Sarana dan Prasarana - litbang.pertanian.go.id · a. Instansi Pemerintah 153 b. Swasta Nasional 68...

16

Transcript of Sarana dan Prasarana - litbang.pertanian.go.id · a. Instansi Pemerintah 153 b. Swasta Nasional 68...

Page 1: Sarana dan Prasarana - litbang.pertanian.go.id · a. Instansi Pemerintah 153 b. Swasta Nasional 68 c. Perguruan tinggi 53 Total 531 Kerja Sama Kemitraan Penelitian dengan Institusi
Page 2: Sarana dan Prasarana - litbang.pertanian.go.id · a. Instansi Pemerintah 153 b. Swasta Nasional 68 c. Perguruan tinggi 53 Total 531 Kerja Sama Kemitraan Penelitian dengan Institusi

Statistik Badan Litbang Pertanian 2013 129

Sarana dan PrasaranaBadan Litbang Pertanian saat ini didukung oleh sumber daya manusia dalam jumlah relatif besar yaitu 7.780 orang. Dari jumlah tersebut, sekitar 3.344 orang (42,%) adalah tenaga fungsional tertentu yang terdiri dari Peneliti, Pustakawan, Perekayasa, Pranata Komputer, Arsiparis, Teknisi Litkayasa, Statistisi, Penyuluh, Analis Kepegawaian, Perencana, Pranata Komputer, Arsiparis dan Pranata Humas (Gambar 2).

Mandat Badan Litbang Pertanian dalam era pembangunan yang makin kompetitif adalah penciptaan teknologi pertanian terapan (applied technologies), teknologi pertanian yang memiliki nilai tambah

ekonomi tinggi (advanced technologies), dan juga inovasi lainnya. Di samping itu, Badan Litbang Pertanian juga mewujudkan perannya dalam pembangunan pertanian (impact recognition) dan nilai ilmiah tinggi (scientific recognition) untuk pencapaian status sebagai lembaga penelitian berkelas dunia (a world class research institution). Eksistensi Badan Litbang Pertanian, tentunya tidak terlepas dari perubahan lingkungan strategis baik internal maupun eksternal, yang harus dijawab dengan meningkatkan prioritas dan kualitas hasil litbang dengan berorientasi pasar baik domestik maupun internasional dan berdaya saing tinggi. Guna menjawab kesemuanya itu, ke depan Badan Litbang Pertanian akan meningkatkan kerja sama/networking baik dengan pemerintah daerah, lembaga penelitian, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, dan pelaku usaha nasional maupun internasional (Renstra Badan Litbang Pertanian 2010 - 2014).

Kerja sama penelitian diperlukan oleh Badan Litbang Pertanian karena bermanfaat untuk optimalisasi penggunaan sumber daya, menghindari tumpah-tindih penelitian, meningkatkan kualitas penelitian, mengefektifkan diseminasi hasil penelitian, menghasilkan output yang nyata seperti: HKI, jurnal/publikasi ilmiah, dan paten serta manfaat yang dihasilkan dapat dirasakan oleh stakeholders khususnya para petani. Ketahanan pangan, perubahan iklim, dan keanekaragaman hayati merupakan isu penting yang harus disikapi dalam menjalin kerja sama penelitian.

Kerja Sama Penelitian

Page 3: Sarana dan Prasarana - litbang.pertanian.go.id · a. Instansi Pemerintah 153 b. Swasta Nasional 68 c. Perguruan tinggi 53 Total 531 Kerja Sama Kemitraan Penelitian dengan Institusi

Statistik Badan Litbang Pertanian 2013130

Kerja Sama Penelitian

Saat ini Badan Litbang Pertanian memiliki kerja sama penelitian dan pengembangan pertanian yang cukup luas baik nasional maupun internasional. Secara nasional telah terbentuk kerja sama penelitian untuk beberapa komoditas dan bidang masalah yang melibatkan beberapa lembaga penelitian di bawah koordinasi Kementerian Ristek, LIPI, BATAN, BPPT, dan beberapa perguruan tinggi. Untuk mengefektifkan diseminasi telah

terbentuk pula kerja sama dengan pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat, pihak swasta dan instansi pengambil kebijakan baik dalam lingkup maupun di luar Kementerian Pertanian. Secara internasional, Badan Litbang Pertanian juga terlibat dalam jejaring kerja sama, baik bilateral, multilateral maupun regional.

KERJA SAMA DALAM NEGERI

Badan Litbang Pertanian memiliki komitmen untuk memposisikan dirinya sebagai lembaga penelitian dan pengembangan pertanian berkelas dunia dalam menghasilkan dan mengembangkan teknologi pertanian berkelanjutan berbasis sumber daya lokal. Untuk itu, Badan Litbang Pertanian terus berupaya meningkatkan kemampuan dan kapasitas peneliti Badan Litbang diantaranya dengan mengembangkan jejaring kerja sama kemitraan penelitian nasional dan internasional dengan para stakeholders.

