Sabun etc
-
Upload
bobby-redian -
Category
Documents
-
view
13 -
download
3
description
Transcript of Sabun etc
SABUN (SOAP)
Sabun adalah campuran surfaktan pembersih yang digunakan umumnya untuk
membersihkan kotoran. Biasanya berbentuk solid atau semi solid.
Kebanyakan sabun diperoleh dalam bentuk garam alkali dari campuran sodium atau
potassium hidroksida dengan asam lemak yang diperoleh baik dari hewan maupun
tumbuhan, dalam range suhu 80o sampai 100o C, yaitu dalam proses yang dikenal
dengan sebutan saponifikasi.
Sejarah Sabun
Sebuah legenda menceritakan tentang asal mula sabun, dimana kata sabun
“soap” diambil dari nama sebuah gunung “Mount Sapo” dimana orang-orang
Romawi kuno mempersembahkan kurban hewan. Hujan mengalirkan sisa-sisa lemak
dari tubuh hewan ke daratan di bawah gunung menuju suatu sungai “Tiber”. Wanita-
wanita disana mengatakan bahwa pakaian yang mereka cuci di sungai tersebut
menjadi lebih bersih.
Pengetahuan tentang sabun, pembuatan serta penggunaannya telah dimulai
sejak zaman Babilonia sekitar 2800 SM, dimana sebuah formula pembuatan sabun
ditulis dalam lempengan tanah liat di sekitar tahun 2200 SM.Orang-orang Mesir kuno
di tahun 1550 SM mandi secara teratur dengan suatu substansi dari campuran minyak
tumbuhan dengan asam alkali. Perusahaan pertama pembuatan sabun sederhana
berbentuk batangan ditemukan di Mesir pada zaman Pompeii (79 AD).
Inti Kegunaan Sabun
Di zaman modern sekarang ini, penggunaan sabun menjadi umum di kalangan
industri dan rumah tangga, yaitu sebagai pembersih untuk menciptakan lingkungan
yang lebih higienis dan menjauhkan kita dari kuman penyakit. Tetapi sabun saja tidak
cukup untuk membersihkan semua kotoran, karena semua sabun kini mempunyai satu
kekurangan utama yakni akan bergabung dengan mineral-mineral yang terlarut dalam
air membentuk senyawa yang sering disebut “lime-soap” atau sabun kapur, yang
membentuk bercak kekuningan di kain atau mesin pencuci. Akibatnya kini orang
mulai meninggalkan sabun untuk sarana pembersih kotoran “membandel”, dan
kedudukannya sekarang lebih sering digantikan oleh deterjen.
Deterjen adalah campuran bahan-bahan khusus yang dapat digunakan untuk
membersihkan kotoran lebih cepat dan lebih baik daripada sabun.
Deterjen mempunyai komposisi khusus antara lain:
Surfaktan, untuk “mengisolasi” kotoran dan membasahi permukaan.
Abrasive, untuk menjaga pH, stabilitas komponen lain, dan sebagai
kaustik untuk menghilangkan kotoran.
Water ”softeners” untuk mengurangi efek pengerasan yang ditimbulkan
oleh ion-ion alkali atau komponen lain.
Oxidants (oxidizers), untuk mempermudah proses membilas dan
pelepasan kotoran.
Material penjaga agar kotoran tetap dalam bentuk suspensi.
Enzim khusus, untuk mengembalikan tekstur asli pakaian.
Parfum, sebagai pewangi.
Cara Kerja Deterjen
Deterjen, khususnya surfaktannya, memiliki kemampuan yang unik untuk
mengangkat kotoran, baik yang larut dalam air maupun yang tidak larut dalam air.
Salah satu ujung dari molekul surfaktan bersifat lebih suka minyak atau tidak suka
air, akibatnya bagian ini mempenetrasi kotoran yang berminyak. Ujung molekul
surfaktan satunya lebih suka air, bagian inilah yang berperan mengendorkan kotoran
dari kain dan mendispersikan kotoran, sehingga tidak kembali menempel ke kain.
Akibatnya warna kain akan dapat dipertahankan.
