CEKLIST KESELAMATAN PASIEN PITA.docx

31
CEKLIST KESELAMATAN PASIEN RSUD KOTA MATARAM Ruang : NO TGL/ BULAN IPSG PROSEDUR Y a Tid ak IDENTIFIKASI MASALAH 1 KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN A. SIAPA YANG PERLU DI IDENTIFIKASI 1) Pasien RI : yang tidak punya masalah komunikasi 2) Pasien RI : Tidak dapat berkomunikasi karena obat /alat (sementara) Pengertian 1.Identifikasi pasien adalah upaya memastikan kebenaran identitas guna membedakan pasien satu dengan pasien yang lainnya. 2.Pasien adalah individu yang menerima perawatan,pengobatan dan layanan kesehatan.

Transcript of CEKLIST KESELAMATAN PASIEN PITA.docx

Page 1: CEKLIST KESELAMATAN PASIEN PITA.docx

CEKLIST KESELAMATAN PASIEN RSUD KOTA MATARAM

Ruang : NO TGL/BULAN IPSG PROSEDUR Ya Tida

kIDENTIFIKASI MASALAH

1 KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN

A. SIAPA YANG PERLU DI IDENTIFIKASI

1) Pasien RI : yang tidak punya masalah

komunikasi

2) Pasien RI : Tidak dapat berkomunikasi

karena obat /alat (sementara)

3) Pasien RI : Tidak bisa berkomunikasi

karena : umur, hambatan bahasa,

kurangnya pengetahuan.

4) Pasien diruang emergency : tidak dapat

berkomunikasi

5) Pasien Rawat jalan pemberian

obat/produk darah,pengambilan darah

Pengertian

1. Identifikasi pasien adalah upaya

memastikan kebenaran identitas guna

membedakan pasien satu dengan pasien

yang lainnya.

2. Pasien adalah individu yang menerima

perawatan,pengobatan dan layanan

kesehatan.

Prosedur

1. Pasien yang dinyatakan rawat inap dari

IGD di ruang Rawat Inap, ICU, NICU,

Ruang Bersalin, dan NIFAS dipasangkan

gelang identitas pasien oleh perawat

IGD.

2. Gelang pasien berisi minimal 2 idetitas

berupa nama pasien dan nomer rekam

APA ?

KAPAN ?

DIMANA ?

Page 2: CEKLIST KESELAMATAN PASIEN PITA.docx

B. Dimana Identifikasi dilakukan

1) Rawat Inap

2) ODC ; kemoterapi, tranfusi darah

3) Instalasi/Unit gawat darurat

4) Ruang bersalin

5) Ruang perinatalogi

6) Selama pasien tranfer

7) Tindakan Invasive

C. Dimana Identifikasi dilakukan

1) Rawat Inap

2) ODC ; kemoterapi, tranfusi darah

3) Instalasi/Unit gawat darurat

4) Ruang bersalin

5) Ruang perinatalogi

6) Selama pasien tranfer

7) Tindakan Invasive

D. Kapan Identifikasi dilakukan

1) Pada saat pemberian obat

2) Sebelum melakukan pemeriksaan

penunjang,(lab,radiologi)

3) Sebelum Tindakan

medis.

3. Untuk pasien yang berjenis kelamin laki-

laki digunakan gelang berwarna biru

sedangkan pasien yang berjenis kelamin

perempuan digunakan gelang berwarna

pink.

4. Untuk pasien yang memiliki resiko jatuh,

perawat IGD, bidan Ruang Bersalin dan

perawat ruang rawat Inap menempelkan

stiker berwarna kuning yang bertuliskan

“FallRisk”.

5. Untuk pasien yang memiliki alergi

ditempelkan stiker berwarna merah

yang bertuliskan “Alergy”.

6. Gelang identitas dipasang di tangan

kanan, bila tidak memungkinkan

dipasang pada tangan kiri. Lakukan

pemasangan pada kaki bila pada kedua

tangan tidak memungkinkan, pasang

pada pakaian bila tangan dan kaki tidak

memungkinkan dan atau pasien alergi

gelang.

