Sanur - Bali, 8 Juli 2017erepo.unud.ac.id/id/eprint/14278/1/e8d60eff3ddbe65685b926514f08… ·...

14

Transcript of Sanur - Bali, 8 Juli 2017erepo.unud.ac.id/id/eprint/14278/1/e8d60eff3ddbe65685b926514f08… ·...

Page 1: Sanur - Bali, 8 Juli 2017erepo.unud.ac.id/id/eprint/14278/1/e8d60eff3ddbe65685b926514f08… · pengaruh penambahan serat dramix dan perawatan terhadap kuat tekan, kuat tarik dan biaya
Page 2: Sanur - Bali, 8 Juli 2017erepo.unud.ac.id/id/eprint/14278/1/e8d60eff3ddbe65685b926514f08… · pengaruh penambahan serat dramix dan perawatan terhadap kuat tekan, kuat tarik dan biaya

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2 (SeNaTS 2) Tahun 2017Sanur - Bali, 8 Juli 2017

Program Studi Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Udayana vii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

SAMBUTAN ..... iii

KOMITE ILMIAH .... v

DAFTAR ISI ..... vii

KEYNOTE SPEAKER

SUSTAINABLE BUILDING MATERIALS ADALAH KEBUTUHAN KS-1

PERAN ENERGI TERBARUKAN DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DIINDONESIA KS-11

BIDANG STRUKTUR DAN MATERIAL

PEMANFAATAN STEEL SLAG SEBAGAI SUBSTITUSI SEMEN PADA CAMPURAN BETONNORMAL SM-1

PERENCANAAN BETON MUTU TINGGI DENGAN MENGGUNAKANSUPERPLASTICIZER SULPHONAT DAN PENAMBAHAN FLY ASH SM-9

ANALISIS STRUKTUR BETON BERTULANG SRPMK TERHADAP BEBAN GEMPASTATIK DAN DINAMIK DENGAN PERATURAN SNI 1726 2012 SM-19

EVALUASI SIMPANGAN STRUKTUR AKIBAT PENAMBAHAN LANTAI DENGANMETODE ANALISIS STATIK DAN DINAMIK RESPONSE SPECTRUM (STUDI KASUS :PEMBANGUNAN GEDUNG DEKANAT FAKULTAS TEKNIK UNTIRTA) SM-27

PENGARUH PENGURANGAN PENAMPANG TERHADAP KERUSAKAN RANGKABAJA SM-35

STUDI PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MOMENT RESISTING FRAMEDAN ECCENTRICALLY BRACED FRAME PADA GEDUNG CDAST SM-43

PENGARUH PENAMBAHAN SERAT DRAMIX DAN PERAWATAN TERHADAP KUATTEKAN, KUAT TARIK DAN BIAYA BETON . SM-49

PENINGKATAN KINERJA BETON HIGH VOLUME FLY ASH DENGAN VARIASI UKURANBUTIR MAKSIMUM AGREGAT KASAR SM-55

KEKUATAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON MENGGUNAKAN SERBUK BATUBATA SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN SEMEN SM-63

STUDI PEMASANGAN PANEL BETON PRACETAK CORRUGATED SEBAGAI BADANREL-KERETA API: KASUS JALUR PELABUHAN TANJUNG EMAS SEMARANG . SM-71

ANALISIS PEMBEBANAN SEISMIK STRUKTUR RANGKA BETON BERTULANGDENGAN DAN TANPA INTERAKSI TANAH-STRUKTUR (KASUS GEDUNG 5 LANTAI

SM-87

STUDI PERBANDINGAN PERILAKU SEISMIK STRUKTUR RANGKA BETONBERTULANG DENGAN PEMODELAN PONDASI KAKU DAN FLEKSIBEL SM-101

Page 3: Sanur - Bali, 8 Juli 2017erepo.unud.ac.id/id/eprint/14278/1/e8d60eff3ddbe65685b926514f08… · pengaruh penambahan serat dramix dan perawatan terhadap kuat tekan, kuat tarik dan biaya

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2 (SeNaTS 2) Tahun 2017Sanur - Bali, 8 Juli 2017

Program Studi Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Udayana viii

STUDI PERBANDINGAN PERILAKU DAN KINERJA STRUKTUR BAJA MENGGUNAKANKOLOM KOMPOSIT CONCRETE ENCASED DAN CONCRETE FILLED TUBE, SERTA NONKOMPOSIT SM-113

EVALUASI POTENSI ABU TERBANG SISA PEMBAKARAN ASPALT MIXING PLAN(AMP) PT.HARAPAN JAYA BETON BALI SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN SEMENPORTLAND SM-125

STUDI PEMASANGAN PANEL BETON PRACETAK CORRUGATED SEBAGAI BADANREL-KERETA API: KASUS JALUR PELABUHAN TANJUNG EMASSEMARANG SM-135

ANALISIS PERILAKU HUBUNGAN PELAT-KOLOM TEPI STRUKTUR PELAT DATARDENGAN CONCRETE DAMAGE PLASTICITY (CDP) DARI ABAQUS SM-151

PENGARUH VARIASI CAMPURAN DAN FAKTOR AIR SEMEN TERHADAP KUATTEKAN BETON NON PASIR DENGAN AGREGAT GRANIT PULAU BANGKA SM-161

