SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

74

Transcript of SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

Page 1: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id
Page 2: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

i

SAMBUTAN

Puji dan syukur kami haturkan kepada Allah SWT atas anugerah

yang diberikan berupa kesempatan yang luar biasa, sehingga kita bisa

berpartisipasi menjadi bagian dalam upaya penegakan demokrasi di

Negeri tercinta ini.

Pemilihan Umum (Pemilu) yang dilaksanakan oleh bangsa Kita

merupakan cerminan yang menunjukan bahwa Indonesia merupakan

Negara Demokratis. Indonesia sendiri telah melangsungkan beberapa

kali Pemilu, dan telah beberapa kali pula terdapat perubahan dalam

mekanisme penyelenggaraannya.

Kompleksitas yang terdapat pada sebuah penyelenggaraan

Pemilu, menuntut pentingnya sebuah pemahaman yang integral

terhadap keseluruhan aspek yang terdapat dalam Pemilu, seperti aktor

Pemilu, sistem Pemilu, manajemen Pemilu dan penegakan hukum

Pemilu.

Pemilu merupakan kegiatan politik yang sangat kompleks.

Sebuah kompetisi politik ketat yang tidak hanya melibatkan ideologi dan

kepentingan partai politik dan calon, tetapi juga emosi massa pemilih.

Selain untuk menyalurkan aspirasi rakyat pemilu juga bertujuan

membentuk pemerintahan. Untuk menyederhanakan kompleksitas

tersebut sekaligus mendapatkan pemahaman yang komprehensif,

Pemilu bisa dilihat dari empat sisi: aktor, sistem, manajemen, dan

penegakan hukum.

Laporan ini merupakan rangkuman rangkaian proses yang telah

kami lakukan dalam upaya melakukan kegiatan penindakan

pelanggaran Pemilu pada setiap tahapan pelaksanaan Pemilu dalam

wilayah kerja Kabupaten Gayo Lues untuk Pemilihan Umum Anggota

DPR, DPD, DPRD, DPRK serta Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden

Tahun 2019.

Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Gayo Lues

Koordonator Divisi HPP-PS,

ALI NURDIN

Page 3: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

ii

“Bersama Rakyat Awasi Pemilu Bersama

Bawaslu Tegakkan Keadilan Pemilu”

Page 4: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

iii

DAFTAR ISI

Daftar Isi

i. Sambutan ......................................................................................... i

ii. Tag Line Bawaslu ............................................................................ ii

iii. Daftar Isi ........................................................................................ iii

iv. Daftar Tabel ..................................................................................... v

v. Daftar Diagram ............................................................................ viii

vi. Daftar Gambar................................................................................ vii

BAB I Pendahuluan ......................................................................................... 1

a. Latar Belakang ................................................................................... 1

b. Dasar Hukum Penyusunan Laporan .................................................. 9

c. Ruang Lingkup ................................................................................. 10

d. Maksud dan Tujuan Pembuatan Laporan......................................... 11

BAB II Tugas, Wewenang dan Kewajiban Bawaslu Kabupaten/Kota ................ 13

a. Tugas ............................................................................................... 14

b. Wewenang ........................................................................................ 17

c. Kewajiban ........................................................................................ 19

BAB III Gakkumdu ....................................................................................... 21

a. Kelembagaan ................................................................................... 21

b. Struktur Organisasi Gakkumdu Kabupaten .................................... 22

c. Tugas dan Fungsi Gakkumdu ......................................................... 23

BAB IV Persiapan Penindakan Pelanggaran Pada Penyelenggaraan Pemilu

Tahun 2019 ................................................................................................. 30

a. Penguatan kapasitas dalam Penindakan Pelanggaran .................... 30

BAB V Penindakan Pelanggaran Pada Penyelenggaraan Pemilu Tahun 2019 .. 32

a. Temuan Dugaan Pelanggaran Pemilu ............................................. 32

b. Pelanggaran Administrasi Pemilu ................................................... 38

c. Tindak Pidana Pemilu .................................................................... 42

d. Pelanggaran Hukum Lainnya ......................................................... 43

e. Laporan Dugaan Pelanggaran Pemilu ............................................. 44 Pelanggaran Administrasi Pemilu ................................................................................................................................ ................................................................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................................................................ ..................................................................................... 5

g. Laporan Pelanggaran Dugaan Tindak Pidana Pemilu ..................... 49

h. Supervisi Dan Pendampingan penanganan dugaan pelanggaran

Pemilu ............................................................................................ 53

i. Tindak Lanjut Penindakan Pelanggaran Pemilu ................................ 54

BAB VI Hambatan, Dan Capaian Penindakan Pelanggaran Pada Penyelenggaraan Pemilu Tahun 2019 ...................................................................................... 56

Page 5: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

iv

a. Hambatan dan kendala Penindakan Pelanggaran oleh Panwaslih

Kabupaten Gayo Lues Pada Penyelenggaraan PemiluTahun 2019 ... 56

b. Keberhasilan (capaian) Penindakan Pelanggaran oleh Panwaslih

Kabupaten Gayo Lues Pada PenyelenggaraanPemiluTahun 2019 .... 58

BAB VII Penutup .......................................................................................... 63

a. Kesimpulan .................................................................................... 63

b. Rekomendasi .................................................................................. 65

Page 6: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

v

DAFTAR TABEL

No. Nomor Tabel Judul Tabel Hal.

1. Tabel 3.1. Struktur Organisasi Gakkumdu Kabupaten Gayo

Lues Pada Pemilihan Umum Tahun 2019 23

2. Tabel 4.1 Rincian Jumlah Keseluruhan Pelanggaran

Pemilu 2019 33

3. Tabel 4.2 Rekapitulasi temuan dugaan pelanggaran per

tahapan 34

4. Tabel 4.3. Pelanggaran Yang Bersumber Dari Temuan

Panwaslu Kecamatan 36

5. Tabel 4.4. Temuan Pelanggaran Panwaslih Kabupaten Gayo

Lues 41

6. Tabel 4.5. Temuan Pelanggaran Hukum Lainnya 43

7. Tabel 4.6. Rekapitulasi Laporan Dugaan Pelanggaran

Pemilu per tahapan 46

8. Tabel 4.6a. Kecenderungan Pelaku Tindak Pidana Pemilu 49

Page 7: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

viii

DAFTAR DIAGRAM

No. Nomor Diagram Judul Diagram Hal.

1. Diagram 4.1 Penerimaan Laporan Pelanggaran Pemilihan

Anggota DPR,DPD dan DPRD per Kecamatan 44

2. Diagram 4.2. Penerimaan Laporan Pelanggaran Pemilihan

Anggota DPR,DPD dan DPRD 48

3. Diagram 4.3. Pelapor Dugaan Pelanggaran Pemilu 48

4. Diagram 4.4. Penerimaan Laporan Pelanggaran Pemilu oleh

Kabupaten 49

5. Diagram 4.5. Jumlah Laporan Tindak Pidana Pemilu 50

6. Diagram 4.6. Laporan Pelanggaran Hukum Lainnya 51

7. Diagram 4.7.

Tindak Lanjut Instansi Terkait Atas

Rekomendasi Bawaslu Yang Bersumber Dari

Laporan

51

8. Diagram 4.8.

Penghentian Penanganan Temuan Tindak

Pidana Pemilu oleh Sentra Gakkumdu pada

Pembahasan I dan II

52

Page 8: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

vii

DAFTAR GAMBAR

No. Nomor Gambar Judul Gambar Hal.

1. Gambar 1. DOKUMENTASI KEGIATAN PENANGANAN PELANGGARAN PANWASLIH KABUPATEN GAYO LUES

65

2.

Page 9: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

1

BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Pada tanggal 14 April 2019, bangsa Indonesia telah

menyelenggarakan pemilihan umum (Pemilu) untuk memilih Anggota

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD),

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan Presiden dan Wakil

Presiden. Sejak tahun 2004, sistem Pemilu yang digunakan berbeda

jauh dengan Pemilu sebelum era reformasi, dimana sekarang yang

menentukan wakil rakyat dan pemimpin adalah masyarakat sendiri

secara langsung. Mengingat demikian pentingnya arti Pemilu dalam

negara yang berlandaskan pada prinsip kedaulatan rakyat, maka

Undang-Undang Dasar 1945 telah mengamanatkan penyelenggaraan

Pemilu secara berkala, yaitu sekali dalam lima tahun.

Dalam kerangka negara demokrasi, pelaksanaan Pemilu

merupakan momentum yang sangat penting bagi pembentukan

pemerintahan dan penyelenggaraan negara untuk periode

berikutnya. Pemilu selain merupakan mekanisme bagi rakyat untuk

memilih para wakilnya, juga dapat dilihat sebagai proses evaluasi

dan pembentukan kembali kontrak sosial. Pemilu menyediakan

ruang untuk terjadinya proses “diskusi” antara pemilih dan calon-

calon wakil rakyat, baik sendiri-sendiri maupun melalui partai

politik, tentang bagaimana penyelenggaraan negara dan

pemerintahan harus dilakukan. Melalui pemilihan umum rakyat

memberikan persetujuan siapa pemegang kekuasaan pemerintahan

dan bagaimana menjalankan kekuasaan tersebut.

Pemilihan umum anggota legislatif pada tanggal 14 April 2019

diselenggarakan melalui berbagai tahapan, mulai dari pendataan

calon pemilih, pendaftaran dan penetapan peserta Pemilu, masa

kampanye, pemungutan dan penghitungan suara, penetapan hasil

Page 10: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

2

Pemilu hingga pelantikan anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan

DPRD kabupaten/kota terpilih. Setiap tahapan tersebut harus

dilaksanakan sesuai dengan asas langsung, umum, bebas, rahasia,

jujur dan adil. Untuk menjamin pelaksanaan Pemilu sesuai dengan

asas-asas konstitusional, dibentuk peraturan perundang-undangan

yang mengatur norma dan prosedur pelaksanaan Pemilu yang harus

dipatuhi oleh semua pihak, yaitu Undang-Undang Nomor 7 Tahun

2017 tentang Pemilihan Umum.

Salah satu mekanisme penting dalam pelaksanaan Pemilu

adalah penyelesaian pelanggaran Pemilu. Mekanisme ini diperlukan

untuk mengoreksi jika terjadi pelanggaran atau kesalahan dan

memberikan sanksi kepada pelaku pelanggaran sehingga proses

Pemilu benar-benar dilaksanakan secara demokratis dan hasilnya

mencerminkan kehendak rakyat. Pelanggaran Pemilu adalah

pelanggaran-pelanggaran terhadap Undang-Undang Pemilu, yang

dapat berupa pelanggaran Administratif, pelanggaran pidana Pemilu

dan pelanggaran kode etik penyelenggara Pemilu.

Pelanggaran Pemilu dapat dilakukan oleh banyak pihak

bahkan dapat dikatakan semua orang memiliki potensi untuk

menjadi pelaku pelanggaran Pemilu. Sebagai upaya antisipasi,

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemiliham Umum

(UU Pemilu) mengaturnya pada setiap tahapan dalam bentuk

kewajiban dan larangan dengan tambahan ancaman atau sanksi.

Potensi pelaku pelanggaran Pemilu dalam UU Pemilu antara

lain :

1. Penyelenggara Pemilu, yang meliputi anggota KPU, KPU

Propinsi, KPU Kabupaten/Kota,PPK, PPS, KPPS, anggota

Bawaslu, Bawaslu Propinsi, Bawaslu Kabupaten Kota, Panwas

Kecamatan, Pengawas Desa, Pengawas TPS, jajaran sekretariat

dan petugas pelaksana lapangan lainnya;

Page 11: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

3

2. Peserta Pemilu, yaitu pengurus partai politik, calon anggota

DPR, DPD, DPRD, dan tim kampanye;

3. Pejabat tertentu, seperti PNS, anggota TNI, anggota Polri,

pengurus BUMN/BUMD, Gubernur/pimpinan Bank Indonesia,

Perangkat Desa, dan badan lain yang anggarannya bersumber

dari keuangan negara;

4. Profesi media cetak/elektronik, pelaksana pengadaan barang,

distributor;

5. Pemantau dalam negeri maupun asing;

6. Masyarakat pemilih, pelaksana survey atau hitungan cepat, dan

umum yang disebut sebagai “setiap orang”.

Meski banyak sekali bentuk pelanggaran yang dapat terjadi

dalam Pemilu, tetapi secara garis besar UU Pemilu membagi

pelanggaran Pemilu berdasarkan kategori/jenis sebagai berikut :

(1) Pelanggaran Administratif Pemilu

Pasal 460 UU Pemilu mendefinisikan pelanggaran Administratif

adalah Pelanggaran administratif Pemilu meliputi pelanggaran

terhadap tata cara, prosedur, atau mekanisme yang berkaitan

dengan Administratif pelaksanaan Pemilu dalam setiap tahapan

Penyelenggaraan Pemilu. Pelanggaran terhadap ketentuan UU Pemilu

yang tidak termasuk dalam ketentuan pidana Pemilu dan kode etik.

Dengan demikian maka semua jenis pelanggaran, kecuali yang telah

ditetapkan sebagai tindak pidana, termasuk dalam kategori

pelanggaran Administratif.

Contoh pelanggaran Administratif tersebut misalnya : tidak

memenuhi syarat-syarat untuk menjadi peserta Pemilu,

menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah dan tempat

pendidikan untuk berkampanye, tidak melaporkan rekening awal

Page 12: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

4

dana kampanye, pemantau Pemilu melanggar kewajiban dan

larangan.

(2) Tindak Pidana Pemilu

Pasal 476 UU Pemilu mengatur tentang tindak pidana Pemilu

sebagai pelanggaran Pemilu yang mengandung unsur pidana.

Pelanggaran ini merupakan tindakan yang dalam UU Pemilu

diancam dengan sanksi pidana. Sebagai contoh tindak pidana

Pemilu antara lain sengaja menghilangkan hak pilih orang lain,

menghalangi orang lain memberikan hak suara dan merubah hasil

suara. Seperti tindak pidana pada umumnya, maka proses

penyelesaian tindak pidana pemilu dilakukan oleh lembaga penegak

hukum yang ada yaitu kepolisian, kejaksaan, dan pengadilan.

a. Mekanisme Penyelesaian Pelanggaran Pemilu

Meski jenis pelanggaran Pemilu bermacam-macam, tata cara

penyelesaian telah diatur dalam Undang-undang nomor 7 tahun

2017 tentang Pemilihan Umum dan diperkuat mekanismenya dengan

Peraturan Bawaslu, Juknis dan Surat Edaran Bawaslu hanya

mengenai pelanggaran pidana Pemilu.

