Sang Pemimpi

7
Sang Pemimpi Ringkasan Cerita Novel ini adalah novel kedua dari tetralogi Laskar pelangi karya Andrea Hirata. Sang Pemimpi adalah sebuah kisah kehidupan yang mempesona yang akan membuat pembacanya percaya akan tenaga cinta, percaya pada kekuatan mimpi dan pengorbanan, selin itu juga memperkuat kepercayaan kepada Tuhan. Andrea berkelana menerobos sudut-sudut pemikiran di mana pembaca akan menemukan pandangan yang berbeda tentang nasib, tantangan intelektualitas, dan kegembiraan yang meluap-luap, sekaligus kesedihan yang mengharu biru. Selayaknya kenakalan remaja biasa, tetapi kemudian tanpa disadari kisah dan karakter-karakter dalam buku ini lambat laun menguasai, potret-potret kecil yang menawan akan menghentakkan pembaca pada rasa humor yang halus namun memiliki efek filosofis yang meresonansi. Tiga orang pemimpi setelah tamat SMP, melanjutkan ke SMA Bukan Main, di sinilah perjuangan dan mimpi ketiga pemberani ini dimulai. Ikal salah satu dari anggota Laskar Pelangi dan Arai yang merupakan saudara sepupu Ikal yang sudah yatim piatu sejak SD dan tinggal di rumah Ikal, sudah dianggap seperti anak sendiri oleh Ayah dan Ibu Ikal, dan Jimbron, anak angkat seorang pendeta karena yatim piatu juga sejak