Salah satu upaya yang dapat ditempuh untuk meningkatkan kualitas hasil penelitian ialah melalui kerja sama penelitian dengan lembaga penelitian nasional lainnya yang kompeten pada bidang penelitian pertanian. Dengan dasar pertimbangan tersebut, sejak tahun 2007 Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian, melaksanakan program Kerjasama Kemitraan Penelitian Pertanian dengan Perguruan Tinggi (KKP3T). Namun, dalam tahun 2013, program tersebut diperluas menjadi Kerja Sama Kemitraan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Nasional (KKP3N). Pola kerja sama dari KKP3N tidak hanya terbatas dengan Perguruan Tinggi saja, tetapi juga dengan Lembaga Penelitian Nasional lainnya. Hal ini dilakukan dengan harapan agar kualitas penelitian dalam menghasilkan inovasi teknologi dan kelembagaan pertanian akan semakin membaik.

Selain program KKP3N, Pada tahun 2013 Badan Litbang Pertanian juga melaksanakan program Kemitraan Pengkajian dan Pengembangan Inovasi Pertanian Spesifik Lokasi (Kemitraan Pengkajian) bagi penelitian-penelitian yang berbasis keunggulan spesifik lokasi. Keberadaan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) di tiap provinsi, sebagai UPT Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, merupakan ujung tombak dalam

Page 4: Sarana dan Prasarana - litbang.pertanian.go.id · a. Instansi Pemerintah 153 b. Swasta Nasional 68 c. Perguruan tinggi 53 Total 531 Kerja Sama Kemitraan Penelitian dengan Institusi

Statistik Badan Litbang Pertanian 2013

Kerja Sama Penelitian

131

percepatan pembangunan pertanian perdesaan berbasis keunggulan spesifik lokasi. Oleh karena itu, BPTP mempunyai peran strategis dalam menghasilkan inovasi pertanian yang lebih berorientasi pada kebutuhan pengguna dan berbasis keunggulan lokal. Peran ini akan terlihat dengan makin banyaknya inovasi pertanian yang diadopsi secara luas dan berkelanjutan di tingkat pengguna.

Dalam upaya meningkatkan kualitas hasil kajian dan pengembangan inovasi pertanian tersebut, salah satunya ditempuh melalui peningkatan keterlibatan pemerintah daerah, pihak swasta, dan stakeholder lainnya dalam kegiatan pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian yang dilakukan BPTP di masing-masing daerah. Dengan dasar pertimbangan tersebut, mulai tahun 2013, Badan Litbang Pertanian melaksanakan program Kemitraan Pengkajian dan Pengembangan Inovasi Pertanian Spesifik Lokasi (Kemitraan Pengkajian), untuk membuka partisipasi secara aktif yang lebih luas kepada stakeholder dan pihak terkait dalam pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian berbasis kebutuhan pengguna dan keunggulan sumber daya setempat.

Kerja sama dalam negeri merupakan kesepakatan untuk melakukan penelitian dan pengembangan antara UK/UPT Badan Litbang Pertanian dengan mitra kerja sama dalam negeri seperti: pemerintah daerah, perusahaan swasta, BUMN, lembaga swadaya masyarakat, universitas, lembaga pemerintahan lainnya, dan lembaga lainnya. Kegiatan penelitian dan pengembangan dimaksud meliputi penelitian, pengembangan, pengkajian, perekayasaan, pemetaan, bimbingan teknologi, evaluasi/karakterisasi sumber daya pertanian, serta pertukaran dan pemanfaatan informasi. Kerja sama dalam negeri harus dilakukan formal institusional yang dituangkan ke dalam dokumen bersifat kontraktual (Memorandum of Understanding/MoU, kontrak kerja sama) ditandatangani oleh para pihak dan bersifat non kontraktual yang dituangkan kedalam surat kesepakatan para pihak.

Kegiatan kerja sama penelitian dan pengembangan pada dasarnya bertujuan untuk: (a) mendapatkan teknologi tinggi dan terapan di bidang pertanian dan inovasi lainnya, (b) mempercepat pematangan teknologi seperti uji verifikasi, uji multilokasi, uji adaptasi, uji kelayakan, dll; (c) mempercepat diseminasi dan adopsi teknologi; (d) mempercepat pencapaian tujuan pembangunan pertanian baik untuk mengakomodasi isu strategis nasional maupun spesifik wilayah, (e) meningkatkan capacity building Unit Kerja/Unit Pelaksana Teknis (UK/UPT) lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, (f) mendapatkan umpan balik untuk penyempurnaan teknologi, (g) menciptakan alternatif sumber pembiayaan litbang.

Page 5: Sarana dan Prasarana - litbang.pertanian.go.id · a. Instansi Pemerintah 153 b. Swasta Nasional 68 c. Perguruan tinggi 53 Total 531 Kerja Sama Kemitraan Penelitian dengan Institusi

Statistik Badan Litbang Pertanian 2013132

Kerja Sama Penelitian

Tahun 2013 Badan Litbang Pertanian mengelola kerja sama dalam negeri sebanyak 531 kerja sama, terdiri dari Kerja Sama Kemitraan, Kemitraan Penelitian dengan Institusi Pemerintah, Swasta, dan LSM (104 judul kegiatan kerja sama), Kerja Sama Kemitraan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Nasional - KKP3N (128 judul kegiatan kerja sama), Kemitraan Pengkajian dan Pengembangan Inovasi Pertanian Spesifik Lokasi - Kemitraan Pengkajian (25 Judul kegiatan kerja sama), diikuti dengan kerja sama operasional yang terdiri dari kerja sama penelitian dengan Instansi/Pemda provinsi dan kabupaten sebesar (153 kerja sama), kerja sama dengan swasta nasional sebanyak 68 kegiatan, dan kerja sama dengan perguruan tinggi sebanyak 53 judul kegiatan.

