Ruang Lingkup, Fenomena, dan Metode Penelitian Perubahan Sosial · 2020. 7. 20. · Modul 1 Ruang...
Transcript of Ruang Lingkup, Fenomena, dan Metode Penelitian Perubahan Sosial · 2020. 7. 20. · Modul 1 Ruang...
Modul 1
Ruang Lingkup, Fenomena, dan Metode Penelitian Perubahan Sosial
Dr. Cucu Nurhayati, M.Si.
asyarakat sebagai makhluk sosial yang dinamis akan selalu
mengalami perubahan dalam kehidupannya. Perubahan merupakan
suatu hal yang niscaya terjadi karena adanya interaksi antara individu,
kelompok, dan masyarakat. Dalam proses interaksi terdapat informasi baru
yang akan mempengaruhi pola pikir dan perilaku. Pola pikir dan perilaku baru
yang diterima masyarakat masuk pada sistem sosial yang telah ada, kemudian
melahirkan tatanan baru dalam masyarakat sehingga mengakibatkan
perubahan. Dengan demikian, perubahan sosial sebagai proses yang alami dan
tidak dapat dihindari harus diantisipasi sehingga mengarah pada perubahan
yang diharapkan. Perubahan dalam masyarakat berhubungan dengan referensi
masyarakat dalam mendapatkan informasi. Informasi yang didapatkan oleh
individu kemudian disosialisasikan dalam proses interaksi antara satu dengan
yang lainnya. Proses interaksi tersebut akan melahirkan sebuah perubahan
pada tatanan kehidupan di masyarakat. Perubahan sosial yang terjadi di
masyarakat dapat bersumber dari beberapa hal. Sebagian pendapat
beranggapan perubahan dimulai dari hal yang bersifat gagasan atau ide.
Gagasan yang dihasilkan individu dibawa dalam komunitas kemudian
berkembang dan mempengaruhi kehidupan komunitas tersebut sehingga
melahirkan sebuah perubahan. Pendapat lain mengatakan bahwa sumber
perubahan berawal dari materi yang berupa teknologi baru yang bersamaan
dengan perkembangan masyarakat. Teknologi dan industrialisasi telah
mengubah pola kehidupan masyarakat tradisional menuju masyarakat modern.
Ekonomi dan politik merupakan sumber perubahan sosial yang berhubungan
dengan penguasaan pasar dan berafiliasi dengan politik. Selain itu, beberapa
sumber perubahan lain meliputi inovasi kebudayaan, kompetisi dan konflik,
kehidupan yang melingkupi masyarakat dan faktor lingkungan fisik.
M
PENDAHULUAN
1.2 Teori Perubahan Sosial ⚫
Dalam Modul 1 kita akan membahas mengenai fenomena perubahan
sosial. Proses perubahan sosial selain adanya sumber perubahan juga
berhubungan dengan faktor pendorong dan penghambat. Faktor pendorong
perubahan sosial ibarat dinamo yang memutar perubahan lebih cepat. Faktor
sosial menjadi salah satu pendorong terjadinya perubahan sosial yaitu situasi
dan kondisi sosial yang berhubungan dengan sistem sosial dalam masyarakat.
Sistem sosial tersebut di antaranya penerimaan masyarakat terhadap suatu
perubahan. Masyarakat yang memiliki sistem terbuka akan mengalami
perubahan lebih cepat dibanding masyarakat dengan sistem tertutup. Situasi
dan kondisi ini bisa kita lihat pada masyarakat perkotaan yang lebih fleksibel
dalam menerima tatanan nilai baru dari masyarakat lain yang datang. Selain
sistem sosial masyarakat, faktor kepribadian juga turut menentukan perubahan
sosial. Individu yang kreatif dan menerima modernitas akan mempengaruhi
kehidupan individu lainnya dan memberikan warna perubahan. Tentunya ini
berkaitan dengan aktor atau individu yang memiliki power dalam melakukan
perubahan. Dialektika agen dan struktur dalam proses ini turut memberikan
warna dalam mengusung sebuah perubahan di masyarakat. Saudara
mahasiswa, dalam kajian sosiologi terjadi perbedaan dalam menentukan peran
dan kedudukan kekuatan atau power antara individu dan masyarakat.
Pembahasan ini di kalangan ilmuwan sosial sering dikaji dalam kerangka
pemikiran kedudukan agen dan struktur. Kedudukan agen dan struktur dapat
berubah sesuai dengan kekuatan yang dimilikinya. Aktor yang powerfull
mempunyai kekuatan dalam melakukan perubahan tatanan dalam masyarakat.
Misalnya seorang presiden tentu mempunyai kekuatan penuh dibandingkan
dengan tukang sapu. Faktor lain yang menjadi pendorong terjadinya perubahan
sosial adalah faktor budaya. Budaya atau tradisi dalam masyarakat menjadi
pendorong terjadinya perubahan. Budaya masyarakat yang cepat melakukan
adaptasi terhadap suatu perubahan menjadi pendorong terjadinya perubahan
sosial.
Selain faktor pendorong ada beberapa faktor penghambat terjadinya
perubahan sosial yaitu faktor sosial, psikologis, dan budaya. Masyarakat yang
memiliki sistem stratifikasi yang tertutup akan sulit menerima perubahan
dalam kehidupan sosial mereka. Misalnya di kalangan masyarakat yang masih
mempunyai tradisi pada pelapisan sosial masyarakat seperti kasta tidak akan
mudah menerima perubahan. Dalam menentukan pasangan hidup keluarganya
akan mempunyai kecenderungan untuk memilih keluarga yang memiliki kasta
yang sama. Mereka tidak mau menikahkan keluarganya dengan kasta yang
⚫ SOSI4305/MODUL 1 1.3
lebih rendah karena akan menurunkan stratifikasi atau menghilangkan
kedudukan kelas atas keluarganya pada generasi berikutnya. Dengan
demikian, perubahan sosial akan mengalami hambatan pada kelompok
masyarakat yang memiliki sistem stratifikasi tertutup. Faktor psikologis akan
menjadi penghambat perubahan karena adanya hal buruk atau bersifat
traumatis. Adanya trauma dan pengalaman kurang baik yang dirasakan
masyarakat misalnya ketika melihat perubahan yang berdampak pada
berubahnya kehidupan mereka. Contoh kasus misalnya pemahaman gender
dalam masyarakat. Sebagian masyarakat masih beranggapan pemahaman
gender merupakan suatu pemikiran berubahnya peran perempuan yang lebih
mendominasi dan terancamnya norma-norma yang ada di masyarakat.
Tentunya kondisi ini harus menjadi perhatian khusus dalam melakukan
pendekatan secara persuasif dalam menanamkan pemahaman gender dalam
masyarakat. Pada sebagian masyarakat yang tidak mudah menerima
kebudayaan baru dari luar menjadi penghambat terjadinya perubahan. Hal ini
terjadinya biasanya karena adanya resistensi terhadap budaya baru yang
dianggap merusak atau mengubah tatanan kehidupan lama di masyarakat.
Masyarakat suku tertentu yang tinggal di pedalaman dan tidak melakukan
kontak dengan masyarakat luar akan sulit menerima perubahan maka dengan
sendirinya perubahan sosial dalam masyarakat tersebut akan mengalami
hambatan.
Saudara mahasiswa, pembahasan dalam Modul 1 akan terbagi dalam tiga
kegiatan belajar. Kegiatan Belajar 1 akan fokus pada pembahasan pengertian
perubahan sosial dan fenomena perubahan sosial. Pada Kegiatan Belajar 2 kita
akan membahas tentang faktor penghambat dan pendorong perubahan sosial.
Sementara itu, pada Kegiatan Belajar 3 akan membahas metodologi penelitian
yang digunakan dalam melihat perubahan sosial.
Dalam peta kompetensi mata kuliah Modul 1 terdapat pada TIK 1 dengan
tujuan pembelajaran “menjelaskan ruang lingkup perubahan sosial”. Setiap
kegiatan belajar akan diawali dengan peta kompetensi khusus sehingga
Saudara dapat mengetahui materi-materi yang akan dijelaskan.
Setelah mempelajari modul ini secara umum mahasiswa mampu
menjelaskan ruang lingkup perubahan sosial. Secara khusus setelah
mempelajari Modul 1 mahasiswa mampu menjelaskan:
1. pengertian perubahan sosial,
2. fenomena perubahan sosial,
3. faktor pendorong perubahan sosial,
1.4 Teori Perubahan Sosial ⚫
4. faktor penghambat perubahan sosial,
5. metode Penelitian dalam Kajian Perubahan Sosial,
6. prosedur Penelitian lapangan untuk mengidentifikasi perubahan sosial
yang terjadi pada masyarakat secara riil,
7. aplikasi teori perubahan sosial dalam memahami dan mempelajari
perubahan soal dalam masyarakat.
Selamat belajar dan semoga sukses !
⚫ SOSI4305/MODUL 1 1.5
Kegiatan Belajar 1
Pengertian Perubahan Sosial
PETA KOMPETENSI KHUSUS
Saudara mahasiswa, kita harus memahami hal yang dimaksud perubahan
sosial, untuk memudahkan dalam mengidentifikasi beberapa perubahan sosial
yang terjadi dalam masyarakat.
A. PENGERTIAN PERUBAHAN SOSIAL
Perubahan sosial bisa didefinisikan sebagai suatu situasi terjadinya
perubahan dalam pola, perilaku, dan tatanan sosial yang ada di
masyarakat. Perubahan sosial idealnya sebuah perubahan yang direncanakan
1.6 Teori Perubahan Sosial ⚫
akan mengarah pada kondisi yang lebih baik. Perubahan sosial berlangsung
mengikuti perubahan lain serta mengubah tatanan yang sudah mapan dalam
masyarakat. Perubahan sosial mempunyai makna yang luas yang
mencakup berbagai kehidupan yang ada dalam masyarakat. perubahan
ini bisa meliputi norma, sistem, dan budaya yang ada dalam masyarakat.
Beberapa tokoh sosiologi mendefinisikan perubahan sosial dari berbagai
perspektif masing-masing. Durkheim berbicara perubahan dari dimensi
masyarakat yang mekanik menuju masyarakat organik. Masyarakat tradisional
yang memiliki solidaritas mekanik mengalami perubahan menjadi masyarakat
modern yang memiliki solidaritas organik yang memiliki pembagian kerja
yang lebih kompleks. Sosiolog Indonesia Soemarjan (2009) dalam bukunya
perubahan sosial di Yogyakarta lebih menekankan perubahan sosial pada
lembaga yang ada dalam masyarakat sehingga mengubah sistem sosial yang
ada dalam masyarakat. Buku ini menjelaskan perubahan kelembagaan di
bawah Belanda, Jepang dan Republik Indonesia yang telah mempengaruhi
tatanan dan sistem sosial yang ada dalam masyarakat. Perubahan sosial begitu
dekat dengan kehidupan kita dan bisa diamati dengan saksama. Perubahan ini
di antaranya muncul karena adanya teknologi baru yang mengubah tatanan
kehidupan yang nyata pada kehidupan dunia maya.
Teknologi telah mengubah budaya masyarakat yang semula berinteraksi
langsung menjadi lebih intens dengan gadget dan media sosial lainnya.
Perubahan tersebut tidak terjadi secara langsung namun berkembang secara
bertahap namun terus menuju pada perubahan perilaku masyarakat. Perubahan
ini mengikuti jalannya kecanggihan teknologi yang diciptakan oleh manusia
itu. Munculnya sosial media dalam masyarakat telah melahirkan masyarakat
jejaring yang saling berinteraksi dengan menggunakan jejaring sosial.
Perubahan sosial melingkupi semua kehidupan dalam masyarakat yang
berhubungan dengan kebendaan serta yang berhubungan dengan pola
pikir, bersikap, dan cara bertindak masyarakat.
Dari beberapa definisi konsep yang disampaikan para ahli sosiologi tidak
ada konsep baku yang menjelaskan definisi secara mutlak. Pada intinya
perubahan sosial merupakan proses perubahan yang ada dalam masyarakat
yang meliputi struktur dan kultur dalam masyarakat yang mempengaruhi pola
interaksi yang dibangun dalam masyarakat. Perubahan ini berhubungan
dengan waktu yang telah menggantikan pola kehidupan lama dengan pola
kehidupan baru yang berlaku di masyarakat. Saebani (2016) mengumpulkan
beberapa konsep perubahan sosial dari beberapa ahli sebagai berikut:
⚫ SOSI4305/MODUL 1 1.7
Tabel 1.1 Definisi Perubahan Sosial
No Sosiolog Definisi
1 Selo Soemardjan (1989:23) Perubahan yang terjadi pada lembaga
kemasyarakatan dalam masyarakat yang
mempengaruhi sistem sosial di dalamnya.
2 Robert M.I. Lawang (1989:4) Proses yang terjadi dalam sistem sosial yang
memiliki beragam perbedaan yang dapat diukur
dalam kurun waktu tertentu.
