SAP Pro Kontra Makanan Instan2

18
SATUAN ACARA PENYULUHAN Judul : Pro dan Kontra Makanan Instan Hari/tanggal : Selasa, 5 Mei 2015 Tempat : Poli Klinik Anak RSUP Dr. Sardjito Lama : 30 menit Penyaji : Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Bandung Audiens : Keluarga pasien di Poli Klinik Anak RSUP Dr. Sardjito A. Latar belakang Makanan siap saji yang cenderung banyak dikonsumsi akhir- akhir ini banyak menimbulkan pro dan kontra. Dari satu sisi untuk ibu rumah tangga yang juga bekerja di luar rumah, makanan siap saji memberikan keuntungan dan kemudahan dalam penyajian. Akan tetapi makanan siap saji yang dipasarkan saat ini menggunakan berbagai bahan aditif yang bertujuan untuk mengawetkan dan memberikan citarasa yang lebih baik pada produknya. Kekhawatiran yang muncul akibat adanya bahan aditif ini adalah adanya efek negatif dari bahan tersebut yang berdampak pada kesehatan konsumen. Kemajuan ilmu dan teknologi berkembang dengan pesat diberbagai bidang, termasuk dalam bidang pangan, kemajuan teknologi ini membawa dampak positif maupun negatif. Dampak positif teknologi tersebut mampu meningkatkan kuantitas dan

description

SAP

Transcript of SAP Pro Kontra Makanan Instan2

Page 1: SAP Pro Kontra Makanan Instan2

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Judul : Pro dan Kontra Makanan Instan

Hari/tanggal : Selasa, 5 Mei 2015

Tempat : Poli Klinik Anak RSUP Dr. Sardjito

Lama : 30 menit

Penyaji : Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Bandung

Audiens : Keluarga pasien di Poli Klinik Anak RSUP Dr. Sardjito

A. Latar belakang

Makanan siap saji yang cenderung banyak dikonsumsi akhir-akhir ini banyak

menimbulkan pro dan kontra. Dari satu sisi untuk ibu rumah tangga yang juga

bekerja di luar rumah, makanan siap saji memberikan keuntungan dan kemudahan

dalam penyajian. Akan tetapi makanan siap saji yang dipasarkan saat ini

menggunakan berbagai bahan aditif yang bertujuan untuk mengawetkan dan

memberikan citarasa yang lebih baik pada produknya. Kekhawatiran yang muncul

akibat adanya bahan aditif ini adalah adanya efek negatif dari bahan tersebut yang

berdampak pada kesehatan konsumen.

Kemajuan ilmu dan teknologi berkembang dengan pesat diberbagai bidang,

termasuk dalam bidang pangan, kemajuan teknologi ini membawa dampak positif

maupun negatif. Dampak positif teknologi tersebut mampu meningkatkan kuantitas

dan kualitas pangan, juga meningkatkan diversivikasi, hygiene, sanitasi, praktis dan

lebih ekonomis. Dampak negatif kemajuan teknologi tersebut ternyata cukup besar

bagi kesehatan konsumen dengan adanya penggunaan zat aditif yang berbahaya.

Pola kehidupan masa kini dicirikan dengan tingginya biaya hidup, emansipasi

atau karena alasan lain menyebabkan wanita bekerja diluar rumah. Data statistik

tahun 2002 menunjukkan bahwa wanita yang bekerja pada angkatan kerja

berjumlah 33,06 juta atau 44,23% dari jumlah total usia wanita antara 15-60 tahun

(BPS, 2002). Wanita sebagai ibu rumah tangga dan sebagian lain berprofesi bekerja

Page 2: SAP Pro Kontra Makanan Instan2

di luar rumah, karena keterbatasan waktu dan kesibukan, serta sulitnya mencari

pramuwisma menyebabkan makanan siap saji menjadi menu utama sehari-hari di

rumah.

Ritme kehidupan yang menuntut segala sesuatu serba cepat, waktu terbatas,

anak harus pergi sekolah sementara ibu dan bapak harus segera berangkat kerja,

sebagai jalan pintas untuk sarapan disediakanlah makanan siap saji yang memakan

waktu penyiapan 3 sampai 5 menit. Siang hari pulang sekolah ibu dan bapak masih

bekerja dikantor, anak-anak kembali menikmati makanan siap saji ini. Selain mudah

disajikan makanan ini umumnya mempunyai cita rasa yang gurih dan umumnya

disukai, terutama oleh anak-anak usia sekolah.