Tabel 18. Kerja Sama Dalam Negeri 2013

No. Lembaga Pengusul Jumlah Lolos Seleksi

1. Kemitraan 1042. KKP3N 1283. Kemitraan Pengkajian 254. Operasional :

a. Instansi Pemerintah 153b. Swasta Nasional 68c. Perguruan tinggi 53

Total 531

Kerja Sama Kemitraan Penelitian dengan Institusi Pemerintah, Swasta, dan LSM

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian mempunyai peran yang penting dan strategis dalam menghasilkan inovasi teknologi dan kelembagaan pertanian dalam upaya mempercepat pembangunan pertanian di Indonesia. Peran nyata tersebut diwujudkan melalui peningkatan kualitas hasil penelitian, yang diindikasikan oleh penerapan dan adopsi hasil-hasil penelitian secara luas oleh pengguna.

Kegiatan Kemitraan Penelitian dengan Institusi Pemerintah, Swasta, dan LSM merupakan kegiatan dukungan manajemen, fasilitas dan instrumen teknis dalam pelaksanaan kegiatan litbang pertanian. Dengan kegiatan kemitraan ini diharapkan akan terbangunnya jaringan kemitraan penelitian yang sinergis antara Badan Litbang Pertanian dengan Institusi Pemerintah, Swasta dan LSM dan dihasilkannya inovasi teknologi dan kelembagaan yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi permasalahan pembangunan pertanian. Kegiatan yang mendapatkan pendanaan dari kerja sama kemitraan adalah kegiatan dengan sharing mitra dalam bentuk program penelitian sumber daya, baik sumber

Page 6: Sarana dan Prasarana - litbang.pertanian.go.id · a. Instansi Pemerintah 153 b. Swasta Nasional 68 c. Perguruan tinggi 53 Total 531 Kerja Sama Kemitraan Penelitian dengan Institusi

Statistik Badan Litbang Pertanian 2013

Kerja Sama Penelitian

133

daya manusia, keuangan maupun sarana dan prasarana. Kegiatan Kemitraan pada Tahun 2013 disajikan pada Tabel 19.

Tabel 19. Kerja sama Kemitraan 2013

No. Instansi Jumlah Proposal Total Biaya Disetujui (Rp)

1. Puslitbangtan 4 1.003.250.0002. BBSDLP 6 2.465.683.0003. Puslitbanghorti 6 1.490.705.0004. Puslitbangbun 13 3.948.700.4005. BPATP 3 1.265.750.0006. Bbalitvet 1 960.000.0007. BB Pascapanen 4 1.350.220.0008. PSEKP 3 889.860.0009. PUSTAKA 3 869.980.000

10. BB Pengkajian 56 10.805.692.60011. Universitas Brawijaya 1 100.000.00012. Puslitbangnak 2 744.200.00013. BB MEKTAN 1 250.620.00014. BB Padi 1 280.300.000

Jumlah 104 26.424.961.000

Kerja Sama Kemitraan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Nasional (KKP3N)

KKP3N merupakan pengembangan dari kegiatan Kerja sama Kemitraan Penelitian dengan Perguruan Tinggi atau KKP3T yang telah dilaksanakan mulai dari tahun 2007. Melalui kegiatan KKP3T, sampai dengan tahun 2012, Badan Litbang Pertanian telah mendanai 823 kegiatan penelitian dengan total biaya 79 milliar yang berasal dari 30 Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia.Terdapat perluasan pola kerja sama penelitian pada KKP3N dimana kegiatan ini tidak hanya melibatkan Perguruan Tinggi, namun juga Lembaga Penelitian Nasional di luar Badan Litbang Pertanian.

Penanggung jawab kegiatan KKP3N dapat berasal dari Perguruan Tinggi atau Lembaga Penelitian Nasional maupun dari internal Badan Litbang Pertanian dengan komposisi tim peneliti maksimal terdiri dari 5 (lima) orang peneliti dari 3 (tiga) institusi yang berbeda.Topik penelitian KKP3N merupakan penjabaran dari alternatif solusi dari permasalahan

Page 7: Sarana dan Prasarana - litbang.pertanian.go.id · a. Instansi Pemerintah 153 b. Swasta Nasional 68 c. Perguruan tinggi 53 Total 531 Kerja Sama Kemitraan Penelitian dengan Institusi

Statistik Badan Litbang Pertanian 2013134

Kerja Sama Penelitian

yang dihadapi (isu utama) dalam mencapai Target 4 Sukses Kementerian Pertanian. Terdapat dua Kategori penelitian dalam kegiatan KKP3N yaitu Riset Dasar (RD) dan Riset Terapan (RT).

