Runway Taxiway
-
Upload
eddie-lastfriend-nganjuk -
Category
Documents
-
view
82 -
download
7
description
Transcript of Runway Taxiway
-
DISAIN GEOMETRIK AIR FIELD
DISAIN GEOMETRIK DISAIN GEOMETRIK AIR FIELDAIR FIELD
-
Disain geometrik dari Airfield harusmemenuhi syarat :
- Efisien dalam operasional
- Fleksibel
- Potensial untuk pertumbuhan yad
- Memenuhi standar disain
- Memenuhi tingkat keselamatan
-
Dua standar disain yang sangat berpengaruh :
1. ICAO (International Civil Aviation Organization) Annex 14
2. FAA (Federal Aviation Administration) - USA
-
KLASIFIKASI LAPANGAN TERBANG (Menurut ICAO)
Tabel 9.1 hal 301 RN
-
KLASIFIKASI LAPANGAN TERBANG (Menurut FAA)
-
Airplane Reference Field Length :
Panjang minimum yang dibutuhkan pesawat untuktakeoff pada kondisi MTOW (Maximum Certificated Takeoff Weight), sea level, atmosfir standar, tidakada angin, runway datar
-
Penentu utama ukuran airfields :
1. Jumlah Runways
2. Orientasi Runways
3. Konfigurasi geometrik sistem Runways
4. Standar Dimensi
5. Area Ekstension
-
Empat hal yang sering menjadi kesalahandalam perencanaan & disain airfields :
1. Airfields yang berlebihan di tahap awal
2. Kurangnya integrasi & koordinasi dalamperencanaan antara berbagai elemen
3. Kurang memperhatikan dampak ekonomi daripilihan disain (misal : capital cost vs maintenance cost )
4. Tidak fleksibel dalam mengakomodasikan ekspansi
-
Penamaan Runways
Setiap runway dapat diidentifikasikan oleh 2 digit angka yang menunjukkan sudut magnetik azimut runway dalam 10 terdekat
Contoh : Satu sisi dari runway dengan azimut magnetik 224diberi nama Runway 22.Sisi berlawanan dari Runway 22 diberi nama Runway 04Nama runway menjadi Runway 04/22
-
Untuk 2 paralel Runway :
Menggunakan huruf R (untuk kanan) dan
L (untuk kiri) untuk membedakan kedua runways
Untuk 3 paralel runways :
Digunakan huruf R, L dan C (untuk runway tengah)
-
Untuk 4 paralel runways : 1 pasang dinamai dengan 10 terdekatnya 1 pasang yang lain dinamai dengan 10 berikutnya yang
terdekat.
Contoh : 1 pasang pertama 8L/26R dan 8R/26L1 pasang kedua 09L/27R dan 09R/27L
-
Elemen Dasar Runway :
Extended runway safety area
800
-
Structural Pavement : mendukung beban pesawat
Shoulder : menahan erosi dan mengakomodasi peralatanmaintenance & patroli
Safety Area (termasuk perkerasan, bahu dan area bebas, drained & graded) : harus mampu menampung peralatan2 dalam keadaan darurat (kebakaran, tergelincir, salju, dll)
Blast Pad : didisain untuk mencegah erosi di ujung runways akibat jet blast. Area ini bisa diperkeras, ataupun cukupdengan rumput.
Extended SafetyArea : merupakan ekstension dari safety area. Berfungsi untuk mengurangi kecelakaan akibatundershoots atau overruns
-
Standard Geometrik Runways (FAA)
-
Potongan Melintang Runway & Taxiway
-
Jarak Pandang & Profil Longitudinal
ICAO :
Harus ada jarak pandang bebas dari titik 10 ft di atas runway ke semua titik 10 ft di atasrunway dalam jarak paling sedikit 0.5 x panjang runway
-
Profil Longitudinal Runway
-
Panjang Runways
Faktor yang mempengaruhi panjang runways :
- Jenis pesawat
- Panjang perjalanan (length of trip)
- Cuaca, khususnya temperatur & angin
- Lokasi airport (terkait dengan obstacle)
- Karakteristik runway (kemiringan, jenis permukaan)
-
Panjang Runway harus dihitung secara detail dengan memperhatikan faktor2 di atas
Perkiraan kasar untuk panjang runway (untukdisain pesawat jet) : 2000 m 4000m . Bervariasiuntuk mengakomodasi pesawat regional & jarakpendek, hingga untuk pesawat jarak jauh.
