RTK STIE

7
1 SEMINAR EKONOMI & RTK (RAPAT TAHUNAN KOMISARIAT) PK. PMII STIE CENDEKIA BOJOBEGORO Thema: “MENCIPTAKAN PELUANG USAHA BAGI PEMUDA” A. DASAR PEMIKIRAN Pasal 51 (1) Pemerintah dan pemerintah daerah wajib menyediakan dana untuk mendukung pelayanan kepemudaan. (2) Pemerintah dan pemerintah daerah wajib menyediakan dana dan akses permodalan untuk mendukung pengembangan kewirausahaan pemuda. (3) Dalam hal akses permodalan untuk mendukung pengembangan kewirausahaan pemuda sebagaimana dimaksud pada ayat (2),Pemerintah membentuk lembaga permodalan kewirausahaan pemuda. (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai oragnisasi, personalia dan mekanisme kerja lembaga permodalan kewirausahaan pemuda sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Keterangan: UU kepemudaan Pemuda dalam tiap masa selalu menjadi tulang punggung sebuah perubahan. Apakah itu perubahan menuju lebih baik atau sebaliknya. Pemuda dalam definisi sosial adalah generasi antara umur 20 – 40 tahun ( atau 18- 35 tahun dalam referensi lain). Dalam kajian ilmu sosial, puncak kematangan peran publik seorang manusia ialah antara umur 40 -60 tahun. Dari perbandingan di atas, kita dapat menyimpulkan, bahwa pemuda adalah penerus generasi sebelumnya untuk masa yang akan datang. Akan tetapi peran pemuda dalam keberjalanan roda Negara tetaplah krusial. Banyak contoh di berbagai Negara, dimana titik tolak perubahan justru berawal dari perjuangan pemuda. Sangatlah wajar. Setidaknya ada dua rahasia besar kekuatan pemuda, yaitu kekuatan personal dan keunggulan mengorganisasi kekuatan. Keunggulan tersebut merupakan potensi besar, yang menumpuk pada individu pemuda, dimana masyarakat sangat mengharapkannya. Pembangunan Hari Ini Lihatlah keadaan hari ini, dimana pembangunan fisik dan mental negeri bergerak sangat lambat. Banyak bangunan sekolah yang sudah tidak layak pakai, masih juga belum diperbaiki, padahal keadaan itu sudah berlangsung lama. Atau proyek jalan tol yang terbengkalai bertahun-tahun. Belum lagi masalah kualitas pendidikan kita, yang hampir semuanya berorientasi membentuk kuli. Ini hanya secuil bagian dari besarnya masalah dalam pembangunan negeri ini. Lalu bagaimana harusnya sikap pemuda? Setidaknya ada beberapa fakta yang mesti diperhatikan para pemuda, sebagai agen akselerator transformasi. Pemuda, adalah kelompok usia produktif yang memiliki potensi yang sama untuk mendapatkan status sosial ekonomi yang relatif mapan dan akan masuk ke dalam kelas menengah. Padahal, peran elit ( the rulling class ) dan kelas menengah ( middle class) sangat siginifikan dalam menggerakkan dan mengarahkan perubahan sosial, sebagai salah satu pilar pembangunan. Dan, The Rulling Class ini dibentuk dari kelas menengah, yang terdiri dari kelompok-kelompok strategis dari kalangan intelektual, pengusaha, birokrat dan militer. Nah, untuk melakukan mobilitas vertikal dan masuk ke dalam kelas menengah haruslah berbasis kompetensi, bukan patronase politik. Dengan kenyataan di atas, maka ada agenda strategis, dalam rangka memelopori akselerasi pembangunan ini. Yaitu dengan mengelola dengan baik dan profesional seluruh insitusi kepemudaan, sebagai sarana perekrutan pemuda-pemuda potensial Indonesia dalam usia produktif. Selanjutnya, penguatan kelas menengah pemuda sebagai kandidat elit (the rulling class) dalam konteks sirkulasi kepemimpinan lokal dan nasional.

Transcript of RTK STIE

Page 1: RTK STIE

1

SEMINAR EKONOMI

& RTK (RAPAT TAHUNAN KOMISARIAT) PK. PMII STIE CENDEKIA BOJOBEGORO

Thema:

“MENCIPTAKAN PELUANG USAHA BAGI PEMUDA”

