RSUD dr. SAIFUL ANWAR...

RSUD dr. Saiful Anwar MALANG

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2018 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 INFORMASI UMUM TENTANG RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

1.1.1 Domisili dan Bentuk Hukum serta Juridiksi Tempat Entitas Tersebut

1.1.1.1 Domisili

RSUD dr. Saiful Anwar Malang merupakan salah satu Rumah Sakit rujukan

milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang berada di Kota Malang. RSUD dr. Saiful

Anwar Malang sebagai salah satu Rumah Sakit milik Pemerintah didirikan untuk

memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Malang Raya. Wilayah layanan

yang diberikan tidak hanya untuk masyarakat Malang Raya akan tetapi RSUD dr.

Saiful Anwar Malang juga memberikan pelayanan rujukan bagi masyarakat Jawa

Timur bagian Selatan RSUD dr. Saiful Anwar Malang berkedudukan di jalan Jaksa

Agung Suprapto Nomor 2, Kelurahan Klojen, Kecamatan Klojen, Kota Malang.

1.1.1.2 Bentuk Hukum

Sebelum berstatus sebagai Rumah Sakit Umum Daerah, RSUD dr. Saiful

Anwar Malang dikenal dengan Rumah Sakit Celaket yang merupakan Rumah Sakit

tentara, sedangkan untuk masyarakat umum yang akan berobat dialihkan ke Rumah

Sakit Sukun. Pada tahun 1947 (saat perang dunia ke II) beralihnya status Rumah

Sakit Celaket menjadi Rumah Sakit Umum dikarenakan beralihnya fungsi Rumah

Sakit Sukun menjadi Rumah Sakit Tentara. Berdasarkan keputusan tersebut fungsi

dan peran Rumah Sakit Celaket menjadi bertambah luas yakni menjadi tempat

praktek bagi mahasiswa sekolah tinggi kedokteran melalui surat Keputusan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan RI tahun 1974.

Semakin meningkatnya kebutuhan akan pelayanan kesehatan, maka pada

tanggal 22 Februari 1979 Rumah Sakit Celaket ditetapkan sebagai Rumah Sakit

rujukan untuk wilayan Jawa Timur bagian selatan. Hal tersebut didasarkan pada

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 51/Menkes/SK/III/1979.

Selanjutnya untuk mengukuhkan kedudukan Rumah Sakit Celaket sebagai salah satu

Rumah Sakit Umum milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur, maka pada tanggal 12

Nopember 1979 Gubernur Jawa Timur selaku Kepala Daerah Tingkat I memutuskan

Rumah Sakit Celaket menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar.

Perubahan nama dan kedudukan RSUD dr. Saiful Anwar Malang tersebut, kemudian

diperkuat melalui Peraturan Daerah Nomor 23 tahun 2002 yang menetapkan RSUD



dr. Saiful Anwar Malang sebagai unsur penunjang Pemerintah Provinsi Jawa Timur

setara badan yang menyelenggarakan sebagian urusan di bidang pelayanan

kesehatan.

1.1.2 Penjelasan Mengenai Sifat Operasi Entitas dan Kegiatan Pokoknya

RSUD dr. Saiful Anwar Malang sebagai salah satu unsur penunjang

Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang menyelenggarakan sebagian urusan di bidang

pelayanan kesehatan setingkat badan, mempunyai tugas memberikan pelayanan

kesehatan perorangan secara paripurna. Secara umum, sebagaimana disebutkan

dalam UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit menyebutkan bahwa untuk

menjalankan tugas Rumah Sakit mempunyai fungsi:

a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai

dengan standar pelayanan rumah sakit;

b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan

kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis;

c. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka

peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan; dan

d. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang

kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan

memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan.

Selanjutnya, Peraturan Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Timur Nomor 23

Tahun 2002 pasal 3, menyebutkan lebih spesifik tentang fungsi Rumah Sakit yakni:

a. Penyelenggaraan pelayanan medik;

b. Penyelenggaraan pelayanan penunjang medik dan non medik;

c. Penyelenggaraan pelayanan dan asuhan keperawatan

d. Penyelenggaraan pelayanan rujukan;

e. Penyelenggaraan usaha pendidikan dan pelatihan;

f. Penyediaan fasilitas dan bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan

pendidikan bagi calon dokter, dokter spesialis, sub spesialis, dan tenaga

kesehatan lainnya;

g. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan kesehatan;

h. Penyelenggaraan kegiatan ketatausahaan.

Kemudian pada tahun 2008 RSUD dr. Saiful Anwar Malang ditetapkan sebagai

Rumah Sakit yang menerapkan pola pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah

(PPK-BLUD), sebagaimana keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor



188/439/KPTS/013/2008 tentang Penetapan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful

Anwar Malang Provinsi Jawa Timur Sebagai Badan Layanan Umum Daerah. Dengan

diberlakukannya PPK-BLUD tersebut Rumah Sakit memiliki fleksibilitas dalam

pengelolaan keuangan yang meliputi:

a. Pengelolaan pendapatan dan biaya

b. Pengelolaan kas

c. Pengelolaan utang

d. Pengelolaan piutang

e. Pengelolaan investasi

f. Pengadaan barang dan/atau jasa

g. Pengelolaan barang

h. Penyusunan akuntansi, pelaporan dan pertanggungjawaban

i. Pengelolaan surplus dan defisit

j. Kerjasama dengan pihak lain

k. Memperkerjakan tenaga non pegawai negeri sipil (PNS)

l. Pengelolaan dana secara langsung, dan

m. Perumusan standar, kebijakan, sistem, dan prosedur pengelolaan keuangan

1.1.3 Ketentuan Perundang Undangan yang Menjadi Kegiatan Operasionalnya

Ketentuan perundang-undangan yang menjadi kegiatan operasional RSUD dr. Saiful

Anwar Malang selama ini mengacu pada:

a. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit yang mengatur

mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan Rumah Sakit, seperti asas

dan tujuan, tugas dan fungsi, sarana prasarana yang harus dipenuhi oleh Rumah

Sakit, SDM, kefarmasian, peralatan yang digunakan, klasifikasi Rumah Sakit, dan

sampai dengan hal terkait tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh Rumah

Sakit.

b. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Badan Layanan Umum. PP tersebut mengatur terkait pengelolaan keuangan yang

telah diterapkan oleh Rumah Sakit, khususnya bagi Rumah Sakit yang telah

menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLUD).

Terkait hal tersebut, RSUD dr. Saiful Anwar Malang telah menerapkan PPK-BLUD

selama kurang lebih 11 (sebelas) tahun, sehingga aturan yang ada dalam PP

tersebut digunakan sebagai peraturan perundang-undangan yang mendasari

pelaksanaan PPK-BLUD.



c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis

Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah. Permendagri merupakan

ini merupakan pedoman teknis yang digunakan sebagai dasar bagaimana secara

teknis PPK-BLUD dapat dilaksanakan.

d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan

Umum Daerah. Permendagri ini merupakan penyempurnaan dari permendagri

nomor 61 tahun 2007. Permendagri tersebut mengatur lebih rinci mengenai

pelaksanaan PPK-BLUD.

e. Peraturan Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Timur Nomor 23 Tahun 2002

tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Provinsi Jawa Timur. Perda ini

mengatur tentang organisasi dan tata kerja Rumah Sakit yang berada dibawah

tanggung jawab langsung Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Oleh karena itu Perda

ini digunakan sebagai pedoman dalam menyusun organisasi Rumah Sakit, tugas

dan fungsi Rumah Sakit, Kedudukan serta nomenklatur Rumah Sakit.

f. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2010 tentang Tarif Pelayanan

Kesehatan Badan Layanan Umum Daerah Provinsi Jawa Timur. Pergub ini

sebagai wadah dan payung hukum bagi Rumah Sakit yang telah menerapkan

PPK-BLUD. Peraturan Gubernur ini digunakan sebagai dasar Rumah Sakit BLUD

untuk mengatur dan bagaimana penetapan tarif pelayanan, kebijakan tarif

pelayanan, perjanjian kerjasama, jenis-jenis pelayanan yang dikenakan tarif,

serta tata cara perhitungan tarif pelayanan.

g. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 91 Tahun 2011 tentang Kebijakan

Akuntansi Badan Layanan Umum Daerah Provinsi Jawa Timur. Pergub ini sebagai

dasar Rumah Sakit BLUD dalam menyusun kebijakan internal Rumah Sakit yang

belum diatur di dalam nya.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Laporan keuangan adalah informasi keuangan yang disajikan dan disiapkan

oleh sebuah organisasi kepada pihak internal dan eksternal, yang berisi seluruh

kegiatan bisnis dari satu kesatuan usaha yang merupakan salah satu alat

pertanggungjawaban dan komunikasi manajemen kepada pihak-pihak yang

membutuhkannya. Pada dasarnya laporan keuangan tidak hanya sebagai alat

pengujian saja tetapi juga sebagai dasar untuk dapat menentukan atau menilai posisi

keuangan suatu organisasi.



RSUD dr. Saiful Anwar Malang sebagai salah satu OPD (Organisasi Perangkat

Daerah) di lingkup Pemerintah Provinsi Jawa Timur mempunyai kewajiban untuk

melaporkan upaya yang telah dilakukan serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan

kegiatan secara sistematis dan terstruktur pada suatu periode pelaporan untuk

kepentingan:

a) Akuntabilitas yaitu mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta

pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara periodik.

b) Manajemen bertujuan membantu para pengguna laporan keuangan untuk

mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di RSUD dr. Saiful Anwar Malang dalam

periode pelaporan sehingga memudahkan fungsi perencanaan, pengelolaan dan

pengendalian atas seluruh aset, kewajiban, dan ekuitas untuk kepentingan

masyarakat.

c) Transparansi bertujuan memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur

kepada Gubernur Jawa Timur dan masyarakat berdasarkan pertimbangan bahwa

masyarakat memiliki hak untuk mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas

pertanggungjawaban RSUD dr. Saiful Anwar Malang dalam pengelolaan sumber

daya yang dipercayakan kepadanya dan ketaatannya pada peraturan

perundang-undangan.

d) Mengevaluasi kinerja RSUD dr. Saiful Anwar Malang sebagai BLUD dan SKPD,

terutama dalam penggunaan sumber daya ekonomi yang dikelola untuk

mencapai kinerja yang direncanakan.

Penyusunan Laporan Keuangan ini adalah sebagai salah satu wujud dan

bentuk pertanggungjawaban penggunaan APBD selama Tahun Anggaran 2018 oleh

RSUD dr. Saiful Anwar Malang sebagai salah satu entitas akuntansi. Penyusunan

laporan keuangan dimaksud untuk menyajikan informasi mengenai realisasi

anggaran, posisi keuangan, arus kas dan kinerja keuangan suatu entitas pelaporan

yang secara spesifik bukan hanya bermanfaat bagi pengguna dalam membuat dan

mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumberdaya tapi juga berguna dalam

pengambilan keputusan serta menunjukkan akuntabilitas entitas pelaporan atas

sumberdaya yang dipercayakan dengan:

a. Menyediakan informasi mengenai ketaatan realisasi terhadap anggarannya;



b. Menyediakan informasi mengenai posisi sumberdaya ekonomi, kewajiban, dan

ekuitas dana pemerintah;

c. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi sumber daya ekonomi,

kewajiban, dan ekuitas dana pemerintah;

d. Menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi dan penggunaan sumber daya

ekonomi;

e. Menyediakan informasi mengenai cara entitas pelaporan mendanai aktivitasnya

dan memenuhi kebutuhan kasnya;

f. Menyediakan informasi mengenai potensi pemerintah untuk membiayai

penyelenggaraan kegiatan pemerintahan;

g. Menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi kemampuan entitas

pelaporan dalam mendanai aktivitasnya.

1.3 LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Dasar atau landasan hukum dalam penyusunan Laporan Keuangan adalah:

a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

b. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Badan Layanan Umum;

c. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah;

d. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan Berbasis Akrual;

e. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana telah

diubah terakhir kali dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun

2011 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

f. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan

Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah;

g. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 2017 tentang Pedoman

Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban

Pelaksanaan APBD dan Rancangan Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran

Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD;

h. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

Provinsi Jawa Timur;



i. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2018 tentang Perubahan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2018;

j. Peraturan Gubernur Nomor 29 Tahun 2008 sebagaimana diganti dengan

Peraturan Gubernur Nomor 74 Tahun 2011 tentang Pedoman Penerapan Pola

Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah Provinsi Jawa Timur;

k. Peraturan Gubernur Nomor 8 Tahun 2011 sebagaimana diganti terakhir dengan

Peraturan Gubernur Nomor 2 Tahun 2017 tentang Kebijakan Akuntansi

Pemerintah Provinsi Jawa Timur;

l. Peraturan Gubernur Nomor 15 Tahun 2012 tentang Kebijakan Akuntansi Piutang

Badan Layanan Umum Daerah Provinsi Jawa Timur;

m. Peraturan Gubernur Nomor 26 Tahun 2016 sebagaimana diganti dengan

Peraturan Gubernur Nomor 32 Tahun 2016 Tentang Pedoman Amortisasi Aset

Tak Berwujud Milik Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur;

n. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 97 Tahun 2018 tentang Penjabaran

Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Timur

Tahun Anggaran 2018;

o. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2017 Tentang Sistem Akuntansi

Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur;

p. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 64 Tahun 2017 sebagaimana telah

diubah terakhir kali dengan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 64 Tahun

2018 tentang Pedoman Kerja dan Pelaksanaan Tugas Pemerintah Daerah

Provinsi Jawa Timur Tahun 2018;

q. Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 188/439/KPTS/013/2008 tentang

Penetapan Rumah Sakit Umum Daerah dr. Saiful Anwar Malang Provinsi Jawa

Timur Sebagai Badan Layanan Umum Daerah;

r. Surat Edaran Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Timur Nomor

900/9907/203.4/2018 tanggal 4 Desember 2018 perihal Pedoman Penyusunan

Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2018.



1.4 SISTEMATIKA PENULISAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Sistematika penulisan dalam penyusunan Catatan atas Laporan Keuangan adalah

sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Informasi Umum Tentang RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

Memuat informasi terkait domisili dan bentuk hukum, sifat operasi entitas dan

kegiatan pokok rumah sakit, serta ketentuan perundang-undangan yang menjadi

kegiatan operasional RSUD dr. Saiful Anwar Malang.

1.2. Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan

Memuat penjelasan mengenai maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan

RSUD dr. Saiful Anwar Malang.

1.3. Landasan hukum penyusunan laporan keuangan

Memuat penjelasan mengenai peraturan perundang undangan yang berlaku sebagai

landasan hukum penyusunan laporan keuangan RSUD dr. Saiful Anwar Malang.

1.4. Sistematika penulisan catatan atas laporan keuangan

Memuat penjelasan mengenai sistematika isi catatan atas laporan keuangan RSUD

dr. Saiful Anwar Malang.

BABII Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan dan Pencapaian Target Kinerja APBD

2.1. Ekonomi Makro

Memuat tentang penjelasan mengenai asumsi makro ekonomi yang mendasari

penyusunan laporan keuangan APBD. Informasi yang disajikan memuat tentang

posisi dan kondisi ekonomi makro periode berjalan dibandingkan dengan periode

sebelumnya, dibandingkan dengan anggaran pertama kali dan penjelasan-penjelasan

atas perubahan anggaran yang dilakukan.

2.2. Kebijakan Fiskal/Keuangan

Memuat penjelasan mengenai kebijakan keuangan dalam penyusunan Laporan

Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional dan Laporan Arus Kas. Informasi

yang disajikan memuat tentang kebijakan yang digunakan dalam menyusun laporan

keuangan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.

2.3. Indikator Kinerja Keuangan Rumah Sakit

Memuat penjelasan mengenai rasio keuangan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.



BAB III Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan

3.1. Indikator Pencapaian Target Kinerja Keuangan

Memuat penjelasan mengenai indikator pencapaian target kinerja APBD, berupa

indikator program dan kegiatan yang dilaksanakan pada tahun pelaporan. Indikator

pencapaian efektifitas dan efisiensi program dan kegiatan yang dilaksanakan.

3.2. Pencapaian Target Kinerja Keuangan

Memuat ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja APBD, berupa realisasi

pencapaian efektifitas dan efisiensi program dan kegiatan yang dilaksanakan.

3.3. Hambatan dan Kendala

Memuat hambatan dan kendala yang di hadapi dalam pencapaian target kinerja yang

telah ditetapkan, baik kendala dan hambatan yang bersifat dapat dikendalikan

maupun yang tidak dapat dikendalikan (force majeur).

3.4. Solusi dan Saran

Memuat solusi dan saran atas hambatan dan kendala yang dihadapi dalam

pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan, baik kendala dan hambatan yang

bersifat dapat dikendalikan maupun yang tidak dapat dikendalikan (force majeur).

BAB IV Kebijakan Akuntansi

4.1. Entitas Akuntansi

Memuat informasi tentang entitas akuntansi pelaporan keuangan daerah.

4.2. Basis Akuntansi yang Mendasari Pelaporan Keuangan

Memuat informasi tentang basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan

keuangan daerah.

4.3. Basis Pengukuran yang Digunakan Dalam Pelaporan Keuangan

Memuat informasi tentang basis pengukuran atas penyusunan pos-pos laporan

keuangan daerah.

4.4. Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan dengan Ketentuan yang ada

dalam Standar Akuntansi Pemerintahan

Memuat informasi tentang kebijakan akuntansi yang telah diterapkan dan kebijakan

akuntansi yang belum diterapkan sesuai dengan ketentuan yang ada dalam Standar

Akuntansi Pemerintahan.



BAB IV Penjelasan Pos Pos Laporan Keuangan

5.1. Rincian dan Penjelasan Masing-masing Pos Laporan Keuangan

Menyajikan rincian dan penjelasan masing-masing pos laporan keuangan RSUD Dr.

Saiful Anwar Malang tahun 2018, meliputi:

5.1.1. Laporan Realisasi Anggaran

5.1.1.1.1. Pendapatan

5.1.1.1.2. Belanja

5.1.1.1.3. Transfer

5.1.1.1.4. Surplus/Defisit

5.1.1.1.5. Pembiayaan Neto

5.1.1.1.6. SILPA

5.1.2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih

5.1.3. Neraca

5.1.3.1.1. Aset

5.1.3.1.2. Kewajiban

5.1.3.1.3. Ekuitas

5.1.4. Laporan Operasional

5.1.5. Laporan Arus Kas

5.1.6. Laporan Perubahan Ekuitas

5.2. Pengungkapan Informasi yang Diharuskan oleh Pernyataan Standar

Akuntansi Pemerintahan yang Belum Disajikan dalam Lembar Muka

Laporan Keuangan

Memuat informasi tentang kebijakan akuntansi yang diharuskan oleh pernyataan

standar akuntansi pemerintahan. Pengungkapan atas pos-pos aset dan kewajiban

yang timbul sehubungan dengan penerapan basis akrual atas pendapatan dan

belanja dan rekonsiliasinya dengan penerapan basis kas, untuk entitas pelaporan

yang menggunakan basis akrual. Rekonsiliasi di tujukan untuk menyajikan hubungan

antara laporan kinerja keuangan dengan laporan realisasi anggaran. Laporan

rekonsiliasi dimulai dengan penambahan atau pengurangan akuitas yang berasal dari

laporan kinerja yang disusun berdasarkan basis akrual.



5.3. INFORMASI TAMBAHAN LAINNYA

Memuat informasi tentang hal-hal yang belum diinformasikan dalam bagian manapun

dari laporan keuangan, diantaranya adalah:

1. Penggantian Manajemen Pemerintahan selama tahun berjalan;

2. Kesalahan Manajemen terdahulu yang telah dikoreksi oleh manajemen baru;

3. Komitmen atau Kontijensi yang tidak dapat disajikan oleh Neraca;

4. Penggabungan atau Pemekaran entitas tahun berjalan;

5. Kejadian yang mempunyai dampak sosial yang harus

ditanggulangi/diselesaikan oleh pemerintah; dan/atau

6. Pengungkapan yang diwajibkan dalam tiap standar berlaku sebagai

pelengkap.

BAB VII Penutup

Memuat uraian penutup yang dapat berupa simpulan-simpulan penting tentang

laporan keuangan.



BAB II

EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN, DAN PENCAPAIAN

TARGET KINERJA APBD

2.1. EKONOMI MAKRO

Faktor-faktor ekonomi makro merupakan faktor yang menjelaskan perubahan

ekonomi yang mempengaruhi banyak masyakarakat, perusahaan, dan pasar. Kondisi

ekonomi makro ini pada akhirnya akan mempengaruhi kebijakan yang diambil oleh

Pemerintah Daerah melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD). RSUD dr. Saiful

Anwar Malang merupakan salah satu OPD yang terkena dampak atas perubahan

kondisi makro ekonomi di Jawa Timur pada umumnya dan wilayah Malang Raya

pada khususnya.

Faktor-faktor ekonomi makro yang akan dianalisis adalah faktor-faktor

ekonomi makro yang terkait secara langsung maupun tidak langsung dengan fungsi

Rumah Sakit dr. Saiful Anwar Malang sebagai penyedia jasa pelayanan kesehatan.

Faktor-faktor yang dibahas meliputi pertumbuhan ekonomi dan penduduk di Jawa

Timur, tingkat inflasi di Jawa Timur, pelayanan kesehatan di Jawa Timur serta

kecenderungan peningkatan biaya kesehatan di Jawa Timur.

2.1.1 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR

Kantor perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur pada bulan November

2018 telah menerbitkan Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi jawa Timur.

Hasil kajian tersebut menyebutkan bahwa perekonomian Jawa Timur pada Triwulan

III 2018 tumbuh 5,4%, lebih tinggi dari pertumbuhan nasional yang tercatat 5,2%

namun menurun dibandingkan triwulan II 2018 yang tumbuh 5,6%. Dibandingkan

dengan provinsi lain di Pulau Jawa, kinerja perekonomian Jawa Timur pada periode

ini hanya lebih baik dibandingkan dengan Jawa Tengah. Deselerasi kinerja konsumsi

swasta, konsumsi pemerintah, dan peningkatan nilai impor menjadi sumber

perlambatan sisi permintaan. Sementara, kinerja lapangan usaha industri pengolahan

dan perdagangan menjadi sumber peningkatan utama dari sisi penawaran.

Akselerasi yang lebih tinggi dapat tertahan oleh perlambatan kinerja investasi dan

ekspor luar negeri dari sisi permintaan serta kinerja lapangan usaha pertanian dan

konstruksi dari sisi penawaran.



2.1.2 INFLASI JAWA TIMUR

Selain itu, kajian Bank Indonesia juga menunjukkan bahwa inflasi Jawa Timur

pada triwulan III 2018 mencapai 2,75%, lebih rendah dari inflasi nasional yang

mencapai 2,88% namun sedikit meningkat dibandingkan pada triwulan II 2018 yang

tercatat sebesar 2,67%. Rendahnya inflasi Jawa Timur tersebut disebabkan

terkendalinya inflasi kelompok barang dan jasa, penurunan inflasi kelompok sandang

dan kelompok transportasi mendorong terjaganya inflasi Jawa Timur. Dibandingkan

provinsi lain di Pulau Jawa, inflasi Jawa Timur merupakan yang terendah kedua

setelah Jawa Tengah.

2.1.3. PELAYANAN KESEHATAN

Pembangunan bidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan masyarakat

memperoleh pelayanan kesehatan yang mudah, murah, merata serta dapat

dirasakan oleh semua lapisan masyarakat. Dengan upaya tersebut diharapkan akan

tercapai derajat kesehatan masyarakat lebih baik. Upaya upaya meningkatkan

derajat kesehatan sudah banyak dilakukan oleh pemerintah melalui tindakan nyata

misalnya penyediaan berbagai fasilitas kesehatan dilengkapi dengan peralatan medis

yang memadai, yang diiringi ketersediaan tenaga medis berkualitas sampai

penyuluhan kesehatan agar masyarakatnya berperilaku hidup sehat. Mengingat

pentingnya peranan kesehatan dalam investasi sumber daya manusia, maka upaya

pemenuhan kesehatan perlu untuk semua penduduk, mulai dari usia dini bahkan

saat dalam kandungan dan dilakukan secara berkesinambungan dalam arti yaitu

bayi yang masih dalam kandungan, pasca kelahiran, masa balita, usia dewasa dan

tua. Hal lain yang berpengaruh pada kualitas kesehatan masyarakat adalah kondisi

lingkungan, status gizi, dan bagaimana berperilaku hidup sehat.



Malang, sebagai kota terbesar kedua di Jawa Timur, sesuai data terakhir

tahun 2018 memiliki rumah sakit khusus dan rumah sakit umum, untuk rumah sakit

khusus yang ada dikota malang antara lain:

DAFTAR RUMAH SAKIT KHUSUS DI KOTA MALANG

No Nama Rumah Sakit Alamat No Telepon Pemilik

1 RSAB Muhammadiyah Jl. KH Wakhid Hasyim

No. 12 B Malang 326222-351549

PD Muhammadiyah Kota

Malang

2 RSIA Husada Bunda Jl. Pahlawan Trip No.

2 Malang 569634-580169 PT. Husada Bunda Mulia

3 RSIA Mardi Waloeja Jl. Kauman No. 23

Malang 362304

Yayasan Kesehatan

GKJW Malang

4 RSB Mardi Waloeja

Rampal

Jl. WR Supratman No.

1 Malang 364756

Yayasan Kesehatan

GKJW Malang

5 RSIA Mutiara Bunda Jl. Ciujung No. 19

Malang

PT. Mutiara Medika

Malang

6 RSB Permata Hati Jl. Danau Toba E-VI/

16-18 Malang 718068-719478

Yayasan Putra Cendekia

Nusantara

7 RSIA Melati Husada Jl. Kawi No. 32

Malang 325249-341357 PT. Griya Sekar Melati

8 RSIA Puri Bunda Jl. Simpang Sulfat

Utara No. 60A Malang 480047-477511 PT. Putraning Husada

9 RSAB Gajayana Jl. Gajayana No. 12B

Malang 554031 CV. Harmoni Gajayana

10 RSIA Puri Jl. Taman Slamet No.

20 Malang CV. Puri Ananda

11 RSIA Refa Husada

Jl. Jl. Mayjen

Sungkono No. 9

Malang

754075 CV. Refa Mandiri

12 RSIA Ganesha Medika Jl. Mayjen Panjaitan

No. 176 Malang 552955

PT. Bhakti Mandala

Husada

13 RSIA Galeri Candra Jl. Bunga Andong No.

3 Malang 478571

PT. Wachidi

Development

14 RUMKITBAN Malang Jl. Panglima Sudirman

Malang TNI AD



Sedangkan rumah sakit umum yang ada di kota malang antara lain :

DAFTAR RUMAH SAKIT UMUM DI KOTA MALANG

No Nama Rumah Sakit Alamat No Telepon Pemilik

1 RSUD dr. Saiful Anwar Jl. Jaksa Agung

Suprapto No. 2 Malang 362101

Pemerintah Propinsi

Jawa Timur

2 RST dr. Soepraoen Jl. Slamet Supriyadi

No. 22 Malang 325111-352112 Mabes TNI AD

3 RS Panti Waluya Jl. Nusakambangan

No. 56 Malang 366033-361507

Yayasan Karya

Misericordia

4 RS Panti Nirmala Jl. Kebalen Wetan No.

2-8 Malang 362459

Yayasan RS Panti

Nirmala

5 RS Lavalette Jl. WR. Supratman No.

10 Malang 481960-470805 PTP Nusantara XI

6 RSI Unisma Malang Jl. MT Haryono No.

139 Malang 551356

Yayasan Universitas

Islam Malang

7 RSI Aisyiyah Jl. Sulawesi No. 16

Malang 368883-326773

Yayasan

Muhammadiyah

8 RS Permata Bunda Jl. Sukarno Hatta No.

75 Malang 487487-407462

PT. Metropolista

Medistra Centro

9 RS Hermina

Tangkubanperahu

Jl. Tangkubanperahu

No. 33 Malang 325082-354844 PT. Medialoka Malang

10 RS Persada Hospital Jl. Panji Suroso Araya

Bussiness Center 2996333

PT. Persada Medika

Raya

11 RS Universitas

Brawijaya

JI. Soekarno Hatta,

Lowokwaru 0341 403000 Universitas Brawijaya

2.1.4. PENINGKATAN BIAYA KESEHATAN DI JAWA TIMUR KHUSUSNYA

MENYANGKUT TENTANG BIAYA PELAYANAN DI RSUD Dr. Saiful Anwar

MALANG

Penetapan Peraturan Gubernur nomor 9 tahun 2010 tentang tarif pelayanan

kesehatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Daerah Provinsi

Jawa Timur pada tanggal 10 Februari tahun 2010, maka tarif RSUD dr. Saiful Anwar

mengalami penyesuaian yang diberlakukan per tanggal 1 september tahun 2010

beserta 4 (empat) Rumah Sakit Pemerintah Provinsi lainnya yang telah menerapkan

PPK-BLUD seperti RSUD dr. Soetomo Surabaya, RSUD dr. Soedono Madiun, RS Haji



Surabaya, dan RSJ Menur Surabaya. Dimana disebutkan dalam pergub tersebut,

bahwa kenaikan tarif hanya akan dikenakan kepada pasien kelas III. Sedang untuk

penentuan tarif pelayanan pasien kelas I, II, dan pelayanan pasien kelas utama

(Paviliun) sepenuhnya menjadi wewenang Rumah Sakit yang diatur dalam SK

Direktur.

Namun demikian, pihak Rumah Sakit menjamin bahwa kenaikan itu tidak

akan memberatkan bagi pasien yang benar-benar tidak mampu. Sebab, biaya

pengobatan untuk pasien tidak mampu yang memegang kartu Jamkesda, serta

pemegang Surat Pernyataan Miskin (SPM) maupun Jaminan Kesehatan Nasional

(JKN) yang sudah dilegalisasi akan ditanggung oleh pemerintah. Sejak tahun 2014

pemerintah Indonesia telah melaksanakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di

semua Provinsi dengan Undang-Undang Nomor 40 tahun 2004 dengan

menggunakan mekanisme asuransi kesehatan sosial yang bersifat wajib

(mandatory) dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar kesehatan masyarakat yang

layak diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya

dibayar oleh Pemerintah, termasuk Jawa Timur. Dengan diterbitkannya SK

Gubernur Nomor 188/786/KPTS/013/2013 tentang Pelaksanaan Regional Sistem

Rujukan Jawa Timur yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi sistem rujukan

dan akses kesehatan bagi masyarakat dari tingkat primer sampai ketingkat tersier

dalam rangka cakupan pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif

termasuk pelayanan obat dan bahan medis habis pakai sesuai dengan kebutuhan

medis. Sehingga dapat mempermudah masyarakat dalam pelayanan kesehatan.

