Rx Identifikasi Kation Dan Anion

4
REAKSI IDENTIFIKASI KATION DAN ANION DASAR TEORI Dua langkah utama dalam analisis adalah identifikasi dan estimasi komponenkomponen suatu senyawa. Langkah identifikasi dikenal sebagai analisis kualitatif, sedangkan langkah estimasinya adalah langkah kuantitatif. Analisis kualitatif dapat dikatakan lebih sederhana, sedangkan analisis kuantitatif agak lebih rumit. Analisis kualitatif bertujuan mengidentifikasi penyusun-penyusun suatu zat, campuran-campuran zat, atau larutan-larutan yang biasanya unsur-unsur penyusunnya bergabung antara yang satu dengan yang lain. Sedangkan analisis kuantitatif bertujuan untuk menentukan banyaknya penyusun-penyusun suatu zat atau persenyawaan. Biasanya identifikasi zat dilakukan dengan penambahan zat lain yang susunannya telah diketahui, sehingga terjadi perubahan (reaksi kimia). Zat yang susunannya telah diketahui dan yang menyebabkan terjadinya reaksi disebut pereaksi (reagen). Analisis kualitatif dapat dilakukan dengan dua macam cara, yaitu reaksi kering dan reaksi basah. Cara kering biasanya digunakan pada zat padat, sedangkan cara basah digunakan pada zat cair (larutan) yang kebanyakan menggunakan pelarut air. Cara kering hanya menyediakan informasi yang diperlukan dan informasi

description

identifikasi kation

Transcript of Rx Identifikasi Kation Dan Anion

REAKSI IDENTIFIKASI KATION DAN ANION

DASAR TEORI

Dua langkah utama dalam analisis adalah identifikasi dan estimasi komponenkomponensuatu senyawa. Langkah identifikasi dikenal sebagai analisis kualitatif,sedangkan langkah estimasinya adalah langkah kuantitatif. Analisis kualitatif dapatdikatakan lebih sederhana, sedangkan analisis kuantitatif agak lebih rumit. Analisiskualitatif bertujuan mengidentifikasi penyusun-penyusun suatu zat, campuran-campuranzat, atau larutan-larutan yang biasanya unsur-unsur penyusunnya bergabung antara yangsatu dengan yang lain. Sedangkan analisis kuantitatif bertujuan untuk menentukanbanyaknya penyusun-penyusun suatu zat atau persenyawaan.Biasanya identifikasi zat dilakukan dengan penambahan zat lain yangsusunannya telah diketahui, sehingga terjadi perubahan (reaksi kimia). Zat yangsusunannya telah diketahui dan yang menyebabkan terjadinya reaksi disebut pereaksi(reagen).

Analisis kualitatif dapat dilakukan dengan dua macam cara, yaitu reaksi keringdan reaksi basah. Cara kering biasanya digunakan pada zat padat, sedangkan cara basahdigunakan pada zat cair (larutan) yang kebanyakan menggunakan pelarut air. Carakering hanya menyediakan informasi yang diperlukan dan informasi tersebut bersifatjangka pendek. Sedangkan cara basah dapat digunakan untuk analisis makro,semimakro, dan mikro sehingga banyak keuntungan yang didapat, misalnya reaksiterjadi dengan cepat dan mudah dikerjakan. Perubahan yang terjadi pada cara basahadalah terjadinya endapan, perubahan warna larutan, dan timbulnya gas.

Penambahan suatu elektrolit yang mengandung ion sejenis ke dalam larutanjenuh suatu garam akan menurunkan kelarutan garam tersebut karena konsentrasi ionbertambah dan kesetimbangan bergeser ke arah pembentukan garamnya.Untuk mempermudah dalam reaksi identifikasi kation-anion, maka digunakan metode analisis kualitatif sistematik. Metode ini merupakan pengklasifikasian kation-kationke dalam 5 golongan.Penggolongan kation-kation ini didasarkan pada produk hasil reaksi dengan suatureagensia. Reagen yang umum digunakan adalah HCl, H2S, (NH4)2S, (NH4)2CO3. Kationbiasanya bereaksi dengan reagen tertentu yang ditandai dengan terbentuknya endapanatau tdak. Jadi, bisa dikatakan bahwa klasifikasi kation yang paling umum didasarkanatas perbedaan kelarutan dari klorida, sulfida dan karbonat dari kation tersebut.

Klasifikasi sebagai berikut :a. Golongan IKation golongan ini membentuk endapan-endapan dengan asam klorida encer.Kation pada golongan ini adalah timbal (Pb), merkuri (Hg+) dan perak (Ag).

b. Golongan IIKation golongan II akan memberikan endapan jika direaksikan dengan hidrogensulfida, dalam suasana asam mineral encer. Kation golongan II masih dibedakanmenjadi:o Kation yang dapat larut dalam polisulfida, yaitu: timah (III), arsenik (III), arsenik(V), timah (II), stibium (III), stibium (V), dan timah (IV).o Kation yang tidak dapat larut dalam polisulfida, yaitu: bismuth, tembaga,merkuri (Hg2+), dan kadmium (Cd2+).

c. Golongan IIIKation golongan III akan membentuk endapan jika direaksikan dengan ammoniumsulfida dalam suasana netral/amoniak. Kation golongan III tidak dapat bereaksidengan H2S atau HCl encer. Kation golongan III adalah kobalt (II), nikel (II), besi(II), kromium (III), alumunium, seng dan mangan.

d. Golongan IVKation golongan ini tak bereaksi dengan reagensia golongan I, II, dan III. Kation-kationini membentuk endapan dengan adanya ammonium klorida, dalam suasananetral atau sedikit asam. Kation-kation golongan ini adalah kalsium, strontium danbarium.

e. Golongan VKation golongan V tidak bereaksi dengan reagen golongan I, II, III, dan IV. Kationyang termasuk dalam golongan ini adalah magnesium, natrium, kalium, ammonium,litium, dan hidrogen.