Rumah Sakit Khusus Lansia

9
RUMAH SAKIT KHUSUS LANSIA BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan kesehatan adalah suatu bagian integral pengembangan sumber daya manusia. Tujuannya adalah untuk mewujudkan kesejahteraan material dan spiritual yang merata bagi masyarakat Indonesia. Keberhasilan dari program kesejahteraan nasional sejauh ini juga berpengaruh pada berbagai sektor kehidupan salah satunya sektor kesehatan. Sebagai bukti keberhasilan di sektor kesehatan adalah berkurangnya angka rata-rata kesakitan dan kematian serta peningkatan rata-rata usia hidup penduduk di Indonesia (lebih dari 60 tahun). Usia lanjut adalah suatu kejadian yang pasti akan dialami oleh semua orang yang dikaruniai usia panjang. Hal ini menyebabkan terjadinya pergeseran peran masyarakat yang diakibatkan oleh meningkatnya usia yang semakin menua. Setiap individu usia lanjut sangat unik dan memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lainnya, dimana hal ini dilatarbelakangi oleh kehidupan di masa mudanya. Dengan peningkatan jumlah maupun proporsi usia lanjut dari jumlah penduduk, maka berdampak pada pengupayaan penyediaan kemudahan bagi kesejahteraan sosial usia lanjut. Fasilitas tersebut antara lain di bidang kesehatan, sosial dan rekreasi. Namun kenyataan yang terjadi adalah bahwa penyediaan fasilitas-fasilitas yang dilaksanakan akhir-akhir ini lebih banyak ditujukan pada konsumsi masyarakat usia produktif. Sejumlah bangunan komesial, hotel, pusat

Transcript of Rumah Sakit Khusus Lansia

Page 1: Rumah Sakit Khusus Lansia

RUMAH SAKIT KHUSUS LANSIA

BAB IPENDAHULUAN1.1. Latar BelakangPerkembangan kesehatan adalah suatu bagian integral pengembangansumber daya manusia. Tujuannya adalah untuk mewujudkan kesejahteraanmaterial dan spiritual yang merata bagi masyarakat Indonesia. Keberhasilan dariprogram kesejahteraan nasional sejauh ini juga berpengaruh pada berbagai sektorkehidupan salah satunya sektor kesehatan. Sebagai bukti keberhasilan di sektorkesehatan adalah berkurangnya angka rata-rata kesakitan dan kematian sertapeningkatan rata-rata usia hidup penduduk di Indonesia (lebih dari 60 tahun).Usia lanjut adalah suatu kejadian yang pasti akan dialami oleh semuaorang yang dikaruniai usia panjang. Hal ini menyebabkan terjadinya pergeseranperan masyarakat yang diakibatkan oleh meningkatnya usia yang semakin menua.Setiap individu usia lanjut sangat unik dan memiliki karakteristik yang berbedasatu sama lainnya, dimana hal ini dilatarbelakangi oleh kehidupan di masamudanya.Dengan peningkatan jumlah maupun proporsi usia lanjut dari jumlahpenduduk, maka berdampak pada pengupayaan penyediaan kemudahan bagikesejahteraan sosial usia lanjut. Fasilitas tersebut antara lain di bidang kesehatan,sosial dan rekreasi. Namun kenyataan yang terjadi adalah bahwa penyediaanfasilitas-fasilitas yang dilaksanakan akhir-akhir ini lebih banyak ditujukan padakonsumsi masyarakat usia produktif. Sejumlah bangunan komesial, hotel, pusatrekreasi dan perumahan dengan segala fasilitas yang ada saat ini, hampirseluruhnya memiliki desain untuk memenuhi kebutuhan kelompok masyarakatusia produktif yang dianggap lebih potensial secara ekonomi. Jarang ada fasilitasyang fungsi dan desainnya memperhatikan kebutuhan warga lansia. Padahalsecara umum jumlah lansia yang membutuhkan fasilitas umum untuk menunjangkehidupan sehari-hari semakin meingkat pula.Fasilitas umum yang sangat dibutuhkan oleh kelompok lansia ini adalahsebuah fasilitas kesehatan, yaitu suatu fasilitas yang menyediakan pelayanan dibidang kesehatan. Mengingat bahwa para lansia pasti mengalami penurunanfungsi kerja tubuh maupun pikiran, maka sebenarnya para lansia inimembutuhkan suatu perawatan khusus untuk penyakit yang dideritanya.

