Sampul Depan,Lembar Pengesahan Dan Kata Pengantar ( Pkl Mobil )

download Sampul Depan,Lembar Pengesahan Dan Kata Pengantar ( Pkl Mobil )

of 50

Transcript of Sampul Depan,Lembar Pengesahan Dan Kata Pengantar ( Pkl Mobil )

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM SUSPENSI PADA MOBIL MICRO CAR ( NEW GEA )

Oleh: ASHAD DAMANNURI 0943016

PROGRAM DIPLOMA III

MESIN OTOMOTIF

POLITEKNIK MADIUN 2011i

LEMBAR PENGESAHAN

Telah Diperiksa dan Disetujui Program Studi Mesin Otomotif Politeknik Madiun Dosen Pembimbing

FARID MAJEDI, ST NIDN. 0724017502 Mengetahui Ketua Program Studi Mesin Otomotif Koordinator Praktek Kerja Inustri

NOORSAKTI WAHYUDI, ST NIDN. 0711067002

BI ASNGALI, S.ST NIDN. 0712117002

ii

LEMBAR PENGESAHAN Laporan Praktek Kerja Lapangan

Di Work Shop

PT INKAJl. Yos Sudarso No 71 Madiun 63122

Diperiksa dan Disahkan oleh

Kepala Bagian

HERMAN EKO S. NIK :99400009

iii

KATA PENGANTARPuji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas tersusunnya laporan praktek kerja lapangan yang kami laksanakan di Work Shop PT INKA bagian Non KA Micro Car yang berlokasi di Jl. Yos Sudarso No 71 Madiun 63122 selama 2 bulan. Dalam laporan ini membahas Perawatan System Suspensi pada Mobil New GEA yang penulis diajukan sebagai salah satu syarat Mata Kuliah pratek kerja lapangan, tentunya laporan yang kami susun ini merupakan salah satu permasalahan yang ada pada mobil. Kami selaku penyusun tidak bisa menyelesaikan secara rinci dan waktu yang tersedia untuk membahas itu terbatas sekali. Tak lupa kami sampaikan banyak terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk melaksanakan kegiatan praktek kerja lapangan yang mana banyak menyita waktu bengkel, pada kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada : 1. Bapak Drs.Suwasono MT. selaku Diretur Politeknik Madiun 2. Bapak Noor Sakti Wahyudi, ST selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Otomotif 3. Bapak Farid Majedi,ST selaku Dosen pembimbing 4. Bapak Bi Asngali, SST selaku koordinator OJT 5. Kepala Bagian Work Shop Non KA 6. Semua staf Work Shop Non KA 7. Semua pihak baik secara langsung ataupun tidak langsung yang telah tersusunnya laporan ini. Namun kami menyadari banyak terjadi kesalahan-kesalahan dalam laporan praktek kerja lapangan ini, untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan sebagai acuan untuk penyempurnaan pada laporan praktek kerja lapangan. Madiun, Desember 2011 iv

Penyusun DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL. i LEMBAR PENGESAHAN.. ii KATA PENGANTAR.. iii DAFTAR ISI..iv DAFTAR GAMBAR.............vi BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Tujuan Praktek Industri2 C. Manfaat Praktek Industri. 2 D. Struktur Organisasi.. 3 BAB II DASAR TEORI.. 5 A. Fungsi Suspensi.. 5 B. Tipe-tipe Sistem Suspensi... 5 1. Suspensi Independent...6 2. Suspensi Elastis..6 3. Suspensi Udara.8 4. Suspensi Depan 9 5. Suspensi Belakang.. 11 B. Shock Absorber ( Peredam Pegas )... 13 1. Cara Kerja Gerakan Shock Absorber.. 15 Hidro-

v

2.

Tipe-tipe Shock Absorber... 17 BAB III PEMBAHASAN... 22 A. Pengertian Suspensi.. 22 B. Keselamatan Kerja 22 C. Alat dan Bahan. 23 D. Tahap-tahap Pemeriksaan dan Perbaikan Suspensi Mobil.. 23

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.

Membuka Pegas Daun... 23 Merakit Pegas Daun 24 Memasang Suspensi Depan 24 Menyetel Pre load bantalan. 25 Membuka steering knuckle. 25 Pemeriksaan steering knuckle. 26 Pemeriksaan ball joint. 26 Melepas ball joint 26 Memasang ball joint 27 Melepas ball joint depan dan lengan suspensi bawah. 28 Merakit pegas koil depan dan lengan suspensi bawah 28 Melepas lengan suspensi atas.. 29 Pemeriksaan lengan suspensi atas... 30 Memasang lengan suspensi atas.. 30 Penyetelan alighment roda depan ( Front Wheel Alighment ).. 31 B. Tabel Permasalahan Suspensi Mobil 33 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN... 36 A. Kesimpula. 36 B. Saran. 36 DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... .37 LAMPIRAN

vi

DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 : Chasis Micro Car 3D Gambar 2.1 Suspensi independent Gambar 2.2 Suspensi Hidro-Elastis Gambar 2.3 Suspensi Hidro-Elastis Gambar 2.4 Unit Hidrolastis Gambar 2.5 suspensi udara Gambar 2.6 Suspensi depan Gambar 2.7 Kontruksi dasar suspensi Gambar 2.8 Suspensi Belakang Gambar 2.9 Konstruksi model-model suspensi belakang Gambar 2.10 Suspensi belakang Gambar 2.11 Armount of deflection Gambar 2.12 Less deflection Gambar 2.13 shock absorber Gambar 2.14 shock absorber Gambar 2.15 shock absorber Gambar 2.16 McPherson Strut Gambar 2.17 suspensi belakang Shock Absorber Udara Gambar 2.18 cara kerja suspensi Gambar 3.1 Suspensi depan Gambar 3.2 ball join Gambar 3.3 pegas koil

