Safonifikasi2

11
21 Laboratorium Unit Proses II Teknik Kimia Universitas Sriwijaya Safonifikasi I. Tujuan 1. Mengetahui Prinsip dan proses Safonifikasi. 2. Mengetahui cara menghitung konversi dan yield safonifikasi. 3. Mengetahui cara menghitung neraca massa dan neraca panas safonifikasi II. Tinjauan Pustaka Safonifikasi adalah proses hidrolisis dari alkali pada lemak yang disengaja, biasanya dilakukan dengan penambahan basa kuat (kaustik soda) membuat alkohol dan garam dan sisanya asam . Lemak + basa kuat sabun + gliserol (gliserida) (garam) (alkohol) Korps Asisten OTK II

description

safon

Transcript of Safonifikasi2

Page 1: Safonifikasi2

21Laboratorium Unit Proses II Teknik Kimia Universitas Sriwijaya

Safonifikasi

I. Tujuan

1. Mengetahui Prinsip dan proses Safonifikasi.

2. Mengetahui cara menghitung konversi dan yield safonifikasi.

3. Mengetahui cara menghitung neraca massa dan neraca panas safonifikasi

II. Tinjauan Pustaka

Safonifikasi adalah proses hidrolisis dari alkali pada lemak yang disengaja,

biasanya dilakukan dengan penambahan basa kuat (kaustik soda) membuat alkohol

dan garam dan sisanya asam .

Lemak + basa kuat → sabun + gliserol

(gliserida) (garam) (alkohol)

Atau secara singkat safonifikasi merupakan suatu rekasi yang terjadi antara lemak

dan kaustik soda atau peristiwa dari ester- ester.

Proses Pembuat Sabun

Gliserida atau lemak ketel dipanasi dengan menggunakan pipa uap dan

selanjutnya ditambahkan NaOH sehingga terjadi reaksi penyabunan. Sabun yang

terbentuk (Na-asetat) dapat diambil pada lapisan teratas dari campuran sabun, gliserol

dan sisa basa. Agar sabun mengendap dan dapat dipisahkan dengan cara

penyaringan, NaCl ditambahkan ke dalam campuran.

A. Jenis Sabun

Jenis sabun yang sering ditemui antara lain:

1. Sabun Keras

Korps Asisten OTK II

Page 2: Safonifikasi2

H

CH OOCR

CH OOCR’

CH OOCR’’

H

22Laboratorium Unit Proses II Teknik Kimia Universitas Sriwijaya

Sabun keras adalah reaksi antara asam alkanoat suhu tinggi dengan NaOH

yang menghasilkan garam natrium.

2. Sabun Lunak

Sabun lunak adalah reaksi antara asam alkanoat dengan KOH yang

menghasilkan garam kalium.

B. Minyak dan Lemak

Minyak dan lemak merupakan campuran ester-ester gliseril dari asam lemak

(fatty acid) atau trigliserda. Ada bermacam – macam sumber aslinya yang berbeda

dan tergantung dari sifat – sifat fisis dan kimia dari campuran ester. Ester-ester

tersebut dapat berbentuk solid (padatan), liquid (cairan), volatile saturated (uap jenuh

yang mudah menguap) dan sebagian senyawa yang unsaturated (tidak jenuh).

Komposisi trigliserida terdiri dari ester 5% gliserida dan 95% fatty acid (asam lemak)

yang merupakan gabungan dari ester-ester.

Formula dari gliserida,

R = R’ = R”

Gugus tersebut diatas adalah merupakan ester-ester dari lemak atau gliserida.

Lemak-lemak adalah ester dari gliserol atau asam palmitat atau asam stearat.

Korps Asisten OTK II

Page 3: Safonifikasi2

H

CH OOC15H31

CH OOC15H31

CH OOC15H31

H

H

CH OOC17H35

CH OOC17H35

CH OOC17H35

H

23Laboratorium Unit Proses II Teknik Kimia Universitas Sriwijaya

Gugus alkyl (R), untuk masing-masing R, R’, R” bisa sama di dalam ikatan

molekulnya dan juga R = R’ = R”. Hal ini tergantung dari ikatan molekul asam lemak

itu sendiri. Ester –ester lemak suku tinggi dari asam lemak jenuh lebih stabil. Sebagai

contoh :

Karena sumber fatty acid merupakan bagian yang penting dari molekul–

molekul gliserida dan merupakan bagiann yang aktif maka sifat–sifat fisis dan kimia

dari lemak sebagian besar tergantung dari sifat–sifat fisis dan kimia setiap komponen

fatty acid .

Hasil dari hidrolisa lemak akan diperoleh gliserol dan fatty acid. Bila

ditambahkan kaustik soda kedalam larutan tersebut akan diperoleh sabun dari asam

lemak.

Reaksinya

Gliseril tristearat + 3 NaOH → Sodium tristearat + Gliserol

C. Soap (Sabun) dan Detergen

Istilah agen permukaaan aktif adalah meliputi soap (sabun) dan detergen,

wetting agent (agen basa) dan penetransts. .Masing–masing mempunyai aktivitas dan

sifat khusus yang berbeda pada kontak dua fase.

