Ruang Lingkup Bahasa Arab

7
1. Pengertian Bahasa Arab Bahasa Arab merupakan mata pelajaran yang mengembangkan keterampilan berkomunikasi lisan dan tulisan untuk memahami dan mengungkapkan informasi , pikiran, perasaan serta mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya. Sesuai dengan fungsinya sebagai alat untuk menyampaikan dan menyerap gagasan-gagasan,  pikiran, pendapat dan perasaan baik secara lisan maupun tertulis, maka kurikulum ini dipersiapkan untuk pencapaian keterampilan dasar awal berbahasa Arab peserta didik, dengan didukung unsure-unsur/aspek-aspek kebahasaan seperti: istimā’/ mendengarkan, kalām/  berbicara, qirā’ah/ membaca dan kitābah/ menulis. Area pelajaran utama dari pembelajaran Bahasa Arab meliputi empat aspek yaitu menyimak,  berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek tersebut saling berhubungan. Misalnya, keterampilan mendengarkan memberikan konstribusi terhadap perkembangan kemampuan  berbicara, dan sebaliknya yang pada gilirannya kedua kemampuan tersebut akan diperkuat oleh kemampuan membaca peserta didik atau sebalikya. Keterampilan menulis memberikan konstribusi pada keterampilan membaca dalam bentuk teks atau dokumentasi dan kemampuan mendengar, berbicara dan membaca sangat berpengaruh pada keterampilan menulis.[1] 2. Fungsi dan Tujuan a. Fungsi Mata pelajaran Bahasa Arab berfungsi sebagai alat komunikasi, bahasa agama dan ilmu  pengetahuan. Mata pelajaran Bahasa Arab merupakan mata pelajar an yang berfungsi sebagai alat pengembangan diri peserta didik dalam bidang komunikasi, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya. Dengan demikian mereka dapat tumb uh dan berkemb ang menjadi warga negara yang cerdas, terampil dan berkepribadian Indonesia serta siap mengambil bagian dalam pembangunan nasional. Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa mata pelajaran Bahasa Arab sebagai kurikulum bagi jenjang Madrasah atau tingkat di atasnya (a) melakukan penyesuaian, (b) menghindari keterulangan, dan (c) menjaga kesinambungan. Dengan tiga unsur tersebut maka diharapkan tampilnya dimensi pengetahuan, sikap, keterampilan dan nilai masing-masing standar kompetensi yang telah dirumuskan baik antar kelas maupun antar jenjang. b. Tujuan Progam pembelajaran Bahasa Arab secara umum memiliki tujuan agar para peserta didik  berkembang dalam hal: 1) Kemampuan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis secara baik. 2) Berbicara secara sederhana tapi efektif dalam berbagai konteks untuk menyampaikan informasi, pikiran, dan perasaan, serta menjalin hubungan sosial dalam bentuk kegiatan yang  beragam, interaktif dan menyenangkan.

