RUMAH SAKIT ANAK kelas C - Universitas Mercu Buana

13
67 RUMAH SAKIT ANAK KELAS C “CHILDREN’S SPACE” RENI RETNOWATI_ 41206010022_ARSITEKTUR’62 BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar perancangan yaitu children’s space/ruang untuk anak dimana tema ini memberikan arah/hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam mendesain sebuah tempat untuk anak-anak yang dibuat melalui sudut pandang anak terhadap ruang, karena view anak terhadap persepsi ruang berbeda dengan orang dewasa, sehingga Rumah Sakit Anak yang dirancang akan sesuai untuk anak-anak. Tema children’s space/ruang untuk anak memiliki kriteria yang dibedakan atas: Teritorial: batas-batas di dalam sebuah ruangan yang dibuat oleh anak-anak baik batas nyata ataupun semu. Usia: perbedaan usia pada anak berpengaruh pada aktifitas yang nantinya akan mempengaruhi dalam kebutuhan dan desain ruang. Gambar: - Infant & Toddler Spaces-Design for a quality classroom - Children’s Space-Mark Dudek Permainan anak: memberikan penjelasan tentang kriteria ruang yang dibutuhkan untuk permainan tersebut dan apa akibatnya terhadap pertumbuhan anak baik fisik maupun mental. Gambar: - http///www.supercoolbaby.com - Children’s Space-Mark Dudek Skala: hanya diterapkan pada furnitur yang digunakan oleh anak-anak, sedangkan skala ruangang mengikuti skala standar orang dewasa karena anak-anak dalam pergerakannya masih membutuhkan bantuan dan pengwasan orang dewasa. Gambar: Anne Gummerson Photography Gambar: Infant & Toddler Spaces- Design for a quality classroom

Transcript of RUMAH SAKIT ANAK kelas C - Universitas Mercu Buana

Page 1: RUMAH SAKIT ANAK kelas C - Universitas Mercu Buana

67 

RUMAH SAKIT ANAK KELAS C “CHILDREN’S SPACE” 

 

RENI RETNOWATI_ 41206010022_ARSITEKTUR’62 

 

BAB V

KONSEP PERANCANGAN

5.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar perancangan yaitu children’s space/ruang untuk anak dimana tema ini

memberikan arah/hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam mendesain sebuah

tempat untuk anak-anak yang dibuat melalui sudut pandang anak terhadap ruang,

karena view anak terhadap persepsi ruang berbeda dengan orang dewasa, sehingga

Rumah Sakit Anak yang dirancang akan sesuai untuk anak-anak.

Tema children’s space/ruang untuk anak memiliki kriteria yang dibedakan atas:

Teritorial: batas-batas di dalam sebuah

ruangan yang dibuat oleh anak-anak

baik batas nyata ataupun semu.

Usia: perbedaan usia pada anak

berpengaruh pada aktifitas yang

nantinya akan mempengaruhi dalam

kebutuhan dan desain ruang.

Gambar: - Infant & Toddler Spaces-Design for a quality

classroom - Children’s Space-Mark Dudek 

Permainan anak: memberikan

penjelasan tentang kriteria ruang yang

dibutuhkan untuk permainan tersebut

dan apa akibatnya terhadap

pertumbuhan anak baik fisik maupun

mental.

Gambar: - http///www.supercoolbaby.com - Children’s Space-Mark Dudek 

Skala: hanya diterapkan pada furnitur

yang digunakan oleh anak-anak,

sedangkan skala ruangang mengikuti

skala standar orang dewasa karena

anak-anak dalam pergerakannya masih

membutuhkan bantuan dan pengwasan

orang dewasa.    

Gambar: Anne Gummerson Photography

Gambar: Infant & Toddler Spaces-Design for a quality classroom 

Page 2: RUMAH SAKIT ANAK kelas C - Universitas Mercu Buana

68 

RUMAH SAKIT ANAK KELAS C “CHILDREN’S SPACE” 

RENI RETNOWATI_ 41206010022_ARSITEKTUR’62 

 

 

Area transisi/ruang perantara: untuk

menghilangkan pembagian yang tajam

antara arrea-area dengan teritorial

claims. 

