Sarang Semut Tugas
-
Upload
mareta-ramadhona -
Category
Documents
-
view
70 -
download
0
description
Transcript of Sarang Semut Tugas
NAMA : NURFADHILA MELINA
NIM : 10101001069
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Tugas Farmakologi
Tanaman Sarang Semut
Sarang Semut (Myrmecodia tuberosa jack) adalah istilah Indonesia untuk
menyebut genus myrmecodia, suatu genus tanaman mirmekofita epifit
(menumpang pada tanaman lain tanpa merugikan induk semangnya) yang
menempel pada tanaman lain yang berasal dari Asia Tenggara dan kepulauan
besar yang terbentang sampai Queensland, Australia. Istilah Myrmecodia berasal
dari bahasa Yunani myrmekodes yang berarti "mirip semut" atau "dikerumuni
semut". Berikut taksonomi dari tumbuhan sarang semut :
Divisi : tracheophyta
Kelas : magnoliopsida
Subkelas : lamiidae
Ordo : Rubiales
Famili : Rubiaceae
Genus : Myrmecodia
Species : Myrmecodia pendens Merr. & Perry
Ada dua jenis sarang semut yang berbeda manfaatnya yang pertama
Myrmecodia dengan umbi yang berlabirin kecil dan disukai semut. Yang kedua
jenis Hydnophytum dengan umbi berlabirin besar yang menjadi tempat katak dan
kadal sebagai huniannya. Spesies pertama tanaman sarang semut yang dikenal
sebagai obat yaitu Myrmecodia Pendens.
Di alam, akar umbi Sarang Semut biasanya terjuntai pada cabang-cabang
tanaman tanpa jumlah substrat yang signifikan, sehingga bergantung kepada
proses simbiosis untuk kebutuhan nutrisinya. Tanaman ini menghantarkan sari
makanan dan air melalui bongkot coklat keabu-abuan yang mengembang dan
ditumbuhi duri-duri. Batangnya yang tebal dan tidak bercabang terbungkus oleh
klipeoli dan alveoli yang juga mengandung duri dan dipenuhi oleh daun-daun
kecil.
Sarang semut tumbuh pada dahan atau batang tumbuhan dan banyak
ditemukan didaerah Papua. Tanamani ini memiliki kekhasan yakni ujung
batangnya menggelembung (hypocotyl) , berbentuk bulat saat muda, lalu menjadi
lonjong memendek atau memanjang setelah tua. Bagian luar tanaman ini
diselubungi duri yang melindunginya dari pemangsa herbivora. Didalamnya
terdapat rongga-rongga yang saling terhubung, rongga-rongga inilah yang
dijadikan rumah oleh kawanan semut.
Sarang semut merupakan tanaman yang pada bagian umbinya dapat
dijadikan sarang oleh para semut, sehingga tanaman ini dinamakan oleh penduduk
lokal sebagai sarang semut. Bagian dalam umbi memang berliang, namun itu
merupakan proses alami bukan campur tangan mahluk hidup lain. Sarang Semut
merupakan salah satu tumbuhan epifit dari Rubiaceae yang dapat berasosiasi
dengan semut. Hubungan antar semut dan tanaman sarang semut bersifat
simbiosis mutualistis, artinya saling menguntungkan. Myrmecodia menyediakan
lorong-lorong labirin dalam umbinya untuk sarang semut dan senyawa aktif yang
menjadi sumber makanan semut. Makanan didapat dari sampah organic yang
dihasilkan koloni semut. Sarang semut juga menyerap karbondioksida yang
dihasilkan semut.
Secara ekologi, tumbuhan sarang semut tersebar dari hutan bakau dan
pohon-pohon di pinggir pantai hingga ketinggian 2.400 m di atas permukaan laut.
Kestabilan suhu di dalam tanaman tersebutlah yang membuat semut-semut betah
menghuninya. Dalam jangka waktu lama, terjadi reaksi kimia secara alami antara
senyawa yang dikeluarkan semut dengan zat yang aktif yang dikandung tanaman.
Hasil reaksi kimia inilah yang akan bermanfaat untu pengobatan.