ANALISIS PERILAKU STRUKTUR RANGKA BETON BERTULANG TIDAK BERATURANDENGAN PENAMBAHAN TINGKAT MENGGUNAKAN SM-169

PERBANDINGAN KINERJA STRUKTUR RANGKA BREISING KONSENTRIK (SRBK) TIPEX- SM-179

PENGUJIAN LABORATORIUM BETON SERAT DENGAN AGREGAT RINGAN .... SM-189

BIDANG GEOTEKNIK

ANALISIS KONSOLIDASI PDA TANAH LEMPUNG LUNAK DENGAN METODEGT-1

ANALISIS WAKTU PENURUNAN KONSOLIDASI PADA KASUS PERBAIKAN TANAHMENGGUNAKAN STONE GT-11

ANALISIS PENGARUH PEMERAMAN TERHADAP TANAH LEMPUNG YANGGT-25

PEMANFAATAN LIMBAH BATUBARA SEBAGAI BAHAN STABILISASI TANAH............................................................................... GT-41

PERBANDINGAN DAYA DUKUNG PONDASI AKIBAT PERBEDAAN METODEKONSTRUKSI PONDASI DALAM.................................................................................................... GT-57

KAJIAN EFEK PNGEMBANGAN TERHADAP KUAT GESER DAN PERUBAHAN VOLUMETANAH LEMPUNG BOBONARO...................................................................................................... GT-65

PENGARUH KONSOLIDASI TERHADAP DEFORMASI DAN FAKTOR KEAMANANDENGAN MODEL MATERIAL TANAH LUNAK............................................................................ GT-77

DAYA LAYAN PILE SLAB BETON BERTULAN SEBAGAI STRUKTUR PERKERASANGT-85

BIDANG MANAJEMEN PROYEK DAN REKAYASA KONSTRUKSI

KENDALA DALAM PENERAPAN METODE TERINTEGRASI PADA PROYEKKONSTRUKSI MK-1

Page 4: Sanur - Bali, 8 Juli 2017erepo.unud.ac.id/id/eprint/14278/1/e8d60eff3ddbe65685b926514f08… · pengaruh penambahan serat dramix dan perawatan terhadap kuat tekan, kuat tarik dan biaya

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2 (SeNaTS 2) Tahun 2017Sanur - Bali, 8 Juli 2017

Program Studi Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Udayana ix

STUDI KECUKUPAN INFRASTRUKTUR PENUNJANG SOSIAL EKONOMI DANLINGKUNGAN DI BALI MK-9

STANDAR GREEN BUILDING INDONESIA: STUDI KOMPARASI MK-17

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN TQM (TOTAL QUALITY MANAGEMENT) DANKOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA KONSTRUKSI (STUDIKASUS: PROYEK KONSTRUKSI DI PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA) MK-23

PERAN TEKNOLOGI INFORMASI (TI) TERHADAP TOTAL QUALITY MANAGEMENT(TQM) DAN SUPPLY CHAINT MANAGEMENT (SCM) PADA INDUSTRI KONSTRUKSI(STUDI KASUS PADA KONTRAKTOR DI DAERAH DKI JAKARTA) ... MK-31

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS FAKTOR COST OVERRUN DALAM MENINGKATKANMK-39

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS FAKTOR PENYEBAB REWORK PROYEK KONSTRUKSIBANGUNAN GEDUNG APARTEMEN DI PERUSAHAAN X MK-47

IDENTIFIKASI FAKTOR FAKTORDALAM PROYEK KERJA SAMA OPERASI DENGAN PERUSAHAAN ASING DIINDONESIA . MK-57

PENGARUH TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAKSANAANREHABILITASI REKONSTRUKSI DALAM RANGKA PERBAIKAN RUMAH TINGGAL DIKOTA PADANG PASCA GEMPA 30 SEPTEMBER 2009 (STUDI KASUS: KOTO TANGAHDAN KURANJI) MK-65

EVALUASI TEKNIS DAN SISTEM PEMELIHARAAN GEDUNG KANTOR PELAYANANKOTA DENPASAR MK-77

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN PELAYANAN IZIN MENDIRIKANBANGUNAN DI KOTA DENPASAR MK-89

EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI REGULASI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DALAMPENATAAN PEMBANGUNAN DI KOTA DENPASAR MK-95

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KLAIM KONTRAK DAN PENYELESAIANNYA PADAPROYEK KONSTRUKSI MK-105

PERSPEKTIF PEMILIK PROYEK TERHADAP PERMASALAHAN DALAM MANAJEMENKLAIM KONSTRUKSI MK-113

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)MENGGUNAKAN OHSAS PADA PROYEK PEMBANGUNAN FAVE HOTEL KARTIKA

MK-121

FAKTOR PENUNJANG MANAJEMEN MUTU TERPADU UNTUK MENINGKATKANKINERJA KONTRAKTOR KECIL MK-129

BIDANG TRANSPORTASI

JALAN LAYANG SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF PRASARANA TRANSPORTASIRAMAH LINGKUNGAN TRANS-1

SKENARIO PENGEMBANGAN SISTEM ANGKUTAN UMUM DI KOTA PALANGKA TRANS-9

Page 5: Sanur - Bali, 8 Juli 2017erepo.unud.ac.id/id/eprint/14278/1/e8d60eff3ddbe65685b926514f08… · pengaruh penambahan serat dramix dan perawatan terhadap kuat tekan, kuat tarik dan biaya

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2 (SeNaTS 2) Tahun 2017Sanur - Bali, 8 Juli 2017

