RPJPD RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA … IV.pdfRPJPD 2005-2025 RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH...

13
RPJPD 2005-2025 RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN TEBO BAB IV 1 BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN KABUPATEN TEBO TAHUN 2005–2025 4.1 Visi Pembangunan Visi Pembangunan Kabupaten Tebo pada dasarnya merupakan kondisi objektif yang diinginkan dapat dicapai oleh masyarakat Kabupaten Tebo pada tahun 2025 mendatang. Visi yang disusun harus mengacu pada visi misi Pemerintah Indonesia, sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Indonesia 2005-2025. Disamping itu, penetapan visi memperhatikan kondisi dan capaian pembangunan Kabupaten Tebo di seluruh bidang pembangunan, isu-isu strategis pembangunan di masa mendatang mendatang, serta aspirasi dan cita-cita masyarakat secara keseluruhan. Visi merupakan kondisi realistis yang diharapkan dan dapat dicapai oleh seluruh masyarakat Kabupaten Tebo. Visi yang baik adalah visi yang dinyatakan secara ringkas, singkat tapi padat. Sehingga mudah diingat dan dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat. Hal ini memudahkan terjadinya proses internalisasi yang menjadi pedoman dan semangat dalam setiap proses pembangunan yang saling terpadu dan menunjang antara kontribusi pemerintah, masyarakat dan dunia usaha. Berdasarkan kondisi pembangunan Kabupaten Tebo di seluruh bidang beserta capaian dan tantangan yang dihadapi dalam pembangunan Kabupaten Tebo hingga tahun 2025 mendatang, mengacu kepada visi pembangunan nasional dan provinsi Jambi, serta sejumlah isu strategis, maka visi pembangunan Kabupaten Tebo tahun 2005-2025 adalah : KABUPATEN TEBO YANG MAJU, BERBUDAYA, SEJAHTERA, ADIL DAN AMAN BERBASIS AGRIBISNIS (MAJU BERSAMA AGRIBISNIS) Kata maju dalam pernyataan visi didefinisikan dalam maknanya yang luas. Kemajuan tercipta pada berbagai sektor kehidupan, baik ekonomi, sosial, politik dan kelembagaan. Kemajuan tidak hanya bersifat fisik namun juga non-fisik, serta kuantitatif maupun kualitatif. Maju secara ekonomi

Transcript of RPJPD RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA … IV.pdfRPJPD 2005-2025 RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH...

RPJPD 2005-2025

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN TEBO

BAB IV 1

BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN

KABUPATEN TEBO TAHUN 2005–2025

4.1 Visi Pembangunan Visi Pembangunan Kabupaten Tebo pada dasarnya merupakan

kondisi objektif yang diinginkan dapat dicapai oleh masyarakat Kabupaten

Tebo pada tahun 2025 mendatang. Visi yang disusun harus mengacu pada

visi misi Pemerintah Indonesia, sebagaimana tercantum dalam Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Indonesia 2005-2025. Disamping itu,

penetapan visi memperhatikan kondisi dan capaian pembangunan

Kabupaten Tebo di seluruh bidang pembangunan, isu-isu strategis

pembangunan di masa mendatang mendatang, serta aspirasi dan cita-cita

masyarakat secara keseluruhan. Visi merupakan kondisi realistis yang

diharapkan dan dapat dicapai oleh seluruh masyarakat Kabupaten Tebo.

Visi yang baik adalah visi yang dinyatakan secara ringkas, singkat tapi

padat. Sehingga mudah diingat dan dipahami oleh seluruh lapisan

masyarakat. Hal ini memudahkan terjadinya proses internalisasi yang

menjadi pedoman dan semangat dalam setiap proses pembangunan yang

saling terpadu dan menunjang antara kontribusi pemerintah, masyarakat dan

dunia usaha.

