Rute Yang Paling Umum Dari Penyebaran Abses Melalui Perkontinuatum Yaitu Pertama
-
Upload
faiqatin-cahya-ramadhani -
Category
Documents
-
view
230 -
download
0
Transcript of Rute Yang Paling Umum Dari Penyebaran Abses Melalui Perkontinuatum Yaitu Pertama
-
7/23/2019 Rute Yang Paling Umum Dari Penyebaran Abses Melalui Perkontinuatum Yaitu Pertama
1/2
Rute yang paling umum dari penyebaran abses melalui perkontinuatum yaitu
pertama-tama, eksudat/pus terbentuk pada tulang cancellous, dan menyebar di
berbagai arah dengan melewati jaringan yang paling kurang resisten. Apakah
nanah menyebar ke arah bukall, palatal
atau lingual ini tergantung pada posisi apeks gigi pada lengkung gigi, ketebalan
tulang, dan jarak yang harus dilalui eksudat (cenderung untuk mencari jalur
yang dekat ke permukaan) Apikal gigi yang cenderung dekat dengan tulang
alveolar di sisi bukal biasanya eksudat/pus akan menyebar ke sisi bukal,
sedangkan jika apeks gigi lebih mengarah ke tulang alveolar di sisi palatal atau
tulang alveolar sisi lingual maka eksudat/pus biasanya akan menyebar ke
palatal atau lingual
ebagai contoh, akar palatal dari gigi posterior dan akar insisivus lateral
rahang atas dianggap bertanggung jawab terhadap penyebaran eksudat/pus ke
arah palatal palatal, sementara molar ketiga mandibula dan kadang-kadang
molar kedua mandibula dianggap bertanggung jawab atas penyebaran
eksudat/pus ke arah lingual
!ahkan eksudat/pus dapat menyebar ke sinus ma"illary ketika apeks gigi
posterior rahang atas berada dekat dengan lantai antrum. #anjang akar dan
hubungan antara apeks gigi dengan letak perlekatan berbagai otot juga
memainkan peran penting dalam penyebaran eksudat/pus. ehubungan dengan
hal tersebut, pada apeks gigi rahang bawah (molar kedua dan ketiga) yang
terletak di bawah m. milohioid, eksudat biasanya akan menyebar ke ruang
submandibula. $adang-kadang , eksudat dapat menyebar ke ekstraoral, ketika
apeks giigi berada di bawah perlekatan otot.
#ada rahang atas, perlekatan otot buccinator memiliki.$etika apeks dari
premolar dan molar rahang atas berada di bawah perlekatan otot buccinator,
eksudat menyebar ke intraoral. %amun, jika apeks berada di atas perlekatan
otot buccinator, in&eksi menyebar ke atas dan ekstraoral ('ambar. .).
Gambar 1.1#enyebaran dari pus tergantung pada panjang akar
dan perlekatan dari m. !uccinator (a) Apeks gigi terletak di atas
perlekatan m.buccinator akumulasi pus pada spasia bukal (b)
Apeks gigi di bawah m. !uccinatorjalur intraoral menuju ke
-
7/23/2019 Rute Yang Paling Umum Dari Penyebaran Abses Melalui Perkontinuatum Yaitu Pertama
2/2
Abses Subperiosteal
Letak anatomisAbses subperiosteal bersi&at semi-*uktuati&. +erletak diantara tulang dan lapisan
periosteum, apakah di regio bukal, palatal, atau lingual, relati& terhadap posisi
apeks gigi yang bersangkutan.
enis abses ini disebabkan oleh penebaran dari abses intraalveolar, ketika pus
sudah menyababkan per&orasi pada tulang kemudian menjadi terakumulasi di
bawah periosteum.
Ketika abses tersebut mencari jalan keluar dengan cara merusak dan menembus tulang
alveolar sekitar gigi, abses tersebut belum menembus periosteum yang merupakan selaput
jaringan ikat tulang. Oleh karena itu disebut sebagai abses subperiosteal. Pada rahang bawah
bila berasal dari gigi premolar atau molar pembengkakan dapat meluas dari pipi sampai
pinggir mandibula, tetapi masih dapat diraba. Abses subperiosteal terjadi hanya sekitar 1-
jam, oleh karena itu jarang dijumpai di tempat praktek, setelah itu sakit hebat mendadak
berkurang, demam juga berkurang, tetapi pembengkakan bertambah besar.
Pada pemeriksaan klinis tes vitalitas gigi negati!, gigi penyebab sensiti! pada sentuhan
atau tekanan, terdapat pembengkakan landai "mild edema, palpasi sedikit sakit, semi-
!luktuasi, mukobukal !old sedikit terangkat #jika di regio bukal$, warna kulit sedikit merah
pada daerah gigi penyebab, sakit hebat dan terlokalisir atau menyebar ke rahang bawah, sendi
dan telinga, kelejar submandibula membesar dan sakit.
Pemeriksaan penunjang
Perawatan. Penatalaksanaan abses subperiosteal adalah dengan melakukan insisi dan
drainase intraoral. %ayatan dilakukan pada mukosa, dengan mempertimbangkan keberadaan
pembuluh dan sara! di daerah insisi #sara! mental dan pembuluh darah dan sara! di regio
palatal$ untuk menghindari cedera. Pisau scalpel dimasukkan sampai mencapai tulang, untuk
memastikan drainase pus yang lebih maksimal.