Jenis-Jenis Sabun
Secara umum, ada dua jenis sabun yang dikenal di pasaran, yaitu :
Sabun keras, adalah sabun yang mengandung logam Natrium yang merupakan
hasil dari reaksi antara Asam Alkanoat pada suhu tinggi dengan NaOH yang
menghasilkan garam Natrium. Sabun keras ini biasanya digunakan sebagai
sabun cuci, disebabkan karena sabun keras memliki ikatan rantai atom yang
bercabang melingkar sehingga lebih mampu membersihkan kotoran.
Contoh : Na-palmitat dan Na-stearat
Sabun lunak, adalah sabun yang mengandung logam Kalium yang merupakan
hasil reaksi antara Asam Alkanoat dengan KOH yang menghasilkan garam
Kalium. Sabun lunak ini biasanya digunakan sebagai sabun mandi,
disebabkan karena sabun lunak memliki ikatan rantai atom yang lurus yang
lebih mudah diuraikan oleh mikroorganisme tanah/ air.
Contoh : Ka-palmitat dan Ka-stearat
Karena fungsinya sebagai pembersih lebih banyak digantikan oleh deterjen,
maka sekarang sabun semakin banyak dimodifikasi khususnya dalam bentuk
sabun mandi atau sabun kecantikan dan perawatan.
Contoh jenis-jenis sabun lunak:
African Black Soap
Sabun ini sering digunakan sebagai sarana pengobatan karena komposisi
dan aromanya yang natural.
Goat’s Milk Soap
Adalah sabun yang komposisi dasarnya tersusun atas 10 % vitamin D cair
dari susu kambing. Melembutkan kulit dan memiliki busa creamy yang
banyak.
Liquid Soap
Adalah sabun dengan kadar konsentrasi dasar deterjen tinggi dan
bentuknya cair, sehingga jika dilarutkan dalam air, menimbulkan busa
yang banyak. Digunakan sebagai dasar pembuatan shampoo, shower gels,
dan liquid hand soap.
Melt and Pour Soap
Merupakan sabun yang kadar alkalinya sangat rendah dan biasa digunakan
untuk anak-anak. Sabun ini dibuat khusus agar tidak merusak kulit anak
yang masih tipis.
Soap Noodles Shredded Soap
Sabun ini adalah sabun mandi biasa, tetapi dibuat dalam bentuk parutan
tipis-tipis. Mengandung alkali yang tidak terlalu tinggi, dan biasa
digunakan untuk campuran bath-tub.
Suds Boosters
Sabun ini berbentuk bubuk kristal dimana penggunaannya harus dicampur
dengan air dan bahan-bahan lainnya seperti parfum atau pelembut, karena
hanya mengandung bahan pembersih natural ringan.
Transparant Soap
Sabun “tembus pandang” ini tampilannya jernih dan cenderung memiliki
kadar yang ringan. Sabun ini mudah sekali larut karena mempunyai sifat
sukar mengering.
Deodorant Soap
Sabun ini bersifat sangat aktif digunakan untuk menghilangkan aroma tak
sedap pada bagian tubuh. Tetapi jenis sabun ini tidak dianjurkan untuk
kulit wajah karena memiliki kandungan yang cukup keras yang dapat
mengakibatkan kulit teriritasi.
Castile Soap
Sabun yang memakai nama suatu daerah di Spanyol ini memakai olive oil
untuk formulanya. Sabun ini aman dikonsumsi karena tidak memakai
lemak hewani sama sekali.
Acne Soap
Sabun ini dikhususkan untuk membunuh bakteri-bakteri pada jerawat.
Seringkali sabun jerawat ini mengakibatkan kulit menjadi kering. Bila
pemakaiannya dibarengi dengan produk anti-acne lain maka kulit akan
sangat teriritasi, sehingga dianjurkan untuk memakai pelembab atau
clarning lotion setelah pemakaian Acne Soap.
Cosmetic Soap atau Bar Cleanser
Biasanya dijual di gerai-gerai kecantikan. Harganya jauh lebih mahal dari
sabun-sabun biasa karena di dalamnya terdapat formula khusus seperti
pemutih. Cosmetic soap biasanya memfokuskan formulanya untuk
memberi hasil tertentu, seperti pada whitening facial soap dan firming
facial soap.
Superfatted Soap
Memiliki kandungan minyak dan lemak lebih banyak sehingga membuat
terasa lembut dan kenyal. Sabun ini sangat cocok digunakan untuk kulit
kering karena di dalamnya terdapat kandungan gliserin, petroleurn, dan
beeswax yang dapat melindungi kulit dari iritasi dan jerawat.