1. Mekanisme Pelaporan

Penyelesaian pelanggaran Pemilu diatur dalam Undang-Undang

Nomor 7 Tahun 2017 pasal 476. Secara umum, pelanggaran

diselesaikan melalui Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Panitia

Pengawas Pemilu (Panwaslu) sesuai dengan tingkatannya sebagai

lembaga yang memiliki kewenangan melakukan pengawasan dan

penindakan terhadap pelanggaran pada setiap tahapan pelaksanaan

Pemilu. Dalam proses pengawasan tersebut, Bawaslu dapat

menerima laporan, melakukan kajian atas laporan dan temuan

adanya dugaan pelanggaran, dan meneruskan temuan dan laporan

dimaksud kepada institusi yang berwenang.

Page 13: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

5

Selain berdasarkan temuan Bawaslu, pelanggaran dapat

dilaporkan oleh anggota masyarakat yang mempunyai hak pilih,

pemantau pemilu dan peserta pemilu kepada Bawaslu, Panwaslu

provinsi, Panwaslu kabupaten/kota paling lambat 7 (tujuh) hari

sejak diketahui terjadinya pelanggaran Pemilu oleh pelapor. Bawaslu

memiliki waktu selama 7 (tujuh) hari untuk melakukan kajian atas

laporan atau temuan terjadinya pelanggaran. Apabila Bawaslu

menganggap laporan belum cukup lengkap dan memerlukan

informasi tambahan, maka Bawaslu dapat meminta keterangan

kepada pelapor dengan perpanjangan waktu selama 14 (empat belas)

hari.

Berdasarkan kajian tersebut, Bawaslu dapat mengambil

kesimpulan apakah temuan dan laporan merupakan tindak

pelanggaran Pemilu atau bukan. Dalam hal laporan atau temuan

tersebut dianggap sebagai pelanggaran, maka Bawaslu

membedakannya menjadi :

1) pelanggaran pemilu yang bersifat administratif;

2) pelanggaran yang mengandung unsur pidana;

3) pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu;dan

4) pelanggaran hukum lainnya.

Bawaslu meneruskan hasil kajian tersebut kepada instansi yang

berwenang untuk diselesaikan.

2. Mekanisme Penyelesaian Pelanggaran Administratif

Pelanggaran Pemilu yang bersifat Administratif juga menjadi

kewenangan Bawaslu untuk menyelesaikannya. UU membatasi

waktu bagi Bawaslu untuk menyelesaikan pelanggaran Administratif

tersebut dalam waktu 14 (empat belas) hari sejak diterimanya

dugaan laporan pelanggaran dari Bawaslu. Sesuai dengan sifatnya,

maka sanksi terhadap pelanggaran Administratif berupa sanksi

Administratif. Sanksi tersebut dapat berbentuk teguran, pembatalan

Page 14: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

6

kegiatan, penonaktifan dan pemberhentian bagi pelaksana Pemilu.

Aturan lebih lanjut tentang tata cara penyelesaian pelanggaran

Administratif dibuat dalam peraturan Bawaslu. Peraturan Bawaslu

mengenai hal ini adalah Peraturan Bawaslu Nomor 8 Tahun 2017

tentang Tata Cara Penyelesaian Pelanggaran Administratif Pemilu.

3. Mekanisme Penyelesaian Pelanggaran Pidana Pemilu

1) Proses Penyidikan

Sebenarnya penanganan tindak pidana Pemilu tidak

berbeda dengan penanganan tindak pidana pada umumnya,

yaitu melalui kepolisian kepada kejaksaan dan bermuara di

pengadilan. Secara umum perbuatan tindak pidana yang diatur

dalam UU Pemilu juga terdapat dalam Kitab Undang-Undang

Hukum Pidana (KUHP). Tata cara penyelesaian juga mengacu

kepada Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).

Dengan asas lex specialist derogat lex generali maka aturan

dalam UU Pemilu lebih utama. Apabila terdapat aturan yang

sama maka ketentuan yang diatur KUHP dan KUHAP menjadi

tidak berlaku.

Mengacu kepada Pasal 476 UU Pemilu, temuan dan

laporan tentang dugaan pelanggaran Pemilu yang mengandung

unsur pidana, setelah dilakukan kajian dan didukung dengan

data permulaan yang cukup, diteruskan oleh Bawaslu kepada

penyidik kepolisian. Proses penyidikan dilakukan oleh penyidik

Polri dalam jangka waktu selama-lamanya 14 (empat belas) hari

terhitung sejak diterimanya laporan dari Bawaslu. Kepolisian

mengartikan 14 (empat belas) hari tersebut tidak termasuk hari

libur. Hal ini mengacu kepada KUHAP yang mengartikan hari

adalah 1 x 24 jam dan 1 bulan adalah 30 hari.

Setelah menerima laporan pelanggaran dari Bawaslu,

penyidik segera melakukan penelitian terhadap : (1)

Page 15: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

7

kelengkapan Administratif laporan yang meliputi keabsahan

laporan (format, stempel, tanggal, penomoran, penanda tangan,

cap/stempel), kompetensi Bawaslu terhadap jenis pelanggaran,

dan kejelasan penulisan; dan (2) materi laporan yang antara

lain : kejelasan indentitas (nama dan alamat) pelapor, saksi dan

tersangka, tempat kejadian perkara, uraian kejadian/

pelanggaran, waktu laporan. Berdasarkan identitas tersebut,

penyidik melakukan pemanggilan terhadap saksi, 14

(empatbelas) hari sejak diterimanya laporan dari Bawaslu,

pihak penyidik harus menyampaikan hasil penyidikan beserta

berkas perkara kepada penuntut umum (PU).

Maksimal 7 (tujuh) hari sejak berkas diterima, penuntut

umum melimpahkan berkas perkara kepada pengadilan.

Karena sejak awal penanganan kasus di kepolisian pihak

kejaksaan sudah dilibatkan untuk mengawal proses penyidikan

maka duduk perkara sudah dapat diketahui sejak Bawaslu

melimpahkan perkara ke penyidik. Dengan demikian maka

penuntut umum dapat mempersiapkan rencana awal

penuntutan yang memuat unsur-unsur tindak pidana dan

fakta-fakta perbuatan. Pada saat tersangka dan barang bukti

dikirim/diterima dari kepolisian maka surat dakwaan sudah

dapat disusun pada hari itu juga. Karena itu masalah limitasi

waktu tidak menjadi kendala.

Untuk memudahkan proses pemeriksaan terhadap adanya

dugaan pelanggaran pidana Pemilu, Bawaslu, kepolisian dan

kejaksaan telah membuat kesepahaman bersama dan telah

membentuk Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakumdu).

Adanya Gakumdu memungkinkan pemeriksaan perkara

pendahuluan melalui gelar perkara.

Page 16: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

8

2) Proses Persidangan

Tindak lanjut dari penanganan dugaan pelanggaran pidana

Pemilu oleh kejaksaan adalah pengadilan dalam yuridiksi

peradilan umum. Mengingat bahwa Pemilu berjalan cepat, maka

proses penanganan pelanggaran menggunakan proses perkara

yang cepat (speed tryal). Hakim dalam memeriksa, mengadili

dan memutus perkara pidana Pemilu menggunakan KUHAP

sebagai pedoman beracara, kecuali yang diatur secara berbeda

dalam UU Pemilu. Perbedaan tersebut terutama menyangkut

masalah waktu yang lebih singkat dan upaya hukum yang

hanya sampai banding di Pengadilan Tinggi.

7 (tujuh) hari sejak berkas perkara diterima, Pengadilan

Negeri memeriksa, mengadili, dan memutus perkara pidana

Pemilu. Batasan waktu ini akan berimbas kepada beberapa

prosedur yang harus dilalui seperti pemanggilan saksi dan

pemeriksaan khususnya di daerah yang secara geografis banyak

kendala. Untuk itu maka UU memerintahkan agar penanganan

pidana Pemilu di pengadilan ditangani oleh Majelis khusus

Tindak Pidana Pemilu yang diatur lebih lanjut dalam pasal 485

UU Pemilu. Majelis Khusus sebagai mana dimaksud di sini

adalah merupakan hakim karier pada pengadilan negeri dan

pengadilan tinggi yang ditetapkan secara khusus memeriksa,

mengadili dan memutus perkara tindak pidana pemilu.

Dalam hal terjadi penolakan terhadap putusan Pengadilan

Negeri, para pihak memiliki kesempatan untuk melakukan

banding ke Pengadilan Tinggi. Permohonan banding terhadap

putusan tersebut diajukan paling lama 3 (tiga) hari setelah

putusan dibacakan. Pengadilan Negeri melimpahkan berkas

perkara permohonan banding kepada Pengadilan Tinggi paling

lama 3 (tiga) hari sejak permohonan banding diterima.

Pengadilan Tinggi memiliki kesempatan untuk memeriksa dan

Page 17: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

9

memutus permohonan banding paling lama 7 (tujuh) hari

setelah permohonan banding diterima. Putusan banding

tersebut merupakan putusan yang bersifat final dan mengikat

sehingga tidak dapat diajukan upaya hukum.

3) Proses Pelaksanaan Putusan

Tiga hari setelah putusan pengadilan dibacakan,

Pengadilan Negeri/ Pengadilan Tinggi harus telah

menyampaikan putusan tersebut kepada penuntut umum.

Putusan harus dilaksanakan paling lambat 3 (tiga) hari setelah

putusan diterima jaksa. Jika perkara pelanggaran pidana

Pemilu menurut UU Pemilu dipandang dapat mempengaruhi

perolehan suara peserta Pemilu maka putusan pengadilan atas

perkara tersebut harus sudah selesai paling lama 5 (lima) hari

sebelum KPU menetapkan hasil Pemilu secara nasional. Khusus

terhadap putusan yang berpengaruh terhadap perolehan suara

ini, KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota, dan peserta

Pemilu harus sudah menerima salinan putusan pengadilan

pada hari putusan dibacakan. KPU berkewajiban untuk

menindaklanjuti putusan sebagaimana dimaksud.

b. Dasar Hukum Penyusunan Laporan

Lapran Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Gayo Lues

disusun sebagai salah satu bentuk pertanggung jawaban atas

pelaksanaan tugas, wewenang dan kewajiban sebagai

Lemabaga Pemilihan Umum sebagaimana tertera di dalam

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan

Umum, secara lengkad dasar hukum penyusunan laporan ini

adalah sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan

Umum

Page 18: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

10

c. Ruang Lingkup

Ruang lingkup dari penyusunan laporan ini meliputi :

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

b. Dasar Hukum Penyusunan Laporan

c. Ruang Lingkup

d. Maksud Dan Tujuan Pembuatan Laporan

Tugas, Wewenang Dan Kewajiban Bawaslu Kabupaten /Kota

a. Tugas

b. Wewenang

c. Kewajiban

Gakkumdu

a. Kelembagaan

b. Struktur Organisasi GakkumduProvinsi

c. Tugas dan Fungsi Gakkumdu

Persiapan Penindakan Pelanggaran Pada Penyelenggaraan

Pemilu Tahun 2019

a. Penguatan kapasitas dalam Penindakan Pelanggaran

b. Penindakan Pelanggaran Pada Penyelenggaraan Pemilu Tahun

2019

c. Temuan Dugaan Pelanggaran Pemilu

1. Pelanggaran Administratif Pemilu

2. Pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu

3. Tindak Pidana Pemilu

4. Pelanggaran Hukum Lainnya

d. Laporan Dugaan Pelanggaran Pemilu

1. Pelanggaran Administratif Pemilu

2. Pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu

3. Tindak Pidana Pemilu

4. Pelanggaran Hukum Lainnya

Page 19: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

11

e. Pelimpahan Temuan/Laporan dugaan pelanggaran Pemilu

f. Pengambil Alihan Temuan/Laporan dugaan pelanggaran

Pemilu

g. Supervisi Dan Pendampingan penanganan dugaan

pelanggaran Pemilu Tindak Lanjut Penindakan Pelanggaran

Pemilu

Hambatan, Dan Capaian Penindakan Pelanggaran Pada

Penyelenggaraan Pemilu Tahun 2019

a. Hambatan dan kendala Penindakan Pelanggaran Panwaslih

Kabupaten Gayo Lues, Pada Penyelenggaraan PemiluTahun

2019

b. Keberhasilan (capaian) Penindakan Pelanggaran oleh

Panwaslih Kabupaten Gayo Lues Pada Penyelenggaraan

PemiluTahun 2019

Penutup

Kesimpulan

Rekomendasi

Lampiran

d. Maksud Dan Tujuan Pembuatan Laporan

Laporan Divisi Penindakan ini disusun untuk menyediakan

informasi yang relevan mengenai data dan informasi pelanggaran

pemilu yang terjadi selama proses pelaksanaan tahapan Pemilu 2019

Laporan keuangan terutama digunakan untuk membandingkan

sejauh mana proses penindakan pelanggaran dan informasi

berkaitan dengan data pelanggaran yang terjadi selama pelaksanaan

tahapan pemilu, mengevaluasi efektifitas dan efisiensi suatu entitas

pelaporan dan membantu menentukan ketaatannya terhadap

peraturan perundang-undangan.

Panwaslih Kabupaten Gayo Lues mempunyai kewajiban untuk

melaporkan upaya-upaya yang telah dilakukan serta hasil yang

Page 20: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

12

dicapai dalam pelaksanaan kegiatan penidakan pelanggaran selama

Pemilu 2019 untuk tujuan :

1) Akuntabilitas

Mempertanggungjawabkan seluruh penanganan dugaan

pelanggaran selama proses pelaksanaan tahapan Pemilu 2019

yang disajikan dalam bentuk data dan informasi.