A. DASAR PEMIKIRAN

Pasal 51 (1) Pemerintah dan pemerintah daerah wajib menyediakan dana untuk

mendukung pelayanan kepemudaan. (2) Pemerintah dan pemerintah daerah wajib menyediakan dana dan akses

permodalan untuk mendukung pengembangan kewirausahaan

pemuda. (3) Dalam hal akses permodalan untuk mendukung pengembangan

kewirausahaan pemuda sebagaimana dimaksud pada ayat

(2),Pemerintah membentuk lembaga permodalan kewirausahaan

pemuda. (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai oragnisasi, personalia dan mekanisme

kerja lembaga permodalan kewirausahaan pemuda sebagaimana

dimaksud pada ayat (3) ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah

Keterangan: UU kepemudaan

Pemuda dalam tiap masa selalu menjadi tulang punggung sebuah perubahan. Apakah

itu perubahan menuju lebih baik atau sebaliknya. Pemuda dalam definisi sosial adalah generasi antara umur 20 – 40 tahun ( atau 18- 35 tahun dalam referensi lain). Dalam kajian ilmu sosial, puncak kematangan peran publik seorang manusia ialah antara umur 40 -60 tahun. Dari perbandingan di atas, kita dapat menyimpulkan, bahwa pemuda adalah penerus generasi sebelumnya untuk masa yang akan datang.

Akan tetapi peran pemuda dalam keberjalanan roda Negara tetaplah krusial. Banyak contoh di berbagai Negara, dimana titik tolak perubahan justru berawal dari perjuangan pemuda. Sangatlah wajar. Setidaknya ada dua rahasia besar kekuatan pemuda, yaitu kekuatan personal dan keunggulan mengorganisasi kekuatan. Keunggulan tersebut merupakan potensi besar, yang menumpuk pada individu pemuda, dimana masyarakat sangat mengharapkannya. Pembangunan Hari Ini

Lihatlah keadaan hari ini, dimana pembangunan fisik dan mental negeri bergerak sangat lambat. Banyak bangunan sekolah yang sudah tidak layak pakai, masih juga belum diperbaiki, padahal keadaan itu sudah berlangsung lama. Atau proyek jalan tol yang terbengkalai bertahun-tahun. Belum lagi masalah kualitas pendidikan kita, yang hampir semuanya berorientasi membentuk kuli. Ini hanya secuil bagian dari besarnya masalah dalam pembangunan negeri ini.

Lalu bagaimana harusnya sikap pemuda? Setidaknya ada beberapa fakta yang mesti diperhatikan para pemuda, sebagai agen akselerator transformasi. Pemuda, adalah kelompok usia produktif yang memiliki potensi yang sama untuk mendapatkan status sosial ekonomi yang relatif mapan dan akan masuk ke dalam kelas menengah. Padahal, peran elit ( the rulling class ) dan kelas menengah ( middle class) sangat siginifikan dalam menggerakkan dan mengarahkan perubahan sosial, sebagai salah satu pilar pembangunan. Dan, The Rulling Class ini dibentuk dari kelas menengah, yang terdiri dari kelompok-kelompok strategis dari kalangan intelektual, pengusaha, birokrat dan militer. Nah, untuk melakukan mobilitas vertikal dan masuk ke dalam kelas menengah haruslah berbasis kompetensi, bukan patronase politik.

Dengan kenyataan di atas, maka ada agenda strategis, dalam rangka memelopori akselerasi pembangunan ini. Yaitu dengan mengelola dengan baik dan profesional seluruh insitusi kepemudaan, sebagai sarana perekrutan pemuda-pemuda potensial Indonesia dalam usia produktif. Selanjutnya, penguatan kelas menengah pemuda sebagai kandidat elit (the rulling class) dalam konteks sirkulasi kepemimpinan lokal dan nasional.

Page 2: RTK STIE

2

Dalam tataran aplikasinya, untuk saat ini, aktivis pelajar dan mahasiswa bisa bergabung dalam organisasi massa. Lebih mengkerucut lagi, bisa ormas politik. Dimulai dari aktivitas-aktivitas politik organisasi di kampus. Untuk pemuda yang sudah tidak lagi mahasiswa, mereka bisa berkecimpung lebih dalam di organisasi-organisasi keprofesian yang independen. Ini semua tidak lain adalah untuk mempertajam kompetensi dan profesionalisme, agar ketika mereka sudah menjadi bagian dalam the rulling class, mereka sudah siap. Dengan kesiapan para pemuda menjalani the rulling class, akselerasi pembangunan dapat dimaksimalkan. Harapan ini tentulah bukan sebuah khayalan. Sejarah Indonesia sendiri telah menghasilkan individu seperti ini, contohnya, M. Natsir. Percepatan pembangunan harus dimulai dengan perubahan mental dan cara berfikir. Walaupun pemerintahan saat ini sudah on the track, tapi jalannya masih lambat. Dengan kematangan mental dan perbedaan cara berfikir yang segar, the next rulling class siap membantu dan mempercepat pembangunan negeri.

