SAP 6 ASPEK TEKNOLOGI

16
SAP 6 ASPEK TEKNOLOGI Eko Sakapurnama S.Psi. MBA

description

SAP 6 ASPEK TEKNOLOGI. Eko Sakapurnama S.Psi . MBA. Tujuan. Merumuskan gagasan yang timbul dalam suatu konsep yang konkrit dari aspek teknis Untuk menentukan kajian aspek lainnya : finansial , AMDAL, biaya , pelaksanaan . Menciptakan “blue print” proyek. ASPEK PEMASARAN. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of SAP 6 ASPEK TEKNOLOGI

Page 1: SAP 6  ASPEK TEKNOLOGI

SAP 6 ASPEK TEKNOLOGI

Eko Sakapurnama S.Psi. MBA

Page 2: SAP 6  ASPEK TEKNOLOGI

1. Merumuskan gagasan yang timbul dalam suatu konsep yang konkrit dari aspek teknis

2. Untuk menentukan kajian aspek lainnya: finansial, AMDAL, biaya, pelaksanaan.

3. Menciptakan “blue print” proyek

Tujuan

Page 3: SAP 6  ASPEK TEKNOLOGI

ASPEK TEKNISASPEK

PEMASARAN

ASPEK FINANSIAL DAN

EKONOMI

Letak Lokasi

Proses Produksi

Denah Instalasi

Kapasitas Produksi dan

Bangunan

Page 4: SAP 6  ASPEK TEKNOLOGI

Identifikasi daerah◦ Bahan baku, daerah pemasaran, SDM

Lokasi◦ Kriteria dititikberatkan pada infrastruktur, jarak

dengan pusat kegiatan kota, kondisi lingkungan sekitar, harga tanah

Faktor Penunjang◦ Ketersediaan Listrik, Air (minum, proses,

pendingin), Pembuangan limbah Aspek lain

◦ Perkembangan daerah, sikap masyarakat, peraturan pemerintah, pajak, lingkungan hidup

1. Letak Lokasi

Page 5: SAP 6  ASPEK TEKNOLOGI
Page 6: SAP 6  ASPEK TEKNOLOGI

Teknologi yang dipakai untuk meningkatkan kegunaan barang atau jasa dimana kemajuan ilmu pengetahuan akan mendorong tersedianya alternatif pemilihan.

2. Proses Produksi

Page 7: SAP 6  ASPEK TEKNOLOGI

2 Jenis Teknologi Proses Produksi◦ Proses kontinu

Proses yang dilakukan untuk menghasilkan kapasitas produksi yang tinggi Cth: manufaktur tv,

◦ Proses Intermitten (batch) Proses digunakan bila menggunakan berbagai

macam proses yang berbeda

Page 8: SAP 6  ASPEK TEKNOLOGI

Cth: Alternatif teknologi pembangkit listrik PLN

Page 9: SAP 6  ASPEK TEKNOLOGI

Disebut juga plant layout, yaitu pengaturan secara tepat tata letak instalasi beserta peralatannya.

Terkait erat dengan efisiensi dan risiko.

3. Denah Instalasi

Page 10: SAP 6  ASPEK TEKNOLOGI

Seberapa besar batas maksimum produksiyang dapat dicapai suatu instalasi

Dipakai untuk menentukan besaran perhitungan aspek finansial dan ekonomi

Menentukan DED = Detail Enginering Desain

Semakin besar kapasitas, maka cost per unit akan semakin rendah

Perlu diperhitungkan aspek: potensi penyerapan pasar, ketersediaan bahan baku, ongkos produksi

4. Kapasitas Produksi

Page 11: SAP 6  ASPEK TEKNOLOGI

Hal yang perlu dijelaskan dalam laporan evaluasi proyek:

1. Kapasitas Desain; seberapa besar kapasitas maksimum output yang dapat dicapai

2. Kapasitas Efektif; seberapa besar kapasitas “real output” yang dihasilkan.

Page 12: SAP 6  ASPEK TEKNOLOGI

Instalasi air bersih PDAM,

Page 13: SAP 6  ASPEK TEKNOLOGI

Merupakan bagian tak terpisahkan dari fasilitas instalasi produksi

Bangunan satu lantai VS bangunan bertingkat

◦ Tergantung harga tanah, kapasitas alat (bobot, ukuran)◦ Aspek penerangan◦ Sirkulasi udara

Bangunan/Gedung

Page 14: SAP 6  ASPEK TEKNOLOGI

Indoor paddy field at korea and japan http://www.itnsource.com/shotlist//RTV/2010

/09/10/RTV2286610/

Page 15: SAP 6  ASPEK TEKNOLOGI

Hasil studi aspek teknis dan teknologi hendaknya memberikan informasi perihal:

1. Bagaimana memilih strategi produksi, perencanaan produk, dan kualitasnya, sehingga ada pegangan yang jelas terhadap langkah-langkah yang akan ditempuh dalam proses berikutnya.

2. Bagaimana proses pemilihan teknologi yang tepat guna sehingga kinerja yang diharapkan dari teknologi tersebut jelas;

3. Bagaimana menentukan kapasitas produksi yang optimal sehingga kemampuannya dapat ditentukan, baik dalam rangka pemenuhan permintaan pasar sasaran maupun perencanaan peningkatan pangsa pasar. Dengan begitu prakiraan bisnis dalam rangka pengembalian modal menjadi jelas, baik untuk industri manufaktur maupun jasa

Hasil analisis

Page 16: SAP 6  ASPEK TEKNOLOGI

4. Penentuan letak pabrik bagi industri manufaktur atau letak usaha bagi industri jasa.

5. Penentuan tataletak (layout) di dalam pabrik atau tataletak bagi industri jasa, seperti pada ruangan-ruangan kantor.

6. Menentukan perencanaan operasional, misalnya dalam hal jumlah produksi, hendaknya juga dianalisis.

7. Khususnya dalam industri manufaktur, persediaan bahan baku hendaknya tidak kurang atau tidak berlebih, demikian pula persediaan barang jadi. Oleh karena itu, perlu diketahui bagaimana rencana mengendalikan persediaan ini.

8. Pengawasan kualitas produk, baik dalam bentuk barang ataupun jasa, hendaknya dapat dilakukan dengan baik.

…lanjutan