Web viewSiapa yang tidak iri melihat anak-anak sebaya dipeluk.. dibelai dan disayang orang tuanya...

17
Rumah yatim Al Maun Semoga Allah mempercepat penyelesaianny Bpk,Ibuk, Muslimin/Mat Bantulah Kami…. Sedikit Dari Bpk..Ibuk… Rumah Yatim Al “ Maun ” Jln. WR. Supratman No 3 Payakumbuh. Sumatera Barat PEMBANGUNAN RUMAH UNTUK ANAK YATIM

Transcript of Web viewSiapa yang tidak iri melihat anak-anak sebaya dipeluk.. dibelai dan disayang orang tuanya...

Rumah yatim Al Maun

Semoga Allah mempercepat penyelesaiann

Bpk,Ibuk, Muslimin/Mat

Bantulah Kami….Sedikit Dari Bpk..Ibuk…

Rumah Yatim Al “ Maun ”Jln. WR. Supratman No 3 Payakumbuh. Sumatera Barat

PEMBANGUNAN RUMAHUNTUK ANAK YATIM

PEMBANGUNAN RUMAH YATIM “ AL MAUN ”

PENGANTAR Tatapan matanya kosong…., senyumnya begitu hampa terkesan sangat dipaksakan dan raut wajahnya terlihat jauh lebih tua dari usia yang sebenarnya itulah kesan yang terlihat ketika pertama kali kita bersalaman dengan beberapa anak yatim yang kita jumpai. Kondisi itu bukan dibuat-buat oleh anak yatim dan anak terlantar itu tetapi tatapan mata yang pasrah tersebut merupakan cerminan dari rasa kesedihan rasa yang tak akan terobati jika tidak ada yang memperhatikan. Semua orang tau dan paham jika anak yatim itu punya banyak keterbatasan, semua orang tau bahwa anak yatim itu tidak punya orang tua dan mereka kurang dapat kasih sayang orang tua.. Tetapi kenapa tidak banyak diantara orang-orang yang tau tersebut yang mau mengambil tanggung jawab sebagai orang tua dari anak yatim itu.. ?? kenapa ?? padahal mereka mengetahuinya..?? Mungkin orang-orang yang tau tapi tidak peduli inilah orang-orang yang dikatakan Allah sebagai orang yang beragama tetapi mendustakan agamanya sebagaimana Allah tegaskan dalam firmanNya :

“Tahukah engkau orang yang mendustakan Agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. Maka celakalah bagi orang – orang yang sholat, (yaitu) orang – orang yang lalai dalam sholatnya, orang – orang yang berbuat riya’ dan enggan menolong dengan barang-barang berguna.” (Q.S. Almaun 1-7 )

Beberapa hal yang hilang dari anak yatim/anak terlantar Mari kita jujur melihat dengan jiwa yang jernih bahwa ada beberapa hal yang hilang dalam kehidupan anak yatim/terlantar diantaranya :

1. Kehilangan Harapan Masa Depan Bagaimana mereka mau punya masa depan yang jelas ? karena dari kecil sudah

tidak punya orang tua yang akan mengarahkan mereka untuk memiliki masa depan. Bagaimana anak yatim mau punya masa depan ? karena dari kecil mereka tidak punya jembatan yang akan mengantarkan mereka keseberang yang disebut masa depan. Tidak mungkin untuk menggapai puncak gunung yang begitu tinggi jika tidak didukung dengan persiapan dan bekal yang lengkap dengan kesiapan mental yang terlatih, tetapi bagi anak yatim yang tidak dapat perhatian dari mana mereka akan mendapatkan penjelasan apa itu yang disebut masa depan

2. Tidak punya keahlianUntuk menghadapi hidup dan kehidupan kedepan tidak bisa dihadapi

tanpa punya keahlian namun bagi mereka anak yatim siapa yang akan mengarahkan mereka untuk belajar dan mempunyai keahlian tersebut karena untuk hidup sehari hari saja terkadang tergantung dari belas kasihan tetangga. Untuk memiliki

keahlian/kepandaian tentu memerlukan biaya dan sarana agar seseorang bisa mampu punya satu keahlian sebagai bekal untuk hidup. Misalnya keahlian memperbaiki mobil (montir) tentu harus kursus montir kemudian magang dulu dibengkel mobil beberapa lama baru nantinya punya keahlian sebagai montir. Sementara bagi anak yatim siapa yang mengarahkan mereka untuk mendapatkan keahlian sesuai dengan bakat mereka sementara mereka dari kecil sudah kehilangan orang tua.

