Sanitasi Grey Water (1)

16
Laporan Praktikum Hari/tanggal : Jumat, 18 Oktober2013 Sanitasi dan Toksikologi Dosen : Emil WahdiS.Si Lingkungan Asisten : drh. Yeni Setiorini, SKH : drh. Cut Dara Permata S, SKH PK/Kelas/Kel : LNK/A/P2 Kelompok : 1 PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK (GREYWATER) Oleh : Adya Panji P J3M111022 Khairani lestari J3M111065 Nurfikasari J3M111037 Syemia Saleh J3M211121 Suciati Utami J3M211133 Randa Oktaberi J3M111013

Transcript of Sanitasi Grey Water (1)

Page 1: Sanitasi Grey Water (1)

Laporan Praktikum Hari/tanggal : Jumat, 18 Oktober2013

Sanitasi dan Toksikologi Dosen : Emil WahdiS.Si

Lingkungan Asisten : drh. Yeni Setiorini, SKH

: drh. Cut Dara Permata S, SKH

PK/Kelas/Kel : LNK/A/P2

Kelompok : 1

PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK

(GREYWATER)

Oleh :

Adya Panji P J3M111022

Khairani lestari J3M111065

Nurfikasari J3M111037

Syemia Saleh J3M211121

Suciati Utami J3M211133

Randa Oktaberi J3M111013

PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK DAN MANAJEMEN LINGKUNGAN

PROGRAM DIPLOMA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2013

Page 2: Sanitasi Grey Water (1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sumberdaya air selain merupakan sumber daya alam juga merupakan

komponen ekosistem yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Kebutuhan

akan air cenderung semakin meningkat dari waktu ke waktu, baik untuk

memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti untuk air minum, air bersih dan

sanitasi maupun sebagai sumber daya yang diperlukan bagi pembangunan

ekonomi seperti untuk pertanian, industri, pembangkit tenaga listrik dan

pariwisata. Air yang digunakan untuk berbagai kebutuhan dan keperluan hingga

saat ini dan untuk kurun waktu mendatang masih mengandalkan pada sumber air

permukaan.

Pencemaran air adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat,

energy dan atau komponen lain kedalam air dan atau berubahnya tatanan air oleh

kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas air turun sampai

ketingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi kurang atau sudah tidak

berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (PeraturanPemerintah RI No. 82

tahun 2001).

Buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun

domestic atau rumah tangga disebut limbah. Dimana masyarakat bermukim,

disanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus atau

biasa disebut black water, dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestic

lainnya disebut juga grey water. Limbah, sampah, dan kotoran yang berasal dari

rumah tangga, perusahaan, dan kendaraan merupakan masalah serius yang perlu

di perhatikan untuk menciptakan kesehatan lingkungan.

1.2. Tujuan

Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui pengolahan greywater

pada air limbah domestik.

Page 3: Sanitasi Grey Water (1)

BAB II

ISI

Limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi,

cucian, limbah bekasi industri rumah tangga dan kotoran manusia. Limbah

merupakan buangan atau sesuatu yang tidak terpakai berbentuk cair, gas, dan padat.

Dalam air limbah terdapat bahan kimia yang sukar untuk dihilangkan dan berbahaya.

Bahan kimia tersebut dapat memberi kehidupan bagi kuman-kuman penyebab

penyakit disentri, tipus, kolera dan penyakit lainnya. Air limbah tersebut harus diolah

agar tidak mencemari dan tidak membahayakan kesehatan lingkungan. air limbah

harus dikelompokan untuk mengurangi pencemaran.

2.1. Air Limbah Domestik

Air limbah menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82

Tahun 2001 adalah sisa dari suatu hasil usaha dan atau kegiatan yang berwujud

cair. Definisilainnya, air limbah adalah kotoran dari masyarakat dan rumah

tangga dan juga yang berasal dari industri, air tanah, air permukaan serta

buangan lainnya (Metcalf dan Eddy, 1993). Sedangkan air limbah Rumah

Tangga atau air buangan adalah sisa air yang tidak diperlukan lagi yang berasal

dari rumah tangga. Pada umumnya mengandung bahan atau zat membahayakan.

Sesuai dengan zat yang terkandung di dalam air limbah, maka limbah yang tidak

diolah terlebih dahulu akan menyebabkan gangguan kesehatan dan lingkungan

hidup antara lain limbah sebagai media penyebaran berbagai penyakit.

Sumber air limbah dari kegiatan rumah tangga seperti dari urine, kegiatan

mandi, mencuci peralatan rumah tangga, mencuci pakaian serta kegiatan dapur

lainnya. Idealnya sebelum air limbah dibuang kesaluran air harus diolah terlebih

dahulu dalam tangki peresapan. Prinsip dasarnya adalah bahwa air limbah yang

dilepas kelingkungan sudah tidak berbahaya lagi bagi kesehatan lingkungan. Air

Limbah yang tidak dikelola dengan baik dapat berdampak sangat luas, misalnya

Page 4: Sanitasi Grey Water (1)

dapat meracuni air minum, meracuni makanan hewan, menjadi penyebab

ketidakseimbangan ekosistem sungai dan sebagainya.

