RMK EPP

54
PT. ERATAMA PUTRA PRAKARSA KONTRAKTOR & LEVERANSIR Dusun III Gg. Aman No. 99 Deli Tua – Deli Serdang No.Dok : No Rev : Tgl.Diterbitkan : Hal : Paraf : 1. Latar Belakang PT. Eratama Putra Prakarsa yang bergerak dalam bidang Kontruksi berkewajiban untuk melaksanakan Paket Pemeliharaan Berkala Jembatan Kabanjahe Cs yang berpedoman pada kaedah – kaedah Tepat Biaya , Tepat Waktu , Tepat Mutu dan Tepat Manfaat sesuai dengan Dukumen Kontrak yang telah disepakati sebelumnya. Di tahun 2015 ini PT. Eratama Putra Prakarsa akan terus meningkatkan kinerja Perusahaan dan Sumber daya manusia yang Kompeten dan sanggup bekerja secara Profesional untuk menampilkan Jaminan Mutu kepada Pengguna Jasa Kontruksi yang merupakan persyaratan mutlak. Pengguna jasa Kontruksi semakin menuntut mutu pelayanan yang tinggi , mutu produk , kecepatan dan ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan kegiatan PT. Eratama Putra Prakarsa telah merencanakan cara memenuhi persyaratan yang meliputi semua aktivitas yang berkaitan dengan mutu dimulai dari sejak penawaran hingga tahap penyelesaian pekerjaan / serah terima pekerjaan dan memonitoring , mengidentifikasi , memahami dan mengelola kegiatan sebagai satu sistem yang berperan untuk mencapai sasaran yang efektif dan efisien bagi semua pihak. Setiap keputusan yang dilakukan oleh PT. Eratama Putra Prakarsa berdasarkan fakta dan informasi yang akurat sehingga hubungan antara Pengguna jasa dan Penyedia jasa saling menguntungkan dan menghasilkan keuntungan semua pihak , seperti peningkatan mutu , stabilitas , dan konsisten.

description

rencana mutu kerja

Transcript of RMK EPP

MENTERI PEKERJAAN UMUM

PT. ERATAMA PUTRA PRAKARSA

KONTRAKTOR & LEVERANSIR

Dusun III Gg. Aman No. 99 Deli Tua Deli Serdang

No.Dok :

No Rev : Tgl.Diterbitkan :

Hal :

Paraf :

1. Latar BelakangPT. Eratama Putra Prakarsa yang bergerak dalam bidang Kontruksi berkewajiban untuk melaksanakan Paket Pemeliharaan Berkala Jembatan Kabanjahe Cs yang berpedoman pada kaedah kaedah Tepat Biaya , Tepat Waktu , Tepat Mutu dan Tepat Manfaat sesuai dengan Dukumen Kontrak yang telah disepakati sebelumnya.Di tahun 2015 ini PT. Eratama Putra Prakarsa akan terus meningkatkan kinerja Perusahaan dan Sumber daya manusia yang Kompeten dan sanggup bekerja secara Profesional untuk menampilkan Jaminan Mutu kepada Pengguna Jasa Kontruksi yang merupakan persyaratan mutlak.

Pengguna jasa Kontruksi semakin menuntut mutu pelayanan yang tinggi , mutu produk , kecepatan dan ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan kegiatan PT. Eratama Putra Prakarsa telah merencanakan cara memenuhi persyaratan yang meliputi semua aktivitas yang berkaitan dengan mutu dimulai dari sejak penawaran hingga tahap penyelesaian pekerjaan / serah terima pekerjaan dan memonitoring , mengidentifikasi , memahami dan mengelola kegiatan sebagai satu sistem yang berperan untuk mencapai sasaran yang efektif dan efisien bagi semua pihak.Setiap keputusan yang dilakukan oleh PT. Eratama Putra Prakarsa berdasarkan fakta dan informasi yang akurat sehingga hubungan antara Pengguna jasa dan Penyedia jasa saling menguntungkan dan menghasilkan keuntungan semua pihak , seperti peningkatan mutu , stabilitas , dan konsisten.PT. ERATAMA PUTRA PRAKARSA

KONTRAKTOR & LEVERANSIR

Dusun III Gg. Aman No. 99 Deli Tua Deli Serdang

No.Dok :

No Rev : Tgl.Diterbitkan :

Hal :

Paraf :

2. Informasi Kegiatan

Informasi Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah :

Nama Kegiatan: Paket Pemeliharaan Berkala Jembatan Kabanjahe CsLokasi Kegiatan: Kabupaten Tanah KaroNo. Kontrak: 01/KTR-APBN/Br.S2/PPK-05/2015Tanggal SPMK: 06 Maret 2015Masa Pelaksanaan: 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak ditetapkan SPMK

Tanggal PHO: 03 Juni 2015Sumber Dana: APBN Murni Tahun Anggaran 2015Nilai Kontrak: Rp 869.788.400,- (Terbilang : Delapan ratus enam puluh sembilan juta tujuh ratus delapan puluh delapan ribu empat ratus rupiah)

Pengguna Jasa: PPK 05 (Kabanjahe Cs)Alamat: Jalan Pahlawan no. 30 KabanjahePenyedia Jasa : PT. Eratama Putra PrakarsaAlamat: Dusun III Gg. Aman no. 99 Deli Tua Deli SerdangKonsultan Supervisi: PT. Parama Karya MandiriPT. ERATAMA PUTRA PRAKARSA

KONTRAKTOR & LEVERANSIR

Dusun III Gg. Aman No. 99 Deli Tua Deli Serdang

No.Dok :

No Rev : Tgl.Diterbitkan :

Hal :

Paraf :

Uraian Ruang Lingkup KegiatanPanjang Penanganan Pemeliharaan Berkala Jembatan: meter

- Jembatan Lau Kuala, KM. MDN. 115+300 dengan bentang 26.50 meter

- Jembatan Martelu, KM. MDN. 154+400 dengan bentang 8.10 meter

- Jembatan Lau Buluh Pancur, KM. MDN. 159+900 dengan bentang 7.50 meterPT. ERATAMA PUTRA PRAKARSA

KONTRAKTOR & LEVERANSIR

Dusun III Gg. Aman No. 99 Deli Tua Deli Serdang

No.Dok :

No Rev : Tgl.Diterbitkan :

Hal :

Paraf :

METODE PELAKSANAANNOURAIAN PEKERJAANMETODE PELAKSANAAN

R.1.2.(1)MOBILISASI DAN DEMOBILISASIPekerjaan yang termasuk dalam spesifikasi ini adalah pekerjaan kegiatan umum, kegiatan pemeliharaan rutin, pekerjaan utama. Aspek yang bersangkutan dengan prosedur variasi, pembayaran, serifikat bulanan, pembayaran sementara dan penutupan kontrak diatur dalam Syarat-syarat umum dan syarat-syarat khusus kontrak.Penyedia Jasa harus menyediakan personil ahli teknik untuk memperlancar pelaksanaan pekerjaan sehingga diperoleh mutu, kinerja dan dimensi sesuai yang disyaratkan dalam ketentuan.