  

Kebisingan: membantu pengaturan

ruang berdasarkan tingkat kebisingannya

sehingga diperoleh ruang yang nyaman

untuk anak-anak.   

View: memberikan perluasan

penglihatan untuk anak-anak terhadap

lingkungan di sekitarnya, baik saat dia

dihospitalisasi atau tidak.   

Warna: warna triad pada ruang publik

dan ruang rawat inap dapat membentuk

keselarasan yang kaya akan warna dan

sesuai untuk anak-anak, sedangkan

warna untuk ruang-ruang dengan fungsi

khusus mengikuti asas warna pada

rumah sakit.

 

Pencahayaan: dasar-dasar

pencahayaan yang sesuai dengan usia

dan kegiatan anak dan pencahayaan

yang berhubungan dengan ruang-ruang

di rumah sakit.  

Ruang yang dapat dihuni diantara benda-benda: menambahkan ruang

bukan pada hanya pada ruang yang

terlihat jelas tetapi juga pada ruang yang

tidak diperhatikan karena anak-anak

lebih memperhatikan dan menggunakan

ruang seperti itu dibandingkan dengan

orang dewasa.

 

Gambar: Boston Children’s hospital

Gambar: Lesson for Students in Architecture – Herman Hertzberger

Gambar: Boston Children’s hospital

Gambar: Lesson for

Students in

Architecture –

Herman

Hertzberger

Gambar: Lesson for Students in Architecture – Herman Hertzberger

Page 3: RUMAH SAKIT ANAK kelas C - Universitas Mercu Buana

69 

RUMAH SAKIT ANAK KELAS C “CHILDREN’S SPACE” 

 

RENI RETNOWATI_ 41206010022_ARSITEKTUR’62 

 

5.2 Konsep Tapak

Pencapaian dan Sirkulasi

- Main entrance terletak di Jl. Puri Indah

Raya karena tingkat lalu lintasnya rendah.

- Entrance pejalan kaki berada di Jl. Puri

Indah Raya dan di jalan sekunder, agar

memudahkan bagi pejalan kaki yang ingin

langsung ke UGD tanpa harus masuk lebih

dulu ke Main Entrance atau pun

sebaliknya.

- Entrance UGD berada di jalan sekunder

karena lalu lintas di jalan itu masih sepi

sehingga waktu pencapaian ambulan dari rumah sakit ke tempat lain ataupun

sebaliknya dapat lebih cepat.

- Entrance service terletak di jalan sekunder karena letak bangunan service dan tempat

sampah termasuk STP berada di belakang bangunan, sehingga pencapaian kendaraan

service menuju tempat tersebut lebih cepat jika melewati jalan sekunder. Perletakan

entrance service di area tersebut agar kendaraan service yang keluar masuk area

rumah sakit tidak terlalu terlihat oleh pengunjung atau pun pasien.

Matahari, Vegetasi dan Kebisingan

- Vegetasi yang ada di dalam tapak, ditata kembali dan

area yang tidak terdapat vegetasi ditanami pepohonan

agar tapak lebih teduh. Bagian tengah tapak dijadikan

taman untuk play ground dan healing environtmen bagi

pasien dan pengunjung.

- Vegetasi di sisi tapak berupa pepohonan sebagai buffer

untuk meminimalisir kebisingan dan polusi.

- Area playground terlindung dari panas matahari dan

hujan karena tertutup bangunan dan atap kaca. Sinar

matahari hanya masuk dari atap kaca dan sisi

playground.

