SALINAN · 2019-07-29 · Timur dan BPK Perwakilan. Pasal 14 ... melaksanakan pengawasan wajib...
Transcript of SALINAN · 2019-07-29 · Timur dan BPK Perwakilan. Pasal 14 ... melaksanakan pengawasan wajib...
BUPATI PROBOLINGGO
PROVINSI JAWA TIMUR
PERATURAN BUPATI PROBOLINGO
NOMOR : 12 TAHUN 2017
TENTANG
PEDOMAN TATA CARA PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
OLEH PEJABAT PENGAWAS PEMERINTAH PADA INSPEKTORAT
KABUPATEN PROBOLINGGO
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI PROBOLINGGO,
Menimbang : Bahwa untuk melaksanakan ketentuan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 23 Tahun 2007 tentang Pedoman Tata Cara
Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, perlu
menetapkan Peraturan Bupati tentang Pedoman Tata Cara
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah oleh Pejabat
Pengawas pada Inspektorat Kabupaten Probolinggo.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa
Timur sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 1965;
2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 43 Tahun 1999;
3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme;
4. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001;
SALINAN
2
5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Negara;
6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan;
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1999 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Peran Masyarakat dalam Penyelenggaraan Negara;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang
Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin
Pegawai Negeri Sipil;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
14. Keputusan Presiden Nomor 74 Tahun 2001 tentang Tata Cara
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2007 tentang
Pedoman Tata Cara Pengawasan Atas Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah;
16. Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 6 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah;
17. Peraturan Bupati Probolinggo Nomor 60 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata
Kerja Inspektorat Kabupaten Probolinggo.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN TATA CARA
PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
DAERAH OLEH PEJABAT PENGAWAS PADA INSPEKTORAT
KABUPATEN PROBOLINGGO.
3
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah, adalah Kabupaten Probolinggo.
2. Pemerintahan Daerah, adalah Bupati dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten Probolinggo.
3. Pemerintah Daerah, adalah Pemerintah Kabupaten Probolinggo.
4. Bupati, adalah Bupati Probolinggo.
5. Inspektorat, adalah Inspektorat Kabupaten Probolinggo.
6. Inspektur, adalah Inspektur Kabupaten Probolinggo.
7. Pejabat Pengawas, adalah orang yang karena jabatannya melaksanakan tugas
pengawasan atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah untuk dan atas nama
Bupati.
8. Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, adalah proses
kegiatan yang ditujukan untuk menjamin agar Pemerintahan Daerah berjalan
secara efisien dan efektif sesuai dengan rencana dan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
9. Urusan Pemerintahan, adalah fungsi-fungsi pemerintahan yang menjadi hak
dan kewajiban setiap tingkatan dan/atau susunan pemerintahan untuk
mengatur dan mengurus fungsi-fungsi tersebut yang menjadi kewenangannya
dalam rangka melindungi, melayani, memberdayakan dan mensejahterakan
masyarakat.
10. Perangkat Daerah, adalah unsur pembantu Bupati dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Kabupaten Probolinggo dalam penyelenggaraan urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah.
11. Monitoring, adalah kegiatan mengamati, mengawasi keadaan dan pelaksanaan
di tingkat lapangan yang secara terus menerus atau berkala disetiap tingkatan
atas program sesuai rencana.
12. Evaluasi, adalah proses kegiatan penilaian kebijakan daerah, akuntabilitas
kinerja daerah atau program dan kegiatan Pemerintahan Daerah untuk
meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan daerah.
4
BAB II
PENGAWASAN
Pasal 2
(1) Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, meliputi :
a. administrasi umum pemerintahan;
b. urusan pemerintahan.
(2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan
terhadap :
a. kebijakan daerah;
b. kelembagaan;
c. pegawai daerah;
d. keuangan daerah;
e. barang daerah.
(3) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan terhadap:
a. urusan wajib;
b. urusan pilihan;
c. dana dekonsentrasi;
d. tugas pembantuan;
e. kebijakan pinjaman hibah luar negeri.
Pasal 3
(1) Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dilaksanakan oleh Pejabat
Pengawas pada Inspektorat.
(2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikoordinasikan oleh
Inspektur.
BAB III
PENYUSUNAN RENCANA PENGAWASAN
Pasal 4
(1) Penyusunan rencana pengawasan tahunan atas penyelenggaraan
pemerintahan daerah dikoordinasikan oleh Inspektur.
(2) Rencana pengawasan tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun
dalam bentuk Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) dengan berpedoman
pada kebijakan pengawasan.
5
(3) Penyusunan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) didasarkan atas prinsip keserasian, keterpaduan,
menghindari tumpang tindih dan pemeriksaan berulang-ulang serta
memperhatikan efisiensi dan efektifitas dalam penggunaan sumber daya
pengawasan.
(4) Rencana pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan
Keputusan Bupati.
Pasal 5
Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
ayat 2 meliputi :
a. ruang lingkup;
b. sasaran pemeriksaan;
c. PD yang diperiksa;
d. jadwal pelaksanaan pemeriksaan;
e. jumlah tenaga;
f. anggaran pemeriksaan;
g. laporan hasil pemeriksaan yang diterbitkan.
BAB IV
PELAKSANAAN PENGAWASAN
Pasal 6
(1) Pejabat Pengawas di lingkungan Inspektorat Kabupaten Probolinggo
melaksanakan pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah
berpedoman pada Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT).
(2) Pejabat Pengawas di lingkungan Inspektorat Kabupaten Probolinggo
melaksanakan pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah
berkoordinasi dengan Inspektur Provinsi Jawa Timur dan Inspektur Kabupaten
Probolinggo.
Pasal 7
Pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah oleh Pejabat Pengawas di
lingkungan Inspektorat Kabupaten Probolinggo sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 6 dilakukan melalui kegiatan pemeriksaan, monitoring dan evaluasi.
6
Pasal 8
(1) Kegiatan pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, meliputi :
a. pemeriksaan secara berkala dan komprehensif terhadap kelembagaan,
pegawai daerah, keuangan daerah, barang daerah, urusan pemerintahan;
b. pemeriksaan dana dekonsentrasi;
c. pemeriksaan tugas pembantuan;
d. pemeriksaan terhadap kebijakan pinjaman dan hibah luar negeri.
(2) Kegiatan pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
berdasarkan Daftar Materi Pemeriksaan.
(3) Daftar Materi Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantum
dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dengan
peraturan ini.
Pasal 9
(1) Kegiatan monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7
dilakukan terhadap administrasi umum pemerintahan dan urusan
pemerintahan.
(2) Pejabat Pengawas di lingkungan Inspektorat Kabupaten Probolinggo dalam
melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) berdasarkan petunjuk teknis.`
Pasal 10
(1) Selain pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, Pejabat Pengawas
di lingkungan Inspektorat Kabupaten Probolinggo dapat melakukan pemeriksaan
tertentu dan pemeriksaan terhadap laporan mengenai adanya indikasi terjadinya
penyimpangan, korupsi, kolusi dan nepotisme.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemeriksaan tertentu dan pemeriksaan
terhadap laporan mengenai adanya indikasi terjadinya penyimpangan, korupsi,
kolusi dan nepotisme diatur tersendiri.
7
BAB V
HASIL PENGAWASAN
Pasal 11
(1) Pemeriksaan oleh Pejabat Pengawas di lingkungan Inspektorat Kabupaten
Probolinggo sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dituangkan dalam bentuk
laporan hasil pemeriksaan.
(2) Mekanisme dan Sistimatika Laporan Hasil Pemeriksaan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) tercantum dalam lampiran II yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dengan peraturan ini.
Pasal 12
(1) Monitoring dan Evaluasi oleh Pejabat Pengawas di lingkungan Inspektorat
Kabupaten Probolinggo sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 dituangkan dalam
bentuk laporan hasil monitoring dan evaluasi.
(2) Sistimatika Laporan Hasil Monitoring dan Evaluasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) tercantum dalam lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dengan peraturan ini.
Pasal 13
Laporan hasil pemeriksaan Pejabat Pengawas di lingkungan Inspektorat Kabupaten
Probolinggo disampaikan kepada Bupati dengan tembusan kepada Gubernur Jawa
Timur dan BPK Perwakilan.
Pasal 14
Laporan hasil monitoring dan evaluasi Pejabat Pengawas di lingkungan Inspektorat
Kabupaten Probolinggo disampaikan kepada Bupati dan tembusan kepada
Gubernur Jawa Timur.
BAB VI
TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN
Pasal 15
(1) Hasil pemeriksaan Pejabat Pengawas di lingkungan Inspektorat Kabupaten
Probolinggo sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ditindaklanjuti oleh
Pemerintah Daerah sesuai dengan rekomendasi.
(2) Wakil Bupati bertanggungjawab mengkoordinasikan pelaksanaan tindak lanjut
hasil pemeriksaan.
8
Pasal 16
Perangkat Daerah yang tidak menindaklanjuti rekomendasi dari Pejabat Pengawas
di lingkungan Inspektorat Kabupaten Probolinggo dapat dikenakan sanksi sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB VII
PEMANTAUAN DAN PEMUTAKHIRAN
Pasal 17
(1) Inspektorat Kabupaten Probolinggo melakukan pemantauan dan pemutakhiran
atas pelaksanaan tindak lanjut hasil pengawasan.
(2) Hasil pemantauan dan pemutakhiran atas pelaksanaan tindak lanjut
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Bupati.
Pasal 18
Pemutakhiran hasil pengawasan oleh Pejabat Pengawas di lingkungan Inspektorat
Kabupaten Probolinggo dilakukan paling sedikit 2 (dua) kali dalam setahun.
Pasal 19
Mekanisme dan sistimatika laporan pemantauan/pemutakhiran hasil pengawasan
tercantum dalam lampiran IV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dengan
peraturan ini.
BAB VIII
NORMA PENGAWASAN DAN KODE ETIK
Pasal 20
(1) Pejabat Pengawas di lingkungan Inspektorat Kabupaten Probolinggo dalam
melaksanakan pengawasan wajib mematuhi norma pengawasan dan kode etik.
(2) Norma pengawasan dan kode etik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
tersendiri.
9
Salinan sesuai dengan aslinya :
a.n. SEKRETARIS DAERAH
Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesra
u.b.
KEPALA BAGIAN HUKUM
SITI MU’ALIMAH, SH. M. Hum. Pembina Tingkat I
NIP. 19630619 199303 2 003
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 21
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
peraturan ini dengan menempatkannya dalam Berita Daerah Kabupaten
Probolinggo.
Ditetapkan di Probolinggo
Pada tanggal 14 Pebruari 2017
BUPATI PROBOLINGGO
ttd
Hj. P. TANTRIANA SARI, SE
Diundangkan di Probolinggo
pada tanggal 16 Pebruari 2017
SEKRETARIS DAERAH
ttd
H.M. N A W I, SH. M.Hum
Pembina Utama Madya
NIP. 19590527 198503 1 019
BERITA DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN 2017 NOMOR 12 SERI G1
10
LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO
NOMOR : TAHUN 2017
TANGGAL :
DAFTAR MATERI PEMERIKSAAN
I. MATERI PEMERIKSAAN PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
A. TUGAS DAN FUNGSI :
1. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas serta Wewenang
a. Dapatkan struktur organisasi dan dasar hukum pembentukannya.
b. Periksa apakah organisasi sudah sesuai dengan urusan wajib dan
urusan pilihan.
c. Periksa apakah tugas dan fungsi organisasi sesuai dengan cakupan
kewenangannya.
d. Uji apakah struktur organisasi telah menampung semua tugas dan
fungsi.
e. Lakukan analisis apakah struktur organisasi telah mencerminkan
pengendalian intern yang baik.
f. Periksa apakah telah dibuat uraian tugas dan wewenang dari unit
kerja/satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang bersangkutan.
g. Periksa apakah uraian tugas yang telah dibuat tidak ada yang tumpang
tindih baik antar unit kerja sendiri maupun antar SKPD, apabila ada
sebutkan tugas-tugas yang tumpang tindih dan analisa dampaknya.
h. Periksa apakah uraian tugas yang dibuat telah dikomunikasikan dan
telah dipahami oleh para pejabat/staf.
i. Uji apakah struktur organisasi, tugas dan fungsi telah dilakukan
evaluasi secara periodik dan dapatkan simpulannya.
j. Lakukan analisa apakah wewenang yang melekat telah sesuai dengan
tingkat kedudukan organisasi.
k. Periksa apakah fungsi organisasi telah terbagi habis pada unit-unit kerja
yang ada.
l. Periksa apakah pembagian Sub Unit Kerja telah sesuai dengan
kemampuan rentang kendali.
m. Periksa apakah Struktur Organisasi telah sesuai dengan beban tugas
yang ada.
11
2. Perencanaan.
a. Periksa apakah perencanaan yang telah dibuat sudah mengacu kepada
kebijakan daerah berlandaskan perundang-undangan yang berlaku.
b. Periksa apakah perencanaan yang dibuat sudah berdasarkan Visi, Misi
dan Tujuan Organisasi.
c. Periksa penyusunan perencanaan telah berdasarkan evaluasi
pencapaian pelaksanaan program dan kegiatan tahun-tahun
sebelumnya.
d. Lakukan analisa apakah perencanaan sudah mencakup substansi:
(1) Tugas dan Fungsi;
(2) Perencanaan Keuangan;
(3) Sarana/Prasarana;
(4) Sumber Daya Manusia dan Metode Kerja.
e. Periksa apakah perencanaan telah disusun dengan mempertimbangkan
sumber daya yang tersedia.
f. Uji perencanaan sudah memuat unsur-unsur sebagai berikut:
(1) Tujuan atau target yang akan dicapai setiap kegiatan.
(2) Strategi pencapaian tujuan.
(3) Sumber-sumber daya yang akan dipergunakan.
(4) Asumsi-asumsi yang mendasari pembuatan rencana.
g. Uji perencanaan yang disusun sudah memperhitungkan
kendala/ hambatan/resiko yang mungkin terjadi.
3. Pelaksanaan Tugas dan fungsi.
a. Catat dan Periksa apakah tugas sebagaimana ditetapkan dalam struktur
organisasi telah dilaksanakan. Catat yang sudah dilaksanakan, yang
sedang dalam proses dan yang tidak dilaksanakan.
b. Periksa penyebab tidak dilaksanakannya tugas dan fungsi dimaksud dan
bagaimana jalan pemecahannya oleh Pimpinan Unit Kerja/Satuan Kerja.
c. Catat dan Periksa dampak tidak dilaksanakannya tugas dan fungsi
terhadap pencapaian tujuan organisasi.
d. Catat dan Periksa hasil-hasil yang dicapai oleh Unit Kerja/Satuan Kerja
dan bagaimana tindak lanjut hasil tersebut dimanfaatkan.
12
4. Sistem Informasi
a. Periksa apakah sistem informasi telah berjalan dan dilaksanakan secara
efektif baik untuk lingkup organisasi maupun untuk masyarakat luas.
b. Periksa apakah sistem informasi yang dilaksanakan dapat menghasilkan
informasi yang tepat, lengkap dan akurat.
c. Periksa apakah ada hambatan-hambatan dari sistem informasi yang
dikembangkan.
5. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
a. Tanyakan apakah sudah dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan
kegiatan (triwulan, semester, tahunan).
b. Tanyakan bagaimana sistem evaluasi yang dilakukan.
c. Tanyakan siapa yang melakukan evaluasi.
d. Periksa apakah hasil evaluasi sudah dapat mengidentifikasi :
1) Jenis kegiatan.
2) Rencana kegiatan (Aspek Keuangan dan Teknis).
3) Realisasi pencapaian target.
4) Perbandingan rencana dan realisasi.
5) Sebab penyimpangan.
6) Pemecahan masalah.
e. Tanyakan apakah hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan sudah
dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
f. Periksa realisasi perencanaan, pencapaian target dan masalah-masalah
yang dihadapi serta upaya pemecahan masalah.
6. Pertanggungjawaban Tugas dan Fungsi
a. Periksa apakah satuan kerja telah menyusun Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
b. Periksa apakah telah berpedoman pada Inpres Nomor 7 Tahun 1999
tentang Akuntabilitas Kinerja Akuntansi Pemerintah (AKIP) dan Surat
Keputusan Kepala LAN-RI Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang perbaikan
Pedoman Penyusunan LAKIP.
c. Periksa apakah LAKIP telah memberikan gambaran pelaksanaan Tugas
dan Fungsi Unit Kerja/Satuan Kerja yang bersangkutan (target kinerja,
realisasi/capaian kinerja serta hambatan)
d. Periksa apakah LAKIP telah memberikan simpulan-simpulan tentang
kelemahan, keterlambatan, hambatan dan solusi untuk umpan balik
pada perencanaan yang akan datang.
e. Periksa apakah LAKIP telah dibuat tepat waktu, akurat dan lengkap.
13
7. Sistem Pengendalian Manajemen
Lakukan evaluasi terhadap unsur-unsur Sistem Pengendalian Manajemen:
a. Pengorganisasian
1) Periksa apakah dalam pengorganisasian telah meliputi kegiatan
menetapkan pembagian tugas, pendelegasian wewenang dan tanggung
jawab serta pengkoordinasian pelaksanaan tugas.
2) Periksa dan yakinkan bahwa tidak ada satupun unsur/unit kerja
dalam organisasi yang melaksanakan suatu kegiatan dari awal sampai
akhir tanpa melibatkan unsur/unit kerja lain.
b. Kebijaksanaan.
1) Catat kebijakan-kebijakan yang mendasari pelaksanaan kegiatan
dalam rangka pencapaian tujuan.
2) Periksa apakah kebijakan yang ada dinyatakan dengan jelas dalam
bentuk tertulis dan sistimatis serta dikomunikasikan keseluruh
jajaran organisasi.
3) Catat apakah ada keharusan bagi setiap pimpinan unit untuk
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan hasilnya kepada
atasannya.
c. Perencanaan.
1) Periksa apakah perencanaan telah memadai, dalam rangka pencapaian
tujuan organisasi secara efektif, efisien dan ekonomis.
2) Periksa apakah perencanaan yang sudah disetujui digunakan oleh
atasannya sebagai pengendalian pelaksanaan.
d. Prosedur.
1) Periksa apakah prosedur telah menggambarkan langkah-langkah nyata
untuk memenuhi kebijakan.
2) Periksa apakah prosedur yang dibuat tidak bertentangan dengan
kebijakan.
e. Pencatatan.
1) Periksa apakah setiap kegiatan/transaksi telah dicatat dan setiap
pencatatan dilakukan berdasarkan bukti yang cukup.
2) Periksa apakah pencatatan dilakukan dengan tepat waktu dan
diklasifikasikan dengan benar.
3) Periksa apakah bukti-bukti digunakan sebagai dasar pencatatan telah
diarsipkan/didokumentasikan dengan baik sehingga mudah ditemukan
bila diperlukan.
14
f. Pelaporan.
1) Periksa apakah pelaporan telah berfungsi sebagai media penyampaian
komunikasi dan informasi.
2) Periksa apakah laporan telah menggambarkan apa, dimana, kapan,
mengapa, siapa dan bagaimana (5W+1H) kegiatan dilakukan.
g. Personalia.
1) Periksa apakah personalia telah dikelola secara efektif dan efesien
sebagai kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan organisasi.
2) Periksa apakah ada supervise dan pengawasan yang memadai terhadap
personil.
3) Periksa apakah ada sistim pemberian perhargaan bagi pegawai
berprestasi dan sanksi bagi pegawai yang melalaikan kewajibannya.
4) Periksa apakah ada pelatihan atau pembinaan agar pegawai dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik.
h. Revieuw intern.
1) Periksa apakah ada sistim pengawasan terhadap setiap pelaksanaan
tugas.
2) Periksa apakah review intern telah dilaksanakan dan menekankan
perbaikan-perbaikan atas suatu kelemahan.
i. Tugas Tambahan.
1) Periksa apakah ada tugas tambahan di luar tugas dan fungsi.
2) Periksa dasar pelaksanaan tugas tambahan tersebut.
3) Analisa pengaruh tugas tambahan terhadap tugas dan fungsi.
4) Lakukan evaluasi dan buat rumusan mengenai gambaran tentang
pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi, apakah sudah sesuai dengan
rencana dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
secara efisien, efektif dan ekonomis.
B. PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA.
1. Formasi Pegawai
a. Bandingkan apakah kekuatan (bezetting) pegawai yang ada, sudah sesuai
dengan volume beban kerja.
b. Periksa apakah formasi Pegawai Negeri Sipil Daerah untuk masing-masing
satuan organisasi sudah disusun dan ditetapkan oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian Daerah.
15
c. Periksa apakah Rencana Kebutuhan Pegawai telah disesuaikan dengan
analisa kebutuhan yang meliputi :
1) Jenis pekerjaan;
2) Sifat pekerjaan;
3) Analisis beban kerja dan perkiraan kapasitas seorang pegawai negeri
sipil dalam jangka waktu tertentu.
4) Prinsip pelaksanaan pekerjaan dan.
5) Peralatan yang tersedia.
d. Periksa apakah kebijakan Bupati sebelum menetapkan formasi pegawai
telah mendapat pertimbangan dari Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara.
2. Pengadaan Pegawai
a. Penerimaan Pegawai Baru
1) Periksa apakah dalam setiap pengadaan pegawai dibentuk Panitia
Penyaringan/Penerimaan, Periksa komposisi personil panitia apakah
secara fungsional terkait dengan tugas pokok dan fungsinya.
2) Periksa apakah penerimaan Pegawai Negeri Sipil telah diumumkan
secara luas kepada masyarakat melalui media massa daerah yang
beroplah besar berikut formasi yang dibutuhkan, dan Periksa jangka
waktu pengumuman 15 hari sebelum tanggal penerimaan lamaran.
3) Periksa apakah dalam pengumuman tersebut, sebagaimana point b
telah mencantumkan :
a) Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh setiap pelamar.
b) Alamat dan tempat lamaran ditujukan.
c) Batas waktu pengajuan lamaran.
d) Jadual pelaksanaan seleksi baik tertulis maupun lisan.
e) Klasifikasi Ijazah.
f) Batas Usia.
g) Waktu dan Tempat Seleksi.
4) Apakah ada syarat-syarat lain yang ditentukan Daerah diluar yang
ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 jo Peraturan
Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002 tentang Pengadaan Pegawai Negeri
Sipil jelaskan pertimbangannya, dapatkan datanya dan Periksa.
5) Periksa apakah masih ada penerimaan tenaga kerja kontrak, tenaga
harian lepas, dan pegawai tidak tetap, bagaimana dasar kebijakan
pengangkatannya dan darimana sumber dananya.
16
6) Periksa apakah dalam penempatan pegawai telah sesuai dengan
klasifikasi ijazah yang dimiliki.
7) Periksa apakah jumlah hasil pengadaan CPNS melebihi formasi yang
tersedia, Periksa dasar pertimbangannya.
8) Periksa realisasi penerimaan CPNS dari tenaga honorer (pelaksanaan
Perpres Nomor 48 Tahun 2006).
b. Penerimaan Calon Praja IPDN Tingkat Daerah.
1) Periksa apakah telah dibentuk Kepanitiaan Penerimaan Calon
Praja IPDN Tingkat Daerah.
2) Uji apakah proses pendaftaran calon Praja dilaksanakan secara terbuka
dan sesuai standar prosedur yang ditetapkan.
3) Periksa apakah kelulusan Calon Praja IPDN Tingkat Daerah telah
sesuai dengan persyaratan yang ditentukan.
4) Periksa daftar nominatif hasil test Calon Praja IPDN Tingkat Daerah
dan bandingkan dengan daftar kelulusan apakah telah memenuhi
persyaratan kelulusan.
5) Periksa apakah terjadi kebocoran soal ujian/seleksi.
6) Periksa apakah terjadi penyalahgunaan kewenangan oleh pejabat
pemerintahan daerah dalam proses seleksi.
3. Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil.
a. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil
1) Latihan Pra Jabatan.
a) Dapatkan Keputusan penetapan Panitia Latihan Pra Jabatan.
b) Periksa apakah ada CPNS yang belum mengikuti Latihan Pra
Jabatan, dan apa sebabnya.
c) Periksa apakah ada CPNS yang telah mempunyai masa kerja 2 (dua)
tahun atau lebih belum mengikuti Latihan Pra Jabatan, dan apakah
yang 2 (dua) tahun lebih tetap diusulkan menjadi PNS. (Pergunakan
Form. No : SDM 2).
2) Pengujian Kesehatan.
Periksa CPNS yang diangkat menjadi PNS apakah telah memenuhi
syarat kesehatan jasmani yang ditetapkan oleh Dokter/Tim Majelis
Penguji Kesehatan yang ditunjuk pemerintah. (Lakukan Uji Petik).
3) Sumpah/Janji Pegawai Negeri Sipil.
Periksa apakah ada CPNS yang telah diangkat menjadi PNS belum
diambil sumpah/janji, apa sebabnya terjadi kelambatan dilakukan
pengambilan sumpah/janji. (Pergunakan Form. No : SDM 3).
17
4. Kenaikan Pangkat
a. Dapatkan data dan berkas penyelesaian usul kenaikan pangkat Pegawai
Negeri Sipil periode 1 April dan 1 Oktober setiap tahun berjalan sebagai
berikut :
1) Pegawai Negeri Sipil yang telah memenuhi syarat kenaikan pangkat
baik reguler maupun pilihan apakah ada (buku penjagaan kenaikan
pangkat) tetapi belum diusulkan, apa sebabnya.
2) Pegawai Negeri Sipil yang telah diusulkan tetapi belum diterbitkan Surat
Keputusan Kenaikan Pangkat, apa sebabnya.
3) PNS yang diusulkan mendapatkan kenaikan pangkat pilihan, namun
belum memenuhi persyaratan (antara rekomendasi Baperjakat).
b. Uji berkas usulan kenaikan pangkat pilihan apakah sudah mendapat
pertimbangan dari Baperjakat.
c. Periksa apakah ada pendelegasian wewenang Bupati kepada pejabat
lainnya tentang penetapan Keputusan kenaikan pangkat. (Pergunakan
Form. No : SDM 4).
5. Ujian Dinas.
a. Dapatkan dan periksa data pelaksanaan Ujian Dinas dalam rangka
kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil sebagai berikut.
b. Keputusan Bupati tentang Panitia Penyelenggara Ujian Dinas.
c. Pemberitahuan/Edaran tentang pelaksanaan ujian dinas kepada semua
Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Daerah.
d. Pegawai Negeri Sipil golongan II/d dan III/d yang telah memenuhi syarat
untuk mengikuti ujian dinas, namun belum diikutsertakan dalam ujian
dinas, apa sebabnya.
e. Lakukan uji petik beberapa berkas Pegawai Negeri Sipil peserta ujian dinas
untuk menguji kebenaran persyaratan. (Pergunakan Form. No : SDM 5).
6. Pemberian Kenaikan Gaji Berkala.
a. Apakah terdapat PNS yang telah memenuhi persyaratan untuk dapat
diberikan Kenaikan Gaji Berkala, namun belum ditetapkan/ iterbitkan
Keputusan Kenaikan Gaji Berkala, (buku penjagaan KGB).
b. Ketepatan waktu penetapan Kenaikan Gaji Berkala PNS.
7. Pengangkatan dalam Jabatan.
a. Apakah Bupati telah menetapkan analisis jabatan sebagai pertimbangan
dalam menetapkan formasi jabatan, Periksa apakah hasil analisis jabatan
telah ditetapkan oleh Bupati.
b. Apakah Keputusan Pembentukan Tim Baperjakat telah diperbaharui
setiap 3 (tiga) tahun, Periksa susunan personilnya.
18
c. Apakah Bupati dalam mengusulkan 3 (tiga) orang calon Sekretaris Daerah
kepada Menteri Dalam Negeri adalah PNS yang telah memenuhi
persyaratan yang berlaku, dapatkan datanya dan Periksa.
d. Apakah Sekretaris Daerah selaku pembina Pegawai Negeri Sipil Daerah
telah menyampaikan setiap jenis mutasi kepegawaian kepada Kepala
Badan Kepegawaian Negara mengenai pelaksanaan pengangkatan,
pemindahan dan pemberhentian Pegawai Negeri Sipil, dapatkan datanya
dan Periksa.
e. Periksa apakah terdapat PNS yang telah memasuki usia pensiun tetapi
masih dipekerjakan dan menerima gaji penuh (100 %).
f. Periksa apakah Bupati telah mengeluarkan kebijakan tertulis mengenai
batas usia pensiun bagi PNS, apabila tidak ada apakah pejabat struktural
eselon I dan II yang sudah mencapai usia 56 tahun telah diusulkan oleh
BKD kepada Bupati perpanjangan jabatannya, apa pertimbangannya.
g. Periksa apakah perpanjangan usia pensiun pejabat struktural eselon I
dan II yang telah ditetapkan oleh Bupati sudah melalui pertimbangan
Baperjakat.
h. Periksa apakah ada kebijakan Bupati tentang pengangkatan Staf Khusus
Bupati dan penempatan PNS pada BUMD, apa dasar pertimbangannya
dan bagaimana kebijakan pemberian tunjangannya.
i. Periksa tunjangan jabatan terhadap PNS yang menduduki jabatan
rangkap, baik sebagai penjabat Bupati maupun dalam jabatan fungsional.
j. Apakah masih terdapat pejabat yang telah diangkat dalam jabatan
struktural telah 5 (lima) tahun lebih belum dialihtugaskan.
k. Periksa apakah pengangkatan PNS dalam jabatan struktural telah
dilakukan melalui pertimbangan Baperjakat.
l. Periksa notulen hasil sidang Baperjakat, apakah untuk 1 (satu) jabatan
telah diusulkan 3 (tiga) orang (1 : 3), dan bandingkan Keputusan
Pengangkatan dalam Jabatan dengan notulen hasil sidang Baperjakat
tersebut.
m.Periksa apakah ada Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dalam jabatan
struktural belum diberikan tunjangan jabatan sejak saat pelantikan.
n. Periksa apakah ada pejabat yang pangkatnya lebih rendah membawahi
secara langsung Pegawai/Pejabat yang pangkatnya lebih tinggi, apa
sebabnya.