Berdasarkan kondisi pembangunan Kabupaten Tebo di seluruh

bidang beserta capaian dan tantangan yang dihadapi dalam pembangunan

Kabupaten Tebo hingga tahun 2025 mendatang, mengacu kepada visi

pembangunan nasional dan provinsi Jambi, serta sejumlah isu strategis,

maka visi pembangunan Kabupaten Tebo tahun 2005-2025 adalah :

KABUPATEN TEBO YANG MAJU, BERBUDAYA, SEJAHTERA,

ADIL DAN AMAN BERBASIS AGRIBISNIS (MAJU BERSAMA AGRIBISNIS)

Kata maju dalam pernyataan visi didefinisikan dalam maknanya yang

luas. Kemajuan tercipta pada berbagai sektor kehidupan, baik ekonomi,

sosial, politik dan kelembagaan. Kemajuan tidak hanya bersifat fisik namun

juga non-fisik, serta kuantitatif maupun kualitatif. Maju secara ekonomi

RPJPD 2005-2025

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN TEBO

BAB IV 2

ditandai oleh pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan peningkatan

pendapatan per kapita masyarakat. Mengingat sebagian besar masyarakat

berlokasi di daerah pedesaan dan bekerja di sektor pertanian, pembangunan

pedesaan dan sektor pertanian menjadi strategi dan prioritas kebijakan

ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas ditandai oleh struktur pasar

yang sehat dan berbasis ekonomi kerakyatan dengan meningkatnya

keberdayaan dan kontribusi ekonomi usaha mikro, kecil, menengah dan

koperasi. Meningkatnya aksesibilitas UMKM pada kredit investasi dari

lembaga keuangan formal dan bertumbuhnya lembaga keuangan mikro dan

bank perkreditan rakyat.

Kemajuan ekonomi ditandai pula oleh proses transformasi struktural

bertahap, terarah dan mantap. Hal ini tercapai dengan pertumbuhan yang

terjadi pada berbagai sektor terutama pada kegiatan multisektoral yang

keterkaitannya terkuat. Suatu pertumbuhan yang berbasis luas, terjadi pada

sektor-sektor ekonomi unggulan, baik pada pertanian, industri maupun jasa,

serta pada setiap sub-sub sektor. Transformasi struktural berlangsung

melalui modernisasi dan adopsi teknologi, diversifikasi dan pendalaman

sektoral yang menciptakan modernisasi pertanian, transformasi industri dan

percepatan sektor utilitas dan jasa.

Pemanfaatan sumber daya dilakukan secara optimal, tidak hanya

potensi daratan, namun sesuai dengan kondisi Kabupaten Tebo, yaitu

potensi perairan atau hidrologi seperti sungai, danau, air terjun dan

sebagainya. Kemajuan ekonomi sebagai daerah berbasis pertanian

diindikasikan dengan penciptaan diversifikasi pada berbagai kegiatan dan

hasil pertanian untuk memperkuat ketahanan pangan dan ketahanan

ekonomi daerah dari guncangan eksternal, baik ketidakstabilan harga

maupun gejolak penawaran.

Pertumbuhan yang berkualitas mengandung arti bahwa pembangunan

berlangsung secara berkelanjutan. Pembangunan yang dilaksanakan

memiliki perspektif jangka panjang yang memperhatikan pemenuhan

kebutuhan generasi sekarang tanpa mengabaikan kemampuan generasi

yang akan datang untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Pembangunan

RPJPD 2005-2025

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN TEBO

BAB IV 3

diarahkan pada peningkatan cadangan sumber daya alam dengan

melakukan kegiatan yang ramah lingkungan, memperhatikan kelestariannya,

serta upaya-upaya pemulihan dan perbaikan kualitas lingkungan yang telah

rusak.

Pertumbuhan ekonomi berlangsung dengan menerapkan prinsip

ekonomi hijau atau berwawasan lingkungan. Prinsip keberlanjutan dalam

proses pembangunan jangka panjang ditandai oleh meningkatnya kesadaran

dan tindakan masyarakat untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan

upaya pelestarian dalam pemanfaatan sumber daya alam. Peningkatan

kualitas lingkungan dilakukan dengan berkembanganya pemanfaatan

sumberdaya terbarukan. keberlanjutan dilakukan pula dengan kemitraan

berbagai pihak, masyarakat daerah, nasional dan internasional serta dunia

usaha baik domestik maupun internasional dalam upaya pelestarian

lingkungan hidup, pengurangan efek rumah kaca, meningkatkan fungsi dan

melestarikan kawasan hutan lindung dan menjaga keanakeragaman hayati.

Kemajuan secara sosial diukur dari kualitas sumber daya manusianya.