2) Manajemen

Membantu para pengguna untuk mengevaluasi pelaksanaan

kegiatan dalam periode laporan sehingga memudahkan fungsi

perencanaan, pengelolaan dan pengendalian atas proses

penanganan pelanggaran pemilu untuk kepentingan pelaksanaan

pemilu yang akan datang.

3) Transparansi

Memberikan informasi yang terbuka kepada masyarakat

berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak

untuk mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas

penanganan dugaan pelanggaran pemilu yang terjadi selama

pelaksanaan tahapan pemilu 2019.

Page 21: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

13

BAB II

Tugas, Wewenang Dan Kewajiban Panwaslih Kabupaten Gayo Lues

Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), berdasarkan

Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 saat ini memiliki kewenangan

besar, tidak hanya sebagai pengawas, sekaligus sebagai eksekutor

hakim pemutus perkara. Pemilu sebagai suatu mekanisme

demokrasi sesungguhnya didesain untuk mentransformasikan sifat

konflik di masyarakat menjadi ajang politik yang kompetitif dan

penuh integritas melalui pemilihan umum yang berjalan lancar,

tertib, dan berkualitas. Pemilu merupakan sarana perwujudan

kedaulatan rakyat guna menghasilkan pemerintahan Negara yang

demokratis berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,

sesuai Pasal 1 ayat (2) yang berbunyi, "Kedaulatan berada ditangan

rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar". Pasal

22E Ayat (1) UUD 1945 menggariskan enam kriteria pemilu

demokratis, yaitu langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.

Selanjutnya, UU Pemilu menambah dua kriteria lagi, yakni

transparan dan akuntabel. Pemilihan umum telah menjadi fenomena

global dan telah dipraktikkan, baik di negara yang telah maju

demokrasinya maupun negara yang masih dalam proses transisi

menuju demokrasi. Namun demikian, fenomena pemilu di berbagai

negara, termasuk negara maju, masih menunjukkan bahwa pemilu

tidak bisa lepas dari berbagai pelanggaran dan kecurangan (electoral

malpractices). Bawaslu provinsi/kabupaten/kota memiliki wewenang

menerima, memeriksa, mengkaji, dan memutuskan pelanggaran

Administratif Pemilu. Namun, seiring dinamika tinggi dalam

masyarakat, pada sisi lain regulasi yang ada belum mampu

mengakomodasi dinamika tinggi tersebut. Termasuk makin

"canggihnya" modus dan bentuk pelanggaran serta kompetisi pemilu

yang mulai tidak sehat, terutama penggunaan kampanye hitam,

Page 22: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

14

kampanye negatif dan "penyiasatan aturan" pelanggaran pemilu yang

berpotensi menimbulkan beragam pelanggaran pemilu. Ke depan,

Bawaslu harus mendorong partisipasi masyarakat secara optimal.

Bawaslu harus mampu bekerja sinergis bersama seluruh elemen

bangsa untuk mengawasi dan menegakkan hukum pemilu secara

tegas dan adil. Keadilan pemilu dapat diwujudkan jika Bawaslu

bekerja secara terbuka, profesional, imparsial, akuntabel, dan

berintegritas. Dalam melakukan upaya pencegahan, Bawaslu harus

memiliki strategi pengawasan yang tepat berdasarkan pemahaman

akan potensi pelanggaran yang dipotret dengan benar. Masih

terdapat beragam persoalan, misalnya pemutakhiran daftar pemilih,

sistem pemilu, politik uang, akuntabilitas penyelenggaraan,

netralitas aparatur sipil negara, serta integritas proses dan hasil

pilkada, pemilu dan pilpres. Keberhasilan atau kegagalan pemilu,

pilkada, dan pilpres sesungguhnya ditentukan oleh banyak faktor

dan aktor.

a. Tugas

Berdasarkan UU Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan

Umum, bahwa Tugas, Wewenang, Kewajiban Panwaslih Kabupaten

Gayo Lues adalah sebagai berikut ;

Tugas Panwaslih Kabupaten Gayo Lues (pasal 101)

a. Melakukan pencegahan dan penindakan di wilayah Kabupaten

Gayo Lues terhadap:

1. Pelanggaran Pemilu; dan

2. Sengketa Proses Pemilu

b. Mengawasi pelaksanaan tahapan Penyelenggaraan Pemilu di

wilayah Kabupaten Gayo Lues, yang terdiri atas:

1. Pemutakhiran data pemilih, penetapan daftar pemilih

sementara dan daftar pemilih tetap;

Page 23: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

15

2. Pencalonan yang berkaitan dengan persyaratan dan tata cara

pencalonan anggota DPRK Kabupaten Gayo Lues;

3. Penetapan calon anggota DPRK Gayo Lues;

4. Pelaksanaan kampanye dan dana kampanye;

5. Pengadaan logistik Pemilu dan pendistribusiannya;

6. Pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan suara

hasil Pemilu;

7. Pengawasan seluruh proses penghitungan suara di wilayah

kerjanya;

8. Pergerakan surat suara, berita acara penghitungan suara,

dan sertilikat hasil penghitungan suara dari tingkat TPS

sampai ke PPK;

9. Proses rekapitulasi suara yang dilakukan oleh KIP Kabupaten

Gayo Lues dari seluruh kecamatan;

10. Pelaksanaan penghitungan dan pemungutan suara ulang,

Pemilu lanjutan, dan Pemilu susulan; dan

11. Proses penetapan hasil Pemilu anggota DPRK Gayo Lues;

c. Mencegah terjadinya praktik politik yang di wilayah Kabupaten

Gayo Lues;

d. Mengawasi netralitas semua pihak yang dilarang ikut serta dalam

kegiatan kampanye sebagaimana diatur dalam Undang-Undang

ini;

e. Mengawasi pelaksanaan putusan/keputusan di wilayah

Kabupaten Gayo Lues, yang terdiri atas;

1. Putusan DKPP

2. Putusan pengadilan mengenai pelanggaran dan sengketa

Pemilu;

3. Putusan/keputusan Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan

Panwaslih Kabupaten Gayo Lues;

4. Keputusan KPU, KIP Aceh, dan KIP Kabupaten Gayo Lues;

dan

Page 24: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

16

5. Keputusan pejabat yang berwenang atas pelanggaran

netralitas semua pihak yang dilarang ikut serta dalam

kegiatan kampanye sebagaimana diatur di dalam Undang-

Undang ini;

f. Mengelola, memelihara, dan merawat arsip serta melaksanakan

penyusutannya berdasarkan jadwal retensi arsip sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan;

g. Mengawasi pelaksanaan sosialisasi Penyelenggaraan Pemilu di

wilayah kabupaten/kota;

h. Mengevaluasi pengawasan Pemilu di wilayah Kabupaten Gayo

Lues;

i. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Sementara itu, Pasal 102 menyebutkan:

Dalam melakukan pencegahan pelanggaran Pemilu dan pencegahan

sengketa proses Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 101

huruf a, Panwaslih Kabupaten Gayo Lues bertugas:

a. mengidentilikasi dan memetakan potensi pelanggaran Pemilu di

wilayah Kabupaten Gayo Lues;

b. mengoordinasikan, menyupervisi, membimbing, memantau, dan

mengevaluasi Penyelenggaraan Pemilu di wilayah Kabupaten

Gayo Lues;

c. melakukan koordinasi dengan instansi pemerintah dan

pemerintah daerah terkait; dan

d. meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengawasan Pemilu

di wilayah Kabupaten Gayo Lues.

Dalam melakukan penindakan pelanggaran Pemilu sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 101 huruf a, Panwaslih Kabupaten Gayo Lues

bertugas:

Page 25: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

17

a. menyampaikan hasil pengawasan di wilayah Kabupaten Gayo

Lues kepada Bawaslu melalui Panwaslih Provinsi Aceh atas

dugaan pelanggaran kode etik Penyelenggara Pemilu dan/atau

dugaan tindak pidana Pemilu di wilayah Kabupaten Gayo Lues;

b. menginvestigasi informasi awal atas dugaan pelanggaran Pemilu

di wilayah Kabupaten Gayo Lues;

c. memeriksa dan mengkaji dugaan pelanggaran Pemilu di wilayah

Kabupaten Gayo Lues;

d. memeriksa, mengkaji, dan memutus pelanggaran Administratif

Pemilu; dan

e. merekomendasikan tindak lanjut pengawasan atas pelanggaran

Pemilu di wilayah Kabupaten Gayo Lues kepada Bawaslu melalui

Panwaslih Provinsi Aceh.

Dalam melakukan penindakan sengketa proses Pemilu sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 101 huruf a, Panwaslih Kabupaten Gayo Lues

bertugas:

a. menerima permohonan penyelesaian sengketa proses Pemilu di

wilayah Kabupaten Gayo Lues;

b. memverifikasi secara formal dan materiel permohonan sengketa

proses Pemilu di wilayah Kabupaten Gayo Lues;

c. melakukan mediasi antar pihak yang bersengketa di wilayah

Kabupaten Gayo Lues;

d. melakukan proses adjudikasi sengketa proses Pemilu di wilayah

Kabupaten Gayo Lues apabila mediasi belum menyelesaikan

sengketa proses Pemilu; dan

e. memutus penyelesaian sengketa proses Pemilu di wilayah

Kabupaten Gayo Lues.

b. Wewenang

Undang – Undang No 7 tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum

Pasal 103, Panwaslih Kabupaten berwenang:

Page 26: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

18

1. Menerima dan menindaklanjuti laporan yang berkaitan dengan

dugaan pelanggaran terhadap pelaksanaan peraturan

perundang-undangan yang mengatur mengenai pemilu;

2. Memeriksa dan mengkaji pelanggaran pemilu di wilayah

kabupaten/kota serta merekomendasikan hasil pemeriksaan

dan pengkajiannya kepada pihak-pihak yang diatur dalam

undang-undang ini;

3. Menerima, memeriksa, memediasi atau mengadjudikasi, dan

memutus penyelesaian sengketa proses pemilu di wilayah

kabupaten/kota;

4. Merekomendasikan kepada instansi yang bersangkutan

mengenai hasil pengawasan di wilayah kabupaten/kota

terhadap netralitas semua pihak yang dilarang ikut serta

dalam kegiatan kampanye sebagaimana diatur dalam undang-

undang ini;

5. Mengambil alih sementara tugas, wewenang, dan kewajiban

panwaslu kecamatan setelah mendapatkan pertimbangan

bawaslu provinsi apabila panwaslu kecamatan berhalangan

sementara akibat dikenai sanksi atau akibat lainnya sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

6. Meminta bahan keterangan yang dibutuhkan kepada pihak

terkait dalam rangka pencegahan dan penindakan pelanggaran

pemilu dan sengketa proses pemilu di wilayah

kabupaten/kota;

7. Membentuk panwaslu kecamatan dan mengangkat serta

memberhentikan anggota panwaslu kecamatan dengan

memperhatikan masukan bawaslu provinsi, dan

8. Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

Page 27: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

19

c. Kewajiban

Undang – Undang No 7 tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum

Pasal 104, Panwaslih Kabupaten berkewajiban :

1. Bersikap adil dalam menjalankan tugas dan wewenangnya;

2. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan

tugas pengawas pemilu pada tingkatan di bawahnya;

3. Menyampaikan laporan hasil pengawasan kepada bawaslu

provinsi sesuai dengan tatapan pemilu secara periodik dan/

atau berdasarkan kebutuhan;

4. Menyampaikan temuan dan laporan kepada bawaslu provinsi

berkaitan dengan dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh

kpu kabupaten/kota yang mengakibatkan terganggunya

penyelenggaraan tatrapan pemilu di tingkat kabupaten/kota;

5. Mengawasi pemutakhiran dan pemeliharaan data pemilih

secara berkelanjutan yang dilakukan oleh kpu kabupaten/kota

dengan memperhatikan data kependudukan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan;

6. Mengembangkan pengawasan pemilu partisipatif; dan

7. Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

Secara garis besar Undang-Undang (UU) Pemilu memberikan banyak

tugas dan wewenang baru bagi Badan Pengawas Pemilu Kabupaten

dalam rangka mewujudkan penyelenggaran pemilu yang lebih adil,

bersih, dan demokratis.

Di Pasal 93, selain bertugas mengawasi semua tahapan pemilu dan

mencegah terjadinya praktik politik uang, Bawaslu juga bertugas

mengawasi netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN), netralitas anggota

Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan netralitas anggota Kepolisian

Republik Indonesia (Polri), mengawasi pelaksanaan putusan Dewan

Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), pengadilan, keputusan

Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan keputusan pejabat yang

Page 28: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

20

berwenang atas pelanggaran netralitas ASN, anggota TNI, dan

anggota Polri, serta menyampaikan dugaan pelanggaran kode etik

penyelenggara pemilu kepada DKPP.

Kemudian, di Pasal 95 disebutkan wewenang Bawaslu. Tak hanya

memeriksa dan mengkaji, Bawaslu juga berhak memutus

pelanggaran Administratif, pelanggaran politik uang, dan

penyelesaian sengketa pemilu. Bawaslu bahkan berhak memberikan

rekomendasi kepada instansi yang bersangkutan mengenai hasil

pengawasan terhadap netralitas ASN, anggota TNI, dan anggota Polri.

Mengenai politik uang, di Pasal 515 dinyatakan bahwa setiap

orang yang dengan sengaja pada saat pemungutan suara

menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya kepada

pemilih supaya tidak menggunakan hak pilihnya atau memilih

peserta pemilu tertentu atau menggunakan hak pilihnya dengan cara

tertentu sehingga surat suaranya tidak sah, dipidana dengan pidana

penjara paling lama 3 tahun dan denda paling banyak 36 juta

rupiah.

Pasal tersebut tak memberikan sanksi kepada penerima politik

uang seperti yang pernah dinormakan oleh UU No.10/2016 tentang

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

Untuk penegakkan tindak pidana pemilu, Bawaslu, pada Pasal

476, mesti berkoordinasi dengan Sentra Penegakkan Hukum

Terpadu (Gakkumdu) sebelum menyatakan suatu perbuatan atau

tindakan merupakan tindak pidana pemilu.