vii

Gambar 3.4 pengukuran sudut roda Gambar 3,5 pengukuran sudut roda

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan suatu program mata kuliah yang harus ditempuh oleh mahasiswa, khususnya mahasiswa yang menginjak semester akhir. Kegiatan ini bertujuan untuk mengamati, mempelajari, dan menerapkan ilmu yang didapat dari bangku kuliah secara langsung di lapangan. Disamping itu pula mahasiswa diharuskan untuk mengumpulkan data yang ada pada bengkel tempat pelaksanaan PKL tersebut dan kemudian disusun kedalam bentuk sebuah laporan. Dalam perkembangannya industri otomotif telah menuntut kita untuk selalu mengikuti tentang perkembangan dunia otomotif yang telah ada. Oleh karena itu, kita harus berusaha untuk mencari dan memanfaatkan celah-celah yang bisa kita gunakan untuk melakukan pengembangan teknologi di bidang otomotif, baik itu pengembangan untuk penemuan baru ataupun pengembangan untuk mengatasi masalah yang terjadi pada mesin dan kelengkapan lainnya. Apalagi mengenai tentang Sistem Injection dan Sistem yang sudah menggunakan computer pada mobil keluhan tentang hal tersebut . Maka dari itu betapa pentingnya pengetahuan dan permasalahan yang ada pada mobil bagi kemajuan dan peningkatan dalam dunia otomotif khususnya. maka Sistem suspensi pada mobil adalah sebagian kecil dari permasalahan permasalahan yang ada pada dunia otomotif. Seiring dengan meningkatnya pengembangan teknologi dalam bidang otomotif, maka telah banyak membantu cenderung diabaikan dan tidak ada

viii

mahasiswa untuk menambah penguasaan dan memahami suatu permasalahan yang ada dalam bidang otomotif secara nyata dalam dunia usaha. Hal ini dapat ditunjukkan melalui kegiatan PKL yang dilaksanakan oleh mahasiswa di beberapa tempat, baik bengkel motor maupun mobil.

B. Tujuan Praktek Industri. 1. Bagi Mahasiswa. a. Sebagai syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah praktik industri (PI). b. Meningkatkan dan memperluas ilmu yang telah didapat dari bangku kuliah sebagai bekal untuk memasuki lapangan pekerjaan yang sesuai dengan program studinya. c. Untuk menambah pengetahuan tentang dunia kerja yang sesungguhnya. d. Untuk mempersiapkan diri terjun ke masyarakat. 2. Bagi lembaga pendidikan. a. Untuk mengetahui seberapa banyak ilmu yang telah didapat selama praktik industri. b. Untuk menjalin kerjasama antar lembaga dengan dunia usaha. c. Dengan adanya praktek industri ini lembaga pendidikan mendapat masukan mengenai apa yang diperlukan di dunia industri sehingga lembaga pendidikan bias membekali mahasiswa dengan teori dan ketrampilan sesuai dengan yang dibutuhkan dengan dunia usaha. C. Manfaat Praktek Industri. 1. Manfaat bagi lembaga pendidikan. a. dapat menjalin kerjasama yang baik antara lembaga pendidikan dengan perusahaan tempat mahasiswa melakukan praktek industri. b. Menyiapkan mahasiswa untuk menjadi tenaga kerja yang siap pakai dalam dunia kerja.

ix

2. Manfaat Bagi Perusahaan. a. bisa membantu tugas tugas atau pekerjaan pada perusahaan tempat praktek industri, sehingga dapat mempercepat terselesaikannya pekerjaan di perusahaan atau bengkel. b. Sebagai motifasi sebagai karyawan agar memperlihatkan kwalitas kerja yang baik. c. Peserta yang mempunyai kinerja yang baik dapat langsung direkrut kerja menjadi karyawan perusahaan tempat praktek industri. D. Struktur Organisasi. Struktur organisasi perusahaan dimaksudkan untuk memperjelas hubungan kerja dan organisasi yang baik dari tiap tiap bagian agar dapat terkoordinasi seoptimal mungkin. Adapun struktur organisasi di PT INKA di gambarkan seperti bagan di bawah ini : STRUKTUR ORGANISASI DEPT PEMELIHARAANPEMELIHARAAN & K3LH SUHARYOKO

PEMELIHARAA

RENDAL & K3LH

MESIN

PRODUKSI

FASILITAS

RENDAL & ISO

PEMELIHARAAN ANGAKT & ANGKUT & TOOLS

POWER PLAN

K3LH & 5R

INSTALASI

x SIPIL

Struktur organisasi yang diterapkan oleh PT INKA adalah struktur organisasi di mana dalam menyelesaikan suatu masalah penting yang menyangkut perusahaan hanya diputuskan oleh satu orang saja , yaitu pemilik perusahaan. E. Orientasi Proses Jasa dan Pemasaran. Alur kerja Pembuatan chasis di Workshop Non KA Perakitan Mobil Micro Car adalah sebagai berikut :

Gambar 1.1 : Chasis Micro Car 3D Sumber PT INKA xi

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Fungsi Suspensi Pada sebuah sepeda, rangka dipasangkan langsung pada roda-roda, yang mana bila sepeda dikendarai melalui jalan yang tidak rata, benturan jalan ini diterima oleh roda-roda kemudian diteruskan ke rangka dan dirasakan oleh pengendara getaran-getaran yang tidak menyenangkan itu. Hal yang sama juga akan terjadi pada mobil. Bila mobil tidak dilengkapi dengan suspensi antara roda-roda dan body untuk melembutkan kejutan-kejutan jalan, tidak akan dapat menimbulkan kesenangan dalam mengendarai mobil, ini akan merusak muatan dan sudah tentu mobil menjadi tidak praktis. Untuk itu pada mobil dipasangkan sistem suspensi, yaitu mekanisme yang dipasangkan diantara body atau rangka dengan rodaroda, yang fungsinya untuk meredam getaran-getaran atau kejutan-kejutan yang ditimbulkan oleh keadaan jalan agar tidak sampai keruang penumpang, sehingga pengemudi dan penumpang merasa nyaman dalam pengendaraan. Sistem suspensi ini dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu suspensi depan dan suspensi belakang. B. Tipe-tipe Sistem Suspensi Ada berbagai macam sistem suspensi yang digunakan, tetapi masing-masing termasuk salah satu dari tipe dasar berikut ini: 1. Suspensi independent

xii

2. Suspensi hidro-elastis 3. Suspensi udara 4. Suspensi depan 5. Suspensi belakang

1. Suspensi independent Sebatang poros depan yang dipasang pada bodi dengan menggunakan pegas daun digantikan dengan suspensi independen untuk tiap roda depan pada mobil. Hal tersebut menghasilkan pengemudian yang lebih baik serta meningkatkan kualitas pengendaraan. Pada sistem suspensi independen, tiap roda dihubungkan pada bodi oleh penghubung dan pegasnya sendiri, sehingga gerakan tiap roda tidak berpengaruh terhadap gerakan roda lain.

