RMK Perilaku Individu
-
Upload
budi-mahend -
Category
Documents
-
view
212 -
download
0
Transcript of RMK Perilaku Individu
-
8/16/2019 RMK Perilaku Individu
1/19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada umumnya setiap individu memiliki suatu kebutuhan hidup, mulai
dari yang sederhana (primer) sampai kebutuhan yang lebih atau luas (tersier).
Karena untuk memenuhi kebutuhannya, setiap individu memerlukan suatu tempat
untuk memenuhi kebutuhannya. Maka dari itu, manusia memerlukan organisasi
untuk pemenuhan kebutuhan hidupnya. Baik itu organisasi di bidang pendidikan,
hobi, pekerjaan, dan lain – lain. Perilaku organisasi khususnya dalam dinamika
perilaku individu dijelaskan dasar-dasar perilaku individu, karakteristik biograis,
kemampuan, kepribadian dan pembelajaran yang berpengaruh dalam pen!apain
tujuan.
Perilaku adalah suatu ungsi dari interaksi antara seseorang individu
dengan lingkungannya."#$ Pengertian tersebut menunjukkan bah%a seorang
individu dengan lingkungannya amat menentukan perilaku yang nampak antara
keduanya se!ara langsung seperti halnya individu dengan organisasi yang
mempunyai siat-siat atau karakteristik tersendiri dan apabila keduanya saling
berinteraksi akan menimbulkan perilaku individu dalam organisasi. Keberhasilan
yang dilakukan dalam organisasi dapat diukur dari sejauh mana kinerja individu-
individu yang tergabung didalamnya. Berbagai upaya dilakukan dalam rangka
meningkatkan produktivitas pelaku individu agar dapat menghasilkan kinerja
yang maksimal.
Perilaku individu satu dengan yang lainnya tentunya sangat berbeda.&etiap individu akan memba%a karakteristik individualnya masing-masing,
sehingga akan berdampak kepada kinerjanya pula. Karakteristik tersebut dapat
berupa kemampuan, keper!ayaan pribadi, pengharapan-pengharapan, kebutuhan
dan pengalaman pada masa lalunya. &elain itu perbedaan tersebut dapat
didasarkan atas kemampuan, karakteristik biograis, dan kepribadian yang
dimilikinya.
1
-
8/16/2019 RMK Perilaku Individu
2/19
Kinerja yang baik dapat di!apai apabila ada kesesuaian antara pekerjaan
dengan kemampuan yang dimiliki karya%an. 'isinilah manajemen berperan
dalam membentuk perilaku individu. 'engan menganalisis perilaku-perilaku yang
ada dalam individu manajer mampu memberi keputusan yang tepat untuk
mendapatkan hasil yang maksimal atas upaya peningkatan produktivitas
organisasi.
1.2 Rumusan Masalah
'engan memperhatikan latar belakang tersebut, agar dalam penulisan ini
penulis memperoleh hasil yang diinginkan, maka penulis mengemukakan
rumusan masalah. umusan masalah itu adalah
#. *pakah yang dimaksud dengan perilaku individu+
. *pa sajakah karakteristik biograis yang dimiliki individu+
. Bagaimanakah konsep kemampuan, kepribadian, dan pembelajaran dalam
mengetahui perilaku individu di dalam organisasi+
1.3 Tujuan Penulsan
'engan memperhatikan latar belakang dan rumusan masalah tersebut,
agar dalam penulisan makalah ini penulis dapat memperoleh hasil yang
diinginkan, maka penulis mengemukakan tujuan penulisan makalah. ujuan
penulisan makalah tersebut adalah
#. /ntuk mengetahui pengertian perilaku individu.
. /ntuk mengetahui karakteristik biograis yang dimiliki individu.
. /ntuk mengetahui konsep kemampuan, kepribadian, dan pembelajaran
dalam mengetahui perilaku individu di dalam organisasi.