Page 2: Rumah Sakit Khusus Lansia

II. UPAYA PEMBINAAN DAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUTA. Pengertian-PengertianUpaya kesehatan usia lanjut adalah upaya kesehatan paripurna dasar danmenyeluruh dibidang kesehatan usia lanjut yang meliputi peningkatan kesehatan,pencegahan, pengobatan dan pemulihan. Tempat pelayanan kesehatan tersebut bisadilaksanakan di Puskesmas- Puskesmas ataupun Rumah Sakit serta Panti- panti daninstitusi lainya. Tekhnologi tepat guna dalam upaya kesehatan usia lanjut adalahtekhnologi yang mengacu pada masa usia lanjut setempat, yang didukung olehsumber daya yang tersedia di masyarakat, terjangkau oleh masyarakat diterima olehmasyarakat sesuai dengan azas manfaat.Peran serta masyarakat dalam upaya kesehatan usia lanjut adalah peranserta masyarakat baik sebagai pemberi peJayanan kesehatan maupun penerimapelayanan yang berkaitan dengan mobilisasi sumber daya dalam pemecahanmasalah usia lanjut setempat dan dalam bentuk pelaksanan pembinaan danpengembangan upaya kesehatan usia lanjut setempat.B. Tujuan Dan Sasaran Pembinaan :1. Tujuan UmumMeningkatakan derajat kesehatan dan mutu kehidupan untuk mencapai masa tuayang bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan masyakat sesuaidengan keberadaannya dalam strata kemasyarakatan.2. Tujuan Khusus- Meningkatkan kesadaran pada usia lanjut untuk membina sendiri kesehatannya.- Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat termasuk keluarganyadalam menghayati dan mengatasi kesehatan usia lanjut.- Meningkatkan jenis dan jangkauan kesehatan usia lanjut.- Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan usia lanjut.3. Sasaran pembinaan Secara Langsung- Kelompok usia menjelang usia lanjut ( 45 -54 tahun ) atau dalam virilitas dalamkeluarga maupun masyarakat luas.- Kelompok usia lanjut dalam masa prasenium ( 55 -64 tahun ) dalam keluarga,organisasi masyarakat usia lanjut dan masyarajat umumnya.- Kelompok usia lanjut dalam masa senescens ( >65 tahun ) dan usia lanjut denganresiko tinggi ( lebih dari 70 tahun ) hidup sendiri, terpencil, hidup dalam panti,penderita penyakit berat, cacat dan lain-lain.4. Sasaran Pembinaan Tidak Langsung- Keluarga dimana usia lanjut berada.- Organisasi sosial yang bergerak didalam pembinaan kesehatan usia lanjut.- Masyarakatluas.C. Pelayanan Kesehatan Dan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Usia LanjutPelayanan usia lanjut ini meliputi kegiatan upaya-upaya antara lain:a. Upaya promotif, yaitu menggairahkan semangat hidup bagi usia lanjut agarmereka tetap dihargai dan tetap berguna baik bagi dirinya sendiri, keluargamaupun masyarakat. Upaya promotif dapat berupa kegiatan penyuluhan, dimanapenyuluhan masyarakat usia lanjut merupakan hal yang penting sebagaipenunjang program pembinaan kesehatan usia lanjut yang antara lain adalah :