- Semua kamar pasien di unit rawat inap mendapatkan cahaya matahari dan semuanya

berorientasi utara-selatan

View - View berorientasi ke dalam lingkungan rumah sakit, yang menjadi vocal point adalah

Page 4: RUMAH SAKIT ANAK kelas C - Universitas Mercu Buana

70 

RUMAH SAKIT ANAK KELAS C “CHILDREN’S SPACE” 

 

RENI RETNOWATI_ 41206010022_ARSITEKTUR’62 

 

playground semi tertutup di bagian tengah bangunan. Sehingga tempat pertama yang

dilihat pasien dan pengunjung bukan deretan lapangan parkir tetapi taman dan

playground.

- Pemisahan bangunan menyebabkan pasien rawat jalan dan pasien rawat inap tidak

melihat pemandangan yang ada di UGD (mobil ambulan, mobil jenazah, pasien yang

dibawa dalam keadaan luka) ataupun tempat service (mobil sampah, mobil pengangkut

limbah).

- Terdapat dinding setinggi 2m di sepanjang sirkulasi bangunan ugd dan service agar

mobil ambulan dan mobil service tidak terlihat oleh pasien poliklinik yang berada di

playground lantai dasar.

Sirkulasi Horizontal Denah Lantai Dua

KORIDOR STAFF

POLIKLINIK

LAB & RADIOLOGI, FISIOTERAPI

ADMIN & RUJUKAN

- Terdapat cabang unit Administrasi pada

poliklinik dan UGD, hal ini ditujukan untuk

efisiensi waktu. Sedangan Unit Administrasi

Utama berada di lantai dasar dekat dengan

Unit Administrasi, untuk mempermudah

urusan administrasi terhadap semua barang-

barang yang keluar dan masuk rumah sakit

anak.

- Terdapat jembatan penyeberangan yang

menghubungkan UGD dengan bangunan

poliklinik untuk mempermudah pencapaian

staf/dokter maupun pasien dari unit rawat

inap ke UGD.

- Terdapat koridor pasien dan koridor staff.

Pemisahan ini dimaksudkan agar pasien atau

pengunjung tidak melihat staf rumah sakit

yang sibuk membawa obat, stretcher (tempat

tidur) atau kursi roda, pasien yang akan

dioperasi ataupun pasien yang meninggal.

Page 5: RUMAH SAKIT ANAK kelas C - Universitas Mercu Buana

 

RENI RE

 

ata

dar

- Pad

kor

lang

- Ter

RUUMAH SA

Zoning

5.3 Ko1.

TNOWATI_ 4

u rujukan k

ri rumah sak

da kamar p

idor staf.

gsung oleh

rdapat 6 lift

g Tapak

onsep BangBanguna

• Bentu

anak

• Fasad

(meng

4120601002

e rumah sa

kit.

asien terda

pasien atau

orang dan

gunan n utama:

uk banguna

terhadap b

de bangu

ggunakan w

“CHILAKIT AN

22_ARSITEKT

akit dapat m

apat 2 pintu

Sir

u pengunju

1 lift barang

an mudah d

entuk masi

nan harus

warna triad

ALDREN’S S

AK KELASS C PACE” 

- Bagi

melalui staf k

, 1 pitntu m

rkulasi Vert- Un

be

un

se

sir

sa

da

ng, kecuali

g.

TUR’62 

dikenali ole

h simple/se

s menarik

) dan meng

pasien yan

koridor men

melalui korid

tikal nit service

erbeda-beda

nit lain yang

ervice ters

rkulasi ver

ama sehing

an letak sirk

staff rumah

g akan men

nuju r. opera

dor pasien d

e terletak

a, hal ini d

g ditunjangn

sebut terhu

rtikal (lift d

gga jalur se

kulasi vertik

h sakit.

njalani oper

asi atau pu

dan 1 pintu

di lanta

isesuaikan

nya, tetapi

ubung ole

dan tangga

ervice lebih

al tidak terli

eh anak-an

ederhana.

