Ronde Keselamatan Pasien

7
RSPAD GATOT SOEBROTO DITKESAD TIM KESELAMATAN PASIEN KEGIATAN RONDE KESELAMATAN PASIEN RSPAD GATOT SOEBROTO DITKESAD TAHUN 2008

Transcript of Ronde Keselamatan Pasien

Page 1: Ronde Keselamatan Pasien

RSPAD GATOT SOEBROTO DITKESADTIM KESELAMATAN PASIEN

KEGIATAN RONDE KESELAMATAN PASIENRSPAD GATOT SOEBROTO DITKESAD

TAHUN 2008

RSPAD GATOT SOEBROTO DITKESADRUANG BAGWAT LT.5 GEDUNG SATRIO

JL. ABD. RAHMAN SALEH NO. 24JAKARTA

Page 2: Ronde Keselamatan Pasien

RSPAD GATOT SOEBROTO DITKESADTIM KESELAMATAN PASIEN

RONDE KESELAMATAN PASIEN ( RKP )

RSPAD GATOT SOEBROTO DITKESAD TAHUN 2008

PENDAHULUAN

Keselamatan (safety) telah menjadi isu global termasuk juga untuk rumah sakit.

Ada lima isu penting yang terkait dengan keselamatan di rumah sakit yaitu : keselamatan

pasien (patient safety), keselamatan pekerja atau petugas kesehatan, keselamatan

bangunan dan peralatan di rumah sakit yang bisa berdampak terhada keselamatan pasien

dan petugas, keselamatan lingkungan (green productivity) yang berdampak terhadap

pencemaran lingkungan dan keselamtan “bisnis” rumah sakit yang terkait dengan

kelangsungan hidup rumah sakit. Kelima aspek keselamatan tersebut sangatlah penting

untuk dilaksanakan di setiap rumah sakit. Harus diakui kegiatan institusi rumah sakit dapat

berjalan apabila ada pasien. Karena itu keselamatan pasien merupakan prioritas utama

untuk dilaksanakan dan hal tersebut terkait dengan isu mutu dan citra perumah sakitan.

RSPAD Gatot Soebroto mempunyai misi menyelenggarakan pelayanan kesehatan

yang bermutu secara menyeluruh dan terjangkau baik kepada prajurit / PNS TNI-AD dan

keluarganya maupun masyarakat umum. Untuk itu RSPAD berupaya memperbaiki mutu

dan jangkauan pelayanan yang telah ada yaitu dengan membentuk Tim Keselamatan

Pasien ( TKP – RSPAD ). Salah satu program TKP – RSPAD adalah Ronde Keselamatan

Pasien ( RKP ).

1. Maksud dan tujuan

a. Maksud :

1) Memperlihatkan komitmen Kepala RSPAD Gatot

Soebroto terhadap program keselamatan pasien

2) Membuka komunikasi langsung KepalaRSPAD Gatot

Soebroto dengan Staf Dokter, Perawat dan Staf lainnya

3) Memantau langsung kemajuan penerapan program

keselamatan pasien rumah sakit termasuk pelaporan insiden

Page 3: Ronde Keselamatan Pasien

b. Tujuan :

1) Meningkatnya jumlah staf / karyawan yang yakin tentang

pelaksanaan program keselamatan pasien rumah sakit termasuk sistem

pelaporan insiden tanpa hukuman ( non – punitive )

2) Berkembangnya komunikasi dengan pasien

3) Meningkatnya mutu dan pelaporan insiden

4) Meningkatnya jumlah informasi tentang keselamatan pasien rumah

sakit langsung ke Pimpinan RS dari pihak pertama di lapangan

5) Berubahnya budaya RS kearah budaya yang kental dengan ”safety”

6) Menurunnya KTD ( kejadian tidak diharapkan / adverse event )

7) Mutu pelayanan kesehatan meningkat

2. Dasar :

a. Surat perintah Ka RSPAD Gatot Soebroto Nomor Sprin / 1914 / XI / 2006

tanggal 13 Nopember 2006 tentang Pelatihan Keselamatan Pasien Rumah Sakit di

RSPAD Gatot Soebroto.

b. Surat Edaran Ka RSPAD Gatot Soebroto Nomor SE / 096 / XII / 2006

tanggal 11 Desember 2006 tentang Sosialisasi Hasil Pelatihan Keselamatan

Pasien.

c. Lembar Disposisi Komite Medik nomor 363/ II/2006/KM tanggal 22

Desember 2006 tentang Pembentukan Tim Keselamatan Pasien RS di RSPAD

Gatot Soebroto.

d. Lembar Disposisi Dirbinyanmed nomor 1387 / XII / 2006 tanggal 27

Desember 2006 tentang Mengusulkan nama-nama peserta untuk diterbitkan Sprin

RSPAD Gatot Soebroto.

e. Surat perintah Ka RSPAD Gatot Soebroto Nomor Sprin / / III / 2007

tanggal Maret 2007 tentang Tim Keselamatan Pasien RSPAD Gatot Soebroto.