KRONOLOGIS KEJADIAN :

Page 3: CEKLIST KESELAMATAN PASIEN PITA.docx

4) Sebelum melakukan pemeriksaan

diagnostik

5) Sebelum operasi

6) Sebelum pemberian tranfusi dan produk

darah

E. Cara Identifikasi pasien

1) Kebijakan dan prosedur,dua cara :

nama pasien, no rekam medis,Tgl

lahir, Gelang identitas pasien dengan

Bar code

2) Dilarang identifikasi dengan no kamar

pasien

7. Gelang pasien harus tetap digunakan

selama masa perawatan.

8. Setelah pasien dinyatakan boleh pulang

oleh DPJP, petugas ruangan melepaskan

gelang identitas disaksikan oleh klg

pasien.

2 PENINGKATAN KOMUNIKASI

EFEKTIF

a. Tepat waktu

b. akurat

c. Lengkap

d. jelas

e. Dipahami oleh pihak-pihak lain

1) Serah terima

PENGERTIANKomunikasi efektif adalah penyampaian

informasi secara tepat antara Dokter dan

petugas pemberi perawatan yang lain

dengan tehnik SBAR (Situation, Background,

Assessment, dan Recommendation) serta

READBACK.

APA ?

KAPAN ?

Page 4: CEKLIST KESELAMATAN PASIEN PITA.docx

Antar perawat antar shift

Pengalihan tanggung jawab dari dokter

kepada perawat

Pengalihan tanggung jawab dokter

oncall

Pengalihan tanggung jawab sementara,

mis: saat istirahat makan.

Antar perawat antar ruangan

2).Penggunaan Metode SBAR

A.SITUASIONSituation Kondisi terkini yg terjadi pada pasien :

Nama,Umur,tgl masuk,hari

perawatan,dr yg merawat.

Diagnosa medis dan masalah kep

B : Background

Informasi penting apa yg

berhubungan dg kondisi pasien terkini :

Keluhan Utama,Intervensi yg telah

PROSEDUR1. Perawat memperkenalkan diri saat

melaporkan keadaan pasien via telpon.

2. Menyampaikan laporan situasi: nama

pasien, diagnosa dan keadaan pasien

saat ini (S).

3. Menyampaikan data pendukung dan

riwayat pendukung berkaitan dengan

kondisi pasien saat ini termasuk tindakan

yang sudah perawat lakukan (B).

4. Menyampaikan kemungkinan masalah

yang sedang terjadi pada pasien (A).

5. Mengusulkan alternatif tindakan yang

mungkin dilakukan (contoh: dokter

segera datang untuk memeriksa kondisi

pasien; usul agar diberikan terapi

medikasi tertentu, dll) (R).

6. Lakukan “READ BACK” pada program

yang di instruksikan.

7. Bila program dokter berupa pemberian

medikasi, maka lakukanlah hal- hal

sebagai berikut:

DIMANA ?

KRONOLOGIS KEJADIAN :

Page 5: CEKLIST KESELAMATAN PASIEN PITA.docx

dilakukan,Diagnosa Kep,riwayat

alergi,pemasangan alat obat infus

C. ASSESMENT

Hasil pengkajian kondisi pasien

terkini : Tanda vital,Pain,Tkt

Kesadaran,Resiko

Jatuh,nutrisi,eliminasi

D. RECOMENDASI

Apa yg perlu dilakukan

Untuk mengatasi masalah :intervensi

keperawatan yang perlu dilanjutkan,

edukasi pasien

a. Menulis nama obat pada RM pasien.

b. Mengulang kembali nama obat,

dilanjutkan dengan mengeja nama obat

tersebut huruf demi huruf untuk obat-

obatan LASA (nama hampir mirip

dengan obat lain) dengan huruf Alfabet.

c. Ulang kembali penyebutan dosis, cara

pemberian dan waktu pemberian

8. Pastikan kembali pada dokter bahwa isi

‘READ BACK’ sudah benar.

9. Tutup pembicaraan dengan

mengingatkan dokter segera datang

untuk menandatangani program yang

sudah diberikan.

10. Cap “ READ BACK” pada program yang sudah ditulis pada catatan perkembangan terintegrasi.

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF ANTAR PEMBERI LAYANAN

PROSEDUR1. Melakukan pengecekan kelengkapan

identitas pasien yang akan dilaporkan

atau dimintai hasil pemeriksaan.

