikaitkandengantulisantulisanyangbernadaapologetiks(membela,mencarialasan).

    BAB4TEORI,KRITIK,DANSEJARAHSASTRA

    Didalamwilayahstudisastra,perluditarikperbedaanantarateorisastra,kritiksastra,dansejarahsastra.Kesusastraandapatdilihatsebagaideretankaryayangsejajar,atauyangtersusunsecarakronologisdanmerupakanbagiandarisuatuproses sejarah.Teori sastra adalah studi prinsip, kategori, dankriteria.Sedangkan studi karyakaryakonkret disebutkritiksastradansejarahsastra.Ketigahaltersebuttidakdapatdipisahkansatusamalain.Takmungkinkitamenyusunteorisastratanpakritiksastradansejarahsastra,sejarahsastratanpakritiksastradanteorisastra,dankritiksastratanpateoridansejarahsastra.Teorisastrajelashanyadapatdisusunberdasarkanstudilangsungterhadapkaryasastra.Kriteria, kategori, dan skema tidak mungkin diciptakan secara in vacuo alias tanpa pijakan. Ada yang berusahamemisahkansejarahsastradariteorisastradankritiksastra.F.W.Batesonmisalnya,mengatakanbahwasejarahsastramenunjukkanA lebih baik dariB. Penilaian selalu tersirat pada setiap pilihan bahan.Ketika sejarawanmenentukanmanabuku sastradanmanayangbukan,berapapanjangpembahasanuntukpengarangini danberapapanjanguntukpengarang untuk pengarang itu. Sejarawan hanya perlumencantumkan tanggal, judul penerbitan, dan data biografispengarang.Tetapijikamenyangkutmasalahyangmendalam(misalnyamengenaikritiknaskah,sumber,danpengaruh)penilaiantidakdapatdihindari.Adaalasanlainuntukmemisahkansejarahsastradarikritiksastra.Penialianmerupakanhalyangpenting,tidakdapatdisanggah.Tetapidikatanpulabahwasejarahsastramempunyaikriteriadanstandarnyasendiri,yaitukriteriadannilaizaman yang sudah lalu. Kita harus memakai standar mereka dan berusaha menghilangkan segala prakonsepsi kitasendirihistoririsme.Teorisemacamini jugatersiratpadapenelitiantentangteoriteoripsikologizamanElizabeth,misalnyadoktrinhumoursataukonsepsi ilmiahdanpseudo ilmiahparapenyairmasa itu.Penelitianpeneliandi atasmemangmeyakinkankitabahwatiapperiodemempunyaikonsepsipenilaiandankonvensisastrayangberbedabeda.Pandangan mengenai sejarah sastra semacam ini menuntut kemampuan imajinasi, empati dengan masa silam ataudengan seleramasa silam.Rekonstruksi sejarah sastra telahberhasilmemusatkanperhatianpadamaksudpengarang,yangditelusurimelaluisejarahkritikdanselera.Dengandemikian,bukanhanyaadasatuataudua,melainkanratusankonsepsi sastrayangberdiri sendiri, takberhubungan,beragam,danmasingmasingdapatdianggapbenar.Sejarahsastra terbagi atas fragmenfragmen yang terpisah dan tak bisa dipahami secara keseluruhan. Pandangan yang lebihmoderatmenekankanadanyaduakutubyangtidakdapatdijembatani,yaitualiranKlasikdanaliranRomantik.Gagasanbahwamaksudpengarangadalahbahanutamastudisastraadalahkeliru.Karyasastraberdirisendirisebagaisuatusistemnilai.Tidakmungkinkitaberhentimenjadimanusiaabadke20ketikamempelajarisuatukaryamasalalu.

  • 4/22/2015 SASEBI(SerbaSerbiBahasaIndonesia):RingkasanBukuTeoriSastraKaryaReneWellekdanAustinWarren

    http://nurindahsw.blogspot.com/2014/12/ringkasanbukuteorisastrakaryarene.html 4/16

    Didalampraktekkitasukarmemilihantarasudutpandangsejarahdansudutpandangkekinian.Kitaperlumengambilsudut pandang lain yang mungkin cocok disebut sebagai perspektivisme. Satusatunya alasan yang bisa diterimauntuktidakmempelajaripengarangyangmasihhidupadalahkarenailmuantidakdapatmelihatkeseluruhankaryasipengarang.Karyasastratidakbisaditelaah,diuraikankekhasannya,dandinilaitanpadukunganprinsipkritiksastra.Sejarahsastrasangatpentinguntukkritiksastra.Kalaukritikhendakbergeraklebihjauhdarisekadarpernyataansukadan tidak suka. Satu kasus yang perlu diperhatikan adalah sastraAbad Pertengaha, terutama di Inggris yang jarangdiperhatikandandidekatisecaraestetis.PenerapansudutpandangmodernakanmemberikanperspektifbarupadapuisiAnglo Saxon atau puisi lirik Abad Pertengahan yang kaya. Sebaliknya, pendekatan sejarah dan penelitian masalahgenetikdapatmembantupemahamansastrakontemporer.

    BAB5SASTRAUMUM,SASTRABANDINGAN,DANSASTRANASIONAL

    Pertama, istilahsastrabandingandalamprakteknyamenyangkutbidangstudidanmasalah lain.Pertama istilah inidipakaiuntukstudisastralisan,terutamaceritarakyatdanmigrasinya,sertabagaimanadankapanceritarakyatmasukkedalampenulisansastrayanglebihartistik.Bagaimanapun,studisastralisantetapharusmendapatperhatianpentingdarisetiapilmuansastrayanghendakmemahamiproseperkembangansastra,sertaasal,danberkembangnyajenisdantekniktekniksastra.Sayang,hampirsemuastudisastra lisanhanyamengkhususkandiripadastudi temadanmigrasisastralisandarisatunegarakenegaralain.Kedua,istilahsastrabandinganmencakupstudihubunganantaraduakesusastraanataulebih.Metodologinyalebihdarisekadarmengumpulkan informasi tinjauan buku, terjemahan, dan pengaruh.Adamasalah khusus yangmenyangkutpengertiansastrabandingan.Studistudibandingan tidakmenghasilkansuatusistemyangkhas.Biasanya, studistudidemikianhanyamenelusurigemasuatumahakarya,migrasi,danpenyebarantemadanbentukyangdiilhamimahakaryaitu. Mundurnya tipe studi sastra bandingan ini pada awal abad ke20 menunjukkan bahwa ilmuwan mulai bosanberurusandenganfakta,sumber,danpengaruhmelulu.Ketiga, istilahsastrabandingandisamakandenganstudi sastramenyeluruh. Jadi samadengansastradunia,sastraumum,atausastrauniversal.Istilahsastraduniaterlalumulukdanmenyiratkanbahwayangharusdipelajariadalahsastralimabenua,dariSelandiaBarusampaiIslandia.Istilahsastraumumduluberartipoetikaatauteoridanprinsipsastra.MenurutPaulvanTieghem,sastraumummempelajarigerakandanaliransastrayangmelampauibatasnasional.Sedangkansastrabandinganmempelajarihubunganduakesusastraanataulebih.Akhirnya,wilayahsastraumumdansastrabandinganpunbertumpangtindih.Mungkinlebihbaikkeduanyakitasebutsastrasaja.Masihkitanantikanpenulisankembalisejarahsastradalamskalasupranasional,yaitusejarahsastrayangmerupakansuatu sintesis. Studi sastra bandingan dengan kaliber ini menuntut penguasaan bahasa asing dan keberanian untukmenyisihkanrasakedaerahanyangsulitdihilangkan.Sejarahtentangtema,bentuk,teknik,danjenissastrasebetulnyabersifat internasional. Penekanan pada perbedaan bahasa ditimbulkan oleh bangkitnya semangat nasionalisme yangromantisdanberkembangnyastudisejarahsastramodernyanglebihterarah.Akibatnya,diAmerikakurangadakontakantaramerekayangmempelajarisastraInggrisdenganmerekayangmempelajarisastraJerman,atausastraPrancis.Saranuntukmengadakanstudibandingansamasekalitidakmenyiratkanpermintaanagarstudisastranasionalmasingmasing negara diabaikan. Sayangnya masalah ini jarang dibicarakan dengan dasar teori yang jelas, dan justrudikaburkanolehteoriteoriyangberbaurasialdandiwarnaisentimenkedaerahan.Masalahkebangsaanmenjadirumitkalau kita harusmenempatkan karya sastra yang ditulis dalam satu bahasa yang samake dalam kelompok beberapasastra nasional.Untukmenggambarkan kaitan dan peran sastra nasional dan sastra universal, kita perlumengetahuisejarahsastrasecaramenyeluruh.

    BAB6MEMILIHDANMENYUSUNNASKAH

    Ada dua tingkat kegiatan persiapan. Pertama,menyusun danmenyiapkan naskah.Kedua,menentukan urutan karyamenurutwaktupenciptaan,memeriksakeaslian,memastikanpengarangnaskah,menelitikarya,kerjasamadankaryayangsudahdiperbaikiolehpengarangataupenerbit.Kegiatanterakhirseringdisebutkritiktingkattinggi.Kegiatanpertama yaknimenyusun danmengumpulkan naskah dalambentukmanuskrip atau cetakan, telah dilakukan dengantuntasdalamsejarahsastraInggris.Setelahtugasawalmengumpulkannaskahdanmembuatkatalogselesai,mulailahprosesediting.Editingadalahkerjayang rumit, sertamelibatkan interpretasidanpenelitiansejarah.Mengeditmanuskripkunoberbedadenganmengeditnaskahcetakan.Untukmempelajarimanuskripkuno,diperlukanpengetahuanpaleografi.Paleografiadalahstudiyangmenentukan tahun penciptaan manuskrip dengan memakai sejumlah kriteria. Studi ini juga mempelajari cara