19
o. Periksa apakah ada PNS yang didaftar menjadi Calon Bupati atau Calon
Wakil Bupati oleh Komisi Pemilihan Umum belum mengajukan surat
pernyataan pengunduran diri dari jabatan negeri. (sesuai Lampiran III PP
No. 17 Tahun 2005).
p. Apakah ada PNS yang telah mengajukan pengunduran diri dari jabatan
negeri belum ditetapkan keputusan pemberhentian dari jabatan negeri
(sesuai Lampiran II Peraturan Kepala BKN Nomor 10 Tahun 2005), Periksa
dapatkan datanya.
q. Periksa apakah ada PNS yang didaftar menjadi Calon Bupati atau Calon
Wakil Bupati yang diberhentikan dari jabatan negeri telah berusia 56
tahun atau lebih, belum diusulkan untuk pensiun.
r. Periksa apakah pengangkatan pejabat struktural eselon II di lingkungan
Kabupaten yang telah ditetapkan oleh Bupati belum dikonsultasikan
secara tertulis kepada Gubernur.
s. Periksa apakah ada PNS yang tidak terpilih sebagai Bupati/wakil Bupati
sesuai ketetapan Komisi Pemilihan Umum setelah 21 (duapuluh satu) hari
tidak mengajukan untuk diperkerjakan kembali namun belum dikenakan
sanksi hukuman disiplin.
t. Periksa apakah ada PNS yang tidak terpilih sebagai Bupati dan wakil
Bupati setelah mengajukan untuk bekerja kembali, namun belum
dipekerjakan, apa sebabnya.
u. Periksa apakah ada Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dalam suatu
jabatan struktural tetapi tidak melaksanakan tugasnya karena
diperbantukan di Unit Kerja lain.
v. Periksa apakah ada pejabat yang menduduki jabatan struktural yang
berasal dari perguruan tinggi/tenaga dosen, bagaimana dasar
pertimbangan pengangkatannya.
8. Pemindahan Pegawai
a. Periksa apakah ada perpindahan PNS Pusat menjadi PNS Daerah dan
sebaliknya telah memperoleh :
1) Persetujuan dari pejabat berwenang
2) Mempunyai Surat Keterangan tidak sedang menjalani hukuman disiplin
dan/atau sedang dalam proses peradilan.
3) Setiap unsur penilaian unsur prestasi kerja dalam DP-3
sekurangkurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir.
4) Surat Keterangan dari pejabat yang berwenang tidak sedang menjalani
tugas belajar.
20
b. Periksa apakah ada PNS yang pindah antar Kabupaten dalam 1 (satu)
propinsi yang telah mendapatkan penetapan Gubernur, namun belum
memperoleh pertimbangan Kepala BKN (Regional BKN).
c. Periksa apakah ada PNS yang pindah antar Kabupaten antar propinsi yang
telah mendapatkan penetapan Gubernur, namun belum memperoleh
pertimbangan Kepala BKN (Regional BKN).
d. Periksa apakah ada PNS propinsi dan Kabupaten yang pindah ke
departemen/lembaga pemerintah non departemen atau sebaliknya yang
telah mendapatkan penetapan oleh Menteri Dalam Negeri, namun belum
memperoleh pertimbangan Kepala BKN (Regional BKN).
e. Periksa apakah ada pejabat/pegawai yang berasal dari TNI/POLRI yang
diangkat dalam jabatan struktural namun belum beralih status
kepegawaiannya.
9. Pemensiunan Pegawai.
a. Periksa apakah ada PNS yang telah memasuki batas usia pensiun tetapi
belum mendapatkan SK pensiun, apa sebabnya.
b. Periksa apakah ada PNS yang telah menerima SK Pensiun tetapi masih
menerima gaji secara penuh (100 %).
10.Pembinaan Pegawai Negeri Sipil.
a. Pembinaan Disiplin Pegawai.
1) Hukuman Disiplin
a) Dapatkan data dan periksa apakah telah dibuat pendelegasian
wewenang penjatuhan hukuman disiplin dari Pejabat Pembina
Kepegawaian kepada pejabat lainnya. Mintakan fotocopy Keputusan
tersebut.
b) Dapatkan data dan uji apakah terdapat PNS yang menjadi
anggota/pengurus Partai Politik belum diberhentikan sebagai PNS.
c) Periksa apakah ada PNS yang menjadi anggota Panitia Pemilihan
Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS), Kelompok
Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), dan Pengawas Pemilihan
belum mendapatkan ijin tertulis Pejabat Pembina Kepegawaian atau
Atasan Langsungnya.
d) Periksa apakah dalam mempertimbangkan penjatuhan hukuman
disiplin dibentuk Majelis Pertimbangan kepegawaian, sejauhmana
kegiatan dari Majelis tersebut. Lampirkan foto copy Keputusan.
e) Periksa apakah ada PNS yang melanggar kode etik/disiplin PNS belum
dikenakan sanksi sesuai jenis pelanggarannya.
21
f) Periksa apakah ada prosedur pemeriksaan dan penjatuhan hukuman
disiplin tidak mengacu pada PP No. 30 Tahun 1980 yo. SE BAKN
Nomor 23/SE/1980.
g) Periksa apakah ada PNS yang dikenakan hukuman disiplin dan
mengajukan keberatan kepada Badan Pertimbangan Kepegawaian
(BAPEK), dan sejauhmana tindaklanjut penyelesaiannya.
h) Periksa apakah ada PNS yang melakukan pelanggaran disiplin yang
kasusnya masih diproses oleh pihak Kepolisian/
Pengadilan/Kejaksaan. Bagaimana penyelesaian status
kepegawaiannya.
i) Periksa apakah ada PNS yang selain dijatuhi hukuman disiplin juga
dikenakan tuntutan ganti rugi. Bagaimana realisasi penyelesaiannya.
j) Periksa apakah ada PNS yang melakukan pelanggaran hukum dan
telah mendapatkan ketetapan hukum oleh penegak hukum, namun
status kepegawaiannya belum diproses sesuai ketentuan.
k) Periksa apakah terdapat PNS yang sedang menjalani hukuman
disiplin, diangkat dalam jabatan struktural.
2) Ketaatan Terhadap Ketentuan Jam Kerja.
a) Periksa apakah kebijaksanaan Bupati tentang ketentuan jam kerja
bagi PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Probolinggo telah
dilaksanakan dan ditaati.
b) Periksa apakah terhadap PNS yang melanggar ketentuan jam kerja,
telah diberi peringatan maupun hukuman disiplin sesuai ketentuan.
(Pergunakan Form. No : SDM 6).
3) Penertiban Ijazah Palsu/Aspal.
Periksa apakah ada PNS yang memiliki Ijazah palsu/Aspal dan
bagaimana langkah-langkah penyelesaiannya.
4) Penyampaian Laporan Pajak-pajak Pribadi (LP2P).
a) Periksa apakah telah dibentuk Tim Penilaian LP2P sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Mintakan Salinan (foto copy) SK tersebut.
b) Periksa berapa jumlah PNS wajib LP2P, berapa yang telah
menyampaikan laporan dan yang belum menyampaikan laporan.
c) Periksa apakah pegawai yang tidak (terlambat) menyampaikan LP2P
telah diambil tindakan dan apa jenisnya.
22
11.Ijin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
a. Periksa apakah sudah dibuat pendelegasian wewenang dari Bupati kepada
pejabat lainnya tentang pelaksanaan pemberian ijin perkawinan dan
perceraian PNS. (Lampirkan foto copy Keputusan tersebut).
b. Periksa apakah ada PNS yang melakukan perkawinan lebih dari satu
tanpa persetujuan isteri pertama dan Pimpinan Satuan Kerja.
c. Periksa apakah pembagian gaji PNS yang telah mendapatkan ijin
melakukan perkawinan lebih dari satu gajinya telah dibagi sesuai dengan
kesepakatan.
12.Kesejahteraan Pegawai.
a. Periksa apakah ada kebijakan Bupati mengenai kesejahteraan pegawai,
dalam bentuk apa, bagaimana pengaturannya dan darimana
sumberdananya.
b. Periksa apakah ada anggota keluarga yang tercantum dalam daftar gaji
PNS yang sudah tidak berhak mendapat tunjangan, tetapi masih tetap
dibayarkan tunjangannya.
13.Tanda-tanda Kehormatan.
Periksa apakah ada pegawai yang telah mengabdi mempunyai masa kerja 10
(sepuluh) tahun, 20 (duapuluh) tahun, dan 30 (tigapuluh) tahun tanpa cacat
belum diusulkan untuk mendapatkan Satya Lencana Karya Satya, Periksa
apa sebabnya.
14.Pemberian Kartu Pegawai.
Periksa apakah ada PNS yang belum memiliki Kartu Pegawai dan apa
sebabnya.
15.Pendidikan dan Pelatihan Pegawai.
a. Periksa apakah rencana dan Program Diklat Pegawai Negeri Sipil telah
disusun setiap tahun anggaran yang meliputi Diklatpim, Diklat Fungsional
dan Diklat Teknis.
b. Periksa apakah Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan Kabupaten
Probolinggo dalam setiap penyelenggaraan Diklat PNS telah membuat
pedoman sesuai jenis Diklat yang dilaksanakan.
c. Periksa apakah setiap pelaksanaan Diklat telah dibuat laporan
pelaksanaannya.
d. Periksa apakah kurikulum dan metode Diklat telah mengacu pada standar
kompetensi jabatan dan peningkatan kinerja penyelenggaraan
pemerintahan daerah.
23
e. Periksa apakah pimpinan satuan kerja telah melakukan identifikasi
kebutuhan Diklat untuk menentukan jenis Diklat yang sesuai dengan
kebutuhan instansinya dan mengusulkan kepada Badan Kepegawaian,
Pendidikan, dan Pelatihan Kabupaten Probolinggo
f. Periksa apakah ada rencana dan program diklat PNS yang disusun
meliputi Diklatpim, Diklat Teknis, Diklat Fungsional, Diklat Kader,
Pendidikan Formal lainnya yang didukung dengan APBD tetapi ada dana
pungutan/kontribusi/ swadana.
g. Periksa apabila tidak didukung dana APBD, apakah Bupati mengeluarkan
kebijakan pelaksanaan Diklat dengan menggunakan dana
pungutan/kontribusi/ swadana.
16.Pemberian Cuti Pegawai Negeri Sipil
a. Periksa PNS yang telah diberikan cuti tahunan selama 12 (dua belas) hari
kerja apakah PNS yang bersangkutan telah bekerja sekurang-kurangnya 1
(satu) tahun.
b. Periksa PNS yang diberikan cuti tahunan selama 18 (delapan belas) hari
kerja apakah PNS yang bersangkutan pada tahun sebelumnya tidak
mengambil cuti tahunan dan diambil bersamaan pada tahun yang
berjalan.
c. Periksa PNS yang diberikan cuti tahunan selama 24 (dua puluh empat)
hari kerja apakah PNS yang bersangkutan selama 2 (dua) tahun berturut-
turut atau lebih tidak mengambil cuti tahunan.
d. Periksa PNS yang menjalani cuti tahunan selama 12 (dua belas) hari kerja
ditempat yang sulit perhubungannya (transportasinya) apakah diberikan
tambahan hari.
e. Periksa apakah PNS yang diberikan cuti besar selama 3 (tiga) bulan telah
bekerja sekurang-kurangnya 6 (enam) tahun secara terus menerus.
f. Periksa PNS yang diberikan cuti tahunan dalam tahun yang berjalan
apakah pernah diberikan cuti besar.
g. Periksa apakah PNS yang diberikan cuti sakit lebih dari 14 hari dan untuk
paling lama 1 tahun 6 bulan, telah melampirkan Surat Keterangan Dokter
yang ditunjuk oleh Menteri Kesehatan.
h. Periksa PNS yang menderita sakit setelah 1 tahun 6 bulan dan belum
sembuh dari penyakitnya dan tidak ada harapan untuk bekerja kembali
sebagai PNS, apakah yang bersangkutan diberhentikan dengan hormat
dengan mendapat uang tunggu dan hak-hak kepegawaian lainnya.
i. Periksa apakah PNS wanita yang diberikan cuti persalinan pertama dan
kedua, diberikan 1 bulan sebelum dan 2 bulan setelah melahirkan.
24
j. Periksa apakah PNS wanita yang diberikan cuti persalinan yang ketiga,
diberikan cuti besar untuk persalinannya.
k. Periksa apakah PNS wanita yang diberikan cuti persalinan keempat dan
seterusnya, diberikan cuti diluar tanggungan negara.
l. Periksa apakah pemberian cuti diluar tanggungan negara (CLTN) kepada
PNS yang bersangkutan telah mendapat persetujuan Kepala BKN.
(Pergunakan Form. No : SDM 7).
C. PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
1. Kebijakan Keuangan Daerah.
Pengaturan dan Penetapan.
a. Dapatkan dan buatkan daftar peraturan daerah, peraturan Bupati,
keputusan Bupati dan dokumen lainnya yang berkaitan dengan
pengaturan dan penetapan atas pengelolaan keuangan daerah.
b. Periksa apakah pengaturan dan penetapan tersebut :
1) telah memenuhi dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang lebih tinggi tingkatannya, serta
2) telah memenuhi/mengandung unsur sistem pengendalian intern.
c. Periksa sistem pengendalian intern atas pengelolaan keuangan daerah
yang dilaksanakan SKPD yang diperiksa.
2. Perencanaan dan Penganggaran.
a. Periksa apakah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) telah
disusun berdasarkan dokumen perencanaan daerah, kebijakan umum
APBD, prioritas dan plafon anggaran, Rencana Kerja dan Anggaran SKPD
(RKASKPD) serta berpedoman pada peraturan perundang-undangan dan
pedoman lainnya yang berlaku termasuk hasil evaluasi atas rancangan
Peraturan Daerah tentang APBD dan Peraturan Bupati tentang penjabaran
APBD.
b. Periksa apakah RKA-SKPD telah disusun berdasarkan :
1) Keterkaitan pendanaan dengan keluaran dan hasil yang diharapkan dari
kegiatan dan program termasuk efisiensi dalam pencapaian keluaran
dan hasil tersebut.
2) Capaian kinerja, indikator kinerja, analisis standar belanja, standar
satuan kerja, dan standar pelayanan minimal.
25
3. Pelaksanaan dan Penatausahaan Keuangan Daerah.
a. Periksa apakah dokumen pelaksanaan anggaran SKPD (DPA-SKPD) telah
disusun secara rinci berdasarkan sasaran yang hendak dicapai, fungsi,
program, kegiatan, anggaran yang disediakan untuk mencapai sasaran
tersebut, dan rencana penarikan dana serta pendapatan yang
diperkirakan. Periksa ketepatan waktu proses dan pengesahan DPA-SKPD
tersebut.
b. Periksa apakah semua penerimaan dan pengeluaran daerah dilakukan
melalui rekening kas umum daerah.
c. Periksa ketepatan pembebanan atas transaksi pengembalian
kelebihanpajak, retribusi daerah, ganti kerugian daerah dan sejenisnya
yang terjadi dalam tahun berjalan dan yang terjadi pada tahun-tahun
sebelumnya.
d. Periksa transaksi pengeluaran kas umum daerah diluar belanja yang
bersifat mengikat dan belanja yang bersifat wajib yang dilakukan sebelum
APBD ditetapkan dan ditempatkan dalam lembaran daerah.
e. Periksa apakah transaksi penerimaan kas umum daerah telah didukung
oleh bukti yang lengkap atas setoran dimaksud serta apakah transaksi
pengeluaran/pembayaran atas beban APBD telah dilakukan berdasarkan
Surat penyediaan Dana (SPD) atau DPA-SKPD atau dokumen lain yang
dipersamakan dengan SPD ketersediaan anggaran kas, Surat Perintah
Membayar (SPM) dan Surat Perintah Pencarian Dana (SP2D).
f. Periksa apakah perubahan APBD dilakukan sesuai kretiria/persyaratan
dan prosedur yang ditetapkan dalam peraturan perUndang-
Undangan/standar/ pedoman yang berlaku.
g. Periksa transaksi pengeluaran daerah yang belum atau tidak tersedia
anggarannya dalam APBD dan bagaimana penyelesaian/pertanggung
jawabannya.
h. Periksa penerbitan SP2D, apakah telah mempertimbangkan penjadwalan
pelaksanaan program dan kegiatan yang dimuat dalam DPA-SKPD dan
dilakukan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
i. Periksa transaksi penerimaan, penyetoran dan pembukuan penerimaan
pendapatan daerah pada SKPD yang diperiksa
j. Periksa transaksi penerbitan SPP, SPM dan SP2D dan pelaksanaan
pembayaran. Apakah telah sesuai prosedur dan didukung oleh bukti-bukti
yang lengkap dan sah serta dibukukan sesuai dengan sistem dan prosedur
yang berlaku.
26
4. Pertanggungjawaban Keuangan Daerah.
a. Periksa ketetapan waktu, kelengkapan dan keabsahan bukti
pertanggungjawaban bendahara penerimaan daerah dan bendahara
pengeluaran daerah.
b. Periksa apakah penyelenggaraan akuntasi oleh SKPD dan SKPKD telah
sesuai dengan sistem dan prosedur akuntansi yang ditetapkan.
c. Periksa apakah laporan keuangan SKPD yang terdiri atas laporan realisasi
anggaran, neraca dan catatan atas laporan keuangan serta laporan
keuangan Pemerintah Kabupaten Probolinggo yang terdiri atas laporan
realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas dan catatan atas laporan
keuangan telah disusun berdasarkan proses akuntansi dan disajikan
sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan, serta tepat waktu.
5. Pendapatan Daerah.
a. Pendapatan Asli Daerah
1) Pajak dan Retribusi Daerah.
a) Periksa apakah jenis pungutan pajak dan retribusi Daerah sudah
sesuai dengan peraturan per-Undang-Undangan yang berlaku.
b) Periksa apakah semua pungutan Daerah sudah ditetapkan dengan
Peraturan Daerah.
c) Jika ada pungutan daerah yang tidak ditetapkan dengan Peraturan
Daerah, mintakan penjelasan dan catat jenis pungutan apa saja.
d) Periksa tentang cara menetapkan perkiraan target Pendapatan Asli
Daerah.
e) Lakukan perhitungan antara target yang ditetapkan dengan potensi
yang ada, untuk mendapatkan perbedaan dari yang seharusnya
ditargetkan.
f) Lakukan perhitungan realisasi pencapaian target dan lakukan ratio
antara realisasi dengan target yang telah ditetapkan.
g) Periksa prosedur dan pelaksanaan pemungutan dan penyetoran
Pendapatan Asli Daerah.
h) Periksa apakah biaya pemungutan pajak daerah sudah diatur dengan
Peraturan Daerah.
i) Periksa apakah besarnya (prosentase) biaya pemungutan pajak
daerah yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah sudah sesuai
dengan ketentuan yang berlaku, Jika tidak sesuai mintakan
penjelasan.
27
j) Periksa apakah ada pungutan Daerah yang digunakan langsung
(diluar Badan layanan Umum Daerah), Jika ada, catat berapa
jumlahnya, mintakan penjelasan penggunaannya.
k) Periksa apakah seluruh Peraturan Daerah tentang Pajak dan
Retribusi Daerah telah diundangkan dalam Lembaran Daerah.
l) Periksa apakah Peraturan Daerah tentang Pajak dan Retribusi
Daerah setelah ditetapkan, sudah disampaikan kepada Menteri
Dalam Negeri dan Menteri Keuangan paling lambat 15 hari setelah
ditetapkan, Jika sudah mintakan tanda terimanya.
m) Periksa apakah ada Peraturan Daerah tentang Pajak dan Retribusi
yang dibatalkan oleh Menteri Dalam Negeri, telah dihentikan
pelaksanaannya dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah diterimanya
Keputusan Pembatalan. Jika belum, Periksa dan mintakan
penjelasan.
n) Periksa dan evaluasi, apa saja kebijaksanaan Bupati dalam rangka
pemberian pelayanan prima kepada wajib pajak dan wajib bayar,
lakukan pengujian di Unit Pelaksana Pelayanan.
o) Periksa apakah Bendahara Penerima telah ditetapkan oleh Bupati
pada awal tahun anggaran, Jika belum ditetapkan, minta penjelasan
kenapa demikian.
p) Periksa apakah Bendahara Penerima telah membukukan semua
penerimaan daerah yang menjadi tugasnya di Instansi yang
bersangkutan.
q) Periksa apakah setiap ketetapan / bukti pungutan pajak / retribusi
yang diterima Bendahara melakukan verifikasi atas kebenaran formal
dan materialnya.
r) Periksa apakah Bendahara menerima setoran pajak, retribusi dan
pungutan lain dalam bentuk tunai, Apabila tidak dan atau dalam
bentuk cek, bilyet apakah ada dasar hukumnya dan dilakukan
clearing kepada Bank yang mengeluarkan cek, bilyet tersebut
sebelum bukti tanda terima diserahkan kepada wajib pajak, retribusi,
bayar.
s) Periksa apakah seluruh penerimaan Bendahara telah disetor ke Kas
Daerah tepat pada waktunya.
28
2) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan.
a) Sejauh mana kontribusi penyertaan modal Pemerintah Kabupaten
Probolinggo kepada pihak ketiga dan BUMD terhadap Pendapatan
Asli Daerah, bandingkan antara penyertaan modal dengan bagian
laba (deviden) yang diterima, apakah menguntungkan atau
merugikan Pemerintah Kabupaten Probolinggo.
b) Kapan penyetoran deviden ke Kas Daerah, hitung potensi kerugian
daerah atas keterlambatan penyetoran devide ke Kas daerah.
c) Dapatkan Laporan Hasil Rapat Umum Pemegang (RUPS) atas
penyertaan modal, hitung bagian deviden yang menjadi hak daerah
berdasarkan persentase kepemilikan saham.
b. Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah.
1) Hasil penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan.
a) Periksa apakah terdapat penjualan kekayaan daerah yang tidak
dipisahkan, jika ada periksa apakah hasil penjualan telah disetor ke
Kas daerah.
b) Hasil pemanfaatan dan pendayagunaan kekayaan daerah yang
dipisahkan :
(1) Periksa apakah terdapat pemanfaatan barang daerah yang
disewakan, jika ada periksa apakah hasil penyewaan telah disetor
ke Kas daerah.
(2) Periksa apakah terdapat kerjasama pemanfaatan atas barang
milik daerah dengan pihak lain, jika ada hitung besaran
pembayaran kontribusi tetap dan pembagian keuntungan hasil
kerjasama pemanfatan yang ditetapkan dari hasil perhitungan
sesuai yang dibentuk oleh pejabat berwenang. Periksa apakah
pembayaran kontribusi tetap dan pembagian keuntungan telah
disetor ke Kas daerah.
(3) Periksa apakah terdapat pemanfaatan barang milik daerah berupa
bangun Guna Serah dan Bangun Serah Guna telah membayar
kontribusi ke Kas daerah yang besarnya ditetapkan berdasarkan
hasil perhitungan tim yang dibentuk oleh pejabat yang berwenang.
c) Hasil Pemanfaatan atau pendayagunaan kekayaan daerah yang tidak
dipisahkan.
2) Jasa Giro.
Periksa apakah prosedur dan pelaksanaan penerimaan jasa giro sudah
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
29
3) Pendapatan Bunga
a) Periksa apakah ada uang Daerah yang disimpan dalam bentuk
Deposito pada Bank.
b) Jika ada, mintakan surat persetujuan dari Bupati berdasarkan Nota
dari Kuasa BUD dan Rekomendasi dari pejabat pengelola keuangan
daerah/BUD (Biro Keuangan).
c) Catat berapa jumlah uang Daerah yang didepositokan dan berapa
besarnya bunga Deposito. Apakah besarnya bunga deposito
berdasarkan counter rate atau special rate.
d) Apakah besarnya bunga deposito berdasarkan Counter Rate atau
special rate.
e) Periksa apakah bunga Deposito sudah ditransfer/ dipindahbukukan
langsung ke Rekening Kas Daerah, jika belum mintakan penjelasan.
4) Tuntutan Ganti Rugi
a) Apakah SK Tim Penyelesaian Tuntutan Ganti Rugi telah ditetapkan
dengan Keputusan Bupati.
b) Inventarisasi kerugian daerah yang disebabkan atas tindakan
melanggar hukum atau kelalaian bendahara, pegawai negeri bukan
bendahara atau pejabat lain, pelaku, jumlah kerugian daerah dan
waktu kejadian.
c) Periksa apakah Kepala SKPD telah melaporkan kerugian daerah
kepada Bupati dan diberitahukan kepada BPK.
d) Periksa apakah Kepala SKPD/Bupati telah meminta surat pernyataan
kesanggupan dan/atau pengakuan bahwa kerugian tersebut menjadi
tanggungjawab bendahara, pegawai negeri bukan bendahara atau
pejabat lain yang melakukan tindakan melanggar hukum atau
kelalaian dan bersedia mengganti kerugian daerah tersebut.
e) Periksa apakah Bupati telah mengeluarkan Surat Keputusan
Pembebanan Penggantian Kerugian Sementara kepada bendahara,
pegawai negeri bukan bendahara atau pejabat lain yang melakukan
tindakan melanggar hukum atau kelalaian jika surat keterangan
tanggung jawab mutlak tidak mungkin diperoleh atau tidak dapat
menjamin pengembalian kerugian daerah.
f) Periksa apakah pengenaan ganti kerugian daerah terhadap
bendahara telah ditetapkan oleh BPK.
g) Periksa apakah pengenaan ganti kerugiaan terhadap pegawai negeri
bukan bendahara telah ditetapkan oleh Bupati.
30
h) Apakah telah ditetapkan Peraturan Daerah tentang tata cara
tuntutan ganti kerugian daerah.
i) Periksa transaksi Daerah yang menggunakan mata uang asing dan
apakah keuntungan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing
tersebut telah distor ke kas daerah.
j) Periksa apakah komisi, rabat potongan atau penerimaan lain dengan
nama dan dalam bentuk apapun yang dapat dinilai dengan uang,
baik secara langsung sebagai akibat dari penjualan, tukar menukar,
hibah, asuransi dan/atau pengadaan barang dan jasa merupakan
pendapatan daerah dan disetor ke Kas Daerah.
c. Dana Perimbangan.
1) Bagi hasil pajak dan Sumber Daya Alam.
a) Periksa apakah alokasi penerimaan dana perimbangan bagi hasil
pajak dan SDA telah sesuai dengan jumlah yang ditetapkan.
b) Periksa apakah dana bagi hasil pajak dan SDA telah disalurkan ke
kas umum daerah.
c) Periksa apakah terdapat penerimaan bagi hasil pajak dan SDA yang
disalurkan ke rekening selain kas umum daerah.
2) Dana Alokasi Umum.
a) Periksa apakah pengalokasian penerimaan DAU dalam tahun yang
bersangkutan telah sesuai dengan jumlah yang ditetapkan.
b) Periksa apakah Kabupaten telah menerima Dana Alokasi Umum yang
ditetapkan dengan Keputusan Presiden, disalurkan dengan cara
pemindah bukuan dari rekening Kas Umum Negara ke rekening Kas
Umum Daerah. Periksa apakah terdapat DAU yang disalurkan ke
rekening selain rekening Kas Umum Daerah.
c) Periksa apakah DAU tersebut telah disalurkan setiap bulan untuk
bulan yang akan datang, masing-masing sebesar 1/12 (satu perdua
belas) dari alokasi DAU Daerah yang bersangkutan.
d) Periksa apakah penggunaan DAU telah sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
e) Periksa apakah Bupati telah menyampaikan laporan penggunaan
DAU Triwulanan kepada Menteri Dalam Negeri dan Menteri
Keuangan.
31
3) Dana Alokasi Khusus.
a) Periksa apakah pengalokasian penerimaan DAK dalam tahun yang
bersangkutan telah sesuai dengan jumlah yang ditetapkan.
b) Periksa apakah Kabupaten Probolinggo menerima DAK yang
ditetapkan dengan Peraturan Menteri Keuangan, disalurkan dengan
cara pemindah bukuan dari rekening Kas Umum Negara ke rekening
Kas Umum Daerah. Periksa apakah terdapat DAK yang disalurkan ke
rekening selain rekening Kas Umum Daerah. Catat juga jumlah dan
untuk keperluan apa saja serta berapa dana pendamping sekurang-
kurangnya 10% dari alokasi DAK dan dianggarkan dalam APBD.
c) Periksa apakah penggunaan DAK dilakukan sesuai dengan Petunjuk
Teknis penggunaan DAK.
d) Periksa apakah dana pendamping digunakan untuk mendanai
kegiatan yang bersifat kegiatan fisik.
e) Periksa apakah Bupati telah menyampaikan laporan triwulan
pelaksanaan kegiatan dan penggunaan DAK kepada Menteri
Keuangan, Menteri Teknis dan Menteri Dalam Negeri.
4) Hibah.
a) Periksa apakah Pemerintah Kabupaten Probolinggo menerima
pendapatan hibah yang merupakan bantuan tidak mengikat. Berapa
jumlah dan untuk apa bantuan tersebut. Apabila ada bantuan dari
luar negeri apakah sudah melalui Pemerintah Pusat.
b) Periksa apakah terdapat pemberi hibah yang berasal dari dalam
negeri. Jika ada apakah telah dituangkan dalam Naskah Perjanjian
Hibah Daerah antara Pemerintah Kabupaten Probolinggo dengan
pemberi Hibah.
c) Periksa apakah penggunaan hibah telah sesuai dengan persyaratan
di dalam Naskah Perjanjian Hibah Daerah dan/atau Naskah Perjajian
penerusan hibah.
d) Periksa apakah hibah dari pemerintah dan hibah dari luar negeri
dikelola melalui mekanisme APBN.
e) Periksa apakah hibah yang diperolehnya dari dalam negeri yang
bersumber dari Pemerintah Kabupaten Probolinggo lain,
badan/lembaga/organisasi swasta dalam negeri dan/atau kelompok
masyarakat perorangan dikelola melalui mekanisme APBD.