Gambar 2.1 Suspensi independentSumber : ISUZU MANUAL TRAINING CENTER, JAKARTA

Suspensi independen membantu menjaga level pengendaraan mobil pada jalanan yang bergelombang. Catatan : Pada beberapa kendaraan suspensi ini adalah satu-satunya yang digunakan.

xiii

2. Suspensi Hidro-Elastis Suspensi hidro-elastis menggunakan cairan untuk memindahkan pergerakan roda pada pegas karet di tiap unit displacer pada kendaraan. Karena tiap unit displacer pada tiap sisi mempunyai hubungan antara bagian depan dan belakang, sebuah benjolan pada salah satu roda akan mengakibatkan satu sisi kendaraan akan terangkat bukan hanya satu ujung saja. Hal ini akan mengurangi pitch yaitu gerakan ke depan dan ke belakang.

Gambar 2.2 Suspensi Hidro-ElastisSumber : ISUZU MANUAL TRAINING CENTER, JAKARTA

xiv

Gambar 2.3 Suspensi Hidro-ElastisSumber : ISUZU MANUAL TRAINING CENTER, JAKARTA

Unit Hidrolastis

Gambar 2.4 Unit HidrolastisSumber : ISUZU MANUAL TRAINING CENTER, JAKARTA

3. Suspensi Udara

xv

Karena udara mempunyai sifat dapat ditekan maka udara dapat digunakan sebagai pegas. Udara digunakan sebagai bagian suspensi dari semua kendaraan otomotif pada ban dan bisa juga digunakan untuk menjalankan fungsi pegas. Udara yang ditekan digunakan untuk suspensi pada beberapa bus, ketinggian kendaraan dan pengendaraan dapat dikontrol secara otomatis terhadap berbagai perubahan beban penumpang. Artinya kendaraan akan tetap memiliki ketinggian yang sama dan pengendaraan terjadi dengan mulus baik dalam kondisi penumpang yang penuh atau kosong.

Gambar 2.5 suspensi udaraSumber : ISUZU MANUAL TRAINING CENTER, JAKARTA

4. Suspensi Depan Suspensi depan adalah suatu mekanisme yang ditempatkan pada bagian depan kendaraan.

xvi

Gambar 2.6 Suspensi depan Sumber: Materi Pelajaran Chasis Group Step 1, TOYOTA a. Bagian-bagian Suspensi Depan. Pegas Daun (Leaf Spring) Pegas daun ini terdiri dari lembaran pelat baja yang tebalnya antara 3 sampai 6 milimiter dan disusun menjadi satu, kemudian disatukan dengan jalan dibaut pada bagian tengahnya. Pada bagian tengah dari pegas ini dijamin oleh dua buah dudukan (seat) yang diikatkan pada rangka. Sedangkan pada kedua ujungnya ditumpu oleh dua buah dudukan yang dipasangkan pada lengan bawah (lower arm). Adapun fungsi dari pegas daun ini adalah untuk meredam kejutan-kejutan yang ditimbulkan oleh keadaan jalan agar tidak sampai ke rangka atau body dan untuk memikul kendaraan. Peredam Kejut (Shock Absorber) Peredam kejut dipasangkan pada rangka dibagian atas, sedangkan pada bagian bawahnya dipasangkan pada lengan bawah (lower arm). Fungsi peredam kejut untuk meredam elastisitas dari pegaspegas yang cenderung bergerak keatas dan kebawah secara berlebihan setelah roda-roda mendapat benturan.

xvii

Lengan Atas (Upper Arm) Lengan atas adalah bagian yang menghubungkan antara rangka dengan steering knuckle bagian atas melalui ball joint, yang berfungsi untuk memungkinkan roda bergerak bebas ke atas dan ke bawah.

Lengan Bawah (Lower Arm) Lengan bawah dipasangkan untuk menghubungkan antara rangka dengan steering knuckle bagian bawah melalui ball joint. Fungsi lower arm untuk kedudukan shock absorber dan penumpu dari pegas daun, juga sebagai pemikul beban kendaraan dan memungkinkan roda depan dapat bergerak bebas ke atas dan ke bawah.

Steering Knuckle Steering knuckle dihubungkan dengan lengan atas dan lengan bawah oleh kedua buah ball joint. Fungsi steering knuckle sebagai kedudukan roda depan dan juga komponen-komponen sistem rem.

Ball Joint Ball joint adalah bagian yang menghubungkan steering knuckle bagian atas dengan lengan atas dan steering knuckle bagian bawah dengan lengan bawah. Fungsi ball joint agar steering knuckle dapat berputar bebas.

b.

Jenis-jenis Suspensi Depan. Ada dua jenis suspensi depan, yaitu; Model Poros Pejal (Rigid Type). Model Bebas (Independent Type).

Suspensi model bebas dapat digolongkan menjadi beberapa macam antara lain: Model Wishbone dengan pegas koil, barang torsi dan pegas daun, Model Macpherson.

xviii

Konstruksi dasar model-model suspensi seperti tertera pada gambar di bawah:

Gambar 2.7 Kontruksi dasar suspensi Sumber: Materi Pelajaran Chasis Group Step 1, TOYOTA

5. Suspensi Belakang Suspensi belakang adalah suatu mekanisme yang ditempatkan di bagian belakang kendaraan.

xix

Gambar 2.8 Suspensi Belakang Sumber: Materi Pelajaran Chasis Group Step 1, TOYOTA a. Bagian-bagian Suspensi Belakang Pegas Daun (Leaf Spring). Pegas daun ini berbentuk elips, pada ujung bagian depannya dipasangkan pada rangka dengan menggunakan spring hanger, sedangkan ujung bagian belakang dihubungkan dengan menggunakan spring shackle. Gunanya baut U (U bolt) untuk mengikat pegas daun pada poros belakang (rear axle). Peredam Kejut (Shock Absorber). Peredam kejut dipasangkan pada dudukan pegas, sedangkan bagian atas pada rangka. Spring Hanger. Spring hanger berfungsi sebagai penumpu ujung pegas daun terhadap rangka.

