rps 4.pptx

25
preeklamsia

Transcript of rps 4.pptx

PowerPoint Presentation

preeklamsiaPreeklamsia

Preeklampsia adalah kelainan malafungsi endotel pembuluh darah atau vaskular yang menyebar luas sehingga terjadi vasospasme setelah usia kehamilan 20 minggu mengakibatkan terjadinya penurunan perfusi organ dan pengaktifan endotel yang menimbulkan terjadinya hipertensi, edema, dan dijumpai proteinuria 300mg per 24 jam atau 30mg/dl

Faktor predisposisiNullipara (adalah seorang wanita yang belum pernah melahirkan dengan usia kehamilan lebih dari 28 minggu / belum pernah melahirkan janin yang mampu hidup di luar rahim)GenetikUmur < 20 th, >35 thRiwayat/hipertensi khronisRiwayat penyakit ginjalGemelliPenyakit kollagenObesitas3Klasifikasi preeklamsiaKlasifikasi preeklamsiaNyeri epigastrium pada kuadran kanan atas abdomen akibat teregangnya kapsula glissonEdema paru dan sianosis Hemolisis mikroangipatik karena meningkatnya enzim laktat dehidrogenaseTrombositopenia ( trombosit < 100.000 mm3)Oligohidroamnion, pertumbuhan janin terhambat, dan abrupsio plasentaGangguan fungsi hepar karena peningkatan kadar enzim ALT dan AST

Faktor yang berperan pd preeklamsiaPeran Prostasiklin dan Tromboksan

Pada preeklampsia dijumpai kerusakan pada endotel vaskuler, sehingga sekresi vasodilatator prostasiklin oleh sel-sel endotelial plasenta berkurang, sedangkan pada kehamilan normal, prostasiklin meningkat Sekresi tromboksan oleh trombosit bertambah sehingga timbul vasokonstriksi generalisata dan sekresi aldosteron menurun Perubahan aktivitas tromboksan memegang peranan sentral terhadap ketidakseimbangan prostasiklin dan tromboksan.Hal ini mengakibatkan pengurangan perfusi plasenta sebanyak 50%, hipertensi, dan penurunan volume plasma.

Faktor imunologispreeklampsia sering terjadi pada kehamilan pertama karena pada kehamilan pertama terjadi pembentukan blocking antibodies terhadap antigen plasenta tidak sempurnaPada preeklampsia terjadi kompleks imun humoral dan aktivasi komplemenHal ini dapat diikuti dengan terjadinya pembentukan proteinuria

Peran Faktor Genetik Bukti yang mendukung berperannya faktor genetik pada penderita preeklampsia adalah peningkatan Human leukocyte antigen (HLA)Menurut beberapa peneliti,wanita hamil yang mempunyai HLA dengan haplotipe A 23/29, B 44 dan DR 7 memiliki resiko lebih tinggi menderita preeklampsia dan pertumbuhan janin terhambat

Disfungsi endotelKerusakan sel endotel vaskuler maternal memiliki peranan pada terjadinya preeklampsiaKerusakan endotel vaskular pada preeklampsia penurunan produksi prostasiklin, peningkatan aktivitas agregasi trombosit dan fibrinolisis kemudian diganti oleh trombin dan plasminTrombin akan mengkonsumsi antitrombin III sehingga terjadi deposit fibrinAktivitas trombosit menyebabkan pelepasan tromboksan A2 dan serotonin sehingga terjadi vasospasme dan kerusakan endotel

Manifestasi klinis Hipertensi. primigravida dengan usia muda memiliki tekanan darah sekitar 100-110/60-70 mmHg selama trimester keduaEdema tangan dan wajah di pagi hari. Px fisik : enambahan berat badan > 2 pon/minggu dan penumpukan cairan didalam jaringan secara generalisata yang disebut pitting edema > +1 setelah tirah baring 1 jam cardiac afterload

Pada preeklampsia tampak edema retina, spasmus menyeluruh pada satu atau beberapa arteri, jarang terjadi perdarahan atau eksudat Spasmus arteri retina Edema paru Disfungsi hatiProteinuriaglomerulopati Trombositopenia jumlahnya kurang dari 150.000/l ditemukan pada 15 20 % pasien

penurunan aliran darah ke plasenta mengakibatkan gangguan fungsi plasenta. Hal ini mengakibatkan hipovolemia, vasospasme, penurunan perfusi uteroplasenta dan kerusakan sel endotel pembuluh darah plasenta sehingga mortalitas janin meningkat Dampak preeklampsia pada janin, antara lain: Intrauterine growth restriction (IUGR) atau pertumbuhan janin terhambat, oligohidramnion, prematur, bayi lahir rendah, dan solusio plasenta

