Sanitasi Perumahan Dan Pemukiman

20
Sanitasi Perumahan dan Pemukiman Oleh : Madinatul Munawarah 112110101094

description

kesehatan lingkungan

Transcript of Sanitasi Perumahan Dan Pemukiman

Page 1: Sanitasi Perumahan Dan Pemukiman

Sanitasi Perumahan dan Pemukiman

Oleh : Madinatul Munawarah

112110101094

Page 2: Sanitasi Perumahan Dan Pemukiman

Definisi

Menurut UU Nomor 1 tahun 2011 tentang perumahan dan pemukiman disebutkan rumah adalah bangunan gedung yang berfungsi sebagai tempat tinggal yang layak huni, sarana pembinaan keluarga, cerminan harkat dan martabat penghuninya, serta aset bagi pemiliknya

Page 3: Sanitasi Perumahan Dan Pemukiman

Berdasarkan Undang-undang No 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman, terdapat beberapa pengertian dasar, yaitu;

1. Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga.

2. Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempal tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan.

3. Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik yang berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan.

Page 4: Sanitasi Perumahan Dan Pemukiman

 ASPEK KESEHATAN DARI PERUMAHAN

Memenuhi Kebutuhan FisiologisSecara fisik kebutuhan fisiologis meliputi kebutuhan suhu dalam rumah yang optimal, pencahayaan yang optimal, perlindungan terhadap kebisingan, ventilasi memenuhi persyaratan., dan tersedianya ruang yang optimal untuk bermain anak.Suhu ruangan dalam rumah yang ideal adalah berkisar 18-20 oC, dan suhu tersebut dipengaruhi oleh : suhu udara luar, pergerakan udara, dan kelembaban udara ruangan.

Page 5: Sanitasi Perumahan Dan Pemukiman

Pencahayaan harus cukup baik waktu siang maupun malam hari. Pada malam hari pencahayaan yang ideal adalah penerangan listrik. Pada waktu pagi hari diharapkan semua ruangan mendapatkan sinar matahari. Intensitas cahaya pada suatu ruangan pada jarak 85 cm di atas lantai maka intensitas penerangan minimal tidak boleh kurang dari 5 foot-candle.  

Pertukaran hawa (ventilasi) yaitu proses penyediaan udara segar dan pengeluaran udara kotor secara alamiah atau mekanis harus cukup

Page 6: Sanitasi Perumahan Dan Pemukiman

Berdasarkan peraturan bangunan Nasional, lubang hawa suatu bangunan harus memenuhi aturan sebagai berikut:

1. Luas  bersih dari lantai dan jendela/ lubang hawa sekurang-kurangnya 1/10 dari luas lantai ruangan.

2. Jendela/ lubang hawa harus meluas ke arah atas sampai setinggi minimal 1,95m dari permukaan lantai.

3. Adanya lubang hawa yang berlokasi di bawah langit-langit sekurang-kurangnya 0,35% luas lantai ruang yang bersangkutan.

Page 7: Sanitasi Perumahan Dan Pemukiman

Berdasarkan Dir. Higiene dan Sanitasi Depkes RI, 1993, maka kepadatan penghuni dikategorikan menjadi memenuhi standar (2 orang per 8m2) dan kepadatan tinggi (lebih 2 orang per 8m2  dengan ketentuan anak <1 tahun tidak diperhitungkan dan umur 1-10 tahun dihitung setengah).

Kecepatan aliran udara penting untuk mempercepat pembersihan udara ruangan. Kecepatan udara dikatakan sedang jika gerak udara 5-20 cm per detik atau volume udara bersih antara 25-30 cfm (cubic feet per minute) untuk setiap orang yang berada di dalam ruangan

Page 8: Sanitasi Perumahan Dan Pemukiman

Memenuhi Kebutuhan PsikologisKebutuhan psikologis berfungsi untuk menjamin “privacy” bagi penghuni perumahan. Perlu adanya kebebasan untuk kehidupan keluarga yang tinggal di rumah tersebut secara  normal. Keadaan rumah dan sekitarnya diatur agar memenuhi rasa keindahan sehingga rumah tersebut menjadi pusat kesenangan rumah tangga dan memungkinkan hubungan yang serasi antara orang tua dan anak. Adanya ruangan tersendiri bagi remaja dan ruangan untuk berkumpulnya anggota keluarga serta ruang tamu. Selain itu dibutuhkan kondisi untuk terpenuhinya sopan santun dalam pergaulan di lingkungan perumahan.

Page 9: Sanitasi Perumahan Dan Pemukiman

Perlindungan Terhadap Penularan Penyakit

Untuk mencegah penularan penyakit diperlukan sarana air bersih, fasilitas pembuangan air kotor, fasilitas penyimpanan makanan, menghindari adanya intervensi dari serangga dan hama atau hewan lain yang dapat menularkan penyakit. Agar dalam keadaan tidur tetap sehat diperlukan luas kamar tidur sekitar 5 m2 per kapita per luas lahan.

Page 10: Sanitasi Perumahan Dan Pemukiman

Perlindungan Terhadap Penularan PenyakitUntuk mencegah penularan penyakit diperlukan sarana air bersih, fasilitas pembuangan air kotor, fasilitas penyimpanan makanan, menghindari adanya intervensi dari serangga dan hama atau hewan lain yang dapat menularkan penyakit. Agar dalam keadaan tidur tetap sehat diperlukan luas kamar tidur sekitar 5 m2 per kapita per luas lahan.