Spring Shackle. Spring shackle berfungsi sebagai pemegang ujung pegas daun dan dapat memberikan kebebasan gerakan pegas, pada saat terjadi defleksi.

xx

b.

Jenis-jenis Suspensi Belakang. Ada tiga jenis suspensi belakang, yaitu: Model Poros pejal dengan pegas daun. Model Poros pejal dengan sistem 4 link. Model Swing axle.

Konstruksi model-model suspensi belakang seperti tertera pada gambar di bawah:

Gambar 2.9 Konstruksi model-model suspensi belakang Sumber: Materi Pelajaran Chasis Group Step 1, TOYOTA

Gambar 2.10 Suspensi belakang Sumber: Materi Pelajaran Chasis Group Step 1, TOYOTA xxi

C. Shock Absorber (Peredam Pegas) Pegas yang digunakan secara sendirian dalam sistem suspensi tidakmemberikan hasil yang memuaskan. Pegas harus bersifat fleksibel agar dapat meredam atau menyerap kejutan jalan, tetapi jika terlalu fleksibel maka akan terus memampat dan memantul. Hal tersebut disebut osilasi pegas. Pegas yang terlalu keras akan menghasilkan pengendaraan yang keras (hard ride) karena memindahkan goncangan jalan pada kendaraan. Pengendaraan yang mulus tanpa terjadi osilasi pegas yang besar dapat diperoleh melalui penggunaan pegas yang relatif fleksibel digabungkan dengan shock absorber. Shock absorber (peredam pegas) menghentikan pegas dalam berosilasi. Sebuah pegas tanpa peredam akan mampat dan memantul beberapa kali sebelum akhirnya berhenti.

Pegas Tanpa Redaman Waktu yang diperlukan oleh pegas untuk kembali sesudah defleksi.

xxii

Gambar 2.11 Armount of deflectionSumber : ISUZU MANUAL TRAINING CENTER, JAKARTA

Pegas dengan Redaman Jika dipasang sebuah peredam kejut maka osilasi berkurang.

Gambar 2.12 Less deflectionSumber : ISUZU MANUAL TRAINING CENTER, JAKARTA

xxiii

1.

Cara kerja gerakan shock absorber A. benjolan). Saat roda kendaraan menabrak benjolan yang mengakibatkan bergerak ke atas ke arah bodi kendaraan, pegas mampat. Pada saat yang sama shock absorber memendek dan mengakibatkan silinder bawah bergerak ke atas mendorong piston ke arah dasar silinder. Gerakan ke atas oleh silinder menimbulkan tekanan pada cairan di bawah piston. Pada saat yang sama gerakan tersebut menciptakan daerah bertekanan rendah pada silinder di atas piston. Langkah pemampatan/kompresi (saat roda melalui

Gambar 2.13 shock absorber Sumber : Teori Chasis dan Body jilit 1 dan 2,buku paket Dikmenjur Cairan yang berada di bawah piston terdesak melalui lubang kecil pada piston dan mengalir menuju bagian atas silinder. Tidak

xxiv

seluruh cairan dari ruang bawah bisa masuk ke ruang atas karena sebagian ruang ditempati oleh batang piston. Jika ruang atas menjadi penuh setiap gerakan ke atas oleh silinder akan mengakibatkan tekanan cairan yang tinggi di bawah piston yang dapat membuat katup kompresi bawah (atau katup kaki/katup hisap) menjadi terbuka. Cairan akan mengalir menuju bagian luar tabung.. Cairan yang mengalir melalui katup menghasilkan redaman pada pegas dan gerakan roda.

Gambar 2.14 shock absorber Sumber : Teori Chasis dan Body jilit 1 dan 2,buku paket Dikmenjur Langkah Pemantulan (roda bergerak ke bawah) Saat roda bergerak ke bawah shock absorber memanjang. Silinder bergerak ke bawah menjauhi piston dan katup pantulan. Cairan di atas piston tertekan, sedangkan daerah di bawah piston tekanannya menjadi rendah. Cairan di atas piston terdesak melalui

xxv

restriksi/penahan pada katup pantulan menuju ruang bawah. Pada saat yang sama katup kompresi atau katup kaki membuka dan mengalirkan cairan dari tabung luar menuju ruang bawah. Gerakan cairan melalui penahan shock absorber dan gerakan roda. Catatan: Ukuran penahan pada katup bervariasi antara satu kendaraan dengan lainnya, tergantung jenis suspensi yang digunakan oleh pabrik.

Gambar 2.15 shock absorber Sumber : Teori Chasis dan Body jilit 1 dan 2,buku paket Dikmenjur

2.

Tipe-tipe Shock Absorber Shock absorber kendaraan biasanya termasuk dalam salah satu tipetipe berikut ini :

xxvi

Light Duty, Heavy Duty, Gas Filled, Load Adjustable, Ride Adjustable, Load Levelling (air shockers), McPherson Strut. . Shock Absorber Udara. A. Light Duty Shock absorber light duty biasanya dipasang sebagai standar pada kebanyakan kendaraan. Shock absorber ini juga dapat dipasang sebagai pengganti pada kendaraan-kendaraan populer setelah pemasaran. penuh. Kendaraan-kendaraan tersebut dikendarai oleh pengendara biasa dan jarang dikendarai dengan kondisi beban

B.

Heavy Duty Shock absorber heavy duty dipasang sebagai ekstra dan bersifat opsional pada kendaraan yang sedang diproduksi atau sebagai ekstra setelah dilakukan pemasaran bagi kendaraan-kendaraan model standar. Shock absorber ini juga dipasang oleh beberapa pabrik sebagai item standar bagi produksi kendaraan model mewah atau produksi khusus. Kendaraan-kendaraan tersebut ditujukan bukan untuk penggunaan normal kendaraan model standar. Shock absorber heavy duty mempunyai diameter yang lebih besar daripada model light duty dan mampu menghasilkan aksi peredaman yang lebih kuat dalam kondisi pengendaraan ekstrem karena memiliki piston dan kapasitas cairan yang lebih besar.

C.

