Sap Kesehatan Gigi Dan Mulut

23
KEPERAWATAN ANAK I SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK OLEH: PUTU DEWI PRADNYANI P07120011016 II.1 REGULER KEMENTRIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

description

SAP

Transcript of Sap Kesehatan Gigi Dan Mulut

Page 1: Sap Kesehatan Gigi Dan Mulut

KEPERAWATAN ANAK I

SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN

GIGI DAN MULUT PADA ANAK

OLEH:

PUTU DEWI PRADNYANI

P07120011016

II.1 REGULER

KEMENTRIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN KEPERAWATAN

TAHUN 2013

Page 2: Sap Kesehatan Gigi Dan Mulut

SATUAN ACARA PENYULUHAN KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT

PADA ANAK

 

I. LATAR BELAKANG

Gigi merupakan satu kesatuan dengan anggota tubuh kita yang lain. Kerusakan pada

gigi dapat mempengaruhi kesehatan anggota tubuh lainnya, sehingga akan mengganggu

aktivitas sehari-hari. Salah satu faktor yang dapat  merusak gigi adalah makanan dan

minuman, yang mana ada yang menyehatkan gigi dan ada pula yang merusak gigi. Upaya

kesehatan gigi perlu ditinjau dari aspek lingkungan, pengetahuan, pendidikan, kesadaran

masyarakat dan penanganan kesehatan gigi termasuk pencegahan dan perawatan. Namun

sebagian besar orang mengabaikan kondisi kesehatan gigi secara keseluruhan. Perawatan

gigi dianggap tidak terlalu penting, padahal manfaatnya  sangat vital dalam menunjang

kesehatan dan penampilan (Pratiwi, 2007).

Mulut bukan hanya untuk pintu masuknya makanan dan minuman, tetapi fungsi mulut

lebih dari itu dan tidak banyak orang mengetahui. Mulut merupakan bagian yang penting

dari tubuh kita dan dapat dikatakan bahwa mulut adalah cermin dari kesehatan gigi karena

banyak penyakit umum mempunyai gejala-gejala yang dapat dilihat dalam mulut.    Pada

umumnya keadaan kebersihan mulut anak lebih buruk dan anak lebih banyak makan

makanan dan minuman yang menyebabkan karies dibanding orang dewasa. Anak-anak

umumnya senang gula-gula, apabila anak terlalu banyak makan gula-gula dan jarang

membersihkannya, maka gigi-giginya banyak yang mengalami karies (Machfoedz dan

Zein, 2005).

Masalah utama dalam rongga mulut anak adalah karies gigi. Gigi berlubang atau

karies gigi adalah proses kerusakan gigi yang dimulai dari permukaan gigi atau enamel

menuju ke dalam gigi atau dentin. Proses tersebut terjadi karena sejumlah factor di dalam

mulut yang berinteraksi satu sama lain. Masyarakat umumnya cenderung beranggapan

bahwa gigi susu tidak perlu dirawat karena akan diganti dengan gigi tetap. Sehingga, hal

ini menyebabkan keadaan gigi susu saat diperiksakan di klinik sudah parah dan anak

berisiko menderita sakit gigi dengan segala macam komplikasi yang akan mempengaruhi

pertumbuhan dan perkembangan anak.

Pada masa sekarang, kasus kerusakan gigi pada anak telah meningkat secara dramatis

di dunia. Diperkirakan bahwa 90% dari anak-anak usia sekolah di seluruh dunia dan

Page 3: Sap Kesehatan Gigi Dan Mulut

sebagian besar orang dewasa pernah menderita karies. Prevalensi karies tertinggi terdapat

di Asia dan Amerika Latin. Prevalensi terendah terdapat di Afrika. Di Amerika Serikat,

karies gigi merupakan penyakit kronis anak-anak yang sering terjadi dan tingkatnya 5 kali

lebih tinggi dari penyakit asma.  Karies merupakan penyebab patologi primer atas

penanggalan gigi pada anak-anak dan sekitar 29%-59% orang dewasa dengan usia lebih

dari 50 tahun mengalami karies.

Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal yang perlu

mendapat perhatian serius dari tenaga kesehatan, baik dokter dan perawat gigi. Menurut

data terbaru yang dikeluarkan Departemen Kesehatan dari riskesdas (riset kesehatan dasar)

tahun 2007, sekitar 72 persen penduduk Indonesia mempunyai pengalaman karies (gigi

berlubang) dan 46,5 diantaranya merupakan karies aktif yang belum dirawat. Dalam hal

kebiasaan menggosok gigi, sebanyak 91 persen penduduk usia 10 tahun ke atas telah

melakukannya setiap hari, namun hanya tujuh persen yang menggosok gigi dua kali di

waktu yang benar, yaitu sesudah makan pagi dan sebelum tidur malam. Hasil riset juga

menunjukkan hanya 7,3 % penduduk yang dinilai telah menggosok gigi dengan benar.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 juga memperlihatkan data memprihatinkan

bahwa sebanyak 89% anak-anak di bawah usia 12 tahun mengalami karies atau gigi

berlubang. Dengan kata lain hanya 11% anak Indonesia yang terbebas dari karies. Secara

rata-rata penduduk Indonesia memiliki angka PTI (besarnya keinginan seseorang untuk

menambal giginya dalam usaha mempertahankan gigi tetap) sangat rendah, yaitu hanya

sebesar 1,6%.

Penyakit gigi dan mulut yang banyak diderita di Indonesia adalah penyakit jaringan

penyangga gigi dan karies gigi. Secara umum kesehatan mulut dan gigi telah mengalami

peningkatan pada abad terakhir tetapi prevalensi terjadinya karies gigi pada anak tetap

merupakan masalah klinik yang signifikan. Karies gigi masih perlu mendapat perhatian

karena hingga dewasa ini penyakit tersebut masih menduduki urutan tertinggi dalam

masalah penyakit gigi dan mulut termasuk pada anak.

Faktor di dalam mulut (faktor dalam) yang berhubungan langsung dengan terjadinya

proses karies atau gigi berlubang antara lain struktur gigi, morfologi gigi, susunan dari gigi

geligi di rahang, derajat keasaman air ludah (saliva), kebersihan mulut dan frekuensi

makan makanan manis. Faktor tersebut berinteraksi, berkaitan dan mempunyai urutan

besar peranan tertentu. Selain itu ada beberapa faktor luar sebagai faktor penyebab dan

penghambat yang berhubungan tidak langsung dengan proses terjadinya gigi berlubang

(karies), antara lain usia, jenis kelamin, suku bangsa, letak geografis, tingkat ekonomi,

Page 4: Sap Kesehatan Gigi Dan Mulut

kultur sosial serta pengetahuan, sikap dan perilaku terhadap pemeliharaan kesehatan gigi.

Penyebab tingginya prevalensi penyakit gigi dan mulut pada umumnya karena faktor

perilaku dan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang belum merata. Selain itu penyebab

utama terjadinya kerusakan gigi berawal dari bagaimana pola hidup manusia itu sendiri.

Sebab, tanpa adanya perawatan dan perhatian khusus kepada gigi memperbesar

kemungkinan kerusakan gigi sejak dini. Pola hidup yang tidak sehat seperti sering

mengkonsumsi rokok, teh, atau kopi, juga menjadi salah satu penyebab kerusakan gigi.

Oleh karena itu, penyuluhan kesehatan gigi dan mulut merupakan cara yang tepat

untuk mengubah perilaku hidup yang tidak sehat itu, serta dapat membantu dalam masalah

perawatan gigi dan mulut pada anak usia sekolah. Dengan adanya penyuluhan ini dapat

memberikan edukasi mengenai kesehatan gigi dan mulut serta memberikan motivasi

kepada masyarakat tentang  merawat dan memelihara kesehatan gigi dan mulut.

Disamping sebagai upaya promotif dan preventif bagi masyarakat yang terkena maupun

yang belum

II. TUJUAN

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit diharapkan peserta penyuluhan

dapat memahami tentang Kesehatan Gigi dan Mulut.

B. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)

Setelah proses penyuluhan tentang Kesehatan Gigi dan Mulut, diharapkan

peserta mampu :

1. Menjelaskan pengertian kesehatan gigi dan mulut secara benar.

2. Menjelaskan 2 fungsi gigi dan manfaat menggosok gigi.

3. Menyebutkan 3 tanda dan gejala adanya kerusakan gigi.

4. Menyebutkan 2 dari 4 penyebab terjadinya kerusakan gigi secara benar.

5. Menjelaskan 3 dari 5 cara perawatan gigi dan mulut secara tepat.

6. Memperagakan cara menggosok gigi dengan benar.

Page 5: Sap Kesehatan Gigi Dan Mulut

III. MATERI

Dalam penyuluhan, materi yang disampaikan adalah :

1. Pengertian kesehatan gigi dan mulut.

2. Fungsi gigi dan manfaat menggosok gigi.

3. Tanda dan gejala adanya kerusakan gigi.

4. Penyebab terjadinya kerusakan gigi.

5. Cara perawatan gigi dan mulut yang tepat.

6. Langkah-langkah menggosok gigi yang benar.

(Materi terlampir)

IV. METODE

Metode yang digunakan dalam Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut ini adalah:

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

3. Demonstrasi

VI. ALAT / MEDIA / SUMBER

A. Alat

Alat yang digunakan dalam Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut ini adalah:

1. Meja

2. Kursi

3. Sikat gigi

4. Pasta gigi

B. Media

Media yang digunakan dalam Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut ini adalah:

1. Lembar Balik

C. Sumber

Djuwita, I dan Sridadi. 1993.Pendidikan Kesehatan Gigi . Jakarta: Departemen

Kesehatan.

Page 6: Sap Kesehatan Gigi Dan Mulut

Herijulianti, dkk. 2002.  Pendidikan Kesehatan gigi. Jakarta: EGC.

Stoll, F. A, dkk. 1972  Dental health education.. Philadelphia: Lea & Febiger.

VII. SASARAN

Sasaran dari penyuluhan ini adalah Ni Nyoman Ayu Triandini, anak berumur 8 tahun.

VIII. WAKTU

1. Hari, tanggal : Sabtu, 30 Maret 2013

2. Jam : 09.00-09.15 Wita

IX. TEMPAT

Penyuluhan dilaksanakan di rumah anak.

setting tempat :

Penyuluh dan Lembar Balik

Anak

XII. RENCANA EVALUASI

A. Struktur

1. Persiapan Media

Media yang digunakan dalam penyuluhan semua lengkap dan bisa digunakan

dengan baik dalam penyuluhan yaitu Lembar Balik.

2. Persiapan Alat

Alat yang digunakan dalam penyuluhan semua lengkap dan dapat digunakan

dengan baik antara lain :

a. Sikat gigi

b. Pasta gigi

3. Persiapan Materi

Page 7: Sap Kesehatan Gigi Dan Mulut

Materi disiapkan dalam bentuk makalah dan di buatkan lembar balik agar

lebih mudah saat penyampaian kepada anak.

4. Undangan

Dalam penyuluhan tentang Kesehatan Gigi dan Mulut ini saya mengundang

anak bernama Ni Nyoman Ayu Triandini.

B. Proses Penyuluhan

1. Penyuluhan Kebersihan Gigi dan Mulut berlangsung lancar dan terjadi proses

interaksi antara penyuluh dengan anak yang menerima penyuluhan.

2. Anak dapat menyimak dan memperhatikan penyuluh ketika memberikan materi.

C. Hasil Penyuluhan

1. Jangka pendek

Setelah diberikan penyuluhan siswa mampu :

a. Memahami materi penyuluhan sebanyak 70% dari apa yang telah

disampaikan dengan kriteria mampu menjawab pertanyaan yang akan

diberikan oleh penyuluh.

b. Menjelaskan kembali pengertian Kesehatan Gigi dan Mulut.

c. Menjelaskan fungsi gigi dan manfaat menggosok gigi

d. Menyebutkan tanda dan gejala adanya kerusakan gigi.

e. Menyebutkan penyebab terjadinya kerusakan gigi secara benar

f. Menjelaskan cara perawatan gigi dan mulut secara tepat.

g. Memperagakan cara menggosok gigi dengan benar.

2. Jangka panjang

Meningkatkan pengetahuan anak sejak dini tentang pentingnya

kesehatan gigi dan mulut serta mampu menerapkan cara memelihara

kesehatan gigi dan mulut dalam kehidupan sehari-hari.