3. Asupan Gizi yang kurang memadai Jangan heran kalau kita melihat tubuh anak yatim itu kering terkadang kurus dan berpenampilan tidak menarik padahal mereka juga anak bangsa yang kita harapkan melanjutkan generasi berikutnya. Bagi mereka yang penting hanya perut kenyang saja tetapi apakah makanan yang dimakan tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan fisiknya yang sedang dalam pertumbuhan..? apakah mereka sudah memperoleh gizi ,buah-buahan dan sayur-sayuran yang cukup untuk kesehatan tubuh mereka ? Sementara untuk belajar dan melakukan aktifitas dengan baik diperlukan tubuh yang sehat. Mungkin hal ini masih belum memenuhi standar kesehatan yang disyaratkan tetapi hal ini wajar karena orang tua yang berkewajiban untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya sudah tidak ada lagi. Akankah kita tunggu mereka sampai kekurangan gizi ??

4. Kehilangan Belaian dan Kasih sayang yang Tulus Siapa yang tidak iri melihat anak-anak sebaya dipeluk.. dibelai dan disayang orang tuanya ketika sedang berlibur, bermain dan bercanda ria. Belaian kasih sayang ini sangat dibutuhkan oleh setiap insan yang punya jiwa. Tapi…bagi mereka yang ditinggal oleh orang tua semenjak kecil kapan mereka mendapatkan ini ?? “Kami ingin dipeluk..kami ingin disayang..kami ingin berpenampilan menarik..” ungkapan hati anak yatim ini hanya dapat diucapkannya lewat air mata yang mengalir diwajahnya. Mereka rindu dipeluk mereka ingin dibelai ingin disayang ingin dipuji tetapi kapankan ini bisa mereka dapatkan..?? Kalaulah bukan dari kita siapa lagi…..

.

DALIL / DASAR TENTANG ANAK YATIM DALAM al-Quran sebanyak 23 kali disebut perkataan ‘yatim’ dan penggunaan kata-kata yatim itu merujuk kepada kemiskinan dan kepapaan. Artinya mereka yang berada dalam golongan yatim (anak yatim) memerlukan perhatian dan pembelaan serta tanggung jawab dari kita semua / masyarakat agar mereka bisa belajar dengan tenang, hidup layak dan bisa bergembira seperti anak-anak lain yang mempunyai ayah atau ibu.

Begitu banyak ayat-ayat al-Qur’an menjelaskan tentang tanggung jawab kita / masyarakat agar memperhatikan dan memelihara anak yatim dari segi kejiwaan serta sosial kemasyarakatannya, dan kita dilarang untuk merendahkan, serta menghina kondisi mereka. Tetapi realitanya sudah berapa persen dari umat muslim yang mau peduli mengambil tanggung jawab sebagai orang tua dari sekian banyak anak yatim dan anak terlantar.

FIRMAN ALLAH TENTANG ANAK YATIM : “Tahukah kamu orang yang mendustakan agama itulah orang yang menghardik anak yatim dan tidak memberi makan orang miskin, maka celakalah bagi orang-orang yang sholeh yaitu orang-orang yang lalai dari sholatnya, orang-orang yang berbuat riya dan enggan menolong dengan barang berguna”. (QS. Al-Ma’un ayat 1-7)

Allah berfirman, artinya,“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin….” (QS. an-Nisa: 36).

Allah telah berfirman dalam kitab-Nya, artinya, “Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.”(QS. al-Baqarah: 83).

Allah berfirman,artinya, “Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang”(QS. ad-Dhuha: 9)

Allah berfirman, artinya, “Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin,”(QS. al-Baqarah 2:177)

“Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: “Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, …”. (Q.S. Al Baqarah, 2:215)“…Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakalah: “Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu bergaul dengan mereka, maka mereka adalah saudaramu; dan Allah mengetahui siapa yang membuat kerusakan dari yang mengadakan perbaikan….”. (Q.S. Al Baqarah, 2:220)

“Dan berikanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah balig) harta mereka, jangan kamu menukar yang baik dengan yang buruk dan jangan kamu makan harta mereka bersama hartamu. Sesungguhnya tindakan-tindakan (menukar dan memakan) itu, adalah dosa yang besar”. (Q.S. An Nisaa’, 4:2)

