RUPST CIMB Niaga -...

1

Transcript of RUPST CIMB Niaga -...

Direktur Utama Bank Permata Ridha DM Wirakusumah mengatakan, pertumbuhan tersebut sejalan dengan fokus perseroan untuk terus menum-buhkan kredit berkualitas baik setelah proses konsolidasi tahun sebelumnya.

“Mengawali tahun 2018, kami sam-paikan Bank Permata kembali tum-buh secara positif terutama dalam penyaluran kredit setelah proses konsolidasi yang kami lakukan pada tahun sebelumnya,” kata Ridha dalam keterangan tertulis yang diterima Investor Daily, Selasa (24/4).

Selain pertumbuhan kredit, Bank Permata berhasil memperbaiki dan mempertahankan kualitas aset. Hal ini tercermin pada rasio kredit ber-

masalah (non performing loan/NPL) yang telah menunjukkan perbaikan signifikan dibandingkan periode sama tahun lalu, dalam hal ini rasio NPL gross dan net menjadi masing-masing sebesar 4,6% dan 1,7% pada kuartal I-2018 atau membaik dibandingkan Maret 2017 yang sebesar 6,4% dan 2,2%.

Perbaikan rasio NPL merupakan hasil dari upaya perseroan dalam men-gelola kualitas aset melalui penagihan, restrukturisasi dan rehabilitasi, perce-patan pemulihan kredit dan penjualan sebagian dari portofolio NPL. NPL cov-erage ratio terus terjaga dengan baik dan meningkat dari 135% pada Maret 2017 menjadi 194% di Maret 2018.

Hal ini, kata dia, mengindikasikan Bank Permata secara terus-menerus memitigasi potensi kerugian kredit-nya secara berhati-hati. “Kami terus mengembangkan bisnis kami secara hati-hati untuk menciptakan nilai lebih bagi semua stakeholders kami, bergerak dengan kedepan menuju pertumbuhan yang berkelanjutan,” lanjut Ridha.

Likuiditas perseroan terus terjaga kuat dan optimal dengan loan to deposit ratio (LDR) sebesar 89% dibandingkan dengan 75% pada periode yang sama tahun lalu. Bank Permata juga terus memperbaiki struktur pendanaannya, tercermin dari rasio CASA yang lebih tinggi yaitu 49% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 46%. Tum-buhnya CASA akan tetap menjadi prioritas untuk menjaga stabilitas likuiditas dan biaya dana.

Selain itu, kecukupan modal Bank Permata juga terjaga dengan baik, tercermin dari meningkatnya rasio common equity tier 1 (CET-1) dan capital adequacy ratio (CAR) mas-ing-masing sebesar 15,1% dan 17,7%, dibanding 13,2% dan 17,0% pada periode yang sama tahun lalu. Hal ini disebabkan kinerja perseroan yang semakin membaik dan telah berhasil diselesaikannya rights issue senilai Rp 3 triliun di bulan Juni 2017.

Perolehan LabaSementara itu, perseroan mencatat

laba bersih setelah pajak sebesar Rp 164 miliar. Perolehan tersebut dito-pang oleh penurunan biaya provisi sebesar 31% menjadi Rp 465 miliar dari Rp 670 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

“Perseroan juga menjaga kedisip-linan dalam pengelolaan biaya opera-sional, sehingga dapat dipertahankan pada level yang sama dengan tahun sebelumnya, terlepas dari berbagai investasi yang dilakukan perseroan untuk menunjang pertumbuhan bisnis dan tekanan faktor inflasi,” papar dia.

Ridha menjelaskan, pihaknya men-ingkatkan keunggulan teknologi dan jasa layanan termasuk kemampuan di digital banking. Sebagai pelopor dalam teknologi mobile banking dan mobile cash di pasar Indonesia, Bank Permata kembali memimpin inovasi di produk dan layanan melalui pelun-curan produk E-Bond yang pertama di pasar dan merupakan Bank Pertama yang memperkenalkan TouchID dan FaceID di PermataMobile Banking.

Sedangkan di perbankan syariah, Bank Permata secara konsisten mem-berikan produk dan layanan dengan terobosan inovatif seperti Layanan Haji Satu Atap dan PermataTabungan iB Haji. “tahun ini, kami melakukan

investasi pada sumber daya dan kar yawannya untuk menciptakan nilai bagi para nasabah dan pemangku kepentingan,” kata dia.