Transcript of Ruang Lingkup Bahasa Arab

1. Pengertian Bahasa ArabBahasa Arab merupakan mata pelajaran yang mengembangkan keterampilan berkomunikasi lisan dan tulisan untuk memahami dan mengungkapkan informasi , pikiran, perasaan serta mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya.Sesuai dengan fungsinyasebagai alat untuk menyampaikan dan menyerap gagasan-gagasan, pikiran, pendapat dan perasaan baik secara lisan maupun tertulis, maka kurikulum ini dipersiapkan untuk pencapaian keterampilan dasar awal berbahasa Arab peserta didik, dengan didukung unsure-unsur/aspek-aspek kebahasaan seperti: istim/mendengarkan, kalm/berbicara, qirah/membaca dan kitbah/menulis.Area pelajaran utama dari pembelajaran Bahasa Arab meliputi empat aspek yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek tersebut saling berhubungan. Misalnya, keterampilan mendengarkan memberikan konstribusi terhadap perkembangan kemampuan berbicara, dan sebaliknya yang pada gilirannya kedua kemampuan tersebut akan diperkuat oleh kemampuan membaca peserta didik atau sebalikya. Keterampilan menulis memberikan konstribusi pada keterampilan membaca dalam bentuk teks atau dokumentasi dan kemampuan mendengar, berbicara dan membaca sangat berpengaruh pada keterampilan menulis.[1]2. Fungsi dan Tujuana. FungsiMata pelajaran Bahasa Arab berfungsi sebagai alat komunikasi, bahasa agama dan ilmu pengetahuan. Mata pelajaran Bahasa Arab merupakan mata pelajaran yang berfungsi sebagai alat pengembangan diri peserta didik dalam bidang komunikasi, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya. Dengan demikian mereka dapat tumbuh dan berkembang menjadi warga negara yang cerdas, terampil dan berkepribadian Indonesia serta siap mengambil bagian dalam pembangunan nasional.Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa mata pelajaran Bahasa Arab sebagai kurikulum bagi jenjang Madrasah atau tingkat di atasnya (a) melakukan penyesuaian, (b) menghindari keterulangan, dan (c) menjaga kesinambungan. Dengan tiga unsur tersebut maka diharapkan tampilnya dimensi pengetahuan, sikap, keterampilan dan nilai masing-masing standar kompetensi yang telah dirumuskan baik antar kelas maupun antar jenjang.b. TujuanProgam pembelajaran Bahasa Arab secara umum memiliki tujuan agar para peserta didik berkembang dalam hal:1) Kemampuan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis secara baik.2) Berbicara secara sederhana tapi efektif dalam berbagai konteks untuk menyampaikan informasi, pikiran, dan perasaan, serta menjalin hubungan sosial dalam bentuk kegiatan yang beragam, interaktif dan menyenangkan.3) Menafsirkan isi berbagai bentuk teks tulis pendek sederhana dan merespon dalam bentuk kegiatan yang beragam, interaktif dan menyenangkan.4) Menulis kreatif meskipun pendek sederhana berbagai bentuk teks untuk menyampaikan informasi, mengungkapkan pikiran dan perasaan.5) Menghayati dan menghargai karya sastra.6) Kemampuan untuk berdiskusi dan menganalisis teks secara kritis.7) Perbendaharaan kata Arab fusha sebanyak 1000 kata dalam berbagai bentuk kata dan pola kalimat yang diprogramkan meliputi tema tentang kegiatan sehari-hari, aqidah dan ibadah. Rasionalisasi penguasaan 1000 kata tersebut adalah 300 kata pada jenjang ibtidaiyah dan 700 kata pada jenjang Tsanawiyah.3. Ruang LingkupAspek mata pelajaran Bahasa Arab meliputi hal-hal berikut:a. Keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Dengan menyimak peserta didik terlatih untuk memahami Bahasa Arab lisan. Bercakap adalah mengajarkan keterampilan menggunakan Bahasa Arab secara lisan untuk mengembangkan kemamapuan mengungkapkan berbagai fungsi komunikasi bahasa. Sedang membaca dapat mengajarkan peserta didik keterampilan membaca untuk mengembangkan kemamapuan memahami isi wacana. Sementara