Sambungan Baut Kayu

download Sambungan Baut Kayu

of 32

Transcript of Sambungan Baut Kayu

  • 8/12/2019 Sambungan Baut Kayu

    1/32

    1

    Pertemuan 04

    Matakuliah : R0132/Teknologi Bahan

    Tahun : 2006

  • 8/12/2019 Sambungan Baut Kayu

    2/32

    2

    Alat Penyambung dalam Kon struks i Kayu :

    Baut Paku

    Pasak

    Perekat

    Dalam pembahasan selanjutnya hanya dijelaskansambungan dengan baut dan dengan paku. Disamping itu

    dijelaskan pula sambungan khusus untuk batang tekan,

    berupa sambu-ngan tarikan.

    Sambungan dengan baut.Baut sebagai alat penyambung yang dibebani banyak

    dipakai meskipun sebetulnya tidak begitu baik karena:

    Efisiensi rendah

    Deformasi besa

  • 8/12/2019 Sambungan Baut Kayu

    3/32

    3

    Tegangan-tengan dalam arah sambu-ngan maupun padapenampang baut dianggap rata dalam perhitungan.

    Sesungguhnya pembagian tegangan-tegangan itu sepertipada gambar 1.

    Gambar 1

    Penampang

    baut

    dalam arah

    sambung

  • 8/12/2019 Sambungan Baut Kayu

    4/32

    4

    Yang menentukan kekuatan patah Pp bukan

    kekuatan-kekuatan tarik dan geser melainkan kokohdesak kayu pada lubang serta kekuatan baut.Beberapa negara telah menetapkan syarat-syaratdan cara perhitungan serta perencanaanberdasarkan pe-nyelidikan-penyelidikan sendiri.

    Syarat-syarat dan cara-cara itu untuk Indonesia telahditetapkan dalam PPKI Pasal 14 sebagai berikut :

    1. Alat penyambung baut harus dibuat dari baja St. 37atau dari besi yang mempunyai kekuatan paling

    sedikit seperti St. 37.

    2. Lubang baut harus dibuat secukupnya saja dankelonggaran tidak boleh lebih dari 1,5 mm.

  • 8/12/2019 Sambungan Baut Kayu

    5/32

    5

    3. Garis tengah baut paling kecil harus 10 mm (3/8),sedangkan untuk sambungan, baik bertampang satumaupun bertampang dua, dengaan tebal kayu lebihbesar dari 8 cm, harus dipakai baut dengan garis tengahpaling kecil 12,7 mm (1/2).

    4. Baut harus disertai pelar ikutan yang tebalnya minimum0,3 d dan maksimum 5 mm dengan garis tengah 3 d,atau jika mempunyai bentuk persegi empat, lebarnya 3d, di mana d = garis tengah baut. Jika bautnya hanyasebagai pelengkap, maka tebal pelat ikutan dapatdiambil minimum 0,2 d dan maksimum 4 mm.

  • 8/12/2019 Sambungan Baut Kayu

    6/32

    6

    5. Sambungan dengan baut dibagi dalam 3 golongan

    menurut kekuatan kayu, yaitu golongan-golongan I, IIdan III. Agar sambungan dapat memberi hasilkekuatan yang sebaik-baiknya (uitgenut), hendaknyadiambil dari angka-angka yang tertera di bawah ini(gambar 2).

    Golongan I :

    Sambungan bertampang satu :

    b= 4,8

    = 50 db1(10,6 sin ) atau

    = 240 d2 (10,35 sin )

  • 8/12/2019 Sambungan Baut Kayu

    7/32

    7

    Sambungan bertampang dua :

    b = 3,8

    = 125 db3(10,6 sin ) atau

    = 250 db1(10,6 sin ) atau

    = 480 d2 (10.35 sin

    )

    Gambar 2

    S

    S

    S

    d1

    b1

    b2

    S

    S

    b1

  • 8/12/2019 Sambungan Baut Kayu

    8/32

    8

    Golongan II :Sambungan bertampang satu :

    b= 5,4

    = 40 db1

    (10,6 sin

    ) atau = 215 d2 (10,35 sin )