  • 4/22/2015 SASEBI(SerbaSerbiBahasaIndonesia):RingkasanBukuTeoriSastraKaryaReneWellekdanAustinWarren

    http://nurindahsw.blogspot.com/2014/12/ringkasanbukuteorisastrakaryarene.html 5/16

    memahami singkatan dan istilah kuno. Memang sulit untuk menentukan mana yang benar, tetapi dalam mengeditsebaiknyakitatetapberpegangpadanaskahpengarangyangadadanjanganberusahamerekonstuksikansuatuversiasliyangmasihbersifathipotesabelaka.Prosesmenetapkansilsilahteksberbedadengankritikteksdankoreksiteks.Keduakegiataninimelibatkansejumlahsudut pandang dan kriteria lain di samping klasifikasi.Koreksi naskah didasarkan pada dua kriteria. Pertama, harusditelitiapakahkatakatadanbagiandarikaryasastrabetulbetultulen.Kedua,apakahpilihanitusudahtepatbenardari segi linguistik , sejarah, dan psikologi. Tapi pada akhirnya yang menentukan adalah perkiraan, selera, dankepekaan linguistikeditor.Untukmenyusunnaskahyangenakdibaca,pembahasan tentangkonvensi coretan tanganpenulisdanmasalahsettingdibuatsesingkatmungkin.Walaupunsecaraumumeditingmanuskripdannaskahcetakanmemilikipermasalahanserupa,adaperbedaanyangdulukurangdipahami.Hampirsemuanaskahklasik terdiridaribeberapaversi,sertadokumennyaberasaldari tempatdanwaktuyangberbedabeda.Haliniberbedadengannaskahcetakan.Biasanyahanyasatuatauduaedisinaskahcetakanyangmemilikikewenangansumber.Biasanyayangdipakaiadalahedisipertamaatauedisiterakhiryangdibuatdenganpengawasanpengarang.Dalammenyiapkansebuahedisi,kitaprlumemperhitungkantujuandansasarannya.Selainmeyusunnaskahyangbenar,editing jugamempunyaipermasalahanlain.Urutankaryadananotasi jugaharusditentukan.Bagiseorang ilmuwan,edisi terbaikadalahedisi lengkapyangdisusunsecarakronologis.Anotasidalamartisempityaknipenjelasanteksdarisegilinguistikdansejarahharusdibedakandarianotasiyangdilengkapidengandatadata sumber,paralelismedan tiruanolehpenulis lain.Yang jugaberbedaadalahkomentaryangbersifatestetis,terdiridarieseitentangbagianbagiankarya,jadiberfungsisepertiantologi.Yanglebihpentingdariurutanwaktupenciptaanadalahkeasliandanidentitaspengarang.Untukmenjawabmasalahinidiperlukan penelitian stilistikadan sejarah yang lebih mendalam. Banyak pengarang yang keaslian karyanyadipertanyakan kembali. Pembicaraan mengenai pemalsuan naskah dalam sejarah sastra, merangsang penelitianpenelitian lain. Penelitian menunjukkan sejumlah pelanggaran konvensi yang dapat dengan cepat mendeteksipemalsuan.Kecurigaanbahwasuatunaskahmungkinpalsu,memaksaparailmuwanuntukmemeriksadanmemperkuatdasardasarargumenpenetapantahunpenciptaandandentitaspengarangyangdianggapkeliru.

    BAB7SASTRADANBIOGRAFI

    Biografiadalahgenreyangsudahkuno.Pertamatamabiografi secarakronologismaupunsecara logisadalahbagiandarihistoriografi.Adaduapertanyaanyangharusdijawabdalammenyusunbiografisastrawan.Pertama:sejauhmanapenulis biografi tersebut dapat memanfaatkan karya sastra sebagai bahan atau pembuktian? Kedua: sejauh manabiografiiturelevandanpentinguntukmemahamikaryasastra?Dalamhalinikitaperlumembedakanduatipepenyair,yangsubjektifdanobjektif.Tapidalammenghadapipenyairyangsubjektifsekalipun,kitatidakbolehdantidakdapatlangsungmenyamakanpernyataanyangbersifatotobiografisdenganpenggunaanmotifyangsamapadakaryasastra.Pandanganbahwaseniadalahekspresidiriyangmurnidanpolosyakniperwujudanpengalamanpribadidanperasaanyang keliru. Pendekatan biografis sering melupakan bahwa seni bukan sekadar perwujudan pengalaman, tetapimerupakanmatarantaitradisisastradankonvensasi,yangmenentukanapakahsuatukaryatersebutdramaataupuisi.Karyasastramungkinmerupakantopeng,pribadiyangberlawanan,yangtersembunyidibalikpengarang.Lagipulaharuskitaingatbahwauntukkaryanya,pengarangbisamengalamihidupdengancarayangberbedabeda:pengalamanhidupdipakainyauntukbahankaryasastradanpengalamanitupunsudahdibentukolehtradisisastradanprakonsepsi.Akhirnyakitaterpaksamenganjurkanagarsetiapinterpretasibiografisdanpemakaiankaryasastrauntukbiografiharusselalu diuji dengan kritis, karena karya sastra bukanlah dokumen biografis. Perlu pula diragukan pendekatan yanghanyamengambilsatubagiandariJaneEyreatauVolletteuntukmenyimpulkankehidupankakakberadikBronte.Halini dilakukan oleh Virginia Moore dalam bukunya The life and Eager Death of Emily. Ia mengira bahwa Emilymengalamigejolakperasaantokohnya,Heathcliff.TipeargumensemacaminilahyangmendasaripendapatbahwapatiShakespearepernahmengunjungiItalia,danpernahmenjadiahlihukum,tentara,guru,danpetani.Tetapi contoh kekeliruan pandangan itu tidak menghilangkan masalah adanya kepribadian dibalik karya sastra.Bagaimanapun tetap ada hubungan, kesejajaran, dan kesamaan tidak langsung antara karya dan pengarangnya.Tapikonvensi yang dipakai jelas berdasarkan pengalaman dan hidupnya sendiri. Di dalam konteks inilah kita melihatmanfaat pendekatan niografis. Pendekatan ini berguna untuk menjelaskan makna alusi dan katakata yang dipakaidalam karya sastra. Biografi juga mengumpulkan bahan untuk menjawab masalah sejarah sastra seperti bacaanpengarang, persahabatan pengarang dengan sastrawan lain, perjalanannya, serta daerah dan kotakota yang pernahdikunjungidanditinggalinya.Meskipun demikian, pendekatan biografis tetap mempunyai dampak terhadap penilaian karya sastra. Kriteriaketulusan tidak tepat diartikan: sejauh mana karya sastra patuh pada kejujuran biografis. Ini berarti mencaripersamaanlangsungantarapengalamandanperasaanpengarangdidalamdandiluarkaryasastra.Perasaanyangpalingjujurdanmenggebugebubanyakmenghasilkansajaksajakremajayangcengengataupuisidakwahyangberteletele.Puisitetaphidup,sedangkanairmatadanperasaanpenciptanyasudahlenyaptakbisadantakperludirekonstruksi.

  • 4/22/2015 SASEBI(SerbaSerbiBahasaIndonesia):RingkasanBukuTeoriSastraKaryaReneWellekdanAustinWarren

    http://nurindahsw.blogspot.com/2014/12/ringkasanbukuteorisastrakaryarene.html 6/16

    BAB8SASTRADANPSIKOLOGI

    Istilahpsikologisastramempunyaiempatkemungkinanpengertian.Yangpertamaadalahstudipsikologispengarangsebagaitipeatausebagaiparibadi.Yangkeduaadalahstudiproseskreatif.Yangketigaadalahstuditipedanhukumhukum psikologi yang diterapkan pada karya sastra. Yang keempat mempelajari dampak sastra pada pembaca(psikologipembaca).Penyairadalahpelamunyangditerimamasyarakat.Penyairtakperlumengubahkepribadiannya,iabolehmeneruskandanmempublikasikanlamunannya.Teori seni sebagai gangguan emosi menampilkan masalah hubungan imajinasi dengan kepercayaan. Salah satukecenderungan yang lain yang ada pada seniman (terutama penyair) adalah sinestesia, penggabungan dua macampenginderaaan,biasanyapenglihatandanpendengaran.Kecenderunganpsikologisinibersumberdarikebiasaanuntuktidak membedakan macammacam penginderaan. Tetapi sekarang sinestesia sudah menjadi teknik sastra, semacamterjemahan metaforis, seperti ungkapan berlebihan sajaksajak metafisik, suatu sikap estetis tertentu terhadapkehidupan.PenggolonganduakutubseniyangpalingterkenaldanberpengaruhadalahyangdibuatolehNietzschedalambukunyaThe Birth of Tragedy (1872). Proses kreatif meliputi seluruh tahapan, mulai dari dorongan bawah sadar yangmelahirkan karya sastra sampai pada perbaikan terakhir yang dilakukanpengarang. Strukturmental seorang penyairberbeda dengan susunan sebuah puisi. Impresi berbeda dengan ekspresi. Sebaliknya, bagi seorang pelukis yangmenggunakan teknik apa pun, setiap impresi juga dibentuk oleh hasil pelukisnya, karena pelukis belajar daripengalamanyangtuntas.Inspirasiadalahsebutantradisionaluntukfaktorbawahsadardalamprosespenciptaan.Apakahinspirasi tidakbisadidatangkan?Kebiasaankreatifdanritualsertarangsangandapatdiusahakan.Penyairpenyairmantis(jururamal)padamasyarakat primitif diajari caramenyiapkan diri supaya dapatmenjadi kesurupan. Seperti halnya pengikut alirankepercayaandiTimur,yangdianjurkanmemakaiwaktudan tempatkhususuntukberdoa,danmengucapkan seruanseruanyangdiulangulangataumantra,penyairmodernbelajarataumengiradapatbelajarmencapaisituasikreatif.Sastrawan adalah spesialis dalam membuat asosiasi, disosiasi, dan mengkombinasikan kembali unsurunsur yangdialamisecaraterpisah.Sastrawanmengumpulkankatakatasepertianakkecilmengumpulkanboneka,perangko,ataubinatangpeliharaan.Bagipenyair,katakatabukanlahtanda suatupasanganyang transparan.Melainkansimbol,yangmempunyai nilai dirinya sendiri di samping sebagai alat untukmewakili hal lain. Frase asosiasi ide adalahistilahyangkurangtepatuntukmenggambarkankecenderungansastrawanterhadapbahasa.Selainhubunganasosiasikatadengankata,ada jugaasosiasipikiran denganobjek.Kategoriutamaasosiasisemacaminiadalahkaitanantaratempatdanwaktu,sertaantarapersamaandanperbedaan.Untuksenimansenimantertentu,psikologimembantumengentalkankepekaanmerekapadakenyataan,mempertajamkemampuanpengamatan,danmemberikesempatanuntukmenjajakipolapolayangbelumterjamahsebelumnya.Tapipsikologi itu sendiri barumerupakan suatu persiapan penciptaan. Di dalam karya sastra, kebenaran psikologis barumempunyai nilai artistik jika ia menambah koherensi dan kompleksitas karya. Dengan kata lain, jika kebenranpsikologisitusendirimerupakansuatukaryaseni.