2.2 KEBIJAKAN FISKAL/KEUANGAN

Kebijakan keuangan Rumah Sakit dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah

pusat, pemerintah provinsi, dan kebijakan pemerintah kabupaten/kota disekitar

Malang, khususnya tentang pengaturan JKN, Jamkesda dan SPM. Prinsip utama

dalam pelayanan kesehatan adalah melayani masyarakat semaksimal mungkin.

Ketidakmampuan masyarakat dalam membayar biaya pelayanan kesehatan

diupayakan melalui pembiayaan dari pemerintah baik dalam bentuk JKN, Jamkesda

maupun SPM.

Basis kas untuk Laporan Realisasi Anggaran berarti bahwa pendapatan dan

penerimaan pembiayaan diakui pada saat kas diterima oleh kas daerah, serta belanja

dan pengeluaran pembiayaan diakui pada saat kas dikeluarkan dari kas daerah. Basis



akrual untuk Laporan Operasional dan Neraca berarti bahwa Pendapatan-LO, beban,

aset, kewajiban, dan ekuitas diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau

pada saat kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan Pemerintah

Provinsi Jawa Timur, bukan terpaku pada saat kas diterima atau dibayar oleh kas

daerah.

Penggunaan nilai historis lebih dapat diandalkan daripada nilai yang lain,

karena nilai historis lebih obyektif dan dapat diverifikasi. Jika tidak terdapat nilai

historis, dapat digunakan nilai wajar aset atau kewajiban terkait.

Informasi akuntansi dimaksudkan untuk menyajikan dengan jujur transaksi

serta peristiwa lain yang seharusnya disajikan, maka transaksi atau peristiwa lain

tersebut harus dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi,

bukan hanya mengikuti aspek formalitasnya.

Disamping itu, kebijakan internal Rumah Sakit yang diatur dalam SK Direktur

juga memberikan subsidi bagi pasien yang benar-benar tidak mampu namun tidak

mendapatkan fasilitas pembiayaan oleh pemerintah pusat maupun daerah. Artinya

bahwa kebijakan keuangan di Rumah Sakit dr. Saiful Anwar tidak semata-mata untuk

meningkatkan pendapatan, namun lebih mengutamakan pada pemberian pelayanan

kesehatan bagi masyarakat, sesuai dengan motto “Kepuasan dan Keselamatan

Pasien adalah tujuan kami”.

2.2.1. KEBIJAKAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Laporan Realisasi Anggaran merupakan laporan yang menyajikan informasi

terkait penggunaan anggaran selama tahun berjalan. Laporan Realisasi Anggaran

menyajikan informasi realisasi pendapatan-LRA, belanja, surplus/defisit-LRA, dan

pembiayaan yang masing masing diperbandingkan dengan anggarannya dalam satu

periode.

2.2.1.1. KEBIJAKAN PENDAPATAN LRA

Pendapatan LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Daerah dan

Rekening Bendahara Penerimaan/Bendahara Penerimaan Pembantu untuk SKPD

Pelaksana PPK BLUD yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun

anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Berdasarkan PP 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan,

pendapatan diklasifikasikan menjadi Pendapatan Asli Daerah; Pendapatan Transfer

dan Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah.



Pelayanan di RSUD dr. Saiful Anwar Malang tetap semakin ditingkatkan tanpa

mengabaikan kualitas dan RSUD dr. Saiful Anwar Malang berupaya untuk terus

meningkatkan perolehan pendapatan. Peningkatan pendapatan ini diharapkan dapat

meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di masa mendatang. Upaya yang

dilakukan dalam rangka meningkatkan pendapatan RSUD dr. Saiful Anwar Malang

adalah melalui ekstensifikasi dan intensifikasi pendapatan. Rincian dari aktifitas

ekstensifikasi dan intensifikasi tersebut adalah sebagai berikut:

Ekstensifikasi Peningkatan Pendapatan Rumah Sakit

Didasarkan pada komitmen Rumah Sakit dr. Saiful Anwar yaitu untuk “Menjadi

Rumah Sakit berstandar Kelas Dunia”, RSUD dr. Saiful Anwar Malang

berkomitmen untuk mempertahankan akreditasi paripurna dalam hal pelayanan

kesehatan kepada masyarakat dengan cara menfokuskan implementasi standar

akredsitasi Rumah Sakit versi 2012. Upaya yang dilakukan untuk meningkatan

jumlah kunjungan pasien ke Rumah Sakit adalah sebagai berikut:

Peningkatan pelayanan rawat inap, rawat jalan, rawat darurat, pembedahan,

anestesi dan rawat intensif, rehabilitasi, gigi dan mulut serta kedokteran

forensik.

Pengembangan pelayanan terpadu antara lain kegawatdaruratan terpadu,

pelayanan maternal neonatal terpadu, jantung terpadu, ginjal terpadu (kidney

center), intensif terpadu dan infeksi terpadu.

Adanya pelayanan khusus yaitu: akupuntur, hiperbarik, dan herbal/jamu

Peralatan canggih yang dimiliki oleh Rumah Sakit: MRI, CT-Scanner,

Fluroscopy, endoscopy, USG 3D, Hemodialisa, telegama cobalt-60.

Pengembangan laboratorium sentral kerjasama dengan pihak ketiga.

Jasa pembayaran menggunakan kartu debit (non-tunai).

Intensifikasi Peningkatan Pendapatan Rumah Sakit

Intensifikasi yang dilakukan oleh Rumah Sakit adalah upaya untuk

mempercepat administrasi penagihan klaim JKN, jamkesda, dan Surat Penyataan

Miskin (SPM) dan Ikatan Kerjasama dengan swasta, dengan meningkatkan

penerapan Clinical Pathway (CP) dalam mendukung pelaksanaan INA-CBG’s.

Disamping itu, penagihan terhadap pasien umum juga ditingkatkan untuk

mengurangi jumlah piutang pasien yang dihapuskan. Intensifikasi penagihan



dilakukan baik melalui telepon, surat penagihan maupun mendatangi pasien

ataupun pemberi jaminan.

Dengan ditetapkannya Peraturan Gubernur nomor 9 tahun 2010 tentang

sistem pelayanan kesehatan badan layanan umum daerah (BLUD) Rumah Sakit

Daerah Provinsi Jawa Timur Pada tanggal 10 Februari tahun 2010, maka sistem

RSUD dr. Saiful Anwar mengalami penyesuaian yang diberlakukan per tanggal 1

september tahun 2010 beserta 4 (empat) Rumah Sakit Pemerintah Provinsi

lainnya yang sudah status Rumah Sakit Umum Daerah yang berbentuk Badan

Layanan Umum Daerah (BLUD) seperti RSUD dr. Soetomo Surabaya, RSUD dr.

Soedono Madiun, RS Haji Surabaya, dan RSJ Menur Surabaya. Dimana disebutkan

dalam pergub tersebut, bahwa kenaikan tarif hanya akan dikenakan kepada

pasien kelas III. Sedang untuk penentuan retribusi untuk pasien kelas I, II, dan

utama sepenuhnya menjadi wewenang rumah sakit (diatur dalam SK Direktur).

Namun demikian, pihak rumah sakit menjamin bahwa kenaikan itu tidak

akan memberatkan bagi pasien yang benar-benar tidak mampu. Sebab, biaya

pengobatan untuk pasien tidak mampu yang memegang kartu Jamkesda, serta

pemegang Surat Pernyataan Miskin (SPM) maupun Jaminan Kesehatan Nasional

(JKN) yang sudah dilegalisasi akan ditanggung oleh pemerintah. Sejak tahun 2014

pemerintah Indonesia telah melaksanakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di

semua provinsi dengan undang-undang nomor 40 tahun 2004 dengan

menggunakan mekanisme asuransi kesehatan sosial yang bersifat wajib

(mandatory) dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar kesehatan masyarakat

yang layak diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau

iurannya dibayar oleh Pemerintah, termasuk Jawa Timur. Dengan diterbitkannya

SK Gubernur Nomor 188/786/KPTS/013/2013 tentang Pelaksanaan Regional

Sistem Rujukan Jawa Timur yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi sistem

rujukan dan akses kesehatan bagi masyarakat dari tingkat primer sampai

ketingkat tersier dalam rangka cakupan pelayanan promotif, preventif, kuratif dan

rehabilitatif termasuk pelayanan obat dan bahan medis habis pakai sesuai dengan

kebutuhan medis. Sehingga dapat mempermudah masyarakat dalam pelayanan

kesehatan.



2.2.1.2. KEBIJAKAN BELANJA LRA

Tujuan kebijakan akuntansi belanja dan beban ini adalah untuk mengatur

perlakuan akuntansi dalam rangka menyusun Laporan Realisasi Anggaran yang

meliputi pos Pendapatan LRA, belanja dan pembiayaan. Belanja adalah semua

pengeluaran kas daerah yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam periode

tahun anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya

kembali oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Belanja juga bisa didefinisikan

sebagai penurunan aktiva dan atau kenaikan utang yang digunakan untuk berbagai

kegiatan dalam satu periode akuntansi.

Menurut PP 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, belanja

didefinisikan sebagai semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah

yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran

bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh Pemerintah

Provinsi Jawa Timur. Selanjutnya, belanja diklasifikasikan menurut klasifikasi

ekonomi (jenis belanja). Klasifikasi ekonomi adalah pengelompokan belanja yang

didasarkan pada jenis belanja untuk melaksanakan suatu aktivitas meliputi Belanja

Operasi yang terdiri dari Belanja pegawai, Belanja barang, Bunga, Subsidi, Hibah,

Bantuan sosial, Belanja Modal Belanja Tak Terduga, Transfer. Kebijakan belanja

Rumah Sakit menganggarkan alokasi belanjanya berdasarkan Dokumen Pelaksana

Anggaran (DPA) sesuai program kegiatan yang merupakan usulan masing-masing

satker yang ada di Rumah Sakit. Alokasi tersebut dibedakan pada Belanja tidak

langsung dan Belanja langsung.

2.2.1.3. KEBIJAKAN PEMBIAYAAN

Pembiayaan adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau

pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran bersangkutan

maupun tahun- tahun anggaran berikutnya, yang dalam penganggaran pemerintah

daerah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus

anggaran. Pembiayaan untuk belanja langsung diambilkan dari sisa lebih

pembiayaan anggaran tahun 2018, potensi pendapatan tahun 2018 serta

pengajuan dana dari APBD Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Pendanaan dari APBD

diutamakan untuk mendanai belanja tidak langsung serta belanja-belanja yang

sifatnya rutin dan pengeluaran yang sifatnya tetap (fixed cost) seperti belanja

pegawai, pemeliharaan, belanja listrik, air, telepon, dan belanja modal.



2.2.2. KEBIJAKAN NERACA

Neraca merupakan laporan yang menggambarkan posisi keuangan RSUD dr.

Saiful Anwar Malang mengenai aset, kewajiban dan ekuitas pada tanggal tertentu.

2.2.2.1. Kebijakan Aset Lancar

Aset dicatat sebesar jumlah kas yang dibayar atau sebesar nilai wajar dari

imbalan (consideration) untuk memperoleh aset tersebut pada saat perolehan.

Suatu aset diklasifikasikan sebagai aset lancar jika:

1. Diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam

waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan, atau

2. Berupa kas dan setara kas.

Kebijakan piutang sesuai dengan Peraturan Gubernur nomor 15 tahun 2012

tentang Kebijakan Akuntansi Piutang Badan Layanan Umum Daerah Provinsi Jawa

Timur. Sedangkan kebijakan penyisihan piutang di atur dalam SK Direktur nomor

900/20289/302/2015 tahun 2015 tentang Kebijakan Pengelolaan Piutang. Piutang

yang disisihkan adalah piutang umum yang dilakukan pada saat tutup tahun.

Kebijakan persediaan sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 2 Tahun

2017 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Persediaan

diakui dengan pendekatan aset dimana seluruh belanja persediaan dicatat sebagai

persediaan meskipun barang tersebut tidak disimpan di gudang persediaan.

Persediaan farmasi dapat dikembalikan kepada pihak ketiga untuk diganti dengan

barang sejenis atau uang sesuai dengan Surat Perjanjian Kerja (SPK). Persediaan

dicatat dengan metode First In First Out (FIFO) dimana barang yang masuk

pertama akan dikeluarkan pertama juga. Sedangkan untuk pencatatan pemakaian

persediaan menggunakan metode periodik atau fisik dimana pemakaian dicatat

berdasarkan selisih antara saldo akhir persediaan sesuai dengan Berita Acara Stock

Opname dengan saldo awal persediaan yang telah ditambah dengan pembelian

barang pada bulan bersangkutan. Terakhir, barang yang sudah tidak terpakai dapat

dihapus sesuai dengan Peraturan Gubernur No 2 tahun 2017 tentang Kebijakan

Akuntansi Pemrintah Provinsi Jawa Timur.

2.2.2.2. Kebijakan Aset Tetap

Aset dicatat sebesar jumlah kas yang dibayar atau sebesar nilai wajar dari

imbalan (consideration) untuk memperoleh aset tersebut pada saat perolehan.

Suatu aset diklasifikasikan sebagai aset tetap jika:



1. Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan.

2. Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.

3. Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas.

4. Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan.

5. Nilainya memenuhi ketentuan nilai satuan minimum kapitalisasi aset tetap.

Aset Tetap dicatat sebesar nilai belanja modal yang telah terealisasi.

Selanjutnya, penyusutan dicatat setiap bulan sesuai nilai penyusutan di SIMBADA.

Aset Tetap yang tidak terpakai akan diusulkan untuk dihapuskan dan menjadi aset

lain-lain beserta penyusutannya. Selanjutnya, aset tetap yang dihapuskan akan

mengurangi aset lain-lain dan penyusutannya berdasarkan SK Penghapusan yang

diterbitkan oleh gubernur. Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dimiliki rumah

sakit namun tidak memiliki wujud fisik seperti aset tetap. Kemudian, aset tak

berwujud ini juga disusutkan dengan amortisasi setiap bulan sesuai dengan

perhitungan yang dilakukan oleh bidang aset di BPKAD.

2.2.2.3. Kebijakan Kewajiban

Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang

penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi Pemerintah

Jawa Timur. Kewajiban terdiri atas kewajiban jangka pendek berupa hutang belanja

dan jangka panjang berupa hutang kepada bank. Hutang belanja dicatat sebesar

pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh pihak ketiga berdasarkan Berita Acara

Penerimaan Barang/Pekerjaan.

2.2.2.4. Kebijakan Ekuitas

Ekuitas merupakan kekayaan bersih Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang

merupakan selisih antara aset dan kewajiban Pemerintah provinsi jawa Timur pada

tanggal laporan.

2.2.3. KEBIJAKAN LAPORAN OPERASIONAL

Laporan Operasional menyediakan informasi mengenai seluruh kegiatan

operasional keuangan suatu entitas (baik entitas akuntansi maupun entitas

pelaporan) yang tercerminkan dalam pendapatan-LO, beban, dan surplus/defisit

operasional dari entitas tersebut yang penyajiannya disandingkan dengan periode

sebelumnya.



2.2.3.1. Kebijakan Pendapatan LO

Pendapatan LO adalah hak Pemerintah Provinsi yang diakui sebagai

penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu

dibayar kembali. Pendapatan-LO diperoleh berdasarkan peraturan perundang-

undangan atauimbalan atas suatu pelayanan yang telah selesai diberikan

berdasarkan peraturan perundang-undangan. Pendapatan-LO merupakan

pendapatan yang menjadi tanggung jawab dan wewenang entitas Pemerintah

Provinsi Jawa Timur, baik yang dihasilkan oleh transaksi operasional, non-

operasional dan pos luar biasa yang meningkatkan ekuitas entitas Pemerintah

Provinsi Jawa Timur.

2.2.3.2. Kebijakan Beban LO

Beban LO adalah kewajiban Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang diakui

sebagai pengurang nilai kekayaan bersih Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Beban

LO diakui pada saat timbulnya kewajiban, terjadinya konsumsi aset, atau terjadinya

penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.

2.2.4. KEBIJAKAN LAPORAN ARUS KAS

Laporan Arus Kas menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaan,

perubahan kas dan setara kas selama periode akuntansi serta saldo kas dan setara

kas pada tanggal pelaporan.

2.3. INDIKATOR KINERJA KEUANGAN RUMAH SAKIT

Cost Recovery Rate (CRR) menggambarkan kemampuan rumah sakit

membiayai seluruh biaya operasional dari pendapatan fungsional rumah sakit.

Rumah sakit nirlaba dinilai sehat jika nilai CRR antara 70% s.d. 100%. Cost Recovery

Rate merupakan perbandingan antara pendapatan operasional dengan biaya

operasional Rumah Sakit. Pendapatan operasional BLUD tahun 2018 adalah sebesar

Rp632.151.463.060,30 dan beban operasional sebesar Rp. 828.726.061.502,02. Nilai

CRR pada tahun anggaran 2018 mencapai 76,28%, dibandingkan CRR tahun 2017

yang mencapai 81,53%. Penurunan prosentase CRR ini disebabkan karena

peningkatan beban rumah sakit yang tidak diikuti dengan peningkatan pendapatan

rumah sakit. Nilai CRR sebesar 76,28% menunjukkan bahwa rumah sakit sehat

dalam efisiensi pengelolaan keuangan rumah sakit. Nilai CRR masih dibawah 100%



karena sebagian besar beban operasi (misal: beban gaji pegawai sebesar

Rp._93.005.674.661,00) masih disubsidi dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Rasio Kas (Cash Ratio) merupakan kemampuan rumah sakit untuk

membayar utang belanja dengan kas yang dimiliki rumah sakit. Nilai utang belanja

rumah sakit tahun 2018 adalah sebesar Rp. 59.416.195.853,19 dan nilai kas sebesar

Rp.13.339.680.391,68. Berdasarkan nilai utang belanja dan kas tersebut maka rasio

kas RSUD dr. Saiful Anwar Malang pada tahun 2018 adalah sebesar 22,45%

dibandingkan dengan tahun 2017 yang 2,99%. Nilai rasio kas tahun 2018 lebih baik

dari tahun 2017 yang menunjukkan adanya perbaikan tata kelola kas rumah sakit.

Rasio kas menunjukkan bahwa kas rumah sakit per 31 Desember 2017 hanya

mampu menanggung 22,45% dari total hutang belanja yang menjadi kewajiban

rumah sakit. Hal ini tidak sehat karena sebagian besar hutang belanja tidak dapat

dibayar dengan kas rumah sakit. Kas rumah sakit per 31 Desember 2018 kecil

karena masih banyak pendapatan yang masih berupa piutang jasa layanan rumah

sakit.

Perputaran piutang merupakan efisiensi pengelolaan piutang rumah sakit

dengan mengukur kemampuan rumah sakit menagih piutang rumah sakit. Nilai

piutang awal rumah sakit adalah sebesar Rp. 380.168.393.941,03 dan nilai piutang

akhir rumah sakit adalah sebesar Rp. 363.635.558.651,04 maka nilai rata-rata

piutang rumah sakit 2018 adalah sebesar Rp. 371.901.976.296,04. Disisi lain,

pendapatan operasional rumah sakit tahun 2018 adalah sebesar

Rp632.151.463.060,30. Berdasarkan nilai pendapatan operasional dan rata-rata

piutang maka nilai perputaran piutang rumah sakit adalah 1,70 kali. Hal ini

menunjukkan bahwa pendapatan operasional merupakan 1,70 kali dari rata-rata

piutang rumah sakit. Selanjutnya, jika menggunakan asumsi bahwa satu tahun

adalah 360 hari, maka periode rata-rata pengumpulan piutang adalah sebesar 212

hari. Nilai perputaran piutang menunjukkan bahwa penjamin kesehatan

membutuhkan waktu selama 212 hari untuk pembayaran piutang rumah sakit. Hal ini

menunjukkan bahwa penjamin kesehatan terlalu lama dalam memproses

pembayaran piutang rumah sakit.



BAB III

IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

3.1. Indikator/Target Kinerja Keuangan

3.1.1. Target dan Realisasi Pendapatan

Realisasi pendapatan Rumah Sakit dr. Saiful Anwar Malang pada tahun anggaran

2018 di adalah sebesar Rp. 649.114.913.239,77 atau 109,86% dari target

pendapatan 2018 sebesar Rp. 590.850.000.000,00. Pelampauan target pendapatn

karena peningkatan pelayanan kepada pasien serta pembayaran BPJS yang sudah

lebih baik.

3.1.2. Target dan Realisasi Belanja

Perubahan yang penting selama periode tahun 2018 antara lain pada anggaran

belanja tidak langsung dan belanja langsung dimana dalam hal perencanaan dan

pengalokasian anggaran didasarkan pada program dan kegiatan yang telah

ditetapkan yang berorientasi pada kinerja. Adapun realisasi pencapaian target

kinerja keuangan tahun anggaran 2018 terserap sebesar Rp. 781.512.862.711,91

atau sebesar 101,01% dari alokasi anggaran belanja setelah PAK sebesar

Rp789.496.211.654,82 Komposisi grafis realisasi belanja dapat dilihat dibawah ini

dengan dibedakan menjadi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung.

Realisasi Penyerapan Belanja Tidak Langsung

Untuk realisasi penyerapan Belanja Tidak Langsung Tahun 2018 sebesar

Rp. 93.005.674.661,00 atau sebesar 93,43% dari alokasi anggaran sebesar

Rp99.544.423.000,00 yang terdiri dari Belanja Gaji dan Tunjangan terserap

sebesar Rp. 74.931.940.601,00 atau sebesar 94,49% dari alokasi anggaran

setelah PAK sebesar Rp. 79.302.047.000,00 dan Tambahan Penghasilan PNS

terserap sebesar Rp. 18.073.734.060,00 atau sebesar 89,29% dari alokasi

anggaran setelah PAK sebesar Rp. 20.242.376.000,00.

Realisasi Penyerapan Belanja Langsung

Pada tahun 2018 untuk realisasi Belanja Langsung terserap sebesar

Rp. 688.507.188.050,91 atau sebesar 99,79% dari alokasi setelah PAK sebesar

Rp. 689.951.788.654,82 sedangkan Prosentase penyerapan belanja langsung

per program diuraikan sebagai berikut:



Rincian dan uraian indikator kinerja dengan realisasi penyerapan per program kegiatan

diuraikan sebagai berikut:

Anggaran

Setelah

Perubahan Rp. %

2 3 4 5

1 02 0300 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.190.910.000,00 1.166.170.000,00 97,92

1 02 0300 01 019 Pelaksanaan Administrasi Perkantoran 1.190.910.000,00 1.166.170.000,00 97,92

1 02 0300 02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 4.902.416.000,00 4.637.387.785,00 94,59

1 02 0300 02 012 Penyediaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana 4.902.416.000,00 4.637.387.785,00 94,59

1 02 0300 07 Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perangkat Daerah 100.000.000,00 98.062.666,00 98,06

1 02 0300 07 001 Konsultasi Kelembagaan Perangkat Daerah 100.000.000,00 98.062.666,00 98,06

1 02 0300 08Program Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Dokumen

Penyelenggaraan Pemerintahan552.265.000,00 254.766.025,00 46,13

1 02 0300 08 001 Penyusunan Dokumen Perencanaan 274.542.000,00 142.977.525,00 52,08

1 02 0300 08 002Penyusunan Laporan Hasil Pelaksanaan Rencana Program dan

Anggaran193.000.000,00 89.085.000,00 46,16

1 02 0300 08 003Penyusunan, Pengembangan, Pemeliharaan dan Pelaksanaan Sistem

Informasi Data25.000.000,00 17.060.000,00 68,24

1 02 0300 08 004 Penyusunan Laporan Pengelolaan Keuangan 59.723.000,00 5.643.500,00 9,45

1 02 0300 47Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pelayanan Badan

Layanan Umum Daerah (BLUD)79.440.433.987,00 35.533.993.517,00 44,73

1 02 0300 47 016 Pelayanan Kesehatan (DAK) 32.615.933.987,00 30.901.711.697,00 94,74

1 02 0300 47 020 Pelayanan Kesehatan (Pajak Rokok) 5.000.000.000,00 2.528.744.505,00 50,57

1 02 0300 47 030 Pelayanan Kesehatan 41.824.500.000,00 2.103.537.315,00 5,03

1 02 0300 48Program Peningkatan Pelayanan Badan Layanan Umum Daerah

(BLUD)593.230.719.080,82 637.949.604.193,91 107,54

1 02 0300 48 001 Penguatan pelayanan RS/Rs Khusus 593.230.719.080,82 637.949.604.193,91 107,54

1 06 0300 43 Program Pembinaan Lingkungan Sosial 10.535.044.587,00 8.867.203.864,00 84,17

1 06 0300 43 001

penyediaan/pemeliharaan sarana pelayanan kesehatan bagi

masyarakat yang terkena penyakit akibat dampak konsumsi rokok dan

penyakit lainnya

0 0 0

1 06 0300 43 006

Penyediaan/peningkatan/pemeliharaan sarana/ prasarana fasilitas

kesehatan yang bekerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan

Sosial Kesehatan

10.535.044.587,00 8.867.203.864,00 84,17

689.951.788.654,82 688.507.188.050,91 99,79

Kode Rekening Uraian Program Kegiatan Belanja Langsung

Realisasi Tahun 2018

1

Jumlah

84.17

107.54

44.73

46.13

98.06

94.59

97.92

0 20 40 60 80 100 120

08. Program Pembinaan Lingkungan Sosial

07. Program Peningkatan Pelayanan Badan…

05. Program Peningkatan Sarana dan…

04. Program Penyusunan, Pengendalian…

03. Program Peningkatan Kapasitas…

02. Program Peningkatan Sarana dan…

01. Program Pelayanan Administrasi…

Prosentase Penyerapan Belanja Langsung per Program Kegiatan

Realisasi



a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Dana alokasi anggaran program ini terrealisasi sebesar Rp. 1.166.170.000,00 atau

sebesar 97,92% dari alokasi anggaran setelah PAK sebesar Rp. 1.190.910.000,00.

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran mencakup Honorarium Kegiatan PNS,

Honorarium Tim Pengadaan/Penerima Hasil Pekerjaan Barang/Jasa PNS, Honorarium

Pengelola Keuangan, Barang Daerah, dan Sistem Informasi PNS, Honorarium Kegiatan

Non PNS serta Honorarium pembantu pelaksana Pengelola Keuangan, Barang Daerah,

dan Sistem Informasi Non PNS.

b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Realisasi anggaran program pengembangan lingkungan sehat terserap sebesar

Rp. 4.637.387.785,00 atau sebesar 94,59% dari alokasi anggaran setelah PAK sebesar

Rp. 4.902.416.000,00. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur terdiri dari

kegiatan penyediaan peralatan dan kelengkapan sarana dan prasarana yang meliputi

belanja telepon, air, dan listrik serta belanja modal peralatan dan/perlengkapan kantor.

c. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah

Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah terealisai sebesar

Rp98.062.666,00 atau 98,06% dari alokasi anggaran setelah PAK sebesar

Rp100.000.000,00. Program peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintah daerah

terdiri dari kegiatan koordinasi dan konsultasi kelembagaan pemerintah daerah yang

mengakomodir kebutuhan perjalanan dinas dalam daerah.

d. Program Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Dokumen Penyelenggaraan

Pemerintah

Realisasi penyerapan anggaran atas program dan kegiatan belanja ini terserap sebesar

Rp. 254.766.025,00 atau sebesar 46,13% dari anggaran yang disediakan setelah PAPBD

sebesar Rp. 552.265.000,00. Program penyusunan, pengendalian dan evaluasi dokumen

penyelenggaraan pemerintah terdiri dari kegiatan penyusunan dokumen perencanaan,

penyusunan laporan hasil pelaksanaan rencana program dan anggaran, penyusunan,

pengembangan, pemeliharaan dan pelaksanaan sistem informasi data, dan penyusunan

laporan pengelolaan keuangan. Kegiatan penyusunan laporan pengelolaan keuangan

merupakan kegiatan yang penyerapannya paling kecil yaitu sebesar 9,45% karena

kegiatan ini merupakan kegiatan sesuai tugas pokok dan fungsi keuangan.



e. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pelayanan Badan Layanan Umum

Daerah (BLUD)

Realisasi penyerapan anggaran atas program dan kegiatan belanja ini terserap sebesar

Rp. 35.533.993.517,00 atau sebesar 44,73% dari anggaran yang disediakan setelah

PAPBD sebesar Rp. 79.440.433.987,00. Program peningkatan sarana dan prasarana

pelayanan badan layanan umum daerah (BLUD) terdiri dari kegiatan pelayanan

kesehatan (DAK), pelayanan kesehatan (Pajak Rokok), dan pelayanan kesehatan.

f. Program Peningkatan Pelayanan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)

Realisasi penyerapan anggaran pada program ini sebesar Rp. 637.949.604.193,91 atau

sebesar 107,54% dari anggaran yang disediakan setelah PAPBD sebesar

Rp593.230.719.080,82. Program peningkatan pelayanan badan layanan umum daerah

(BLUD) hanya terdiri dari kegiatan penguatan pelayanan RS/RS khusus. Program

kegiatan ini sepenuhnya ditanggung oleh pendapatan rumah sakit sebagai bentuk

fleksibilitas BLUD.

g. Program Pembinaan Lingkungan Sosial

Realisasi penyerapan anggaran pada program ini sebesar Rp. 8.867.203.864,00 atau

sebesar 84,17% dari anggaran yang disediakan setelah PAPBD sebesar

Rp10.535.044.587,00. Program peningkatan pelayanan badan layanan umum daerah

(BLUD) hanya terdiri dari kegiatan penyediaan/peningkatan/pemeliharaan sarana/

prasarana.

3.2. Hambatan dan Kendala

Hambatan dan kendala yang timbul dalam melaksanakan fungsi RSUD dr. Saiful

Anwar Malang sebagai penyedian jasa kesehatan di lingkungan Pemerintah Provinsi

Jawa Timur adalah sebagai berikut:

1. Pendapatan RSUD dr. Saiful Anwar Malang dipengaruhi baik oleh pihak internal

maupun eksternal:

a. Dari pihak internal yaitu dari sisi klaim kepada pihak penjamin masih sering terjadi

hambatan khususnya pemahaman ketidaksesuaian kelengkapan dokumen

pengajuan klaim.

b. Dari pihak eksternal yang mempengaruhi yaitu sering terjadinya keterlambatan

pembayaran oleh BPJS hingga mempengaruhi arus kas rumah sakit.