Tumbuhan sarang semut (Myrmecodia tuberose Jack) merupakan salah
satu spesies dari family Rubiaceae. Rubiaceae mengandung senyawa metabolit
sekunder seperti iridoid, alkaloid, antrakuinon,flavonoid, turunan fenol, triterpen
dan diterpen. Adapun Senyawa aktif yang terdapat di Sarang Semut yaitu
Flavonoid, tokoferol, tanin, polifenol, magnesium, kalsium, seng, besi, fosfor, dan
natrium.
Menurut penelitian Dr. Ir. M. Ahkam Subroto M,App. Sc., ApV (Peneliti
utama LIPI) dan para ahli Bioteknologi LIPI, zat utama yang dimiliki Sarang
Semut adalah flavonoid, tannin dan polifenol yang berfungsi sebagai antioksidan
di dalam tubuh. Zat-zat ini adalah antioksidan yang beberapa kali lebih kuat dari
vitamin C dan E sehingga memberikan efek menurunkan risiko beberapa jenis
kanker dan penyakit kardio-vaskuler. Sarang Semut juga ditemukan kandungan
bermanfaat lainnya, seperti tokoferol, magnesium, kalsium, besi, fosfor, natrium,
dan seng. Berikut adalah keterangan singkat dari beberapa senyawa aktif
bermanfaat yang terkandung dalam Sarang Semut:
Flavonoid dalam tubuh manusia berfungsi sebagai antioksidan sehingga
sangat baik untuk pencegahan kanker. Manfaat flavonoid antara lain
adalah untuk melindungi struktur sel, meningkatkan efektivitas vitamin C,
antinflamasi, mencegah keropos tulang, dan sebagai antibiotik. Penelitian-
penelitian mutakhir telah mengungkap bahwa flavonoid tidak saja berguna
untuk pencegahan, tetapi juga untuk pengobatan kanker. Dan sebagai
antivirus, fungsi flavonoid telah banyak dipublikasikan, termasuk untuk
melemahkan virus HIV/AIDS dan virus herpes. Selain itu, beberapa
penelitian juga menunjukkan bahwa flavonoid dilaporkan berperan dalam
pencegahan dan pengobatan beberapa penyakit lain, seperti asma, katarak,
diabetes, encok/rematik, migrain, wasir, dan perionditis (radang, jaringan
ikat penyangga akar gigi).
Tanin merupakan astrigen yang mengikat dan mengendapkan protein
berlebih dalam tubuh. Dalam bidang pengobatan, tanin digunakan untuk
mengobati diare, hemostatik (menghentikan pendarahan), dan wasir.
Karena itu kemampuan Sarang Semut untuk pengobatan ambeien (wasir)
dan mimisan diduga kuat berkaitan dengan kandungan zat ini.
Polifenol banyak ditemukan dalam buah-buahan, sayuran serta biji-bijian.
Rata-rata manusia bisa mengonsumsi polifenol dalam seharinya sampai 23
mg. Khasiat dari polifenol adalah antimikroba dan menurunkan kadar gula
darah. Asam fenolik merupakan kelas dari antioksidan atau senyawa yang
menghilangkan radikal bebas, yang dapat menyumbat pembuluh darah dan
mengakibatkan perubahan pada DNA yang dapat menimbulkan kanker
dan penyakit lain.
Tokoferol. Penelitian menunjukkan bahwa alfa-tokoferol pada konsentrasi
12 ppm telah mampu meredam radikal bebas hingga 96%. Sedangkan
Sarang Semut kaya akan antioksidan tokoferol, sampai sekitar 313 ppm.
Maka tidak heran herbal ini dikenal memiliki reaksi yang cepat dalam
membantu menumpas kanker, tumor, dan berbagai bentuk benjolan yang
bisa menjadi tumor atau kanker.