    BAB9SASTRADANMASYARAKAT

    PembahasanhubungansastradanmasyarakatbiasanyabertolakdarifraseDeBonaldbahwasastraadalahungkapanperasaan masyarakat. Tapi sebaiknya kritik yang berbau penilaian kita tangguhkan dulu sampai kita menemukanhubunganyangnyataantarasastradanmasyarakat.Hubunganyangbersifatdeskriptifdapatkitaklasifikasikansebagaiberikut:Pertamaadalahsosiologipengarang,daninstitusisastra.Masalahyangberkaitandisiniadalahdasarekonomiproduksisastra,latarbelakangsosial,statuspengarangdanideologipengarangyangterlihatdariberbagaikegiatanpengarangdiluar karya sastra. Yang kedua adalah isi karya sastra, tujuan, serta halhal lain yang tersirat dalam karya sastra itusendiri dan yang berkaitan denganmasalah sosial. Yang terakhir adalah permasalahan pembaca dan dampak sosialkaryasastra.Sebelumkitasampaikepadamasalahlebihlanjut,yaituintegrasibudaya,kitaharusmenjelaskanterlebihdahuluapayangkitamaksudkandenganketergantunganatauhubungansebabakibatantarasastradanmasyarakat.Biografi pengarang adalah sumber utama, tetapi studi ini juga dapat meluas ke lingkungan atau milieu tempatpengarang tinggal dan berasal. Kita dapat mengumpulkan informasi tentang latar belakang sosial, latar belakangkeluarga,danposisiekonomipengarang.Kitadapatmenunjukkanapaperankelompokbangsawan,kaumborjuis,dan

  • 4/22/2015 SASEBI(SerbaSerbiBahasaIndonesia):RingkasanBukuTeoriSastraKaryaReneWellekdanAustinWarren

    http://nurindahsw.blogspot.com/2014/12/ringkasanbukuteorisastrakaryarene.html 7/16

    kaumproletardalamsejarahsastra.Asalusulsosialseorangpengaranghanyasedikitsekaliberperandalammenjawabmasalahstatussosial,keterlibatan,danideologi,sebabseringpengarangmelayanikebutuhankelaslain.Keterlibatansosial,sikap,danideologipengarangdapatdipelajaritidakhanyamelaluikaryakaryamereka,tetapijugadaridokumenbiografi.Sudahbanyakdibuatpenelitian tentangpandanganpolitikdansosialpengarang.Jikadisusunsecarasistematis,masalahasal,keterlibatan,danideologisosialakanmengarahpadasosiologipengarangsebagaitipe,atausebagaisuatutipepadawaktudantempattertentu.Posisisastrawandalammasyarakatdapatditelusurisecarajelasdalamsejarah.PadaAbadPertengahan,kitamengenalbeberapamacampengarang.Adabiarawanyangmengarangdiruangkecilnya,trubadurdanMinnesangerdiistanarajaataubaron,danilmuwanpengelanadijalanjalan.PadazamanRenaisansmunculkelompokpenyairyangtidakmauterikat.Kaumpenyairhumanisiniberkelanadarisatunegarakenegaralain,menawarkanjasamerekakepadaparapelindung.Jadi, studi dasar ekonomi sastra dan status sosial pengarang mau tak mau harus memperhitungkan pembaca yangmenjadisumberrezekinya.Bangsawanadalahpelindungsenimerangkappembacayangcerewet.Bagaimanapun,polapola lama belum sepenuhnya berubah. Grafik naikturunnya reputasi dan kemasyhuran pengarang, sukses danbertahannya suatu buku, adalah fenomena sosial. Stratifikasi setiap kelompok masyarakat terdiri atas stratifikasiseleranya.Normakelasatasseringmenularkekelasbawah.Tapikadangkadangarahpengaruhberbalik.Modeadalahgejalayangpentingdalamsastramodern.Dalammasyarakatmodernyangcairdanpenuhpersaingan,normanormakelasatascepatditirudancepatpuladigantidenganyangbaru.Meskipunbanyakbuktidikumpulkan,jarangditarikkesimpulanmengenaihubunganyangpastiantaraproduksisastradengan dasar ekonomi, atau mengenai pengaruh yang pasti dari publik terhadap sastrawan. Kita dapat membuathipotesisbahwaanakanakmuda lebih langsungdan lebihmudah terpengaruhbacaandaripadaorang tuadanbahwapembaca yang kurang berpengalaman memperlakukan sastra secara lebih naif. Pendekatan yang umum dilakukanterhadaphubungansastradanmasyarakatadalahmempelajarisastrasebagaidokumensosial,sebagaipotretkenyataansosial.Sebagaidokumensosial,sastradipakaiuntukmenguraikanikhtisarsejarahsosial.PotretsosialAmerikadapatdisusundarinovelnovelHarrietBeecherStowe,Howells,sampaiFarrelldanSteinbeck.Situasi sosial memang menentukan kemungkinan dinyatakannya nilainilai estetis, tapi tidak secara langsungmenentukannilainilai itu sendiri.Kita dapatmempelajari secara garis besar, bentukbentuk seni apa yangmungkintimbul pada suatumasyarakat, danmana yang tidakmungkinmuncul. Tetapimasalah sastra danmasyarakat dapatdiletakkan pada suatu hubungan yang lebih bersifat simbolik dan bermakna: kita dapatmemakai istilahistilah yangmengacupadaintegrasisistembudaya,danketerkaitanantaraberbagaiaktivitasmanusia.sastramempunyaitujuandanalasankeberadaannyasendiri.

    BAB10SASTRADANPEMIKIRAN

    Memangkaryasastradapatdianggapsebagaidokumensejarahpemikirandanfilsafat,karenasejarahsastrasejajardanmencerminkansejarahpemikiran.Secaralangsungataumelaluialusialusidalamkaryanya,kadangkadangpengarangmenyatakan bahwa ia menganut aliran filsafat tertentu, mempunyai hubungan dengan pahampaham yang dominanpadazamannya,ataupalingtidakmengetahuigarisbesarajaranpahampahamtersebut.Meskopundemikian,SejarahPemikiranperludisambutbaikolehpeminatsastra.Manfaatpengetahuansejarahfilsafatbagipemahamankaryasastramemangsangatbesar.Tidakdapatdisangkal,sastraInggrisdapatdipakaiuntukmenjelaskansejarahfilsafat.Pada kesusastraan lain, studi pengaruh pemikiran pada karya sastramungkin lebih kaya lagi. Tetapi apakah standarfilosofis dapat kita jadikan kriteria kritik sastra? Sejumlah metode yang berkembang di Jerman mencobamemperhatikan keberatankeberatan terhadap penekanan unsur ilmiah yang berlebihan dalam pendekatan filsafat.Unger mengklasifikasikan permasalahan yang digarap pengarang sebagai berikut. Pertama, masalah nasib. Yangdimaksudkannya di sini adalah hubungan antara kebebasan dan keterpaksaan, semangat manusia dan alam. Kedua,masalahkeagamaan,termasukinterpretasitentangKristus,sikapterhadapdosadankeselamatan.Ketiga,masalahalam,perasaanterhadapalam,jugamitosdanilmugaib.Keempat,masalahmanusia.Permasalahaninimenyangkut konsep manusia, hubungan manusia dengan kematian dan konsep cinta. Kelima, masalah masyarakat,keluarga,dannegara.Sikapseorangpenulisharusdipelajaridari segikelima jenispermasalahan ini.Sejarah tentangsikapdanperasaansulitdisusunkarenaperasaantakdapatdiukur,dandimanamanasamasaja.Didalammempelajari

  • 4/22/2015 SASEBI(SerbaSerbiBahasaIndonesia):RingkasanBukuTeoriSastraKaryaReneWellekdanAustinWarren

    http://nurindahsw.blogspot.com/2014/12/ringkasanbukuteorisastrakaryarene.html 8/16

    pengarangsecaraperorangan,pendekatanUngermempunyaikelebihan,karenamenelitisikapdanpemikiranyangtidakdiformulasikan dengan terlalu nyata dan jelas. Studi sikap pengarang semacam itumendorong para pemikir Jermanuntuk menjajaki kemungkinan menyederhanakan permasalahan sikap pengarang dalam klasifikasi berdasarkan tipeWeltanschauung.YangpalingterkenaladalahteoriDilthey.DiJermanminatuntukmembuatspekulasisemacaminibesarsekalidanbanyakvariasidiciptakan.Kalaudiperhatikandengan akal sehat, barangkali kita perlu mencurigai kerapian skema ini, juga tipe ketiga yang terlalu ditinggikankedudukannya.Sebetulnya,perlukitapertanyakan,apakahmungkin terjadi integrasi totalantara tigahal:waktu, ras,dan karya sastra. Paralelisme, apalagi antara filsafat dan puisi, perlu diragukan. Semangat Jaman dapat dijadikanpegangan untuk menjelaskan perubahan gaya dan ragam sastra dari zaman satu ke zaman lainnya. Tetapi jikasemangatjamandibakukanmenjadisesuatuyangabsolutdanmenjadipatokanmitosyangtetapuntuksetiapzamanpendekataniniberbahaya.Dunia buatanGeistegeschichte tidak dapat menjawab permasalahan umum sejarah umat manusia atau paling tidaksejarahkebudayaanBarat.Sebetulnya, ilmuwan tidakperlumembuat spekulasi ataspermasalahanyang terlalubesarsepertisejarahfilsafatdanintegrasibudaya.Padaperhatianilmuwanperludialihkankepadamasalahmasalahkongkretyangbelumdipecahkan,bahkanbelumcukupdibicarakan.Pertanyaanyangperludijawab,misalnyaadalahbagaimanadankapanpemikiranmasukkedalamkesusastraan.Yangdimaksuddenganpemikirandisinibukanpemikiranyangdipakai hanya sebagai bahan mentah atau informasi. Permasalahan masuknya pemikiran dalam kesusastraan barumunculkalaupemikiranmulaidiwujudkandalamteksturkaryasastradanmenjadibagiandarikaryasastra.