Hasil RUPSTAdapun dalam Rapat Umum Pe-

megang Saham Tahunan (RUPST), perseroan menyetujui laba bersih perseroan selama tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2017 sebesar Rp 748 miliar seluruhnya dibukukan sebagai laba ditahan, untuk memperkuat struktur permodalan perseroan.

RUPST juga menyetujui pen-gunduran diri Bianto Surodjo dari jabatannya sebagai direktur perseroan. Pengunduran diri Bianto Surodjo berlaku efektif setelah rapat ditutup, dengan catatan bahwa pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepen-uhnya atas pelaksanaan tugasnya untuk masa jabatan dari 1 Januari 2018 sampai dengan tanggal efektif pengunduran dirinya akan dibahas dalam RUPST perseroan yang akan dilaksanakan dalam tahun 2019.

Selain itu, perseroan juga menyetujui untuk memperpanjang masa jabatan David Allen Worth sebagai komisaris independen. Mengangkat Rahmat Waluyanto sebagai komisaris inde-penden, Dhien Tjahajani sebagai

direktur kepatuhan, dan Isdar Andre Marwan sebagai direktur.

Kemudian, menyetujui untuk me-netapkan Dar win Wibowo yang saat ini menjabat sebagai direktur menjadi direktur independen. Serta menyetujui untuk mengangkat kem-bali Muhamad Faiz sebagai ketua dewan pengawas syariah dan Jaih sebagai anggota dewan pengawas syariah.

Tahun ini, terdapat beberapa fokus bisnis perseroan, per tama mem-perkuat kapabilitas bisnis dan kinerja keuangan perseroan melalui pen-ingkatan pendapatan operasional, meningkatkan efisiensi dan produkt-ivitas serta pengendalian kerugian kredit melalui manajemen risiko yang baik.

“Kedua, membentuk keunggulan bisnis melalui sinergi usaha dengan pemegang saham utama. Ketiga, membangun enabler bisnis seperti menciptakan budaya kredit yang men-gutamakan pertumbuhan aset yang pruden, evaluasi desain dan layanan jaringan cabang (network) yang efisien dan efekif, digitalisasi proses untuk pelayanan dan pengalaman nasabah yang lebih baik serta menciptakan pelayanan nasabah kami yang lebih sederhana, cepat, dan andal,” papar Ridha.

24

Oleh Nida Sahara

JAKARTA – PT Bank Permata Tbk membukukan penyaluran kredit sebesar Rp 99,8 triliun per 31 Maret 2018, tumbuh 4,6% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 95,4 triliun. Pertumbuhan kredit ini dikontribusikan oleh seluruh segmen meliputi retail banking dan wholesale banking.

RABU 25 ApRil 2018

JAKARTA – PT Bank BNI Syariah mencetak laba ber-sih Rp 94,48 miliar pada triwulan I-2018, tumbuh 21,69% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 77,64 triliun.

Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo menjelaskan, pertumbuhan laba tersebut disokong oleh ekspansi pembiayaan yang didukung dengan kualitas pembiayaan masih terjaga. Di sisi lain, efisiensi operasional juga terus membaik.

“Dengan semangat ber-Hasanah pada tahun ini, kami bersyukur kinerja BNI Syariah triwulan pertama berjalan dengan baik. Hal ini juga ditandai dengan pencapaian aset BNI Syariah Maret 2018 sebesar Rp 38,54 triliun atau naik sebesar 29,07% dari Maret 2017, lebih tinggi dari pertumbuhan industri sebesar 7,32% (bank umum syariah/BUS only Februari 2018 secara year on year).

Dari sisi bisnis, BNI Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 23,75 triliun atau naik 11,70%. Komposisi pembiayaan Maret 2018 disumbang oleh segmen konsumer Rp 12,19 Triliun (51,3%), diikuti seg-men kecil dan menengah Rp 5,16 triliun (21,7%), segmen komersial Rp 4,58 triliun (19,3%), segmen mikro Rp 1,43 triliun (6,0%), dan Hasanah Card Rp 380,47 miliar (1,6%).

Dalam menyalurkan pembiayaan, BNI Syariah terus menjaga kualitas pembiayaan, di mana pada Maret 2018 rasio non performing financing (NPF) BNI Syariah se-besar 3,18%, di bawah rata-rata industri yang mencapai 5,21%. Selain pembiayaan, penghimpunan dana pihak ketiga mencapai Rp 32,95 triliun atau naik 27,66% dengan jumlah nasabah sebanyak 2,6 juta.