Program Studi Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Udayana x

RAYA BERBASIS SISTEM TRANSPORTASI BERKELANJUTAN

POLA PERGERAKAN PEJALAN KAKI ANAK SEKOLAH PADA JALUR PEDESTRIAN TRANS-19

ANALISIS KARAKTERISTIK DAN BIAYA KECELAKAAN DI JALAN TOL TANGERANGMERAK (KM 31 TRANS-29

TRANS-45

MODEL PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP NILAI KAPASITAS JALANDAN BIAYA OPERASI KENDARAAN PADA RUAS JALAN JAWA KABUPATEN

TRANS-57

TRANS-65

ANALISIS KORBAN DAN KECELAKAAN LALU LINTAS FATAL DI KABUPATENTABANAN TRANS-73

KARAKTERISTIK VISCO ELASTIC ASPAL AKIBAT PENUAAN DITINJAU DARI NILAISUDUT PHASE TRANS-81

DESAIN JALAN REL UNTUK TRANSPORTASI BATU BARA RANGKAIAN PANJANG(STUDI KASUS: SUMATERA SELATAN) TRANS-89

KARAKTERISTIK CAMPURAN AC-WC MODIFIKASI JENIS BNA BLEND PADA NILAIABRASI AGREGAT KASAR YANG BERBEDA YANG TERSEDIA DI BALI TRANS-97

EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN JALAN DENGAN METODE PAVEMENT CONDITIONINDEX (PCI) UNTUK MENUNJANG PRIORITAS PENANGANAN PERBAIKAN JALAN DI

TRANS-107

KAJIAN EFEKTIVITAS PENGELOLAAN SIMPANG DENGAN UNDERPASS (STUDITRANS-113

ANALISIS KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PARKIR DI BANDARAINTERNASIONALI GUSTI NGURAH RAI- TRANS-121

ANALISIS PERILAKU PEMILIHAN RUTE BERDASARKAN SISTEM INFORMASI LALULINTAS REAL TIME (STUDI KASUS: PENGARUH PENGGUNAAN APLIKASI WAZE) TRANS-131

ANALISIS MANAJEMEN PENGANGKUTAN SAMPAH KABUPATEN TABANAN (STUDIKASUS : KECAMATAN TABANAN DAN KECAMATAN TRANS-141

KAPASITAS LINGKUNGAN JALAN SEBAGAI PENDUKUNG REKOMENDASIANDALALIN PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT METRO MEDIKA MATARAM TRANS-149

PENANGANAN JALANDAN PEMASANGAN UTILITASDI WILAYAH KOTA DENPASAR:KONDISI DAN TRANS-159

ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PEMILIHAN RUTE JALAN TOLTRANS-167

KAJIAN EMISI GAS RUMAH KACA AKIBAT SEKTOR TRANSPORTASI DI KOTACILEGON TRANS-179

ANALISIS KARAKTERISTIK CAMPURAN ASPAL EMULSI DINGIN (CAED) DENGANEPOXY SEBAGAI BAHAN TAMBAH TRANS-189

Page 6: Sanur - Bali, 8 Juli 2017erepo.unud.ac.id/id/eprint/14278/1/e8d60eff3ddbe65685b926514f08… · pengaruh penambahan serat dramix dan perawatan terhadap kuat tekan, kuat tarik dan biaya

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2 (SeNaTS 2) Tahun 2017Sanur - Bali, 8 Juli 2017

Program Studi Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Udayana xi

BIDANG SUMBER DAYA AIR

KURVA IDF DESAIN KOLAM RETENSI DAN DETENSI SEBAGAI UPAYA KONSERVASIAIR TANAH SDA-1

ANALISA INDEKS DAN SEBARAN KEKERINGAN MENGGUNAKAN METODESTANDARDIZED PRECIPITATION INDEX (SPI) DAN GEOGRAPHICAL INFORMATIONSYSTEM (GIS) UNTUK PULAU LOMBOK SDA-9

WATER ALLOCATION AND DISTRIBUTION IN JATILUHUR IRRIGATION AREAINDONESIA : EVALUATION AND CHALLENGES SDA-17

IMPLEMENTASI TRI HITA KARANA PADA SUBAK PULAGAN SEBAGAI WARISANBUDAYA DUNIA DI KECAMATAN TAMPAKSIRING, KABUPATEN GIANYAR SDA-29

SIMULASI OKSIGEN TERLARUT (DO) AKIBAT POLUSI DI ANAK SUNGAI CITARUMMENGGUNAKAN HEC-RAS SDA-41

PEMODELAN BAK PENGENDAP (SETTLING BASIN) UNTUK MEREDUKSI PENGARUHSEDIMENTASI SALURAN IRIGASI PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGAMIKROHIDRO (STUDI KASUS PADA SALURAN IRIGASI PROVINSI GORONTALO) SDA-49

EFEKTIVITAS LUBANG RESAPAN BIOPORI DALAM PENGENDALIAN BANJIR DIKOTA DENPASAR. SDA-57

ANALISIS KETERSEDIAAN AIR PADA BENDUNGAN PANDANDURI KABUPATENLOMBOK TIMUR UNTUK KEBUTUHAN AIR IRIGASI DI KABUPATEN LOMBOK TIMURBAGIAN SELATAN SDA-69

UNJUK KERJA BANGUNAN PEMECAH GELOMBANG AMBANG RENDAH BLOK BETONBERKAIT SDA-79

MANAJEMEN RISIKO PELAKSANAAN UJI MODEL FISIK DI LABORATORIUM PANTAISDA-89

PERAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN KAWASAN PANTAI DI PANTAISDA-95