Page 6: CEKLIST KESELAMATAN PASIEN PITA.docx

2. Perintah secara lisan dan yang melalui

telephone atau hasil pemeriksaan

dituliskan secara lengkap oleh penerima

perintah.

3. perintah lengkap lisan dan telephone

atau hasil pemeriksaan dibacakan

kembali secara lengkap oleh penerima

perintah.

Perintah atau hasil pemeriksaan

dikonfirmasi oleh pemberi perintah

atau yang menyampaikan hasil

pemeriksaan.

3 PENINGKATAN KEAMANAN

OBAT YANG PERLU DIWASPADAI

1) Obat yang perlu diwaspadai :

CHEMOTHERAPI,CONCENTRATED

ELEKTROLITYS,HEPARIN,IV

DIGOXIN,ADRENERGIC AGONISTS

2) Pmberian Obat :

Pemberian Obat :

Cek kembali Instruksi Dokter

PENGERTIANObat LASA (Look Alike Sound Alike) adalah

obat-obat yang mempunyai tampilan

kemasan yang mirip baik dari segi bentuk,

warna, konsentrasi obat yang berbeda dan

obat yang kedengaran di telinga berbunyi

mirip.

APA ?

KAPAN ?

DIMANA ?

Page 7: CEKLIST KESELAMATAN PASIEN PITA.docx

Benar Obat

Benar Dosis

Benar cara

Benar Waktu

Benar Orang

- Cek Alergi obat

- Jelaskan Tujuan dan efek samping

obat

- Catat/ Dokumentasi

- Kerjakan sesuai SPO

CEK UNTUK REAKSI OBAT

CEK SKIN INTEGRASI UNTUK INJEKSI

- Monitor Pasien

- 2 orang staf mengecek pemberian

obat parenteral

- Update catatan obat

Catatan :

- Pisahkan Obat yang mirip

- Kemasan obat yang mirip

LASA (LOOK ALAIKE SOUND ALIKE)

PROSEDUR

1. Obat-obat LASA ditandai dari gudang

instalasi farmasi dengan stiker bulat

warna hijau dengan tulisan LASA warna

putih sebelum didisribusikan ke tempat

pelayanan.

2. Setiap pemberian obat menerapkan

prinsip 7 (tujuh) benar yaitu :

a. Benar obat.

b. Benar dosis.

c. Benar waktu dan frekwensi

pemberian.

d. Benar rute pemberian.

e. Benar pasien.

f. Benar informasi.

g. Benar dokumentasi.

3. Penyimpanan/peletakan obat-obat LASA

harus diberi jarak bila memungkinkan

pada tempat yang tidak dalam satu

deret rak obat.

4. Penulisan menggunakan huruf capital dengan warna dan ukuran yang cukup sehingga terbaca dengan jelas contoh

KRONOLOGIS KEJADIAN :

Page 8: CEKLIST KESELAMATAN PASIEN PITA.docx

NORUM (NAMA OBAT RUPA MIRIP)

HidraALAzine – HidrOXYzine

ceREBYX - ceLEBRex

vinBLASTine - vinCRISTine

chlorproPAMIDE – chlorproMAZINE

glipiZIde – glYBURIde

DAUNOrubicine – dOXOrubicine

DIDIK PASIEN/KELUARGA

Kenalilah Obat Anda

Sudahkan Anda tahu :

- Kegunaan Obat Anda ?

- Cara pakai obat anda ?

- Waktu penggunaan obat anda ?

DIAzepam, LORAzepam, CeFOTAxim, ceFUROxim.

PENGELOLAAN OBAT - OBAT YANG PERLUKEWASPADAAN TINGGI

(HIGH ALERT MEDICATION)

PROSEDUR1. Obat High Alert hanya di simpan di

gudang Farmasi, Intensive Care Unit,

Instalasi Bedah Sentral, Neonatal

Intensive Care Unit dan Instalasi gawat

Darurat.

2. Obat narkotika dan psikotropik disimpan

di Farmasi.