SASARAN DAN BENTUK KEGIATAN

3. Sasaran

Sasaran kegiatan ini adalah semua unit pelayanan kesehatan di RSPAD Gatot

Soebroto Ditkesad mengimplementasikan program keselamatan pasien.

Page 4: Ronde Keselamatan Pasien

4. Bentuk Kegiatan

Ronde ini khusus mengenai keselamatan pasien. Kepala RSPAD Gatot Soebroto

atau Waka didampingi jajaran manajemen dan profesi antara lain Komite Medik,

Kelompok SMF, Sub Komite Keperawatan dan Manajer lain sesuai kebutuhan.

Rombongan sebaiknya tidak terlalu besar, sekitar 5 – 7 orang, agar percakapan dapat

berlangsung secara lebih akrab. Rombongan secara rutin mengadakan ”peninjauan /

inspeksi” keliling ke Unit / Bagian / Instalasi seperti : Gadar, Watsif, Kamar Operasi, Kamar

Bersalin, Laboratorium, Radiologi, Poliklinik, Ruangan Perawatan, dsb. Di setiap unit yang

dikunjungi, rombongan mengajukan pertanyaan dan diskusi khusus tentang keselamatan

pasien rumah sakit kepada staf / karyawan, juga kepada pasien / keluarga. Frekuensi RKP

disarankan 1 kali sebulan, lamanya ronde agar dibakukan, misalnya sekitar 1 jam. Dan

pada satu ronde tidak harus semua unit dikunjungi. Kuncinya : RKP harus rutin dan

konsisten, jangan ada penundaan.

5. Contoh pertanyaan pada RKP :

a. ”Seingat Saudara, kemarin atau dalam beberapa hari terakhir ini apakah ada

kejadian yang menyebabkan seorang pasien lebih lama dirawat ?” ( miskomunikasi,

obat terlambat / obat tidak didukung, hasil biopsi / laboratorium terlambat )

b. ”Apakah ada kejadian yang menyebabkan seorang pasien nyaris celaka ?”

( perintah foto rontgen dengan kontras yang berhasil dibatalkan karena diketahui

pasien tersebut pernah alergi kontras

c. ”Akhir – akhir ini apakah ada kejadian yang menyebabkan pasien cedera ?”

( komplikasi operasi, infeksi, perdarahan, timbulnya efek samping obat )

d. ”Aspek – aspek lingkungan manakah di rumah sakit yang bisa menyebabkan

seorang pasien cedera ?” ( gang di pintu keluar Gadar agak sempit, wastafel sering

bocor di ruangan perawatan sehingga membasahi lantai dan licin )

e. ”Apakah ada yang dapat Kepala RSPAD lakukan untuk mencegah Kejadian

Tidak Diharapkan berikutnya ?” ( perbaikan interaksi Dokter Spesialis, perbaikan

informasi hasil lab / rontgen )

f. ”Menurut Saudara mengapa sistem atau lingkungan membuat Saudara

gagal melaksanakan tugas secara konsisten ?” ( informasi tidak cukup, persyaratan

yang sangat berlebihan, birokrasi yang lama, supervisor / penanggung jawab susah

dicari )

Page 5: Ronde Keselamatan Pasien

g. ”Menurut Saudara bagaimana supaya RKP dapat berjalan lebih efektif ?”

( Kepala RSPAD agar sering ikut, Kepala Instalasi / Departemen / Unit sering ikut,

Kami diberitahu langkah tindak lanjutnya sehingga dapat ikut memonitor )

h. ”Intervensi khusus bagaimana yang perlu dilakukan Kepala RSPAD agar

pekerjaan Saudara dapat lebih aman bagi pasien ?”

i. ”Bagaimana agar kira dapat secara aktif mempromosikan budaya ’blame –

free’ serta mengembangkan kebijakan pelaporan yang ’blame – free’.

PENUTUP

Demikian program RKP – RSPAD yang merupakan salah satu program

keselamatan pasien rumah sakit TKP – RSPAD yang cukup mudah dilaksanakan namun

sangat bermanfaat dalam penerapan dan pelaksanaan keselamatan pasien rumah sakit

dengan dukungan dari Pimpinan dan Manajemen RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad.

Jakarta, Mengetahui Ketua TKP RSPADDirbinyanmed

dr. Heri Aminuddin, SpBS dr. Teguh Kuncoro, SpPAKolonel Ckm NRP 29919 Letkol Ckm Nrp 33698