menulis adalah untuk mengembangkan kemampuan menyusun kalimat-kalimat yang benar dalam karangan terpimpin (insy muwajjah).b. Unsur-unsur kebahasaan yang meliputi bentuk kata, kosa kata, struktur kalimat:1) Bentuk Kata (Morfologi)Unsur bahasa yang melahirkan ilmu sharaf dalam tingkatan Tsanawiyah terdiri dari tiga bentuk kata yaitu:a) isim yang meliputi:1) isim isyrah mufrad2) dhmr mufrad dan jam3) jam` taksr, muannats slim, dan mudzakkar slim,4) isim tafdl,5) al-maushl (al-ladz, al-lat, al-ladzna dan al-lti)b) fiil yang meliputi:1) fiil mdhi, mudhri dan amar dengan berbagai tasrifnya,2) wazan-wazan tsulsi mazd dengan tambahan dua dan tiga huruf.c) hurf, yang meliputi:1) huruf-huruf jar,2) huruf-huruf nashab,3) macam-macam lam (lam tall, lam amar, lam taukd, dan lam naf)2) Kosa Kata (Fonologi)Dalam mempelajari kosa kata (mufradt) inilah yang melahirkan ilmu funlujyah (fonologi). Di samping fonologi yang memang selalu ada pada semua bahasa. Bahasa Arab memiliki ilmu-ilmu lain seperti rasam (grafologi), bayn (gaya bahasa), badi (keindahan kata dan makna), `ard (pola Syair), qawafi (bunyi-bunyi/huruf-huruf pada akhir bait puisi), matnu al-lughah (asal bahasa), dan sebagainya.3) Struktur Kslimat (Sintaksis)Bahasa Arab memiliki struktur kalimat yang bervariasi seperti bahasa-bahasa yang lainnya. Antara lain untuk mengenal bunyi dan alat ucap melahirkan ilmu makhriju al-hurf (fonetik), untuk mengenal perbedaan makna melahirkan funlujiyt (fonologi). Sedang untuk mengenal pembentukan kata melahirkan ilmu sharaf (morfologi), untuk mengenal strukturnya akan melahirkan ilmu nahwu (sintaksis), dan untuk memahami mkana melahirkan ilmu ma`n (semantik).Struktur kalimat pada jenjang Tsanawiyah meliputi:a) f`il (dhahir dan dlmir baik muttasil maupun munfasil)b) maf`l bih (dhhir dan dlmir)c) mubtad` (dhhir dan dlmir)d) khabar mubtada` baik berupa kata benda, kata sifat, mupun jar majrre) na`at man`tf) idlfah lafdiyahKomponen pada poin-poin yang tersebut di atas, adalah terkait dengan aspek budaya yang terkandung dalam teks lisan dan tulisan.4. Standar Kompetensi Lulusan1. Mendengarkan/IstimMemahami berbagai nuansa makna ragam teks lisan dengan ragam variasi tujuan komunikasi dan konteks.b. Berbicara/KalmMengungkapkan berbagai gagasan dan tujuan ragam nuansa makna secara lisan dalam berbagai teks lisan dengan ragam variasi tujuan komunikasi dan konteksc. Membaca/QirahMembaca dan memahami berbagai nuansa makna yang dijumpai dalam berbagai teks tertulis dengan variasi tujuan komunikasi struktur kalimat dan ciri-ciri bahasanyad. Menulis/KitbahMengungkapkan makna kata, frase dan kalimat secara tertulis sesuai dengan tujuan komunikasinya dengan struktur kalimat yang lazim digunakan5. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Arab MTsa. Berkomunikasi lisan dan tertulis dengan menggunakan Bahasa Arab serta pola kalimat yang tepat sesuai konteks dalam wacana interaksional dan atau monolog yang informatif.b. Berkomunikasi lisan dan tertulis dengan menggunakan Bahasa Arab serta pola kalimat yang tepat sesuai konteks dalam wacana interaksional atau monolog yang informative, naratif, dan deskriptif.Pada jenjang tsanawiyah, kosa kata yang perlu dikuasai secara kumulatif berjumlah sekitar 700 kata dan ungkapan/idiom, dengan rincian 100 kata pada masing-masing semester pada kelas VII (tujuh), 250 kosa kata pada masing-msing kelas VIII dan kelas IX. Maka 700 kosa kata bersifat komunikatif dan tinggi frekwensi pemakaiannya dalam kehidupan sehari-hari peserta didik yang berkenan dengan lingkungan madrasah dan rumah serta yang berhubungan dengan aqidah, ibadah, dan akhlaq.Untuk lebih jelasnya kompetensi tamatan tsanawiyah, perlu diupayakan tercapainya tujuan per-jenjang sebagai berikut:1. Kelas VIIa. Peserta didik mampu melafalkan 