k (memilik

ghasilkan s

rasi

n keluar

menuju

ai yang

dengan

unit-unit

eh satu

a) yang

h teratur

ihat

ak, karena

i berbaga

ense of pla

pandanga

i tekstur),

ace bagi an

an anak-

cerah

ak-anak

71 

Page 6: RUMAH SAKIT ANAK kelas C - Universitas Mercu Buana

72 

RUMAH SAKIT ANAK KELAS C “CHILDREN’S SPACE” 

 

RENI RETNOWATI_ 41206010022_ARSITEKTUR’62 

 

(memberikan kesan-kesan seperti tempat-tempat yang sering didatangi anak-

anak; mall, taman bermain)

bentuk yang mudah

dikenal anak-anak skema warna triad

Penambahan dan

pengurangan bentuk

• Bangunan terlihat oleh kendaraan di Jl. Puri Indah Raya, pencapaian

kendaraan dari Jl. Puri Indah Raya, ruko, Apartemen Puri Garden dan trotoar di

sebelah timur dan selatan tapak.

• Bangunan berada di tengah tapak, agar jauh dari kebisingan jalan, mall (suara

informasi dari pengeras suara) dan M&E rumah sakit.

• Bangunan utama dan bangunan UGD terhubung oleh jembatan sebagai

pencapaian langsung bagi staf medis yang sedang berada di bangunan utama.

2. Bangunan UGD: Bentuk bangunan UGD berbentuk persegi,

karena bentuk bangunan ditentukan oleh

fungsi-fungsi ruang yang ada didalamnya.

Bangunan UGD mudah dikenali dengan

adanya signage yang kontras dengan

background bangunan.

Page 7: RUMAH SAKIT ANAK kelas C - Universitas Mercu Buana

73 

RUMAH SAKIT ANAK KELAS C “CHILDREN’S SPACE” 

 

RENI RETNOWATI_ 41206010022_ARSITEKTUR’62 

 

Di depan pintu masuk UGD terdapat ramp untuk mempermudah memasukkan

pasien dengan kereta.

View dari bangunan UGD diperoleh dari jendela-jendela berukuran besar. Jendela-

jendela ini juga berfungsi memberikan pencahayaan alami ke dalam bangunan

pada siang hari.

• Unit service seperti dapur & laundry berada di bangunan utama dan dekat

dengan unit rawat inap untuk menghemat waktu pendistribusian makanan dan

pakaian bagi rumah sakit anak.

• Buffer di area sisi tapak untuk mereduksi kebisingan atau polusi yang akan

terjadi akibat pengembangan di area sekitar tapak pada masa yang akan

datang

• Unit service seperti ruang mesin terdapat di basement untuk mereduksi

kebisingan yang ditimbulkannya.

• Unit parkir berada di basement agar mempermudah sirkulasi kendaraan dan

memperbanyak ruang hijau untuk healing environtmen dan kesan yang baik

bagi anak-anak yang datang ke rumah sakit.

5.4 Konsep Ruang Dalam

Ruang-ruang di dalam rumah sakit terbagi menjadi dua, yaitu ruang-ruang dengan

fungsi penting yang harus mengikuti standar ruang rumah sakit dan ruang-ruang yang

dapat diolah tanpa mengikuti standar ruang rumah sakit, contohnya ruang yang bersifat

publik. Tema Children’s Space/ruang untuk anak akan diterapkan pada ruang-ruang

publik tersebut:

Receptionist

Menggunaka skema warna hangat (peach, koral, atau pink).

Area recepsionist harus hangat, terang, welcoming

dan nyaman dengan skala yang normal.

Ketinggian plafon \lebih rendah dari area

sekelilingnya, untuk menekankan teritori area

informasi dengan area sekelilingnya.

Lantai dapat menggunakan karpet karena udara di

area itu adalah udara normal.

Tinggi meja resepsionis harus rendah agar resepsionis dapat terlihat oleh orang yang

menggunakan kursi roda dan orang yang mempunyai gangguan pendengaran yang

hanya bisa membaca gerak bibir saja.