2
-
8/16/2019 RMK Perilaku Individu
3/19
BAB II
PEMBAHA!AN
2.1 Perlaku In"#"u
Menurut 0ibson (#112) perilaku individu adalah segala sesuatu yang
dilakukan seseorang, seperti berbi!ara, berjalan, berikir atau tindakan dari suatu
sikap. Menurut Kurt 3evin perilaku ( Behavior-B) individu pada dasarnya
merupakan ungsi dari interaksi antara individu ( person–P ) yang bersangkutan
dengan lingkungan (environmen–E ).
'ari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bah%a perilaku
individu dapat diartikan sebagai suatu sikap4tindakan serta segala sesuatu yang
dilakukan manusia baik yang dilakukan dalam bekerja maupun diluar pekerjaan,
seperti berbi!ara, bertukar pendapat, berjalan dan sebagainya.
&etiap individu memiliki karakteristik yang berbeda antara satu dengan
lainnya. *da beberapa alasan mengapa manusia4individu yang menyebabkan
perbedaan perilaku antara individu yang satu dengan yang lainnya, antara lain
a. Kemampuan dan keahlian yang dimiliki masing-masing individu5
b. Kebutuhan dan keinginan yang berbeda5
!. Pandangan terhadap masa depan (perspekti) dan pilihan-pilihan untuk
berperilaku dan bertindak5 dan
d. espon atau reaksi terhadap enomena atau peristi%a tertentu (kognisi,
aeksi dan konasi).
2.2 $arakterstk B%gra&s
Karakteristik biograis adalah karakteristik pribadi, yang ter!akup banyak
dan berisi sejumlah konsep yang kompleks. 'ata-data karakteristik biograis lebih
mudah diperoleh melalui responden sendiri atau melalui dokumen pribadi di
bagian personalia. Karakteristik biograis terdiri dari usia, jenis kelamin, status
perka%inan, dan banyaknya tanggungan, dan masa kerja dalam organisasi."$
&etiap individu tentu saja memiliki karakteristik individu yang menentukan
3
-
8/16/2019 RMK Perilaku Individu
4/19
terhadap perilaku individu. 6ang pada akhirnya menghasilkan sebuah motivasi
individu.
a. /sia
7ubungan antara usia dan kinerja pekerjaan merupakan suatu masalah yang
penting. *da sedikitnya tiga alasan untuk ini. Pertama, adanya keper!ayaan
yang luas bah%a kinerja pekerjaan menurun seiring bertambahnya usia.
Kedua, suatu kenyataan bah%a angkatan kerja semakin menua. 'an alasan
ketiga adalah perundang-undangan *merika &erikat, yang dengan segala
alas an, melarang perintah pensiun. &ekarang, sebagian besar pekerja
*merika &erikat tidak harus pensiun pada usia 89.
/sia dapat menggambarkan tentang pengalaman, penilaian, etika kerja yang
kuat, dan komitmen terhadap kualitas, seperti berikut ini
i. hubungan /mur – urnover
umur meningkat maka tingkat turnover menurun. *lasannya karena
alternati pekerjaan (option) yang semakin sedikit, penghasilan
lebih tinggi yang telah diperoleh, dan tunjangan pensiun yang lebih
menarik.
ii. 7ubungan /mur – *bsensi
/mur meningkat, maka ketidakhadiran yang disengaja menurun,
dan ketidakhadiran yang tidak disengaja meningkat pula.
Mengingat umur yang bertambah berarti adanya keluarga yang
harus dibina. ketidakhadiran yang disengaja jarang sekali
dilakukan, karena melihat pada nilai gaji yang terpotong bila tidak
masuk kerja. 'an ketidakhadiran yang tidak disengaja meningkat
pula, !ontoh bila ada salah satu anaknya yang sakit.iii. 7ubungan /mur – Produktivitas
umur meningkat, maka produktiitas menurun. *lasan5
menurunnya ke!epatan, ke!ekatan, dan kekuatan. :uga
meningkatnya kejenuhan atau kebosanan, dan kurangnya
rangsangan intelektual. ;amun ada juga study yang
mengemukakan bah%a hubungan umur dengan produktiitas
ternyata tidak ada hubungannya sama sekali. 'engan alasan
4
-
8/16/2019 RMK Perilaku Individu
5/19
menurunnya ketrampilan jasmani tidak !ukup ekstrem bagi
menurunnya produktiitas. 'an meningkatnya umur biasanya
diimbangi dengan meningkatnya pengalaman.
