S PEA 040415 Chapter2 -...

43
9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pengendalian Manajemen 2.1.1 Pengertian Sistem Pengendalian Manajemen Sistem pengendalian manajemen adalah suatu kegiatan dan strategi pencapaian tujuan dengan mempengaruhi dan mengendalikan semua orang dalam organisasi tersebut untuk secara bersama-sama mengimplementasikan tujuan organisasi dalam masing-masing bagiannya secara efektif dan efisien. Menurut Edy Sukarno (2002:6) mendefinisikan sistem pengendalian manajemen sebagai berikut: Sistem pengendalian manajemen diartikan sebagai sebuah sistem yang terdiri dari beberapa subsistem yang saling berhubungan, yakni pemrograman, penganggaran, pelaporan akuntabilitas dan kinerja serta sistem pendelegasian wewenang untuk membantu manajemen suatu organisasi/perusahaan untuk mencapai tujuannya melalui strategi tertentu secara efisien dan efektif. Sedangkan menurut Sunarto (2007:3) mengemukakan pengertian sistem pengendalian manajemen sebagai berikut: Sistem pengendalian manajemen adalah suatu sistem yang digunakan untuk merencanakan berbagai kegiatan perwujudan visi organisasi melalui misi yang telah dipilih dan untuk mengimplementasikan dan memantau pelaksanaan rencana kegiatan tersebut. Sistem pengendalian manajemen yang terdiri dari struktur dan proses pada gilirannya menentukan keterampilan (skillset) yang perlu dimiliki oleh manajer

Transcript of S PEA 040415 Chapter2 -...

Page 1: S PEA 040415 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_040415_chapter2(1).pdf · bahwa “Akuntansi adalah suatu sistem yang mengukur aktivitas-aktivitas

9

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Pengendalian Manajemen

2.1.1 Pengertian Sistem Pengendalian Manajemen

Sistem pengendalian manajemen adalah suatu kegiatan dan strategi

pencapaian tujuan dengan mempengaruhi dan mengendalikan semua orang dalam

organisasi tersebut untuk secara bersama-sama mengimplementasikan tujuan

organisasi dalam masing-masing bagiannya secara efektif dan efisien.

Menurut Edy Sukarno (2002:6) mendefinisikan sistem pengendalian

manajemen sebagai berikut:

Sistem pengendalian manajemen diartikan sebagai sebuah sistem yang terdiri dari beberapa subsistem yang saling berhubungan, yakni pemrograman, penganggaran, pelaporan akuntabilitas dan kinerja serta sistem pendelegasian wewenang untuk membantu manajemen suatu organisasi/perusahaan untuk mencapai tujuannya melalui strategi tertentu secara efisien dan efektif.

Sedangkan menurut Sunarto (2007:3) mengemukakan pengertian sistem

pengendalian manajemen sebagai berikut:

Sistem pengendalian manajemen adalah suatu sistem yang digunakan untuk merencanakan berbagai kegiatan perwujudan visi organisasi melalui misi yang telah dipilih dan untuk mengimplementasikan dan memantau pelaksanaan rencana kegiatan tersebut.

Sistem pengendalian manajemen yang terdiri dari struktur dan proses pada

gilirannya menentukan keterampilan (skillset) yang perlu dimiliki oleh manajer

Page 2: S PEA 040415 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_040415_chapter2(1).pdf · bahwa “Akuntansi adalah suatu sistem yang mengukur aktivitas-aktivitas

10

untuk menjalankan sistem tersebut. Oleh karena itu, manajer menjadi titik-titik

pusat pengendalian manajemen.

Pengendalian manajemen akan memfokuskan seluruh prosesnya pada

setiap pusat pertanggungjawaban (responsibility center) seperti yang

dikemukakan oleh Supriyono (1993:243):

Implementasi konsep sistem pengendalian manajemen ini akan memfokuskan seluruh prosesnya pada setiap pusat pertanggungjawaban (responsibility center) sebagai unit-unit organisasi yang ada dalam struktur organisasi perusahaan.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam proses pengendalian

manajemen, para manajemen menjamin bahwa organisasi melaksanakan

strateginya secara efektif dan efisien yang mencakup perusahaan secara

keseluruhan, sehingga diharapkan dapat membantu dan mengkoordinasikan suatu

proses pengambilan keputusan dan mendorong setiap individu dalam suatu

organisasi merasa terlibat dalam proses tersebut.

2.1.2 Struktur Sistem Pengendalian Manajemen

Menurut Sunarto (2007:228) “struktur sistem merupakan komponen yang

berkaitan satu dengan yang lainnya yang secara bersama-sama membentuk suatu

sistem”. Struktur sistem pengendalian manajemen terdiri dari unit-unit yang ada

dalam suatu perusahaan yang berupa pusat-pusat pertanggungjawaban dan juga

ukuran-ukuran yang digunakan untuk menilai prestasi tiap-tiap manajer pusat

pertanggungjawaban tersebut. Sehingga dengan struktur pengendalian manajemen

ini, dapat memberi atau meminta tanggung jawab terhadap manajer pusat

pertanggungjawaban sesuai dengan karakteristik yang dimiliki.

Page 3: S PEA 040415 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_040415_chapter2(1).pdf · bahwa “Akuntansi adalah suatu sistem yang mengukur aktivitas-aktivitas

11

2.1.3 Proses Pengendalian Manajemen

Proses pengendalian manajemen adalah bagaimana sistem tersebut bekerja

dalam suatu perusahaan. Dalam proses pengendalian manajemen dikenal dengan

adaya dua jenis komunikasi yaitu komunikasi formal dan komunikasi informal.

Proses pengendalian manajemen yang baik sebenarnya formal, namun sifat

pengendalian informal masih banyak terjadi.

Sunarto (2007:228) mengemukakan mengenai proses sistem pengendalian

manajemen sebagai berikut:

…proses sistem pengendalian manajemen terdiri dari enam tahap: sistem perumusan strategi, sistem perumusan rencana strategik, sistem penyusunan program, sistem penyusunan anggaran, sistem implementasi, dan sistem pemantauan.

Kebanyakan proses pengendalian manajemen melibatkan komunikasi dan

interaksi informal di kalangan manajer dan karyawan. Komunikasi ini terjadi

melalui rapat, percakapan, memo bahkan melalui isyarat-isyarat.

Sedangkan komunikasi formal, hampir semua perusahaan memilikinya.

Seperti yang diungkapkan oleh Edy Sukarno (2002:4) sebagai berikut:

Pengendalian manajemen formal merupakan tahap-tahap yang saling berkaitan satu sama lain, terdiri dari proses: 1. Pemrograman (Programming) 2. Penganggaran ( Budgeting) 3. Operasi dan Akuntansi (Operating and Accounting) 4. Laporan dan Analisis (Reporting and Analysis)

Page 4: S PEA 040415 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_040415_chapter2(1).pdf · bahwa “Akuntansi adalah suatu sistem yang mengukur aktivitas-aktivitas

12

2.2 Sistem Akuntansi Pertanggungjawaban

2.2.1 Pengertian Akuntansi

Menurut Soemarso (1996:5) pengertian akuntansi dapat dipaparkan yaitu

“Akuntansi adalah proses mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan

informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang

jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut”.

Horngren, Harrison, Robinson, dan Secokusumo (1997:2) mengemukakan

bahwa “Akuntansi adalah suatu sistem yang mengukur aktivitas-aktivitas bisnis,

memproses informasi tersebut ke dalam bentuk laporan-laporan, dan

mengkomunikasikannya kepada para pengambil keputusan”.

Munawir (2004:5) juga mengemukakan mengenai definisi akuntansi

sebagai berikut:

Akuntansi adalah seni daripada pencatatan, penggolongan, dan peringkasan daripada peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian yang setidak-tidaknya sebagian bersifat keuangan dengan cara yang setepat-tepatnya dan dengan penunjuk atau dinyatakan dalam uang, serta penafsiran terhadap hal-hal yang timbul daripadanya.

Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa akuntansi adalah

suatu proses pencatatan, mengidentifikasikan, dan melaporkan informasi data

keuangan suatu organisasi untuk melaksanakan kegiatan organisasi tersebut.

2.2.2 Pengertian Sistem Akuntansi Pertanggungjawaban

Akuntansi pertanggungjawaban merupakan bagian dari akuntansi

manajemen dan juga merupakan salah satu alat penting yang sering digunakan

untuk pengendalian manajemen. Ide utama dari akuntansi pertanggungjawaban

Page 5: S PEA 040415 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_040415_chapter2(1).pdf · bahwa “Akuntansi adalah suatu sistem yang mengukur aktivitas-aktivitas

13

menurut Anthony, Welsch, dan Reece (1994) adalah “informasi akuntansi

pertanggungjawaban merupakan jenis informasi yang paling cocok untuk proses

perencanaan dan pengendalian kegiatan pusat-pusat pertanggungjawaban”.

Informansi akuntansi dihubungkan dengan wewenang yang dimiliki oleh

tiap-tiap manajer. Sistem akuntansi pertanggungjawaban menghubungkan

informasi akuntansi manajemen dengan wewenang yang dimiliki manajer,

kemudian didelegasikan pada manajer di bawahnya. Pendelegasian wewenang

menuntut manajer bawah untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan

wewenang kepada manajer diatasnya.

Pada umumnya organisasi dibagi ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil

yang diberi tanggung jawab tertentu. Bagian ini disebut divisi, departemen, unit

bisnis dan lain-lain. Setiap bagian berisi individu-individu yang

bertanggungjawab atas tugas atau fungsi manajerial tertentu. Pemimpin organisasi

harus memastikan bahwa individu dalam setiap departemen bekerja untuk

mencapai tujuan yang telah ditentukan oleh pihak manajer puncak. Dengan

demikian tanggungjawab timbul sebagai akibat adanya pendelegasian wewenang

dari suatu tingkat manajemen yang tinggi ke tingkat manajemen yang lebih

rendah. Untuk dapat dimintai pertanggungjawaban, manajemen tingkat yang lebih

rendah harus mengetahui wewenang apa yang didelegasikan kepadanya oleh

atasan dan berkewajiban untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan

wewenang tersebut pada manajer atasannya. Akuntansi pertanggungjawaban

merupakan konsep dan alat yang digunakan manajemen untuk mengukur prestasi

individu dan departemen dalam rangka pencapaian tujuan tersebut.