 

Page 8: Sap Kesehatan Gigi Dan Mulut

Lampiran 1

MATERI PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

I. PENGERTIAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

Pendidikan kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu  upaya  untuk

meningkatkan kesehatan gigi dan mulut pada anak.  Pendidikan kesehatan gigi dan mulut

merupakan suatu proses pendidikan yang timbul atas dasar kebutuhan kesehatan gigi dan

mulut yang bertujuan untuk menghasilkan kesehatan gigi dan mulut yang baik dan

meningkatkan taraf hidup.

Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia, baik sehat secara

jasmani dan rohani. Tidak terkecuali anak-anak, setiap orang tua menginginkan anaknya

bisa tumbuh dan berkembang secara optimal, hal ini dapat dicapai jika tubuh mereka

sehat.  Kesehatan gigi dan mulut adalah suatu keadaan dimana gigi dan mulut berada

dalam kondisi bebas dari adanya bau mulut, kekuatan gusi dan gigi yang baik, tidak

adanya plak dan karang gigi, gigi dalam keadaan putih dan bersih, serta memiliki kekuatan

yang baik.

Untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang optimal, maka harus dilakukan

perawatan secara berkala. Perawatan dapat dimulai dari memperhatikan diet makanan,

jangan terlalu banyak makanan yang mengandung gula dan makanan yang lengket.

Pembersihan plak dan sisa makanan yang tersisa dengan menyikat gigi, teknik dan caranya

jangan sampai merusak struktur gigi dan gusi. Pembersihan karang gigi dan penambalan

gigi yang berlubang oleh dokter gigi, serta pencabutan gigi yang sudah tidak bisa

dipertahankan lagi. Kunjungan berkala ke dokter gigi hendaknya dilakukan teratur setiap

enam bulan sekali baik ada keluhan ataupun tidak ada keluhan.. Dengan perawatan yang

tepat pada gigi, maka akan dapat menghindari berbagai masalah gigi dan gusi seperti gigi

berlubang dan karang gigi serta masalah bau mulut.

II. FUNGSI GIGI DAN MANFAAT MENGGOSOK GIGI

A. Fungsi Gigi

Secara histologis, jaringan gigi dan mulut berasal dari mesoderm dan ektoderm, yang

memiliki 3 fungsi utama yaitu :

a. Pengunyahan (mastikasi) yang meliputi, memotong, merobek, dan melumat.

b. Keindahan (estetika)

Page 9: Sap Kesehatan Gigi Dan Mulut

c. Berbicara (phonetic).

B. Macam –macam gigi beserta fungsinya

a. Gigi Seri (Incisivus)

Gigi ini letaknya berada di depan, dan berfungsi untuk memotong makanan

(mastikasi). Jumlahnya ada 8, dengan pembagian 4 berada di rahang atas dan 4

berada di rahang bawah. Gigi seri susu mulai tumbuh pada bayi usia 4 – 6 bulan,

kemudian diganti dengan gigi seri permanen pada usia 5 – 6 tahun pada rahang

bawah dan pada usia 7 – 8 tahun pada rahang atas.

b. Gigi Taring (Caninus)

Posisi gigi ini terletak pada sudut mulut, di sebelah gigi seri, dan merupakan gigi

yang paling panjang dalam rongga mulut. Fungsinya adalah untuk mengoyak

makanan. Jumlahnya ada 4, dengan pembagian 2 ditiap rahang, 1 di kiri dan 1 di

kanan. Gigi susu caninus ini diganti dengan gigi caninus permanen pada usia 11 –

13 tahun.

c. Gigi Geraham Kecil (Premolar)

Gigi ini jumlahnya 8, dengan pembagian 4 ditiap rahang, 2 di kiri dan 2 di kanan.

Gigi ini hanya ada pada gigi dewasa, dan letaknya berada di belakang caninus.

Tumbuh pada usia 10 – 11 tahun dan menggantikan posisi dari gigi molar susu.

Bersama gigi molar, gigi ini berfungsi untuk melumatkan makanan.

d. Gigi Geraham (Molar)

Gigi molar susu berjumlah 8 seperti gigi premolar, kemudian lepas pada usia 10 –

11 tahun dan digantikan oleh gigi premolar. Sedangkan gigi molar permanen

tumbuh di belakang gigi premolar setelah gigi molar susu lepas dan digantikan

oleh gigi premolar. Jumlah dari gigi molar permanen adalah 12, dengan pembagian

6 di tiap rahang, 3 di tiap sisi kanan dan kiri. Gigi molar permanen inilah yang

paling sering berlubang dan menyebabkan keluhan.