Page 29: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

21

BAB III

GAKKUMDU

a. Kelembagaan

Gakkumdu adalah pusat aktivitas penegakan hukum tindak

pidana pemilu yang terdiri dari unsur Pengawas Pemilihan Umum,

Badan Pengawas pemilihan Umum Provinsi, dan/atau Badan

Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, Kepolisian Negara

Republik Indonesia, Kepolisian Daerah, dan/atau Kepolisian Resor,

dan Kejaksaan Agung Republik Indonesia, Kejaksaan Tinggi

dan/atau Kejaksaan Negeri.

Pembentukan Gakkumdu bertujuan untuk menyamakan

pemahaman (persepsi) dan pola penanganan tindak pidana pemilu

oleh Bawaslu, Kepolisian NKRI dan Penuntut yang berasal dari

Kejaksaan.

Gakkumdu berperan dalam menekan tindak pidana pemilu

sesuai dengan fungsi gakkumdu yaitu sebagai forum koordinasi

dalam peroses penanganan setiap pelanggaran tidak pidana pemilu

berdasarkan Standar Oprasional dan Prosedur (SOP) yaitu

pelanggran tidak pidana pemilu dilaksanakan melalui 3 (tiga) tahap

yaitu :

1. Penerimaan, Pengkajian dan penyampaian laporan/temuan

dugaan tindak pidana pemilu kepada pengawas pemilu, dalam

tahap ini pengawas pemilu berwenang menerima laporan/temuan

dugaan pelanggran pemilu yang diduga mengandung unsur

tindak pidana pemilu. Setelah menerima laporan/temuan adanya

dugaan tindak pidan pemilu, pengawas pemilu harus segera

berkoordinasi dengan Sentra Gakkumdu dan menyampaikan

temuan/laporan tersebut kepada Gakkumdu dalam jangka waktu

paling lama 24 jam sejak diterimanya laporan/temuan;

Page 30: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

22

2. Tundak lanjut Sentra Gakkumdu terhadap laporan/temuan

dugaan pelanggaran pidana pemilu oleh anggota Gakkumdu yang

berasal dari Pengawas Pemilu;

Tindak lanjut pengawas pemilu terhadap rekomendasi

Gakkumdu, dalam tahapan ini disusun rekomendasi yang

menentukan apakah suatu temuan atau laporan merupakan

tindak pidana pemilu atau bukan atau apakah temuan/laporan

tersebut perlu dilengkapi syarat Formil/syarat materil.

b. Struktur Organisasi Gakkumdu Kabupaten Gayo Lues

Sentra Gakkumdu Kabupaten Gayo Lues ditetapkan dengan

Surat Keputusan Panwaslih Kabupaten Gayo Lues NOMOR :

085/K.BAWASLU/AC.14/PM.06.02/VIII/2018 tanggal 13 Agustus

2018 dengan komposisi anggota terdiri dari Penasehat, Pembina

Kordinator dan Anggota, yang dalam pelaksanaan kegiatannya

dilaksanakan di Kantor Sekretariat Panwasli Kabupaten Gayo Lues.

Adapun Struktur Organisasi Gakkumdu Kabupaten Gayo Lues

Pada Pemilihan Umum Tahun 2019 adalah sebagai berikut :

No Nama Jabatan Kedudukan Dalam Tim

1. Sulaiman Ketua Panwaslu Kabupaten Gayo Lues

Penasehat

2. Eka Surahman,SIK

AKBP NRP. 7610505

Kepala Kepolisian

Resort GayoLues Penasehat

3. Bobbi Sandri, SH. MH NIP.19780416200212

1006

Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten

GayoLues

Penasehat

4. Hazijah Ritonga

Kordiv. Organisasi dan

SDM Panwaslu Kab. Gayo

Lues

Pembina

5. Abdul Hamid, SH IPTU NRP. 77100409

Kasat Reskrim Polres Gayo Lues

Pembina

6. P. M. Meliala,SH. NIP.

19731029200031002

Kasi Pidum Kejaksaan Negeri

Gayo Lues

Pembina

Page 31: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

23

7. Ali Nurdin

Kordiv. Penindakan

Pelanggaran Panwaslu Kab. Gayo Lues

Ketua/

Koordinator

8. Abdul Hamid, SH IPTU NRP. 77100409

Kasat Reskrim Polres Gayo Lues

Koordinator

9.

P. M. Meliala,SH.

NIP. 19731029200031002

Kasi Pidum Kejaksaan

Negeri Gayo Lues

Koordinator

TIM PELAKSANA

1. Junaidy Adam Kepala Sekretariat Panwaslu Kab. Gayo Lues

Anggota

2. Qasim Redha Husmar

Staf Sekretariat

Panwaslu Kab. Gayo Lues

Anggota

3. Bambang Suwarno

Aiptu NRP 74010196

Penyidik Kepolisian

Polres Gayo Lues Anggota

4. Hendra Novriandi Brigadir NRP 8612576

Penyidik Kepolisian Polres Gayo Lues

Anggota

5. Januwar,SH Brigadir NRP.

91060016

Penyidik Kepolisian

Polres Gayo Lues Anggota

6. Rifo Cundra,SH. NIP.

198312022009121001

Jaksa Tindak Pidana Umum Kejaksaan

Negeri Gayo Lues

Anggota

7.

Muhamad Nur Ajie

A.A. SH NIP.

198701112014031002

Jaksa Tindak Pidana Umum Kejaksaan

Negeri Gayo Lues

Anggota

8. Salahyddin Ayubi,SH NIP.

197202131997031001

Jaksa Tindak Pidana Umum Kejaksaan

Negeri Gayo Lues

Anggota

Tabel 3.1. Struktur Organisasi Gakkumdu Kabupaten Gayo Lues Pada

Pemilihan Umum Tahun 2019

c. Tugas dan Fungsi Gakkumdu

Undang-undang No. 7 Tahun 2017 telah mengatur

keberadaan Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Sentra Gakkumdu)

dalam penanganan tindak pidana pada Pemilihan. Pada Pasal 152

Page 32: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

24

ayat (1) Undang-Undang tersebut menyebutkan bahwa “untuk

menyamakan pemahaman dan pola penanganan tindak pidana

Pemilihan, Bawaslu Provinsi, dan/atau Panwas Kabupaten/Kota,

Kepolisian Daerah dan/atau Kepolisian Resor, dan Kejaksaan Tinggi

dan/atau Kejaksaan Negeri membentuk penegakkan hukum

terpadu”.

Sentra Gakkumdu terdiri dari 3 (tiga) lembaga, yaitu Lembaga

Pengawas, Kepolisian, dan Kejaksaan. Ketiga lembaga tersebut

nantinya akan menyatu dalam menindaklanjuti dugaan terjadinya

tindak pidana pada Pemilihan Umum. Meskipun pada dasarnya

ketiga lembaga tersebut memiliki fungsi dan tugas yang berbeda,

yaitu Lembaga Pengawasan berfungsi untuk melakukan pengawasan

dalam penyelenggaraan Pemilihan Umum dan menindaklanjuti atas

dugaan pelanggaran yang terjadi di dalamnya, Kepolisian berfungsi

untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan, serta Kejaksaan

berfungsi untuk melakukan penuntutan, sebagaimana diatur dalam

Kitab Undang-Undang Hukuk Acara Pidana (KUHAP).

Sentra Gakkumdu bertugas dan bewenang melakukan

penanganan tindak pidana Pemilihan sejak adanya laporan dan/atau

temuan yang diterima oleh Panwaslih Kabupaten. Dengan kata lain,

Kepolisian dan Kejaksaan (sebagai penyidik dan penuntut) juga telah

bertugas pada saat diterimanya laporan dan/atau temuan tersebut

oleh Panwaslih Kabupaten. Hanya saja, Kepolisian dan Kejaksaan

melakukan pendampingan kepada Panwaslih Kabupaten dalam

proses penanganan pelanggaran, baik pada tahap penerimaan

laporan dan/atau temuan, penentuan pasal yang diduga telah

dilanggar, pengumpulan alat bukti, pemeriksaan para pihak (pelapor,

saksi dan terlapor), sampai pada kajian. Hal tersebut sebagaimana

diatur Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik

Indonesia Nomor 9 dan 31, Tentang Sentra Penegakan Hukum

Terpadu Pada Pemilihan Umum 2019 “dalam menerima

Page 33: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

25

Laporan/Temuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bawaslu

Provinsi atau Bawaslu Kabupaten/Kota didampingi dan dibantu oleh

Penyidik Tindak Pidana Pemilihan dan Jaksa yang tergabung dalam

Sentra Gakkumdu.”.

Dalam melaksanakan tugas, Pengawas Pemilu berewenang

menerima Laporan/Temuan dugaan tindak pidana Pemilihan dengan

membuat dan mengisi format laporan/temuan serta memberikan

nomor serta terhadap pelapor diberikan Surat Tanda Penerimaan

Laporan. Dalam menerima laporan/temuan tersebut, Panwaslih

Kabupaten harus didampingi dan dibantu oleh Penyidik Tindak

Pidana Pemilihan dan Jaksa yang tergabung dalam Sentra

Gakkumdu. Pendampingan tersebut dilakukan dengan identifikasi,

verifikasi, dan konsultasi terhadap laporan/temuan dugaan

pelanggaran Tindak Pidana Pemilihan. Selain melakukan

pendampingan, khusus untuk Penyidik Tindak Pidana Pemilihan

diberikan wewenang untuk melakukan Penyelidikan setelah

Panwaslih Kabupaten mengeluarkan surat perintah tugas untuk

melaksanakan Penyelidikan dan selanjutnya Penyidik Tindak Pidana

Pemilihan mengeluarkan Surat Perintah Penyelidikan berdasarkan

Surat Perintah Tugas tersebut.

Pengawas Pemilu, Penyidik Tindak Pidana Pemilihan dan

Jaksa pada Sentra Gakkumdu paling lama 1 x 24 (satu kali dua

puluh empat) jam terhitung sejak tanggal laporan/temuan diterima

oleh Pengawas Pemilu melakukan pembahasan pertama, yang

selanjutnya dituangkan dalam Berita Acara Pembahassan yang

ditandatangani oleh Pengawas Pemilu, Penyidik Tindak Pidana

Pemilihan, dan Jaksa. Pembahasan pertama tersebut dilakukan

untuk menemukan peristiwa pidana Pemilihan, mencari dan

mengupulkan bukti-bukti serta selanjutnya menentukan pasal yang

disangkakan terhadap peristiwa yang dilaporkan/ditemukan untuk

ditindaklanjuti dalam proses kajian pelanggaran Pemilihan oleh

Page 34: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

26

Pengawas Pemilu dan Penyelidikan oleh Penyidik Tindak Pidana

Pemilihan.

Setelah dilakukan pembahasan pertama, Panwaslu

melakukan kajian dugaan Tindak Pidana Pemilihan dengan

didampingi oleh Penyiidik Tindak Pidana Pemilihan dan Jaksa.

Dalam melaksanakan kajian, Pengawas Pemilu dapat mengundang

Pelapor, Terlapor, Saksi, dan/atau Ahli untuk dimintakan

keterangan dan/atau klarifikasi yang dilakukan di bawah sumpah,

untuk selanjutnya dituangkan dalam Berita Acara Klaifikasi.

Selanjutnya, hasil dari proses kajian pelanggaran Pemilihan oleh

Pengawas Pemilu berupa dokumen kajian laporan/temuan. Selain

itu, hasil penyelidikan oleh Penyidik Tindak Pidana Pemilihan

membuat Laporan Hasil Penyelidikan.

Proses penanganan dugaan tindak pidana Pemilihan

dilakukan paling lambat sampai 5 (lima) hari sejak diterimanya

laporan/temuan oleh Pengawas Pemilu. Selanjutnya setelah

dilakukan kajian, Pengaws Pemilu, Penyidik Tindak Pidana

Pemilihan dan Jaksa melakukan pembahasan kedua pada hari

kelima tersebut. Pembahasan kedua dilakukan untuk menentukan

laporan/atau temuan tersebut telah memenuhi unsur atau tidak

memenuhi unsur Tindak Pidana Pemilihan.

Setelah dilakukannya pembahasan kedua oleh Sentra

Gakkumdu, hasil pembahasan tersebut menjadi dasar Pengawas

Pemilu memutuskan laporan/temuan pada rapat pleno untuk

diteruskan ke tahap penyidikan atau dihentikan. Dalam hal hasil

rapat pleno laporan/temuan diteruskan ke tahap penyidikan,

Pengawas Pemilu meneruskan laporan/temuan tersebut kepada

Penyidik Tindak Pidana Pemilihan dan menerbitkan Surat Perintah

Tugas untuk melaksanakan Penyidikan yang ditandatangani oleh

Ketua Panwaslu Kabupaten/Kota. Namun jika hasil rapat pleno

memutuskan laporan/temuan penanganan pelanggaran Pemilihan

Page 35: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

27

dihentikan maka Pengawas Pemilu memberitahukan kepada Pelapor

dengan surat disertai dengan alasan penghentian.

Dalam hal laporan/temuan diteruskan ke tahap penyidikan,

Pengawas Pemilu meneruskan laporan/temuan tersebut kepada

Penyidik Tindak Pidana Pemilu disertai dengan berkas perkara yang

memuat surat pengantar, surat perintah tugas untuk melaksanakan

penyidikan yang dikeluarkan oleh pengawas pemilihan, daftar isi,

laporan/temuan dugaan Tindak Pidana Pemilihan, hasil kajian,

laporan hasil penyelidikan, surat undangan klarifikasi, berita acara

klarifikasi, berita acara klarifikasi di bawah sumpah, berita acara

pembahasan pertama, berita acara pembahasan kedua, daftar saksi

dan/atau ahli, daftar terlapor, daftar barang bukti, barang bukti,

dan Administratif penyelidikan. Setelah laporan/temuan diteruskan

ketahap penyidikan, Penyidik Tindak Pidana Pemilihan membuat

Administratif penerimaan penerusan laporan/temuan berupa

laporan polisi dengan pelapor yang telah melapor kepada pengawas

Pemilihan dan surat tanda bukti laporan. Selanjutnya Penyidik

Tindak Pidana Pemilihan dalam Sentra Gakkumdu berkoordinasi

dengan Sentra Pelayanan Kepolisian untuk mendapatkan nomor

registrasi laporan polisi.

