Rockvision #16 - Desember 2015

12

description

Buletin dari SM IAGI Undip yang membahas mengenai geologi / ilmu kebumian.

Transcript of Rockvision #16 - Desember 2015

Page 1: Rockvision #16 - Desember 2015
Page 2: Rockvision #16 - Desember 2015

Akhir-akhir ini anak-anak muda di Indone-

sia sedang mengikuti trend baru dimana travelling

menjadi salah satu wisata yang sangat diminati.

Banyak sekali anak muda yang mulai menyukai hal

tersebut, mulai dari naik gunung, wisata pantai,

wisata sungai, dan juga wisata-wisata lainya yang

langsung berhubungan dengan alam. Wisata-

wisata tersebut tentunya dilakukan dengan mak-

sud dan tujuan tertentu. Ada yang hanya

melakukan travelling buat megisi waktu luang, ada

yang melakukanya untuk menguji adrenaline, men-

cari suasana yang beda, dan ada yang

melakukanya untuk berwisata sekaligus sambil

belajar memahami alam. Loh ko bisa berwisata

travelling sambil belajar memahami alam ? Gima-

na caranya ?

Berwisata sekaligus belajar memahami

alam bisa dilakukan dengan geowisata. Seiring

dengan bertambahnya minat anak muda untuk

berwisata alam, dan juga bertambahnya minat

mereka di dunia geologi, maka geowisata juga

menjadi suatu trend baru yang mulai diminati. Hal

ini karena, selain memberikan unsur wisata

alamnya, geowisata juga memberikan ilmu yang

sangat bermanfaat untuk memahami alam.

Salah satu geowisata yang bisa dilakukan

adalah dengan mengunjungi beberapa geopark

yang ada di Indonesia. Salah satunya ialah ge-

opark ciletuh

yang berada

di Kabupaten

Sukabumi,

Provinsi Jawa

Barat. Ciletuh

ini merupakan

suatu tempat

wisata yang memiliki unsur geologi yang sangat

kompleks karena merupakan suatu zona melange

seperti Karangsambung dan juga Bayat di Jawa Ten-

gah. Namun berbeda dengan Karangsambung dan

juga Bayat, Ciletuh ini memiliki keindahan alam yang

sangat luar biasa indah. Beberapa lokasi yang bisa

dikunjungi di Geopark Ciletuh ini ialah Curug Ci-

marinjung, Curug Awang, Puncak Darma, Bukit

Panenjoan, dan terakhir Pantai Palangpang. Lokasi

tersebut menawarkan keindahan yang berbeda-

beda. Mulai dari pantai, air terjun, bahkan per-

bukitan yang indah pun bisa kita dapatkan ketika kita

berwisata ke Geopark Ciletuh ini. Wisatawan akan

mendapatkan sensasi yang berbeda karena selain

bisa menikmati semua keindahan alam tersebut,

wisatawan akan mendapatkan ilmu-ilmu geologi

terutama mengenai zona mélange di Indonesia.

Selain geopark Ciletuh, ada beberapa objek

geowisata lainya. Tidak hanya dengan mengunjungi

geopark yang ada, geowisata juga bisa dilakukan

GEOWISATA, TREND BARU ANAK MUDA DI DUNIA GEOLOGI

2 ROCKVISION - Desember 2015 “Jiwa Muda, Semangat Merdeka”

Green Canyon, Pangandaran

Page 3: Rockvision #16 - Desember 2015

3 ROCKVISION - Desember 2015 “Jiwa Muda, Semangat Merdeka”

dengan mengunjungi objek –objek wisata pada

umumnya, namun dengan unsur geologi yang

cukup baik. Misalnya ialah green canyon yang be-

rada di objek wisata pantai Pangandaran, Kabu-

paten Pangandaran, Jawa Barat.