Kualitas sumber daya manusia secara fisik diindikasikan oleh meningkatnya

tingkat pendidikan dan kesehatan masyarakat. Tujuannya untuk membentuk

manusia yang berpengetahuan, cerdas dan sehat. Secara non-fisik, kualitas

sumber daya manusia ditandai dengan sikap mentalnya yang memiliki

keimanan dan ketaqwaan, karakter, kepribadian dan berakhlak mulia. Hal ini

sesuai dengan tujuan pendidikan yang melingkupi ranah kognisi, afeksi dan

psikomotorik yang menciptakan satu kesatuan antara keyakinan agama,

pengetahuan, pemahaman dan tindakan.

Peningkatan kesehatan diartikan tidak hanya sekedar bebas dari

penyakit dan kelemahan fisik, namun kesehatan yang diartikan sebagai

kesatuan antara kesejahteraan fisik, mental dan sosial. Kemajuan kesehatan

ditandai dengan pendekatan kebijakan yang sesuai dengan paradigma sehat

yang lebih mengutamakan pendekatan promotif dan preventif (pencegahan)

daripada kuratif (pengobatan).

Kemajuan pada bidang kesehatan terkait pula dengan aspek

kependudukan yang ditandai oleh meningkatnya kesadaran tentang keluarga

berencana, usia harapan hidup yang lebih tinggi dan pelayanan kesehatan

RPJPD 2005-2025

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN TEBO

BAB IV 4

dasar yang lebih baik bagi semua penduduk termasuk bagi bayi, anak balita,

penyandang kecacatan, serta penduduk lanjut usia.

Pada aspek non-fisik, kemajuan sosial dari kualitas sumber daya

manusia ditandai oleh semakin meningkatnya harkat dan martabat manusia

melalui pengurangan tingkat pengangguran atau meluasnya kesempatan

kerja. Diikuti oleh meningkatnya keahlian dan keterampilan tenaga kerja

yang diindikasikan oleh peningkatan produktivitas tenaga kerja.

Kemajuan daerah ditunjukkan pula oleh sistem dan kelembagaan

politik dan hukum yang mantap. Lembaga politik dan kemasyarakatan telah

berjalan secara baik sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya berdasarkan

aturan hukum, baik formal maupun non-formal, yang disepakati dan

dijalankan oleh seluruh pemangku kepentingan. Kelembagaan politik dan

kemasyarakatan yang maju ditandai oleh berjalannya demokrasi yang sesuai

dengan budaya dan latarbelakang sejarah masyarakat Kabupaten Tebo.

Masyarakat demokratis lebih mengedepankan musyawarah untuk mencapai

mufakat bersamaan dengan berjalannya mekanisme koreksi dan

penyeimbang (check and balances) diantara kelembagaan politik, serta sikap

terbuka, toleran, santun dalam menyampaikan pendapat maupun terhadap

perbedaan pendapat. Masyarakat yang maju secara politik ditandai oleh

partisipasi politik yang tinggi dalam proses pengambilan keputusan dalam

mencapai tujuan bersama dalam segala aspek kehidupan, baik ekonomi,

sosial, politik, maupun pertahanan dan keamanan.

Kata “Berbudaya” pada visi pembangunan jangka panjang Kabupaten

Tebo didasari pada falsafah dasar yang menjadi tujuan inti pembangunan.

Diantara tiga nilai inti pembangunan yaitu jati diri atau menjadi diri sendiri.

Proses pembangunan yang dijalankan sesuai dengan jati diri, identitas dan

budaya masyarakat setempat telah diyakini mampu menciptakan

pembangunan yang kokoh. Berbudaya bermakna menjadikan proses

pembangunan di Kabupaten Tebo sesuai dengan budaya masyarakatnya

(pembangunan berkarakter). Pengakuan terhadap budaya dan kearifan lokal

menjadikan masyarakat sebagai faktor utama pembangunan, sehingga tidak

mengalami keterasingan dalam proses pembangunan mereka sendiri.

RPJPD 2005-2025

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN TEBO

BAB IV 5

Penggunaan kata berbudaya menjadikan proses pembangunan di

Kabupaten Tebo sangat memperhatikan pengayaan nilai budaya sebagai

bagian dari tujuan inti pembangunan. Proses pembangunan menjadi satu-

padu dengan sistem sosial budaya masyarakat tersebut. Berkaitan dengan

kemajuan yang berbudaya, kemajuan dicapai dengan berlandaskan dan

semakin memperkuat dan mengakui nilai budaya yang dijalani oleh

masyarakat Kabupaten Tebo.