Pada awal pelaksanaan pekerjaan, personil tersebut harus disertakan dalam pelaksanaan survei lapangan yang lengkap dan menyiapkan laporan hasil survei lapangan untuk menentukan kondisi fisik dan struktur jembatan lama dan bangunan pelengkap jalan. Dengan demikian akan memungkinkan Direksi Pekerjaan melaksanakan revisi minor dan menyelesaikan serta menerbitkan detil pelaksanaan sebelum kegiatan pelaksanaan dimulai. Selanjutnya personil tersebut harus disertakan dalam pengujian bahan perbaikan jembatan, penelitian, pemeriksaan kondisi detil jembatan dan rekayasa serta menggambarkan untuk menyimpan Dokumen Rekaman Proyek. Direksi Pekerjaan harus disertakan pada saat survei.

Survei harus dilaksanakan dibawah pengawasan Direksi Pekerjaan, yang harus menjamin bahwa semua kondisi yang ada telah dicatat dengan baik dan teliti. Formulir pelaporan kondisi tersebut harus dalam formulir baku yang berlaku.

Penyedia Jasa harus memobilisasi personil sesuai dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Mobilisasi kepada Penyedia Jasa (General Superintendent) yang memenuhi jaminan kualifikasi menurut cakupan pekerjaannya.

b. Mobilisasi semua staf Penyedia Jasa dan pekerja yang diperlukan dalam pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan dalam kontrak.

Penyedia jasa harus memobilisasi fasilitas dan peralatan sesuai dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Menyediakan sebidang lahan yang diperlukan untuk base camp pelaksanaan pekerjaan di sekitar lokasi proyek.

b. Mobilisasi dan pemasangan peralatan sesuai dengan daftar peralatan yang tercantum dalam penawaran. Mobilisasi dari seluruh mata pekerjaan yang terdaftar harus diselesaikan dalam jangka waktu 30 hari terhitung mulai tanggal mulai kerja, kecuali penyediaan fasilitas dan pelayanan pengendalian mutu harus diselesaikan dalam jangka waktu 45 hari. Setiap kegagalan Penyedia Jasa dalam memobilisasi fasilitas dan pelayanan pengendalian mutu sebagaimana disebutkan di atas, akan membuat Direksi Pekerjaan melaksanakan pekerjaan semacam ini yang dianggap perlu, dan akan membebankan seluruh biaya tersebut ditambah 10 % (sepuluh persen) pada Penyedia Jasa, dimana biaya tersebut akan dipotongkan dari setiap pembayaran atau akan dibayarkan kepada Penyedia Jasa menurut kontrak ini. Kegiatan demobilisasi berupa pembongkaran tempat kerja oleh Penyedia Jasa pada saat akhir kontrak termasuk pemindahan semi instalasi, peralatan dan perlengkapan dari tanah milik pemerintah dan pengembalian kondisi tempat kerja menjadi kondisi seperti semula sebelum pekerjaan dimulai.

R.1.3.(1)PENGATURAN LALU LINTASa. Tujuan Pengaturan Lalu lintas adalah untuk menjamin bahwa selama pelaksanaan pekerjaan semua jalan lama tetap terbuka untuk lalu lintas dan dijaga dalam kondisi aman dan dapat digunakan, dan permukiman di sepanjang dan yang berdekatan dengan pekerjaan disediakan jalan masuk yang aman dan nyaman ke permukiman mereka.

b. Dalam keadaan khusus Penyedia Jasa dapat mengalihkan lalu lintas ke jalan alih sementara. Pengalihan ini harus mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.

c. Yang dimaksud dengan lalu lintas harus berarti semua lalu lintas kendaraan dan pejalan kaki.

d. Penyedia Jasa harus melaksanakan pekerjaan sedemikian rupa sehingga pekerjaan tersebut terlindungi dari kerusakan akibat lalu lintas umum maupun proyek.

e. Pengendalian lalu lintas dan pengalihan lalu lintas harus dilaksanakan sebagaimana diperlukan untuk melindungi pekerjaan.

f. Pengendalian lalu lintas harus mendapat perhatian khusus, pada saat kondisi cuaca yang buruk, pada saat lalu lintas yang padat, dan selama periode dimana pekerjaan yang sedang dilaksanakan sangat peka terhadap kerusakan.

g. Agar dapat melindungi pekerjaan, dan menjaga keselamatan umum dan kelancaran arus lalu lintas yang melalui atau di sekitar pekerjaan, kami akan memasang dan memelihara rambu lalu lintas, penghalang dan fasilitas lainnya yang sejenis pada setiap tempat dimana kegiatan pelaksanaan akan mengganggu lalu lintas umum. Semua rambu lalu lintas dan penghalang harus diberi garis-garis (strips) yang reflektif dan atau terlihat dengan jelas pada malam hari.h. Kami akan menyediakan dan menempatkan petugas bendera di semua tempat kegiatan pelaksanaan yang mengganggu arus lalu lintas, terutama pada pengaturan lalu lintas satu arah. Tugas utama petugas bendera adalah mengarahkan dan mengatur arus lalu lintas yang melalui dan di sekitar pekerjaan tersebut.

R.3.1.(7)Beton mutu fc=200 Mpa (K 250)Pekerjaan ini dilaksanakan dengan menggunakan alat (cara mekanik) menggunakan concrete mixer. Bahan yang digunakan adalah semen, pasir, agregat kasar serta bahan pendukung seperti kayu perancah dan paku untuk pembuatan bekisting.