Pertumbuhan kinerja yang positif ini tidak lepas dari peran BNI sebagai induk perusahaan. Bentuk sinergi BNI Syariah dengan BNI di antaranya Syariah Chanel-ing Outlet (SCO), dalam hal ini nasabah diberikan kemudahan untuk dapat melakukan transaksi syariah di lebih dari 1.584 kantor cabang BNI serta diberikan kemudahan akses perbankan dan BNI Mobile Banking. Dalam hal kegiatan bisnis BNI Syariah bersama BNI In-corporated melaksanakan pembiayaan bersama (value chain financing) infrastruktur, bisnis haji dan umrah, serta event bersama seperti BNI Subsidiaries Expo, Java Jazz, dan Inacraft. (th)

JAKARTA – PT Bank DKI berhasil menyaurkan kredit mikro sebesar Rp 516 miliar hingga Maret 2018, tumbuh 58,76% dari periode sama tahun lalu sebesar Rp 325 miliar. Peningkatan ini didorong oleh ekspansi jaringan kantor Bank DKI di pasar-pasar DKI Jakarta.

Direktur Utama Bank DKI Kresno Sediarsi mengatakan, penambahan cabang perusahaan yang berlokasi di pasar pada tahun lalu cukup agresif. Bank DKI membuka 26 outlet se-hingga pada akhir 2017 jumlah outlet di pasar-pasar menjadi 37 outlet.

“Hal ini merupakan realisasi atas upaya Bank DKI dalam mendukung pengembangan segmen mikro,” kata Kresno dalam keterangan resmi yang diterima Investor Daily, Senin (23/4).

Sementara itu, dalam penyaluran kredit, perseroan juga memberikan layanan cash pick up dengan mo-bile collection yang bertujuan untuk memberikan kemudahan karena setiap angsuran yang para pedagang setorkan akan memiliki struk tanda terima yang sah dan tercatat pada sistem Bank DKI.

Bank DKI juga menjalin kerja sama pembiayaan dengan 62 lokbin dan loksem Binaan Dinas UMKM. Hal tersebut mendorong peningkatan

penyaluran kredit mikro yang tumbuh signifikan sebesar 103,70% menjadi Rp 426 miliar pada 2017 dari Rp 209 miliar pada 2016.

Sementara itu, sebagai upaya dalam mendukung pengembangan segmen mikro, Bank DKI menyalurkan kredit secara massal kepada 70 UMKM pemula binaan OK OCE dengan maksimal plafon kredit per debitur mencapai Rp 10 juta dengan tingkat bunga 7%.

Penyaluran kredit ini diberikan kepada peserta OK OCE yang sudah melewati enam tahapan dari tujuh tahapan Pasti Sukses yang mencakup pendaftaran (P1), pelatihan (P2), pendampingan (P3), perizinan (P4), pemasaran (P5), pelaporan keuangan (P6), dan akses permodalan (P7). “Dengan demikian, proses kredit ke-pada UMKM pemula binaan OK OCE tetap disalurkan dengan memenuhi prinsip kehati-hatian,” kata Kresno.

UMKM binaan OK OCE akan men-erima fasilitas kredit Monas Pemula yang merupakan solusi bagi pelaku UMKM yang baru merintis usahanya. Monas Pemula merupakan fasilitas kredit dengan bunga hanya 7% setara dengan bunga Kredit Usaha Rakyat yang telah ditetapkan pemerintah pada awal tahun ini. (ris)

RUPST CIMB NiagaPresiden Komisaris CIMB Niaga Dato’ Sri Nazir Razak (keempat kiri) berbincang dengan Komisaris Tengku Dato’ Sri Zafrul Tengku Abdul Aziz (kanan), Presiden Direktur Tigor M. Siahaan (ketiga kanan), Direktur Compliance, Corporate Secretary, and Legal Fransiska Oei (kedua kiri), dan Direktur Strategy and Finance CIMB Niaga Wan Razly (kedua kanan) di sela Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) CIMB Niaga di Jakarta, Selasa (24/4/2018). RUPST menyetujui pembagian dividen tunai setinggi-tingginya sebesar 20% atau setinggi-tingginya Rp595,5 miliar dari laba bersih CIMB Niaga tahun buku 2017. Dividen tunai tersebut akan dibayarkan pada 24 Mei 2018.

Investor Daily/IST

pusdok
Typewritten Text
25 April 2018, Investor Daily | Hal. 24