Prinsip tatalaksanaPrinsip Tx PEB: 1) mencegah kejang 2) kontrol TD Obat-obatan:-MgSO4 mencegah/menghilangkan kejang-Antihipertensi: jika khawatir perdarahan otak-Diuretika: jika ada edema paru

Perawatan pasien PEBPerawatan pasien PEB ideal dilakukan di unit pelayanan tertier, untuk penanganan ibu dan bayi yang optimalPasang infus dengan jarum besar, ukur keseimbangan cairan, jangan sampai terjadi overload cairanPasang kateter urin untuk memantau urin output dan proteinuriaObservasi tanda-tanda vital setiap jamAuskultasi paru untuk mencari tanda edema paruOksigenasiJika tekanan diastolik lbh dari 110mmHg berikan antihipertensiJangan tinggalkan pasien sendirian

16Penanganan KejangJika ibu tidak sadar atau kejang, segera mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan siapkan fasilitas tindakan gawat daruratLakukan penilaian keadaan umum, termasuk tanda vital (nadi, tekanan darah, dan pernafasan) sambil mencari tahu riwayat penyakit dahulu dari pasien atau keluargaJika pasien tidak bernafas atau pernafasan dangkal- periksa dan bebaskan jalan nafas- Jika tidak bernafas mulai ventilasi dengan masker balon- Jika pasien bernafas beri oksigen 4-6 l/menit melalui masker atau nasal17Tatalaksana Istirahat dengan berbaring pada sisi tubuh menyebabkan aliran darah ke plasenta dan aliran darah ke ginjal meningkat, tekanan vena pada ekstremitas bawah menurun dan reabsorpsi cairan bertambahSelain itu dengan istirahat di tempat tidur mengurangi kebutuhan volume darah yang beredar dan juga dapat menurunkan tekanan darah.

Magnesium Sulfat- Sediaan : 20% (untuk pemakaian IV) dan 40%Dosis: Banyak dosis dan cara pemberian MgSO4 :- 2-4 g IV diikuti dengan 1-2 g/jam IV atau 4 g IM q4hSyarat Pemberian : RR>16 x/menit, Reflek patella +, urin output >30 ml/jam

19Magnesium Sulfat - Overdosisobservasi efek sampinglemas, paralisis pernapasan, somnolenPerasaan panas, double vision, blured speechHilangnya reflek tendonDepresi nafas, henti nafasCardiac arrest, pada konsentrasi yang sangat tinggirisiko tinggi terutama pada pasien dengan oliguria atau mendapat penyekat kanal Ca2+

ANTIDOThentikan infus magnesiumKalsium glukonas 10% 10 mL IV selama 3 menit

20Persalinan- PengobatanPersalinan disaat tepat meminimalkan morbiditas ibu dan morbiditas serta mortalitas neonatal, mis :35 minggumengoptimalkan status ibu sebelum intervensi persalinanTunda persalinan untuk mendapatkan maturitas janin dan lakukan rujukan hanya jika kondisi ibu dan janin memungkinkanHipertensi gestasional merupakan penyakit progresif, manajemen konservatif potensial berbahaya bila ada penyakit yang berat atau dugaan gawat janin

21PersalinanTerminasi kehamilan dilakukan dengan memperhatikan kondisi ibu dan janinIndikasi terminasi bisa oleh karena faktor ibu (misal eklamsi, Hellp syndrome, udema paru) dan atau faktor janin (misal fetal distress)Pilihan cara persalinan tergantung oleh kematangan servikPada PER induksi persalinan dilakukan setelah 37 minggu22Prosedur rujukanPerawatan pasien preeklamsia membutuhkan rumah sakit dengan fasilitas laboratorium, perawatan perinatal yang baik, fasilitas ICU dan Ruang operasiStabilkan kondisi ibu sebelum pasien dirujuk, dengan pemberian antihipertensi bila T 160/110, pemberian oksigen, pemberian SMPasang infus kristaloid untuk tujuan pemberian obat-obatan, perhatikan tetesan infus Ibu dirujuk disertai oleh tenaga kesehatan dengan membawa peralatan dan obat-obatan untuk persiapan terjadinya kejang dijalan 23obat sedatif kuat untuk mencegah timbulnya kejang pengobatan mencegah timbulnya kejang, dapat diberikan larutan magnesium sulfat (MgSO4) 20% dengan dosis 4 gram secara intravena loading dose dalam 4-5 menitdilanjutkan dengan MgSO4 40% sebanyak 12 gram dalam 500 cc ringer laktat (RL) atau sekitar 14 tetes/menit

dapat juga diberikan klorpromazin dengan dosis 50 mg secara intramuskular ataupun diazepam 20 mg secara intramuskular