    BAB11SASTRADANSENI

    Hubungansastradengansenirupadansenimusiksangatberagamdanrumit.Kadangkadangpuisimendapatinspirasidarilukisan,patung,ataumusik.Sebaliknya,sebagimanasastraterutamalirikdandramabanyakmemakaimusik,sastrajugabisamenjaditemasenilukisataumusikterutamasenisuaradanmusikprogram.Disampingmasalahsumberdanpengaruh,inspirasidankerjasama,adamasalahlainyanglebihpenting.Karyasastraseringmenghasilkanefekyangsamadenganefeksebuahlukisanataumenghasilkanefekmusikal.Adakalanyapuisimenjadimirippatung.Apakahpuisidapatmencapaikesansepertimusik,lebihdiragukanlagi,meskipunbanyakyangberpendapatbahwahalitumungkin.Unsurmusik dalam sajak, kalau dianalisis, ternyata berbeda denganmelodimusik.Banyakpuisi yangditulisdenganmaksuddijadikanmusik,misalnyaariazamanElizabethdanlibrettountukopera.Kesejajaransastradanseni sering membuat orang merasa bahwa lukisan dan puisi tertentu manghasilkan suasana hati yang sama. Jadi,kesejajaran dua cabang seni yang hanya didasarkan pada reaksi emosional penonton saja tidak akan membantumeningkatkanpengetahuan.Salahsatupendekatanlainadalahdenganmencarimaksuddanteorisenimanpenciptanya.Pastikitadapatmenunjikkankesamaanteoridanformuladibalikduakaryaseniyangbebeda.HanyasenipatungdanarsitekturyangdapatdibentukolehcontohcontohKlasik.JumlahtiruankaryaarsitekturdanpatungKlasikmelebihijumlahtiruanKlasikpadakaryasastradankaryaseni lainnya. Jadi, teoridanmaksudyangdisadari senimanseringberbedabedapadasetiapcabangseni, dan tidak banyak membantu kita memahami hasil kongkret si seniman: karyanya, bentuk, serta isinya yangspesifik.Buktibahwapendekatanmelaluimaksudpengarangtidakdapatdiandalkanterlihatdarikasuskasusyangjarangterjadi,yakniketikapenyairmerangkapmenjadiseniman.pendekatanyanglebihbermanfaatdaripendekatanmelaluimaksudpengarang adalah perbandingankarya seni berdasarkan latar sosial dan budaya yang sama. Kesejajaran sejati yangdatang dari kesamaan latar sosial dan intelektual jarang dianalisis secara kongkret. Nampaknya, pendekatan utamauntuk membandingkan beberapa cabang seni adalah analisis objek seni yang kongkret. Jadi, yang dilihat adalahhubunganstruktural.UsahayangpalingnyatauntukmemindahkankategorisejarahsenipadakesusastraanadalahpenelitianOskarWalzel,yangmemakaikriteriaWofflin.WofflinmembedakanseniBarokdanRenaisansberdasarkanstrukturnya.Iamembuatskema dua pertentangan dua hal yang bertolak belakang, yang bisa diterapkanpada setiap lukisan, patung, atauarsitektur zaman itu. Lukisan Renaisans bersifat pipih atau dibuat di atas bidangbidang datar yang tersusun,sedangkan lukisan Barok dalam, mengarahkan pandangan mata pada latar yang jauh dan tidak jelas. Wofflinmebuktikan kesimpulannya melalui analisis yang sangat peka terhadap setiap karya seni yang dinikmatinya, danmemperlihatkanpergeseranyangtakterelakkandarigayaRenaisanskegayaBarok.Sebagian dari gayaWofflinmemangdenganmudahdan jelas dapat diformulasikan kembali ke dalam istilah sastra.Nampaknya, memangmudahmengkontraskan bentukbentuk yang jelas dengan seniseni yangmemiliki komposisilonggardanbentukkabur.PengalihanpasangankontrasWofflin tidakmemecahkansatumasalahpenting.Kita tidakdapatmenerangkankenyataan bahwa cabangcabang seni tidak berkembangdengankecepatan yang samapada satuwaktu yang sama. Akhirnya, kita dihadapkan pada satu masalah lain lagi. Pada satu waktu tertentu atau padakesusastraannasionaltertentu,satuatauduacabangsenisangatproduktif.

  • 4/22/2015 SASEBI(SerbaSerbiBahasaIndonesia):RingkasanBukuTeoriSastraKaryaReneWellekdanAustinWarren

    http://nurindahsw.blogspot.com/2014/12/ringkasanbukuteorisastrakaryarene.html 9/16

    BAB12MODUSKEBERADAANKARYASASTRA

    Untukmenjawabpertanyaanapadandimanapuisiataukaryasastrapadaumumnya,beberapapendekatantradisionalmenawarkan jawaban.Tetapi jawaban ituharusdikritikdandikesampingkan, sebelumkitamencari jawaban sendiri.Jawabanyangpalingumumdantuaadalahbahwapuisimerupakansebuahartefak,sebuahobjekyangsamadenganlukisanataupatung. Jadi,karyasastrabisadisamakandengangarisgarishitampadakertasputih,ataunaskahkuno,atausepertipuisiBabilon,tulisanyangditatahpadabatubata.Adasuatupembuktianlainbahwatulisanpadakertasataucetakanpadabukubukanlahpuisiyangsebenarnya.Satuhalamanbukuterdiridaribanyakunsuryangtidaktermasukpuisi:besarkecilnyatipehuruf,jenishuruf(RomanatauItalik), ukuran kertas dan lainlain. Tidak dapat disangkal bahwa banyak karya sastra lenyap dan musnah karenatulisannya hilang. Sarana tradisi oral yang secara teoretis bisa dipakai untuk menyelamatkannya, ternyata gagalberfungsi atau terputus. Lagi pula, dalam periodeperiode tertentu dalam sejarah puisi, lukisan grafis telahmenjadibagiandaripuisi.Ideogram yang berbentuk gambar pada puisi Cina, menurut Ernest Fenollosa, merupakan bagian dari makna puisi.Penentuanakhirsetiapbaris,pengelom[okanbarismenjadistansadanalinea(padaprosa),persajakandanpermainankatayanghanyadapatdilihatmelaluiejaan,danbanyakteknikgrafislainharusdianggapsebagaifaktorintegraldalamkaryasastra.Tetapiyangpentingdisadariadalahbahwapadasetiappembacaansebuahpuisiselalumunculunsurunsuryangmelebihipuisiitusendiri.Pembacaanpuisitidaksamadenganpuisiitusendiri,karenakitaselalubisamengoreksisetiappembacaandalamhati.Jawabanyangketigamerupakanjawabanyangumumkitadengar.Puisiadalahpengalamanpembacanya.Sebuahpuisitaklebihdariprosesmentalmasingmasingpembaca.Jadi,samadengankeadaanmentalatauprosesyangkitarasakanketikamembaca ataumendengarkan puisi. Pandangan bahwa pengalamanmental pembaca adalah puisi itu sendiri,mengarahkan kita pada kesimpulan: puisi itu tidak ada kecuali kalau dialami dan diciptakan kembali dalam setiappengalamanpembaca.Biarpunmenarikdanbermanfaatuntukpendidikan,psikologipembacaakanselaluberadadiluarobjek studi sastrayaknikarya sastrayangnyatadan tidakmampumenjawabpertanyaanpertanyaan tentang strukturdannilaikaryasastra.Alternatif lain bahwa puisi merupakan pengalaman total sadar dan tak sadar pada waktu penciptaan, juga tidakmemuaskan.Carayanglebihbaikadalahmembuatbatasankaryasastrayangberkaitandenganpengalamansosialdankolektif. Jawaban yang dikaitkan dengan psikologi perorangan atau sosial tidak dapat ditemukan. Puisi bukanlahpengalaman perorangan maupun gabungan pengalaman. Puisi hanya merupakan suatu penyebab potensial daripengalaman.Tetapi inimerupakanmasalah lanjutan.Kitamasihharusmemutuskandimanadanbagaimananormanormainihidup.Metode yang dipakai dalam mendeskripsikan dan menganalisisberbagai strata karya sastra: (1) strata bunyi, efoni,ritme, dan mantra, (2) unit makna yang menetukan strukturlinguistik formal, gaya serta pendekatan stilistika yangmempelajari gaya dengan sistematik, (3) imaji dan metafor, teknik stilistika yang paling puitis dan memerlukanpembahasankarenakeduateknikinisangatmengarahkepada(4)duniakaryasastradalamsimboldansistemyangkitasebutmitospuitik.Duniayangdiproyeksikanolehfiksinaratifmenyajukan(5)masalahkhususmengenairagamdanteknikyangakankitabahaspadababberikutnya.Setelahmempelajarimetodeanalisisyangdapatditerapkanataskarya sastra,kita akanmenanyakan (6) sifatsifatbgenre sastradanmembicarakanpermasalahanutama setiapkaryasastra, yakni (7) penilaian. Akhirnya, kiuta akan kembali pada pemikiran tentang evolusi sastra danmembahas (8)sejarahsastradankemungkinanmenyusunsejarahsastrasebagaisejarahseni.

    BAB13EFONI,IRAMA,DANMANTRA

    Karyasastraadalahurutanbunyiyangmenghasilkanmakna.Didalammenganalisisefekbunyi,kitaharusmengingatduaprinsippentingyangseringdilupakan.Pertamatama,kitaharusmembedakanpenyajianpuisisecaralisandanpolasuarapuisi.Asumsikeduayangumumadalahbahwabunyiharusdianalisisterpisahdarimakna.Dilihatdarikeutuhankaryasastra,asumsi inikelirudan jelassalah.Lagipula,bunyisecara tersendiri tidakatausedikitsekalimempunyaiefekartistik.Paling tidak,puisi itumenampilkanwarnaemosi tertentu.Seandainyapunada,bunyibunyian itu tentuterkaitdalamsuatuhubunganyangsederhanadanmendasar sepertiyangdiamatiolehBirkhoffdalampenelitiannya,AestheticMeasure.Kitaperlumembedakanduamacamunsurbunyi,yaituunsurbunyiyangmelekatdanyangterkait.Unsurbunyiyangmelekatmisalnyaadalahkekhasanbunyia,atauo,atauldanp,terlepasdarikuantitasnya.Sedangkanunsurbunyiyangterkaityangmerupakandasariramadanmantraadalahtitinada,lamabunyi,tekanan,danpengulangan.Unsurunsurinidapatdisusunsecarakuantitatif:tinggiataurendah,panjangataupendek,takanankerasataulemah,seringataujarang.Didalamkelompokini,kualitasbunyimerupakanunsuryangdimanipulasikandandimanfaatkanolehpengarang.Kita tidakbolehmelupakanbahwa efekbunyi berbedadari satubahasakebahasa lainnya.Tiapbahasamempunyaisistem fonetiknya sendiri. Jadi, tiap bahasa memiliki vokalvokal yang bertolak belakang dan yang paralel, sertakonsonankonsonan yangmirip. Rima adalah suatu gejala yang sangat rumit. Sebagai pengulangan (ataumendekatipengulangan)bunyi,rimamempunyaifungsiefoni.MenurutHenryLanzdalambukunya,PhysicalBasicofRime,rimavokal ditentukan oleh seringnya pengulangan nada tambahannya. Yang lebih penting secara estetis adalah fungsi