Magnesium memiliki peranan dalam fungsi tulang, hati, otot, transfer air
intraseluler, keseimbangan basa, dan aktivitas neuromuseluler. Fungsi-
fungsi mineral tersebut dapat menjelaskan beberapa khasiat lain dari
Sarang Semut , misalnya, khasiat dalam membantu mengatasi berbagai
macam penyakit/gangguan jantung, melancarkan peredaran darah,
mengobati migrain, gangguan fungsi ginjal dan prostat, memulihkan
kesegaran dan stamina tubuh, serta memulihkan gairah seksual.
Kalsium berfungsi dalam kerja jantung, impuls saraf, dan pembekuan
darah.
Besi berfungsi dalam pembentukan hemoglobin, transpor oksigen, dan
aktivator enzim.
Fosfor berfungsi dalam penyerapan kalsium dan produksi energi.
Natrium memilki peranan dalam keseimbangan elektrolit, volume cairan
tubuh, dan impuls saraf, dan kesimbangan asam-basa.
Seng memiliki fungsi dalam sintesis protein fungsi seksual, penyimpanan
insulin, metabolisme karbohidrat, dan penyembuhan luka.
Dari hasil uji penapisan kimia, diketahui tanaman sarang semut
mengandung senyawa kimia golongan flavonoid dan tannin. Flavonoid
merupakan antioksidan alam yang mampu bertindak sebagai pereduksi radikal
hidroksil, superoksida dan radikal peroksil. Selain itu juga mengandung 313 ppm
tokoferol yang meredam 96% radikal bebas pada konsentrasi 12 ppm. Persentase
inhibisi ini tetap konstan hingga konsentrasi yang lebih tinggi.
Penelitian in vitro yang dikerjakan oleh Qui Kim Tran dari University
National of Hochiminch City,Yasuhiro Tezuka, Yuko Harimaya, dan Arjun Hari
Banskota dengan menumbuhkan 3 sel kanker yaitu kanker serviks, kanker paru
dan kanker usus dalam ekstrak sarang semut dengan berbagai pelarut seperti air,
methanol, dan campuran methanol-air. Hasilnya sarang semut mempunyai
aktivitas antiproliferasi terhadap sel kanker. Peneliti tersebut menuturkan bahwa
seluruh ekstrak sarang semut menekan proliferasi sel tumor manusia. Hasil dalam
penelitian itu terbukti tingkat efektivitas EC50 mencapai 9,97 mg/ml pada ekstrak
methanol. Artinya hanya dengan dosis kecil, 9,97 mg/ml, ekstrak sarang semut
mampu menekan 50% laju pertumbuhan sel kanker. Sedangkan EC50 pada
ekstrak air 22,3 mg/ml; campuran methanol-air,11,3 mg/ml. Uji penapisan kimia
dari tumbuhan sarang semut menunjukkan bahwa tumbuhan ini mengandung
senyawa aktif dari golongan flavonoid dan tanin.
Komposisi dan Kandungan Senyawa Aktif
Tumbuhan Sarang Semut
NoParameter Satuan Nilai
01 EnergiKkal/ 100
g350,52
02 Kadar air g/ 100 g 4,54
03 Kadar abu g/100 g 11,13
04 Kadar lemak g/ 100 g 2,64
05 Kadar protein g/100 g 2,75
06 Kadar karbohidratg/100 g 78,94
07 Tokoferol mg/100 g 31,34
08 Total fenol g/100 g 0,25
09 Kalsium (Ca) g/100 g 0.37
10 Natrium (Na) mg/100 g 68,58
11 Kalium (K) g/100 g 3,61
12 Seng (Zn) mg/100 g 1,36
13 Besi (Fe) mg/100 g 29,24
14 Fosfor (P) g/100 g 0,99
15 Magnesium (Mg) g/100 g 1,50
Berikut bebeapa khasiat Sarang semut Sebagai Obat :
1. Mengatasi gangguan jantung, terutama jantung koroner.
Belum diketahui pasti mekanisme Sarang semut mengobati jantung
koroner. Namun diduga kandungan mineral kalsium dan kalium berperan
penting dalam hal ini. Dalam tubuh, kalsium berperan dalam kerja jantung,
impuls syaraf, dan pembekuan darah. Sedangkan kalium berfungsi dalam ritme
jantung, impuls syaraf, dan keseimbangan asam-basa dalam tubuh. Kandungan
mineral yang tinggi mampu menerobos sumbatan pada saluran darah ke
jantung.