Page 6: S PEA 040415 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_040415_chapter2(1).pdf · bahwa “Akuntansi adalah suatu sistem yang mengukur aktivitas-aktivitas

14

Menurut Robert N. Antony dan Vijay (2002:112) “Sistem akuntansi

pertanggungjawaban adalah sebuah unit dalam organisasi yang dikepalai oleh

seorang manajer yang bertanggungjawab atas aktivitas bersangkutan”.

Sedangkan pengertian sistem akuntansi pertanggungjawaban menurut

Welsch, Hilton, dan Gordon (2000:36) adalah sebagai berikut:

Sistem akuntansi pertanggungjawaban adalah salah satu dari beberapa dasar perencanaan dan pengendalian laba yang terdapat dalam suatu proses manajemen, komitmen manajerial, struktur organisasi, peroses perencanaan (strategis dan taktis), proses pengendalian, saluran komunikasi, akuntansi berdasarkan tanggungjawab, prinsip pengecualian dan suatu program manajemen prilaku. Adapun pengertian akuntansi pertanggungjawaban menurut Mulyadi

(2001:188) adalah sebagai berikut:

Akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu sistem akuntansi yang disusun sedemikian rupa sehingga pengumpulan dan pelaporan biaya dan pendapatan dilakukan sesuai dengan pusat pertanggungjawaban dalam organisasinya dengan tujuan agar dapat ditunjuk orang atau kelompok orang yang bertanggungjawab atas penyimpangan biaya dan pendapatan yang dianggarkan. Menurut Ray H. Garrison (John Hinggris, 1952:94) mengemukakan

bahwa: Akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu sistem akuntansi yang disesuaikan dengan suatu organisasi sedemikian rupa sehingga biaya yang dikumpulkan dan dilaporkan berdasarkan tingkat pertanggungjawaban yang ada dalam organisasi hanya dibebani biaya yang menjadi tanggungjawabnya dan yang berada dalam kendalinya. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, kesimpulan umum mengenai

pengertian akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu sistem akuntansi yang

disusun menurut struktur organisasi yang digunakan di dalam perusahaan, dimana

dalam struktur organisasi tersebut terdapat pusat-pusat pertanggungjawaban

sehingga pengumpulan dan pelaporan biaya dan pendapatan baik yang terencana

Page 7: S PEA 040415 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_040415_chapter2(1).pdf · bahwa “Akuntansi adalah suatu sistem yang mengukur aktivitas-aktivitas

15

maupun yang sesungguhnya terjadi dapat dilakukan menurut tingkatan

manajemen yang ada dalam organisasi. Dengan demikian, memungkinkan

manajer menggunakan laporan-laporan alat pengendali biaya operasi perusahaan.

Dari laporan-laporan tersebut akan diketahui bagaimana di dalam

organisasi yang mengalami penyimpangan dan siapa yang bertanggung jawab

terhadap penyimpangan tersebut. Berikut ini adalah pendapat dari Anderson dan

Sollenberger (1995:100):

Responsibility accounting has no universal definitation but it does mean that accounting system is focused on managerial concern. Responsibility implies that manager action are controlled by comparing actual performance to a plan. Plans are created by managers for their respective areas of responsibility and compared to their actual results for thoses areas. Authority and control are linked trhough responsibility for planning executing, reporting and analizing.

Dari penjelasannya dapat kita lihat beberapa hal penting sebagai berikut:

a. Sistem akuntansi pertanggungjawaban berfokus pada hal-hal yang

menyangkut manajemen.

b. Pertanggungjawaban berarti bahwa tindakan yang akan dilakukan manajer

akan dikendalikan dengan cara membandingkan pelaksanaan yang sebenarnya

dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya.

c. Tiap-tiap manajer akan membuat rencana (anggaran).

2.2.3 Tujuan, Manfaat dan Karakteristik Sistem Akuntansi

Pertanggungjawaban

Tujuan utama akuntansi pertanggungjawaban adalah untuk membantu

perencanaan dan pengendalian terhadap aktivitas setiap pusat

Page 8: S PEA 040415 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_040415_chapter2(1).pdf · bahwa “Akuntansi adalah suatu sistem yang mengukur aktivitas-aktivitas

16

pertanggungjawaban. Perencanaan adalah membuat anggaran bagi setiap

pertanggungjawaban dan pengendaliannya adalah membandingkan anggaran

biaya atau pendapatan dengan biaya atau pendapatan sesungguhnya. Apabila hasil

perbandingan menunjukkan penyimpangan, maka dicari penyebabnya dan

menghubungkan terjadinya biaya dengan orang yang bertanggungjawab untuk

setiap tingkatan manajemen. Informasi akuntansi pertanggungjawaban dapat

berupa informasi historis, yang berupa aktiva, pendapatan dan/atau biaya masa

lalu dan juga dapat berupa informasi masa yang akan datang.

Menurut Elwood L. Miller (1984:34) mengenai tujuan dari akuntansi

pertanggungjawaban adalah sebagai berikut: “… is to assist the managers of

subunits to plan and operate activities and ultimately, to serve as the basis for

equitable evaluation of subunits and their managers”.

Maksud dari pendapat di atas adalah untuk membantu subunit-subunitnya

dalam merencanakan dan menjalankan aktivitas mereka dan akhirnya dapat

dipakai sebagai dasar evaluasi yang pantas bagi subunit-subunit dan para manajer

mereka.

Adapun manfaat sistem akuntansi pertanggungjawaban menurut Mulyadi

(2001:175) adalah sebagai berikut:

1. Dasar Penyusunan Anggaran

Proses penyusunan anggaran pada dasarnya merupakan proses penetapan

peran (role satting) dalam usaha pencapaian sasaran perusahaan. Dalam proses

penyusunan anggaran ditetapkan siapa yang akan berperan dalam melaksanakan

sebagian aktivitas pencapaian sasaran perusahaan dan ditetapkan pula sumber

Page 9: S PEA 040415 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_040415_chapter2(1).pdf · bahwa “Akuntansi adalah suatu sistem yang mengukur aktivitas-aktivitas

17

daya yang disediakan bagi pemegang peran tersebut untuk mememungkinkannya

melaksanakan perannya. Sumber daya yang disediakan untuk memungkinkan

manajer berperan dalam usaha pencapaian sasaran perusahaan tersebut diukur

dengan satuan moneter standar yang berupa informasi akuntansi. Oleh karena itu,

penyusunan anggaran hanya mungkin dilakukan jika tersedia informasi akuntansi

pertanggungjawaban, yang mengukur berbagai nilai sumber daya yang disediakan

bagi setiap manajer yang berperan dalam usaha pencapaian sasaran yang telah

ditetapkan dalam tahun anggaran. Dengan demikian, anggaran berisi informasi

akuntansi pertanggungjawaban yang mengukur nilai sumber daya yang disediakan

selama tahun anggaran bagi manajer yang diberi peran untuk mencapai sasaran

perusahaan. Dalam proses penyusunan anggaran, informasi akuntansi

pertanggungjawaban berfungsi sebagai alat pengirim peran (role sending device)

kepada manajer yang diberi peran dalam pencapaian sasaran perusahaan.

2. Penilai Manajer Pusat Pertanggungjawaban

Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi yang

penting dalam proses perencanaan dan pengendalian aktivitas organisasi, karena

informasi tersebut belum menekankan hubungan antara informasi dengan manajer

yang bertanggungjawab terhadap perencanaan dan realisasinya. Pengendalian

dapat dilakukan dengan cara memberikan peran bagi setiap manajer untuk

merencanakan pendapatan dan/atau biaya yang akan menjadi tanggungjawabnya,

dan kemudian menyajikan informasi realisasi pendapatan dan/atau biaya tersebut

menurut manajer yang bertanggungjawab. Dengan demikian, informasi akuntansi

pertanggungjawaban mencerminkan skor (score) yang dibuat oleh setiap manajer

Page 10: S PEA 040415 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_040415_chapter2(1).pdf · bahwa “Akuntansi adalah suatu sistem yang mengukur aktivitas-aktivitas

18

dalam menggunakan berbagai sumber daya untuk melaksanakan peran manajer

tersebut dalam mencapai sasaran perusahaan.

3. Pemotivasi Manajer

Jika dalam struktur penghargaan (reward strukture) perusahaan, informasi

akuntansi merupakan bagian yang signifikan, maka informasi akuntansi ini akan

berdampak terhadap motivasi manajer melalui dua jalur berikut ini:

a. Menimbulkan pengaruh langsung terhadap motivasi manajer dengan

mempengaruhi kemungkinan usaha diberi penghargaan. Jika struktur

penghargaan sebagian berdasarkan atas informasi akuntansi, maka

manajer akan berkeyakinan bahwa kinerjanya yang diukur dengan

informasi akuntansi pertanggungjawaban (informasi masa lalu) akan

diberi penghargaan yang sebagian besar berdasarkan atas informasi

akuntansi. Kemungkinan kinerja akan memperoleh penghargaan inilah

yang memotivasi manajer untuk meningkatkan usaha.

b. Secara tidak langsung informasi akuntansi pertanggungjawaban

berdampak terhadap motivasi melalui nilai penghargaan. Informasi

akuntansi pertanggungjawaban (berupa informasi masa lalu) digunakan

untuk mengukur kinerja manajer. Jika struktur penghargaan sebagian

besar didasarkan atas informasi akuntansi, manajer akan memperoleh

kepuasan. Kepuasan manajer atas penghargaan yang diterimanya

dipengaruhi oleh penilaian manajer atas kepantasan penghargaan tersebut.