description

Resensi novel

Transcript of Sang Pemimpi

Identitas Buku

Sang PemimpiRingkasan Cerita

Novel ini adalah novel kedua dari tetralogi Laskar pelangi karya Andrea Hirata. Sang Pemimpi adalah sebuah kisah kehidupan yang mempesona yang akan membuat pembacanya percaya akan tenaga cinta, percaya pada kekuatan mimpi dan pengorbanan, selin itu juga memperkuat kepercayaan kepada Tuhan. Andrea berkelana menerobos sudut-sudut pemikiran di mana pembaca akan menemukan pandangan yang berbeda tentang nasib, tantangan intelektualitas, dan kegembiraan yang meluap-luap, sekaligus kesedihan yang mengharu biru. Selayaknya kenakalan remaja biasa, tetapi kemudian tanpa disadari kisah dan karakter-karakter dalam buku ini lambat laun menguasai, potret-potret kecil yang menawan akan menghentakkan pembaca pada rasa humor yang halus namun memiliki efek filosofis yang meresonansi. Tiga orang pemimpi setelah tamat SMP, melanjutkan ke SMA Bukan Main, di sinilah perjuangan dan mimpi ketiga pemberani ini dimulai. Ikal salah satu dari anggota Laskar Pelangi dan Arai yang merupakan saudara sepupu Ikal yang sudah yatim piatu sejak SD dan tinggal di rumah Ikal, sudah dianggap seperti anak sendiri oleh Ayah dan Ibu Ikal, dan Jimbron, anak angkat seorang pendeta karena yatim piatu juga sejak kecil. Namun, pendeta yang sangat baik dan tidak memaksakan keyakinan Jimbron, malah mengantarkan Jimbron menjadi muslim yang taat. Arai dan Ikal begitu pintar di sekolahnya, sedangkan Jimbron, si penggemar kuda ini biasa-biasa saja. Malah menduduki rangking 78 dari 160 siswa. Sedangkan Ikal dan Arai selalu menjadi lima dan tiga besar. Mimpi mereka sangat tinggi, karena bagi Arai, orang susah seperti mereka tidak akan berguna tanpa mimpi-mimpi. Mereka berdua mempunyai mimpi yang tinggi yaitu melanjutkan belajar ke Sorbonne Perancis. Mereka terpukau dengan cerita Pak Balia, kepala sekolahnya, yang selalu meyebut-nyebut indahnya kota itu. Kerja keras menjadi kuli ngambat mulai pukul dua pagi sampai jam tujuh dan dilanjutkan dengan sekolah, itulah perjuangan ketiga pemuda itu. Mati-matian menabung demi mewujudkan impiannya. Meskipun kalau dilogika, tabungan mereka tidak akan cukup untuk sampi ke sana. Tapi jiwa optimisme Arai tak terbantahkan. Selesai SMA, Arai dan Ikal merantau ke Jawa, Bogor tepatnya. Sedangkan Jimbron lebih memilih untuk menjadi pekerja ternak kuda di Belitong. Jimbron menghadiahkan kedua celengan kudanya yang berisi tabungannya selama ini kepada Ikal dan Arai. Dia yakin kalau Arai dan Ikal sampai di Perancis, maka jiwa Jimbron pun akan selalu bersama mereka. Berbula-bulan terkatung-katung di Bogor, mencari pekerjaan untuk bertahan hidup susahnya minta ampun. Akhirnya setelah banyak pekerjaan tidak bersahabat ditempuh, Ikal diterima menjadi tukang sortir (tukang Pos), dan Arai memutuskan untuk merantau ke Kalimantan. Tahun berikutnya, Ikal memutuskan untuk kuliah di Ekonomi UI. Dan setelah lulus, ada lowongan untuk mendapatkan biasiswa S2 ke Eropa. Beribu-ribu pesaing berhasil ia singkirkan dan akhrinya sampailah pada pertandingan untuk memperebutkan 15 besar. Saat wawancara tiba, tidak disangka, profesor pengujinya begitu terpukau dengan proposal riset yang diajukan Ikal, meskipun hanya berlatar belakang sarjana Ekonomi yang masih bekerja sebagai tukang sortir, tulisannya begitu hebat. Akhirnya setelah wawancara selesai, siapa yang menyangka, kejutan yang luar biasa. Arai pun ikut dalam wawancara itu. Bertahun-tahun tanpa kabar berita, akhirnya mereka berdua dipertemukan dalam suatu forum yang begitu indah dan terhormat. Begitulah Arai, selalu penuh dengan kejutan. Semua ini sudah direncanaknnya bertahun-tahun. Ternyata dia kuliah di Universitas Mulawarman dan mengambil jurusan Biologi. Tidak kalah dengan Ikal, proposal risetnya juga begitu luar biasa dan berbakat untuk menghasilkan teori baru. Akhirnya sampai juga mereka pulang kampung ke Belitong. Ketika ada surat datang, mereka berdebar-debar membuka isinya. Pengumuman penerima Beasiswa ke Eropa. Arai begitu sedih karena dia sangat merindukan kedua orang tuanya. Sangat ingin membuka kabar tu bersama orang yang sanag dia rindukan. Kegelisahan dimulai. Tidak kuasa mengetahui isi dari surat itu. Akhirnya Ikal diterima di Perguruan tinggi, Sorbone Prancis. Setelah perlahan mencocokkan dengan surat Arai, inilah jawaban dari mimpi-mimpi mereka. Kedua sang pemimpi ini diterima di Universitas yang sama. Tapi ini bukan akhir dari segalanya. Di sinilah perjuangan dari mimpi itu dimulai, dan siap melahirkan anak-anak mimpi berikutnya.

Resensi Novel

Judul

: Sang Pemimpi

Pengarang: Andrea Hirata

Penerbit: Bentang

Tahun

: 2006

Tebal

: 288 Halaman

Harga Buku: Rp. 40.000

ISBN

: 978-979-3062-92-4Tokoh Arai mengungkapkan dengan lugas Bermimpilah karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu. Jangan takut bermimpi, begitulah pesan dari novel kedua Andrea Hirata, Sang Pemimpi yang menginspirasi semua orang betapa sebuah impian dimasa kecil kemungkinan akan terwujud dikemudian hari dengan terus belajar dan belajar.