- Kesehatan dan pemeliharaan kebersihan diri serta deteksi dini penurunankondisi kesehatannya, teratur dan berkesinambungan memeriksakankesehatannya ke puskesmas atau instansi pelayanan kesehatan lainnya.- Latihan fisik yang dilakukan secara teratur dan disesuaikan dengankemampuan usia lanjut agar tetap merasa sehat dan segar.- Diet seimbang atau makanan dengan menu yang mengandung gizi seimbang.- Pembinaan mental dalam meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang MahaEsa- Membina ketrampilan agar dapat mengembangkan kegemaran atau hobinyasecara teratur dan sesuai dengan kemampuannya.- Meningkatkan kegiatan sosial di masyarakat atau mengadakan kelompoksosial.- Hidup menghindarkan kebiasaan yang tidak baik seperti merokok, alkhohol,

Page 3: Rumah Sakit Khusus Lansia

kopi , kelelahan fisik dan mental.- Penanggulangan masalah kesehatannya sendiri secara benarb. Upaya preventif yaitu upaya pencegahan terhadap kemungkinan terjadinyapenyakit maupun kompilikasi penyakit yang disebabkan oleh proses ketuaan.Upaya preventif dapat berupa kegiatan :- Pemeriksaan kesehatan secara berkala dan teratur untuk menemukan secaradini penyakit-penyakit usia lanjut- Kesegaran jasmani yang dilakukan secara teratur dan disesuaikan dengankemampuan usia lanjut serta tetap merasa sehat dan bugar.- Penyuluhan tentang penggunaan berbagai alat bantu misalnya kacamata, alatbantu pendengaran agar usia lanjut tetap dapat memberikan karya dan tetapmerasa berguna- Penyuluhan untuk pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaanpada usia lanjut.- Pembinaan mental dalam meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang MahaEsac. Upaya kuratif yaitu upaya pengobatan pada usia lanjut dan dapat berupakegiatan:- Pelayanan kesehatan dasar- Pelayanan kesehatan spesifikasi melalui sistem rujukand. Upaya rehabilitatif yaitu upaya mengembalikan fungsi organ yang telah menurun.Yang dapat berupa kegiatan :- Memberikan informasi, pengetahuan dan pelayanan tentang penggunaanberbagai alat bantu misalnya alat pendengaran dan lain -lain agar usia lanjutdapat memberikan karya dan tetap merasa berguna sesuai kebutuhan dankemampuan. .- Mengembalikan kepercayaan pada diri sendiri dan memperkuat mentalpenderita- Pembinaan usia dan hal pemenuhan kebutuhan pribadi , aktifitas di dalammaupun diluar rumah.- Nasihat cara hidup yang sesuai dengan penyakit yang diderita.- Perawatan fisio terapi.Disamping upaya pelayanan diatas dilaksanakan yang tidak kalah pentingadalah penyuluhan kesehatan masyarakat yang merupakan bagian integral daripadasetiap program kesehatan. Adapaun tujuan khusus program penyuluhan kesehatanmasyarakat pada usia lanjut ditujukan kepada :

- Kelompiok usia lanjut itu sendri- Kelompok keluarga yang memiliki usia lanjut- Kelompok masyarakat lingkungan usia lanjut- Penyelenggaraan kesehatan- Lintas sektoral ( Pemerintah dan swasta )Sedangkan penyuluhan kesehatan masyarakat ads usia lanjut terdiri dari :1. Komponen Penyebarluasan Informasi kesehatan dengan melakukan kegiatan :- Mengembangkan, memproduksi dan menyebarluaskan bahan-bahan penyuluhankesehatan masyarakat usia lanjut.- Meningkatkan sikap, kemampuan dan motivasi petugas puskesmas dan rujukanserta masyarakat di bidang kesehatan masyarakat usia lanjut.- Melengkapi puskesmas den rujukannya dengan sarana den bahan penyuluhan.- Meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak termasuk media masa agarpesan kesehatan masyarakat usia lanjut menjadi bagian integral.- Meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat umum den kelompok khususseperti daerah terpencil, transmigrasi dan lain-lain.- Melaksanakan pengkajian den pengembangan serta pelaksanaan tekhnologi tepatguna dibidang penyebarluasan informasi.- Melaksanakan evaluasi secara berkala untuk mengukur dampak sertameningkatkan daya guna dan hasil guna penyuluhan.- Menyebarluaskan informasi secara khusus dalam keadaan darurat seperti wabah,bencana alam, kecelakaan.