2. Jumlah anggaran belanja yang kurang untuk melaksanakan operasional rumah sakit.



3.3. Solusi dan Saran

Solusi dan saran yang dapat dilakukan oleh RSUD dr. Saiful Anwar Malang untuk

mengatasi masalah dan kendala yang dihadapi rumah sakit adalah sebagai berikut:

1. Hambatan dan kendala terkait pendapatan RSUD dr. Saiful Anwar Malang dapat

diselesaikan dengan:

a. Meningkatkan kapasitas karyawan agar dapat menyusun kelengkapan dokumen

pengajuan klaim sesuai dengan standar yang ada.

b. Mengupayakan penagihan secara terus-menerus agar BPJS segera membayar

klaim yang telah diajukan.

2. Untuk melaksanakan operasional maka rumah sakit menggunakan kelebihan realisasi

pendapatan untuk keperluan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. Realisasi

pendapatan pada tahun 2018 adalah sebesar Rp. 649.114.913.239,77 atau sebesar

109,86% dari target pendapatan yang telah ditetapkan setelah PAPBD sebesar

Rp590.850.000.000,00. Adapun pelampauan realisasi belanja tersebut dilakukan atas

dasar fleksibilitas bagi BLUD untuk menggunakan kelebihan pendapatan fungsional.

RSUD dr. Saiful Anwar Malang telah melaporkan penggunaan fleksibilitas

pelampauan target pendapatan ini dengan surat No. 903/36179/302/2018 tanggal 31

Desember 2018.



BAB IV

KEBIJAKAN AKUNTANSI

4.1. ENTITAS AKUNTANSI

Entitas pelaporan adalah unit pemerintah yang terdiri dari 1 atau lebih entitas

akuntansi yang berkewajiban menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa

laporan keuangan. Dimana entitas pelaporan menyelenggarakan sistem akuntansi

pemerintahan daerah yang diatur dan ditetapkan dengan peraturan kepala daerah

mengacu pada peraturan daerah tentang pokok-pokok pengelolaan keuangan daerah

dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD. Dimana dalam akuntansi

Entitas pelaporan tersebut ada 2 (dua) yaitu: (1) entitas pelaporan dan (2) entitas

akuntansi. Entitas pelaporan adalah Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah

(BPKAD) dan entitas akuntansi disini adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

RSUD dr. Saiful Anwar Malang sebagai salah satu entitas akuntansi mempunyai

kewajiban menyusun laporan keuangan yang disampaikan kepada Pemerintah Propinsi

untuk di konsolidasikan dengan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah, dengan

berubahnya status RSUD dr. Saiful Anwar Malang sebagai Rumah Sakit BLUD maka

Laporan keuangan yang disusun oleh RSUD dr. Saiful Anwar Malang selaku SKPD

terdiri dari:

a. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)

Laporan Realisasi Anggaran menyajikan ikhtisar sumber, alokasi, dan pemakaian

sumber daya keuangan yang menggambarkan perbandingan antara anggaran dan

realisasinya dalam satu periode pelaporan. Format dan isi Laporan Realisasi

Anggaran sesuai dengan format kebijakan Akuntansi Pemerintah Provinsi Jawa

Timur, Informasi dalam laporan arus kas digunakan bersama-sama dengan

informasi yang diungkapkan dalam laporan keuangan lainnya sehingga dapat

membantu para pengguna laporan keuangan untuk menilai:

a. kemampuan Rumah Sakit dr. Saiful Anwar Malang dalam menghasilkan kas

dan setara kas;

b. sumber dana Rumah Sakit dr. Saiful Anwar Malang;

c. penggunaan dana Rumah Sakit dr. Saiful Anwar Malang; dan

d. kemampuan Rumah Sakit dr. Saiful Anwar Malang untuk memperoleh

sumber dana serta penggunaannya untuk masa yang akan datang.



Laporan Realisasi Anggaran mencakup pos-pos akun yang terkait dengan

penganggaran, yaitu terdiri dari:

1. Pendapatan-LRA

2. Belanja

3. Surplus/defisit-LRA

4. Penerimaan Pembiayaan

5. Pengeluaran Pembiayaan

6. Pembiayaan Netto

7. Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (SiLPA/SiKPA)

b. Neraca

Neraca adalah salah satu unsur dari laporan keuangan yang menyajikan posisi

keuangan pada suatu saat tertentu. Unsur yang ada pada Neraca terdiri dari Aset,

Kewajiban dan Ekuitas. Dimana data untuk Aset dipisahkan menurut Aset Lancar

dan Aset Tetap. Aset Lancar terdiri dari kas yang berasal dari kas Bendaharan

Penerimaan, Piutang berasal dari data mobilisasi dana dan Askes yang ada di

Rumah Sakit, Persediaan berasal dari data bagian perlengkapan Rumah Sakit.

Sedangkan untuk Aset berdasarkan pada data yang berasal dari bagian

perlengkapan Rumah Sakit. Untuk data Kewajiban berasal dari bagian keuangan

Rumah Sakit.

Neraca menyajikan secara komparatif dengan periode sebelumnya pos-pos

berikut:

1. Aset Lancar

2. Investasi Jangka Panjang

3. Aset Tetap

4. Dana Cadangan

5. Aset Lainnya

6. Kewajiban jangka pendek

7. Kewajiban jangka panjang

8. Ekuitas

Tujuan utama neraca adalah untuk menyediakan informasi tentang posisi

keuangan Rumah Sakit dr. Saiful Anwar Malang yang meliputi aset, kewajiban,

dan ekuitas pada tanggal tertentu.



Informasi dalam neraca digunakan bersama-sama dengan informasi yang

diungkapkan dalam laporan keuangan lainnya sehingga dapat membantu para

pengguna laporan keuangan untuk menilai:

a) Kemampuan Rumah Sakit dr. Saiful Anwar Malang dalam memberikan jasa

pelayanan kesehatan secara berkelanjutan;

b) Likuiditas dan solvabilitas

c. Laporan Operasional (LO)

Laporan Operasional menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi yang menambah

ekuitas dan penggunaannya untuk kegiatan penyelenggaraan pemerintahan

dalam satu periode pelaporan. Laporan Operasional disusun untuk melengkapi

pelaporan dari siklus akuntansi berbasis akrual sehingga penyusunan Laporan

Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Neraca mempunyai keterkaitan

yang dapat dipertanggungjawabkan. Laporan Operasional mencakup pos-pos

sebagai berikut:

a. Pendapatan-LO

b. Beban

c. Surplus/Defisit dari operasi

d. Kegiatan Non Operasional

e. Surplus/Defisit Sebelum Pos Luar Biasa

f. Pos Luar Biasa

g. Surplus/Defisit-LO

d. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)

Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan

ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Struktur

Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan koreksi yang langsung menambah/

mengurangi ekuitas antara lain berasal daridampak kumulatif yang disebabkan

oleh perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan mendasar, misalnya:

1. Koreksi kesalahan mendasar dari persediaan yang terjadi pada periodeperiode

sebelumnya;

2. Perubahan nilai aset tetap karena revaluasi aset tetap

Laporan Arus Kas menyajikan informasi kas sehubungan dengan aktivitas operasi,

investasi, pendanaan, dan transitoris yang menggambarkan saldo awal,

penerimaan, pengeluaran, dan saldo akhir kas selama periode tertentu. Laporan

Arus Kas menggambarkan tentang perolehan dan siklus perputaran uang kas yang



digunakan untuk belanja operasional Rumah Sakit yang terdiri dari (1) aktivitas

operasi; (2) aktivitas pendanaan; (3) aktivitas pembiayaan maupun dari aktivitas

non anggaran.

e. Laporan Arus Kas

Laporan Arus Kas manyajikan informasi terkait arus kas masuk dan keluar dari

Rumah Sakit dr. Saiful Anwar Malang. Laporan arus kas menyajikan tiga bagian

arus kas menurut jenis aktivitasnya. Pertama, arus kas dari aktivitas operasi

menyajikan pendapatan dan pengeluaran kas operasional rumah sakit. Kedua,

arus kas dari aktivitas investasi aset menyajikan pendapatan dan pengeluaran kas

investasi rumah sakit. Ketiga, arus kas dari aktivitas pendanaan menyajikan arus

kas masuk pendanaan arus kas keluar pembiayaan rumah sakit.

f. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) meliputi penjelasan berupa narasi

ataupun berupa rincian angka yang tertera dalam Laporan Realisasi Anggaran dan

Neraca. Catatan atas Laporan Keuangan juga mencakup tentang kebijakan

akuntansi yang dipergunakan oleh entitas pelaporan serta ungkapan-ungkapan

yang diperlukan untuk menghasilkan penyajian laporan keuangan secara wajar.

4.2. BASIS AKUNTANSI YANG MENDASARI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Asumsi dasar dalam penyusunan laporan keuangan adalah anggapan yang

diterima sebagai suatu kebenaran tanpa perlu dibuktikan agar kebijakan dapat

diterapkan. Basis Akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan adalah basis

akrual. Basis akrual merupakan pencatatan berdasarkan kejadian transaksinya.

Diterapkan pula pada penggunaan fleksibilitas pelampauan pendapatan untuk

pembayaran pelampauan belanja. Periode penyusunan laporan keuangan ini pada

periode semesteran dan tahunan. RSUD dr. Saiful Anwar Malang mulai tahun 2015

sudah melaksanakan akrual penuh.

4.2.1. Pengakuan Pendapatan – LRA

Pendapatan LRA menganut basis kas, sehingga pendapatan diakui dalam periode

tahun anggaran berjalan pada saat kas telah masuk ke dalam Rekening Kas Umum

Daerah/Rekening Bendahara Penerimaan/Bendahara Penerimaan Pembantu SKPD

Pelaksana PPK BLUD.



4.2.2. Pengakuan Pendapatan – LO

Pendapatan LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan (earned) atau

Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi baik sudah

diterima pembayaran secara tunai (realized) maupun masih berupa piutang

(realizable).

4.2.3. Pengakuan Belanja

Belanja diakui berdasarkan terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum

Daerah atau entitas pelaporan. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran

pengakuannya terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut

disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan.

4.2.4. Pengakuan Beban

Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban, terjadinya konsumsi aset, atau

terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.

4.2.5. Pengakuan Aset

Aset diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh oleh

pemerintah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.

4.2.6. Pengakuan Kewajiban

Kewajiban diakui jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya

ekonomi akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban yang ada sampai saat

pelaporan, dan perubahan atas kewajiban tersebut mempunyai nilai penyelesaian

yang dapat diukur dengan andal.

4.3. BASIS PENGUKURAN YANG DIGUNAKAN DALAM PELAPORAN KEUANGAN

Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan

memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Pengukuran pos-pos dalam laporan

keuangan menggunakan nilai perolehan historis. Pengukuran pos-pos laporan

keuangan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi yang menggunakan mata uang

asing dikonversikan terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uang rupiah (Kerangka

Konsentual Akuntansi Pemerintahan; Paragraf: 90-91). Adapun basis pengukuran yang

digunakan sabagai dasar penyusunan Laporan Keuangan oleh RSUD dr. Saiful Anwar

Malang diuraikan sebagai berikut:



a. Pengukuran Pendapatan (Kas)

Dasar pengukuran pendapatan jasa layanan untuk pasien umum adalah tagihan

atau faktur yang diterbitkan melalui billing system atas jasa layanan kesehatan

yang telah diterbitkan oleh RSUD dr. Saiful Anwar Malang. Nilai pendapatan

dinyatakan berdasarkan bagian tagihan yang telah dibayarkan oleh pasien.

Pengakuan atas pendapatan jasa layanan dari pasien umum adalah pada saat

dilakukan pembayaran oleh pasien umum.

Dasar pengukuran pendapatan jasa layanan untuk pasien dengan penjamin

adalah sebesar nilai klaim yang telah diverifikasi oleh verifikator. Pengakuan atas

pendapatan jasa layanan tersebut adalah pada saat dilakukan pembayaran atas

klaim yang dilakukan baik melalui penyetoran ke rekening Bendahara Penerimaan

maupun transfer bank.

Pengukuran pendapatan dinyatakan dalam nilai rupiah, yaitu sebesar nilai yang

disetorkan/ditransfer ke rekening Bank Jatim yang dimiliki oleh RSUD dr. Saiful

Anwar Malang. Penerimaan kas yang belum dapat diukur maka tidak dapat diakui

sebagai pendapatan.

b. Pengukuran Piutang

Piutang BLUD adalah jumlah uang yang wajib dibayar kepada BLUD dan/atau hak

BLUD yang dapat dinilai dengan uang sebagai akibat pemberian barang/jasa dan

perjanjian atau akibat lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan atau

akibat lainnya yang sah, piutang rumah sakit diakui pada saat hak untuk menagih

timbul, sehubungan dengan penyerahan barang dan/atau jasa, tetapi belum

menerima pembayaran dari penyerahan tersebut dan Piutang berkurang pada

saat dilakukan pembayaran atau dilakukan penghapusan. Piutang yang dimiliki

oleh Rumah Sakit adalah sebagai berikut:

a. Piutang pendapatan jasa layanan BLUD, terdiri atas:

i. Piutang BPJS

ii. Piutang Jamkesda

iii. Piutang SPM

iv. Piutang dengan Institusi Penjamin

v. Piutang Umum

vi. Piutang Pasien

b. Piutang pendapatan hasil kerjasama dengan pihak lain

c. Piutang pendapatan hasil pemanfaatan aset BLUD



d. Piutang pendapatan penerimaan BLUD atas komisi, potongan, atau bentuk

lain

e. Piutang pendapatan denda atas keterlambatan pelaksanaan pekerjaan

f. Piutang pendapatan pengembalian belanja BLUD

Seluruh piutang pendapatan jasa layanan BLUD diukur dengan tarif rumah sakit

sesuai dengan SK Direktur rumah sakit. Namun, piutang jasa layanan yang

dijamin oleh BPJS, Jamkesda, dan SPM kemudian disesuaikan dengan rekapitulasi

faktur atau tagihan yang disusun dengan menggunakan tarif penjamin kesehatan

(berdasarkan klaim yang diajukan). Selisih antara tarif klaim dan tarif rumah sakit

merupakan pendapatan atas selisih klaim. Tarif klaim diakui saat form pengajuan

klaim (FPK) disetujui oleh pihak penjamin kesehatan. Sedangkan piutang yang lain

diukur sesuai dengan bukti transaksi yang ada.

c. Pengukuran Persediaan

Persediaan diukur sesuai dengan nilai historis saat pembelian persediaan tersebut.

Persediaan dicatat dengan menggunakan metode First In First Out (FIFO).

Persediaan yang keluar dari gudang diukur berdasarkan pada nilai perolehan

persediaan yang paling awal masuk gudang. Selanjutnya, sistem pencatatan

persediaan yang diterapkan di RSUD dr. Saiful Anwar Malang adalah dengan

menggunakan sistem periodik. Sistem periodik mencatat beban persediaan

berdasarkan pada selisih saldo awal dan penerimaan dengan saldo stock-opname

persediaan. RSUD dr. Saiful Anwar Malang melakukan stock-opname pada gudang

medis maupun gudang non-medis.

d. Pengukuran Aset Tetap

Pengukuran untuk aset tetap adalah:

1) Tanah diukur berdasarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh

tanah tersebut sampai dengan siap digunakan.

2) Gedung diukur berdasarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk

memperoleh atau membangun gedung dan bangunan sampai dengan siap

untuk dipakai.

3) Aset tetap yang dibangun sendiri dicatat sebesar seluruh nilai

bahan/peralatan yang digunakan, biaya pengerjaan serta biaya-biaya umum

lainnya yang terkait dengan pembangunan aset tetap tersebut.



4) Pengeluaran untuk suatu aset tetap dengan maksud untuk menambah nilai

ekonomis, menambah kapasitas dan menambah masa manfaat harus

ditambahkan pada jumlah tercatat aset yang bersangkutan (dikapitalisasi).

e. Pengukuran Kewajiban

Pengukuran kewajiban dibagi 2 kelompok yaitu:

1) Pengukuran Kewajiban Jangka Pendek adalah diukur dengan nilai nominal

mata uang rupiah yang harus dibayar kembali atas barang dan jasa yang

telah diterima sampai dengan 31 Desember 2018 namun belum dibayar.

2) Pengukuran Kewajiban Jangka Panjang adalah diukur dengan nilai nominal

mata uang rupiah saldo utang jangka panjang yang masih harus dibayar.

4.4 PENERAPAN KEBIJAKAN AKUNTANSI BERKAITAN DENGAN KETENTUAN

YANG ADA DALAM STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN

Kebijakan akuntansi yang diterapkan merupakan penjabaran dari PP Nomor 71

Tahun 2010 lampiran 1 dan Permendagri Nomor 64 Tahun 2013 serta Peraturan

Gubernur nomor 2 tahun 2017 tentang kebijakan akuntansi pemerintah daerah

provinsi jawa timur, Kebijakan akuntansi sangat diperlukan sebagai dasar pengakuan,

pengukuran, penyajian dan pengungkapan aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan

biaya. Penggunaan basis akrual ini ditujukan untuk memberikan informasi yang lebih

akurat dalam pelaporan keuangan utamanya kepada pihak ketiga. Namun demikian,

SAP juga menyatakan bahwa entitas pelaporan dan entitas akuntansi tetap diwajibkan

menyusun Laporan Realisasi Anggaran (LRA) berbasis kas. Dalam rangka penyusunan

laporan keuangan yang harus diterapkan yaitu basis kas dan basis akrual. Upaya

peralihan dari basis kas dan basis akrual serta menjalankan kedua basis tersebut

dalam proses pelaporan keuangan bukan hal yang mudah. Perlu dilakukan tahapan

yang memungkinkan untuk bisa menghasilkan laporan keuangan berbasis akrual

namun tidak mengganggu proses bisnis yang telah berjalan dengan baik. Dengan kata

lain, diperlukan beberapa metode yang harus dipilih oleh pemerintah daerah dalam

rangka menerapkan PP Nomor 71 Tahun 2010, Pada prinsipnya dalam hal

penerapannya tidak mengalami kesulitan dan juga tidak mengalami permasalahan

yang menyimpang dari prinsip-prinsip akuntansi dan SAP sebagai landasan dalam

penyusunan LRA, Neraca, LO, LPE, LAK, CaLK dan penyusunan RKA-DPA. Adapun

penjelasan Kebijakan Akuntansi Rumah Sakit secara umum sebagai berikut:



a. Penerapan kebijakan akuntansi pendapatan telah mengacu pada Standar Akuntansi

Pemerintahan, yaitu dengan mengakui pendapatan baik pada saat kas dan setara

kas diterima/tidak.

b. Penerapan kebijakan akuntansi belanja juga telah mengadopsi kebijakan akuntansi

yang dituangkan dalam Standar Akuntansi Pemerintahan.

c. Penerapan kebijakan akuntansi atas belanja modal, Rumah Sakit telah mengakui

realisasi belanja modal berdasarkan prinsip harga perolehan, dan pada saat yang

sama diakui menambah aset tetap pemerintah daerah.

d. Penerapan atas transaksi pembiayaan juga telah mengacu pada Standar Akuntansi

Pemerintahan dengan kebijakan akuntansi yang setara dengan kebijakan akuntansi

pendapatan dan belanja.

e. Penerapan kebijakan persediaan, Rumah Sakit sudah menerapkan metode First In

First Out (FIFO).

f. Penerapan kebijakan Aset tetap, Rumah Sakit telah menerapkan kriteria dan

metode penyusutan.

Kebijakan akuntansi berbasis akrual ini mengatur penyusunan laporan keuangan

finansial, yaitu laporan keuangan yang menggunakan basis akrual dalam sistem

pencatatannya dan laporan keuangan berbasis kas. Perbedaan antara penggunaan

basis kas dan basis akrual difasilitasi dengan pembuatan bagan akun standar yang

membedakan antara akun finansial untuk menyusun Laporan Operasional, Laporan

Perubahan Ekuitas dan Neraca, serta bagan akun pelaksanaan anggaran untuk

menyusun Laporan Realisasi Anggaran dan Laporan Arus Kas. Kebijakan Akuntansi ini

mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar

Akuntansi Pemerintahan dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013

tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual. Pada masa

transisi ini, seluruh definisi unsur laporan keuangan tetap mengacu pada PP Nomor 71

Tahun 2010, namun terdapat beberapa pengakuan dan pengukuran yang disesuaikan

dengan karakteristik transaksi yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Saiful

Anwar Malang. Namun secara keseluruhan, penyajian laporan keuangan berbasis

akrual sesuai dengan SAP berbasis akrual.



BAB V

PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan disusun untuk dapat memberikan informasi yang relevan

mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan selama satu periode

pelaporan, agar informasi yang dijadikan dapat dipahami atau untuk memudahkan

pembaca perlu diberikan penjelasan untuk masing-masing pos pada Laporan

Keuangan, sejalan dengan maksud tersebut tahapan penjelasan pos-pos Laporan

Keuangan ini akan diawali dengan penjelasan Laporan Relisasi Anggaran, Neraca,

Laporan Operasional, dan Laporan Arus Kas.

5.1 PENJELASAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN (LRA)

Laporan Realisasi Anggaran ini menjelaskan tentang ikhtisar sumber, alokasi dan

pemakaian sumber daya ekonomi yang dikelola masing-masing SKPD yang

menggambarkan perbandingan antara realisasi dan anggarannya dalam satu periode

pelaporan. Dalam penjelasan LRA ini akan disajikan sesuai dengan Struktur APBD yang

meliputi Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan.

Target Realisasi Pendapatan tahun anggaran 2018 tercapai sebesar

Rp. 649.114.913.239,77 atau 109,86%, dari target pendapatan setelah PAK sebesar

Rp. 590.850.000.000,00. Pencapaian pendapatan lebih dari target sebesar

Rp58.264.913.239,77 atau sebesar 9,86% dikarenakan masih adanya peningkatan

jumlah pelayanan kepada msyarakat.

Realisasi Belanja tahun anggaran 2018 sebesar Rp. 781.512.862.711,91 atau

sebesar 98,99% dari alokasi belanja sebesar Rp. 789.496.211.654,82. Realisasi kurang

dari anggaran karena kurang terserapnya anggaran belanja subsidi. Belanja RSUD dr.

Saiful Anwar Malang tahun 2018 terdiri dari:

1 Belanja Pegawai 129.009.073.761,00Rp

2 Belanja Barang dan Jasa 600.338.972.734,91Rp

3 Belanja Modal 52.164.816.216,00Rp

781.512.862.711,91Rp



5.1.2 Rincian dan Penjelasan Pos-Pos Pendapatan-LRA

Realisasi pendapatan tahun anggaran 2018 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

No Pendapatan Target Realisasi Persentase

1Pendapatan Denda Atas Keterlambatan Pelaksanaan

Pekerjaan0 103.701.227,00 0

2 Pendapatan dari Pengembalian 0 102.646.508,00 0

3 Pendapatan BLUD 590.850.000.000,00 648.908.565.504,77 109,83

Total 590.850.000.000,00 649.114.913.239,77 109,86

Pada tahun 2018 realisasi pendapatan RSUD dr. Saiful Anwar Malang sebesar

Rp649.114.913.239,77 atau sebesar 109,86% dari target pendapatan sebesar

Rp590.850.000.000,00. Pelampauan realisasi dari target pendapatan karena

peningkatan jumlah pelayanan kepada masyarakat. Berdasarkan capaian pendapatan

pada realisasi tahun anggaran 2018 dapat di jelaskan sebagai berikut:

1. Pendapatan denda atas keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang diawal tidak

ditargetkan namun terealisasi sebesar Rp. 103.701.227,00. Merupakan

pembayaran denda atas pengadaan peralatan dan mesin pada tahun 2018.

2. Pendapatan dari pengembalian yang diawal tidak ditargetkan namun terealisasi

sebesar Rp. 102.646.508,00. Pendapatan dari pengembalian terdiri atas

pendapatan dari pengembalian kelebihan pembayaran gaji sebesar

Rp37.396.558,00 dan pendapatan dari pengembalian pembayaran belanja sebesar

Rp65.249.950,00. Pendapatan dari pengembalian pembayaran belanja merupakan

pengembalian atas kelebihan pembayaran uang makan tahun 2017.

3. Pendapatan BLUD sebesar Rp. 648.908.565.504,77 atau sebear 109,83% dari

target pendapatan sebesar Rp. 590.850.000.000,00 terdiri dari:

- Jasa layanan BLUD ditargetkan Rp. 579.534.000.000,00 terealisasi sebesar

Rp637.558.033.853,55 atau sebesar 110,01%.

- Hasil kerja sama dengan pihak lain ditargetkan Rp. 160.000.000,00 terealisasi

sebesar Rp 141.500.000,00 atau sebesar 88,44%.

- Hasil pemanfaatan aset BLUD ditargetkan sebesar Rp. 2.007.000.000,00

terealisasi sebesar Rp 2.154.522.381,00 atau sebesar 107,35%.

- Jasa Giro BLUD di targetkan sebesar Rp. 320.000.000,00 terealisasi sebesar

Rp398.149.676,31 atau sebesar 124,42%.

- Penerimaan BLUD atas Komisi, Potongan, atau Bentuk Lain sebesar

Rp. 914.094.806,00 yang diawal anggaran tidak ditargetkan. Penerimaan ini

terdiri atas pendapatan atas jaminan pelaksaaan putus kontrak konstruksi parkir



bertingkat atas nama CV. Adi Luhung atas pekerjaan tahun 2017 sebesar

Rp100.515.000,00. Selanjutnya, pendapatan ganti rugi atas keterlambatan

pembayaran BPJS sebesar Rp. 813.579.769,00 terakhir, sebesar Rp. 37,00

merupakan pengujian alat EDC untuk pembayaran non-tunai.

- Hasil penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan ditargetkan sebesar

Rp. 8.829.000.000,00 terealisasi Rp. 7.242.278.404,00 atau sebesar 82,03%.

- Denda atas keterlambatan pelaksanaan suatu pekerjaan yang terealisasi dari

belanja fungsional sebesar Rp. 55.786.439,08 yang pada saat awal anggaran

tidak dianggarkan. Pendapatan ini merupakan pembayaran denda atas

keterlambatan penyelesaian pekerjaan belanja obat-obatan, alat kesehatan,

serta peralatan dan mesin.

- Pengembalian kelebihan belanja BLUD terealisasi sebesar Rp. 444.199.944,83

yang diawal anggaran tidak ditargetkan di karenakan adanya pengembalian

belanja obat dan koreksi atas bukti memorial (BM) retur obat periode Januari

s.d. Juli 2018

5.1.3 Rincian dan Penjelasan Pos-Pos Belanja-LRA

Realisasi belanja tahun anggaran 2018 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

No Pendapatan Target Realisasi Persentase

1 BELANJA PEGAWAI 138.737.911.000,00 129.009.073.761,00 92,99

2 BELANJA BARANG DAN JASA 550.927.408.400,82 600.338.972.734,91 108,97

3 BELANJA MODAL 99.830.892.254,00 52.164.816.216,00 52,25

Total 789.496.211.654,82 781.512.862.711,91 98,99

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa realisasi belanja tahun anggaran 2018

sebesar Rp. 781.512.862.711,91 atau sebesar 98,99% dari alokasi belanja sebesar

Rp. 789.496.211.654,82. Adapun rincian belanja tersebut adalah:

a. Belanja Pegawai terealisasi sebesar Rp. 129.009.073.761,00 atau 92,99% dari

alokasi PAPBD Belanja pegawai sebesar Rp. 138.737.911.000,00. Belanja

pegawai terdiri belanja pegawai tidak langsung sebesar Rp. 93.005.674.661,00

dan belanja pegawai langsung sebesar Rp. 36.003.399.100,00. Rincian belanja

pegawai adalah sebagai berikut:



Kode Anggaran

Setelah Bertambah /

Rekening Uraian Perubahan Rp. % (Berkurang) Keterangan

1 2 3 4 5 6(=4-3) 7

Belanja Tidak Langsung 99.544.423.000,00 93.005.674.661,00 93,43 (6.538.748.339,00)

5110101Gaji Pokok PNS/Uang

Representasi61.846.386.000,00 59.208.326.399,00 95,73 (2.638.059.601,00)

5110102 Tunjangan Keluarga 5.769.465.000,00 5.450.272.076,00 94,47 (319.192.924,00)

5110103 Tunjangan Jabatan 495.000.000,00 490.100.000,00 99,01 (4.900.000,00)

5110104 Tunjangan Fungsional 6.440.000.000,00 5.536.250.000,00 85,97 (903.750.000,00)

5110105 Tunjangan Umum 1.140.000.000,00 1.088.850.000,00 95,51 (51.150.000,00)

5110106 Tunjangan Beras 3.372.663.000,00 2.931.344.340,00 86,91 (441.318.660,00)

5110107Tunjangan PPh/Tunjangan

Khusus237.600.000,00 225.969.612,00 95,11 (11.630.388,00)

5110108 Pembulatan Gaji 933.000,00 828.174,00 88,76 (104.826,00)

5110206

Tambahan Penghasilan

Berdasarkan Pertimbangan

Obyektif Lainnya

20.242.376.000,00 18.073.734.060,00 89,29 (2.168.641.940,00)

Belanja Langsung 39.193.488.000,00 36.003.399.100,00 91,86 (3.190.088.900,00)

5210101 Honorarium Kegiatan PNS 152.240.000,00 151.240.000,00 99,34 (1.000.000,00)

5210102

Honorarium Tim

Pengadaan/Penerima Hasil

Pekerjaan Barang/Jasa PNS

84.660.000,00 84.620.000,00 99,95 (40.000,00)

5210103

Honorarium Pengelola

Keuangan, Barang Daerah, dan

Sistem Informasi PNS

638.720.000,00 630.300.000,00 98,68 (8.420.000,00)

5210201Honorarium Kegiatan Non

PNS21.480.000,00 12.600.000,00 58,66 (8.880.000,00)

Kurangnya kegiatan sidang

yang melibat pegawai non

PNS

5210202

Honorarium pembantu

pelaksana Pengelola

Keuangan, Barang Daerah, dan

Sistem Informasi Non PNS

293.810.000,00 287.410.000,00 97,82 (6.400.000,00)


Kelebihan pengalokasihan

anggaran atas belanja

Honorarium Kegiatan PNS

Rp. 81.645.000,00 atau

sebesar 48,00%


PNS32.340.000,00 14.700.000,00 45,45 (17.640.000,00)

Terdapat kelebihan

pengalokasian anggaran atas

belanja honorarium kegiatan

non PNS Rp.17.640.000,00

atau sebesar 54,55%





Rp. 74.495.000,00 atau

sebesar 52,90%

Realisasi



Kode Anggaran

Setelah Bertambah /


1 2 3 4 5 6(=4-3) 7


PNS13.300.000,00 7.000.000,00 52,63 (6.300.000,00)

Terdapat kelebihan



non PNS Rp.6.300.000,00

atau sebesar 47,37%





Rp. 4.055.000,00 atau

sebesar 38,47%


PNS14.100.000,00 10.575.000,00 75,00 (3.525.000,00)

Terdapat kelebihan



non PNS Rp.3.525.000,00

atau sebesar 25,00%





Rp. 25.235.000,00 atau

sebesar 91,55%


PNS7.840.000,00 420.000,00 5,36 (7.420.000,00)

Terdapat kelebihan



non PNS Rp.7.420.000,00

atau sebesar 94,64%

5210501 Belanja Pegawai BLUD 37.585.363.000,00 34.640.329.100,00 92,16 (2.945.033.900,00)

Total 138.737.911.000,00 129.009.073.761,00 92,99 (9.728.837.239,00)

Realisasi

Belanja pegawai tersebut sudah terkurangi dengan pengembalian kelebihan pembayaran

belanja pegawai pada tahun 2018 sebesar Rp. 58.088.838,00. Rincian pengembalian

kelebihan pembayaran belanja pegawai pada tahun 2018 adalah sebagai berikut:

NO KODE

REKENING

CP ATAS BELANJA NOMINAL CP

1 5110101 Gaji Pokok PNS/Uang Representasi 3.588.701,00Rp

6 5110102 Tunjangan Keluarga 3.433.246,00Rp

5 5110104 Tunjangan Fungsional 5.020.000,00Rp

7 5110105 Tunjangan Umum 550.000,00Rp

4 5110106 Tunjangan Beras 1.882.920,00Rp

2 5110108 Pembulatan Gaji 31,00Rp

3 5110206 Tambahan Penghasilan Berdasarkan

Pertimbangan Obyektif Lainnya

43.613.940,00Rp

TOTAL 58.088.838,00Rp



b. Belanja Barang dan Jasa terserap sebesar Rp. 600.338.972.734,91 atau

sebesar 108,97% dari total alokasi PAPBD Belanja Barang dan Jasa sebesar

Rp550.927.408.400,82. Rincian belanja barang dan jasa adalah sebagai berikut:

Kode Anggaran Setelah Bertambah /


1 2 3 4 5 6(=4-3) 7

Belanja

Langsung550.927.408.400,82 600.338.972.734,91 108,97 49.411.564.334,09

5220301

Belanja

Telepon/Faksi

mili

540.000.000,00 532.989.807,00 98,70 (7.010.193,00)

5220302 Belanja Air 600.000.000,00 389.563.604,00 64,93 (210.436.396,00)

Penggunaan air bawah

tanah (ABT) sehingga

menurunkan tagihan air

PDAM

5220303 Belanja Listrik 3.738.300.000,00 3.694.127.274,00 98,82 (44.172.726,00)

5221501

Belanja

Perjalanan

Dinas Dalam

Daerah

100.000.000,00 98.062.666,00 98,06 (1.937.334,00)

5220101Belanja Alat

Tulis Kantor9.927.000,00 3.309.900,00 33,34 (6.617.100,00)

Terdapat kelebihan

pengalokasian anggaran

atas belanja Alat Tulis

Kantor sehingga hanya

terserap sebesar Rp.