Objek wisata green canyon ini bukanlah

objek wisata yang baru di mata traveller di Indo-

nesia. Green Canyon atau masyarakat sana sering

menyebutnya ―Cukang Taneuh‖ ( cukang: jembat-

an, taneuh : tanah ) merupakan suatu objek

wisata sungai yang memiliki tebing-tebing yang

sangat bagus dimana tebing-tebing tersebut

merupakan suatu objek geologi berupa kawasan

karst. Kawasan karst di green canyon Panganda-

ran ini memiliki keindahan dan unsur geologi yang

tidak kalah dengan Grand Canyon yang ada di Ari-

zona, Amerika Serikat. Namun di Green Canyon

Pangandaran ini, kita tidak hanya bisa menikmati

keindahanya dengan berfoto saja, kita bisa menik-

matinya dengan olahraga-olahraga ekstrem sep-

erti body rafting, cliff jump atau yang mau hanya

sekedar berenang juga bisa. Tidak hanya itu, ka-

wasan karstnya juga bisa dikaitkan dengan

tatanan tektonik di pulau Jawa. Banyak para geol-

ogist yang sengaja datang dari luar negeri untuk

meneliti

keberadaan

karst terse-

but. karena

selain mere-

ka ingin

menambah

ilmu geologi mereka, mereka memanfaatkanya un-

tuk berwisata juga. Menarik bukan ? Selain

mendapatkan sensasi berwisata yang baru,

wisatawan juga bisa mendapatkan ilmu yang san-

gat banyak.

Semakin bertambahnya minat terhadap

geowisata juga didukung oleh semakin pedulinya

pemerintah terhadap objek-objek geologi Indone-

sia. Kita tahu sendiri bahwa Indonesia merupakan

salah satu Negara yang memiliki struktur geologi

yang cukup kompleks. Kepedulian pemerintah akan

beberapa objek geowisata ditunjukan dengan

didaftarkanya beberapa geopark ke lembaga situs

dunia UNESCO.

Keberadaan geopark tersebut tidak hanya

menjadikan wisatawan untung. Namun membuka

suatu lapangan kerja baru dimana lapangan kerja

akan sangat terbuka lebar. Masyarakat sekitar ge-

opark akan terbantu dengan adanya tempat wisata

tersebut. Selain itu, ahli-ahli geologi juga diper-

lukan untuk menjadi suatu guide atau pemateri di

geopark sehingga para wisatawan bisa mendapat-

kan ilmu yang langsung dari seorang ahli geologi.

Namun, dengan meningkatnya minat ter-

hadap geowisata ini, maka kesadaran wisatawan

akan pentingnya keberlangsungan suatu obje ge-

opark harus meningkat juga. Karena geopark ter-

sebut rawan sekalin oleh perusakan oleh oknum

tertentu, dan kerusakan-kerusakan yang ada tidak

akan pernah bisa diperbaiki. Jangan biarkan alam

yang sudah memberikan suatu yang indah tersebut

rusak karena kelalaian kita semua. [Miftah Faridl] Curug Cimarinjung, Ciletuh

Page 4: Rockvision #16 - Desember 2015

Banyak orang

percaya bahwa berlian ter-

bentuk dari metamorfosis

batu bara. Pada ken-

yataannya, sebagian besar

berlian yang telah ditarikh

manunjukan umur jauh lebih tua dari tanaman per-

tama bumi, tanaman - sumber batubara! Itu saja

sudah menjadi bukti yang cukup untuk menutup

gagasan bahwa deposit berlian di bumi terbentuk

dari batu bara.

Intan termasuk dalam kelompok bahan gal-

ian yang terbentuk secara alami di kedalaman ter-

tentu dari permukaan bumi, termasuk dalam ke-

lompok mineral Carbon sebagai mineral utama

penyusun intan (diamond).

Mineral Carbon terdapat di alam dengan 3

bentuk dasar, yaitu sebagai : Diamond (Intan)-

Sangat Keras, dengan kristal (berwarna) jernih.

Graphite - Lunak, berwarna hitam, ter-

susun dari (unsur) karbon murni, struktur moleku-

lernya tidak padat sekuat diamond (intan), hal ter-

sebutlah yang menjadikan graphite lebih lunak

dibandingkan diamond.

Fullerite, merupakan mineral yang terbuat

dari molekul yang berbentuk bulat sempurna yang

tersusun dari 60 atom karbon.

Intan terbentuk pada kedalaman 100 mil

(161 Km) di bawah permukaan bumi, pada batuan

yang cair pada bagian mantel bumi yang memiliki

temperature dan tekanan tertentu yang memung-

kinkan untuk merubah

(mineral) karbon menjadi

intan.