Tinggi rendahnya kepuasaan manajer atas penghargaan yang diterimanya

Page 11: S PEA 040415 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_040415_chapter2(1).pdf · bahwa “Akuntansi adalah suatu sistem yang mengukur aktivitas-aktivitas

19

berdampak atas tinggi rendahnya nilai penghargaan. Faktor yang terakhir

ini berdampak pada motivasi manajer untuk berusaha.

Sedangkan karakteristik akuntansi pertanggungjawaban menurut Mulyadi

(2001:191) adalah sebagai berikut:

1. Adanya identifikasi pusat pertanggungjawaban. 2. Standar ditetapkan sebagai tolak ukur kinerja manajer yang

bertanggungjawab atas pusat pertanggungjawaban tertentu. 3. Kinerja manajer diukur dengan membandingkan realisasi dengan

anggaran. 4. Manajer secara individual diberi penghargaan atau hukuman berdasarkan

kebijakan manajemen yang lebih tinggi.

2.2.4 Konsep Sistem Akuntansi Pertanggungjawaban

Menurut Matz dan Usry (1991:257), konsep dasar akuntasnsi

pertanggungjawaban adalah:

1. Akuntansi pertanggungjawaban didasarkan pada pertanggungjawaban manajer pada setiap tingkatan organisasi untuk tujuan penetapan anggaran masing-masing manajemen. Tiap-tiap pejabat yang bertanggungjawab atas pemenuhan wewenang harus bertanggungjawab atas biaya-biaya yang terjadi dari kegiatan. Konsep ini menimbulkan diperlakukannya klasifikasi biaya menjadi biaya yang dapat dikendalikan dan biaya yang tidak dapat dikendalikan oleh manajer pada suatu departemen tertentu.

2. Titik awal dari suatu sistem akuntansi pertanggungjawaban terletak pada struktur organisasi, dimana batas wewenang dan tanggung jawab terhadap biaya tertentu telah dianggarkan dan ditetapkan dengan sepengetahuan dan kerjasama antara manajemen.

3. Anggaran untuk masing-masing pejabat harus dengan jelas dapat mengidentifikasi biaya yang dapat dikendalikan olehnya. Kode rekening harus dibuat sedemikian rupa sehingga pencatatan biaya-biaya yang dapat dikendalikan dan yang tidak dapat dikendalikan dapat diselenggarakan.

Syarat-syarat yang harus dipenuhi:

1. Sistem harus didasarkan pada suatu pengelompokan tanggung jawab

manajemen pada setiap tingkatan dalam organisasi perusahaan untuk tujuan penetapan anggaran.

Page 12: S PEA 040415 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_040415_chapter2(1).pdf · bahwa “Akuntansi adalah suatu sistem yang mengukur aktivitas-aktivitas

20

2. Titik tolak untuk suatu sistem informasi akuntansi pertanggungjawaban terletak pada struktur atau bagan organisasi.

3. Anggaran yang telah terpisah harus menetapkan secara jelas biaya yang dapat dikendalikan oleh manajer yang bersangkutan.

4. Sistem informasi formal dan non formal digunakan untuk menciptakan komunikasi yang lancar antara atasan dengan bawahan.

5. Gaya kepemimpinan yang mendukung berjalannya sistem yang sesuai dengan situasi dan kondisi perusahaan yang bersangkutan.

2.3 Pusat Pertanggungjawaban

2.3.1 Pengertian Pusat Pertanggungjawaban

Dalam organisasi perusahaan, penentuan daerah pusat

pertanggungjawaban dan manajer yang bertanggungjawab dilaksanakan dengan

menetapkan pusat-pusat pertanggungjawaban dan tolak ukur kinerjanya. Pusat

pertanggungjawaban merupakan suatu unit organisasi yang dipimpin oleh seorang

manajer yang bertanggungjawab. Penentuan pusat-pusat pertanggungjawaban

memerlukan desentralisasi. Desentralisasi berarti pendelegasian wewenang

pembuatan keputusan pada tingkat manajernya yang lebih rendah. Suatu pusat

pertanggungjawaban dapat dipandang sebagai suatu sistem yang mengolah

masukan menjadi keluaran. Masukan suatu pusat pertanggungjawaban yang

diukur dalam satuan uang disebut pendapatan.

Struktur pengendalian manajemen memfokuskan pada berbagai jenis pusat

pertanggungjawaban. Pusat pertanggungjawaban adalah unit organisasi yang

dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab atas aktivitas yang

dilakukan unit tersebut yang didefinisikan oleh Anthony Vijay (2000:128) adalah

sebagai berikut “A responsibility center is an organization unit that headed by a

manager by manager who is responsible for it’s activities”.

Page 13: S PEA 040415 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_040415_chapter2(1).pdf · bahwa “Akuntansi adalah suatu sistem yang mengukur aktivitas-aktivitas

21

Pusat pertanggungjawaban yang merupakan bagian atau unit organisasi

yang dipimpin oleh seorang manajer terhadap unit yang dipimpinnya. Setiap pusat

pertanggungjawaban mempunyai wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan

ketentuan yang ditetapkan oleh organisasi yang bersangkutan.

Anderson dan Sollenderger (1992:102) menyatakan bahwa pusat

pertanggungjawaban adalah tiap-tiap unit dalam organisasi mempunyai manajer

yang bertanggungjawab terhadap aktivitasnya. Manajer unit tersebut juga

mengendalikan biaya dan pendapatan.

A responsibility center (1) is any organization unit where management control exist over incurring cost or generating revenue. Organizational units maybe departement, plants, divitions, subsidiaries, groop, or an entire organizational. (2) is any organizational that has a spesific manager responsibility for activities.

Dengan demikian, sebuah unit atau bagian dalam perusahaan dapat

dikategorikan sebagai pusat pertanggungjawaban bila unit tersebut mempunyai

wewenang, tugas dan tanggung jawab yang jelas sehingga dapat diukur kinerja

dari unit organisasi tersebut.

Unit kerja dalam suatu organisasi selain dapat efisien juga harus efektif

sebab salah satu syarat penting organisasi adalah menghasilkan laba.

Pengendalian manajemen adalah suatu proses dimana manajemen menjamin

bahwa organisasi telah melaksanakan strateginya dengan efektif dan efisien.

Dalam hal ini efektivitas diukur berdasarkan kaitan antara keluaran (output) pusat

pertanggungjawaban dengan tujuan atau target yang ditetapkan. Sedangkan

efisiensi adalah perbandingan keluaran dengan masukan (input) pusat

pertanggungjawaban.

Page 14: S PEA 040415 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_040415_chapter2(1).pdf · bahwa “Akuntansi adalah suatu sistem yang mengukur aktivitas-aktivitas

22

2.3.2 Jenis-jenis Pusat Pertanggungjawaban

Mulyadi (2001:425) menyatakan bahwa berdasarkan karakteristik

masukan dan keluarnya dan hubungan di antara keduanya, pusat

pertanggungjawaban dapat dibagi menjadi empat yaitu:

1. Pusat Pendapatan ( Revenue Center)

2. Pusat Biaya (Cost Center)

3. Pusat Laba (Profit Center)

4. Pusat Investasi (Investment Center)

2.3.2.1 Pusat Pendapatan

Pusat pendapatan adalah pusat pertanggungjawaban yang manajernya

diberi wewenang untuk mengendalikan pendapatan pusat pertanggungjawaban

tersebut. Manajer pusat pendapatan diukur kinerjanya dari pendapatan yang

diperoleh pusat pertanggungjwabannya dan tidak dimintai pertanggungjawaban

mengenai masukannya, karena dia tidak dapat mempengaruhi pemakaian

masukan tersebut. Contoh pusat pendapatan adalah departemen pemasaran.

Departemen pemasaran bertanggungjawab terhadap pencapaian pendapatan yang

ditargetkan tanpa harus dibebani tanggung jawab mengenai biaya yang terjadi di

departemennya, karena biaya sering kali tidak mempunyai hubungan dengan

pendapatan yang diperoleh departemen tersebut.

Page 15: S PEA 040415 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_040415_chapter2(1).pdf · bahwa “Akuntansi adalah suatu sistem yang mengukur aktivitas-aktivitas

23

2.3.2.2 Pusat Biaya

Pusat biaya adalah pusat pertanggungjawaban manajernya diukur

prestasinya atas dasar biayanya (nilai masukannya). Setiap pusat

pertanggungjawaban mengkonsumsi masukan dan menghasilkan keluaran. Dalam

pusat biaya, keluarannya tidak dapat atau tidak perlu diukur dalam wujud

pendapatan. Hal ini disebabkan karena kemungkinan keluaran pusat biaya tersebut

tidak dapat diukur secara kuantitatif, atau kemungkinan manajer pusat biaya

tersebut tidak dapat bertanggung jawab atas keluaran pusat biaya tersebut.

Berdasarkan karakteristik hubungan antara masukan dan keluarannya,

pusat biaya dibagi lebih lanjut menjadi pusat biaya teknik (engineered expense

center) dan pusat biaya kebijakan (discretionary expense center). Pusat biaya

teknik adalah pusat pertanggungjawaban yang sebagian besar masukannya

mempunyai hubungan yang nyata dan erat dengan keluarannya. Karena hubungan

antara masukan dan keluaran yang erat dan nyata ini, maka dapat dihitung ratio

antara masukan dan keluaran, yang merupakan ukuran efisiensi pusat biaya

teknik. Contoh pusat biaya teknik adalah departemen produksi. Manajer pusat

biaya teknik diukur prestasinya atas dasar seberapa jauh dia dapat

mempertahankan dan mengembangkan efisiensinya. Pusat biaya kebijakan adalah

pusat pertanggungjawaban yang sebagian besar masukannya tidak mempunyai

hubungan dengan keluarannya. Contoh biaya kebijakan adalah departemen

akuntansi, departemen pemasaran, departemen personalia, dan departemen

hubungan masyarakat. Proses pengendalian dalam pusat biaya kebijakan dimulai

dengan pembuatan anggaran biaya yang disetujui oleh manajemen puncak.