3 John Luwis Gillin dan John Philip
Gillin (1989:143)
Perubahan variasi cara hidup yang telah diterima
karena adanya perubahan kondisi geografi,
kebudayaan material, komposisi penduduk,
ideologi dan adanya difusi atau discovery dalam
masyarakat.
4 Wiliam F. Ogburn (1987:145) Terjadinya pergeseran nilai dan norma kehidupan
sosial dalam unsur-unsur kebudayaan material
dan imaterial, yang saling mempengaruhi diantara
keduanya.
5 Bruce J. Cohen (1990:67) Pergantian kondisi struktur sosial dalam
organisasi sosial pada suatu sistem sosial,
perubahan hidup dalam nilai sosial dan budaya
masyarakat.
6 Robert Morrison Mac Iver
(1993:90)
Perubahan hubungan sosial atau perubahan
keseimbangan dalam hubungan sosial
7 Roucek dan Warren
(1984: 97)
Perubahan dalam proses sosial atau dalam
struktur dan fungsi masyarakat.
8 Kingsley Davis (1996:89) Berbagai perubahan yang terjadi dalam struktur
dan fungsi masyarakat
9 Robert H. Lauer (1993: 4) Perubahan dalam segi fenomena sosial dalam
berbagai tingkat kehidupan manusia, mulai tingkat
individual hingga ke tingkat komunal.
10 W. Kornblum (1994:97) Perubahan budaya masyarakat secara bertahap
dalam jangka waktu lama yang dirasakan
dampaknya oleh sistem sosial dalam pola hidup
masyarakat.
1.8 Teori Perubahan Sosial ⚫
No Sosiolog Definisi
11 Pasurdi Suparlan (1989:89) Perubahan dalam struktur sosial dan pola
hubungan sosial yang mencakup sistem status,
hubungan keluarga, sistem politik dan kekuasaan
dan kependudukan.
12 Atkinson dan Brooten (1998:44) Proses yang melahirkan bentuk baru sebagai
pengganti bentuk lama sehingga muncul
perbedaan sistem nilai, norma sosial, pola
kehidupan dan perilaku individu ataupun
kelompok serta institusi sosial.
13 Wilbert E. Moore (1967:3) Evolusi rektilinier yang sederhana pada saat
fungsi waktu berbanding lurus dengan perubahan
peradaban.
14 Hans Garth dan C.Wright Mills
(1990:76)
Peristiwa yang terjadi dalam kurun waktu tertentu
terhadap peran, lembaga atau tatanan yang
meliputi hubungan sosial antara individu dan
kelompok.
15 Macionis (1987: 638) Perubahan formasi dalam organisasi masyarakat,
pola berpikir dan perilaku pada waktu tertentu.
16 Ritzer (1987:560) Perubahan sosial mengacu pada variasi
hubungan antarindividu, antar kelompok, antar
organisasi, antar budaya dan natar masyarakat
pada waktu tertentu.
17 Hawley (1978:787) Setiap perubahan yang tidak terulang dari sistem
sosial yang integral, yang dapat digambarkan
sebagai perubahan yang melingkupi sistem sosial
kemasyarakatan dan yang membedakan pola
lama dengan pola baru untuk jangka waktu
tertentu.
Sumber: Saebani (2016:15-18)
Demikianlah beberapa definisi perubahan sosial yang disampaikan oleh
beberapa tokoh Sosiologi. Saudara mahasiswa, untuk mendapatkan gambaran
yang jelas mengenai definisi perubahan sosial marilah kita simak ilustrasi di
bawah ini:
⚫ SOSI4305/MODUL 1 1.9
“ Di sebuah desa di kawasan Sukabumi tepatnya di Kampung Rancagoong
setiap sore anak-anak bermain bersama. Sebagian anak perempuan asik
bermain karet, yaitu salah satu permainan lompat tali yang diikuti oleh
sedikitnya tiga orang anak.
Dua anak memegang karet kiri kanan dan satu anak melompati karet
tersebut, mereka saling bergantian lompat, dan mengayun.
Sumber: https://acehabad.blogspot.co.id/2016/04/inilah-54-nama-permainan-tradisional-di.html
Di bagian lain sekelompok anak laki-laki asyik main di lapangan bulu
tangkis saling menjaga gawang, permainan ini disebut dengan nama
Galasin. Kebersamaan yang mereka lakukan mencerminkan pertemanan
yang saling akrab, penuh kerja sama yang dilakukan secara bersama-sama.
Mereka dituntut untuk saling kerja sama untuk bisa memenangkan
permainan. Begitu juga dalam permainan lompat tali, setiap anak dituntut
untuk kerja sama dan bergiliran dalam melakukan permainan sampai
temannya tidak berhasil melampaui tali. Permainan ini mengajarkan
kebersamaan dan sikap saling menjaga di antara teman.
Namun, aktivitas dan permainan anak-anak tersebut seiring dengan
berjalannya waktu sudah mulai ditinggalkan oleh anak-anak. Saat ini
lapangan sudah mulai ditinggalkan oleh anak-anak untuk bermain bersama,
mereka mulai sibuk bermain sendiri bahkan terkadang menjadi autis dengan
permainan yang digenggam tangannya sendiri. Permainan anak-anak sudah
1.10 Teori Perubahan Sosial ⚫
mulai mengalami pergeseran seiring dengan kemajuan teknologi. Anak-
anak sudah mengubah tempat main dari lapangan terbuka ke meja-meja
komputer dan gadget dengan hanya menggerakkan tangan tanpa ada
aktivitas gerak yang berkesinambungan. Permainan mereka berubah dari
permainan bersama pada bersifat individual. Konten permainan pun
mengalami perubahan, dari permainan yang menuntut untuk kerja sama,
kerukunan, dan kebersamaan pada permainan yang terkadang berisi konten
kekerasan. Pada permainan game online kadang terdapat konten kekerasan
seperti memukul lawan untuk mendapatkan point. Ironisnya dampak dari
permainan ini terbawa ke dunia nyata ketika berinteraksi. Kekerasan yang
didapatkan anak-anak pada permainan online dengan sendirinya sikap
tersebut berpengaruh pada keseharian mereka ketika berinteraksi dengan
temannya. Perubahan teknologi tanpa adanya kontrol dari penggunanya
telah mengubah perilaku anak-anak yang awalnya bermain bersama dan
rukun menjadi individualis dan kasar. Inilah bentuk perubahan sosial yang
berhubungan dengan teknologi.”
Sumber: https://kusumakencana.wordpress.com/2014/02/06/untuk-bunda-berikut-5-langkah-mudah-mengatasi-kecanduan-hp-pada-anak/
Dari ilustrasi di atas diharapkan Saudara dapat lebih memahami arti
perubahan sosial. Dengan merujuk langsung pada kehidupan di sekitar
kita untuk memaksimalkan pemahaman Saudara dalam memahami
konsep perubahan sosial, coba Saudara jelaskan dan amati beberapa
perubahan yang terjadi dilingkungan sekitar Saudara.
Selamat menjelaskan
⚫ SOSI4305/MODUL 1 1.11
B. SUMBER PERUBAHAN SOSIAL
Saudara mahasiswa, setelah kita mempelajari pengertian dari perubahan
sosial selanjutnya kita akan membahas sumber dari perubahan sosial. Sumber
perubahan sosial yaitu beberapa hal atau kondisi dan situasi tertentu
yang menjadi penyebab terjadinya perubahan sosial. Sumber perubahan
sosial merupakan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan
sosial. Pembahasan tentang sumber perubahan sosial dapat
dikategorikan dalam perubahan yang bersifat internal dan eksternal
dengan membedakan dari mana sumber perubahan itu terjadi. Pada sisi
lain kita juga bisa melihat sumber perubahan secara global tanpa adanya
dikotomi internal dan eksternal.
Sumber perubahan sosial dengan melihat dikotomi internal dan eksternal
akan kita uraikan terlebih dahulu sebelum menjelaskan secara global. Pertama,
faktor internal yaitu sumber perubahan yang berhubungan langsung dengan
masyarakat tersebut. Sumber perubahan internal muncul dan terjadi sesuai
dengan perkembangan masyarakat tersebut. Proses perkembangan masyarakat
yang menjadi sumber perubahan internal berhubungan faktor kependudukan,
penemuan dan konflik dapat dialami oleh semua masyarakat. Sumber
perubahan yang kedua terjadi karena adanya faktor eksternal. Sumber
perubahan ini terjadi pada masyarakat karena adanya pengaruh dari luar
masyarakat tersebut. Sumber ini muncul secara eksternal di luar masyarakat
tersebut. perubahan ini di antaranya bersumber karena adanya perubahan alam
berupa fenomena alam tertentu atau terjadi bencana. Kondisi peperangan
menjadi salah satu sumber perubahan eksternal yang terjadi pada masyarakat.
Interaksi dan kontak sosial antara satu individu dengan individu lainnya atau
interaksi yang dibangun dalam masyarakat dengan masyarakat luar menjadi
salah satu sumber perubahan eksternal.
Saudara mahasiswa, untuk lebih jelasnya marilah kita bahas beberapa
sumber perubahan internal dalam masyarakat sebagaimana dijelaskan oleh
beberapa sumber. Pertama, Sumber perubahan internal terjadi karena faktor
kependudukan. Faktor kependudukan ini berhubungan dengan bertambah atau
berkurangnya jumlah penduduk. Pertambahan penduduk dapat terjadi karena
adanya angka kelahiran atau karena adanya arus migrasi. Bertambahnya
jumlah penduduk dapat mempengaruhi struktur sosial dalam
masyarakat. Semakin tinggi jumlah penduduk maka semakin meningkat nilai
ruang atau tempat. Pertambahan ini berdampak pada semakin padatnya
1.12 Teori Perubahan Sosial ⚫
penduduk dan meningkatnya persaingan antarindividu. Tentunya kondisi ini
berpengaruh juga terhadap tingginya permintaan produksi dan meningkatnya
konsumsi masyarakat. Bertambahnya jumlah penduduk berakibat pada
permintaan produksi yang tinggi sehingga meningkatkan nilai jual
barang. Contoh nilai harga tanah semakin hari semakin mahal karena
kebutuhan akan tanah dan perumahan semakin meningkat. Persaingan di dunia
kerja semakin ketat karena banyaknya tenaga kerja. Kondisi ini akan
meningkatkan daya saing yang tinggi karena perusahaan akan menentukan
kriteria karyawan yang memiliki standar kualifikasi yang dibutuhkan. Semakin
banyak dan bertambah masyarakat yang mencari pekerjaan pada sektor formal
dan terbatasnya tempat yang disediakan menjadikan masyarakat beralih ke
sektor informal. Sektor informal relatif lebih mudah dimasuki karena tidak
ada persyaratan tertentu yang menjadi acuan dalam bekerja. Biasanya sektor
ini dimasuki oleh mereka yang memiliki keterampilan rendah, bermodal
sedikit, dan sesama pelakunya masih mempunyai ikatan kekerabatan. Pada
kasus di perkotaan tingginya angka penduduk karena adanya arus migrasi dari
desa ke kota sehingga bertambahnya jumlah penduduk. Arus migrasi tidak bisa
dibatasi selama pembangunan desa dan kota tidak berimbang. Kota menjadi
daya tarik untuk mencari penghidupan lebih baik dari kehidupan di desa.
Namun, kadang mereka tidak dibekali oleh keterampilan sehingga biasanya
masuk pada wilayah kerja sektor informal. ironisnya terkadang tingginya
angka penduduk dan minimnya keterampilan dan lahan pekerjaan sering
berdampak pada timbulnya permasalahan perkotaan. Permasalahan ini di
antaranya yaitu dengan munculnya gelandangan, pengemis, pengamen, dan
tindak kejahatan. Permasalahan lain yang muncul di pedesaan yaitu kurangnya
sumber daya manusia untuk mengelola pertanian karena banyaknya
masyarakat yang bermigrasi ke kota. Selain itu, sedikitnya SDM yang
berkualitas untuk mengabdi di desa berakibat pada kurangnya kemampuan
masyarakat pedesaan dalam mengelola sumber daya alam berupa hasil
pertanian. Dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk dan tingginya
angka konsumsi terhadap barang dan jasa maka lahan pertanian lambat laun
berkurang dan menjadi lahan perumahan bahkan berubah menjadi bangunan
pabrik industri.
Kedua, sumber internal terjadinya perubahan sosial yaitu adanya
penemuan baru. Munculnya penemuan baru merupakan salah satu implikasi
dari perkembangan pengetahuan sebagai hasil dari proses pemikiran akal
manusia yang terus berinovasi. Penemuan terjadi karena adanya tuntutan
⚫ SOSI4305/MODUL 1 1.13
terhadap kebutuhan yang diperlukan dalam masyarakat sehingga
memunculkan kreativitas baru dalam pemikiran masyarakat. Dalam bukunya
Setiadi dan Kolip (2011:624-627) menjelaskan keterkaitan antara satu
penemuan dengan penemuan lainnya. Satu penemuan akan memberikan
dampak dan implikasi pada inovasi yang lainnya. Perkembangan teknologi
komunikasi melalui jejaring internet telah membentuk networking society.