3.309.900,00 atau

sebsar 33,34%

5220601

Belanja Cetak

dan/atau

Penggandaan

18.000.000,00 7.952.625,00 44,18 (10.047.375,00)

Terdapat kelebihan


atas belanja Cetak

dan/atau Penggandaan

sehingga hanya terserap

sebesar Rp.

7.952.625,00 atau

sebsar 44,18%

5221101

Belanja

makanan dan

minuman

rapat/kegiatan

44.190.000,00 28.575.000,00 64,66 (15.615.000,00)

Untuk belanja makanan

dan minuman

rapat/kegiatan hanya

terserap sebesar Rp.

28.575000,00 atau

sebesar 64,66%

disebabkan karena

adanya kelebihan

alokasi anggaran

Realisasi





1 2 3 4 5 6(=4-3) 7

5220601

Belanja Cetak

dan/atau

Penggandaan

14.885.000,00 - - (14.885.000,00)

Tidak dapat

meralisasikan belanja

Cetak dan/atau

Penggandaan karena

menggunakan printer

kantor untuk cetak

laporan hasil

pelaksanaan Rencana

Program dan Anggaran

5221101

Belanja

makanan dan

minuman

rapat/kegiatan

23.985.000,00 15.750.000,00 65,67 (8.235.000,00)

Terdapat kelebihan


atas belanja makanan

dan minuman

rapat/kegiatan sehingga

hanya terserap sebesar

Rp. 15.750.000,00 atau

sebsar 65,67%

5221101

Belanja

makanan dan

minuman

rapat/kegiatan

360.000,00 - - (360.000,00)

Tidak dapat


makanan dan minuman

rapat/kegiatan karena

singkatnya waktu

rapat/kegiatan

5220101Belanja Alat

Tulis Kantor1.103.000,00 - - (1.103.000,00)

Tidak dapat


Alat Tulis Kantor karena

menggunakan ATK

kantor yang sudah ada

5220327

Belanja Jasa

Narasumber/

Tenaga Ahli

3.000.000,00 - - (3.000.000,00)

Tidak dapat


Jasa

Narasumber/Tenaga

Ahli karena seluruh

peserta rapat/kegiatan

merupakan pegawai RS

5220601

Belanja Cetak

dan/atau

Penggandaan

10.000.000,00 - - (10.000.000,00)

Tidak dapat


Cetak dan/atau

Penggandaan karena

menggunakan printer

kantor untuk cetak

laporan hasil

pelaksanaan Rencana

Program dan Anggaran

Realisasi





1 2 3 4 5 6(=4-3) 7

5221101

Belanja

makanan dan

minuman

rapat/kegiatan

9.600.000,00 2.278.500,00 23,73 (7.321.500,00)

Terdapat kelebihan


atas belanja makanan

dan minuman

rapat/kegiatan sehingga

hanya terserap sebesar

Rp. 2.278.500,00 atau

sebsar 23,73%

5220105

Belanja

Peralatan dan

Perlengkapan

Rumah

Tangga Pakai

Habis

19.600.000,00 18.320.445,00 93,47 (1.279.555,00)

5220317

Belanja Jasa

Dokumentasi

dan Publikasi

50.400.000,00 47.850.000,00 94,94 (2.550.000,00)

5222801

Belanja

Barang dan

Jasa BLUD

545.744.058.400,82 595.500.192.913,91 109,12 49.756.134.513,09

Penggunaan fleksibilitas

belanja barang dan jasa

sebesar Rp.

50.041.727.859,49 atas

kelebihan capaian

pendapatan sebesar Rp.

648.908.565.504,77 dari

target pendapatan

sebesar Rp.

590.850.000.000,00

sesuai dengan surat

laporan penggunaan

fleksibilitas No.

903/361/302/2018

550.927.408.400,82 600.338.972.734,91 108,97 49.411.564.334,09

Realisasi

Total

Jumlah belanja barang dan jasa tersebut sudah dikurangi dengan pengembalian

barang atas belanja (CP Fungsional) tahun 2018 sebesar Rp. 277.415.478,00.

Pengembalian barang atas belanja (CP Fungsional) tahun 2018 adalah pengurang

Belanja Bahan Obat-obatan/Obat-obatan.

Pelampauan realisasi belanja barang dan jasa sebesar 8,97% merupakan

penggunaan fleksibilitas atas pelampauan target pendapatan tahun 2018.

Penggunaan fleksibilitas pelampauan pendapatan telah dilaporkan RSUD dr.

Saiful Anwar Malang dengan surat nomor 903/36179/302/2018 tanggal 31

Desember 2018.



c. Belanja Modal terserap sebesar Rp. 52.164.816.216,00 atau sebesar 52,25%

dari total alokasi PAPBD Belanja Modal sebesar Rp. 99.830.892.254,00. Rincian

relisasi belanja modal adalah sebagai berikut:



1 2 3 4 5 6(=4-3) 7

Belanja Langsung 99.830.892.254,00 52.164.816.216,00 52,25 (47.666.076.038,00)

5231001Belanja Modal Pengadaan Peralatan

dan/Perlengkapan kantor24.116.000,00 20.707.100,00 85,86 (3.408.900,00)

5231501Belanja Modal Pengadaan Alat-alat

Kedokteran31.588.933.987,00 29.879.891.900,00 94,59 (1.709.042.087,00)


Laboratorium1.027.000.000,00 1.021.819.797,00 99,50 (5.180.203,00)


dan/Perlengkapan kantor104.600.000,00 85.804.500,00 82,03 (18.795.500,00)

Kelebihan pengalokasihan anggaran

atas Belanja modal pengadaan

peralatan dan/perlengkapan kantor

pada Program Pelayanan Kesehatan

(Pajak Rokok) sehingga alokasi

anggaran hanya terealisasi sebesar

Rp. 85.804.500,00 atau 82,03%

5231201 Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Studio 75.400.000,00 65.747.000,00 87,20 (9.653.000,00)


Kedokteran4.750.000.000,00 2.311.022.560,00 48,65 (2.438.977.440,00)


atas Belanja modal pengadaan alat-

alat kedokteran pada Program

Pelayanan Kesehatan (Pajak Rokok)

sehingga alokasi anggaran hanya

terealisasi sebesar Rp.

2.311.022.560,00 atau 48,65%


dan/Perlengkapan kantor10.137.909.000,00 - - (10.137.909.000,00)




pada Program Pelayanan Kesehatan

sehingga tidak dapat

merealisasikannya


Kedokteran31.686.591.000,00 2.103.537.315,00 6,64 (29.583.053.685,00)




Pelayanan Kesehatan sehingga

alokasi anggaran hanya terealisasi

sebesar Rp. 2.103.537.315,00 atau

6,64%

5230201 Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Berat - - - -

Realisasi





1 2 3 4 5 6(=4-3) 7

5230401Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Angkutan

Darat Tidak Bermotor447.850.000,00 380.311.200,00 84,92 (67.538.800,00)



alat angkutan darat tidak bermotor

pada Program Peningkatan

Pelayanan Badan Layanan Umum

Daerah (BLUD) sehingga alokasi


Rp. 380.311.200,00 atau 84,92%

5230801 Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Bengkel 134.000.000,00 - - (134.000.000,00)



alat bengkel pada Program

Peningkatan Pelayanan Badan

Layanan Umum Daerah (BLUD)

sehingga tidak dapat terelisasi


dan/Perlengkapan kantor4.682.552.650,00 3.595.121.870,00 76,78 (1.087.430.780,00)




pada Program Peningkatan

Pelayanan Badan Layanan Umum

Daerah (BLUD) sehingga alokasi


Rp. 3.595.121.870,00 atau 76,78%

5231201 Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Studio 201.515.130,00 137.078.000,00 68,02 (64.437.130,00)



alat studio pada Program





137.078.000,00 atau 68,02%


Komunikasi273.000.000,00 225.334.890,00 82,54 (47.665.110,00)



alat komunikasi pada Program





225.334.890,00 atau 82,54%

5231401 Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Ukur 594.240.000,00 786.489.300,00 132,35 192.249.300,00

Penggunaan fleksibilitas pergeseran

belanja modal sebesar Rp.

192.249.300,00 dari belanja modal

pengadaan peralatan

dan/perlengkapan kantor ke belanja

modal pengadaan alat-alat ukur

sesuai dengan surat laporan

penggunaan fleksibilitas No.

903/361/302/2018

Realisasi





1 2 3 4 5 6(=4-3) 7


Kedokteran2.211.228.000,00 1.398.080.720,00 63,23 (813.147.280,00)








1.398.080.720,00 atau 63,23%


Laboratorium200.550.000,00 199.650.000,00 99,55 (900.000,00)

5232101 Belanja modal pengadaan instalasi listrik 729.980.000,00 723.681.200,00 99,14 (6.298.800,00)

5232201

Belanja Modal pengadaan

konstruksi/pembelian gedung kantor/tempat

kerja/Tempat Tinggal

177.060.000,00 167.216.000,00 94,44 (9.844.000,00)

5232301 Belanja Modal Pengadaan Buku/Kepustakaan 9.300.000,00 - - (9.300.000,00)



buku/kepustakaan pada Program



sehingga tidak dapat terealisasi

5232401Belanja Modal Pengadaan Barang bercorak

Kesenian, Kebudayaan- - - -

5232601 Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Olahraga - - - -

5232701 Belanja Modal Software 220.021.900,00 196.119.000,00 89,14 (23.902.900,00)

5232702 Belanja Modal Hak Paten 20.000.000,00 - - (20.000.000,00)


atas Belanja modal hak paten pada

Program Peningkatan Pelayanan

Badan Layanan Umum Daerah

(BLUD) sehingga tidak dapat

terealisasi

5230201 Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Berat - - - -

Terdapat pergeseran anggaran dari

kegiatan penyediaan/pemeliharaan

sarana pelayanan kesehatan bagi

masyarakat yang terkena penyakit

akibat dampak konsumsi rokok dan

penyakit lainnya ke kegiatan

Penyediaan/peningkatan/pemelihara

an sarana/ prasarana fasilitas

kesehatan yang bekerjasama

dengan Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial Kesehatan

Realisasi





1 2 3 4 5 6(=4-3) 7


Kedokteran- - - -

Terdapat pergeseran anggaran dari

kegiatan penyediaan/pemeliharaan

sarana pelayanan kesehatan bagi

masyarakat yang terkena penyakit

akibat dampak konsumsi rokok dan

penyakit lainnya ke kegiatan





Jaminan Sosial Kesehatan

5230201 Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Berat 4.020.000.000,00 3.127.124.504,00 77,79 (892.875.496,00)



alat berat pada Program





Jaminan Sosial Kesehatan sehingga

alokasi anggaran hanya terealisasi

sebesar Rp. 3.127.124.504,00 atau

77,79%


Kedokteran6.515.044.587,00 5.740.079.360,00 88,10 (774.965.227,00)

99.830.892.254,00 52.164.816.216,00 52,25 (47.666.076.038,00)

Realisasi

Total

Total penambahan aset tetap dan aset tidak berwujud tahun 2018 adalah sebesar

Rp86.142.713.149,00 dengan rincian sebagai berikut:

1 Belanja Modal 52.164.816.216,00Rp

2 Hibah Masuk Aset Tetap 34.488.464.438,00Rp

3 Mutasi KDP ke Aset Tetap 2.215.708.165,00Rp

4 Utang Belanja Aset Tetap Akhir 29.370.000,00Rp

5 Utang Belanja Aset Tetap Awal (2.755.645.670,00)Rp

Total penambahan AT dan ATB 86.142.713.149,00Rp

5.1.4 Rincian dan Penjelasan Pos-Pos Pembiayaan

Pembiayaan RSUD dr. Saiful Anwar Malang pada tahun 2018 merupakan pembiayaan

masuk dari sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA) tahun 2017 sebesar

Rp2.380.719.080,82. SiLPA tahun 2017 ini terdiri atas pelampauan penerimaan PAD

sebesar Rp. (26.962.204.329,12) dan sisa penghematan belanja sebesar

Rp29.342.923.409,94.



5.2 PENJELASAN NERACA

Neraca adalah laporan yang menggambar posisi keuangan baik berupa aset maupun

berupa kewajiban yang disusun berdasarkan peraturan yang disesuaikan dengan

Standar Akuntansi Pemerintahan. Untuk posisi keuangan per 31 Desember 2018

RSUD dr. Saiful Anwar Malang secara umum sebagai berikut:

Jumlah Aset sebesar Rp. 1.114.945.624.764,28 terdiri dari:

- Aset Lancar sebesar Rp. 408.001.142.659,28;

- Investasi Jangka Panjang sebesar Rp. 0,00;

- Aset Tetap sebesar Rp. 703.886.380.197,00;

- Aset Lainnya sebesar Rp. 3.058.101.908,00.

Jumlah Kewajiban sebesar Rp. 59.626.734.186,42 terdiri dari:

- Kewajiban Jangka Pendek sebesar Rp. 59.626.734.186,42;

- Kewajiban Jangka Panjang sebesar Rp. 0,00.

Jumlah Ekuitas sebesar Rp. 1.055.318.890.577,86 terdiri dari:

- Ekuitas sebesar Rp. 895.297.191.166,37;

- Defisit LO kumulatif sebesar Rp. 746.070.916.488,92;

- Ekuitas untuk Dikonsolidasikan sebesar Rp. 906.092.615.900,41.

5.2.1 Rincian dan Penjelasan Aset

A. Aset Lancar

1) Kas

Jumlah saldo kas di BLUD sebagai akun atas rekening bendahara penerimaan

BLUD. Kas di BLUD RSUD dr. Saiful Anwar Malang per 31 Desember 2018

sebesar Rp. 13.339.680.391,68 terdiri dari:

1 Kas di Bendahara Penerimaan 13.339.680.391,68Rp

terdiri dari:

a Bank Mandiri Rek. 144-00-0362362-3 4.875.173.885,89Rp

b Bank BRI Rek. 0344-01-000535-30-4 3.097.827.412,00Rp

c Bank Jatim Rek. 0041037130 4.448.444.981,22Rp

d Bank Jatim Rek. 0047302960 420.680.800,00Rp

e Bank Jatim Rek. 0047303303 497.553.312,57Rp

2 Kas di Bendahara Pengeluaaran -Rp

terdiri dari:

a Bank Jatim Rek. 0041079053 -Rp

b Bank Jatim Rek. 0041044268 -Rp

Adapun penjelasan atas Rekening Koran tersebut adalah sebagai berikut:



a) Kas di Bendahara Penerimaan pada Bank Mandiri dengen nomor rekening

144-00-0362362-3 per 31 Desember 2018 sebesar Rp. 4.875.173.885,89.

Rekening ini merupakan rekening penerimaan dari BPJS, sewa gedung ATM

Mandiri, serta pembayaran non tunai dengan alat EDC Mandiri.

b) Kas di Bendahara Penerimaan pada Bank BRI dengen nomor rekening 0344-

01-000535-30-4 per 31 Desember 2018 sebesar Rp. 3.097.827.412,00.

Rekening ini merupakan rekening penerimaan dari RS Supraon, sewa

gedung Bank dan ATM BRI, serta pembayaran non tunai dengan alat EDC

BRI.

c) Kas di Bendaharan Penerimaan pada Bank Jatim dengan nomor rekening

0041037130 per 31 Desember 2018 sebesar Rp. 4.448.444.981,22.

Rekening ini merupakan rekening penerimaan dari:

a. pembayaran tunai pasien umum,

b. pembayaran dari Jamkesda,

c. pembayaran dari pemda untuk pasien dengan Surat Pernyataan Miskin

(SPM),

d. pembayaran denda atas keterlambatan pekerjaan atas belanja

fungsional, dan

e. pembayaran retur atas belanja fungsional.

d) Kas di Bendaharan Penerimaan pada Bank Jatim dengan nomor rekening

0047302960 per 31 Desember 2018 sebesar Rp. 420.680.800,00. Rekening

ini merupakan rekening penerimaan dari:

a. pembayaran dari perusahaan untuk pasien ikatan kerjasama,

b. pembayaran atas kegiatan pendidikan dan penelitian,

c. pembayaran atas kegiatan pendidikan dan pelatihan,

d. pembayaran atas pelayanan parsial atas permintaan RS lain,

e. pembayaran atas kerjasama dengan pihak lain (sewa lahan untuk

parkir), dan

f. pembayaran atas pemanfaatan aset BLUD.

e) Kas di Bendaharan Penerimaan pada Bank Jatim dengan nomor rekening

0047303303 per 31 Desember 2018 sebesar Rp. 497.553.312,57. Rekening

ini merupakan rekening penerimaan dari pelayanan utama (pavilyun) RS.

f) Kas Bendahara Pengeluaran (Bank Jatim), dengan nomor rekening

0041079053 per 31 Desember 2018 sebesar Rp 0,00. Rekening ini



merupakan rekening untuk pembayaran belanja fungsional dan penerimaan

fungsional dari bendahara penerimaan. Rekening ini bernilai Rp 0,00 setelah

dilakukan setor kembali kepada bendahara penerimaan sebesar Rp.

1.921.784.525,09 sesuai dengan STS nomor 900/295/1.10/302/2018 pada

tanggal 31 Desember 2018.

g) Kas Bendahara Pengeluaran (Bank Jatim), dengan nomor rekening

0041044268 per 31 Desember 2018 sebesar Rp 0,00. Rekening ini

merupakan rekening untuk pembayaran belanja subsidi ganti uang (GU) dan

penerimaan subsidi ganti uang dari bendahara daerah. Rekening ini bernilai

Rp 0,00 setelah dilakukan setor kembali kepada bendahara daerah sebesar

Rp. 732.969.232,00 sesuai dengan STS nomor 900/294/1.10/302/2018 pada

tanggal 31 Desember 2018.

2) Piutang

Jumlah saldo piutang pendapatan BLUD per 31 Desember 2018 dan 31 Desember

2017 yang terinci sebagai berikut:

No Rincian Piutang 31 Desember 2018 31 Desember 2017

1 Piutang Jamkesda Propinsi 2.085.200.287,00Rp 909.464.731,00Rp

Piutang jamkesda sisa tahun lalu 48.773.596.968,90Rp 48.773.596.968,90Rp

Putang SPM 2.827.606.765,33Rp 1.294.249.324,15Rp

Piutang Jamkesda Kab./Kota -Rp 7.293.065,00Rp

2 Piutang Pasien Umum 8.288.161.452,00Rp 4.411.999.505,00Rp

3 Piutang IKS 4.881.458.390,00Rp 3.763.431.200,00Rp

4 Piutang BPJS 296.492.716.440,94Rp 320.756.471.053,20Rp

5 Piutang Hasil Kerjasama Dengan Pihak

Lain

26.000.000,00Rp 12.500.000,00Rp

6

Piutang Hasil Pemanfaatan Aset BLUD

231.086.902,87Rp 102.376.362,39Rp

7 Piutang Penerimaan BLUD atas

Komisi, Potongan, atau Bentuk lain273.000,00Rp 100.515.000,00Rp

8Piutang Pendapatan Denda atas

Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan

2.704.180,00Rp -Rp

9 Piutang Pengembalian belanja BLUD 26.754.264,00Rp 36.496.731,39Rp

363.635.558.651,04Rp 380.168.393.941,03Rp

a. Piutang Jamkesda merupakan piutang yang ditagihkan kepada pihak

pemerintah daerah. Rincian piutang jamkesda dan SPM adalah sebagai

berikut:



No UraianSaldo Awal

2018Penambahan Pengurangan

Saldo Akhir

2018

1 Jamkesda/IKS/SPM -

Provinsi 2009-2011

48.773.596.968,90 - - 48.773.596.968,90


Provinsi 2018

909.464.731,00 8.656.645.939 7.480.910.383 2.085.200.287,00

Jamkesda/IKS/SPM -

Provinsi 2018 (tarif klaim)

909.464.731,00 3.867.914.384 3.628.947.299 1.148.431.816,00

Jamkesda masih dalam

proses penagihan (tarif RS)

- 4.788.731.555 3.851.963.084,00 936.768.471,00


Kab./Kota

1.301.542.389,15 21.463.573.255,55 19.937.508.879,37 2.827.606.765,33

Jamkesda/IKS/SPM -

Kab./Kota (tarif klaim) 573.883.146,00 10.794.378.139,55 9.717.131.610,55 1.651.129.675,00

SPM dan JKD Kab/Kot

masih dalam proses

penagihan (tarif RS)

727.659.243,15 10.669.195.116 10.220.377.269 1.176.477.090,33

50.984.604.089,05 30.120.219.195 27.418.419.262,37 53.686.404.021,23Total

Piutang Jamkesda dan SPM dengan tarif klaim merupakan piutang rumah

sakit atas jasa layanan yang telah diberikan kepada pasien dengan jaminan

surat pernyataan miskin (SPM) yang telah ditagihkan dan diakui oleh

pemerintah daerah selaku penjamin pasien yang bersangkutan. Jumlah

piutang Jamkesda dan SPM dengan tarif klaim adalah sebesar

Rp51.573.158.459,90. Selanjutnya, piutang Jamkesda dan SPM yang masih

proses penagihan merupakan piutang rumah sakit atas jasa layanan yang

telah diberikan kepada pasien dengan jaminan surat pernyataan miskin (SPM)

namun masih belum ditagihkan kepada pemerintah daerah sehingga masih

menggunakan dasar tarif rumah sakit. Jumlah piutang Jamkesda dan SPM

yang masih proses penagihan adalah sebesar Rp. 2.113.245.561,33.

Piutang Jamkesda 2018 yang telah dibayar sampai dengan bulan Februari

2019 adalah sebagai berikut:



No UraianSaldo Akhir

2018

Pembayaran Piutang

2018 di Tahun 2019

Saldo Piutang Per 1

Maret 2019


Provinsi

- JAMKESDA PROV.

JAWA TIMUR

49.922.028.784,90Rp 802.080.416,00Rp 49.119.948.368,90Rp


Kab./Kota

- Kab. Jember 3.091.900,00Rp -Rp 3.091.900,00Rp

- Kab. Jombang 225.414,00Rp -Rp 225.414,00Rp

- Kab. Magetan 3.756.628,00Rp -Rp 3.756.628,00Rp

- Kab. Mojokerto 718.851,00Rp -Rp 718.851,00Rp

- Kab. Ponorogo 3.634.000,00Rp -Rp 3.634.000,00Rp

- Kab. Probolinggo 723.600,00Rp -Rp 723.600,00Rp

- Kab. Kediri 164.748.700,00Rp -Rp 164.748.700,00Rp

- Kab. Malang 721.862.700,00Rp -Rp 721.862.700,00Rp

- Kab. Nganjuk 26.159.700,00Rp -Rp 26.159.700,00Rp

- Kab. Pasuruan 377.100,00Rp -Rp 377.100,00Rp

- Kab. Trenggalek 32.954.900,00Rp -Rp 32.954.900,00Rp

- Kota Kediri 25.650.653,00Rp -Rp 25.650.653,00Rp

- Kota Malang 666.770.629,00Rp 228.032.878,72Rp 438.737.750,28Rp

- Kota Surabaya 454.900,00Rp -Rp 454.900,00Rp

51.573.158.459,90Rp 1.030.113.294,72Rp 50.543.045.165,18Rp Total Jamkesda/IKS/SPM

b. Piutang Umum merupakan piutang yang ditagihkan kepada pasien yang

bersangkutan langsung. Piutang umum hanya diukur dengan tarif rumah sakit

yang berlaku. Piutang umum per tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar

Rp. 8.288.161.452,00. Nilai piutang umum tahun 2018 mengalami kenaikan

dari piutang umum tahun 2017 sebesar Rp. 4.411.999.505,00 atau sebesar

87,85%. Kenaikan ini menunjukkan bahwa terdapat kenaikan jumlah pasien

umum yang telah dilayani selama tahun 2018. Piutang Jamkesda 2018 yang

telah dibayar sampai dengan bulan Februari 2019 adalah sebesar

Rp138.539.900,00.

c. Piutang dengan institusi penjamin merupakan piutang yang ditagihkan

kepada pihak institusi penjamin kesehatan yang telah melakukan Ikatan

Kerjasama (IKS) dengan BLUD dan digunakan oleh pegawai institusi

penjamin. Piutang IKS per tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar

Rp. 4.881.458.390,00. Piutang IKS 2018 yang telah dibayar sampai dengan

bulan Februari 2019 adalah sebesar Rp. 704.863.500,00.



d. Piutang BPJS merupakan piutang yang ditagihkan kepada pihak penjamin

kesehatan yang digunakan oleh pasien BPJS dan Piutang BPJS rumah sakit

per tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp. 296.492.716.440,94.

Piutang BPJS terdiri atas piutang BPJS dengan tarif klaim sebesar

Rp36.334.498.099,00 dan piutang BPJS yang masih dalam proses penagihan

(tarif rumah sakit) sebesar Rp. 260.158.218.341,94. Piutang BPJS 2018 yang

telah dibayar sampai dengan bulan Februari 2019 adalah sebesar

Rp36.334.498.099,00.

Piutang BPJS dengan tarif klaim merupakan piutang rumah sakit atas jasa

layanan yang telah diberikan kepada pasien dengan jaminan BPJS yang telah

ditagihkan dan diakui oleh pemerintah daerah selaku penjamin pasien yang

bersangkutan. Selanjutnya, piutang BPJS yang masih proses penagihan

merupakan piutang rumah sakit atas jasa layanan yang telah diberikan

kepada pasien dengan jaminan BPJS namun masih belum ditagihkan kepada

BPJS sehingga masih menggunakan dasar tarif rumah sakit. Piutang BPJS

yang dapat dikonfirmasi kepada BPJS adalah piutang BPJS dengan tarif klaim.

e. Piutang Hasil Kerjasama Dengan Pihak Lain adalah piutang atas kerjasama

operasional dengan paguyupan parkir kota malang sebagai pengelola parkir

RSUD dr. Saiful Anwar Malang. Piutang hasil kerjasama dengan pihak lain

adalah sebesar Rp. 26.000.000,00 merupakan kekurangan pembayaran sewa

lahan parkir bulan November dan Desember 2018 masing-masing sebesar

Rp13.000.000,00.

Piutang kerjasama dengan pihak ketiga ini telah dibayar pada tanggal 11

Januari 2019 untuk sewa lahan parkir bulan November 2018 dan 16 Januari

2019 untuk sewa lahan parkir bulan Desember 2018. Atas keterlambatan

pembayaran ini maka rumah sakit menetapkan denda sebesar Rp494.000,00.