    Sambungan bertampang dua :

    b = 4,3

    = 100 db3(10,6 sin ) atau

    = 200 db1(10,6 sin ) atau

    = 430 d2 (10,35 sin )

    S

    SS

    S

    S

  • 8/12/2019 Sambungan Baut Kayu

    9/32

    9

    Golongan III :Sambungan bertampang satu :

    b= 6,8

    = 25 db1

    (10,6 sin

    ) atau = 170 d2 (10,35 sin )

    Sambungan bertampang dua :

    b= 5,7

    = 60 db3(10,6 sin ) atau

    = 120 db1(10,6 sin ) atau

    = 340 d2 (10,35 sin )

    S

    SS

    S

    S

  • 8/12/2019 Sambungan Baut Kayu

    10/32

    10

    S = kekuatan sambungan dalam kg

    = sudut antara gaya dan arah serat kayub1= tebal kayu tepi dalam cm

    b3 = tebal kayu tengah dalam cm

    d = garis tengah baut dalam cm

    6. Jika pada sambungan bertampang satu, salah satubatangnya adalah dari besi (baja) atau pada

    sambungan bertampang dua pelat-pelat

    menyambungnya dari besi (baja), maka harga-harga

    S dalam rumus-rumus tersebut dapat dinaikkan25%.

    7. Apabila baut tersebut dipergunakan pada konstruksi

    dalam keadaan selalu terendam dalam air atau

    untuk bagian konstruksi yang tidak

  • 8/12/2019 Sambungan Baut Kayu

    11/32

    11

    terlindung dan kemungkinan besar kadar lengas kayu

    akan selalu tinggi, maka di dalam perhitungan,kekuatannya harus dikalikan dengan angka 2/3.

    Apabila baut tersebut dipergunakan untuk konstruksi

    yang tidak terlindung tetapi kayu itu dapat mengering

    dengan cepat, maka didalam perhitungan, kekuatanyaharus dikalikan dengan angka 5/6.

    8. Untuk bagian konstruksi yang tegangannya diakibatkan

    oleh mua-tan tetap dan muatan angin atau untuk

    bagian-bagian konstruksi yang tegangannyadiakibatkan oleh muatan tetap dan muatan tidak tetap,

    maka kekuatan sambungan dapat dinaikkan dengan

    25%.

  • 8/12/2019 Sambungan Baut Kayu

    12/32

    12

    9. Penempatan baut-baut harus memenuhi syarat-syarat

    sebagai berikut (gambar 3)

    a. Arah gaya sejajar demgam arah serat kayu.

    Jarak minimum:

    -antara sumbu baut dan ujung kayu (kayu muka)

    yang dibebani .........7 d dan 10 cm-antara sumbu baut dalam arah gaya............ 6 d

    -antara sumbu baut dalam arah tegak lurus gaya

    .. 3 d

    -antara sumbu baut dengan tepi kayu............ 2 d

    b. Arah gaya tegak lurus arah serat

    Jarak minimum :