Proses seleksi kegiatan KKP3N dilakukan dalam 2 (dua) tahap yaitu seleksi awal pra proposal (Tahap Pertama, melalui sistem on line) dan seminar proposal yang telah dievaluasi dari segi substansi dan kelayakan biaya (Tahap II). Selain itu, Komisi Pengarah Nasional juga dapat mempertimbangkan

keseimbangan antar wilayah, antara perguruan tinggi negeri dan swasta, serta antara perguruan tinggi dengan lembaga penelitian nasional dalam penetapan proposal terpilih. Pendaftaran KKP3N dilakukan secara on line mulai tanggal 12 Nopember 2012 dan dengan penandatanganan kontrak dilakukan pada Minggu Pertama bulan Maret 2013.Sosialisasi KKP3N TA 2013 dilaksanakan pada 2 (dua) wilayah yaitu di Yogyakarta pada tanggal 31 Oktober 2012 dan di Bogor tanggal 6 Nopember 2012.

Luaran yang diharapkan dari kegiatan KKP3N ini adalah munculnya karya tulis ilmiah yang dapat dipublikasikan dalam jurnal ilmiah baik nasional maupun internasional yang terakreditasi, prototipe, serta produk inovatif pertanian yang berpotensi HKI. Dengan dilaksanakannya KKP3N, diharapkan akan terbangun jaringan kemitraan antara UK/UPT lingkup Badan Litbang Pertanian dengan Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian Nasional serta sinergisme yang dapat meningkatkan efisiensi, efektivitas, produktivitas dan kualitas penelitian untuk menghasilkan inovasi teknologi dan kelembagaan berbasis sumberdaya, permasalahan, dan kebutuhan setempat.

Hasil Seleksi KKP3N

Proposal yang terdaftar melalui website KKP3N sebanyak 783 proposal. Proposal yang terdaftar tersebut kemudian dilakukan seleksi administrasi dan teknis. Seleksi administrasi meliputi: persyaratan jumlah lembaga yang terlibat, termasuk kewajiban memasukkan peneliti Badan Litbang Pertanian; keterlibatan seorang peneliti dalam berbagai proposal, sedangkan seleksi teknis merupakan kesesuaian dengan tema penelitian. Dari hasil seleksi (on line) tersebut lolos sebanyak 365 proposal, sedangkan yang tidak lolos sebanyak 418 proposal.

Setelah seleksi on line tahap pertama kemudian dilanjutkan dengan seleksi tahap II yang meliputi seleksi Teknis (Manfaat (20%), Kebaruan (10%), Peluang adopsi (15%), Peluang keberhasilan (15%), Metodologi (25%), Kompetensi SDM (5%), Kompetensi lembaga (5%), Dukungan terhadap MP3EI (5%) dan Keuangan (rasionalitas biaya

Page 8: Sarana dan Prasarana - litbang.pertanian.go.id · a. Instansi Pemerintah 153 b. Swasta Nasional 68 c. Perguruan tinggi 53 Total 531 Kerja Sama Kemitraan Penelitian dengan Institusi

Statistik Badan Litbang Pertanian 2013

Kerja Sama Penelitian

135

penelitian, kesesuaian dengan SBU). Adapun kriteria seleksi tahap II, yaitu: <300: tidak lolos; 300<nilai<350: lolos dengan persyaratan; ≥350 lolos; Keputusan akhir ditetapkan oleh Komite Pengarah Nasional. Dari 365 proposal Lolos seleksi Tahap I, diperoleh hasil proposal yang lolos Seleksi Tahap II sebanyak 128 proposal dengan data distribusi berdasarkan lembaga pengusul dapat dilihat pada Tabel 20.

Data distribusi proposal lolos seleksi kegiatan KKP3N 2013 berdasarkan isu utama dan wilayah dapat dilihat pada Tabel 21 dan Tabel 22. Sedangkan Distribusi Proposal Kegiatan KKP3N 2013 Lolos Seleksi berdasarkan Bidang dan Tema Penelitian disajikan pada Tabel 23.

Total dana yang digunakan untuk membiayai kegiatan KKP3N sebesar Rp16.714.055.000, yang terdiri atas dana program SMARTD sebesar Rp 9.995.171.000 dan DIPA Badan Litbang Pertanian sebesar Rp 6.718.884.000.