Bahan semen, pasir dan agregat dicampur dengan air menjadi beton dengan menggunakan concrete mixer. Komposisi campuran masing-masing bahan harus sesuai dengan job Mix Formula. Perbandingan komposisi semen dan air juga harus diperhatikan untuk menghasilkan campuran yang ideal.

Beton yang sudah jadi kemudian dituangkan ke dalam bekisting yang sudah dibuat sebelumnya. Jika sudah mencapai tingkat kekerasan yang sempurna (masa curing) maka bekisting kemudian dibuka. Kekerasan beton akan sempurna sesudah lebih kurang 3 minggu.

R.3.4.(1)CAIRAN PEREKAT (EPOXY RESIN)Cairan perekat Epoxy Resin ini sangat cocok di aplikasikan untuk mengembalikan kondisi struktur beton yang retak menjadi satu kesatuan kembali dan berfungsi sebagaimana mestinya.Cairan perekat (Epoxy Resin) bisa digunakan pada permukaan bahan yang berbeda seperti kayu, beton, dan baja. Namun beton adalah bahan yang paling tepat untuk penggunaan cairan perekat ini. Epoxy Resin adalah bahan pelapis lantai yang mampu menampung beban berat, anti pecah/retak, tidak berlumut dan tidak memiliki sambungan atau nat serta mudah dibersihkan dari noda yang membandel termasuk dari noda kimia sekalipun. Bahan ini bukan merupakan hasil pekerjaan, namun merupakan barang hasil fabrikasi, dan dapat dibeli di pasaran.

Bahan perekat yang digunakan harus memppunyai daya rekat yang sangat baik, dan dapat merekatkan dengan sempurna struktur beton yang retak. Bahan perekat harus:

a. Dapar berpenetrasi sampai kedalaman retak yang paling kecil yang terjadi pada struktur dengan sempurna tanpa adanya penutupan lalu lintas di atas struktur jembatan, dan untuk itu harus mempunyai suatu kekentalan tertentu seperti disyaratkan pada spesifikasi ini.

b. Mempunyai sifat fleksibilitas yang dapat menahan vibrasi yang mungkin terjadi di dalam retakan.

c. Tidak boleh mengalami susut pada waktu mengering.

d. Tahan terhadap air hujan, CO2, asam, bahan kimia lainnya dan lain sebagainya.

Pelaksana harus mengirimkan contoh bahan (cairan perekat) yang akan digunakan beserta sertifikat hasil pengujian dari instansi yang berwenang.

R.3.4.(2)

BAHAN PENUTUP (SEALANT)Bahan penutup digunakan untuk menutup bagian luar celah retak agar bahan perekat (epoxy resin) tidak dapat mengalir keluar dari celah retak yang tidak tertutup oleh alat penyuntik. Bahan penutup ini harus dapat melekat dengan baik pada permukaan beton.Komposisi campuran bahan penutup harus memenuhi sebagai berikut:

- Epoxy Resin 25%

- Modified polyamide resin 5%

- Thixotrophy impartor agent 15%

- Flexibility impartor 5%

- Reactive accelerator 3%

- Reactive diluent 10%

- Diluent 2%

- Stiffanwer 35%

R.3.4.(3)ALAT PENYUNTIK ANTI GRAVITASIa. Alat suntik anti gravitasi adalah alat suntik yang digunakan untuk perbaikan retak pada lantai jembatan yang dikerjakan dari bagian bawah lantai jembatan.

b. Alat penyuntik adalah alat yang digunakan untuk memasukkan bahan perekat ke dalam celah retak sampai ke bagian celah retak yang paling kecil dengan tekanan dan kecepatan rendah.

c. Alat penyuntik tersebut terdiri atas 2 (dua) bagian terpisah yaitu piap penyetel dan tabung penyuntik yang terbuat dari bahan elastis, ABS resin atau yang sejenis. Tabung penyuntik harus dapat menghasilkan tekanan yang rendah yang terus menerus secara konstan sehingga dapat menekan bahan perekat ke dalam retakan sampai pada retakan yang paling kecil. Tekanan rendah tersebut harus dihasilkan oleh tabung penyuntik itu sendiri (internal pressure).

d. Tekanan yang dihasilkan oleh tabung penyuntik adalah sekitar 3 kg/cm2 secara terus menerus selama proses penetrasi bahan epoxy berlangsung, dan penggunaan jenis alat penyuntik tersebut harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari direksi sebelum digunakan.

Ketiga item pekerjaan tersebut diatas adalah untuk perbaikan keretakan beton, dengan metode pelaksanaan sebagai berikut:

Persiapan Permukaana. Pembersihan

Permukaan yang akan diperbaiki atau dikerjakan harus dibersihkan terlebih dahulu dengan mesin gurinda atau sikat kawat sehingga bebas dari kotoran-kotoran atau bekas beton yang tidak sempurna selebar sekitar 5 cm di sekitar permukaan yang akan dilakukan perbaikan retak agar terlihat dengan jelas bagian-bagian permukaan yang retak, pembersihan ini dilakukan pada sepanjang retakan. Permukaan beton harus bebas dan bersih terhadap minyak, oli dan sejenisnya.

b. Pelekatan alat penyuntik

Dasar alat penyuntik harus dilekatkan sedemikian rupa tepat ditengah permukaan yang retak dengan menggunakan bahan penutup (seal) sehingga cairan bahan perekat dapat masuk kedalam retakan sesuai dengan yang disyaratkan. Jarak antara alat penyuntik tergantung pada lebar dan dalamnya retakan, sehingga jumlah alat penyuntik dapat seefisien mungkin dan jumlah serta lokasi alat penyuntik harus disetujui terlebih dahulu oleh direksi.

c. Penutup retakan

Setelah dilakukan pembersihan seperti yang diisyaratkan tersebut di atas, kemudian sepanjang jalur retakan yang ada ditutup dengan menggunakan bahan penutup (sealant) selebar 5 cm dan tebal sekitar 3 mm. Setelah jalur retakan tertutup semua dengan bahan penutup, dan bahan penutup mengeras, maka dapat dilaksanakan tahap berikut yaitu pemasangan alat penyuntik dan dimulai dengan dasar alat penyuntik sampai melekat dengan baik. Tahapan ini harus disetujui terlebih dahulu oleh direksi sebelum dilaksanakan tahapan berikut.Perbaikan Retaka. Setelah alat penyuntik terpasang, maka dilakukan pencampuran bahan epoxy yang terdiri atas 2 komponen sesuai persyaratan dari pabrik pembuat.