Saat ini komunikasi dan interaksi yang dibangun oleh masyarakat bukan hanya
komunikasi tatap muka langsung. Perkembangan masif internet dalam media
sosial telah membentuk komunitas facebook, line, twitter, whatsapp, dan
jejaring lainnya.
Gambar 1.1. Keterkaitan Suatu Penemuan dengan Penemuan lainnya
Perubahan pada satu teknologi akan menyebar dan menimbulkan
perubahan pada sistem kehidupan di masyarakat. Adanya teknologi
internet yang sangat masif dalam segala aspek kehidupan, saat ini masyarakat
tidak harus belanja langsung ke mall atau pasar karena sudah tersedia transaksi
lewat online. Transaksi online saat ini sudah menjadi gaya hidup masyarakat
di perkotaan. Pemesanan barang dan jasa semua bisa diselesaikan hanya dalam
hitungan detik cukup hanya dengan menggunakan jari dan dilakukan di dalam
rumah. Pusat perbelanjaan di mall berubah menjadi transaksi online seperti
Lazada, Elevania, dan yang lainnya. Perkembangan transportasi sudah
mengalami beberapa perubahan dari model tradisional atau konvensional
menjadi online seperti uber, gojek dan grab.
1.14 Teori Perubahan Sosial ⚫
Gambar 1.2. Penemuan yang Menimbulkan Perubahan pada Bagian Lainnya
Penemuan juga bisa memberikan dampak pada pengembangan hasil
produksi yang lebih baik dan cepat. Penemuan dapat memberikan
perubahan pada bidang lainnya sebagai akibat adanya perubahan sistem.
Pemenuhan kehidupan masyarakat yang terus meningkat dalam bidang fashion
telah menuntut untuk dapat memproduksi bahan yang lebih banyak. Teknologi
tenun secara manual mengalami perubahan dengan teknologi pabrik penghasil
kain secara massal. Dengan banyaknya kain atau bahan yang diproduksi maka
produksi pakaian semakin masif. Sering kali satu model fashion akan terus
berganti hanya berselang beberapa bulan. Namun, dampak nyata dari
penemuan baru telah memberikan implikasi nyata pada perubahan sosial.
Gambar 1.3. Penemuan yang Menimbulkan Perubahan pada Pengembangan Hasil Produksi
⚫ SOSI4305/MODUL 1 1.15
Penemuan teknologi baru sejalan dengan kreativitas dan banyaknya
permintaan pasar telah mengubah pola kehidupan masyarakat. Perubahan
tersebut terjadi di semua sektor kehidupan secara masif. Teknologi yang
canggih memerlukan tenaga kerja yang terampil dan tentunya dalam
penerimaan karyawan dalam suatu lembaga atau perusahaan menuntut hal
kriteria dan keterampilan tertentu. Kondisi ini melahirkan persaingan kerja
yang sangat kuat terutama di wilayah perkotaan. Bagi mereka yang memiliki
keterampilan dan pendidikan yang tinggi akan memudahkan akses terhadap
perubahan sosial. Dengan demikian, mobilitas sosial di perkotaan terjadi
sangat terbuka sehingga akan berpengaruh pada berubahnya stratifikasi sosial
masyarakat.
Ketiga, sumber internal terjadinya perubahan yaitu adanya pertentangan
atau konflik. Konflik sosial yang terjadi di masyarakat berawal dari adanya
perbedaan kepentingan, pemikiran, dan pandangan dalam masyarakat.
Perbedaan tersebut diperuncing dengan adanya pertentangan sehingga
melahirkan konflik. Keberadaan konflik dalam masyarakat dapat mengubah
struktur yang ada sehingga berubahnya sistem yang berlaku. Konflik bisa
terjadi antarindividu dengan individu, individu dengan kelompok atau
kelompok dengan kelompok. Terjadinya perang atau konflik kelompok
berdampak pada berubahnya sistem kehidupan di masyarakat. Konflik
antarkelompok menimbulkan ketakutan di masyarakat sehingga merasa tidak
nyaman keluar rumah. Hubungan yang dibangun antarkelompok menjadi
penuh kecurigaan dan kebencian. Kondisi ini pernah terjadi ketika konflik di
Ambon atau di Aceh, ketenangan di masyarakat berubah menjadi situasi yang
mencekam. Bahkan tidak jarang di antara kelompok menyerang dan
melakukan tindak kekerasan pada kelompok lawannya. Tentunya dalam situasi
dan kondisi seperti ini fungsi sekolah, pasar dan tempat kerja tidak berjalan
sebagaimana mestinya. Anak-anak tidak pergi ke sekolah, orang-orang takut
berjualan dan belanja di pasar, begitu pula perkantoran atau tempat kerja sepi
dan memilih untuk tinggal di rumah. Terjadinya konflik karena adanya
interaksi atau komunikasi yang tidak menyambung sehingga menimbulkan
kesalahpahaman. Konflik di masyarakat tidak selamanya berdampak
negatif, namun kadang dapat melahirkan perbaikan dalam tatanan
sosial. Konflik tidak bisa dilepaskan dalam kehidupan masyarakat,
pertentangan, perselisihan, dan beda pendapat serta kepentingan dapat
melahirkan konflik atau bentrokan. Contohnya ketika ada penertiban pedagang
kaki lima atau pemukiman kumuh di masyarakat sering mengakibatkan
konflik. Pedagang kali lima yang mempunyai kecenderungan untuk berjualan
1.16 Teori Perubahan Sosial ⚫
di tempat yang mudah dijangkau oleh pembeli kadang menimbulkan
kemacetan dan meninggalkan sampah yang berserakan. Kondisi ini sering
mengganggu ketertiban umum dan melahirkan konflik antara satuan polisi
Pamong Praja (Satpol PP) dengan pedagang. Salah satu cara untuk
penyelesaian konflik yaitu diadakan dialog dan mencari kesepakatan antara
pemerintah dan masyarakat. kesepakatan ini bisanya dengan cara diberikan
tempat alternatif untuk berjualan di tempat resmi sehingga tidak mengganggu
fasilitas umum. Tentunya penempatan baru para pedagang pada tempat yang
lebih rapi dan teratur telah mengubah kebiasaan pedagang untuk lebih bersih
sehingga telah mengubah asumsi suasana pasar yang becek dan kotor. Kondisi
ini telah melahirkan konsep pasar modern yang mempunyai fasilitas bersih dan
nyaman untuk melakukan transaksi.
Selain faktor internal ada beberapa faktor eksternal yang menjadi
sumber terjadinya perubahan sosial yaitu di antaranya adalah; pertama
faktor lingkungan. Faktor lingkungan di antaranya karena terjadinya bencana
alam sehingga mengubah pola kehidupan masyarakat. Seperti terjadinya
luapan lumpur di Porong Sidoarjo telah mengubah pola penghidupan dan
penghasilan masyarakat yang berada di sekitar wilayah luapan lumpur. Luapan
lumpur Lapindo pada tahun 2006 telah menutupi pemukiman, sarana
pendidikan, pabrik, dan kantor pemerintahan. Kondisi ini bukan hanya
menyebabkan penduduk kehilangan tempat tinggal namun juga kehilangan
mata pencahariannya. Areal pesawahan, ladang, dan ternak banyak yang mati
karena bencana tersebut. Selain itu, masyarakat juga kesulitan dalam
mendapatkan air bersih, listrik, dan jaringan telepon. Masyarakat yang terkena
luapan lumpur dituntut untuk mencari penghidupan baru untuk
mempertahankan kehidupannya. Sebagian dari mereka yang memiliki
pekerjaan sebagai peternak atau petani harus mencari pekerjaan lain karena
ladang dan ternak mereka terkena luapan. Tentunya hal ini tidak mudah bagi
masyarakat untuk memulai kehidupan baru dengan kehilangan tempat tinggal
dan pekerjaan yang biasa dijalani. Bagi mereka yang kerja di perusahaan atau
bahkan di pabrik harus memulai mencari pekerjaan baru karena perusahaan
tempat mereka bekerja sudah tidak dapat beroperasi. Bagi sebagian masyarakat
yang mempunyai surat resmi kepemilikan rumah atau tanah mungkin akan
lebih ringan karena mendapatkan ganti rugi. Namun, bagi masyarakat yang
tidak memiliki bukti surat kepemilikan dan tidak mendapatkan ganti rugi
tentunya harus memulai penghidupan baru. Faktor lingkungan atau bencana
merupakan situasi dan kondisi yang tidak direncanakan namun
⚫ SOSI4305/MODUL 1 1.17
memberikan dampak terjadinya perubahan pola kehidupan masyarakat
yang awalnya sudah mapan dengan memulai dari yang baru. Kedua, yang
menjadi sumber perubahan eksternal dalam masyarakat adalah perang.
Dengan adanya perang maka kedamaian dan kenyamanan masyarakat
mengalami gangguan. Masyarakat berada dalam kondisi mencekam dan
ketakutan sehingga tidak bisa melakukan aktivitas normal. Mereka harus
berada pada camp pengungsian dengan kondisi sandang dan pangan yang
seadanya dan terbatas. Aktivitas kerja dan sekolah dibatasi bahkan terhenti
karna hawatir akan mengganggu keselamatan jiwa. Perang membawa dampak
pada hubungan yang dibangun antara dua negara yang bertikai. Relasi yang
dibangun antara negara yang menang dengan yang kalah tidak setara
Perubahan ini bisa terjadi karena adanya dominasi dari negara yang menang
perang. Dominasi ini bisa pada faktor budaya, politik dan ekonomi. Negara
yang menang perang akan menanamkan kebijakan atau bahkan ideologi pada
negara yang kalah. Dominasi budaya yaitu masuknya tradisi atau kebiasaan
negara yang menang perang dalam kehidupan masyarakat. kebudayaan baru
tersebut dipaksakan dan merubah tradisi yang ada pada masyarakat asli.
Misalnya dari cara berpakaian dan konsumsi yang mereka lakukan. Selain itu
bisa juga dengan mensosialisasikan agama atau keyakinan pada negara
jajahannya. Ketiga, munculnya kebudayaan masyarakat lain. Munculnya
kebudayaan lain yang masuk dalam masyarakat telah mempengaruhi
pola pikir, cara bersikap dan pola hidup mereka. Misalnya cara berpakaian
atau pola konsumsi masyarakat yang mulai bergeser dengan masuknya
modernisasi dan globalisasi melalui media. Saat ini konsumsi masyarakat
kadang bukan hanya pada pilihan “apa yang akan dimakan?” tapi lebih pada
“dimana kita makan?”. Masyarakat perkotaan biasanya akan cepat
terkontaminasi budaya baru karena mereka cenderung lebih terbuka dalam
menerima perbedaan dan budaya baru yang masuk. Bagi sebagian masyarakat
sarapan nasi sudah tergantikan dengan sarapan roti atau buah. Life style
masyarakat mengalami perubahan dalam pola konsumsi dengan munculnya
McDonald dan makanan siap saji lainnya. Perubahan sosio kultural masyarakat
di perkotaan seiring dengan masuknya budaya lain yang datang ke kota
tersebut. aktivitas masyarakat tidak hanya dibatasi waktu siang namun sampai
malam hari kegiatan dan aktivitas tetap berlanjut. Sebelum ada mall dan tempat
bersosialita, selepas magrib masyarakat pulang ke rumah masing-masing.
Namun, saat ini masyarakat di perkotaan masih asik menikmati sosialita di luar
rumah sampai menjelang malam. Sebagian tempat perbelanjaan bahkan
1.18 Teori Perubahan Sosial ⚫
dengan sengaja menyiapkan fasilitas tempat duduk untuk nongkrong dan
kumpul-kumpul bersama meskipun hanya untuk minum kopi. Secara sosio
kultural kondisi tersebut sudah mengalami perubahan sosial dari gaya hidup
dan life style masyarakat tradisional menuju masyarakat modern. Teknologi
informasi yang terus meningkat dan begitu dekat dengan kehidupan
masyarakat telah menjadikan perubahan yang masif di semua lini kehidupan
masyarakat.
1) Pelajari dan pahami beberapa konsep perubahan sosial yang paling nyata
terlihat di lingkungan tempat Saudara tinggal.
2) Jelaskan beberapa hal yang mendorong dan menghambat terjadinya
perubahan sosial!
Petunjuk Jawaban Latihan
1) Pertama, Saudara pelajari dengan seksama materi Kegiatan Belajar 1
mengenai perubahan sosial. Saudara pelajari ruang lingkup yang dipelajari
dalam perubahan sosial.
2) Langkah selanjutnya silakan cermati fenomena perubahan sosial yang ada
di sekitar Saudara. Kemudian, buatlah kategorisasi yang termasuk sebagai
pendorong atau penghambat terjadinya perubahan sosial.
LATIHAN
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,
kerjakanlah latihan berikut!