Selain nilai hidup yang disampaikan Andrea dengan ringkasan nilai seperti adanya kenakalan khas anak SMA yang dalam novel ke tiga Endensor terbalaskan sebagai hukum karma yang sebenarnya dalam Islam tidak ada, tapi Andrea hanya menyampaikan penyadaran diri kedua tokoh dengan kenakalannya itu. Begitu kuat juga nilai pendidikan yang ingin disampaikan seperti idealisme pendidikan pak Balia, Kepsek muda yang menolak anak tokoh antagonis pak Mustar karena NEM-nya kurang 0,25 untuk tidak diterima di SMA-nya, dimana dia menjadi wakaseknya walau dengan berbagai dalih, dan ini sebuah tamparan khas bagi system pendidikan kita yang bingung dengan kurikulum yang tidak berkesinambungan atau motivasi belajar yang diciptakan pak Mustar yang menyusun rangking siswa dengan berdasarkan tempat duduk orang tua yang akan mengambil raport, rasanya sulit ditemui dalam pendidikan kita. Sisi lain, Sikap ayah Ikal yang tidak marah dengan penurunan ranking Ikal jelas sebuah nilai hidup yang mendorong tokoh Ikal semakin memfigurkan seorang ayah yang pendiam tapi sangat penuh pengertian untuk berubah, bagi pembaca sangat mengharukan oleh karena saat ini jarang ada orang tua yang menyempatkan mengambil raport dengan cuti dua hari tidak kerja dan menempuh perjalanan dengan sepeda ongklek dan Sang pemimpi ini ditutup keberanian tokoh Ikal dan Arai untuk menempuh pendidikan ke Pulau jawa sebagai perwujudan mimpinya. Banyak kelebihan-kelebihan yang didapatkan dalam novel ini. Mulai dari segi kekayaan bahasa hingga kekuatan alur yang mengajak pembaca masuk dalam cerita hingga merasakan tiap latar yang terdeskripsikan secara sempurna. Hal ini tak lepas dari kecerdasan penulis memainkan imajinasi berfikir yang dituangkan dengan bahasa-bahasa intelektual yang berkelas. Penulis juga menjelaskan tiap detail latar yang mem-background-i adegan demi adegan, sehingga pembaca selalu menantikan dan menerka-nerka setiap hal yang akan terjadi. Selain itu, kelebihan lain daripada novel ini yaitu kepandaian Andrea dalam mengeksplorasi karakter-karakter sehingga kesuksesan pembawaan yang melekat dalam karakter tersebut begitu kuat. Pada dasarnya novel ini hampir tiada kelemahan. Hal itu disebabkan karena penulis dengan cerdas dan apik menggambarkan keruntutan alur, deskripsi setting, dan eksplorasi kekuatan karakter. Baik ditinjau dari segi kebahasaan hingga sensasi yang dirasakan pembacasepanjang cerita, novel ini dinilai cukup untuk mengobati keinginanpembaca yang haus akan novel yang bermutu. Buku ini paling saya sukai diantara tetralogi Laskar Pelangi lainnya (saya belum baca Maryamah Karpov). Penuh analogi berupa deskripsi-deskripsi yang begitu menggigit dan cerdas.Sosok Arai begitu lengket di hati. Anak kampung yang miskin dan penuh pengalaman masa kecil yang pahit, namun punya semangat dan keyakinan yang kuat untuk sukses dalam hidup. Seperti tak mengenal kata putus asa dalam hidup. Dalam beberapa kesempatan, saya merasa malu dengan kobar semangat yang dia miliki. Sekaligus merasa terpacu untuk makin optimis dalam hidup. Bagian paling menyentuh ketika Ikal turun drastis prestasinya, sang ayah tetap datang ke sekolah, mengayuh sepeda sekian belas kilometer, menyiapkan satu2nya baju terbaik dari malam sebelumnya, cuti dari pekerjaannya sebagai buruh dan dengan senyum dan sikap yang sama menepuk2 bahu anaknya dengan sorot mata kebanggaan yang tidak berubah. Sebuah ungkapan cinta kepada anaknya, dalam kondisi apapun. Suatu didikan bijak tanpa kata yang justru lebih menohok Ikal ketimbang sebuah pernyataan marah.