C. Manfaat Menggosok Gigi

1. Supaya gigi tetap bersih.

2. Untuk menambah percaya diri karena memiliki gigi putih, bersih, dan senyum yang

sehat.

3. Agar terhindar dari penyakit gigi dan mulut.

4. Dapat berfungsi dengan baik.

Page 10: Sap Kesehatan Gigi Dan Mulut

III. TANDA DAN GEJALA GIGI BERLUBANG

1. Tanda Gigi Berlubang

Tanda-tanda gigi mulai berlubang adalah dimulai dengan munculnya plak putih

seperti kapur pada permukaan gigi. Selanjutnya, warnanya akan berubah menjadi

cokelat, kemudian mulai membentuk lubang. Spot kecokelatan yang buram

menunjukkan proses demineralisasi yang sedang aktif. Oleh sebab itu, diperlukan

pemeriksaan rutin untuk mendeteksi dini timbulnya lubang.

2. Gejala Gigi Berlubang

Apabila kerusakan telah mencapai dentin (dentin merupakan bentuk pokok

dari gigi yang melindungi daerah akar gigi), biasanya mengeluh sakit atau timbul

ngilu setelah makan atau minum manis, asam, panas atau dingin.

Gejala gigi berlubang umumnya, adalah sakit gigi, gigi menjadi sensitif

setelah makan atau minum manis, asam, panas, atau dingin. Terlihat atau terasa

adanya lubang pada gigi, nanah di sekitar gigi, nyeri ketika menggigit dan bau mulut

(Halitosis).

IV. PENYEBAB TERJADINYA KERUSAKAN GIGI

Ada empat hal utama yang menyebabkan kerusakan gigi, yaitu :

1. Ada penyakit dan gangguan tertentu pada gigi yang dapat mempertinggi faktor risiko

terkena karies. Amelogenesis imperfekta, dapat timbul pada 1 dari 718 hingga 14.000

orang. Disamping itu, ada penyakit dimana enamel tidak terbentuk sempurna.

Dentinogenesis imperfekta adalah ketidaksempurnaan pembentukan dentin. Pada

kebanyakan kasus, gangguan ini bukanlah penyebab utama dari karies.

2. Anatomi gigi juga berpengaruh pada pembentukan karies. Celah atau alur dalam gigi

dapat menjadi lokasi perkembangan karies. Karies juga sering terjadi pada tempat

yang sering terselip sisa makanan.

3. Mulut merupakan tempat berkembangnya banyak bakteri, namun hanya sedikit

bakteri penyebab karies, yaitu Streptococcus mutans dan Lactobacilli. Khusus untuk

karies akar, bakteri yang sering ditemukan adalah Lactobacillus acidophilus,

Actinomyces viscosus, Nocardia spp, dan Streptococcus mutans.

4. Tingkat frekuensi gigi terkena dengan lingkungan yang kariogenik dapat

memengaruhi perkembangan karies. Setelah seseorang mengonsumsi makanan

mengandung gula, maka bakteri pada mulut dapat memetabolisme gula menjadi asam

Page 11: Sap Kesehatan Gigi Dan Mulut

dan menurunkan pH. PH dapat menjadi normal karena dinetralkan oleh air liur dan

proses sebelumnya telah melarutkan mineral gigi.

Selain empat faktor di atas, terdapat faktor lain yang dapat meningkatkan karies, yaitu :

1. Air liur dapat menjadi penyeimbang lingkungan asam pada mulut. Terdapat keadaan

dimana air liur mengalami gangguan produksi, seperti pada diabetes mellitus.

2. Obat-obatan seperti antihistamin dan antidepresan dapat memengaruhi produksi air

liur. Terapi radiasi pada kepala dan leher dapat merusak sel pada kelenjar liur.

3. Penggunaan tembakau juga dapat mempertinggi risiko karies. Tembakau adalah

faktor yang signifikan pada penyakit periodontis, seperti dapat menyusutkan gusi.