iv. 7ubungan umur – kepuasan kerja
bagi karya%an proesional5 kepuasan !enderung meningkat se!ara
terus menerus seiring bertambahnya usia mereka. Bagi karya%an
non-proesional5 kepuasan merosot selama usia tengah baya dan
kemudian naik lagi dalam tahun-tahun selanjutnya. Bila
digambarkan dalam bentuk kurva, akan berbentuk kurva /.
b. :enis kelamin (Gender )
7anya terdapat sedikit perbedaan antara pria dan %anita yang
mempengaruhi kinerja mereka misalnya tidak terdapat perbedaan yang
konsisten antara pria dan %anita dalam hal kemampuan meme!ahkan
masalah, menganalisis, dorongan kompetiti, motivasi, sosiabilitas atau
kemampuan belajar. Berbagai penelitian psikologis menyatakan bah%a para
%anita lebih bersedia menyesuaikan diri terhadap otoritas dan pria lebih
agresi serta lebih mungkin untuk memiliki pengharapan sukses
dibandingkan para %anita, tapi perbedaan-perbedaan tersebut ke!il. &atu
permasalahan yang tampak memang berbeda dalam hal gender. Khususnya
saat karya%an memilki anak usia prasekolah, adalah preerensi terhadap
jad%al kerja. &eorang ibu yang bekerja kemungkinan lebih memilih jad%al
kerja paruh %aktu yang leksibel sebagai !ara untuk mengakomodasi
tanggung ja%ab keluarga.
i. idak ada beda yang signiikan 4 bermakna dalam produktiitas kerja
antara pria dengan %anita.ii. idak ada bukti yang menyatakan bah%a jenis kelamin karya%an
memperngaruhi kepuasan kerja.
iii. 7ubungan gender – turnover. beberapa studi menjumpai bah%a
%anita mempunyai tingkat keluar yang lebih tinggi, dan studi lain
menjumpai tidak ada perbedaan antara hubungan keduanya.
iv. 7ubungan gender – absensi. %anita mempunyai tingkat absensi yang
lebih tinggi (lebih sering mangkir). dengan alasan %anita memikul
5
-
8/16/2019 RMK Perilaku Individu
6/19
tanggung ja%ab rumah tangga dan keluarga yang lebih besar, juga
jangan lupa dengan masalah ke%anitaan.
!. as
as telah dipelajari sedikit banyak dalam perilaku organisasi, khususnya
dalam hubungannya terhadap hasil-hasil pekerjaan seperti keputusan
pemilihan personel, evaluasi kinerja, dan diskriminasi di tempat kerja.
'alam situasi pekerjaan, terdapat sebuah ke!enderungan bagi individu
untuk lebih menyukai rekan-rekan kerja dari ras mereka sendiri dalam
evaluasi kinerja, keputusan promosi, dan kenaikan gaji.
d. &tatus ka%in
Mengenai dampak status perka%inan dengan produktivitas tidak !ukup
penelitian untuk menarik kesimpulan. ;amun penelitian yang konsisten
menjelaskan bah%a karya%an yang menikah lebih sedikit absensinya,
mengalami pergantian lebih rendah, dan lebih puas dengan pekerjaan
daripada rekan sekerjanya yang masih lajang.
e. Masa kerja atau masa jabatan
injauan ektensi mengenai hubunga senioritas dan produktivitas kerja telah
dilakukan. 'imana adanya hubungan positi antara senioritas dan
produktivitas kerja, dimana masa kerja diekspresikan sebagai pengalaman
kerja, yang menjadi dasar untuk perkiraan yang baik atas produktivitas
karya%an. &e!ara konsisten menunjukkan bah%a senioritas berhubungan
negative dengan tingkat ketidakhadiran. Bahkan dalam hubungannya baik
dengan rekuensi absensi dan total hari kerja yang hilang, masa jabatan
merupakan variable penting yang berpengaruh.