Page 8: RUMAH SAKIT ANAK kelas C - Universitas Mercu Buana

74 

RUMAH SAKIT ANAK KELAS C “CHILDREN’S SPACE” 

 

RENI RETNOWATI_ 41206010022_ARSITEKTUR’62 

 

Lobby

‘selamat datang’ pada pasien dan pengunjung yang datang ke rumah sakit anak. 

Dengan ketinggian langit-langit, skala lobby menjadi monumental, tetapi kesannya

menjadi ringan dengan adanya material yang digantung dibawat langit-langit.

Terdapat batas-batas semu antara lobby dengan area resepsionis, yaitu penurunan

skala langit-langit pada bagian resepsionis dan pencahayaan resepsionis yang lebih

terang dibandingkan dengan area lobby.

Ruang Tunggu

  Ketinggian plafon pada r. tunggu dapat lebih tinggi atau lebih rendah dari area sirkulasi

untuk memberikan teritorial semu dan daya tarik. Level plafon pada area pergerakan

anak-anak akan lebih tinggi dibandingkan dengan level plafon pada area sirkulasi

karena di area itu terjadi lebih banyak kegiatan.

Ruang Rawat Inap

R. Rawat Kelas III Fasilitas: Tempat tidur, Sofa, lemari kecil, TV, Toilet.

R. Rawat Kelas IIFasilitas:

tidur, Tempat Sofa, Meja, TV, Toilet, lemari kecil, Meja.

Menghilangkan kesan bosan dengan

penggunaan warna triad dan memberikan

ruang untuk anak dapat berlari dan berjalan

menyusuri ruangan.

Skala ruangan dapat menjadi monumental atau

normal, tergantung dari view apa yang

diberikan oleh ruang luar di luar ruang tunggu.

Ruang Lobby terlihat menarik dan jauh dari

kesan kaku dengan adanya permainan

material yang digantung pada langit-langit

dan penggunaan warna polychromatic.

Area resepsionis yang langsung terlihat dari

pintu masuk lobby memberikan kesan  

Page 9: RUMAH SAKIT ANAK kelas C - Universitas Mercu Buana

75 

RUMAH SAKIT ANAK KELAS C “CHILDREN’S SPACE” 

 

RENI RETNOWATI_ 41206010022_ARSITEKTUR’62 

 

R. Rawat kelas I Fasilitas: Tempat tidur, Sofa, Meja, TV, Toilet, lemari kecil, Meja, Lemari.

R. Rawat Kelas VIP Fasilitas: Tempat tidur, Sofa, Meja, TV, Toilet, lemari kecil, Meja,

Lemari, Extra Bed. R. Rawat Kelas VIP Fasilitas: Tempat tidur, Sofa, Meja, TV, Toilet, lemari kecil, Meja,

Lemari, Extra Bed, Meja Belajar.

Satu kamar rawat inap untuk satu

pasien, hal ini dimaksudkan agar

anak-anak dengan penyaki ringan

tidak bercampur dengan anak-anak

penyaki berat.

Kamar rawat inap berorientasi Utara-Selatan untuk menghindari sinar matahari

berlebih pada pasien.

Terdapat satu pos perawat jaga untuk dua kamar rawat inap.

Desain jendela memberikan view ke arah luar dan memperluas pandangan pasien.

Pencahayaan dan sinar terdapat dari jendela yang mengarah ke koridor pasien dan

koridor staff. Ventilasi yang menghadap koridor pasien berupa jendela sedangkan

ventilasi yang menghadap koridor staff berupa kisi-kisi agar pasien atau keluarganya

tidak melihat staff rumah sakit membawa peralatan medik.

Terdapat shading pada jendela yang menghadap koridor pasien.

Warna yang digunakan adalah warna triad yang memberikan keselerasan warna dan

kesan yang menyenangkan.

Ruang rawat inap dekat dengan fasilitas penunjang diagnostik, service, dan unit

penunjang medis.

Furniture yang digunakan oleh anak disesuai dengan skala anak (Contoh: kursi,

meja, westafel, WC).