Tabel 20. Distribusi Proposal Program KKP3N 2013 Lolos Seleksi berdasarkan Lembaga Pengusul

No. Lembaga Pengusul Jumlah Lolos Seleksi

1. Badan Litbang Pertanian 142. LIPI 43. RPN 24. Perguruan Tinggi 108

Total 128

Tabel 21. Jumlah Proposal Program KKP3N 2013 Lolos Seleksi berdasarkan Isu Utama

No. Isu Utama Kode Jumlah Lolos

1. Swasembada berkelanjutan padi dan jagung serta swasembada kedelai, gula dan daging

A 64

2. Diversifikasi pangan sebagai upaya untuk menurunkan konsumsi beras dan peningkatan gizi masyarakat

B 17

3. Peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor C 414. Peningkatan kesejahteraan petani D 6

Jumlah 128

Page 9: Sarana dan Prasarana - litbang.pertanian.go.id · a. Instansi Pemerintah 153 b. Swasta Nasional 68 c. Perguruan tinggi 53 Total 531 Kerja Sama Kemitraan Penelitian dengan Institusi

Statistik Badan Litbang Pertanian 2013136

Kerja Sama Penelitian

Table 22. Distribusi lolos berdasarkan wilayah, Program KKP3N 2013

No. Lembaga Pengusul Jumlah Lolos Seleksi

1. Sumatera 102. Sulawesi 9

3. Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Papua 104. Jawa 965. Kalimantan 3

Tabel 23. Distribusi Proposal Program KKP3N 2013 yang Lolos Seleksi berdasarkan Bidang dan Tema Penelitian

Program/Bidang Penelitian (Kode) No. Tema Penelitian (Kode) Total

Jumlah proposal yang lolos seleksi per program

penelitianSwasembada Berkelanjutan (A)

1. Pengembangan Teknologi Adaptif dan Mitigatif Perubahan Iklim termasuk Climate Smart Agriculture ( A.1.1)

3 64

2. Pengembangan Sistem Peringatan Dini Ancaman Iklim, Organisme Pengganggu Tumbuhan dan atau Penyakit Hewan, dan Sistem Informasi Teknologi dalam Antisipasi Perubahan Iklim (A.1.2)

13

3. Pengembangan Teknologi Pemulihan Kesuburan Lahan (A.3.1) 3

4. Pengembangan Teknologi Pengelolaan Lahan, Hara dan Air, Lahan Bukaan Baru dan Sub Optimal (A.3.2)

6

5. Pengembangan Teknologi Remideasi dan Teknologi Ramah Lingkungan (A.3.3)

7

6. Pengembangan Tanaman Pakan Ternak Lahan Sub-optimal (A.3.4)

1

7. Perakitan Varietas Baik secara Konvensional maupun Bioteknologi untuk Peningkatan Potensi Hasil Tinggi, Tahan Cekaman Biotik dan atau Abiotik, dan Umur Genjah (A.4.1)

14

8. Perakitan Varietas Tebu yang Berdaya Hasil dan Rendemen Tinggi, Tahan Cekaman Biotik dan Abiotik ( A.4.2)

1

9. Modifikasi Agronomis untuk Meningkatkan Produktivitas dan Mutu Hasil ( A.4.3)

3

10. Pengembangan Teknologi Hemat Air Berbasis Nano Teknologi dan Teknologi Frontier Lainnya ( A.5.1)

2

Page 10: Sarana dan Prasarana - litbang.pertanian.go.id · a. Instansi Pemerintah 153 b. Swasta Nasional 68 c. Perguruan tinggi 53 Total 531 Kerja Sama Kemitraan Penelitian dengan Institusi

Statistik Badan Litbang Pertanian 2013

Kerja Sama Penelitian

137

Tabel 23. Distribusi Proposal Program KKP3N 2013 yang Lolos Seleksi berdasarkan Bidang dan Tema Penelitian

Program/Bidang Penelitian (Kode) No. Tema Penelitian (Kode) Total

Jumlah proposal yang lolos seleksi per program

penelitian11. Teknologi Pemuliaan dan Pengembangbiakan Ternak ( A.6.1) 3

12. Pengembangan Teknologi Pakan Berbasis Sumber daya Lokal ( A.6.2)

6

13. Teknologi Pengendalian Penyakit (Obat, Vaksin dan Diagnosa) ( A.6.3)

2

Diversifikasi Pangan (B)

14. Pengembangan Bahan Pangan Lokal menjadi Bahan Industri. ( B.1.1)

5 17

15. Perakitan (desain) Varietas Pangan Fungsional ( B.1.2) 2

16. Pola Konsumsi dan Permintaan Pangan serta Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (B.1.3)

1

17. Kajian Preferensi Konsumen terhadap Pangan Fungsional dan Pangan Organik (B.2.1)

1

18. Eksplorasi dan Pemanfaatan SDG Potensial Sebagai Sumber Pangan Baru (B.3.1)

3

19. Pengembangan Teknologi Produksi dan Pengolahan Pangan Fungsional, Pangan Alternatif dan Teknologi Biokomposit (B.3.2)

4

20. Pengembangan Teknologi Fortifikasi untuk Meningkatkan Sifat Fungsional Pangan dan Kestabilannya (B.3.3)

1

Peningkatan Nilai Tambah (C)

21. Perakitan Varietas Unggul untuk Perbaikan Kualitas Hasil (C.1.1)

14 41

22. Teknologi Budidaya Hortikultura yang Ramah Lingkungan (C.1.2)

6

23. Teknologi Perbanyakan Benih secara Cepat dan Massal (C.1.3) 2

24. Rekayasa Teknologi Mekanisasi dan Pengembangan Teknologi Pasca Panen Pertanian untuk Peningkatan Nilai Tambah dan Pengolahan Limbah (C.1.4)

