INDONESIA URBAN WATER, SANITATION, AND HYGIENE · PDF fileProgram Sanitasi Total Berbasis...

2
INDONESIA URBAN WATER, SANITATION, AND HYGIENE Stop Buang Air Besar Sembarangan di Jeneponto Sanitasi Total Berbasis Masyarakat di Jeneponto Di Jeneponto, Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) sudah diawali pada tahun 2007 dengan program Water Supply and Sanitation for Low Income Community (WSLIC). Pada tahun 2010 telah terdapat sembilan lokasi yang sudah bebas dari praktik buang air besar sembarangan (BABS) berkat kerja keras petugas kesehatan (sanitarian) yang terlatih. Pada tahun yang sama, untuk menjaga dan meningkatkan kesadaran masyarakat agar menghentikan praktik buang air besar sembarangan, Bupati Jeneponto mengeluarkan Instruksi Bupati No. 2 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang mensyaratkan kepemilikan jamban untuk mendapatkan pelayanan administrasi masyarakat di tingkat desa/kelurahan dan kecamatan serta pelayanan administrasi untuk perjalanan haji. Dukungan IUWASH bagi STBM di Jeneponto IUWASH mendukung komitmen kuat Pemerintah Kabupaten Jeneponto untuk menghentikan praktik BABS; diawali dengan kegiatan “Lokakarya Program STBM dan Penyusunan Rencana Aksi untuk Mencapai Target Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di Kabupaten Jeneponto” pada tanggal 4 April 2012. Kegiatan ini dilakukan dengan metode memicu kesadaran masyarakat untuk buang air besar dengan aman. Menyusul lokakarya tersebut, Bupati Jeneponto, Drs. H. Radjamilo, MP berkomitmen untuk menetapkan bahwa 14 desa (dari total 81 desa di Kabupaten Jeneponto) akan Stop BABS pada akhir tahun 2012. Inisiatif ini akan mengajak 7.494 warga (2.133 keluarga) yang belum memiliki jamban untuk berhenti buang air besar sembarangan. Pada saat yang sama, 11 camat dari berbagai wilayah di Jeneponto menandatangani surat kesepakatan mendukung kegiatan STBM. Bersama Pemerintah Kabupaten Jeneponto dan pemangku kepentingan terkait, IUWASH menerapkan pendekatan “11 Langkah Stop BABS” untuk mendukung pencapaian sasaran 14 desa Stop BABS pada akhir tahun 2012. STBM dan Kegiatan IUWASH Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah salah satu pendekatan yang digunakan IUWASH dalam upaya meningkatkan pembangunan sanitasi dan perubahan perilaku melalui peningkatan kebutuhan dan ketersediaan barang dan jasa di bidang sanitasi, khususnya di daerah perkotaan. Pada umumnya, mitra kerja IUWASH di kabupaten/kota dampingan adalah Kelompok kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL). Namun, jika kota/kabupaten tersebut belum memiliki Pokja AMPL atau Pokja Sanitasi, IUWASH bermitra dengan Bappeda dan Dinas Kesehatan setempat. Berbagai kegiatan yang dilaksanakan IUWASH bersama mitranya antara lain: Memperkuat kapasitas bagi petugas kesehatan (sanitarian) dan kader masyarakat melalui pelatihan teknik pemicuan, teknik pendampingan masyarakat serta strategi implementasi kegiatan, Melaksanakan advokasi kepada para pemangku kepentingan melalui sarasehan, lokakarya kecil dan sebagainya, Melaksanakan promosi dan pemicuan gerakan sadar sanitasi melalui kerja sama dengan lembaga dan kelompok masyarakat yang memiliki visi serupa. 11 Langkah Stop Buang Air Sembarangan (BABS) Dengan merujuk pada catatan proses kegiatan STBM IUWASH yang bertujuan meningkatkan akses terhadap toilet pribadi melalui pendekatan community- led total sanitation (CLTS), serta meninjau pelaksanaan program serupa oleh berbagai pemangku kepentingan bidang sanitasi, IUWASH mengembangkan “11 Langkah Stop BABS”. Drs. H. Radjamilo, MP, Bupati Jeneponto, menetapkan 14 desa di Kabupaten Jeneponto akan Stop BABS pada akhir tahun 2012. IUWASH MAKASSAR

Transcript of INDONESIA URBAN WATER, SANITATION, AND HYGIENE · PDF fileProgram Sanitasi Total Berbasis...