2. Antikanker dan Antitumor.
Tanaman Obat Sarang semut bisa digunakan untuk mengobati kanker
karena kandungan antioksidan seperti flavonoid, glikosida, dan polifenol yang
ada di dalamnya. Tugas antioksidan adalah berperang melawan radikal bebas,
penyebab kanker. Kemampuan Sarang Semut secara empiris untuk pengobatan
berbagai jenis kanker/tumor tersebut diduga kuat berkaitan dengan kandungan
flavonoidnya. Ada beberapa mekanisme kerja dari flavonoid dalam melawan
tumor/kanker, misalnya inaktivasi karsinogen, antiproliferasi, penghambatan
siklus sel, induksi apoptosis dan diferensiasi, inhibisi angiogenesis, dan
pembalikan resistensi multi-obat atau kombinasi dari mekanisme-mekanisme
tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian ’’Myrmecodia Peden: Alternatif Kemoterapi
Kanker Payudara dengan Efek Samping Minimal’’yang dilakukan Arius
Suwondo, Prenali Satmika, Felicia Widya Putri, dan Marika Suwondo
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) saat
mengikuti Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke XIV di Universitas
Hasanuddin, Makassar, 19-21 Juli 201, membuktikan bahwa tanaman sarang
semut bisa menghambat bahkan membunuh sel kanker terutama kanker
payudara. Penelitian yang dilakukan Arius dan kawan-kawan masih secara in
vitro (skala laboratorium) belum diujikan pada hewan maupun manusia.
Menurut Arius, hasil risetnya ini masih perlu dipertajam dengan penelitian
lanjutan untuk diujicobakan pada hewan sebelum dicobakan ke manusia. Tetapi
sejauh ini sudah banyak produk dalam bentuk serbuk sarang semut yang biasa
dikonsumsi.
Dalam uji in vitro, terbukti bahwa Sarang Semut ampuh mengatasi sel
kanker terutama kanker paru-paru (Anoymous, 2007). Yang membuktikan
keampuhan itu adalah Qui Kim Tran dari Universit National of Hochiminch
City dan koleganya Yasuhiro Tezuka, Yuko Harimaya, dan Arjun Hari
Banskota. Ketiga orang sejawat Qui itu bekerja di Toyama Medical and
Pharmaceutical University. Dalam penelitiannya Qui Kim Tran menggunakan
Sarang Semut yang berbobot 2- 3 kg, kemudian diekstrak dengan berbagai
pelarut seperti air, methanol, dan campuran methanol-air. Mereka lantas
menumbuhkan 3 sel kanker yang amat metastesis alias mudah menyebar ke
bagian tubuh lain seperti kanker serviks, kanker paru, dan kanker usus. Masing-
masing hasil ekstraksi itu lalu diberikan kepada setiap sel kanker. Hasilnya
menakjubkan, Sarang Semut mempunyai aktivitas antiproliferasi. Dalam dunia
kedokteran, proliferasi berarti pertumbuhan sel yang amat cepat dan abnormal.
Kanker memang berarti pertumbuhan sel yang cepat dan tak terkendali.
Antiproliferasi berarti menghambat proses perbanyakan sel itu. Seperti dikutip
Biology Pharmaceutical Bulletin.
3. Mengatasi ambeien/wasir.
Kemampuan Sarang Semut untuk pengobatan ambeien (wasir) berkaitan
dengan kandungan flavonoid dan taninnya yang tinggi. Dalam beberapa
penelitian, kedua golongan senyawa ini memang sudah terbukti dapat
mengobati wasir. Umumnya tanin digunakan untuk aplikasi di bidang
pengobatan, misalnya untuk pengobatan diare, hemostatik (menghentikan
pendarahan), dan wasir. Kemampuan Sarang Semut secara empiris untuk
pengobatan ambeien (wasir) dan mimisan diduga kuat berkaitan dengan
kandungan taninnya.