Karbon merupakan

salah satu elemen yang pal-

ing banyak ditemukan di

kerak bumi. Unsur karbon ini ditemukan dengan

struktur atom berbeda yang dapat dikategorikan

sebagai amorf dan kristal. Bentuk yang paling umum

dari amorf karbon adalah batubara, kokas dan

arang, sedangkan grafit dan berlian adalah bentuk

dari kristalisasi elemen ini. Bentuk amorf tidak

memiliki struktur kristal yang ditemukan dalam

grafit atau berlian.

Jika batubara, berlian, dan grafit terbuat

dari karbon, mengapa semuanya terlihat berbeda?

Jawabannya adalah bahwa susunan atom karbon

dalam grafit dan berlian berbeda, ini memberinya

tampilan yang sama sekali berbeda. Atom karbon

disusun secara heksagonal pada grafit, sementara

pada berlian setiap atom karbon terkait dengan

dengan cara tetrahedral. Oleh karena itu pada grafit

terdapat seperti lembaran atom karbon yang di-

tumpuk­tummpuk di atas yang lain, sedangkan atom

karbon dalam berlian membentuk struktur seperti

piramida. Lembaran grafit dapat menyerap cahaya

dengan panjang gelombang yang berbeda dan kare-

nanya menghitam, sedangkan pada berlian tidak

memiliki kemampuan ini sehingga menjadi transpar-

an dan berkilau.

Asal-usul Intan

4 ROCKVISION - Desember 2015 “Jiwa Muda, Semangat Merdeka”

Page 5: Rockvision #16 - Desember 2015

5 ROCKVISION - Desember 2015 “Jiwa Muda, Semangat Merdeka”

Batubara yang merupakan bentuk amorf

karbon, tidak terbuat dari karbon murni. Selain

karbon, ini mengandung molekul organik dari

tanaman membusuk dan juga hewan, yang telah

dikompresi selama jutaan tahun di dalam kerak

bumi. Batubara mengalami berbagai proses ge-

ologi yang mengubah komposisi kimia untuk mem-

bentuk grafit. Proses ini memerlukan kondisi yang

sesuai dan menghabiskan waktu jutaan tahun.

Berlian terbentuk jauh di dalam bumi, di mana ter-

dapat suhu dan tekanan yang sangat tinggi. Ber-

lian diangkut ke permukaan bumi dengan magma

cair.

Kebanyakan intan yang kita temukan

sekarang merupakan hasil pembentukan proses

jutaan hingga milyar tahun yang lalu, erupsi mag-

ma yang sangat kuat membawa intan-intan terse-

but ke permukaan, membentuk pipa kimberlite,

penamaan kimberlite berasal dari penemuan per-

tama pipa tempat intan berada tersebut di daerah

Kimberley, Afrika Selatan.

Intan juga dapat ditemukan di dasar

sungai sebagai endapan yang kita sebut sebagai

endapan intan alluvial, pada dasarnya intan tipe

alluvial juga berasal dari pipa Kimberlite purba

yang kemudian mengalami proses geologi lanjutan

berupa pengangkutan oleh air atau glacier yang

berlangsung pada jutaan-milyar tahun yang lalu,

sehingga intan-intan yang berasal dari pipa kim-

berlite tersebut terbawa bermil-mil jauhnya dari

tempat asalnya dan kemudian terendapkan di da-

sar sungai.

Intan ditemukan di alam dalam bentuk batu

yang masih kasar, sehingga harus melalui bebera-

pa proses terlebih dahulu agar tercipta sebagai

perhiasan yang berkilau untuk kemudian menjadi

barang yang komersil.

Sekarang jelas bahwa karbon merupakan

bahan baku utama untuk pembentukan berlian. Ter-

lepas dari karbon anorganik yang ditemukan dalam

kerak bumi, salah satu sumber karbon organik bisa

menjadi batubara. Hal ini bisa terjadi dalam kasus

subduksi, dimana material karbon berjalan menuju

mantel bumi. Bahkan, batubara bisa menjadi sum-

ber karbon. Peran batubara dalam pembentukan

berlian tidak bisa dikesampingkan. Namun, ada

kemungkinan bahwa berlian terbentuk dari batuba-

ra dalam kasus subduksi. Konversi batubara ke

berlian adalah proses alami yang memakan waktu

jutaan tahun untuk mengubah menjadi bentuk yang

hampir paling murni (grafit). Singkat kata, kemung-

kinan berlian terbentuk dari batubara sangat kecil.