Rincian perhitungan denda keterlambatan tersebut adalah sebagai berikut:

No

Batas

Pembayaran Uraian Nilai Piutang Tgl Bayar

Terlambat

bayar

(hari)

Nilai Denda

per hari Total Denda

1 2 3 4 5 6 7 8 = (6*7)

1 10/12/2018 SEWA LAHAN PARKIR

NOPEMBER 2018

13.000.000,00Rp 11-01-2019 32 13.000,00Rp 416.000,00Rp

2 10/01/2019 SEWA LAHAN PARKIR

DESEMBER 2018

13.000.000,00Rp 16-01-2019 6 13.000,00Rp 78.000,00Rp

494.000,00Rp Total



Piutang Hasil Kerjasama Dengan Pihak Lain 2018 yang telah dibayar sampai

dengan bulan Februari 2019 adalah sebesar Rp. 26.000.000,00.

f. Piutang pemanfaatan aset adalah piutang pendapatan atas pemanfaatan

fasilitas sewa listrik dan air dari pihak ketiga dan piutang atas kerjasama

operasional. Piutang pemanfaatan aset per tanggal 31 Desember 2018 adalah

sebesar Rp. 231.086.902,87. Piutang pemanfaatan aset terdiri atas piutang

sewa listrik dan air sebesar Rp. 197.958.569,53 dan piutang atas kerjasama

operasional sebesar Rp. 33.128.333,34. Piutang atas kerjasama operasional

atas sewa lahan ATM PT. Bank Mandiri (persero) tbk yang belum membayar

sejak tanggal 12 Agustus 2018 sebesar Rp. 3.541.666,65. Piutang kejasama

operasional atas sewa gedung BRI (persero) tbk di GPH RSUD dr. Saiful

Anwar yang belum membayar tanggal 4 Juni 2018 sebesar Rp29.586.666,69.

Piutang pemanfaatan aset terdiri atas piutang sewa listrik dan air sebesar

Rp197.958.569,53 terdiri atas piutang listrik sebesar Rp. 135.172.000,53 dan

piutang air sebesar Rp. 62.786.569,00. Rincian piutang air RSUD dr. Saiful

Anwar Malang tahun 2018 adalah sebagai berikut:

NO PIHAK KETIGA NOMINAL

1 KANTOR KPRI (WARUNG GAUL) 646.000,00Rp

2 FOOD CENTER KPRI (ALAT METER AIR BARU) 1.591.000,00Rp

3 KAFE PUJASERA KPRI 1.393.000,00Rp

4 KANTIN DI SEBELAH BARAT RUANG 28 340.000,00Rp

5 KANTIN DHARMA WANITA DI IRNA III 1.438.000,00Rp

6 CV. SEKAR BOGA (CATERING DI IPU) 1.069.000,00Rp

7 KANTIN DI SEBELAH TIMUR RUANG 24 197.000,00Rp


9 CV. ADILUHUNG ABADI PROYEK PARKIR BAJA 1.877.000,00Rp

10 PT. SURYA SARANA SENTOSA (PROYEK GEDUNG FK UB) 53.600,00Rp

11 GEDUNG PENDIDIKAN FK UNIBRAW DI IRNA I 2.132.400,00Rp

12 RUANG PPDS UNIBRAWI DI IRNA IV 3.707.200,00Rp

13 KANTOR KPRI (WARUNG GAUL) 646.000,00Rp

14 FOOD CENTER KPRI (ALAT METER AIR BARU) 1.591.000,00Rp

15 KAFE PUJASERA KPRI 1.393.000,00Rp

16 KANTIN DI SEBELAH BARAT RUANG 28 340.000,00Rp

17 KANTIN DHARMA WANITA DI IRNA III 1.438.000,00Rp

18 CV. SEKAR BOGA (CATERING DI IPU) 1.069.000,00Rp



21 KPRI 41.482.369,00Rp

62.786.569,00Rp JUMLAH PIUTANG AIR



Selanjutnya, rincian piutang listrik RSUD dr. Saiful Anwar Malang tahun 2018

adalah sebagai berikut:

NO PIHAK KETIGA NOMINAL

1 PT.SURYA SARANA SENTOSA 3.983.745,00Rp

2 ATM BNI 4.181.379,00Rp

3 BRI 8.967.117,00Rp

4 FK UB PENDIDIKAN IRNA 1 19.038.493,97Rp

5 UNIBRAW IRNA IV 16.072.306,04Rp

6 PPDS RUANG 28 4.774.175,80Rp

7 GEDUNG PENDIDIKAN TERPADU UB 19.394.460,04Rp

8 ATM BANK MANDIRI 3.572.550,68Rp

9 ATM - BRI 1.094.406,00Rp

10 BANK NIAGA 4.619.564,00Rp

11 KAFETARIA DHARMA WANITA 4.403.072,00Rp

12 TOKO DHARMA WANITA 2.498.542,00Rp

13 DAPUR DHARMA WANITA 3.409.723,00Rp

14 KPRI 11.936.081,00Rp

15 FOOD CENTER 4.151.939,00Rp

16 WARTEL SELATAN R. 28 (FOTO COPY R. 28) 1.405.562,00Rp

17 WARTEL UTARA (FOTO COPY IGD) 1.951.390,00Rp

18 FOTO COPY LANTAI III 388.712,00Rp

19 FOTO COPY LANTAI II 547.111,00Rp

20 MINI MARKET PAVILIUN 1.107.612,00Rp

21 PUJASERA 2.357.735,00Rp

22 FOTO COPY LANTAI III (IKPK) 586.728,00Rp

23 FOTO COPY R. PENGAMAT 761.334,00Rp

24 BTS / PENGUAT SIGNAL 3.248.396,00Rp

25 BTS / RUANG 17 1.175.107,00Rp

26 PEMBULATAN 2,00Rp

27 BANK JATIM 1.830.934,00Rp

28 ATM BANK JATIM IGD 679.292,00Rp

29 LAUNDRY IRNA I 426.920,00Rp

30 CLEANING SERVICE (PT.REYASA CITRA MANDIRI) 114.411,00Rp

31 CV. ADILUHUNG ABADI PROYEK PARKIR BAJA 600.000,00Rp

32 PT. SURYA SARANA SENTOSA (PROYEK GEDUNG FK UB) 53.600,00Rp

33 GEDUNG PENDIDIKAN FK UNIBRAW DI IRNA I 2.132.400,00Rp

34 RUANG PPDS UNIBRAWI DI IRNA IV 3.707.200,00Rp

135.172.000,53Rp JUMLAH PIUTANG LISTRIK

Mekanisme pembayaran piutang pemanfaatan aset terbagi menjadi dua yaitu

metode pembayaran sewa gedung dan lahan sesuai dengan ketentuan yang

telah diatur pada KSO sedangkan untuk utilitas (listrik dan air) rumah sakit

akan ditagihkan pada bulan berikutnya sesuai dengan besaran utilitas yang

telah digunakan oleh pihak ketiga dengan tarif yang telah ditentukan.



g. Piutang Penerimaan BLUD atas Komisi, Potongan, atau Bentuk lain sebesar

Rp. 273.000,00 karena tidak ada penerimaan bentuk lain yang masih belum

dibayar pada tahun 2018. Saldo akhir piutang penerimaan BLUD atas Komisi,

Potongan, atau Bentuk lain sebesar Rp273.000,00 merupakan denda atas

belum dibayarnya sewa lahan untuk parkir terhitung mulai tanggal 11 sampai

dengan 31 Desember 2018. Selain itu, terdapat pembayaran piutang sebesar

Rp._100.515.000,00 merupakan pembayaran atas piutang tahun 2017 atas

jaminan pelaksanaan pekerjaan pada Bank Jatim cabang Tulungagung sesuai

dengan Garansi bank No. 056/0221 056/54/3269.

h. Piutang pendapatan denda atas keterlambatan pelaksanaan pekerjaan

merupakan piutang atas denda belanja obat tahun 2018 sebesar

Rp2.704.180,00. Rincian piutang denda adalah sebagai berikut:

NO PIHAK KETIGA NILAI DENDA

1 APOTEK DOMAT AF 2.019,00Rp

2 PT. AKURAT INTAN MADYA 128.000,00Rp

3 PT. ANTAR MITRA SEMBADA 308.990,00Rp

4 PT. ANUGERAH PHARMINDO LESTARI 991.468,00Rp

5 PT. ANUGRAH ARGON MEDIKA 1.022.296,00Rp

6 PT. DOS NI ROHA 35.234,00Rp

7 PT. INTISUMBER HASIL SEMPURNA 22.472,00Rp

8 PT. KIMIA FARMA 1.422,00Rp

9 PT. MENSA BINA SUKSES 192.279,00Rp

TOTAL 2.704.180,00Rp

Pembayaran piutang denda adalah pada saat BA denda ditetapkan maka

pihak ketiga tersebut wajib melakukan pebayaran sampai transaksi belanja

berikutnya. Piutang denda 2018 yang telah dibayar sampai dengan bulan

Februari 2019 adalah sebagai berikut:

No Tanggal Bayar Pihak Ketiga Nominal

1 03/01/2019 PT. Inti Sumber Hasil 22.472,00Rp

2 07/01/2019 PT. Anugrah Argon Medika 332.734,00Rp

3 10/01/2019 PT. Akurat Intan Madya 128.000,00Rp

4 20/02/2019 PT. Anugrah Argon Medika 40.630,00Rp

523.836,00Rp Total

i. Piutang pengembalian belanja BLUD adalah piutang atas retur pembelian

obat dan alkes RSUD dr. Saiful Anwar Malang. Piutang pengembalian belanja

BLUD per 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp. 26.754.264,00. Rincian

piutang retur adalah sebagai berikut:



NO REKANAN NILAI RETUR

1 PT. ANUGRAH ARGON MEDIKA 1.485.000,00Rp

2 PT. ANUGRAH PHARMINDO LESTARI 3.018.015,00Rp

3 PT. ENSEVAL PUTERA MEGATRADING 6.493.300,00Rp

4 PT. KIMIA FARMA 1.759.824,00Rp

5 PT. PENTA VALENT 1.384.625,00Rp

6 PT. TEMPO 4.895.000,00Rp

7 CV. SEKAR BOGA 7.718.500,00Rp

TOTAL 26.754.264,00Rp

Pembayaran piutang pengembalian belanja adalah pada saat BA retur

ditetapkan maka pihak ketiga tersebut wajib melakukan pebayaran sampai

transaksi belanja berikutnya. Piutang pengembalian belanja 2018 yang telah

dibayar sampai dengan bulan Februari 2019 adalah sebagai berikut:

No Tanggal Bayar Pihak Ketiga Nominal

1 10/01/2019 PT. Anugrah Argon Medika 1.485.000,00Rp

2 10/01/2019 PT. Anugerah Pharmindo Lestari 3.018.015,00Rp

3 10/01/2019 PT. Penta Valent 1.384.625,00Rp

4 14/01/2019 CV. Sekar Boga 7.718.500,00Rp

13.606.140,00Rp Total

Penyisihan piutang

Piutang rumah sakit disisihkan untuk cadangan atas kerugian piutang tak

tertagih. Piutang rumah sakit yang disisihkan adalah piutang umum karena

memiliki potensi tidak tertagih lebih besar daripada piutang yang lain. Metode

penyisihan piutang adalah dengan membentuk cadangan kerugian piutang

dengan menaksir jumlah cadangan kerugian piutang yang akan dibebankan

pada periode berjalan. Cadangan kerugian piutang dilakukan pada akhir periode

yaitu pada saat penyusunan laporan keuangan. Penentuan besarnya cadangan

kerugian piutang dilakukan dengan membuat analisa umur piutang. Perhitungan

penyisihan piutang tak tertagih tahun 2018 adalah sebagai berikut:

No PERIODE Prosentase JUMLAH PIUTANG UMUM PENYISIHAN 2018 PIUTANG BERSIH 2018

1 0 s/d 3 bln 5% 677.472.450,00 33.873.622,50 643.598.827,50

2 3 s/d 6 bln 10% 974.802.976,00 97.480.297,60 877.322.678,40

3 6 s/d 12 bln 20% 1.589.826.400,00 317.965.280,00 1.271.861.120,00

4 12 s/d 24 bln 30% 810.011.579,00 243.003.473,70 567.008.105,30

5 > 24 bln 50% 359.886.100,00 179.943.050,00 179.943.050,00

4.411.999.505,00 872.265.723,80 3.539.733.781,20 TOTAL



3) Beban dibayar Dimuka

Beban dibayar dimuka rumah sakit sebesar Rp. 116.632.495,43 merupakan beban

sewa tanah dan asuransi kendaraan rumah sakit. Rincian beban dibayar dimuka


No PERIODE Prosentase

Beban Dibayar

Dimuka

1TNI AD CQ. KODAM V

BRAWIJAYA

Pemanfaatan tanah Kesdam untuk pelayanan RSUD

dr. Saiful Anwar Malang (IPAL) 26.666.666,68Rp

2 BRINGIN Asuransi Kendaraan (18 Kend) 70.463.103,75Rp

3 BRINGIN Asuransi Kendaraan (4 Kend) 19.502.725,00Rp

116.632.495,43Rp TOTAL

REKAP BEBAN DIBAYAR DIMUKA

4) Persediaan

Metode penilaian persediaan adalah dengan pendekatan aset dimana seluruh

belanja barang diakui sebagai persediaan. Hal ini berarti semua belanja barang

baik yang disimpan di gudang rumah sakit maupun yang langsung dipakai oleh

unit kerja diakui sebagai persediaan terlebih dahulu. Selanjutnya, metode

pencatatan persediaan adalah dengan metode masuk pertama keluar pertama

(FIFO) dimana saldo akhir persediaan adalah harga barang yang masuk terakhir.

Terakhir, metode perhitungan beban persediaan adalah dengan metode fisik atau

periodik dimana beban persediaan dihitung berdasarkan saldo akhir persediaan

sesuai stock opname persediaan.

- Persediaan Non Medis

Persediaan non-medis yang dimiliki Rumah Sakit adalah aset dalam bentuk

bahan atau perlengkapan (supplies) yang digunakan untuk mendukung

kegiatan administratif dan pemberian pelayanan jasa. Persediaan awal barang

non-medis di tahun 2018 sebesar Rp._2.991.927.509,90 merupakan pindahan

dari saldo akhir barang persediaan non-medis tahun 2017. Penambahan nilai

barang non-medis berasal dari pengadaan barang di tahun anggaran tahun

2018 sebesar Rp. 35.365.967.906,00. Sedangkan pengurangan nilai barang

non-medis adalah penggunaan barang non medis untuk operasional rumah

sakit sebesar Rp. 34.816.001.209,25. Nilai barang persediaan non-medis per 31

Desember 2018 adalah persediaan yang masih ada di gudang barang

persediaan non-medis sebesar Rp. 3.541.894.206,65. Rincian persediaan non-

medis per 31 desember 2018 yang dimiliki oleh Rumah sakit adalah sebagai

berikut:



Kode Uraian

1 1170101 Persediaan Alat Tulis Kantor 67.064.505,52 175.608.903,02

2 1170102 Persediaan Alat Listrik dan Elektronik 503.773.012,90 574.206.728,20

3 1170103 Persediaan Bahan Bakar Minyak/Gas/Pelumas

Alat Operasional

0,00 0,00

4 1170104 Persediaan Pengisian Tabung Gas/Tabung

Pemadam Kebakaran

0,00 0,00

5 1170105 Persediaan Peralatan dan Perlengkapan

Rumah Tangga Pakai Habis

437.915.183,72 508.983.174,72

6 1170107 Persediaan Cenderamata/ Souvenir 0,00 0,00

7 1170109 Persediaan Peralatan dan Perlengkapan

Operasional Pakai Habis

77.142.450,00 37.400.000,00

8 1170112 Persediaan Buku Cek 0,00 0,00

9 1170201 Persediaan Bahan Baku Bangunan 564.030.248,26 468.778.480,01

10 1170208 Persediaan Penggantian Suku Cadang Alat-

alat Operasional

336.589.000,00 994.156.198,20

11 1170401 Persediaan Cetak dan/atau Penggandaan 690.960.600,00 719.753.980,00

12 1170501 Persediaan makanan dan minuman

rapat/kegiatan

67.121.527,00 0,00

13 1170503 Persediaan makanan dan minuman

pasien/penghuni panti/penghuni asrama

225.392.912,50 62.489.302,50

14 1170504 Persediaan bahan makanan/sembako 764.500,00 0,00

15 1170601 Persediaan Pakaian Dinas Harian 21.173.570,00 517.440,00

16 1170701 Persediaan Pakaian Kerja Lapangan 0,00 0,00

17 1170803 Persediaan Pakaian khusus 0,00 0,00

18 1170901 Persediaan Jasa Dokumentasi dan Publikasi 0,00 0,00

19 1170902 Persediaan Jasa Dekorasi 0,00 0,00

20 1171001 Persediaan Barang untuk diberikan kepada

pihak ketiga/masyarakat Pemenang

Perlombaan /Kompetisi/Kejuaraan

0,00 0,00

2.991.927.509,90 3.541.894.206,65

NoAkun Neraca Keadaan Awal Per 01

Jan 2018

Keadaan Akhir Per 31

Des 2018

Total

- Persediaan Medis

Persediaan medis yang dimiliki Rumah Sakit adalah aset dalam bentuk bahan atau

perlengkapan (supplies) yang digunakan untuk mendukung pemberian pelayanan jasa.

Persediaan awal barang medis di tahun 2018 sebesar Rp._29.828.941.878,40

merupakan pindahan dari saldo akhir barang persediaan medis tahun 2017.

Penambahan nilai barang medis berasal dari pengadaan barang dan hibah dari

kementerian kesehatan dan swasta di tahun anggaran tahun 2018 sebesar

Rp269.542.721.689,89. Penambahan nilai barang medis berasal dari pengadaan

barang di tahun anggaran tahun 2018 sebesar Rp. 269.259.609.189,89. Penerimaan

hibah pada tahun 2018 sebesar Rp. 283.112.500,00 terdiri atas hibah dari kementerian

kesehatan sebesar Rp. 33.550.000,00 dan hibah dari Kalbe Farma sebesar

Rp249.562.500,00.

Hibah persediaan bahan obat/obat-obatan dan kimia dari kementerian kesehatan

diterima secara bertahap. Hibah persediaan tahap pertama merupakan hibah bahan

obat/obat-obatan dari kementerian kesehatan pada tanggal 22 Maret 2018 sebesar



Rp8.250.000,00 dengan BA Hibah No KN.02.03/5/823/2018. Hibah persediaan tahap

kedua merupakan hibah bahan kimia dari kementerian kesehatan pada tanggal 24 Mei

2018 sebesar Rp. 5.280.000,00 dengan No BA hibah KN.02.03/6/3008/2018. Hibah

persediaan tahap ketiga merupakan hibah bahan obat/obat-obatan dari kementerian

kesehatan pada tanggal 30 Juli 2018 sebesar Rp. 8.580.000,00 dengan BA Hibah No

KN.02.03/5/2104.5/2018. Terakhir, hibah persediaan tahap keempat berupa bahan

obat/obat-obatan dari kementerian kesehatan pada tanggal 6 Agustus 2018 sebesar

Rp11.440.000,00 dengan BA Hibah No KN.02.03/5/2161.1/2018.

Pengurangan nilai barang medis adalah penggunaan barang medis untuk operasional

rumah sakit, hibah kepada puskesmas, retur barang medis, dan penghapusan barang

medis karena sudah tidak dapat digunakan sebesar Rp. 269.653.657.713,41.

Pengurangan persediaan medis untuk penjualan dan hibah kepada puskesmas. Selain

itu, persediaan medis juga berkurang karena retur pembelian karena barang sudah

mendekati batas akhir masa kadaluarsa. Penjualan dan pemakaian persediaan medis

selama tahun 2018 adalah sebesar Rp. 268.748.637.911,75. Hibah persediaan bahan

obat/obatan medis ke puskesmas selama periode tahun 2018 adalah sebesar

Rp27.973.000,00. Sedangkan retur bahan obat/obatan dan alat kesehatan selama

tahun 2018 sebesar Rp. 479.073.496,36. Terakhir penghapusan atas barang medis

yang sudah tidak dapat digunakan lagi pada tahun 2018 adalah sebesar

Rp397.973.305,30.

Nilai barang persediaan medis per 31 Desember 2018 adalah persediaan yang masih

ada di gudang barang persediaan medis termasuk barang persediaan medis yang ada

di unit pelayanan farmasi (UPF-Apotek) sebesar Rp. 29.718.005.854,88. Rincian

persediaan medis per 31 desember 2018 yang dimiliki oleh Rumah sakit adalah

sebagai berikut:

Kode Uraian

1 1170104Persediaan Pengisian Tabung Gas/Tabung Pemadam

Kebakaran0,00 80.555.200,00

2 1170106 Persediaan Alat Kesehatan Pakai Habis 15.415.362.237,68 13.260.772.192,52

3 1170110 Persediaan Perlengkapan Laboratorium Pakai Habis 0,00 0,00

4 1170205 Persediaan Bahan Obat-obatan/Obat-obatan 14.073.346.340,72 16.376.179.062,365 1170206 Persediaan Bahan Kimia 340.233.300,00 499.400,006 1170207 Persediaan Barang Praktek dan Percontohan 0,00 0,00

29.828.941.878,40 29.718.005.854,88Total

NoAkun Neraca Keadaan Awal Per 01

Jan 2018

Keadaan Akhir Per 31

Des 2018



5) Investasi Jangka Panjang

Rumah Sakit dr. Saiful Anwar belum pernah melakukan investasi jangka panjang,

sehingga nilai dari investasi jangka panjang di neraca per 31 Desember 2018 adalah

sebesar Rp 0,00.

6) Aset Tetap

Jumlah saldo Aset tetap sebelum dilakukan penyusutan per 31 Desember 2017

sebesar Rp. 1.247.736.645.418,00 dan 31 Desember 2018 sebesar

Rp1.321.735.317.563,00, dengan uraian sebagai berikut:

NoKode

RekeningUraian Saldo Awal Debet Kredit Saldo Akhir

1 131 Tanah 170.669.750.000,00 - - 170.669.750.000,00

2 13111 Tanah Untuk Bangunan Gedung 170.669.750.000,00 - - 170.669.750.000,00

3 132 Peralatan dan Mesin 788.415.618.143,00 82.839.988.784,00 9.732.213.839,00 861.523.393.088,00 4 13201 Alat-Alat Besar Darat 4.902.854.000,00 2.421.555.750,00 15.884.000,00 7.308.525.750,00 5 13203 Alat-alat Bantu 6.724.997.500,00 705.568.754,00 - 7.430.566.254,00

6 13204 Alat Angkutan Darat Bermotor 5.769.917.774,00 - - 5.769.917.774,00

7 13205 Alat Angkutan Berat Tak Bermotor 4.007.116.300,00 243.650.000,00 68.271.225,00 4.182.495.075,00

8 13209 Alat Bengkel Bermesin 467.948.920,00 - 14.027.500,00 453.921.420,00

9 13210 Alat Bengkel Tak Bermesin 440.977.750,00 - 2.997.000,00 437.980.750,00

10 13211 Alat Ukur 2.822.738.720,00 30.118.000,00 1.775.500,00 2.851.081.220,00

11 13214 Alat Kantor 12.477.400.495,00 714.215.105,00 312.734.360,00 12.878.881.240,00

12 13215 Alat Rumah Tangga 44.829.366.286,00 1.423.740.880,00 1.763.501.644,00 44.489.605.522,00

13 13216 Komputer 14.300.810.821,00 998.072.195,00 595.285.230,00 14.703.597.786,00

14 13217 Meja Dan Kursi Kerja/Rapat Pejabat 387.923.500,00 - 14.690.600,00 373.232.900,00

15 13218 Alat Studio 2.494.391.850,00 202.825.000,00 95.527.500,00 2.601.689.350,00

16 13219 Alat Komunikasi 2.270.214.250,00 225.334.890,00 16.933.000,00 2.478.616.140,00

17 13220 Peralatan Pemancar 143.717.750,00 - - 143.717.750,00

18 13221 Alat Kedokteran 665.563.210.943,00 72.479.593.113,00 6.424.509.780,00 731.618.294.276,00

19 13222 Alat Kesehatan 11.913.769.946,00 2.373.495.300,00 403.606.500,00 13.883.658.746,00

20 13223 Unit-Unit Laboratorium 8.227.354.638,00 1.021.819.797,00 2.295.000,00 9.246.879.435,00

21 13224 Alat Peraga/Praktek Sekolah 52.921.900,00 - 175.000,00 52.746.900,00

22 13225 Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir 2.200.000,00 - - 2.200.000,00

23 13226 Alat Laboratorium Fisika Nuklir / Elektronika 187.777.900,00 - - 187.777.900,00

24 13227 Alat Proteksi Radiasi / Proteksi Lingkungan 137.005.000,00 - - 137.005.000,00

25 13228

Radiation Aplication and Non Destructive Testing

Laboratory (BATAN) 81.400.000,00 - - 81.400.000,00

26 13229 Alat Laboratorium Lingkungan Hidup 206.961.900,00 - - 206.961.900,00

27 13230 Peralatan Laboratorium Hidrodinamika 2.640.000,00 - - 2.640.000,00

28 133 Gedung dan Bangunan 273.933.916.566,00 2.215.708.165,00 - 276.149.624.731,00

29 13301 Bangunan Gedung Tempat Kerja 273.088.044.566,00 2.215.708.165,00 - 275.303.752.731,00

30 13302 Bangunan Gedung Tempat Tinggal 825.872.000,00 - - 825.872.000,00

31 13305 Tugu Peringatan 20.000.000,00 - - 20.000.000,00

32 134 Jalan, Irigasi, dan Jaringan 12.187.970.894,00 723.681.200,00 - 12.911.652.094,00

33 13401 Jalan 267.626.400,00 - - 267.626.400,00

34 13412 Instalasi Air Kotor 711.599.512,00 - - 711.599.512,00

35 13416 Instalasi Gardu Listrik 2.325.524.500,00 - - 2.325.524.500,00

36 13417 Instalasi Pertahanan 82.500.000,00 - - 82.500.000,00

37 13418 Instalasi Gas 2.138.997.740,00 - - 2.138.997.740,00

38 13420 Jaringan Air Minum 3.474.394.000,00 - - 3.474.394.000,00

39 13421 Jaringan Listrik 2.526.457.692,00 723.681.200,00 - 3.250.138.892,00

40 13423 Jaringan Gas 75.839.500,00 - - 75.839.500,00

41 13424 Jaringan Lain-Lain 585.031.550,00 - - 585.031.550,00

42 135 Aset Tetap Lainnya 431.897.650,00 - - 431.897.650,00

43 13501 Buku 403.763.900,00 - - 403.763.900,00

44 13504 Barang Bercorak Kebudayaan 14.383.750,00 - - 14.383.750,00

45 13505 Alat Olah Raga Lainnya 13.750.000,00 - - 13.750.000,00

46 136 Konstruksi Dalam Pengerjaan 2.097.492.165,00 167.216.000,00 2.215.708.165,00 49.000.000,00

47 13601 Konstruksi Dalam Pengerjaan 2.097.492.165,00 167.216.000,00 2.215.708.165,00 49.000.000,00

1.247.736.645.418,00 85.946.594.149,00 11.947.922.004,00 1.321.735.317.563,00 Total



Dari tabel tersebut diatas, dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Tanah keadaan awal tahun 2018 sampai dengan akhir tahun 2018 tidak terdapat

penambahan dan pengurangan sehingga pada akhir tahun tetap sebesar

Rp._170.669.750.000,00. Rincian tanah RSUD dr. Saiful Anwar Malang tahun 2018


No

Kode

Rekening Uraian Deskripsi Pemilik Nama Jenis Barang Alamat Nilai Aset Keterangan

1 1311101 Tanah

Bangunan

Perumahan/Ge

dung Tempat

Tinggal

PEMERINTAH

PROVINSI JAWA

TIMUR

Tanah Rumah Dinas Jl. Kolonel

Sugiono

No. 457-459

832.500.000 Ada Dua

Bangunan

Rumah Dinas

2 1311101 Tanah

Bangunan

Perumahan/Ge

dung Tempat

Tinggal

PEMERINTAH

PROVINSI JAWA

TIMUR

Tanah Rumah Dinas Jl. Raya

Jupri No. 1

1.785.000.000 Ada Dua

Bangunan

Rumah Dinas

3 1311104 Tanah Untuk

Bangunan

Tempat

Kerja/Jasa

PEMERINTAH

PROVINSI JAWA

TIMUR

Tanah RSUD Dr.

Saiful Anwar Malang

Jl. Jaksa

Agung

Suprapto

No. 2

Klojen

159.000.000.000 RSUD Dr. Saiful

Anwar Malang

4 1311104 Tanah Untuk

Bangunan

Tempat

Kerja/Jasa

PEMERINTAH

PROVINSI JAWA

TIMUR

Tanah Graha Puspa

Husada (Pavilyun)

RSUD Dr. Saiful

Anwar Malang

Jl. Jaksa

Agung

Suprapto

No. 12-16

Klojen

8.750.000.000 Gedung

Gajayana, Tmpt.

Parkir &

Pengembangan

Pav.

5 1311105 Tanah Kosong PEMERINTAH

PROVINSI JAWA

TIMUR

Tanah Rumah Dinas

dan Gudang

Jl. Raya

Langsep

302.250.000 Bangunan

Gudang Arsip,

jadi satu dengan

Tanah Jl. Jupri

170.669.750.000Total

2) Peralatan dan Mesin terdapat realisasi penambahan sebesar

Rp. 82.839.988.784,00 hal ini di karenakan tingginya kebutuhan peralatan dan

mesin yang di gunakan untuk menunjang sarana dan prasarana di rumah sakit.

Rincian mutasi peralatan dan mesin adalah sebagai berikut:



No.