B. Tujuan

Tujuan Umum

Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit keluarga pasien di Poli Klinik

Anak diharapkan dapat memahami tentang Pro dan Kontra Makanan Instan

Tujuan Khusus

1.    Diketahuinya definisi makanan instan

2.    Diketahuinya kandungan gizi makanan instan

3.    Diketahuinya manfaat makanan instan

4. Diketahuinya bahaya dari makanan instan

5. Diketahuinya upaya meminimalisir dampak negatif makanan instan

6. Diketahuinya cara memilih menyimpan dan mengolah makanan instan

C. Sasaran

Adapun sasaran dari penyuluhan ini ditujukan khususnya keluarga pasien di

RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.

Page 3: SAP Pro Kontra Makanan Instan2

D. Materi (terlampir)

1. Definisi makanan instan

2. Kandungan gizi makanan instan

3. Manfaat makanan instan

4. Bahaya dari makanan instan

5. Upaya meminimalisir dampak negatif makanan instan

6. Cara memilih, menyimpan dan mengolah makanan instan

E. Alat Bantu : Menggunakan alat bantu Laptop, LCD dan Leaflet

F. Metode : Ceramah dan tanya jawab.

G. Kegiatan Penyuluhan

NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA

1. 5 menit Pembukaan :

1.     Mengucapkan salam.

2.     Menjelaskan nama dan akademi

3.     Menjelaskan tujuan pendidikan

kesehatan

4.     Menyebutkan materi yang

diberikan.

5.     Menanyakan kesiapan peserta

   Menjawab salam

   Mendengarkan

   Mendengarkan

2. 10 menit Pelaksanaan :

1.     Penyampaian materi

a.  Menjelaskan tentang pengertian

makanan instan

   Mendengarkan

Page 4: SAP Pro Kontra Makanan Instan2

b.  Menjelaskan tentang kandungan

gizi makanan instan

c.  Menjelaskan tentang manfaat dari

makanan instan

d.  Menjelaskan tentang bahaya dari

makanan instan  

e.  Menjelaskan tentang upaya

meminilmalisir dampak negatif

makanan instan

f.    Menjelaskan tentang cara

memilih, menyimpan dan mengolah

makanan instan 

2.     Tanya jawab

a.  Memberikan kesempatan kepada

peserta untuk bertanya

   Bertanya

3. 10 menit Evaluasi:

1.     Menanyakan kembali hal-hal

yang sudah   dijelaskan mengenai

makanan instan

   Menjawab

   Menjelaskan

   Memperhatikan

4. 5 menit Penutup :

1.     Menutup pertemuan dengan

menyimpulkan materi yang telah

dibahas

2.     Memberikan salam penutup

   Mendengarkan

   Menjawab salam

H. Evaluasi :

Page 5: SAP Pro Kontra Makanan Instan2

1. Klien dan keluarga mampu mendengarkan dan mengikuti acara dengan baik

dan kondusif

2. Klien dan keluarga aktif mengajukan pertanyaan pada sesi tanya jawab

3. Klien dan keluarga mampu menjawab pertanyaan yang diajukan penyaji

I. Pengorganisasian

1.      Penyaji : Muthi Aghnia

Novi Nuriah Indah Hayuni

2.      Peserta : Klien dan atau keluarga klien di Poli Klinik Anak

3.      Pembimbing Penyuluhan : Ibnu Dwi Saptono

J. Kriteria Evaluasi

1. Keluarga klien mampu menjelaskan tentang pengertian makanan instan

2. Keluarga klien mampu menjelaskan tentang kandungan gizi makanan instan

3. Keluarga klien mampu menjelaskan tentang manfaat dari makanan instan

4. Keluarga klien mampu menjelaskan tentang bahaya dari makanan instan  

5. Keluarga klien mampu menjelaskan tentang upaya meminilmalisir dampak

negatif makanan instan

6. Keluarga klien mampu menjelaskan tentang cara memilih, menyimpan dan

mengolah makanan instan 

MATERI PENYULUHAN

Page 6: SAP Pro Kontra Makanan Instan2

A. Definisi Makanan Instan

Makanan instan/ siap saji adalah jenis makanan yang dikemas, mudah

disajikan, praktis, atau diolah dengan cara sederhana. Makanan tersebut umumnya

diproduksi oleh industri pengolahan pangan dengan teknologi tinggi dan

memberikan berbagai zat aditif untuk mengawetkan dan memberikan cita rasa bagi

produk tersebut. Makanan siap saji biasanya berupa lauk pauk dalam kemasan, mie

instan, nugget, atau juga corn flakes sebagai makanan untuk sarapan.