Penyidik Tindak Pidana Pemilihan di Sentra Gakkumdu

melakukan Peyidikan setelah diterbitkannya Surat Pemberitahuan

Dimulainya Penyidikan (SPDP) oleh koordinator Sentra Gakkumdu

dari unsur kepolisian bersamaan dengan dikelarkannya Surat

Perintah Penyidikan. Penyidik Tindak Pidana Pemilihan

menyerahkan SPDP dan Administratif penyidikan lainnya yang telah

ditandatangani oleh Koordinator Sentra Gakkumdu dari unsur

kepolisian kepada Jaksa. Dalam melaksanakan tahap penyidikan,

Penyidik Tindak Pidana Pemilihan melakukan penyidikan paling

lama 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak penerusan

laporan/temuan yang diterima daeri pengawas Pemilihan dan/atau

Page 36: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

28

laporan Polisi dibuat. Jaksa pada Sentra Gakkumdu melakukan

pendampingan dan monitoring terhadap proses Penyidikan.

Setelah dilakukannya tahap penyidikan, Penyidik Tindak

Pidana Pemilihan menyampaikan hasil Penyidikan dalam

pembahasan ketiga yang dipimpin oleh ketua Koordinator Sentra

Gakkumdu Kabupaten/Kota pada waktu proses penyidikan, yang

menghasilkan kesimpulan pelimpahan kasus kepada Jaksa. Hasil

pembahasan ketiga dituangkan dalam berita acara pembahasan yang

ditandatangani oleh Pengawas Pemilu, Penyidik Tindak Pidana

Pemilihan dan Jaksa.

Selama 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak penerusan

laporan/temuan yang diterima oleh Pengawas Pemilihan dan/atau

laporan Polisi dibuat, Penyidik Tindak Pidana Pemilihan

menyampaikan hasil Penyidikan disertai berkas perkara kepada

Jaksa. Dalam hal hasil penyidikan belum lengkap, dalam waktu

paling lama 3 (tiga) hari kerja penuntut umum mengembalikan

berkas perkara kepada Penyidik Tindak Pidana Pemilihan dalam

Sentra Gakkumdu disertai petunjuk tentang hal yang harus

dilakukan untuk dilengkapi, yang hanya dilakukan 1 (satu) kali.

Setelah berkas dikembalikan oleh Jaksa, Penyidik Tindak Pidana

Pemilihan mengembalikan berkas perkara kepada Jaksa paling lama

3 (tiga) hari kerja sejak tanggal penerimaan berkas. Setelah berkas

perkara diterima oleh Jaksa dan dinyatakan lengkap Penyidik Tindak

Pidana Pemilihan menyerahkan tersangka dan barang bukti kepada

Jaksa.

Penuntut Umum melimpahkan berkas perkara kepada

Pengadilan Negeri paling lama 5 (lima) hari kerja terhitung sejak

berkas perkara diterima dari Penyidik Tindak Pidana Pemilihan dan

syarat pengantar pelimpahan yang ditandatangani oleh Pembina

Sentra Gakkumdu dari unsur Kejaksaan sesuai tingkatan.

Selanjutnya, Penuntut Umum membuat rencana dakwaan dan surat

Page 37: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

29

dakwaan, serta menyusun rencana penuntutan dan membuat surat

tuntutan yang dilaporkan kepada Pembina Sentra Gakkumdu dari

unsur Kejaksaan sesuai tingkatan. Tembusan surat dakwaan

tersebut disampaikan kepada Koordinator Sentra Gakkumdu unsur

kepolisian dan Pengawas Pemilu sesuai tingkatan.

Setelah putusan Pengadilan dibacakan, penuntut umum

melaporkan kepada Pembina Sentra Gakkumdu dari unsur

Kejaksaan, yang selanjutnya dilakukan pembahsan paling lama 1 x

24 jam setelah putusan Pengadilan dibacakan, dengan dihadiri oleh

Koordinator dari unsur Pengaws Pemilu, Koordinator dari unsur

Kepolisian, dan Koordinator dari unsur Kejaksaan sesuai tingkatan

guna mengambil sikap untuk dilakukan upaya hukum atau

menindaklanjuti putusan Pengadilan.

Dalam hal Penutut Umum mengajukan banding dan memori

banding paling lama 3 (tiga) hari setelah putusan dibacakan. Selain

itu, dalam hal terdakwa melakukan upaya hukum bandig terhadap

putusan Pengadilan, Penuntut Umum membuat kontra memori

banding. Selanjutnya, dalam hal putusan Pengadilan telah

berkekuatan hukum tetap, Jaksa pada Sentra Gakkumdu

melaksanakan putusan tersebut paling lamba 3 (tiga) hari setelah

putusan diterima oleh Jaksa dan dapat didampingi oleh Penyidik

Tindak Pidana Pemilihan dan Pengawas Pemilu.

Page 38: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

30

BAB IV

Persiapan Penindakan Pelanggaran Pada Penyelenggaraan Pemilu Tahun 2019

a. Penguatan Kapasitas dalam Penindakan Pelanggaran

Penguatan struktur kelembagaan pengawas pemilu

mempunyai arti penting tidak saja terhadap peningkatan peran dan

fungsi pengawas pemilihan di daerah, namun juga memberikan efek

positif terhadap aspek psikologis para pengawas di daerah yang

selama ini memiliki masalah kepercayaan diri dengan fungsi dan

kewenangannya yang bersifat ad-hoc. Perubahan status kelembagaan

Panwaslu yang kini bersifat tetap dan berubah nama menjadi

Bawaslu memunculkan tantangan baru pula berupa penyiapan dan

penguatan aspek sumber daya manusia.

Tahapan pemilihan sudah di depan mata dan banyak beban

tanggungjawab yang akan bertumpu di level kabupaten/kota di awal

tahapan, ditambah lagi belum terbentuknya lembaga sekertariat

yang harus dikepalai oleh pejabat setingkat eselon III. Kondisi ini

benar-benar memaksa lembaga ini untuk berjibaku dengan program-

program peningkatan kapasitas pengawas pemilihan dari level

menengah sampai ke tingkat bawah.

Tidak kalah pentingnya dalam upaya menekan persoalan

SDM yang sangat mungkin terjadi maka Bawaslu perlu menerapkan

sistem meritokrasi dengan mempertimbangkan aspek-aspek yang

dimiliki oleh calon-calon komisionernya yang akan direkrut di

daerah, seperti kemampuan teknis dan verbal, pengalaman, mental

kepengawasan, keahlian, dan terutama integritas. Kombinasi

gabungan berdasarkan bidang keilmuan atau latar pengalaman pada

unsur keanggotaan Bawaslu juga penting untuk diadaptasikan.

Bidang keahlian hukum, komunikasi, politik, kepemiluan,

pengalaman keorganisasian dan pengalaman birokrasi akan menjadi

Page 39: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

31

kombinasi yang ideal bila disesuaikan dengan kebutuhan divisi yang

ada.

Pelatihan Penyidik Anggota Gakkumdu Kabupaten telah

mengikuti 2 (dua) kali pelatihan yang dilaksanakan secara nasional 1

(satu) kali yang diikuti oleh Kasat Reskrim Polres Gayo Lues

sedangkan untuk pelatihan yang dilaksanakan oleh Panwaslih

Provinsi Aceh diikuti oleh 3 (tiga) orang anggota penyidik Polres

Kabupaten Gayo Lues.

Sedangkan untuk tingkat provinsi Aceh, peningkatan

kapasitas tim Sentra Gakkumdu telah beberapa kali dilaksanakan,

baik secara bersama-sama, maupun untuk masing-masing lembaga.

Sentra Gakkumdu di Kabupaten Gayo Lues juga Pernah

mengadakan beberapa kali pertemuan dan Rapat Koordinasi terkait

penguatan dan kapasitan dan mempersamakan pemahaman baik

dalam pencegahan maupun penindakan, khususnya pada

penanganan tindak pidana pemilu pada pemilu tahun 2019

Selain peningkatan kapasitas, personil sentra Gakkumdu Kabupaten

Gayo Lues juga membuat jadwal piket di sekretariat gakkumdu

untuk mendampingi penerimaan laporan pelanggaran pidana pemilu.

Page 40: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

32

BAB V

Penindakan Pelanggaran Pada Penyelenggaraan Pemilu Tahun 2019

a. Temuan Dugaan Pelanggaran Pemilu

Berdasarkan hasil pengawas seluruh jajaran pengawas

pemilu ada sejumlah temuan dugaan pelanggaran pemilu, baik

berupa dugaan pelanggaran Pidana, admnistrasi, dan pelanggaran

hukum lainnya.

Temuan oleh pengawas kabupaten dan kecamatan sebagian

besar tidak dapat diregister karena setelah dilakukan berbagai

tindakan pembuktian baik mengidentifikasi secara langsung ke

tempat kejadian dugaan pelanggaran dan melakukan klarifikasi

langsung dengan penduduk terdekat dengan tempat dugaan

terjadinya pelanggaran tidak ditemukannya bukti yang cukup untuk

memenuhi unsur formil dan materil, sehingga temuan dugaan

pelanggaran tersebut tidak dapat ditindaklanjuti oleh Panwaslih

Kabupaten Gayo Lues, sampai saat ini telah menangani temuan

dugaan dugaan pelanggaran sebanyak 10 (sepuluh) temuan. Kasus

pelanggaran pemilu tersebut terdiri dari:

1. Pelanggaran Administratif pemilu yang telah ditangani oleh

Panwaslih Kabupaten Gayo Lues sebanyak 4 kasus pelanggaran

pemilu;

2. Dugaan pelangaran tindak pidana pemilu berupa Politik Uang,

tindakan pemilih yang menguntungkan peserta pemilu dan

perusakan Alat peraga Kampanye yang ditemukan oleh Pengawas

Kecamatan sebanyak 5 temuan, terjadi di Kecamatan

Kutapanjang, Blangkejeren, Dabun Gelang dan Putri Betung dan;

3. Pelangaran perundang-undangan lainnya yaitu tentang Netralitas

ASN, adapun rincian jumlah keseluruhan pelanggaran Pemilu

2019 adalah sebagai berikut :

Page 41: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

No Kabupaten Kecamatan

Jumlah Temuan Yang di temukan

Ditemukan Dilimpahkan Ditangani sendiri

Pilleg Pilpres Pilleg PilPres Pilleg Pilpres

1 Gayo Lues Kutapanjang 3 ..... ....... ...... 3 .......

2 Blangkejeren 4 ....... ...... ..... 4 .......

3

Dabun Gelang 2 2

4 Blangpegayon 1 1

Total

10

10

Tabel 4.1 rincian jumlah keseluruhan pelanggaran Pemilu 2019

Page 42: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

34

No Kabupaten Kecamatan

Jumlah temuan

Total

Perencanaan

program dan

anggaran serta

penyusunan

Peratruran

Pelaksana

PemutPenindak

an an dan

Penyusunan

Daftar Pemilih

Penetapan

peserta Pemilu

Penetapan

Daerah Dapil

Pencalonan

Presiden dan Wakil

Presiden serta

Anggota DPR, DPD, dan

DPRD.

Kampanye

Pemilu

Masa Tenang

Pemungutan dan

Penghitungan Suara

Penetapan Hasil pemilu

Pengucapan

Sumpah /Janji

Presiden dan Wakil

Presiden serta

Anggota DPR, DPD, dan

DPRD

Pilleg

Pilpres

Pilleg

PilPres

Pilleg

Pilpres

Pilleg

Pilpres

Pilleg

PilPres

Pilleg

Pilpres

Pilleg

Pilpres

Pilleg

PilPres

Pilleg

Pilpres

Pilleg

Pilpres

Pilleg

PilPres

1 Gayo Lues Kutapanjang 3

2 Blangkejeren 2 2

3

Blangpegayon 1

4 Dabun Gelang 2

5

Total

2

7

1

Tabel 4.2. Rekapitulasi Temuan Dugaan Pelanggaran Pemilu Bawaslu Provinsi per Tahapan

Page 43: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

Berdasarkan tabel di atas, temuan pelanggaran pemilu paling

banyak terjadi adalah dugaan pelanggaran pada tahapan Kampanye

a. Temuan Pelanggaran Administasi Pemilu

Salah satu Sumber dugaan pelanggaran pemilu adalah

temuan yang merupakan hasil pengawasan Pengawas pemilu yang

mengandung dugaan pelanggaran, Khusus untuk "Penanganan

Administratif Pemilu," Bawaslu beserta jajaran berwenang dan dapat

menyelesaikan penanganan pelanggaran tersebut secara cepat.

Penanganan pelanggaran administratif secara cepat dapat

diselesaikan dua (2) hari terhitung sejak laporan diregistrasi dan

dapat diselesaikan di tempat kejadian dengan mempertimbangkan

kelayakan dan keamanan. Selain penanganan pelanggaran

administratif pemilu secara cepat, Bawaslu dalam hal ini Bawaslu

Kabupaten/Kota juga berwenang memutus pelanggaran

administratif pemilu dengan proses persidangan atau adjudikasi.

Adapun data pelanggaran Administratif pemilu yang bersumber dari

temuan adalah sebagai berikut :

Page 44: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

a. Temuan Panwaslu Kecamatan

No Kecamatan

Disampaikan kepada Bawaslu

Kabupaten/kota

Dihentikan Brdsr Putusan Pendahuluan

Bawaslu Kabupaten/Kot

a

Dilanjutkan Brdsr Putusan Pendahuluan

Bawaslu Kabupaten/K

ota

Putusan Bawaslu Kab/kota Terlapor Terbukti Bersalah

Putusan Bawaslu Kab/kota Terlapor

Tidak Terbukti Bersalah

Putusan Bawaslu Kab. Kota atas

Temuan Pengawas

Kecamatan ditindaklanjuti

Putusan Bawaslu Kabupaten/Kota

atas Temuan Panwascam tidak

ditindaklanjuti

Pilleg PilPre

s Pilleg

Pilpres

Pilleg Pilpre

s Pilleg

PilPres

Pilleg Pilpre

s Pilleg

Pilpres

Pilleg PilPres

1 Kutapanjang 1 1 1 1

2 Blangkejeren 1 1 1 1

3 Blangpegayon 1 1 1 1

Tabel 4.3. Temuan Administratif Pemilu oleh Panwaslu Kecamatan diteruskan kepada Bawaslu Kabupaten

Page 45: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

Pelanggaran Administratif pemilu yang ditangani oleh

Panwaslih Kabupaten Gayo Lues yang bersumber dari temuan dan

semuanya telah diputuskan dalam sidang Adjudikasi Pelanggaran

Pemilu yang dilaksanakan oleh Panwaslih Gayo Lues, adapun

putusan tersebut beragam, mulai dari pencoretan dari daftar calon,

peringatan, dan perbaikan terhadap prsedur. Salah satu temuan

Pelanggaran Administratif Pemilu yang berkaitan dengan pencalonan

diteruskan ke Panwaslih Provinsi Aceh dan diputus dalam sidang

adjudikasi Pelanggaran Administratif Pemilu dengan putusan

menerima permohonan Panwaslih Kabupaten Gayo Lues untuk

seluruhnya. Adapun rincian dari temuan pelanggaran pemilu

tersebut adalah sebagai berikut :

1. Pelanggaran Administratif Pemilu Oleh Partai Golkar Atas Nama

Nuraini, Calon Anggota DPRK Kabuten Gayo Lues Daerah

Pemilihan (Dapil) 1 Nomor Urut 9 Partai Golkar, yang masih

berstatus sebagai guru honorer pada SMPN Satu Atap Agusen

Kecamatan Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues.