Kode

Rekening Uraian Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

1 1320104 Pile Driver 4.869.920.000,00 0 0 4.869.920.000,00

2 1320107 Compacting Equipment 0 2.421.555.750,00 0 2.421.555.750,00

3 1320108 Aggregate $ Concrete Equipment 11.341.000,00 0 11.341.000,00 0

4 1320111 Mesin Proses 21.593.000,00 0 4.543.000,00 17.050.000,00

5 1320302 Feeder 5.456.027.500,00 0 0 5.456.027.500,00

6 1320303 Compressor 0 705.568.754,00 0 705.568.754,00

7 1320305 Pompa 205.985.000,00 0 0 205.985.000,00

8 1320308 Alat Pengolahan Air Kotor 83.985.000,00 0 0 83.985.000,00

9 1320309Pembangkit Uap Air Panas/Sistem

Generator979.000.000,00 0 0 979.000.000,00

10 1320401Kendaraan Dinas Bermotor

Perorangan2.769.994.000,00 0 0 2.769.994.000,00

11 1320402 Kendaraan Bermotor Penumpang 310.299.999,00 0 0 310.299.999,00

12 1320403Kendaraan Bermotor Angkutan

Barang116.350.000,00 0 0 116.350.000,00

13 1320404 Kendaraan Bermotor Khusus 2.451.301.775,00 0 0 2.451.301.775,00

14 1320405 Kendaraan Bermotor Beroda Dua 121.972.000,00 0 0 121.972.000,00

15 1320501Kendaraan Bermotor Angkutan

Barang3.981.955.450,00 243.650.000,00 68.271.225,00 4.157.334.225,00

16 1320502Kendaraan Tak Bermotor

Berpenumpang25.160.850,00 0 0 25.160.850,00

17 1320901Perkakas Konstruksi Logam

Terpasang pada Pondasi249.250.350,00 0 6.927.500,00 242.322.850,00

18 1320902Perkakas Konstruksi Logam yang

Berpindah8.359.000,00 0 1.500.000,00 6.859.000,00

19 1320903 Perkakas Bengkel Listrik 16.766.570,00 0 4.950.000,00 11.816.570,00

20 1320904 Perkakas Bengkel Serv ice 114.470.000,00 0 0 114.470.000,00

21 1320906 Perkakas Bengkel Kayu 40.446.000,00 0 0 40.446.000,00

22 1320907 Perkakas Bengkel Khusus 3.862.000,00 0 0 3.862.000,00

23 1320908 Peralatan Las 1.975.000,00 0 650.000,00 1.325.000,00

24 1320909 Perkakas Pabrik Es 32.820.000,00 0 0 32.820.000,00

25 1321001Perkakas Bengkel Konstruksi

Logam95.414.000,00 0 0 95.414.000,00

26 1321002 Perkakas Bengkel Listrik 1.321.000,00 0 0 1.321.000,00

27 1321003 Perkakas Bengkel Serv ice 172.546.000,00 0 0 172.546.000,00

28 1321004 Perkakas Pengangkat 700.000,00 0 0 700.000,00

29 1321005 Perkakas Standar (Standart Tool) 63.387.375,00 0 25.000,00 63.362.375,00

30 1321007 Perkakas Bengkel Kerja 45.118.500,00 0 2.897.000,00 42.221.500,00

31 1321008 Peralatan Tukang-tukang Besi 4.567.575,00 0 0 4.567.575,00

32 1321009 Peralatan Tukang Kayu 10.945.000,00 0 0 10.945.000,00

33 1321010 Peralatan Tukang Kulit 57.000,00 0 0 57.000,00

34 1321011 Peralatan Ukur, Gip & Feting 46.921.300,00 0 75.000,00 46.846.300,00

35 1321101 Alat Ukur universal 1.054.734.400,00 0 175.000,00 1.054.559.400,00

36 1321104 Alat Ukur /Test Klinis Lain 99.550.000,00 0 0 99.550.000,00

37 1321108 Alat Ukur/Pembanding 128.351.420,00 0 0 128.351.420,00

38 1321109 Alat Ukur Lainnya 1.203.635.800,00 858.000,00 0 1.204.493.800,00

39 1321110 Alat Timbangan/Blora 336.467.100,00 29.260.000,00 1.600.500,00 364.126.600,00

40 1321401 Mesin Tik 82.119.750,00 0 5.170.000,00 76.949.750,00



No.

Kode


41 1321402 Mesin Hitung/Jumlah 4.024.934.450,00 120.868.000,00 2.280.000,00 4.143.522.450,00

42 1321403 Alat Reproduksi (Pengganda) 106.440.000,00 21.852.000,00 2.000.000,00 126.292.000,00

43 1321404Alat Penyimpanan Perlengkapan

Kantor6.570.944.318,00 397.170.000,00 293.958.400,00 6.674.155.918,00

44 1321405 Alat Kantor Lainnya 1.692.961.977,00 174.325.105,00 9.325.960,00 1.857.961.122,00

45 1321501 Meubelair 18.595.791.923,00 660.902.000,00 804.497.169,00 18.452.196.754,00

46 1321502 Alat Pengukur Waktu 12.207.250,00 0 417.250,00 11.790.000,00

47 1321503 Alat Pembersih 6.606.167.400,00 0 527.217.500,00 6.078.949.900,00

48 1321504 Alat Pendingin 8.055.414.309,00 432.327.500,00 259.211.225,00 8.228.530.584,00

49 1321505 Alat Dapur 1.770.388.394,00 3.135.000,00 7.967.600,00 1.765.555.794,00

50 1321506Alat Rumah Tangga Lainnya

(Home Use)8.960.476.207,00 274.576.380,00 131.373.900,00 9.103.678.687,00

51 1321507 Alat Pemadam Kebakaran 828.920.803,00 52.800.000,00 32.817.000,00 848.903.803,00

52 1321601 Komputer Unit/Jaringan 5.915.000,00 0 0 5.915.000,00

53 1321602 Personal Komputer 2.458.026.152,00 102.050.700,00 79.059.500,00 2.481.017.352,00

54 1321603 Peralatan Komputer Mainframe 1.310.033.930,00 13.695.900,00 37.168.650,00 1.286.561.180,00

55 1321604 Peralatan Mini Komputer 1.390.276.133,00 303.210.695,00 45.219.080,00 1.648.267.748,00

56 1321605 Peralatan Personal Komputer 6.297.801.676,00 456.684.900,00 433.088.000,00 6.321.398.576,00

57 1321606 Perlatan Jaringan 2.838.757.930,00 122.430.000,00 750.000,00 2.960.437.930,00

58 1321701 Meja Kerja Pejabat 181.494.400,00 0 10.075.000,00 171.419.400,00

59 1321703 Kursi Kerja Pejabat 153.684.100,00 0 4.615.600,00 149.068.500,00

60 1321706 Kursi Tamu di Ruangan Pejabat 14.300.000,00 0 0 14.300.000,00

61 1321707 Lemari dan Arsip Pejabat 38.445.000,00 0 0 38.445.000,00

62 1321801 Peralatan Studio Visual 2.108.971.700,00 200.295.000,00 1.210.000,00 2.308.056.700,00

63 1321802 Peralatan Studio Video dan Film 171.293.150,00 2.530.000,00 3.190.000,00 170.633.150,00

64 1321803 Peralatan Studio Video dan Film A 96.394.000,00 0 91.127.500,00 5.266.500,00

65 1321805 Peralatan Computing 107.470.000,00 0 0 107.470.000,00

66 1321806 Peralatan Pemetaan Ukur 10.263.000,00 0 0 10.263.000,00

67 1321901 Alat Komunikasi Telephone 2.155.632.400,00 225.334.890,00 16.933.000,00 2.364.034.290,00

68 1321902 Alat Komunikasi Radio SSB 75.628.850,00 0 0 75.628.850,00

69 1321904 Alat Komunikasi Radio VHF 11.005.500,00 0 0 11.005.500,00

70 1321906 Alat Komunikasi Sosial 27.947.500,00 0 0 27.947.500,00

71 1322006 Peralatan Antena MF/MW 90.942.500,00 0 0 90.942.500,00

72 1322008 Peralatan Antena VHF/FM 1.764.950,00 0 0 1.764.950,00

73 1322023 Program Input Equipment 51.010.300,00 0 0 51.010.300,00

74 1322101 Alat Kedokteran Umum 86.574.970.167,00 12.478.186.066,00 631.055.065,00 98.422.101.168,00

75 1322102 Alat Kedokteran Gigi 9.595.472.837,00 1.947.000.000,00 1.484.492.100,00 10.057.980.737,00

76 1322103Alat Kedokteran Keluarga

Berencana799.745.145,00 0 13.858.000,00 785.887.145,00

77 1322104 Alat Kedokteran Mata 11.625.850.274,00 3.399.962.880,00 0 15.025.813.154,00

78 1322105 Alat Kedokteran T.H.T 26.042.724.097,00 639.782.000,00 366.924.550,00 26.315.581.547,00

79 1322106 Alat Rotgen 4.531.131.875,00 2.483.879.200,00 9.200.000,00 7.005.811.075,00

80 1322107 Alat Farmasi 11.407.500,00 0 0 11.407.500,00



No.

Kode


81 1322108 Alat Kedokteran Bedah 235.128.625.884,00 22.676.959.106,00 403.597.240,00 257.401.987.750,00

82 1322109Alat Kesehatan Kebidanan dan

Penyakit Kandungan24.511.189.160,00 3.168.705.700,00 342.591.225,00 27.337.303.635,00

83 1322110Alat Kedokteran Bagian Penyakit

Dalam40.812.722.172,00 5.291.311.624,00 222.795.550,00 45.881.238.246,00

84 1322111 Mortuary 1.151.119.900,00 0 0 1.151.119.900,00

85 1322112 Alat Kesehatan Anak 5.557.164.111,00 0 1.618.375,00 5.555.545.736,00

86 1322113 Poliklinik Set 1.191.675.175,00 1.654.000.000,00 82.481.300,00 2.763.193.875,00

87 1322114 Penderita Cacat Tubuh 40.338.375,00 0 18.155.500,00 22.182.875,00

88 1322115 Alat Kedokteran Neurologi (syaraf) 5.639.951.853,00 1.716.000.000,00 0 7.355.951.853,00

89 1322116 Alat Kedokteran Jantung 79.116.728.246,00 9.481.987.337,00 1.944.940.695,00 86.653.774.888,00

90 1322117 Alat Kedokteran Nuklir 1.178.100.000,00 0 0 1.178.100.000,00

91 1322118 Alat Kedokteran Radiologi 117.630.814.511,00 2.098.247.840,00 5.398.030,00 119.723.664.321,00

92 1322119 Alat Kedokteran Kulit dan Kelamin 1.330.842.600,00 1.593.079.360,00 0 2.923.921.960,00

93 1322120 Alat Kedokteran Gawat Darurat 11.620.562.913,00 3.850.492.000,00 897.402.150,00 14.573.652.763,00

94 1322121 Alat Kedokteran Jiwa 1.472.074.148,00 0 0 1.472.074.148,00

95 1322201 Alat Kesehatan Perawatan 976.629.281,00 0 25.190.000,00 951.439.281,00

96 1322202 Alat Kesehatan Rehabilitasi Medis 6.063.115.460,00 2.373.495.300,00 350.900.000,00 8.085.710.760,00

97 1322203 Alat Kesehatan Matra Laut 1.322.456.952,00 0 0 1.322.456.952,00

98 1322204 Alat Kesehatan Matra Udara 3.093.930.175,00 0 27.516.500,00 3.066.413.675,00

99 1322206 Alat Kesehatan Olahraga 457.638.078,00 0 0 457.638.078,00

100 1322301 Alat Laboratorium Kimia Air 1.366.936.250,00 0 0 1.366.936.250,00

101 1322302 Alat Laboratorium Microbiologi 479.619.444,00 0 0 479.619.444,00

102 1322303 Alat Laboratorium Hidro Kimia 44.339.350,00 0 0 44.339.350,00

103 1322304 Alat Laboratorium Model/Hidrolika 137.103.670,00 0 0 137.103.670,00

104 1322305 Alat Laboratorium Buatan/Geologi 256.355.000,00 0 0 256.355.000,00

105 1322306Alat Laboratorium Bahan Bangunan

Konstruksi41.850.600,00 0 0 41.850.600,00

106 1322307Alat Laboratorium Aspal Cat &

Kimia12.650.000,00 0 0 12.650.000,00

107 1322308Alat Laboratorium Mekanik Tanah

& Batuan394.550.000,00 0 0 394.550.000,00

108 1322310Alat Laboratorium Logam, Mesin,

Listrik570.009.000,00 0 0 570.009.000,00

109 1322311Alat Laboratorium Logam, Mesin

Listrik A507.261.600,00 0 0 507.261.600,00

110 1322312 Alat Laboratorium Umum 596.593.974,00 0 0 596.593.974,00

111 1322313 Alat Laboratorium Umum A 149.985.000,00 0 0 149.985.000,00

112 1322314 Alat Laboratorium Kedokteran 356.929.400,00 0 0 356.929.400,00

113 1322315 Alat Laboratorium Microbiologi 703.589.000,00 0 0 703.589.000,00

114 1322316 Alat Laboratorium Kimia 72.199.000,00 0 0 72.199.000,00

115 1322317 Alat Laboratorium Microbiologi A 9.900.000,00 0 0 9.900.000,00

116 1322318 Alat Laboratorium Patologi 1.108.396.600,00 887.311.797,00 0 1.995.708.397,00

117 1322319 Alat Laboratorium Immunologi 866.508.200,00 0 0 866.508.200,00

118 1322320 Alat Laboratorium Hematologi 50.000,00 0 0 50.000,00

119 1322322 Alat Laboratorium Makanan 2.595.000,00 0 2.145.000,00 450.000,00

120 1322323Alat Laboratorium Standarisasi,

Kalibrasi dan Instrumentasi42.540.200,00 0 0 42.540.200,00



No.

Kode


121 1322328Alat Laboratorium Proses

Peleburan74.674.250,00 0 0 74.674.250,00


Pelapisan Logam50.000,00 0 0 50.000,00


Pengolahan Panas150.000,00 0 150.000,00 0

124 1322346 Alat Laboratorium Pertanian 318.621.600,00 0 0 318.621.600,00

125 1322347 Alat Laboratorium Pertanian A 23.870.000,00 0 0 23.870.000,00

126 1322348 Alat Laboratorium Pertanian B 5.940.000,00 0 0 5.940.000,00

127 1322358Alat Laboratorium Proses/Teknik

Kimia19.305.000,00 0 0 19.305.000,00

128 1322360 Alat Laboratorium Kesehatan Kerja 64.597.500,00 134.508.000,00 0 199.105.500,00

129 1322361 Laboratorium Kearsipan 65.000,00 0 0 65.000,00

130 1322364 Alat Laboratorium Lainnya 120.000,00 0 0 120.000,00

131 1322401 Bidang Studi : Bahasa Indonesia 51.920.000,00 0 0 51.920.000,00

132 1322403 Bidang Studi : IPA Dasar 120.000,00 0 0 120.000,00

133 1322404 Bidang Studi : IPA Lanjutan 755.900,00 0 175.000,00 580.900,00

134 1322409 Bidang Studi : Ketrampilan 126.000,00 0 0 126.000,00

135 1322501 Analytical instrument 2.200.000,00 0 0 2.200.000,00

136 1322603 Assembly/Accounting System 187.777.900,00 0 0 187.777.900,00

137 1322701 Alat Ukur Fisika Kesehatan 72.340.000,00 0 0 72.340.000,00

138 1322702 Alat Kesehatan Kerja 64.665.000,00 0 0 64.665.000,00

139 1322803Peralatan Umum Kedoteran /Klinik

Nuklir81.400.000,00 0 0 81.400.000,00

140 1322901Alat laboratorium Kualitas Air dan

tanah67.190.000,00 0 0 67.190.000,00

141 1322902 Alat Laboratorium Kualitas Udara 524.000,00 0 0 524.000,00

142 1322905 Alat Laboratorium Penunjang 139.247.900,00 0 0 139.247.900,00

143 1323014 MOB 2.640.000,00 0 0 2.640.000,00

788.415.618.143,00 82.839.988.784,00 9.732.213.839,00 861.523.393.088,00Total

Hibah alat kedokteran sebesar Rp. 7.098.448.838,00 berdasarkan BA hibah nomor

KN.02.07/I/0302/2018 tanggal 15 Januari 2018 dengan rincian sebagai berikut:

No

Kode

Rekening Uraian Jumlah

1 1322110 Alat Kedokteran Bagian Penyakit Dalam 1.188.772.443,00Rp

2 1322116 Alat Kedokteran Jantung 418.969.833,00Rp

3 1322101 Alat Kedokteran Umum 52.703.281,00Rp

4 1322102 Alat Kedokteran Gigi 1.947.000.000,00Rp

5 1322108 Alat Kedokteran Bedah 2.545.003.281,00Rp

6 1322113 Poliklinik Set 946.000.000,00Rp

7.098.448.838,00Rp Total



Hibah alat kedokteran dan alat kesehatan sebesar Rp. 9.520.443.900,00

berdasarkan BA hibah nomor KN.02.07/I/0976/2018 tanggal 15 Februari 2018

dengan rincian sebagai berikut:

No

Kode


1 1322101 Alat Kedokteran Umum 3.487.878.900,00Rp

2 1322106 Alat Rotgen 943.439.200,00Rp


4 1322202 Alat Kesehatan Rehabilitasi Medis 2.373.495.300,00Rp

9.520.443.900,00Rp Total


KN.02.07/I/0978/2018 tanggal 15 Februari 2018 dengan rincian sebagai berikut:

No

Kode


1 1322109 Alat Kesehatan Kebidanan dan

Penyakit Kandungan

2.633.735.700,00Rp

2 1322101 Alat Kedokteran Umum 5.555.000.000,00Rp

3 1322115 Alat Kedokteran Neurologi (syaraf) 1.716.000.000,00Rp

9.904.735.700,00Rp Total


KN.02.07/I/0980/2018 tanggal 15 Februari 2018 dengan rincian sebagai berikut:

No

Kode


1 1322101 Alat Kedokteran Umum 99.000.000,00Rp

2 1322106 Alat Rotgen 1.540.440.000,00Rp


4 1322109 Alat Kesehatan Kebidanan dan Penyakit

Kandungan

400.070.000,00Rp

5 1322110 Alat Kedokteran Bagian Penyakit Dalam 2.585.000.000,00Rp

6 1322120 Alat Kedokteran Gawat Darurat 1.409.584.000,00Rp

7.964.836.000,00Rp Total

Pengurangan peralatan dan mesin di rumah sakit yang terealisasi sebesar

Rp9.732.213.839,00 di tahun anggaran 2018 di usulkan untuk di hapuskan karena

sudah tidak bisa digunakan dengan rincian sebagai berikut:



No.

Kode


1 1320108 Aggregate $ Concrete Equipment Rp 11.341.000,00

2 1320111 Mesin Proses Rp 4.543.000,00

3 1320501 Kendaraan Bermotor Angkutan Barang Rp 68.271.225,00

4 1320901 Perkakas Konstruksi Logam Terpasang pada Pondasi Rp 6.927.500,00

5 1320902 Perkakas Konstruksi Logam yang Berpindah Rp 1.500.000,00

6 1320903 Perkakas Bengkel Listrik Rp 4.950.000,00

7 1320908 Peralatan Las Rp 650.000,00

8 1321005 Perkakas Standar (Standart Tool) Rp 25.000,00

9 1321007 Perkakas Bengkel Kerja Rp 2.897.000,00

10 1321011 Peralatan Ukur, Gip & Feting Rp 75.000,00

11 1321101 Alat Ukur universal Rp 175.000,00

12 1321110 Alat Timbangan/Blora Rp 1.600.500,00

13 1321401 Mesin Tik Rp 5.170.000,00

14 1321402 Mesin Hitung/Jumlah Rp 2.280.000,00

15 1321403 Alat Reproduksi (Pengganda) Rp 2.000.000,00

16 1321404 Alat Penyimpanan Perlengkapan Kantor Rp 293.958.400,00

17 1321405 Alat Kantor Lainnya Rp 9.325.960,00

18 1321501 Meubelair Rp 804.497.169,00

19 1321502 Alat Pengukur Waktu Rp 417.250,00

20 1321503 Alat Pembersih Rp 527.217.500,00

21 1321504 Alat Pendingin Rp 259.211.225,00

22 1321505 Alat Dapur Rp 7.967.600,00

23 1321506 Alat Rumah Tangga Lainnya (Home Use) Rp 131.373.900,00

24 1321507 Alat Pemadam Kebakaran Rp 32.817.000,00

25 1321602 Personal Komputer Rp 79.059.500,00

26 1321603 Peralatan Komputer Mainframe Rp 37.168.650,00

27 1321604 Peralatan Mini Komputer Rp 45.219.080,00

28 1321605 Peralatan Personal Komputer Rp 433.088.000,00

29 1321606 Perlatan Jaringan Rp 750.000,00

30 1321701 Meja Kerja Pejabat Rp 10.075.000,00

31 1321703 Kursi Kerja Pejabat Rp 4.615.600,00

32 1321801 Peralatan Studio Visual Rp 1.210.000,00

33 1321802 Peralatan Studio Video dan Film Rp 3.190.000,00

34 1321803 Peralatan Studio Video dan Film A Rp 91.127.500,00

35 1321901 Alat Komunikasi Telephone Rp 16.933.000,00

36 1322101 Alat Kedokteran Umum Rp 631.055.065,00

37 1322102 Alat Kedokteran Gigi Rp 1.484.492.100,00

38 1322103 Alat Kedokteran Keluarga Berencana Rp 13.858.000,00

39 1322105 Alat Kedokteran T.H.T Rp 366.924.550,00

40 1322106 Alat Rotgen Rp 9.200.000,00

41 1322108 Alat Kedokteran Bedah Rp 403.597.240,00

42 1322109 Alat Kesehatan Kebidanan dan Penyakit Kandungan Rp 342.591.225,00

43 1322110 Alat Kedokteran Bagian Penyakit Dalam Rp 222.795.550,00

44 1322112 Alat Kesehatan Anak Rp 1.618.375,00



No.

Kode


45 1322113 Poliklinik Set Rp 82.481.300,00

46 1322114 Penderita Cacat Tubuh Rp 18.155.500,00

47 1322116 Alat Kedokteran Jantung Rp 1.944.940.695,00

48 1322118 Alat Kedokteran Radiologi Rp 5.398.030,00

49 1322120 Alat Kedokteran Gawat Darurat Rp 897.402.150,00

50 1322201 Alat Kesehatan Perawatan Rp 25.190.000,00

51 1322202 Alat Kesehatan Rehabilitasi Medis Rp 350.900.000,00

52 1322204 Alat Kesehatan Matra Udara Rp 27.516.500,00

53 1322322 Alat Laboratorium Makanan Rp 2.145.000,00

54 1322338 Alat Laboratorium Proses Pengolahan Panas Rp 150.000,00

55 1322404 Bidang Studi : IPA Lanjutan Rp 175.000,00

Rp 9.732.213.839,00 Total

3) Gedung dan Bangunan terdapat penambahan sebesar Rp. 2.215.708.165,00

yang berupa pindahan dari konstruksi dalam pembangunan. Rincian mutasi

gedung dan bangunan tahun 2018 adalah sebagai berikut:

No.

Kode


1 1330101 Bangunan Gedung Kantor 19.862.348.616,00 2.215.708.165,00 0 22.078.056.781,00

2 1330106 Bangunan Kesehatan 253.225.695.950,00 0 0 253.225.695.950,00

3 1330204Mess/Wisma/Bungalow/Te

mpat Peristirahatan825.872.000,00 0 0 825.872.000,00

4 1330503 Tugu Peringatan Lainnya 20.000.000,00 0 0 20.000.000,00

273.933.916.566,00 2.215.708.165,00 0 276.149.624.731,00Total

4) Jalan, Irigasi dan Jaringan terdapat penambahan Rp. 723.681.200,00 berupa

belanja modal pengadaan instalasi listrik untuk jaringan distribusi. Rincian mutasi

jalan, irigasi dan jaringan tahun 2018 adalah sebagai berikut:

No.

Kode


1 1340105 Jalan Khusus 267.626.400,00 0 0 267.626.400,00

2 1341201 Instalasi Air Kotor 176.300.000,00 0 0 176.300.000,00

3 1341202 Instalasi Air Buangan Industri 535.299.512,00 0 0 535.299.512,00

4 1341602 Instalasi Gardu Listrik Distribusi 2.325.524.500,00 0 0 2.325.524.500,00

5 1341701 Instalasi Pertahanan Di Darat 82.500.000,00 0 0 82.500.000,00

6 1341801 Instalasi Gardu Gas 352.275.000,00 0 0 352.275.000,00

7 1341802 Instalasi Jaringan Pipa Gas 1.786.722.740,00 0 0 1.786.722.740,00

8 1342001 Jaringan Pembawa 581.047.000,00 0 0 581.047.000,00

9 1342002 Jaringan Induk Distribusi 2.893.347.000,00 0 0 2.893.347.000,00

10 1342101 Jaringan Transmisi 156.750.000,00 0 0 156.750.000,00

11 1342102 Jaringan Distribusi 2.369.707.692,00 723.681.200,00 0 3.093.388.892,00

12 1342301 Jaringan Pipa Gas Transmisi 75.839.500,00 0 0 75.839.500,00

13 1342401 Jaringan Komputer 585.031.550,00 0 0 585.031.550,00

12.187.970.894,00 723.681.200,00 0,00 12.911.652.094,00Total



5) Aset Tetap Lainnya keadaan awal tahun 2018 sampai dengan akhir tahun 2018

tidak terdapat penambahan dan pengurangan sehingga pada akhir tahun tetap

sebesar Rp. 431.897.650,00. Rincian mutasi aset tetap lainnya tahun 2018 adalah

sebagai berikut:

No.

Kode


1 1350101 Umum 225.966.350,00 0 0 225.966.350,00

2 1350107 Ilmu Pengetahuan Praktis 177.797.550,00 0 0 177.797.550,00

3 1350404 Alat Olah Raga 1.700.000,00 0 0 1.700.000,00

4 1350406 Maket dan Foto Dokumen 12.683.750,00 0 0 12.683.750,00

5 1350501 Senam 13.750.000,00 0 0 13.750.000,00

431.897.650,00 0 0 431.897.650,00Total

6) Konstruksi Dalam Pengerjaan terdapat penambahan Rp. 167.216.000,00 dari

Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Bangunan, penyelesaian pembangunan

tempat parkir bertingkat konstruksi baja. Sedangkan pengurangan sebesar

Rp2.215.708.165,00 merupakan pengakuan tempat parkir bertingkat konstruksi

baja dari konstruksi dalam pembangunan menjadi gedung dan bangunan.

Jumlah saldo aset tetap setelah dilakukan penyusutan per 31 Desember 2018 sebesar

Rp. 703.886.380.197,00 dengan uraian sebagai berikut:

Uraian Tahun 2018 Tahun 2017

Aset Tetap 1.321.735.317.563,00 1.247.736.645.418,00

Penyusutan Aset Tetap 617.848.937.366,00 487.092.361.261,00

Aset Tetap Bersih 703.886.380.197,00 760.644.284.157,00



Rincian nilai buku aset tetap tahun 2018 adalah sebagai berikut:

NoKode

RekeningUraian Saldo Akhir Aset Tetap

Saldo Akhir Akumulasi

PenyusutanNilai Buku Aset Tetap

1 131 Tanah 170.669.750.000,00 - 170.669.750.000,00

2 13111 Tanah Untuk Bangunan Gedung 170.669.750.000,00 - 170.669.750.000,00

3 132 Peralatan dan Mesin 861.523.393.088,00 572.464.262.176,00 289.059.130.912,00

4 13201 Alat-Alat Besar Darat 7.308.525.750,00 1.333.946.531,00 5.974.579.219,00

5 13203 Alat-alat Bantu 7.430.566.254,00 6.733.397.128,00 697.169.126,00

6 13204 Alat Angkutan Darat Bermotor 5.769.917.774,00 3.232.937.524,00 2.536.980.250,00

7 13205 Alat Angkutan Berat Tak Bermotor 4.182.495.075,00 3.771.629.667,00 410.865.408,00

8 13209 Alat Bengkel Bermesin 453.921.420,00 266.012.417,00 187.909.003,00

9 13210 Alat Bengkel Tak Bermesin 437.980.750,00 267.739.898,00 170.240.852,00

10 13211 Alat Ukur 2.851.081.220,00 1.693.126.146,00 1.157.955.074,00

11 13214 Alat Kantor 12.878.881.240,00 9.054.703.704,00 3.824.177.536,00

12 13215 Alat Rumah Tangga 44.489.605.522,00 36.485.468.499,00 8.004.137.023,00

13 13216 Komputer 14.703.597.786,00 11.970.416.958,00 2.733.180.828,00

14 13217 Meja Dan Kursi Kerja/Rapat Pejabat 373.232.900,00 373.232.900,00 -

15 13218 Alat Studio 2.601.689.350,00 2.106.804.599,00 494.884.751,00

16 13219 Alat Komunikasi 2.478.616.140,00 1.625.523.650,00 853.092.490,00

17 13220 Peralatan Pemancar 143.717.750,00 76.594.150,00 67.123.600,00

18 13221 Alat Kedokteran 731.618.294.276,00 476.416.820.844,00 255.201.473.432,00

19 13222 Alat Kesehatan 13.883.658.746,00 10.611.037.443,00 3.272.621.303,00

20 13223 Unit-Unit Laboratorium 9.246.879.435,00 5.889.090.821,00 3.357.788.614,00

21 13224 Alat Peraga/Praktek Sekolah 52.746.900,00 31.978.772,00 20.768.128,00

22 13225 Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir 2.200.000,00 1.026.655,00 1.173.345,00

23 13226

Alat Laboratorium Fisika Nuklir /

Elektronika 187.777.900,00 187.777.900,00 -

24 13227

Alat Proteksi Radiasi / Proteksi

Lingkungan 137.005.000,00 122.704.984,00 14.300.016,00

25 13228

Radiation Aplication and Non

Destructive Testing Laboratory

(BATAN) 81.400.000,00 56.979.984,00 24.420.016,00

26 13229 Alat Laboratorium Lingkungan Hidup 206.961.900,00 154.079.034,00 52.882.866,00

27 13230

Peralatan Laboratorium

Hidrodinamika 2.640.000,00 1.231.968,00 1.408.032,00

28 133 Gedung dan Bangunan 276.149.624.731,00 41.651.717.172,00 234.497.907.559,00

29 13301 Bangunan Gedung Tempat Kerja 275.303.752.731,00 41.353.659.504,00 233.950.093.227,00

30 13302 Bangunan Gedung Tempat Tinggal 825.872.000,00 278.057.668,00 547.814.332,00

31 13305 Tugu Peringatan 20.000.000,00 20.000.000,00 -

32 134 Jalan, Irigasi, dan Jaringan 12.911.652.094,00 3.305.563.503,00 9.606.088.591,00

33 13401 Jalan 267.626.400,00 267.626.400,00 -

34 13412 Instalasi Air Kotor 711.599.512,00 331.880.243,00 379.719.269,00

35 13416 Instalasi Gardu Listrik 2.325.524.500,00 465.104.865,00 1.860.419.635,00