Alasan historis semakin mendukung untuk memperkuat Kabupaten

Tebo sebagai daerah yang berbudaya. Kabupaten Tebo meskipun memiliki

usia administratif tergolong muda, sejak 1999. Namun sesungguhnya

memiliki umur sejarah yang sangat tua. Sejarah dan budaya Kabupaten

Tebo tergolong kaya. Kabupaten Tebo merupakan tempat Sultan Thaha

Syaifuddin menjejakkan kakinya pertama kali di tanah Jambi. Di Kabupaten

Tebo ini pula pahlawan nasional tersebut dikebumikan. Kekayaan historis

kebudayaan Tebo beiririsan pula dengan keberadaan Sungai Batanghari

sebagai jalur transportasi utama dan pusat kegiatan sosial ekonomi pada

masa lalu. Kabupaten Tebo merupakan perlintasan utama sehingga

diperkaya oleh budaya dari Kerajaan Melayu Jambi, Kerajaan Sriwijaya,

Kerajaan Dharmasraya, dan Kerajaan Minangkabau. Akar sejarah yang kaya

dan keunggulan kebudayaan pada masa lampau ini dapat menjadi sumber

motivasi untuk membangkitkan kejayaan dan mencapai keunggulan

Kabupaten Tebo di masa mendatang.

Kata Berbudaya memuat pula perspektif masa mendatang. Era

globalisasi tidak hanya dicirikan oleh perdagangan bebas, namun

berkonsekuensi pula pada pertukaran bebas nilai-nilai budaya antar

masyarakat yang berlangsung secara internasional. Pertukaran budaya ini

tidak sepenuhnya cocok. Bahkan kerapkali yang terjadi adalah benturan

budaya antara budaya asing dan budaya lokal yang dapat mengganggu

harmonisasi sosial. Penguatan budaya lokal menjadi penting agar tidak

terkikis oleh budaya asing yang menjadikan pembangunan daerah

kehilangan jati dirinya sendiri dan generasi sekarang dan mendatang

tercerabut dari identitas budayanya (lost generation). Dengan demikian

diharapkan terjadi interaksi dan integrasi budaya daripada saling

meniadakan antara budaya lokal dan budaya asing guna pengayaan budaya

yang bermanfaat bagi pembangunan daerah dan bangsa.

RPJPD 2005-2025

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN TEBO

BAB IV 6

Pembangunan yang berbudaya dilakukan dengan mengembangkan

nilai-nilai luhur budaya dan kearifan lokal baik secara simbolik maupun

substantif. Pengakuan simbolis tampak dalam tata ruang dan arsitektur

bangunan, seremonial pemerintahan, dan apresiasi seni budaya daerah.

Pengakuan atas budaya lokal dilakukan secara substantif dengan

menerapkan semangat kerjasama, musyawarah, persaudaraan, dan nilai

budaya lainnya sebagaimana diantaranya tercermin dari seloko bahkan

menjadi semboyan dalam logo daerah: “seentak galah, serengkuh dayung”.

Penguatan budaya ditandai oleh meningkatnya pengetahuan, pemahaman

dan penerapan nilai-nilai budaya oleh seluruh lapisan masyarakat.

Penguatan budaya ini dilakukan melalui pendidikan jalur pendidikan formal

maupun pendidikan non-formal dengan memperkenalkan dan

menyebarluaskan nilai-nilai budaya kepada orangtua, tokoh masyarakat,

pemuka adat sehingga terjadi penanaman nilai-nilai budaya oleh keluarga,

masyarakat dan lembaga adat.

Berbudaya bermakna bahwa proses pembangunan mengakui peran penting

dari stok modal sosial bersamaan dengan modal uang, modal manusia

maupun modal alam. Masyarakat yang berbudaya ditandai oleh terciptanya

kerukunan dengan tumbuhnya sikap toleransi dan saling menghargai atas

perbedaan suku, agama maupun ras. Perbedaan tersebut justru lebih

dipandang sebagai kekayaaan daripada sumber pertentangan.

Berbudaya ditandai pula oleh meningkatnya kegiatan-kegiatan sosial

kemasyarakatan. Institusi formal dan formal menjadi wadah bagi terjadinya

tumbuhnya modal sosial. Meningkatnya rasa saling mempercayai diantara

warga (trust) mampu meminimalisir konflik horizontal dan vertikal.