Dari penjelasan di atas tentang sumber perubahan sosial
diharapkan saudara mahasiswa dapat lebih memahami
fenomena perubahan sosial. Coba sekarang Saudara amati
perubahan yang terjadi dilingkungan sekitar Saudara,
kemudian jelaskan sumber dari perubahan tersebut.
Selamat mengamati
⚫ SOSI4305/MODUL 1 1.19
Dari beberapa definisi konsep yang disampaikan para ahli sosiologi
tidak ada konsep baku yang menjelaskan definisi secara mutlak. Sosiolog
Indonesia Soemarjan (2009) dalam bukunya perubahan sosial di
Yogyakarta lebih menekankan perubahan sosial pada lembaga yang ada
dalam masyarakat sehingga mengubah sistem sosial yang ada dalam
masyarakat. Pada intinya Perubahan sosial merupakan proses perubahan
yang ada dalam masyarakat yang meliputi struktur dan kultur dalam
masyarakat yang mempengaruhi pola interaksi yang dibangun dalam
masyarakat. Perubahan ini berhubungan dengan waktu yang telah
menggantikan pola kehidupan lama dengan pola kehidupan baru yang
berlaku di masyarakat.
Perubahan sosial merupakan proses yang tidak terhindarkan dalam
kehidupan masyarakat. Masyarakat akan terus berproses melakukan
perubahan-perubahan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tentunya
ada beberapa hal yang menjadi pendorong dan penghambat terjadinya
perubahan. Suatu faktor bisa mempunyai dua fungsi secara bersamaan,
bisa jadi pendorong atau bahkan dapat menjadi penghambat terjadinya
perubahan sosial. Faktor sosial dan budaya dapat menjadi dua sisi mata
uang yang mendorong sekaligus menghambat terjadinya perubahan sosial.
Faktor pendorong perubahan sosial bisa berupa internal dari
masyarakat itu sendiri atau berupa eksternal dari luar masyarakat.
Beberapa faktor yang mendorong terjadinya perubahan sosial yaitu faktor
sosial, pribadi, dan budaya. Sementara itu, beberapa faktor yang
menghambat terjadinya perubahan sosial yaitu faktor sosial, psikologis,
budaya, ekonomi, dan politik.
1) Perubahan sosial merupakan proses perubahan yang ada dalam
masyarakat, meliputi struktur dan kultur dalam masyarakat yang
mempengaruhi ....
A. tingkat pendidikan
B. kekeluargaan
C. pendapatan
D. pola interaksi
RANGKUMAN
TES FORMATIF 1
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1.20 Teori Perubahan Sosial ⚫
2) Sosiolog Indonesia Selo Soemarjan (2009) menekankan perubahan sosial
pada lembaga yang ada dalam masyarakat sehingga mengubah sistem ....
A. sosial yang ada dalam masyarakat
B. kehidupan yang ada dalam masyarakat
C. pembelajaran yang ada dalam masyarakat
D. pemerintahan yang ada dalam masyarakat
3) Faktor sosial menjadi faktor pendorong terjadinya perubahan kelas dalam
masyarakat pada kondisi masyarakat ....
A. tertutup
B. terbuka
C. perkotaan
D. pedesaan
4) Sumber perubahan yang terjadi pada masyarakat karena adanya pengaruh
dari luar masyarakat, disebut sebagai faktor ....
A. internal
B. eksternal
C. media
D. komunikasi
5) Munculnya penemuan baru yang merupakan salah satu implikasi dari
perkembangan pengetahuan sebagai hasil dari proses pemikiran akal
manusia yang terus berinovasi, termasuk pada perubahan ....
A. eksternal
B. internal
C. media
D. pengetahuan
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang
terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian,
gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap
materi Kegiatan Belajar 1.
Tingkat penguasaan = Jumlah Jawaban yang Benar
100%Jumlah Soal
⚫ SOSI4305/MODUL 1 1.21
Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang
belum dikuasai.
1.22 Teori Perubahan Sosial ⚫
Kegiatan Belajar 2
Faktor Pendorong dan Penghambat Perubahan Sosial
PETA KOMPETENSI KHUSUS
Saudara mahasiswa, sebagaimana kita sudah bahas sebelumnya bahwa
perubahan sosial merupakan peristiwa yang tidak bisa dihindari dalam
kehidupan masyarakat. Masyarakat terus berubah mengikuti pola kehidupan
yang terus mengalami perubahan seiring dengan peningkatan teknologi dan
industri. Dalam melihat perubahan ini ada beberapa faktor yang menjadi
pendorong dan penghambat terjadinya perubahan sosial.
⚫ SOSI4305/MODUL 1 1.23
A. PENDORONG PERUBAHAN SOSIAL
Beberapa faktor pendorong perubahan sosial di antaranya karena
adanya faktor sosial, pribadi, dan budaya. Faktor sosial menjadi faktor
pendorong terjadinya perubahan ketika kondisi masyarakat terbuka
terhadap perubahan kelas dalam masyarakat. Kondisi sosial ini di
antaranya yaitu adanya sistem terbuka dalam masyarakat. Keterbukaan
masyarakat terhadap perubahan status seseorang menjadi faktor yang
mendorong terjadinya perubahan. Dalam masyarakat perkotaan biasanya
status sosial seseorang akan lebih cepat mengalami perubahan karena
masyarakat perkotaan cenderung lebih terbuka. Perkotaan lebih terbuka untuk
meraih kesempatan memperbaiki nasib bagi individu yang memiliki
pendidikan tinggi dan bersaing untuk memasuki dunia kerja. Persaingan ini
biasanya berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh pihak perusahaan dan
institusi tempat bekerja. Sebagai ilustrasi marilah kita simak kisah di bawah
ini.
Hayati adalah seorang perempuan desa yang memiliki cita-cita tinggi
untuk mengubah kehidupan dan status sosial keluarganya. Dalam
mewujudkan cita-citanya tersebut diperlukan tekad dan kemampuan untuk
tetap bertahan dan mengikuti persaingan. Sebagai anak yang terlahir di
pedesaan dengan mayoritas masyarakat yang masih memandang pendidikan
hanya dimiliki oleh keluarga kelas atas serta masih ada streotife anak
perempuan hanya memiliki tugas di dapur. Tekad dan keyakinan Hayati
diwujudkan dengan melanjutkan pendidikan sarjana di kota Jakarta.
Kehidupan Jakarta yang menuntut keahlian menjadikan Hayati untuk bisa
bertahan dan tegar dengan kemampuan yang dimilikinya. Selama menjalani
kuliah Hayati mengajar ngaji selain mendaftar berbagai beasiswa untuk
bertahan hidup.
Selepas kuliah S1 Hayati masih mempunyai keinginan untuk
melanjutkan kuliah S2 sambil bekerja di beberapa instansi untuk menambah
biaya kuliah. Dalam proses penyelesaikan kuliah S2 Hayati melamar menjadi
asisten dosen di salah satu perguruan tinggi negeri di kawasan Jakarta.
Setelah menyelesaikan pendidikan S2 kemudian melamar menjadi dosen
PNS di Perguruan Tinggi Negeri tempat dia mengajar. Kondisi sosial di
perkotaan yang lebih terbuka, Pendidikan dan kesempatan baik ternyata telah
membawa Hayati pada status sosial yang lebih baik. Hayati lulus menjadi
1.24 Teori Perubahan Sosial ⚫
Demikianlah perkotaan selalu terbuka untuk memperbaiki status sosial
seseorang dengan tanpa melihat latar belakang keluarganya. Pendidikan dan
pekerjaan terbuka bagi siapa saja yang memiliki kemauan dan kemampuan
untuk bersaing dan mengubah status sosialnya. Ilustrasi di atas merupakan
salah satu contoh keterbukaan masyarakat yang merupakan faktor pendorong
terjadinya perubahan sosial. Hayati hanyalah salah satu kasus yang bisa
mengubah kehidupannya ketika berada di perkotaan. Hayati mengalami
kesulitan ketika masih tinggal di kampung karena selalu dibatasi dengan kelas
sosial dan jenis kelamin yang dimilikinya. Ketika memberanikan diri untuk
mencari kehidupan di perkotaan kesempatan yang dimilikinya lebih terbuka.
Keterbatasan ekonomi keluarga bisa ditopang dengan beasiswa dan keahlian
mengaji yang dimilikinya. sementara jenis kelamin bukan menjadi faktor
penghambat karena perempuan dan laki-laki memiliki kesempatan yang sama
untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.
Salah satu faktor sosial yang mendorong perubahan yaitu adanya tingkat
heterogenitas masyarakat yang tinggi. Heterogenitas ini meliputi
keberagaman dalam latar belakang sosial dan budaya seperti ras, ideologi, usia,
maupun jenjang pendidikan. Keberagaman masyarakat dalam satu komunitas
dapat mengurangi tradisi dan adat istiadat yang dipegangnya di komunitas
tempat asal mereka. Contohnya keberagaman masyarakat yang tinggal di
ibukota telah mengurangi kebiasaan dan tradisi mereka ketika di daerahnya
masing-masing. Life style kehidupan masyarakat di perkotaan yang sering kali
bersentuhan dengan budaya luar telah mengubah perilaku dan gaya hidup
mereka. Perubahan ini bisa dari gaya berpakaian, pola konsumsi, dan aktivitas
Selepas kuliah S1 Hayati masih mempunyai keinginan untuk
melanjutkan kuliah S2 sambil bekerja di beberapa instansi untuk menambah
biaya kuliah. Dalam proses penyelesaian kuliah S2 Hayati melamar menjadi
asisten dosen di salah satu perguruan tinggi negeri di kawasan Jakarta. Setelah
menyelesaikan pendidikan S2 kemudian melamar menjadi dosen PNS di
Perguruan Tinggi Negeri tempat dia mengajar. Kondisi sosial di perkotaan
yang lebih terbuka, pendidikan, dan kesempatan baik ternyata telah
membawa Hayati pada status sosial yang lebih baik. Hayati lulus menjadi
dosen di salah satu perguruan tinggi negeri di sekitar wilayah Jakarta.
Meskipun dia berasal dari desa di balik gunung serta dari kalangan keluarga
sederhana keinginannya untuk menjadi dosen bisa tercapai.
⚫ SOSI4305/MODUL 1 1.25
keseharian mereka. Heterogenitas dapat pula menimbulkan konflik karena
beragamnya pemahaman, namun dengan adanya konflik dan upaya
penyelesaian maka akan muncul adaptasi dari setiap individu dan kelompok
sehingga melahirkan kesepahaman dan perubahan.
Faktor pribadi berhubungan dengan orientasi hidup kemasa depan
yaitu berhubungan dengan kepribadian seseorang untuk mengubah
kehidupannya. Perubahan dan kepribadian modern saling berkaitan sehingga
memunculkan istilah mentalitas modern (Bellah, 1968 dalam Stzomka, 2004)
atau dalam istilah inkeles menggunakan kata manusia modern (Inkeles, 1976
dalam stzomka, 2004). Lebih lanjut Stzomka (2004: 89-90) menjelaskan ciri-
ciri kepribadian modern:
Pertama, pribadi yang selalu terbuka terhadap inovasi dan perubahan.
Pribadi ini selalu mencoba untuk mengaplikasikan dan mempraktikan berbagai
inovasi dalam segala hal sebagai cara untuk berubah ke arah yang lebih baik.
Contohnya ketika ada perkembangan teknologi baru maka individu tersebut
akan mencoba dalam kehidupannya. Dalam peningkatan produksi panen
menggunakan bibit dan pengelolaan yang memiliki waktu relatif pendek
sehingga akan menghasilkan panen dalam waktu dekat.
Kedua, pribadi yang modern adalah pribadi yang mengakui keberagaman
pendapat dan selalu mencari bukti dalam mempertahankan kebenarannya
untuk kepentingan umum. Keterbukaan dan sikap yang menghargai pendapat
orang lain yang menjadi ciri individu modern memberikan ruang untuk
perubahan ke arah yang lebih baik. Pribadi ini tidak akan mempertahankan
pendapatnya tanpa adanya argumen dan bukti yang dapat
Sebagai imajinasi....silahkan Saudara pikirkan kehidupan yang ada
di daerah Anda masing-masing, kemudian lihat realitas kehidupan
masyarakat yang tinggal di daerah yang heterogen atau di wilayah
perkotaan.
Bandingkan, apakah ada perbedaan dari gaya hidup mereka?
Apabila Saudara mendapatkan perbedaan, maka inilah yang kita
bahas bahwa heterogenitas masyarakat menjadi salah satu
pendorong terjadinya perubahan sosial.
Selamat berimajinasi !
1.26 Teori Perubahan Sosial ⚫
dipertanggungjawabkan. Berpikir secara rasional dan mengedepankan
kepentingan umum merupakan ciri utama manusia modern.
Ketiga, kepribadian modern mempunyai orientasi khusus terhadap waktu.
Pribadi ini selalu berinovasi untuk menjadikan masa depan yang lebih baik.
