SAK GE

13
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GASTROENTERITIS A. Definisi Gastroenteritis adalah inflamasi membrane mukosa lambung dan usus halus. Gastroenteritis akut ditandai dengan diare, dan pada beberapa kasus, muntah-muntah yang berakibat kehilangan cairan dan elektrolit yang menimbulkan dehidrasi dan gangguan keseimbangan elektrolit. (Lynn Betz,2009) Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang lebih banyak dari biasanya (normal 100-200 cc/jam tinja). Dengan tinja berbentuk cair /setengan padat, dapat disertai frekuensi yang meningkat. Menurut WHO (1980), diare adalah buang air besar encer lebih dari 3 x sehari. Diare terbagi 2 berdasarkan mula dan lamanya , yaitu diare akut dan kronis (Mansjoer,A.1999,501). B. Etiologi 1. Faktor infeksi : Bakteri ( Shigella, Shalmonella, Vibrio kholera), Virus (Enterovirus), parasit (cacing), Kandida (Candida Albicans). 2. Faktor parentral : Infeksi dibagian tubuh lain (OMA sering terjadi pada anak-anak). 3. Faktor malabsorbsi : Karbohidrat, lemak, protein. 4. Faktor makanan : Makanan basi, beracun, terlampau banyak lemak, sayuran dimasak kutang matang. 5. Faktor Psikologis : Rasa takut, cemas

Transcript of SAK GE

Page 1: SAK GE

STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN DENGAN GASTROENTERITIS

A. Definisi

Gastroenteritis adalah inflamasi membrane mukosa lambung dan usus halus.

Gastroenteritis akut ditandai dengan diare, dan pada beberapa kasus, muntah-muntah

yang berakibat kehilangan cairan dan elektrolit yang menimbulkan dehidrasi dan

gangguan keseimbangan elektrolit. (Lynn Betz,2009)

Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang lebih banyak

dari biasanya (normal 100-200 cc/jam tinja). Dengan tinja berbentuk cair /setengan padat,

dapat disertai frekuensi yang meningkat. Menurut WHO (1980), diare adalah buang air

besar encer lebih dari 3 x sehari. Diare terbagi 2 berdasarkan mula dan lamanya , yaitu

diare akut dan kronis (Mansjoer,A.1999,501).

B. Etiologi

1. Faktor infeksi : Bakteri ( Shigella, Shalmonella, Vibrio kholera), Virus (Enterovirus),

parasit (cacing), Kandida (Candida Albicans).

2. Faktor parentral : Infeksi dibagian tubuh lain (OMA sering terjadi pada anak-anak).

3. Faktor malabsorbsi : Karbohidrat, lemak, protein.

4. Faktor makanan : Makanan basi, beracun, terlampau banyak lemak, sayuran dimasak

kutang matang.

5. Faktor Psikologis : Rasa takut, cemas

C. Manifestasi Klinis

1. Konistensi feses cair (diare) dan frekuensi defekasi meningkat

2. muntah (umumnya tidak lama)

3. demam (mungkin ada atau tidak)

4. kram abdomen, tenesmus

5. membrane mukosa kering

6. fontanel cekung (bayi)

7. BB menurun

8. malaise

Page 2: SAK GE

D. Komplikasi

1. Dehidrasi berat, ketidakseimbangan elektrolit

2. syok hipovolemik yang terdekompensasi (hipotensi, asidosis metabolic, perfusi

sistemik menurun)

3. kejang demam

4. bakterimia

E. Pemeriksaan Penunjang

1. darah samar feses : untuk memeriksa adanya darah (lebih sering pada GE yang

berasal dari bakteri)

2. evaluasi volume, warna, konsistensi, adanya mucus atau pus pada feses

3. hitung darah lengkap dengan differensial

4. uji antigen immunoassay enzim-untuk memastikan adanya rotavirus

5. kultur feses (jika anak dirawat di RS, pus dalam feses, tau diare yang

berkepanjangan)-untuk menentukan pathogen

6. evaluasi feses terhadap telur cacing dan parasit

7. aspirasi duodenum (jika diduga G.lamblia)

8. urinalisis dan kultur (berat jenis bertambah karena dehidrasi; organisme shigella

keluar melalui urin)

F. Penatalaksanaan

Rehidrasi

1. jenis cairan

a. Cara rehidrasi oral

1) Formula lengkap (NaCl, NaHCO3, KCl dan Glukosa) seperti orali, pedyalit

setiap kali diare.

2) Formula sederhana ( NaCl dan sukrosa)

b. Cara parenteral

1) Cairan I : RL dan NS

2) Cairan II : D5 ¼ salin,nabic. KCL

D5 : RL = 4 : 1 + KCL

D5 + 6 cc NaCl 15 % + Nabic (7 mEq/lt) + KCL

3) HSD (half strengh darrow) D ½ 2,5 NS cairan khusus pada diare usia > 3

bulan.