Dengan gusi yang menyusut, maka permukaan gigi akan terbuka. Sementum pada

akar gigi akan lebih mudah mengalami demineralisasi.

4. Karies botol susu adalah pola lubang yang ditemukan di anak-anak pada gigi susu.

Gigi yang sering terkena adalah gigi depan di rahang atas, namun kesemua giginya

dapat terkena juga. Sering muncul pada anak-anak yang tidur dengan cairan yang

manis (misalnya susu) dengan botolnya. Sering pula disebabkan oleh seringnya

pemberian makan pada anak-anak dengan cairan manis.

5. Ada juga karies yang merajalela atau karies yang menjalar ke semua gigi. Tipe karies

ini sering ditemukan pada pasien dengan xerostomia,  kebersihan mulut yang buruk,

pengonsumsi gula yang tinggi, dan pengguna metamfetamin karena obat ini membuat

mulut kering. Bila karies yang parah ini merupakan hasil karena radiasi kepala dan

leher, ini mungkin sebuah karies yang dipengaruhi radiasi.

V. CARA PERAWATAN GIGI DAN MULUT YANG TEPAT

1. Lakukan dengan cara yang tepat, pilihlah sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut

dan rapat. Kemudian, terapkan cara menyikat gigi yang benar, yaitu menyikat dari

arah gusi ke ujung gigi dengan gerakan berulang dan tidak terlalu keras.

2. Disiplin, segala sesuatu yang dilakukan secara rutin akan memberikan perubahan

yang berarti. Rajin menyikat gigi dengan cara yang benar dan di waktu yang tepat

yaitu minimal dua kali sehari yaitu sesudah sarapan pagi dan sebelum tidur malam.

3. Batasi mengkonsumsi makanan manis, makanan yang manis dan lengket mudah

melekat pada gigi yang bilamana tidak langsung dibersihkan akan membentuk plak

Page 12: Sap Kesehatan Gigi Dan Mulut

dan akhirnya menyebabkan kerusakan gigi. Upaya yang dapat dilakukan adalah

dengan menyikat gigi segera setelah mengonsumsi makan tersebut.

4. Pasta gigi pilihan dengan perpaduan bahan alami dan ilmiah, pemilihan pasta gigi

yang tepat juga membantu menjaga kesehatan gigi dan mulut. Pasta gigi yang

mengandung perpaduan bahan alami (jeruk nipis, garam dan daun sirih) untuk

merawat kesehatan gigi dan mulut secara alami, dan bahan ilmiah (kalsium dan

fluoride) sebagai perlindungan maksimum agar gigi tidak mudah berlubang.

5. Periksa gigi secara rutin, jagalah kebersihan gigi dan mulut dengan memeriksakan

kesehatan gigi dan mulut ke dokter gigi setidaknya setiap enam bulan sekali dengan

catatan rutin.

VI. LANGKAH LANGKAH MENGGOSOK GIGI DENGAN BENAR

Kunci utama kebersihan gigi adalah menyikat gigi dengan benar secara teratur.

Berikut adalah cara menyikat gigi yang benar:

1. Tempatkan sikat pada sudut 45° terhadap gusi.

2. Lakukan gerakan menyikat ringan dari kanan ke kiri dan sebaliknya.

3. Lakukan hal yang sama di bagian dalam dan bagian luar gigi.

4. Sikat bagian permukaan gigi geraham yang Anda gunakan untuk mengunyah.

5. Sikat bagian dalam gigi depan secara vertikal dan ringan dengan gerakan atas ke

bawah.

6. Sikat setidaknya dua kali sehari dan jika mungkin setelah makan.

7. Menyikat gigi setidaknya selama tiga menit.

8. Jangan menyikat gigi segera setelah makan makanan atau minuman yang asam. Efek

gabungan dari asam dan menyikat dapat menggerus email gigi.