BIDANG LINGKUNGAN

PERANAN BAMBU DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN WILAYAH YANGLK-1

PENGARUH TANAMAN RAMBAT TERHADAP SUHU RUANG BAWAH ATAPLK-9

ANALISIS TIMBULAN DAN KOMPOSISI LIMBAH PADAT BAHAN BERBAHAYA DANLK-15

PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR HIJAU DALAM MENGURANGI GENANGAN DILK-23

BUCKET SYSTEM AS ALTERNATIVE OF URBAN GROWTH SIMULATION USINGLK-29

Page 7: Sanur - Bali, 8 Juli 2017erepo.unud.ac.id/id/eprint/14278/1/e8d60eff3ddbe65685b926514f08… · pengaruh penambahan serat dramix dan perawatan terhadap kuat tekan, kuat tarik dan biaya

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2 (SeNaTS 2) Tahun 2017Sanur - Bali, 8 Juli 2017

Program Studi Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Udayana MK-1

KENDALA DALAM PENERAPAN METODETERINTEGRASI PADA PROYEK KONSTRUKSI

A.A. Diah Parami Dewi1 dan Gede Astawa Diputra2 dan Ariany Frederika3

1Magister Teknik Sipil Universitas UdayanaEmail: [email protected]

2,3Program Studi Teknik Sipil Universitas UdayanaEmail: [email protected]

ABSTRAKDalam menghadapi gencarnya pembangunan infrastruktur, pengadaan infrastruktur memerlukansuata metode yang tepat sehingga tujuan proyek yaitu dari aspek biaya, mutu dan waktu dapatterpenuhi. Saat ini metode yang digunakan dalam pengadaan infrastruktur di Indonesia padaumumnya menggunakan metode konvesional atau segmental yaitu Design Bid Build(DBB).Sementara itu saat ini metode terintegrasi yang merupakan salah satu alternatif metodepengadaan banyak diterapkan di Negara Negara sedang berkembang maupun negara maju karenadirasakan lebih unggul dari segi biaya, mutu dan waktu dan dapat menjawab kelemahan metodekonvensional atau segmental yaitu Design Bid and Build (DBB). Tujuan penelitian ini adalahuntuk mengidentifikasi kendala dalam penerapan metode terintegrasi dan factor yang dapatmendorong terlaksananya penerapan metode ini. Data diperoleh dengan metode survey kuesionerdengan teknik Delphi dan dianalisis dengan metode deskriptif. Hasil analisis menunjukkan bahwaemapat kendala dalam penerapan metode terintegrasi adalah belum adanya guideline mengenaipelaksanaan yang jelas dalam penerapan metode terintegrasi, kapabilitas dari pemilik proyek danstakeholder lain yang terlibat dalam pengadaan dengan metode terintegrasi dan adaptasi daripemilik proyek

Kata kunci: pengadaan infrastruktur, metode terintegrasi, metode konvensional, kendala dalampenerapan

ABSTRACTIn order to face the infrastructure development, infrastructure procurement requires an appropriatemethod so that the project objectives of the aspects of cost, quality and time can be met. Currently,the methods used in infrastructure procurement in Indonesia generally use the conventional orsegmental method of Design Bid Build (DBB). Meanwhile, the current integrated method whichis one of the alternative methods of procurement is widely applied in developing country anddeveloped countries because it is perceived better in terms of cost, quality and time and canovercome the weakness of conventional or segmental method of Design Bid and Build (DBB).The purpose of this study is to identify obstacles of integrated methods and factors that canpromote the implementation of this method. Data were obtained by questionnaire survey methodwith Delphi technique and analyzed by descriptive method. The result of analysis shows that thereare four main barriers to applying integrated method namely lack of guideline regarding theimplementation of integrated method , capability of clients and other stakeholders involved inproject procurement and adaptation.

Key words: infrastructure procurement, integrated method, conventional method, barriers toimplementing

1. PENDAHULUAN

Sistem pengadaan (procurement system) berperan penting dalam pengembangan industri konstruksi. Dalammenghadapi gencarnya pembangunan infrastruktur, pengadaan infrastruktur memerlukan suata metode yangtepat sehingga tujuan proyek yaitu dari aspek biaya, mutu dan waktu dapat terpenuhi. Saat ini metode yang

Page 8: Sanur - Bali, 8 Juli 2017erepo.unud.ac.id/id/eprint/14278/1/e8d60eff3ddbe65685b926514f08… · pengaruh penambahan serat dramix dan perawatan terhadap kuat tekan, kuat tarik dan biaya

A.A. Diah Parami Dewi, Gede Astawa Diputra, dan Ariany Frederika

Program Studi Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Udayana MK-2

digunakan dalam pengadaan infrastruktur di Indonesia pada umumnya menggunakan metode konvesional atausegmental yaitu Design Bid Build (DBB).Sementara itu saat ini metode terintegrasi yang merupakan salah satu alternatif metode pengadaan banyak

diterapkan di Negara Negara sedang berkembang maupun negara maju. Metode terintegrasi telah berkembangpopuler, bahkan pada beberapa industri dipandang sebagai solusi yang dapat menjawab kelemahan metodekonvensional atau segmental yaitu Design Bid and Build (DBB) ( Park et al, 2009).Keuntungan dari metode terintegrasi ini adalah partisipasi lebih awal dari kontraktor dalam perencanaan dapatmengakibatkan efisiensi waktu dan biaya , komunikasi yang lebih terjaga, sehingga proyek dapat diselesaikanlebih awal dan dengan biaya lebih sedikit dan mutu yang terjamin (Anumba & Evbuomwan, 1997). Sedangkanmetode konvensional cenderung memerlukan waktu cukup lama untuk menyelesaikan suatu proyek. Hal inikarena seluruh pekerjaan desain harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum dimulainya proses pengadaankontrak konstruksi.Untuk di Indonesia sendiri metode terintegrasi sebenarnya sudah ada di dalam Undang-undang nomor 2