b. Bahan epoxy yang telah tercampur (dengan perbandingan sesuai spesifikasi dari pabrik pembuat) tersebut dimasukkan ke dalam alat penyuntik dengan suatu alat yang khusus sampai penuh dalam batas plastik penutup tabung yaitu sampai tabung penyuntik, dan kemudian tahapan tersebut dilakukan terus sampai semua alat penyuntik terisi dengan bahan epoxy

c. Pekerjaan tersebut harus terus diawasi, dan dilakukan pemeriksaan pada setiap alat penyuntik, apabila tabung sudah mulai mengempis, maka harus diisi lagi dengan bahan epoxy dan seterusnya, sehingga semua tabung terisi dan tidak ada lagi tabung yang mengempis.

d. Apabila semua tabung telah terisi penuh dan tidak ada lagi yang mengempis, maka hal tersebut mengindikasikan bahwa semua retakan sudah terisi penuh, dan bahan epoxy akan mulai mengikat (setting) menjadi keras. Proses setting tersebut akan memerlukan waktu sekitar 3 jam.

Penyelesaian Akhir Permukaan

a. Penyelesaian akhir dimulai dengan melepaskan alat penyuntik setelah 1 (satu) hari selesainya pekerjaan penyuntikan bahan epoxy ke dalam retakan.b. Setelah alat penyuntik dan tabung penyuntik dilepas dari tempat retakan, kemudian dilakukan perapihan atau perataan permukaan bahan penutup retakan (sealant), sehingga permukaan struktur menjadi rata dan rapih.

R.3.5.(1)PENAMBALAN (PATCHING) FURNISHEDa. Perbaikan struktur beton yang mengalami kerontokan pengelupasan atau keropos dilakukan dengan cara grouting yaitu mengisi rongga di dalam struktur beton agar beton dapat berfungsi dengan dimensi yang sudah ditentukan.

b. Beton baru yang dilekatkan atau dimasukkan kedalam struktur beton harus dapat melekat dengan baik dan menjadi satu kesatuan yang utuh dan dapat dipertanggungjawabkan.

c. Semua produk yang digunakan sebagai bahan perbaikan struktur beton ini harus dinyatakan keasliannya dengan jaminan sertifikat asli dari pabrik pembuat.

d. Bahan patching yang digunakan harus disesuaikan dengan kondisi kerusakan dan ketebalan bahan perbaikan struktur beton yang diperlukan pada kerusakan seperti keropos pada permukaan struktur, pengelupasan permukaan struktur, dengan ketebalan permukaan yang akan diperbaiki tidak lebih dari 80 mm.

e. Bahan yang digunakan menggunakan bahan dasar monomer atau polymer mortar atau polymer modified cementitious.

f. Sifat bahan perbaikan beton harus mempunyai kuat tekan lebih dari 40 Mpa, dan disesuaikan dengan jenis masing-masing produk serta fungsi dan manfaatnya.

g. Ketebalan bahan patching yang digunakan harus sesuai dengan jenis kerusakan dan fungsi struktur beton yang akan diperbaiki serta disesuaikan dengan spesifikasi produk dari masing-masing pabrik pembuat yang dilengkapi dengan sertifikat asli produk/

Urutan pekerjaannya adalah sebagai berikut:

1). Penambalan (Patching)

a). Persiapan

(1) Sebelum struktur beton akan diperbaiki, harus dilakukan pembersihan dan pengupasan lapisan beton yang lemah atau yang tidak melekat dengan baik.

(2) Pengupasan struktur beton tersebut, apabila hanya dapat dilaksanakan tidak sampai pada kedalaman dimana baja tulangan berada, maka pengupasan diberhentikan dan diukut ketebalan struktur beton yang memerlukan perbaikan dimensi, perbaiki dimensi menggunakan bahan perbaikan yang sesuai dengan spesifikasi yang menyatakan ketebalan lapisan yang harus dipasang pada struktur tersebut.

(3) Struktur beton yang telah dikupas, kemudian harus dibersihkan dan tidak ada bahan-bahan lepas yang masih melekat dengan menggunakan alat penyemprot tekanan tinggi yang menggunakan bahan air atau udara.

(4) Apabila pada pekerjaan pengupasan, ternyata beton yang lemah melebihi tebal selimut beton, dan baja tulangan terlihat, maka harus dilakukan pelaksanaan pelapisan lapis pelindung pada baja tulangan.

(5) Setelah semua pekerjaan persiapan dilaksanakan dan permukaan beton siap untuk ditambal (patching), maka mulai dengan persiapan pencampuran bahan sesuai dengan spesifikasi dari pabrik pembuat.

b). Pelaksanaan

(1) Pelapisan Baja Tulangan

(a) Baja tulangan yang terekspos, dibersihkan dengan sikat kawat sehingga semua bahan yang mudah lepas bersih dan terlepas dari baja tulangan dan kemudian diberi lapisan pelindung yang bersifat melekatkan bahan patching dengan baja tulangan sehingga menjadi satu kesatuan dan bekerja sama.(b) Pelapisan bahan anti karat yang sesuai dengan spesifikasi dilakukan segera setelah pembersihan dalam waktu tidak lebih dari 3 jam.(c) Sebelum dilakukan pelapisan, bahan anti karat tersebut harus diaduk dengan baik sampai cairan menjadi homogen, dan kemudian bahan tersebut dapat dilapiskan dengan menggunakan kuas pada baja tulangan.

(d) Pastikan semua baja tulangan yang terekspos tersebut sudah dilapisi sampai bagian yang sulit terjangkau atau tersembunyi.

(e) Pelapisan dilakukan dua kali, dimana pelapisan kedua dilaksanakan setelah lapisan pertama benar-benar kering dan tidak kurang dari 30 menit setelah pelapisan pertama.

(f) Diusahakan agar baja tulangan yang telah diberi lapisan pelindung tidak dibiarkan terbuka dalam waktu yang lama, dan harus diupayakan untuk segera dilakukan pekerjaan selanjutnya yaitu patching dalam waktu 20 menit setelah lapisan anti karat baja tulangan mengering.