Page 16: S PEA 040415 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_040415_chapter2(1).pdf · bahwa “Akuntansi adalah suatu sistem yang mengukur aktivitas-aktivitas

24

Anggaran biaya ini merupakan batas atas pengeluaran biaya yang dapat dilakukan

oleh manajer pusat biaya yang bersangkutan. Anggaran biaya ini bukan

merupakan tolak ukur efisiensi, namun untuk memberikan pedoman agar biaya

sesungguhnya tidak melebihi jumlah yang telah disetujui dalam anggaran.

2.3.2.3 Pusat Laba

Pusat laba adalah pusat pertanggungjawaban yang manajernya diberi

wewenang untuk mengendalikan pendapatan dan biaya pusat pertnggungjawaban

tersebut. Manajer pusat laba diukur kinerjanya dari selisih antara pendapatan

denagan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut. Oleh

karena itu dalam pusat laba, baik masukan maupun keluarannya diukur dalam

satuan rupiah untuk menghitung laba yang dipakai sebagai pengukur kinerja

manajernya. Untuk pengukuran kinerja manajer pusat laba, pendapatan yang

digunakan sebagai komponen perhitungan laba tidak selalu harus berasal dari

penjualan produk atau jasa kepada pihak luar perusahaan. Suatu pusat

pertanggungjawaban merupakan pusat laba jika manajemen puncak menghendaki

untuk mengukur keluaran pusat pertanggungjawaban tersebut dalam satuan rupiah

dan manajer pusat pertanggungjawaban tersebut diukur kinerjanya atas dasar

selisih antara pendapatan dengan biayanya.

Dalam kenyataannya pusat laba tidak diukur kinerjanya dengan laba saja.

Tanpa menghubungkan laba dengan investasi yang digunakan untuk

menghasilkan laba, kinerja pusat laba tidak akan tercermin dari ukuran kinerja

tersebut. Oleh karena itu, pusat laba dan pusat investasi pada dasarnya sama.

Page 17: S PEA 040415 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_040415_chapter2(1).pdf · bahwa “Akuntansi adalah suatu sistem yang mengukur aktivitas-aktivitas

25

Kedua tipe pusat pertanggungjawaban tersebut diukur kinerjanya dari

kemampuannya dalam menghsailkan laba dari investasi yang ditanamkan dalam

pusat pertanggungjawaban tersebut.

2.3.2.4 Pusat Investasi

Pusat investasi adalah pusat laba yang manajernya diukur prestasinya

dengan menghubungkan laba yang diperoleh pusat pertnaggungjawaban tersebut

dengan investasi yang bersangkutan. Ukuran prestasi manajer pusat investasi

dapat berupa ratio antara laba dengan investasi yang digunakan untuk

memperoleh laba tersebut. Ukuran ini disebut dengan kembalian investasi (return

on investment disingkat ROI), yang rumus perhitungannya adalah: laba dibagi

investasi. Dapat pula manajer pusat investasi diukur prestasinya dengan

menggunakan residual income, yang merupakan laba dikurangi dengan beban

modal (capital charge), atau produktivitas yang merupakan ratio antara keluaran

dengan masukan.

Sedangkan pengertian pusat investasi menurut Gudono (1989: 243) adalah

sebagai berikut:

Pusat investasi adalah pusat pertanggungjawaban dimana manajernya mempunyai wewenang atau kemampuan mengendalikan laba dan investasi pada unit organisasi yang ia pimpin. Oleh karena itu, prestasi manajer tersebut diukur berdasarkan laba dan investasi, dan biasanya ukuran prestasi pusat investasi dinyatakan dalam ukuran ROI (Return on Investment) atau residual income. Kemudian Welsch, Hilton dan Gordon (2000:41) mengemukakan

pengertian pusat investasi sebagai berikut:

Page 18: S PEA 040415 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_040415_chapter2(1).pdf · bahwa “Akuntansi adalah suatu sistem yang mengukur aktivitas-aktivitas

26

Pusat investasi adalah suatu pusat tanggungjawab yang satu tingkat lebih tinggi dari pusat laba. Dalam suatu pusat investasi, manajer bertanggung jawab terhadap biaya, pendapatan, laba dan jumlah sumber daya yang diinvestasikan dalam harta yang digunakan oleh pusat tadi. Perencanaan dan pengendalian difokuskan pada pengembalian investasi yang dihasilkan oleh pusat tanggung jawab tersebut.

2.4 Pusat Investasi

2.4.1 Definisi Investasi

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) No. 13 paragraf 03 mendefinisikan

investasi sebagai berikut:

Investasi adalah suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan (accretion of wealth) melalui distribusi hasil investasi (seperti bunga, royalty, deviden, dan uang sewa), untuk apresiasi nilai investasi, atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan.

Kemudian John Downers dan Jordan Elliot Godman (1994:267) dalam

“Dictionary of Finance and Investment” edisi III yang dialihbahasakan oleh

Soesanto Budhidarmo menyatakan bahwa:

Investasi adalah penggunaan modal untuk menciptakan uang, baik melalui sarana yang menghasilkan pendapatan maupun melalui ventura yang lebih berorientasi ke resiko yang dirancang untuk mendapatkan perolehan modal. Investasi dapat menunjuk ke suatu investasi keuangan (dimana investor menempatkan uang ke dalam suatu sarana) atau menunjuk ke investasi usaha atau waktu seseorang yangin memiliki keuntungan dari keberhasilan kerjanya. Investasi berkonotasi gagasan bahwa keamanan pokok (investasi) adalah penting. Sebaliknya, spekulasi jauh lebih beresiko.

Menurut Atkinson, Banker, Kaplan dan Mark Young (1995:408)

mengemukakan bahwa “Investment is the monetary value of the assets that the

organization gives up to acquire long-term assetss. Return refers to the increased

cash and flow in the future attributable to the long term asset required”.

Page 19: S PEA 040415 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_040415_chapter2(1).pdf · bahwa “Akuntansi adalah suatu sistem yang mengukur aktivitas-aktivitas

27

Selanjutnya definisi investasi menurut Mulyadi (2001:284) yaitu

“Investasi adalah pengkaitan sumber-sumber dana dalam jangka panjang untuk

menghasilkan laba di masa yang akan datang”.

Secara spesifik, investasi adalah pengadaan atau pembelian barang dengan

tujuan untuk dipergunakan secara aktif dalam operasi perusahaan atau sebagai

penggerak kegiatan produksi. Sekali investasi diputuskan maka perusahaan akan

terikat pada jangka panjang di masa yang akan datang yang sudah dipilih dan

tidak mudah disampingi. Oleh karena itu, investasi mengandung resiko dan

ketidakpastian.

Pengembangan investasi yang bersifat panjang, maka pengeluaran-

pengeluaran yang dimaksudkan untuk mendapatkan bagian modal atau aktiva

tetap (capital expenditure), perencanaan dan pengendalian investasinya harus

dilaksanakan secara optimal karena tahap ini merupakan saat yang kritis dan

setiap keputusan yang salah akan mempengaruhi kesehatan perusahaan di masa

yang akan datang dalam jangka panjang, sebaliknya keputusan yang tepat akan

meningkatkan pertumbuhan perusahaan dan mempercepat tingkat pengendalian

investasi.

2.4.2 Klasifikasi Investasi

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) (1996:13.4), investasi dibagi

dalam dua golongan, yaitu:

Page 20: S PEA 040415 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_040415_chapter2(1).pdf · bahwa “Akuntansi adalah suatu sistem yang mengukur aktivitas-aktivitas

28

1. Investasi Jangka Pendek

Investasi jangka pendek (investasi lancar) adalah investasi yang dapat

segera dicairkan dan dimaksudkan untuk dimiliki selama tahun atau kurang dari

satu tahun. Umumnya investasi dilakukan dalam bentuk saham, obligasi, hipotek,

sertifikat deposito dan surat-surat berharga lainnya.

2. Investasi Jangka Panjang

Investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki selama lebih

dari satu tahun atau lebih dari satu periode akuntansi. Umumnya investasi jangka

panjang dilakukan dalam bentuk saham, obligasi, property, dan harta tidak

bergerak lainnya.

Mulyadi (2001:284) membagi investasi menjadi empat golongan, yaitu:

1. Investasi yang tidak menghasilkan laba ( non-profit investment)

Investasi jenis ini timbul karena adanya peraturan pemerintah atau karena

syarat-syarat kontrak yang telah disetujui, yang mewajibkan perusahaan untuk

melaksanakannya tanpa mempertimbangkan laba atau rugi.

2. Investasi yang tidak dapat diukur labanya (non-measurable profit investment)

Investasi ini dimaksudkan untuk menaikkan laba, namun laba yang diharapkan

akan diperoleh perusahaan dengan adanya investasi ini sulit untuk dihitung

secara teliti.

3. Investasi dalam penggantian ekuipmen (replacement investment).

Investasi jenis ini meliputi pengeluaran untuk penggantian mesin dan

ekuipmen yang ada. Dalam pemakaian mesin dan ekuipmen, pada suatu saat

akan terjadi biaya operasi mesin dan ekuipmen menjadi lebih besar

Page 21: S PEA 040415 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_040415_chapter2(1).pdf · bahwa “Akuntansi adalah suatu sistem yang mengukur aktivitas-aktivitas

29

dibandingkan dengan biaya operasi jika mesin itu diganti dengan yang baru,

atau produktivitasnya tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan. Pada saat ini

operasi dengan menggunakan mesin dan ekuipmen yang ada menjadi tidak

ekonomis lagi.

4. Investasi dalam perluasan usaha (expansion investment)

Investasi jenis ini merupakan pengeluaran untuk menambah kapasitas

produksi atau operasi menjadi lebih besar dari sebelumnya.