Lantai menggunakan floor matt untuk kesan higienis atau lantai kayu untuk kesan

hangat.

Plafon dengan level yang berbeda untuk membuat ruangan tidak kaku.

Ruang Bermain/Play Ground

Page 10: RUMAH SAKIT ANAK kelas C - Universitas Mercu Buana

76 

RUMAH SAKIT ANAK KELAS C “CHILDREN’S SPACE” 

 

RENI RETNOWATI_ 41206010022_ARSITEKTUR’62 

 

Playground terdapat di lantai dasar dan bersifat semi tertutup. Playground dibagi kedalam 4 area (area bayi, toddler, pre-school dan school age). Permainan yang ada disesuaikan dengan areanya masing-masing (area bayi,

toddler, pre-school dan school age). Tempat duduk terbuat dari beton yang melingkar disekeliling kolom. Tinggi dari

tempat duduk tersebut disesuaikan dengan areanya masing-masing (area bayi,

toddler, pre-school dan school age). Ke empat area tersebut (area bayi, toddler, pre-school dan school age) memiliki area

bermain pasir masing-masing. Keseluruhan area playground menyediakan tempat untuk dieksplore oleh anak-anak. Pembatas playground berupa dinding setinggi 2m, hal ini dimaksudkan agar

pengunjung tidak melihat mobil ambulan atau mobil service yang melintas di

belakang dan di samping playground, selain itu hal ini agar playground mendapatkan

cahaya matahari langsung dari sela-sela antara dinding dan balok diatasnya.

5.5 Konsep Ruang Luar

Ruang luar pada Rumah Sakit Anak berupa Playgroud dan Taman.

Vegetasi di sekitar dinding membuat ruang terbuka menjadi teduh.

Bangunan Rumah Sakit berfungsi sebagai shade bagi ruang terbuka.

Pagar dengan ketinggian 2m menjadi batas antara playground dengan area

disekitarnya.

Sirkulasi utama ditandai dengan level jalan yang lebih tinggi dari tanah. Sirkulasi

sekunder tingginya sama dengan tanah dan diperjelas dengan rumput.

Penggunaan material yang berbeda antara jalan yang satu dengan jalan yang lain

menjadi navigasi bagi pengunjung dan staff rumah sakit anak.

5.6 Konsep Struktur Sub-struktur: tiang pancang (beton bertulang).

Mid struktur: kolom-balok

Struktur Atap: Dak dan atap kaca yang ditopang dengan kerangka baja.

Page 11: RUMAH SAKIT ANAK kelas C - Universitas Mercu Buana

77 

RUMAH SAKIT ANAK KELAS C “CHILDREN’S SPACE” 

 

RENI RETNOWATI_ 41206010022_ARSITEKTUR’62 

 

                                                           

Struktur yang digunakan adalah struktur dengan jarak kolom yang besar untuk

memudahkan dalam pengaturan ruang-ruang besar seperti ruang operasi yang

harus berdiri sendiri.

Kolom ø60 cm. Balok ukuran 84cm x 50cm pada bentangan 10 m, Balok dengan

ukuran 75cm x 50cm pada bentanngan 9m, Balok dengan ukuran 67cm x 50cm pada

bentangan 8m, dan Balok dengan ukuran 59cm x 60cm pada bentangan 7m.

5.7 Konsep Sanitasi Air bersih diperoleh dari PAM

Air dijernihkan dari pusat, hanya bagian-bagian tertentu dari rumah sakit yang

kebutuhan kualitas airnya ditingkatkan, (misalnya: apotek) yang mempunyai proses

penjernihan air desentral (proses pengurangan kadar garam dan kadar kaporit air).

Setidaknya tersedia air bersih sebanyak 500L/tempat tidur/hari.41

Terdapat sistem pemanas sentral untuk keperluan UGD dan unit perawatan.

Air kotor dibuang menggunakan sistem STP. Pembuangan air limbah dari toilet

kamar mandi dilengkapi dengan penahan bau (water seal).