2.3 $emam'uan
Kemampuan adalah kapasitas seorang individu untuk melakukan
beragam tugas dalam suatu pekerjaan. Kemampuan adalah sebuah penilaian
terkini atas apa yang dapat dilakukan seseorang. Kemampuan merujuk ke
kepastian individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam pekerjaan tertentu.
-
8/16/2019 RMK Perilaku Individu
7/19
keseluruhan seseorang pada hakikatnya tersusun dari aktor kemampuan
intelektual dan kemampuan isik.
a. Kemampuan isik
Kemampuan isik ( physical abilities) kemampuan melakukan tugas-tugas
yang menuntut stamina, keterampilan, kekuatan, ke!ekatan,dan karakteristik
serupa. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan bah%a kemampuan
dasar yang dilibatkan karya%an dalam melakukan pekerjaan jasmani, dan
masing-masing individu berbeda kemampuan dasar yang dimiliki.
#) =aktor Kekuatan
i. Kekuatan 'inamis adalah kekuatan yang menggunakan otot
se!ara terus menerus atau berulang-ulang.ii. Kekuatan ubuh adalah kemampuan memanaatkan kekuatan
otot menggunakan otot tubuh (khususnya otot perut).
iii. Kekuatan &tatis adalah kemampuan menggunakan kekuatan
terhadap objek eksternal..
iv. Kekuatan >ksplosi adalah kemampuan mengeluarkan energi
maksimum dalam satu atau serangkaian tindakan eksplosi
) =aktor =leksibilitas
i. =leksibikitas 3uas adalah kemampuan menggerakan tubuh dan
otot punggung sejauh mungkin.ii. =leksibilitas 'inamis adalah kemampuan membuat gerakan-
gerakan lentur yang !epat dan berulang-ulang.
) =aktor 3ainnya
i. Koordinasi ubuh adalah Kemampuan mengoordinasikan
tindakan se!ara bersamaan dari bagian-bagian tubuh yang
berbeda.
ii. keseimbangan adalah kemampuan mempertahankan
keseimbangan meskipun tedapat gaya yang mengganggu
keseimbangan.
iii. &tamina adalah kemampuan menggerakan upaya maksimum
yang membutuhkan usaha berkelanjutan.
Ketika kemampuan-pekerjaan tidak sesuai karena karya%an memiliki
keterampilan yang jauh melebihi persyaratan untuk pekerjaan tersebut,
kinerja pekerjaan kemungkinan akan memadahi tetapi akan terdapat
ketidakeesienan dan penuruna tingkat kepuasan karya%an. Kemampuan
-
8/16/2019 RMK Perilaku Individu
8/19
dengan memadai bergantung pada persyaratan kemampuan dari pekerjaan
tersebut.
&ebagai !ontoh seorang pilot membutuhkan kemampuan visualisasi spasial
yang kuat dan koordinasi tubuh yang baik. Mengarahkan perhatian hanya
pada kemampuan karya%an atau pada persyaratan kemampuan dari
pekerjaan akan mengabaikan akta bah%a kinerja karya%an bergantung
pada interaksi keduannya.
b. Kemampuan intelektual
Kemampuan
-
8/16/2019 RMK Perilaku Individu
9/19
terlihat bila posisinya dalam ruang diubah. @ontoh pekerjaan
de!orator interior.
vii. 'aya ingat ( "emory) adalah kemampuan menyimpan dan
mengingat pengalaman masa lalu. @ontoh pekerjaan tenaga
penjual.