Page 3: SAK GE

2. Jalan pemberian

a. Oral (dehidrasi sedang, anak mau minum, kesadaran baik)

b. Intra gastric ( bila anak tak mau minum,makan, kesadran menurun)

3. Jumlah Cairan ; tergantung pada :

a. Defisit ( derajat dehidrasi)

b. Kehilangan sesaat (concurrent less)

c. Rumatan (maintenance).

4. Jadwal / kecepatan cairan

a. Pada anak usia 1- 5 tahun dengan pemberian 3 gelas bila berat badanya kurang

lebih 13 kg : maka pemberianya adalah :

1) BB (kg) x 50 cc

2) BB (kg) x 10 – 20 = 130 – 260 cc setiap diare = 1 gls.

b. Terapi standar pada anak dengan diare sedang :

+ 50 cc/kg/3 jam atau 5 tetes/kg/mnt

Terapi

1. obat anti sekresi : Asetosal, 25 mg/hari dengan dosis minimal 30 mg

klorpromazine 0,5 – 1 mg / kg BB/hari

2. obat anti spasmotik : Papaverin, opium, loperamide

3. antibiotic : bila penyebab jelas, ada penyakit penyerta

Dietetik

1. Umur > 1 tahun dengan BB>7 kg, makanan padat / makanan cair atau susu

2. Dalam keadaan malbasorbsi berat serta alergi protein susu sapi dapat diberi elemen

atau semi elemental formula.

Supportif: Vitamin A 200.000. IU/IM, usia 1 – 5 tahun

Page 4: SAK GE

G. Pathway

faktor infeksi F malabsorbsi F makanan F. PsikologiKH,Lemak,Protein

Masuk dan ber meningk. Tek osmo toksin tak dapat cemaskembang dlm tik diserap usus

Hipersekresi air pergeseran air dan hiperperistaltikdan elektrolit elektrolit ke rongga( isi rongga usus) usus menurunya kesempatan usus

menyerap makanan

D I A R E

Frek. BAB meningkat distensi abdomen

Kehilangan cairan & elekt integritas kulit berlebihan perianal

gg. kes. cairan & elekt As. Metabl mual, muntah

Resiko hipovolemi syok sesak nafsu makan

Gang. Oksigensi BB menurun

Gangg. Tumbang

Page 5: SAK GE

H. Pengkajian Keperawatan

1. Identitas

Perlu diperhatikan adalah usia. Episode diare terjadi pada 2 tahun pertama

kehidupan. Insiden paling tinggi adalah golongan umur 6-11 bulan. Kebanyakan

kuman usus merangsang kekebalan terhadap infeksi, hal ini membantu menjelaskan

penurunan insidence penyakit pada anak yang lebih besar. Pada umur 2 tahun atau

lebih imunitas aktif mulai terbentuk. Kebanyakan kasus karena infeksi usus

asimptomatik dan kuman enteric menyebar terutama klien tidak menyadari adanya

infeksi. Status ekonomi juga berpengaruh terutama dilihat dari pola makan dan

perawatannya .

2. Keluhan Utama

BAB lebih dari 3 x

3. Riwayat Penyakit Sekarang

BAB warna kuning kehijauan, bercamour lendir dan darah atau lendir saja.

Konsistensi encer, frekuensi lebih dari 3 kali, waktu pengeluaran : 3-5 hari (diare

akut), lebih dari 7 hari ( diare berkepanjangan), lebih dari 14 hari (diare kronis).

4. Riwayat Penyakit Dahulu

Pernah mengalami diare sebelumnya, pemakian antibiotik atau kortikosteroid

jangka panjang (perubahan candida albicans dari saprofit menjadi parasit), alergi

makanan, ISPA, ISK, OMA campak.

5. Riwayat Kesehatan Keluarga

Ada salah satu keluarga yang mengalami diare.

6. Riwayat Kesehatan Lingkungan

Penyimpanan makanan pada suhu kamar, kurang menjaga kebersihan, lingkungan

tempat tinggal.

7. Riwayat Nutrisi

Pada anak usia toddler makanan yang diberikan seperti pada orang dewasa, porsi

yang diberikan 3 kali setiap hari dengan tambahan buah dan susu. kekurangan gizi

pada anak usia toddler sangat rentan,. Cara pengelolahan makanan yang baik,

menjaga kebersihan dan sanitasi makanan, kebiasan cuci tangan,

8. Riwayat Pertumbuhan dan perkembangan

a. Pertumbuhan

1) Kenaikan BB karena umur 1 –3 tahun berkisar antara 1,5-2,5 kg (rata-rata 2

kg), PB 6-10 cm (rata-rata 8 cm) pertahun.