Pembangunan dapat semakin efektif bila berkembang budaya saling

membantu diantara masyarakat yang diindikasikan oleh tingkat

kedermawanan (filantropi) untuk mengatasi masalah-masalah sosial melalui

zakat, infak, sedekah, wakaf, jaminan kematian, dan instrumen sosial-agama

lainnya.

Kata “sejahtera” merupakan kondisi tercukupinya kebutuhan dasar

manusia atau terhindar dari masalah kemiskinan dalam maknanya yang luas.

Kesejahteraan ekonomi ditandai oleh menurunnya tingkat kemiskinan

RPJPD 2005-2025

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN TEBO

BAB IV 7

absolut yaitu penduduk yang hidup dibawah garis kemiskinan. Kesejahteraan

ekonomi ditunjukkan pula oleh tersedianya lapangan pekerjaan sebagai

sumber penghidupan bagi penduduk yang bekerja. Perluasan kesempatan

kerja dan kebebasan untuk terlibat dalam kegiatan ekonomi sebagai

produsen merupakan upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat

manusia dalam proses pembangunan. Kesejahteraan ekonomi ditandai pula

oleh ketersediaan pilihan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat.

Frasa kesejahteraan mencakupi pula terpenuhinya kebutuhan papan

atau perumahan yang layak bagi semua masyarakat. Kepemilikan rumah

yang layak ditandai oleh berfungsinya rumah sebagai tempat yang aman,

nyaman, dan tenteram bagi setiap anggota keluarga. Hal ini tercapai dengan

kualitas bangunan berupa lantai, dinding, atap, sanitasi yang memadai.

Diikuti pula dengan kondisi rumah yang memungkinkan bagi tumbuhnya

perilaku dan hubungan antar anggota rumah tangga yang harmonis dan

rukun serta berperilaku hidup bersih dan sehat.

Pemerintah daerah turut berperan dan bertanggungjawab memenuhi

kebutuhan dasar penduduk. Peran dan tanggungjawab pemerintah muncul

manakala masyarakat secara alamiah belum mampu memenuhi kebutuhan

dasarnya atau untuk tujuan sosial yang lebih luas. Untuk itu pemerintah

memiliki tugas dan fungsi penyediaan perlindungan dan jaminan sosial bagi

masyarakat. Pemerintah melakukan fungsi pengayoman dengan

pemberdayaan fakir miskin, anak terlantar, orang jompo, penyandang

masalah kecacatan. Sebagaimana peran dan fungsi ini menjadi bagian dari

amanat konstitusi.

Fungsi pemerintah daerah bagi kesejahteraan sosial ditunjukkan

dengan penyediaan jaminan sosial dan penyediaan layanan publik khusus

melalui jaminan kesehatan daerah maupun pendidikan, penyediaan

perumahan yang layak dan terjangkau, perbaikan sanitasi lingkungan,

penyediaan layanan terpadu bagi kesehatan ibu, bayi, balita serta orang

jompo, termasuk bagi komunitas masyarakat terpencil.

Kata adil mencerminkan keinginan yang kuat terhadap pengetahuan,

ketaatan dan kesadaran hukum yang tinggi oleh masyarakat, pengusaha,

RPJPD 2005-2025

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN TEBO

BAB IV 8

pemerintah pada seluruh sektor kehidupan. Proses pembangunan yang adil

menempatkan secara tepat dan seimbang tuntutan pemenuhan hak dengan

pelaksanaan kewajiban. Rakyat sebagai subjek dan objek pembangunan

memiliki hak dalam proses pembangunan, baik dalam merencanakan,

melaksanakan, maupun menikmati hasil pembangunan. Pembangunan

haruslah dilaksanakan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Pada saat

bersamaan, pembangunan berlangsung atas supremasi hukum untuk

mendasarkan tindakan dan sikap yang sesuai dengan hukum dan aturan

serta mematuhi dan taat kepada hukum yang berlaku.

Proses pembangunan ditandai dengan meningkatnya kepastian

hukum dan perlindungan terhadap hak azasi manusia, termasuk

perlindungan atas agama, jiwa, harta, keturunan, dan akal. Supremasi

hukum menjadi prasyarat bagi terwujudnya keamanan, ketertiban, dan

ketentraman sosial yang ditandai oleh menurunnya tindak kriminalitas,

pelanggaran, dan segala bentuk tindakan melawan hukum. Aspek non-fisik

dan kualitatif dari kemajuan ditunjukkan oleh adanya perubahan

kelembagaan yaitu menyangkut tata nilai, aturan, norma, baik yang formal

maun non-formal sebagai kesepakatan sosial yang dipedomani dalam

mengatur interaksi sosial ekonomi antarpelaku pembangunan.