Page 4: Rumah Sakit Khusus Lansia

2. Komponen pengembangan potensi swadaya masyarakat di bidang kesehatandengan kegiatan antara lain:- Mengembangkan sikap, kemampuan dan motivasi petugas Puskesmas danpengurus LKMD dalam mengembangkan potensi swadaya masyarakat di bidangkesehatan.- Melaksanakan kemampuan dan motivasi terhadap kelompok masyarakattermasuk swasta yang melaksanakan pengembangan potensi swadayamasyarakat dibidang kesehatan usia lanjut secara sistematis danberkesinambungan.- Mengambangkan, memporoduksi dan menyebarluaskan pedoman penyuluhankesehatan usia lanjut untuk para penyelenggaraan penyuluhan, baikpemerintah maupun swasta.3. Komponen Pengembangan Penyelengaraan penyuluhan dengan kegiatan :- Menyempurnakan kurikulum penyuluhan kesehatan usia lanjut di sekolahsekolahkesehatan.- Melengkapi masukan penyuluhan pada usia lanjut.- Menyusun modul pelatihan khusus usia lanjut untuk aparat diberbagai tingkat.Adapun langkah-langkah dari penyuluhan yang perlu diperhatikan adalah sebagaiberikut:- Perencanaan sudah dimulai dengan kegiatan tersebut diatas dimana masalahkesehatan, masyarakat usia lanjut dan wilayahnya jelas sudah diketahui.- Pelaksanaan penyuluhan kesehatan masyarakat usia lanjut harus berdaya gunaserta berhasil guna.- Merinci tujuan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang yangharus jelas, realisis dan bisa diukur.- Jangkauan penyuluhan harus dirinci, pendekatan ditetapkan dan dicapai lebihobjektif, rasional hasil sasarannya.- Penyusunan pesan-pesan penyuluhan.- Pengembangan peran serta masyarakat, kemampuan penyeleggaranan benarbenartepat guna untuk dipergunakan.

- Memilih media atau saluran untuk mengembangkan peran serta masyarakatdan kemampuan penyelenggaranan.Dengan langkah-langkah rencana penyuluhan beserta semua sumber daya dantemuan yang diperoleh, dilaksanakan upaya penyuluhan dengan menyusun,menyepakati dan menjelankan suatu jadwal pelaksanaan kegiatan yang jelas denganmenguraikan kapan ( waktu ) dimana ( tempat ),dan siapa ( kelompok sasaran ) ,bagaimana ( metode dan media ), apa (pesan-pesan ).D. Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Dasar Usia LanjutYang dimaksud dengan asuhan keperawatan adalah bantuan bimbinganpenyuluhan, pengawasan atau perlindungan yang diberikan oleh seorangperawat/bidan untuk memenuhi kebutuhan pasien atau kelompok. Pada usia lanjutditemukan berbagai masalah secara individu. Prinsip pemberian asuhan keperawatanberdasarkan kebutuhan pasien atau kelompok.Asuhan keperawatan dapat diberikan di rumah maupun institusi ( panti danpuskesmas ) dan dapat dilakukan oleh keluarga atau petugas panti yang telahdilatih.Asuhan keperawatan dasar bagi kelompok usia lanjut ditujukan kepada :- Kelompok yang masih aktif dimana mereka yang keadaan fisiknya masih mampubergerak tanpa bantuan orang lain sehingga kebutuhan sehari-hari dapatdilaksanakan sendiri. Walaupun demikian periu mendapat bimbingan danpengawasan untuk mencegah terjadinya faktor resiko tinggi agar tidakmempecepat ketergantungan dengan orang lain. Adapun bimbingan danpengawasan berupa kebersihan perorangan , kebersihan lingkungan, makanan dankesegaran jasmani.- Kelompok usia lanjut pasif yang keadaan fisiknya memerlukan banyak pertolonganorang lain. Yang harus diperhatikan pada usia lanjut yang tinggal di tempat tiduradalah kebersihan perorangan, lingkungan, makanan, mencegah decubitus.