32
5) Dana Darurat.
a) Periksa apakah Pemerintah Kabupaten Probolinggo telah menerima
Dana Darurat karena mengalami krisis solvabilitas sesuai peraturan
perundangundangan yang berlaku. Periksa pos-pos penggunaannya
secara umum.
b) Periksa dan catat apakah Pemerintah Kabupaten Probolinggo telah
menerima Penetapan batas maksimal kumulatif pinjaman
Pemerintah Kabupaten Probolinggo. Dan Periksa apakah Pemerintah
Kabupaten Probolinggo telah meminjam lebih dari 60% dari Produk
Domestik Bruto tahun yang bersangkutan.
c) Periksa dan catat apakah Pemerintah Kabupaten Probolinggo telah
menetapkan Dana Cadangan guna membiayai kebutuhan tertentu
yang dananya tidak dapat disediakan dalam satu tahun anggaran
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
d. Belanja Daerah
1) Belanja Pegawai
a) Periksa apakah penganggaran Belanja Pegawai telah disesuaikan
dengan jumlah pegawai.
b) Dapatkan daftar seluruh pegawai pada SKPD yang diperiksa.
c) Periksa surat-surat keputusan pengangkatan pegawai dan tenaga
honorer/yang diperbantukan pada SKPD yang diperiksa.
d) Periksa dan cocokkan Surat Perintah Pembayaran
Gaji/Tunjangan/Honor (SPP gaji/Tunjangan/Honor) dengan daftar
Pembayaran Gaji/Tunjangan/ Honor serta cocokkan SPM-nya.
e) Periksa daftar-daftar pembayaran gaji pegawai, apakah terdapat gaji
pegawai selama tiga bulan berturut-turut tidak diambil.
f) Bila terdapat mutasi, periksa secara uji petik, bandingkan dengan
dasar hukum terjadinya mutasi.
g) Periksa kebenaran tanda-tangan penerima Tunjangan/Honor dengan
membandingkan antara Daftar Pembayaran Tunjangan/Honor
dengan daftar lain.
h) Bila pengambilan Tunjangan/Honor melalui surat kuasa, periksa
keabsahan surat kuasa yang terlampir pada daftar Pembayaran
Tunjangan/Honor yang bersangkutan.
i) Periksa SPJ honorarium dengan menguji dasar hukum pelaksanaan
pemberian honorarium, apakah telah sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
33
j) Periksa apakah terhadap pembayaran honor telah dilakukan
pemotongan PPh Pasal 21 dan telah disetorkan ke Kas Negara.
2) Belanja Operasi
a) Periksa apakah penganggaran belanja barang pakai habis/inventaris
telah disesuaikan dengan kebutuhan nyata dalam rangka
melaksanakan tugas pokok dan fungsi SKPD dengan
mempertimbangkan jumlah pegawai, volume pekerjaan, tingkat
keusangan dan perkembangan kemajuan teknologi.
b) Periksa apakah penyediaan dan penggunaan anggaran untuk
program/kegiatan telah dilakukan secara ekonomis efisien dan
efektif.
c) Periksa apakah setiap pengeluaran anggaran telah didukung oleh
bukti yang lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak
yang menagih.
d) Periksa apakah pelaksanaan perjalan dinas mendukung tugas dan
fungsi SKPD yang telah ditetapkan serta telah dilaksanakan secara
efisien dan efektif.
e) Periksa apakah setiap pelaksana perjalanan dinas didasarkan SPPD
yang diterbitkan oleh pejabat yang berwenang.
f) Periksa kebenaran formal dan material atas pelaksanaan perjalan
dinas.
g) Periksa apakah pelaksanaan perjalanan dinas keluar negeri telah
mempedomani ketentuan perunda-undangan yang berlaku.
h) Periksa apakah penyediaan anggaran penunjang operasional Bupati
dan Wakil Bupati sudah mempedomani ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.
i) Jika tidak sesuai, lakukan perhitungan untuk mendapatkan
kelebihan/ kekurangan dari yang seharusnya.
j) Periksa apakah penyediaan anggaran belanja Bupati dan Wakil
Bupati dalam APBD masih terdapat pada Bagian/Pospos Belanja
lainnya.
k) Periksa apakah penyediaan anggaran belanja DPRD dan Sekretariat
DPRD sudah mempedomani ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.
l) Jika tidak sesuai, lakukan perhitungan untuk mendapatkan
kelebihan/kekurangan dari yang seharusnya.
34
m) Periksa apakah penyediaan anggaran belanja DPRD dan Sekretariat
DPRD dalam APBD masih terdapat pada Bagian/Pos-pos Belanja
lainnya.
3) Belanja Modal
a) Periksa apakah penganggaran belanja modal telah sesuai dengan
rencana kebutuhan.
b) Periksa apakah pengeluaran belanja modal telah didukung oleh bukti
yang lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak yang
menagih.
c) Periksa apakah penyediaan belanja modal untuk pembangunan
gedung kantor dan sarana mobilitas telah mempedomani peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
d) Pemeriksaan terhadap sistem dan prosedur pengadaan belanja modal
mengacu kepada DMP Pengelolaan Barang dan Jasa.
4) Belanja Pembiayaan
a) Periksa apakah pembayaran hutang dan bunga telah dianggarkan
dalam APBD sesuai dengan jumlah yang dibayarkan berdasarkan
Surat Perjanjian/MOU Hutang Pemerintah Kabupaten Probolinggo.
b) Lakukan perhitungan pembayaran untuk mendapatkan perbedaan
pengeluaran hutang dan bunga yang seharusnya dengan jumlah
yang dibayarkan.
c) Periksa pembayaran hutang dan bunga yang sudah jatuh tempo.
5) Subsidi
a) Periksa apakah Pemerintah Kabupaten Probolinggo menganggarkan
dalam APBD, subsidi untuk perusahaan/lembaga tertentu yang
bertujuan untuk membantu biaya produksi agar harga jual
produksi/jasa yang dihasilkan dapat terjangkau oleh masyarakat
banyak.
b) Periksa apakah prosedur dan pelaksanaan pemberian subsidi
tersebut telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
c) Periksa evektifitas pemberian subsidi bagi masyarakat.
6) Hibah
a) Periksa apakah Pemerintah Kabupaten Probolinggo menganggarkan
dalam APBD Hibah untuk Pemerintah Daerah lainnya, Perusahaan
Daerah, Masyarakat dan Organisasi kemasyarakatan
b) Periksa apakah pelaksanaan pemberian Hibah tersebut telah sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
35
e. Bantuan Sosial
1) Periksa apakah pemberian bantuan Sosial kepada
masyarakat/organisasi dilakukan terus menerus pada
masyarakat/organisasi yang sama.
2) Periksa apakah bantuan terhadap Partai Politik sudah sesuai dengan
ketentuan perUndang-Undangan yang berlaku.
3) Periksa apakah masih dialokasikan bantuan kepada instansi vertikal
dalam belanja bantuan sosial.
4) Periksa apakah penganggaran pemberian bantuan pada instansi vertikal
sudah dilaksanakan sesuai dengan peraturan perUndang-Undangan
yang berlaku.
5) Periksa apakah pembayaran bantuan sosial telah didukung oleh bukti
yang lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak yang
menagih.
f. Belanja tidak terduga.
1) Periksa apakah penggunaan belanja tidak terduga sudah sesuai dengan
peraturan perUndang-Undangan yang berlaku.
2) Periksa apakah setiap pembayaran belanja tidak terduga telah didukung
dengan bukti yang lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh
pihak yang menagih.
g. Pembiayaan
1) Penerimaan.
a) Periksa perkiraan perhitungan sisa lebih perhitungan tahun lalu
dalam APBD tahun berjalan apakah sudah didasarkan pada realisasi
penerimaan dan pengeluaran yang sudah terjadi serta rencana
penerimaan dan pengeluaran periode berjalan sampai akhir tahun
anggaran.
b) Periksa apakah semua penerimaan dan pengeluaran pembiayaan
daerah telah dilakukan melalui rekening Kas Umum Daerah.
c) Periksa apakah dana dari rekening dana cadangan telah dilakukan
pemindahanbukuan ke rekening Kas Umum Daerah.
d) Periksa apakah pemindahbukuan dari rekening dana cadangan ke
rekening Kas Umum Daerah telah dilakukan dengan Surat Perintah
pemindahbukuan oleh kuasa BUD atas persetujuan PPKD.
e) Periksa apakah penjualan kekayaan yang dipisahkan telah sesuai
dengan perturan perUndang-Undangan yang berlaku.
f) Periksa kewajaran harga penjualan kekayaan yang dipisahkan
tersebut.
36
g) Periksa Apakah pinjaman daerah telah ditetapkan dengan peraturan
daerah.
2) Pengeluaran
a) Periksa apakah pembentukan dana cadangan telah ditetapkan dengan
Peraturan Daerah.
b) Periksa apakah penggunaan dana cadangan telah sesuai dengan
pelaksanaan kegiatan yang ditetapkan dalam Perda tentang
pembentukan dana cadangan.
c) Periksa apakah Penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Probolinggo
telah ditetapkan dengan peraturan daerah.
d) Periksa apakah penyertaan modal telah dilakukan berdasarkan study
kelayakan atas aspek manfaat ekonomi, sosial dan/atau manfaat
lainnya
e) Periksa apakah pembayaran pokok hutang telah sesuai dengan
jumlah yang telah ditetapkan dalam surat perjanjian.
f) Periksa apakah pemberian pinjaman daerah telah ditetapkan dengan
peraturan daerah atas persetujuan DPRD.
D. PENGELOLAAN BARANG DAERAH.
1. Kebijakan Pengelolaan Barang.
Periksa dan catat apakah ada kebijakan yang dikeluarkan oleh Bupati
(Perda, Perbup, Kepbup, Instruksi, Surat Edaran dan sejenisnya) sebagai
penjabaran Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi untuk
meningkatkan tertib pengelolaan barang.
Dapatkan kebijakan dimaksud dan apakah sudah berpedoman pada
ketentuan yang berlaku.
2. Perencanaan Kebutuhan Barang/Jasa.
a. Periksa apakah perencanaan dan penentuan kebutuhan barang yang
tertuang dalam RKBMD (Rencana Kebutuhan Barang Milik Daerah)
masing masing unit/ satuan kerja telah memperhatikan :
1) Anggaran yang tersedia
2) Barang yang dibutuhkan
3) Alasan kebutuhan
4) Cara Pengadaan
5) Standarisasi dan spesifikasi barang yang dibutuhkan
6) Jumlah barang yang dibutuhkan
b. Periksa apakah pengadaan barang/jasa yang telah direncanakan dalam
program kerja merupakan penjabaran dari RKBMD dan RKPB (Rencana
Kebutuhan Pemeliharaan Barang).
37
c. Bandingkan kegiatan pengadaan barang/Jasa dalam DPA dengan program
kerja dan RKBMD/RKPB.
3. Pengadaan Barang/Jasa
a. Panitia/Pejabat Pengadaan.
1) Periksa apakah panitia/pejabat pengadaan telah dibentuk oleh
pengguna barang/jasa, dapatkan SK-nya, periksa jumlah dan susunan
anggotanya apakah persyaratan jumlah dan susunan anggotanya telah
sesuai ketentuan yang berlaku.
2) Periksa apakah panitia/pejabat pengadaan telah melaksanakan tugas
dan tanggungjawabnya, antara lain :
a) Menyusun jadwal dan menetapkan cara pelaksanaan dan lokasi
pengadaan.
b) Menyusun HPS (Harga Perkiraan Sendiri) atau OE
c) Menyiapkan dokumen pengadaan
d) Mengumumkan pengadaan
e) Menilai kualifikasi pengadaan barang/jasa
f) Melakukan evaluasi terhadap penawaran
g) Mengusulkan calon pemenang.
h)Menandatangani pakta integritas sebelum pelaksanaan pengadaan
barang/jasa.
i) Membuat laporan proses dan hasil pengadaan kepada pengguna
barang/jasa.
3) Periksa apakah ada hubungan keluarga antar anggota panitia.
4) Periksa apakah ada pejabat yang merangkap sebagai panitia pengadaan
dan panitia pemeriksa barang.
5) Periksa apakah ada anggota panitia pengadaan menduduki jabatan
struktural yang lebih tinggi dari panitia pelaksana.
b. Penyedia Barang/Jasa
1) Periksa apakah persyaratan penyediaan barang/jasa telah dipenuhi
antara lain :
a) Memiliki keahlian, pengalaman, kemampuan tehnik dan manajerial
untuk menyediakan barang/jasa.
b) Tidak dalam pengawasan pengadilan/tidak pailit.
c) Memiliki SDM, Modal, Peralatan dan fasilitas lain yang diperlukan
dalam pengadaan barang/jasa.
d) Memiliki alamat tetap dan jelas.
e) Memenuhi ketentuan untuk menjalankan usaha sebagai penyedia
barang/jasa.
38
f) Sebagai wajib pajak sudah memenuhi kewajiban perpajakan terakhir.
2) Tenaga Ahli/Jasa Konsultansi.
a) Periksa apakah memiliki NPWP
b) Lulusan perguruan tinggi.
c) Mempunyai pengalaman dibidangnya.
3) Periksa apakah penyediaan barang/jasa bukan yang dilarang menjadi
penyedia barang/jasa yaitu :
a) PNS, pegawai BI, BUMN dan BUMD.
b) Penyedia barang/jasa yang keikutsertaannya menimbulkan
pertentangan kepentingan.
4) Periksa apakah ada hubungan istimewa antara penyedia barang/ jasa
dengan pengguna barang dan panitia/pejabat pengadaan.
c. Penetapan Sistim Pengadaan.
1) Periksa pelaksanaan kegiatan, apakah dilakukan secara swakelola atau
diborongkan kepada pihak ketiga.
2) Jika dilakukan secara swakelola :
a) Periksa apakah perencanaan kegiatan telah dituangkan dalam bentuk
KAK (Kerangka Acuan Kerja)
b) Periksa apakah KAK telah memuat :
(1) Uraian kegiatan
(2) Sumber pendanaan
(3) Jumlah tenaga yang diperlukan
(4) Jadwal pelaksanaan
(5) Produk yang dihasilkan
(6) Besarnya pembiayaan.
c) Periksa alasan penetapan pemilihan penyedia barang/jasa dengan
metode pelelangan umum, pelelangan terbatas, pemilihan langsung
atau penunjukan langsung sudah sesuai dengan ketentuan.
d) Periksa alasan pengadaan barang/jasa yang seharusnya pelelangan
umum atau pelelangan terbatas tetapi dilaksanakan dengan sistim
pemilihan langsung atau penunjukan langsung.
d. Prosedur Pelelangan.
1) Pengumuman rencana pengadaan barang/jasa. Periksa apakah telah
dilakukan pengumuman secara terbuka rencana pengadaan
barang/jasa kecuali pengadaan barang/jasa yang bersifat rahasia pada
setiap awal pelaksanaan anggaran kepada masyarakat luas melalui
surat kabar nasional, Surat Kabar Provinsi, dan atau Surat Kabar
Daerah.
39
2) Pengumuman Lelang dan Rapat Penjelasan.
a) Periksa apakah pengumuman lelang untuk pengadaan barang/ jasa
telah dilaksanakan sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari kerja dan
diumumkan secara luas melalui surat kabar nasional/ Provinsi
minimal 1 (satu) kali tayang.
b) Periksa apakah dalam pengumuman tersebut dicantumkan uraian
singkat pekerjaan, tempat, hari dan waktu pendaftaran dan
persyaratan peserta lelang.
c) Periksa apakah rapat penjelasan (aanwijzing) termasuk perubahannya
dan peninjauan lapangan telah dibuatkan Berita Acara Penjelasan
(BAP) yang ditandatangani oleh Panitia/Pejabat Pengadaan dan
minimal 1 (satu) wakil dari peserta yang hadir.
d) Periksa daftar hadir dan berita acara penjelasan, terutama mengenai
apakah rekanan yang diundang benar pejabat yang kompeten. Apabila
hanya satu peserta yang mengajukan pertanyaan, maka berindikasi
bahwa peserta lain yang hadir hanya bersifat formalitas.
e) Apabila rekanan peserta aanwijzing bukan pejabat yang menguasai
masalah teknis dan tanya jawab tidak aktif, perlu diperiksa
kemungkinan lelang formalitas.
Untuk itu perlu diperiksa :
(1) Apakah ada hubungan diantara rekanan.
(2) Apakah ada keganjilan dalam dokumen penawaran (pengetikan
sama), penyetoran jaminan lelang oleh satu orang, pengambilan
dokumen lelang dll.
(3) Cek susunan pengurus dan anggaran dasar rekanan yang ikut
dalam pelelangan.
3) Pembukaan Surat Penawaran.
a) Periksa apakah pembukaan surat penawaran telah disaksikan
minimal 2 (dua) orang wakil dari peserta atau jika tidak ada dalam
batas waktu 2 (dua) jam ada saksi dari luar yang ditunjuk oleh
Panitia/Pejabat Pengadaan.
b) Periksa apakah kelengkapan dokumen penawaran telah disertakan
dokumen yang diperlukan dan surat jaminan.
c) Cek apakah Panitia/Pengadaan membuat Berita Acara pembukaan
dokumen penawaran terhadap semua penawaran yang masuk
(cermati waktu pembukaan harus sama)
40
4) Evaluasi Penawaran dan Penetapan Calon Pemenang.
a) Periksa apakah telah dilakukan evaluasi administrasi, teknis dan
harga oleh Panitia/Pejabat Pengadaan barang/jasa terhadap semua
penawaran yang masuk berdasarkan kriteria, metode dan tata
evaluasi yang telah ditetapkan dalam dokumen pemilihan penyedia
barang/jasa.
b) Periksa apakah evaluasi harga hanya dilakukan terhadap peserta
yang telah lulus evaluasi administrasi dan evaluasi teknis dan apakah
telah dilakukan koreksi aritmatik terhadap semua penawaran yang
masuk dan melakukan evaluasi sekurang-kurangnya 3 (tiga)
penawaran terendah setelah koreksi aritmatik.
c) Periksa apakah Surat Jaminan Penawaran diterbitkan oleh Bank
Umum (tidak termasuk bank perkreditan rakyat) atau oleh
perusahaan asuransi yang mempunyai program asuransi kerugian
(surety bond) yang mempunyai dukungan reasuransi sebagaimana
persyaratan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
d) Periksa apakah panitia/Pejabat Pengadaan telah menetapkan tiga
calon pemenang lelang yang telah memasukkan penawaran yang
paling menguntungkan bagi negara/daerah dalam arti :
(1) Penawaran secara teknis dapat dipertangungjawabkan
(2) Perhitungan harga yang ditawarkan dapat dipertanggung jawabkan
(3) Penawaran tersebut adalah palng rendah diantara penawaran yang
memenuhi syarat.
(4) Telah mempergunakan semaksimal mungkin hasil produksi dalam
negeri.
e) Periksa apakah ada protes dan sanggahan kepada Panitia/Pejabat
Pengadaan oleh peserta pelelangan yang merasa dirugikan mengenai
hal-hal:
(1) Penyimpangan terhadap ketentuan dan prosedur yang telah
ditetapkan dalam dokumen pelelangan.
(2)Adanya indikasi rekayasa tertentu sehingga menghalangi terjadinya
persaingan yang tidak sehat.
(3) Adanya indikasi penyalahgunaan wewenang oleh Panitia/Pejabat
Pengadaan.
41
f) Periksa apakah pelelangan yang dinyatakan gagal oleh Panitia/
Pejabat Pengadaan karena :
(1) Penyedia barang/jasa yang diundang kurang dari 3 (tiga) peserta
atau yang memasukkan penawaran kurang dari 3 (tiga) peserta
yang memenuhi persyaratan administrasi dan teknis.
(2) Harga penawaran terendah melampui pagu yang tersedia.
g) Periksa apakah Panita/Pejabat Pengadaan melakukan pelelangan
ulang apabila dinyatakan gagal.
h) Periksa apakah pelelangan ulang masih gagal, upaya apakah yang
dilakukan oleh Panitia/Pejabat Pengadaan.
i) Periksa apakah sebelum ditandatangani kontrak telah diserahkan
jaminan pelaksanaan sesuai dengan ketentuan.
5) Kewajaran Harga.
a) Periksa apakah OE (Owners Estimate) atau HPS (Harga Perhitungan
Sendiri) disusun berdasarkan harga upah, peralatan dan material
yang diterbitkan/ditetapkan oleh instansi resmi dan atau GSO (harga
pokok bebas pajak) untuk kendaraan bermotor serta harga-harga
yang berlaku di lokasi setempat yang berdekatan dengan proyek
tersebut.
b) Bandingkan nilai total dan nilai item pekerjaan dari pemenang lelang
dengan nilai penawaran per item pekerjaan dari seluruh peserta lelang
lainnya.
c) Bandingkan nilai total atau nilai item pekerjaan dari pemenang lelang
dengan nilai beberapa kontrak yang sejenis dalam kurun waktu yang
hampir sama.
d) Periksa apakah harga satuan upah, bahan/peralatan dan material
lebih tinggi dari harga patokan setempat.
e) Periksa apakah Panitia/Pejabat Pengadaan berfungsi dalam
menyusun OE.
6) Volume Pekerjaan
a) Periksa apakah volume yang dibayar benar-benar sama dengan
volume yang dikerjakan/diserahkan oleh penyedia jasa.
b) Lakukan opname fisik pekerjaan/barang dilapangan/gudang bersama
pihak penyedia barang/jasa, pengguna jasa dan konsultan,
pengawas/ penerima barang dan buatkan Berita Acaranya.
c) Bandingkan hasil opname fisik dengan volume fisik/barang yang
sudah dibayar.
42
d) Bila hasil pemeriksaan menunjukkan realisasi volume pekerjaan
kurang dari yang diperjanjikan buatkan perhitungan nilai
berdasarkan harga dalam kontrak.
e) Bila penyedia barang/jasa wanprestasi, periksa apakah telah
diterapkan sanksi sesuai dalam perjanjian dan periksa pula
kebenaran perhitungannya
7) Kualitas/Mutu Barang/Pekerjaan.
a) Periksa bahwa kualitas barang/pekerjaan dilaksanakan/dibayar
benar-benar sesuai dengan persyaratan dalam dokumen tender/SPK.
b) Lakukan pengujian dilapangan (fisik barang) apakah ketentuan
spesifikasi teknis sudah dilaksanakan untuk setiap pekerjaan.
c) Apabila terdapat perbedaan antara ketentuan kontrak dengan
pelaksanaan periksa sebab-sebabnya.
d) Hitung nilai perbedaannya.
8) Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan.
a) Periksa ketepatan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan kontrak dan
kewajaran pemberian perpanjangan waktu pelaksanaan.
b) Bandingkan jangka waktu pelaksanaan menurut kontrak dan
addendumnya dengan realisasi pelaksanaan pekerjaan.
c) Jika ada keterlambatan periksa apa sebabnya.
d) Periksa kebenaran alasan perpanjangan waktu penyelesaian
pekerjaan.
e) Apabila perpanjangan waktu disebabkan adanya perpanjangan
pekerjaan tambahan, periksa apakah pekerjaan tambahan tersebut
benar-benar memperlambat penyelesaian pekerjaan.
f) Periksa apakah denda keterlambatan telah diperhitungkan dengan
tepat sesuai kontrak dan dikenakan kepada kontraktor.
9) Pelaksanaan Pengadaan Jasa Konsultan.
a) Periksa apakah pengguna barang/jasa telah menyusun dan
mempersiapkan Kerangka Acuan Kerja (KAK).
b) Periksa apakah panitia pengadaan jasa konsultan telah menyusun
Harga Perkiraan Sendiri (HPS) atau Owner’s Estimate (OE) yang
dikalkulasikan secara keahlian.
c) Periksa apakah HPS/OE yang disusun bukan satu-satunya acuan
tetapi telah dibandingkan dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB)
sebagai pagu dana yang disediakan.
d) Periksa apakah panitia pengadaan jasa konsultan telah menyiapkan
dan menyusun dokumen pengadaan yang terdiri dari :
43
(1) Surat undangan kepada penyedia jasa konsultan untuk
memasukan penawaran teknis dan biaya.
(2) KAK yang sudah disetujui pengguna barang/jasa .
(3) Rencana kerja dan syarat.
(4) Konsep kontrak.
e) Periksa dokumen pengadaan tersebut telah diajukan panitia kepada
pengguna barang/jasa untuk meminta pengesahan
f) Periksa pelaksanaan pengadaan jasa konsultan, apakah dilakukan
dengan salah satu cara yaitu :
(1) Seleksi umum atau
(2) Seleksi langsung atau
(3) Penunjukan langsung.
10) Pengadaan Tanah Pemda.
a) Periksa apakah pengadaan tanah yang dilakukan oleh Pemda
benarbenar untuk kepentingan umum.
b) Dapatkan SK. pembentukan Panitia Pengadaan Tanah, periksa :
(1) Unsur-unsur keanggotaannya yang terdiri dari perangkat daerah
terkait.
(2) Apakah Panitia Pengadaan telah melakukan tugasnya :
(a) melakukan penelitian dan inventarisasi atas tanah, bangunan,
tanaman dan benda-benda lain yang terkait dengan tanah yang
hak-nya akan dilepas.
(b) melakukan penelitian mengenai status hukum tanah dan
dokumen pendukungnya.
(c) menafsir dan mengusulkan besarnya ganti rugi atas tanah.
(d) melakukan penyuluhan kepada masyarakat yang tanahnya
terkena rencana pembangunan.
(e) mengadakan musyawarah dengan para pemegang hak atas
tanah dan instansi terkait untuk menetapkan bentuk dan atau
besarnya ganti rugi.
(f) membuat berita acara pelepasan atau penyerahan hak atas
tanah.
c) Periksa kewajaran ganti rugi dalam pengadaan tanah apabila
diberikan dalam bentuk :
(1) Uang.
(2) Tanah pengganti dan/atau
(3) Pemukiman kembali
44
d) Periksa dasar dan cara perhitungan ganti rugi, apakah sudah
ditetapkan atas dasar :
(1) Status hak atas tanah.
(2) Harga tanah didasarkan nilai nyata dengan memperhatikan nilai
jual obyek pajak bumi dan bangunan terakhir.
(3) Nilai jual bangunan yang ditaksir oleh instansi Pemda yang
bertanggungjawab di bidang bangunan.
(4) Nilai jual tanaman yang ditaksir oleh instansi Pemda yang
bertanggungjawab di bidang pertanian.
e) Periksa apakah ganti rugi langsung diserahkan kepada :
(1) Pemegang hak atas tanah/oleh ahli waris yang sah.
(2) Nadzir bagi tanah wakaf.
11) Perjanjian/kontrak.
a) Periksa apakah yang menandatangani perjanjian/kontrak adalah
Pejabat Pembuat Komitmen.
b) Periksa dan adakan penilaian terhadap dokumen kontrak antara lain :
jenis dan spesifikasi pekerjaan, nilai kontrak, waktu pelaksanaan,
jaminan pelaksanaan, syarat-syarat pembayaran, sanksi dan denda,
serta sistim kontrak apa yang digunakan.
c) Periksa dan adakan penilaian bila terjadi perubahan kontrak yang
dilakukan sesuai kesepakatan antara Pihak Penyedia Barang/Jasa
dengan pihak Pengguna Barang/Jasa.
d) Periksa apakah serah terima pekerjaan telah dilakukan sesuai dengan
hal-hal yang diatur dalam dokumen kontrak.
e) Periksa apakah penyedia barang/jasa memenuhi kewajiban
memelihara hasil pekerjaan selama masa pemeliharaan.
f) Periksa apakah terdapat pekerjaan yang dilaksanakan mendahului
SPK/Kontrak.
12) Pengecekan Fisik Barang dan Jasa.
a) Apakah Panitia Pemeriksa Barang/Jasa telah dibentuk (dapatkan SK
Panitia) Periksa susunan keanggotaannya dan apakah panitia
tersebut telah berfungsi sebagaimana mestinya.
b) Adakan pemeriksaan secara uji petik dengan Berita Acara
Pemeriksaan terhadap Barang/Jasa tersebut, apakah kualitas dan
kuantitasnya telah sesuai dengan SPK/kontrak.
c) Periksa Berita Acara Pemeriksaan Barang/Jasa yang dibuat Panitia
Pemeriksa, apakah telah sesuai dengan Berita Acara Penerimaan
Barang/Jasa.
45
d) Periksa kesesuaian antara Berita Acara penerimaan barang/jasa
dengan SPK/Kontrak antara lain mengenai :
(1) Pejabat yang berwenang menandatangani Berita Acara Penerimaan
Barang/Jasa.
(2) Kuantitas, kualitas (volume, spesifikasi teknis, bestek/ gambar)
(3) Waktu dan tempat pelaksanaan/penyelesaian
e) Apakah terdapat kekurangan dalam penerimaan barang atau
kerusakan barang dalam pengiriman, apakah sudah diproses
penyelesaiannya.
13) Penggunaan
a) Periksa apakah status penggunaan barang daerah telah ditetapkan
oleh Bupati dan Periksa apakah realisasi penggunaannya sudah
sesuai dengan penetapan status penggunaan yaitu untuk kepentingan
penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi pengguna/kuasa pengguna
barang yang bersangkutan.
b) Periksa apakah pengguna barang/kuasa pengguna barang telah
menyerahkan tanah/bangunan yang tidak digunakan untuk
kepentingan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi instansi yang
bersangkutan kepada Bupati.
c) Periksa apakah sudah ada penetapan penggunaan tanah/bangunan
yang telah diserahkan oleh pengguna barang tersebut yaitu antara
lain :
(1) untuk penyelenggaraan Tupoksi instansi lain.
(2) dimanfaatkan dalam rangka optimalisasi barang daerah.
(3) dipindahtangankan
(4) dan lain-lain
14) Pemanfaatan
a) Dapatkan data barang daerah yang telah dimanfaatkan dan Periksa
bentuk pemanfaatannya yaitu :
(1) Penyewaan
(2) Pinjam Pakai
(3) Kerjasama pemanfaatan
(4) Bangun guna serah dan bangun serah guna.
b) Periksa pemanfaatan barang daerah atas tanah/bangunan yang
masih digunakan oleh pengguna barang dan yang telah mendapat
persetujuan pengelola barang, apakah sudah sesuai dengan
peruntukannya. Kalau tidak apa yang menjadi motivasi/pertimbangan
dalam pemanfaatan barang daerah tersebut.
46
15) Penyewaan.
a) Dapatkan Surat Perjanjian sewa menyewa tersebut dan periksa
apakah telah memuat :
(1) Pokok-pokok penyewaan.
(2) Data barang daerah yang disewakan.
(3) Hak dan kewajiban kedua belah pihak.
(4) Besarnya sewa.
(5) Jangka waktu Penyewaan. (paling lama 5 tahun).
(6) Sanksi-sanksi.
b) Periksa apakah hasil penyewaan barang daerah telah disetor ke Kas
Daerah.
c) Periksa apakah pihak ketiga memenuhi kewajiban tepat waktu.
d) Periksa apakah pengembalian barang Daerah dari pihak ketiga tepat
waktu batas penggunaan (lihat dalam surat perjanjian) dan apakah
dikenakan sanksi apabila pihak ketiga wanprestasi
e) Siapa yang menetapkan tarif penyewaan untuk barang daerah.
16) Pinjam Pakai.
a) Dapatkan Surat Perjanjian Pinjam Pakai, periksa apakah telah
memuat :
(1) Pihak-pihak yang terikat dalam perjanjian.
(2) Data-data barang yang dipinjam pakai
(3) Tanggungjawab peminjam atas biaya operasional dan
pemeliharaan selama jangka waktu peminjaman.