Mempunyai konsistensi yang tinggi dan sangat menghargai waktu untuk
melakukan inovasi dan perubahan-perubahan yang bermanfaat di masa yang
akan datang. Pribadi ini selalu memanfaatkan waktu semaksimal mungkin
untuk berkarya dan berinovasi.
Keempat, bersikap mandiri namun selalu menjalin kerja sama dengan
yang lain dalam menghadapi permasalahan yang muncul. Pribadi ini
mempunyai kemampuan dalam menghadapi tantangan lingkungan alam serta
mempunyai kemampuan untuk mengontrol masalah politik, ekonomi, dan
sosial yang muncul dalam kehidupan bermasyarakat. Pribadi yang modern
selalu mencari solusi dengan melakukan diskusi dengan beberapa ahli untuk
mencari jalan keluar dari setiap permasalahan. Sehingga dari hasil diskusi para
ahli tersebut dapat menemukan solusi dan membawa perubahan yang lebih
baik bagi kehidupan masyarakat. Pribadi modern menyadari bahwa perubahan
harus dilakukan secara bersama-sama supaya mendapatkan hasil yang
maksimal.
Kelima, pribadi yang modern selalu melakukan segala sesuatu secara
berencana. Pribadi ini selalu mengantisipasi dan menata kegiatan masa depan
untuk kepentingan individu maupun masyarakat secara umum. Merencanakan
pembangunan kualitas lingkungan, sosial kemasyarakatan, dan perbaikan
kualitas hidup yang lebih baik. Dengan demikian, perubahan yang
dilakukannya secara tersusun dan terencana untuk meningkatkan
pembangunan sosial yang berkualitas dan inklusif.
Keenam, mempercayai adanya keteraturan sosial dalam setiap kehidupan
kemasyarakatan baik secara ekonomi, politik, perundang-undangan, dan
peraturan pemerintah. Dengan demikian, pribadi ini mempunyai optimisme
yang kuat dalam memperbaiki dan menjalankan perubahan sosial. dengan
mempunyai kepercayaan terhadap keteraturan tersebut maka pribadi ini selalu
memperhatikan tindakan yang akan diambil.
Tujuh, pribadi yang mengakui adanya reward dan punishment terhadap
setiap perbuatan yang dilakukan. Rasa optimisme yang tinggi dan meyakini
rasa keadilan menjadi pendorong untuk berkarya dan menghasilkan yang lebih
baik untuk memberikan manfaat bagi masyarakat
⚫ SOSI4305/MODUL 1 1.27
Delapan, kepribadian yang mempunyai minat yang tinggi terhadap
pendidikan formal dan sekolah. Pendidikan merupakan pintu gerbang utama
untuk melakukan perubahan sosial. Pendidikan akan memberikan
pengetahuan, wawasan dan cara berpikir yang lebih terarah. Pendidikan juga
dapat mengubah status sosial seseorang dengan kemampuan berpikir dan
keterampilan yang dimilikinya. Pengetahuan dan pendidikan di bangku
sekolah melatih kecerdasan berpikir dalam pemecahan masalah dan
memberikan perubahan yang lebih baik bagi kehidupan masyarakat.
pendidikan yang dimiliki di bangku sekolah merupakan kajian teoritis terhadap
ilmu pengetahuan yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat.
Sembilan, kepribadian yang menghargai martabat orang lain tanpa melihat
status sosial yang dimilikinya. Pribadi ini mempunyai pemikiran yang matang
dan inklusif sehingga dapat merangkul semua kalangan. Berbagi pengetahuan
dan memberikan yang terbaik bagi masyarakat merupakan tujuan utamanya.
Sepuluh, beberapa kriteria pribadi yang dijelaskan di atas terjadi secara
berkesinambungan antara satu dengan yang lainnya sehingga membentuk
kepribadian yang utuh. Memiliki keterbukaan pemikiran, menjalin kerja sama
yang baik, memanfaatkan waktu semaksimal mungkin, bersikap mandiri,
bersikap, dan berencana dalam bersikap dan bertindak, mempunyai keyakinan
terhadap keteraturan sosial, meyakini adanya reward dan punishment,
menjunjung tinggi pendidikan dan mempunyai sikap yang inklusif tanpa
melihat status sosial yang dimilikinya.
1.28 Teori Perubahan Sosial ⚫
BPPT Dukung Peneliti Listrik Kedondong Selasa, 30 May 2017 10:00 WIBPenulis: MI
Naufal Raziq, 15, siswa Mtsn menempelkan lempengan pada pohon kedondong untuk mendapatkan energi listrik nabati di Desa Tampur Paloh---ANTARA/Syifa Yulinnas POHON kedondong pagar bisa menghasilkan listrik. Naufal Raziq, 15, siswa Madrasah Sanawiah Negeri 1 Langsa, Aceh, telah membuktikannya. Ia memasang piranti di enam pohon kedondong yang ada di sekitar rumahnya di Desa Tampur Paloh, Kecamatan Simpang Jerning, Kabupaten Aceh Tiur. Terbukti, dengan tenaga listrik dari pohon kedondong, lampu pijar yang ia pasang bisa menyala. Uji coba terhadap buah asam seperti lemon pernah dilakukan. Untuk mengisi listrik pada baterai telepon seluler yang memiliki daya 4 volt, 16.500 lemon dibutuhkan. Lima lemon menghasilkan energi 0,15 ma. PT Pertamina juga mendukung penelitian Naufal. "Ide Naufal meneliti ini karena di desanya belum teraliri listrik. Ia ingin ada listrik di sana, khususnya untuk penerangan jalan," kata Baron, dari PT Pertamina. (Nda/N-2) Percobaan yang dilakukan Naufal itu mendapat pengakuan dari Deputi Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi, Badan Pengkajian, dan Penerapan Teknologi, Eniya L Dewi. "Dasarnya semua makanan dan minuman yang mengandung asam bisa menjadi sumber energi baterai," jelasnya. Hanya, lanjut dia, kemampuan dalam menghasilkan kekuatan arus listrik berbeda-beda, bergantung pada jenis pohon. Eniya mengakui, inisiatif sang siswa melakukan percobaan sangat baik. "Apalagi dia masih SMP dan berlokasi di daerah. Semangat dan bakat peneliti itu harus dibina dan terus dikembangkan. Yang dilakukan Naufal itu pembuktian teori baterai volta atau Daniel Cell." Sumber:http://mediaindonesia.com/news/read/106799/bppt-dukung-peneliti-listrik-kedondong/2017-05-30
⚫ SOSI4305/MODUL 1 1.29
Saudara mahasiswa, kepribadian yang dimiliki individu sebagaimana
telah dijelaskan di atas merupakan kepribadian modern yang sangat terbuka
terhadap pengetahuan dan mempunyai orientasi terhadap perubahan.
Kepribadian tersebut dapat kita jumpai pada kepribadian yang kreatif, dinamis,
dan inovatif. Kasus Naufal Raziq dari Aceh bisa dijadikan contoh kepribadian
modern. Naufal adalah seorang anak yang kreatif, dinamis dan inovatif,
sehingga di usia 15 tahun telah berhasil menemukan energi listrik dari pohon
kedondong.
Faktor pendorong perubahan selanjutnya yaitu faktor budaya. Faktor
budaya menjadi pendorong terjadinya perubahan di antaranya karena
adanya kontak dengan kebudayaan lain. Penyebaran unsur-unsur
kebudayaan dapat terjadi dari satu individu ke individu lain dan dari satu
masyarakat pada masyarakat lain. Terjadinya penyebaran budaya yang
dibawa individu atau masyarakat kemudian menyebar pada masyarakat
luas merupakan proses difusi. Proses difusi terdapat dua tipe yaitu difusi
intra masyarakat (intra society diffusion) dan difusi antarmasyarakat (inter-
society diffusion). Terjadinya difusi intramasyarakat karena adanya anggapan
bahwa pengaruh yang baru tersebut mempunyai manfaat. Selain unsur budaya
status dan peran individu yang menemukan sesuatu yang baru mempengaruhi
penerimaan terhadap budaya yang dibawa. Difusi antarmasyarakat
dipengaruhi oleh kontak antara masyarakat-masyarakat tersebut. Penerimaan
budaya baru tergantung pada kemampuan masyarakat untuk
mendemontrasikan penemuan baru yang dimilikinya serta dapat pengakuan
terhadap manfaat penemuan tersebut (Soekanto, 2009: 284). Lebih lanjut
Soekanto (2009) menjelaskan bahwa proses difusi dapat menyebabkan
lancarnya proses perubahan karena dapat memperkaya dan menambah unsur-
unsur kebudayaan. Situasi dan kondisi ini terjadi karena suatu lembaga
kemasyarakatan kadang memerlukan perubahan-perubahan bahkan pergantian
lembaga kemasyarakatan dengan sesuatu yang baru. Terjadinya difusi bisa
secara damai (penetration pacifique) yaitu kebudayaan asing yang dibawa
pada masyarakat secara tidak sengaja atau tidak namun tanpa paksaan.
Terjadinya difusi bisa juga dengan paksaan misalnya pada kondisi perang atau
penjajahan.
1.30 Teori Perubahan Sosial ⚫
B. PENGHAMBAT PERUBAHAN SOSIAL
Faktor penghambat perubahan sosial merupakan suatu situasi dan kondisi
yang menyebabkan terhambatnya suatu perubahan. Banyak hal yang melatar
belakangi terhambat perubahan sosial di antaranya yaitu pertama, karena
adanya hambatan sosial. Hambatan sosial dapat terjadi karena kondisi
masyarakat yang tertutup terhadap penemuan baru dari luar. Mereka selalu
menutup diri dari inovasi dan menjalani kehidupan secara turun menurun tanpa
adanya perubahan. Masyarakat ini biasanya masyarakat di pedalaman yang
masih memegang kuat tradisi dan adat istiadat di wilayahnya. Selain faktor
keengganan masyarakat untuk menerima perkembangan dari luar, kondisi ini
bisa juga karena susahnya akses informasi yang didapatkan masyarakat
sehingga mereka tertutup dari informasi.
Kedua, faktor penghambat perubahan sosial adalah hambatan psikologis.
Situasi dan kondisi ini karena adanya traumatik atau pengalaman yang kurang
bagus terhadap perubahan yang terjadi. Contohnya ketika peralihan minyak
tanah ke elpiji banyak masyarakat yang menolak dengan alasan gas dapat
menimbulkan banyak kecelakaan. Ditambah pemberitaan media tentang
beberapa kasus ledakan gas masyarakat semakin khawatir berpindah dari
minyak tanah ke elpiji. Kondisi ini bisa ditangani dengan mengadakan
sosialisasi dan memberikan pemahaman secara intensif untuk meyakinkan
bahwa elpiji lebih ekonomis dan aman digunakan.
Ketiga, hambatan budaya merupakan adat, tradisi, kebiasaan dan gaya
hidup suatu masyarakat secara internal dan membentuk pola pemikiran dan
tindakan mereka. Pada sebagian masyarakat masih berpegang teguh pada adat
atau budaya sehingga susah untuk diubah. Contoh masyarakat Baduy, dalam
mereka menganut kepercayaan sunda wiwitan yang merupakan warisan
leluhur yang harus ditaati. Rumah tempat mereka didirikan dengan bambu,
kayu, ijuk dan pohon aren yang diikat dengan menggunakan tali. Anak-anak
mereka tidak diperbolehkan untuk sekolah formal dan hanya belajar dari alam
Silahkan Saudara memberikan contoh proses difusi yang
terjadi pada masyarakat di lingkungan Saudara tinggal.
Selanjutnya, jelaskan apakah terjadinya kebudayaan baru
tersebut terjadi secara damai atau terpaksa?
Selamat mengerjakan!
⚫ SOSI4305/MODUL 1 1.31
sambil mengikuti orang tua ke ladang. Mereka mendapatkan pelajaran secara
turun menurun terutama mengenai adat istiadat yang terus dilestarikan agar
adat dan budaya Baduy tidak hilang oleh perubahan peradaban masyarakat
kini. Masyarakat Baduy dalam tetap konsisten untuk tidak menggunakan
kendaraan, alas kaki, alat elektronik, dan teknologi.
Keempat, faktor penghambat perubahan yaitu hambatan ekonomi.
Hambatan ekonomi merupakan suatu situasi dan kondisi seseorang atau
masyarakat yang mempunyai keterbatasan sumber daya yang dapat digunakan
untuk memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan kesejahteraan. Misalnya
pada kasus kemiskinan, situasi ini terjadi karena keterbatasan dalam
mengakses jaringan. Selain keterbatasan akses juga lemahnya dukungan
struktur sosial untuk mendapatkan kesempatan-kesempatan peningkatan
produktivitas. Tidak meratanya akses pendidikan, pekerjaan dan penghidupan
yang layak bagi masyarakat berdampak pada melemahnya kualitas hidup.
Hambatan ekonomi yang berdampak pada kemiskinan menimbulkan bentuk
kemiskinan secara struktural dan berdampak pada kemiskinan kultural.