Pada umumnya air limbah dapat menimbulkan dampak, yaitu dampak

terhadap kehidupan biota air, dampak terhadap kualitas air tanah, dampak

terhadap kesehatan, dampak terhadap estetika lingkungan. Pada wilayah

perkotaan mudah terlihat adanya sarana air limbah yang dialirkan melalui

saluran-saluran, dimana air limbah dari rumah tangga tersebut segera dialirkan

kesaluran-saluran yang ada di sekitar wilayah permukiman sampai kebadan air

anak sungai dan sungai terdekat.

Air limbah domestik, menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup

Nomor 112 Tahun 2003 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik disebutkan

pada Pasal 1ayat 1, bahwa air limbah domestik adalah air limbah yang berasal

dari usaha dan atau kegiatan permukiman (real estate), rumah makan

(restaurant), perkantoran, perniagaan, apartemen dan asrama. Menurut Hammer

(1986), berdasarkan sumbernya air limbah domestik dapat berasal dari area

pemukiman, motel & hotel, sekolah, restaurant, rumah sakit, terminal,

perkantoran, maupun bioskop.Secara prinsip air limbah domestik terbagi menjadi

2 kelompok, yaitu air limbah yang terdiri dari air buangan tubuh manusia yaitu

tinja dan urin (blackwater)dan air limbah yang berasal dari buangan dapur dan

kamar mandi (graywater), yangsebagian besar merupakan bahan organik

(Veenstra, 1995).

2.2. Greywater

Greywater merupakan air limbah domestik yang berasal dari dapur (tempat

cuci piring), air bekas cuci pakaian (air dari saluran pembuangan mesin cuci),

dan air mandi (bukan dari toilet). Greywater menurut Association for Rainwater

Harvesting and Water Utilisation adalah semua air limbah yang dibuang dari

rumah, termasuk blackwater (air toilet) termasuk air dari shower, bathtub,

wastafel, dapur, mesin pencuci piring, bak cuci dan mesin cuci. Biasanya berisi

sabun, shampo, pasta gigi, sisa makanan, minyak goreng, deterjen, dan rambut.

Greywater memiliki persentase terbesar dalam limbah domestik, yaitu sekitar 50-

Page 5: Sanitasi Grey Water (1)

80%. Kelompok air limbah ini harus diolah terlebih dahulu karena mengandung

bakteri patogen. Beberapa kunci utama yang membedakan

dari greywater dan blackwater  antara lain:

Grey water memiliki kandungan nitrogen yang jauh lebih rendah

dibanding blackwater

Greywater mengandung pathogen yang jauh lebih rendah dari

pada blackwater

Grey water jauh lebih mudah didekomposisi dari pada blackwater

Karena grey water dianggap lebih “light” maka saat ini banyak yang

memanfaatkannya untuk keperluan lain dalam rangka konservasi sumberdaya air.

Salah satu manfaatnya adalah untuk menyiram tanaman.

Karakteristik greywater pada umumnya banyak mengandung unsur

nitrogen, fosfat, dan potasium. Unsur-unsur tersebut merupakan nutrien bagi

tumbuhan, sehingga jika greywater dialirkan begitu saja ke badan air permukaan

maka akan menyebabkan eutrofikasi pada badan air tersebut. Eutrofikasi adalah

sebuah peristiwa dimana badan air menjadi kaya akan materi organik, sehingga

menyebabkan pertumbuhan ganggang yang pesat pada permukaan badan air

tersebut (Metcalf, 1991).

Greywater dapat digunakan sebagai sumber air untuk keperluan

perkebunan dan pertanian karena greywater mengandung fosfat, potasium, dan

nitrogen yang merupakan sumber nutrisi yang baik bagi tumbuhan, dan

greywater juga mengandung bakteri patogen yang lebih sedikit dibandingkan

dengan blackwater dan greywater terdekomposisi lebih cepat daripada

blackwater. Hal tersebut membuat greywater lebih mudah untuk dimanfaatkan

kembali dibandingkan dengan blackwater yang harus melewati proses

pengolahan terlebih dahulu sebelum dimanfaatkan kembali.

2.3. Pengolahan Air Limbah Domestik (Greywater)

Salah satu cara untuk mengurangi pencemaran yang diakibatkan oleh Grey

Water , ada sebuah teknologi alternatif yang cocok untuk diterapkan untuk

mengolah Grey Water yaitu Ecotech Garden. Konsep Ecotech Garden adalah

Page 6: Sanitasi Grey Water (1)

dengan menggunakan tanaman hias air sebagai senjata utama dalam mengolah

air selokan. Pada konsep Ecotech Garden akan terjadi mekanisme penyerapan

unsure pencemar (BOD, COD, Detergen, SS) oleh zone akar, dan akan terjadi

juga proses absorbsi (N dan P) yang berguna sebagai pertumbuhan tanaman,

serta menghilangkan bau dan menjernihkan air.