(4) Persyaratan lain yang dianggap perlu.
b) Periksa apakah syarat-syarat pinjam pakai telah berpedoman sesuai
ketentuan yang berlaku yaitu :
(1) Barang belum dimanfaatkan oleh Pemda.
(2) Barang hanya boleh dipergunakan sesuai dengan peruntukkannya.
(3) Barang yang dipinjam pakai merupakan barang yang tidak habis
pakai.
(4) Jangka waktu peminjaman paling lama 2 tahun dapat
diperpanjang.
(5) Pengembalian barang harus dalam keadaan baik.
17) Kerjasama Pemanfaatan atas Tanah dan Bangunan.
a) Dapatkan surat perjanjian kerjasama pemanfaatan, periksa apakah
surat perjanjian tersebut telah memenuhi syarat antara lain :
(1) Pokok yang diperjanjikan.
(2) Hak dan Kewajiban masing-masing pihak.
47
(3) Jangka waktu kerjasama (paling lama 30 tahun) dapat
diperpanjang.
(4) Besaran kontribusi tetap dan bagi hasil keuntungan yang harus
dibayar mitra kerjasama setiap tahunnya.
(5) Persyaratan lain yang dianggap perlu misalnya mitra kerjasama
dilarang menggadaikan/mengagunkan barang daerah kepada
pihak lain.
(a) Periksa proses tender dan penetapan mitra kerjasama
(sekurang-kurangnya 5 peserta), apabila penetapan mitra
kerjasama dengan penunjukkan langsung atas pertimbangan
apa.
(b) Periksa kewajaran pembagian keuntungan hasil kerjasama yang
ditetapkan dari hasil perhitungan Tim (dapatkan SK
Pembentukan Timnya).
(c) Apakah pembayaran kontribusi dan pembagian keuntungan
hasil kerjasama telah mendapat persetujuan pengelola barang,
cek apakah telah disetor ke kas daerah.
(d) Cek biaya yang digunakan untuk persiapan dan pelaksanaan
kerjasama (karena tidak dapat dibebankan pada APBD).
b) Bangun Guna Serah dan Bangun Serah Guna
(1) Periksa apakah Bangun Guna Serah dan Bangun Serah Guna telah
memenuhi persyaratan yaitu :
(a) Pengguna barang memerlukan bangunan dan fasilitas bagi
penyelenggaraan Pemerintah Kabupaten Probolinggo untuk
kepentingan pelayanan umum dalam rangka penyelenggaraan
tupoksi.
(b) Tidak tersedia dana dalam APBD untuk penyediaan bangunan
tersebut.
(2) Dapatkan surat perjanjian dan periksa apakah telah memuat :
(a) Pihak yang terkait dalam perjanjian.
(b) Obyek Bangun Guna Serah dan Bangun Serah Guna
(c) Jangka waktu
(d) Hak dan kewajiban para pihak yang terikat dalam perjanjian.
(e) Sanksi
(f) Arbitrase
(3) Periksa jangka waktu Bangun Guna Serah dan Bangun Serah
Guna paling lama 30 (tigapuluh) tahun sejak surat perjanjian
ditandatangani.
48
(4) Periksa apakah selama jangka waktu pengoperasian mitra bangun
guna serah dan mitra bangun serah guna telah memenuhi
kewajibannya yaitu :
(a) Membayar kontribusi ke Kas Daerah
(b) Tidak menjaminkan, menggadaikan, memindah tangankan oleh
Bangunan Guna Serah dan Bangunan Serah Guna.
(c) Memelihara obyek Bangunan Guna Serah dan Bangunan Serah
Guna.
(d) Periksa kewajaran besaran konstruksi atas hasil perhitungan
Tim yang telah dibentuk oleh pejabat yang berwenang, cek
penyetorannya ke kas daerah.
c) Pengamanan dan Pemeliharaan
(1) Pengamanan.
(a) Periksa apakah Pemerintah Kabupaten Probolinggo telah
melakukan pelaksanaan pengamanan terhadap barang daerah,
baik pengamanan fisik maupun pengamanan administrasi dan
tindakan hukum.
(b) Periksa bentuk pengamanan fisik maupun pengamanan
administrasi terhadap barang inventarisasi (barang bergerak
dan tidak bergerak maupun terhadap barang persediaan).
(c) Periksa dan inventarisir apakah ada barang daerah khususnya
barang tidak bergerak (Tanah/Bangunan) yang sedang
bermasalah (sengketa dengan pihak ketiga, instansi lain atau
masyarakat setempat).
(d) Periksa upaya hukum apa yang telah dilaksanakan
Pememerintah Daerah untuk menangani barang daerah yang
bermasalah tersebut, dan sampai dimana penyelesaiannya.
(2) Pemeliharaan Barang.
(a) Periksa apakah setiap unit kerja menyampaikan Rencana
Tahunan Pemeliharaan Barang Unit (RTPBU) kepada Bagian
Perlengkapan/Bagian Umum.
(b) Periksa apakah telah disusun Daftar Kebutuhan Pemeliharaan
Barang (DKPB).
(c) Periksa jenis barang yang dipelihara/dirawat (gedung kantor,
rumah dinas, mess/asrama, perlengkapan kantor, kendaraan
dinas, sarana telekomunikasi).
(d) Periksa kepastian penyediaan dana dalam DPA.
(e) Periksa pelaksanaan pemeliharaan :
49
1. Cara pelaksanaan (lelang, pemilihan langsung, pengadaan
langsung dan swakelola).
2. Panitia Peneliti Penawaran,
3. Panitia pemeriksa pekerjaan (susunan anggota dan
fungsinya).
4. Cara pembayaran (kelengkapan dokumen).
5. Pemeliharaan kendaraan, periksa :
a. Status kendaraan.
b. Prosedur Pemeliharaan
c. Pengadaan dan Penyaluran BBM
d) Penilaian
(1) Periksa apakah penetapan nilai barang milik daerah dalam rangka
penyusunan neraca Pemerintah Kabupaten Probolinggo
berpedoman pada standard akutansi pemerintahan.
(2) Periksa apakah penilaian barang milik daerah berupa tanah
dan/atau bangunan dalam rangka pemanfaatan atau
pemindahtanganan dilakukan oleh Tim atau melibatkan penilaian
independen yang ditetapkan oleh Bupati dengan tujuan untuk
mendapatkan nilai wajar.
(3) Periksa apakah hasil penilaian barang milik daerah selain tanah
dan atau bangunan telah ditetapkan oleh pengelola barang.
(4) Periksa apakah seluruh barang milik daerah telah dilakukan
penilaian dan dimasukkan dalam neraca daerah.
e) Penghapusan.
(1) Periksa apakah penghapusan barang daerah telah berdasarkan
atas pertimbangan :
(a) Rusak berat
(b) Tidak dapat digunakan secara optimal
(c) Telah melampaui batas waktu kegunaan/kadaluarsa.
(d) Beralih kepemilikannya
(e) Persediaan barang melebihi kebutuhan
(f) Nilai ekonomis lebih menguntungkan kalau dihapuskan.
(2) Periksa apakah ada barang milik daerah yang sudah tidak berada
dalam penguasaaan pengguna barang atau kuasa pengguna
barang karena beralih kepemilikannya, terjadi pemusnahan atau
karena sebab lain belum dihapuskan.
(3) Periksa apakah penghapusan barang milik daerah telah dihapus
dari daftar barang milik daerah.
50
(4) Periksa apakah penghapusan barang daerah tersebut telah
diterbitkan surat keputusan penghapusan oleh Bupati.
(5) Periksa apakah pelaksanaan penghapusan barang milik daerah
yang tidak berada dalam penguasaan pengguna barang atau kuasa
pengguna barang telah dilaporkan kepada pengelola barang.
(6) Periksa apakah pelaksanaan pemusnahan barang milik daerah
karena tidak dapat digunakan, dimanfaatkan dan tidak dapat
dipindahtangankan telah dituangkan dalam berita acara dan
dilaporkan kepada pengelola barang.
f) Pemindah tanganan
(1) Periksa apakah ada pemindahtanganan barang daerah berupa:
(a) Penjualan
(b) Tukar menukar
(c) Hibah
(d) Penyertaan Modal
(2) Periksa apakah pemindahtanganan tanah/bangunan dan selain
tanah/bangunan yang bernilai lebih dari 5 milyard telah mendapat
persetujuan DPRD.
g) Penjualan
(1) Inventarisir penjualan barang daerah apakah penjualan barang
daerah telah mempertimbangkan :
(a) Optimalisasi barang daerah yang berlebih
(b) Secara ekonomis lebih menguntungkan daerah
(2) Periksa apakah penjualan barang milik daerah dilakukan secara
lelang kecuali barang yang bersifat khusus atau barang lainnya
yang ditetapkan lebih lanjut oleh pengelola barang.
(3) Cek apakah hasil penjualan barang daerah telah disetor ke kas
daerah.
(4) Periksa kewajaran harga penjualan barang daerah.
(a) Penjualan Rumah
1. Periksa inventarisasi rumah-rumah dinas golongan III dan
berapa jumlah pemohon pembelian rumah golongan III.
2. Periksa persyaratan pembeli rumah rumah dinas
golongan III yaitu :
a. Status Kepegawaiannya
b. Masa kerja
c. Pernah membeli/memperoleh rumah dinas atau belum.
51
d. Apakah pemohon telah memegang surat ijin penghunian (SIP)
dari Bupati dan sepengetahuan Kepala Unit/SatuanKerja.
3. Periksa penetapan harga jual rumah dinas golongan III apakah telah
sesuai dengan :
a. Penafsiran harga dari nilai biaya yang digunakan untuk
membangun rumah yang bersangkutan pada waktu penafsiran
dikurangi penyusutan menurut umur bangun.
b. Penetapan taksiran harga tanah berpedoman kepada NJOP pada
waktu penafsiran.
c. Harga rumah golongan III ditetapkan sebesar 50% dari harga
tafsiran dan penilaian yang dilakukan panitia.
4. Periksa apakah penjualan rumah dinas tersebut telah ditetapkan
dengan Keputusan Bupati dan bagaimana sistim pembayarannya.
5. Periksa uang muka pembayaran, apakah telah dilunasi oleh semua
pembeli dan cek kebenarannya.
6. Periksa pembayaran angsuran apakah masih terdapat tunggakan.
(b) Penjualan Kendaraan Dinas
1. Penjualan kendaraan dinas apakah telah dilaksanakan sesuai
ketentuan yang berlaku yaitu mengenai ;
a. Umur kendaraan dinas.
b. Status pegawai yang berhak membelinya.
2. Periksa apakah Surat Perjanjian Sewa Beli Kendaraan Dinas sudah
dibuat sesuai ketentuan mengenai :
a. Penetapan Harga.
b. Besarnya Cicilan
c. Cara Pembayaran
d. Sanksi
3. Periksa apakah hasil penjualan kendaraan dinas sudah disetor ke
Kas daerah.
4. Periksa kelancaran pembayaran angsuran dan sanksi terhadap para
pegawai yang menunggak
(c) Tukar menukar.
1. Periksa apakah tukar menukar barang daerah telah
dipertimbangkan :
a. Untuk memenuhi kebutuhan operasional penyelenggaraan
pemerintahan
b. Untuk optimalisasi barang daerah
c. Tidak tersedia dalam APBD
52
2. Periksa apakah tukar menukar barang daerah berupa tanah atau
selain tanah yang bernilai lebih dari 5 milyard telah mendapat
persetujuan DPRD.
3. Cek apakah serah terima barang yang dilepas dan barang pengganti
telah dituangkan dalam Berita Acara.
4. Periksa apakah tukar menukar tanah/bangunan yang dilepas
maupun penggantinya tidak dalam sengketa.
5. Periksa apakah tukar menukar tanah/bangunan daerah tidak
merugikan Pemda :
6. Nilai ekonomis tanah/bangunan milik Pemda dan penggantinya.
7. Apakah tukar menukar tanah/bangunan telah disertai pelepasan
hak-nya.
8. Apakah ada kompensasi yang harus dilakukan pihak ketiga berupa
uang, tanah/bangunan dan atau pekerjaan,
9. Periksa kewajaran harga/nilai kompensasi dan pelaksanaannya.
(d)Hibah
1. Periksa apakah ada barang daerah yang dihibahkan, apa dasar
pertimbangannya :
a. Untuk kepentingan sosial
b. Keagamaan
c. Kemanusiaan
d. Penyelenggaraan pemerintahan daerah
2. Periksa apakah Hibah tersebut telah memenuhi syarat :
a. Bukan barang rahasia negara/daerah
b. Bukan barang yang menguasai hajat hidup orang banyak.
c. Tidak digunakan lagi dalam penyelenggaraan pemerintahan
daerah.
(e) Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Probolinggo.
1. Periksa apakah ada penyertaan modal Pemda berupa tanah,
bangunan atau barang lainnya, Periksa dasar pertimbangannya.
2. Periksa apakah penyertaan modal daerah telah mendapat
persetujuan Gubernur dan apakah telah dituangkan dalam Peraturan
Daerah.
(f) Pengalihan Aset dari Instansi Vertikal.
1. Periksa apakah proses pengalihan asset dari instansi vertical dan
asset yang pengadaannya dari APBN sudah disertai dokumen
kepemilikannya.
53
2. Periksa apakah terdapat asset dari instansi vertikal Barang
Milik/Kekayaan Negara (BM/KN) yang belum diserahkan kepada
Pemerintah Kabupaten Probolinggo dan apakah telah diajukan
permohonannya kepada Menteri Keuangan.
3. Periksa apakah barang-barang yang terdaftar dalam Berita Acara
Serah Terima, namun barangnya tidak diserahkan, contoh kendaraan
dinas.
4. Periksa apakah Pemerintah Kabupaten Probolinggo yang telah
menerima pengalihan BM/KN dari pemerintah pusat yang ternyata
bermasalah (yang hilang, tidak didukung bukti-bukti kepemilikan
atau masih sengketa) telah menindaklanjuti penyelesaiannya.
5. Periksa apakah terdapat BM/KN berupa barang tidak bergerak yang
digunakan untuk kepentingan umum yang telah diterima oleh
Pemerintah Kabupaten Probolinggo telah dipindahtangankan diubah
statusnya atau dimanfaatkan oleh instansi pemerintah atau pihak
lain tanpa persetujuan Menteri Keuangan.
(g) Pengalihan Asset kepada Daerah Pemekaran.
1. Periksa apakah proses pengalihan asset dari daerah induk kepada
daerah yang baru dibentuk, telah dibentuk Tim bersama yang
melakukan tugas inventarisasi, baik secara administrasi maupun
fisik.
2. Periksa dalam penyerahan/pengalihan asset tersebut telah dibuatkan
Berita Acara Serah Terima dan apakah telah sesuai dengan kondisi
dilapangan disertai dokumen kepemilikannya.
3. Periksa apakah ada asset yang belum diserahkan dan bagaimana
penyelesaiannya dengan daerah induk serta apakah sudah
dilaporkan kepada Menteri Dalam Negeri.
4. Periksa apakah setelah dibuatkan Berita Acara Serah Terima Barang
Daerah tersebut telah dihapuskan dari buku induk inventaris Daerah
Induk dan dicatat pada buku inventaris daerah baru.
(h) Penatausahaan
1. Penyimpanan dan Penyaluran Barang.
2. Periksa apakah penunjukan Pemegang Barang telah dilengkapi
dengan SK Bupati.
3. Periksa apakah penyaluran barang dari gudang dilakukan oleh
Pemegang Barang atas dasar Surat Perintah Penyaluran Barang dari
pejabat yang berwenang.
54
4. Periksa apakah penyerahan barang inventaris sudah memakai Berita
Acara Serah Terima Barang.
5. Periksa apakah Pemegang Barang telah mencatat seluruh barang
yang diterima, dikeluarkan dari persediaan barang dalam gudang
kedalam buku/kartu persediaan barang.
6. Lakukan stock opname barang dalam gudang dengan cara:
a. Periksa penyerahan/penerimaan barang dalam gudang dari
bagian pengadaan. (Periksa pembukuan Pemegang Barang).
b. Bandingkan hasil pengadaan dengan permintaan barang dari unit
pemakai
c. Periksa Kartu Persediaan barang.
d. Hasilnya (1,2,3) bandingkan dengan hasil perhitungan fisik
barang.
e. Hasil akhir ada 2 (dua) kemungkinan yaitu : barang kurang /
lebih.
f. Pembukuan dan jumlah persediaan sama.
7. Cek apakah penggantian Pemegang Barang telah diikuti dengan
Berita Acara Serah Teerima.
(i) Inventarisasi
1. Periksa apakah pengelolaan inventarisasi Barang Milik Daerah telah
dilaksanakan dengan tertib yaitu :
a. Apakah Pemda telah melaksanakan sensus Barang Daerah
setiap 5 tahun sekali dengan menyusun Buku Induk Inventaris
Barang secara tertib dan berkesinambungan.
b. Buku Inventaris untuk setiap Unit Kerja apakah sudah ada dan
dikerjakan secara tertib dan berksinambungan.
c. Buku Inventaris untuk setiap Unit Kerja apakah sudah ada dan
dikerjakan secara tertib, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Periksa berapa jenis jumlah dan harga barang yang belum
tercatat dalam buku inventaris.
d. Buku harian barang yang mencatat penerimaan / pengeluaran
barang inventaris apakah telah dibuat dan dikerjakan secara up
date, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
e. Bandingkan isi yang tercantum dalam KIB tersebut dengan
kenyataan yang ada, bila tidak cocok mintakan penjelasan dari
pengurus/penanggungjawab barang, sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
55
f. Setiap ruangan apakah sudah dibuatkan Kartu Inventaris
Ruangan (KIR), jika sudah ada cocokkan dengan keadaan
barang yang senyatanya ada diruangan tersebut.
2. Periksa apakah daftar inventaris, daftar rekapitulasi dan daftar
mutasi barang sudah disusun dan disampaikan pada pejabat yang
berwenang tepat pada waktunya sesuai dengan ketentuan.
3. Apabila ada perbedaan jenis, jumlah dan harga barang menurut
Daftar Mutasi Barang Inventaris dan Buku Hasil Pengadaan
Inventaris telusuri apa penyebabnya.
4. Periksa apakah tanah Pemda seluruhnya : telah tercatat sebagai
asset daerah telah disertifikatkan (berapa yang sudah dan berapa
yang belum).
5. Lakukan pengecekan fisik barang inventaris di lokasi bandingkan
dengan barang inventaris yang tercatat dalam Buku Inventaris
Barang / kartu Inventaris Barang.
6. Periksa apakah barang-barang inventaris hasil pengadaan, hibah,
sumbangan dan lain-lain barang-barang yang diterimanya, telah
tercatat seluruhnya sebagai asset daerah.
7. Periksa apakah data-data/warkah asset daerah berupa tanah sudah
lengkap dan tersimpan rapi oleh Bagian Perlengkapan/Bagian
Umum.
(j) Pelaporan
1. Periksa apakah Kuasa Pengguna Barang telah menyusun laporan
Kuasa Pengguna Semesteran (LBKPS) dan Laporan Barang Kuasa
Pengguna Tahunan (LBKPT) untuk disampaikan kepada Pengguna
Barang.
2. Periksa apakah Pengguna Barang telah menyusun Laporan Barang
Pengguna Semesteran (LBPS) dan Laporan Barang Pengguna
Tahunan (LBPT) untuk disampaikan kepada Pengelola Barang.
3. Periksa apakah Pengelola Barang telah menyusun Laporan Barang
Milik Daerah (LBMD) berupa tanah dan bangunan semesteran dan
tahunan.
4. Periksa apakah Pengelola Barang telah menghimpun :
a. Laporan Barang Pengguna Semesteran (LBPS)
b. Laporan Barang Pengguna Tahunan (LBPT)
c. Laporan Barang Milik Daerah (LBMD)
5. Periksa apakah Pengelola Barang telah menyusun Laporan Barang
Milik Daerah (LBMD) sebagai bahan untuk menyusun neraca daerah.
56
(k) Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi Barang.
1. Tuntutan Perbendaharaan Barang,
a. Periksa apakah dalam pengelolaan barang oleh Pemegang Barang
terdapat kekurangan barang yang menjadi tanggungjawabnya.
b. Periksa apakah kekurangan barang tersebut sudah dilaporkan
kepada Biro Keuangan selaku Sekretaris Majelis Pertimbangan TP-
TGR untuk mendapatkan penyelesaiannya sesuai ketentuan yang
berlaku.
c. Periksa bila Pemegang Barang meninggal dunia, melarikan diri
atau dibawah pengampuan, apakah atasan langsung/Kepala Unit
Kerja telah melaporkan kepada Bupati.
d. Periksa apakah telah dilakukan tindakan pengamanan terhadap
barang daerah tersebut.
e. Periksa apakah atas dasar laporan tersebut Bupati (atas saran
Majelis pertimbangan) telah menunjuk seorang pegawai yang
ditugaskan untuk membuat perhitungan ex officio.
f. Periksa apakah Tuntutan Perbendaharaan Khusus ini telah di
proses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Tuntutan Ganti Rugi Barang.
a. Periksa apakah ada Pegawai Negeri, Pegawai Perusahaan Daerah
yang bukan Pemegang Barang melakukan perbuatan melanggar
hukum atau melalaikan kewajiban/tidak melaksanakan kewajiban
sesuai fungsi dan atau status jabatannya yang karena
perbuatannya tersebut merugikan Daerah.
b. Periksa apakah sudah dilakukan penelitian dan penentuan
besarnya kerugian yang diderita daerah oleh Bupati.
c. Periksa apakah upaya damai untuk memperoleh penggantian atas
semua kerugian Daerah sudah dilaksanakan sesuai ketentuan
yang berlaku.
d. Periksa apakah proses tuntutan ganti rugi barang Daerah sudah
dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku.
II.PEMERINTAHAN DAERAH
A. URUSAN WAJIB PEMERINTAHAN DAERAH.
1. Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan.
a. Dapatkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi dan dasar hukum
pembentukannya
b. Periksa apakah penyusunan RTRW telah sesuai dengan :
1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Pokok-pokok Agraria.
57
2) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Pusat dan Daerah.
3) Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
4) PP Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional (RTRWN)
5) Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak
dan Kewajiban serta Bentuk dan Tata cara Peran serta Masyarakat
dalam Penataan Ruang.
6) Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan
Tanah.
7) Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan
Penataan Ruang.
8) Keputusan Presiden Nomor 4 Tahun 2009 tentang Badan Koordinasi
Penataan Ruang Nasional.
9) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 2009 tentang
Pedoman Koordinasi Penataan Ruang Daerah.
10) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 2008 tentang Tata
Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata
Ruang Daerah.
c. Periksa apakah Bupati telah membentuk Badan Koordinasi Penataan
Ruang Daerah (BKPRD)
d. Periksa apakah susunan personil dan tugas BKPRD telah mengacu kepada
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 2009 tentang Pedoman
Koordinasi Penataan Ruang Daerah.
e. Periksa apakah BKPRD Provinsi, Kabupaten telah menyelenggarakan
pertemuan minimal 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan berupa rapat pleno
untuk menghasilkan rekomendasi alternatif kebijakan Penataan Ruang.
f. Periksa apakah Bupati telah melaporkan hasil rapat pleno dimaksud
kepada Menteri Dalam Negeri.
g. Periksa apakah BKPRD telah melakukan evaluasi tahunan atas kinerja
penataan ruang provinsi, Kabupaten dan telah dilaporkan kepada DPRD
Provinsi, Kabupaten dengan tembusan kepada Menteri Dalam Negeri.
h.Periksa apakah tugas-tugas BKPRD Kabupaten Probolinggo telah
dilaksanakan seperti :
1) Merumuskan berbagai kebijakan penyelenggaraan penataan ruang
Kabupaten dengan memperhatikan kebijakan penataan ruang Provinsi;
2) Mengkoordinasikan penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten;
58
3) Mengkoordinasikan penyusunan Rencana Rinci Tata Ruang Kawasan
sesuai dengan kewenangan Kabupaten;
4) Mengintegrasikan dan memaduserasikan Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten, Rencana Tata
Ruang Nasional, Rencana Tata Ruang Kawasan Tertentu, dan Rencana
Tata Ruang Wilayah Provinsi yang berbatasan;
5) Memaduserasikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan
Tahunan yang dilakukan Pemerintah Provinsi, Kabupaten, Masyarakat
dan Dunia Usaha dengan Rencana Tata Ruang;
6) Melaksanakan kegiatan pengawasan yang meliputi pelaporan, evaluasi,
dan pemantauan penyelenggaraan pemanfaatan ruang;
7) Memberikan rekomendasi penertiban terhadap pemanfaatan ruang yang
tidak sesuai dengan rencana tata ruang;
8) Memberikan rekomendasi perizinan tata ruang Kabupaten;
9) Mengoptimalkan peran serta masyarakat dalam perencanaan tata
ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang;
10) Mengembangkan informasi penataan ruang Kabupaten untuk
kepentingan pengguna ruang di jajaran pemerintah, masyarakat, dan
swasta;
11) Mensosialisasikan dan menyebarluaskan informasi penataan ruang
Kabupaten;
12) Mengkoordinasikan penanganan dan penyelesaian masalah atau
konflik yang timbul dalam penyelenggaraan penataan ruang di
Kabupaten, dan memberikan pengarahan serta saran pemecahannya;
13) Melaksanakan fasilitasi, supervisi dan koordinasi dengan Dinas/
Instasi Provinsi, Pemerintah Kabupaten, masyarakat dan dunia usaha
berkaitan dengan penyelenggaraan penataan ruang;
14) Menterpadukan perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan
pengendalian pemanfaatan ruang dengan Kabupaten sekitarnya;
15) Melakukan evaluasi tahunan atas kinerja penataan ruang Kabupaten ;
16) Menjabarkan petunjuk Bupati berkenaan dengan pelaksanaan fungsi
dan kewajiban koordinasi Penyelenggaraan Penataan Ruang Kabupaten;
17) Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas BKPRD Kabupaten secara
berkala kepada Bupati.
18) Dalam hal terjadi pemekaran wilayah Kabupaten, apakah telah diikuti
dengan perubahan terhadap Rencana Tata Ruang yang telah ada.
59
2. Perencanaan, Pemanfaatan dan Pengawasan Tata Ruang.
a. Periksa apakah Daerah telah menyusun dokumen Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pemerintah Kabupaten
Probolinggo (RKPD).
b. Periksa apakah RPJP Daerah yang telah disusun telah memperhatikan
RPJP Nasional
c. Periksa apakah dalam penyusunan RPJP Daerah telah mengacu kepada
sistematika penulisan RPJP daerah yang telah diatur dalam Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah No. 8 tentang Petunjuk Penyusunan Dokumen RPJP
Daerah dan RPJM Daerah.
d. Periksa apakah RPJPD sudah memuat visi, misi, arah kebijakan
pembangunan yang mengacu kepada RPJP Nasional
e. Periksa apakah RPJP Daerah yang telah disusun telah mengakomodir
seluruh aspirasi pemangku kepentingan pembangunan melalui
Musrenbang RPJP Daerah
f. Periksa apakah RPJP Daerah telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah
g. Periksa apakah rancangan Peraturan Daerah tentang RPJP Daerah
Kabupaten Probolinggo sebelum ditetapkan telah dikonsultasikan kepada
Pemerintah Provinsi
h. Periksa apakah RPJM Daerah (Kabupaten) yang telah disusun telah
berpedoman pada RPJP Daerah (Kabupaten) dan standar pelayanan
minimal yang telah diditetapkan.
i. Periksa apakah dalam penyusunan RJM Daerah telah mengacu kepada
sistematika penulisan RPJM Daerah telah diatur dalam Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah No. 8 tentang Petunjuk Penyusunan Dokumen RPJP Daerah
dan RPJM Daerah.
j. Periksa apakah RPJM Daerah yang telah disusun sudah memuat visi,
misi, arah kebijakan pembangunan serta program Bupati terpilih.
k. Periksa apakah RPJM Daerah telah memperhatikan seluruh aspirasi
pemangku kepentingan pembangunan melalui Musrenbang RPJM Daerah.
l. Periksa apakah RPJM Daerah sudah ditetapkan dengan Peraturan Daerah
m.Periksa apakah Rancangan Peraturan Daerah tentang RPJM Daerah
sebelumnya telah dikonsultasikan dahulu kepada Pemerintah Provinsi.
60
n. Periksa apakah Rencana Kerja Pemerintah Kabupaten Probolinggo (RKPD)
telah menampung/mengakomodir seluruh aspirasi pemangku kepentingan
pembangunan melalui Musrenbang.
o. Periksa apakah Pemerintah Kabupaten Probolinggo telah melakukan forum
Musrenbang secara berjenjang mulai dari tingkat Desa/Kelurahan,
Kecamatan, Kab/Kota hingga tingkat Provinsi.
p. Uji apakah Renstra Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) memuat visi,
misi, tujuan strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang
disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Unit Kerja/SKPD serta
berpedoman kepada RPJM Daerah dan bersifat indikatif.
q. Periksa apakah Kepala Perangkat Daerah sudah menyiapkan rancangan
Renstra-SKPD sesuai dengan Tugas dan Fungsi dengan berpedoman pada
rangcangan awal RPJM Daerah.
r. Periksa apakah Rencana Kerja Perangkat Daerah disusun dengan
berpedoman kepada Renstra-SKPD yang memuat kebijakan, program dan
kegiatan pembangunan, baik yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah
Kabupaten Probolinggo maupun yang ditempuh dengan mendorong
partisipasi masyarakat.
s. Periksa apakah Rencana Kerja Pemerintah Kabupaten Probolinggo (RKPD)
merupakan penjabaran dari RPJM Daerah yang memuat rancangan
kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja
dan pendanaannya baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah
maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.
t. Periksa apakah penyusunan RKPD dilaksanakan paling lambat bulan
Maret dan apakah benar-benar telah dijadikan Pedoman dalam
Penyusunan RAPBD.
u. Periksa apakah sudah dilakukan evaluasi kinerja Perangkat Daerah
sebagai bahan penyusunan evaluasi kinerja pelaksanaan rencana
pembangunan Perangkat Daerah untuk bahan penyusunan rencana
pembangunan daerah periode berikutnya.
3. Pelayanan Kependudukan dan Catatan Sipil.
a. Kebijakan.
1) Dapatkan kebijakan yang telah dikeluarkan/diterbitkan Bupati dalam
penyelenggaraan administrasi kependudukan.
2) Periksa apakah kebijakan tersebut telah berpedoman pada kebijakan
nasional dibidang administrasi kependudukan.
61
3) Periksa apakah Bupati telah menata nomenklatur instansi yang
menangani bidang kependudukan dan pencatatan sipil.