tahun 2017 tentang industri jasa konstruksi. Didalamnya tersurat bahwa jasa disain, konstruksi dan pengawasandapat dilakukan secara terintegrasi. Saat ini proyek infrastruktur umumnya masih menggunakan metodekonvensional. Proyek infrastruktur yang ditujukan untuk kepentingan umum yang merupakan milik pemerintahumumnya juga menggunakan metode konvensional. Sedangkan, proyek yang bersifat non profit ini tentu akanlebih mempunyai nilai dan bermanfaat jika bisa diselesaikan lebih awal. Berdasarkan uraian diatas itu tujuanpenelitian ini adalah untuk mengetahui kendala dalam penerapan metode terintegrasi ini.

2. TINJAUAN PUSTAKA

Alternatif Metode Pengadaan

Pengadaan dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana proyek konstruksi secara menyeluruh didisaindan dibangun termasuk definisi skup proyek, organisasi dari perencana, kontraktor, urutan kerja , pembangunan(Gransberg et al, 2006). Pengadaan juga diartikan sebagai suatu proses dimana tugas pemilik proyek ditransferkepada pihak lain untuk melakukan perencanaan dan pelaksanaan, dimana pihak lain ini bertanggung jawab ataskinerja pembangunan (Georgia State Financing and Investment Commission, 2003). Secara sederhanapengadaan juga bisa diartikan proses pengadaan barang dan jasa dalam sebuah institusi.Terdapat beberapa metode pengadaan berdasarkan pembagian tanggung jawab (del Puerto et al, 2008),

yaitu:1. Konvensional yaitu pemilik proyek memperkerjakan konsultan perencana dan kontraktor dalam kontrakyang terpisah.

2. Terintegrasi yaitu pemilik proyek memperkerjakan konsultan perencana dan kontraktor dalam satukontrak, jadi pekerjaan perencanaan dan pembangunan berada dalam satu kontrak.

3. Construction management at fee yaitu pemilik proyek memperkerjakan pihak manajer konstruksisebagai pihak ketiga sebagai wakil pemilik proyek. Manajer konstruksi hanya mewakili pemilik proyektapi tidak bertanggung jawab atas risiko yang terjadi pada proyek. Manajer konstruksi hanyabertanggung jawab atas administrasi dan manajemen, masalah constructability, dan aktivitas sehari-hari.

4. Construction management at risk dimana manajer konstruksi bertanggung jawab atas risiko proyek.

Metode Terintegrasi dan Kendala Dalam Penerapan

Pada mulanya metode terintegrasi dikenal dengan konsep “master builder” dimana metode pengadaan inipemilik proyek menggadakan perjanjian dengan sebuah bentuk usaha untuk melaksanakan proyek perencanaandan pembangunan. Jadi metode ini mengintegrasikan perencanaan dan pembangunan (Abi-Karam, 2002).Metode terintegrasi mulanya digunakan pada jaman kuno dimana digunakan untuk membangun istana,

katedral, dan candi (Palaneeswaran & Kumaraswamy, 2001). Palaneeswaran and Kumaraswamy (2001)menyatakan bahwa terintegrasi menjadi salah satu alternatif metode pengadaan yang populer.Adapun beberapa negara yang menerapkan metode pengadaan ini adalah: Amerika Serikat,Inggris, Korea,

Hong Kong, Kuwait, dan MalaysiaMetode terintegrasi yang awalnya dikenal dengan master builder mempunyai beberapa arti yang didefinisikanoleh peneliti yang berbeda. Menurut Masterman (2002) metode terintegrasi adalah satu kontraktor yangmempunyai satu tanggung jawab untuk perencanaan dan pembangunan. Akintoye dan Fitzgerald (1995)menyatakan bahwa metode terintegrasi adalah metode pengadaan dimana satu kontraktor bertanggung jawanterhadap tahap desain dan pembangunan. Sedangkan menurut The Design Build Institute ( 2009) metode

Page 9: Sanur - Bali, 8 Juli 2017erepo.unud.ac.id/id/eprint/14278/1/e8d60eff3ddbe65685b926514f08… · pengaruh penambahan serat dramix dan perawatan terhadap kuat tekan, kuat tarik dan biaya

Kendala dalam Penerapan Metode Terintegrasi pada Proyek Konstruksi

Program Studi Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Udayana MK-3

terintegrasi diartikan sebagai satu tanggung jawab. Arditi dan Roy (2003) mendefinisikan sebagai suatuperusahaan yang bertanggung jawab untuk desain dan pembangunan.Jadi aspek kunci dari metode terintegrasi adalah suatu bentuk atau entititas yang bertanggung jawab

terhadap perencanaan dan pembangunan. Karakteristik proyek yang menggunakan metode terintegrasi ini dapatdilihat dari ukuran proyek, tipe proyek dan komplesitas proyek.Untuk ukuran proyek yang menggunakan metode terintegrasi tidak ada ukuran yang spesifik (Songer &