36 13417 Instalasi Pertahanan 82.500.000,00 17.493.036,00 65.006.964,00

37 13418 Instalasi Gas 2.138.997.740,00 418.273.313,00 1.720.724.427,00

38 13420 Jaringan Air Minum 3.474.394.000,00 519.944.487,00 2.954.449.513,00

39 13421 Jaringan Listrik 3.250.138.892,00 712.301.756,00 2.537.837.136,00

40 13423 Jaringan Gas 75.839.500,00 17.695.869,00 58.143.631,00

41 13424 Jaringan Lain-Lain 585.031.550,00 555.243.534,00 29.788.016,00

42 135 Aset Tetap Lainnya 431.897.650,00 427.394.515,00 4.503.135,00

43 13501 Buku 403.763.900,00 399.260.765,00 4.503.135,00

44 13504 Barang Bercorak Kebudayaan 14.383.750,00 14.383.750,00 -

45 13505 Alat Olah Raga Lainnya 13.750.000,00 13.750.000,00 -

46 136 Konstruksi Dalam Pengerjaan 49.000.000,00 - 49.000.000,00

47 13601 Konstruksi Dalam Pengerjaan 49.000.000,00 - 49.000.000,00

1.321.735.317.563,00 617.848.937.366,00 703.886.380.197,00 Total

Saldo awal akumulasi penyusutan sebesar Rp. 487.092.361.261,00 dan nilai akumulasi

penyusutan sampai dengan 31 Desember 2018 sebesar Rp617.848.937.366,00 terdiri

dari:



No Rekening Uraian Saldo Awal Debet Kredit Saldo Akhir

1 13701 Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin 447.599.405.255,00 9.724.774.760,00 134.589.631.681,00 572.464.262.176,00

21370101

Akumulasi Penyusutan Alat-Alat Besar

Darat 798.916.014,00 14.205.372,00 549.235.889,00 1.333.946.531,00

3 1370103 Akumulasi Penyusutan Alat-alat Bantu 6.724.997.500,00 - 8.399.628,00 6.733.397.128,00

4 1370104

Akumulasi Penyusutan Alat Angkutan Darat

Bermotor 2.741.944.987,00 3,00 490.992.540,00 3.232.937.524,00

51370105

Akumulasi Penyusutan Alat Angkutan Berat

Tak Bermotor 3.338.475.266,00 67.517.262,00 500.671.663,00 3.771.629.667,00

61370109

Akumulasi Penyusutan Alat Bengkel

Bermesin 236.921.534,00 11.072.960,00 40.163.843,00 266.012.417,00

7 1370110

Akumulasi Penyusutan Alat Bengkel Tak

Bermesin 187.967.088,00 2.425.457,00 82.198.267,00 267.739.898,00

8 1370111 Akumulasi Penyusutan Alat Ukur 1.358.615.265,00 1.775.639,00 336.286.520,00 1.693.126.146,00

9 1370114 Akumulasi Penyusutan Alat Kantor 7.724.017.405,00 312.737.009,00 1.643.423.308,00 9.054.703.704,00

10 1370115 Akumulasi Penyusutan Alat Rumah Tangga 34.465.393.929,00 1.763.514.907,00 3.783.589.477,00 36.485.468.499,00

11 1370116 Akumulasi Penyusutan Komputer 11.355.705.443,00 594.512.691,00 1.209.224.206,00 11.970.416.958,00

121370117

Akumulasi Penyusutan Meja Dan Kursi

Kerja/Rapat Pejabat 387.923.500,00 14.690.600,00 - 373.232.900,00

13 1370118 Akumulasi Penyusutan Alat Studio 1.969.367.345,00 95.528.376,00 232.965.630,00 2.106.804.599,00

14 1370119 Akumulasi Penyusutan Alat Komunikasi 1.398.704.245,00 16.933.141,00 243.752.546,00 1.625.523.650,00

151370120 Akumulasi Penyusutan Peralatan Pemancar 62.508.792,00 106,00 14.085.464,00 76.594.150,00

16 1370121 Akumulasi Penyusutan Alat Kedokteran 361.978.888.305,00 6.423.784.502,00 120.861.717.041,00 476.416.820.844,00

17 1370122 Akumulasi Penyusutan Alat Kesehatan 7.187.713.531,00 403.606.500,00 3.826.930.412,00 10.611.037.443,00

181370123

Akumulasi Penyusutan Unit-Unit

Laboratorium 5.158.387.901,00 2.295.147,00 732.998.067,00 5.889.090.821,00

19 1370124

Akumulasi Penyusutan Alat Peraga/Praktek

Sekolah 26.961.880,00 175.076,00 5.191.968,00 31.978.772,00

201370125

Akumulasi Penyusutan Unit Alat

Laboratorium Kimia Nuklir 879.991,00 - 146.664,00 1.026.655,00

211370126

Akumulasi Penyusutan Alat Laboratorium

Fisika Nuklir / Elektronika 187.777.900,00 - - 187.777.900,00

22 1370127

Akumulasi Penyusutan Alat Proteksi Radiasi

/ Proteksi Lingkungan 115.554.988,00 - 7.149.996,00 122.704.984,00

23

1370128

Akumulasi Penyusutan Radiation Aplication

and Non Destructive Testing Laboratory

(BATAN) 48.839.988,00 - 8.139.996,00 56.979.984,00

241370129

Akumulasi Penyusutan Alat Laboratorium

Lingkungan Hidup 141.886.482,00 - 12.192.552,00 154.079.034,00

25 1370130

Akumulasi Penyusutan Peralatan

Laboratorium Hidrodinamika 1.055.976,00 12,00 176.004,00 1.231.968,00

2613702

Akumulasi Penyusutan Gedung dan

Bangunan 36.131.868.255,00 - 5.519.848.917,00 41.651.717.172,00

271370201

Akumulasi Penyusutan Bangunan Gedung

Tempat Kerja 35.852.347.755,00 - 5.501.311.749,00 41.353.659.504,00

28 1370202

Akumulasi Penyusutan Bangunan Gedung

Tempat Tinggal 259.520.500,00 - 18.537.168,00 278.057.668,00

29 1370205 Akumulasi Penyusutan Tugu Peringatan 20.000.000,00 - - 20.000.000,00

3013703

Akumulasi Penyusutan Jalan, Irigasi, dan

jaringan 2.945.760.779,00 - 359.802.724,00 3.305.563.503,00

31 1370301 Akumulasi Penyusutan Jalan 267.626.400,00 - - 267.626.400,00

32 1370312 Akumulasi Penyusutan Instalasi Air Kotor 303.421.439,00 - 28.458.804,00 331.880.243,00

331370316

Akumulasi Penyusutan Instalasi Gardu

Listrik 406.966.761,00 - 58.138.104,00 465.104.865,00

34 1370317 Akumulasi Penyusutan Instalasi Pertahanan 14.666.652,00 - 2.826.384,00 17.493.036,00

35 1370318 Akumulasi Penyusutan Instalasi Gas 346.973.465,00 - 71.299.848,00 418.273.313,00

361370320 Akumulasi Penyusutan Jaringan Air Minum 404.131.373,00 - 115.813.114,00 519.944.487,00

37 1370321 Akumulasi Penyusutan Jaringan Listrik 639.010.262,00 - 73.291.494,00 712.301.756,00

38 1370323 Akumulasi Penyusutan Jaringan Gas 15.167.889,00 - 2.527.980,00 17.695.869,00

39 1370324 Akumulasi Penyusutan Jaringan Lain-lain 547.796.538,00 - 7.446.996,00 555.243.534,00

40 13704 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Lainnya 415.326.972,00 - 12.067.543,00 427.394.515,00

41 1370401 Akumulasi Penyusutan Buku 387.193.222,00 - 12.067.543,00 399.260.765,00

421370404

Akumulasi Penyusutan Barang Bercorak

Kebudayaan 14.383.750,00 - - 14.383.750,00

43 1370405

Akumulasi Penyusutan Alat Olah Raga

Lainnya 13.750.000,00 - - 13.750.000,00

487.092.361.261,00 9.724.774.760,00 140.481.350.865,00 617.848.937.366,00 Total



Dari tabel tersebut diatas, dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin terdapat penambahan sebesar

Rp. 134.589.631.681,00 merupakan penyusutan akibat pemakaian tahun 2018

sebesar Rp109.783.921.337,00 dan penyusutan akibat hibah barang dari

kementerian kesehatan sebesar Rp. 24.805.710.344,00. Pengurangan sebesar Rp.

9.724.774.760,00 akumulasi penyusutan peralatan dan mesin terjadi karena

pindah ke akumulasi penyusutan lain-lain yang diusulkan untuk dihapuskan.

2) Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan terdapat penambahan

sebesar Rp. 5.519.848.917,00 akibat pemakaian tahun 2018.

3) Akumulasi Penyusutan Jalan, Irigasi dan Jaringan terdapat penambahan

Rp. 359.802.724,00 akibat pemakaian tahun 2018.

4) Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Lainnya terdapat penambahan

Rp12.067.543,00 akibat pemakaian tahun 2018.

Aset Lainnya

Aset lainnya per 31 desember 2018 sebesar Rp. 3.058.101.908,00 terdiri dari aset tak

berwujud sebesar Rp. 2.632.740.708,00 dan aset lain-lain sebesar Rp. 425.361.200,00.

Rincian aset lainnya adalah sebagai berikut:

Aset Tak Berwujud per 31 desember 2018 sebesar Rp. 2.632.740.708,00 adapun

rincian aset tak berwujud per 31 Desember 2018 dan 2017:

Uraian aset tak berwujud 31 Desember 2018 31 Desember 2017

Lisensi dan frenchise .... 590.763.000,00 590.763.000,00

Hak Cipta .... 32.700.000,00 32.700.000,00

Software 2.238.431.920,00 2.042.312.920,00

Kajian 1.014.037.000,00 1.014.037.000,00

Akumulasi Amortisasi Lisensi dan frenchise (189.325.592,00) (159.787.448,00)

Akumulasi Amortisasi Hak Cipta (11.168.750,00) (9.033.750,00)

Akumulasi Amortisasi Aset Tidak Berwujud Lainnya (1.042.696.870,00) (819.101.006,00)

Jumlah 2.632.740.708,00Rp 2.691.890.716,00Rp

Mutasi aset tak berwujud pada tahun 2018 adalah sebagai berikut:

No. Uraian Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

1 Lisensi dan frenchise .... 590.763.000,00 0,00 0,00 590.763.000,00

2 Hak Cipta .... 32.700.000,00 0,00 0,00 32.700.000,00

3 Software 2.042.312.920,00 196.119.000,00 0,00 2.238.431.920,00

4 Kajian 1.014.037.000,00 0,00 0,00 1.014.037.000,00

3.679.812.920,00 196.119.000,00 - 3.875.931.920,00 Total

Mutasi aset tak berwujud terdapat penambahan nilai software sebesar

Rp. 196.119.000,00 berasal dari realisasi belanja modal software tahun 2018.



Aset lain-lain per 31 desember 2018 sebesar Rp. 425.361.200,00. Mutasi aset lain-lain

tersebut adalah sebagai berikut:

Nilai (Rp.) Nilai (Rp.) Nilai (Rp.) Nilai (Rp.)

1 2 3 6 8 10 13

1 01 GOLONGAN TANAH 0,00 0,00 0,00 0,00

2 0101 TANAH 0,00 0,00 0,00 0,00

3 02 GOLONGAN PERALATAN DAN MESIN 9.046.211.963,00 8.887.252.463,00 2.995.000.000,00 3.153.959.500,00

4 0202 ALAT-ALAT BESAR 963.126.000,00 963.126.000,00 0,00 0,00

5 0203 ALAT - ALAT ANGKUTAN 158.959.500,00 0,00 2.995.000.000,00 3.153.959.500,00

6 0204 ALAT BENGKEL DAN ALAT UKUR 528.000,00 528.000,00 0,00 0,00

7 0205 ALAT PERTANIAN 0,00 0,00 0,00 0,00

8 0206 ALAT KANTOR DAN RUMAH TANGGA 469.228.210,00 469.228.210,00 0,00 0,00

9 0207 ALAT STUDIO DAN ALAT KOMUNIKASI 6.470.000,00 6.470.000,00 0,00 0,00

10 0208 ALAT-ALAT KEDOKTERAN 7.437.175.253,00 7.437.175.253,00 0,00 0,00

11 0209 ALAT LABORATORIUM 10.725.000,00 10.725.000,00 0,00 0,00

12 0210 ALAT-ALAT PERSENJATAAN/KEAMANAN 0,00 0,00 0,00 0,00

13 03 GOLONGAN GEDUNG DAN BANGUNAN 0,00 0,00 0,00 0,00

14 0311 BANGUNAN GEDUNG 0,00 0,00 0,00 0,00

15 0312 MONUMEN 0,00 0,00 0,00 0,00

16 04 GOLONGAN JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN 0,00 0,00 0,00 0,00

17 0413 JALAN DAN JEMBATAN 0,00 0,00 0,00 0,00

18 0414 BANGUNAN AIR IRIGASI 0,00 0,00 0,00 0,00

19 0415 INSTALASI 0,00 0,00 0,00 0,00

20 0416 JARINGAN 0,00 0,00 0,00 0,00

21 05 GOLONGAN ASSET TETAP LAINNYA 0,00 0,00 0,00 0,00

22 0517 BUKU DAN PERPUSTAKAAN 0,00 0,00 0,00 0,00

23 0518 BARANG BERCORAK KEBUDAYAAN 0,00 0,00 0,00 0,00

24 0519 HEWAN TERNAK SERTA TANAMAN 0,00 0,00 0,00 0,00

25 06 GOLONGAN KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN 0,00 0,00 0,00 0,00

26 07 GOLONGAN ASET TAK BERWUJUD 425.361.200,00 0,00 0,00 425.361.200,00

27 0701 Software 425.361.200,00 0,00 0,00 425.361.200,00

28 0702 Hak Cipta / Paten 0,00 0,00 0,00 0,00

29 0703 Lisensi / Franchise 0,00 0,00 0,00 0,00

30 0704 Hasil Kajian / Perencanaan 0,00 0,00 0,00 0,00

9.471.573.163,00 8.887.252.463,00 2.995.000.000,00 3.579.320.700,00

Berkurang Bertambah

TOTAL

No.Kode

BidangPembidangan Barang

Keadaan Awal

01 Januari 2017

Mutasi Keadaan Akhir

31 Desember 2017

Jumlah aset tetap yang pindah ke aset lain-lain karena diusulkan untuk dihapuskan

pada tahun 2018 sebesar Rp. 9.732.213.839,00 dengan akumulasi penyusutan

sebesar Rp. 9.727.770.738,00. Usulan penghapusan ini berdasarkan pada surat usulan

penghapusan nomor 028/2388/302/2018 tanggal 31 Januari 2018. Selanjutnya,

penghapusan yang telah dilakukan pada tahun 2018 sebesar Rp. 9.741.173.339,00

dengan akumulasi penyusutan sebesar Rp. 9.736.730.241,00. Penghapusan pada

tahun 2018 adalah penghapusan peralatan dan mesin 2018 berdasarkan Keputusan

Gubernur nomor 188/1195/KPTS/203.5/2018 tanggal 10 September 2018.

Kewajiban

Jumlah saldo per 31 desember 2018 sebesar Rp. 59.626.734.186,42, adapun rincian

kewajiban yang dimiliki oleh Rumah Sakit adalah sebagai berikut:

1.1.1. Kewajiban Jangka Pendek

Jumlah saldo kewajiban jangka pendek per 31 Desember 2017 dan per 31 Desember




URAIAN Tahun 2018 Tahun 2017

KEWAJIBAN

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) 0,00 0,00

Utang Bunga 0,00 0,00

Bagian Lancar Utang Jangka Panjang 0,00 0,00

Pendapatan Diterima Dimuka 210.538.333,23 168.291.666,57

Utang Belanja 59.416.195.853,19 79.358.148.051,13

Utang Jangka Pendek Lainnya 0,00 0,00

JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 59.626.734.186,42 79.526.439.717,70

Adapun rincian kewajiban jangka pendek diuraikan sebagai berikut:

1) Pendapatan Diterima Dimuka

Pada tahun 2018 pendapatan diterima dimuka lain lain pendapatan asli daerah

yang sah sebesar Rp. 210.538.333,23 berasal dari pendapatan dari kerjasama

dengan pihak ketiga. Kerjasama operasional ini merupakan pemanfaatan aset RSUD

dr. Saiful Anwar Malang untuk kegiatan pihak ketiga diantaranya untuk ATM,

perbankan, koperasi, dan dharma wanita RSUD dr. Saiful Anwar Malang. Rincian

pendapatan diterima dimuka RSUD dr. Saiful Anwar Malang adalah sebagai berikut:

No. Nama Perusahaan UraianPend. Diterima

Dimuka

1 2 3 5

1PT Bank Pembangunan Daerah

Jawa Timur

Pemanfaatan ruang/gedung untuk

pelayanan perbankan50.000.000,00Rp

2 PT Bank CIMB Niaga, TbkPemanfaatan ruang/gedung untuk

pelayanan perbankan115.830.000,00Rp

3PT Bank Pembangunan Daerah

Jawa Timur

Pemasangan dan operasional sarana

ATM666.666,59Rp

4

PT Bank Rakyat Indonesia

(persero) cabang Malang

Martadinata

Pemasangan dan operasional sarana

ATM12.041.666,69Rp

5 PT Bank Negara IndonesiaPemasangan dan operasional sarana

ATM11.999.999,98Rp

6KPRI RSUD Dr Saiful Anwar

Malang

Penggunaan lahan dan gedung oleh KPRI

RSUD dr. Saiful Anwar Malang19.999.999,97Rp

210.538.333,23Rp Total



2) Utang Belanja

Utang belanja per 31 Desember 2018 sebesar Rp. 59.416.195.853,19 terdiri atas:

No. Rekening Uraian Jumlah Utang 2018

1 2150107 Utang Honorarium Non PNS 2.310.709.000,00

2 2150201 Utang Belanja Bahan Pakai Habis 22.136.334.246,83

3 2150202 Utang Belanja Bahan/Material 13.392.955.100,36

4 2150203 Utang Belanja Jasa 20.489.584.236,00

5 2150206 Utang Belanja Cetak dan Penggandaan 338.894.440,00

6 2150208 Utang Belanja Sewa Sarana Mobilitas 7.810.000,00

7 2150210 Utang Belanja Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor 102.618.750,00

8 2150211 Utang Belanja Makanan dan Minuman 14.102.600,00

9 2150214 Utang Belanja Pakaian khusus dan Hari-Hari Tertentu 4.314.860,00

10 2150220 Utang Belanja Pemeliharaan 589.502.620,00

11 2150310 Utang Belanja Modal Pengadaan Peralatan dan/Perlengkapan kantor 29.370.000,00

59.416.195.853,19Total

Rincian utang belanja kepada pihak ketiga tahun 2018 disajikan pada lampiran

laporan keuangan yang merupakan bagian dari laporan keuangan. Utang belanja

tahun 2018 ini akan dibayar rumah sakit pada tahun 2019 dengan menggunakan

anggaran belanja dan persyaratan belanja tahun 2019. Utang belanja per 1 maret


No. Rekening Uraian Jumlah Utang 2018

Pemby. s.d.

Februari 2019

Sisa Utang Blj per

1 Maret 2019

1 2150107 Utang Honorarium Non PNS 2.310.709.000,00 2.310.709.000,00 0,00

2 2150201Utang Belanja Bahan Pakai

Habis22.136.334.246,83

22.008.884.309,83 127.449.937,00

3 2150202 Utang Belanja Bahan/Material 13.392.955.100,3613.197.485.100,36 195.470.000,00

4 2150203 Utang Belanja Jasa 20.489.584.236,00 20.489.584.236,00 0,00

5 2150206Utang Belanja Cetak dan

Penggandaan338.894.440,00

338.894.440,00 0,00

6 2150208Utang Belanja Sewa Sarana

Mobilitas7.810.000,00

7.810.000,00 0,00

7 2150210

Utang Belanja Sewa

Perlengkapan dan Peralatan

Kantor

102.618.750,00

85.143.750,00 17.475.000,00

8 2150211Utang Belanja Makanan dan

Minuman14.102.600,00

14.102.600,00 0,00

9 2150214Utang Belanja Pakaian khusus

dan Hari-Hari Tertentu4.314.860,00

4.314.860,00 0,00

10 2150220 Utang Belanja Pemeliharaan 589.502.620,00 589.502.620,00 0,00

11 2150310

Utang Belanja Modal

Pengadaan Peralatan

dan/Perlengkapan kantor

29.370.000,00

29.370.000,00 0,00

59.416.195.853,19 59.075.800.916,19 340.394.937,00Total



B) Kewajiban Jangka Panjang

RSUD dr. Saiful Anwar Malang sudah tidak memiliki kewajiban jangka panjang

sehinggal saldo kewajiban jangka panjang per 31 Desember 2018 adalah Rp. 0,00.

Ekuitas

Ekuitas akhir RSUD dr. Saiful Anwar Malang pada tahun 2017 ada sebesar

Rp1.055.321.371.499,86 dengan rincian sebagai berikut:


EKUITAS

Ekuitas 895.297.191.166,37 895.272.140.968,78

Surplus/Defisit - LO (746.070.916.488,92) (559.454.768.539,20)

Ekuitas SAL - -

Ekuitas untuk Dikonsolidasikan 906.092.615.900,41 762.760.705.117,41

JUMLAH EKUITAS 1.055.318.890.577,86 1.098.578.077.546,99

Ekuitas pada neraca disajikan secara akumulatif sehingga nilai rinciannya berbeda

dengan laporan perubahan ekuitas. Nilai ekuitas sebesar Rp. 895.297.191.166,37

merupakan akumulasi dari dampak kumulatif perubahan kebijakan/penyesuaian

ekuitas RSUD dr. Saiful Anwar Malang. Jumlah dampak kumulatif perubahan

kebijakan/penyesuaian ekuitas RSUD dr. Saiful Anwar Malang untuk tahun 2018

adalah sebesar Rp. 25.050.197,59. Rincian koreksi pada tahun 2018 adalah sebagai

berikut:

No Uraian Nilai

1 Koreksi Saldo Awal Piutang 392.269,61

2 Koreksi Saldo Awal Akumulasi Penyusutan 32.928,00

3 Koreksi Saldo Awal Pendapatan Diterima Dimuka 24.624.999,98

25.050.197,59 Total

Surplus/defisit–LO sebesar Rp(746.070.916.488,92) merupakan akumulasi defisit

RSUD dr. Saiful Anwar Malang. Jumlah defisit RSUD dr. Saiful Anwar Malang tahun

2018 adalah sebesar Rp(186.616.147.949,72). Ekuitas untuk dikonsolidasikan

sebesar Rp906.092.615.900,41 merupakan akumulasi dari tahun sebelumnya.

Jumlah ekuitas untuk dikonsolidasikan RSUD dr. Saiful Anwar Malang tahun 2018

adalah sebesar Rp143.331.910.783,00. Rincian untuk ekuitas tahun 2018 dijelaskan

pada poin 5.5. tentang catatan atas laporan perubahan ekuitas.



5.3 PENJELASAN LAPORAN OPERASIONAL

Menyajikan informasi tentang ikhtisar sumber daaya ekonomi yang menambah ekuitas

dan penggunaanya yang di kelola oleh Rumah Sakit Umum Daerah dr. Saiful Anwar

Malang untuk kegiatan penyelenggaran kegiatan operasional dalam satu periode

pelaporan. Laporan operasional menyajikan informasi antara lain sebagai berikut:

A) PENDAPATAN-LO

Pendapatan LO adalah hak rumah sakit yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam

periode tahun anggaran. Transaksi pendapatan LO tidak hanya mencakup pendapatan

yang telah diterima dalam bentuk kas tetapi juga meliputi pendapatan dalam bentuk

hak tagih dan penerimaan pendapatan dalam bentuk barang/jasa. Pada tahun 2018

realisasi pendapatan LO sebesar Rp. 642.109.913.552,30 yang terdiri dari:

No Uraian Tahun 2018

1 PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) - LO Rp 632.151.463.060,30

2 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH - LO Rp 9.937.893.594,00

3 SURPLUS NON OPERASIONAL - LO Rp 20.556.898,00

Jumlah 642.109.913.552,30Rp

Rincian pendapatan daerah di atas terlihat bahwa hampir seluruh akun pendapatan

daerah memiliki capaian realisasi ditahun 2018 ini dengan komposisi sebagai berikut:

1. Pendapatan Asli Daerah LO

Pendapatan asli daerah LO pada tahun 2018 sebesar Rp. 642.109.913.552,30

bersumber dari Pendapatan Lain-lain PAD yang sah-LO sebesar

Rp632.151.463.060,30. Pendapatan dari lainnya-LO merupakan pendapatan hibah

sebesar Rp. 9.937.893.594,00. Pendapatan Surplus Pemindahtanganan/Pemusnahan

Aset Non Lancar-LO sebesar Rp. 20.556.898,00. Pendapatan Lain-lain PAD yang sah-

LO sebesar Rp. 632.153.916.980,30 terdiri atas:

No Pendapatan BLUD - LO Total

1 Pendapatan Denda atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan - LO 103.701.227,00

2 Pendapatan Dari Pengembalian Kelebihan Pembayaran Gaji dan Tunjangan - LO 37.396.558,00

3 Pendapatan Dari Pengembalian Pembayaran Belanja - LO 65.249.950,00

4 Jasa Layanan BLUD - LO 620.401.041.139,74

5 Hasil Kerjasama Dengan Pihak Lain - LO 155.000.000,00

6 Hasil Pemanfaatan Aset BLUD - LO 2.284.361.254,84

7 Jasa Giro BLUD - LO 398.149.676,31

8 Penerimaan BLUD atas Komisi, Potongan, atau Bentuk lain - LO 813.856.542,68

9 Hasil Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan - LO 7.242.278.404,00

10 Denda atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan - LO 53.482.637,00

11 Pengembalian belanja BLUD - LO 7.718.500,00

12 Penyesuaian Pendapatan Klaim BLUD - LO 589.227.170,73

Total 632.151.463.060,30



- Pendapatan denda atas keterlambatan pelaksanaan pekerjaan sebesar

Rp103.701.227,00 merupakan denda atas belanja subsidi pada tahun 2018.

- Pendapatan dari pengembalian kelebihan pembayaran gaji dan tunjangan sebesar

Rp. 37.396.558,00 merupakan pengembalian kelebihan pembayaran gaji dan

tunjangan untuk belanja gaji tahun sebelum 2018.

- Pendapatan dari pengembalian pembayaran belanja sebesar Rp. 65.249.950,00

merupakan pengembalian pembayaran belanja uang makan untuk tahun 2017.

- Jasa Layanan BLUD sebesar Rp. 620.401.041.139,74 merupakan pedapatan atas

pelayanan jasa kesehatan selama tahun 2018.

- Hasil kerjasama dengan pihak lain BLUD sebesar Rp. 155.000.000,00 merupakan

pendapatan atas kerjasama dengan pihak ketiga dalam mengelola parkir RSUD dr.

Saiful Anwar Malang.

- Hasil pemanfaatan aset BLUD sebesar Rp. 2.284.361.254,84 merupakan

pendapatan BLUD dari sewa gedung rumah sakit dan penggunaan sumber daya

rumah sakit. Pendapatan sewa gedung rumah sakit pada tahun 2018 adalah

sebesar Rp. 378.267.955,31. Pendapatan penggunaan sumber daya rumah sakit

pada tahun 2018 adalah sebesar Rp. 1.906.093.299,53.

- Jasa giro BLUD sebesar Rp. 398.149.676,31 merupakan pendapatan bunga atas

giro rumah sakit.

- Penerimaan BLUD dalam bentuk lain sebesar Rp. 813.856.542,68 terdiri atas

pendapatan ganti rugi atas keterlambatan pembayaran pelayanan kesehatan

(BPJS kesehatan) sebesar Rp. 813.579.769,00; selisih pembayaran piutang denda

tahun 2018 sebesar Rp. 151.651,46; selisih pembayaran piutang pendapatan

pengembalian belanja sebesar Rp. 5,22; tes alat pembayaran EDC sebesar Rp.

37,00; serta denda atas keterlambatan pembayaran sewa lahan parkir a.n.

paguyuban parkir indah sebesar Rp. 273.000,00.

- Hasil penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan BLUD sebesar

Rp7.242.278.404,00 merupakan pendapatan rumah sakit atas penyelenggaraan

pendidikan dan pelatihan di RSUD dr. Saiful Anwar Malang pada tahun 2018.

- Pendapatan denda atas keterlambatan pelaksanaan pekerjaan BLUD sebesar

Rp53.482.637,00 merupakan pendapatan denda atas belanja fungsional pada

tahun 2018.



- Pendapatan pengembalian belanja BLUD – LO sebesar Rp. 7.718.500,00

merupakan pendapatan atas lebih bayar belanja yang telah dibayar pada tahun

sebelum 2018.

- Pendapatan penyesuaian pendapatan klaim BLUD sebesar Rp. 589.227.170,73

merupakan pendapatan atas selisih klaim antara tarif klaim penjamin dengan tarif

rumah sakit. Pendapatan selisih klaim diakui pada saat form pengajuan klaim

(FPK) diterima oleh penjamin kesehatan.

2. Lain Lain Pendapatan Daerah yang Sah

Lain-lain pendapatan daerah yang sah pada tahun 2018 adalah sebesar

Rp9.937.893.594,00 bersumber dari realisasi pendapatan hibah dari pemerintah sebesar

Rp. 9.688.331.094,00 dan swasta sebesar Rp. 249.562.500,00. Pendapatan Hibah dari

pemerintah merupakan hibah barang aset serta bahan obat/obat-obatan dan bahan

kimia dari kementerian kesehatan. Pendapatan hibah barang aset terdiri atas dua hibah

alat kedokteran berdasarkan BA hibah nomor KN.02.07/I/0302/2018 tanggal 15 Januari

2018 sebesar Rp. 4.113.966.124,00 dan BA hibah nomor KN.02.07/I/0978/2018 tanggal

15 Februari 2018 sebesar Rp. 5.568.787.970,00. Selanjutnya, hibah bahan kimia

sebesar Rp. 5.280.000,00 sesuai dengan BA hibah nomor KN.02.03/6/3008/2018

tanggal 24 Mei 2018. Terakhir, hibah bahan obat/obat-obatan terdiri atas hibah masuk

sebesar Rp. 28.270.000,00 dan keluar sebesar Rp. 27.973.000,00.

Lebih lanjut, RSUD dr. Saiful Anwar Malang pada tahun 2018 juga menerima hibah dari

swasta sebesar Rp. 249.562.500,00. Hibah dari swasta terdiri atas hibah bahan

obat/obat-obatan dari PT. Kalbe Farma, Tbk. sesuai dengan BA hibah no

442/7485/302/2018 tanggal 16 April 2018.

3. Surplus Non Operasional

Surplus kegiatan non-operasional pada tahun 2018 adalah sebesar

Rp. 20.556.898,00 dari penghapusan peralatan dan mesin di tahun 2018 berdasarkan

keputusan gubernur nomor: 188/1195/KPTS/203.5/2018 tanggal 10 September 2018.