Ke!erdasan intelektual dapat dibagi menjadi beberapa sub bagian ( "ultiple
Intelligences), diantaranya
i. Kogniti adalah meliputi ke!erdasan yang lama diliput oleh tes-tes
ke!erdasan tradisional. bakat yang diukur oleh tes
-
8/16/2019 RMK Perilaku Individu
10/19
-
8/16/2019 RMK Perilaku Individu
11/19
mana seseorang per!aya bah%a dialah yang mengendalikan apa yang
terjadi pada dirinya. &edangkan siat kepribadian pengendalian eksternal
adalah keyakinan seseorang bah%a apa yang terjadi pada dirinya
ditentukan oleh lingkungan (diluar dirinya), seperti nasib dan
keberuntungan.
b' Paham Dtoritarian
Paham ini berkeyakinan bah%a ada perbedaan status dan keyakinan pada
orang-orang yang ada dalam organisasi. &iat kepribadian otoritarian yang
tinggi memiliki intelektual yang kaku, membedakan orang atau kedudukan
dalam organisasi, mengeksploitasi orang yang memiliki status
diba%ahnya, suka !uriga dan menolak perubahan.
c' Drientasi Prestasi
Drientasi juga merupakan karakteristik kepribadian yang dapat digunakan
untuk meramal perilaku orang. M! @lelland, tentang kebutuhan untuk
berprestasi, menyebutkan bah%a ada dua karakteristik siat kepribadian
seseorang yang memiliki kebutuhan untuk berprestasi tinggi, yaitu (#)
Mereka se!ara pribadi ingin bertanggungja%ab atas keberhasilan dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya. () Mereka lebih senang
dengan suatu resiko. esiko merupakan tantangan yang mengasyikkan.
:ika berhasil mele%atinya maka ia akan merasa puas.
*dapun penjelasan dari aktor-aktor pembentuk kepribadian tersebut
adalah sebagai berikut
a. Keturunan,
adalah aktor-aktor yang ditentukan di kandungan. Postur isik, %ajah
menarik, temperamen, komposisi otot , tingkat energi, dan ritme biologismerupakan siat-siat yang umumnya dianggap dipengaruhi oleh ke dua
orang tua ( ibu-bapak). Kepribadian individu bersumber dari struktur
melekul genes yang terdapat dalam kromosom. :adi siat-siat kepribadian
banyak ditentukan %aktu lahir.
b. 3ingkungan,
merupakan aktor-aktor yang memberi tekanan pada pembentukan
kepribadian seperti budaya dimana individu dibesarkan, norma-norma
11
-
8/16/2019 RMK Perilaku Individu
12/19
diantara keluarga , teman dan kelompok so!ial, serta pengaruh-pengaruh
lain yang kita alami. @ontoh Drang *merika utara telah memperoleh
tema-tema kerajinan sukses, persaingan, dan kemandirian serta etos kerja
protestan , akibatnya mereka !enderung ambisius dan agresi.
!. &ituasi,
adalah aktor yang mempengaruhi dampak keturunan dan lingkungan atas
kepribadian. Kepribadian individu, meskipun pada umumnya stabil dan
konsisten, dapat berubah pada situasi yang berbeda, untutan yang
berbeda dari situasi yang berbeda menuntut aspek yang berbeda dari
kepribadian seseorang.
Bentuk-bentuk kepribadian akhirnya menentukanperilaku organisasi,
karenanya orang lalu men!ari dan berusaha menemukan !iri-!iri kepribadian.