Sehingga diyakini bahwa sebagian besar berlian

tidak terbentuk dari batubara.

[Alif Akbar]

Page 6: Rockvision #16 - Desember 2015

Sholan dan Jadid, Dua Pulau Baru di Laut MerahSholan dan Jadid, Dua Pulau Baru di Laut MerahSholan dan Jadid, Dua Pulau Baru di Laut Merah

6 ROCKVISION - Desember 2015 “Jiwa Muda, Semangat Merdeka”

Pulau

baru yang ber-

nama Sholan dan

Jadid terbentuk

di Laut Merah.

Pulau Sholan

terbentuk di ta-

hun 2011 semen-

tara sang adik,

Pulau Jadid, terbentuk di tahun 2013. Kemunculan

dua pulau baru ini erat kaitannya dengan aktivitas

tektonik yang aktif di antara Afrika dan Asia. Batas

lempeng divergen yang dikenal sebagai East Afri-

can Rift berada sepanjang Laut Merah, menjadi

batas antara Afrika dan Asia.

Scott K. Johnson, dari arstechnica.com,

mengatakan bahwa erupsi pertama yang

menghasilkan Pulau Sholan ditemukan oleh ne-

layan pada pertengahan desember 2011. Erupsi ini

berlangsung selama kurang lebih satu bulan.

Selain aktivitas endogen yang aktif, aktifi-

tas eksogen juga berpengaruh signifikan pada pu-

lau baru ini. Angin yang bertiup menghantam dan

membentuk pulau baru ini. Kawah yang terbentuk

di pulau ini juga terisi oleh air.

Pada September 2013, sekitar 8 kilometer

dari Sholan, erupsi baru kembali terjadi. Erupsi ini

berlangsung selama hampir dua bulan dan me-

lahirkan Pulau Jadid. Pulau Jadid ini mencapai

ketinggian 186

meter di atas

permukaan laut

dan memiliki luas

sekitar 0,7 kilo-

meter persegi.

Fenome-

na terbentuknya

pulau baru meru-

pakan hal yang sangat menarik. Beruntunglah

peneliti dari King Abdullah University of Science and

Technology, Wenbin Xu, Joel Ruch, dan Sigurjon

Jonsson. Para peneliti ini memanfaatkan citra

satelit dan pengukuran elevasi permukaan untuk

mengamati kelahiran pulau baru ini. Para peneliti ini

menggunakan satelit yang sensitif untuk mendeteksi

perubahan pada elevasi permukaan.

Batas Lempeng divergen di antara Afrika dan

Asia ini dikenal sebagai East African Rift. Kedua

lempeng ini bergerak saling menjauh dengan ke-

cepatan sekitar 6 mm per tahun. Di batas lempeng

ini aktivitas vulkanik sangat aktif, menyebabkan

magma keluar dan menghasilkan rangkaian gunun-

gapi di bawah laut. Jika akumulasi material vulkanik

yang keluar ini cukup, kita bisa melihat gunungapi ini

tumbuh hingga di atas permukaan laut, seperti Pulau

Sholan & Jadid yang terbentuk ini.

(Alam Satria | dikutip dari belajargeologi.com)

Page 7: Rockvision #16 - Desember 2015

7 ROCKVISION - Desember 2015 “Jiwa Muda, Semangat Merdeka”

Terminal LNG Bojonego-Terminal LNG Bojonego-Terminal LNG Bojonego-

ro : Hasil Kerjasama PT ro : Hasil Kerjasama PT ro : Hasil Kerjasama PT

Pertamina & Tokyo GasPertamina & Tokyo GasPertamina & Tokyo Gas PT Pertamina Persero dan Tokyo Gas akan

membangun terminal penerima liquefied natural

gas (LNG) di Bojonegoro untuk mendukung per-

tumbuhan ekonomi.