Oatmeal Soap
Dari hasil penelitian, tumbuahan gandum mempunyai kandungan anti
iritasi. Dibandingkan jenis sabun lain, sabun gandum ini lebih baik dalam
menyerap minyak dan menghaluskan kulit kering dan sensitif.
‘Natural’ Soap
Sabun alami ini memiliki formula yang sangat lengkap seperti vitamin,
ekstrak buah, minyak nabati, ekstrak bunga, aloevera, dan essential oil.
Cocok untuk semua jenis kulit dan kemungkinan membahayakan kulit
sangatlah kecil.
‘Unique’ Soap
Sabun ini disebut unik karena memang demikian adanya. Bentuk, warna
dan gambarnya sangat lucu dan sekarang sering dijadikan koleksi atau
souvenir acara-acara tertentu.
Pabrik Pembuatan sabun
Produksi sabun, khususnya sabun batangan, pertama dimulai secara besar-
besaran di abad ke-19. Pengembangannya dengan bantuan periklanan, menambah
popularitasnya di kawasan Amerika dan Eropa, mengingat hubungannya dengan
kebersihan dan kesehatan. Di tahun 1950, sabun berhasil menggalang kesepakatan
publik sebagai alat kebersihan personal sehari-hari.
(note: beberapa pabrik pembuat sabun di Indonesia terlampir)
Seiring meningkatnya popularitas sabun yang tidak hanya difungsikan sebagai
sarana pembersih, sekarang sabun banyak diproduksi dalam skala kecil di rumah-
rumah dengan menggunakan metode atau cara yang sangat sederhana, tetapi dengan
sedikit kreatifitas, dapat dihasilkan sabun yang tidak hanya membersihkan, tetapi juga
sabun-sabun unik dan’cantik’.
(note : sabun-sabun unik terlampir)
Proses Pembuatan Sabun
Proses pembuatan sabun baik dalam skala pabrik atau rumah tangga
umumnya menggunakan prinsip yang sama, hanya saja yang membedakan adalah
tingkat kerumitan proses dan kecanggihan alat yang digunakan.
Berikut uraian singkat proses pembuatan sabun mandi batangan di salah satu
pabrik pembuatan sabun mandi/ cuci terkenal di Indonesia, PT UNILEVER
INDONESIA.
Ada dua tahapan proses yang digunakan di pabrik ini, yaitu :
- Purification
- Finishing
1. Purification
Campuran bahan-bahan utama pembuatan sabun seperti Sodium Chloride,
Sodium Hydroxide, dan Glycerol dipanaskan sampai mendidih dalam air dimana
menggunakan Sodium Chloride sebagai penghidrolisa asam-basanya.
Kemudian kandungan air sebanyak mungkin dihilangkan dengan menggunakan alat
yang disebut chill roll, dan dipercepat dengan spay dryers juga vacuum dryers.
Sabun yang telah kering (mengandung sekitar 6-12% air) dibuat dalam bentuk pellet-
pellet kecil. Pellet ini selanjutnya dibawa ke bagian Finishing.
2. Finishing
Soap Finishing adalah bagian yang bertugas mengkonversikan pellet sabun
‘mentah’ menjadi produk utama, umumnya sabun batangan.
Pellet sabun dari bagian Purification dikombinasikan dengan fragrance atau parfum
khusus sesuai jenis sabun yang akan dipasarkan, juga dengan material lain seperti
softener, lalu kemudian diaduk dengan alat Amalgamator (mixer). Hasilnya lalu
melewati sebuah saringan khusus ‘wire screen’. Dari alat ini sabun akan dilewatkan
kealat Roller Mill (French Milling or Hard Milling) sehingga menghasilkan bentuk
lembaran-lembaran tipis. Setelah itu, sabun akan dimasukkan dalam vacuum chamber
untuk melepaskan air yang masih terbawa. Baru kemudian sabun dilewatkan dalam
log atau blank untuk dipotong-potong sesuai ukuran, dilewatkan dalam metal
detector, dicetak sesuai bentuk yang diinginkan dalam refrigerated tools, sampai
akhirnya dipacking.