SAP 7 RMK

10
7.1 Pengertian Keseimbangan Pasar Barang dan Pasar Uang (IS- LM) Keseimbangan Pasar Barang: Kurva IS (Nopirin, 2013:99) a. Kurva yang menunjukan I=S Keseimbangan pasar barang digambarkan oleh kurva IS. Sesuai dengan namanya. Kurva IS menunjukan I = S, di mana: I = Investasi S = Saving (tabungan) Dalam ekonomi mikro dibahas bahwa pendapatan yang diterima dapat digunakan sebagian untuk konsumsi san sebagian lain untuk disimpan. Y = C+S, dimana: Y = pendapatan C = konsumsi S = simpanan b. Kurva yang menunjukan hubungan investasi dengan tingkat bunga Hubungan antara investasi (I) dengan tingkat bunga (i), dilatar belakangi oleh praktik yang lazim dilakukan yaitu meminjam kredit dari bank konvensional untuk melakukan investasi. Semakin tinggi bunga semakin sedikit jumlah kredit yang mau dipinjam oleh masyarakat dari bank konvensional, berarti semakin sedikit investasi yang terjadi. 1

description

sap 7 materi ekonomi moneter

Transcript of SAP 7 RMK

Page 1: SAP 7 RMK

7.1 Pengertian Keseimbangan Pasar Barang dan Pasar Uang (IS-LM)

Keseimbangan Pasar Barang: Kurva IS (Nopirin, 2013:99)

a. Kurva yang menunjukan I=S

Keseimbangan pasar barang digambarkan oleh kurva IS. Sesuai dengan

namanya. Kurva IS menunjukan I = S, di mana:

I = Investasi

S = Saving (tabungan)

Dalam ekonomi mikro dibahas bahwa pendapatan yang diterima dapat

digunakan sebagian untuk konsumsi san sebagian lain untuk disimpan.

Y = C+S, dimana:

Y = pendapatan

C = konsumsi

S = simpanan

b. Kurva yang menunjukan hubungan investasi dengan tingkat bunga

Hubungan antara investasi (I) dengan tingkat bunga (i), dilatar belakangi oleh

praktik yang lazim dilakukan yaitu meminjam kredit dari bank konvensional untuk

melakukan investasi. Semakin tinggi bunga semakin sedikit jumlah kredit yang mau

dipinjam oleh masyarakat dari bank konvensional, berarti semakin sedikit investasi

yang terjadi.

c. Kurva yang menunjukan hubungan tabungan dengan pendapatan

Hubungan antara tabungan (S) dengan pendapatan dilatarbelakangi oleh

kecenderungan orang untuk menggunakan sebagian pendapatannya untuk ditabung

dan sebagian lain untuk keperluan konsumsi. Semakin kaya orang, semakin banyak

tabungannya. Semakin miskin orang semakin kecil tabungannya. MPC dan MPS

sendiri relative stabil dari waktu ke waktu karena merupakan kebiasaan orang atau

pola perilaku orang dalam menggunakan pendapatannya.

Keseimbangan Pasar Uang: Kurva LM (Nopirin, 2013:102)

a. Kurva yang menunjukan L=M

Kurva LM menunjukkan L=M, dimana:

1

Page 2: SAP 7 RMK

L= jumlah liquiditas (uang) dalam perekonomian yang diedarkan oleh bank

sentral.

M = jumlah uang yang ingin dipegang oleh masyarakat.

Dalam istilah lain juga ditemukan Ms=Md, dimana Md adalah Money Demand

dan Ms adalah Money Supply.

Motif permintaan akan uang menurut John Maynard Keynes :

a. Motif transaksi (transaction motive)

b. Motif berjaga-jaga (precautionary motive)

c.Permintaan Uang Untuk Spekulasi

b. Kurva yang menunjukanhubungan uang dan pendapatan

Semakin kaya orang, maka semakin besar pula keinginannya memegang uang

untuk melakukan transaksi. Sebaliknya, semakin miskin orang, semakin kecil jumlah

uang yang ingin di pegangnya. Hubungan yang positif ini dikenal sebagai teori

Cambridge akan permintaan uang.

Money demand merupakan porsi tertentu dari kekayaan. Bila Y besar maka

Md (tr) besar, bila Y kecil maka Md (tr) kecil.

Porsi itu sendiri di simbolkan dengan “k” yang relative dari waktu kewaktu.

Perubhan teknologi dapat mengubah “k”, misalnya dengan adanya ATM. Maka

jumlah uang yang di pegang dalam saku berkurang di bandingkan bila tidak ada

ATM, karena bila memerlukan uang ia dapat menarik dari ATM. Bila kemudian

kartu debit telah diterima luas, maka jumlah uang yang dipegang dalam saku

semakin berkurang karena transaksi dapat dilakukan tanpa fisik uang. Hubungan

antara uang dan kekayaan ini digambarkan dengan grafik berikut. Kemiringan slope

kurva ditentukan oleh besaran ‘k”.

c. Kurva yang menunjukan hubungan uang dan tingkat bunga

Semakin tinggi bunga, semakin orang tertarik menyimpan uangnya dalam

deposito di bank konvensional. Dalam konteks lain, semakin tinggi bunga obligasi

semakin orang tertarik membeli obligasi, konvensional. Bila orang meningkatkan

2

Page 3: SAP 7 RMK

simpanan uangnya dalam bentuk deposito di bank konvensional atau membeli

obligasi konvensional maka semakin sedikit uang yang tersedia baginya untuk

melakukan spekulasi berjual-beli saham di pasar saham.