-
TAXIWAYS
Penampang Melintang Taxiways
-
Disain Geometrik Taxiways (FAA)
-
Jarak Pandang Taxiways
ICAO :
Permukaan taxiway harus dapat terlihat padajarak 1000ft dari titik yang berada padaketinggian 10 ft di atas taxiway
-
Exit Taxiway
Fungsi :
Meminimasi runway occupancy pesawat
yang mendarat
High Speed Exits
Taxiway yang sudutnya 30.
Biasanya didisain untuk taxiway yang kecepatannya lebihtinggi dibandingkan exit taxiway lainnya.
-
Disain Geometrik High Speed Exits
-
High Speed Exit Taxiway
-
Lokasi Exit Taxiway
Lokasi Exit Taxiway tergantung pada :
1. Campuran jenis pesawat
2. Kecepatan saat mendarat
3. Kecepatan saat keluar runway
4. Dekselerasi pesawat (yg dipengaruhi oleh kondisipermukaan perkerasan)
5. Jumlah exits
6. Lokasi runway terhadap terminal
-
Jarak dari Threshold ke Exit Taxiway
SE = Touchdown Distance + D ,
dimana D = (VTD)2 (VE)2
2a
SE : Jarak dari threshold untuk mencapai exit speedTouchdown distances :jarak dari threshold ke titik
touchdown fixed utk jenis pesawat tertentu, yaituantara 1000 ft 1500 ft)
VTD : Touchdown Speed (ditentukan utk tiap jenispesawat, yaitu antara 60 knots 140knots)
VE : Exit Speed
-
IMAGINARY SURFACES
Digunakan untuk menentukan apakah suatu objek dapatdianggap sebagai penghalang/obstruction terhadapnavigasi udara
Penghalang (obstruction) terhadap navigasi udara :- Objek yang memasuki imaginary surfaces dianggapsebagai penghalang terhadap navigasi udara danharus dipindahkan.
- Penghalang dapat berupa terrain, pohon, antena, gedung,dll.
- Tertentu untuk tiap airport dan tiap runway
Ukuran Imaginary Surfaces tergantung pada jenisrunway (misal utilitasnya) dan jenis approach-nya(misal: visual, nonprecision instrument, precision instrument)
-
Metoda approach saat pesawat landing dibedakan atas :
1. VFR (Visual Flight Rules)Untuk approach menggunakan pendekatan visual (pilot)
2. IFR (Instrument Flight Rules)Approach mengunakan alat bantu instrumen, yaitudibantu dengan alat navigasi melalui air traffic control
-
IFR dibedakan atas :
1. Non Precision Instrument
Hanya menggunakan horizontal guidance
2. Precision Instrument
Memanfaatkan ILS (Instrument Landing System) atauPAR (Precision Approach Radar)
-
Imaginary Surface (FAA)
-
Keterangan :
Primary Surface :- Permukaan yang secara longitudinal berpusat padacenterline runway.
- Diperpanjang hingga 200ft diluar dari ujung runway
Horizontal Surface- Bidang datar, terdiri dari garis lurus & setengahlingkaran (yang berpusat di ujung2 primary surfaces)
- 150ft di atas elevasi airport
Conical Surface- Bidang miring (ke arah luar atas) dari tepi/kelilingHorizontal Surface
- Kemiringan 20 : 1- Jarak horizontal 4000ft.
-
Approach Surface- Permukaan yang secara longitudinal berpusat padacenterline yang diperpanjang / extended runway centerline
- Miring ke arah luar atas mulai dari tiap2 ujung Primary Surface.
Transitional Surfaces- Permukaan ekstension ke arah tegak lurus centerline runway dan centerline runway yang diperpanjang / extended runway centerline, ke arah luar atas
- Kemiringan 7 : 1, dari sisi Primary Surface dan dari sisiApproach Surfaces
-
Obstacle Limitation Surfaces (ICAO)