3. Pemesanan obat-obat konsentrasi tinggi

(higt alert) harus dilakukan oleh

apoteker Instalasi Farmasi.

4 KEPASTIAN TEPAT LOKASI,TEPAT

PROSEDUR, TEPAT PASIEN

OPERASI

Protokol Pencegahan :

1) Penandaan (MARKING SITE) LOKASI

PENGERTIAN

Penandaan lokasi operasi adalah suatu

tindakan pemberian tanda pada daerah yang

akan dioperasi, dilakukan oleh dokter yang

akan melakukan operasi (dokter operator)

untuk memverifikasi lokasi pembedahan dan

APA ?

KAPAN ?

Page 9: CEKLIST KESELAMATAN PASIEN PITA.docx

OPERASI

2) PROSES VERIVIKASI PRE OPERASI

3) TIME OUT PRACT

LANGKAH LANGKAH

5 Tahapan Brieafing, Sign-in,Time out,Sign out,

and Debriefing

- Sebelum Induksi anastesi (Sign’in)

- Sebelum incisi ( Time out )

- Sebelum meninggalkan kamar operasi

(Sign Out)

1) Verifikasi sebelum operasi

- Semua Dokumen medis dan hasil

pemeriksaan tersedia

- Semua Dokumen medis dan hasil

pemeriksaan sudah ditelaah ulang

- Data dokumen konsisten satu dengan

lainnya

- Bila ada : data yang hilang/ tidak

sesuai HARUS segera dicari

- INFORMED Consent : Sudah

dilaksanakan dan terdokumentasi

melibatkan pasien dalam proses pemberian

tanda.

Kebijakan :

1. Penandaan operasi dilakukan oleh

dokter operator di ruang rawat inap dan

rawat jalan (poliklinik gigi, bedah dan

Gawat Darurat).

2. Penandaan area operasi menggunakan

spidol anti air, yang tidak mudah

terhapus untuk pasien dewasa dan anak-

anak.

3. Penandaan area operasi dilakukan pada

organ yang memiliki 2 sisi, area

multilevel tulang belakang, ruas-ruas

serta operasi nodule multipel dengan

menggunakan tanda yang sama : √

a. Untuk operasi mata penandaan

dilakukan dengan membuat tanda √

di atas alis mata.

b. Untuk operasi telinga penandaan

dilakukan dengan membuat tanda √

di depan daun telinga.

DIMANA ?

KRONOLOGIS KEJADIAN :

Page 10: CEKLIST KESELAMATAN PASIEN PITA.docx

2) Penandaan (MARKING SITE) Lokasi

Operasi

Tujuan :

Mengidentifikasi tempat incisi atau

insersi yang benar

Proses : dilakukan untuk prosedur

yang harus dibedakan :

- Sisinya (kiri/kanan)

- Strukturnya yang berbeda (ibu jari kaki

dan jari lainnya)

- Level yang berbeda (Tulang belakang)

PEMBERIAN TANDA TIDAK DILAKUKAN

PADA : OPERASI :

1. MENCAKUP SATU ORGAN (SC, BEDAH

JANTUNG,APENDICTOMY,

HYSTEREKTOMY,LAPARATOMY,

LAPARASCOPY

2. PROSEDUR INVASIF : kAteterisasi

jantung, Venaseksi, NGT, Venocath,

Gigi (Penandaan dilakukan pada foto

gigi/ Diagram gigi)

c. Untuk operasi massa tumor, nodule

multipel atau area

multilevel/multistruktur masing-

masing harus ditandai dengan tanda

√ pada area insisi.

4. Khusus untuk gigi dan organ maxillaris,

mandibularis penandaan dilakukan

dengan menggunakan photo panoramic

atau dental foto juga pemberian tanda :

V.

5. Penandaan operasi tidak dilakukan pada

operasi yang mencakup satu organ,pada

daerah luka/lesi, mukosa rongga dan

operasi pada genitalia.

PROSEDUR

1. Ucapkan salam dan memperkenalkan

diri.

2. Lakukan identifikasi dengan dua

identitas yaitu nama dan nomor rekam

medik.