Page 1: INDONESIA URBAN WATER, SANITATION, AND HYGIENE · PDF fileProgram Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah salah satu pendekatan yang digunakan IUWASH dalam upaya meningkatkan

INDONESIA URBAN WATER, SANITATION, AND HYGIENE

Stop Buang Air Besar Sembarangan di JenepontoSanitasi Total Berbasis Masyarakat di JenepontoDi Jeneponto, Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) sudah diawali pada tahun 2007 dengan program Water Supply and Sanitation for Low Income Community (WSLIC). Pada tahun 2010 telah terdapat sembilan lokasi yang sudah bebas dari praktik buang air besar sembarangan (BABS) berkat kerja keras petugas kesehatan (sanitarian) yang terlatih.

Pada tahun yang sama, untuk menjaga dan meningkatkan kesadaran masyarakat agar menghentikan praktik buang air besar sembarangan, Bupati Jeneponto mengeluarkan Instruksi Bupati No. 2 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang mensyaratkan kepemilikan jamban untuk mendapatkan pelayanan administrasi masyarakat di tingkat desa/kelurahan dan kecamatan serta pelayanan administrasi untuk perjalanan haji.

Dukungan IUWASH bagi STBM di JenepontoIUWASH mendukung komitmen kuat Pemerintah Kabupaten Jeneponto untuk menghentikan praktik BABS; diawali dengan kegiatan “Lokakarya Program STBM dan Penyusunan Rencana Aksi untuk Mencapai Target Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di Kabupaten Jeneponto” pada tanggal 4 April 2012. Kegiatan ini dilakukan dengan metode memicu kesadaran masyarakat untuk buang air besar dengan aman.

Menyusul lokakarya tersebut, Bupati Jeneponto, Drs. H. Radjamilo, MP berkomitmen untuk menetapkan bahwa 14 desa (dari total 81 desa di Kabupaten Jeneponto) akan Stop BABS pada akhir tahun 2012. Inisiatif ini akan mengajak 7.494 warga (2.133 keluarga) yang belum memiliki jamban untuk berhenti buang air besar sembarangan. Pada saat yang sama, 11 camat dari berbagai wilayah di Jeneponto menandatangani surat kesepakatan mendukung kegiatan STBM.

Bersama Pemerintah Kabupaten Jeneponto dan pemangku kepentingan terkait, IUWASH menerapkan pendekatan “11 Langkah Stop BABS” untuk mendukung pencapaian sasaran 14 desa Stop BABS pada akhir tahun 2012.

STBM dan Kegiatan IUWASHProgram Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah salah satu pendekatan yang digunakan IUWASH dalam upaya meningkatkan pembangunan sanitasi dan perubahan perilaku melalui peningkatan kebutuhan dan ketersediaan barang dan jasa di bidang sanitasi, khususnya di daerah perkotaan.

Pada umumnya, mitra kerja IUWASH di kabupaten/kota dampingan adalah Kelompok kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL). Namun, jika kota/kabupaten tersebut belum memiliki Pokja AMPL atau Pokja Sanitasi, IUWASH bermitra dengan Bappeda dan Dinas Kesehatan setempat. Berbagai kegiatan yang dilaksanakan IUWASH bersama mitranya antara lain:

• Memperkuatkapasitasbagipetugaskesehatan(sanitarian)dankadermasyarakat melalui pelatihan teknik pemicuan, teknik pendampingan masyarakat serta strategi implementasi kegiatan,

• Melaksanakanadvokasikepadaparapemangkukepentinganmelaluisarasehan, lokakarya kecil dan sebagainya,

• Melaksanakanpromosidanpemicuangerakansadarsanitasimelaluikerja sama dengan lembaga dan kelompok masyarakat yang memiliki visiserupa.

11 Langkah Stop Buang Air Sembarangan (BABS) Dengan merujuk pada catatan proses kegiatan STBM IUWASH yang bertujuan meningkatkan akses terhadap toilet pribadi melalui pendekatan community-led total sanitation (CLTS), serta meninjau pelaksanaan program serupa oleh berbagai pemangku kepentingan bidang sanitasi, IUWASH mengembangkan “11 Langkah Stop BABS”.

Drs. H. Radjamilo, MP, Bupati Jeneponto, menetapkan 14 desa di Kabupaten Jeneponto akan Stop BABS pada akhir tahun 2012.