Kemiskinan struktural merupakan kemiskinan karena ketidakmampuan
sistem dan struktur sosial dalam menyediakan kesempatan yang
memungkinkan si miskin dapat bekerja. Keterbatasan untuk mendapatkan
pendidikan, keterampilan dan modal usaha menyebabkan masyarakat miskin
susah untuk melakukan perubahan. Kemiskinan kultural merupakan
kemiskinan yang disebabkan oleh budaya atau karakter yang dianut orang-
orang miskin seperti malas, cepat menyerah pada nasib dan tidak memiliki etos
kerja yang kuat karena mereka apatis situasi dan kondisi yang dialaminya.
Apabila situasi dan kondisi ini terus menurus dibiarkan tanpa adanya upaya
untuk mengubah maka faktor ekonomi menjadi penghambat terjadinya
perubahan sosial.
Kelima, hambatan politik karena adanya kepentingan untuk
mempertahankan kekuasaan. Pada kalangan elite tertentu kadang ada kekuatan
untuk mempertahankan kekuasaan yang dimilikinya karena alasan prestise,
dan penguasaan sumber daya. Situasi ini akan menghambat perubahan yang
akan dilakukan oleh kelompok lain. Contoh pada kasus pilkada Banten
acapkali terdengar istilah “Dinasti” karena kekuasaan pada wilayah ini
dikuasai oleh kelompok tertentu sehingga sulit untuk melakukan perubahan
dengan pergantian pimpinan, kepala daerah, atau ketua partai dari luar
penguasa sebelumnya.
1.32 Teori Perubahan Sosial ⚫
1) Coba Saudara amati beberapa faktor pendorong dan penghambat
terjadinya perubahan sosial di lingkungan sekitar Saudara.
2) Kemudian, jelaskan faktor apakah yang paling banyak Saudara temui!
Petunjuk Jawaban Latihan.
1) Pertama, Saudara pelajari dengan seksama materi Kegiatan Belajar 2
mengenai fenomena perubahan sosial. Saudara pelajari beberapa faktor
pendorong dan penghambat terjadinya perubahan sosial.
2) Selanjutnya, buatlah tabel yang memetakan faktor yang paling banyak
Saudara temui. Kemudian, Saudara deskripsikan beberapa faktor tersebut
untuk mempertajam pemahaman Saudara terhadap faktor penghambat dan
pendorong perubahan sosial.
Perubahan sosial merupakan proses yang tidak terhindarkan dalam
kehidupan masyarakat. Masyarakat akan terus berproses melakukan
perubahan-perubahan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tentunya
ada beberapa hal yang menjadi pendorong dan penghambat terjadinya
perubahan. Suatu faktor bisa mempunyai dua fungsi secara bersamaan,
bisa jadi pendorong atau bahkan dapat menjadi penghambat terjadinya
perubahan sosial. Faktor sosial dan budaya dapat menjadi dua sisi mata
uang yang mendorong sekaligus menghambat terjadinya perubahan sosial.
Faktor pendorong perubahan sosial bisa berupa internal dari
masyarakat itu sendiri atau berupa eksternal dari luar masyarakat.
Beberapa faktor yang mendorong terjadinya perubahan sosial yaitu
pertama, faktor sosial yaitu kondisi masyarakat yang terbuka terhadap
perubahan. Kedua, pribadi yang sangat terbuka terhadap pengetahuan dan
mempunyai orientasi terhadap perubahan. Ketiga, terjadinya kontak
dengan kebudayaan lain. Sementara itu, beberapa faktor yang
menghambat terjadinya perubahan sosial yaitu pertama, faktor sosial
yaitu kondisi masyarakat yang tertutup terhadap perubahan. Kedua,
LATIHAN
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,
kerjakanlah latihan berikut!
RANGKUMAN
⚫ SOSI4305/MODUL 1 1.33
psikologis karena ada unsur traumatik. Ketiga, hambatan budaya
merupakan adat, tradisi, kebiasaan dan gaya hidup suatu masyarakat
secara internal dan membentuk pola pemikiran dan tindakan mereka.
kelima, ekonomi merupakan suatu situasi dan kondisi seseorang atau
masyarakat yang mempunyai keterbatasan sumber daya yang dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan
kesejahteraan. Kelima, hambatan politik karena adanya kepentingan untuk
mempertahankan kekuasaan.
1) Faktor sosial menjadi faktor pendorong terjadinya perubahan kelas dalam
masyarakat pada kondisi masyarakat ....
A. tertutup
B. terbuka
C. perkotaan
D. pedesaan
2) Terjadinya penyebaran budaya yang dibawa individu atau masyarakat
kemudian menyebar pada masyarakat luas merupakan proses ....
A. akumulasi
B. akulturasi
C. difusi
D. negosiasi
3) Berikut ini adalah beberapa kriteria kepribadian modern yang
dikemukakan oleh Stozomka, kecuali ....
A. kepribadian yang selalu terbuka terhadap inovasi dan perubahan.
B. kepribadian yang mempunyai orientasi khusus terhadap waktu.
C. pribadi yang modern selalu melakukan segala sesuatu secara
berencana
D. kepribadian yang selalu mengikuti model dalam berpenampilan.
4) Situasi dan kondisi karena adanya traumatik atau pengalaman yang kurang
bagus terhadap perubahan yang terjadi, merupakan hambatan...
A. psikologis
B. budaya
C. ekonomi
D. sosial
TES FORMATIF 2
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1.34 Teori Perubahan Sosial ⚫
5) Hambatan ekonomi merupakan suatu situasi dan kondisi seseorang atau
masyarakat yang mempunyai keterbatasan ....
A. sumber daya
B. relasi
C. harta
D. pendidikan.
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang
terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian,
gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap
materi Kegiatan Belajar 2.
Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
meneruskan dengan Kegiatan Belajar 3. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang
belum dikuasai.
Tingkat penguasaan = Jumlah Jawaban yang Benar
100%Jumlah Soal
⚫ SOSI4305/MODUL 1 1.35
Kegiatan Belajar 3
Metode Penelitian untuk Perubahan Sosial
PETA KOMPETENSI KHUSUS
Saudara mahasiswa, acapkali kita fokus pada kajian teori tanpa pernah
mencoba mengaplikasikannya di lapangan. Perlu kita pahami bahwa objek dan
subjek kajian dari sosiologi adalah masyarakat. Pengetahuan yang kita
dapatkan dari membaca dan memahami BMP harus dapat diterapkan dalam
kegiatan interaksi dengan masyarakat. Kajian teoritis di kelas dengan aplikasi
teori di lapangan perlu adanya upaya sinkronisasi supaya terjadinya proses
1.36 Teori Perubahan Sosial ⚫
kesinambungan. Mempelajari perubahan sosial dengan objek masyarakat
tentunya memerlukan metodologi yang dapat mengukur faktor-faktor apakah
yang melatar belakangi terjadinya perubahan sosial. Selain itu kita juga harus
dapat mengetahui bagaimana proses terjadinya perubahan sosial.
Secara mendalam pembahasan tentang metodologi penelitian telah
dibahas pada mata kuliah Metode Penelitian Kuantatif SOSI4311dan mata
kuliah Metode Penelitian Kualitatif SOSI4306, yang saya harapkan Saudara
telah mengambil dua mata kuliah tersebut. Dalam pembahasan berikut ini akan
secara spesifik mempelajari metodologi kajian lapangan untuk melihat realitas
perubahan sosial yang ada di masyarakat dengan menggunakan beberapa teori
perubahan sosial yang akan kita bahas pada modul-modul selanjutnya..
A. METODE PENELITIAN
Memotret perubahan sosial dapat menggunakan pendekatan kualitatif dan
kualitatif. Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan gambaran
yang lebih rinci dan detail mengenai kajian perubahan sosial yang
menjadi fokus kajian. Karakteristik penelitian kualitatif adalah fokus untuk
mempelajari makna yang disampaikan oleh informan, kemudian melakukan
interpretasi atas apa yang dilihat, didengar dan dipahami. Dengan demikian,
penelitian kualitatif berusaha membuat gambaran kompleks dari suatu masalah
atau isu yang diteliti secara menyeluruh. Peneliti berusaha membuat suatu
model visual dari berbagai aspek mengenai proses atau fenomena utama yang
diteliti. Model inilah yang akan membantu membangun gambaran holistik
(Cresswell: 2009). Penelitian dengan menggunakan metode kuantitatif
untuk mengukur kecenderungan sikap atau opini dari populasi tertentu
dengan meneliti sampel dari populasi dengan menggunakan suatu teori
tertentu. Pengumpulan data kuantitatif menggunakan kuesioner yang
bertujuan untuk menggeneralisasi populasi berdasarkan sampel yang sudah
ditentukan. (Creswell, 19: 2010; Babbie, 1990). Untuk lebih jelasnya silakan
pelajari tabel di bawah ini.
⚫ SOSI4305/MODUL 1 1.37
Tabel 1.2 Perubahan Sosial dalam Kerangka Penelitian kualitatif dan kuantitatif
Penelitian Kualitatif Penelitian Kuantitatif
Metode untuk mengeksplorasi dan memahami makna yang berasal dari masalah sosial, 1. individu/kasus 2. kejadian tertentu/proses 3. akurasi 4. informan yang memiliki banyak
informasi
Metode untuk menguji teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antarvariabel yang terdiri dari angka-angka kemudian dianalisis berdasarkan prosedur statistik. 1. populasi/kelompok 2. ciri-ciri/opini 3. refresentatif 4. setiap sampel/orang mempunyai
proporsi yang sama dalam menyampaikan pendapat
Saudara mahasiswa, dalam melakukan penelitian terlebih dahulu
harus menentukan dan mendefiniskan penelitian yang akan ditulis secara
kualitatif atau kuantitatif. Penelitian kualitatif memiliki beberapa strategi
yang dilakukan yaitu etnografi, grounded theory, studi kasus, fenomenologi
dan naratif. Sedangkan untuk kuantitatif meliputi penelitian survei dan
penelitian eksperimen. Untuk lebih jelasnya marilah kita pelajari beberapa
strategi penelitian kualitatif di bawah ini (Cresswell, 2009: 20-21):
1. Etnografi merupakan strategi penelitian kualitatif yang di dalamnya
peneliti mengadakan penyelidikan terhadap kelompok kebudayaan yang
masih alami di wilayah tertentu dalam waktu yang cukup lama dengan
cara observasi dan wawancara. Peneliti dapat melakukan penelitian pada
wilayah pedalaman yang masih tradisional pada waktu yang cukup lama
dengan cara meneliti budaya serta tradisi masyarakat tersebut.
2. Grounded theory merupakan strategi penelitian yang dilakukan peneliti
dengan cara turun lapangan tanpa membawa rancangan konseptual atau
teori. Peneliti “memproduksi” teori dari suatu proses, aksi atau interaksi
tertentu yang didapatkan di wilayah penelitian. Peneliti melakukan
pengumpulan data dan membuat kategorisasi berdasarkan informasi yang
didapatkan dari informan.
3. Studi kasus merupakan strategi penelitian kualitatif yang dilakukan
peneliti untuk menyelidiki secara mendalam suatu program, peristiwa,
aktivitas, proses atau sekelompok individu. Kasus pada penelitian ini
dibatasi pada waktu dan aktivitas dengan melakukan prosedur
pengumpulan data pada waktu tertentu.
1.38 Teori Perubahan Sosial ⚫
4. Fenomenologi merupakan strategi penelitian yang dilakukan peneliti
untuk mengidentifikasi hakikat pengalaman suatu masyarakat tentang
fenomena tertentu yang terjadi dalam proses interaksi sosial. peneliti
melakukan penelitian dengan prosedur pengambilan data untuk mengkaji
sejumlah subjek dengan terlibat secara langsung dalam jangka waktu yang
relatif lama. Peneliti berusaha menggali pola-pola dan relasi makna yang
dipahami dari pengalaman informan yang diteliti.
5. Naratif merupakan strategi penelitian kualitatif untuk menyelidiki
kehidupan individu atau kelompok tertentu. informasi yang didapatkan
peneliti kemudian dituliskan kembali dalam bentuk narasi yang
berhubungan dengan pemikiran dan kehidupan informan serta pandangan
peneliti terhadap pemikiran dan kehidupan informan.
Saudara mahasiswa, setelah kita mempelajari beberapa strategi penelitian
kualitatif, selanjutnya kita akan mempelajari strategi penelitian kuantitatif.
Beberapa strategi tersebut adalah sebagai berikut (Creswell, 2009:18-19):
1. Penelitian survei dalam kuantitatif bertujuan untuk memaparkan secara
kuantitatif kecenderungan, sikap atau opini dari suatu populasi tertentu
dengan meneliti satu sampel dari populasi tersebut. Penelitian ini meliputi
cross-sectional (satu kali pengambilan) dan longitudinal (pengambilan
berulang) dengan cara pengumpulan data menggunakan kuesioner atau
wawancara terencana untuk menggeneralisasi populasi berdasarkan
sampel yang dipilih. Pada penelitian ini dapat dilakukan survei terhadap
suatu populasi tertentu untuk melihat adanya kecenderungan, sikap atau
opini masyarakat mengenai perubahan sosial. Misalnya, untuk melihat
besaran pengaruh perubahan sosial dalam kehidupan masyarakat.
2. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang berusaha menentukan
suatu treatment mempengaruhi hasil sebuah penelitian. Peneliti
melakukan treatment pada satu kelompok dan tidak menerapkannya pada
kelompok lain, kemudian peneliti melihat hasil akhir dari kedua kelompok
tersebut. Dalam hal ini peneliti dapat melakukan penelitian perubahan
sosial dengan melakukan treatment pada masyarakat. Misalnya,
bagaimana hasil yang dicapai siswa dengan memberlakukan kurikulum
2013 sebagai pengganti kurikulum 2006? apakah terjadi perubahan dalam
pemahaman siswa terhadap pembelajaran di sekolah.
⚫ SOSI4305/MODUL 1 1.39
Berdasarkan uraian di atas maka mahasiswa dapat melakukan penelitian
perubahan sosial dengan melihat kejadian atau permasalahan yang ada di
sekitar mahasiswa. Mahasiswa boleh melakukan penelitian secara kualitatif
atau kuantitatif disesuaikan dengan permasalahan yang ditemui dalam
masyarakat. Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari masyarakat dengan
demikian mahasiswa dapat mengamati langsung permasalahan yang ada
dimasyarakat dan mampu memberikan solusi bagi masyarakat. Universitas
Terbuka mempunyai mahasiswa yang tersebar di berbagai wilayah maka
penelitian yang dilakukan akan menghasilkan data yang sangat kaya dan
beragam. Pada modul 8 (delapan) kita akan mempelajari perubahan yang
terjadi pada masyarakat perkotaan dan pedesaan sehingga Saudara dapat
melakukan penelitian lapangan secara langsung pada wilayah yang
ditempatinya dengan mengamati perubahan yang terjadi di wilayah tempat
tinggal masing-masing.
B. PROSEDUR PENGAMBILAN DATA
Praktik lapangan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dalam
melihat perubahan sosial yang terjadi di masyarakat. Prosedur pengambilan
data meliputi beberapa langkah yang harus dipersiapkan oleh peneliti ketika
praktik lapangan. Data merupakan bahan penting yang digunakan peneliti
untuk menjawab pertanyaan atau mengaji hipotesis dan mencapai tujuan
penelitian (Silalahi, 2010: 280). Dalam pengumpulan data peneliti
membutuhkan instrumen penelitian sebagai alat bantu untuk mengumpulkan
data. Data kuantitatif merupakan serangkaian hasil observasi atau pengukuran
dinyatakan dalam angka yang diperoleh dari hasil pengukuran variabel
kuantitatif. Data kualitatif merupakan sumber dari deskripsi yang luas serta
memuat penjelasan tentang proses-proses yang terjadi.
Metode pengumpulan data dalam penelitian kuantitatif dapat
dilakukan dengan kuesioner atau wawancara. Untuk memudah dalam
mempelajari metode pengumpulan data kuantitatif, marilah kita simak uraian
di bawah ini:
Pertama, kuesioner atau angket merupakan suatu mekanisme pengumpulan
data yang efisien apabila peneliti ingin mengukur variabel. Ada beberapa
langkah yang harus dilakukan oleh peneliti dalam pengumpulan data dengan
metode angket atau kuesioner, yaitu sebagai berikut (Silalahi, 2010: 296):
1.40 Teori Perubahan Sosial ⚫
1. Pernyataan masalah, peneliti harus menentukan masalah penelitian yang
akan diteliti berupa baik dari sumber teoritis atau praktis untuk
menjelaskan permasalahan yang akan diteliti.
2. Pemilihan subjek, peneliti harus menentukan subjek penelitian dalam
kelompok populasi atau sampel. Jika populasi mempelajari seluruh
anggota kelompok sasaran, sedangkan penelitian sampel hanya sebagian
dari dan yang mewakili populasi.
3. Penyusunan kuesioner secara atraktif, singkat serta mudah dijawab.
4. Validasi kuesioner dengan cara melakukan uji validitas.
5. Siapkan surat pengantar dari lembaga sebagai identitas peneliti untuk
memudahkan dalam mencari data.
6. Uji coba kuesioner kepada sampel kecil untuk subjek. Uji coba ini untuk
melihat validitas dan reliabilitas suatu kuesioner.
7. Tindak lanjuti kegiatan, dengan cara melihat setiap catatan lapangan
ketika melakukan uji coba kuesioner.
8. Lakukan pengeditan kuesioner dan pengkodean terhadap tiap respons.
9. Analisis data dengan menggunakan statistik.
10. Penulisan laporan yang menyajikan temuan lapangan.
Dalam membuat kuesioner bisa dibuat pertanyaan dan jawaban terbuka
atau pertanyaan dan jawaban tertutup. Pertanyaan terbuka merupakan
sejumlah pertanyaan yang meminta responden untuk menjawab pertanyaan
berupa uraian pendapat, persepsi atau sikap mereka mengenai hal yang
ditanyakan. Sementara itu, pertanyaan tertutup merupakan pertanyaan yang
meminta responden untuk memilih di antara jawaban yang telah ditetapkan
oleh peneliti.
Tabel 1.3. Contoh Pertanyaan Kuesioner
Pertanyaan Terbuka Pertanyaan Tertutup
Aspek apa dari kebijakan
pemerintah yang membuat Anda
sangat senang?
Apa sikap Saudara dengan kenaikan tarif dasar listrik?
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Tidak Setuju
d. Sangat tidak Setuju
⚫ SOSI4305/MODUL 1 1.41
Kedua, pengambilan data kuantitatif dengan cara wawancara.
Pengambilan data dengan cara wawancara merupakan metode yang digunakan
untuk mengumpulkan data atau keterangan lisan untuk mendapatkan sejumlah
informasi atau data yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.
Hasil wawancara tersebut kemudian dicatat dan direkam oleh pewawancara
atau peneliti. Tipe wawancara meliputi wawancara terstruktur dan tak
terstruktur serta wawancara tatap muka dan telepon. Wawancara terstruktur
dilakukan peneliti ketika mengetahui secara jelas dan terperinci informasi yang
dibutuhkan yang disusun dalam daftar pertanyaan untuk ditanyakan kepada
responden. Sementara itu, wawancara tidak terstruktur ketika pewawancara
tidak memiliki daftar wawancara yang direncanakan hanya dalam bentuk
daftar topik atau isu sebagai interview guide. Wawancara tatap muka dilakukan
secara personal antara peneliti dan informan/responden. Wawancara melalui
telepon yang dilakukan lewat telepon untuk pengumpulan informasi. Berikut
adalah langkah-langkah melakukan wawancara (Silalahi, 2010: 315):
1. Susun pertanyaan yang berhubungan dengan objek penelitian secara
terstruktur atau tidak terstruktur.
2. Tentukan subjek yang diwawancarai dan cara wawancara.
3. Jalin hubungan dengan responden/informan untuk memperkenalkan diri
dan penelitian, mengkomunikasikan maksud wawancara, serta
menentukan jadwal, tempat dan sarana wawancara.
4. Uji coba wawancara dengan sampel kecil dari sampel yang telah
ditentukan.
5. Perbaiki pertanyaan wawancara jika membingungkan.
6. Lakukan wawancara dan ajukan pertanyaan.
7. Bangun komunikasi efektif selama wawancara termasuk tahap uji coba
8. Lakukan probing untuk mengkonfirmasi jawaban atau untuk
mendapatkan informasi yang lebih luas.
Prosedur pengumpulan data secara kualitatif dapat dilakukan
dengan empat jenis strategi di bawah ini (Creswell, 2010: 267-268):
1. Observasi, peneliti melakukan penelitian langsung turun ke lapangan
untuk mengamati perilaku dan aktivitas individu di lokasi penelitian.
Peneliti merekam atau mencatat aktivitas di lokasi penelitian sebagai
nonpartisipan atau partisipan utuh.
2. Wawancara, dapat dilakukan wawancara secara langsung, melalui telepon
atau dengan focus group discussion yang terdiri dari enam sampai delapan
1.42 Teori Perubahan Sosial ⚫
informan. Menggunakan pertanyaan tidak terstruktur dan bersifat terbuka
untuk memunculkan opini dan pandangan dari informan.
3. Studi dokumen bisa berupa dokumen public (koran, makalah atau laporan)
atau dokumen privat (buku harian, surat atau email).
4. Materi audio dan visual berupa foto, objek-objek seni, videotape atau film.
Tabel 1.4.
Prosedur Pengumpulan Data Kualitatif
Jenis pengumpulan
Prosedur Pengumpulan
Observasi ▪ Mengumpulkan data lapangan dengan berperan sebagai observer
▪ Mengumpulkan data lapangan dengan berperan sebagai partisipan
▪ Mengumpulkan data lapangan dengan lebih banyak berperan sebagai partisipan dibanding observer
▪ Mengumpulkan data lapangan dengan lebih banyak berperan sebagai observer dibanding partisipan
▪ Mengumpulan data dengan berperan sebagai outsider terlebih dahulu, kemudian masuk ke dalam setting penelitian sebagai insider.
Wawancara ▪ Melakukan wawancara tidak terstruktur dan terbuka, sambil mencatat hal-hal penting.
▪ Melakukan wawancara tidak terstruktur dan terbuka, sambil merekamnya dengan auditape lalu mentranskripnya.
▪ Melakukan wawancara semi-terstruktur dan terbuka, sambil merekamnya dengan auditape lalu mentranskripnya.
▪ Melakukan wawancara focus group dan terbuka, sambil merekamnya dengan auditape lalu mentranskripnya.
▪ Melaksanakan jenis wawancara yang berbeda sekaligus: melalui email, dengan berhadap-hadapan langsung, wawancara focus group, wawancara focus group online dan wawancara telepon.
Dokumentasi ▪ Mendokumentasikan buku harian selama penelitian. ▪ Meminta buku harian atau diary dari partisipan selama
penelitian. ▪ Mengumpulkan surat pribadi dari informan ▪ Menganalisis dokumen publik (memo resmi, catatan resmi,
atau arsip lainnya. ▪ Menganalisis autobiografi atau biografi. ▪ Meminta foto informan atau merekam suara mereka dengan
videotape. ▪ Audit-audit ▪ Rekaman medis.
⚫ SOSI4305/MODUL 1 1.43
Jenis pengumpulan
Prosedur Pengumpulan
Materi Audio-visual ▪ Menganalisis jejak-jejak fisik (contoh jejak kaki) ▪ Merekam atau memfilmkan situasi sosial atau individu atau
kelompok tertentu ▪ Menganalisis foto dan rekaman video ▪ Mengumpulkan suara/bunyi (seperti musik, teriakan anak,
klakson mobil) ▪ Mengumpulkan email ▪ Mengumpulkan text massage dari telepon selular ▪ Menganalisis harta kepemilikan atau objek-objek ritual ▪ Mengumpulkan bunyi, aroma, rasa, atau stimuli-stimuli indra
lainnya.
Sumber: Dikutip dari Creswell 2010
Saudara mahasiswa, demikianlah beberapa prosedur pengumpulan data
secara kuantitatif dan kualitatif yang bisa Saudara lakukan ketika melakukan
penelitian di lapangan. Saudara silakan memilih tema penelitian, menentukan
metode penelitian serta melaksanakan prosedur pengumpulan data yang sesuai
dengan tema penelitian Saudara.
C. PENERAPAN TEORI
Dalam penelitian sosial banyak beberapa teori yang digunakan untuk
memotret perubahan sosial. Penggunaan teori tergantung pada metodologi dan
pendekatan yang dilakukan dalam penelitian. Dalam pendekatan kuantitatif
teori menjadi pondasi utama ketika melakukan penelitian. Sementara itu,
dalam pendekatan kualitatif penggunaan teori diperlukan sebagai asumsi
dasar dilaksanakannya sebuah penelitian. Teori menjadi salah satu
komponen penting dalam melakukan penelitian.
Penelitian kuantitatif bertujuan untuk menguji keberlakuan suatu teori
melalui proses pengujian dengan data di lapangan. Sementara itu, pada
penelitian kualitatif dapat melakukan pengembangan teori melalui proses
penelitian bahkan dapat menghasilkan suatu teori baru yang kita kenal dengan
strategi grounded theory. Teori dan fakta merupakan dua komponen utama
dalam ilmu sosial. Ilmuan sosial melakukan penelitian terhadap data melalui
observasi dengan menguji teori dan dari fakta dan data tersebut dapat
menghasilkan sebuah teori.
1.44 Teori Perubahan Sosial ⚫
Sumber : Cresswell, 1994: 88 dalam Silalahi, 2010:111
Gambar 1.4.
