Ruries_ Teori Dasar Sedimen Laterit

3
Translate Select Language Update this gadget. Click here Gadgets powered by Google Google Translate rismalasari Lihat profil lengkapku Mengenai Saya 2012 (2) Maret (1) Teori Dasar Sedimen Laterit Februari (1) Arsip Blog Join this site with Google Friend Connect Members (1) Already a member? Sign in Followers 0 Lainnya Blog Berikut» Buat Blog Masuk

description

teoeri dasar sedimen laterit

Transcript of Ruries_ Teori Dasar Sedimen Laterit

Page 1: Ruries_ Teori Dasar Sedimen Laterit

11/18/2014 ruries: Teori Dasar Sedimen Laterit

http://rurieschemistry08.blogspot.com/2012/03/teori-dasar-sedimen-laterit.html 1/3

ruries

Teori Dasar Sedimen Laterit

Batuan Sedimen merupakan batuan endapan yang berasal dari material-materiallepas dari proses-proses secara fisis, biologi, ataupun secara kimia. Material-material initertransport oleh air, angin, dan gaya gravitasi ke tempat yang lebih rendah (cekungan), dankemudian diendapkan. Sedimen yang terakumulasi tersebut mengalami proses litifikasi atauproses pembentukan batuan. Proses yang berlangsung adalah kompaksasi dan sementasiyang mengubah sedimen menjadi batuan sedimen. Setelah menjadi batuan sifatnya berubahmenjadi keras dan kompak (Magetsari, 2000).

Kebanyakan batuan sedimen ditransport oleh arus yang akhirnya diendapkan,sehingga cirri utama batuan sedimen adalah berlapis. Batas antara satu lapis dengan lapislainnya disebut bidang-bidang perlapisan. Bidang perlapisan dapat terjadi akibat adanyaperbedaan warna, besar butir, dan jenis batuan antara dua lapisan(http://tiacher.blogspot.com/,2008).

Salah satu jenis sedimen adalah sedimen laterit. Sedimen laterit berupa tanah yangmengandung endapan bijih besi dan besi-nikel dan biasanya berasosiasi dengan garnierite,yang merupakan hasil pelapukan batuan ultrabasa, baik dari jenis dunit, serpentinit, atauperidotit (Simandjuntak dkk., 1994). Istilah laterite bisa diartikan sebagai endapan yangkaya akan iron-oxide, miskin unsur silika dan secara intensif ditemukan pada endapanlapukan di iklim tropis. Batuan induk dari endapan nikel laterit adalah batuan ultrabasa;umumnya harzburgit (peridotit yang kaya akan unsur ortopiroksin), dunit dan jenis peridotityang lain (http://afitchan.multiply.com/,2009).

Endapan nikel terbentuk melalui suatu proses yang panjang dan memakan waktulama. Proses pembentukan endapan laterit nikel dimulai ketika batuan mengalamipengangkatan sehingga tersingkap di permukaan bumi, batuan tersebut akan terurai.Adanya pelapukan kimiawi dan fisika menghancurkan batuan tersebut hingga menjaditanah (soil). Apabila batuan tersebut mengandung nikel maka pelapukan akanmenyebabkan kandungan nikel semakin tinggi. Proses pembentukan bijih laterit nikeldimulai dari proses pelapukan batuan ultrabasa (Dunit atau Peridotit).Batuan ultrabasatersusun atas atas mineral olivine, piroksen, amfibol, dan mika. Olivin pada batuan inimempunyai kandungan nikel sekitar 0,3 %. Batuan ultrabasa yang mengandung nikel inimengalami proses serpentinisasi, yaitu proses terisinya retakan atau kekar oleh mineralserpentin yang kemudian mengalami proses kimiawi yang disebabkan karena adanyapengaruh dari tanah. Selanjutnya oleh pengaruh iklim setempat batuan induk mengalamipelapukan fisika dan kimiawi. Proses tersebut mengakibatkan terbentuknya endapan lateritnikel (Prasetiawati, 2004).

Pada musim penghujan, air akan memasuki retakan-retakan menyebabkanhancurnya mineral-mineral penyusunan batuan induk. Mg, Si, Ni dan sebagian Fe akanlarut dan terbawa sesuai dengan aliran air tanah dan akan menghasilkan mineral-mineralbaru pada proses pengendapan kembali. Dalam larutan Fe bersenyawa dengan oksida danmembentuk Ferri Hidroksida yang nantinya mengendap di dekat permukaan tanah menjadihematit, goetit, dan kobaltit. Pada rekahan-rekahan batuan ultrabasa sebagai Mgmengendap menghasilkan magnesit, dolomite, dan kalsit yang di lapangan dikenal sebagaiakar-akar pelapukan (roots of weathering) (Prasetiawati, 2004).

Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan bijih nikel laterit adalah batuanasal, iklim, reagen-reagen, kimia dan vegetasi, struktur vegetasi, struktur geologi, topografi,dan waktu.1. Batuan asal; Adanya batuan asal merupakan syarat utama untuk terbentuknya endapan

nikel laterit, macam batuan asalnya adalah batuan ultrabasa. Dalam hal ini pada batuanultrabasa tersebut :

a. Terdapat elemen Ni yang paling banyak diantara batuan lainnya.b. Mempunyai mineral-mineral yang paling mudah lapuk atau tidak stabil, seperti olivin dan

piroksin.c. Mempunyai komponen-komponen yang mudah larut dan memberikan lingkungan

pengendapan yang baik untuk nikel.

search

Search Enginee

TranslateSelect Language

Update this gadget. Click hereGadgets powered by Google

Google Translate

rismalasari

Lihat profillengkapku

Mengenai Saya

▼ 2012 (2)

▼ Maret (1)

Teori DasarSedimenLaterit

► Februari (1)