8

25. Eksplorasi dan Pemanfaatan Komponen Aktif dalam Bahan Pangan Lokal untuk Meningkatkan Daya Saing (C.1.5)

3

26. Studi Pengembangan Pasar Ekspor Komoditas Pertanian (C.2.1)

1

27. Perbaikan Rantai Pasok dan Rantai Nilai Komoditi Ekspor Pertanian (C.2.2)

2

Lanjutan

Page 11: Sarana dan Prasarana - litbang.pertanian.go.id · a. Instansi Pemerintah 153 b. Swasta Nasional 68 c. Perguruan tinggi 53 Total 531 Kerja Sama Kemitraan Penelitian dengan Institusi

Statistik Badan Litbang Pertanian 2013138

Kerja Sama Penelitian

Tabel 23. Distribusi Proposal Program KKP3N 2013 yang Lolos Seleksi berdasarkan Bidang dan Tema Penelitian

Program/Bidang Penelitian (Kode) No. Tema Penelitian (Kode) Total

Jumlah proposal yang lolos seleksi per program

penelitian28. Pengembangan Teknologi Penanganan Produk Segar dan

Pengolahan Hasil Pertanian Inovatif Termasuk Teknologi Bioproses dan Nanoteknologi (C.3.1)

5

Kesejahteraan Petani (D)

29. Alternatif Kebijakan Peningkatan Nilai Tukar Petani (D.1.1) 1 6

30. Pengembangan Model Agroindustri Perdesaan Berbasis Kemitraan Petani (D.1.3)

2

31. Pengembangan Teknologi Budidaya untuk Meningkatkan Produktivitas Kawasan (D.1.5)

2

32. Karakteristik dan Upaya Peningkatan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Miskin dan Rawan Pangan (D.2.2)

1

Kemitraan Pengkajian dan Pengembangan Inovasi Pertanian Spesifik Lokasi (Kemitraan Pengkajian) 2013

Dalam upaya mempercepat realisasi dukungan terhadap pencapaian empat sukses pembangunan pertanian, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) yang telah dibentuk di tiap provinsi mempunyai peran yang sangat srategis dalam melakukan pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian spesifik lokasi. Untuk menjaga kontinuitas dalam adopsi dan implementasinya secara luas, maka inovasi pertanian spesifik lokasi hendaknya didesain dengan mengedepankan prinsip partisipasi pengguna dan stakeholder, serta berbasis pada keunggulan sumber daya setempat.

Kemampuan untuk menghasilkan inovasi pertanian spesifik lokasi yang lebih mendekat kepada kebutuhan petani dan berbasis pada keunggulan sumber daya lokal merupakan kunci dalam meningkatkan kinerja BPTP ke depan. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan porsi yang lebih luas dan besar lagi bagi keterlibatan partisipasi petani dan pemerintah setempat dan stakeholder lainnya dalam pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian spesifik lokasi.

Diharapkan dengan pelaksanaan program Kemitraan Pengkajian dan Pengembangan Inovasi Pertanian Spesifik Lokasi (Kemitraan Pengkajian), inovasi pertanian spesifik lokasi

Lanjutan

Page 12: Sarana dan Prasarana - litbang.pertanian.go.id · a. Instansi Pemerintah 153 b. Swasta Nasional 68 c. Perguruan tinggi 53 Total 531 Kerja Sama Kemitraan Penelitian dengan Institusi

Statistik Badan Litbang Pertanian 2013

Kerja Sama Penelitian

139

yang dihasilkan BPTP lebih berpihak pada kebutuhan petani dan pemanfaatan keunggulan sumber daya lokal. Dengan demikian, tingkat keberlanjutan adopsi dan implementasinya dalam skala luas menjadi lebih besar.

Kemitraan Pengkajian merupakan program kemitraan pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian spesifik lokasi antara Badan Litbang Pertanian/BPTP yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia dengan pemda/sektor swasta/stakeholder lainnya. Terdapat empat isu yang menjadi fokus dalam Kemitraan Pengkajian, yaitu (i) Pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan, (ii) Peningkatan diversifikasi pangan, (iii) Peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor, dan (iv) Peningkatan kesejahteraan petani. Ke empat isu tersebut selanjutnya dijabarkan menjadi beberapa bidang Pengkajian dan Pengembangan. Secara terperinci bidang bidang/topik Pengkajian dan Pengembangan yang harus diacu dalam Kemitraan Pengkajian disajikan pada Lampiran.