Ilustrasi mekanisme penyerapan zat pencemar bisa dilihat di gambar berikut.

Terjadi peningkatan lebih banyak pada rhizosphere (perakaran tanaman).

Terjadi peningkatan mikroorganisme ±10 - 100 kali lebih banyak, karena ada

penyaluran oksigen dari daun, ini membantu penyerapan bahan pencemar dari air

limbah yang diolah. BOD air limbah diturunkan melalui proses oksidasi dan

reduksi (fermentasi aerobic). Amonium (NH4 N), dioksidasi  oleh bakteri

autotroppada.

Tidak hanya untuk mengurangi pencemaran lingkungan, dengan Ecotech

Garden banyak keuntungan yang akan kita dapat, seperti :

1. Menambah estetika lingkungan pemukiman yang nyaman.

Page 7: Sanitasi Grey Water (1)

2. Mengurangi pencemaran sungai, karena zat-zat pencemar seperti BOD, Total-

N, dan Total-P akan di serap oleh tanaman.

3. Dapat menurunkan bau.

4. Dengan Ecotech Garden biaya operasional akan lebih rendah karena air kotor

akan dialirkan menggunakan gaya gravitas, bukan dengan pompa ataupun

pipa.

5. Air sisa olahan yang tidak terpakai dapat kita gunakan kembali untuk

keperluan lain.

Pada tahun 2005, Ecotech Garden sudah diterapkan di Komplek

Perumahan Bumi Asri Padasuka, Bandung dengan memanfaatkan air selokan

terbuka yang dialirkan kehalaman rumah. Ecotech Garden dibuat dengan model

“U” dengan luas permukaan 2,06 m2, debit 0,07 L/dt. Tujuan pembuatan Ecotech

Garden adalah mengolah air selokan (grey water) sekaligus membuat kesan

dekoratif dalam bentuk taman hias air di halaman rumah.

Page 8: Sanitasi Grey Water (1)

 

Aneka TanamanHias Yang Digunakan pada Ecotech Garden

Page 9: Sanitasi Grey Water (1)
Page 10: Sanitasi Grey Water (1)

2.4 Penggunaan wetlands

Penggunaan

lahan basah dalam

pengolahan air limbah

grey water sangat

efektif digunakan dan

ekonomis. Penggunaan

teknik wetland ini

menggabungkan proses fisika, kimia dan biologi untuk menghilangkan unsur-

unsur kontaminan dari limbah tersebut. Pengolahan limbah grey water dilakukan

dengan memanfaatkan tanah sebagai media untuk penyaring. Selain untuk

menyaring, tanah juga bisa berfungsi untuk mengurangi bahan organik dan

penurunan konsentrasi bakteri dalam yang terdapat dalam limbah grey water.

Jika dirancang dengan baik, sistem ini akan menghasilkan air yang jernih dan

tidak berbau, yang dapat disimpan selama beberapa hari tanpa perlu untuk

desinfektan.

Kelemahan dari sistem ini adalah tingkat peenguapan yang sangat tinggi

pada tanaman terutaman pada iklim panas dan membutuhkan lahan yang luas.

Jika dibandingkan dengan pengolahan konvensional, sistem wetlands cendrung

sederhana, murah dan ramah lingkungan. Didalam wetlands ini nantinya juga

dapat menyediakan makanan dan habitat bagi satwa-satwa liar dan menciptakan

pemandangan yang indah.

Page 11: Sanitasi Grey Water (1)

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang telah didapat, dalam pengelolaan air limbah

domestic yang berasal dari buangan dapur dan kamar mandi (graywater) ada dua

cara yaitu Ecotech Garden dan Wetlands. Ecotech Garden merupakan

pengolahan Grey Water menggunakan tanaman hias. Ecotech Garden merupakan

salah satu pilihan pengolahan yang tepat mengingat karakteristik air limbah

greywater dengan beban organik relatif kecil serta unsur nitrogen dan fosfat yang

cukup tinggi. Wetlands merupakan pengolahan limbah menggunakan lahan

basah. Pengolahan limbah grey water dilakukan dengan memanfaatkan tanah

sebagai media untuk penyaring

Page 12: Sanitasi Grey Water (1)

DAFTAR PUSTAKA

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 112/MENLH/10/2003 tentang Baku Mutu

Air Limbah Domestik. Kementrian Lingkungan Hidup.

Metcalf dan Eddy Inc. 1991.Wastewater Engineering: Treatment Disposal Reuse. 3th

Edition, Mc Graw-Hill Publishing Company Ltd

Metcalf & Eddy. 1993.Wastewater Engineering Treatment Disposal Reuse. McGraw-

Hill Comp.

Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan

Pengendalian Pencemaran Air.

Veenstra. 1995.Wastewater Treatment. Internetional Institute For Infrastructural

Hydraulic And Environmental Engineering (IHE). Delf, Netherland.