Gas Filled Shock absorber yang menggunakan udara merupakan item standar pada kendaraan dengan performa tinggi. Shock absorber yang berisi udara serupa dengan shock absorber heavy duty selain

xxvii

peredam jenis ini memiliki ruang reservoir bertekanan yang berisi gas nitrogen. Minyak pada Shock absorber jenis ini memiliki tekanan sehingga membantu menjaga agar tidak terbentuk gelembung udara pada minyak. Gelembung udara dapat terjadi pada minyak Shock absorber yang tidak bertekanan/non pressurised. Gelembung terjadi jika shock absorber tersebut mengalami aksi peredaman terus menerus, seperti pada pengendaraan dengan kecepatan tinggi sepanjang jalan yang tidak rata.

D.

Load Adjustable Shock absorber yang dapat menyesuaikan beban bisanya digunakan pada bagian belakang sepeda motor. Biasanya Shock absorber ini memiliki kumparan pegas yang mengelilingi bagian luar shock absorber. Penyetelan dilakukan melalui sekrup sleeve bagian bawah atau posisi gigi/notch yang lebih rendah. Kemampuan memikul beban dinaikkan atau diturunkan dari pengaturan tersebut.

E.

Load Levelling (air shockers) Shock absorber tipe ini digunakan untuk mengkompensasi beban berat. Bagian belakang dapat dijaga ketinggian normalnya dengan memperbesar atau mengurangi tekanan udara pada shock absorber. Hal tersebut akan menghasilkan stabilitas pada kendaraan serta pengarahan lampu yang dapat terjaga dalam kondisi beban berat. Shock absorber udara yang dapat didesain sebagai alat pengkompensasi beban dan bukan digunakan untuk meningkatkan pengendalian pada kondisi normal.

xxviii

Kantung udara shock absorber harus selalu memiliki tekanan minimum sebesar 140 kPa agar tidak terjadi kerusakan pada kantung udara. F. McPherson Strut Suspensi McPherson Strut menggunakan shock absorber sebagai penyangga suspensi depan dan belakang. Bagian atas tiang penyangga (strut) berfungsi sebagai pivot dan tempat pemasangan bagian atas suspensi depan sedang bagian atas penyangga merupakan tempat pemasangan suspensi belakang. Bagian bawah tiang penyangga pada suspensi depan memiliki ball joint pivot serta dihubungkan pada lengan pengontrol bawah. Selain itu strut juga menjadi titik pemasangan bagi poros ujung (stub axle) pada suspensi depan dan belakang. Shock absorber bisa berbentuk strut komplit atau bisa juga diberupa sekrup yang disisipkan pada bagian atas rakitan strut.

Gambar 2.16 McPherson Strut Sumber : Teori Chasis dan Body jilit 1 dan 2,buku paket Dikmenjur

xxix

G.

Shock Absorber Udara Pada shock absorber udara terdapat silinder udara dan sepatu neoprene mengelilingi peredam tersebut. Konpartemen ini diisi dengan udara bertekanan untuk meningkatkan kapasitas kendaraan dalam memikul beban tanpa menimbulkan penurunan ujung belakang. Pada saat beban berat diberikan pada sepatu atau kursi belakang pegas akan mampat dan membuat ujung belakang turun. Hal ini mengakibatkan perubahan karakteristik pengendalian mobil serta juga menyebabkan lampu depan mendongak ke atas. Peredam udara dapat mencegah terjadinya hal tersebut dengan cara menaikkan bagian belakang mobil jika mendapat beban dan menurunkan bagian belakang menjadi rata jika beban dilepas Catatan: Udara bisa diberikan dengan dua cara : Secara manual Dilakukan pada bengkel dengan Secara otomatis Pada kendaraan yang dilengkapi level

menggunakan pipa udara. pengendaraan otomatis udara ditambahkan atau dibuang menggunakan kompresor on board. (Pada kendaraan tertentu alat ini merupakan perlengkapan standar).

xxx

Gambar 2.17 suspensi belakang Shock Absorber Udara Sumber : Teori Chasis Dikmenjur dan Body jilit 1 dan 2,buku paket

Gambar 2.18 cara kerja suspensi Sumber : Teori Chasis dan Body jilit 1 dan 2,buku paket Dikmenjur

xxxi

BAB III PEMBAHASAN SUSPENSI MOBIL NEW GEA A. Pengertian Suspensi Yaitu mekanisme yang dipasangkan diantara body atau rangka dengan roda-roda yang fungsinya untuk meredam getaran-getaran atau kejutankejutan yang ditimbulkan oleh keadaan jalan agar tidak sampai keruang penumpang,sehingga pengemudi dan penumpang merasa nyaman dalam pengendaraan. 1. Suspensi Depan Mobil New Gea a. Suspensi Tipe Macpherson Pada mobil New Gea jenis suspensi yang digunakan yaitu tipe Machperson, karena lebih nyaman dan mudah perawatannya, dan bila melewati jalan yang bergelombang, suspensi tipe Macpherson sangat nyaman bagi penumpang karena kejutan yang diterima tidak terasa pada pengendara. b. Stabilizer Bar Stabilizer Bar berfungsi untuk mengurangi kemiringan kendaraan akibat gaya sentrifugal saat kendaraan membelok. Untuk suspensi depan, stabilizer bar biasanya dipasang pada kedua lower arm melalui

xxxii

bantalan karet dan linkage. Pada bagian tengah ke frame pada dua tempat melalui bushing. c. Ball Joint Ball joint adalah bagian yang menghubungkan steering knuckle bagian atas dengan lengan atas steering knuckle bagian bawah dengalengan bawah. Fungsi ball joint agar steering knuckle dapat berputar bebas. d. Peredam Kejut Peredam kejut dipasangkan pada dudukan pegas, sedangkan bagian atas pada rangka. e. Suspension Upper Support Suspension Upper Support ini berfungsi untuk mengaitkan suspensi pada rangka atas yang dibaut oleh empat baut. 2. Suspensi Belakang New GEA a. Tipe Pegas Daun Paralel Tipe axle yang biasa mengunakan suspensi tipe ini disebut live axle yaitu satu unit terdiri dari differential, axle shaft dan wheel hub. b. Peredam Kejut Peredam kejut dipasangkan pada dudukan pegas, sedangkan bagian atas pada rangka. c. Spring Hanger Spring hanger berfungsi sebagai penumpu ujung pegas daun terdapat rangka. d. Spring Shackle Shackle berfungsi untuk mengimbangi agar pindah ke bodi. B. Keselamatan Kerja. 1. 2. Melakukan praktek sesuai dengan prosedur yang ada. Menggunakan pakaian kerja dan sepatu dalam melakukan praktek. perubahan panjang leaf spring karena beban bushing karet berfungsi untuk menyerap getaran