Seleksi proposal dilaksanakan berdasarkan prinsip objektivitas dan bersifat kompetitif dan dilakukan melalui beberapa tahapan yang dimulai dari pengumuman program Kemitraan Pengkajian dan sosialisasi panduan umum, penyampaian proposal ke Sekretariat Badan Litbang Pertanian sesuai jadwal yang ditentukan, seleksi administrasi, seleksi teknis dan evaluasi biaya sampai dengan penandatanganan kontrak. Setiap proposal Kemitraan Pengkajian yang diterima akan diseleksi melalui tiga tahapan seleksi, yaitu: 1) Seleksi Awal yang dilakukan di BPTP meliputi Seleksi Administrasi dan Seleksi Teknis, 2) Evaluasi Proposal, dan c) Evaluasi Kelayakan Biaya. Hasil seleksi diputuskan oleh Kepala Badan Litbang Pertanian berdasarkan rekomendasi Tim Evaluator dan Komite Pengarah Nasional. Hasil seleksi disampaikan kepada BPTP pengusul dan bersifat mutlak. Dari hasil seleksi diperoleh data lolos sebanyak 25 proposal dengan total dana yang digunakan untuk membiayai kegiatan Kemitraan Pengkajian tersebut sebesar Rp 2.929.147.000.

Table 24. Distribusi Lolos berdasarkan Wilayah dan Program Kemitraan Pengkajian

No. Lembaga Pengusul Jumlah Lolos Seleksi

1. Sumatera 92. Sulawesi 13. Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Papua 64. Jawa 85. Kalimantan 1

Total 25

Page 13: Sarana dan Prasarana - litbang.pertanian.go.id · a. Instansi Pemerintah 153 b. Swasta Nasional 68 c. Perguruan tinggi 53 Total 531 Kerja Sama Kemitraan Penelitian dengan Institusi

Statistik Badan Litbang Pertanian 2013140

Kerja Sama Penelitian

Tabel 25. Jumlah Proposal Kegiatan Kemitraan Pengkajian 2013 Lolos Seleksi berdasarkan Isu Utama

No. Isu Utama Kode Jumlah Lolos

1. Swasembada berkelanjutan padi dan jagung serta swasembada kedelai, gula dan daging

A 11

2. Diversifikasi pangan sebagai upaya untuk menurunkan konsumsi beras dan peningkatan gizi masyarakat

B 2

3. Peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor C 54. Peningkatan kesejahteraan petani D 7

Jumlah 25

Kerja Sama Operasional Dalam Negeri, Badan Litbang Pertanian

Kerja sama dalam negeri diarahkan untuk meningkatkan pemanfaatan sarana/fasilitas penelitian, jasa pelayanan, dan alih teknologi. Kerja sama ini dilakukan dengan Pemerintah, Universitas, Swasta, KTNA, BUMN dan lembaga litbang lainnya. Pada tahun 2013 Badan Litbang Pertanian mengelola tiga jenis kerja sama operasional, dengan rincian seperti pada Tabel 26.

Tabel 26. Kerja Sama Operasional Badan Litbang Pertanian pada Tahun 2013

No. Jenis Kerja sama Jumlah Kerja sama

1. Kerja Sama Penelitian dengan Instansi Pemerintah/PEMDA (Provinsi, Kabupaten, Kota) T.A. 2013

153

2. Kerja Sama Penelitian dengan Swasta Nasional 68

3. Kerja Sama Penelitian dengan Perguruan Tinggi 53

Total 274

KERJA SAMA LUAR NEGERI

Kerja sama luar negeri adalah suatu kesepakatan untuk melakukan kegiatan penelitian, perekayasaan, pengkajian, pengembangan dan alih teknologi dalam bidang pertanian antara UK/UPT Badan Litbang Pertanian dengan mitra kerja sama luar negeri.

Page 14: Sarana dan Prasarana - litbang.pertanian.go.id · a. Instansi Pemerintah 153 b. Swasta Nasional 68 c. Perguruan tinggi 53 Total 531 Kerja Sama Kemitraan Penelitian dengan Institusi

Statistik Badan Litbang Pertanian 2013

Kerja Sama Penelitian

141

Kerja sama luar negeri meliputi kerja sama dengan lembaga penelitian asing, organisasi internasional, perguruan tinggi asing, swasta asing, dan lembaga swadaya masyarakat asing. Badan Litbang Pertanian telah melakukan kerja sama penelitian di bidang pertanian dengan berbagai macam mitra kerja sama internasional seperti: ACIAR (Australian Centre for International Agricultural Research), CSIRO (Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation), JICA (Japan International Cooperation Agency), JIRCAS (Japan International Research Center for Agricultural Sciences), Amarta, Ansoft, RDA (Rural Development Administration), AFACI (Asian Food and Agriculture Cooperation Initiative),US Department of State, CIMMYT (International Maize and Wheat Improvement Center), CIRAD (Centre de Cooporation International en Recherche Agronomicque le Development), IRRI (International Rice Research Institute), FAO (Food and Agriculture Organization), Yuan Longping Ltd, HORTIN II, Gent University, MAFF (Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries) Japan, AMNET, ICRAF (The World Agroforestry Centre), ICCTF (Indonesia Climate Change Trust Fund), IDRC (International Development Research Centre), IAEA (International Atomic Energy Agency), CIP (International Potato Centre), Biodiversity International, IPNI (International Plant Names Index), IOM, Malaysian Rubber Research Institute, UNDP (United Nations Development Programme), IRRI, GIZ, Murdoch University, IFPRI (International Food Policy Research Institute), University of Queensland, IPI (International Potash Institute), REDD ALERT, World Bank, dll.