LNG sendiri adalah liquefied natural gas

yang merupakan gas yang di dominasi oleh gas

metan dan etana yang didinginkan hingga menjadi

cair dalam kondisi tertentu.

Dari sisi hulu, pengembangan LNG tidak

hanya memerlukan fasilitas produksi biasa, tetapi

memerlukan kilang yang mampu mencairkan gas

tersebut sampai suhu minus 150-200 C. Fasilitas

pendingin dan tanki kriogenik ini membutuhkan

investasi yang sangat besar.

Sementara di sisi hilir, pemanfaatan LNG

memerlukan fasilitas untuk mengubah LNG men-

jadi gas kembali, yang disebut dengan LNG regasi-

fication terminal. Saat ini Indonesia baru memiliki

satu fasilitas regasifikasi yaitu yang dioperasikan

oleh PT Nusantara Regas di Teluk Jakarta. Selain

fasilitas regasifikasi, pemanfaatan gas yang

dihasilkan juga memerlukan jaringan pipa untuk

sampai ke konsumen. Dengan kebutuhan akan

temperatur yang sangat rendah seperti ini, jelas

LNG tidak bisa diedarkan dalam bentuk tabung-

tabung layaknya LPG. Tetapi memerlukan fasilitas

regasifikasi sekaligus sistem transportasi yang

terintegrasi ke pengguna.

Terminal pen-

erima LNG

Bojonegara ,

Banten, dijad-

waklan akan

mulai beroperasi di tahun 2018. Nilai investasi ter-

minal LNG tersebut sebesar $ 810 miliar USD

dengan kapasitas penyimpanan antara 200.00

hingga 400.000 kiloliter. LNG yang disimpan nant-

inya akan disalurkan ke pabrik-pabrik domestik dan

pembangkit listrik.

Berdasarkan lansiran kantor berita Nikkei

pada awal pekan, Pertamina dan Tokyo Gas akan

mendirikan perusahan joint venture untuk men-

goperasikan terminal penerima LNG. Mitsui & Co

diharapkan ikut mengambil bagian dari perusaan

joint venture tersebut, serta Japan Bank berpoten-

si berpatisipasi.

Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto

mengatakan dalam kunjunganya ke Jepang, ini ada-

lah langkah pertama kerjasama strategis antara

Tokyo Gas dan Pertamina yang ditandatangani pada

bulan Februari lalu.

Terminal penerima LNG di Bojonegoro ada-

lah terminal penerima LNG pertama yang dibangun

di Indonesia. Sebelumnya, Indonesia menggunakan

kapal tangker untuk menyimpan LNG sebelum

disalurkan kepada konsumen.

Sehingga dapat diharapkan, nantinya LNG

dapat berkembang baik di Indonesia sehingga

ketersediaan bahan bakar akan lebih variatif dan

tidak tergantung dengan satu bahan bakar saja.

[Wina Mahira | : migasreview.com]

Page 8: Rockvision #16 - Desember 2015

8 ROCKVISION - Desember 2015 “Jiwa Muda, Semangat Merdeka”

Sejarah

Kelompok unsur logam tanah jarang

pertama kali ditemukan pada tahun 1787 oleh

seorang letnan angkatan bersenjata Swedia

bernama Karl Axel Arrhenius, yang mengum-

pulkan mineral ytteribite dari tambang feldspar

dan kuarsa di dekat Desa Ytterby, Swedia. Min-

eral tersebut berhasil dipisahkan oleh J. Gadoli

pada tahun 1794. Tahun 1804 Klaproth dan

timnya menemukan ceria yang merupakan ben-

tuk oksida dari cerium. Tahun 1828, Belzerius

menemukan thoria dari mineral thorit. Tahun

1842 Mosander memisahkan senyawa bernama

yttria menjadi tiga macam unsur melalui pen-

gendapan fraksional menggunakan asam oksa-

lat dan hidroksida, unsur-unsur tersebut yttria,

terbia, dan erbia. Pada tahun 1878 Boisbaudran

menemukan samarium. Tahun 1885, Welsbach

memisahkan praseodymium dan neodymium

yang terdapat pada samarium. Boisbaudran

tahun 1886 mendapatkan gadolinium dari min-

eral ytterbia yang diperoleh J.C.G de Marignac

tahun 1880. Ytterbia yang diperoleh Marignac,

pada tahun 1907 mampu dipisahkan oleh L de

Boisbaudran menjadi neoytterium dan luteci-

um. P.T. Cleve memisahkan tiga unsur dari er-

bia dan terbia yang dimiliki Marignac, diperoleh

erbium, holminium dan thalium, sementara L de

Boisbaudran memperoleh unsur lain dinamai dyspor-

sia (http://minerals.usgs.gov.)