4) Periksa apakah ada Perangkat Daerah yang mempunyai tugas dan
fungsi penanganan administrasi kependudukan yang tumpang tindih.
b. Pengelolaan Administrasi Kependudukan.
1) Periksa apakah dalam penyelenggaraan pengelolaan informasi
administrasi kependudukan telah menggunakan Sistim Informasi
Administrasi Kependudukan (SIAK).
2) Cek apakah perangkat yang dibentuk, tupoksinya tidak tumpang tindih
dengan perangkat yang sudah ada sebelumnya.
3) Periksa apakah formulir yang digunakan dalam penyelenggaraan
administrasi kependudukan telah sesuai dengan kebijakan skala
nasional (Kepmendagri No.94 Tahun 2003 dan Permendagri No.35 A
Tahun 2005): Dengan terbitnya UU No. 23 Tahun 2006, apakah
Kepmendagri No. 94 Tahun 2003 dan Permendagri No. 35A Tahun 2005
masih relevan.
4) Periksa apakah Pemerintah Kabupaten Probolinggo telah melakukan
koordinasi dengan instansi terkait baik pada tingkat provinsi maupun
Kabupaten dalam penyelenggaraan pengelolaan administrasi
kependudukan, cek bentuk dan hasil koordinasi yang telah dilakukan.
5) Uji petik hasil pengelolaan informasi administrasi kependudukan,
antara lain :
(a) Berapa jumlah penduduk Kabupaten yang bersangkutan.
(b) Berapa jumlah penduduk yang wajib mempunyai KTP, berapa yang
sudah mempunyai dan berapa yang belum mempunyai serta apa
sebabnya.
(c) Berapa jumlah orang asing yang ada di Kabupaten .
(d) Berapa yang sudah mendapat rekomendasi ijin mendapatkan
dokumen kependudukan, berapa yang belum dan apa sebabnya.
c. Pembinaan dan pengawasan.
1) Periksa apakah Pemerintah Kabupaten Probolinggo telah melakukan
sosialisasi dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat untuk
mendukung pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil serta
menyebarluaskan informasi kependudukan.
2) Cek hasil sosialisasi dengan membandingkan peningkatan data-data
informasi kependudukan.
62
3) Periksa sejauh mana SKPD terkait telah mengoptimalkan peran
masyarakat, antara lain dengan membentuk Tim Penggerak PKK dalam
tertib administrasi kependudukan, pembinaan apa yang telah dilakukan
terhadap tim tersebut.
4) Periksa apakah SKPD Terkait telah melakukan pengawasan terhadap
penerapan spesifikasi dan pengadaan blanko dan dokumen
kependudukan oleh Pemerintah Kabupaten di wilayahnya, apakah
sudah dilaporkan kepada Tim Pengendali Pusat, cek tindak lanjutnya.
5) Periksa apakah SKPD terkait telah melakukan pemantauan terhadap
pelaksanaan pemutakhiran data penduduk.
6) Cek apakah SKPD terkait membuat analisis hasil pemantauan dan
menyampaikan kepada Gubernur sebagai penyempurnaan kebijakan
yang diperlukan.
7) Cek apakah SKPD terkait telah menyampaikan laporan pelaksanaan
pemutakhiran data penduduk kepada Menteri Dalam Negeri melalui
Gubernur
d. Pelaporan.
Cek apakah Bupati telah menyampaikan laporan informasi administrasi
kependudukan hasil rekapitulasi laporan dari Kepala Desa/Lurah dan
para Camat kepada Gubernur secara berkala.
4. Pelayanan Administrasi Umum Pemerintahan
a. Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
1) Bupati dan Wakil Bupati.
a) Periksa apakah tata cara pencalonan, pemilihan dan pengangkatan
Bupati dan Wakil Bupati telah sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
b) Periksa apakah Bupati/Wakil Bupati telah melaksanakan tugas dan
fungsi sesuai dengan peraturan perundangundangan.
c) Periksa apakah besarnya biaya penunjang operasional Bupati dan
Wakil Bupati sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah
Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah.
d) Periksa apakah Peraturan Daerah, Peraturan Bupati, Keputusan
Bupati telah diundangkan dalam lembaran daerah/berita daerah.
2) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
a) Apakah ada hambatan dalam mengangkat anggota DPRD hasil
pemilu, dan Penggantian Antar Waktu.
63
b) Apakah alat kelengkapan DPRD dan Tata Tertib DPRD telah
ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
c) Periksa apakah ada PNS yang menduduki jabatan di dalam alat
kelengkapan DPRD, kalau ada mengapa demikian.
d) Periksa jenis dan jumlah produk hukum DPRD, apakah ada yang
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
e) Periksa sejauhmana para anggota DPRD melakukan fungsi
pengawasan atas pelaksanaan tugas Pemerintah Kabupaten
Probolinggo.
f) Periksa sejauhmana anggota DPRD melaksanakan tugas dan
wewenang antara lain :
(1) Periksa berapa Rancangan Peraturan Daerah yang diusulkan
DPRD (Hak Inisiatif) membentuk Perda.
(2) Periksa Program Legislasi Tahunan DPRD dan berapa yang
dihasilkan menjadi Peraturan Daerah.
(3) Apakah dalam Program Legislasi pembahasan RAPBD telah
dicantumkan sebagai prioritas di akhir tahun sebelumnya dan
atau awal tahun anggaran berjalan.
(4) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Perda dan
Peraturan Perundang-undangan lainnya; Peraturan Bupati, Perda
APBD, pelaksanaan program pembangunan daerah dan kerjasama
Internasional, kerja sama antar daerah, investasi daerah, dana
cadangan daerah.
(5) Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Bupati/Wakil
Bupati kepada Presiden melalui Menteri Dalam Negeri.
g) Periksa apakah kedudukan keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD
telah ditetapkan dengan Perda dan cek mengenai komposisi besarnya
anggaran DPRD.
h) Periksa besarnya anggaran DPRD (termasuk Sekretariat) dalam satu
tahun dengan PAD yang tertuang dalam APBD, periksa penggunaan
dan pertanggung jawabannya.
i) Periksa sejauhmana pengawasan masyarakat dan permasalahan di
daerah yang ditindak lanjuti oleh DPRD dan cek hasil
penyelesaiannya.
64
3) Perangkat Daerah.
a) Sekretaris Daerah.
(1) Periksa apakah prosedur dan persyaratan pengangkatan dan
pemberhentian Sekretaris Daerah telah sesuai Peraturan
Perundang-undangan.
(2) Periksa apakah Sekretaris Daerah telah melaksanakan tugas dan
kewajibannya membantu Bupati dalam menyusun kebijakan dan
mengkoordinasikan dinas daerah dan lembaga teknis daerah serta
Pembina PNS di daerahnya.
b) Sekretaris DPRD.
(1) Periksa apakah prosedur dan pengangkatannya Sekretaris DPRD
telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
(2) Periksa sejauhmana Sekretaris DPRD mendukung pelaksanaan
tugas dan fungsi DPRD.
(3) Periksa apakah Sekretaris DPRD menyediakan dan
mengkoordinasikan tenaga ahli yang dibutuhkan oleh DPRD
dalam melaksanakan fungsinya, cek pengangkatan dan
persyaratannya apakah sudah sesuai peraturan
perundangundangan.
(4) Periksa apakah Sekretaris DPRD telah mempertanggung jawabkan
tugasnya secara teknis kepada Pimpinan DPRD dan secara
administratif kepada Gubernur.
c) Dinas-dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah.
(1) Periksa apakah tata cara, prosedur, persyaratan kriteria
pembentukan organisasi perangkat daerah telah ditetapkan dalam
Perda.
(2) Periksa apakah pembentukan organisasi perangkat Daerah telah
mempertimbangkan kemampuan, keuangan kebutuhan daerah,
cakupan tugas, jenis dan banyaknya tugas, luas wilayah kerja dan
kondisi geografis jumlah dan kepadatan penduduk, potensi daerah
berkaitan dengan urusan yang ditangani dan sarana prasarana
penunjang.
(3) Periksa apakah setiap perangkat daerah telah menyusun dan
menetapkan visi dan misi Unit Kerja serta telah menetapkan
Uraian Tugas dan Fungsi Organisasi, Periksa apakah sudah
sesuai dengan tupoksi.
65
(4) Periksa apakah Perangkat Daerah (Dinas dan Lembaga Tehnis
Daerah) telah melaporkan tugasnya kepada Gubernur melalui
Sekretaris Daerah.
d) Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan.
(1) Periksa apakah Pemerintah Kabupaten Probolinggo Provinsi telah
menyelenggarakan urusan wajib pemerintahan yang menjadi
kewenangannya, apakah ada urusan wajib pemerintahan yang
diambil alih oleh Pemerintah, cek apa sebabnya.
(2) Periksa apakah ada urusan Pemerintahan kewenangan pmerintah
yang penyelenggaraannya diserahkan kepada Daerah menjadi
otonomi daerah, apa pertimbangannya dan apakah penyerahan
tersebut disertai dengan perangkat, pembiayaan dan sarana
prasarana yang diperlukan.
(3) Periksa apakah ada penyelenggaraan Suatu Urusan Pemerintahan
Daerah yang menimbulkan dampak bagi Daerah lain, cek
bagaimana pengelolaannya.
(4) Periksa apakah ada Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Provinsi diserahkan kepada Kabupaten menjadi
Otonomi Daerah, cek apa pertimbangannya dan apakah
penyerahan tersebut disertai dengan perangkat, pembiayaan dan
sarana prasarana yang diperlukan.
e) Satuan Polisi Pamong Praja.
(1) Periksa apakah Satuan Polisi Pamong Praja tersebut telah
melaksanakan tugasnya untuk membantu Bupati dalam
menegakkan Perda dan penyelenggaraan ketertiban Umum dan
Ketentraman Masyarakat.
(2) Periksa apakah Satuan Polisi Pamong Praja yang diangkat sebagai
Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) telah memenuhi persyaratan
dan apakah telah melaksanakan tugasnya.
(3) Periksa apakah ada pejabat lain yang ditunjuk sebagai PPNS
selain dari Satuan Polisi Pamong Praja.
(4) Periksa apakah Satuan Polisi Pamong Praja dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya telah menjunjung norma-norma hukum,
agama, HAM dan nilai sosial dalam masyarakat.
(5) Periksa apakah Satuan Polisi Pamong Praja dalam melaksanakan
kewenangannya berkoordinasi dengan instansi terkait.
66
f) Pelaporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
(1) Periksa apakah Pemerintah Daerah telah menyampaikan laporan
penyelenggaraan pemerintahan Daerah yang meliputi pelaksanaan
desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan kepada
Presiden melalui Menteri Dalam Negeri.
(2) Periksa apakah penyampaian laporan penyelenggaraan
pemerintahan tersebut tepat waktu kalau tidak apa sebabnya.
b. Penyelenggaraan Pemerintahan Umum.
1) Batas Wilayah.
a) Periksa apakah batas wilayah Kabupaten dengan Kabupaten yang
berbatasan telah ditetapkan dengan Keputusan Menteri Dalam
Negeri.
b) Periksa apakah ada perselisihan antar Kabupaten mengenai Sumber
Daya Alam, langkah-langkah apa yang diambil untuk mengatasinya.
c) Apakah Kabupaten telah memiliki Peta Batas Wilayahnya.
d) Periksa apakah kebijakan pengelolaan sosial, budaya dan ekonomi di
daerah perbatasan telah masuk dalam RPJM daerah.
e) Periksa berapa alokasi anggaran dalam APBD tahun berjalan untuk
menangani daerah perbatasan.
f) Periksa apakah telah dibentuk suatu lembaga atau tim kerja dalam
penanganan sosial, budaya dan ekonomi di wilayah perbatasan.
g) Periksa apakah Pemda telah menyediakan sarana dan prasarana
kesehatan, pendidikan, ekonomi di wilayah perbatasan.
h) Periksa apakah penanganan pelintas batas termasuk pengungsi dari
Kabupaten tetangga, telah masuk dalam RPJM daerah.
i) Apakah Pemda membangun gapura/tugu diperbatasan.
j) Apakah dalam RENSTRA Daerah sudah termasuk penanganan
wilayah perbatasan.
k) Periksa apakah sudah ada pedoman teknis pemberian dan penamaan
unsur geografis.
2) Hubungan kerjasama Bupati dengan Instansi Vertikal :
a) Periksa masalah-masalah yang dibahas dalam pertemuan-pertemuan
rapat-rapat, konsultasi yang diadakan Bupati dengan Instansi
Vertikal.
b) Periksa manfaat dan tindak lanjut dari hasil pertemuan/konsultasi
dimaksud.
67
c) Periksa apakah ada bantuan yang diberikan Pemerintah Kabupaten
Probolinggo kepada Instansi Vertikal dalam rangka memperlancar
tugas- tugas Pemerintahan dan Pembangunan di Daerah.
d) Periksa dalam bentuk apa bantuan diberikan kepada Instansi
Vertikal tersebut, cek apakah ada manfaatnya bagi tugas-tugas
Pemerintahan dan Pembangunan Daerah.
e) Periksa apakah koordinasi antara Aparat Daerah dengan Instansi
Vertikal telah diselenggarakan dengan baik.
f) Periksa masalah-masalah yang dibahas dalam rapat-rapat
koordinasi, apakah ada tindak lanjut dan manfaatnya.
3) Kebijakan Daerah.
a) Periksa apakah ada Perda-Perda yang sudah tidak sesuai dengan
peraturan perundang-undangan dan kondisi Daerah belum
disempurnakan atau dicabut, inventarisir dan apa sebabnya.
b) Periksa apakah ada Keputusan/Peraturan Bupati yang bertentangan
dengan Peraturan Daerah, peraturan perundangundangan lainnya
dan kepentingan umum, cek pelaksanaannya.
c) Periksa apakah ada Keputusan/Peraturan Bupati yang menurut
materinya harus diatur dengan Perda, cek pelaksanaannya.
5. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.
a. Dapatkan Peraturan Daerah yang mengatur tentang Desa dan Kelurahan
serta dasar peraturan perundang-undangan dalam menetapkan peraturan
daerah tersebut.
b. Periksa apakah penyusunan Perda telah berpedoman pada :
1) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tenttang pembentukan
peraturan perundang-undangan
2) Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor Tahun 2015.
3) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2016 tentang Desa.
4) Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan.
c. Periksa apakah Bupati telah menetapkan peraturan tentang :
1) Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa.
2) Pembentukan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) atau yang disebut
dengan nama lain.
3) Pembentukan pemekaran penggabungan dan penghapusan Desa.
4) Penetapan batas wilayah administrasi Desa
68
5) Pemilihan, pengangkatan, pelantikan dan pemberhentian Kepala Desa
serta pengangkatan dan pemberhentian Perangkat Desa.
6) Administrasi, tata naskah dinas dan pelaporan penyelenggaraan
Pemerintahan Desa.
7) Standarisasi tanda jabatan, pakaian dinas dan atribut bagi Kepala Desa
serta pengangkatan dan pemberhentian Perangkat Desa.
8) Bantuan/Alokasi Dana dari Pemerintah Provinsi kepada Pemerintah
Desa.
9) Tugas Pembantuan dari Pemerintah Provinsi kepada Pemerintah Desa.
10)Kerjasama antar Desa dan antara Desa dengan pihak ketiga.
11)Asosiasi Pemerintah Desa dan Asosiasi Badan Perwakilan Desa (BPD).
12)Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa).
13)Badan Usaha Milik Desa.
14)Pengelolaan Keuangan dan Aset Desa.
d. Periksa tentang Pembinaan Desa oleh Pemerintah Daerah.
1) Memberikan pedoman pelaksanaan tugas pembantuan dari Kabupaten.
2) Menetapkan bantuan keuangan dari Pemerintah Kabupaten.
3) Memfasilitasi penyusunan Peraturan Daerah Kabupaten.
4) Melakukan pengawasan Peraturan Daerah Kabupaten.
5) Menfasilitasi keberadaan kesatuan masyarakat hukum adat, nilai adat
istiadat, lembaga adat beserta hak-hak tradisional dalam pelaksanaan
Pemerintahan Desa.
6) Melaksanakan pendidikan dan pelatihan tertentu skala Kabupaten.
7) Melakukan penelitian tentang penyelenggaraan Pemerintah Desa pada
desa-desa tertentu.
8) Memberikan penghargaan atas prestasi penyelenggaraan Pemerintahan
Desa dan Lembaga Kemasyarakatan tingkat Kabupaten, dan melakukan
upaya-upaya percepatan atau akselerasi pembangunan pedesaan skala
Kabupaten.
e. Periksa mengenai Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan Desa
dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
f. Periksa mengenai perubahan status desa menjadi Kelurahan sebagaimana
dengan berpedoman dengan berpedoman pada peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
g. Periksa mengenai pelaksanaan penyerahan urusan yang menjadi
kewenangan Kabupaten yang diserahkan pengaturannya kepada Desa
dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
69
h. Periksa mengenai Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja
Pemerintahan Desa.
i. Periksa mengenai tata cara pengangkatan penjabat kepala desa.
j. Periksa mengenai peraturan Pengangkatan Perangkat Desa.
k. Periksa mengenai kedudukan keuangan Kepala Desa dan Perangkat Desa.
l. Periksa mengenai Badan Perwakilan Desa.
m.Periksa mengenai Tata Cara Pemilihan, Pencalonan, Pengangkatan,
Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa.
n. Periksa mengenai Pemilihan Kepala Desa dan masa jabatan kepala desa.
o. Periksa mengenai pedoman Pembentukan dan mekanisme penyusunan
Peraturan Desa.
p. Periksa mengenai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
(RPJMDesa) dan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP-Desa).
q. Periksa mengenai tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian, dan
evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan desa.
r. Periksa mengenai sumber pendapatan.
s. Periksa mengenai Pedoman Penyusunan APB Desa, perubahan APB Desa,
perhitungan APB Desa, dan pertanggung jawaban pelaksanaan APB Desa.
t. Periksa mengenai Pedoman pengelolaan keuangan desa.
u. Periksa mengenai Pelaksanaan Kerjasama Antar Desa, dan Kerjasama
Desa dengan Pihak Ketiga.
v. Periksa mengenai perencanaan, pelaksanaan pembangunan, pemanfaatan
dan pendayagunaan kawasan perdesaan.
w. Periksa mengenai lembaga kemasyarakatan dengan memperhatikan
kondisi sosial budaya masyarakat.
y. Periksa apakah Sekretaris Desa, telah diangkat dari PNS yang telah
memenuhi persyaratan.
z. Periksa terhadap masa jabatan Kepala Desa, apakah telah melebihi 6
(enam) tahun, apabila terjadi apakah telah diproses pemilihan Kepala Desa
yang baru.
aa. Apakah Kepala Desa terpilih telah dilantik oleh Bupati/Wakil Bupati,
paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah pemilihan.
bb.Badan Pemberdayaan Desa berfungsi menetapkan Peraturan Desa
bersama Kepala Desa, menampung dan menyalurkan aspirasi, aspirasi
masyarakat apa saja yang telah dilaksanakan dan yang belum
dilaksanakan.
cc. Apakah telah dibentuk Lembaga Kemasyarakatan Desa, tugas apa saja
yang telah dilaksanakan dalam rangka memberdayakan masyarakat.
70
dd.Untuk kepentingan Desa, apakah Desa telah mengadakan kajian yang
dilakukan melalui Keputusan Bersama Badan Perwakilan Desa, apakah
kajian tersebut telah dilaporkan kepada Bupati/Wakil Bupati.
6. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri.
a. Periksa koordinasi, penetapan dan pelaksanaan kebijakan yang berkaitan
dengan :
1) Nilai-nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan.
2) Bina perbatasan dan tenaga kerja
3) Pengawasan konflik pemerintahan dan masalah sosial kemasyarakatan
4) Perubahan dan masalah akulturasi budaya
5) Sistem dan implementasi politik
6) Kelembagaan politik pemerintahan
7) Budaya dan pendidikan politik
8) Fasilitasi Pemilu, Pilpres dan Pilkada
9) Ketahanan sumber daya alam
10)Ketahanan perdagangan , investasi, fiskal dan moneter.
11)Perilaku masyarakat
12)Ketahanan lembaga usaha ekonomi dan organisasi masyarakat
perekonomian.
b. Periksa kebijakan/program kerja, pelaksanaan fasilitasi dan peningkatan
kapasitas aparatur Kesbangpol.
c. Periksa apakah tugas dan fungsi serta program kerja Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik Kabupaten Probolinggo telah memfokuskan kegiatan
pada :
1) penguatan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.
2) penguatan nilai-nilai kebangsaan.
3) fasilitasi dan pengelolaan dinamika politik pemerintah dan
pemerintahan daerah.
4) fasilitasi dan pengelolaan dinamika politik perekonomian dan politik
kemasyarakatan.
d. Periksa apakah dalam rangka memperkuat kesatuan bangsa dan
terselenggaranya proses politik yang demokratis Badan Kesbangpol telah
melakukan koordinasi dengan instansi terkait.
e. Periksa apakah pembentukan Badan Narkotika Kabupaten telah
ditetapkan.
71
f. Periksa apakah pembentukan Badan Narkotika telah mengacu kepada
Keputusan Bersama Menpan, Mendagri dan Kapolri selaku Ketua Badan
Narkotika Nasional Nomor 04/SKB/M.PAN/112/2003,127 Tahun 2003,
01/SKB/XII/2003/BNN tanggal 15 Desember 2003 tentang Pedoman
Kelembagaan Badan Narkotika Provinsi dan Badan Narkotika kabupaten.
g. Periksa jumlah kasus penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba dan
sejauhmana koordinasi penanganannya.
h. Periksa langkah serta upaya yang telah dilaksanakan untuk mengatasi
kasus penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
i. Periksa apakah pelaksanaan program/kegiatan perkuatan dan
pengembangan wawasan kebangsaan di kalangan masyarakat telah sesuai
peraturan perundang-undangan.
j. Periksa apakah Bupati telah membentuk lembaga Komunitas Intelijen
Daerah (KOMINDA) di Kabupaten.
k. Periksa apakah struktur organisasi KOMINDA dan Dewan Pembina
KOMINDA telah sesuai peraturan perundang-undangan.
l. Periksa apakah KOMINDA telah melaksanakan tugas dan fungsi sesuai
peraturan perundang-undangan.
m.Periksa apakah laporan penyelenggaraan tugas KOMINDA telah sesuai
peraturan perundang-undangan.
n. Periksa dalam rangka penyelenggaraan kewaspadaan dini masyarakat,
apakah Bupati telah mendelegasikan tugas-tugas dimaksud kepada Wakil
Bupati.
o. Periksa apakah telah dibentuk Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat
(FKDM), bandingkan susunan keanggotaannya apakah telah sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
p. Periksa apakah FKDM dan Dewan Penasehat FKDM telah melaksanakan
tugas dan fungsinya.
q. Periksa, apakah pengajuan besaran, penyerahan dan pelaporan bantuan
keuangan kepada partai politik di tingkat Kabupaten sudah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
r. Periksa upaya apa saja yang dilakukan Bupati untuk menciptakan
kerukunan antar umat beragama, seperti :
1) Kegiatan dialog antar umat beragama.
2) Pengecekan ke lapangan terhadap indikasi konflik.
3) Koordinasi dengan aparat hukum, keamanan, kanwil/kandep agama
dan tokoh agama serta tokoh masyarakat setempat untuk
mengantisipasi terhadap indikasi konflik.
72
4) Koordinasi dengan seluruh jajaran pemerintahan daerah untuk
mengantisipasi terhadap indikasi konflik.
s. Periksa apakah Bupati telah melaksanakan sosialisasi Peraturan Bersama
Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2006 dan
Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas Kepala
Daerah/Wakil Bupati Dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama,
Pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama dan Pendirian Rumah
Ibadah kepada Bupati, tokoh agama dan organisasi kemasyarakatan.
t. Periksa apakah Bupati telah melaksanakan program kegiatan
penyelenggaraan peningkatan kesadaran bela negara sesuai peraturan
perundang-undangan.
u. Periksa apakah telah dibentuk Tim Koordinasi Pemantauan Kegiatan
Orang Asing, NGO, dan Lembaga Asing lainnya.
v. Periksa apakah pelaksanaan tugas Tim Koordinasi tersebut telah sesuai
peraturan perundang-undangan.
w. Periksa apakah Badan Kesbangpol Kabupaten telah melakukan pendataan
administratif keberadaan organisasi kemasyarakatan dan lembaga
swadaya masyarakat.
x. Periksa apakah Ormas/LSM telah melaporkan sumber pendanaannya,
apakah terdapat bantuan luar negeri kepada Ormas/LSM.
y. Periksa apakah Ormas/LSM telah melaporkan program/kegiatan.
z. Periksa apakah terdapat potensi konflik terbuka dalam proses Pilkada.
aa. Periksa apakah terjadi penyalahgunaan fasilitas negara/daerah oleh calon
Bupati/wakil Bupati.
bb.Periksa apakah Satuan Perlindungan Masyarakat telah terbentuk dan
melaksanakan tugasnya sesuai peraturan perundang-undangan.
cc. Periksa apakah Satuan Koordinasi dan Pelaksanaan Penanggulangan
Bencana dan Pengungsian (Satkorlak PBP) telah dibentuk sesuai
peraturan perundang-undangan dan sejauhmana pelaksanaan tugas dan
fungsinya.
dd.Periksa apakah dalam mengantisipasi/mewaspadai bencana alam
dilakukan langkah-langkah seperti sosialisasi kepada masyarakat dan
pemasangan peralatan sistim peringatan dini.
ee. Periksa apakah Bupati telah mempersiapkan sumber daya (dana, SDM
dan sarana) penanggulangan pasca bencana alam dan/atau bencana
sosial.
73
7. Pekerjaan Umum.
a. Ketaatan terhadap Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
1) Kabupaten.
a) Pengairan (Drainase).
(1) Apakah ada penetapan dan pemberian izin penyediaan,
peruntukkan, penggunaan, dan pengusahaan air tanah.
(2) Apakah ada efektivitas, efisiensi, kualitas dan ketertiban
pelaksanaan pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai
dalam satu Kabupaten
(3) Apakah ada pemberian izin pembangunan, pemanfaatan,
pengubahan, dan/atau pembongkaran bangunan dan/atau
saluran irigasi pada jaringan irigasi primer dan sekunder dalam
daerah irigasi yang berada dalam satu Kabupaten
(4) Apakah ada pemberdayaan para pemilik kepentingan dalam
pengelolaan sumber daya air tingkat provinsi dan Kabupaten
(5) Apakah ada pemberdayaan kelembagaan sumber daya air tingkat
Kabupaten
(6) Apakah ada konservasi sumber daya air (sungai, danau, waduk,
rawa, pantai, sistem irigasi dan daerah tangkapan air) pada
wilayah sungai dalam satu Kabupaten
(7) Apakah ada pendayagunaan sumber daya air pada wilayah
sungai dalam satu Kabupaten
(8) Apakah ada pengendalian daya rusak air yang berdampak skala
Kabupaten
(9) Apakah ada penyelenggaraan sistem informasi sumber daya air
tingkat Kabupaten
(10) Apakah ada pembangunan dan penigkatan sistem irigasi primer
dan sekunder pada daerah irigasi dalam satu Kabupaten.
(11) Apakah ada operasi, pemeliharaan dan rehabilitasi sistem irigasi
primer dan sekunder pada daerah irigasi dalam satu Kabupaten
yang luasnya kurang dari 1.000 ha.
(12) Apakah ada eksploitasi, pemeliharaan dan rehabilitasi pada
sungai, danau, waduk dan pantai pada wilayah sungai dalam
satu Kabupaten
(13) Apakah ada pengawasan pengelolaan sumber daya air pada
wilayah sungai dalam Kabupaten
74
(14) Apakah pengairan (drainase) ditetapkan dalam peraturan daerah
dan/atau rencana strategi Kabupaten berdasarkan kebijakan dan
strategi nasional.
(15) Apakah ada penetapan peraturan daerah tentang Norma,
Standard, Prosedur dan Kriteria (NPSK) pengairan (drainase) dan
pematusan (daerah genangan) di wilayah Kabupaten berdasarkan
Standard Pelayanan Minimal (SPM) yang disusun pemerintah
pusat dan provinsi.
(16) Apakah ada peningkatan kapasitas teknik dan manajemen
penyelenggaraan drainase dan pematusan (daerah genangan) di
Kabupaten.
(17) Apakah ada fasilitasi penyelesaian masalah dan permasalahan
operasional sistem drainase dan penanggulangan banjir lintas
Kabupaten serta koordinasi dengan daerah sekitarnya.
(18) Apakah ada fasilitasi penyelenggaraan pembangunan dan
pemeliharaan prasarana dan sarana drainase di wilayah
Kabupaten.
(19) Apakah ada penyusunan rencana induk prasarana dan sarana
drainase skala Kabupaten.
(20) Apakah ada evaluasi terhadap penyelenggaraan sistem drainase
dan pengendali banjir di wilayah Kabupaten.
(21) Apakah ada pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan
drainase dan pengendalian banjir lintas Kabupaten.
(22) Apakah ada pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan
Norma, Standard, Prosedur dan Kriteria (NPSK).
b) Bina Marga
(1) Apakah ada penetapan status jalan Kabupaten/Desa
(2) Apakah ada penyusunan perencanaan umum dan pembiayaan
jaringan jalan Kabupaten/Desa
(3) Apakah ada pemberian bimbingan penyuluhan serta pendidikan
dan pelatihan para aparatur penyelenggara jalan
Kabupaten/Desa.
(4) Apakah ada pemberian izin, rekomendasi, dispensasi dan
pertimbangan pemanfaatan ruang manfaat jalan, ruang milik
jalan, dan ruang pengawasan jalan.
(5) Apakah ada pengembangan teknologi terapan di bidang jalan
untuk jalan Kabupaten/Desa.
(6) Apakah ada pembiayaan pembangunan jalan Kabupaten/Desa.
75
(7) Apakah ada perencanaan teknis, pemograman dan
penganggaran, pengadaan lahan, serta pelaksanaan konstruksi
jalan Kabupaten/Desa.
(8) Apakah ada pengoperasian dan pemeliharaan jalan
Kabupaten/Desa.
(9) Apakah ada pengembangan dan pengelolaan sistem manajemen
jalan Kabupaten/Desa.
(10) Apakah ada evaluasi kinerja penyelenggaraan jalan
Kabupaten/Desa.
(11) Apakah ada pengendalian fungsi dan manfaat hasil
pembangunan jalan Kabupaten/Desa.
c) Bangunan Gedung dan Lingkungan.