Kerja sama luar negeri diarahkan untuk lebih meningkatkan akses terhadap inovasi di bidang pertanian yang telah dihasilkan oleh Pusat-Pusat Penelitian Internasional mendukung kegiatan inovasi yang dihasilkan oleh Badan Litbang Pertanian. Kerja sama luar negeri juga bertujuan untuk meningkatkan kompetensi peneliti/perekayasa Badan Litbang Pertanian di dunia internasional. Kerja sama ini dilakukan secara formal kelembagaan dengan didasarkan atas persamaan kedudukan yang saling menguntungkan serta dilaksanakan dengan sistem pengendalian yang ketat.

Page 15: Sarana dan Prasarana - litbang.pertanian.go.id · a. Instansi Pemerintah 153 b. Swasta Nasional 68 c. Perguruan tinggi 53 Total 531 Kerja Sama Kemitraan Penelitian dengan Institusi

Statistik Badan Litbang Pertanian 2013142

Kerja Sama Penelitian

Kerja sama luar negeri dilaksanakan melalui skema kerja sama bilateral, regional dan multilateral. Kerja sama bilateral merupakan kerja sama yang dilaksanakan oleh dua negara melalui goverment to goverment (G to G) maupun private to private (P to P). Untuk kerja sama regional dilakukan oleh beberapa negara yang berada dalam satu kawasan dan kepentingan tertentu seperti ASEAN (Association of Southeast Asia Nations), APEC (Asia Pasific Economic Cooperation). Sedangkan pada kerja sama multilateral dilaksanakan oleh banyak negara misalnya FAO (Food and Agriculture Organization), WHO (World Health Organization), CGIAR (Consultative Group on International Agricultural Organization).

Sehubungan dengan pelaksanaan kerja sama luar negeri, pada Tahun 2013 Badan Litbang Pertanian mengelola kerja sama luar negeri sebanyak 201 kerja sama (disajikan pada Tabel 27), terdiri atas kerja sama bilateral sebanyak 165 kerja sama (lihat Lampiran 29), kerja sama multilateral sebanyak 5 kerja sama (lihat Lampiran 30), kerja sama regional sebanyak 14 kerja sama (lihat lampiran 31), kerja sama dibawah CGIAR Consortium sebanyak 17 kerja sama (lihat Lampiran 32), dan satu (1) kerja sama dengan swasta internasional (lihat Lampiran 33).

Tabel 27. Kerja Sama Luar Negeri Badan Litbang Pertanian pada Tahun 2013

No. Skema Kerja SamaJumlah Kerja Sama Berdasarkan Jenisnya

Operasional Hibah

1. Bilateral 127 36

2. Multilateral 2 43. Regional 1 134. CGIAR Consortium 9 85. Swasta Internasional 0 1

Jumlah 139 62

Total 201

Penugasan Delegasi RI (Delri) Badan Litbang Pertanian pada Tahun 2013

Sehubungan dengan partisipasi Indonesia dalam pertemuan-pertemuan internasional, perlu adanya penugasan Delegasi Republik Indonesia (DELRI) yang jelas, yang dapat mempresentasikan kepentingan Indonesia di forum-forum internasional. Penugasan ke luar negeri diselenggarakan antara lain melalui kerja sama dengan mitra kerja baik dalam bentuk undangan dari universitas/organisasi/lembaga penelitian internasional, maupun penugasan langsung dari departemen teknis dan lain-lain. Penugasan tersebut dimaksudkan untuk memperdalam dan saling tukar menukar ilmu pengetahuan, menambah

Page 16: Sarana dan Prasarana - litbang.pertanian.go.id · a. Instansi Pemerintah 153 b. Swasta Nasional 68 c. Perguruan tinggi 53 Total 531 Kerja Sama Kemitraan Penelitian dengan Institusi

Statistik Badan Litbang Pertanian 2013

Kerja Sama Penelitian

143

wawasan, media untuk memperkenalkan hasil-hasil penelitian kepada masyarakat internasional, serta sebagai upaya meningkatkan jaringan kerja sama Badan Litbang Pertanian dengan lembaga-lembaga internasional. Peranan DELRI antara lain untuk: 1) menyajikan, menjelaskan, dan melaksanakan kebijakan pemerintahan Indonesia terhadap isu-isu atau masalah yang menjadi agenda pertemuan, 2) menganalisis dan melaporkan hasil pertemuan/kesepakatan dari pertemuan dimaksud dan 3) melakukan perundingan/dialog politik sesuai mandat yang diberikan, serta membuat pernyataan diplomatic (demarches) atas nama Indonesia. Pada Tahun 2013, penugasan DELRI Badan Litbang Pertanian berdasarkan skema kerja sama bilateral sebanyak 41 penugasan, melalui skema multilateral sebanyak 83 penugasan, dan penugasan berdasarkan skema regional sebanyak 43 penugasan.

Tabel 28. Penugasan Delri Badan Litbang Pertanian berdasarkan Skema Kerja Sama Luar Negeri pada Tahun 2013

No. Skema Kerja sama Jumlah Kerja sama

1. Bilateral 41

2. Multilateral 833. Regional 43

Total 167