(2) Penambalan (Patching)

(a) Pekerjaan penambalan ini terdiri dari 2 tahap yaitu pekerjaan persiapan dan pelaksanaan penambalan.

(b) Pekerjaan persiapan, dilakukan dengan mulai memberi tanda bagian-bagian yang memerlukan perbaikan dengan penambalan.

(c) Lakukan chipping pada daerah tersebut dengan menggunakan demolition jack hammer sampai permukaan beton yang padat. Kemudian bersihkan permukaan yang telah selesai di chipping, dan pastikan bahwa permukaan tersebut tidak mengandung lapisan oli, debu, dan bahan asing lainnya.(d) Segera setelah selesai pekerjaan pelapisan anti korosi kering dan sesuai dengan persyaratan dalam spesifikasi ini, maka dapat dilakukan tahapan pelaksanaan selanjutnya sebagai berikut:

- Basahi permukaan beton yang akan dipatching sampai kondisi lembab.- Lapisi permukaan beton tersebut dengan bahan coating/priming bonding agent, dengan merata. Biarkan lapisan bonding agent tersebut mengering dalam waktu sekitar 20 menit sampai 30 menit setelah pelapisan.

- Aduk bahan patching dengan baik dan sesuai petunjuk produk yang digunakan.

- Aplikasikan adukan material tersebut dengan merata dan tekan dengan tangan yang menggunakan sarung tangan karet sampai semua permukaan yang akan ditambal tertambal.

- Ratakan permukaan patching tersebut dengan menggunakan kape (spatula) atau alat lain yang sesuai sampai permukaan patching tersebut kelihatan basah.

- Lakukan perawatan pada permukaan patching tersebut selama proses pengeringan dan pengerasan.

R.3.6.(4)PERKUATAN STRUKTUR DENGAN BAHAN FIBRE COMPOSIT JENIS E-GLASSBahan yang digunakan mencakup penggunaan bahan fibre sesuai dengan gambar rencana serta bahan epoxy khusus yang digunakan untuk melekatkan bahan e-glass pada struktur beton serta menjadikan bahan e-glass menjadi komposit (e-glass dan epoxy khusus yang menjadi satu kesatuan). Bahan e-glass ini digunakan untuk bahan perkuatan atau pengembalian kapasitas struktur jembatan dan disesuaikan dengan ketebalan bahan serta arah serat yang akan dipasang.

a) Persiapan Pengukuran(1) Semua jenis lapis permukaan atau pelindung permukaan struktur beton yang akan diperkuat dengan bahan e-glass harus dibersihkan sampai permukaan beton yang kuat. Apabila pada permukaan beton atau selimut beton mengelupas, atau terjadi karat, gumpal atau retak, maka permukaan atau struktur beton harus diperbaiki terlebih dahulu.

(2) Pastikan semua kondisi permukaan struktur beton telah diperbaiki, dan jika diperlukan mungkin adanya perbaikan atau penambahan baja tulangan terlebih dahulu.

(3) Bagian-bagian ujung struktur beton yang tajam harus dibulatkan terlebih dahulu dengan jari-jari minimum 2 cm.

b) Pencampuran bahan e-glass dengan epoxy(1) Batas temperatur pencampuran bahan epoxy harus berada pada batasan antara 10 - 38 C.

(2) Bahan e-glass harus dicampur dengan komposisi atau proporsi yang telah ditetapkan dari pabrik pembuat selama 3-5 menit dengan mesin pengaduk kecepatan rendah

(3) Bahan epoxy tersebut tidak boleh melebihi batasan waktu pencampuran sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuat.

(4) Semua persyaratan pencampuran baik untuk bahan epoxy resin maupun serat e-glass harus akurat sesuai dengan petunjuk pada setiap petunjuk yang tertulis pada setiap bungkusan.

c) Pemasangan e-glass composite

(1) Semua permukaan struktur beton yang akan diperkuat dan yang telah bersih serta dengan dimensi yang disyaratkan diberi lapisan epoxy dengan menggunakan kuas.

(2) Kemudian serat e-glass yang dilaburi dengan epoxy dipasangkan pada struktur beton dengan menggunakan rol untuk menekan sesuai dengan arah serat yang disyaratkan dalam perancangan.

(3) E-glass yang dipasang tersebut harus sedemikian melekat pada struktur beton sampai terjadinya kesatuan (tidak boleh adanya rongga antara bahan e-glass dengan struktur beton), dan dipasang sesuai dengan arah serat yang disyaratkan.

(4) Untuk bagian awal sambungan bahan composite e-glass tersebut harus dilakukan overlap antara lapis awal dan lapis berikutnya pada arah serat yang disyaratkan sebesar 150 mm dan 75 mm untuk arah serat yang lain.

(5) Setelah selesai pemasangan lapis pertama, semua rongga udara harus dikeluarkan dengan menekan permukaan e-glass dengan menggunakan tangan sehingga seragam, dan menghasilkan permukaan akhir yang disyaratkan.

d) Curing

(1) Waktu curing bahan e-glass composite tersebut adalah 49-72 jam dan tergantung pada batas temperatur udara pada waktu pemasangan.

(2) Temperatur curing harus dijaga sedemikian dalam batasan yang disyaratkan.

(3) Bahan e-glass composite yang telah mengeras harus mempunyai ketebalan yang merata dan saling mengikat antar lapisan tanpa menunjukkan adanya jebakan udara.

e) Pekerjaan Akhir

(1) Setelah selesai semua proses pelaksanaan pada permukaan struktur beton yang diperkuat atau dikembalikan kapasitasnya, maka apabila disyaratkan maka permukaan tersebut dapat dilapisi kembali dengan plesteran dengan bahan khusus setelah 2-3 jam setelah selesai pemasangan bahan e-glass composite dilaksanakan dan curing dapat dilaksanakan setelah 24 jam plesteran selesai dipasangkan.(2) Selain itu permukaan e-glass composite yang telah selesai curing dapat juga diberi lapisan cat setelah permukaan kering dengan cara mengusapkan jari tangan pada lapisan dan jari tidak merasa basah atau lengket.