4. Penyakit paru-paru (TBC).
Pengobatan TBC terkait dengan peranan flavonoid yang terkandung dalam
Sarang Semut yang berfungsi sebagai antivirus.
5. Rematik (encok)
Ini terkait dengan kemampuan flavonoid sebagai inhibitor enzim xanthine
oxidase dan antioksidan serta tokoferol sebagai antioksidan dan multi-mineral
yang terkandung dalam Sarang Semut. Kandungan enzim Xanthine Oxidase
yang terdapat didala sarang semut akan langsung mengatasi akar masalah dari
rematik anda dan kemudian menetralisirkannya. Seorang herbalis, Hendro
Saputro, telah meneliti Sarang Semut sejak tahun 2001 (natura, Juni 2006).
Hendro telah mencobakan manfaat obat Sarang Semut pada dirinya sendiri
untuk menyembuhkan sakit tulang punggung yang telah dideritanya selama
bertahun-tahun.
6. Fungsi-fungsi mineral lain yang terkandung dalam sarang semut dapat
menjelaskan beberapa khasiat lain dari Sarang Semut, misalnya khasiatnya
dalam membantu mengatasi berbagai macam penyakit/gangguan jantung,
melancarkan haid dan mengobati keputihan, melancarkan peredaran darah,
mengobati migrain (sakit kepala sebelah), gangguan fungsi ginjal dan prostat,
memulihkan kesegaran dan stamina tubuh, serta memulihkan gairah seksual.
Cara Konsumsi Tanaman Sarang Semut sebagai obat :
a. Cara Pemakaian untuk Irisan :
1. Rebus 3-4 potong sarang semut dengan 3 gelas air selama 15 menit.
Masak ramuan tersebut sampai mendidih, api dikecilkan sambil diaduk
sesekali selama sekitar 15 menit (2 gelas air menjadi 1 gelas)
2. Dinginkan hasil rebusan tersebut
3. Saring air hasil rebusan tersebut dan air hasil rebusan tersebut siap
diminum.
4. Bisa direbus ulang sampai airnya bening kemudian diganti dengan yang
baru lagi.
b. Cara Pemakaian untuk serbuk:
1. Tuangkan satu sendok makan penuh bubuk sarang semut kedalam panci
berisi air ± 500 ml (2 gelas)
2. Lalu masak sampai mendidih. Kecilkan api sambil diaduk sesekali selama
± 15 menit (2 gelas menjadi 1 gelas).
3. Dibiarkan dingin atau hangat kemudian disaring dan diminum (ampas
dibuang)
Serbuk Sarang Semut Irisan Sarang Semut
Daftar Pustaka
Ahkam Subroto,dkk, Jurnal Natur Indonesia 12(2), April 2010: 152-155 SSN
1410-9379, Keputusan Akreditasi No 65a/DIKTI/Kep./2008. Uji
Toksisitas Akut Ekstrak Air Tanaman Sarang Semut (Myrmecodia
pendans) Terhadap Histologi Organ Hati Mencit. Laboratorium
Biofarmaka LIPI.
http://ahliherbal.com/artikel/Health_Today_September_2006__Sarang_Semut_.pdf
http://eprints.undip.ac.id/29092/3/Bab_2.pdf
http://www.gizikia.depkes.go.id/archives/artikel/4442
Nirmala, Sarang Semut Primadona Baru dari Papua, Juli 2006
PDF Koran Tempo, Juli 2006
Rozlizawaty, dkk. Jurnal Medika Veterinaria Roslizawaty, dkk ISSN : 0853
1943.Aktivitas Antibakterial Ekstrak Etanol dan Rebusan Sarang Semut
(Myrmecodia sp.) Terhadap Bakteri Escherichia coli. Fakultas Kedokteran
Hewan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.
Yiskha Natasha. 2012. Efek Pemberian Ekstrak Etanol 70% Umbi Sarang Semut
Terhadap Kadar Asam Urat Tikus Putih Jantan yang Di Induksi Kalium
Oksonat. Skripsi. Program studi Farmasi FMIPA. Universitas Indonesia.
Depok.