7.2 Menghitung Pendapatan dan Tingkat Bunga Keseimbangan

a. Keseimbangan pasar barang

Penciptaan atau pengadaan barang diawali oleh proses pengadaan yg dibiayai

oleh investasi. Besarnya investasi nasional sedikit banyak tergantung dari besar

kecilnya tabungan nasional yg pola perilakunya bergantung pada tingkat suku bunga,

sedangkan besar kecilnya tabungan bergantung dari besar kecilnya tingkat

pendapatan nasional, sehingga dalam pasar barang yang sangat berperan adalah besar

kecilnya tingkat tabungan dan investasi ( I = S). Tabungan merupakan sisa dari

pendapatan yang tidak dikonsumsi (S= Y – C), yang dalam jangka pendek

dirumuskan sebagai berikut:

S= -Co + Sy

dimana S adalah MPS, sedangkan investasi adalah pengeluaran secara sengaja dalam

rangka memperbesar kapasitas produksi untuk mendapatkan keuntungan ekonomi.

Dengan demikian investasi adalah induced yg persamaan fungsi dalam jangka

pendeknya adalah :

I = Io – er

dimana e adalah i / r =MPI. Dalam hal tersebut tabungan tergantung pada tingkat

pendapatan, akan tetapi bila persamaan tersebut kita ubah maka:

S = -Co + Sy

Y = S/MPS + Co /MPS

Artinya besar kecilnya tingkat pendapatan tergantung pada besar kecilnya

tingkat tabungan yg ada (juga konsumsi). Demikian juga investasi, bila dalam

kenyataannya investasi tergantung pada tingkat bunga, maka tingkat bunga justru

bergantung dari berapa besarnya tingkat investasi dengan persamaan fungsi = r io/e

– i/e. Itu sebabnya dalam mekanisme pasar, hubungan antara tingkat tabungan dengan

pendapatan dan hubungan antara tingkat investasi dengan suku bunga memiliki

3

Page 4: SAP 7 RMK

hubungan timbal balik. Oleh karena itu perlu dicari keseimbangan nilai suku bunga

dan pendapatan nasional agar kondisi pasar barang relatif stabil dimana:

S= -Co + Sy

I = Io - er

Syarat keseimbangan I=S sehingga:

-Co + Sy = Io – er

sY = Io + Co – er

er = Io + Co –sY

Dengan demikian, akan diperoleh sebagai berikut:

Pendapatan nasional keseimbangan untuk pasar barang :

Suku bunga keseimbangan untuk pasar barang:

b. Keseimbangan di pasar uang (lm)

Menurut keynes permintaan akan uang terdiri tiga motif:

(1) Motif transaksi

(2) Motif berjaga-jaga

(3) Motif spekulasi

Motif transaksi dan jaga-jaga = L1 yang tergantung dari besarnya tingkat

pendapatan, motif spekulasi =L2 tergantung dari tingkat suku bunga yang dirumuskan

sebagai berikkut:

L = L1 + L2

L1 = -K1 +M1Y

L2 = K2 – M2i

L = -K1+M1Y + K2-M2i

4

Y = Io +Co – erMPS

Y = Io +Co – sY MPS

Page 5: SAP 7 RMK

Besarnya nilai l sepenuhnya tergantung dari perilaku masyarakat sehubungan

dengan tingkat pendapatan dan suku bunga yang berlaku dipasar, sedangkan peredaran

uang tergantung dari pemerintah yaitu manakala pemerintah melakukan kebijakan

ekspansif maupun kontraktif yang berpengaruh pada jub MS tersebut. Besarnya nilai MS

bersifat otonom dalam arti tidak terdapat suatu variabel yang dapat mengubahnya.

Agar jub sebanding dengan tingkat permintaan, maka perlu diketahui berapa besar

tingkat pendapatan dan suku bunga yang ideal tersebut, keseimbangan tersebut disebut

dengan keseimbangan pasar uang yg dinotasikan sebagai berikut :

L = MS , LM

Dengan demikian, pers umum untuk keseimbangan pasar uang dengan memasukkan

variabel-variabelnya adalah :

Pendapatan nasional keseimbangan untuk pasar uang :

Suku bunga keseimbangan pasar uang :

7.3 Kurva Keseimbangan Pasar Barng dan Pasar Uang (IS-LM)

Keseimbangan pendapatan (Y) dan tingkat bunga (r) haruslah memenuhi pula

adanya keseimbangan baik dalam pasar uang (Ms = Md) dan pasar barang (S + T = I +

G). Hal ini dapat ditunjukan dengan titik perpotongan antara kurva IS dengan LM. Hanya

pada titik E saja terdapat keseimbangan di kedua pasar (Md =Ms dan juga I + G = S + T).

5

M = -K1 +M1Y + K2-M2i

Y = M +M2i –K2 +K1M1

i = -K1 +M1Y + K2 –MM2

Page 6: SAP 7 RMK

Pada titik yang lain A, B, C, dan D hanya terdapat satu keseimbangan saja seperti kurva

dibawah ini (Nopirin:2013:104) Secara matematis, titik E (koordinatnya) dapat diperoleh

dengan cara menyelesaikan bersama persamaan (Nopirin, 2013:104):

(1) Y = dan (2) Y = hasilnya

adalah sebagai berikut:

(3) Y =

(4) r =

Keseimbangan dalam Pasar Barang dan Uang

6

r G + I = S + T LM Md < Ms

Md = MsA I + G < S + T

C

E

B D I + G = S + T Ms = Md Md > Ms I + G < S + T

Y

Page 7: SAP 7 RMK

Daftar Pustaka

Cici, Narisdo.2011.Keseimbangan Pasar Barang dan Pasar Uang (diakses dari

https://www.academia.edu/5989138/KESEIMBANGAN_PASAR_BARANG_D

AN_PASAR_UANGmhs pada 10 Oktober 2015)

Nopirin, Ph.D.2013.Ekonomi Moneter.Edisi Pertama.Yogyakarta:BPFE.

7