2.4.3 Mengukur Kinerja Manajer Pusat Investasi

Kinerja perusahaan penting untuk dievaluasi dalam menentukan sejauh

mana keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya. AA Anwar Prabu

Mangkunegara (2001:67) mengungkapkan “Kinerja adalah hasil kerja secara

kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan

tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang telah diberikan kepadanya”.

Secara umum kinerja suatu perusahaan ditunjukkan dalam laporan

keuangan yang dipublikasikan. Kondisi kinerja perusahaan dapat diketahui

berdasarkan hasil laporan keuangan. Selain itu juga diperlukan analisis rasio dari

laporan keuangan yang telah disajikan.

Pada dasarnya pusat laba dan pusat investasi adalah sama. Kedua tipe

pusat pertanggungjawaban tersebut di ukur kinerjanya dari kemampuannya dalam

menghasilkan laba dari investasi yang ditanamkan dalam pusat

pertanggungjawaban tersebut.

Page 22: S PEA 040415 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_040415_chapter2(1).pdf · bahwa “Akuntansi adalah suatu sistem yang mengukur aktivitas-aktivitas

30

Seperti yang diungkapkan oleh Mulyadi (2001:427) “Pusat investasi

adalah pusat laba yang manajernya diukur prestasinya dengan menghubungkan

laba yang diperoleh pusat pertanggungjawaban tersebut dengan investasi yang

bersangkutan“.

Pusat investasi sebagai perluasan dari pusat laba, merupakan segmen atau

bagian dimana manajernya bertanggung jawab atas penghasilan, biaya, dan

investasi. Keberhasilan pusat investasi diukur oleh seberapa besar laba yang

diperoleh dibandingkan dengan besarnya investasi atau aktiva yang telah ditanam

perusahaan.

Mulyadi (2001:439) juga mengemukakan bahwa pada umumnya,

digunakan dua ukuran yang menggabungkan laba yang diperoleh pusat laba

dengan investasi yang digunakan untuk menghasilkan laba yaitu kembalian

investasi (ROI) dan residual income (RI). Ukuran lain yang dapat digunakan

untuk mengukur kinerja pusat laba adalah produktivitas.

Kembalian investasi dihitung dengan membagi laba dengan investasi.

Resedual income dihitung dengan mengurai laba dengan beban modal (merupakan

persentase beban modal dikali investasi).

Manajer pusat laba dan pusat investasi dapat bertindak dan dievaluasi

seperti halnya direktur utama suatu perusahaan yang berdiri sendiri. Alasan utama

menggunakan pusat investasi adalah karena Return on Investment (ROI)

merupakan ukuran kesuksesan yang lebih komplit daripada biaya atau penghasilan

yang berdiri sendiri.

Page 23: S PEA 040415 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_040415_chapter2(1).pdf · bahwa “Akuntansi adalah suatu sistem yang mengukur aktivitas-aktivitas

31

ROI merupakan besaran yang menunjukkan tingkat pengembalian dari

suatu investasi yang merupakan perbandingan antara profit dengan investasi. Jika

prestasi suatu pusat investasi dinilai atas dasar ROI, maka manajer pusat investasi

dapat memperbaiki profitabilitas dengan tiga cara, yaitu menaikkan penjualan,

mengurangi biaya dan mengurangi aktiva.

2.5 Syarat-syarat Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban

2.5.1 Struktur Organisasi

Struktur digunakan dalam melakukan fungsi dari akuntansi

pertanggungjawaban. Kegunaan struktur organisasi dan pendelegasian wewenang

adalah untuk membuat kerangka dimana tujuan perusahaan dapat dicapai dengan

cara yang terkoordinasi dan efektif secara berkesinambungan. Struktur akuntansi

pertanggungjawaban dipusatkan pada berbagai macam pusat tanggung jawab.

Pusat tanggung jawab ini adalah unit organisasi yang dikepalai oleh seorang

manajer dengan wewenang dan tanggung jawab tertentu.

Kerangka pusat pertanggungjawaban merupakan dasar untuk seluruh

sistem pertanggungjawaban, rerangka pusat pertanggungjawaban harus dirancang

secara seksama. Struktur organisasi harus dianalisis mengenai kemungkinan

adanya kelemahan dalam delegasi wewenang yang terdapat di dalamnya.

Akuntansi pertanggungjawaban menganggap bahwa pengendalian

organisasi dapat meningkat dengan cara menciptakan jaringan pusat

pertanggungjawaban yang sesuai dengan struktur organisasi formal perusahaan.

Mulyadi (2001: 183) mengemukakan sebagai berikut:

Page 24: S PEA 040415 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_040415_chapter2(1).pdf · bahwa “Akuntansi adalah suatu sistem yang mengukur aktivitas-aktivitas

32

Struktur organisasi mencerminkan pembagian dan hierarki wewenang dalam perusahaan. Melalui struktur organisasi, manajemen melaksanakan pendelegasian wewenang untuk melaksanakan tugas khusus kepada manajemen yang lebih bawah, agar dapat dicapai pembagian pekerjaan yang bermanfaat.

Menurut Anthony, et.al. (dalam Hendi, 2001:31) struktur organisasi pada

dasarnya terbagi ke dalam tiga kategori yaitu sebagai berikut:

1. A fungsional structure in which each manager is responsible for a specified function such as production.

2. A divisional structure in which each divisional manager is responsible for almost all of the function involved in producting and distributing each division group of product or line of product.

3. A matrik structure, which blend two organization structures, one arranged by function the other by programs.

Dengan demikian, struktur akuntansi pertanggungjawaban adalah

pendelegasian wewenang manajer pusat-pusat pertanggungjawaban untuk

dimintai pertanggungjawabanya tersebut dalam sebuah organisasi.

Jika seorang manajer diberi wewenang untuk melaksanakan sesuatu, maka

ia akan merasa meemiliki kekuasaan resmi untuk bertindak dalam lingkup

wewenangnya dan untuk mempengaruhi perilaku bawahannya. Namun wewenang

yang diterima dari manajer atas tersebut tidak ada artinya jika wewenang tersebut

tidak diterima atau diakui adanya oleh bawahan manajer tersebut.

2.5.2 Anggaran

2.5.2.1 Pengertian Anggaran

Menurut Mulyadi (2001:488) mengungkapkan pengertian anggaran

sebagai berikut “anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara

kuantitatif, yang diukur dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran lain,

Page 25: S PEA 040415 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_040415_chapter2(1).pdf · bahwa “Akuntansi adalah suatu sistem yang mengukur aktivitas-aktivitas

33

yang mencangkup jangka waktu satu tahun”. Sedangkan Supriyono (2003:340)

mendefinisikan bahwa “anggaran adalah suatu rencana yang terinci yang

dinyatakan secara formal dalam ukuran kuantitatif untuk menunjukkan bagaimana

sumber-sumber akan diperoleh dan digunakan selama jangka waktu satu tahun”.

Garrison dan Noreen (2001:427) mengemukakan pengertian anggaran

yaitu “anggaran adalah rencana rinci yang menguraikan perihal pengadaan,

penggunaan sumber daya keuangan dan sumber daya lain-lainnya selama suatu

jangka waktu tertentu”.

Dapat disimpulkan bahwa anggaran merupakan salah satu alat bantu

manajemen dalam perencanaan yang dinyatakan dengan ukuran kuantitatif untuk

menunjukkan penggunaan sumber daya perusahaan selama jangka waktu satu

tahun.

2.5.2.2 Karakteristik Anggaran

Karakteristik anggaran menurut Anthoy and Gorrindarajan Vijay (2002)

adalah sebagai berikut:

1. it estimate the profit potential of the bussines unit. 2. it is stated in monetary term, although the monetary amounts may be

backed up non monetary amount (unit sold or produced). 3. it is generally covers a perod of one year . 4. it is management commitment, managers agree to accept responsibility

for attaining the budgeted objective 5. the budget proposal is reviewed and approved byan authority higher

than the budget 6. one approved, the budget can be change only under specified

conditions. 7. periodically, actual financial performance is compare to budget and

variances are analyzed and explained

Page 26: S PEA 040415 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_040415_chapter2(1).pdf · bahwa “Akuntansi adalah suatu sistem yang mengukur aktivitas-aktivitas

34

Sedangkan karakteristik anggaran yang baik menurut Mulyadi (2001: 511)

adalah:

1. Anggaran disusun berdasarkan program. 2. Anggaran disusun berdasarkan karakteristik pusat pertanggungjawaban

yang dibentuk dalam organisasi perusahaan. 3. Anggaran berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengendalian.

Seperti yang telah dijelaskan di atas, anggaran berisi kuantitatif keuangan

rencana kerja perusahaan yang disetujui oleh pihak yang berwenang yang disusun

berdasarkan program dan membantu manajemen sebagai alat perencanaan dan

pengendalian operasi perusahaan.

2.5.2.3 Fungsi Anggaran

Mulyadi (2001:502) mengemukakan mengenai fungsi anggaran sebagai

berikut:

1. Anggaran merupakan hasil akhir proses penyusunan rencana kerja. 2. Anggaran merupakan cetak biru aktivitas yang akan dilaksanakan

perusahaan di masa yang akan datang. 3. Anggaran berfungsi sebagai alat komunikasi intern yang

menghubungkan berbagai unit organisasi dalam perusahaan dan yang menghubungkan manajer bawah dengan manajer atas.

4. Anggran berfungsi sebagai tolak ukur yang akan dipakai sebagai pembanding hasil operasi sesungguhnya.

5. Anggaran berfungsi sebagai alat pengendalian yang memungkinkan manajer menunjuk bidang yang kuat dan lemah bagi perusahaan.

6. Anggaran berfungsi sebagai alat untuk mempengaruhi dan memotivasi manajer dan karyawan agar senantiasa bertindak secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan organisasi.

Kesimpulan dari pernyataan di atas adalah anggaran berfungsi sebagai alat

perencanaan dan pengendalian manajemen suatu perusahaan agar manajer bekerja

secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan perusahaan tersebut.