    -antara sumbu baut dengan tepi kayu yang

    dibebani ............ 5 d

  • 8/12/2019 Sambungan Baut Kayu

    13/32

    13

    d

    6d6d

    d dan > 10 cm untuk tarik

    2.5 d untuk tekan

    3d

    2d

    2d

    2d

    5d

    5d

    3d

    5d

    5d

    2d

    3d10cm

    7d

    3d

    5-6d5

    -6d

    2d

    2d

    3d

    10

    cm

    5-6d

    2d

    2d

    56d

    7d

    Gambar 3

  • 8/12/2019 Sambungan Baut Kayu

    14/32

    14

    -antara sumbu baut dengan sumbu baut dalam arah

    gaya ........... 5 d-antara sumbu baut dengan tepi kayu yang tidak

    dibebani ........... 2 d

    -antara sumbu baut dalam arah tegak lurus gaya

    ............. 5 d

    c. Arah gaya membentuk sudut (0o < 90o) dengan

    arah gaya serat kayu

    Jarak minimum :- antara sumbu baut dan tepi kayu yang dibebani

    alam arah gaya, ditentukan dengan menginterpolasi

    lurus di antara harga ....................... 5 d dan 6 d

  • 8/12/2019 Sambungan Baut Kayu

    15/32

    15

    tetapi harus juga dipenuhi jarak minimumantara sumbu baut dan tepi kayu yang

    dibebani 2 d

    -antara sumbu baut dan sumbu baut dalam arah

    gaya ditentu-kan dengan nilai interpolasi lurus diantara harga .. 5 d dan 6 d

    -antara sumbu baut dan tepi kayu yang tidak

    dibebani 2 d

    -antara baris baut dan baris baut dalam arah

    gaya 3 d

  • 8/12/2019 Sambungan Baut Kayu

    16/32

    16

    Perlemahan luas tampang batang konstruksi rangka kayu dengan

    sambungan baut dengan paku:

    Sambungan dengan paku.

    Dibandingkan dengan sambungan baut maka sambungan dengan

    paku :

    mempunyai efesiensi yang lebih besarmemberi pelemahan yang lebih kecil yaitu kira-kira 10%,

    yang sering kali diabaikan saja.

    Kekuatan tidak tergantung arah serat, dan pengaruh cacat-cacat

    kayu juga kurang

    adalah lebih kaku

    beban-beban pada penampang lebih merata

    untuk kayu yang tidak terlalu keras dan bila kayu yang harus

    disambung

  • 8/12/2019 Sambungan Baut Kayu

    17/32

    17

    tidak terlalu tebal, maka tidak perlu dibor, sehingga dapat

    dikerjakan oleh setengah tukang.

    Terdapat banyak teori dan hasil pengujian mengenai

    sambungan paku. Teori umum dapat didasarkan atas :

    Lenturan seperti balok yang dipengaruhi daya penahan

    terhadap lentur dan kokoh desak kayu.

    Tarikan dalam paku

    Dalam PKKI syarat-syarat serta cara-cara perhitungan dan

    perencanaan telah ditetapkan berdasarkan peraturan diJerman untuk sambungan paku biasa maupun checktests

    oleh LPMB. Untuk sambungan-sambungan paku istimewa,

    seperti dengan penggunaan pelat buhul dari plywood, cara

  • 8/12/2019 Sambungan Baut Kayu

    18/32

    18

    perhitungan ini tidak dapat dipakai dan perlu diperhatikan

    penyelidikan-penyelidikan baru yang telah menghasilkanrumus-rumus dengan :

    - Mengabaikan pengauh tarikan dalam paku

    - Menganggap beban-beban ideal plastis

    Peraturan sambungan paku menurut PKK I adalah

    sebagai berikut :

    1. Paku yang dipergunakan dapat mempunyai tampang

    melintang yang berbentuk bulat persegu atau beralur

    lurus.

    2. Kekuatan paku bertampang bulat diberikan dalam

    daftar V PKKI di bawah ini dan berlaku untuk tebal

    kayu seperti tertera dalam daftar

  • 8/12/2019 Sambungan Baut Kayu

    19/32

    19

    tersebut. Kekuatan paku tersebut tidak tergantung daribesar sudut yaitu sudut antara arah gaya dan arahserat kayu.

    3.Untuk sambungan yang menyimpang dari Daftar Vadapat dipakai rumus-rumus di bawah ini dengan

    mengingat syarat-syarat ukuran paku seperti terteradalam gambar 4 dan syarat-syarat kd dalam DaftarVa.

    a. Sambungan bertampang satu :

    7db kdbd21S

    b7dkd 2d53S ,

  • 8/12/2019 Sambungan Baut Kayu

    20/32

    20

    paku

    tampangSatu

    b1 b2

    1>25b 1

    paku

    tampangsatu1> 25b 1

    1>b1+b2+3d

    b2b1

    paku

    tampangsatu1> 25b 1

    1>b1+b2+3d

    b1 b2

    b1=b2

    A

    b11>2,5b1

    paku tampang

    satu

    b1 b2

    1>b1+b2+31

    b1=b22,5b1

    1>2,5b2

    paku

    tampang dua

    b2

    paku tampang dua

    > b11>2b1+b2

    paku tampang satub1 b2 b3

    d1>b1+b21>2,5b 1

    b1b1

    !>2b 1+b2

    b1

    b2

    b3

    b12b 1+b2

    b1

    b2

    b3

    b12b 1+b3

    b1

    b2

    b3

    b1

  • 8/12/2019 Sambungan Baut Kayu

    21/32

    21

    b. Sambungan bertampang dua:

    = gaya yang diperkenankan per paku

    b1 = tebal kayu

    d = diameter paku (Daftar Va.)