Molenaar, 1997). Awalnya metode ini digunakan untu proyek yang kecil meskipun akhirnya juga untuk proyekmenengah juga (Swan, 1987). Tetapi berdasarkan lesson learned metode terintegrasi sangat baik digunakan untuproyek yang besar dan kompleks (FHWA, 2006).Menurut Songer dan Molenaar (1997), kompleksitas proyek dapat dilihat dari tipe dan jumlah jasa yang

terlibat, jumlah sub kontraktor, sumber daya yang digunakan dan tingkat teknologi yang dalam aktivitas proyekyang digunakan. Metode terintegrasi juga digunakan untuk proyek yang berisiko tinggi (Ministry of PublicWorks, 2011).Penerapan metode terintegrasi semakin meluas dimana metode ini juga medapatkan penerimaan di proyek

transportasi di Amerika Serikat (Hanna et all,2008). Melihat hal tersebut diatas maka sangat perlumengidentifikasi manfaat dan keuntungan dari metode pengadaan ini.Adapun manfaat dan keuntungannya dalah sebagai berikut:1. Durasi yang lebih pendek, yang disebakan oleh proses pengadaan yang cukup dilakukan sekali saja(USDOT FHA, 2006). Dengan metode fast track yang merupakan keunggulan dari metode terintegrasiini maka pembanguna dapat dilaksanakan selama proses perencanaan (Chan et al, 2002).

2. Biaya yang lebih rendah3. Kualitas yang lebih baik4. Mengijinkan inovasi5. Manajemen yang lebih baikMeskipun metode ini mempunyai manfaat dan keuntungan yang potensial , akan tetapi secara umum

terdapat juga kendala dalam menerapkan metode ini yaitu:1. Petunjuk mengenai pelasanaan metode terintegrasi2. Kapabilitas pemilik proyek3. Kapabilitas stakeholder4. Adaptasi dari metode ini

3. METODE

Penelitian ini dilakukan dengan metode survey kuesioner dengan teknik Delphi, dimana yang menjaditarget adalah para expert atau ahli atau pakar di bidang yang akan diteliti. Dalam penelitian ini para respondenadalah para pakar yang mempunyai wawasan dan pengetahuan yang luas mengenai proses pengadaan. Dalamteknik Delphi kuseioner disebarkan lebih dari satu putaran, sampai mencapai konsensus atau kesepakatan daripara responden. Putaran pertama responden diberikan kuesioner berupa pendapat mereka mengenai kendaladalam penerapan metode terintegrasi. Setelah data terkumpul kemudian dianalisis menggunakan nilai modus.Pada putaran kedua responden kembali diberikan kuesioner dengan pertanyaan yang sedikit berbeda tapimaknanya sama dengan kuesioner yang pertama. Disini responden diminta pendapatnya kembali. Setelah dataterkumpul maka dianalisis dengan menggunakan frekwensi. Jika frekwensi sudah melebihi 67 % maka sudahdapat dikatakan mencapai konsensus/ kesepakatan.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Delphi Putaran Pertama

Dari hasil survey putaran pertama yang ditunjukkan pada tabel 1 sampai 4 menunjukkan bahwa dari aspekpetunjuk pelaksanaan (Kurangnya petunjuk detail mengenai karakteristik proyek terintegrasi, Kurangnyapetunjuk detail mengenai proses tender, Kurangnya petunjuk detail mengenai pengaturan kontrak, Kurangnyapendekatan manajemen risiko) , kapabilitas klien (Kurangnya pengalaman, Kurangnya keahlian, Kurangnyapengetahuan, Kurangnya pemahaman dari staf, Kurangnya jumlah staf yang mampu dan Kurangnya usaha untukmengimplementasikan metode terintegrasi) dan kapabilitas stakeholder yang lain (Sedikit jumlah stakeholderyang berpengalaman dan terampil, Kurang expert metode terintegrasi, Kurangnya kapabilitas dalammerencanakan proyek terintegrasi) serta adaptasi merupakan kendala utama dalam menerapkan metode

Page 10: Sanur - Bali, 8 Juli 2017erepo.unud.ac.id/id/eprint/14278/1/e8d60eff3ddbe65685b926514f08… · pengaruh penambahan serat dramix dan perawatan terhadap kuat tekan, kuat tarik dan biaya

A.A. Diah Parami Dewi, Gede Astawa Diputra, dan Ariany Frederika

Program Studi Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Udayana MK-4

terintegrasi. Hal ini ditunjukkan dari nilai mean, median dan modus dari semua indikator dalam semua aspektinggi yaitu diatas 4.