Page 27: S PEA 040415 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_040415_chapter2(1).pdf · bahwa “Akuntansi adalah suatu sistem yang mengukur aktivitas-aktivitas

35

2.5.2.4 Tujuan Anggaran

Tujuan dari dibuatnya anggaran menurut Edy Sukarno (2002:172) yaitu:

1. Untuk menyatakan harapan/sasaran perusahaan secara jelas dan formal, sehingga bisa menghindari kerancuan dan memberikan arah terhadap apa yang hendak dicapai manajemen.

2. Untuk mengkomunikasikan harapan manajemen kepada pihak-pihak terkait sehingga anggaran dimengerti, didukung dan dilaksanakan.

3. Untuk menyediakan rencana terinci mengenai aktivitas dengan maksud menguragi ketidakpastian dan memberikan pengarahan yang jelas bagi individu dan kelompok dalam upaya mencapai tujuan perusahaan.

4. Untuk mengkoordinasikan cara/metode yang akan ditempuh dalam rangka memaksimalkan sumber daya.

5. Untuk menyediakan alat pengukur dan mengendalikan kinerja individu dan kelompok, serta menyediakan informasi yang mendasari perlu-tidaknya tindakan koreksi.

2.5.2.5 Jenis-jenis Anggaran

Edy Sukarno (2002:178) mengungkapkan jenis-jenis anggaran seperti

berikut ini:

1. Anggaran Biaya (Expense Budget) • Anggaran Biaya Teknis (Engineered Cost Budget) • Anggaran Biaya Kebijakan (Discretionary Cost Budget) • Anggaran Penghasilan • Anggaran Laba / Proyeksi Laba-rugi • Anggaran (Prakiraan) Neraca

2. Anggaran Finansial Anggaran finansial pada dasarnya merupakan perencanaan keuangan perusahaan yang terintegrasi dan terdiri atas anggaran kas, anggaran laporan keuangan dan anggaran investasi.

3. Anggaran Investasi Anggaran investasi merupakan rencana investasi perusahaan di masa yang akan datang. Investasi tersebut akan berpengaruh terhadap kebutuhan dana tunai di masa yang akan datang.

4. Anggaran Kas Anggaran ini memprediksikan pendapatan, biaya, dan pengeluaran modal (capital expenditure). Anggaran ini biasanya menjadi informasi tentang tingkat arus dana yang masuk keluar perusahaan serta mencerminkan pula pola penerimaan dan penarikan tunai.

Page 28: S PEA 040415 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_040415_chapter2(1).pdf · bahwa “Akuntansi adalah suatu sistem yang mengukur aktivitas-aktivitas

36

5. Anggaran Laporan Keuangan Anggaran laporan keuangan memberikan informasi tentang hal-hal yang menyangkut asset, kewajiban dan pos laba-rugi.

2.5.2.6 Penyusunan Anggaran

Anggaran merupakan rencana aktivitas yang akan menjadi pedoman untuk

melaksankan serangkaian aktivitas tertentu di masa yang akan datang. Sekali

anggaran ditetapkan, pencapaian sasaran anggaran hanya dapat dilakukan melalui

serangkaian aktivitas yang telah ditetapkan sebelumnya dalam anggaran.

Tahap dalam proses penyusunan anggaran menurut Mulyadi (2001:494)

adalah berikut:

1. Penetapan sasaran oleh manajer atas. 2. Pengajuan usulan aktivitas dan taksiran sumber daya yang diperlukan

untuk melaksanakan aktivitas tersebut oleh manajer bawah. 3. Review oleh manajer atas terhadap usulan anggaran yang diajukan

oleh manajer bawah. 4. Persetujuan oleh manajer atas terhadap usulan anggaran yang diajukan

oleh manajer bawah.

2.6 Profitabilitas

2.6.1 Pengertian Profitabilitas

Suatu perusahaan akan selalu berusaha untuk memperbesar laba yang

diperolehnya, tetapi yang lebih penting adalah usaha untuk mempertinggi

profitabilitasnya. Hal ini dikarenakan bahwa dengan laba yang besar bukanlah

menjadi suatu indikator yang mutlak bahwa perusahaan telah beroperasi secara

efisien. Tingkat efisiensi dapat diukur dengan membandingkan antara laba yang

diperoleh dengan kekayaan atau modal untuk menghasilkan laba tersebut.

Page 29: S PEA 040415 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_040415_chapter2(1).pdf · bahwa “Akuntansi adalah suatu sistem yang mengukur aktivitas-aktivitas

37

Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dengan

modal operasi yang digunakan, dapat dipakai salah satu alat akuntansi, yaitu

profitabilitas, atau biasa juga disebut rentabilitas.

Menurut R. Agus Sartono (1996:130) “Profitabilitas adalah kemampuan

perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva

maupun modal sendiri”.

Munawir (2004:33) mengemukakan pengertian profitabilitas sebagai

berikut:

Rentabilitas atau profitability adalah menunjukan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba sebelum periode tertentu. Rentabilitas suatu perusahaan diukur dengan kesuksesan perusahaan dan kemampuan menggunakan aktivanya secara produktif, dengan demikian rentabilitas suatu perusahaan dapat diketahui dengan memperbandingkan antara jumlah laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah aktiva atau jumlah modal perusahaan tersebut.

Dari kedua pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa profitabilitas

merupakan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan atau laba

dengan membandingkan jumlah laba dengan jumlah aktiva atau modal suatu

perusahaan.

2.6.2 Rasio Profitabilitas

Menurut Sofyan Sayfri Harahap (2002:304), jenis rasio profitabilitas

adalah:

1. Margin Laba ( Profit Margin) 2. Asset Turn Over (Return on Asset) 3. Return on Investment ( Return on Equity) 4. Return on Total Asset 5. Basic Earning Power 6. Earning Per Share ( EPS)

Page 30: S PEA 040415 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_040415_chapter2(1).pdf · bahwa “Akuntansi adalah suatu sistem yang mengukur aktivitas-aktivitas

38

7. Contribution Margin (Gross Margin Ratio) Sedangkan Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti (2004:72) mengemukakan

ratio profitabilitas adalah sebagai berikut:

• Rentabilitas Ekonomi

Rasio ini mengukur kemampuan aktiva perusahaan memperoleh laba dari

operasi perusahaan.

%100)(

Re xAktivaratarata

iLabaOperasEkonomintabilitas

−=

• Rentabilitas Modal Sendiri atau Return on Equity

Rasio ini mengukur seberapa banyak keuntungan yang menjadi hak milik modal

sendiri. Rasio ini dinyatakan sebagai berikut:

%100)(

Re xriModalSendiratarata

hPajakLabaSetelariModalsendintabilitas

−=

• Return on Investment (ROI)

Return on Investment (ROI) menunjukkan seberapa banyak laba bersih yang

bisa dipoles dari seluruh kekayaan yang dimiliki perusahaan. Rasio ROI

dinyatakan:

%100)(

xKekayaanratarata

hPajakLabaSetelaROI

−=

• Profit Margin

Rasio ini mengukur seberapa banyak keuntungan operasional bisa diperoleh

dari setiap rupiah penjualan. Rasionya adalah:

%100argPr xPenjualan

iLabaOperasinofitM =

Page 31: S PEA 040415 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_040415_chapter2(1).pdf · bahwa “Akuntansi adalah suatu sistem yang mengukur aktivitas-aktivitas

39

• Perputaran Aktiva

Ratio ini mengukur seberapa banyak penjualan bisa diciptakan dari setiap

rupiah aktiva yang dimiliki. Karena itu rationya adalah;

Aktivaratarata

PenjualanAktivaPerputaran

)( −=

• Perputaran Piutang

Rasio ini mengukur seberapaa cepat piutang dilunasi dalam satu tahun. Maka

rasionya adalah sebagai berikut:

gPiuratarata

reditPenjualanKgPiuPerputaran

tan)(tan

−=

• Perputaran Persediaan

Rasio ini mengukur berapa lama rata-rata barang berada di gudang.

Pemikirannya adalah bahwa kenaikan persediaan disebabkan oleh peningkatan

aktivitas atau karena perubahan kebijakan persediaan. Kalau terjadi kenaikan

persediaan yang tidak proporsional dengan peningkatan aktivitas, maka berarti

terjadi pemborosan dalam pengelolaan persediaan. Rasionya dinyatakan sebagai

berikut:

Persediaanratarata

ualanaPokokPenjHPersediaanPerputaran

)(

arg

−=

Dalam penelitian ini, rasio yang digunakan oleh penulis dalam

memperhitungkan profitabilitas adalan Return on Investment (ROI). Hal ini

dikarenakan ROI bersifat lebih menyeluruh (komprehensif) dalam analisa

keuangan.

Page 32: S PEA 040415 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_040415_chapter2(1).pdf · bahwa “Akuntansi adalah suatu sistem yang mengukur aktivitas-aktivitas

40

2.7 Return on Investment ( ROI )

2.7.1 Pengertian Return on Investment ( ROI )

Salah satu indikator tingkat profitabilitas yaitu Return on Investment

(ROI), yang merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba,

sebagai pengembalian dari setiap Rp. 1; investasi yang dilakukan dalam aktiva

usaha. Semakin besar laba yang dicapai semakin tinggi ROI.

Keberhasilan usaha adalah perolehan pendapatan/laba yang diperoleh

suatu perusahaan. Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba

digambarkan oleh Return on Investment (ROI).

Bagi perusahaan pada umumnya, masalah Return on Investment (ROI)

adalah hal penting dari masalah laba, karena laba yang besar bukan merupakan

jaminan bahwa perusahaan itu telah dapat bekerja dengan efisien. Dengan

demikian, yang harus diperhatikan oleh perusahaan tidak hanya bagaimana untuk

memperoleh laba saja tetapi bagaimana cara untuk mempertinggi Return on

Investment (ROI).