“Dan ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kawin. Kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas (pandai memelihara harta), maka serahkanlah kepada mereka harta-hartanya. Dan janganlah kamu makan harta anak yatim lebih dari batas kepatutan dan (janganlah kamu) tergesa-gesa (membelanjakannya) sebelum mereka dewasa. Barang siapa (di antara pemelihara itu) mampu, maka hendaklah ia menahan diri (dari memakan harta anak yatim itu) dan barangsiapa yang miskin, maka bolehlah ia makan harta itu menurut yang patut. Kemudian apabila kamu menyerahkan harta kepada mereka, maka hendaklah kamu adakan saksi-saksi (tentang penyerahan itu) bagi mereka. Dan cukuplah Allah sebagai Pengawas (atas persaksian itu). (Q.S. An Nisaa’, 4:6)

“Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)”. (Q.S. An Nisaa’, 4:10)

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, …,” (Q.S. An Nisaa 4:36)

“Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa…”. (Q.S. Al An’aam, 6:152)

“Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfaat) sampai ia dewasa dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya”. (Q.S. Al Israa’, 17 : 34)

“Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan”. (Q.S. Al Insaan, 76:8)

“Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rizkinya maka dia berkata: “Tuhanku menghinakanku”. Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya kamu tidak memuliakan anak yatim”. (Q.S. Al Fajr, 89 : 16-17)

“Tahukah kamu apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu? (yaitu) melepaskan budak dari perbudakan, atau memberi makan pada hari kelaparan, (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat, (Q.S. Al Balad, 90 : 12-15)

“Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan. Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang”. (Q.S. Adh Dhuhaa, 93:8-9)

“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, …”. (Q.S. Al Baqarah, 2 : 177)

“Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: “Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, …” . (Q.S. Al Baqarah, 2:215)“…Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakalah: “Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu bergaul dengan mereka, maka mereka adalah saudaramu; dan Allah mengetahui siapa yang membuat kerusakan dari yang mengadakan perbaikan….”. (Q.S. Al Baqarah, 2:220)

HADIS HADIS TENTANG ANAK YATIM :

Cukup banyak hadis yang membahas tentang anak yatim dimana ada 142 hadits yang terdapat pada 42 kitab hadits yang membahas tentang yatim diantaranya :

"Aku dan pemelihara anak yatim di surga seperti ini (dan beliau memberi isyarat dengan telunjuk dan jari tengahnya, lalu membukanya (HR. Bukhari, Turmudzi, Abu Daud)

 "Barangsiapa mengambil anak yatim dari kalangan Muslimin, dan memberinya makan dan minum, Allah akan memasukkannya ke surga, kecuali bila ia berbuat dosa besar yang tidak terampuni.( HR. Turmudzi)

Sebaik-baik rumah kaum muslimin ialah rumah yang terdapat di dalamnya anak yatim yang diperlakukan (diasuh) dengan baik, dan seburuk-buruk rumah kaum muslimin ialah rumah yang di dalamnya terdapat anak yatim tapi ia diperlakukan dengan buruk. (HR. Ibnu Mubarak)

 "Sesungguhnya, seorang laki-laki mengeluh kepada Nabi s.a.w., karena hatinya yang keras. Nabi s.a.w. berkata: -'Usaplah kepala yatim, dan berilah makan orang miskin'. (HR. Ahmad)

Anak yatim menangis, arasy berguncang. Sabda Tuhan: Demi keagungan-Ku, siapa saja yang menghiburnya dan menghentikan tangisannya, Aku pastikan baginya surga (Hadis Qudsi 208) ( 17/2/2010; 17:30:44)

Barangsiapa meletakan tangannya di atas kepala anak yatim dengan penuh kasih sayang, maka Allah akan menuliskan kebaikan pada setiap lembar rambut yang disentuh tangannya. (HR.Ahmad, Ath-Thabrani, Ibnu Hibban, Ibnu Abi Aufa)

Harta-benda anak yatim tidak terkena zakat sampai dia baligh. (HR. Abu Ya’la dan Abu Hanifah) Tidak disebut lagi anak yatim bila sudah baligh. (HR. Abu Hanifah)