Tabel 1. Kendala Metode Terintegrasi dari Aspek Regulasi

No. Kendala Mean Median Mode SD Rating

Petunjuk Pelaksanaan

1 Kurangnya petunjuk detail mengenaikarakteristik proyek terintegrasi 4.7 5 5 0.923

Tinggi2 Kurangnya petunjuk detail mengenai

proses tender 4.65 5 5 0.933

3 Kurangnya petunjuk detail mengenaipengaturan kontrak 4.65 5 5 1.089

4 Kurangnya pendekatan manajemenrisiko 4.4 5 5 1.188

Tabel 2. Kendala Metode Terintegrasi dari Aspek Kapabilitas Klien

No Kendala Mean Median Mode SD Rating

Kapabilitas Klien

1 Kurangnya pengalaman 4.95 5 5 1.099

Tinggi

2 Kurangnya keahlian 4.85 5 5 1.089

3 Kurangnya pengetahuan 4.8 5 5 1.005

4 Kurangnya pemahaman dari staf 4.7 5 5 0.923

5 Kurangnya jumlah staf yang mampu 4.65 5 5 0.587

6Kurangnya usaha untukmengimplementasikan metodeterintegrasi

4.65 5 5 0.933

Tabel 3. Kendala Metode Terintegrasi dari Aspek Kapabilitas Stakeholder lain

No. Kendala Mean Median Mode SD Rating

Kapabilitas Stakeholder lain

1 Sedikit jumlah stakeholder yangberpengalaman dan terampil 4.8 5 5 1.005

Tinggi2 Kurang expert metode terintegrasi 4.65 5 5 0.933

3 Kurangnya kapabilitas dalammerencanakan proyek terintegrasi 4.65 5 5 0.988

Tabel 4. Kendala Metode Terintegrasi dari Aspek Adaptasi

No. Kendala Mean Median Mode SD Rating

Adaptasi

1 Klien lebih memilih metodetradisional 4.8 5 5 1.005 Tinggi

Page 11: Sanur - Bali, 8 Juli 2017erepo.unud.ac.id/id/eprint/14278/1/e8d60eff3ddbe65685b926514f08… · pengaruh penambahan serat dramix dan perawatan terhadap kuat tekan, kuat tarik dan biaya

Kendala dalam Penerapan Metode Terintegrasi pada Proyek Konstruksi

Program Studi Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Udayana MK-5

No. Kendala Mean Median Mode SD Rating

2 Kurangnya dukungan untuk metodeterintegrasi 4.7 5 5 0.979

3 Resisten mengadopsi metode baru 4.7 5 5 1.129

4 Klien tidak percaya diri mengelolaproyek terintegrasi 4.5 5 5 1.000

5 Klien tidak sadar akan keuntunganmetode terintegrasi 4.4 5 5 0.940

6 Kurang perhatian dari klien 4.4 5 5 1.046

7 Klien cemas terhadap metode baru 4.4 5 5 1.046

8 Klien terbatas pengetahuannya untukmetode tradisional 4.15 4.5 5 1.040

Delphi Putaran Kedua

Survey Delphi putaran kedua, ditujukan agar para responden mempertimbangkan kembali opini merekamengenai kendala dalam menerapkan metode terintegrasi. Disisni para responden diminta menjawab kembalimengenai persetujuan mereka mengenai hasil dari analisis survey sebelumnya. Dari hasil survey menunjukkanbahwa semua responden setuju bahwa aspek regulasi, kapabilitas klien dan stakeholder yang lain serta adaptasimerupakan kendala utama dalam menerapkan metode terintegrasi. Hal ini ditunjukkan dari frekwensi jawabanresponden yang sudah diatas 67 % dan IQD dibawah 1. Jika frekwensi sudah diatas 67 % dan iQD dibawah 1,maka dapat dikatakan bahwa telah tecapai kesepakatan, sehingga survey dapat diselesaikan sampai putarankedua saja.

Tabel 5. Kendala Metode Terintegrasi dari Aspek RegulasiNo. Rating Kendala % IQD SD

Petunjuk Pelaksanaan

1

High

Kurangnya petunjuk detail mengenaikarakteristik proyek terintegrasi

94.4 0 0.236

2 Kurangnya petunjuk detail mengenai prosestender

94.4 0 0.236

3 Kurangnya petunjuk detail mengenaipengaturan kontrak

94.4 0 0.236

4 Kurangnnya pendekatan manajemen risiko 100 0 0

Tabel 6. Kendala Metode Terintegrasi dari Aspek Kapabilitas Klien

No. Rating Kendala % IQD SD

Kapabilitas Klien

1

High

Kurangnya pengalaman 88.9 0 0.323

2 Kurangnya keahlian 94.4 0 0.236

3 Kurangnya pengetahuan 88.9 0 0.323

4 Kurangnya usaha untukmengimplementasikan metode terintegrasi

94.4 0 0.236

5 Kurangnya pemahaman dari staf 83.3 0 0.383

6 Kurangnya jumlah staf yang mampu 94.4 0 0.236

Page 12: Sanur - Bali, 8 Juli 2017erepo.unud.ac.id/id/eprint/14278/1/e8d60eff3ddbe65685b926514f08… · pengaruh penambahan serat dramix dan perawatan terhadap kuat tekan, kuat tarik dan biaya

A.A. Diah Parami Dewi, Gede Astawa Diputra, dan Ariany Frederika

Program Studi Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Udayana MK-6

Tabel 7. Kendala Metode Terintegrasi dari Aspek Kapabilitas stakeholder lain

No. Rating Kendala % IQD SD

Kapabilitas stakeholder lain1

High

Sedikit jumlah stakeholder yangberpengalaman dan terampil

77.8 0.25 0.428

2 Kurang expert metode terintegrasi 83.3 0 0.383

3 Kurangnya kapabilitas dalam merencanakanproyek terintegrasi

77.8 0.25 0.428

Tabel 8. Kendala Metode Terintegrasi dari Aspek Regulasi

No. Rating Kendala % IQD SD

Adaptasi1

High

Klien lebih memilih metode tradisional 83.3 0 0.383

2 Kurangnya dukungan untuk metodeterintegrasi

77.8 0.25 0.428

3 Resisten mengadopsi metode baru 94.4 0 0.236

4 Klien tidak percaya diri mengelola proyekterintegrasi

83.3 0 0.383

5 Klien tidak sadar akan keuntungan terintegrasi 83.3 0 0.383

6 Kurang perhatian dari klien 88.9 0 0.323

7 Klien cemas terhadap metode baru 88.9 0 0.323

8 Klien terbatas pengetahuannya untuk metodetradisional

94.4 0 0.236

Strategi yang dapat mendorong Penerapan Metode Terintegrasi

Setelah didapat kendala kendala dalam menerapkan metode terintegrasi maka perlu dicari upaya yang dapatmendorong dalam pengimplementasian metode ini.Kendala dalam menerapkan metode terintegrasi adalah:1. Petunjuk Pelaksanaan2. Kapabilitas klien3. Kapabilitas stakeholder atau partai lain yang terlibat4. AdaptasiUpaya dalam menerapkan metode terintegrasi ini tentunya nanti diharapkan bisa mengatasi kendala dalam