IUW

ASH

MA

KASS

AR

Page 2: INDONESIA URBAN WATER, SANITATION, AND HYGIENE · PDF fileProgram Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah salah satu pendekatan yang digunakan IUWASH dalam upaya meningkatkan

Sebelas Langkah Stop BABS terdiri dari: 1) Pengumpulan data awal (baseline data),2)AdvokasiProgram3)Pelatihanfasilatordan kader pemicu, 4) Pemicuan masyarakat, 5) Bantuan teknis bagi masyarakat, 6) Pemasaran sanitasi, 7) Pertemuan fasilitator, 8) Pernyataan Stop BABS, 9) Perencanaan APBD untuk kegiatan STBM,10)Penguatanregulasi,11)Advokasimedia.

11 LANGKAH STOP BABS

5. Mengadakan pelatihan pemicuan STBM bagi 78 kader pemicu pada bulan April 2012,

6. Melaksanakan kegiatan pemicuan dan pendampingan masyarakat secara teratur oleh kader pemicu dan sanitarian di 14 desa/kelurahan target Stop BABS 2012 mulai bulan April hingga sekarang,

7. Melaksanakan pelatihan pembuatan jamban bagi masyarakat dari 14 desa/ kelurahan target Stop BABS 2012 pada tanggal 23-24 Mei 2012.

Kekuatan pendekatan 11 Langkah Stop BABS adalah alur kegiatan yang lebih sistematis dan menekankan pada kerja advokasidalambidangregulasidanpembiayaan,sertameningkatkan kapasitas mitra lokal pada seluruh tingkat. Dengan demikian pendekatan tersebut diharapkan mampu mempercepat proses peningkatan akses terhadap toilet pribadi, serta perbaikan akses terhadap sanitasi bagi masyarakat Indonesia.

Dalam kaitan dengan lima pilar STBM, pendekatan 11 Langkah Stop BABS hanya fokus pada Pilar 1 – Stop BABS dengan metode community-led total sanitation dan menyasar satu perilaku saja, yaitu bebas buang air sembarangan. Namun, pada prosesnya perilaku bebas buang air sembarangan akan disertaidenganadvokasiperilakucucitanganpakaisabundanpengolahan air minum aman di tingkat rumah tangga.

Pencapaian Pendekatan 11 Langkah Stop BABS di Kabupaten Jeneponto:

1. Merampungkan pengumpulan data awal (baseline data) oleh Dinas Kesehatan dan Bappeda mulai bulan Maret 2012,

2. Memperkuat instruksi Bupati Jeneponto tentang pelaksanaan STBM, yaitu Instruksi Bupati No. 2 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang mensyaratkan kepemilikan jamban pada pelayanan administrasi masyarakat di tingkat desa/kelurahan dan kecamatan dan pada pelayanan administrasi untuk perjalanan haji,

3. Menyelenggarakan “Lokakarya Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dan Penyusunan Rencana Aksi untuk Mencapai Target Stop Buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS) di Kabupaten Jeneponto” pada tanggal 4 April 2012 di Ruang Pola Kantor Bupati Jeneponto bersama Pokja AMPL Kabupaten Jeneponto,

4. Memiliki 78 kader pemicu STBM yang terdiri dari 6 laki-laki dan 72 perempuan yang akan bekerja di 14 desa lokasi sasaran Stop BABS Kabupaten Jeneponto,

No. Desa/Kelurahan

Kecamatan JumlahFasilitas Sanitasi

Total KK yang Mengakses

1 Tuju Bangkala Barat 345 439

2 Kapita Bangkala 855 1.224

3 Benteng Bangkala 552 689

4 Bulusibatang Bontoramba 627 1.097

5 Balangbaru Tarowang 426 467

6 Monro-Monro Binamu 472 640

7 Biringkassi Binamu 468 773

8 Empoang Utara Binamu 511 702

9 Karelayu Tamalate 455 607

10 Bulo-bulo Arungkeke 547 692

11 Tolo Timur Kelara 715 891

12 Kassi Rumbia 615 669

13 Camba-camba Batang 600 843

14 Jombe Turatea 463 579

Untuk informasi lebih lanjut:

Indonesia Urban Water, Sanitation, and Hygiene (IUWASH)

Jl. Perkebunan No. 8, Kel. SinrijalaKec. Panakukang - Makassar

Sulawesi Selatan 90231T +62-411 435 130F +62-411 436 074

[email protected]

www.facebook.com/iuwashTwitter @airsanitasi

PERKEMBANGAN KEGIATAN PEMICUAN STBM DI KABUPATEN JENEPONTO

* Bagian yang berwarna kuning adalah nama-nama desa/kelurahan yang sudah berhasil ODF (bebas dari perilaku BAB Sembarangan) per Desember 2012.