Bertram (1975) mendefinisikan makanan siap saji sebagai makanan yang

dapat disiapkan dan dikonsumsi dalam waktu yang singkat. Oxford dictionary

mendefinisikan makanan siap saji sebagai makanan yang dapat diolah dan disajikan

dalam waktu yang singkat dan mudah dalam hitungan beberapa menit. Makanan

siap saji yang beredar saat ini tercatat 500 – 600 jenis.

B. Kandungan Gizi Makanan Instan

Secara umum makanan cepat saji mengandung kalori, kadar lemak, gula dan

sodium (Na) yang tinggi tetapi rendah serat, vitamin A, asam akorbat, kalsium dan

folat. Dan berikut ini gambaran kandungan nilai gizi dari beberapa jenis makanan

cepat saji yang saat ini banyak dikonsumsi oleh masyarakat karena pengaruh tren

globalisasi.

Makanan instan sudah mengalami proses pemasakan terlebih dulu, sehingga

banyak kehilangan zat gizi penting, seperti vitamin dan mineral. Zat-zat gizi yang

seharusnya dicerna dan diproses dalam saluran cerna tidak lagi dilakukan. Di dalam

tubuh, zat gizi ini lebih cepat dicerna dan diserap. Metabolisme di dalam tubuh pun

menjadi kurang baik. Selain itu, ayam nugget banyak mengandung protein dan

lemak, namun minim serat.

Proses yang sudah terlebih dulu digunakan pada makanan instan, yaitu

pemasakan awal dengan suhu tinggi dan dalam waktu yang cukup lama

mengakibatkan zat gizi, seperti vitamin dan mineral, lebih sering hilang. Lama

kelamaan, asupan zat gizi menjadi tidak seimbang. Bila asupan gizi tidak seimbang

maka bisa lebih beresiko menjadi kegemukan atau obesitas.

Page 7: SAP Pro Kontra Makanan Instan2

C. Manfaat Makanan Instan

Makan instan/siap saji yang beredar saat ini tercatat ada 500 – 600 jenis.

Jenis tersebut terdiri dari minuman dan makanan yang diproduksi dalam skala kecil

dan besar. Ketersediaan makanan siap saji ini akan memberikan kemudahan

pemilihan jenis makanan, keragaman makanan, kualitas makanan, praktis, serta

lebih menghemat waktu.

D. Bahaya Makanan Instan

Makanan instan yang disajikan memang seringkali terasa sangat gurih dan

dapat meningkatkan nafsu makan , namun hal yang patut diwaspadai dibalik

kegurihannya tak jarang ada bahaya yang terkandung. Makanan instan seperti

nugget, gorengan ubi dan buah dalam kemasan, mie instant, sosis memang praktis

dan enak. Tapi makan-makanan instan tersebut banyak mengandung penyedap,

garam, dan pengawet yang memang ditambahkan untuk mengawetkan makanan

tersebut agar bertahan dalam waktu yang lama.

1. Konsumsi garam berlebih secara terus-menerus dapat mengakibatkan

berbagai macam penyakit, diantaranya adalah :

Tekanan darah tinggi (hipertensi)

Asupan garam yang tinggi diketahui bisa meningkatkan tekanan darah. Studi

tahun 2007 menemukan pasien dengan tekanan darah tinggi akan

mendapatkan manfaat yang signifikan dengan mengurangi asupan garam.

2. Penyakit kardiovaskular

Tekanan darah yang tinggi bisa mengakibatkan seseorang terkena penyakit

serius yang berhubungan dengan kardiovaskular seperti jantung dan

kelumpuhan stroke. Diketahui mengurangi asupan 1 gram garam bisa

mengurangi risiko stroke hingga seperenamnya.