    = kokoh desak kayu

    7db kdbd21S

    b7dkd 2d53S ,

    S

    kd

  • 8/12/2019 Sambungan Baut Kayu

    22/32

    22

    4. Ujung paku yang keluar dari sambungan sebaiknya

    dibengkokkan tegak lurus arah serat, asalpembengkokan tersebut tidak akan merusakkan

    kayu.

    5. Apabila dalam satu barisan terdapat lebih dari 10

    batang paku, maka kekuatan paku harus dikurangidengan 10% dan jika lebih dari 20 batang harus

    dikurangi dengan 20%.

    6. Pada sambungan dengan paku, paling sedikit

    harus digunakan 4 batang paku.7. Jarak paku minimum harus memenuhi syarat-syarat

    seperti ditunjukkan dalam gambar 5 :

    a. Dalam arah gaya

  • 8/12/2019 Sambungan Baut Kayu

    23/32

    23

    12 d untuk tepi kayu yang dibebani

    5 d untuk tepi kayu yang tidak dibebani

    10 d jarak antara paku dalam satu barisan

    b. Dalam arah tegak lurus arah gaya

    5 d untuk jarak sampai tepi kayu

    5 d untuk jarak barisan paku

  • 8/12/2019 Sambungan Baut Kayu

    24/32

    24

    12duntukte

    pikayu

    yang

    dib

    ebani

    5d

    12d

    10d1

    0d

    10d5d

    5d5d5d

    5d5d

    Gambar 5

  • 8/12/2019 Sambungan Baut Kayu

    25/32

    25

    BEBAN YANG DIIPERKENANKAN PER PAKU MENURUT

    DAFTAR Va PKKI

    Catatan : BD = Berat jenis kering udara

    = Kokoh desak kayu yang diperkenankan

    Untuk paku-paku yang ukurannya memenuhi syarat untuk sambungan

    bertampang dua, bila digunakan sambungan bertampang dua, maka kekuatan

    paku menjadi 2 x dari daftar tersebut.

    D kayu 0,3 g/cm D kayu 0,3 g/cm BD kayu 0,3 g/cm3

    BD kayu 0,6 g/cm3

    = 75 kg/cm2

    = 100 kg/cm2

    =125 kg/cm2

    = 150 kg/cm2

    28/51 (2 BWG 12) 7,2 25 20 27 34 41

    (2

    BWG 11)

    34/76 (3 BWG 10) 5,9 3,8 25 34 42 51

    (2

    BWG 11)

    34/76 (3 BWG 10) 7,4 3,0 32 40 50 60

    (3 BWG 9)

    42/102 (3 BWG 10) 8,8 2,5 30 40 50 60

    (3

    BWG 9)

    42/102 (4 BWG 8) 6,5 3,4 47 63 78 94

    (3

    BWG 9)

    42/102 (4 BWG 8) 8,3 2,9 36 61 77 92

    42/102 (4 BWG 8) 9,5 2,5 46 61 77 92

    (4

    BWG 6) 1422,9 70 94 1185 40 52/114 7,6

    75

    4 35

    38/89 9,2 2,5 38 50 63 75

    3,0 38 50 63

    3 30

    38/89 7,9

    50

    38/89 6,6 3,6 35 47 59 70

    38 46

    2 25

    31/63 8,1 2,5 24 33 42

    Kelangsingan

    Kekuatan 1 Paku Tampang Satu (kg)

    1 20

    31/63 6,5 3,2 23 31

    No. Tebal Kayu b (mm)

    Diameter Paku d (

    mm) Panjang Paku a (mm)101 vb

    b

    b

    1

    kd

    Skd

    S

    kd

    S

    kd

    S

    2

    1

    2

    1

    2

    1

    2

    1

    2

    1

    1

    kd

  • 8/12/2019 Sambungan Baut Kayu

    26/32

    26

    Sambungan Gig i

    Syarat-syarat dalam PKKI untuk sambungan gigi adalahsebagai berikut (gambar 6)