xxxiii

3 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Gunakan selalu fender cover,saat cover dan penutup lantai,agar kendaraan terhindar dari kerusakan. Gunakan SST(Special Service Tool) yang disarankan Lepaskan kabel terminal negatif baterai. Bila kendaraan akan dibongkar hanya pada bagian depan atau belakang saja, ganjalah roda untuk menjaga keselamatan. Setelah kendaraan didongkrak, pasangkan stand (rigid rack), untuk menumpu kendaraan. Keraskan baut-baut dengan momen spesifikasi. Selama membongkar, tempatkan komponen-komponen sedemikian rupa, untuk memundahkan dalam perakitan.

10. Menggunakan kunci sesuai dengan fungsinya. 11. Jangan membuang oli ke sembarang tempat. 12. Jagalah kebersihan. C. Alat dan Bahan. 1. Alat-alat yang diperlukan : a.Tool set b. Dongkrak. c.Rigid rack. d. Ranti. e.Kunci momen. f. Pull scale. g. Alat pengganti bantalan depan dan drive pinion. h. Kunci pembuka ball joint atas. i. Pembuka ball joint. j. Kunci mur union pipa rem. k. Alat pemasang pencegah debu. 2.Bahan yang digunakan a. Mobil Toyota Kijang 4 K.

xxxiv

D.Tahap-tahap Pemeriksaan dan Perbaikan Suspensi Mobil 1. Membuka Pegas Daun a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. m. n. o. p. q. r. Dongkraklah bagian belakang kendaraan dan tumpulah rangka penumpu. dengan

Lepaskan roda. Turunkan rumah sampai pegas daun bebas dan tahanlah pada posisi seperti ini. Bukalah pengantar kabel rem tangan. Bukalah baut U dan dudukannya. Lepaskan pin pegas belakang. Lepaskan satuan shuckle dan satuan pegas daun. Bukalah pengantar kabel rem tangan. Bukalah baut U dan dudukannya. Lepaskan satuan schakle. Bukalah pin pegas belakang dan satuan pegas daun. Bukalah baut klip dan bak. Bukalah klip pegas. Ikatlah pegas dengan catok dan bukalah baut tengah pegas. Bongkarlah pegas daun. Borlah kepala paku keling lalu keluarkan paku keling. Gantilah bagian-bagian yang rusak. Periksalah bagian-bagian yang dibongkar kemungkinan aus atau rusak. 2. Merakit Pegas Daun a. b. c. d. Pasanglah paku keling yang baru pada lubang-lubang daun Ikatlah daun-daun pegas dengan catok kemudian pasanglah Tempatkan dudukan klip pegas dan bengkokkan klip. Jangan ada celah antara klip dan pegas daun. pegas dan klip kemudian dipantak dengan press. baut tengah pegas dan kencangkanlah secukupnya.

xxxv

e. f. g. h. i.

Pasanglah bak baut klip pegas dan baut. Pasanglah satuan shackle. Pasanglah pin pegas belakang Kencangkan baut U dan dudukanya. Pasanglah pasak pegas belakang.

3. Memasang Suspensi Depan Pasanglah bagian-bagian seperti urutan nomor berikut:

Gambar 3.1 Suspensi depan Sumber :Materi Pelajaran Chasis Group Step 1,TOYOTA 4. Menyetel Pre load bantalan: a. b. c. d. e. f. Kencangkan mur dengan momen kekerasan 300-400 kgcm Putarlah hub as ke depan dan belakang 2 atau 3 kali sehingga Longgarkan mur sehingga dapat diputar dengan tangan. Kencangkan mur sekali lagi. Setelah hub as diputar 2 atau 3 kali ukurlah preload dengan spring Luruskan slot tutup kunci penyetel dengan lubang cotter pin.

bantalan duduk pada tempatnya dengan sempurna.

skala.

xxxvi

g. h. i.

Bila lubang cotter pin tidak lurus, luruskan dengan jalan memutar Pasanglah cotter pin. Pasanglah tutup gemuk.

mur sedikit mungkin.

5. Membuka steering knuckle a. Bukalah roda dan hub as depan. b. Bukalah cotter pin dan longgarkan mur-mur mahkota. c. Bukalah satuan backing plate rem dan angkatlah dari lengan atas suspensi dan gantungan dengan kawat. d. Jangan membiarkan satuan backing plate menggantung pada selang rem. e. Bukalah peredam kejut. f. Tekanlah pegas koil. g. Angkat lalu tumpulah lengan bawah suspensi dengan penumpu. h. Bukalah cotter pin dan mur mahkota dengan menggunakan alat khusus, lepaskan ball joint bawah. i. Lepaskan ball joint atas seperti melepas ball join bawah. j. Bukalah steering knuckle 6. Pemeriksaan steering knuckle a. Lakukanlah pemeriksaan yang teliti terhadap knuckle terutama pada kaki poros dan bagian yang berulir, knuckle harus diganti apabila ternyata retak atau rusak b. c. suspensi d. e. sempurna. Longgarkan dan kemudian bukalah dengan alat khusus. Pegas koil harus terpasang pada lengan bawah dengan Pasanglah steering knuckle dan pasang pulalah masingAmbillah penumpu yang diletakkan dibawah lengan bawah masing mur studi ball joint kemudian pasanglah catter pin.

xxxvii

f. g. cotter pin. h. i. j.

Pasanglah peredam kejut. Pasanglah satuan backing plate rem dan lengan steering

knuckle kemudian kencangkan mur-mur, baut pengikat lalu pasanglah Pasanglah hub as depan dan setelah preload bantalan. Pasanglah cotter pin, tutup gemuk dan roda. Periksalah alighment roda depan kalau perlu disetel lagi.