Pemenuhan rasa keadilan secara hukum beriringan dengan keadilan

secara ekonomi. Rakyat mempunyai kesempatan yang sama tanpa

diskriminasi sosial, ekonomi dan politik. Keadilan secara ekonomi

menunjukkan kesempatan dalam pemenuhan hak ekonomi meningkatkan

taraf kehidupannya melalui kesempatan berusaha dan memperoleh

pekerjaan. Hak sosial masyarakat yaitu mendapatkan pelayanan sosial,

berupa pendidikan dan kesehatan dan perlindungan keamanan. Hak politik

masyarakat sebagai warganegara yaitu adanya kesempatan mengemukakan

pendapat, melaksanakan hak politik, mengamankan dan mempertahankan

negara, serta mendapatkan perlindungan dan kesamaan di depan hukum.

Pembangunan untuk membentuk masyarakat yang adil berarti mengurangi

bahkan menghapuskan segala bentuk diskriminasi, baik antarindividu,

gender, maupun wilayah.

Keadilan terjadi pula antargenerasi. Keadilan dengan perspektif

jangka panjang ini bermakna pembangunan dipahami sebagai kesetaraan

RPJPD 2005-2025

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN TEBO

BAB IV 9

antar generasi yang hanya mungkin dicapai dengan menghadirkan

kesetaraan sosial pada saat ini. Aktivitas pembangunan dalam pemanfaatan

sumber daya alam dan sosial oleh satu atau beberapa kelompok tidak

mengorbankan harkat dan martabat yang dimiliki oleh kelompok masyarakat

lainnya yang hidup dan tinggal di wilayah lainnya. Pelaksanaan dan hasil

pembangunan berlanjut tanpa batas dalam dimensi waktu karena

kemampuannya menyeimbangkan kepentingan berbagai kelompok

masyarakat, baik pada generasi pada suatu kurun waktu yang sama maupun

diantara generasi lintas waktu.

Rasa aman telah menjadi tujuan dasar pembangunan dan menjadi

kebutuhan dasar setiap rakyat. Aman berarti adanya perlindungan dan

jaminan yang memberikan kebebasan dari ketakutan dan kegelisahan. Aman

adalah ketenangan dan ketentraman tanpa merasakan adanya ancaman

terhadap timbulnya situasi yang tidak stabil dan kacau. Keamanan dalam

artinya yang luas berupa terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan pokok manusia

secara materi dalam bidang ekonomi. Pengentasan kemiskinan, dan

pemerataan pembangunan dan keadilan hukum adalah pilar penting untuk

menciptakan keamanan. Dalam hal ini, keamanan mencakup aspek-aspek

materi, kejiwaan dan rohani berupa perlindungan atas jiwa, harta, akal dan

keturunan dari berbagai tindak kejahatan dan pelanggaran hukum.

Kemananan dicapai dengan memperkuat tugas dan fungsi dasar pemerintah

untuk memberikan perlindungan, pencegahan, penyelesaian dan penindakan

atas berbagai tindakan kejahatan dan pelanggaran hukum. Keamanan

sebagai kebutuhan mendesak setiap rakyat menghendaki terbentuknya dan

berlangsung sistem keamanan yang dilaksanakan terpadu dengan inisiatif

dan partisipasi masyarakat.

Menjadi Daerah agribisnis didasarkan atas kondisi faktual Kabupaten

Tebo yang memiliki struktur ekonomi agraris yang kuat. Karena itu,

penguatan basis ekonomi agraris perlu terus dilakukan dengan melakukan

modernisasi melalui adopsi teknologi pertanian tepat guna dan melakukan

diversifikasi kegiatan pertanian. Pengembangan kegiatan dan produksi

pertanian diartikan dalam definisi yang luas, mencakup perkebunan,

tanaman pangan, holtikultura, perikanan, peternakan, dan kehutanan sesuai

potensi dan keunggulan setiap wilayah hingga unit pemerintahan terkecil dan

prospek sosial-ekonomi dengan mewujudkan desa atau sentra produksi

maupun industri pertanian yang membentuk kawasan agropolitan.