7asil penelitian >dgar 7. &!hein yang dikutip dalam kunarto (99#) memperoleh
#2 !iri kepribadian yaitu (#)pendiam vs ramah, () kurang !erdas vs lebih !erdas,
() dipengaruhi perasaan vs emosional mantap, (E) mengalah vs dominan, (F)
serius vs suka bersenang-senang, (2) selalu siap vs selalu berhati-hati, (8) malu-
malu vs petualang, () keras hati vs peka, (1) memper!ayai vs men!urigai, (#9)
praktis vs imajinati, (##) terus terang vs banyak muslihat, (#) per!aya diri vs
takut-takut, (#) konservati vs suka eksperimen, (#E) bergantung kelompok
mandiri vs mandiri, (#F) tak terkendali vs terkendali, (#2) santai vs tegang.
kstroversi merupakan siat kepribadian yang !enderung
mengarahkan perhatian kepada orang lain, kejadian di lingkungan dan
menghasilkan kepuasan dari stimulus lingkungan'alam perkembangannya, teori kepribadian memiliki tiga pendekatan,
yaitu pendekatan siat, pendekatan psikodinamis dan pendekatan humanis.
a. eori Kepribadian &iat (rait)
didasarkan pada alasan predisposisi mengarahkan perilaku individu dalam
pola yang konsisten. Menurut *llport dalan 0ibson (#112) siat (*rait )
adalah merupakan batu bata ibarat pondasi dari suatu bangunan, alasan,
tindakan, sumber keunikan individu. &iat adalah dugaan ke!enderungan
12
-
8/16/2019 RMK Perilaku Individu
13/19
yang mengarahkan perilaku se!ara konsisten dan !iri karakteristik tertentu.
&iat menghasilkan konsistensi pada perilaku, karena siat melanjut
atribut dan !akupannya se!ara umum dan luas.
b. eori Kepribadian Psikodinamis
menurut =reud bah%a perbedaan kepribadian individu itu karena setiap
orang mempunyai dasar yang berbeda.
-
8/16/2019 RMK Perilaku Individu
14/19
pembelajaran populer, dan menggambarkan !ara manajer membantu karya%an
untuk belajar.
Pembelajaran (learning) terjadi setiap %aktu. Pembelajaran se!ara umum
adalah setiap perubahan perilaku yang relative permanent, terjadi sebagai hasil
pengalaman. Perubahan perilaku menunjukkan bah%a pembelajaran telah terjadi
dan pembelajaran adalah perubahan perilaku.
'einisi yang se!ara umum dapat diterima atas pembelajaran adalah
setiap perubahan perilaku yang relati permanen yang terjadi sebagai hasil dari
pengalaman. Menurut &tephen P. obbins deenisi yang dikemukakannya
memiliki komponen yang perlu diklariikasi, yakni
a. Belajar itu sendiri melibatkan perubahan. Perubahan itu dapat baik atau
buruk, tergantung dari perilaku yang dipelajari.
b. Pelajaran itu harus relative permanen. Perubahan sementara bersiat
relekti dan gagal me%akili pembelajaran apapun.
!. Melibatkan perilaku, artinya proses belajar dianggap sudah terjadi dapat
dilihat adanya perubahan perilaku.
d. Beberapa bentuk pengalaman hidup penting artinya belajar. Pengalaman-
pengalaman inui dapat diperoleg se!ara langsung maupun se!ara tidak
langsung.
eori pembelajaran dikemukakan untuk menjelaskan proses itu yang
dengannya kita mengenali pola-pola perilaku, yaitu
a. Pengkondisian Klasik (+lasiccal conditional )
'ikemukakan oleh Paplov. 7asil per!obaanya terhadap anjing mengenai
keterkaitan antara stimulus dan respon menunjukkan bah%a stimulus
yang tidak dikondisikan akan menghasilkan respons yang tidak
dikondisikan pula, dan melalui proses belajar maka stimulus yang
dikondisikan itu akan menghasilkan respons yang dikondisikan.
b. Pengkondisian Dperant (,perant conditional )
Menurut teori ini, perilaku merupakan ungsi dan akibat dari perilaku itu
sendiri.ke!enderungan mengulangi sebuah perilaku tertentu dipengaruhi
penguatan yang disebabkan oleh adanya akibat daro perilaku itu.