R.3.6.(6)PERKUATAN STRUKTUR DENGAN BAHAN FIBRE COMPOSITE JENIS CARBON (FURNISHED) Bahan yang digunakan mencakup penggunaan bahan fibre sesuai dengan gambar rencana serta bahan epoxy khusus yang digunakan untuk melekatkan bahan fibre pada struktur beton serta menjadikan bahan fibre menjadi komposit (fibre dan epoxy khusus yang menjadi satu kesatuan). Bahan fibre ini digunakan untuk bahan perkuatan atau pengembalian kapasitas struktur jembatan dan disesuaikan dengan ketebalan bahan serta arah serat yang akan dipasang.

a) Persiapan Pengukuran

(1) Semua jenis lapis permukaan atau pelindung permukaan struktur beton yang akan diperkuat dengan bahan fibre harus dibersihkan sampai permukaan beton yang kuat. Apabila pada permukaan beton atau selimut beton mengelupas, atau terjadi karat, gumpal atau retak, maka permukaan atau struktur beton harus diperbaiki terlebih dahulu.

(2) Pastikan semua kondisi permukaan struktur beton telah diperbaiki, dan jika diperlukan mungkin adanya perbaikan atau penambahan baja tulangan terlebih dahulu.

(3) Bagian-bagian ujung struktur beton yang tajam harus dibulatkan terlebih dahulu dengan jari-jari minimum 2 cm.

b) Pencampuran bahan fibre dengan epoxy

(1) Batas temperatur pencampuran bahan epoxy harus berada pada batasan antara 10 - 38 C.

(2) Bahan fibre harus dicampur dengan komposisi atau proporsi yang telah ditetapkan dari pabrik pembuat selama 3-5 menit dengan mesin pengaduk kecepatan rendah

(3) Bahan epoxy tersebut tidak boleh melebihi batasan waktu pencampuran sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuat.

(4) Semua persyaratan pencampuran baik untuk bahan epoxy resin maupun serat fibre harus akurat sesuai dengan petunjuk pada setiap petunjuk yang tertulis pada setiap bungkusan.

c) Pemasangan fibre composite

(1) Semua permukaan struktur beton yang akan diperkuat dan yang telah bersih serta dengan dimensi yang disyaratkan diberi lapisan epoxy dengan menggunakan kuas.

(2) Kemudian serat fibre yang dilaburi dengan epoxy dipasangkan pada struktur beton dengan menggunakan rol untuk menekan sesuai dengan arah serat yang disyaratkan dalam perancangan.

(3) Fibre yang dipasang tersebut harus sedemikian melekat pada struktur beton sampai terjadinya kesatuan (tidak boleh adanya rongga antara bahan fibre dengan struktur beton), dan dipasang sesuai dengan arah serat yang disyaratkan.

(4) Untuk bagian awal sambungan bahan composite fibre tersebut harus dilakukan overlap antara lapis awal dan lapis berikutnya pada arah serat yang disyaratkan sebesar 150 mm dan 75 mm untuk arah serat yang lain.

(5) Setelah selesai pemasangan lapis pertama, semua rongga udara harus dikeluarkan dengan menekan permukaan fibre dengan menggunakan tangan sehingga seragam, dan menghasilkan permukaan akhir yang disyaratkan.

d) Curing

(1) Waktu curing bahan fibre composite tersebut adalah 49-72 jam dan tergantung pada batas temperatur udara pada waktu pemasangan.

(2) Temperatur curing harus dijaga sedemikian dalam batasan yang disyaratkan.

(3) Bahan fibre composite yang telah mengeras harus mempunyai ketebalan yang merata dan saling mengikat antar lapisan tanpa menunjukkan adanya jebakan udara.

e) Pekerjaan Akhir

(1) Setelah selesai semua proses pelaksanaan pada permukaan struktur beton yang diperkuat atau dikembalikan kapasitasnya, maka apabila disyaratkan maka permukaan tersebut dapat dilapisi kembali dengan plesteran dengan bahan khusus setelah 2-3 jam setelah selesai pemasangan bahan fibre composite dilaksanakan dan curing dapat dilaksanakan setelah 24 jam plesteran selesai dipasangkan.

(2) Selain itu permukaan fibre composite yang telah selesai curing dapat juga diberi lapisan cat setelah permukaan kering dengan cara mengusapkan jari tangan pada lapisan dan jari tidak merasa basah atau lengket.

R.4.3.(2)PENGGANTIAN ELEMEN STRUKTUR BAJA (FURNISHED) MUTU BJ 32a. Pekerjaan perbaikan dan penggantian termasuk pekerjaan pemotongan dan penyambungan, pelurusan kembali struktur baja adalah untuk pekerjaan perbaikan elemen baja yang mengalami kerusakan akibat karat atau lain sebagainya.

b. Pemotongan dan penyambungan kembali dengan baja yang baru dapat menggunakan las, baut mutu tinggi sesuai dengan persyaratan struktur yang akan disambung.

c. Bahan baja yang digunakan untuk penyambungan harus mempunyai mutu yang setara dengan struktur baja yang akan disambung (mutu BJ 32).

d. Apabila diperlukan perancah untuk menopang struktur baja yang akan diperbaiki atau diganti elemennya, maka Penyedia Jasa harus memberikan perhitungan kekuatan perancah yang akan digunakan.

e. Apabila pelaksanaan pembuatan perancah tidak dimungkinkan, maka Penyedia Jasa dapat mengusulkan kepada Direksi Pekerjaan untuk melaksanakan perbaikan dan penggantian elemen struktur baja dengan cara lain seperti cara tukar batang dengan profil baja atau kabel prategang.

f. Pelaksanaan perbaikan dan penggantian komponen yang merupakan pekerjaan penyambungan dan pemotongan ini harus sesuai dengan dimensi dan lokasi struktur baja seperti yang ditunjukkan dalam gambar rencana.

g. Pemotongan dan penyambungan kembali komponen struktur baja harus dilaksanakan pada daerah yang mempunyai momen terkecil dan apabila diperlukan dapat ditopang dengan perancah sesuai dengan bentuk struktur dan fungsi struktur baja yang akan diperbaiki.

h. Penggantian komponen struktur baja dilaksanakan berdasarkan gambar rencana, dan penggantian tersebut dapat menggunakan dengan cara tukar batang yang menggunakan kabel prategang, atau dengan menggunakan cara konvensional yaitu dengan perancah.i. Perbaikan komponen struktur baja yang memerlukan pelurusan kembali akibat kerusakan, harus diusahakan dengan cara pelurusan cara dingin, tetapi apabila hal tersebut tidak dapat dilaksanakan, maka pelurusan kembali dengan memanaskan harus mengacu pada pelurusan komponen baja dengan memperhitungkan perubahan sifat-sifat material baja akibat pemanasan yang terjadi dan harus disetujui oleh Direktur Pekerjaan.

j. Pelaksanaan perbaikan dan penggantian elemen ini harus dipastikan tidak menimbulkan adanya gaya tambahan dan apabila diperlukan harus memberhentikan kendaraan yang lewat di atas jembatan, maka Penyedia Jasa harus berkoordinasi dengan instansi berwenang yang terkait, dan menyebutkan waktu penutupan lalu lintas akan dilaksanakan.