3. Dokter operator memberikan tanda

pada area yang akan dioperasi dengan

Page 11: CEKLIST KESELAMATAN PASIEN PITA.docx

3. Bayi Prematur ( dapat meninggalkan

bekas)

4. Tonsilektomi,Hemmorhoidectomy,

Operasi pada genetalia

TERTINGGALNYA BENDA ASING

BAGAIMANA MENCEGAHNYA :

1. Apa yang harus dihitung :

a. Perlu SPO apa saja yang perlu dihitung

b. Contoh yang harus dihitung :

- Kasa

- Forsep

- Refraktor

- Jarum

- Kantong yang dimasukkan tubuh

c. Kapan dihitung

- Sebelum prosedur

- Sebelum penutupan rongga tubuh

- Sebelum penutupan luka

- Waktu penutupan kulit setelah

prosedur

- Waktu tugas cirkulating nurse atau

melibatkan pasien dan memberikan

penjelasan yang diberikan setidak-

tidaknya meliputi :

a. Diagnosis dan tata cara tindakan.

b. Tujuan tindakan medis yang dilakukan.

c. Tujuan penandaan operasi.

d. Alternatif tindakan lain dan risikonya.

e. Risiko dan komplikasi yang mungkin

terjadi.

f. Prognosis terhadap tindakan yang

dilakukan.

g. Kemungkinan perluasan tindakan

(operasi), bila ada, harus diinformasikan

sebelumnya.

4. Berikan kesempatan pada pasien dan

keluarga untuk bertanya bila belum

mengerti. Beritahu pasien bahwa tanda

area operasi tidak boleh dihapus.

PELAKSANAAN TIME OUT

Time Out merupakan periode jeda sesaat

sebelum prosedur pembedahan atau

lainnya, guna memastikan kebenaran

Page 12: CEKLIST KESELAMATAN PASIEN PITA.docx

scrub nurse selesai.

2. Bagaiman Cara Menghitung

a. Perlu SPO yang jelas dan Konsisten

b. Penghitungan sudah dimulai

dilapangan pembedahan

c. Kasa tambahan harus dihitung dan

dicatat

d. Buat Cheklius dalam bentuk cetakan

e. Siapa yang menghitung :

- Harus lebih dari 1 orang saat

bersamaan

- Rekomendasi : harus dihitung dengan

suara keras dan jelas : dasaksikan 2

orang

- Pada waktu menghitung tidak ada

gangguan.

pasien, prosedur, dan atau lokasi

dilaksanakan oleh seluruh tim bedah,

dipimpin oleh penanggung jawab operasi/

operator.

PROSEDUR

A. SIGN IN :

1. Siapkan rekam medik pasien dan hasil

pemeriksaan penunjang.

2. Siapkan checklist safety surgery dan

dilengkapi sebelum induksi dimulai :

a. Pastikan pasien sudah dikonfirmasi

identitas dengan mencocokkannya

pada gelang: menanyakan nama pasien,

tanggal lahir dan mencocokkan No RM

pada RM pasien.

b. Pastikan area operasi sudah

dikomfirmasi, prosedur yang akan

dilakukan dan adanya persetujuan

operasi.

c. Pastikan apakah site marking operasi

sudah ditandai.

d. Tanyakan kesiapan mesin dan obat

Page 13: CEKLIST KESELAMATAN PASIEN PITA.docx

anestesi.

e. Tanyakan apakah pulse oxymeter

berfungsi dan pasien dengan nilai

normal.

f. Tanyakan pada pasien apakah memiliki

alergi.

g. Pastikan adakah kemungkinan resiko

kesulitan jalan nafas atau aspirasi, bila

ya pastikan alat / alat bantu tersedia

(glade scope, bronchoscopy fiber optic).

h. Pastikan adakah kemungkinan

kehilangan darah > 500 ml (pada anak:

7 ml/ kg BB), bila ya pastikan kesiapan

akses IV/ central line dan kesiapan

darah atau komponen cairan yang

dibutuhkan.

i. Pasien dikirim ke kamar operasi.

j. Dokter anestesi / perawat yang

menandatangi Form Sign in

B. TIME OUT :

Page 14: CEKLIST KESELAMATAN PASIEN PITA.docx

1. Pastikan semua tim medis sudah hadir.

2. Pastikan identitas pasien benar, baca

ulang nama pasien pada gelang cocokan

dengan No RM, tindakan medis dan area

yang akan di insisi. Pastikan obat

Antibiotik profilaksis sudah diberikan 1

jam sebelumnya.