Misalnya bila seorang karya%an berprestasi di atas standar kemudian
diberi insenti oelh pimpinan, maka akan berdampak positi 4
14
-
8/16/2019 RMK Perilaku Individu
15/19
kesenangan sehingga pada bulan berikutnya karya%an itu akan
melakukan hal yang sama untuk memperoleh imbalan
!. Pembelajaran &osial (ocial (earning )
eori sosial tentang belajar adalah suatu proses belajar yang dilakukan
melalui suatu pengamatan dan pengalaman se!ara langsung. *gar
memperoleh hasil yang maksimal, ada empat hal yang harus diperhatikan
oleh seorang pengajar dalam melakukan proses belajar-mengajar yaitu
i. Proses perhatian, dimana pengajar harus menyampaikan materi
pelajaran dengan menarik, dan suasana belajar yang kondusi.
Drang belajar dari model tertentu hanya ketika mereka mengenali
dan menaruh perhatian pada itur penting yang menentukan. Kita
!enderung sangat terpengaruh oleh model-model yang menarik,
mun!ul berulang-ulang, penting bagi kita, atau serupa dengan kita
menurut perkiraan kita.
ii. Proses ingatan (retensi), dimana hasil belajar juga tergantung pada
seberapa bbesar daya ingat si subjek belajar. Pengaruh model
tertentu akan bergantung pada betapa baik individu mengingat
tindakan model itu setelah model itu tidak ada lagi.
iii. Proses reproduksi, dimana subjek ajar setelah belajar harus
mengalami perubahan sikap, berpikir dan berperilaku. &etelah
seseorang melihat perilaku baru dengan mengamati model itu,
pengamatan itu akan berubah menjadi perbuatan. Maka proses ini
memperlihatkan bah%a individu tersebut dapat melakukan kegiatan
model itu.
iv. Proses penguatan, dimana apabila subjek belajar telah belajar
dengan baik maka harus diberikan penguatan.
-
8/16/2019 RMK Perilaku Individu
16/19
'alam hal ini manajemen men!oba membentuk perilaku individu dengan
membimbing mereka selama pembelajaran yang dilakukan se!ara bertahap yang
disebut dengan pembentukan perilaku (shaping behavior). :ika manajemen
memberikan penghargaan kepada individu yang berprestasi mungkin akan
memberikan penegasan yang sedikit. Pembentukan perilaku individu memberikan
pendekatan relevan untuk men!apai tujuan perilaku yang diharapkan.
Pembentukan perilaku dilakukan dengan !ara sistematis yang menegaskan urutan
langkah yang harus dilakukan individu agar ter!apai respon yang diinginkan.
a. Metode-metode pembentukan perilaku
Melalui pembelajaran, manajer dapat membentuk perilaku karya%an agar
mau melakukan perilaku-perilaku yang menguntungkan perusahaan.
Penguatan se!ara sistematis dan bertahap agar individu dapat berperilaku
sesuai harapan. erdapat E !ara untuk membentuk perilaku, diantaranya5
i. Penguatan positi ( positive rein$orcement )5 memberikan
penghargaan untuk mempertahankan tingkah laku yang diinginkan
ii. Penguatan negati (negative rein$orcement )5 'ihentikannya
perilaku yang tidak menyenangkan untuk menghindari akibat yang
tidak diinginkan namun biasanya diikuti tingkah laku baru yang
diinginkan
iii. 7ukuman ( punishment)5 Menerapkan suatu kondisi yg tdk
menyenangkan4 hukuman untuk menghilangkan perilaku yang
tidak diinginkan
iv. Pemusnahan (etinction)5 Menyingkirkan penguatan apa saja yang
mempertahankan perilaku
Penguatan, baik positi maupun negati, mempunyai !atatan mengesankansebagai alat pembentuk. Dleh karena itu, perhatian kita adalah penguatan
bukannya penghukuman atau pemusnahan. &uatu kajian terhadap temuan
penelitian menganai dampak penguatan pada perilaku dalam organisasi
menyimpulkan bah%a5
i. sejumlah tipe penguatan diperlukan untuk menghasilkan perubahan
perilaku
16
-
8/16/2019 RMK Perilaku Individu
17/19
ii. &ejumlah tipe hadiah akan lebih eekti digunakan dalam organisasi
daripada !ara lain
iii. Ke!epatan berlangsungnya proses pembelajaran dan dampaknya
yang permanen akan ditentukan oleh pengaturan %aktu penguatan.