(1) Apakah ada penetapan Kabupaten pembinaan bangunan gedung
dan rumah negara tingkat Kabupaten.
(2) Apakah ada penetapan kelembagaan bangunan gedung di
Kabupaten.
(3) Apakah ada penyelenggaraan IMB.
(4) Apakah ada pendataan bangunan gedung.
(5) Apakah ada penetapan persyaratan administrasi dan teknis
untuk bangunan gedung adat, semi permanen, darurat, dan
bangunan gedung yang dibangun di lokasi bencana.
(6) Apakah ada penyusunan dan penetapan Rencana Tata Bangunan
dan Lingkungan (RTBL).
(7) Apakah ada pemberdayaan kepada Pemerintah Kabupaten
Probolinggo dan penyelenggaraan bangunan gedung dan
lingkungannya.
(8) Apakah ada pembangunan dan pengelolaan bangunan gedung
dan rumah negara yang menjadi asset pemerintah
kabupaten/kota.
(9) Apakah ada pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan
perundang-undangan, pedoman, dan standar teknis bangunan
dan lingkungannya.
(10) Apakah ada pengawasan dan penertiban pembangunan,
pemanfaatan, dan pembongkaran bangunan gedung.
(11) Apakah ada pengawasan dan penertiban pelestarian bangunan
gedung dan lingkungan yang dilindungi dan dilestarikan yang
berskala lokal.
76
d) Jasa Konstruksi.
(1) Apakah ada pelaksanaan kebijakan pembinaan jasa konstruksi
yang telah ditetapkan.
(2) Apakah ada pengembangan sistem informasi jasa konstruksi
dalam wilayah Kabupaten yang bersangkutan.
(3) Apakah ada Penelitian dan pengembangan jasa konstruksi dalam
wilayah Kabupaten yang bersangkutan.
(4) Apakah ada pengembangan sumber daya manusia bidang jasa
konstruksi di tingkat Kabupaten.
(5) Apakah ada peningkatan kemampuan teknologi jasa konstruksi
dalam wilayah Kabupaten yang bersangkutan.
(6) Apakah ada pelaksanaan pelatihan, bimbingan teknis dan
penyuluhan dalam wilayah Kabupaten.
(7) Apakah ada penertiban perizinan usaha jasa konstruksi.
b. Pelaksanaan kegiatan urusan Kebina Margaan, Pengairan dan Cipta
Karya.
1) Bina Marga
a) Periksa penetapan fungsi jalan dalam sistem jaringan jalan sekunder
dan jalan kolektor yang menghubungkan ibukota provinsi dengan
ibukota kabupaten, jalan lokal dan jalan lingkungan dalam sistem
jaringan jalan primer.
b) Periksa penetapan status jalan provinsi.
c) Periksa penyusunan perencanaan umum dan pembiayaan jaringan
jalan provinsi.
d) Periksa pemberian bimbingan, penyuluhan, pendidikan dan
pelatihan para aparatur penyelenggara jalan provinsi dan aparatur
penyelenggara jalan Kabupaten.
e) Periksa pengkajian serta penelitian dan pengembangan teknologi
bidang jalan untuk jalan provinsi.
f) Periksa pemberian fasilitas penyelesaian sengketa antar Kabupaten
dalam penyelenggaraan jalan.
g) Periksa pengembangan teknologi terapan di bidang jalan untuk jalan
Kabupaten.
h)Periksa pembiayaan pembangunan jalan provinsi.
i) Periksa perencanaan teknis, pemograman dan penganggaran,
pengadaan lahan, serta pelaksanaan konstruksi jalan provinsi.
j) Periksa pengembangan dan pengelolaan sistem manajemen jalan
provinsi.
77
k) Periksa dan catat panjang jaringan jalan berdasarkan statusnya
(jalan nasional, provinsi dan Kabupaten) dan fungsinya (arteri,
kolektor dan lokal).
l) Periksa dan catat kondisi jalan (mantap, tidak mantap, baik, sedang,
rusak dan rusak berat) dan jenis permukaan jalan (beraspal,
krikil/beton dan tanah) berdasarkan statusnya.
m)Periksa dan catat kondisi dan panjang jalan yang sudah ada apakah
dapat mengimbangi secara optimal peningkatan kegiatan transportasi
orang dan barang. Hal ini dapat diketahui dengan adanya indikasi
sebagai berikut :
(1) Kurang lancar dan amannya penyaluran produksi ke daerah
konsumen/pemasaran.
(2) Masih sering terjadi kemacetan lalu lintas terutama pada
hari/waktu dan daerah/tempat tertentu.
(3) Kondisi jalan belum sepenuhnya menunjang pengembangan
obyek-obyek wisata dan daerah sentra produksi yang potensial.
n) Periksa dan catat mengenai kebijaksanaan, perencanaan,
pembiayaan, wewenang/tanggung jawab dan pelaksanaan program-
program penanganan jalan sebagai berikut :
(1) Program rehabilitasi dan pemeliharaan jalan dan jembatan.
(2) Program peningkatan jalan dan penggantian jembatan.
(3) Program pembangunan jalan dan jembatan.
o) Periksa dan catat mengenai harga satuan (yang terdiri dari harga
satuan upah, bahan dan peralatan) dalam RAB apakah telah
didasarkan pada standar analisa harga satuan yang berlaku (BOW
atau standar analisa yang dikeluarkan oleh Ditjen Bina Marga
Departemen Pekerjaan Umum) dan standar harga yang telah
ditetapkan oleh Bupati/pihak berwenang/harga pasar, dengan cara :
(1) Bandingkan antara man/days (orang hari) analisa harga satuan
upah dalam RAB dengan standar analisa yang berlaku. Apabila
mandays analisa RAB lebih tinggi dari standar analisa yang
berlaku sebesar A, maka nilai Kerugian Negara/Daerah adalah A
x harga upah x volume pekerjaan.
(2) Bandingkan antara harga upah, analisa harga satuan upah
dalam RAB dengan standar upah yang berlaku. Apabila harga
upah yang dipakai analisa dalam RAB lebih tinggi dari standar
upah yang berlaku sebesar Rp.B maka Kerugian Negara/Daerah
adalah Rp.B x mandays x volume pekerjaan.
78
(3) Bandingkan antara koefesien volume analisa harga satuan bahan
dalam RAB dengan standar analisa yang berlaku. Apabila
koefisien volume analisa dalam RAB lebih tinggi dari standar
analisa yang berlaku sebesar C, maka kerugian Negara/Daerah
adalah C x harga bahan x volume pekerjaan.
(4) Bandingkan antara harga bahan yang dipakai, analisa harga
satuan bahan dalam RAB dengan standar harga yang berlaku.
Apabila harga bahan analisa dalam RAB lebih besar dari standar
harga yang berlaku sebesar Rp.D maka kerugian Negara/Daerah
adalah Rp.D x koefisien volume bahan x volume pekerjaan.
(5) Bandingkan antara koefisien jam kerja yang dipakai, analisa
harga satuan peralatan dalam RAB dengan standar analisa yang
berlaku. Apabila koefisien jam kerja analisa RAB lebih tinggi dari
standar analisa yang belaku sebesar E, maka kerugian
Negara/Daerah adalah E x harga sewa alat x volume pekerjaan.
(6) Bandingkan antara harga sewa peralatan yang dipakai, analisa
harga satuan peralatan dalam RAB dengan standar sewa/harga
pemakaian standar yang berlaku (yang ditetapkan oleh
Departemen Pekerjaan Umum). Apabila harga sewa peralatan
analisa dalam RAB lebih besar dari standar sewa peralatan yang
berlaku adalah Rp. F, maka kerugian Negara/Daerah adalah F x
koefisien jam kerja x volume pekerjaan.
p) Periksa dan catat mengenai volume setiap sub pekerjaan yang
tecantum dalam RAB/kontrak, apakah telah sesuai dengan gambar
pelaksanaan yang terlampir dalam kontrak, dengan cara menghitung
volume pekerjaan berdasarkan gambar yang terlampir dalam kontrak
dan membandingkan dengan volume yang tercantum dalam
RAB/kontrak. Apabila volume dalam RAB/kontrak lebih besar
dengan hasil perhitungan sebesar G, maka kerugian Negara/Daerah
adalah G x harga satuan pekerjaan.
q) Lakukan pemeriksaan fisik dilapangan atas pekerjaan konstruksi
Lapis Pondasi Bawah/Lapis Pondasi Atas (LPB/LPA) apakah telah
sesuai dengan RAB.
r) Periksa dan catat pekerjaan jenis pemeliharaan mengenai :
(1) Apakah data kerusakan/rencana perbaikan telah sesuai dengan
kenyataan dilapangan.
(2) Apakah biaya perbaikan kerusakan yang dianggarkan telah
sesuai dengan volume kerusakan yang sebenarnya.
79
(3) Apakah data kerusakan sudah dilengkapi dengan gambar/foto
visual.
2) Pengairan.
a) Periksa bantuan teknis mengenai drainase pembangunan
pemeliharaan dan pengelolaan di provinsi (lintas kabupaten/ kota).
b) Periksa peningkatan kapasitas teknik dan manajemen
penyelenggaraan drainase dan pematusan (daerah genangan) di
wilayah provinsi.
c) Periksa fasilitasi penyelesaian masalah dan permasalahan
operasional sistem drainase dan penanggulangan banjir lintas
Kabupaten.
d) Periksa fasilitasi penyelenggaraan pembangunan dan pemeliharaan
prasarana dan sarana drainase di wilayah provinsi.
e) Periksa penyusunan rencana induk prasarana dan sarana drainase
skala regional/lintas daerah.
f) Periksa dan catat :
(1) Cara mempertahankan areal sawah yang telah mempunyai sarana
irigasi, dari penggunaan lahan untuk non pertanian.
(2) Usaha-usaha Pemerintah Kabupaten Probolinggo dalam rangka :
(a) Meningkatkan pemeliharaan serta mempertahankan
kelestarian potensi sumber daya air untuk menjaga kontinuitas
air, baik kwalitas maupun kwantitas, sehingga dapat berfungsi
secara optimal.
(b) Mengembangkan dan melanjutkan pembangunan irigasi baru
berdasarkan penelitian yang seksama.
(c) Merencanakan dan mengupayakan pendayagunaan potensi
sumber daya pada aliran, rawa dan daerah pasang surut.
(3) Cara meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemeliharaan
saluran dan bangunan irigasi, pengaturan penggunaan air serta
pengembangan jaringan pada tingkat usaha tani.
(4) Pelaksanaan tugas pokok dan tata kerja komisi irigasi.
(5) Mengenai pembentukan, pembinaan dan perkembangan
perkumpulan Petani Penata Air (P3A).
(6) Hambatan-hambatan/penyimpangan dan apabila ada bagaimana
cara mengatasinya.
(7) Perencanaan teknis kegiatan, dengan cara :
g) Pemeriksaan terhadap gambar.
80
(1) Kegiatan yang bersangkutan telah dibuat gambarnya secara
lengkap dan jelas meliputi, gambar tampak, gambar denah,
gambar potongan memanjang gambar potongan melintang dan
gambar detail dari bagian-bagian yang pokok.
(2) Apabila terdapat kekurangan harus dilangkapi oleh pihak
kegiatan, karena ini merupakan dasar dalam perencanaan yang
sangat menentukan pelaksanaan.
(3) Adakan cross check (pengujian silang), apakah diantara gambar
potongan memanjang, potongan melintang dan detail sudah
tercantum ukuran yang jelas dan cocok.
(4) Apabila terdapat kekurangan dan atau saling bertentangan
diantara satu dengan lainnya harus segera diperbaiki sesuai
perhitungan teknis (rencana) oleh pihak kegiatan.
(5) Adakan cross check (pengujian silang) apakah dalam
perencanaan, profil memanjang dan melintang suatu bangunan
air/saluran telah dilakukan survey dan pengukuran existing serta
rencana yang jelas, yakni minimal mengenai, nomor dan jarak
profil, elevasi muka tanah, elevasi muka tanggul, elevasi dasar
saluran dan dimensi saluran.
(6) Apabila ada kekurangan, harus segera dilengkapi oleh pihak
kegiatan, karena dari sini volume pekerjaan, baik galian,
timbunan ataupun pasangan dapat dihitung dengan jelas.
(7) Dari gambar-gambar tersebut, adakan perhitungan volume
pekerjaan dan bandingkan dengan volume yang ada dalam
kontrak, apabila terdapat perbedaan harap dihitung dengan
rumus, besarnya kerugian Negara/Daerah adalah sama dengan
volume pekerjaan dalam kontrak dikurangi dengan volume hasil
perhitungan dikalikan dengan satuan harga pekerjaan.
h) Penyusunan Spesifikasi/Rencana Kerja dan Syarat-syarat.
(1) Apakah dalam spesifikasi/rencana kerja dan syarat-syarat telah
ditentukan dengan jelas jenis/macam pekerjaan yang harus
dilaksanakan. Apabila ada kekurangan, harus segera dilengkapi
oleh pihak kegiatan karena ini merupakan dasar perhitungan
Rencana Anggaran Biaya (RAB).
(2) Apakah masing-masing jenis pekerjaan tesebut telah diuraikan
dengan jelas batasan-batasnya terutama menyangkut kwalitas
dan volume bahan yang digunakan. Apabila ada kekurangan,
harus segera dilengkapi pihak kegiatan, karena hal ini sangat
81
menentukan kwalitas pekerjaan. Apabila dari dokumen
perencanaan tersebut, ditemui adanya pekerjaan disusun kurang
jelas, lengkap atau menyimpang dari standar teknis, maka hal ini
merupakan temuan pendahuluan untuk dikembangkan lebih
lanjut antara lain :
(a) Periksa sebab dan alasan adanya penyimpangan tersebut dan
siapa yang bertanggungjawab (Dinas teknis atau Konsultan
Perencana).
(b) Sebagai bahan untuk meneliti adanya penyimpangan terhadap
mutu dan volume pekerjaan dalam melakukan pemeriksaan
fisik.
i) Pelaksanaan Fisik.
(1) Pekerjaan pengukuran.
(a) Apakah terhadap pekerjaan/kegiatan dimaksud, telahdlakukan
pengukuran yang lengkap sesuai bestek dengan membuat
patok-patok pengukuran dan gambar kerjanya, kemudian
adakan pengecekan terhadap hasilnya.
(b) Lakukan sampling pengukuran terhadap pekerjaan yang
strategis, dan bandingkan hasilnya dengan gambar rencana
ataupun gambar kerja yang ada.
(c) Apabila terjadi perbedaan hitung besarnya volume pekerjaan
tersebut, maka hal ini merupakan temuan awal untuk
menghitung Kerugian Negara/Daerah karena adanya selisih
volume kontrak dengan volume riil di lapangan.
(2) Pekerjaan Pembersihan Trace (lahan) Bangunan. Apakah
pembersihan trace bangunan dianggarkan dalam kontrak, dan
lakukan pengecekan terhadap pekerjaan tersebut di lapangan
(terutama bagi pekerjaan yang sedang dilaksanakan). Adakan
penilaian apakah pekerjaan tersebut dilaksanakan di lapangan
dan hitung tingkat kewajarannya. Apabila terjadi pekerjaan fiktif,
hitung Kerugian Negara/Daerah akibat penyimpangan tersebut.
(3) Pekerjaan Tanah (Galian dan Timbunan).
(a) Mengenai ketepatan volume galian dan timbunan tanah.
1. Bandingkan jumlah volume baik galian maupun timbunan
tanah yang ada dalam kontrak/SPK dengan jumlah hasil
pengukuran di lapangan.
2. Tentukan perbedaan volume pekerjaan tersebut.
82
3. Apabila terjadi selisih lebih, hitung kekurangan/kerugian
Negara/Daerah dengan rumus :
Volume pekerjaan galian/timbunan tanah dalam kontrak
dikurangi dengan volume hasil pengukuran
dikalikandengan harga satuan pekerjaan galian/ timbunan
tanah.
(b) Pemeriksaan kehematan dan efisiensi pekerjaan galian dan
timbunan tanah.
Lakukan penelitian apakah tanah galian tersebut memenuhi
syarat untuk pekerjaan urugan.
Dalam RAB dan analisa biaya kontrak apakah untuk pekerjaan
urugan material tanahnya dibeli atau tidak, apabila dibeli
telusuri lebih lanjut kebenarannya karena seharusnya tanah
tersebut tidak usah dibeli dengan beberapa cara antara lain :
1. Periksa kemana tanah galian dibuang.
2. Periksa dimana tanah urugan dibeli.
Apabila terbukti tanah urugan tersebut tidak
dibeli/mendatangkan dari luar tentukan kerugian
Negara/Daerah akibat adanya pembelian material tanah yang
fiktif tersebut.
(4) Pemeriksaan terhadap pekerjaan pasangan.
(a) Untuk pekerjaan pasangan yang sudah selesai dilaksanakan :
Lakukan sampling penggalian di tempat yang dianggap
mewakili dan ukur ketebalan pasangan. Bandingkan ketebalan
pasangan yang ada dalam kontrak dengan ketebalan pasangan
yang riil di lapangan. Apabila ada perbedaan, hitung besarnya
perbedaan tersebut (disini yang sering terjadi penyimpangan).
1. Ukur tinggi pasangan.
2. Hitung volume riil di lapangan, yakni panjang kali tinggi kali
tebal.
Apabila terjadi perbedaan, maka besarnya Kerugian
Negara/Daerah adalah volume pekerjaan dalam kontrak
dikurangi volume riil di lapangan dikalikan harga satuan
pekerjaan.
83
Disamping terjadinya perbedaan volume, sering ditemui adanya
perbedaan bahan yang digunakan, misal seharusnya batu
pecah ternyata dipakai batu bulat. Hal ini sebenarnya
bepengaruh pada kekuatan konstruksi pasangan dan harga
batu bulat pada umumnya lebih murah dari pada batu pecah.
(b) Apabila terjadi demikian, kerugian Negara/Daerah yang terjadi
adalah volume pekerjaan dikalikan harga satuan pekerjaan
dengan batu pecah dikurangi harga pekerjaan dengan batu
bulat.
(5) Pekerjaan Beton.
(a) Inventarisir bagian-bagian pekerjaan beton bertulang dalam
kontrak menurut penggunaannya, mutu, campuran serta
ukuran agregat/tulangan.
(b) Apabila konstruksi beton bertulang sedang dalam pelaksanaan,
lakukan pemeriksaan antara lain terhadap ketepatan :
1. Pemasangan acuhan/bekisting/cetakan beton.
2. Agregat/material pasir dan kerikil atau batu pecah.
3. Perbandingan campuran.
4. Keenceran dan kekentalan campuran dengan slump test(test
beton).
5. Ketepatan pemasangan tulangan.
(c) Hitung jumlah tulangan beton (besi beton), tentukan
panjangnya dan ukur diameter tulangan dengan sigmat (jangka
sorong). Apabila ditemukan penyimpangan (kurang jumlah,
panjang atau diameter tulangan), maka tentukan jumlah ton
kekurangan tersebut dengan melihat daftar besi beton, jumlah
besi yang terpasang dapat dihitung dengan rumus :
Jumlah tulangan x panjang tulangan x berat tulangan Kg/m,
sehingga Kerugian Negara/Daerah dapat dihitung dengan cara
(jumlah berat besi dalam kontrak yang terpasang) x harga
satuan besi beton per kg.
(d) Lakukan pengukuran terhadap dimensi (ukuran) dari
konstruksi beton sebagai berikut :
Untuk bagian konstruksi kolom/tiang beton yang diukur
adalah luas penampungan beton (lebar dan panjang) dan tinggi
kolom sehingga dapat diketahui volume pekerjaan kolom dalam
m³ luas penampung dalam m² x tinggi dalam meter. Apabila
beton belum dicor, namun acuan/cetakan sudah dipasang
84
maka dimensi penampung beton dapat diketahui dengan
mengukur penampung dalam cetakan tersebut.
Untuk konstruksi balok yang perlu diketahui adalah luas
penampang balok (lebar dan tinggi) dan panjangnya sama
seperti untuk kolom.
Sedangkan untuk plat beton yang perlu diketahui dimensinya
adalah luas plat (lebar dan panjang) dan ketebalannya,
sehingga dapat diketahui volume pekerjaan plat beton dalam
m³ = luas plat beton dalam m² x tebal plat dalam meter.
Pengukuran tebal plat beton yang masih dalam proses
pengecoran dengan cara pemeriksa memilih batas bagian plat
yang sudah dicor dan yang belum (masih ada nampak
cetakannya) dan diukur dengan alat bantu waterpas dan
meteran.
Pengukuran ketebalan plat beton yang sudah dicor dengan
beberapa cara tegantung kondisi lapangan cara pertama
pemeriksa mencari bagian-bagian plat yang ada batas-batasnya
untuk memudahkan pengukuran seperti lubang-lubang pada
plat beton yang akan digunakan untuk pemasangan listrik dan
pipa air dan lain-lain.
Apabila hal di atas sudah tidak memungkinkan maka
ketebalan plat tersebut dapat diketahui dengan cara plat beton
tersebut di bor bisa dengan bor listrik, pahat atau coredriil.
Apabila ditemukan penyimpangan maka Kerugian
Negara/Daerah dapat dihitung yakni selisih volume pekerjaan
beton dalam kontrak dengan yang terpasang dikalikan harga
satuan pekerjaan beton.
(6) Pemeriksaan Pekerjaan Kayu (biasanya untuk pintu air).
(a) Periksa/ukur luas penampang kayu dan panjangnya serta
bandingkan dengan gambar/bestek, apabila terdapat
penyimpangan tentukan volume yang terpasang dalam satuan
m³ dengan cara mengalihkan luas penampang kayu dengan
panjangnya.
(b) Periksa jenis kayu, karakteristik dan mutu bandingkan dengan
RAB.
85
(7) Pemeriksaan Pekerjaan Baja. Untuk pemeriksaan pekerjaan ini,
prinsipnya sama dengan pekerjaan kayu, sedang untuk
menentukan/memeriksa kwalitas konstruksi baja dapat dilihat
dalam uraian konstruksi baja pada pemeriksaan keciptakaryaan.
3) Cipta Karya.
a) Periksa sejauhmana peran Dinas PU/Dinas PU Cipta Karya dalam
mengelola pembangunan gedung-gedung Pemerintah Kabupaten
Probolinggo.
b) Terhadap pembangunan gedung Pemerintah Kabupaten
Probolinggo perlu diperiksa hal-hal sebagai berikut :
(1) Penyusunan bestek/spesifikasi/RKS dan gambar/perhitungan
konstruksi dan RAB.
(a) Dapatkan dan pelajari peraturan perundang-undangan dan
standar teknis mengenai bangunan gedung sebagai referensi
untuk menilai bestek/spesifikasi/RKS/gambar/RAB antara
lain:
1. Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI tahun 1971).
2. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI).
3. Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia (PPBBI).
4. Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI).
5. Analisa BOW.
6. Alegemoveerwaarden (AV).
7. Dan lain-lain.
(b) Dapatkan hasil survey dan investigasi bestek/spesifikasi/RKS
(Rencana Kerja dan Syarat-syarat), gambar, perhitungan
analisa biaya dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) baik dari
Engineer Estimate (EE), Owner Estimate (OE) maupun
penawaran pemborong, serta kontrak kegiatan yang akan
diperiksa. Periksa dan nilai apakah dokumen-dokumen
tersebut sudah disusun berdasarkan peraturan dan standar
teknis di atas.
(2) Kewajiban biaya kegiatan, antara lain :
(a) Apakah volume pekerjaan dalam kontrak/SPK sesuai dengan
gambar dan RKS.
(b) Apakah perhitungan analisis biaya sudah sesuai dengan
standar teknis.
(c) Apakah biaya bahan, upah dan peralatan yang ada dalam
kontrak/RAB sesuai dengan :
86
1. Standarisasi Pembangunan Bangunan Negara oleh
Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan
Umum.
2. Basic Price oleh Pusat Informasi Teknik Bangunan (PITB)
Building Information Centre (BIC).
3. Standarisasi harga oleh Bupati/Pemda.
4. Harga pasar yang berlaku.
(3) Perencanaan Pekerjaan Tanah
(a) Ketepatan volume galian dan timbangan tanah, dengan cara:
1. Bandingkan jumlah volume baik galian maupun timbunan
tanah yang ada dalam kontrak/SPK dengan jumlah hasil
pengecekan terhadap gambar bestek.
2. Tentukan perbedaan volume pekerjaan tersebut
3. Apabila terjadi selisih kurang, hitung
kekurangan/kerugian negara/daerah.
(b) Kehematan dan efisiensi pekerjaan galian dan timbunan
tanah :
1. Periksa apakah tanah galian tersebut memenuhi syarat
untuk pekerjaan urugan.
2. Periksa RAB dan analisa biaya kontrak untuk pekerjaan
urugan material tanahnya dibeli atau tidak, apabila dibeli
telusuri lebih lanjut kebenarannya.
(4) Pekerjaan Perencanaan Pondasi Deteksi kemungkinan adanya
pemborosan biaya :
(a) Bandingkan dan beri analisa antara daya dukung tanah hasil
survey dengan yang digunakan dalam dukung tanah yang ada
dalam perhitungan merupakan asumsi dari perencana dengan
kemungkinan dimensi (ukuran) konstruksi kurang aman atau
boros (terlalu kuat).
(b) Lakukan penelitian mengenai pembebanan yang ada dalam
perhitungan merupakan perkiraan beban atau pembebanan
yang sudah pasti sehingga dapat diketahui bahwa konstruksi
pondasi kurang kuat atau terlalu kuat.
(c) Apabila dalam pelaksanaan pondasi yang sudah dibangun
namun penyelidikan tanah dan design belum ada, maka
supaya dilakukan design berdasarkan pembebanan yang pasti
dan hasil survey tanah untuk mengetahui adanya pemborosan
biaya.
87
(5) Periksa keadaan fisik konstruksi beton bertulang, dengan cara :
(a) Apakah konstruksi beton bertulang yang dilaksanakan telah
sesuai dengan ketentuan PBI-1971 yang dibagi dalam
mutumutu dan kelas.
(b) Inventarisir bagian-bagian pekerjaan beton bertulang dalam
kontrak menurut penggunaannya, mutunya, campurannya
serta ukuran agregat/tulangan.
(c) Apabila konstruksi beton bertulang sedang dalam pelaksanaan,
lakukan pemeriksaan antara lain terhadap ketepatan :
1. Pemasangan acuan/bekisting/cetakan beton.
2. Agregat / material pasir dan kerikil atau batu pecah.
3. Perbandingan campuran.
4. Keenceran dan kekentalan campuran dengan slump test.
5. Ketepatan pemasangan tulangan.
(d) Hitung jumlah tulangan beton (besi beton) tentukan
panjangnya, dan ukur diameter tulangan dengan sigma (jangka
sorong)
(e) Lakukan pengukuran terhadap dimensi (ukur) dari konstruksi
beton sebagai berikut :
Untuk bagian konstruksi kolom/tiang beton yang diukur
adalah luas penampang beton (lebar dan panjang) dan tinggi
kolom sehingga dapat diketahui volume pekerjaan kolom
adalah m³ = Luas penampang dalam m² x tinggi dalam meter.
Apabila beton belum dicor, namun acuan /cetakan sudah
dipasang maka dimensi penampang beton dapat diketahui
dengan mengukur penampang dalam cetakan acuan tersebut.
Sedangkan untuk plat beton yang perlu diketahui dimensinya
adalah luas plat (lebar dan panjang) dan ketebalannya,
sehingga dapat diketahui volume pekerjaan plat beton dalam
m³= luas plat beton dalam m² x tebal plat dalam meter.
Pengukuran tebal plat beton yang masih dalam proses
pengecoran dengan cara pemeriksa memilih batas bagian plat
yang sudah dicor dan yang belum (masih nampak cetakannya)
dan diukur dengan alat bantu waterpas dan meteran.
Pengukuran ketebalan plat beton yang sudah selesai dicor
dengan beberapa cara tergantung kondisi lapangan cara
pertama pemeriksa mencari bagian-bagian plat yang ada batas-
batasnya untuk memudahkan pengukuran seperti lubang-
88
lubang pada plat beton yang akan digunakan untuk
pemasangan listrik, pipa air dan lain-lain.
(6) Bagaimana upaya dan langkah-langkah yang ditempuh oleh
Bupati untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan urusan,
keciptakaryaan dimana Bupati bertanggung jawab atas
keberhasilannya
c) Manfaat Kegiatan. Periksa dan catat apakah hasil yang dicapai
mempunyai kemanfaatan sebagaimana yang direncanakan. Untuk itu
uji hasil kegiatan dengan tujuan kegiatan menurut Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) apakah pelaksanaan kegiatan sudah
dilaksanakan dengan hemat, efisien, dan efektif, sebagai berikut :
(1) Manfaat hasil pembangunan jalan provinsi.
(2) Untuk kegiatan-kegiatan yang berupa survey, investigasi,
perencanaan serta penyusunan supaya di Periksa hasil data-data,
konsep hasil perencanaan. Periksa apakah data-data design
tersebut tumpangtindih dengan kegiatan lain sehingga merupakan
pemborosan.
(3) Untuk kegiatan-kegiatan yang berupa kursus, bimbingan,
pendidikan, latihan dan pembinaan supaya diuji secara sampel
pada peserta kursus dengan materi kursus apakah menguasai
atau tidak.
(4) Uji tindak lanjut kursus, bimbingan, pendidikan, latihan dan
pembinaan yang telah dilakukan apakah sudah sesuai dengan
tujuan kegiatan menurut DPA.
(5) Untuk kegiatan-kegiatan pengembangan, peningkatan dan
penunjangan kegiatan-kegiatan yang non fisik supaya di Periksa
sampai sejauh mana peningkatan kegiatan tersebut berdasarkan
tolok ukur dan tujuan dalam DPA.
d) Pengendalian Dan Pengawasan Kegiatan Periksa dan catat mengenai :
(1) Kegiatan-kegiatan pengendalian, dan pengawasan supaya diuji out
put laporan sudah sesuai dengan DPA atau belum.
(2) Periksa apakah tujuan dari kegiatan-kegiatan ini benar-benar
membantu kelancaran pengendalian manajemen kegiatan yang
dikendalikan atau diperiksa dengan nilai kwalitas laporan
pengawasan/pengendalian tersebut atau melalui data-data lain
yang menyangkut obyek yang diperiksa/ dikendalikan oleh
kegiatan.
(3) Evaluasi kinerja penyelenggaraan jalan Kabupaten.
89
(4) Pengendalian fungsi hasil pembangunan jalan Kabupaten.
