Rumus Marshall

6
Rumus2 Marshall Test a = % aspal terhadap batu Misal berat batu 1000 gr., berat aspal 50 gr. Maka kadar aspal terhadap batu X 100 % = 5.00 % b = % aspal terhadap campuran Untuk contoh sama seperti pada a, berat batu + aspal = 1000gr+50gr =1050gr Maka kadar aspal terhadap campuran c = Berat contoh uji dalam keadaan kering d = Berat contoh uji dalam keadaan jenuh ( setelah penimbangan didalam air contoh uji di lap sampai permukaannya kering, kemudian ditimbang ) e = Berat contoh uji di dalam air , contoh uji ditimbang dalam keadaan terendam air.( Sebelum dibaca berapa beratnya, contoh uji harus sudah terendam air antara 2 sampai 5 menit) f = Volume contoh uji, diperoleh dari selisih berat dalam keadaan jenuh dengan berat di dalam air ( d – e )

Transcript of Rumus Marshall

Rumus2 Marshall Test

Rumus2 Marshall Test

a = % aspal terhadap batu

Misal berat batu 1000 gr., berat aspal 50 gr. Maka kadar aspal terhadap batu

X 100 % = 5.00 %b = % aspal terhadap campuran

Untuk contoh sama seperti pada a, berat batu + aspal = 1000gr+50gr =1050gr

Maka kadar aspal terhadap campuran

c = Berat contoh uji dalam keadaan kering

d = Berat contoh uji dalam keadaan jenuh ( setelah penimbangan didalam air contoh uji di lap sampai permukaannya kering, kemudian ditimbang )

e = Berat contoh uji di dalam air , contoh uji ditimbang dalam keadaan terendam air.( Sebelum dibaca berapa beratnya, contoh uji harus sudah terendam air antara 2 sampai 5 menit)

f = Volume contoh uji, diperoleh dari selisih berat dalam keadaan jenuh dengan berat di dalam air ( d e )

g = Berat isi contoh uji, Berat contoh uji dalam keaadan kering dibagi dengan volume contoh uji ( )

h = Berat Jenis maksimum contoh uji, maksudnya bila dianggap bahwa volume contoh dihitung tanpa ada rongga udara

Dalam bahasa Inggris disebut Gmm (Gravity Mix Maximum)

Gmm =

BERAT JENIS AGREGAT EFEKTIF

Untuk memperoleh berat jenis agregat efektif harus dilakukan pengujian Gmm ( AASHTO T 209) terhadap campuran yang kadar aspalnya ditentukan dengan rumus untuk menghitung kadar aspal optimum suatu campuran beraspal, tergantung dari gradasi agregatnya.

% aspal = 0.035 ( % CA ) + 0.045 ( % FA ) + 0.18 ( % FF ) + K

Keterangan :

CA = Coarse Aggregate, agregat kasar yang berukuran diatas saringan no 8

FA = Fine Aggregate, agregat halus yang berukuran lewat saringan no 8 tertahan di saringan no 200

FF = Filler Fraction, Fraksi filer yang berukuran dibawah saringan no 200.

K = Konstanta berkisar antara 0.5 sampai 1.0 tergantung dari besar kecilnya penyerapan air pada agregat (biasa diambil 0.75)

Bila nilai Gmm dengan cara ini telah diperoleh, maka Gse (Berat jenis agregat efektif ) bisa dihitung dengan rumus:

Gse =

Selanjutnya nilai Gse ini dapat kita masukkan kedalam rumus untuk menghitung nilai Gmm pada kadar aspal yang sesuai dengan uji Marshall yang kita lakukan.( kolom h pada form uji Marshall ).

I = % rongga diantara butir agregat, biasa disebut VMA, Voids in Mix Aggregate.

VMA = 100 -

Keterangan : Berat isi contoh = kolom f

% agregat = 100 - % aspal total campuran

atau = 100 kolom b

J = % rongga terhadap campuran , biasa disebut VIM, Voids In Mix

Yaitu % rongga yang terdapat pada contoh uji tersebut.

VIM = 100 -

atau dari kolom yang sudah terisi dapat dihitung :

VIM = 100 -

K = % rongga terisi aspal, maksudnya bila VMA atau kandungan rongga diantara agregat dianggap 100% maka aspal mengisi berapa persennya.

Biasa juga disebut VFB. Voids Filled with Bitumen.

VFB =

Bila dihitung berdasar kolom yang sudah terisi maka dapat dipakai rumus:

K =

Pengujian selanjutnya, contoh uji direndam dalam air selama 30 menit pada temperatur 60C. Kemudian diuji stabilitas dan pelelehannya ( flow )

L = Pembacaan arloji stabilitas

M = Pembacaan arloji dikalikan dengan kalibrasi proving ring, karena setiap proving ring mempunyai nilai kalibrasi sendiri.Satuannya, kg

.

N = Tebal contoh uji Marshall yang standar adalah 63 mm bila kurang atau lebih maka harus dikoreksi dengan mengalikan nilai pada kolom m dengan menggunakan tabel koreksi stabilitas

.

O =Nilai kelelehan, dibaca langsung dari arloji kelelehan.Satuannya mm.

P = Hasil bagi Marshall biasa disebut Marshall Quotient Stabilitas dibagi flow. Atau n dibagi o satuannya kg/mm

Q = % aspal efektif, adalah aspal yang menyelimuti batuan

Langkah pertama untuk menghitung % aspal efektif kita harus menghitung % aspal yang terserap batuan dengan rumus :

% Penyerapan aspal =

100 x

EMBED Equation.3 x Bj.Aspal

Dari hasil diatas dapat dihitung % aspal efektif dengan rumus :

Pbe = % aspal - x % agregat

_1116784357.unknown

_1225440417.unknown

_1225440429.unknown

_1116784617.unknown

_1116785111.unknown

_1116784390.unknown

_1116783708.unknown

_1116783955.unknown

_1116784309.unknown

_1116783781.unknown

_1116783241.unknown

_1116783514.unknown

_1116783642.unknown

_1116783468.unknown

_1116742767.unknown