RPJPD 2005-2025

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN TEBO

BAB IV 10

Pondasi struktur ekonomi agraris yang kuat dan berbasis luas tersebut

menjadi pijakan bagi perluasan kegiatan-kegiatan ekonomi lainnya meliputi

industri, utilitas, perdagangan dan jasa-jasa. Makna menjadi daerah

agrobnisnis memuat upaya untuk membangun keterkaitan ke depan (forward

linkages) antara kegiatan dan produksi pertanian dengan pengembangan

jasa-jasa pendukung bagi sektor pertanian meliputi perdagangan,

transportasi, jasa keuangan, jasa pemerintahan. Dalam makna agribisnis

tercakup pula didalamnya sub sistem agroindustri berupa proses produksi

dan kegiatan industri yang mengolah hasil pertanian dan mengembangkan

industri dengan input yang lebih banyak berasal dari output pertanian. Pada

saat bersamaan, modernisasi pertanian menciptakan keterkaitan ke

belakang (backward linkage) dengan sektor perdagangan dan indutri yang

menyediakan kebutuhan sarana dan prasarana produksi pertanian.

Visi menjadi daerah agribisnis menegaskan komitmen berbagai

pemangku kepentingan untuk berperan serta meningkatkan nilai tambah

hasil pertanian dan memperluas kesempatan kerja. Peningkatan nilai tambah

adalah sarana untuk mencapai tujuan utama berupa kesejahteraan

masyarakat, baik petani, pengusaha dan pengolah hasil pertanian, dan

penyedia jasa pendukung bagi kegiatan pertanian. Visi untuk menjadi daerah

agribisnis menghendaki daya dukung infrastruktur sosial dan ekonomi.

Peningkatan, pemeliharaan dan peningkatan kualitas jaringan transportasi,

mulai dari jalan, jembatan, dan terminal sebagai infrastruktur yang telah ada

maupun rel kereta api, pelabuhan udara, hingga dermaga sungai (water

ways) yang sangat potensial berkembang dimasa mendatang. Tak kalah

pentingnya, penyediaan infrastrutkur ekonomi diantaranya pasar dan toko

maupun infrastrukutur sosial berupa jaringan listrik, telekomunikasi dan

informasi, air bersih, sanitasi, dan pengelolaan persampahan.

3.2. Misi Pembangunan Visi pembangunan dicapai dengan 6 (enam) misi pembangunan

Kabupaten Tebo, yaitu:

1. Mewujudkan sumberdaya manusia berkualitas yaitu manusia yang

beriman, bertaqwa dan berbudaya, berilmu pengetahuan, cerdas,

RPJPD 2005-2025

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN TEBO

BAB IV 11

sehat, dan terampil. Misi ini dicapai melalui pendidikan yang bertujuan

membentuk manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

memelihara kerukunan internal dan antarumat beragama,

mengembangkan modal sosial melalui peningkatan interaksi lintas

budaya yang meningkatkan sikap toleransi dan saling memahami,

menerapkan nilai-nilai luhur budaya bangsa dan kearifan lokal bagi

tumbuhnya kebanggaan sebagai bangsa Indonesia dan kebanggaan

terhadap jati diri budaya sebagai masyarakat Kabupaten Tebo. Sumber

daya manusia yang berilmu pengetahuan dan cerdas dicapai dengan

memperluas akses, meningkatkan kualitas serta tata kelola sistem

pendidikan di daerah; mengembangkan dan memperluas pemanfaatan

ilmu pengetahuan, teknologi dan seni; meningkatkan pelayanan

kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan yang tinggi dan merata di

berbagai daerah dan masyarakat dengan meningkatkan sarana dan

prasarana kesehatan, ketersediaan tenaga medis yang memadai, dan

tata kelola kebijakan kesehatan yang baik. Kualitas sumber daya

manusia mencakup pula perubahan sikap mental, keahlian dan

keterampilan untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja dengan

mengembangkan lembaga-lembaga pendidikan dan pelatihan.