Berdasarkan fakta, alat bukti dan klarifikasi terhadap sejumlah

saksi, dengan merujuk kepada ketentuan dalam peraturan

perundang-undangan yang berlaku, maka diduga telah terjadi

pelanggaran administratif pemilu yang dilakukan oleh Terlapor,

bahwa yang bersangkutan tidak mengajukan pengunduran diri

dari SMPN Satu Atap Agusen Kecamatan Blangkejeren

Kabupaten Gayo Lues pada saat pendaftaran Calon Anggota

DPRK Gayo Lues. Berdasarkan Pasal 2 Undang-Undang nomor

17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara meliputi : e.

Penerimaan Daerah; f. Pengeluaran Daerah berdasarkan

ketentuan tersebut tenaga honor daerah yang ditetapkan oleh

bupati Gayo Lues yang anggarannya termasuk kedalam salah

satu instansi yang dibiayai oleh APBK Gayo Lues;

Page 46: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

38

2. Pelanggaran Administratif Pemilu oleh Partai Persatuan

Pembangun Caleg DPRA Daerah Pemilihan 8 Aceh Nomor Urut 2

atas nama H. SYAMSUAR. pada tanggal 13 Maret 2019 H.

SYAMSUAR datang ke Desa Bener Untuk menghadiri Acara

enggenap (Musyawarah persiapan pesta sunat rasul) cucu Am.

Jemiah di Desa Bener Kecamatan Kutapanjang dengan

mengadakan Pertemuan tatap muka (kampanye) tanpa STTP dari

Kepolisian. Pada tanggal 14 Maret 2019 Pengawas Kecamatan

Kutapanjang meneruskan temuan dugaan pelanggaran tersebut

kepada Panwaslih Kabupaten.

Berdasarkan informasi tersebut Panwaslih Kabupaten Gayo Lues

menindaklanjuti dengan cara Sidang Acara Cepat Pelanggaran

Administratif Pemilu. Dalam pelaksanaan sidang Administratif

Cepat di pimpin oleh Majelis Tunggal yaitu Kordiv Penindakan

Pelanggaran atas nama Ali Nurdin,S.Kom. dengan Putusan

Cepat H. SYAMSUAR dinyatakan telah melanggar Pasal 22 ayat

(1) dan ayat (2) Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 23

Tahun 2018 tentang Kampanye Pemilihan Umum, Pasal 19,Pasal

45 ayat (1), dan Pasal 46 ayat (1) Ketentuan Peraturan Badan

Pengawas Pemilu Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2018

tentang Pengawasan Kampanye Pemilihan Umum. Berdasarkan

Pertimbangan Majelis Pemeriksa memutuskan, Menyatakan

Terlapor, terbukti secara sah dan menyakinkan melakukan

pelanggaran Administratif Pemilu, Menjatuhkan sanksi

administratif Kepada H.SYAMSUAR Caleg DPRA Partai PPP

Daerah Pemilihan 8 Aceh berupa Peringatan Tertulis;

3. Pemungutan Suara di TPS 01 Kampung Cinta Maju, berdasarkan

pemeriksaan dan penelitian Pengawas TPS proses pelaksanaan

pemungutan dan penghitungan suara tidak dilakukan menurut

tata cara yang ditetapkan dalam ketentuan Peraturan

Perundang-Undangan. Bahwa telah terjadi pelanggaran pemilu

Page 47: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

39

pada tahapan pemungutan suara berupa pemberian kertaas

suara sebanyak 5 (lima) lembar kepada pemilih yang masuk

dalam Daftar Pemilih Tambahan (DPTb). Oleh Panwaslih

Kabupaten Gayo Lues di tindaklanjuti berupa pemberian sanksi

perbaikan terhadap tata cara dan prosedur pemungutan suara.

b. Temuan Panwaslih Kabupaten Gayo Lues

Pelanggaran Administratif Pemilu yang ditemukan pada tangga

24 Januari 2019 oleh Sulaiman (Ketua Panitia Pengawas Pemilihan

Kabupaten Gayo Lues), Ali Nurdin (Anggota Panitia Panwaslih

Kabupaten Gayo Lues) dan Hajizah Ritonga (Anggota Panitia

Panwaslih Kabupaten Gayo Lues) Terhadap Ahmad Zaini Calon Tetap

Partai Daerah Aceh Caleg DPRA pada pemilu tahun 2019

Berdasarkan Keputusan Komisi Independen Pemilihan Aceh Nomor

53/PL.01.4-Kpt/11/Prov/XII/2018 Tentang Perubahan Atas

Keputusan Komisi Independen Pemilihan Aceh Nomor 41/PL.01.4-

Kpt./11/Prov/IX/2018 Tentang Penetapan Daftar Caloon Tetap

Anggota DPRA Pemilu tahun 2019 yang diumumkan dalam

Pengumuman KIP Aceh Nomor : 11/PL.01.4.Pu/11/Prov/IX/2018

Tentang Pengumuman Daftar Calon Tetap Anggota Dewan

Perwakilan Rakyat Aceh Pemilihan Umum Tahun 2019 di situs resmi

Komisi Independen Pemilihan Provinsi Aceh yaitu

https://kip.acehprov.go.id/pengumuman-daftar-calon-tetap-dct-

dpra/;

Berdasarkan hasil Rapat Pleno Panwaslih Kabupaten Gayo

Lues, setelah melakukan investigasi dan pengumpulan data

didapatkan dugaan pelanggaran administratif pemilu dan telah

ditindak lanjuti sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku. Bahwa berdasarkan fakta dan hasil pengawasan dan

klarifikasi terhadap saksi maka Terlapor diduga telah melanggar

Pasal 240 ayat (1) huruf k Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017

Page 48: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

40

tentang Pemilihan Umum, Pasal 7 ayat (1) huruf n PKPU Nomor 20

Tahun 2018 tentang Pencalonan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat,

Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Provinsi, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota

Page 49: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

No Kabupaten

Total Plgr Administrat

if

Disampaikan kepada Bawaslu Provinsi

Dihentikan Brdsr

Putusan Pendahulu

an Bawaslu provinsi

Dilanjutkan Brdsr Putusan

Pendahuluan

Bawaslu Provinsi

Putusan Bawaslu Provinsi Terlapor Terbukti Bersalah

Putusan Bawaslu Provinsi Terlapor

Tidak Terbukti Bersalah

Putusan Bawaslu Provinsi

atas Temuan

Kabupaten/Kota

ditindaklanjuti

Putusan Bawaslu Provinsi

atas Temuan

Kabupaten/Kota tidak ditindaklan

juti

Pilleg

Pilpres

Pilleg

PilPres

Pilleg

Pilpres

Pilleg

Pilpres

Pilleg

PilPres

Pilleg

Pilpres

Pilleg

Pilpres

Pilleg

PilPres

1 Gayo Lues 1 1 1 1

Tabel 4.4. Temuan Pelanggaran Panwaslih Kabupaten Gayo Lues

Page 50: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

Temuan Pelanggaran Administratif pemilu selama

pelaksanaan tahapan pemilu tahun 2019 berjumlah 4 diantaranya: 2

yang terjadi pada tahapan Pencalonan, 1 pada Tahapan Kampanye,

dan 1 pada Tahapan Pungut Hitung.

b. Temuan Pelanggaran Tindak Pidana Pemilu

Jajaran Panwaslih Kabupaten Gayo Lues memperoleh

beberapa Temuan Dugaan tindak pidana pemilu selama pelaksanaan

tahapan pemilu tahun 2019 berupa perusakan Alat Peraga

Kampanye, namun berdasarkan hasil investigasi tidak dapat

diteruskan karena tidak memenuhi beberapa ketentuan syarat formil

dan materil dari temuan tersebut. Adapun sebarannya yaitu : di

Kecamatan Kutapanjang 1 (satu) pelanggaran, Kecamatan

Blangkejeren 1 (satu) pelanggaran, kecamatan Dabun Gelang 1 (satu)

pelanggaran dan di Kecamatan Putri Betung 2 (dua) pelanggaran.

Page 51: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

c. Temuan Pelanggaran Hukum Lainnya

No Kabupaten Kecamatan

Total Temuan Pelanggaran

Hukum lainnya

Diteruskan kepada Instansi yang berwenang

Rekomendasi ditindaklanjuti oleh instansi

terkait

Rekomendasi tidak

ditindaklanjuti oleh instansi

terkait

Pilleg Pilpres Pilleg PilPres Pilleg PilPres Pilleg Pilpres

1 Gayo Lues Kutapanjang 1

1

1

1

2

Tabel 4.5. Tabel Temuan Bawaslu Kabupaten Kota tentang pelanggaran Hukum Lainnya

Page 52: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

Temuan Pelanggaran pelanggaran hukum lainnya selama

pelaksanaan tahapan pemilu tahun 2019 berjumlah 1 pelanggaran

yang terjadi pada tahapan Kampanye. Pelanggaran tersebut terjadi

berupa pelanggaran terhadap netralitas Pegawai Negeri Sipil.

Panwaslih Kabupaten Gayo Lues telah merekomendasikan kepada

KASN dengan Surat Nomor : 015/K.Bawaslu.AC-

14/HM.02.00/III/2019 hal: Penerusan Netralitas ASN untuk dapat

ditindaklanjuti.

Diagram 4.1. Penerimaan Laporan Pelanggaran Pemilihan Anggota

DPR, DPD dan DPRD

f. Laporan Dugaan Pelanggaran Pemilu

Merujuk kepada ketentuan Pasal 1 angka 26 Perbawaslu No.

7 Tahun 2018 mengatur definisi dari laporan pelanggaran Pemilihan

Umum. Laporan yang dimaksud adalah laporan langsung Warga

Negara Indonesia yang mempunyai hak pilih, Peserta Pemilu, atau

pemantau Pemilu kepada Bawaslu dan/atau Bawaslu

Kabupaten/Kota, Panwaslu Kecamatan, Panwaslu Kelurahan/Desa,

Panwaslu LN, dan/atau Pengawas TPS pada setiap tahapan

Penyelenggaraan Pemilu.

0

0,2

0,4

0,6

0,8

1

KabupatenGayo Lues

KecamatanKutapanjang

1 1

Jumlah

Jumlah

Page 53: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

45

Atas dasar itu, sumber informasi dari laporan adalah pihak

eksternal di luar Bawaslu secara institusi. Orang yang berhak

melakukan pelaporan terhadap adanya dugaan pelanggaran pemilu

menurut Perbawaslu ini terdiri dari warga negara Indonesia yang

mempunyai hak pilih, kemudian para pemantau pemilu, ataupun

peserta pemilu. Pada tahap menyampaikan laporan, para pelapor

sebagaimana yang telah disebutkan, dapat didampingi oleh kuasa

yang telah menerima surat kuasa dari pelapor. Waktu pelaporan

disampaikan kepada Bawaslu Sejak waktu dugaan pelanggaran

diketahui terjadi oleh pelapor, maka terdapat rentang waktu

maksimal 7 hari diberikan kepada pelapor maupun kuasanya untuk

menyampaikan laporan tersebut kepada Bawaslu. Setelah waktu 7

hari tersebut, apabila baru disampaikan laporan dugaan pelanggaran

sebagaimana yang diketahui, Bawaslu tidak dapat lagi memproses

laporan tersebut.

Berdasarkan ketentuan Perbawaslu No. 7 Tahun 2018,

tahapan penanganan laporan tersebut pertama-tama diterima secara

langsung di kantor pengawas pemilu dengan dituangkan ke dalam

formulir B.1. Formulir tersebut diisi berdasarkan keterangan pelapor

secara rinci dan lengkap. Pada saat pengisian formulir tersebut,

pihak pelapor wajib melengkapi dan menyertakan fotokopi kartu

tanda penduduk elektronik atau kartu identitas lainnya.

Pelapor kemudian menandatangani formulir penerimaan

laporan dugaan pelanggaran pemilu untuk kemudian diserahkan

kepada petugas yang menerima laporan. Petugas tersebut kemudian

membuatkan tanda bukti penerimaan laporan dugaan pelanggaran

dalam 2 rangkap yang dituangkan dalam formulir model B.3.

Terakhir, petugas penerima laporan kemudian memberikan satu

rangkap tanda bukti penerimaan laporan dan satu rangkap lainnya

dipegang oleh pengawas.

Page 54: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

46

Pasal 17 Perbawaslu No. 7 Tahun 2018 mengatur durasi

penanganan temuan maupun laporan dugaan pelanggaran pemilu.

Bawaslu pada setiap tahapan dalam memutuskan untuk

menindaklanjuti atau tidak menindaklanjuti temuan maupun

laporan dugaan pelanggaran, paling lama 7 hari kerja setelah

diterima dan diregistrasi. Apabila terhadap temuan maupun laporan

tersebut, dibutuhkan adanya keterangan tambahan mengenai tindak

lanjut, maka terhadap keterangan tambahan dan kajiannya

diberikan waktu paling lama 14 hari kerja setelah diterima dan

diregistrasi.