Page 6: SAK GE

2) Kenaikan linkar kepala : 12cm ditahun pertama dan 2 cm ditahun kedua dan

seterusnya.

3) Tumbuh gigi 8 buah : tambahan gigi susu; geraham pertama dan gigi taring,

seluruhnya berjumlah 14 – 16 buah

4) Erupsi gigi : geraham perama menusul gigi taring.

b. Perkembangan

1) Tahap perkembangan Psikoseksual menurut Sigmund Freud.

Fase anal :

Pengeluaran tinja menjadi sumber kepuasan libido, meulai menunjukan

keakuannya, cinta diri sendiri/ egoistic, mulai kenal dengan tubuhnya,

tugas utamanyan adalah latihan kebersihan, perkembangan bicra dan

bahasa (meniru dan mengulang kata sederhana, hubungna interpersonal,

bermain).

o Tahap perkembangan psikososial menurut Erik Erikson.

Autonomy vs Shame and doundt

Perkembangn ketrampilan motorik dan bahasa dipelajari anak toddler dari

lingkungan dan keuntungan yang ia peroleh Dario kemam puannya untuk

mandiri (tak tergantug). Melalui dorongan orang tua untuk makan,

berpakaian, BAB sendiri, jika orang tua terlalu over protektif menuntut

harapan yanag terlalu tinggi maka anak akan merasa malu dan ragu-ragu

seperti juga halnya perasaan tidak mampu yang dapat berkembang pada

diri anak.

o Gerakan kasar dan halus, bacara, bahasa dan kecerdasan, bergaul dan

mandiri : Umur 2-3 tahun :

1. berdiri dengan satu kaki tampa berpegangan sedikitpun 2 hitungan

(GK)

2. Meniru membuat garis lurus (GH)

3. Menyatakan keinginan sedikitnya dengan dua kata (BBK)

4. Melepasa pakaian sendiri (BM)

9. Pemeriksaan Fisik

a. pengukuran panjang badan, berat badan menurun, lingkar lengan mengecil,

lingkar kepala, lingkar abdomen membesar,

b. keadaan umum : klien lemah, gelisah, rewel, lesu, kesadaran menurun.

Page 7: SAK GE

c. Kepala : ubun-ubun tak teraba cekung karena sudah menutup pada anak umur 1

tahun lebih

d. Mata : cekung, kering, sangat cekung

e. Sistem pencernaan : mukosa mulut kering, distensi abdomen, peristaltic

meningkat > 35 x/mnt, nafsu makan menurun, mual muntah, minum normal atau

tidak haus, minum lahap dan kelihatan haus, minum sedikit atau kelihatan bisa

minum

f. Sistem Pernafasan : dispnea, pernafasan cepat > 40 x/mnt karena asidosis

metabolic (kontraksi otot pernafasan)

g. Sistem kardiovaskuler : nadi cepat > 120 x/mnt dan lemah, tensi menurun pada

diare sedang .

h. Sistem integumen : warna kulit pucat, turgor menurun > 2 dt, suhu meningkat >

375 0 c, akral hangat, akral dingin (waspada syok), capillary refill time memajang

> 2 dt, kemerahan pada daerah perianal.

i. Sistem perkemihan : urin produksi oliguria sampai anuria (200-400 ml/ 24 jam ),

frekuensi berkurang dari sebelum sakit.

j. Dampak hospitalisasi : semua anak sakit yang MRS bisa mengalami stress yang

berupa perpisahan, kehilangan waktu bermain, terhadap tindakan invasive respon

yang ditunjukan adalah protes, putus asa, dan kemudian menerima.

H. Diagnosa Keperawatan

1. Ketidakseimbangan nutrisi : Kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

ketidakmampuan untuk mengabsorbsi nutrien

2. Resiko ketidakseimbangan elektrolit dengan faktor resiko diare.

3. Ketidakefektifan termoregulasi berhubungan dengan penyakit (diare)

4. Keterlambatan perkembangan dengan faktor resiko nutrisi tidak adekuat

5. Kecemasan berhubungan dengan infeksi

Page 8: SAK GE

DAFTAR PUSTAKA

Bates. B, 1995. Pemeriksaan Fisik & Riwayat Kesehatan. Ed 2. EGC. Jakarta

Carpenitto.LJ. 2000. Diagnosa Keperawatan Aplikasi Pada Praktek Klinis. Ed 6. EGC. Jakarta.

Lab/ UPF IKA, 1994. Pedoman Diagnosa dan Terapi . RSUD Dr. Soetomo. Surabaya.

Markum.AH. 1999. Ilmu Kesehatan Anak. Balai Penerbit FKUI. Jakarta.

Ngastiyah. 1997. Perawatan Anak sakit. EGC. Jakarta

Soetjiningsih, 1995. Tumbuh Kembang Anak. EGC. Jakarta

Suryanah,2000. Keperawatan Anak. EGC. Jakarta