    1.Pada sambungan gigi, gesekan antara kayu dengan

    kayu didalam perhitungan harus dibatalkan. Untuk

    sambungan gigi tunggal (gambar 6a) dalamnya gigitidak q boleh melebihi sesuatu batas, yaitu

    tm

    lmh

    S.

    a

    Gambar 6a

  • 8/12/2019 Sambungan Baut Kayu

    27/32

    27

    Disini h adalah tinggi batang mendatar

    Untuk harga antara 50o dan 60o besarnya gigimaksimum harus disisipkan lurus.

    Panjang kayu muka lmharus dihitung

    Gambar 6b

    tm1

    lm1 h

    S.

    b

    lm2

    tm2

    o

    m

    o

    m

    60untukb6

    1t

    50untukb4

    1t

  • 8/12/2019 Sambungan Baut Kayu

    28/32

    28

    2. Untuk sambungan dengan gigi rangkap (gambar 6b)

    dalamnya gigi kedua harus memenuhi syarat seperti

    pada sambungan gigi tunggal. Kecuali itu

    harus pula tm2- tm11 cm. Panjang lmharus dihitung

    Untuk pehitungan sambungan gigi masih perlu ditambahpenjelasan sebagai berikut :

    tm

    h2

    290

    o-290

    o-

    II

    Ibaut pelengkap

    M

    III

    Gambar 7

  • 8/12/2019 Sambungan Baut Kayu

    29/32

    29

    S diuraikan dalam arah-arah tegak lurus bidang-bidangsambungan. Pemikiran D tifak menjadi soal sehingga

    perhitungan meliputi pemikulan N pada bidang desak II. Dapatdibuktikan bahwa garis bagi II memberikan tmyang palingekonomis. Rumusan untuk tmdidapatkan sebagai berikut :

    Dengan rumusan ini tm dihitung lalu diperiksa apakahmemenuhi syarat PKKI mengenai besarnya terhadap tinggibalok h

    b21

    21S

    t2

    1

    2

    1tb

    21S

    21

    tbIIdesakbidang

    21SN

    tk

    2

    m

    tk

    m

    m

    .

    cos.

    cos.

    cos

    cos.

    cos

  • 8/12/2019 Sambungan Baut Kayu

    30/32

    30

    Kemudian dihitung panjang kayu muka dengan rumusan lm=

    Yang didapat dengan memandang kemungkinan pengeseranpada bidang II. Harga lm15 cm.

    Sambungan gigi rangkap (gambar 8):

    Langkah-langkah perhitungan :

    1. Pendekatan pertama

    S2

    1SS21

    tm1

    S

    lm2

    tm2

    2

    90o-290

    o-

    lm1

    2

    S1

    S2

    N

    N1

    M

    N2

    S1

    S2

    S

    b

    S

    b

    H

    //// .

    cos

    .

    Gambar 8

  • 8/12/2019 Sambungan Baut Kayu

    31/32

    31

    dibulatkan dan dicek dengan syarat PKKI.

    2. Dengan harga tm2yang dibulatkan di atas dihitung tepat

    3. Dihitung lalu dicek dengan syarat

    tm2-tm11 cm menurut PKKI.

    btk

    S2

    1

    t2m

    .

    cos.

    S21dibulatkanbelumt

    dibulatkantbtS

    2m

    2mtk

    2m

    2

    cos

    ..

    2

    1SSS2

    11 cos

    1S

    b2

    121S

    ttk

    2

    1

    2m

    ..

    cos

  • 8/12/2019 Sambungan Baut Kayu

    32/32

    32

    4. Panjang kakyu maka :

    Harga lm115 cm

    Yang mana yang menentukan lm1atau lm2dapat mudahdilihat secara grafis (digambar dengan skala)

    b

    S

    b

    Hl

    II

    1

    II

    1

    1m

    .

    cos

    ..

    bS

    bHl

    II

    1

    II

    2m

    .cos

    ..