3. Pembesaran jantung

Catatan medis menemukan asupan garam yang tinggi bisa membuat

seseorang berisiko menderita left ventricular hypertrophy (pembesaran dari

jaringan otot yang membentuk dinding utama jantung untuk memompa).

4. Retensi cairan

Page 8: SAP Pro Kontra Makanan Instan2

Jumlah natrium dalam tubuh menentukan tingkat cairan. Jika konsumsi

garamnya terlalu banyak maka ginjal akan sulit menghilangkannya dan

membuat tubuh mempertahankan cairan yang bisa memicu pembengkakan.

5. Gangguan sistem pencernaan

Garam berlebih yang masuk ke tubuh bisa berinteraksi dengan bakteri

H.pylori yang menyebabkan tukak lambung, serta garam berlebih bisa

mengurangi jumlah pepsin (enzim pencernaan) di dalam tubuh yang akan

meningkatkan keasaman dan diare.

6. Meningkatkan sekresi empedu

Ketika seseorang banyak mengonsumsi makanan asin maka sekresi empedu

akan meningkat yang menyebabkan kepadatan darah semakin tinggi

sehingga mengurangi vitalitas. Hal ini juga mengakibatkan masalah kulit

seperti wajah dan bibir kering serta kadang menyebabkan sakit dan

pendarahan di bibir.

7. Osteoporosis

Kelebihan garam bisa mencegah penyerapan kalsium dalam tubuh yang

membuat seseorang rentan terkena osteoporosis.

8. Kanker

MSG juga meningkatkan risiko dan kecepatan pertumbuhan sel-sel kanker.

Ketika konsumsi glutamat ditingkatkan, kanker tumbuh dengan cepat, dan

kemudian ketika glutamat diblokir, secara dramatis pertumbuhan kanker

melambat. Para peneliti telah melakukan beberapa eksperimen di mana

mereka menggunakan pemblokir glutamat yang dikombinasi dengan

pengobatan konvensional, seperti kemoterapi, dan hasilnya sangat baik.

Pemblokiran glutamat secara signifikan meningkatkan efektivitas obat-obat

anti kanker. Efek samping penggunaan MSG, bisa menyebabkan kejang,

mual, alergi, ruam, serangan asma, sakit kepala, mulut terasa kering, dan

Hilang ingatan.

Page 9: SAP Pro Kontra Makanan Instan2

E. Upaya Meminimalisir Dampak Negatif Makanan Instan

Untuk mengurangi dan meminimalisasi dampak negatif zat aditif makanan

cepat saji (fast food) dapat di upayakan dengan beberapa cara antara lain :

1. Secara Internal

Mengurangi konsumsi makanan siap saji, meningkatkan konsumsi sayur dan

buah-buahan serta mengkonsumsi vitamin. Beberapa vitamin diduga mengandung

zat antikarsinogen diantaranya adalah Vitamin A, C, E banyak terdapat dalam sayur

dan buah; asam folat terdapat dalam brokoli, bayam dan asparagus: Betakaroten,

Vitamin B3 (niasin), vitamin D dalam bentuk aktif (1.25-hidroksi) terdapat pada

mentega, susu, kuning telur, hati, beras dan ikan.

Memberi pengertian pada keluarga tentang bahaya zat aditif, mengawasi,

mengontrol pemberian dan penggunaan uang jajan dan membiasakan membawa

bekal makanan sehat dari rumah.

2. Secara Eksternal

Produsen diperlukan kesadaran dan tanggung jawab produsen terhadap

penggunaan zat aditif pada bahan pangan yang diproduksikan, memberikan

informasi yang jelas komposisi makanan termasuk zat aditif yang ditambahkan.

Pemerintah melakukan pengawasan dan menindak tegas produsen yang melanggar

aturan yang berlaku. Meneruskan kegiatan PMT-AS (Program Makanan Tambahan-

Anak Sekolah) dengan memanfaatkan sumber makanan lokal. Non-pemerintah

(LSM) memfasilitasi terbentuknya kelompok konsumen, mendorong peran serta

masyarakat sebagai pengawas kebijakan publik, mengantisipasi kebijakan global

yang berdampak pada konsumen, melakukan pengawasan dan bertindak sebagai

pembela konsumen. Tepat jika disadari pula, bahwa makanan bukan satu-satunya

faktor pencetus kondisi-kondisi gangguan kesehatan tersebut. Kegemukan secara

garis besar terjadi karena asupan kalori lebih banyak dari jumlah kalori yang dibakar,

guna keperluan tubuh menjalankan fungsinya dan beraktivitas. Akibatnya, kelebihan

kalori yang tidak dibakar tersebut akan menumpuk di tubuh, dalam bentuk lemak.