Analisis ROI dalam analisa keuangan mempunyai arti yang sangat penting

sebagai salah satu teknik analisa keuangan yang bersifat menyeluruh

(komprehensif), yang digunakan untuk mengukur efisiensi tindakan yang akan

dilakukan oleh bagian atau divisi.

Menurut Mulyadi (2001:440), ROI merupakan perbandingan laba dengan

investasi yang digunakan untuk menghasilkan laba. Formula untuk menghitung

ROI adalah sebagai berikut:

Investasi

LabaROI = atau

tan

tan

Pendapa

Laba

Investasi

PendapaROI ×=

Page 33: S PEA 040415 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_040415_chapter2(1).pdf · bahwa “Akuntansi adalah suatu sistem yang mengukur aktivitas-aktivitas

41

Hartanto (1991:353) juga mengemukakan bahwa “Return on Investment

(ROI) adalah kriteria penilaian secara luas dan dianggap valid untuk dipakai

sebagai alat pengukur tentang kemampuan perusahaan dalam memperoleh

keuntungan atau laba dengan aktiva yang ditanamkan”.

Sedangkan Munawir (2004:89) mengungkapkan pengertian ROI adalah

sebagai berikut:

Return on Investment adalah salah satu bentuk dari bentuk rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan seluruh dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasinya perusahaan untuk menghasilkan keuntungan.

Munawir menggambarkan rumus ROI sebagai berikut:

Operating Assets Turnover x Proft Margin atau

Penjualan

LabaUsahax

ssetsOperatingA

Penjualan

Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik suatu pengertian bahwa definisi

ROI secara umum adalah ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan

suatu tingkat keuntungan bersih dengan menggunakan keseluruhan aktiva yang

tersedia dalam perusahaan tersebut. ROI merupakan salah satu rasio profitabilitas

yang mengukur kemampuan perusahaan dengan kemampuan investasi yang

ditanamkan dalam operating assets yang digunakan untuk memperoleh

keuntungan. Dengan demikian rasio ini menghubungkan keuntungan yang

diperoleh dari operasi perusahaan (net operating income) dengan jumlah investasi

atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan dari operasi tersebut

(net operating assets).

Page 34: S PEA 040415 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_040415_chapter2(1).pdf · bahwa “Akuntansi adalah suatu sistem yang mengukur aktivitas-aktivitas

42

2.7.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Return on Investment (ROI)

Munawir (2004:89) mengungkapkan bahwa besarnya Return on

Investment (ROI) dipengaruhi oleh dua faktor:

1. Turnover dari operating assets (tingkat perputaran aktiva yang digunakan untuk operasi).

2. Profit Margin yaitu besarnya keuntungan operasi yang dinyatakan dalam prosentase dan jumlah penjualan bersih. Profit margin ini mengukur tingkat keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan dihubungkan dengan penjualannya.

2.7.3 Kegunaan Analisa Return on Investment (ROI)

Munawir (2004:91) mengungkapkan kegunaan dari analisis Return on

Investment (ROI) sebagai berikut:

a. Sebagai salah satu kegunaannya yang prinsipil ialah sifatnya yang menyeluruh. Apabila perusahaan sudah menjalankan praktek akuntansi manajemen dengan menggunakan teknik analisa ROI dapat mengukur efisiensi penggunaan modal yang bekerja, efisiensi produksi dan efisiensi bagian penjualan. Apabila perusahaan pada suatu periode telah mencapai “operating assets turnover” sesuai dengan standar atau target, maka perhatian manajemen dapat dicurahkan pada usaha peningkatan efisiensi disektor produksi dan penjualan. Sebaliknya apabila profit margin telah mencapai target atau standar yang telah ditetapkan, sedangkan assets turnover masih dibawah target, maka perhatian management dapat dicurahkan untuk perbaikan kebijaksanaan investasi baik dalam modal kerja maupun dalam aktiva tetap. Rendahnya operating assets turnover ini mungkin disebabkan karena kesalahan. Dalam politik pembelian bahan mentah, sehingga jumlah bahan mentah yang dibeli menumpuk di gudang. Mungkin kesalahan terletak dalam politik penjualan kreditnya dimana banyak piutang yang belum dapat diterima.

b. Apabila perusahaan dapat mempunyai data industri sehingga diperoleh ratio industri, maka dengan analisa ROI ini dapat dibandingan efisiensi penggunaan modal pada perusahaannya dengan perusahaan lain yang sejenis, sehinnga dapat diketahui apakah perusahaan berada di bawah, sama atau di atas rata-ratanya. Dengan demikian akan dapat diketahui dimana kelemahannya dan apa yang sudah kuat pada perusahaan tersebut dibandingkan dengan perusahaan lain yang sejenis.

Page 35: S PEA 040415 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_040415_chapter2(1).pdf · bahwa “Akuntansi adalah suatu sistem yang mengukur aktivitas-aktivitas

43

c. Analisa ROI-pun dapat digunakan untuk mengukur efisiensi tindakan-tindakan yang dilakukan oleh divisi atau bagian, yaitu dengan mengalokasikan semua biaya dan modal ke dalam semua modal yang bersangkutan. Arti pentingnya mengukur rate of return pada tingkat bagian adalah untuk dapat membandingkan efisiensi suatu bagian dengan bagian yang lain di dalam perusahaan yang bersangkutan.

d. Analisis ROI juga dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas dari masing-masing produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Dengan menggunakan “product cost system” yang baik, modal dan biaya dapat dialokasikan kepada berbagai produk yang dihasilkan oleh perusahaan yang bersangkutan. Sehingga dengan demikian akan dapat dihitung profitabilitas dari masing-masing produk. Dengan demikian maka manajemen akan dapat mengetahui produk mana yang mempunyai “profit potensial” di dalam longrum.

e. ROI selain berguna untuk keperluan kontrol juga berguna untuk keperluan perencanaan. Misalnya ROI dapat digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan kalau perusahaan akan mengadakan expansi. Misalnya perusahaan dapat menentukan bahwa ROI sebesar 30% sebagai target yang harus dicapai oleh perlengkapan atau mesin-mesin baru. Dengan memproyeksikan mesin-mesin dan biaya, perusahaan akan dapat mengestimasikan besarnya ROI yang akan dapat dicapai dengan expansi yang akan dijalankan.

2.7.4 Kelemahan-kelemahan Analisa Return on Investment (ROI)

Disamping kegunaan dari analisa ROI, Munawir (2004:92) juga

memaparkan kelemahan-kelemahannya sebagai berikut:

a. Salah satu kelemahan yang sangat prinsipil adalah kesukaran dalam membandingkan rate of return suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis. Mengingat bahwa kadang-kadang praktek akuntansi yang digunakan oleh masing-masing perusahaan tersebut adalah berbeda-beda. Perbedaan metode dalam penilaian berbagai aktiva antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain, perbandingan tersebut akan memberikan gambaran yang salah.

b. Kelemahan yang lain dari teknik analisa ini adalah terletak pada adanya fluktuasi nilai uang (daya belinya). Suatu mesin atau perlengkapan tertentu yang dibeli dalam keadaan inflasi nilainya berbeda dengan kalau dibeli pada waktu tidak ada inflasi. Dan hal ini akan berpengaruh dalam menghitung investment turnover dan profit margin.

c. Dengan menggunakan analisa rate of return atau return on investment saja tidak akan dapat digunakan untuk mengadakan perbandingan

Page 36: S PEA 040415 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_040415_chapter2(1).pdf · bahwa “Akuntansi adalah suatu sistem yang mengukur aktivitas-aktivitas

44

antara dua perusahaan atau lebih dengan mendapatkan kesimpulan yang memuaskan. Kelemahan dari angka ratio ini tidak dapat memberikan gambaran atau mencerminkan struktur modal maupun perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur modal (debt to equity) yang digunakan untuk membiayai aktiva tersebut.

2.8 Akuntansi Pertanggungjawaban Pusat Investasi dan Profitabilitas (ROI)

Sistem akuntansi pertanggungjawaban menghubungkan informasi

akuntansi manajemen dengan wewenang yang dimiliki manajer, kemudian

didelegasikan pada manajer dibawahnya. Sistem akuntansi pertanggungjawaban

bertujuan untuk memastikan hasil yang dicapai tiap bagian sesuai dengan tujuan

dan sasaran yang ditetapkan.

Pusat investasi adalah pusat laba yang manajernya diukur prestasinya

dengan menghubungkan laba yang diperoleh pusat pertanggungjawaban tersebut

dengan investasi yang bersangkutan. Untuk memastikan bahwa di perusahaan

terjadi pertumbuhan dan kemajuan, maka dilakukanlah pengukuran kenerja.

Kondisi kinerja perusahaan dapat diketahui berdasarkan hasil laporan keuangan.

Selain itu juga diperlukan analisis rasio dari laporan keuangan yang telah

disajikan.

Salah satu ukuran untuk menilai kinerja manajer pusat investasi dapat

dilihat melalui profitabilitas dengan menggunakan Return on Investment (ROI).

Analisis ROI merupakan salah satu teknis analisis finansial yang bersifat

menyeluruh (komprehensif) untuk mengukur efisiensi tindakan yang dilakukan

oleh bagian atau divisi.

Page 37: S PEA 040415 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_040415_chapter2(1).pdf · bahwa “Akuntansi adalah suatu sistem yang mengukur aktivitas-aktivitas

45

2.9 Kerangka Pemikiran

Setiap organisasi atau perusahaan dibentuk untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan. Pada dasarnya tujuan didirikannya sebuah perusahaan adalah

untuk mendapatkan keuntungan dengan cara memaksimalkan penggunaan seluruh

sumber daya yang ada dalam perusahaan. Saat ini, perusahaan harus dapat

menghadapi berbagai faktor jika ingin terus bertahan dan meraih keuntungan di

dunia usaha. Faktor-faktor tersebut adalah perubahan teknologi, peningkatan

kompetisi usaha, ketidakpastian ekonomi dunia, dan masalah etika. Untuk itu,

perusahaan harus selalu dapat beradaptasi dengan melakukan berbagai inovasi

dalam bidang manajemen untuk dapat melakukan pengambilan keputusan secara

tepat. Anggota dalam organisasi tidak akan dapat berjalan tanpa seorang

pemimpin atau manajer.