(5) Pengawasan secara regional terhadap pelaksanaan peraturan
perundang-undangan, pedoman, dan standar teknis bangunan
dan lingkungannya, gedung dan rumah Negara.
(6) Pengawasan dan penertiban pelestarian bangunan gedung dan
lingkungan yang dilindungi dan dilestarikan yang berskala
provinsi atau lintas Kabupaten.
(7) Evaluasi di Kabupaten terhadap penyelenggaraan sistem drainase
dan pengendali banjir di wilayah Kabupaten.
(8) Frekwensi dan intensitas pengawasan atasan langsung apakah
cukup memadai dan apakah telah sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
e) Operasi dan Pemeliharaan Kegiatan
Periksa dan catat mengenai :
(1) Operasi, pemeliharaan dan rehabilitasi sistem irigasi primer dan
sekunder pada daerah irigasi yang luasnya 1.000 ha sampai
dengan 3.000 ha atau pada daerah irigasi yang bersifat lintas
Kabupaten.
(2) Operasi, pemeliharaan dan rehabilitasi pada sungai, danau,
waduk dan pantai pada wilayah sungai lintas Kabupaten.
(3) Seberapa jauh kegiatan-kegiatan yang telah selesai direncanakan
pemeliharaannya.
(4) Sampai seberapa jauh Pemerintah Kabupaten Probolinggo
menyediakan dukungan dana untuk pemeliharaan kegiatan-
kegiatan yang sudah selesai.
(5) Seberapa jauh pemeliharaan, rehabilitasi dan perluasan jaringan
irigasi serta pengelolaannya, sehingga tercapai daya guna dan
hasil guna yang optimal.
(6) Pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan drainase dan
pengendalian banjir lintas Kabupaten.
(7) Pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan Norma,
Standard, Prosedur dan Kriteria (NPSK).
(8) Pemeriksaan Pekerjaan Pemeliharaan. Untuk pemeriksaan
pekerjaan pemeliharaan yang pada umumnya dilaksanakan
secara swakelola dan perhitungannya lebih banyak mendasarkan
perhitungan man/days (orang/hari) maka langkah langkah
pemeriksaan dapat diikuti pemeriksaan non fisik.
90
8. Penanganan Bidang Kesehatan.
a. Pedoman Pemeriksaan Ketaatan Terhadap Peraturan Perundang-
Undangan yang berlaku.
1) Apakah ada kebijakan pencegahan penyakit di bidang kesehatan
masyarakat antara lain imunisasi, penyakit menular, kebersihan
lingkungan dan gizi masyarakat.
2) Apakah ada kebijakan pembinaan kesehatan lingkungan perkotaan dan
pedesaan, pelaksanaan pembinaan kesehatan lingkungan dan uji di
lapangan apakah sudah berjalan lancar atau belum, langkah yang
ditempuh untuk mencapai kesehatan lingkungan yang baik dan
masalahmasalah yang dihadapi.
3) Apakah telah disusun pedoman tehnis pelaksanaan pengaturan dan
pengawasan sarana air minum/air bersih dan jamban keluarga ;
hygiene sanitasi terhadap perusahaan-perusahaan/industri, tempat
umum dan tempat pengelolaan makanan/minuman, penggunaan
pestisida.
4) Apakah ada kebijakan mengenai :
a) Pembangunan, perluasan/peningkatan dan rehabilitasi sarana
kesehatan, peralatan kesehatan, penyediaan obat-obatan,
penempatan tenaga kesehatan dan pendidikan tenaga kesehatan
guna menunjang pelayanan di Puskesmas.
b) Pelayanan Kesehatan Keluarga.
c) Pelayanan Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja.
d) Pelayanan Kesehatan Kerja.
e) Pelayanan Penyembuhan dan Pemulihan.
f) Kesehatan Olah Raga.
g) Kesehatan Mata.
h) Pelayanan Laboratorium.
i) Penyuluhan Kesehatan Masyarakat dan Pembinaan Peran Serta
Masyarakat.
5) Apakah ada kebijakan yang telah ditetapkan dalam rangka
pelaksanaan program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
6) Apakah ada Buku Pedoman Teknis Penatalaksanaan Penanggulangan
di bidang kesehatan masyarakat antara lain Imunisasi, penyakit
menular, kebersihan lingkungan dan gizi masyarakat.
b. Pelaksanaan Kegiatan.
1) Penyehatan Lingkungan.
91
a) Periksa apakah telah dilakukan inventarisasi terhadap imunisasi,
penyakit menular, kebersihan lingkungan dan gizi masyarakat serta
penyakit menular yang bersumber dari binatang dan penyakit
menular langsung termasuk HIV/AIDS .
b) Periksa apakah ada usaha-usaha yang ditempuh untuk pencegahan
penyakit menular dan catat penyakit menular yang perlu diwaspadai
di Daerah tersebut termasuk HIV/AIDS.
c) Periksa apakah ada usaha-usaha pemberantasan yang telah
dilakukan.
d) Periksa apakah telah pernah dilakukan penyelidikan atas wabah dan
survailans epidemiologi penyakit tertentu serta usaha-usaha yang
telah dilakukan untuk penanggulangannya.
e) Periksa apakah ada pelaksanaan pembinaan berupa bimbingan
tehnis mengenai pengadaan, pengaturan serta penggunaan sarana
air minum/air bersih dan jamban keluarga; hygiene sanitasi
terhadap perusahaan-perusahaan/industri dan tempat-tempat
umum serta tempat pengelolaan makanan/minuman, petunjuk
kepada masyarakat dalam usaha meningkatkan kebersihan
lingkungan dan pencemaran serta penggunaan pestisida.
f) Periksa apakah ada masalah-masalah yang dihadapi dalam menjaga,
meningkatkan kesehatan lingkungan dan langkah-langkah yang
telah ditempuh untuk menanggulangi.
2) Pelayanan Kesehatan.
a) Periksa apakah ada program penyuluhan kesehatan telah disusun.
b) Periksa apakah ada pelaksanaan penyuluhan langsung kesehatan
kepada masyarakat dan dilaksanakan secara periodik.
c) Periksa apakah ada sarana/media yang digunakan untuk
penyuluhan langsung kepada masyarakat dan hambatan-hambatan
yang dialami serta usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi
hambatan-hambatan tersebut.
d) Periksa apakah ada pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat
(Kartu Keluarga Miskin) dan Perum ASKES.
e) Periksa apakah ada pembinaan teknis yang telah diberikan kepada
pelaksana penyuluhan program dan petugas penyuluhan kesehatan
di Kabupaten dan Puskesmas.
f) Sebutkan jenis imunisasi yang telah diberikan (buatkan daftar).
92
g) Periksa apakah ada upaya yang telah ditempuh untuk meningkatkan
pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan bagaimana hasil
yang telah dicapai.
h) Periksa apakah ada bantuan yang diberikan untuk meningkatkan
pelaksanaan UKS.
i) Periksa apakah ada usaha untuk meningkatkan kesehatan Ibu dan
Anak.
j) Periksa apakah tiap rumah sakit, Pusat Kesehatan Masyarakat dan
Usaha Kesehatan lainnya sudah melayani bimbingan dan perawatan
kesehatan Ibu dan Anak.
k) Periksa bantuan apa saja yang diberikan dalam usaha meningkatkan
kesehatan Ibu dan Anak (catat sumber, jenis dan jumlah).
l) Periksa usaha apa yang dilakukan untuk meningkatkan gizi
masyarakat termasuk penanggulangan gizi buruk :
(1) Dapatkan rencana program penanggulangan gizi buruk.
(2) Dapatkan data tentang sumber dana untuk panggulangan gizi
buruk bagi keluarga miskin (gakin) dan dokumen pendukungnya.
(3) Dapatkan dan pelajari Laporan Data Awal dan Data Akhir tentang
Penanggulangan Gizi Buruk di Kabupaten. Hitung berapa persen
yang naik berat badannya menjadi gizi baik.
(4) Dapatkan laporan kegiatan monitoring dan supervisi, apakah hasil
monitoring dan supervisi telah digunakan untuk meningkatkan
kinerja program.
3) Keluarga Berencana.
a) Program dan petunjuk pembinaan kependudukan termasuk keluarga
berencana oleh Pemerintah Kabupaten Probolinggo dan amati
kesesuaiannya dengan program nasional serta berikan analisanya.
b) Apakah dalam program pembangunan daerah telah dirumuskan
kebijakan mengenai keluarga berencana dan Periksa apakah telah
memfokuskan Keluarga Berencana pada lingkungan rumah sakit dan
nelayan, dapatkan dimana kebijakan dituangkan.
c) Apakah tujuan yang hendak dicapai (target) progam Keluarga
Berencana, berkaitan langsung dengan upaya mengurangi laju
pertumbuhan penduduk, catat persentase pengurangan dan
pertumbuhan.
d) Perkembangan data peserta keluarga berencana di daerah (Pasangan
Usia Subur, akseptor, angka kelahiran, angka kematian). Dapatkan
laporan pelaksanaan program.
93
e) Usaha-usaha apa yang dilakukan untuk meningkatkan jumlah
peserta/akseptor.
f) Uji kebenaran laporan pelaksanaan program dan bandingkan dengan
rencana program yang telah ditetapkan dan adakan evaluasi.
g) Periksa bantuan Pemerintah Kabupaten Probolinggo dan bantuan
dari sumber lain dalam rangka memperlancar pelaksanaan program
keluarga berencana.
h) Analisa hambatan-hambatan dan sebab-sebab terjadinya hambatan
dalam rangka pelaksanaan tugas dan bagaimana usaha-usaha
mengatasinya.
i) Inventarisasi dan adakan evaluasi sarana keluarga berencana antara
lain mengenai jumlah klinik KB, Perkumpulan keluarga berencana
Desa (PKBD), Petugas Penyuluh Keluarga Berencana Desa (PPKBD),
Pos Keluarga Berencana Kelompok Akseptor KB baru dan KB Lestari.
j) Inventarisasi dan evaluasi penggunaan alat kontrasepsi yang dipakai
dalam program KB yang paling banyak dipakai dan apakah keluhan-
keluhan peserta kepada petugas.
4) Pengawasan Obat dan Makanan.
Periksa dan Catat :
a) Pemberian izin rumah obat, izin pendirian apotik,
b) Dokumen perencanaan kebutuhan obat dan bahan pelengkap
lainnya.
c) Sinkronisasi perencanaan pengadaan obat dan bahan pelengkap
lainnya dari Provinsi dan Kabupaten.
d) Dokumen pangadaan obat dan bahan lainnya.
e) Pengadaan obat dan bahan lainnya telah memperhitungkan
persediaan yang ada dan sumber bantuan obat dan bahan lainnya.
5) Sumber Daya Kesehatan.
Periksa dan catat, apakah telah dilaksanakan pelatihan :
a) Manajemen Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
b) Penggunaan Potogram dan Audit Maternal.
c) Bidan Puskesmas Live Saving Skill.
d) TOT Konseling Persalinan Nakes bagi bidan desa.
e) Pelatihan Konseling Persalinan Tenaga Kesehatan bidan desa.
f) Pelatihan penanggulangan penyakit menular.
94
c. Manfaat Kegiatan
Periksa dan catat :
1) Manfaat pelayanan kesehatan masyarakat dan penyehatan lingkungan.
2) Hasil evaluasi kegiatan yang berupa kursus, bimbingan, pendidikan,
latihan dan pembinaan kesehatan/penyuluhan.
3) Kegiatan pengembangan, peningkatan dan penunjang pelayanan
kesehatan, berdasarkan tolok ukur dan tujuan dalam DPA.
d. Pengendalian Dan Pengawasan Kegiatan.
Periksa dan Catat :
1) Apakah telah dilakukan evaluasi dan penyampaian laporan kepada
pejabat yang berwenang atas usaha-usaha yang telah dilakukan dalam
meningkatkan pelayanan kesehatan.
2) Apakah pemberian izin rumah obat, apotik dan izin pendirian rumah
sakit, Balai Pengobatan, Poliklinik dan Balai Kesehatan telah
mempedomani peraturan perundang-undangan.
3) Apakah pemberian izin praktek dokter dan tenaga medis telah
mempedomani peraturan perundang-undangan.
4) Bagaimana pembinaan dan pengawasan terhadap rumah obat, apotik
dan rumah sakit, Balai Pengobatan, Poliklinik dan Balai Kesehatan
telah memenuhi standard yang ditetapkan oleh pemerintah.
5) Hambatan apa saja yang ditemui dalam pembinaan rumah obat, apotik
dan rumah sakit, Balai Pengobatan, Poliklinik dan Balai Kesehatan dan
usaha apa untuk mengatasinya.
6) Bagaimana pembinaan dan pengawasan terhadap rumah obat, apotik
dan rumah sakit, Balai Pengobatan, Poliklinik dan Balai Kesehatan.
7) Bantuan apa saja yang diberikan kepada rumah obat, apotik dan
rumah sakit, Balai Pengobatan, Poliklinik dan Balai Kesehatan.
8) Berapa rumah obat, apotik dan rumah sakit, Balai Pengobatan,
Poliklinik dan Balai Kesehatan Rumah Sakit dan dapatkan daftar
tersebut.
9) Evaluasi terhadap monitoring atas perkembangan setiap kegiatan
diatas.
10)Apakah tujuan dari kegiatan ini benar-benar dapat membantu
kelancaran pengendalian manajemen kegiatan yang dikendalikan.
11)Semua hambatan dalam pelaksanaan kegiatan, langkah apa yang
diambil oleh pejabat yang berwenang untuk mengatasinya.
95
e. Operasi dan Pemeliharaan Kegiatan
Periksa dan catat mengenai :
1) Pemeliharaan sarana dan prasarana pendukung pelayanan kesehatan
antara lain, sarana gedung dan sarana peralatan kesehatan serta
pengamanan asset apakah sudah dilaksanakan.
2) Sampai sejauh mana Pemerintah Kabupaten Probolinggo menyediakan
dukungan dana untuk kegiatan operasi dan pemeliharaan pelayanan
bidang kesehatan.
9. Bidang Perhubungan.
a. Perhubungan Darat
1) Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ).
a) Kabupaten
(1) Periksa penyusunan dan penetapan rencana umum jaringan
transportasi jalan Kabupaten.
(2) Periksa pemberian ijin penyelenggaraan dan pembangunan
fasilitas parkir untuk umum.
(3) Periksa penggunaan ruas jalan/badan jalan untuk fasilitas
parkir, apakah mengganggu kelancaran dan keamanan lalulintas
jalan.
(4) Periksa pembangunan gedung parkir yang dimiliki Pemerintah
Kabupaten Probolinggo dan/atau swasta beserta perijinan
operasinya.
(5) Periksa peraturan daerah tentang parkir apakah telah ditetapkan
tarif parkir pada badan jalan dan diluar badan jalan serta
digedung parkir.
(6) Periksa pengelolaan parkir pada badan jalan, diluar badan jalan
dan gedung parkir telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
(7) Periksa pelaksanaan pemungutan pajak parkir yang dikelola oleh
dinas parkir, badan pengelola parkir dan unit kerja lain yang
mengelola perparkiran dan kontribusi pajak parkir yang dikelola
oleh pihak swasta apakah telah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. Adakan uji petik dilokasi/ penyelenggara
parkir.
(8) Periksa pelaksanaan pengawasan pengendalian operasional
terhadap penggunaan jalan selain untuk kepentingan lalulintas
di jalan Kabupaten.
(9) Periksa pelaksanaan pengawasan penyelenggaraan pendidikan
dan latihan mengemudi.
96
(10) Periksa penetapan lokasi terminal penumpang tipe C
(11) Periksa pengesahan rancang bangun terminal penumpang tipe C.
(12) Periksa pembangunan dan pengoperasian terminal penumpang
tipe A, B dan C.
(13) Periksa pembangunan dan pengoperasian terminal angkutan
barang
(14) Periksa penyusunan jaringan trayek dan penetapan kebutuhan
kendaraan untuk angkutan yang wilayah pelayanannya dalam
satu Kabupaten
(15) Periksa penyusunan dan penetapan kelas jalan pada jaringan
jalan Kabupaten.
(16) Periksa pemberian ijin trayek angkutan pedesaan/angkutan kota.
(17) Periksa penyusunan dan penetapan jaringan lintas angkutan
barang pada jaringan jalan Kabupaten.
(18) Periksa penetapan wilayah operasi dan kebutuhan kendaraan
untuk angkutan taksi yang wilayah pelayanannya dalam satu
Kabupaten.
(19) Periksa pemberian ijin operasi angkutan taksi yang melayani
wilayah Kabupaten.
(20) Periksa pemberian rekomendasi operasi angkutan sewa.
(21) Periksa pemberian ijin usaha angkutan.
(22) Periksa pemberian ijin usaha angkutan barang.
(23) Periksa penetapan tarif penumpang kelas ekonomi antar kota
dalam Kabupaten.
(24) Periksa penentuan lokasi, pengadaan, pemasangan,
pemeliharaan dan penghapusan rambu lalulintas, marka jalan
dan alat pemberi isyarat lalulintas, alat pengendali dan
pengamanan pemakai jalan serta fasilitas pendukung di jalan
Kabupaten.
Apakah pengaturan tersebut diatas telah diatur dengan
peraturan daerah.
(25) Periksa penyelenggaraan manajemen dan rekayasa lalulintas di
jalan Kabupaten.
(26) Periksa penyelenggaraan analisa dampak lalu lintas di jalan
Kabupaten.
(27) Periksa penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan
kecelakaan lalulintas di jalan Kabupaten.
97
(28) Periksa pelaksanaan penelitian dan pelaporan kecelakaan
lalulintas di jalan yang mengakibatkan korban meninggal dunia
dan/atau yang menjadi issue Kabupaten.
(29) Periksa kegiatan pemeriksaan kendaraan di jalan sesuai
kewenangannya.
(30) Periksa perijinan penggunaan jalan selain untuk kepentingan lalu
lintas di jalan (dispensasi jalan) Kabupaten.
(31) Periksa pelaksanaan penyidikan pelanggaran yang meliputi :
(a) Perda Kabupaten bidang LLAJ
(b) Pemenuhan persyaratan dan laik jalan
(c) Pelanggaran ketentuan pengujian berkala.
(d) Perijinan angkutan umum.
(32) Periksa kegiatan pengumpulan, pengolahan data, dan analisis
kecelakaan lalu lintas di wilayah Kabupaten.
(33) Periksa pemberian ijin usaha bengkel umum kendaraan
bermotor.
(34) Periksa pemberian ijin trayek angkutan kota yang wilayah
pelayanannya dalam satu wilayah Kabupaten.
(35) Periksa penentuan lokasi fasilitas parkir untuk umum di jalan
Kabupaten.
(36) Periksa pemberian ijin usaha mendirikan pendidikan latihan
mengemudi dan montir.
10. Penyelenggaraan Pendidikan dan Alokasi SDM Potensial.
a. Kabupaten.
1) Kebijakan.
a) Periksa apakah kebijakan operasional pendidikan yang telah
ditetapkan telah sesuai dengan kebijakan nasional dan provinsi.
b) Periksa apakah Renstra pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar,
pendidikan menengah dan pendidikan non formal yang ditetapkan
telah sesuai dengan Renstra pendidikan nasional dan provinsi.
c) Periksa apakah telah dilaksanakan sosialisasi standar pendidikan di
tingkat Kabupaten.
d) Periksa kebijakan pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan anak
usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah umum, kejuruan,
dan pendidikan non formal.
98
e) Periksa apakah pemberian izin pendirian satuan pendidikan dasar,
menengah dan satuan/penyelenggara pendidikan nonformal telah
memenuhi syarat-syarat pendirian sesuai peraturan perundang-
undangan.
f) Periksa apakah pemberian izin pendirian satuan pendidikan dasar
bertaraf internasional dan satuan pendidikan menengah berbasis
keunggulan lokal, telah memenuhi syarat-syarat pendirian sesuai
peraturan perundang- undangan.
g) Periksa hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan dalam
satuan pendidikan perguruan tinggi dan pendidikan dasar bertaraf
internasional.
h) Periksa apakah telah dilaksanakan peremajaan data dalam sistem
informasi manajemen pendidikan nasional untuk tingkat Kabupaten.
2) Pembiayaan
a) Periksa bantuan biaya dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia
dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan non
formal.
b) Periksa dana yang dialokasikan dalam pembiayaan penjaminan mutu
satuan pendidikan sesuai kewenangan.
3) Kurikulum
a) Periksa apakah telah dilakukan koordinasi dan supervisi
pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan pada
pendidikan dasar.
b) Periksa pelaksanaan sosialisasi kerangka dasar maupun struktur
kurikulum pendidikan anak usia dini dan pendidikan dasar.
c) Periksa apakah telah dilaksanakan sosialisasi dan implementasi
standar isi dan standar kompetensi lulusan pendidikan dasar.
d) Periksa apakah telah dilaksanakan pengawasan terhadap
pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan pada pendidikan
dasar.
4) Sarana dan Prasarana
a) Periksa apakah pemenuhan standar nasional sarana dan prasarana
pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah
dan pendidikan nonformal, telah memenuhi standar minimal.
b) Periksa apakah telah dilakukan pengawasan terhadap
pendayagunaan bantuan sarana dan prasarana pendidikan.
99
c) Periksa apakah telah dilakukan pengawasan terhadap penggunaan
buku pelajaran pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar,
pendidikan menengah dan pendidikan informal.
5) Pendidikan dan Tenaga Kependidikan
a) Periksa apakah kebutuhan pendidikan dan tenaga kependidikan
untuk pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan
menengah dan pendidikan non formal sesuai dengan ketentuan.
b) Periksa realisasi pengangkatan dan penetapan pendidik dan tenaga
kependidikan PNS untuk anak usia dini, pendidikan dasar,
pendidikan menengah dan pendidikan non formal.
c) Periksa relaisasi pemindahan pendidik dan tenaga kependidikan PNS
di Kabupaten.
d) Periksa peningkatan kesejahteraan, penghargaan, dan perlindungan
pendidik dan tenaga kependidikan pada satuan pendidikan anak usia
dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan non
formal.
e) Periksa pembinaan dan pengembangan pendidikan dan tenaga
kependidikan pada satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan
dasar, pendidikan menengah dan pendidikan non formal.
f) Periksa apakah ada tenaga pendidik dan kependidikan PNS pada
anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan
pendidikan non formal yang diberhentikan karena melanggar
peraturan perundang-undangan.
g) Periksa pengalokasian tenaga potensial pendidik dan tenaga
kependidikan di Kabupaten.
6) Pengendalian Mutu Pendidikan
a) Periksa bentuk bantuan yang diberikan dalam pelaksanaan ujian
nasional pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan
non formal.
b) Periksa pelaksanaan Koordinasi, fasilitasi, monitoring, dan evaluasi
pelaksanaan ujian sekolah skala Kabupaten.
c) Periksa biaya yang dialokasikan dalam penyelenggaraan ujian
sekolah skala Kabupaten.
d) Periksa pelaksanaan evaluasi pengelola, santunan, jalur, jenjang dan
jenis pendidikan pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar,
pendidikan menengah, dan pendidikan non formal skala Kabupaten.
100
e) Periksa pelaksanaan evaluasi pencapaian standar nasional
pendidikan pada pendidikan usia dini, pendidikan dasar, pendidikan
dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan non formal skala
Kabupaten.
f) Periksa apakah pengendalian mutu telah membantu pemerintah
dalam pelaksanaan akreditasi pendidikan dasar dan menengah.
g) Periksa apakah telah dilaksanakan supervisi dan fasilitasi satuan
pendidikan bertaraf internasional dalam penjaminan mutu untuk
memenuhi standar internasional.
h) Periksa apakah telah dilakukan supervisi dan fasilitasi satuan
pendidikan berbasis keunggulan lokal dalam penjaminan mutu.
i) Periksa apakah telah dilakukan evaluasi pelaksanaan satuan
pendidikan dan dampak penjaminan mutu satuan pendidikan skala
Kabupaten.
11. Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian.
a. Ketenagakerjaan.
1) Periksa demografi.
a) Jumlah penduduk menurut usia dan jenis kelamin.
b) Pendidikan
c) Usia kerja
d) Penyerapan tenaga kerja.
2) Periksa kegiatan tenaga kerja di bidang sektor jasa, sektor industri dan
sektor perdagangan.
3) Periksa apakah penyaluran dan penempatan tenaga kerja sudah sesuai
dengan kebijakan Pemerintah Kabupaten Probolinggo.
4) Periksa apakah angkatan kerja Kabupaten dan angkatan kerja antar
negara sudah sesuai kebijakan pusat dan permintaan pasar dalam
negeri maupun luar negeri.
5) Periksa apakah Upah Minimum Regional (UMR) sudah sesuai dengan
tingkat kemampuan daerah.
6) Periksa apakah penyelenggaraan pelatihan kerja skala Kabupaten
sudah sesuai dengan permintaan pasar.
7) Periksa apakah tenaga kerja memperoleh jaminan asuransi (ASTEK,
JAMSOSTEK dan/atau lainnya).
8) Periksa apakah Pemerintah Kabupaten Probolinggo telah melakukan
pembinaan dan pengawasan terhadap BLK yang diadakan oleh swasta.
101
9) Periksa apakah ada tenaga kerja lokal maupun tenaga kerja luar negeri
mendapat jaminan pekerjaan yang disalurkan dan kepastian
perlindungan hukum dari Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia
(PJTKI), pemberi kerja, dan/atau pemerintah.
10) Periksa apakah disetiap perusahaan yang memperkerjakan tenaga kerja
dibentuk serikat pekerja.
11) Periksa apakah Pemerintah Kabupaten Probolinggo melakukan
pembinaan dan pengawasan terhadap perusahaan yang
mempekerjakan tenaga kerja.
12) Periksa proses dan prosedur yang dikeluarkan oleh Pemerintah
Kabupaten Probolinggo dalam perizinan jasa tenaga kerja, pendaftaran
lembaga pelatihan kerja serta penerbitan rekomendasi perizinan
magang ke luar negeri.
13) Periksa proses dan prosedur yang dikeluarkan Pemerintah Kabupaten
Probolinggo dalam memberikan sertifikasi dan akreditasi lembaga
pelatihan tenaga kerja.
14) Periksa proses dan prosedur dalam penyusunan sistem dan
penyebarluasan informasi pasar kerja di wilayah Pemerintah Kabupaten
Probolinggo.
15) Periksa pemberian pelayanan informasi pasar kerja dan bimbingan
jabatan kepada pencari kerja dan pengguna tenaga kerja skala
Kabupaten dibiayai oleh APBD dan/atau sumber lainnya.
16) Periksa proses penerbitan dan pengendalian izin pendirian Lembaga
Bursa Kerja, apakah sudah sesuai dengan kebijakan pemerintah.
17) Periksa apakah sudah tersedia fasilitas dan pembinaan bagi pencari
kerja penyandang cacat, lansia dan perempuan.
18) Periksa apakah sudah dilaksanakan kegiatan pelatihan tenaga kerja
penyandang cacat, lansia dan perempuan.
19) Periksa apakah kegiatan pelatihan tenaga kerja penyandang cacat,
lansia dan perempuan dianggarkan dalam APBD dan periksa
pelaksanaannya.
20) Periksa apakah penerbitan rekomendasi izin operasional Tenaga Kerja
Sukarela (TKS) Luar Negeri, TKS Indonesia, Lembaga Sukarela
Indonesia yang akan beroperasi lebih 1 (satu) sudah memiliki data dan
informasi pasar.
21) Periksa apakah Pemerintah Kabupaten Probolinggo telah menyiapkan
fasilitas pelatihan TKS dan Lembaga Sukarela yang sudah memiliki
data dan informasi pasar.
102
22) Periksa apakah Pemerintah Kabupaten Probolinggo telah memonitor
dan mengevaluasi terhadap pengguna Tenaga Kerja Asing (TKA) yang
lokasi kerjanya lebih dari 1 (satu).
23) Periksa apakah Pemerintah Kabupaten Probolinggo telah memonitor
dan mengevaluasi penempatan TKI ke luar negeri.
24) Periksa dokumen perjanjian (MOU) yang sudah diratifikasi. Perjanjian
kerja sama bilateral dan multilateral penempatan TKI yang
pelaksanaannya dalam wilayah Kabupaten.
25) Periksa apakah ada pelaksanaan perjanjian (MOU) yang dibebankan
kepada APBD dan/atau diluar APBD.
26) Periksa apakah perusahaan pengerah tenaga kerja sudah memiliki
Kantor Cabang di Daerah tujuan penempatan tenaga kerja dan periksa
dokumen SIPPTKIS/PPTKIS.
27) Periksa apakah sudah dilakukan sosialisasi substansi perjanjian kerja
sama (MOU) penempatan TKI ke luar negeri, antara lain metoda dan
prosedurnya.
28) Periksa apakah perizinan yang diterbitkan sudah sesuai dengan
standar prosedur yang telah ditetapkan oleh pemerintah, antara lain,
kapasitas tempat, sanitasi, pelayanan kesehatan, dapur dan
aktifitasnya.
29) Periksa apakah ada penyimpangan/pelanggaran atas rekomendasi yang
diterbitkan oleh pemerintah terhadap izin operasional perusahaan
penyedia jasa kerja/buruh, periksa yaitu:
a) Perusahaan tenaga kerja yang sudah tidak berfungsi namun tetap
diterbitkan izin usaha.
b) Verifikasi perusahaan yang sudah tidak berfungsi.
30) Periksa apakah penyelesaian perselisihan hubungan industrial, mogok
kerja dan penutupan perusahaan dilakukan dengan musyawarah,
P4D/P4P atau melalui pengadilan.
31) Periksa apakah PPNS yang ada sudah memiliki kualifikasi dibidang
ketenagakerjaan.
32) Periksa apakah telah dilaksanakan bimbingan tehnik (bintek) di bidang
informasi pasar kerja dan penyiapan tenaga kerja.
33) Periksa apakah ada kebijakan daerah di bidang antar kerja,
penempatan tenaga kerja pemuda, wanita dan penyandang cacat serta
bimbingan dan penyuluhan.
34) Periksa apakah sudah disusun standard dan norma di bidang antar
kerja dan penempatan tenaga kerja.
103
35) Periksa apakah sudah ada persiapan bintek di bidang antar kerja dan
penempatan tenaga kerja .
36) Periksa apakah ada kebijakan daerah di bidang analisis dan kajian
tenaga kerja asing sektor industri dan jasa serta kerja sama
kelembagaan.
37) Periksa apakah ada standard dan norma di bidang analisis dan
perijinan tenaga kerja asing sektor Industri dan Jasa serta kerja sama
kelembagaan.