Selanjutnya dalam proses pengkajian terhadap temuan

maupun laporan dugaan pelanggaran, Bawaslu di semua tingkatan

dapat melakukan klarifikasi terhadap pelapor, terlapor, maupun

pihak yang diduga sebagai pelaku pelanggaran, saksi, atau ahli

untuk didengar keterangannya. Keterangan tersebut dituangkan

dalam berita acara klarifikasi sebagaimana formulir berita acara

klarifikasi.

Selanjutnya, terhadap hasil kajian terhadap temuan atau

laporan dugaan pelanggaran seagaimana yang diatur dalam

Peraturan Bawaslu, digunakan untuk menentukan sejumlah

kategori. Mulai dari ada tidaknya pelanggaran kode etik

penyelenggara pemilu, tindak pidana pemilu, pelanggaran

administratif pemilu, pelanggaran peraturan perundang-undangan

lainnya atau bukan pelanggaran.

Sepanjang pelaksanaan tahapan pemilu 2019 Panwaslih

Kabupaten Gayo Lues mendalami 2 (dua) laporan pelanggaran

pemilu berupa tindak pidana pemilu yang terjadi di kecamatan

Pantan Cuaca dan Dabu Gelang. Adapun rekapitulasi jumlah

laporan pelanggaran pemilu dapat diuraikan sebagai berikut :

Page 55: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

47

Page 56: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

No Kabu paten

Kecamatan

Jumlah Laporan

Total

Perencanaan program dan

anggaran serta

penyusunan Peratruran Pelaksana

PemutPenindak

an an dan

Penyusunan

Daftar Pemilih

Penetapan

peserta Pemilu

Penetapan

Daerah Dapil

Pencalonan Presiden

dan Wakil Presiden

serta Anggota

DPR, DPD, dan DPRD.

Kampanye

Pemilu

Masa Tenang

Pemungutan dan

Penghitungan Suara

Penetapan Hasil pemilu

Pengucapan Sumpah /Janji Presiden dan

Wakil Presiden serta Anggota DPR,

DPD, dan DPRD

Pilleg

Pilpres

Pilleg

PilPres Pilleg

Pilpres

Pilleg

Pilpres

Pilleg

PilPres

Pilleg

Pilpres Pilleg

Pilpres

Pilleg

PilPres

Pilleg

Pilpres

Pilleg

Pilpres

Pilleg

PilPres

1 GAYO LUES Pantan Cuaca 1

1

2 Dabun Gelang 1

1

3 dst.....

Total

1

1

Tabel 4.6. Rekapitulasi Laporan Dugaan Pelanggaran Pemilihan Umum Per Tahapan

Page 57: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

49

Diagram 4.2. Penerimaan Laporan Pelanggaran Pemilihan Anggota DPR, DPD dan DPRD

Diagram 4.3. Diagram Pelapor Dugaan pelanggaran Pemilu

2

0

Pemilihan Anggota DPR, DPD dan DPRD

Ditangani

Dilimpahkan

0

0,5

1

Provinsi Aceh KabupatenGayo Lues

Kabupaten... Kabupaten...

WNI

Peserta

Pemantau

Page 58: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

50

Diagram 4.4. Penerimaan Laporan Pelanggaran Pemilu oleh Kabupaten

g. Laporan Pelanggaran Dugaan Tindak Pidana Pemilu

No Provinsi Kabupaten Tim Kampanye

Calon Legislatif

Calon Presiden

Calon Wakil

Presiden Masyakarat ASN Pejabat dst

1 Aceh Gayo Lues 1

1 2 3

Jumlah 1

1 Tabel 4.6. Kecenderungan Pelaku Tindak Pidana Pemilu

0

0,5

1

1,5

2

2,5

Kabupaten GayoLues

KecamatanPantan Cuaca

KecamatanDabun Gelang

Jumlah Laporan

Jumlah Laporan

Page 59: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

51

Diagram 4.5. Jumlah Laporan Tindak Pidana Pemilu

0

0,5

1

1,5

2

2,5

KabupatenGAYO LUES

KecamatanPantan Cuaca

KecamatanDabun Gelang

Jumlah Laporan Tindak Pidana Pemilu

Jumlah Laporan Pidana

Page 60: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

52

Diagram 4.6. Laporan dugaan Pelanggaran hukum Lainnya

Diagram 4.7. tindak lanjut instansi terkait atas Rekomendasi Bawaslu yang bersumber dari Laporan

1 1

0 0 0

0,2

0,4

0,6

0,8

1

1,2

Provinsi Aceh Kabupaten GayoLues

Pileg

Pilpres

0

0,2

0,4

0,6

0,8

1

KabupatenGayo Lues

KecamatanKutapanjang

1 1

Pilleg

Pilpres

Page 61: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

53

Diagram 4.8. Penghentian Penanganan Temuan Tindak Pidana Pemilu oleh Gakkumdu pada Pembahasan I dan II

1 1

0 0 0

0,2

0,4

0,6

0,8

1

1,2

Provinsi Aceh Kabupaten GayoLues

Pileg

Pilpres

Page 62: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

Laporan Pelanggaran tindak pidana pemilu selama

pelaksanaan tahapan pemilu tahun 2019 berjumlah 2 (dua)

Pelanggran, 1 (satu) pelanggaran yang dapat diregistrasikan dan 1

(satu) pelanggran yang tidak dapat diregistrsi karena berdasarkan

hasil rapat Pleno Panwaslih Kabupaten Gayo Lues Pelanggaran

Tersebut tidak memenuhi unsur Formil Laporan.

h. Supervisi Dan Pendampingan penanganan Dugaan

Pelanggaran Pemilu

Dalam pelaksanaan supervisi dan monitoring penanganan

Dugaan Pelanggaran Pemilu ini Pimpinan Panwaslih Kabupaten

Gayo Lues, memberikan beberapa Penguatan dan masukkan

kepada Ketua dan Anggota Panwaslu Kecamatan diantaranya,

Pengawas Wajib menerima masukkan baik terkait dengan informasi

awal dugaan pelanggaran pemilu maupun masukan lainnya dari

pihak manapun, selama masukkan tersebut tidak bertentangan

dengan aturan dan Perundang-undangan yang berlaku. Setiap

Laporan yang dilaporkan baik oleh masyarakat maupun oleh

peserta pemilihan/Pemilu harus memenuhi syarat formil dan syarat

materil serta unsur-unsur yang telah diatur dalam aturan

Pemilihan dan Pemilihan Umum. Dalam menjalankan proses

penanganan pelanggaran Panitia pengawas Pemilihan Umum

jangan diintervensi oleh pihak manapun, harus sesuai dengan

prosedur dalam melaksanakan peraturan dan undang-undang

tentang Pemilihan (Independent). Dalam menjalankan penegakkan

hukum harus menjaga kesolidan sesama anggota dan sesama

penegak hukum (Panitia Pengawas Pemilihan Umum, Kepolisian,

Kejaksaan = Anggota Sentra Gakkumdu). Panitia Pengawas

Pemilihan UmumKabupaten/Kota harus mampu berkoordinasi,

baik kepada Komisioner/ Koordinator Divisi maupun juga kepada

Page 63: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

55

staf sekretariat terkait dengan permasalahan yang ada didaerah

masing-masing.

i. Tindak Lanjut Penindakan Pelanggaran Pemilu

o Tindak Lanjut KIP Aceh berkenaan dengan putusan Panwaslih

Provinsi Aceh dengan Nomor :

003/TM/PL/ADM/PROV/01.00/II/2019 yang ditindaklajuti

oleh KIP Provinsi Aceh dengan surat Nomor : 284/PY.01.1-

SD/11/Prov/II/2019 dari KIP Provinsi Aceh tertanggal 15

Februari 2019 Prihal : Tindak lanjut putusan Panwaslih

Provinsi Aceh Nomor : 003/TM/PL/ADM/PROV/01.00/II/2019

dan KIP Provinsi Aceh Membatalkan Ahmad Zaini sebagai

Anggota Calon DPR Aceh Daerah Pemilihan 8 nomor Urut 5

dari Partai Daerah aceh (PDA) yang tertuang dalam Daftar

Calon Tetap (DCT) Anggota DPR Aceh pada Pemilihan Umum

tahun 2019.

o Tindak Lanjut KIP Gayo Lues

1. KIP Gayo Lues Membatalkan Nuraini,S.Pd sebagai Anggota

Calon DPRK Gayo Lues dari Partai Golkar Daerah Pemilihan

1 yang tertuang dalam Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota

DPRK Gayo Lues pada Pemilihan Umum tahun 2019.

2. Tindak lanjut KIP Kabupaten Gayo Lues terhadap

rekomendasi yang disampaikan oleh PTPS TPS 01 Desa

Cinta maju Kecamatan Blangpegayo Kepada KPPS untuk

disampaikan Ke KIP Kabupaten Gayo Lues melalui PPK,

maka KIP Kabupaten Gayo Lues berdasarkan Keputusan

KIP menindaklanjuti rekomendasi PTPS tersebut untuk

dilaksanakannya Pemungutan suara ulang di TPS 01 Desa

cinta Maju Kecamatan Blangpegayon

o Tindak Lanjut Pelanggaran Hukum Lainnya

Dugaan Pelanggaran Pemilu Pemberian Barang Berupa kain

sarung berlogo Partai Golkar oleh Pegawai Negeri Sipil sekaligus

Page 64: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

56

Sekretaris Panitia Pemungutan Suara untuk tampil dalam acara

Musrenbang Kecamatan Kutapanjang yang diduga dilakukan oleh

Sdr. SELAMAT yakni Kepala SD Negeri 7 Kutapanjang dan sekali

gus sebagai pembina Tari Saman di Kampung Rikit Dekat

Kecamatan Kutapanjang Kabupaten Gayo Lues. Bahwa terhadap

dugaan pelanggaran ini telah direkomendasikan kepada KASN

karena sudah melanggar azaz netralitas Pegawai Negeri Sipil. Oleh

KASN ditindaklanjuti dengan pemberian sansi sedang kepada

terlapor.

Page 65: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

57

BAB VI

Hambatan, Dan Capaian Penindakan Pelanggaran Pada Penyelenggaraan Pemilu Tahun 2019

a. Hambatan dan kendala Penindakan Pelanggaran oleh

Panwaslih

Kabupaten Gayo Lues, Pada Penyelenggaraan Pemilu Tahun

2019 Persoalan itu terutama menyangkut dosis kewenangan antara

komisioner dan sekertariat lembaga yang kadang-kadang saling

bergesekan. Hal ini diakibatkan oleh lemahnya pola komunikasi dan

pemahaman terhadap wilayah kewenangan dan tanggung jawab

masing-masing unsur. Bila tanggung jawab fungsional sekertariat

dapat terkontrol dengan baik sehingga dapat dijalankan dengan

tepat sesuai ketentuan maka tentunya akan cukup mendukung

stabilitas kelembagaan yang diharapkan. Begitupun sebaliknya bila

style leadership unsur-unsur pimpinan lembaga mampu

menciptakan pola komunikasi dan koordinasi yang lebih luwes maka

tentu saja akan memberi kontribusi bagi terwujudnya suasana

internal kelembagaan yang kondusif.

Problem berikutnya juga adalah birokrasi sekertariat Bawaslu

di daerah masih didominasi oleh staf pegawai yang diperbantukan

oleh pemerintah daerah otonom. Kondisi ini membuka celah besar

bagi elit dan aktor-aktor politik untuk memanfaatkannya demi

kepentingan politik. Para staf yang ditempatkan oleh pemerintah

daerah di lembaga Bawaslu memiliki kecenderugan untuk

meng’komoditas’kan loyalitas mereka dengan materi atau jabatan

kepada pihak-pihak tertentu.

Beberapa kendala dan hambatan dalam penindakan

pelanggaran pemilu 2019, yaitu :

Page 66: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

58

a. Lemahnya pencatatan laporan hasil pengawasan (Form A) yang

dilakukan dilakukan oleh Divisi Pengawasan, sehingga

pengawasan aktif yang dilakukan terhadap kegiatan

pelaksanaan tahapan baik yang dilakukan oleh KIP Kabupaten

Gayo Lues, maupun kegiatan peserta pemilu tidak bisa

dilakukan telaahan secara mendetil terhadap indikasi dugaan

pelanggaran pemilu.

b. Masih sangat minimnya pembahasan hasil pengawasan dalam

rapat pleno Panwaslih Kabupaten Gayo Lues, sehingga temuan

pelanggaran tidak dibahas dengan baik.

c. Masih adanya kekosongan hukum dan regulasi yang berkaitan

dengan kewenangan antar divisi dalam menindaklanjuti

indikasi awal dugaan pelanggaran, sebagai contoh sejauh

mana peran divisi Pengawasan dalam melaksanakan

investigasi informasi awal untuk disampaikan dalam rapat

pleno.

d. Penting untuk memperkuat peran Bawaslu tidak hanya

melakukan proses pengawasan. Juga melakukan proses

penyidikan hingga penuntutan. Namun karena sifat pemilu

yang sekali dalam lima tahun, bawaslu dapat mengangkat

penyidik dan penuntut umum sementara. Penyidik dan

penuntut umum dapat direkrut dari unsur kepolisian dan

kejaksaan. Atau menyerahkan pelanggaran tindak pidana

pemilu ke kepolisian dengan catatan adanya peningkatan

kapasitas kepolisian dalam masalah- masalah kepemiluan dan

dilakukan pada unit khusus.

e. Perubahan regulasi tentang pengertian kampanye, peserta

kampanye, juru kampanye, yang mengakomodir pihak-pihak

yang diindikasikan ikut terlibat sebagai pelanggar, karena

dalam UU Pemilu ada pihak yang mendominasi pelanggara

tetapi tidak bisa dikenakan pasal pidana, seperti money politik

Page 67: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

59

yang dilakukan oleh seseorang yang tidak masuk dalam SK

Tim kampanye dan tidak dilaksanakan dalam kegiatan

kampanye.

f. Perubahan regulasi terhadap jangka waktu pelaporan tindak

pidana pemilu yang harus disesuaikan dengan prinsip hukum

pidana. Jangka waktu pelaporan tindak pidana pemilu

hendaknya dihapuskan, kemudian diberlakuan daluarsa

sesuai aturan umum pidana yang berlaku.