b. :ad%al penguatan
Kedua tipe utama jad%al penguatan adalah se!ara berkesinambungan dan
se!ara berkala. :ad%al penguatan berkesinambungan memperkuat perilaku
yang diinginkan setiap kali perilaku itu diperlihatkan.
i. Penguatan berkesinambungan5 perilaku yang diinginkan diperkuat
setiap saat perilaku itu dijalankan.
ii. Penguatan Berkala5 perilaku yang diinginkan diperkuat se!ara
!ukup sering untuk membuat perilaku tersebut layak diulangi
namun tidak setiap saat ketika perilaku itu dijalankan. Penguatan berkala
ini dapat berupa tipe rasio atau tipe interval. Penguatan juga dapat
digolongkan menjadi tetap atau variabel.
Ketika imbalan dibagikan pada selang %aktu yang seragam, jad%al
penguatan itu disebut tipe interval-tetap. Hariabel pentingnya adalah
%aktu, dan variabel itu dijadikan sebagai konstanta. 'alam jad%al rasio-
tetap setelah sejumlah respon tetap atau konstan diberikan, maka hadiah
diberikan. Misalnya ren!ana insenti berdasar jumlah karya adalah jad%al
rasio tetap, karya%an menerima ganjaran yang didasarkan pada jumlah
karya yang dihasilkan. Ketika hadiah berubah-ubah mengikuti perilaku
individu, ia disebut dikuatkan berdasarkan jad%al rasio-variabel.
abel :ad%al Penguatan
No JADWALPENGUATAN
SIFAT PENGARUH PADAPERILAKU
CONTOH
#. Berkesinambungan Penghargaan diberikan
setelah setiap perilaku yang
diharapkan
Pembelajaran se!ara !epat,
namun juga !epat lenyap
Pujian ketika tidak
datang terlambat
.
-
8/16/2019 RMK Perilaku Individu
18/19
.
-
8/16/2019 RMK Perilaku Individu
19/19
&e!ara biograis individu memiliki karakteristik yang jelas bisa terba!a,
seperti usia, jenis kelamin, status perka%inan, yang semua itu memiliki hubungan
signiikan dengan produktivitas atau kinerja dalam suatu organisasi dan
merupakan isu penting dalam dekade mendatang. 'ari kajian beberapa bukti riset,
memun!ulkan kesimpulan bah%a usia tampaknya tidak memiliki hubungan
dengan produktivitas. 'an para pekerja tua yang masa kerjanya panjang akan
lebih ke!il kemungkinannya untuk mengundurkan diri. 'emikian pula dengan
karya%an yang sudah menikah, angka keabsenan menurun, angka pengunduran
diri lebih rendah serta menunjukkan kepuasan kerja yang lebih tinggi daripada
karya%an yang bujangan.
erdapat tiga teori yang membantu kita dalam memahami kepribadian
yaitu teori yang menjelaskan individu, teori psikodinamis yang menggabungkan
karakteristik manusia dan menjelaskan perkembangan kepribadian alamiah
dinamis serta teori para humanis yang menekankan pada orang dan pentingnya
aktualisasi diri kepada kepribadian.
&etiap individu pun memiliki kemampuan dan karakteristik yang
berbeda, kemampuan se!ara langsung mempengaruhi tingkat kinerja dan
kepuasan karya%an melalui kesesuaian kemampuan – pekerjaan. 'ari sisi
pembentukan perilaku dan siat manusia, perilaku individu akan berbeda di
karenakan oleh kemampuan yang dimilikinya juga berbeda. Pembelajaran
merupakan bukti dari perubahan perilaku individu. Pembelajaran terjadi setiap
saat dan relati permanen yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman.
19