Arsip Blog

Join this sitewith Google Friend Connect

Members (1)

Already a member? Sign in

Followers

0 Lainnya Blog Berikut» Buat Blog Masuk

Page 2: Ruries_ Teori Dasar Sedimen Laterit

11/18/2014 ruries: Teori Dasar Sedimen Laterit

http://rurieschemistry08.blogspot.com/2012/03/teori-dasar-sedimen-laterit.html 2/3

Posted by rismalasari at 11.25

Labels: Laterit

Location: Kendari, Indonesia

2. Iklim; Adanya pergantian musim kemarau dan musim penghujan dimana terjadikenaikan dan penurunan permukaan air tanah juga dapat menyebabkan terjadinyaproses pemisahan dan akumulasi unsur-unsur. Perbedaan temperatur yang cukup besarakan membantu terjadinya pelapukan mekanis, dimana akan terjadi rekahan-rekahandalam batuan yang akan mempermudah proses atau reaksi kimia pada batuan.

3. Reagen-reagen kimia dan vegetasi; Yang dimaksud dengan reagen-reagen kimia adalahunsur-unsur dan senyawa-senyawa yang membantu mempercepat proses pelapukan. Airtanah yang mengandung CO2 memegang peranan penting dalam proses pelapukankimia. Asam-asam humus menyebabkan dekomposisi batuan dan dapat merubah pHlarutan. Asam-asam humus ini erat kaitannya dengan vegetasi daerah. Dalam hal ini,vegetasi akan mengakibatkan:

a. Penetrasi air dapat lebih dalam dan lebih mudah dengan mengikuti jalur akar pohon-pohonan.

b. Akumulasi air hujan akan lebih banyak.c. Humus akan labih tebal. Keadaan ini merupakan suatu petunjuk, dimana hutannya lebat

pada lingkungan yang baik akan terdapat endapan nikel yang akan lebih tebal dengan kadaryang lebih tinggi. Selain itu, vegetasi dapat berfungsi untuk menjaga hasil pelapukanterhadap erosi mekanis.4. Struktur geologi; Seperti diketahui, batuan beku mempunyai porositas dan

permeabilitas yang kecil sekali sehingga penetrasi air sangat sulit. Dengan adanyarekahan-rekahan pada batuan ultrabasa tersebut akan lebih memudahkan masuknya airdan berarti proses pelapukan akan lebih intensif.

5. Topografi; keadaan topografi setempat akan sangat mempengaruhi sirkulasi air besertareagen-reagen lain. Untuk daerah yang landai, maka air akan bergerak perlahan-lahansehingga akan mempunyai kesempatan untuk mengadakan penetrasi lebih dalammelalui rekahan-rekahan atau pori-pori batuan. Akumulasi endapan umumnya terdapatpada daerah-daerah yang landai sampai kemiringan sedang, hal ini menerangkan bahwaketebalan pelapukan mengikuti bentuk potografi. Pada daerah yang curam, secarateoritis, jumlah air meluncur (run off) lenih banyak daripada air yang meresap, sehinggapelapukan kurang intensif.

6. Waktu; Waktu yang cukup lama akan mengakibatkan pelapukan yang cukup intensifkarena akumulasi unsur nikel cukup nikel.

Secara umum, endapan nikel laterit dibedakan menjadi beberapa lapisan, yaitu tanahpenutup, limonit, saprolit, dan bedrock.1. Tanah penutup (Overburden)

Merupakan bagian yang paling atas dari suatu penampang laterit. Komposisinyaadalah akar tumbuhan, humus, oksida besi dan sisa-sisa organik lainnya. Warna khas adalahcoklet tua kehitaman dan bersifat gembur. Kadar nikelnya sangat rendah sehingga tidakdiambil dalam penambangan.2. Limonit

Merupakan hasil pelapukan lanjut dari batuan beku ultrabasa. Komposisinyameliputi oksida besi yang dominan, goethit, dan magnetit. Dalam limonit dapat dijumpaiadanya akar tumbuhan, meskipun dalam persentase yang sangat kecil. Kemunculanbongkah-bongkah batuan beku ultrabasa pada zona ini tidak dominan atau hampir tidakada, umumnya mineral-mineral di batuan beku basa-ultrabasa telah terubah menjadiserpentin akibat pelapukan yang belum tuntas.3. Saprolit

Zona ini merupakan zona pengayaan unsure nikel. Komposisinya berupa oksidabesi, serpentin sekitar <0,4 %, kuarsa magnetit dan tekstur batuan asal yang masih terlihat.Kemunculan bongkah-bongkah sangat sering dan pada rekahan-rekahan batuan asaldijumpai magnesit, serpantin, krisopras, dan garnierit. Bongkah batuan asal yang munculpada umumnya memiliki kadar silikon dioksida (SiO2) dan magnesium oksida (MgO) yangtinggi serta nikel dan besi yang rendah.4. Batuan dasar (Bedrock)Batuan dasar merupakan batuan asal dari nikel laterit yang umumnya berupa batuan bekuultrabasa, yaitu harzburnit dan dunit yang pada rekahannya telah terisi oleh oksida besi 5-10 %, garnierite minor dan silika > 35 %. Permeabilitas batuan dasar meningkat sebandingdengan intensitas serpentinisasi (http://digilib.its.ac.id/,2008).

Rekomendasikan ini di Google

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

Page 3: Ruries_ Teori Dasar Sedimen Laterit

11/18/2014 ruries: Teori Dasar Sedimen Laterit

http://rurieschemistry08.blogspot.com/2012/03/teori-dasar-sedimen-laterit.html 3/3

Posting LamaBeranda

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai: Google Account

Publikasikan

Pratinjau

Template Travel. Diberdayakan oleh Blogger.