g. Faktor gegografis yang berjauhan sehingga sulit untuk akses

transportasi dalam melakukan investigasi dan klarifikasi saksi

dan terlapor

h. Faktor komunikasi yang terhambat karena sebagian besar

wilayah Kabupaten Gayo Lues tidak terjangkau sinyak

komunikasi dengan baik.

b. Keberhasilan (capaian) Penindakan Pelanggaran oleh Panwaslih Kabupaten Gayo Lues Pada Penyelenggaraan Pemilu

Tahun 2019

a. Terselesaikannya sengketa antara partai Aceh Dengan KIP

Gayo Lues berkaitan dengan penetapan Daftar Calon

Sementara (DCS) pada tahap mediasi. Dalam sengketa ini,

menurut KIP Gayo Lues, Calon dari Partai Aceh tidak

melengkapi dokumen pengunduran dirinya dari jabatan kepala

Desa, sedangkan menurut Partai Aceh sudah melengkapi,

bahkan sudah disampaikan ke Bagian Tata Pemerintahan

Setdakab Gayo Lues, sehingga dengan tidak dicantumkan

dalam Daftar Calon Sementara, Partai Aceh mengajukan

gugatan Sengketa Proses kepada Panwaslih Kabupaten Gayo

Lues. Dalam menyelesaikan sengketa ini, Panwaslih

Kabupaten Gayo Lues menindaklanjuti dengan

mempertumukan kedua belah pihak (mediasi), dalam proses

Page 68: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

60

penyelsaian ini disepakati oleh kedua belah pihak untuk

diselesaikan, karena KIP Kabupaten Gayo Lues memandang

kebenaran dan keabsahan proses pengunduran diri dari calon

yang bersangkutan.

b. Temuan pelanggaran atas nama Nuraini,S.Pd. calon Anggota

DPRK dari Partai Golkar Atas Nama Nuraini, Calon Anggota

DPRK Kabuten Gayo Lues Daerah Pemilihan (Dapil) 1 Nomor

Urut 9 Partai Golkar, yang masih berstatus sebagai guru

honorer pada SMPN Satu Atap Agusen Kecamatan

Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues. Berdasarkan fakta, alat

bukti dan klarifikasi terhadap sejumlah saksi, dengan merujuk

kepada ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang

berlaku, maka diduga telah terjadi pelanggaran administratif

pemilu yang dilakukan oleh Terlapor, bahwa yang

bersangkutan tidak mengajukan pengunduran diri dari SMPN

Satu Atap Agusen Kecamatan Blangkejeren Kabupaten Gayo

Lues pada saat pendaftaran Calon Anggota DPRK Gayo Lues.

Berdasarkan Pasal 2 Undang-Undang nomor 17 Tahun 2003

tentang Keuangan Negara meliputi : e. Penerimaan Daerah; f.

Pengeluaran Daerah berdasarkan ketentuan tersebut tenaga

honor daerah yang ditetapkan oleh bupati Gayo Lues yang

anggarannya termasuk kedalam salah satu instansi yang

dibiayai oleh APBK Gayo Lues. Dalam putusan sidang

adjudikasi Panwaslih Kabupaten Gayo Lues, memutuskan

memerintahkan KIP Kabupatenb Gayo Lues mencoret

Nuraini,S.Pd. dari Daftar Calon Tetap (DCT)

c. Pelanggaran Administratif Pemilu oleh Partai Persatuan

Pembangun Caleg DPRA Daerah Pemilihan 8 Aceh Nomor Urut

2 atas nama H. SYAMSUAR. pada tanggal 13 Maret 2019 H.

SYAMSUAR datang ke Desa Bener Untuk menghadiri Acara

enggenap (Musyawarah persiapan pesta sunat rasul) cucu Am.

Page 69: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

61

Jemiah di Desa Bener Kecamatan Kutapanjang dengan

mengadakan Pertemuan tatap muka (kampanye) tanpa STTP

dari Kepolisian. Pada tanggal 14 Maret 2019 Pengawas

Kecamatan Kutapanjang meneruskan temuan dugaan

pelanggaran tersebut kepada Panwaslih Kabupaten.

Berdasarkan informasi tersebut Panwaslih Kabupaten Gayo

Lues menindaklanjuti dengan cara Sidang Acara Cepat

Pelanggaran Administratif Pemilu. Dalam pelaksanaan sidang

Administratif Cepat di pimpin oleh Majelis Tunggal yaitu Kordiv

Penindakan Pelanggaran atas nama Ali Nurdin,S.Kom. dengan

Putusan Cepat H. SYAMSUAR dinyatakan telah melanggar

Pasal 22 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan Komisi Pemilihan

Umum Nomor 23 Tahun 2018 tentang Kampanye Pemilihan

Umum, Pasal 19,Pasal 45 ayat (1), dan Pasal 46 ayat (1)

Ketentuan Peraturan Badan Pengawas Pemilu Republik

Indonesia Nomor 28 tahun 2018 tentang Pengawasan

Kampanye Pemilihan Umum. Berdasarkan Pertimbangan

Majelis Pemeriksa memutuskan, Menyatakan Terlapor,

terbukti secara sah dan menyakinkan melakukan pelanggaran

Administratif Pemilu, Menjatuhkan sanksi administratif

Kepada H. SYAMSUAR Caleg DPRA Partai PPP Daerah

Pemilihan 8 Aceh berupa Peringatan Tertulis.

Dengan dijatuhkannya sanksi ini, H. SYAMSUAR mulai taat

pada peraturan dan ketentuan kampanye rapat tatap muka

dan pertemuan terbatas, sehingga selalu membuat surat

pemberitahuan kepada kepolisian dalam setiap kegiatannya.

d. Pada tahapan Pemungutan Suara di TPS 01 Kampung Cinta

Maju, berdasarkan pemeriksaan dan penelitian Pengawas TPS

proses pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara

tidak dilakukan menurut tata cara yang ditetapkan dalam

ketentuan Peraturan Perundang-Undangan. Bahwa telah

Page 70: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

62

terjadi pelanggaran pemilu pada tahapan pemungutan suara

berupa pemberian kertaas suara sebanyak 5 (lima) lembar

kepada pemilih yang masuk dalam Daftar Pemilih Tambahan

(DPTb). Oleh Panwaslih Kabupaten Gayo Lues di tindaklanjuti

dalam sidang Pelanggaran Administratif Cepat dan dijatuhkan

sanksi berupa perbaikan terhadap tata cara dan prosedur

pemungutan suara

e. Pelanggaran Administratif Pemilu yang ditemukan pada tangga

24 Januari 2019 Terhadap Ahmad Zaini Calon Tetap Partai

Daerah Aceh Caleg DPRA pada pemilu tahun 2019, masih

menjabat sebagai anggota MPU yang sumber anggarannya dari

APBK Gayo Lues. Berdasarkan hasil Rapat Pleno Panwaslih

Kabupaten Gayo Lues, setelah melakukan investigasi dan

pengumpulan data didapatkan dugaan pelanggaran

administratif pemilu dan diteruskan ke Panwaslih Provinsi

Aceh untuk ditindaklanjuti dalam sidang adjudikasi

pelanggaran Administratif pemilu, dan oleh Panwaslih Provinsi

Aceh dijatuhkan sanksi berupa pencoretan yang bersangkutan

dari Daftar Calon Tetap

f. Temuan Pelanggaran pelanggaran hukum lainnya selama

pelaksanaan tahapan pemilu tahun 2019 berjumlah 1

pelanggaran yang terjadi pada tahapan Kampanye.

Pelanggaran tersebut terjadi berupa pelanggaran terhadap

netralitas Pegawai Negeri Sipil. Panwaslih Kabupaten Gayo

Lues telah merekomendasikan kepada KASN dengan Surat

Nomor : 015/K.Bawaslu.AC-14/HM.02.00/III/2019 hal:

Penerusan Netralitas ASN untuk dapat ditindaklanjuti, dan

oleh KASN diberikan sanksi sedang dan pembinaan disiplin

Pegawai Negeri Sipil.

Page 71: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

63

BAB VII

PENUTUP

a. Kesimpulan

Penyelesaian pelanggaran Pemilu adalah melalui Badan

Pengawas Pemilu (Bawaslu) sesuai dengan tingkatannya sebagai

lembaga yang memiliki kewenangan melakukan pengawasan

terhadap setiap tahapan pelaksanaan Pemilu.

Pintu masuk utama pelanggaran sendiri terdapat dua arah,

yaitu bersumber dari temuan dan laporan. Temuan itu sendiri

merupakan hasil dari pengawasan aktif pengawas pemilu dalam

setiap tahapan yang memiliki unsur pelanggaran dan dilakukan

investigasi untuk pendalamannya.

Dalam melaksanakan pengawasan, seluruh jajaran Panwaslih

Kabupaten Gayo Lues hendaknya aktif dalam menyampaikan

informasi dugaan pelanggaran pemilu, terutama dalam rapat rutin

Ketua dan Anggota Panwaslih Kabupaten Gayo Lues.

Temuan merupakan sumber utama perolehan kasus dugaan

pelanggaran, sebagai mana disampaikan dalam laporan ini, sebagai

perbandingan dengan laporan pelanggaran dari pihak eksternal,

laporan pelanggaran pemilu banyak kendala yang menyebabkan

sehingga faktor di luar pengawas pemilu enggan untuk

menyampaikan laporannya, semisal adanya intimidasi, keengganan

menjalani birokrasi dalam melapor, faktor jarak tempuh, biaya

transportasi, bukti yang kurang, keengganan saksi, faktor internal

partai, faktor sosial di masyarakat, dan lain-lain, sehingga banyak

pelanggaran yang diketahui oleh masyarakat secara umum akan

tetapi tidak dilaporkan kepada pengawas pemilu, dan ini

penghambat utama sehingga dalam laporan ini Panwaslih Kabupaten

Gayo Lues hanya mendapatkan 2 (dua) laporan pelanggaran pemilu,

dan tidak tertutup kemungkinan indikasi pelaporan disebabkan

“hanya” ketidakpuasan akibat perolehan suara yang tidak sesuai

Page 72: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

64

dengan diharapkan (karena pelapor adalah calon), bukan karena

didasari ingin menegakkan aturan pemilu.

Oleh karena itu, sangat dibutuhkan peran aktif dari Divisi

Pengawasan dalam memperoleh temuan pelanggaran dengan

melakukan pengawasan aktif serta pencatatan terhadap proses

pengawasan, apabila terdapat informasi awal dugaan pelanggaran

dapat dilakukan investigasi dengan mendatangi terlapor dan saksi,

sehingga pelanggaran yang terjadi di daerah yang jauh dan tidak

memiliki sinyal komunikasi dapat ditangani.

Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah pelanggaran yang

ditangani oleh Panwaslih Kabupaten Gayo Lues mayoritas bersumber

dari temuan, meskipun sebagian besar bukan merupakan hasil

pengawasan yang dilakukan oleh Divisi Pengawasan, namun

informasi awal yang disampaikan oleh masyarakat, yang kemudian

dibahas dalam rapat pleno Panwaslih Kabupaten Gayo Lues.

Disamping itu, sebagai mana amanah Undang-undang

Pemilu, salah satu tugas Panwaslih Kabupaten Gayo Lues adalah

melakukan pencegahan, baik terhadap indikasi pelanggaran maupun

sengketa.

Dalam melaksanakan perannya, Panwaslih Kabupaten Gayo

Lues banyak sekali melakukan pencegahan, seperti contoh,

penghentian kegiatan tanpa surat pemberitahuan kepada kepolisian,

koordiansi langsung kepada calon untuk memindahkan sendiri APK

yang tidak sesuai, pencegahan terhadap indikasi pelanggaran

terhadap kepada desa dan perangkat desa, pencegahan terhadap

praktek politik uang dan barang, patroli pada minggu tenang,

koordinasi langsung dengan partai politik, menyurati partai politik,

himbauan, sosialisasi, dan lain-lain. Peran pencegahan ini banyak

dilakukan oleh jajaran Panwaslih Kabupaten Gayo Lues, sehingga

berhasil menekan angka terjadinya pelanggaran dan sengketa

pemilu.

Page 73: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

65

b. Rekomendasi

Secara umum UU Pemilu telah memberikan pedoman untuk

menyelesaikan pelanggaran yang terjadi. Pengaturan penyelesaian

pelanggaran Pemilu dengan batasan waktu yang singkat bertujuan

untuk mendorong penyelesaian kasus yang disesuaikan dengan

tahapan pelaksanaan Pemilu sehingga ada jaminan bahwa Pemilu

diselenggarakan secara bersih. Penanganan pelanggaran secara jujur

dan adil merupakan bukti adanya perlindungan kedaulatan rakyat

dari tindakan-tindakan yang dapat mencederai proses dan hasil

Pemilu. Adalah kewajiban bagi pengawas, penyelenggara dan aparat

penegak hukum untuk memastikan bahwa semua pelanggaran

Pemilu yang terjadi dapat diselesaikan secara adil dan konsisten.

Adapun rekomendasi dari laporan ini adalah :

1. Temuan Sebagai salah satu pintu utama masuknya kasus

pelanggaran pemilu, jajaran pengawas pemilu, terutama bagian

pengawasan perlu ditekankan untuk pro aktif dalam

menginformasikan hasil pengawasan melalui Form A dan

menyampaikannya dalam rapat pleno, baik mengandung unsur

pelanggaran ataupun tidak.

2. Ketua sebagai pemegang fungsi manajerial hendaknya senatiasa

mengkoordinir pelaksanaan pembahasan atas hasil pengawasan

secara rutin dalam rapat pleno, sehingga indikasi pelanggaran

dapat ditindaklanjuti.

3. Perlunya penegasan regulasi berkaitan dengan peran divisi di

lembaga pengawas pemilu.

4. Lembaga Gakkumdu sebagai tim yang menangani pelanggaran

pidana pemilu hendaknya lebih diperkuat, baik berkenaan dengan

kapasitas sebagai pelaksana tugas, maupun yang berkaitan

Page 74: SAMBUTAN - ppid.gayolues.bawaslu.go.id

66

dengan komitmen dalam menindaklanjuti pelanggaran pidana

yang ditangani.