Page 5: Rumah Sakit Khusus Lansia

V. PENUTUPJumlah usia lanjut yang meningkat saat ini akan mempengaruhi berbagaiaspek kehidupan baik fisik, mental maupun sosial ekonomi. Untuk itu perlupengkajian masalah usia yang lebih mendasar agar tercapai tujuan pembinaankesehatan usia yaitu mewujudkan derajat kesehatan serta optimal.Dalam peningkatan peranan serta masyarakat dapat dilaksanan denganbentuk penyuluhan kesehatan yang melibatkan masyarakat dalam perencanaan,pelaksanan dan penilaian upaya kesehatan usia lanjut dalam rangka menciptakankemadirian masyarakat.

PenutupMenjadi tua dan lemah adalah siklus hidup yang akan di lalui oleh semua manusia, pada fase ini kondisi fisik dan akal bisa dikatakan kembali seperti anak-anak. Memberikan perawatan untuk Lansia selain harus telaten, sabar dan penuh kasih sayang, hal yang membuat berbeda dengan perawatan lain adalah rasa hormat yang harus kita tunjukkan, karena orang yang kita rawat memiliki pengalaman dan usia yang jauh diatas kita.

Perawatan Lansia bukanlah hal baru di Indonesia, saat ini dapat kita temui beberapa fasilitas panti jompo yang dikelola oleh Departemen Sosial atau swasta. Kualitas pelayanan, jenis pelayanan dan jangkauan oleh Lansia adalah hal penting yang harus kita tingkatkan, agar tujuan meningkatnya kualitas hidup Lansia (Quality of Live/ QOL) dapat dicapai.

Penulis : Dwi Nurviyandari Kusuma Wati, Mahasiswa program Community Nursing, School of Health Sciences, Medicine Faculty, Kagoshima University.

Tinjauan pustaka

Jurnal : UPAYA PEMBINAAN DAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUTAsfriyati, SKM, MKesFakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas Sumatera Utara

Pelayanan kesehatan lansia berbasis rumah sakit (Hospital Based Geriatric Service)

Pelayanan Kesehatan LansiaLatar BelakangStieglietz, 1964 :1.    Penyakit  yang bersifat multipatologik atau mengenai multi organ/degeneratif 2.    Penyakit biasanya bersifat kronis, cenderung menyebabkan kecacatan lama sebelum terjadi kematian 3.    Biasanya mengandung komponen psikologi dan sosial Brocklehurst dan Allen , (1987) :4.    Usia lanjut lebih sensitif terhadap penyakit akut Prinsip Pelayanan kesehatan Lansia1.    Holistik a.     Seorang penderita lansia harus dipandang sebagai manusia seutuhnya, meliputi lingkungan kejiwaan (psikologik), sosial, dan ekonomi b.    Vertikal : pemberi pelayanan harus dimulai di masyarakt sampai ke pelayanan rujukan tertinggi yaitu rumah sakit yang mempunyai sub-spesialis geriatri c.    Horizontal : Pel Kes harus merupakan bagian dari pelayanan kesejahteraan lansia secara menyeluruh, lintas sektoral dengan dinas/lembaga terkait dibidang kesejahteraan, misal, agama, pendidikan, kebudayaan dan dinas sosial d.    Harus mencakup aspek preventif, promotif,kuratif dan rehabilitatif 2. Tata kerja dan tata laksana secara tim a.    Multi disipliner dalam mencapai pelayanan geriatri yang di laksanakan Komponen utama (dokter, pekerja sosio medik, perawat ) ditambah dengan tenaga rehabilitasi medik (Fisiotherapi, terapi okupasi, terapi wicara, psikolog/psikiater, farmasi, ahli gizi)Pelaksanaan