penerapan metode ini.Adapun upaya dalam penerapan metode ini dapat dikatagorikan sebagai berikut:1. Dibuatnya guideline mengenai petunjuk pelaksaan yang detail dan penyesuaian aturan yang ada dalammenerapkan metode ini seperti aturan mengenai karakteristik proyek, metode kontrak danpengadaannya, bagaimana risikonya.

2. Kapabilitas Klien dan Partai lain perlu ditingkatkan, seperti adanya training, workshop, seminarmengenai metode ini dan perlunya pilot project.

Page 13: Sanur - Bali, 8 Juli 2017erepo.unud.ac.id/id/eprint/14278/1/e8d60eff3ddbe65685b926514f08… · pengaruh penambahan serat dramix dan perawatan terhadap kuat tekan, kuat tarik dan biaya

Kendala dalam Penerapan Metode Terintegrasi pada Proyek Konstruksi

Program Studi Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Udayana MK-7

3. Adaptasi, yaitu perlunya dukungan sosialisasi dari pemerintah dan stakeholder lain mengenaikeuntungan dari metode ini.

5. KESIMPULAN

Hal hal yang dapat disimpulkan dari penelitian ini adalah:1. Kendala dalam menerapkan metode ini adalah berasal dari aspek petunjuk pelaksanaan, kapabilitasklien dan stakeholder lain dan adaptasi

2. Untuk mengatasi kendala tersebut adalah adanya penyesuaian dari aspek regulasi, melakukan training,workshop dan pelatihan mengenai metode terintegrasi dan memberikan soailaisasi mengenai metodeterintegrasi

Adapun saran yang dapat diberikan adalah tahap pertama agar kendala dapat diatasi dalam menerapkanmetode terintegrasi ini adalah membuat guideline yang disesuaikan dengan aturan mengenai metode terintegrasiini sehingga industri jasa konstruksi tidak lagi ragu ragu dalam menerapkannya. Kemudian perlu dilakukanpenelitian mengenai faktor sukses dalam penerapan metode terintegrasi

DAFTAR PUSTAKA

Abi-Karam, T. (2002). Risk Management in Design Build. Proceedings of the First International Conference onConstruction in the 21st Century: Chalenges and Opportunities in Management and Technology,Miami, Florida.

Akintoye, A., & Fitzgerald, E. (1995). Design and Build: A survey of Architects'views. Journal Engineering,Construction and Architectural Management.

Arditi, D., & Lee, D.-E. (2003). Assessing the corporate service quality performance of design-build contractorsusing quality function deployment. Construction Management and Economics, 21(2), 175 - 185.

Anumba, C. J., & Evbuomwan, N. F. O. (1997). Concurrent engineering in design-build projects. ConstructionManagement and Economics, 15(3), 271 - 281.

Chan, A. P. C., Scott, D., & Lam, E. W. M. (2002). Framework of Success Criteria for Design/Build Projects.Journal of Management in Engineering, 18(3), 120-128.

del Puerto, C. L., Gransberg, D. D., & Shane, J. S. (2008). Comparative Analysis of Owner Goals forDesign/Build Projects. Journal of Management in Engineering, 24(1), 32-39.

Design Build Institute of America. (2009).What is Design-Build.FHWA, U. (2006). Design and Effectiveness Study.Gransberg, D. D., Koch, J. E., & Molenaar, K. R. (2006). Preparing for Design-Build Projects A Primer for

Owners, Engineers, and Contractors. Virginia: American Society of Civil Engineers.Georgia State Financing and Investment Commission. (2003). Project Delivery Options.Masterman, J. W. E. (2002). An Introduction to Building Procurement Systems. New York: Spoon Press.Ministry of Public Works. (2011). Kaleidoskop Kementrian Pekerjaan Umum from

http://www.pu.go.id/kaleidoskopPalaneeswaran, E., & Kumaraswamy, M. M. (2001). Reinforcing Design Build Contractor Selection: A Hong

Kong Perspective, Transaction, The Hong Kong Institution of Engineer.Park, M., Ji, S.-H., Lee, H.-S., & Kim, W. (2009). Strategies for Design-Build in Korea Using System Dynamics

Modeling. Journal of Construction Engineering and Management, 135(11), 1125-1137.Songer, A. D., & Molenaar, K. R. (1997). Project Characteristics for Successful Public-Sector Design-Build.

Journal of Construction Engineering and Management, 123(1), 34-40.Swan, R. (1987). Design and Build Contract.

Page 14: Sanur - Bali, 8 Juli 2017erepo.unud.ac.id/id/eprint/14278/1/e8d60eff3ddbe65685b926514f08… · pengaruh penambahan serat dramix dan perawatan terhadap kuat tekan, kuat tarik dan biaya