Karakteristik

Unsur tanah jarang (UTJ) adalah nama yang diberikan

kepada kelompok lantanida, yang merupakan logam

transisi dari Grup 111B pada Tabel Periodik. Kelompok

lantanida terdiri atas 15 unsur, yaitu mulai dari lanta-

num (nomor atom 57) hingga lutetium (nomor atom

71), serta termasuk tiga unsur tambahannya yaitu

yttrium, thorium dan scandium (Tabel 1). Pemasukan

yttrium, torium dan skandium ke dalam golongan un-

sur tanah jarang dengan pertimbangan kesamaan

sifat. Unsur tanah jarang mempunyai sifat reaktif

tinggi terhadap air dan oksigen, bentuk senyawa sta-

bil dalam kondisi oksida, titik leleh relatif tinggi, serta

Logam Tanah Jarang: SDA yang Logam Tanah Jarang: SDA yang Logam Tanah Jarang: SDA yang

TerabaikanTerabaikanTerabaikan

Page 9: Rockvision #16 - Desember 2015

9 ROCKVISION - Desember 2015 “Jiwa Muda, Semangat Merdeka”

sebagai bahan penghantar panas yang tinggi.

Berdasarkan variasi radius ion dan

susunan elektron, unsur tanah jarang diklasifi-

kasikan ke dalam dua subkelompok, yaitu :

Unsur tanah jarang ringan, atau sub-

kelompok cerium yang meliputi lanthanum

hingga europium.

Unsur tanah jarang berat, atau sub-

kelompok yttrium yang meliputi gadolinium

hingga lutetium dan yttrium.

Logam tanah jarang (LTJ) tidak

ditemukan di bumi sebagai unsur bebas melain-

kan paduan berbentuk senyawa kompleks. Se-

hingga untuk pemanfaatannya, logam tanah ja-

rang harus dipisahkan terlebih dahulu dari sen-

yawa kompleks tersebut.

Selama ini telah diketahui lebih dari 100

jenis mineral tanah jarang, dan 14 jenis di an-

taranya diketahui mempunyai kandungan total

% oksida tanah jarang tinggi. Mineral tanah

jarang tersebut dikelompokkan dalam mineral

karbonat, fospat, oksida, silikat, dan fluorida.

Mineral logam tanah jarang bastnaesit,

monasit, xenotim dan zirkon paling banyak

dijumpai di alam.

Bastnaesit (CeFCO3). Merupakan sen-

yawa fluoro-carbonate cerium yang mengan-

dung 60- 70% oksida logam tanah jarang

seperti lanthanum and neodymium. Mineral

bastnaesit merupakan sumber logam tanah

jarang yang utama di dunia. Bastnaesit

ditemukan dalam batuan kabonatit, breksi

olomit, pegmatit dan skarn amfibol.

Monasit ((Ce,La,Y,Th)PO3) merupakan senyawa

fosfat logam tanah jarang yang mengandung 0-70%

oksida logam tanah jarang (LTJ). Monasit umumnya

diambil dari konsentrat yang merupakan hasil pen-

golahan dari endapan pada timah aluvial bersama

dengan zirkon dan xenotim. Monasit memiliki kan-

dungan thorium yang cukup tinggi. Sehingga mineral

tersebut memiliki sinar yang bersifat radioaktif. Tho-

rium memancarkan radiasi tingkat rendah, dengan

menggunakan selembar kertas saja, akan terhindar

dari radiasi yang dipancarkan.

Xenotim (YPO4) merupakan senyawa yttrium

fosfat yang mengandung 54-65% LTJ termasuk erbi-

um, cerium dan thorium. Xenotim juga mineral yang

ditemukan dalam pasir mineral berat, serta dalam

pegmatit dan batuan beku.