2. Mewujudkan daerah agribisnis yang memiliki keunggulan kompetitif sebagai basis bagi pencapaian pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. Misi ini dicapai dengan memperkuat perekonomian daerah

berbasis keunggulan komparatif masing-masing wilayah pada sektor

pertanian; meningkatkan penguasaan dan pemanfaatan ilmu

pengetahuan dan teknologi untuk mewujudkan modernisasi pertanian

dan agroindustri yang bernilai tambah tinggi dan berdaya saing;

mengembangkan keterkaitan sistem produksi, distribusi dan pelayanan

serta memperkuat ekonomi kerakyatan yang berbasis agribisnis;

mengarahkan proses transformasi struktural secara bertahap, terarah

dan mantap pada berbagai sektor ekonomi dan diantara sub sektor

ekonomi; memberdayakan dan memperkuat kelembagaan UMKM dan

koperasi serta pembangunan daerah pedesaan; mendorong

kewirausahaan dan penciptaan iklim usaha yang kondusif dengan

menciptakan kepastian hukum dan kemudahan pelayanan dalam

perizinan dan investasi; mendorong pemanfaatan sumber daya alam dan

lingkungan yang berwawasan lingkungan dengan menjaga

RPJPD 2005-2025

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN TEBO

BAB IV 12

keseimbangan antara pemanfaatan dan keberlanjutan SDA dan

lingkungan hidup dengan tetap menjaga fungsi, daya dukung dan

kenyamanan dalam kehidupan di masa kini dan masa yang akan datang

melalui pemanfaatan ruang yang serasi antara penggunaan untuk

permukiman, kegiatan sosial dan ekonomi; mendorong tumbuhnya

konservasi dan pemulihan lingkungan untuk menciptakan keindahan dan

mendukung kualitas dan kenyamanan kehidupan.

3. Mewujudkan pembangunan infrastruktur yang memadai dan maju

dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas pembangunan infrastruktur

untuk meningkat kualitas kehidupan masyarakat dan menunjang aktifitas

sosial ekonomi; mengembangkan kerjasama dan kemitraan dalam

pembangunan infrastruktur antara pemerintah, masyarakat dan dunia

usaha; mempertimbangkan prioritas penyediaan infrastruktur bagi pusat

pertumbuhan dan daerah terpencil; serta menyediakan berbagai

infrastruktur ekonomi dan sosial berupa transportasi, energi dan listrik,

perdagangan, air bersih, pemukiman dan perumahan.

4. Mewujudkan Kabupaten Tebo yang aman, tertib, dan tentram

dengan memantapkan kemampuan dan meningkatkan profesionalisme

TNI dan Polri agar mampu melindungi dan mengayomi masyarakat;

mencegah tindak kejahatan dan menuntaskan tindak kriminalitas;

melakukan reformasi struktur hukum dan meningkatkan budaya hukum

serta menegakkan hukum secara adil, konsekuen, tidak diskriminatif, dan

memihak pada rakyat kecil; meningkatkan dan mengembangkan sistem

keamanan berbasis partisipasi masyarakat.

5. Mewujudkan pembangunan yang merata dan berkeadilan dengan

mengurangi kesenjangan sosial secara menyeluruh, keberpihakan

kepada masyarakat, kelompok dan wilayah/daerah yang tertinggal,

menanggulangi kemiskinan secara bertahap, menyediakan akses yang

sama bagi masyarakat terhadap berbagai pelayanan sosial serta sarana

dan prasarana ekonomi, dan menghapuskan diskriminasi dalam

berbagai aspek kehidupan termasuk diskriminasi gender.

RPJPD 2005-2025

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN TEBO

BAB IV 13

6. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dengan

meningkatkan profesionalisme penyelenggara pemerintahan melalui

pendidikan dan pelatihan sumber daya aparatur; mengembangkan

sistem manajemen pelayanan kepada masyarakat yang terbuka,

bertanggungjawab, dan efisien dan efektif; meningkatkan kapasitas

aparatur untuk menjalankan fungsi berdasarkan kepastian hukum diikuti

oleh pengawasan dan penindakan untuk menciptakan pemerintahan

yang bersih dari tindakan penyalahgunaan wewenang; mendorong

tumbuhnya partisipasi masyarakat untuk terlibat dalam proses

perumusan kebijakan publik; menjaga dan meningkatkan kerjasama dan

kemitraan antara legislatif, eksekutif dan yudikatif untuk menjaga

stabilitas sosial dan politik daerah; mengembangkan sistem informasi

keuangan publik yang terbuka dan bertanggungjawab; berkembangnya

sistem manajemen sumber daya aparatur yang sesuai dengan dinamika,

keahlian dan kebutuhan serta berkembangnya sistem reward and

punishment.