  • 4/22/2015 SASEBI(SerbaSerbiBahasaIndonesia):RingkasanBukuTeoriSastraKaryaReneWellekdanAustinWarren

    http://nurindahsw.blogspot.com/2014/12/ringkasanbukuteorisastrakaryarene.html 10/16

    mantrayangmenandaiberhentinyasetiapbarispuisi.Mantrajugaseringberfungsisebagaisatusatunyapenyusunpolastanza.Iramadanmantramembawamasalahyanglaindipengorkesan.Iramadanmantrasudahdipelajaripanjanglebar,danberbagaibukuditulistentanghalitu.Adairamaalam,iramakerja,iramasinyalcahaya,iramamusik.Secarakiasan,adairama seni plastis. Irama juga merupakan gejala linguistik. Kita memasuki wilayah ilmu sastra kalau kita harusmenerangkansifatiramaprosa,kekhasandanpenggunaanprosaberirama,misalnyapadaBibel,padakaryaSirThomasBrowne,RuskinatauDeQuincey,yangiramadanmelodinyasangatmenonjolbahkanmenarikperhatianpembacayangkurangawas.Tipekeduadalah teori musikyangdidasarkanpada asumsibahwamantradalampuisi samadengan iramamusik.Karenanyamenuruttipeinimantrapalingtepatdisimbolkandengannotasimusik.Teorimantraketigadisebutmantraakustik.Teoriinisangatdisukaidewasaini.Teoriinididasarkanpadapenelitianobjektif,danseringmemakaiperalatanseperti osilograf yang dapat membuat rekaman dan memotret pembacaan puisi. Mantra akustik telah berhasilmeletakkanunsurunsurpembentukmantrasecarajelas.Tapiilmumantralaboratoriuminijelasmengabaikanmakna.Jadi,disimpulkanbahwatakadayangdisebutsukukata,karenayangadahanyalahbunyiyangterusmenerus:takadakata,karenabatasantidaknampakpadaosilograf: takadamelodidalamartisempit,karenatinggirendahsuarayangdibangkitkanolehvokaldansejumlahkonsonanseringdiinterupsiolehbunyibunyiribut.FormalisformalisRusiamencobamenempatkanstudimantrapadadasaryanglainsamasekali.Didalammempelajaripuisidenganmantrabiasa,penelitipenelitiRusiamenerapkanmetode statistikuntukmencarikaitanantarapoladanirama ujaran yang ditetapkan, dan irama percakapan seharihari.Metode statistik yang dipakai sangatlah sederhana.Padapuisiataubagianpuisiyangdianalisis,kitamenghitungpresentasibanyaknyasukukatayangmendapattekanan.Ahliahli mantra Rusia menekankan bahwa tiap aliran dan tiap pengarang akanmembuat pola ideal yang berbeda.Mantradanbunyharusdipelajaridalamtotalitaskaryasastradantidakdapatdipisahkandarimakna.

    BAB14GAYADANSTILISTIKA

    Maknapuisisangatkontekstual:tiapkatatidaksajamembawamaknakamus,tetapilingkaransinonimdanhomonim.Katakata tidak hanyamemilikimakna tertentu, tetapimembangkitkan kesadaran pembaca pada katakata lain yangberkaitandenganbunyiataumaknakatatersebut,atauturunandarikataitu,ataukatakatalainyangbertentanganatautidak termasukdalam jeniskata itu.Tentustudi linguistik tidakhanyapentinguntukmemahamikatakatadan frase.Ada dua sudut pandang dalammempelajari bahasa karya sastra.Kita dapatmemakai karya sastra sebagai dokumensejarahlinguistik.Tapistudilinguistikhanyabermanfaatuntukstudisastrakalaubertujuanmenelitiefekestetisbahasa.Tentu saja stilistika tidakdapatditerapkandenganbaik tanpadasar linguistikyangkuat,karena salah satuperhatianutamanyaadalahkontrassistembahasakaryasastradenganpenggunaanbahasapadazamannya.Didalamprakteknya,kitahanyamenerapkansecarainstingtifstandarstandaryangkitaperolehdaripemakaianbahasazamansekarang.Tapikalau kitamengakui perlunya rekonstruksi sejarah dalam kasus yang jelas seperti di atas, apakah berarti kita harusmenghadapi setiap kasus dengan cara yang sama. Seperti Teeter, kita dapat bertanya: apakah tidak sebaiknya kitamenghilangkankonotasimodern,dandalamkasuskasusyangekstrem,apakahhalitumungkin?Ada usahausaha seperti yang dilakukan oleh Charless Ballyuntuk melihat stilistika hanya sebagi satu bagian darilinguistik.Didalamstilistikatradisional,masalahnyabiasanyadijawabdengansembarangansaja.Bagaimanapunjuga,tidakmungkinkitamembuktikanbahwabentukdan teknik tertentumempunyai efek ataunilai ekspresif yangpasti.Meskipun ada pandangan bahwa hubungan langsung antarasatu bentuk tertentu dengan satu nilai ekspresif tertentuharus ditinggalkan, hubungan spesifik antara kecenderungan stilistika dan efeknya bukan tidak mungkin ada.Berdasarkankaitankatadengansebuahobjek,gayadibagimenjadigayakonseptualdangayaindrawi,gayaringkasdangaya berteletele, merendahkan atau melebihlebihkan, jelas atau kabur, tenang atau menggebugebu, tinggi ataurendah,sederhanaatauberbungabunga.Berdasarkanhubunganantarkata,gayabisadiklasifikasikanmenjadigayategangataulepas,plastikataumusikal,halusatau kasar, tak berwarna atau warnawarni. Berdasarkan kaitan kata dengan sistem total bahasa, gaya bisa dibagimenjadigayalisanatautulisan,kliseatauunik,danberdasarkanhubungankatadenganpengarangnya,adagayayangobjektif dan subjektif. Sayangnya banyak penelitian di bidang ini yang bertujuan sempit dan bersifat menggurui.Stilistika dipakai untuk merekomendasikan gaya menengah tertentu yang menekankan kejelasan, ketepatan, danmengarahkedisiplinpendidikantertentuatauuntukmengagungkanbahasatertentu.Manfaatstilistikayangsepenuhnyabersifatestetis,membatasilingkupbidanginikhususuntukstudikaryasastradankelompokkaryayangdapatdiuraikanfungsidanmaknaestetisnya.Analisis stilistika akan membawa keuntungan besar bagi studi sastra jika dapat menetukan suatu prinsip yangmendasarikesatuankaryasastra,danjikadapatmenemukansuatutujuanestetikaumumyangmenonjoldalamsebuahkarya sastradarikeseluruhanunsurnya. IlmuwanilmuwanJerman jugamengembangkanpendekatan sistematisyangdisebutMotiv un Wort. Pendekatan ini didasarkan pada asumsi paralelisme antar kecenderungan linguistik denganunsur isi. Memang, bagaimanapun hebatnya penelitian yang dilakukan, stilistika psikologis terbuka pada duakelemahan.Banyakhubunganyangditemukanyangtidakdidasarkanpadakesimpulandaribahanbahanlinguistik.Kalaukitadapatmenguraikangayasuatukaryaataupengarang,tidakdiragukanlagibahwakitapundapatmenguraikangaya sekelompok karya, dan genre, seperti novel Gotik, drama Elizabeth, dan puisi Metafisik. Sejarah seni telahmenyusun beberapa gaya yang sudah diakui, seperti gaya Klasik, gaya Gotik, gaya Renaisans, dan gaya Barok.Nampaknya, hal ini menarik peneliti untuk mengalihkan istilahistilah itu ke bidang kesusastraan. Tetapi dalam

  • 4/22/2015 SASEBI(SerbaSerbiBahasaIndonesia):RingkasanBukuTeoriSastraKaryaReneWellekdanAustinWarren

    http://nurindahsw.blogspot.com/2014/12/ringkasanbukuteorisastrakaryarene.html 11/16

    menerapkannya,kitakembaliberhadapandenganmasalahhubungansastradanseni,paralelismeantarcabangseni,danuruturutanperiodesasisejarahperadaban.