Zirkon, merupakan senyawa zirkonium silikat

yang didalamnya dapat terkandung thorium, yttrium

dan cerium.

Page 10: Rockvision #16 - Desember 2015

10 ROCKVISION - Desember 2015 “Jiwa Muda, Semangat Merdeka”

Penggunaan

Logam tanah jarang sudah banyak digunakan di berbagai macam produk. Penggunaan logam tanah

jarang ini memicu berkembangnya material baru. Material baru dengan menggunakan Logam Tanah Jarang

memberikan perkembangan teknologi yang cukup signifikan dalam ilmu material. Perkembangan material ini

banyak diaplikasikan di dalam industri untuk meningkatkan kualitas produk. Contoh perkembangan, yaitu yang

terjadi pada magnet. Logam Tanah Jarang mampu menghasilkan neomagnet, yaitu magnet yang memiliki me-

dan magnet yang lebih baik dari pada magnet biasa. Sehingga memungkinkan munculnya perkembangan

teknologi berupa penurunan berat dan volume speaker yang ada, memungkinkan munculnya dinamo yang

lebih kuat sehingga mampu menggerakkan mobil. Dengan adanya logam tanah jarang, memungkinkan muncul-

nya mobil bertenaga listrik yang dapat digunakan untuk perjalanan jauh. Oleh karenanya mobil hybrid mulai

marak dikembangkan.

Penggunaan UTJ yang lain lagi sangat bervariasi yaitu pada energi nuklir, kimia, kalatalis, elektronik,

dan optik. Pemanfaatan UTJ untuk yang sederhana seperti lampu, pelapis gelas, untuk teknologi tinggi seperti

fospor, laser, magnet, baterai, dan teknologi masa depan seperti superkonduktor, pengangkut hidrogen

(Haxel dkk, 2005). Zirkonium dapat menggantikan paduan magnesium-thorium pada pesawat ruang angkasa

(http://usgs.gov)

Dalam industri metalurgi, penambahan logam tanah jarang juga digunakan untuk pembuatan Baja

HighStrength, low alloy (HSLA), baja karbon tinggi, superalloy, dan stainless steel. Hal ini karena logam tanah

jarang memiliki sifat dapat meningkatkan kemampuan material berupa kekuatan, kekerasan dan peningkatan

ketahanan terhadap panas. Sebagai contoh pada penambahan logam tanah jarang dalam bentuk aditif atau

alloy pada paduan magnesiaum dan alumunium, maka kekuatan dan kekerasan paduan tersebut akan mening-

Page 11: Rockvision #16 - Desember 2015

kat.

Tanah jarang dapat juga dimanfaatkan untuk katalis sebagai

pengaktif, campuran khlorida seperti halnya lanthanium, sedangkan

neodymium dan praseodymium digunakan untuk katalis pemurnian

minyak dengan konsentrasi antara 1% - 5%. Campuran khlorida

logam tanah jarang ini ditambahkan dalam katalis zeolit untuk

menaikkan efisiensi perubahan minyak mentah (crude oil) menjadi

bahan-bahan hasil dari pengolahan minyak. Diperkirakan

pemakaian logam tanah jarang untuk katalis pada industri permin-

yakan akan lebih meningkat lagi di masa mendatang (Aryanto dkk.,

2008).

Pemanfaatan logam tanah jarang yang lain berupa korek

gas otomatis, lampu keamanan di pertambangan, perhiasan, cat,

dan lem. Untuk instalasi nuklir, logam tanah jarang digunakan pada

detektor nuklir, dan rod kontrol nuklir. Ytrium dapat digunakan se-

bagai bahan keramik berwarna, sensor oksigen, lapisan pelindung

karat dan panas.

Penggunaan unsur tanah jarang di Amerika untuk kepent-

ingan katalis pada otomotif 25%, katalis pada pemurnian minyak

22%, untuk imbuan dan paduan industri metalurgi 20%, pelapis

gelas dan keramik 11%, fospor-tanah jarang untuk lampu, televisi,

monitor komputer, radar dan film untuk X-ray 10%, magnet 3%,

laser untuk medis 3%, dan lain-lain 6%(http://usgs.gov, 2008).