Page 11: Sanitasi Perumahan Dan Pemukiman

Beberapa Faktor Dari Rumah Yang Berpengaruh Terhadap Kesehatan

a. Kualitas bangunan rumah meliputi kualitas bahan dan konstruksinya serta denah rumah.

b. Pemanfaatan bangunan rumah yang secara teknis memenuhi syarat kesehatan,  tetapi apabila peruntukannya tidak sesuai maka akan mengganggu kesehatan.

c. Pemeliharaan bangunan akan mempengaruhi terjadinya penyakit.

Page 12: Sanitasi Perumahan Dan Pemukiman

Selain yang tersebut di atas, rumah sehat harus memiliki unsur tesebut di bawah ini:

1. Komponen banguna rumah seperti atap, dinding, jendela, pintu, lantai, dan pondasi.

2. Fasilitas kelengkapan bangunan rumah seperti sarana air bersih, selokan, kakus, tempat pembuangan sampah, dan fasilitas penerangan.

3. Penataan bangunan rumah seperti perencanaan ruang, dan konstruksi bangunan rumah.

4. Aturan membangun dan kerukunan bertetangga serta perawatan rumah.

Page 13: Sanitasi Perumahan Dan Pemukiman

LINGKUNGAN PEMUKIMAN

Pengertiaan Lingkungan adalah menurut Slamet Riyadi adalah Tempat permukiman dengan segala sesuatu dimana organisme itu hidup beserta segala keadaan dan kondisi nya yang secara langsung maupun tidak langsung dapat di duga ikut mempengaruhi tingkat kehidupan maupun kesehatan organisme tersebut.

Sesuai bunyitersebut di atas sangat jelas sekali bahwa selayaknya seluruh penduduk di Indonesia dapat menempati perumahan yangsehat sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan.

Page 14: Sanitasi Perumahan Dan Pemukiman

UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT PADA PEMUKIMAN

Upaya-upaya pencegahan terhadap penularan penyakit yang di sebabkan oleh pemukiman yang tidak sehat, untuk itu perlu diperhatikan beberapa faktor yaitu :

1. Penyediaan air yang sehat bagi setiap rumah;

2. Kebutuhan tentang perlindungan air minum dari pencemaran;

3. Kebutuhan tentang fasilitas pembuangan kotoran atau jamban untuk mengurangi bahaya bahaya pencemaran penyakit;

Page 15: Sanitasi Perumahan Dan Pemukiman

4. Melindungi interior rumah terhadap sewage contaminanation;

5. Menghindari insanitary condition di luar rumah;

6. Menyediakan fasilitas-fasilitas untuk menyimpan susu dan makanan agar jangan membusuk;

7. ketentuan space di kamar tidur untuk menghilangkan terjadinya kontak infeksi;

8. Menghindari sarang tikus dan kutu busuk dalam rumah yang bisa menularkan penyaki. ( Lubis, 1983:37 ).

Page 16: Sanitasi Perumahan Dan Pemukiman

Persyaratan Permukiman/ Perumahan yang Sehat.

1. Terletak di daerah/lokasi khusus untuk perumahan / pemukiman ( bukan terletak ) di daerah /lokasi perindustrian / pabrik-pabrik.

2. Letaknya cukup tinggi dari daerah sekelilingnya ( tidak banjir waktu hujan).

3. Jauh dari kebisingan , perindustrian dan jauh dari tempat-tempat pengotoran (tempat sampah umum dan lain-lain).

4. Jauh dari tempat yang jauh dari tempat kesusilaan, nigh club dan lain-lain.

5. Tersediannya fasilitas umum seperti: jalan, listrik, penyediaan air bersih yang memenuhi syarat, adanya pembuangan sampah, air limbah dan tinja ( kotoran manusia) yang memenuhi syarat kesehatan.

Page 17: Sanitasi Perumahan Dan Pemukiman

6. Dekat dengan sekolahan. 7. Dekat dengan puskesmas/Rumah sakit, 8. Dekat dengan tempat rekreasi dan

pusat pembelanjaan 9. Dihindari dari adanya genangan-

genangan air 10.Rumah-rumah yang dibangun harus

memenuhi syarat-syarat rumah sehat.11.Adanya kerja sama rasa kekeluargaan

di antara penghuni/warga, gotong royong.

Page 18: Sanitasi Perumahan Dan Pemukiman

Rumah yang sehat harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

1. Memenuhi kebutuhan psikologis 2. Pencahayaan3. Ventilasi Kepadatan penghuni4. Gangguan suara atau kegundahan 5. Cukup untuk bermain anak. 6. Memenuhi Kebutuhan Psikologi

Page 19: Sanitasi Perumahan Dan Pemukiman

7. Rumah yang nyaman dan aman bagi masing-masing penghuni.

8. Mencegah terjadinya kecelakaan.9. Mencegah terjadinya penularan penyakit. Ditunjang

dengan: a. Pembuangan Kotoran Manusia. (Jamban Keluarga).

Adapun macam-macam Jamban yang di pakai di desa :

1. Kakus Empang 2. Cubluk berair 3. Angsa Latrine

b. Pembuangan air limbah rumah tangga. c. Pembuangan sampah d. Pengendalian Vektor e. Penyediaan Bersih.

Page 20: Sanitasi Perumahan Dan Pemukiman

Daftar Pustaka

Mukono H.J .2006. Prinsip Dasar Kesehatan Masyarakat Edisi Kedua. Airlangga University Press. Surabaya