Sehingga berat badan dan kandungan lemak dalam tubuh, termasuk kolesterol

darah, dapat cenderung meningkat. Untuk itu, kita perlu lebih selektif dalam memilih

Page 10: SAP Pro Kontra Makanan Instan2

makanan, serta dikombinasikan dengan kebiasaan hidup sehat lainnya. Misalnya,

berolahraga secara teratur.

F. Memilih Menyimpan dan Mengolah Makanan Instan

Tidak bisa dipungkiri, merebaknya produk makanan instan seiring dengan

gaya hidup masyarakat perkotaan yang menuntut serba cepat dan praktis.

Keterbatasan waktu di dalam mengolah masakan karena alasan pekerjaan

seringkali menjadi alasan memilih makanan instan. Praktis memang, namun perlu

kita cermati agar hidangan yang tersaji tidak hanya praktis dan lezat, namun juga

sehat dan bergizi. Agar makanan instan tetap berkualitas, bergizi dan tercipta menu

keluarga dengan kandungan gizi yang seimbang. Terdapat beberapa hal yang perlu

dicermati sebelum memilih makanan instan :

✓ Tanggal Kadaluwarsa dan Kelayakan Kemasan

Saat berbelanja makanan instan, jangan lupa untuk selalu

memperhatikan tanggal kadaluwarsa. Tanggal kedaluwarsa biasanya ditulis di

dalam kemasan. Urungkan niat untuk membeli jika makanan sudah terlalu

dekat masa kedaluwarsanya. Jangan pernah membeli makanan instan di

dalam kemasan jika tidak terdapat expire date. Produk yang tidak memiliki

tanggal kedaluwarsa menandakan produk diolah tanpa menghindahkan

syarat mutu yang ditentukan oleh lembaga pengawasan pangan Indonesia.

Makanan olahan biasanya dijual di dalam kemasan. Fungsi dari

kemasan adalah untuk melindungi produk dari kontaminasi mikroba dan

mencegah kerusakan fisik akibat benturan selama distribusi atau

penyimpanan. Cek keutuhan kemasan, contohnya, makanan instan dalam

kaleng, apakah kondisi kaleng masih utuh, tidak penyok, berkarat atau

kembung. Jika makanan dikemas dalam wadah plastik atau aluminium foil,

teliti apakah kemasan memiliki logo foodgrade yang aman untuk kesehatan.

Kondisi kemasan yang baik ditandai dengan bentuk kemasan yang utuh, tidak

robek atau terkoyak. Kemasan yang rusak dapat merusak makanan yang

dikemas dan bisa membahayakan kesehatan.

Produk makanan instan yang dijual dipasaran harus lolos uji kesehatan

oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPPOM) serta mendapat izin

Page 11: SAP Pro Kontra Makanan Instan2

edar dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia (DEPKES RI). Makanan

yang memiliki label BPPOM dan ijin dari DEPKES RI menandakan makanan

lolos sarat uji mutu kesehatan dan kelayakan kandungan nutrisi. Hindari

membeli produk makanan yang tidak memiliki syarat mutu dari kedua

lembaga pengawas makanan ini. Bagi umat muslim, kehalalan juga menjadi

syarat penting produk makanan. Beli makanan instan yang memiliki label

halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

✓ Cermati Mutunya

Syarat mutu makanan instan bisa dilihat dari sisi warna, aroma, rasa,

dan teksturnya. Makanan instan yang baik memiliki warna yang sesuai

dengan bahan dasarnya. Seperti sayuran beku, harus tetap berwarna hijau

segar. Kemudian, rasa juga tidak boleh memiliki indikasi rasa yang

menyimpang karena hal tersebut menandakan kualitas makanan yang sudah

tidak baik diakibatkan jamur atau tercemar bakteri pembusuk.