Demi yang mengutus aku dengan hak, Allah tidak akan menyiksa orang yang mengasihi dan menyayangi anak yatim, berbicara kepadanya dengan lembut dan mengasihi keyatiman serta kelemahannya, dan tidak bersikap angkuh dengan apa yang Allah anugerahkan kepadanya terhadap tetangganya. Demi yang mengutus aku dengan hak, Allah tidak akan menerima sedekah seorang yang mempunyai kerabat keluarga yang membutuhkan santunannya sedang sedekah itu diberikan kepada orang lain. Demi yang jiwaku dalam genggamanNya, ketahuilah, Allah tidak akan memandangnya (memperhatikannya) kelak pada hari kiamat. (HR. Ath-Thabrani)

Barangsiapa menjadi wali atas harta anak yatim hendaklah dikembangkan dan jangan dibiarkan harta itu susut karena dimakan sodaqoh (zakat). (HR. Al-Baihaqi)

"Tidak mungkin seorang yatim ikut memakan jamuan makanan, lalu setan mendekati makanan itu"' (HR. Ath-Thabrani)

RUMAH YATIM “ AL MAUN ”

VISI :

1. Menciptakan Rumah kediaman bagi Anak Yatim dan Anak Terlantar yang nyaman, professional, amanah dalam pengelolaan dan pengasuhan

MISI - Membangun Rumah bagi anak Yatim dan anak

terlantar sebagai wadah sosial yang profesional dan dinamis

- Mendidik,mengajar serta melatih kemampuan anak yatim dan anak terlantar untuk mandiri dikemudian hari

- Mengembangkan potensi, kreatifitas dan kemampuan anak yatim dan anak terlantar

- Menumbuhkan jiwa enterprenership bagi anak yatim dan anak terlantar

- Menjadi fasilitator yang amanah antara kaum agniya dan kaum dhuafa

TUJUAN- Meningkatkan kualitas taraf hidup anak yatim

dan anak terlantar menuju hidup mandiri setelah mereka balih

SASARAN- Anak-anak yatim dan anak-anak terlantar

RENCANA SUSUNAN PENGURUSRUMAH YATIM “ AL MAUN “

PENDIRI :

1. H. Umar Ramali2. Ir. Adi Sutrisno3. Erlinawati. SE4. Hj. Rosmani. BA5. H. Erman6. Dr. Ir. H. M. Irnad, M. Sc7. Ir. H. Wardi Nazman, M. Sc Arch Eng

PEMBINA :

1. H. Umar Ramali2. H. Erman3. Hj. Rosmani. BA

PENGURUS INTI :

1. Ketua : Ir. H. Wardi Nazman, MSc Arch Eng2. Sekretaris : Amir, S.Pd3. Bendahara : Asrar,Dt.Lelo Anso Nan Kuniang,S.Pt4. Ketua Bid Kerjasama : Prof. DR. Ir. Helmi. MSc5. Ketua Bid Usaha / Bisnis : Ayu Trisna. SE. MSc6. Ketua Bid. Pendidikan : Drs. Dalius7. Ketua Bid Fisik & Prasarana : Jhonrizal. Amd8. Ketua Bid Keterampilan : Ir. Sepdi Paindayeri9. Ketua Bid Kesehatan : Drg. Hj. Mardhalena10. Ketua Bid. Log & R.Tangga : Drs. Amri Bahtiar

PENGAWAS :

1. Ir. Hj. Sevina Rozalen2. Alfian, SH

PENGGALIAN PONDASI

PEKERJAAN PONDASI

Masih adakah kata sayang untuk kami ?

“ Budi…Rini….kesini nak…kesini sayang… mari kita makan ”Ajakan dengan kata sayang yang begitu indah didengar..Tapi…sangat memilukan bagi kami…Kalimat itu sudah tidak pernah kami dengar lagiKalimat itu sangat mahal bagi kamiKata-kata sayang…hanya terdengar ketika kami belum paham apa itu sayang..Kata-kata sayang hanya pernah kami dengar ketika kami bayi

Tapi sekarang…Disaat kami sudah mengerti arti sayang… Disaat kami membutuhkan kasih sayang….Disaat kami rindu rasa sayang…Orang tua berpulang…Sentuhan sayang itu menghilang…hilang buat selamanya…

Ya Allah….engkau maha penyayang…Engkau katakan orang tua kami banyak…Mana mereka…siapa yang mau jadi orang tua kami…Kami rindu kasih sayang orang tua…Kami ingin pelukan mereka….Kami juga ingin punya masa depan seperti mereka yang suksesMasih adakah yang sayang dengan kami…

( Wandi Ronaza )