    BAB15CITRA,METAFORA,SIMBOL,DANMITOS

    Secara semantik keempat istilah ini memang saling bertumpang tindih: keempatnya jelas menunjuk ke suatu titikperhatian yang sama. Yang pertama adalah keistimewaan indrawi, atau unsurunsur estetik dan indriawi yangmenghubungkanpuisidenganmusikdan lukisan,sertamembedakannyadenganfilsafatdan ilmupengetahuan.Yangkeduaadalahperlambanganatautropologiwacanatidaklangsungyangberbicaradenganbahasametonimiadanmetaforayangmembandingkanduadunia,danmenyampaikantemamelaluipemindahandarisatuidiomkeidiomlain.Pencitraanadalahtopikyangtermasukdalambidangpsikologidanstudisastra.Daripengertianpertamayangmelihatpencitraansebagaiperwujudankembalibekasbekaspengindriaan,kitaberanjakkepengertiankedua,yaitupencitraansebagaianalogidanperbandingan.Seperticitraatauimajiyangmelahirkanaliranimajisme,simboljugamelahirkansuatualiransastrayaitusimbolisme.Seperticitra,simbolmunculdalamkonteks yang sangat beragam dan digunakan untuk berbagai tujuan. Simbol adalah suatu istilah dalam logika,matematika, semantik, semiotik,danepistemologi: simbol jugamemiliki sejarahpanjangdidunia teotologi.Apakahperbedaan yang penting antara simbol dengan metafora dan citra? yang pertama harus dicatat, simbol selalusecaraterusmenerusmenampilkandirinya.Suatucitradapatdibangkitkanmelaluisebuahmetafora.Tetapijikacitraituterusmenerusmunculsebagaisuatuperwujudanyangmewakilisesuatu,citra itupunmenjadisimboldanbahkandapatmenjadibagiandarisistemyangsimbolis,sistemyangmengandungmitos.Di dalam membahas simbolisme puitis, biasanya kita membedakan simbolisme pribadi penyair modern dengansimbolisme yang pernah dipakai pengarangpengarang sebelumnya dan yang sudah dipahami secara luas. Istilahkonvensionalatautradisional tidakcocokkarenabertentangandengansifat idealpuisiyangkitaharapkanselalumemberikan halhal yangbaru dan lain dari biasanya. Jadi, simbolismepribadi lebihmenyiratkan suatu sistem, dansetiap ilmuwan sastradapatmenafsirkannya.Seperti seorangahli naskahkunomemecahkankodekodebahasayangdikenalnya.Di luar simbolisme pribadi dan simbolisme tradisional, ada satu kutub lagi, yaitu simbolisme alami yang jugapermasalahan.BanyakpuisiFrostmemakaisimbolsimbolyangalamidansukardijelaskanacuannya.Pembacakaryakarya Frost jarang salah menafsirkan puisipuisinya. Tetapi simbolisme alami Frost, yang merupakan salah satupenyebabkepopulerannya,seringmerugikankarenadiinterpretasikanterlalukakudanpastiolehsebagianpembacanya.Padahal,kekakuandankepastianbukanmerupakanciripernyataanpuitis,terutamapernyataanpuitiszamanmodern.Istilahkeempatadalahmitos,yangdipakaiolehAristotelesdalamPoeticsuntukmengacupadaalurstrukturnaratif,ataufabel.Lawankatanyaadalah logos.Mitosadalahnaratif,ceritayangdikontraskandenganwacanadialektis,eksposisi. Mitos bersifat irasional dan intuitif, bukan uraian filosofis yang sistematis seperti tragedi Aeschylusdibandingkan dengan wacana dialektis Socrates. Mitos adalah istilah yang populer dalam kritik modern. Menurutsejarahnya,mitosmengikuti dan berkaitan erat dengan ritual.mitos adalah bagian ritual yangdiucapkan, cerita yangdiperagakanolehritual.Untukbidangsastra,motifmotifmitosyangpentingadalahcitraataugambaryangditampilkan,unsur mitos yang bersifat sosial atau supernatural, cerita atau unsur naratifnya, segi arketip atau universalnya,perwujundan simbolis dari halhal yang ideal dalamadeganadeganyangnyata, sifatnyayangmenyiratkan ramalan,rencana,danunsurmistiknya.Untukbanyakpengarang,mitosadalahsalahsatuunsuryangmenyatukanpuisidanagama.Memangadapandanganmodernyangmenyatakanbahwamakin lamapuisiakanmakinmenggantikanagamayang tidakdipercayai lagiolehkaum intelektual. Tapi ada pandangan yang lebih kuat, yang mengatakan bahwa puisi tidak dapat terlalu lamamenggantikanagama,karenatidakakanbertahanlama.Agamamemilikimisteriyangjauhlebihmendalamdaripuisi.Mitoskeagamaanadalahmetamorpuitisdalamskalabesar.Studi sastra dimasa lalumempelajari citrametafora simbol danmitos secara dangkal.Keempat unsur ini dianggapsebagaidekorasidanembelembelretorikasaja,karenaitudipelajarisebagaibagianbagianyangbisadipisahkandarikeseluruhan karya. Sepanjang 25 tahun terakhir dalamperkembangan studi sastra, teori dan praktek citra,metafora,simbol, dan mitos dikembangkan. Banyak yang mencoba memperkecil jumlah tipologi perlambangan yangmembengkaksampaikurang lebih250macam.Adayangmembagikeseluruhanperlambanganmenjadiduakategorisaja,yaituskemadanperlambangan.Ada lagipembagianyangberdasarkanataspencitraanverbaldanpencitraanpemikiran.Puisipuisi keagamaan (Katolik maupun Evangelis) dulu dianggap sangat metaforis dan memang pada umunyademikian.Diantarajenisjenismetaforayangsukardiklasifikasikan,yangpalingpentingadalahmetaforapuitisyangumumdipakaiolehsatualirankesusastraanatausatugenerasitertentu.Kalaukitasudahmemindahkanperhatiandarimotivasimetafora linguistisdan ritual,danmengalihkannyapada teleologimetaforapuitis,kitaharusmembicarakansesuatuyanglebihluas,yaknifungsisastrasebagairekaan.Empatunsurdasardalampengertiankitatentangmetaforaadalahmetafora(1)sebagaianalogi,(2)sebagaivisiganda,(3)sebagaicitraindrawiyangmengungkapkanhalhalyangtidakdapatdilihat,dan(4)sebagaiproyeksianimistis.TigakategoriyangpalingtinggiialahcitraTenggelam,citraRadikal,dancitraEkspansif.Singkatnya,citraTenggelamadalahcitrapuisiKlasikcitraRadikalbanyakdipakaiolehpenyairMetafisikdenganpenyairnyayangpalingmenonjol,Donne.CitraEkspansif paling banyakdipakai olehShakespeare,Bacon,Browne, danBueke.Kesamaandari ketigapencitraaniniadalahkesusastraannyayangtinggi,ketiganyabersifatinternal,subjektif,danbidangbidangpersamaan

  • 4/22/2015 SASEBI(SerbaSerbiBahasaIndonesia):RingkasanBukuTeoriSastraKaryaReneWellekdanAustinWarren

    http://nurindahsw.blogspot.com/2014/12/ringkasanbukuteorisastrakaryarene.html 12/16

    dalam metaforanya saling mempengaruhi bidangbidang itu menghasilkan makna baru jadi, bersifat produktif dankreatif.

    BAB16SIFATDANRAGAMFIKSINARATIF

    Realitasdalamkaryafiksi,yakniilusidankenyataandankesanmeyakinkanyangditampilkankepadapembacatidakselalumerupakan kenyataan seharihari.Dunia atau kosmos seorang novelis pola atau struktur atau organisme yangmeliputi plot, tokoh, latar, pandangan hidup, dan nada adalah unsur yang perlu kita pelajari, jika kita inginmembandingkan sebuahnovel dengankehidupan, atau jika kita inginmenilai secara etika atau sosial karya seorangnovelis.Denganmemakaiistilahdunia,kitamemakaiistilahyangmenyangkutruang.Tapifiksinaratifataulebihtepatnyaceritaberkaitandenganwaktuatauurutanwaktu.Ceritabanyakbersumberdarisejarah.Novelbersifatrealistis,sedangkanromansabersifatpuitisdanepik.Kritikus yangmenganalisis novel, umumnyamembedakan tiga unsur pembentuk novel: alur, penokohan, dan latar.Yangterakhirinicenderungbersifatsimbolis,dandalamteorimoderndisebutasmosphere(suasana)dantone(nada).Komposisi sebuahnoveldisebut motivasiolehahliahliRusiadan Jerman. Istilah inibermanfaatkarenaacuannyayangganda.Bentukpenokohanyangpaling sederhanaadalahpemberiannama.Setiapsebutanadalah sejenis caramemberikepribadian,menghidupkan.Adapenokohanstatisdanpenokohandinamiataupenokohanberkembang.Yangterakhir terutama cocok untuk novelnovel panjang seperti War and Peace dan kurang cocok untuk drama yangmempunyaiwaktunaratifterbatas.Latarmungkinmerupakanekspresikehendakmanusia.Lataralamimungkinmerupakanproyeksikehendak tersebut.Latar juga dapat berfungsi sebagai penentu pokok: lingkungan dianggap sebagai penyebab fisik dan sosial, suatukekuatan yang tidak dapat dikontrol oleh individu. Tujuan dan efek narasi orang pertama sangat beragam.Kadangkadangefeknyaadalahuntukmengaburkansipencerita,membuatnya tidaksenyata tokohtokohlain.Masalahutamadalammetodenaratifmenyangkuthubunganpengarangdengankaryanya.Adaduamacamnarasiyangmerupakandeviasidari ragamnarasiepik:yangpertamadapatdisebutnarasiromantikironis. Narasi ini menekankan sifat sastra tulisan. Tujuan yang berbeda diusahakan oleh metode objektif ataudramatikyangdikemukakandandiilustrasikanolehOttoLudwigdiJerman,Flaubert,danMaupassantdiPrancis,danHenryJamesdiInggris.Objektifadalahistilahyanglebihbaik,karenaistilahdramatikdapatberartidialog,atauaksi, tindakan dikontraskan dengan dunia dalam: dunia perasaan dan pikiran. Metode objektif ini tidak bolehdianggapterbataspadadialogdantindakanyangdiceritakan.Yangmerupakan unsur inti darimetode objektif adalah penyajianmelaluiwaktu pembacamengikuti semua prosesyang dialami oleh tokohtokohnya. Tetapi ringkasan semacam ini harus dibuat seminim mungkin. Novel periodeVictoriaseringdiakhiridengansebuahbabyangmeringkaskarir,perkawinan,dankematianyangakandialamitokohtokoh sesudah ceritaberakhir. Menurut Henry James, Howells, dan pengarang sezaman mereka kebiasaan inimerupakanperusakanartistik.Menurutteorialiranobjektif,pengarangtidakbolehmemberitahuapayangakanterjadikemudian,iaharusmembukagulunganceritasecarabertahap.Recit,adalahnaratifyangtelahterjadi,danyangsekarangdiceritakanmenuruthukumeksposisidandeskripsi.Oleh ilmuwan Jerman, teknik khas novel objektif disebut erlebteRede, dan ilmuwan Prancismenyebutnya le styleindirectlibredan lemonologue interieur.Dujardinmenjabarkanmonolog interior sebagai suatu teknikuntuk secaralangsung memperkenalkan kepada pembacakehidupan batin tokohtokohnya, tanpa ada intervensi keterangan ataukomentar dari pengarang... dan merupakan ekskresi pikiran yang paling dalam, yang sangat dekat dengan alambawahsadar...dalamTheAmbassadors,menurutLubbock,HenryJamestidakmenceritakantentangpikiranStrether,tetapiiamembuatpikiranituberceritalangsung,iamendramatisasikanpikiranitu.Penelitikittentangstratumketiga,yaituduniadiksi(alur,tokoh,latar)telahkitabahasdenganmengacupadanovel,tetapipembahasaninijugadapatditerapkankedrama,yangjugamerupakankaryasastra.Stratumkeempatdanyangterakhir,yaknikualitasmetafisikdekatkaitannyadenganduniarekaan.Stratumtersebutsamadenganpandanganterhadaphidupataunadayangtersiratdariduniarekaan.