7. Pemeriksaan ball joint Periksalah bagian-bagian berikut dan gantilah jika ada yang rusak. a. b. c. Boot dari kemungkinan rusak. Bila diperlukan tekanan dan waktu yang abnormal untuk Terdapat kelonggaran yang terlalu besar disaat lengan bawah

pelumasan. diangkat serta ban digerakkan ke atas dan ke bawah serta ke luar dan ke dalam. d. e. Bila terdapat kelonggaran yang berlebihan hal ini harus Terdapat kelainan gerakan, tatkala ball studi diputar dengan jari dibetulkan terlebih dahulu sebelum melakukan pengecekan di atas. setelah dilepas dari steering knuckle. 8. Melepas ball joint. a. b. c. d. e. f. g. Angkatlah dan tumpulah lengan bawah suspensi dengan Lepaskan roda. Lepaskan ujung tie rod dari lengan steering knuckle. Bukalah peredam kejut (shock absorber). Tekanlah pegas koil. Lepaskan ball joint bawah dari knuckle. Periksalah ball joint dari kemungkinan aus yang berlebihan. dongkrak

xxxviii

h. i.

Longgarkan mur-mur penahan kemudian lepaskan ball joint Apabila ball joint atas dan bawah akan dilepas, maka lepaskan

bawah juga dengan cara yang sama lepaskan ball joint atas. terlebih dahulu ball joint bawah untuk mempermudah pelepasan ball joint atas. j. Terdapat kelainan gerakan, tatkala ball studi diputar dengan jari setelah dilepas dari steering knuckle. 9. Memasang ball joint f. g. h. Berilah penutup debu dengan gemuk serba guna pada waktu Pasanglah ball joint pada masing-masing lengan dan pasangkan Turunkan dan lepaskan dongkrak yang dipasang di bawah lengan memasang ball joint. steering knuckle pada ball joint. bawah suspensi.

i.

Pegas koil harus terpasang pada lengan bawah dengan sempurna.

Gambar 3.2 ball join Sumber :Materi Pelajaran Chasis Group Step 1,TOYOTA

xxxix

j. k. l. m. n.

Pasanglah peredam kejut Sambunglah ujung tie rod dan pasanglah cotter pin Bukalah sumbat sekerup dan pasanglah nikel gemuk Berilah gemuk serba guna pada ball joint kemudian pasanglah Pasanglah roda.

sumbat sekerup

10. Melepas ball joint depan dan lengan suspensi bawah a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. Lepaskan roda Bukalah baut yang yang menghubungkan ujung batang stabilizer Lepaskan ujung tie rod dari lengan steering knuckle Bukalah peredam kejut Tekanlah pegas koil Angkatlah dan tumpuklah lengan bawah suspensi dengan Bukalah mur-mur penahan ball joint dari lengan bawah suspensi Turunkan dongkrak yang dipasang dibawah lengan bawah Bukalah pegas koil dan isolatornya Bukalah keempat baut yang mengikat poros dalam suspensi Longgarkan dan bukalah bos-bos (bushing) dari pivot lengan Bukalah poros dalam suspensi dan pencegah debu.

dengan lengan bawah suspensi

dongkrak

suspensi dengan perlahan-lahan

bawah dan lepas lengan bawah suspensi pada kedua ujung poros dalam suspensi

11. Merakit pegas koil depan dan lengan suspensi bawah

xl

a.

Pasanglah pencegah debu dari pivot lengan pada ujung-ujung dalam suspensi kemudian tempatkan pada lengan bawah

poros suspensi. b.

Berilah gemuk serba guna pada posisi Adan B

Gambar 3.3 pegas koil Sumber :Materi Pelajaran Chasis Group Step 1,TOYOTA c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. n. Pasanglah bos pivot lengan pada tiap-tiap ujung dari poros dalam Kencangkan bos-bos pivot secara bergantian dengan jumlah Poros dalam harus dapat berputar dengan lembut setelah Pasanglah lengan suspensi bawah Pasanglah isolator dari pegas koil Angkatlah lengan bawah suspensi dengan dongkrak Hubungkan ball joint bawah dengan lengan bawah suspensi Turunkan dan lepaskan dongkrak yang dipasang dibawah lengan Pegas koil harus terpasang pada lengan bawah dengan sempurna Pasanglah peredam kejut Pasanglah batang stabilizer

lalu kencangkan putaran dan momen yang sama dikencangkan

bawah suspensi

m. Hubungkan ujung tie rod dan pasanglah cotter pin

xli

o. p. q.

Lumasi bos pivot lengan dengan gemuk serba guna Pasanglah roda Periksalah alighment roda depan dan kalau perlu distel kembali

12. Melepas lengan suspensi atas: a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. Lepaskan roda Lepaskan peredam kejut Tekanlah pegas koil Bukalah mur-mur penahan ball joint atas dan lepaskan ball joint Tumpulah lengan bawah suspensi dengan sebuah penumpu Longgarkan baut-baut penahan poros lengan atas suspensi Bukalah shim-shim penyetel chamber Shim jangan sampai hilang Catatlah posisi pemasangan dan tebal shim dan tebal shim Bukalah lengan suspensi atas beserta baut-baut penahan Bukalah bos pivot lengan dari kedua ujung poros lengan atas Bukalah poros lengan atas dari pencegah debu dari pivot

dari lengan atas suspensi

sehingga dapat dipasang kembali pada posisinya semula

13.

Pemeriksaan lengan suspensi atas: Bersihkan bagian-bagian yang telah dibongkar dan periksalah baik-baik: a. cacat b. c. Apabila terdapat ulir-ulir yang tergores, aus, Pasanglah pencegah debu dari pivot pada poros retak atau berubah bentuk lengan atas dan kemudian tempatkan pada lengan atas suspensi Apabila terdapat ulir-ulir yang tergores aus atau

14.