B. LANDASAN KEGIATAN � Pancasila dan UUD 1945 � AD – ART PK. PMII � Program Kerja PK. PMII STIE CENDEKIA BOJONEGORO � Hasil Rapat Koordinasi PK. PMII STIE CENDEKIA BOJONEGORO

C. TUJUAN KEGIATAN Seminar :

� Menumbuhkembangkan mental entrepreneurship para pemuda sehingga mampu melihat peluang dunia usaha.

� Membentuk kemandirian pemuda. � Membuka potensi SDA dan SDM pemuda khususnya dalam bidang wira usaha � Meminimalisir pengangguran kerja para pemuda Bojonegoro

RTK ( Rapat Tahunan Komisariat)

� Reorganisasi Pengurus Komisariat PMII STIE CENDEKIA BOJONEGORO. � Menentukan visi & misi PK. PMII STIE CENDEKIA BOJONEGORO untuk

kedepannya. � Ajang pesta demokrasi, nasionalisme dalam tubuh PK. PMII STIE CENDEKIA

BOJONEGORO. D. TARGET YANG DIHARAPKAN

Seminar : � Tumbuhnya mental entrepreneur pada diri kaum muda Bojonegoro. � Terwujudnya pemuda yang mandiri, terampil, ulet dan pantang menyerah � Menurunnya angka pengangguran kaum muda.

RTK ( Rapat Tahunan Komisariat) : � Terbentuknya pengurus PK. PMII STIE CENDEKIA BOJONEGORO yang tangguh,

ulet, dapat dipercaya. E. BENTUK DAN NAMA KEGIATAN

� Bentuk kegiatan berupa SEMINAR khusus untuk pemuda, pelajar dan Mahasiswa. � Nama atau tema kegiatan :“Menciptakan Peluang Usaha Bagi Pemuda”

F. NARA SUMBER

Seminar ini akan menghadirkan 3 nara sumber yang berasal dari elemen pendukung dalam penegmbangan usaha bagi pemuda 1. Dari Pers (media jurnalistik)

Bpk. M. Taufik : Redaktur RADAR BOJONEGORO Sub tema : Peranan pers dalam pengembangan wirausaha kaum muda.

2. Dari birokrasi pemerintahan

Page 3: RTK STIE

3

Bpk. Supramono, SH, MM. : Kepala Dinas Koperasi Bojonegoro Sub tema : Peran dan tanggungjawab pemerintah dalam pengembangan kewirausahaan pemuda.

3. Dari swasta (seorang entrepreneur) Drs. Moh. Suberi, MM : seorang entrepreneur (Motivator) Sub tema : Pemuda dan dunia kerja

G. PESERTA Seminar

� Anggota PMII STIE CENDEKIA BOJONEGORO � Mahasiswa STIE Cendekia Bojonegoro. � Perwakilan dari organisasi-organisasi kepemudaan; Karang Taruna, BEM se-Bojonegoro,

IMM, PMII, HMI, KNPI. � Perwakilan pelajar (OSIS Se-Bojonegoro)

RTK ( Rapat Tahunan Komisariat) : � Anggoa PMII STIE CENDEKIA BOJONEGORO

H. PELAKSANA KEGIATAN

Kegiatan ini dilaksanakan oleh PMII STIE CENDEKIA BOJONEGORO dan dalam wilayah tehnisnya dibentuk kepanitiaan. (Struktur Terlampir)

I. WAKTU DAN TEMPAT Hari/Tanggal : Selasa, 20 Juli 2010 Waktu : Pukul 08.00-Selesai Tempat : Ruang Aula Kampus STIE CENDEKIA BOJONEGORO

J. ANGGARAN BIAYA DAN SUMBER DANA Kegiatan membutuhkan anggaran sebesar Rp. 3.600.000,00- ( Tiga juta enam ratus ribu rupiah ) dan kami peroleh dari :

� Kas PK. PMII STIE CENDEKIA BOJONEGORO � Dinas-dinas pemerintahan � Sumbangan yang tidak mengikat.

K. PENUTUP

Demikian proposal ini kami buat sebagai bahan acuan dalam melaksanakan kegiatan dan bisa digunakan sebagaimana mestinya. Wallahul muwaffiq ilaa aqwamith thorieq Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Bojonegoro, 20 Juni 2010

Panitia

SEMINAR EKONOMI & RTK (RAPAT TAHUNAN KOMISARIAT)

PK. PMII STIE CENDEKIA BOJONEGORO

AW. SYAIFUL HUDA A. DHILLI NASRULLOH Ketua Sekretaris

Mengetahui PK. PMII STIE CENDEKIA BOJONEGORO

Periode 2009 – 2010

ALI ROHMAN Ketua Umum

Page 4: RTK STIE

4

Lampiran 1:

Struktur Kepanitian

SEMINAR EKONOMI & RTK (RAPAT TAHUNAN KOMISARIAT)