B) BEBAN-LO

Realisasi beban pada tahun anggaran 2018 sebesar Rp. 828.726.061.502,02 terdiri dari:

No. Uraian 2018

1 BEBAN

1.1 BEBAN OPERASI - LO

1.1.1 Beban Pegawai - LO 128.983.408.561,00

1.1.2 Beban Barang dan Jasa 582.330.324.228,29

1.1.3 Beban Bunga - LO 0,00

1.1.4 Beban Penyusutan dan Amortisasi 115.933.938.431,00

1.1.5 Beban Penyisihan Piutang 1.478.363.216,60

1.1.6 Beban Lain-lain - LO 27.065,13

828.726.061.502,02JUMLAH BEBAN OPERASI - LO

berdasarkan rincian beban operasi di atas terlihat bahwa hampir seluruh akun

pendapatan daerah memiliki capaian realisasi ditahun 2018 ini dengan komposisi

sebagai berikut:

a. Beban Pegawai

Pada tahun 2018 beban pegawai terrealisasi sebesar Rp. 128.983.408.561,00 yang

terdiri dari realisasi beban gaji dan tunjangan serta honorarium di tahun anggaran

2018. Rincian beban pegawai tahun 2018 adalah sebagai berikut:

No Uraian Nilai

1 Gaji Pokok PNS/Uang Representas i - LO 59.208.326.399,00Rp

2 Tunjangan Keluarga - LO 5.450.272.076,00Rp

3 Tunjangan Jabatan - LO 490.100.000,00Rp

4 Tunjangan Fungs ional - LO 5.536.250.000,00Rp

5 Tunjangan Umum - LO 1.088.850.000,00Rp

6 Tunjangan Beras - LO 2.931.344.340,00Rp

7 Tunjangan PPh/Tunjangan Khusus - LO 225.969.612,00Rp

8 Pembulatan Gaji - LO 828.174,00Rp

9 Tambahan Penghas i lan Berdasarkan Pertimbangan Obyekti f La innya - LO18.073.734.060,00Rp

10 Honorarium Kegiatan PNS - LO 346.110.000,00Rp

11 Honorarium Tim Pengadaan/Penerima Has i l Pekerjaan Barang/Jasa PNS - LO84.620.000,00Rp

12 Honorarium Pengelola Keuangan, Barang Daerah, dan Sis tem Informas i PNS - LO630.300.000,00Rp

13 Honorarium Dewan Pengawas BLUD PNS - LO 116.748.000,00Rp

14 Honorarium Kegiatan Non PNS - LO 58.055.000,00Rp

15 Honorarium pembantu pelaksana Pengelola Keuangan, Barang Daerah, dan Sis tem Informas i Non PNS - LO287.410.000,00Rp

16 Honorarium Pegawai Tidak Tetap BLUD - LO 32.253.853.900,00Rp

17 Honorarium Dewan Pengawas BLUD Non PNS - LO 69.480.000,00Rp

18 Uang Lembur - LO 2.131.157.000,00Rp

Total 128.983.408.561,00Rp



b. Beban Barang dan Jasa

Beban barang dan jasa tahun 2018 sebesar Rp. 582.330.324.228,29 dengan rincian

sebagai berikut:

No Uraian Jumlah Tahun 2018

1 Beban Bahan Pakai Habis - LO Rp 118.376.515.670,09

2 Beban Bahan/Material - LO Rp 167.942.341.271,21

3 Beban Jasa - LO Rp 253.875.338.088,00

4 Beban Premi, Iuran, Asuransi dan Pemeriksaan Kesehatan - LO Rp 2.073.944.741,91

5 Beban Service Kendaraan Bermotor - LO Rp 438.388.398,00

6 Beban Cetak dan Penggandaan - LO Rp 5.683.870.973,00

7 Beban Sewa Tanah/Jalan/ Rumah/Gedung/Gudang/Parkir - LO Rp 71.680.000,00

8 Beban Makanan dan Minuman - LO Rp 61.555.000,00

9 Beban Sewa Peralatan dan Mesin - LO Rp 1.887.057.875,00

10 Beban makanan dan minuman - LO Rp 11.212.034.892,00

11 Beban Pakaian dan Atributnya - LO Rp 37.024.130,00

12 Beban Pakaian Kerja - LO Rp 163.114.600,00

13 Beban Pakaian khusus dan Hari-Hari Tertentu - LO Rp 393.585.390,00

14 Beban Perjalanan Dinas - LO Rp 2.664.481.690,00

15 Beban Beasiswa Tugas Belajar - LO Rp 251.902.000,00

16 Beban Kursus Singkat/Pelatihan/Bimbingan Teknis - LO Rp 497.395.000,00

17 Beban Pemeliharaan - LO Rp 16.498.819.509,08

18 Beban Jasa Konsultansi Manajemen/Keuangan/Sumber Daya Manusia - LO Rp 190.025.000,00

19Uang/Barang untuk diberikan kepada pihak ketiga/masyarakat Pemenang

Perlombaan /Kompetisi/Kejuaraan - LO Rp 11.250.000,00

Jumlah Beban Barang dan Jasa Rp 582.330.324.228,29 c. Beban Bunga

Beban bunga tahun 2018 senilai Rp. 0,00 karena RSUD dr. Saiful Anwar malang

sudah tidak memiliki utang jangka panjang kepada perbankan.

d. Beban Penyusutan dan Amortisasi

Beban penyusutan dan amortisasi tahun 2018 sebesar Rp. 115.933.938.431,00 yang

merupakan Beban Penyusutan aset tetap sebesar Rp. 115.675.640.521,00; aset tak

berwujud sebesar Rp. 255.269.008,00; dan aset lain-lain sebesar Rp. 3.028.902,00.

Rincian beban penyusutan dan amortisasi tahun 2018 adalah sebagai berikut:

No Uraian Jumlah Tahun 2018

1 Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin - LO 109.783.921.337,00Rp

2 Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan - LO 5.519.848.917,00Rp

3 Beban Penyusutan Instalasi dan jaringan - LO 359.802.724,00Rp

4 Beban Penyusutan Aset Lainnya - LO 12.067.543,00Rp

5 Beban Amortisasi Aset Tak Berwujud - LO 255.269.008,00Rp

6 Beban Penyusutan Aset Lain-lain - LO 3.028.902,00Rp

Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi 115.933.938.431,00Rp



e. Beban Penyisihan Piutang

Beban penyisihan piutang pada tahun 2018 sebesar Rp. 1.478.363.216,60

merupakan penambahan penyisihan piutang untuk tahun 2018. Nilai beban

penyisihan piutang ini sesuai dengan penambahan jumlah penyisihan piutang

pasien umum tahun 2018 sebesar Rp. 2.350.628.940,40 dari tahun 2017 sebesar

Rp872.265.723,80. Penambahan beban penyisihan ini cukup besar karena

meningkatnya jumlah piutang pasien umum tahun 2018.

f. Beban Lain-lain

Beban lain-lain sebesar Rp. 27.065,13 merupakan selisih kurang bayar atas retur

barang dan denda selama tahun 2018.

g. Defisit Non Operasional

Defisit non operasional tahun 2018 adalah Rp. 0,00 karena penghapusan yang

terjadi pada tahun 2018 tidak mengalami kerugian.

5.4 PENJELASAN LAPORAN ARUS KAS

A) ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Arus kas dari aktivitas operasi RSUD dr. Saiful Anwar Malang tahun 2018 adalah

sebesar Rp (80.439.480.991,14) terdiri atas:


ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Arus Kas Masuk

Pendapatan BLUD 648.908.565.504,77 558.022.795.670,88

Total Arus Masuk Kas dari Aktivitas

Operasi 648.908.565.504,77 558.022.795.670,88

Arus Kas Keluar

Belanja Pegawai 129.009.073.761,00 132.875.172.127,00

Belanja Barang dan Jasa 600.338.972.734,91 528.434.884.914,07

Belanja Bunga 0,00 340.043.402,78

Total Arus Keluar Kas dari Aktivitas

Operasi 729.348.046.495,91 661.650.100.443,85

ARUS KAS BERSIH DARI AKTIVITAS OPERASI (80.439.480.991,14) (103.627.304.772,97)

Arus kas masuk dari aktivitas operasi terdiri dari pendapatan BLUD sebesar

Rp648.908.565.504,77 merupakan pendapatan yang menimbulkan arus kas masuk

ke rumah sakit. Hal ini berbeda dengan pendapatan di LRA yang mencakup juga

pendapatan yang tidak menimbulkan arus kas masuk ke rumah sakit. Pendapatan

LRA yang tidak dicatat di arus kas masuk dari aktivitas operasi tahun 2018 adalah

sebagai berikut:



Jumlah

Pendapatan Denda Atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan

Pendapatan Denda atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan 103.701.227,00Rp

Pendapatan dari Pengembalian

Pendapatan Dari Pengembalian Kelebihan Pembayaran Gaji dan Tunjangan 37.396.558,00Rp

Pendapatan Dari Pengembalian Pembayaran Belanja 65.249.950,00Rp

Total Pendapatan ke Kas Daerah 206.347.735,00Rp

Uraian

Arus kas keluar dari aktivitas operasi sebesar Rp 729.348.046.495,91 terdiri dari

belanja pegawai sebesar Rp_129.009.073.761,00 dan belanja barang dan jasa

sebesar Rp. 600.338.972.734,91. Total arus kas keluar aktivitas operasi lebih besar

dari arus kas masuk aktivitas operasi karena sebagian arus kas keluar tidak berasal

dari pendapatan BLUD melainkan dari penerimaan APBD. Hal ini mengakibatkan arus

kas bersih dari aktivitas operasi rumah sakit selalu negatif yang tidak menunjukkan

efisiensi operasi rumah sakit.

B) ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI ASET NON KEUANGAN

Arus kas dari aktivitas investasi aset non keuangan rumah RSUD dr. Saiful Anwar

Malang tahun 2018 adalah sebesar Rp (52.164.816.216,00) terdiri atas:


ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI ASET NON KEUANGAN

Arus Kas Masuk

Penjualan Aset/Investasi Jangka Panjang/Aset Lainnya

0,00 15.000.000,00

Total Arus Masuk Kas dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan

0,00 15.000.000,00

Arus Kas Keluar

Belanja Modal Pengadaan Tanah 0,00 0,00

Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Berat 3.127.124.504,00 0,00

Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Angkutan Darat Bermotor 0,00 160.207.000,00

Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Angkutan Darat Tidak Bermotor380.311.200,00 412.275.500,00

Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Bengkel 0,00 294.013.500,00

Belanja Modal Pengadaan Peralatan dan/Perlengkapan kantor 3.701.633.470,00 5.097.733.257,00

Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Studio 202.825.000,00 156.555.300,00

Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Komunikasi 225.334.890,00 88.797.500,00

Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Ukur 786.489.300,00 545.338.300,00

Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Kedokteran 41.432.611.855,00 117.558.085.552,00

Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Laboratorium 1.221.469.797,00 150.093.020,00

Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Olahraga 0,00 0,00

Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Bangunan, Instalasi dan Jaringan

Limbah0,00 49.000.000,00

Belanja Modal Pengadaan Instalasi Listrik 723.681.200,00 7.499.250,00

Belanja Modal Pengadaan Instalasi Gas 0,00 496.906.740,00

Belanja Modal Pengadaan Konstruksi/Pembelian Bangunan167.216.000,00 1.979.698.165,00

Belanja Modal Pengadaan Jalan, Irigasi dan Jaringan 0,00 0,00

Belanja Modal Pengadaan Aset Tetap Lainnya 0,00 0,00

Belanja Modal Pengadaan Konstruksi dalam Pengerjaan

0,00 0,00

Belanja Modal Pengadaan Buku/Kepustakaan 0,00 9.825.000,00

Belanja Modal Pengadaan Barang bercorak Kesenian, Kebudayaan

0,00 0,00

Belanja Modal Tidak Berwujud 196.119.000,00 187.250.000,00

Total Arus Keluar Kas dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan

52.164.816.216,00 127.193.278.084,00

ARUS KAS BERSIH DARI AKTIVITAS INVESTASI ASET NON KEUANGAN (52.164.816.216,00) (127.178.278.084,00)



Tidak ada arus kas masuk dari aktivitas investasi aset non keuangan karena tidak

ada penjualan/penghapusan aset BLUD yang dapat memberikan aliran kas masuk ke

BLUD. Arus kas keluar dari aktivitas investasi non keuangan merupakan belanja

modal RSUD dr. Saiful Anwar Malang sebesar Rp. 52.164.816.216,00. Arus kas

keluar aktivitas investasi non keuangan terdiri dari belanja modal fungsional sebesar

Rp7.809.082.180,00 dan subsidi sebesar Rp. 44.355.734.036,00.

C) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Arus kas dari aktivitas pendanaan RSUD dr. Saiful Anwar Malang tahun 2018 adalah

sebesar Rp. 143.563.258.518,00 terdiri atas:


ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Arus Kas Masuk

Penerimaan APBN 0,00 0,00

Penerimaan APBD 144.366.279.303,00 221.039.314.880,00

Perolehan Pinjaman dari Bank Jatim 0,00 0,00

Total Arus Masuk Kas dari Aktivitas

Pendanaan 144.366.279.303,00 221.039.314.880,00

Arus Kas Keluar

Pembayaran Pokok Pinjaman 0,00 5.000.000.000,00

Setoran Sisa Kas GU 732.969.232,00 683.975.981,00

Setoran CP 58.088.838,00 79.685.274,00

Potongan SP2D 11.962.715,00 29.931.548,00

Sisa Kas GU berjalan (BP) 0,00 0,00

Total Arus Keluar Kas dari Aktivitas

Pendanaan 803.020.785,00 5.793.592.803,00

ARUS KAS BERSIH DARI AKTIVITAS PENDANAAN143.563.258.518,00 215.245.722.077,00

Arus kas masuk dari aktivitas pendanaan terdiri dari penerimaan APBD sebesar

Rp144.366.279.303,00 merupakan penerimaan rumah sakit dari kas daerah untuk

keperluan belanja gaji, ganti uang (GU), dan langsung (LS). Penerimaan APBD untuk

belanja gaji tahun 2018 adalah sebesar Rp. 93.075.726.214,00. Selanjutnya,

penerimaan APBD untuk belanja ganti uang (GU) tahun 2018 adalah sebesar

Rp6.908.995.608,00. Terakhir, penerimaan APBD untuk belanja langsung (LS) tahun

2018 adalah sebesar Rp. 44.381.557.481,00.

Arus kas keluar dari aktivitas pendanaan terdiri dari setoran sisa kas GU, setoran CP,

dan potongan SP2D. Setoran sisa kas GU sebesar Rp_732.969.232,00 merupakan

kas dari dana ganti uang yang tersisa di rekening kas bendahara pengeluaran dan

telah disetorkan kembali ke rekening kas daerah. Selanjutnya, setoran contra post



(CP) sebesar Rp 58.088.838,00 merupakan pembayaran kelebihan pembayaran atas

belanja 2017. Terakhir, potongan SP2D sebesar Rp 11.962.715,00 merupakan

potongan atas belanja langsung (LS) di RSUD dr. Saiful Anwar Malang.

5.5 PENJELASAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Laporan perubahan ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas

tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, fungsi laporan ini sebagai

penghubung antara laporan operasional dengan neraca yang menerangkan tentang

kenaikan atau penurunan ekuitas dan aktivitas operasional pada tahun pelaporan.

Komponen perubahan ekuitas terdiri dari ekuitas awal, surplus/defisit LO, dampak

komulatif perubahan kebijakan/kesalahan mendasar, dan ekuitas akhir. Laporan

perubahan ekuitas RSUD dr. Saiful Anwar Malang adalah sebagai berikut:

NO

1

2

3

4

a. Koreksi Saldo Awal Piutang 392.269,61

b. Koreksi Saldo Awal Akumulasi Penyusutan 32.928,00

c. Koreksi Saldo Awal Pendapatan Diterima Dimuka 24.624.999,98

5 EKUITAS AKHIR 1.055.318.890.577,86

URAIAN 2018

EKUITAS AWAL 1.098.578.077.546,99

SURPLUS/DEFISIT-LO -186.616.147.949,72

EKUITAS UNTUK DIKONSOLIDASIKAN 143.331.910.783,00

DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN /

PENYESUAIAN EKUITAS

25.050.197,59

2017

794.068.722.848,80

-120.985.370.801,06

217.721.135.383,41

207.773.590.115,84

1.098.578.077.546,99

Rincian pos pada laporan perubahan ekuitas dapat dijelaskan sebagai berikut :

Ekuitas awal

Ekuitas awal pada tahun 2018 adalah sebesar Rp 1.098.578.077.546,99

merupakan pindahan ekuitas dari tahun 2017.

Surplus/Defisit LO

Surplus/defisit (LO) tahun 2018 sebesar Rp (186.616.147.949,72) yang dihasilkan

dari transaksi menutup akun surplus/defisit LO. Nilai ini merupakan defisit atas

kegiatan operasional dan kegiatan non-operasional maupun kejadian luar biasa

tahun 2018 yang menambah nilai ekuitas.

Ekuitas untuk di konsolidasikan

Ekuitas untuk konsolidasian sebesar Rp. 143.331.910.783,00 merupakan ekuitas

yang dikonsolidasikan dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Ekuitas yang

dikonsolidasikan merupakan mutasi tahun 2018 pada rekening R/K PPKD. Nilai

tersebut berasal dari mutasi tambah sebesar Rp. 144.366.279.303,00 dan mutasi

kurang sebesar Rp. 1.034.368.520,00. Mutasi tambah R/K PPKD merupakan

belanja gaji maupun langsung (LS) RSUD dr. Saiful Anwar Malang yang dibayar



langsung oleh PPKD serta pengisian uang persediaan. Sedangkan, mutasi kurang

R/K PPKD merupakan pengembalian atas pembayaran belanja sebelumnya kepada

PPKD. Selain itu pengurang R/K PPKD juga berasal dari potongan atas belanja

gaji, penghapusan aset, dan pengembalian sisa uang persediaan.

Dampak kumulatif perubahan kebijakan/penyesuaian ekuitas

Selain adanya penambahan ekuitas dari surplus atas kegiatan operasional di tahun

2018, terdapat penambahan dan pengurangan ekuitas yang berasal dari koreksi

kesalahan pada beberapa pos laporan keuangan tahun sebelumnya. Dampak

kumulatif perubahan kebijakan/penyesuaian ekuitas di tahun 2018 sebesar

Rp25.050.197,59. Dampak kumulatif perubahan kebijakan/penyesuaian ekuitas

terdiri atas koreksi saldo awal piutang sebesar Rp. 392.269,61; saldo awal

akumulasi penyusutan sebesar Rp. 32.928,00; dan pendapatan diterima dimuka

sebesar Rp. 24.624.999,98.

Koreksi saldo awal piutang sebesar Rp. 392.269,61 karena kurang catat pada

piutang denda dan lebih catat pada piutang pendapatan pengembalian

belanja (retur). Koreksi kurang atas saldo awal piutang denda atas

keterlambatan perkerjaan 2017 sebesar Rp. 5.031.312,00 dengan rincian

sebagai berikut:

NO.

TANGGAL

BAYAR PIHAK KETIGA NILAI KOREKSI KETERANGAN

1 03/01/2018 PT. Anugrah Argon Medika 284.379,00Rp Koreksi atas kurang saji tahun 2017

2 12/01/2018 PT. Anugerah Pharmindo

Lestari

6.128,00Rp Koreksi atas kurang saji tahun 2017

3 08/02/2018 PT. Indofarma Global Medika 137.343,00Rp Koreksi atas kurang saji tahun 2017




7 08/02/2018 PT. Indofarma Global Medika 2.218.534,00Rp Koreksi atas kurang saji tahun 2017

8 13/02/2018 PT. Parit Padang Global 20.200,00Rp Koreksi atas kurang saji tahun 2017

9 13/02/2018 PT. Advance 567.620,00Rp Koreksi atas kurang saji tahun 2017

10 18/05/2018 PT. Antar Mitra Sembada 7.625,00Rp Koreksi atas kurang saji tahun 2017

11 23/05/2018 PT. Antar Mitra Sembada 7.659,00Rp Koreksi atas kurang saji tahun 2017

12 25/05/2018 PT. Kimia Farma 29.778,00Rp Koreksi atas kurang saji tahun 2017

5.031.312,00Rp Jumlah koreksi piutang dendaTotal

Selanjutnya, koreksi lebih saldo awal piutang pendapatan pengembalian

belanja (retur) karena kurang bayar tahun 2017 sebesar Rp. 4.639.042,39

dengan rincian sebagai berikut:



NO. DISTRIBUTOR NOMINAL TERBAYAR KWITANSI TGL KWITANSI SISA TAGIHAN KETERANGAN

1 PT. BINA SAN PRIMA 1.384.169,00 1.384.200,00Rp 05/07/2017 (31,00)Rp Pembulatan ke atas

2

PT. ENSEVAL PUTERA

MEGATRADING, Tbk 2.142.250,00 15.659.849,00Rp 27/03/2017 0,57Rp

Pembulatan ke bawah

3PT. ENSEVAL PUTERA

MEGATRADING, Tbk 176.000,00

4PT. ENSEVAL PUTERA

MEGATRADING, Tbk 13.341.599,57

5

PT. ENSEVAL PUTERA

MEGATRADING, Tbk 677.249,82

677.249,00Rp 25/07/2017 0,82Rp

Pembulatan ke bawah

6 PT. PARIT PADANG GLOBAL 20.997.900,00 19.089.000,00Rp 19/06/2017 1.908.900,00Rp Kurang PPN

7 PT. TEMPO 17.930.000,00 23.384.508,00Rp 19/06/2017 2.730.172,00Rp Kurang PPN dan PPh

8 PT. TEMPO 35.000,00

9 PT. TEMPO 8.149.680,00

4.639.042,39Rp Jumlah koreksi kurang

piutang pengembalian

belanja

Total

Selanjutnya, koreksi saldo awal akumulasi penyusutan sebesar Rp. 32.928,00

merupakan koreksi atas saldo awal penyusutan aset lain-lain 2018 sebesar

Rp. 3,00 dan koreksi atas saldo awal akm penyusutan aset tetap 2018

sebesar Rp. 32.925,00. Koreksi saldo awal penyusutan terjadi karena

pengurus barang aset melakukan split atas seluruh inventaris aset tetap

rumah sakit sehingga menimbulkan selisih pada perhitungan ulang saldo awal

akumulasi penyusutan.

Terakhir, koreksi atas saldo awal pendapatan diterima dimuka sebesar

Rp24.624.999,98 merupakan koreksi atas lebih saji pada saldo awal

pendapatan diterima dimuka. Hal ini akibat salah perhitungan KSO pada

tahun 2017 dimana KSO sewa gedung ATM Bank Jatim lebih catat sebesar

Rp. 666.666,67; KSO sewa gedung KPRI RSUD dr. Saiful Anwar Malang

sebesar Rp. 15.624.999,99; dan KSO sewa gedung Dharma Wanita sebesar

Rp. 8.333.333,32.



BAB VI

INFORMASI TAMBAHAN LAINNYA

RSUD dr. Saiful Anwar Malang sebagai rumah sakit terbesar kedua di Jawa Timur

setelah Rumah Sakit dr. Soetomo merupakan tempat rujukan utama bagi rumah sakit

wilayah Indonesia Timur. RSUD dr. Saiful Anwar Malang juga sebagai Rumah Sakit

Pendidikan dan tempat rujukan tersier. RSUD dr. Saiful Anwar Malang telah lulus

Paripurna Internasional versi KARS 2012 pada tanggal 18 Februari 2018 oleh tim penilai

akreditasi KARS sesuai dengan sertifikat nomor KARS-SERT/18/VIII/2018 tanggal 20

Agustus 2018 dan berlaku sampai dengan 18 Februari 2021.

6.1 Penggantian Manajemen Pemerintahan Selama Tahun Berjalan

RSUD Dr. Saiful Anwar Malang dipimpin oleh seorang kepala yang disebut Direktur.

Dimana Direktur berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Gubernur melalui

BPKAD (Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah) Surabaya. Seiring dengan

perkembangan waktu, struktur organisasi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang dari tahun ke

tahun mengalami perubahan dan perkembangan bentuk yang disesuaikan dengan

pergantian peraturan perundang-undangan Rumah Sakit. Adapun struktur organisasi

yang dimiliki oleh RSUD Dr. Saiful Anwar Malang diuraikan sebagai berikut:

a. Direktur : dr. Restu Kurnia Tjahjani, M.Kes

b. Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan : dr. Hanief Nursjahdu,Sp.S

membawahi 2 Bidang yaitu:

(1) Bidang Pelayana Medik, terdiri dari:

Seksi Pelayanan Rawat Inap Intensif & Pembedahan

Seksi Pelayanan Rawat Jalan & Rawat Darurat

(2) Bidang Keperawatan, terdiri dari:

Seksi Pelayanan Keperawatan

Seksi Sarana Tenaga Keperawatan



c. Wakil Direktur Pendidikan dan Pengembangan Profesi : dr. Mochamad Bachtiar

Budianto, SpB(k)onk membawahi 2 Bidang yaitu:

(1) Bidang Pendidikan & Penelitian, terdiri dari:

Seksi Pendidikan

Seksi Penelitian

(2) Bidang Pengembangan Profesi, terdiri dari:

Seksi Pengembangan Tenaga Medik dan Keperawatan

Seksi Pengembangan Tenaga Non Medik

d. Wakil Direktur Umum dan Keuangan : Drs. Sjaichul Ghulam, MM

membawahi 3 Bagian yaitu:

(1) Bagian Umum, terdiri dari:

Sub Bagian Tata Usaha

Sub Bagian Kepegawaian

Sub Bagian Hukum, Humas dan Pemasaran

(2) Bagian Perencanaan & Anggaran, terdiri dari:

Sub Bagian Perencanaan

Sub Bagian Anggaran

Sub Bagian Perlengkapan dan Aset

(3) Bagian Keuangan & Akuntansi, terdiri dari:

Sub Bagian Penerimaan & Pendapatan

Sub Bagian Perbendaharaan

Sub Bagian Akuntansi dan Verifikasi

e. Wakil Direktur Penunjang Pelayanan : Dra. Sri Widayati, Apt,Sp,FRS

membawahi Bidang yaitu:

(1) Bidang Penunjang Medik, terdiri dari:

Seksi Penunjang Diagnostik

Seksi Penunjang Terapi

(2) Bidang Penunjang Non Medik, terdiri dari:

Seksi Penunjang Pelayanan Langsung

Seksi Penunjang Pelayanan Umum

(3) Bidang Rekam Medik & Evaluasi Pelaporan, terdiri dari:

Seksi Rekam Medik

Seksi Evaluasi & Pelaporan

Seksi Kerjasama Pembiayaan Kesehatan



6.2 VISI DAN MISI RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

Visi Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang adalah “Menjadi Rumah Sakit

Berstandar Kelas Dunia Pilihan Masyarakat”. Sedangkan Misi Rumah Sakit adalah:

Terwujudnya Pelayanan Kesehatan dan Pendidikan Berstandar Internasional dengan

Mengutamakan Keselamatan Pasien dan Berfokus Pada Kepuasan Pelanggan, Dengan

Motto “Kepuasan dan Keselamatan Pasien adalah Tujuan Kami” sedang Slogan kita

adalah “With Love We Serve“.

6.3 TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

Disamping itu Rumah Sakit juga memiliki Tugas Pokok, adapun Tugas Pokok yang

dimiliki oleh Rumah Sakit dalam upaya kesehatan secara berdayaguna dan berhasilguna

dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara

serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan, pencegahan dan penyelenggaraan

pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan kesehatan. Sedangkan Fungsi

Rumah Sakit adalah:

a. Penyelenggaraan pelayanan medik

b. Penyelenggaraan pelayanan penunjang medik dan non medik

c. Penyelenggaraan pelayanan dan asuhan keperawatan

d. Penyelenggaraan pelayanan rujukan

e. Penyelenggaraan usaha pendidikan dan pelatihan

f. Penyediaan fasilitas dan bertanggungjawab terhadap penyelenggaran pendidikan

bagi calon dokter, dokter spesialis, subspesialis dan tenaga kesehatan lainnya

g. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan kesehatan

h. Penyelenggaraan kegiatan ketatausahaan.



BAB VII

PENUTUP

Penyusunan Laporan Keuangan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Tahun 2018 disusun

berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum yaitu sesuai dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan berbasis akrual,

dan Permendagri 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan

Layanan Umum Daerah, serta Permendagri 21 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan, Peraturan Gubernur Nomor 91 tahun 2011 tentang Kebijakan Akuntansi Badan

Layanan Umum Daerah Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur, serta Peraturan Gubernur

Nomor 5 tahun 2017 tentang Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur.

Laporan Keuangan yang disusun terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA),

Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (SAL), Neraca, Laporan Operasional (LO),

Laporan Arus Kas (LAK), Laporan Perubahan Ekuitas (LPE), dan Catatan atas Laporan

Keuangan (CaLK). Laporan Keuangan merupakan bagian persyaratan administrasi yang

harus dipenuhi oleh RSUD dr. Saiful Anwar Malang sebagai bentuk pertanggungjawaban

Rumah Sakit dalam penggunaan Anggaran APBD selama Tahun Anggaran 2018.

Diharapkan dengan disusunnya Laporan Keuangan ini dapat menjelaskan LRA,

Neraca, LO, LPE, dan LAK sehingga dapat dibaca dengan mudah oleh pengguna umum yang

awam mengenai akuntansi, tetapi penyusunan CaLK sangat dipengaruhi subjektivitas

tentang seberapa banyak informasi yang dianggap memadai. Dimana Catatan atas Laporan

Keuangan sebagai wujud penyajian Laporan Keuangan yang memadai:

Perubahan anggaran yang penting selama periode

Kinerja keuangan entitas pelaporan

Dasar penyajian laporan keuangan dan kebijakan akuntansi

Informasi lainnya yang diharuskan dan dianjurkan oleh Pernyataan Standar

Pemerintahan

Informasi yang bila tidak diungkapkan akan menyesatkan bagi pembaca laporan.

Demikian Laporan Keuangan ini dibuat, dimana masih terdapatnya

ketidaksempurnaan dalam penyusunannya dan perlu perbaikan juga penyesuaian lebih

lanjut selaras dengan perkembangan keadaan dan kebutuhan rumah sakit.

RSUD dr. SAIFUL ANWAR...

Documents

Transcript of RSUD dr. SAIFUL ANWAR...