Memasang lengan suspensi atas :

xlii

a. penahan b. c. d. atas e. suspensi atas f. pada lengan bawah g. h. guna i. distel kembali

Pasanglah lengan suspensi atas beserta baut-baut Pasanglah shim penyetel chamber Pasanglah shim dengan jumlah dan tebal yang Kencangkan baut-baut penahan lengan suspensi Hubungkan ball joint atas dengan lengan Pegas koil harus terpasang dengan sempurna Pasanglah peredam kejut Lumasi bos pivot lengan dengan gemuk serba Periksalah alighment roda depan kalau perlu

sama pada tempat semula

15. Penyetelan alighment roda depan (Front Wheel Alighment) Lakukan penyetelan atau penggantian jika terdapat bagian yang rusak: a. aus b. c. d. e. f. Keausan ban harus rata dan tekanan ban sesuai dengan Periksalah bantalan roda depan dari kemungkinan longgar Periksalah run out dan ketidak keseimbangan roda, Periksalah ball joint dari kelonggaran Periksalah steering linkage dan ujung-ujung rod terhadap ketentuan dari pabrik Periksalah semua ban kemungkinan terlalu kencang atau

dimana ketidak keseimbangan tersebut tidak boleh berlebihan

kemungkinan bengkok atau longgar

xliii

Gambar 3.4 pengukuran sudut roda Sumber :Materi Pelajaran Chasis Group Step 1,TOYOTA

g. h. i. j. k. l. pengukur m.

Ukurlah camber ,caster dan inklinasi aksis dengan Kendaraan harus berada ditempat yang rata waktu Tentukan tebal shim yang ditambah atau dikurangi Bukalah dudukan dan tutup lubang service camber Masukkan atau lepaskan shim yang telah ditentukan Ukur kembali camber atau caster dengan lengan alat Jika inklinasi aksis tidak sempurna setelah camber dan

menggunakan alat pengukur alighment roda depan melakukan pengukuran dengan melihat tabel penyetelan

caster distel dengan baik, periksalah kembali steering knuckle dan roda depan dari kemungkinan bengkok atau longgar

xliv

Gambar 3,5 pengukuran sudut roda Sumber :Materi Pelajaran Chasis Group Step 1,TOYOTA

xlv

E Tabel Permasalahan Suspensi Mobil No Permasalahan Bagian Yang Diperiksa 1 Bunyi berisik pada Ball joint roda depan. Bunyibunyi benturan akan terasa makin keras bila melewati jalan yang tidak rata. Cara Mengatasi Ball joint yang rusak harus diganti karet yang ball kalau baru, atau mengakalin bantalan bisa joint. Bagian ini juga diakalin mau menghemat atau menunda penggantian 2 Kestabilan berkurang menjadi mobil Schock breaker -bahkan limbungball joint yang baru. Salah satu cara mendeteksi kondisi schock breaker mobil adalah dengan melihat dan kebocoran. Kebocoran menyebabkan membasahi batangnya. Jika hal tersebut terjadi, Anda mungkin yang baru. 3 Dalam keadaan diam Front Whell Aligntment atau melaju mobil terlihat miring atau xlvi Penyetelan front aligntment, ulang whell atau harus menggantinya dengan akan olie meraba kemungkinan adanya

terutama pada saat kecepatan tinggi.

schock breaker keluar

tidak kiri 4 Dalam mobil berisik

sama

tinggi

istilahnya di-spooring. Hal ini bertujuan agar sisi kanan dan sisi kiri mobil tingginya sama. Periksa bagian upper arm kemungkinan dari aus,

antara sisi kanan dan

keadaan Upper Arm melaju (bunyi ban

menyebabkan bunyi gludag-gludug), atau permukaan rusak atau tidak rata

retak, berubah bentuk atau rusak. Bila karet menjadi bantalan antara as (upper arm shaft) yang terkancing pada upper casis arm dengan itu sobek

kemungkinan

atau rusak, sebaiknya diganti dengan yang 5 Pada kemudi saat Steering knuckle setir gerakkan, atau dalam restan digerakspeleng setir baru. Lakukanlah Pemeriksaan knuckle yang terutama teliti terhada steering pada kaki poros dan bagian yang berulir, apabila atau rusak, steering maka knuckle ternyata retak harus diganti. Periksa komponen

terlalu longgar atau keadaan mobil melaju ketika mau dibuat belok ke kanan atau ke kiri setir 6 atau kemudi mobil Pegas daun melaju xlvii terlalu berat. Kestabilan mobil

berkurang, keadaan

pegas daun, bagian yang diperiksa yaitu:

menimbulkan goncangan goncangan atau saat

penahan pegas; dan chusion komponen kemungkinan atau rusak, harus diganti. pegas, tersebut rusak maka apabila salah satu dari

melewati jalan rusak permukaan jalan yang tidak rata

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN

xlviii

Setelah kami melakukan Praktek Kerja Lapangan di PT INKA MADIUN selama dua bulan, maka kami dapat diambil kesimpulan tentang kinerja bengkel, misalnya sebagai berikut : 1. Alur kerja / Flow work yang diterapkan di PT INKA kurang sesuai dengan standar alur kerja yang seharusnya. Sehingga ada tahapantahapan yang dilewati dan itu berpengaruh terhadap kondisi mobil yang di produksi yang akan diterima oleh customer yang pada akhirnya berdampak kepada pihak produksi itu sendiri. 2. Dalam hal kebersihan lingkungan bengkel, masih kurang rapi karena tidak dilakukan secara sistematis menaruh barang produksi, dan itu sangat berpengaruh terhadap karyawan dalam mencari barang atau alat. B. SARAN. Untuk meningkatkan produksi maka seharusnya di PT INKA memperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1. Guna meningkatkan efisiensi kerja dan waktu maka perlu adanya peningkatan perawatan alat-alat dan fasilitas yang ada karena harganya yang reltif mahal. 2. Agar tercipta lingkungan kerja yang nyaman perlu adanya pengaturan secara sistematis dan mudah mencari alat atau bahan yang akan diproduksi. 3. Diadakannya training kepada para mekanik demi meningkatkan mutu dalam produksi. Selanjutnya kami berharap dari pihak kampus lebih meningkatkan hubungan dengan pihak bengkel sehingga akan tercipta hubungan yang lebih baik dan bisa memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak. DAFTAR PUSTAKA

xlix

Petunjuk Praktis Reparasi Chasis Mobil, Drs.Daryanto, PT. Tarsito Bandung. TOYOTA Materi Pelajaran Chasis Group Step 1, PT TOYOTA-ASTRA MOTOR Teori Chasis dan Body Jilid 1 dan 2, Buku Baket Dikmenjur- JAKARTA PT. Indusri Kereta Api MADIUN

l