Seorang manajer bertugas untuk mengendalikan manajemen. Seorang

manajer memutuskan tujuan apa yang hendak dicapai, kemudian manajer

mengkomunikasikan tujuan tersebut kepada anggotanya dan menetapkan tugas

yang harus dikerjakan. Manajemen memerlukan suatu sistem informasi yang

menjamin organisasi yang dipimpinnya melaksanakan strategi secara efektif dan

efisien.

Sistem pengendalian manajemen memegang peranan penting dalam

pengendalian biaya dan pendapatan agar efektif dan efisien. Hal ini perlu

dilakukan untuk mengendalikan kinerja (performance) dari suatu kegiatan pada

unit-unit usaha kerja perusahaan merupakan sebuah pusat pertanggungjawaban

(responsibility center). Agar setiap unit kerja dapat melakukan tugas dan

Page 38: S PEA 040415 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_040415_chapter2(1).pdf · bahwa “Akuntansi adalah suatu sistem yang mengukur aktivitas-aktivitas

46

tanggungjawabnya secara efektif dan efisien diperlukan informasi yang cepat,

tepat, dan akurat. Untuk menjalankan fungsi perusahaan dibutuhkan sebuah sistem

informasi yaitu dengan diterapkannya akuntansi pertanggungjawaban. Sistem

akuntansi pertanggungjawaban menghubungkan informasi akuntansi manajemen

dengan wewenang yang dimiliki manajer, kemudian didelegasikan pada manajer

dibawahnya. Pendelegasian wewenang menuntut manajer bawah untuk

mempertanggungjawabkan pelaksanaan wewenang kepada manajer diatasnya.

Manajer mengepalai dan bertanggungjawab atas masukan dan keluaran yang

terjadi. Sistem akuntansi pertanggungjawaban bertujuan untuk memastikan hasil

yang dicapai tiap bagian sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ditetapkan.

Menurut Robert N. Antony dan Vijay (2002:112) Sistem akuntansi

pertanggungjawaban adalah sebuah unit dalam organisasi yang dikepalai oleh

seorang manajer yang bertanggungjawab atas aktivitas bersangkutan.

Sedangkan pengertian sistem akuntansi pertanggungjawaban menurut

Welsch, Hilton, dan Gordon (2000:36) adalah sebagai berikut:

Sistem akuntansi pertanggungjawaban adalah salah satu dari beberapa dasar perencanaan dan pengendalian laba yang terdapat dalam suatu proses manajemen, komitmen manajerial, struktur organisasi, peroses perencanaan (strategis dan taktis), proses pengendalian, saluran komunikasi, akuntansi berdasarkan tanggungjawab, prinsip pengecualian dan suatu program manajemen prilaku. Adapun pengertian akuntansi pertanggungjawaban menurut Mulyadi

(2001:188) adalah sebagai berikut:

Akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu sistem akuntansi yang disusun sedemikian rupa sehingga pengumpulan dan pelaporan biaya dan pendapatan dilakukan sesuai dengan pusat pertanggungjawaban dalam organisasinya dengan tujuan agar dapat ditunjuk orang atau kelompok

Page 39: S PEA 040415 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_040415_chapter2(1).pdf · bahwa “Akuntansi adalah suatu sistem yang mengukur aktivitas-aktivitas

47

orang yang bertanggungjawab atas penyimpangan biaya dan pendapatan yang dianggarkan. Menurut Ray H. Garrison (John Hinggris, 1952:94) mengemukakan

bahwa: Akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu sistem akuntansi yang disesuaikan dengan suatu organisasi sedemikian rupa sehingga biaya yang dikumpulkan dan dilaporkan berdasarkan tingkat pertanggungjawaban yang ada dalam organisasi hanya dibebani biaya yang menjadi tanggungjawabnya dan yang berada dalam kendalinya. Dengan demikian, akuntansi pertanggungjawaban merupakan suatu sistem

akuntansi yang disusun berdasarkan struktur organisasi dengan tingkatan

manajemen berdasarkan tanggung jawab oleh seorang manajer untuk

melaksanakan tugasnya dalam perencanaan dan pengendalian operasional

perusahaan sehingga tercapainya tujuan perusahaan secara efektif dan efisien.

Mulyadi (2001:425) mengemukakan tipe pusat pertanggungjawaban

biasanya diklasifikasikan kedalam tanggung jawab keuangannya seperti berikut:

a. Pusat Pendapatan ( Revenue Center) b. Pusat Biaya ( Cost Center) c. Pusat Laba ( Profit Center) d. Pusat Investasi ( Investment Center)

Karakteristik pertanggungjawaban pusat investasi menurut Mulyadi

(2001:427) adalah sebagai berikut:

Pusat investasi adalah pusat laba yang manajernya diukur prestasinya dengan menghubungkan laba yang diperoleh pusat pertanggungjawaban tersebut dengan investasi yang bersangkutan. Ukuran prestasi manajer pusat investasi dapat berupa ratio antara laba dengan investasi ynag digunakan untuk memperoleh laba tersebut. Ukuran ini disebut dengan kembalian investasi ( Return on Investment disingkat ROI). Kinerja perusahaan penting untuk dievaluasi dalam menentukan sejauh

mana keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya. AA Anwar Prabu

Page 40: S PEA 040415 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_040415_chapter2(1).pdf · bahwa “Akuntansi adalah suatu sistem yang mengukur aktivitas-aktivitas

48

Mangkunegara (2001:67) mengungkapkan “kinerja adalah hasil kerja secara

kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan

tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang telah diberikan kepadanya”.

Secara umum kinerja suatu perusahaan ditunjukkan dalam laporan

keuangan yang dipublikasikan. Kondisi kinerja perusahaan dapat diketahui

berdasarkan hasil laporan keuangan. Selain itu juga diperlukan analisis rasio dari

laporan keuangan yang telah disajikan. Rasio merupakan alat yang digunakan

untuk menjelaskan hubungan tertentu antara angka yang satu dengan angka yang

lainnya dalam suatu laporan finansial. Salah satu rasio yang dipakai untuk melihat

kinerja keuangan adalah dengan profitabilitas.

Menurut Sofyan Sayfri Harahap (2002:304), jenis rasio profitabilitas

adalah:

1. Margin Laba (Profit Margin) 2. Asset Turn Over (Return on Asset) 3. Return on Investment (Return on Equity) 4. Return on Total Asset 5. Basic Earning Power 6. Earning Per Share (EPS) 7. Contribution Margin (Gross Margin Ratio) Rasio profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan

menghasilkan laba yang digambarkan oleh Return on Investment (ROI). ROI ini

digambarkan lebih rinci lagi oleh rasio profit margin dan capital turn over.

Dengan ROI dapat terlihat besarnya laba bersih dengan investasi yang selanjutnya

akan terlihat kenaikkan atau penurunan ROI yang diperoleh perusahaan. Jika

perusahaan memperoleh laba yang besar belum tentu dikarenakan penjualan yang

Page 41: S PEA 040415 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_040415_chapter2(1).pdf · bahwa “Akuntansi adalah suatu sistem yang mengukur aktivitas-aktivitas

49

besar pula dan pemanfaatan aktiva yang baik. Banyak faktor yang dilihat dari

kenaikkan atau penurunan laba suatu perusahaan.

Menurut Mulyadi (2001:440) ROI merupakan perbandingan laba dengan

investasi yang digunakan untuk menghasilkan laba. Formula untuk menghitung

ROI adalah sebagai berikut:

Investasi

LabaROI = atau

tan

tan

Pendapa

Laba

Investasi

PendapaROI ×=

Sedangkan menurut Suad Husnan dan Heny Pudjiastuti (2004:74)

mengungkapkan bahwa “Return on Investment (ROI) adalah menunjukkan

seberapa banyak laba bersih yang bisa dipoles dari seluruh kekayaan yang dimiliki

perusahaan. Karena itu angka laba setelah pajak dan kekayaan perusahaan”. Rasio

ROI dinyatakan sebagai,

%100)(

×−

=kekayaanratarata

hpajakLabasetelaROI

Munawir (2004:89) mengungkapkan Return on Investment (ROI) adalah

salah satu bentuk dari ratio profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat

mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan

dalam aktiva yang digunakan untuk operasinya perusahaan untuk menghasilkan

keuntungan.

Dengan demikian, Return on Investment (ROI) merupakan rasio

profitabilitas untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana

yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan untuk

menghasilkan profit. Menghitung besarnya laba dengan investasi merupakan

ukuran kinerja bagi pusat investasi.

Page 42: S PEA 040415 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_040415_chapter2(1).pdf · bahwa “Akuntansi adalah suatu sistem yang mengukur aktivitas-aktivitas

50

Oleh karena itu, jika akuntansi pertanggungjawaban pusat investasi dapat

dijalankan dengan baik, maka dapat mendorong pencapaian profitabilitas dalam

perusahaan.

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas dapat digambarkan sebagai

berikut:

Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran

Sistem Pengendalian Manajemen

Struktur Pengendalian Manajemen

Pusat-pusat Pertanggungjawaban

Pusat Pendapatan Pusat Biaya Pusat Laba Pusat Investasi

Kinerja Keuangan

Profitabilitas (ROI)

Page 43: S PEA 040415 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_040415_chapter2(1).pdf · bahwa “Akuntansi adalah suatu sistem yang mengukur aktivitas-aktivitas

51

2.10 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dipaparkan, maka pertanyaan

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan akuntansi pertanggungjawaban pusat investasi dalam

menunjang pencapaian profitabilitas pada PT. PINDAD (Persero).