  • 4/22/2015 SASEBI(SerbaSerbiBahasaIndonesia):RingkasanBukuTeoriSastraKaryaReneWellekdanAustinWarren

    http://nurindahsw.blogspot.com/2014/12/ringkasanbukuteorisastrakaryarene.html 13/16

    BAB17GENRESASTRA

    Jenissastrabukansekadarnama,karenakonvensisastrayangberlakupadasuatukaryamembentukcirikaryatersebut.Jenis sastra dapat dianggap sebagai suatu perintah kelembagaan yang memaksa pengarangnya sendiri. Jenis sastraadalah suatu lembaga seperti halnyagereja, universitas, ataunegara. Jenis sastrahidup tidak seperti binatangataubangunan, kapel, perpustakaan atau istana negara, tetapi seperti sebuah institusi. Teori genre adalah suatu prinsipketeraturan: sastra dan sejarah sastra diklasifikasikan tidak berdasarkan waktu atau tempat, tetapi berdasarkan tipestrukturataususunansastratertentu.Apakah genre bersifat tetap?Mungkin tidak.Dengan penambahan beberapa karya baru, kategori bergeser.Memangsalahsatuciripenulisankritikadalahpenemuandanpenyebaransuatupengelompokanbaru,suatupolagenerikbaru.Aristoteles dan Horace memberikan dasar klasik untuk pengembangan teori genre. Dari mereka kita mendapatpenggolongan dua jenis utama sastra, yaitu tragedi dan epik. Viktormenyarankan agar istilah genre tidak diapakaiuntukketigakategoridiatas,dan juga tidakuntukpembagian jenissecarahistorismenjadi tragedidankomedi.Adabeberapapenelitianyangberusahamencari sifatsifatdasarketiga jenis inidengancaramembuatperbedaandimensiwaktudanmorfologilinguistik.Salahsatukecanggungan teori semacam ituadalahkenyataanbahwadalamzamankita sekarang,dramamempunyaidasaryangberbedadariepik.Puisieligidaniambicbiasanyadiiringiolehseruling,danpuisimelicataulirikdiiringiolehlira.Sekarangpuisidannoveladalahkaryatulisyangumunyadibacaolehmasingmasingpembaca.Padaintinyadrama bersifat sastra. Cerpen hampir menyamai drama karena sifat objektifnya. Sebagian besar terdiri dari dialogmurni.Sedangkannoveltradisionalsepertiepik,mempunyaidialogcampuran,pengajianlangsung,adanarasi.Epikdannovel adalah bentukbentuk gabungan, kita perlumembagi komponenkomponennyamenjadi narasi langsung dannarasimelaluidialog.Penggolongantigajenispokokituakhirnyaberubahmenjadinarasidialogdanlagu.Padaabadke18prosadianggapterdiridariduaspesies:noveldanromansa.Pembagiansemacaminilahyangberadapadaurutankedua yang sebaiknya disebut sebagai genre. Abad ke17 dan abad ke18 adalah abad yang menganggap genresebagai sesuatu yang serius. Di dalam doktrinNeoklasik genremempunyai perbedaan yang jelas dan harus selaludibedakan.SetelahituBlairmulaimembahasdenganperincianyangkaku,duajenispenulisanpuitisyangpalingtinggi,yaitupuisiepikdandramatik.Untukyangterakhirkaliiniseharusnyaiamemberiistilahyanglebihtepat,yaitutragedi.TeoriNeoKlasiktidakmenerangkan,menguraikan,ataumempertahankandoktrinperbedaanjenisataudasarpemikirantersebut.Karena berdasarkan sejarahnya, aliran NeoKlasik adalah percampuran antara rasionalisme dan sikap otoriter,kecenderungannyaadalahbersikapkonservatif,mempertahankansejauhmungkin jenisjenisyangberasaldari tradisikuno,terutamajenistradisipuitis.Kesetiaan pada jenis adalah sebuah doktrin yang dipelopori oleh pendukung tragedi Prancis Klasik, yang tidakmenyukaikebiasaan tragediElizabethuntukmemasukkanadeganadegan lucu.Kitamungkin cenderunguntuk tidakmelanjutkansejarahgenresetelahabadke18.orangtidakmengharapkanlagibahwapuisidibuatdenganstrukturpolayangberulang.Tapi,sebetulnyadapatdikatakanbahwaadapergeserankonsepsigenrepadaabadke19,bukanbahwakepatuhanterhadapgenresudahtidakadasamasekali.Pembacaabadke19semakinluasdengandemikian,semakinbanyak genre baru muncul. Teori Klasik juga membuat perbedaan sosial tiap genre. Epik dan tragedi menyangkutmasalahrajarajadankaumbangsawan,komedimenyangkutkelasmenengah,dansatireataufarceadalahuntukkelasrakyat.Kesenanganorangterhadapkaryasastraberasaldarigabunganrasasenangkarenamendapatkansesuatuyangbarudankarena mengenali halhal yang terdapat di karya sastra. Genre menampilkan keseluruhan teknik estetis yang dapatdipakai oleh pengarang dan sudah dipahami oleh pembaca. Topik pertama menyangkut kaitan antara genregenreprimitif dengangenregenre sastra yangberkembang.AhliFormalisRusia, Shklosvky,menganggapbahwabentukbentuksenibaruhanyalahmerupakankanonisasigenregenreyanglebihrendah.Genregenreprimitifataudasar,yangkalaudigabunggabungkandapatmenghasilkangenreyanglain,menurutJollesadalah:Legende,Sage,Mythe,Ratsel,Spruch,Kasus,Memorabile,Marchen,Witz.Masalahyanglain,menyangkutkesinambungangenregenre.BanyakyangsependapatbahwaBrunetieremengacaukanpendekatan genologi denganmemperkenalkan teori semibiologinyamengenai evolusi.Kesimpulannya antara lain,bahwa sejarah sastra Prancis yaitu khotbah abad ke17 akhirnya berkembang menjadi puisi lirik abad ke19.Kesinambungan ini nampaknya didasarkan pada analogi kecenderungan para pengarang khalayaknya quelquestendances primordiales. Kita memang perlu mencari kesinambungan formal yang lebih ketat untuk mempelajaripergantian dan kesatuan generik.Menulis sejarah tanpa filsafat sejarah akanmengahsilkan sederetan catatan kroniksaja.Sejarah tragediharusditulisberdasarkanmetodeganda.Pertamatamaharusdijabarkantragedisecaraumum,untukmencaripersamaanumumistilahini, lalumenelusuridengancaramembuatkronik,kaitanantaraalirantragedisatuperiodedansatunegara,danaliranaliranberikutnya.Masalah genre jelas merupakan masalah inti sejarah sastra dan sejarah kritik sastra, serta kaitan antara keduanya.Masalahgenremeletakkanmasalahfilosofisyangmenyangkutkaitanantarakelasdanindividupengarang,sertakaitanantara satu orang dan banyak orang, dalam konteks sastra yang khusus. Masalah genre adalah masalah yangmenyangkutsifatdaribentukbentuksastrayanguniversal.

  • 4/22/2015 SASEBI(SerbaSerbiBahasaIndonesia):RingkasanBukuTeoriSastraKaryaReneWellekdanAustinWarren

    http://nurindahsw.blogspot.com/2014/12/ringkasanbukuteorisastrakaryarene.html 14/16

    BAB18PENILAIAN

    Kitaperlumembedakan istilahnilaidanpenilaian.Sepanjangsejarah,orng telah tertarikdanmenganggapsastralisanmaupuncetakanbernilaipositif.Tetapikritikusdanfilsufyangmembuatpenilaianterhadapsastraataukaryasastra tertentumungkinmengambil keputusan yang negatif. Sifat, fungsi, dan penilaian terhadap sastra harus salingberkaitan.Jadi,kitaharusmenilaisastraberdasarkansifatsifatnya.Sastramurni,mungkinadalahimajismeatautiruanbunyi.Tetapikalaukitaterusmencarisastrabyangpalingmurni,kitaharusmemecahmecahcampuranataugabunganpencitraanvisualdanefonimenjadilukisanataumusik.Akhirnyapuisinyasendirilenyap.Konsep tentang kemurnian adalah salah satu unsur analisis. Kita dapat mulai dengan unsur yang lain, yaitu unsursusunandanfungsi.Yangmenentukansuatukaryasastraataubukansastra,bukanlahunsurunsurnya,tetapibagaimanaunsurunsur itudisatukandanberfungsi.Sejumlahpembelasastraakanmembantahbahwasecaraestetissastradapatdianggapsebagaisenirupa.Selebuhnyaakanmenolakkonsepkonsepsepertinialiestetisdanpengalamanestetis,sejauh istilahistilah itu menyiratkan suatu kategori yang unik. Umumnya para filsuf sepakat mengenai keunikanpengalamanestetis.Karyasastraadalahsebuahobjekestetis,yangmampumembangkitkanpengalamanestetis.KriteriautamaformalismeRusiayangjugadipakaidalampenilaianestetis lainadalah:kebaruandankejutan.Hambatan linguistikyangdisebutdenganistilahklisetidakakanlangsungmasukdalampersepsi:katakatadalamistilahyangklisetidakdiperhatikansebagaikatakata,demikianpulaacuankombinasikatakatadalamistilahklise.Kitabarusadarakankatakatadanapa yang disimbolkannya, kalau katakata disusun secara segar dan mengejutkan. Jadi, bahasa harus mengalamideformasi, dibentuk dengan gaya yang kuno atau asing, atau dengan gaya berbarisasi untukmenarik perhatianpembacanya.Kriteria kita adalah cakupankarya sastra: integrasi imajinatif dan besarnya bahan yangdiintegrasikan. Semakinketatsusunansebuahpuisi,semakintingginilainya,demikianmenurutkritikformalisme.Dengandemikianaliraninimembatasidiripadakaryakaryayangstrukturnyasangatkompleks sehinggasangatmembutuhkanpenjelasan.Yangdimaksudkandengankeragamanbahanadalahpemikiran,tokoh,dantipepengalamansosialdanpsikologis.Didalambukunya,Three Lectures onAesthetics,Bosanquetmembedakan keindahan yangmudah dengan keindahan yangsulit, dengan sifatnya yang rumit,menegangkan, dan luas. keindahanyang sulit dan kebesaran artistik dapatdisamakan,tetapiseniyangsempurnadanseniyangbesartidakdapatdisamakan.Untuksejumlahahli estetika, kebesaransuatukaryamenyangkutkriteriaekstraestetis.Tetapidalamsebuahkaryaseni sifatsifatyangmenentukankebesarankarya iniharusmunculdalamsituasinilaiyangdiwujudkan, sebagaisuatunilaiyangdiwujudkanuntukdinikmati.AdapandanganbahwagayanyalahyangmembuatParadiseLostsebuahpuisiyangbesar,meskipundoktrinyangdisampaikannyadapatdiabaikan.Pandanganlainyangjugatidakbisaditerimaadalah pandangan bahwa keselarasan organ dapat dipisahkan dari puisi. Kritik formalisme mengandaikan bahwatidakperluadakesamaankepercayaanantarapembacadenganpengarangataupuisi.Koherensiadalahkriteriaestetisdansekaliguskriterialogika.,sedangkankematanganadalahkriteriapsikologis,dankebenaranpengalamanmengacupadaduniadiluarkaryasastra,yangmenuntutperbandinganantarasastradankenyataan.Sebelumabadke19,diskusimengenaipenilaianbiasanya terpusatpadaperingkat (ranking)kedudukandanhierarkipengarang, terutama kedudukan pengarang klasik yang tetap dan akan selalu dikagumi. Keinginan untukmengukuhkannialinilaisastrayangobjektif,bukanberartimenjanjikanketerikatanpadasutunormanormayangstatis,yang tidakmengenal penambahannamadanperubahanperingkat.Sebaliknya, ada jugakeinginanyangberlawanan,terutamadarikalanganantiakademididalamataudiluaruniversitasuntukmengukuhkantiraniperubahanyangtidakpernahberhenti.Strukturestetisdalamkaryapenyairpenyairdi atas sangatkompleksdankaya sehinggadapatmemuaskangenerasigenerasi berikutnya. Tiap generasi selalumenyisakan unsurunsur karya sastra besar yang belum dijelajahi dan tiapgenerasimenemukanadanyatingkatanataustratayangkurangindahatauterkadangjelek,tetapisecarakeseluruhantetapmenganggapkeseluruhankaryamemuaskan.Dengandemikian,sampailahkitapadasejenisgenerasionismeyangmenolak relativitas selera individu, tetapi memilih alternatifnya pada satu set kriteria estetis yang tergantung padaperiodensejarahsastra.Nampaknya,kita juga sampaipadakonsepmultinilai,yangmenganggapbahwakaryakarya sastrayangbertahanmemenuhi selera berbagai generasi untuk berbagai alasan yang berbeda. Dengan susah payah kita akan berusahamelampauiposisiini.Darisinidapatdisimpulkanbahwa,kitatidakperlumembatasiapresiasizamanlampauterhadapkaryakarya klasik mereka pada argumenargumen yang dikemukakan oleh kritikus zaman itu. Tidak ada seorangkritikus pun yang kiranya dapat sepenuhnya berpegang pada generasionismeatau yang sepenuhnya berpegang padaabsolutismeyanggersangdanpedagogik,danmembakukanperingkat.Apa yang ingin dibuktikan oleh aliran Formalisme adalah bahwa puisi bukanlah hanya sebuah sebab atau sebabpotensial dari pengalaman puitis pembaca, tetapi merupakan kontrol yang sangat terorganisasi atas pengalamanpembacanya.Jadi,pengalamanpembacadapatdisebutsebagaipengalamanpuisiitusendiri.Caramenilaisuatupuisi,menurut aliran ini adalah denganmengalaminyamewujudkan kualitas estetis yang bernilai danmewujudkan kaitan