Page 13: Sap Kesehatan Gigi Dan Mulut

Lampiran 2

EVALUASI

Pertanyaan

1. Menjelaskan pengertian kesehatan gigi dan mulut secara benar.

2. Menjelaskan 2 fungsi gigi dan manfaat menggosok gigi

3. Menyebutkan 3 tanda dan gejala adanya kerusakan gigi.

4. Menyebutkan 2 dari 4 penyebab terjadinya kerusakan gigi secara benar

5. Menjelaskan 3 dari 5 cara perawatan gigi dan mulut secara tepat.

6. Memperagakan cara menggosok gigi dengan benar.

Jawaban

1. Kesehatan gigi dan mulut adalah suatu keadaan sehat dimana gigi dan mulut berada dalam

kondisi bebas dari adanya bau mulut, kekuatan gusi dan gigi yang baik, tidak adanya plak

dan karang gigi, gigi dalam keadaan putih dan bersih, serta memiliki kekuatan yang baik.

2. A. Fungsi gigi

a. Gigi Geraham berfungsi untuk mengunyah makanan (mastiksasi)

b. Gigi Taring berfungsi untuk mengoyak makanan

c. Gigi Seri berfungsi untuk memotong makanan

d. Untuk keindahan (estetika)

e. Untuk membantu pengucapan kata-kata.

B. Manfaat menggosok gigi

a. Supaya gigi tetap bersih.

b. Untuk menambah percaya diri

c. Agar terhindar dari penyakit gigi dan mulut.

d. Gigi dapat berfungsi dengan baik.

Page 14: Sap Kesehatan Gigi Dan Mulut

C. Tanda kerusakan gigi

a. Muncul plak putih seperti kapur pada permukaan gigi.

b. Warna berubah menjadi coklat

c. Gigi mulai berlubang

3. Gejala gigi berlubang

a. Sakit gigi.

b. Gigi menjadi sensitif setelah makan atau minum manis, asam, panas, atau dingin.

c. Terlihat atau terasa adanya lubang pada gigi.

d. Nanah di sekitar gigi.

e. Nyeri ketika menggigit.

f. Bau mulut (Halitosis).

4.  Penyebab terjadinya kerusakan gigi

a. Penyakit

b. Anatomi gigi

c. Bakteri

d. Waktu

5. Cara perawatan gigi dan mulut dengan benar

a. Pilih sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut dan rapat

b. Rajin menyikat gigi dengan cara yang benar dan di waktu yang tepat yaitu minimal dua

kali sehari yaitu sesudah sarapan pagi dan sebelum tidur malam.

c. Segera menyikat gigi setelah makan makanan yang manis dan lengket

Page 15: Sap Kesehatan Gigi Dan Mulut

d. Gunakan pasta gigi yang mengandung perpaduan bahan alami seperti jeruk nipis,

garam,dan daun sirih dan ilmiah (kalsium dan fluoride).

6. Cara menyikat gigi yang benar

1. Tempatkan sikat pada sudut 45° terhadap gusi.

2. Lakukan gerakan menyikat ringan dari kanan ke kiri dan sebaliknya.

3. Lakukan hal yang sama di bagian dalam dan bagian luar gigi.

4. Sikat bagian permukaan gigi geraham yang Anda gunakan untuk mengunyah.

5. Sikat bagian dalam gigi depan secara vertikal dan ringan dengan gerakan atas ke

bawah.

6. Sikat setidaknya dua kali sehari dan jika mungkin setelah makan.

7. Menyikat gigi setidaknya selama tiga menit.

8. Jangan menyikat gigi segera setelah makan makanan atau minuman yang asam. Efek

gabungan dari asam dan menyikat dapat menggerus email gigi.

Page 16: Sap Kesehatan Gigi Dan Mulut

LAPORAN VIDEO

A. Identitas Anak

Nama : Ni Nyoman Ayu Triandini

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 8 tahun

Kelas : 3 SD

B. Proses Pembuatan Video

1. Waktu

Video dibuat pada tanggal 30 Maret 2013 Pukul 09.00 WITA.

2. Tempat

Video dibuat di rumah anak yang beralamat di Jalan Merak No. 11 A Lingkungan

Pendem Kecamatan Jembrana Kabupaten Jembrana.

C. Isi Video

Isi dari video ini adalah pendidikan kesehatan gigi dan mulut. Anak dapat memperhatikan

penyuluh dengan baik dan dapat memberikan feed back kepada penyuluh. Selama

penyuluhan anak terlihat tenang.

D. Kendala dalam Pembuatan Video

Selama pembuatan video penyuluh harus mengikuti mood anak. Anak biasanya cepat

bosan jika terdapat beberapa adegan yang perlu diulang.