Korps Asisten OTK II

Page 4: Safonifikasi2

24Laboratorium Unit Proses II Teknik Kimia Universitas Sriwijaya

Surface active agent merupakan gabungan antara water attracting atau

hidrofilik group terhadap suatu molekul lainnya. Detergen secara umum dapat

diartikan sebagai pembersih. Untuk memulai pengertian tentang detergen, dapat

dimulai dari sabun. Dimana sabun merupakan produk kaustik. Lemak merupakan

campuran dari gliserida dimana komposisinya berbeda-beda sesui dengan sumbernya.

Trigliserilasetat adalah ester-ester yang terjadi bila glycerol alcohol terhidrat

digabungkan dengan asam lemak yang mempunyai sifat khusus tetapi natural fat

(lemak alami).

Angka penyabunan adalah suatu bilangan yang menunjukan jumlah milligram

dari potassium hidroksida yang diperlukan untuk menyabun 1 gram dari berat lemak/

minyak. Minyak atau lemak terdiri dari asam–asam lemak yang mempunyai berat

molekul rendah melalui proses safonifikasi menjadi berat molekul tinggi dari asam

lemak pada gliserida. Disamping pentingnya angka penyabunan dalam proses

pembuatan sabun, masih ada beberapa bilangan lainya yang serta sekali hubungannya

dengan proses pembuatan sabun. Bilangan tersebut adalah:

a. Acid Value

Adalah jumlah milligram KOH yang diperlukan untuk menetralkan asam

lemak bebas didalam 1 gram minyak atau lemak.

b. Hanner Value

Adalah bilangan yang menyatakan persentase asam 0- asam lemak yang tidak

larut dalam lemak atau minyak.

Mekanisme Kerja Sabun

Kotoran yang melekat pada kulit atau pakaian ataupun benda-benda lainnya,

pada umunya berasal dari lemak, minyak dan keringat, butir–butir tanah dan

sebagainya.

Zat- zat tersebut sangant sukar larut dalam air karena bersifat non polar.

Untuk itu diperlukan sabun untuk membersihkanya.

Korps Asisten OTK II

Page 5: Safonifikasi2

25Laboratorium Unit Proses II Teknik Kimia Universitas Sriwijaya

Suatu gugus sabun terdiri dari bagian muka berupa gugus – COONa yang

polar serta bagian ekor berupa rantai alkyl yang bersifat non polar. Ketika sabun

dimasukkan ke dalam air maka sabun akan mengalami ionisasi. Gugus–gugus ini

akan membentuk buih , dimana akan mengarah kepada air (karena sama- sama polar),

sedangkan bagian yang lain akan mengarah kepada kotoran (karena sama-sama non

polar). Karena itu kotoran–kotoran terikat pada sabun dan terikat pada air, maka

dengan adanya gerakan tangan atau mesin cuci, kotoran tersebut akan tertarik atau

terlepas. Jika berupa minyak atau lemak, maka akan membentuk emulsi minyak

dalanm air dan sabun sebagi emulgator.

Jika sabun bertemu dengan kotoran tanah, maka akan diabsorbsi oleh sabun

dan membentuk suspensi butiran tanah, air dimana sabun sebagai zat pembentuk

suspensi. Lemak adalah senyawa yang tak larut dalam air, dapat larut dalam pelarut

polar, misalnya eter atau khloroform. Secara kimiawi lemak dapat diartikan sebagai

triester gliserol yang biasa disebut trigliserida.

Korps Asisten OTK II

Page 6: Safonifikasi2

26Laboratorium Unit Proses II Teknik Kimia Universitas Sriwijaya

III. Metodologi

3.1 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan, yaitu:

Beaker glass 1000 ml 2 buah

Beaker glass 100 ml 1 buah

Termometer 1 buah

Gelas ukur 100 ml 1 buah

Pengaduk Kayu

Pemanas (water bath)

Neraca Analitis

Mortar

Bahan yang digunakan, yaitu:

Garam 15 gram

Aquadest 50 gram

Minyak sayur 225 gram

NaOH 75 gram

Pewarna secukupnya

3.2 Prosedur Percobaan

1. Haluskan garam.

2. Panaskan air di waterbath, kemudian larutkan garam di dalamnya.

3. Campur minyak dan NaOH dan dipanaskan dalam waterbath pada

temperatur 800C sampai mendidih sambil diaduk terus.

4. Tambahkan larutan garam (dalam keadaan panas) dan pewarna ke dalam

campuran minyak dan NaOH sambil diaduk terus sampai kental dan timbul

minyak.

Korps Asisten OTK II

Page 7: Safonifikasi2

27Laboratorium Unit Proses II Teknik Kimia Universitas Sriwijaya

5. Pisahkan minyak dari campuran bahan dan timbang berat minyak tersebut.

6. Campuran yang telah dipisahkan dimasukkan ke dalam wadah plasitik (yang

ditimbang terlebih dahulu) dan timbang berat campuran dengan wadah

plastik.

7. Tunggu sampai 2 hari. Kemudian timbang.

Korps Asisten OTK II