500 kosa kata (300 kosa kata lama + 200 kosa kata baru) dan ungkapan Bahasa Arab dengan makhraj dan intonasi yang baik dan benar.b. Peserta didik mampu membaca dan memahami makna kata-kata, makna wacana, dan ungkapan/idiom yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari di lingkungan madrasah, rumah, dan yang berhubungan dengan aqidah, ibadah, dan akhlaq.c. Peserta didik mampu memahami susunan kalimat dengan struktur kalimat yang meliputi bentuk-bentuk mufrad dari isim zhhir, isim dhmir, isim isyrah, khabar muqaddam, naat, an adad (hitungan) 0 10, serta adawt al-jar.d. Peserta didik mampu menggunakan kata-kata, ungkapan dan susunan kalimat yang diajarkan dalam percakapan sederhana.e. Peserta didik mampu menyusun kalimat-kalimat Arab dalam insy muwajjah dengan kata-kata dan struktur kalimat yang diajarkan.2. Kelas VIIIa. Peserta didik mampu melafalkan 750 kosa kata (500 kosa kata lama + 250 kosa kata baru) dan ungkapan Bahasa Arab dengan makhraj dan intonasi yang baik dan benar.b. Peserta didik mampu membaca dan memahami makna kata-kata, makna wacana, dan ungkapan/idiom yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari di lingkungan madrasah, rumah, dan yang berhubungan dengan aqidah, ibadah, dan akhlaq.c. Peserta didik mampu memahami susunan kalimat dengan struktur kalimat yang meliputi kata benda adad madd (hitungan) 1-24, fiil mudhri dengan fil mufrad yang meliputi orang pertama, kedua dan ketiga, jumlah filiyah, awamil al-nashab, jama taksir, muannats slim dan mudzakkar slim, serta macam-macam lm.d. Peserta didik mampu menggunakan kata-kata, ungkapan dan susunan kalimat yang diajarkan dalam percakapan sederhana.e. Peserta didik mampu menyusun kalimat-kalimat Arab dalam insy muwajjah dengan kata-kata dan struktur kalimat yang diajarkan.3. Kelas IXa. Peserta didik mampu melafalkan 1000 kosa kata (750 kosa kata lama + 250 kosa kata baru) dan ungkapan Bahasa Arab dengan makhraj dan intonasi yang baik dan benar.b. Peserta didik mampu membaca dan memahami makna kata-kata, makna wacana, dan ungkapan/idiom yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari di lingkungan madrasah, rumah, dan yang berhubungan dengan aqidah, ibadah, dan akhlaq.c. Peserta didik mampu memahami susunan kalimat dengan struktur kalimat yang meliputi fiil mdhi dan amar dari istilah tsulasi mujarrad, tslasi mazid (biharfin), mafl jama, tashrif al-mdhi wa al-mudhri wa al amr, serta isim maushl, dan isim tafdhil.d. Peserta didik mampu menggunakan kata-kata, ungkapan dan susunan kalimat yang diajarkan dalam percakapan sederhana.e. Peserta didik mampu menyusun kalimat-kalimat Arab dalam insy muwajjah dengan kata-kata dan struktur kalimat yang diajarkan.6. Rambu-Rambua. Kurikulum ini menerapkan pendekatan kompetensi sebagai pendekatan pembelajaran. Agar kegiatan pembelajaran Bahasa Arab dapat terselenggara dengan baik, maka pola pembelajaran yang dikembangkan menekankan keterpaduan antara tiga lingkungan pendidikan yaitu; lingkungan keluarga, madrasah, dan masyarakat. Untuk itu beberapa konsep penting yang mendasari pendekatan ini.1) Bahasa merupakan alat untuk mengungkapkan makna yang diwujudkan melalui tata bahasa dan kosa kata. Dengan demikian, ungkapan komunikatif, kosa kata, pelafalan, tata bahasa dan ejaan berperan sebagai alat pengungkapan makna yang berupa gagasan, pikiran, pendapat, dan perasaan.2) Makna ditentukan oleh lingkup kebahasaan maupun lingkup situasi yang merupakan konsep dasar dalam pendekatan kompetensi terhadap pengajaran bahasa yang harus didukung oleh pemahaman lintas budaya.3) Makna dapat diwujudkan melalui ungkapan yang berbeda, baik secara lisan maupun tertulis. Suatu ungkapan dapat mempunyai makna yang berbeda tergantung pada situasi pada saat ungkapan iyu digunakan. Jadi keragaman