Page 6: Rumah Sakit Khusus Lansia

1.    Pelayanan kesehatan lanjut usia di masyarakat (Community based geriatric service)a.    Mendayagunakan dan mengikutsertakan masyarakat termasuk para lansianya b.    Puskesmas, dokter praktek swasta merupakan tulang punggung layanan tingkat ini c.    Puskesmas berperan dalam membentuk klub/kelompok lanjut usia    2. Pelayanan kesehatan lansia di masyarakat berbasis rumah sakit (Hospital based community geriatric service)a.     Pada layanan tingkat ini, RS bertugas membina lansia baik langsung atau tidak langsung melalui pembinaan pada puskesmas di wilayah kerjanya “Transfer of Knowledge”berupa lokakarya, simposium, ceramah.b.    Rumah sakit harus selalu bersedia bertindak sebagai rujukan dari layanan kesehatan yang ada di masyarakat. 3. Layanan kesehatan lansia berbasis Rumah Sakit (Hospital Based Geriatric Service) a. RS menyediakan berbagai layanan bagi para lanjut usia dari yang sederhana (poliklinik lansia) sampai pada yang maju ( bangsal akut, klinik siang terpadu “nursing hospital”, bangsal kronis dan atau panti werdha “nursing home”     Tingkatan-tingkatan pelayanan yang diberikan berdasar kemampuan RS dibagi :1.    Tingkat sederhana : hanya menyediakan layanan poliklinik lanjut usia 2.    Tingkat sedang : Layanan diberikan selain poliklinik jg siang terpadu (day hospital)3.    Tingkat lengkap : sama seperti layanan tingkat sederhana ditambah pengadaan bangsal lansia dengan penyakit akut 4.    Tingkat paripurna : diberikan semua jenis layanan yang ada pada tingkat lengkap ditambah dengan bangsal lansia dengan penyakit kronis Prinsip Dasar Penanganan Rehabilitasi Medik Pada Lansia1.    Penanganan berdasarkan penyakit yang mendasari 2.    Hindari komplikasi immobilitas 3.     Memperlihatkan dan meningkatkan motivasi dan faktor psikologik 4.    Berikan dorongan untuk mobilisasi 5.    Cegah isolasi sosial Program- program yang dapat diberikan untuk para lansia1.    Program fisiotherapi :a.    Alih baring (untuk mencegah timbul dekubitus)b.    Latihan aktif dan pasif untuk anggota gerak c.    Latihan bangun, duduk, berdiri sendiri d.    Latihan jalan sendiri 2.    Program Okupasi terapi a.    Latihan makan dan minum sendiri b.    Latihan memakai baju sendiri c.    Latihan menyisir rambut sendiri d.    Latihan mandi/toileting sendiri e.    Latihan membersihkan tempat tidur/lingkungan sendiri 3.    Program terapi wicara :a.     Mengajak berkomunikasi baik dengan bicara maupun isyarat 4.    Program ortotis-prostetis a.    Mengevaluai kondisi kamar mandi/jamban, apakah perlu di modifikasi bentuk, pegangan dsb b.    Mengevaluasi kondisi rumah, apakah ada tangga dirumah, perlu pegangan c.    Mengevalusi apakah perlu alat bantu untuk mobilisasi        5.    Program psikoterapi :a.    Mengevaluasi keadaan lansia sehari-hari, apakah sulit tidur, sedih tidak mau berkomunikasi, tidak mau minum obat, tidak mau makan, tidak mau latihan dsb b.    Memberikan motivasi semangat hidup Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Memberikan Pelayanan Kesehatan Bagi Lansia1.    Populasi lansia merupakan populasi yang heterogen (Aspek kesehatan, segi psikologik, sosial dan ekonomi)2.    Jenis pelayanan yang dibutuhkan sangat bervariasi (Fisik, psikis, sosial dan ekonomi)