3. Operator menginformasikan apakah

tindakan operasi beresiko dan berapa

lama tindakan dilakukan.

4. Dokter Anestesi menginformasikan

tindakan khusus pada pasien (jika ada ).

5. Perawat memastikan fungsi dan

keseterilan peralatan.

6. Perawat menginformasikan kesiapan

hasil radiologi (bila ada).

7. Perawat sirkuler menandatangani

formulir Time out mewakili dr operator.

C. SIGN OUT :

APA ?

Kapan ?

DIMANA ?

Page 15: CEKLIST KESELAMATAN PASIEN PITA.docx

1. Perawat circulating menyampaikan :

a. Nama prosedur yang sudah

dilakukan.

b. Jumlah instrumen, gass, jarum dan

alat lain sama (sebutkan jumlah

angka untuk tiap alat / bahan)

sebelum dan sesudah pembedahan.

c. Pelabelan spesimen-bahan PA (baca

label spesimen dan beri nama , No

RM, dan tanggal lahir pasien).

2. Bila ada masalah pada alat yang harus

ditekankan selama periode operasi.

Dokter Bedah, dokter anasthesi dan

perawat : menyampaikan bila ada

perhatian khusus yang harus dilakukan

untuk recovery maupun perawatan pada

pasien ini.

Dokter Bedah, Dokter anestesi dan

perawat menandatangani checklist

safety surgery untuk pasien ini, pasien

dikirim ke Recovery Room (RR).

PENGERTIAN

KRONOLOGIS KDEJADIAN

Page 16: CEKLIST KESELAMATAN PASIEN PITA.docx

5PENGURANGAN RESIKO INFEKSI

Tujuan :

Menurunkan atau meminimalkan insiden rate

infeksi berhubungan dengan pelayanan

kesehatan kepada pasien, petugas dan

pengunjung serta masyarakat sekitar rumah

sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan

lainnya.

5 Saat melakukan praktik membersihkan

tangan :

1. Sebelum kontak dengan pasien

2. Sebelum tindakan aseptis

3. Setelah terkena cairan tubuh

4. Setelah kontak dengan pasien

5. Setelah kontak dengan lingkungan

sekitar pasien

Cuci Tangan adalah proses pembersihan

kotoran dan mikroorganisme pada

tangan yang di dapat melalui kontak

dengan pasien, petugas kesehatan lain

dan permukaan lingkungan (flora

transien) dengan menggunakan sabun/

antiseptik dibawah air mengalir atau

menggunakan hand rub berbasis

alkohol.

PROSEDUR

A. Cuci tangan dengan sabun dan air

(Handwash) :

Langkah - langkah :1. Buka perhiasan yang digunakan, basahi

tangan dengan air mengalir.

2. Tuangkan sabun ke telapak tangan 3 - 5

cc.

3. Ratakan dengan kedua telapak tangan.

4. Gosok punggung dan sela-sela jari jari

tangan kiri dengan tangan kanan dan

sebaliknya.

5. Gosok kedua telapak tangan dan sela-

Page 17: CEKLIST KESELAMATAN PASIEN PITA.docx

PENTING

1. Cara tranmisi dari infeksi yang paling

sering adalah melalui tangan

2. Membersihkan tangan adalah faktor

terpenting didalam mencegah

penyebaran kuman patogen dan

resisten antibiotik

3. Angka kepatuhan yang dihaapkan

adalah 90 %

JENIS INFEKSI HAI,S

1. Infeksi Saluran Kemih Berhubungan

dengan pemakaian kateter urine

menetap.

2. Infeksi Aliran Darah Primer

Berhubungan dengan pemakaian

kateter intravaskuler

3. Pnemonia

Berhubungan dengan pemakaian

ventilasi mekanik

sela jari.

6. Jari-jari sisi dalam kedua tangan saling

mengunci dan saling digosokkan.