Penggunaan mineral tanah jarang semakin selektif, hal ini

terkait dengan aspek lingkungan. Seperti monasit yang mengan-

dung thorium, meskipun sifat radioaktif thorium rendah, akan teta-

pi dengan disertai turunannya berupa radium yang mempunyai si-

fat radioaktif lebih tinggi, dan akan terakumulasi selama proses

pengolahan, maka dengan pertimbangan aspek lingkungan,

penggunaan monasit lebih terbatas dan lebih diutamakan yang

mengandung thorium rendah, seperti bastnaesit (Haxel, 2005).

[Adhelian Gufron N]

11 ROCKVISION - Desember 2015 “Jiwa Muda, Semangat Merdeka”

Mulai Januari 2018 Pertamina

Kelola Blok Mahakam Selama 20

Tahun.

INDEKS SEKTORAL 29 Desember:

Vale Melonjak, Sektor Tambang

Pimpin IHSG. Pendorong utama

sektor tersebut adalah PT Vale

Indonesia Tbk (INCO) yang melesat

9,27%, diikuti oleh PT Bayan Re-

sources Tbk (BYAN) yang menguat

0,95%.

PT Adaro Energy Tbk. melalui anak

usahanya mendapatkan fasilitas

pinjaman dengan total nilai

US$320 juta.

Penjualan Alat Berat Meningkat,

Saham United Tractor (UNTR)

Naik Lagi. Seiring dengan ber-

jalannya proyek pemerintah,

sektor konstruksi menyumbang

porsi paling besar dengan kenai-

kan sekitar 62 persen. Sektor

tambang menyumbang 23 persen

dan sisanya disumbang oleh per-

tanian dan kehutanan.

Medco Bikin Sumur Jajaki Geo-

thermal di Kawah Ijen. Di lokasi

yang diduga memiliki potensi

panas bumi besar, PT Medco Ca-

haya Geothermal Jakarta

melakukan pengeboran (slim

hole).

Page 12: Rockvision #16 - Desember 2015

Earth Observatory—Image of The Month ini berisi citra satelit yang bersumber

dari situs resmi NASA dan

bisa diakses melalui ala-

mat internet http://

e a r t h o b s e r v a t o -

ry.nasa.gov/.

Edisi kali ini

Rockvision memilih citra

yang menjadi bagian dari Reading The ABCs from Space oleh NASA, kali ini

adalah huruf Y.

Pada tanggal 25 Desember 2000, Ad-vanced Spaceborne Ther-mal Emission and Reflec-tion Radiometer (ASTER)

di satelit Terra NASA me-

nangkap gambar false-color Sungai Ugab yang mengalir di tengah-tengah

padang yardangs di Na-

mibia Utara.

―Letter Y: Ugab River, Namibia‖

SM-IAGI Universitas Diponegoro adalah salah satu organisasi mahasiswa di Pro-

gram Studi Teknik Geologi Undip yang memiliki visi sebagai wadah generasi muda di ka-

langan mahasiswa kebumian untuk mengajukan, mengusahakan dan menjalankan perannya

demi kedaulatan dan kesejahteraan Bangsa dan Tanah Air Indonesia. Serta menjadi SDM

yang memiliki kapabilitas untuk dapat bersaing di dunia global .

Tak terasa saat ini kita telah berada di penghujung tahun 2015, dalam dua tahun

kebelakang ini sudah 16 edisi buletin yang diterbitkan SM IAGI Undip ini senantiasa menemani

pembaca setianya. Begiitu banyak artikel yang telah tertulis baik artikel asli tulisan sendiri

dari para anggota SM IAGI Undip maupun artikel kutipan dari berbagai media massa.

Menyongsong tahun baru 2016, kepengurusan baru pun akan segera dikukuhkan.

Semoga untuk tahun ke-3 dan seterusnya Rockvision tetap bisa menjadi sahabat setia bagi

semua pembacanya. Terimakasih untuk dua tahun yang sangat luar biasa. Joko Suprayetno.

SM IAGI Undip

ROCKVISION

Image of The Month

Jiwa Muda Semangat Merdeka