R.4.4.(3)PENGECATAN PADA BAJA NON GALVANIS DENGAN KATEGORI APekerjaan pengecatan ini adalah untuk mencegah dan melindungi struktur baja terhadap karat, dan pekerjaan ini terdiri atas persiapan permukaan dan pengecatan dengan jenis cat yang sesuai dengan kategori dan kondisi serta lingkungannya.

Jenis bahan cat yang akan digunakan pada perbaikan permukaan harus sesuai dengan bahan dasar struktur baja yang akan diberi lapisan pelindung kembali.

Jenis cat harus sesuai dengan persyaratan dan harus dilaksanakan sesuai dengan persyaratan dari pabrik pembuat berdasarkan spesifikasi serta sertifikat yang menjamin keaslian bahan cat yang digunakan dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

Untuk memastikan hasil akhir yang dapat diterima, maka harus dilakukan pemeriksaan akhir terhadap semua permukaan yang telah dicat terhadap kerusakan serta dilakukan juga pengukuran ketebalan cat dengan menggunakan alat pengukur ketebalan cat.

Jenis cat yang digunakan adalah sebagaimana jenis cat yang digunakan pada poin terdahulu diatas.

R.8.3.(2)PENGGANTIAN PIPA CUCURANBahan untuk pipa cucuran jembatan harus baja dengan diameter minimal 3 inci atau 75 mm dan terbenam di dalam struktur lantai jembatan. Pemasangan harus sesuai dengan garis dan ketinggian yang ditunjukkan dalam gambar. Ujung pipa cucuran bagian bawah yang diperbaiki atau diganti harus berada 20 cm dibawah elevasi terbawah dari struktur utama bangunan atas.

Penggantian pipa cucuran harus memperhatikan kondisi struktur lantai jembatan, dan harus menyatu dengan lantai jembatan dan memenuhi syarat untuk dapat mengalirkan air hujan dengan baik ke dalam pipa cucuran. Sambungan antara lantai jembatan dan pipa cucuran harus kedap air dan pipa cucuran yang terbuat dari pipa baja harus diangker dengan baik kedalam beton lantai jembatan.

Pembongkaran pipa cucuran harus sedemikian rupa, sehingga tidak menimbulkan kerusakan pada lantai jembatan dan semua kerusakan yang ditimbulkan oleh karena itu pembongkaran tersebut harus diperbaiki dengan baik dan sempurna.

R.8.4.(1)PAPAN NAMA JEMBATANPapan monumen yang menerangkan nama jembatan, jumlah bentang, panjang total jembatan, lokasi, tanggal selesai pembangunan, tipe bangunan atas dan tipe pondasi jembatan yang dipasang di parapet jembatan.

Bahan yang digunakan adalah marmer. Marmer ini harus diukir lambang Kementrian Pekerjaan Umum, dan harus mencantumkan tentang identitas jembatan seperti ditentukan diatas.

Sebelum melakukan pemasangan papan nama, maka harus dipersiapkan letak tempat dimana papan nama harus dipasang pada parapet. Ukuran papan nama jembatan ini minimal 40 x 60 cm2.

Tempat dimana papan nama akan diletakkan harus dibuatkan celah dengan ukuran lebih besar minimal 10 cm dari ukuran papan nama tersebut, untuk mempermudah pada saat pemasangan.Tulisan didalam papan nama harus jelas dan terlihat dalam jarak 5 meter untuk data utama yaitu nomor identitas jembatan, lokasi, dan nama jembatan.

R.8.5.(1)TIANG SANDARAN (RAILING) DAN SANDARAN BAJAPekerjaan ini terdiri atas pengecoran beton untuk tembok sandaran serta pemasangan sandaran yang terbuat dari pipa galvanis. Tiang sandaran dipasang baris demi baris serta ketinggian tiang-tiang harus tegak dengan batas toleransi tidak melampaui 3 mm per meter tinggi. Panel sandaran yang berbatasan harus segaris satu dengan lainnya.

Baja untuk sandaran jembatan harus baja rol dengan tegangan leleh 2800 kg/cm2. Baut penegang harus berbentuk U dan berdiameter 25 mm.

Sandaran dipasang dengan hati-hati sesuai dengan garis dan ketinggian yang ditunjukkan dalam gambar. Sandaran harus distel dengan hati-hati sebelum dimatikan agar dapat memperoleh sambungan yang tepat, dan lendutan baik pada keseluruhan panjangnya.

R.9.2.(2)PASANGAN BATU KOSONGPasangan batu kosong harus dilakukan pada tebing sungai dan permukaan lain yang terdiri dari bahan yang mudah tererosi. Sebelum pemasangan dilaksanakan maka harus dibuat galian untuk landasan. Batu untuk pasangan batu kosong haruslah bersudut tajam, memiliki dimensi minimum 200 mm.

Pasangan batu kosong harus dimulai dengan penempatan lapis pertama dari batu yang paling besar dalam galian parit didalam tumit lereng. Selanjutnya batu harus ditempatkan pada lereng sedemikian rupa hingga dimensi yang paling besar tegak lurus terhadap permukaan lereng. Jika tidak maka dimensi yang demikian akan lebih besar dari tebal dinding yang disyaratkan.