7. Gosok ibu jari kiri dengan gerakan

berputar dalam genggaman tangan

kanan dan lakukan sebaliknya.

8. Gosok telapak tangan kiri dengan

memutar ujung jari-jari kanan dan

sebaliknya.

9. Bilas kedua tangan dengan air mengalir.

10. Keringkan kedua tangan dengan tissue

sekali pakai.

11. Gunakan bekas tissue tersebut untuk

menutup kran air.

12. Sekarang tangan sudah aman (Prosedur

dilakukan 40 - 60 detik).

B. Cuci tangan dengan Cairan

Antiseptik (Handrub) :

Langkah – langkah :1. Tuangkan larutan antiseptik bebasis

alkohol ke telapak tangan sebanyak 3 - 5

cc.

APA ?

KAPAN ?

DIMANA ?

KRONOLOGIS KEJADIAN :

Page 18: CEKLIST KESELAMATAN PASIEN PITA.docx

4. Infeksi luka operasi

Berhubungan dengan tindakan

pembedahan

2. Gosok kedua telapak tangan hingga

merata.

3. Gosok punggung dan sela-sela jari

tangan kiri dengan tangan kanan dan

sebaliknya.

4. Gosok kedua telapak tangan dan sela-

sela jari.

5. Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan

saling mengunci dan saling digosokkan.

6. Gosok ibu jari kiri dengan gerakan

berputar dalam genggamantangan

kanan dan lakukan sebaliknya.

7. Gosok telapak tangan kiri dengan

memutar ujung jari-jari kanan dan

sebaliknya.

8. Sekarang tangan sudah aman (Prosedur

dilakukan 20 - 30 detik).

PENGERTIAN

Mengurangi resiko pasien jatuh adalah

Page 19: CEKLIST KESELAMATAN PASIEN PITA.docx

6

PENGURANGAN RESIKO PASIEN

JATUH

ASSESMEN JATUH :

1. Saat Admission

2. Libatkan pasien atau keluarga

3. Laporkan peristiwa pasien jatuh

HAL HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

1. Obat yang digunakan pasien

2. Penglihatan pasien

3. Perhatikan perubahan status

mental/perilaku pasien

4. Sepatu / Sandal yangtidak cocok

5. Lantai licin

6. Furnitur terlalu banyak

7. Kekurangan cairan

8. tangga

upaya yang dilakukan petugas kesehatan

untuk melakukan penilaian, pemantauan

dan upaya-upaya pencegahan terhadap

pasien dengan resiko jatuh di unit rawat

inap.

PROSEDUR

1. Mengupayakan untuk menganjurkan

meminta bantuan yang diperlukan.

2. Menggunakan alas kaki anti slip.

3. Menyediakan kursi roda yang terkunci di

samping tempat tidur.

4. Memastikan bahwa jalur ke kamar kecil

bebas dari hambatan dan terang.

5. Memastikan lorong bebas hambatan.

6. Menempatkan alat bantu seperti walker/

tongkat dalam jangkauan pasien.

7. Memasang bedside rel.

8. Mengevaluasi kursi dan tinggi tempat

tidur serta mempertimbangkan efek

puncak obat yang diresepkan yang

mempengaruhi tingkat kesadaran.

Page 20: CEKLIST KESELAMATAN PASIEN PITA.docx

9. Mengamati lingkungan untuk kondisi

berpotensi tidak aman dan segera

dilaporkan untuk perbaikan.

10. Jangan membiarkan pasien beresiko

jatuh tanpa pengawasan saat di daerah

diagnostic atau terapi.

11. Memastikan pasien yang diangkut

dengan brancard/ tempat tidur.

12. Menginformasikan dan mendidik pasien

dan / atau anggota keluarga mengenai

rencana perawatan untuk mencegah

jatuh.

Berkolaborasi dengan pasien atau keluarga

untuk memberikan bantuan yang

dibutuhkan.

Page 21: CEKLIST KESELAMATAN PASIEN PITA.docx

Pasien R A : AssessmenNama. Umur, tgl masuk, hari perawatan, dr ygmerawat Diagnosa medis dan masalah kep yg belum dan sdhat (sementar alat (sementara) Pasien RI tidak bisa berk