PK. PMII STIE CENDEKIA BOJONEGORO

Pelindung : ALLOH SWT. Penanggung Jawab : PK. PMII STIE CENDEKIA BOJONEGORO STERRING COMITE Ketua : ALI ROHMAN Anggota : M. Shidqon : Mu’affifatul Fajria : Aw. Syaiful Huda ORGANIZING COMITE Ketua : Aw. Syaiful huda Sekretaris : A. Dhilli nasrulloh SEKSI – SEKSI : a) Sie. Acara : Muslich

Arif Ahmad Akbar Hijrotut tabi’ah

b) Sie. Pubdekdok : Imam Muta’allim

Luqman Ardiansyah Moh. Ihsan

c) Sie. Perlengkapan : Su’eb Aziz Sumarlin Ria Vita kustiarini

d) Sie. Konsumsi : Abdu Aziz

Sumiatun Abdurrohim

Page 5: RTK STIE

5

Lampiran 2

Estimasi DanaEstimasi DanaEstimasi DanaEstimasi Dana

SEMINAR EKONOMI & RTK (RAPAT TAHUNAN KOMISARIAT)

PK. PMII STIE CENDEKIA BOJONEGORO

No Uraian Volume Cost. Per Unit (Rp)

Total Cost (Rp)

1

Kesekretariatan: ⇒ Stempel ⇒ Foto Copy Undangan ⇒ ATK ⇒ Penggandaan Proposal ⇒ Foto Copy Makalah ⇒ Amplop Besar ⇒ Kertas plano

1 Buah

125 lembar 1 Unit

30 Buah 125x3 Materi

30 Buah 20 lembar

25.000,00

200,00 50.000,00 2.000,00 2000,00 1000,00 1000,00

25.000,00 25.000,00 50.000,00 60.000,00

750.000,00 30.000,00 20.000,00

Sub Total 940.000,00

2

Konsumsi Seminar: ⇒ Snack ⇒ Air Minum RTK: ⇒ Makan peserta ⇒ Sarasehan Alumni

125 Orang 6 Buah

22 x 2 Kali 3 tumpeng

3.000,00 15.000,00

5.000,00

150.000,00

375.000,00 90.000,00

220.000,00 450.000,00

Sub Total 685.000,00

3.

Pub. Dek. Dok. ⇒ Benner ⇒ Sticker ⇒ Sertifikat

1 Buah

125 Lembar 125 Lembar

100.000,00

1000,00 2.000,00

100.000,00 125.000,00 250.000,00

Sub Total 475.000,00

4

Akomodasi ⇒ Sewa Pengeras Suara ⇒ Transportasi Panitia ⇒ Nara Sumber.

1 unit

10 Orang 3 Orang

500.000,00 10.000,00

300.000,00

500.000,000

100.000,00 900.000,00

Sub Total 1.500.000,00 Jumlah Total 3.600.000,00

Page 6: RTK STIE

6

Lampiran 3

Manual Acara SEMINAR EKONOMI

& RTK (RAPAT TAHUNAN KOMISARIAT) PK. PMII STIE CENDEKIA BOJONEGORO

Waktu Materi Petugas / Fasilitator 06.00-07.00 Persiapan panitia Panitia 07.00-08.00 Registrasi Peserta Panitia 08.00-10.30

Opening Ceremony

Pembukaan Pembacaan Ayat suci Al-Qur’an Menyanyikan Indonesia Raya & Mars PMII Sambutan panitia Sambutan Ketua Komisariat Sambutan PC. PMII Bojonegoro Sambutan Ketua STIE Sambutan & sekaligus membuka acara Doa & Penutup

Mc Siti Muammalah Semua Peserta AW. Syaiful Huda Ali Rohman Moh. Musthofa Bpk. ADP Aspranawa Bpk. Drs.Setio Hartono

(Wakil Bupati Bojonegoro) Bpk. Hasan Bisri, SE.

10.30-12.00

Pemateri I “Peranan pers dalam pengembangan wirausaha kaum muda” Pemateri II “Peran dan tanggungjawab pemerintah dalam pengembangan kewirausahaan pemuda” Pemateri III “Pemuda dan dunia kerja”

Moh. Taufik, S. Hi. (wartawan Radar Bojonegoro) Bpk. Supramono, SH, MM (Ka. Din Kom Bojonegoro) Bpk. Drs. Moh Suberi, MM

(Entrepreneur)

12.00-13.00 Sesi Tanya Jawab & acara seminar selesai (Closing ceremony)

Pesrta Seminar

13.00.-14.00 14.00-16.30 16.30-19.00 19.00-22.00

22.00

Ishoma (Peserta RTK) Rapat Tahunan Komisariat Ishoma Kelanjutan Sidang RTK & Pemilihan Ketua Komisariat Periode 2010-2011 Do’a & Penutup

All All All All All

Imam Mukroni

Page 7: RTK STIE

7