ujaran diakui kebenrannya dalam bentuk bahasa lisan dan tulisan.4) Belajar bahasa asing adalah belajar berkomunikasi melalui bahasa tersebut sebagai bahasa sasaran, baik secara lisan maupun tertulis. Balajar berkomunikasi ini perlu didukung oleh pembelajaran unsur-unsur bahasa tersebut.5) Motivasi belajar peserta didik merupakan salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan belajar. Kadar motivasi ini banyak ditentukan oleh kadar kebermaknaan bahan pelajaran dan kegiatan pembelajaran peserta didik yang bersangkutan. Dengan kata lain, kebermaknaan bahan pelajaran dan kegiatan pembelajaran memiliki peranan yang penting dalam memotivasi peserta didik untuk mencapai keberhasilan dalam belajar.6) Bahan pelajaran dan kegiatan pembelajaran menjadi lebih bermakna jika berhubungan dengan kebutuhan, pengalaman, minat, tata nilai, dan masa depan peserta didik. Oleh karena itu, faktor-faktor tersebut harus dijadikan pertimbangan penganbilan keputusan pengajaran dan pembelajaran agar lebih bermakna bagi peserta didik.7) Dalam proses belajar mengajar, peserta didika harus diperlukan sebagai subjek utama, dan bukan sebagai objek belaka dan guru berperan sebagai fasilitator untuk membantu perserta didik mengembangkan keterampilan berbahasanya.b. Penerapan konsep-konsep pengajaran Bahasa Arab di madrasah tsanawiyah adalah belajar menggunakan bahasa untuk berkomunikasi, baik lisan maupun tulisan, bukan untuk mendalami struktur kalimat itu sendiri. Untuk itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:1) Unsur-unsur bahasa, yaitu kosakata, ungkapan komunikatif, pelafalan, tata bahasa, ejaan hendaknya sisajikan dalam lingkungan kebahasaan maupun lingkup situasi, sehngga lebih bermkna. Lingkup situasi harus mencakup lingkup budaya sasaran dan budaya peserta didik.2) Pembelajaran unsur-unsur bahasa dituujukan untuk mendukungg penguasaan dan pengembangan empat keterampilan berbahasa, yaitu: mendengarkan, berbicara, membaca, menulis danbukan ubtuk kepentingan penguasaan unsur-unsur bahasa yang dipandang sulit bagi peserta didik dapat disajikan secara tersendiri, secara sistematis sesuai dengan tema yang dibahas.3) Dalam proses belajar mengajar ada dua hal yang perlu diperhatikan:a) keemapt keterampilan berbahasa pada hakekatnya tidak dapat dipisahkanb) gradasi dari yang mudah kepada yang sulit, dari yang dekat kepada yang jauh, dari sederhana kepada yang komplek, dan dari yang kongkrit pada yang abstrak, karena butir-butir pembelajaran merupakan batas minimal yang perlu diajarkan.c. Perkembangan teknologi komunikasi dapat dimanfaatkan untuk proses belajar mengajar bahasa asing. Teknologi komunikasi ini dapat berupa media cetak dan elektronika. Media cetak meliputi surat kabar, majalah, buku, brosur, dan lain-lain. Sedangkan media elektronika meliputi computer, televise, radio, internet, VCD, CD, dan lain-lain. Melalui internet dapat diperoleh berbagai informasi yang ditampilkan dalam bahasa asing yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kemampuan membaca. Melalui televisi dan radio, peserta didik dapat meningkatkan kemampuan mendengarkan dan berbicara, sedangkan dengan menggunakan computer peserta didik dapat mengembangkan kemampuan membaca dan menulis.d. Silabus dan RPP yang sudah disusun hanya sebagai model yang masih dapat dikembangkan atau disederhanakan sesuai dengan kondisi masing-masing.[2]

[1]Departemen Agama RI, Standar Kompetensi, (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2004), halaman 121.[2]Ibid., halaman 129.About these ads Tinggalkan Balasan Top of Form

Bottom of FormHalodunia!Blog pada WordPress.com. | Tema: Greyzed oleh The Forge Web Creations. Ikuti Follow MTs Mansyaul UlumTop of FormGet every new post delivered to your Inbox.Bottom of FormPowered by WordPress.com