38) Periksa apakah sudah ada bimbingan tehnis di bidang analis dan
perijinan tenaga kerja asing sektor industri dan jasa serta kerjasama
kelembagaan.
39) Periksa apakah sudah ada kebijakan daerah dibidang promosi
perluasan kesempatan kerja sektor pertanian, industri, jasa dan
promosi potensi sumber daya daerah.
40) Periksa apakah sudah ada standar dan norma dibidang promosi dan
perluasan kesempatan kerja sektor pertanian, industri jasa dan
promosi potensi sumber daya daerah.
41) Periksa apakah sudah dilaksanakan bimbingan tehnis di bidang
promosi, perluasan kesempatan tenaga kerja sektor pertanian, industri,
jasa dan promosi potensi sumber daya daerah.
42) Periksa apakah sudah ada kebijakan daerah dibidang terapan teknologi
tepat guna, sistem padat karya, tenaga kerja mandiri dan promosi
potensi sumber daya daerah serta sektor formal.
43) Periksa sudah ada standar dan norma dibidang terapan teknologi tepat
guna, syatem padat karya, tenaga kerja mandiri.
44) Periksa apakah sudah ada bimbingan tehnis penyelenggara BLK di
bidang teknologi tepat guna, sistem padat karya, tenaga kerja mandiri
dan sektor informal serta pengembangan kerja sukarela.
45) Periksa apakah ada sosialisasi kebijakan tentang program dan
rekruitment TKI ilegal, pencegahan TKI ilegal, penyuluhan jabatan
tenaga kerja luar negeri, serta informasi pasar kerja luar negeri.
46) Periksa apakah masih ada perusahaan yang mempekerjakan lebih dari
10 (sepuluh) orang tenaga kerja dan/atau membayarkan upah tenaga
kerja minimal Rp. 1 juta/bulan belum diikutsertakan program jaminan
sosial tenaga kerja.
47) Periksa apakah sudah ada standar dan norma, di bidang pengupahan,
jaminan sosial tenaga kerja.
104
48) Periksa apakah sudah ada kebijakan di bidang penyelenggaraan
penyelesaian perselisihan pencegahan, dan pemberdayaan
kelembagaan dan tenaga perselisihan hubungan industrial.
49) Periksa apakah sudah ada bimbingan tehnis di bidang penyelenggara,
penyelesaian, perselisihan dengan tenaga kerja.
50) Periksa apakah sudah ada kebijakan daerah tentang program dan
strategi di bidang norma, keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
51) Periksa apakah ada kebijakan daerah tentang standar dan norma
dibidang pengawasan K3.
b. Transmigrasi.
1) Periksa kebijakan tentang penataan persebaran penduduk.
2) Periksa hasil pendaftaran dan seleksi calon transmigran apakah sesuai
peraturan perundang-undangan.
3) Periksa pengaturan transpotasi, keamanan dan keselamatan perjalanan
transmigran.
4) Periksa realisasi penampungan di Transito dan penempatan
transmigran di daerah tujuan.
5) Periksa pelaksanaan angkutan transmigran dari daerah asal sampai ke
daerah trasmigran/lokasi.
B. URUSAN PILIHAN PEMERINTAHAN DAERAH.
1. Pertanian dan Ketahanan Pangan
a. Pengendalian Pupuk an-organik.
1) Periksa apakah ijin produksi pupuk an-organik yang ditetapkan Bupati
telah mempedomani standar teknis yang ditetapkan oleh Menteri
Perindustrian.
2) Periksa apakah peredaran pupuk an-organik oleh perorangan dan
badan usaha dilaporkan kepada Bupati.
3) Periksa apakah pengawasan pupuk an-organik baik produksi dalam
negeri maupun import, distribusi dan penggunaannya telah
dilaksanakan oleh Bupati atau pejabat yang ditunjuk.
4) Periksa apakah telah ditetapkan peraturan daerah tentang syarat dan
tata cara pemberian ijin pengadaan alat dan atau mesin.
5) Periksa apakah perorangan atau badan hukum yang akan
mengedarkan alat dan atau mesin baik produksi dalam negeri maupun
impor telah memperoleh izin dari Bupati.
6) Periksa apakah telah ditetapkan peraturan daerah tentang syarat dan
tata cara pemberian izin peredaran alat dan atau mesin di Kabupaten.
105
7) Periksa apakah Bupati telah menyelenggarakan fasilitasi penggunaan
alat dan atau mesin.
8) Periksa apakah Bupati telah melakukan pengawasan terhadap alat dan
atau mesin mulai pengadaan, peredaran dan penggunaannya baik hasil
produksi dalam negeri maupun impor.
9) Periksa apakah pengendalian pupuk dan obat-obatan untuk tanaman
pangan dan hortikultura serta perkebunan yang dilaksanakan oleh
Bupati telah memperhatikan hasil pengawasan yang dilaksanakan
pengawas Kabupaten.
10) Periksa apakah Bupati telah menunjuk pengawas pestisida Kabupaten.
11) Periksa apakah pengawas pestisida Kabupaten telah melaksanakan
tugas dan fungsinya, meliputi :
a) Penyelesaian kasus yang mempunyai dampak negatif secara luas.
b) Melaporkan permasalahan/penyimpangan produk pestisida,
distribusi dan penggunaannya kepada Menteri Pertanian melalui
Dirjen Bina Sarana Pertanian selaku Ketua Komisi Pestisida.
c) Memberikan supervisi kepada petugas pengawas pestisida.
d) Melaksanakan koordinasi pengawasan khusus terhadap
penyalahgunaan pestisida dengan pengawas pestisida.
12) Periksa apakah laporan hasil pengawasan sekurang-kurangnya
mencakup jumlah, jenis dan mutu pestisida yang beredar, dampak
penggunaan pestisida di tingkat petani serta permasalahan lain yang
timbul di lapangan.
13) Periksa apakah Bupati telah mengatur mekanisme penyampaian
laporan.
b. Obat hewan
Periksa apakah toko obat hewan telah mendapat izin usaha obat hewan
dari Bupati.
c. Holtikultura.
1) Periksa apakah Izin Usaha Holtikultura (IUH) yang berada di wilayah
daerah Kabupaten telah dikeluarkan oleh Bupati.
2) Periksa apakah Bupati telah melakukan pembinaan dan pengawasan
Usaha Holtikultura sesuai dengan lingkup kewenangan yang
pelaksanaannya dilakukan oleh unit teknis yang ditunjuk.
d. Agribisnis.
1) Periksa apakah perusahaan agribisnis yang memenuhi skala usaha
tertentu telah memperoleh izin usaha dari Bupati.
106
2) Periksa apakah Bupati telah mendaftar perusahaan agribisnis yang
belum memenuhi skala usaha tertentu dan Tanda Daftar Usaha yang
berlaku seperti layaknya izin usaha kepada pelaku agribisnis skala
kecil.
e. Pemotongan Hewan.
Periksa apakah usaha pemotongan hewan dan unggas kelas D telah
memperoleh izin usaha dari Bupati.
f. Import Daging.
1) Periksa apakah Bupati telah menunjuk Dokter Hewan Pemerintah
untuk melakukan pengawasan peredaran daging import.
2) Periksa apakah Dinas Peternakan Kabupaten telah melaporkan hasil
pengawasan peredaran daging import kepada Direktur Jenderal
Peternakan, Kepala Dinas Peternakan Propinsi dan Kepala Pusat
Karantina Pertanian sekali dalam setahun.
2. Perikanan.
a. Perikanan Kabupaten
1) Periksa pelaksanaan dan koordinasi pengelolaan dan pemanfaatan
sumberdaya ikan di wilayah kewenangan Kabupaten.
2) Periksa pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan program, pelaksanaan
penelitian dan pengembangan teknologi di bidang perikanan skala
Kabupaten.
3) Periksa perencanaan pembangunan perikanan skala Kabupaten.
4) Periksa pelaksanaan teknis standarisasi, akreditasi lembaga sertifikasi
sistem mutu hasil perikanan.
5) Periksa pelaksanaan kerjasama pemanfaatan terpadu sumberdaya ikan
wilayah Kabupaten.
6) Periksa pelaksanaan pelaksanaan penyusunan zonasi lahan dan
perairan untuk kepentingan perikanan dalam wilayah Kabupaten.
7) Periksa pelaksanaan penyusunan rencana dan pelaksanaan kerjasama
internasional bidang perikanan skala Kabupaten.
8) Periksa pelaksanaan sistem informasi perikanan di wilayah Kabupaten.
9) Periksa pelaksanaan peningkatan kapasitas kelembagaan dan SDM
bidang perikanan di wilayah Kabupaten.
10) Periksa pelaksanaan peragaan, penyebarluasan dan bimbingan
penerapan teknologi perikanan.
11) Periksa pelaksanaan koordinasi pencegahan pencemaran dan
kerusakan sumberdaya ikan serta lingkungannya.
107
12) Periksa pelaksanaan koordinasi antar Kabupaten dalam hal
pelaksanaan rehabilitasi dan peningkatan sumberdaya ikan serta
lingkungannya.
13) Periksa pelaksanaan dan koordinasi perlindungan jenis ikan yang
dilindungi.
14) Periksa pelaksanaan dan koordinasi penyusunan zonasi dan tata ruang
perairan dalam wilayah kewenangan Kabupaten.
15) Periksa pelaksanaan pengelolaan konservasi sumberdaya ikan dan
lingkungan sumberdaya ikan kewenangan Kabupaten.
b. Perikanan Budidaya.
1) Periksa hasil pelaksanaan kebijakan pembudidayaan ikan.
2) Periksa hasil pelaksanaan kebijakan produk pembenihan perikanan di
air tawar.
3) Periksa hasil pelaksanaan kebijakan mutu benih/induk ikan.
4) Periksa hasil pelaksanaan kebijakan, pembangunan dan pengelolaan
balai benih ikan air tawar.
5) Periksa hasil pelaksanaan kebijakan pengadaan, penggunaan dan
peredaran serta pengawasan obat ikan, bahan kimia, bahan biologis
dan pakan ikan.
6) Periksa hasil pelaksanaan kebijakan akreditasi lembaga sertifikasi
perbenihan ikan
7) Periksa hasil pelaksanaan kebijakan pembinaan tata pemanfaatan air
dan tata lahan pembudidayaan ikan.
8) Periksa hasil pelaksanaan kebijakan pengelolaan penggunaan sarana
dan prasarana pembudidayaan ikan.
9) Periksa hasil pelaksanaan kebijakan rekomendasi ekspor, impor, induk
dan benih ikan.
10) Periksa hasil potensi dan alokasi lahan pembudidayaan ikan
11) Periksa pelaksanaan teknis pelepasan dan penarikan varietas
induk/benih ikan.
12) Periksa pelaksanaan teknis perbanyakan dan pengelolaan induk
penjenis, induk dasar dan benih alam.
13) Periksa hasil pelaksanaan kebijakan perizinan dan penerbitan IUP di
bidang pembudidayaan ikan yang tidak menggunakan tenaga kerja
asing di wilayah Kabupaten.
14) Periksa hasil pelaksanaan kebijakan pemasukan, pengeluaran,
pengadaan, pengedaran dan/atau pemeliharaan ikan.
108
15) Periksa hasil pelaksanaan kebijakan pembudidayaan ikan dan
perlindungannya.
16) Periksa hasil pelaksanaan kebijakan pengawasan alat pengangkut, unit
penyimpanan hasil produksi budidaya ikan dan unit pengelolaan
kesehatan ikan dan lingkungannya serta pelaksanaan pengelolaan
kesehatan ikan dan lingkungannya.
17) Periksa hasil koordinasi dan pelaksanaan kebijakan wabah dan wilayah
wabah penyakit ikan.
18) Periksa hasil pelaksanaan sistem informasi benih ikan lintas
Kabupaten.
19) Periksa hasil pelaksanaan teknologi pembudidayaan ikan spesifik
lokasi.
20) Periksa hasil pemberian bimbingan, pemantauan dan pemeriksaan
higienitas dan sanitasi lingkungan usaha pembudidayaan ikan.
21) Periksa hasil pembinaan dan pengembangan kerja sama kemitraan
usaha pembudidayaan ikan.
c. Pengawasan dan Pengendalian.
1) Periksa pelaksanaan pengawasan pemanfaatan dan perlindungan
plasma nutfah perikanan.
2) Periksa pengawasan perbenihan, pembudidayaan ikan dan sistem
pengendalian hama dan penyakit ikan.
3) Periksa kegiatan pembinaan, pemantauan dan pengawasan lembaga
sertifikasi perbenihan ikan.
4) Periksa kegiatan pengawasan mutu benih dan induk, pakan ikan, obat
ikan dan bahan bakunya.
5) Periksa kegiatan pengawasan PMMT atau HACCP di unit pengolahan,
alat transportasi dan unit penyimpanan hasil perikanan.
6) Periksa hasil pengawasan mutu ekspor hasil perikanan.
d. Pengolahan dan Pemasaran.
1) Periksa hasil pelaksanaan kebijakan pengolahan hasil perikanan dan
pemasarannya.
2) Periksa hasil pelaksanaan kebijakan pengawasan, monitoring residu
antibiotik, cemaran mikroba, bahan berbahaya lainnya dan
perairan/lingkungan tempat ikan hidup.
3) Periksa hasil pelaksanaan kebijakan investasi dan pengembangan
usaha menengah, kecil dan mikro perikanan.
4) Periksa hasil pelaksanaan kebijakan perizinan usaha pengolahan dan
pemasaran hasil perikanan di Kabupaten.
109
e. Penyuluhan dan Pendidikan.
1) Periksa hasil kebijakan pembinaan serta penyelenggaraan diklat
fungsional, teknis, keahlian, manajemen dan kepemimpinan bidang
perikanan.
2) Periksa hasil pelaksanaan kebijakan dan bimbingan penyuluhan bidang
perikanan.
3) Periksa hasil pelaksanaan kebijakan akreditasi dan sertifikasi diklat
bidang perikanan.
3. Kehutanan.
a. Hasil Hutan Dari Hutan Rakyat.
1) Periksa apakah pemilik hutan rakyat setiap akan menebang pohon
melapor kepada Kades/Pejabat yang setara yang diangkat oleh
Kadishut Provinsi dengan tembusan kepada Kepala Distanbunhut
Kabupaten Probolinggo dengan melampirkan bukti pemilikan hutan
rakyat, peta areal yang diketahui oleh Camat, serta potensi tegakannya.
2) Periksa apakah Kadishut Provinsi telah mengatur lebih lanjut tata cara
penatausahaan hasil hutan dari hutan rakyat.
3) Periksa apakah pengaturan tersebut mengacu ketentuan :
(1) Pohon yang akan ditebang benar-benar berada pada hutan rakyat.
(2) Status tanah/lahan tidak dalam sengketa.
(3) Dokumen angkutan menggunakan SKSHH yang diberi cap “Kayu
Rakyat/ KR”.
(4) Pengukuran oleh petugas kehutanan yang berkualifikasi PHH.
(5) Hasil hutan yang akan diangkut dibuatkan DHH yang dicap “KR”
4. Tugas Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan.
a. Kebijakan.
1) Periksa dan inventarisir kewenangan apa saja yang telah dilimpahkan
oleh Pemerintah dan Pemerintah Provinsi kepada Bupati .
2) Periksa apakah kewenangan yang dilimpahkan kepada Bupati tersebut
telah diikuti dengan pembiayaan.
3) Periksa apakah ada kegiatan dekonsentrasi yang dilaksanakan sendiri
oleh Bupati dengan dukungan APBD.
110
b. Pelaksanaan.
1) Periksa apakah DIPA tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan yang
dialokasikan oleh masing-masing Departemen/LPND dan Provinsi telah
diserahkan melalui Bupati. Jika tidak, catat tugas dekonsentrasi dan
tugas pembantuan yang bersumber dari Departemen/LPND dan
Provinsi mana saja yang penyerahannya tanpa sepengetahuan Bupati
dan berapa nilainya.
2) Periksa apakah Bupati telah memberitahukan kepada DPRD perihal
kegiatan tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan yang dialokasikan
di wilayahnya.
3) Periksa apakah Bupati telah menunjuk dan menetapkan SKPD yang
akan mengelola dan melaksanakan kegiatan tugas dekonsentrasi dan
tugas pembantuan tersebut serta apakah penunjukkan SKPD tersebut
telah sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
4) Periksa apakah BAPPEDA selaku koordinator perencanaan
pembangunan di daerah telah menjalankan fungsinya dalam mencatat,
memonitor dan mengevaluasi kegiatan tugas dekonsentasi dan tugas
pembantuan.
5) Lakukan pengujian apakah ada kegiatan tugas dekonsentrasi dan tugas
pembantuan yang tumpang tindih dengan kegiatan yang dibiayai dari
APBN dengan APBD Provinsi/Kabupaten.
6) Periksa apakah kegiatan tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan
telah dilaksanakan sesuai dengan Petunjuk Teknis/Pedoman
Pelaksanaannya.
7) Periksa apakah semua kegiatan tugas dekonsentasi dan tugas
pembantuan dapat dilaksanakan sesuai rencana oleh SKPD
Penerima/Pelaksana, jika tidak apa penyebabnya.
8) Periksa bagaimana status barang/jasa hasil pengadaan yang
bersumber dari dana tugas dekonsentasi dan tugas pembantuan,
apakah menjadi inventaris milik daerah atau tetap inventaris
pusat/provinsi, dan siapa yang bertanggungjawab dalam hal
pemeliharaan inventaris tersebut.
9) Periksa apakah ada pelaksanaan kegiatan tugas dekonsentasi dan
tugas pembantuan yang menghasilkan penerimaan, jika ada apakah
penerimaan tersebut telah disetorkan ke kas daerah provinsi untuk
dekonsentrasi pusat dan ke kas daerah untuk dekon provinsi.
10)Periksa apakah ada saldo lebih anggaran pelaksanaan kegiatan tugas
dekonsentasi dan tugas pembantuan, jika ada apakah telah disetor ke
111
kas negara untuk dekonsentrasi pusat dan ke kas daerah untuk dekon
provinsi.
c. Pelaporan.
1) Periksa apakah Pimpinan SKPD pelaksana kegiatan tugas dekonsentasi
dan tugas pembantuan telah membuat dan menyampaikan laporan
pelaksanaan kegiatan secara berkala kepada bupati.
2) Apakah bupati/walikota telah membuat dan menyampaikan laporan
pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan tugas dekonsentasi dan
tugas pembantuan di wilayahnya kepada Menteri/Pimpinan LPND yang
bersangkutan dan kepada Gubernur dengan tembusan kepada Menteri
Dalam Negeri dan DPRD.
BUPATI PROBOLINGGO
Hj. P. TANTRIANA SARI, SE
112
LAMPIRAN II PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO
NOMOR : TAHUN 2017
TANGGAL :
MEKANISME DAN SISTIMATIKA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN
A. MEKANISME PEMERIKSAAN
1. Persiapan pemeriksaan.
a. Koordinasi Rencana Pemeriksaan.
Sebelum memprogramkan pemeriksaan terlebih dahulu dilakukan
koordinasi dengan Inspektorat Provinsi mengenai waktu dan obyek yang
akan diperiksa.
b. Pengumpulan dan Penelaahan Informasi Umum Mengenai Obyek yang
Diperiksa.
1) Menghimpun data dan informasi yang berkaitan dengan obyek yang
diperiksa antara lain :
a) Peraturan perundang-undnagan.
b) Data umum obyek yang diperiksa.
c) Laporan pelaksanaan program/kegiatan dari obyek yang akan
diperiksa.
d) Laporan Hasil Pemeriksaan Aparat Pengawasan sebelumnya.
e) Sumber informasi lain yang dapat memberi kejelasan mengenai
pelaksanaan program/kegiatan obyek yang akan diperiksa.
2) Menelaah data dan informasi yang dikumpulkan untuk bahan
pemeriksaan.
c. Penyusunan Program Kerja Pemeriksaan (PKP). Penyusunan Program Kerja
Pemeriksaan meliputi kegiatan :
1) Penentuan personil.
2) Penentuan Jadwal Waktu Pemeriksaan.
3) Penentuan Obyek, Sasaran dan Ruang Lingkup Pemeriksaan.
4) Menyusun Langkah-langkah Pemeriksaan.
2. Pelaksanaan Pemeriksaan.
a. Pertemuan awal (Entry Briefing).
Tim Pemeriksa bertemu dengan Bupati atau yang mewakili, Pimpinan
Instansi/Unit Kerja yang diperiksa/yang mewakili, untuk menyampaikan
maksud dan tujuan pemeriksaan.
b. Kegiatan Pemeriksaan.
1) Tim Pemeriksa melaksanakan tugas pemeriksaan pada obyek-obyek
yang akan diperiksa sesuai dengan program kerja pemeriksaan.
113
2) Kertas Kerja Pemeriksaan (KKP).
a) Setiap Auditor wajib menuangkan hasil pemeriksaan ke dalam
Kertas Kerja Pemeriksaan (KKP).
b) KKP direview secara berjenjang oleh Ketua Tim, Pengendali Teknis
dan Inspektur Kabupaten Probolinggo dengan memberikan paraf
pada KKP yang direview dan dilakukan pemberkasan.
c) Kertas Kerja Pemeriksaan disusun dalam satu berkas diserahkan
oleh Ketua Tim kepada Sub Bagian Tata Usaha Inspektorat
Kabupaten Probolinggo untuk diarsipkan.
3) Konfirmasi Temuan Hasil Pemeriksaan. Temuan hasil pemeriksaan
harus dikonfirmasikan kepada pimpinan obyek yang diperiksa untuk
meminta tanggapan. Hasil konfirmasi harus ditandatangani oleh kedua
belah pihak.
4) Penyusunan Pokok-pokok Hasil Pemeriksaan (P2HP). Pokok-pokok
Hasil Pemeriksaan merupakan himpunan hasil pemeriksaan yang
terdiri dari temuan-temuan strategis tanpa rekomendasi yang
mempunyai dampak bagi Pemerintah Kabupaten Probolinggo dan
masyarakat yang perlu segera mendapat perhatian disusun oleh Ketua
Tim dan Pengendali Teknis serta diketahui oleh Inspektur Kabupaten
Probolinggo.
c. Pertemuan Akhir (Exit Briefing).
Tim Pemeriksa menyampaikan pokok-pokok hasil pemeriksaan kepada
Pimpinan Instansi/Unit Kerja yang diperiksa/yang mewakili dengan
sepengetahuan Inspektur
3. Pelaporan hasil pemeriksaan.
Penyusunan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP).
Tim Pemeriksa wajib menyelesaikan laporan hasil pemeriksaan selambat-
lambatnya 15 (lima belas) hari setelah selesai melakukan pemeriksaan
reguler, yang telah diperbaiki sesuai hasil pertemuan akhir dengan
Pimpinan Instansi/Unit Kerja yang diperiksa/yang mewakili beserta Nota
Dinas Inspektur Kabupaten Probolinggo kepada Bupati.
B. BENTUK LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN.
1. Laporan Hasil Pemeriksaan terdiri dari laporan bentuk surat dan laporan
bentuk bab.
2. Laporan bentuk surat memuat hal-hal yang bersifat strategis dan mendesak
untuk segera ditindaklanjuti.
114
3. Laporan Bentuk Bab.
Laporan Hasil Pemeriksaan terdiri atas beberapa Bab yang maksudnya untuk
melaporkan hasil pemeriksaan secara menyeluruh, dengan sistimatika
sebagai berikut :
a. Bab I : Simpulan dan Rekomendasi.
1) Simpulan Hasil Pemeriksaan.
2) Rekomendasi.
b. Bab II : Uraian Hasil Pemeriksaan
1) Data Umum
a) Dasar Pemeriksaan
b) Tujuan Pemeriksaan
c) Ruang Lingkup Pemeriksaan
d) Batasan Pemeriksaan
e) Pendekatan Pemeriksaan
f) Strategi Pelaporan
g) Status dan Tindak Lanjut Temuan Hasil Pemeriksaan yang
lalu
2) Hasil Pemeriksaan
a) Profil Administrasi Umum Pemerintahan
1. Kebijakan Daerah
2. Kelembagaan
3. Pegawai Daerah
4. Keuangan Daerah
5. Barang Daerah
b) Profil Urusan Pemerintahan
1. Urusan Wajib
2. Urusan Pilihan
3. Dekonsentrasi
4. Tugas Pembantuan
5. Kebijakan Pinjaman Hibah Luar Negeri.
3) Temuan dan Rekomendasi
c. Bab III : Penutup
Probolinggo , ……………………………..
Inspektur
……………………………………
BUPATI PROBOLINGGO
Hj. P. TANTRIANA SARI, SE
115
LAMPIRAN III PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO
NOMOR : TAHUN 2017
TANGGAL :
SISTIMATIKA LAPORAN HASIL MONITORING DAN EVALUASI
A. MAKSUD DAN TUJUAN.
Maksud dan tujuan pelaporan adalah untuk menyampaikan hasil monitoring
dan evaluasi kepada pejabat/pihak yang berwenang, sebagai bahan masukan
dalam rangka meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah.
B. BENTUK LAPORAN.
1. Bentuk laporan terdiri atas 2 (dua) macam, yaitu laporan bentuk surat dan
bentuk bab.
2. Laporan bentuk surat meliputi :
a. Gambaran secara umum pelaksanaan tugas dan fungsi instansi;
b. Penilaian terhadap kebijakan daerah, program dan kegiatan atas
penyelenggaraan pemerintahan daerah;
c. Memberikan masukan/saran mengenai langkah-langkah yang perlu
diambil oleh Pemerintah Kabupaten Probolinggo.
3. Laporan bentuk bab. Melaporkan hasil monitoring dan evaluasi atas
pelaksanaan kebijakan daerah, program dan kegiatan secara menyeluruh,
terhadap penyelenggaraan administrasi umum pemerintahan dan
pelaksanaan urusan pemerintahan, dengan sistimatika sebagai berikut :
a. Bab I : Pendahuluan.
1) Simpulan Hasil Monitoring dan Evaluasi;
2) Saran.
b. Bab II : Uraian Hasil Monitoring dan Evaluasi;
1) Data Umum
a) Dasar;
b) Tujuan;
c) Ruang Lingkup;
d) Batasan;
2) Hasil Monitoring dan Evaluasi;
3) Kalimat penutup.
c. Penjelasan lebih lanjut mengenai unsur yang terdapat pada Bab I dan Bab
II, sebagai berikut :
1) Bab I;
a) Simpulan Hasil Monitoring dan Evaluasi; Menggambarkan simpulan
hasil pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan.
116
b) Saran; Menguraikan saran-saran perbaikan yang perlu diambil oleh
Pemerintah Kabupaten Probolinggo atas pelaksanaan kebijakan,
program dan kegiatan.
2) Bab II;
a) Data umum
(1) Dasar :
(a) Surat penugasan dari pejabat yang berwenang;
(b) Peraturan perundang-undangan yang dipakai sebagai pedoman;
(2) Tujuan; Mengamati, mengawasi dan memberikan penilaian untuk
membandingkan antara kebijakan daerah, program serta kegiatan
dengan kondisi, kekhasan, potensi unggulan daerah dan peraturan
perundang-undangan.
b) Ruang Lingkup;
Sesuai dengan kebijakan daerah, program dan kegiatan yang akan
dilakukan monitoring dan evaluasi.
c) Batasan;
Waktu pelaksanaan monitoring dan evaluasi.
3) Hasil Monitoring dan Evaluasi
4) Kalimat Penutup.
……………., ……………………………..
Inspektur
……………………………………
…………, ……………………
Tim Monitoring dan Evaluasi
1. …………………………..
2. …………………………..
3. …………………………..
BUPATI PROBOLINGGO
Hj. P. TANTRIANA SARI, SE
117
LAMPIRAN IV PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO
NOMOR : TAHUN 2017
TANGGAL :
SISTIMATIKA LAPORAN HASIL MONITORING DAN EVALUASI
A. MEKANISME
1. PEMANTAUAN TINDAK LANJUT HASIL PENGAWASAN.
a. Persiapan.
Inspektorat Kabupaten Probolinggo mempersiapkan bahan pemantauan
tindak lanjut hasil pengawasan berupa data temuan, penyebab,
rekomendasi hasil pengawasan dalam bentuk daftar inventarisasi;
b. Pelaksanaan.
Inspektorat Kabupaten Probolinggo, memantau tindak lanjut atas hasil
pengawasan penyelenggaraan Pemerintahan di Kabupaten Probolinggo
dengan membentuk Tim Pemantau.
c. Pelaporan
1) Tim Pemantau melaporkan hasil pemantauan tindak lanjut hasil
pengawasan kepada Inspektur Kabupaten Probolinggo.
2) Inspektur Kabupaten Probolinggo melaporkan hasil pemantauan tindak
lanjut kepada Bupati Probolinggo dengan tembusan Gubernur.
2. PEMUTAKHIRAN TINDAK LANJUT HASIL PENGAWASAN.
a. Persiapan
Inspektorat Kabupaten Probolinggo mempersiapkan bahan pemutakhiran
tindak lanjut hasil pengawasan berupa laporan hasil pemantauan.
b. Pelaksanaan.
1) Pemutakhiran tindaklanjut hasil pengawasan dilaksanakan di
Kabupaten.
2) Pemutakhiran tindaklanjut hasil pengawasan Kabupaten dikoordinir oleh
Wakil Bupati.
3) Pelaporan
Hasil rapat pemutakhiran tindaklanjut hasil pengawasan kabupaten
dilaporkan Bupati kepada Gubernur dengan tembusan Menteri Dalam
Negeri;
B. SISTEMATIKA LAPORAN.
1. Laporan terdiri atas 2 (dua) macam, yaitu laporan bentuk surat dan bentuk
bab.
2. Laporan bentuk surat berisi :
118
a. Gambaran secara umum pelaksanaan pemantauan/pemutakhiran tindak
lanjut hasil pengawasan;
b. Memberikan masukan/saran mengenai langkah-langkah yang perlu
diambil.
3. Laporan bentuk bab. Sistimatika laporan hasil pemantauan/pemutakhiran
tindak lanjut hasil pengawasan sebagai berikut :
Bab I : Pendahuluan.
1. Simpulan Hasil Pemantauan/Pemutakhiran tindak lanjut hasil
pengawasan.;
2. Saran;
Bab II : Uraian Hasil Pemantauan/Pemutakhiran tindak lanjut hasil
pengawasan;
1. Hasil Pengawasan Tahun Anggaran berjalan
2. Hasil Pengawasan Tahun-tahun sebelumnya.
Bab III: Penutup
……………., ……………………………..
Inspektur
_____________________
NIP.
BUPATI PROBOLINGGO
Ttd
Hj. P. TANTRIANA SARI, SE