Hubungan antara Teori dan Fakta
Dalam penelitian kuantitatif, peneliti menggunakan teori secara
deduktif dan meletakan di awal penelitian yang bertujuan untuk menguji
atau memverifikasi suatu teori. Teori menjadi kerangka kerja yang berfungsi
untuk menentukan perumusan masalah dan hipotesis penelitian serta prosedur
pengumpulan data. Langkah awal yang dilakukan penelitian kuantitatif yaitu
mencari literatur yang membahas teori yang serupa. Kedua, peneliti mencari
beberapa penelitian lain yang membahas topik yang sama dengan topik yang
akan diteliti. Ketiga, peneliti membuat rumusan masalah yang
menghubungkan antar variabel dalam penelitian. Keempat, peneliti
menjelaskan teori yang digunakan dalam penelitiannya. Peneliti dapat
menuliskannya dalam format berikut:
“Teori yang akan digunakan adalah.....(nama teori). Teori ini dikembangkan oleh.....(sumber atau pengembang teori) dan sudah banyak diterapkan dalam penelitian mengenai......(topik-topik penelitian yang menerapkan teori ini sebagai landasannya). Teori ini menegaskan bahwa......(proposisi atau hipotesis dalam teori tersebut). diaplikasikan dalam penelitian ini, teori tersebut diharapkan dapat menjelaskan pengaruh variabel bebas....(sebutkan variabel) terhadap variabel terikat....(sebutkan variabel) karena.....(jelaskan logika dari teori tersebut)”. (Creswell, 2010: 89)
⚫ SOSI4305/MODUL 1 1.45
Saudara mahasiswa, lebih lanjut Creswell (2010) menjelaskan bahwa
dalam penelitian kuantitatif harus memasukkan teori yang digunakan,
hipotesis atau proposisi dari teori tersebut. Peneliti juga harus memberikan
informasi mengenai penggunaan teori pada penelitian sebelumnya serta
menjelaskan hubungan teori yang digunakan dengan penelitian yang akan
dilakukan. Untuk memudahkan pemahaman dalam mempelajari metode
deduktif pada penelitian kuantitatif, marilah kita pelajari tabel berikut:
Sumber : Creswell, 2010: 87
Gambar 1.5.
Pendekatan Deduktif dalam Penelitian Kuantitatif
1.46 Teori Perubahan Sosial ⚫
Saudara mahasiswa demikian aplikasi teori dalam penelitian kuantitaif.
Berikut marilah kita pelajari penggunaan teori dalam penelitian kualitatif.
Penggunaan teori dalam penelitian kualitatif untuk beberapa tujuan
(Creswell, 2010: 93-94), pertama, teori digunakan sebagai penjelas atas
perilaku dan sikap-sikap tertentu. Tujuan ini biasanya digunakan dalam kajian
etnografi untuk mengangkat topik-topik kebudayaan yang dilakukan oleh
antropolog. Kedua, sebagai panduan umum untuk meneliti gender, kelas dan
ras dengan menggunakan prespektif teoritis. Perspektif ini digunakan dalam
penelitian advokasi/partisipatoris untuk membantu peneliti dalam merancang
rumusan maslah, mengumpulkan dan menganalisa data serta membentuk
gerakan untuk aksi dan perubahan. Ketiga, teori digunakan pada akhir
penelitian yaitu ketika peneliti menerapkan proses penelitiannya secara
induktif yang diawali dengan data, kemudian ke tema-tema umum lalu
mengarah pada teori atau modul tertentu.
Sumber Creswell, 2010: 96.
Gambar 1.6 Logika Induktif dalam Penelitian Kualitatif
Peneliti mengemukakan generalisasi-generalisasi atau teori-teori dari
literatur-literatur dan pengalaman-pengalaman pribadinya.
Peneliti mengumpulkan informasi (dari wawancara atau observasi).
Peneliti mencari pola-pola umum, generalisasi- generalisasi atau teori-
teori dari tema-tema atau kategori-kategori yang dibuat.
Peneliti menganalisis data berdasarkan tema-tema dan kategori-kategori.
Peneliti mengajukan pertanyaan-pertanyaan terbuka pada partisipan dan
merekam catatan-catatan lapangan.
⚫ SOSI4305/MODUL 1 1.47
Keempat, beberapa penelitian kualitatif tidak menggunakan teori yang
terlalu ekplisit. Seperti halnya dalam penelitian fenomenologi peneliti
membangun esensi dari informan sehingga peneliti hanya membuat deskripsi
yang kaya dan rinci tentang fenomena tertentu. Dalam penelitian kualitatif
yang menggunakan tema kultural atau perspektif teoritis, teori dimunculkan di
awal penelitian. Pada penelitian grounded theory terjadi relasi yang
berkesinambungan antara data dan teori. Data diolah secara dialektik untuk
menghasilkan proposisi-proposisi baru untuk menghasilkan kerangka teoritis
yang dipisahkan dengan data penelitian.
1) Tentukan suatu permasalahan penelitian yang berhubungan dengan
perubahan sosial.
2) Pelajari penelitian-penelitian sebelumnya melalui kajian literatur yang
berhubungan dengan kajian Saudara secara teoritis atau tematis.
3) Cobalah Saudara pelajari beberapa kekurangan dari penelitian
sebelumnya.
4) Jelaskan signifikansi penelitian yang Saudara lakukan bagi pembaca.
Petunjuk Jawaban Latihan
1) Pertama, Saudara pelajari dengan saksama materi Kegiatan Belajar 1 dan
2 mengenai ruang lingkup dan fenomena perubahan sosial. Langkah
selanjutnya silakan cermati fenomena perubahan sosial yang ada di sekitar
Saudara dengan mencari sumber pustaka berupa kajian-kajian terdahulu
LATIHAN
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,
kerjakanlah latihan berikut!
Coba Saudara jelaskan kembali dengan kalimat
Anda sendiri, perbedaan antara metode kuantitatif
dan kualitatif dalam hal prosedur pengambilan data
dalam suatu penelitian !
Selamat menjelaskan
1.48 Teori Perubahan Sosial ⚫
yang membahas rencana penelitian Saudara. Saudara boleh melihat kajian
literatur tersebut berdasarkan tema atau teori yang akan Saudara gunakan.
2) Selanjutnya, buatlah proposal penelitian Saudara dengan menjelaskan
signifikansi, tujuan, dan manfaat penelitian ini Saudara lakukan. Langkah
ini untuk meyakinkan Saudara bahwa pengetahuan teoretis yang ada
mengenai perubahan sosial akan bermanfaat ketika Saudara turun ke
lapangan.
Perubahan sosial sebagai suatu konsep akan menjadi disiplin ilmu
yang bermanfaat dan berguna bagi masyarakat apabila konsep ini
diterapkan langsung dalam melihat perubahan yang ada di masyarakat.
Oleh karena itu dalam mempelajari konsep perubahan sosial dibutuhkan
praktik atau kajian langsung terhadap masyarakat dengan melakukan
praktik lapangan. Metode yang digunakan untuk penelitian ini dapat
dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Kualitatif
menggunakan teori secara induktif sedangkan kuantitatif menggunakan
teori secara deduktif.
1) Penelitian kualitatif memiliki beberapa strategi yang dilakukan
sebagaimana tercantum di bawah ini, kecuali ....
A. etnografi
B. grounded theory
C. studi kasus
D. eksperimen.
2) Strategi penelitian yang dilakukan peneliti dengan cara turun lapangan
tanpa membawa rancangan konseptual atau teori ....
A. grounded theory
B. etnografi
C. studi kasus
D. eksperimen
RANGKUMAN
TES FORMATIF 3
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
⚫ SOSI4305/MODUL 1 1.49
3) Dalam penelitian kuantitatif, peneliti menggunakan teori secara ....
A. deduktif
B. induktif
C. deduktif dan induktif
D. angka-angka
4) Prosedur pengumpulan data secara kualitatif dapat dilakukan dengan
strategi ....
A. observasi
B. wawancara
C. studi dokumen
D. semua benar
5) Strategi pengambilan data dengan cara memilih suatu populasi tertentu
untuk melihat adanya kecenderungan, sikap atau opini masyarakat
mengenai perubahan sosial, bisa dilakukan dengan ....
A. eksperimen
B. survei
C. etnografi
D. observasi
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 3 yang
terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian,
gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap
materi Kegiatan Belajar 3.
Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
meneruskan dengan modul selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 3, terutama bagian yang
belum dikuasai.
Tingkat penguasaan = Jumlah Jawaban yang Benar
100%Jumlah Soal
1.50 Teori Perubahan Sosial ⚫
Kunci Jawaban Tes Formatif
Tes Formatif 1
1) D. Perubahan sosial merupakan proses perubahan yang ada dalam
masyarakat meliputi struktur dan kultur dalam masyarakat yang
mempengaruhi pola interaksi.
2) A Sosiolog Indonesia Selo Soemarjan (2009) menekankan perubahan
sosial pada lembaga yang ada dalam masyarakat sehingga mengubah
sistem sosial yang ada dalam masyarakat.
3) B. Faktor sosial menjadi faktor pendorong terjadinya perubahan kelas
dalam masyarakat pada kondisi masyarakat terbuka.
4) B. Sumber perubahan yang terjadi pada masyarakat karena adanya
pengaruh dari luar masyarakat disebut sebagai faktor eksternal.
5) B. Munculnya penemuan baru yang merupakan salah satu implikasi dari
perkembangan pengetahuan sebagai hasil dari proses pemikiran akal
manusia yang terus berinovasi, termasuk pada perubahan internal.
Tes Formatif 2
1) B. Faktor sosial menjadi faktor pendorong terjadinya perubahan kelas
dalam masyarakat pada kondisi masyarakat terbuka
2) C. Terjadinya penyebaran budaya yang dibawa individu atau masyarakat
kemudian menyebar pada masyarakat luas merupakan proses
3) D. Beberapa kriteria kepribadian modern yang dikemukakan oleh
Stozomka adalah kepribadian yang selalu terbuka terhadap inovasi
dan perubahan, kepribadian yang mempunyai orientasi khusus
terhadap waktu, dan Pribadi yang modern selalu melakukan segala
sesuatu secara berencana.
4) A. Situasi dan kondisi karena adanya traumatik atau pengalaman yang
kurang bagus terhadap perubahan yang terjadi merupakan hambatan
psikologis.
5) A. Hambatan ekonomi merupakan suatu situasi dan kondisi seseorang
atau masyarakat yang mempunyai keterbatasan sumber daya
⚫ SOSI4305/MODUL 1 1.51
Tes Formatif 3
1) D. Penelitian kualitatif memiliki beberapa strategi yang dilakukan yaitu
Etnografi, Grouned theory, studi kasus, fenomenolagi dan naratif.
Eksperimen merupan starategi penelitian dalam kuantitatif.
2) A. Grounded theory merupakan strategi penelitian yang dilakukan
peneliti dengan cara turun lapangan tanpa membawa rancangan
konseptual atau teori.
3) A. Dalam penelitian kuantitatif, peneliti menggunakan teori secara
deduktif.
4) D. Prosedur pengumpulan data secara kualitatif dapat dilakukan dengan
strategi observasi, wawancara atau studi dokumen.
5) B. Survei merupakan strategi pengambilan data dengan cara memilih
suatu populasi tertentu untuk melihat adanya kecenderungan, sikap
atau opini masyarakat mengenai perubahan sosial
1.52 Teori Perubahan Sosial ⚫
Glosarium
Faktor pendorong : Suatu situasi dan kondisi yang dapat
mempercepat terjadinya perubahan sosial di
masyarakat.
Faktor penghambat : Suatu situasi dan kondisi yang
menyebabkan terhambatnya suatu
perubahan.
Proses difusi : Penyebaran budaya yang dibawa individu
atau masyarakat kemudian menyebar pada
masyarakat luas.
Sumber perubahan eksternal : Sumber perubahan yang terjadi pada
masyarakat karena adanya pengaruh dari
luar masyarakat tersebut.
Sumber perubahan internal : Sumber perubahan yang berasal dari dalam
masyarakat itu.
Sumber perubahan sosial : Suatu hal atau situasi dan kondisi tertentu
yang menyebabkan terjadinya perubahan
sosial.
⚫ SOSI4305/MODUL 1 1.53
Daftar Pustaka
Creswell, John W. 2009. Research Design: Qualitatif, Quantitatif and Mixed
Methods Approachhes. Third Edition, California: Sage Publication:
Ruswanto, Wawan. (et.al). 2015. Teori Perubahan Sosial. Banten: Universitas
Terbuka.
Setiadi, Elly.M., Kolip, Usman. 2011. Pengantar Sosiologi: Pemahaman
Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial: Teori, Aplikasi, dan
Pemecahannya. Jakarta: Prenada.
Soemardjan, Selo. 1981. Perubahan Sosial Masyarakat Yogjakarta.
Yogjakarta: Gajah Mada University Press.
Sztomka, Piotr. 2004. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: Prenada.
Saebani, 2016. Presfektif Perubahan Sosial. Bandung: Pustaka Setia.