PEMBELAJARAN

SAINS BAGI ANAK

USIA DINI

(catatan komentar)

EKA DANTI AGUSTIANI

Pendidikan dan Pembelajaran

Pendidikan mencakup hal yang luas dan

menjadi tanggung jawab semua komponen

masyarakat.

Pembelajaran praktek dalam pendidikan

yang melibatkan pengajar dan pembelajar

secara interaktif, dilakukan secara

sengaja, sistematis dan terukur oleh pihak

yang “berwajib” dan “berwenang”

100 tahun kemerdekaan"Bonus Demografi"

Bonus Demografi Sebagai Modal

SDM

Usia

Produktif

Melimpah

Kompeten

Tidak

Kompeten

Beban

Pembangun

an

Modal

Pembangun

anTransformasi Melalui Pendidikan

-Kurikulum

- PTK

-Sarpras

-Manajemen

3

Tantangan Pembelajaran Sains

Anak Usia Dini Pemahaman tentang pedagogi dan

perkembangannya.

Perkembangan situasi, kondisi, informasi dan

teknologi, terutama di masa kini dan masa depan.

Pengajar yang berpengalaman dan berwawasan

sains.

Tujuan dan batasan pembelajaran sains bagi anak

usia dini.

Evaluasi pembelajaran sains bagi anak usia dini.

Karakteristik Khusus Sebagai

Pertimbangan Penyusunan Bahan Ajar

Perbedaan pendidikan PAUD non formal dan informal

ada/tidak ada?

Kualifikasi dan latar belakang pengajar PAUD formal

dan non formal sama/tidak sama?

Pola pembinaan pengajar PAUD formal dan non

formal sama/tidak sama?

“Mengintip” PAUD negara-negara

lain (UNESCO 2004)

Negara Lama jam

belajar

Jumlah siswa per

kelas

Keterangan

Thailand Senin – Jumat,

08.00 – 15.30

30 – 40 orang Tidak wajib, tapi 97% anak

ikut.

Filipina Senin – Jumat,

3 – 4 jam/hari

20 – 40 orang Usia masuk bervariasi, < 6

thn, sekitar 90% anak ikut.

Vietnam Senin – Jumat ,

6.30 – 16.00

(negeri), 8.00 –

12.00 (swasta)

Diikuti > 50% anak usia dini

di seluruh negara.

Apresiasi & Saran

Bahan-bahan ajar yang ditulis

mengandung semangat pembelajaran

aktif dan bermakna.

Metode pelatihan bisa dibuat lebih

mengaktifkan para peserta dan

memfasilitasi adanya “pengalaman

sains”.

Peer teaching efektif dilaksanakan

sebelum refleksi materi perancangan

pembelajaran.

TERIMA KASIH