Selanjutnya kita dapat meneliti kualitas makanan instan dengan

mencium aromanya. Aroma yang baik adalah yang segar dan khas, sesuai

dengan karakteristik jenis makanannya. Jika muncul aroma tengik, asam atau

tercium bau busuk, ini menandakan makanan sudah rusak. Selain itu, tekstur

makanan juga harus dicermati. Misalnya makanan berbentuk bubuk harus

berupa butiran halus, tidak bergumpal. Makanan berbentuk biji harus utuh,

tidak ada bekas termakan kutu. Makanan yang kental, seperti saus tidak

boleh terlihat ada lapisan terpisah, gumpalan atau endapan. Karena

perubahan tekstur pada makanan menandakan kualitas makanan yang sudah

menurun.

✓ Simpan Dengan Benar

Menyimpan makanan instan harus sesuai dengan jenis bahannya.

Seperti daging beku, ikan beku, nugget, sayuran beku, atau ice cream harus

disimpan dalam freezer. Yoghurt, susu kemasan siap minum dan jus

Page 12: SAP Pro Kontra Makanan Instan2

sebaiknya disimpan dalam kulkas. Sereal, mi instan atau spaghetti sebaiknya

disimpan dalam tempat yang tertutup rapat, sejuk, dan kering. Menyimpan

makanan instan di tempat yang sesuai menjadikan makanan tahan lama dan

dapat mempertahankan kualitas gizi dengan baik. Makanan yang disimpan

sebaiknya dalam wadah yang tertutup rapat agar terhindar dari kontaminasi

mikroba selama masa penyimpanan. Selalu memeriksa warna, aroma, dan

tekstur bahan makanan sebelum diolah karena kerusakan dapat saja terjadi

selama masa penyimpanan, apalagi jika makanan kemasan sudah dibuka.

✓ Cermati Kandungan Gizi

Periksa kandungan gizi dalam kemasan makanan instan. Memeriksa

kandungan gizi menjadikan kita tau apakah makanan sesuai kebutuhan

keluarga atau tidak. Hal ini penting agar kita terhindar dari ganguan

kesehatan. Misalnya, untuk penderita hipertensi, obesitas atau diabetes, tentu

harus membeli makanan yang rendah garam, gula, lemak dan karbohidrat.

Berbeda dengan memilih produk makanan instan untuk anak. Pilih yang

bergizi lengkap, kaya protein dan kalsium yang baik untuk pertumbuhannya.

✓ Variasikan Bahan dan Olah Sesuai Petunjuk Kemasan

Makanan instan biasanya terdiri dari satu jenis komposisi bahan,

seperti nugget ayam, kentang beku, sayuran beku, buah kalengan, mi instan,

sereal, atau pasta. Kondisi ini menjadikan makanan instan hanya

mengandung salah satu kandungan gizi yang dominan. Seperti pasta instan,

dominan mengandung karbohidrat. Perlu diolah menjadi masakan dengan

tambahan sumber protein, vitamin, mineral, dan serat agar tercipta hidangan

dengan komposisi gizi seimbang.

Di dalam kemasan produk makanan instan biasanya menyertakan

petunjuk cara pengolahan dan saran penyajian. Ikuti sesuai petunjuk agar

tidak terjadi kesalahan dan kegagalan saat mengolah makanan instan.

✓ Makanan Segar Lebih Baik

Meskipun produk makanan instan bisa menjadi solusi praktis, makanan

yang sudah diolah tetap memiliki kualitas nutrisi tidak sebaik makanan segar.

Page 13: SAP Pro Kontra Makanan Instan2

Untuk produk seperti daging, ikan, buah, dan sayuran yang mudah dijumpai

sebaiknya tetap menggunakan bahan makanan segar. Proses pemanasan,

pemasakan, dan lama penyimpanan dapat menurunkan kualitas gizi makanan

instan terutama golongan vitamin dan mineral yang mudah rusak selama

proses produksi.

CONTOH MAKANAN INSTAN

Makanan pokok (sumber karbohidrat) : Mie Instan, Spageti, Vetucini, Oatmeal,

bubur ayam instan, pop mie, pasta

Protein : Abon, Daging Kaleng, Sosis, Nugget, Sarden,

daging asap, kornet, baso dll

Sayur : Sayur kaleng

Buah : Buah kaleng

Bumbu : sambal Indofood, bumbu racik, magi block, kecap, Saus, Royco,

Masako, bumbu nasi goreng instan, bumbu ayam instan, dll

Snack : Chiki, taro, Chitato, Cheetos, Lays dll