  • 4/22/2015 SASEBI(SerbaSerbiBahasaIndonesia):RingkasanBukuTeoriSastraKaryaReneWellekdanAustinWarren

    http://nurindahsw.blogspot.com/2014/12/ringkasanbukuteorisastrakaryarene.html 15/16

    strukturyangdapatdilihatdalampuisi ituuntuksemuapembacayangkompeten.Nialinilai itusecarapotensialadapada struktur sastra: nilainilai itu dapat direalisasi dan dihargai hanya kalau dibaca dan direnungkan oleh pembacayangmemenuhipersyaratan.Jadi,perbedaanyangharuskitalihatadalahantarapenilaianyangterbukadanpenilaiantersirat.Istilahinitidakbolehdisalahartikansebagaipenilaiansadardantidaksadar.

    BAB19SEJARAHSASTRA

    Harusdiakuibahwakebanyakansejarahsastraadalahsejarahsosialatausejarahpemikirandenganmengambilcontohkaryasastra,atauimpresidanpenilaianatasbeberapakaryasastrayangdiaturkuranglebihsecarakronologis.Banyaksejarawan lain memperlakukan sastra sebagai dokumen untuk ilustrasi sejarah nasional atau sejarah sosial, adakelompok lain yangmenyadari bahwa karya sastra adalah seni nomor satu. Sayangnya kelompok ini tidakmenulissejarah.Merekahanyamenampilkan satu seri esei tentangpengarangpengarang tertentu, yang salingdikaitkanolehpengaruhpengaruh,tetapieseieseiitutidakdidasarkanpadakonsepsievolusisejarahyangnyata.Mengapa tidak ada dalam skala yang luas usaha untuk menelusuri evolusi sastra sebagai seni? Salah satupenghalangnya adalah kenyataan bahwa analisisanalisis karya sastra yang pernah dilakukan sebelumnya tidakkonsisten dan sistematis. Kesulitan lain adalah prasangka bahwa sejarah sastra tidak mungkin disusun, kecualiberdasarkan suatupenjelasankausalyangberkaitandengankegiatanmanusia.Kesulitanketiga terletakpada seluruhkonsepsi perkembangan seni sastra. Untuk itu, cukup kitamengunjungi beberapa galeri seni yang disusunmenurutsusunankronologis,ataumenurutalirannya.Mulamulasejarahsastrajugamempunyaimasalahyangsama,karenamencobamenelususrisejarahsastrasebagaiseni,terpisahdarisejarahsosial,biografipengarang,atauapresiasikaryaperorangan.Tetapi teoritikus yang mentahmentah menolak bahwa satra mempunyai sejarah, W.P.Ker mencoba membuktikan,misalnya bahwa kita tidakmembutuhkan sejarah sastra, karena objekobjek sastra selalu ada, bersifat abadi, dankarenanya tidakmempunyai sejarah sama sekali. Seperti yang telahkita tunjukkan sebelumnya, sebuahkarya sastratidak akan bersifat tetap sepanjang sejarah. Tetapi konsep perkembangan satu seri karya sastra agaknyamerupakankonsepyangsangatsulit.Didalampengertianitu, tiapkaryasastraadalahsuatustrukturyangtidakdilanjutkanolehkaryasastrayanglain.Tetapimenurutargumenyangsama,kitaharusberhentimenulissejarahbahasa,karenahanyaada sejarah manusia yang membuat ujaran, dan kita juga harus berhenti menulis sejarah filsafat, karena yang adahanyalahsejarahmanusiayangberpikir.Tetapikenyataanbahwasituasisastradalamsatukurunwaktuberubahdibandingkansituasisepuluhtahunatauseratustahun yang lalu, belum cukup untuk membuat dasar evolusi sejarah sastra, karena konsep perubahan juga dapatditerapkanpadasetiapgejalaalam.Dapatkahkitaberbicaratentangevolusisastradalamsalahsatupengertiandiatas?Menurut Ferdinand Brunetiere dan John Addington Symonds, kita dapat memakai kedua pengertian itu sekaligus.Merekaberanggapanbahwagenresastradapatdianalogikandenganspesiespadaalam.Meskipunkita telahmenolakanalogi biologis antara perkembangan sastra dan proses evolusi dari lahir sampai kematian ide ini tidak hilang, danbahkan barubaru ini dihidupkan kembali oleh Spengler dan Toynbee tapi evolusi dalam pengertian kedua ininampaknyalebihdekatdengankonsepevolusisejarah.Pembahasan mengenai evolusi sastra ini mau tidak mau terpaksa bersifat abstrak. Kalau perbandingan benarbenardifokuskanpadaduakaryayangutuh,kitamungkinakansampaipadakesimpulansejarahsastrayangmendasar,yaitumasalah orisinalitas. Orisinalitas sering disalah artikan sebagai penyelewengan dari tradisi. Studi kaitan antara duakaryaatau lebihmembawakitakemasalahevolusi sejarah sastrayang lebih jauh.Salah satu tipe seri evolusidapatdisusun dengan caramemisahkan salah satu kecenderungan dalam karya sastra, lalumenelususri perkembangannyadalammencapaisuatu tipe ideal.Kitamungkinmengharapkanbahwatipepenelitiansemacaminiakanmengalahkanbanyakpenelitiansejarah tentangtemadanmotifseperti temadanmotifHamlet,DonJuan,danOrangYahudiyangberkelana.Sejarahgenre sastradan tipe sastramenampilkanpermasalahanyang lain.Pendekatanmorfologisdapatdanharusditerapkandalamskalayangluasuntukmempelajarifolklor.Padaumunyaperiodesejarahsastradibagisesuaidenganperubahanpolitik.Kalukitamempelajarisejarahsastra Inggrisyangditulisakhirakhir ini,kitadapatmelihatbahwapembagian waktu berdasarkan abad atu pemerintahan rajaraja sudah hilang sama sekali dan diganti periode yangnamanamanya berasal dari berbagai kegiatan pemikiranmanusia. Tetapi seandainya pun kitamempunyai satu seriperiode yang dengan rapimembagi sejarah kebudayaanmanusia politik, filsafat, seni, dan seterusnya sejarah sastratidakbolehhanyamenerimaskemayangdidapatkandariberbagaibahanyangmempunyaitujuanberbeda.Jadi,suatuperiodebukanlahsuatutipeataukelas,tetapimerupakanbagiabwaktuyangdijabarkanolehsistemnormayang melekat pada proses sejarah, dan tidak dapat dilepaskan daripadanya. Masalah penulisan sejarah periodemerupakanmasalah deskripsi. Penjelasan lain adalah bangkitnya generasi baru. Pembahasan yang tak ada hentinyatelah berlangsungmengenai periodeperiode utama dalam sejarahmodern.Masalah yang lebih luas dan lebih jauh,yaitusejarahsastranasionalsecarakeseluruhan,lebihsulitlagiuntukdipecahkan.Bagaimanapunjuga,kitabarumulaibelajarbagaimanamenganalisissuatukaryasastradalamkeutuhan.

    Diposkanolehindahwahyunidi18.36

    Label:TeoriSastra

    Rekomendasikan ini di Google

  • 4/22/2015 SASEBI(SerbaSerbiBahasaIndonesia):RingkasanBukuTeoriSastraKaryaReneWellekdanAustinWarren

    http://nurindahsw.blogspot.com/2014/12/ringkasanbukuteorisastrakaryarene.html 16/16

    PostingLebihBaru PostingLamaBeranda

    Langganan:PoskanKomentar(Atom)

    MasukkankomentarAnda...

    Berikomentarsebagai: GoogleAccount

    Publikasikan Pratinjau

    3komentar:

    DianPujiRahayu 11Desember201420.07

    Materisastraanakdipostingdongbiarnlebihlengkap,

    Balas

    DeniCAji 25Desember201402.41

    Wah,masihsempatmeringkasya...?,bagus,bagus...:D

    Balas

    Asnanda 12Januari201508.59

    tampilanblognyarapihehe,tapiteksnyayangbegitubanyakmembuatmatasayangantukuntukmembacanya:D

    Balas

    TemplateEthereal.Gambartemplateolehlatex.DiberdayakanolehBlogger.