5.8 Konsep Instalasi Listrik Sumber listrik utama didapat dari PLN, sedangkan sumber listrik cadangn diperoleh

dari genset. Di ruang pembagi arus (distributor) dipasang papan penghubung arus

untuk arus listrik rendah. Terdapat 2 sel transformator dengan mesin pembangkit

listrik cadangan. Pintu-pintu dengan lebar kira-kira 1,3m dan ventilasi yang baik

harus disediakan di ruangan ini.42

Untuk ruang radiologi, mesin ventilasi diletakkan bersama-sama dengan peralatan

kedokteran yang dibutuhkan dan generator pengganti aliran listrik umum dalam

keadaan darurat.43

5.9 Konsep Instalasi Udara Kamar pasien memperoleh udara dari ventilasi udara dan AC split. Udara di Lobby

diperoleh dari AC sentral tetapi terpisah dengan udara di unit rumah UGD,

Radiologi, Laboratorium dan poliklinik.

 41 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 1204/Menkes/SK/X/2004 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit 42 Data Arsitek, hal 231 43 Data Arsitek, hal 230 

Page 12: RUMAH SAKIT ANAK kelas C - Universitas Mercu Buana

78 

RUMAH SAKIT ANAK KELAS C “CHILDREN’S SPACE” 

 

RENI RETNOWATI_ 41206010022_ARSITEKTUR’62 

 

Ruangan tempat mesin yang mengatur peredaran dan pertukaran udara sebaiknya

letaknya desentral, agar ruangan yang terletak di dalam, kamar mandi, WC, dapur

sentral dan laundry dapat terawat dengan baik.44

Pompa untuk oksigen, nitrogen, hampa udara, dan udara kompres, masing-masing

harus mempunyai cadangan sebagai pengganti jika salah satu pompa tidak

berfungsi.45

Penyediaan saluran oksigen berlangsung melalui tabung baja di dalam baterai

cadangan dan baterai inti yang selalu berubah-ubah dengan perlengkapan pengganti

arus otomatis.46

5.10 Konsep Sistem Keamanan Sistem penanggulangan kebakaran berupa alat pendeteksi panas dan asap,

sprinkle,

Terdapat sistem penangkal petir pada atap bangunan.

Terdapat CCTV di lobby, area parkir, playground outdoor dan koridor untuk

pengawasan terhadap rumah sakit.

5.11 Konsep Sistem Pusat Informasi

Tersedianya telepon, interkom, alat pemanggil perawat, jam, instalasi pencarian

orang lewat radio, telepon dan radio panggil, alunan musik, televisi, teleks dan

radio.47

5.12 Konsep Utilitas

Utilitas di setiap lantai:

A. Springkler

B. Smoke sensor

C. Emergency light

D. Light

E. Air conditioning facilities

F. Smoke-cleaning equipment

G. Emergency speaker

H. Temperature detector

I. Security card bagi staft medik dan

non medik.

J. Free access floor

                                                            44 Data Arsitek, hal 230 45 Data Arsitek, hal 230 46 Data Arsitek, hal 231 47 Data Arsitek, hal 231 

Page 13: RUMAH SAKIT ANAK kelas C - Universitas Mercu Buana

79 

RUMAH SAKIT ANAK KELAS C “CHILDREN’S SPACE” 

 

RENI RETNOWATI_ 41206010022_ARSITEKTUR’62 

 

                                                           

Utilitas medik umum pada kamar rawat inap lantai:

A. Kereta peralatan untuk infus, monitor pernapasan, pompa hisap, dll,

B. Penerangan yang tidak langsung,

C. Kontrol media: arus kuat, arus lemah, gas.48

Lift pada rumah sakit ini mampu mengangkut 21 orang atau satu stretcher dan 2

orang. Lift berjumlah 7 buah (4 lift khusus pasien, 2 lift khusus staff rumah

sakit/pasien yang akan menuju r. operasi, dan 1 lift barang).

 

48 Data Arsitek, hal 215