Pembentukan batu tidak diperlukan jika batu-batu tersebut tekah bersudut, tetapi pemasangan harus menjamin bahwa struktur dibuat sepadat mungkin dan batu terbesar berada dibawah permukaan air tertinggi. Batu yang lebih besar harus juga ditempatkan pada bagian luar permukaan pasangan batu kosong yang telah selesai.

R.9.2.(3)BRONJONGPemasangan bronjong harus dilakukan pada tebing sungai dan permukaan lain yang terdiri dari bahan yang mudah kena erosi. Sebelum pemasangan dilakukan maka dibuat galian untuk landasan.

Bahan untuk pekerjaan bronjong adalah kawat bronjong dan batu yang keras dan awet. Landasan haruslah dari bahan drainase porous dengan gradasi yang dipilih sedemikian rupa hingga tanah pondasi tidak hanyut melewati bahan landasan dan juga bahan landasan tidak hanyut melewati bronjong.

Keranjang bronjong harus dibentangkan dengan kuat untuk memperoleh bentuk serta posisi yang benar dengan menggunakan batang penarik atau ulir penarik kecil sebelum pengisian batu kedalam kawat bronjong. Sambungan antara keranjang haruslah sekuat anyaman itu sendiri. Setiap segi enam harus menerima paling sedikit dua lilitan kawat pengikat dan kerangka bronjong antara segi enam tepi paling sedikit satu lilitan. Paling sedikit 15 cm kawat pengikat harus ditinggalkan sesudah pengikatan terakhir dan dibengkokkan kedalam keranjang.Batu harus dimasukkan satu demi satu sehingga diperoleh kepadatan maksimum dan rongga seminimal mungkin. Bilamana tiap bronjong telah diisi setengah dari tingginya, dua kawat pengaku horisontal dari muka ke belakang harus dipasang. Keranjang selanjutnya diisi sedikit berlebihan agar terjadi penurunan. Sisi luar batu yang berhadapan dengan kawat harus mempunyai permukaan yang rata dan bertumpu pada anyaman.

Setelah pengisian, tepi dari tutup harus dibentangkan dengan batang penarik atau ulir penarik pada permukaan atasnya dan diikat.

R.9.3.(1)PASANGAN BATUPekerjaan ini mencakup pembuatan struktur yang ditunjukkan dalam gambar atau seperti yang diperintahkan direksi pekerjaan, yang dibuat dari pasangan batu. Pekerjaan harus meliputi pemasokan semua bahan, galian, penyiapan pondasi dan seluruh pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan struktur sesuai dengan spesifikasi ini dan memenuhi garis, ketinggian, potongan dan dimensi seperti yang ditunjukkan dalam gambar atau sebagaimana yang diperintahkan secara tertulis oleh direksi pekerjaan.

Umumnya pasangan batu digunakan hanya untuk struktur seperti dinding penahan, gorong-gorong pelat, dan tembok kepala gorong-gorong besar dari pasangan batu yang digunakan untuk menahan beban luar yang cukup besar.

Batu harus bersih, keras, tanpa bagian yang tipis atau retak. Bila perlu, batu harus dibentuk untuk menghilangkan bagian yang tipis atau lemah.1) Persiapan Pondasia) Pondasi untuk struktur pasangan batu disiapkan sesuai dengan syarat galian.

b) Terkecuali disyaratkan lain atau ditunjukkan pada gambar, dasar pondasi untuk struktur dinding penahan harus tegak lurus, atau bertangga yang juga tegak lurus terhadap muka dari dinding. Untuk struktur lain, dasar pondasi harus mendatar atau bertangga yang juga horisontal.

c) Lapis landasan yang rembes air (permeable) dan kantung penyaring disediakan bilamana disyaratkan sesuai dengan ketentuan, Drainase Porous.

d) Bilamana ditunjukkan dalam gambar, atau yang diminta lain oleh direksi pekerjaan, suatu pondasi beton mungkin diperlukan. Beton yang digunakan harus memenuhi ketentuan dari spesifikasi ini.

2) Pemasangan Batu

a) Landasan dari adukan baru paling sedikit 3 cm tebalnya dipasang pada pondasi yang disiapkan sesaat sebelum penempatan masing-masing batu pada lapisan pertama. Batu besar pilihan harus digunakan untuk lapis dasar daripada sudut-sudut. Perhatian harus diberikan untuk menghindarkan pengelompokan batu yang berukuran sama.

b) Batu dipasang dengan muka yang terpanjang mendatar dan muka yang tampak dipasang sejajar dengan muka dinding dari batu yang terpasang.

c) Batu ditangani sedemikian hingga tidak menggeser atau memindahkan batu yang telah terpasang. Peralatan yang cocok disediakan untuk memasang batu yang lebih besar dari ukuran yang dapat ditangani oleh dua orang.

3) Penempatan Adukan

a) Sebelum pemasangan, batu akan dibersihkan dan dibasahi sampai merata dan dalam waktu yang cukup untuk memungkinkan penyerapan air mendekati titik jenuh. Landasan yang akan menerima setiap batu juga dibasahi dan selanjutnya landasan dari adukan harus sesebar pada sisi batu yang bersebelahan dengan batu yang akan dipasang.b) Tebal dari landasan adukan pada rentang antara 2 cm sampai 5 cm dan merupakan kebutuhan minimum untuk menjamin bahwa seluruh rongga antara batu yang dipasang terisi penuh.

c) Banyaknya adukan untuk landasan yang ditempatkan pada suatu waktu telah dibatasi sehingga batu hanya dipasang pada adukan baru yang belum mengeras. Bilamana batu menjadi longgar atau lepas setelah adukan mencapai pengerasan awal, maka batu tersebut harus dibongkar, dan adukannya dibersihkan dan batu tersebut dipasang lagi dengan adukan yang baru.

4) Ketentuan Lubang Sulingan dan Delatasi

a) Dinding dari pasangan batu dilengkapi dengan lubang sulingan. Kecuali ditunjukkan lain pada gambar atau diperintahkan oleh direksi pekerjaan. Lubang sulingan ditempatkan dengan jarak antara tidak lebih dari 2 m dari sumbu satu ke sumbu lainnya dan berdiameter 50 mm.

b) Pada struktur panjang yang menerus seperti dinding penahan tanah, maka delatasi dibentuk untuk panjang struktur tidak lebih dari 20 m. Delatasi sebesar 30 mm lebarnya dan harus diteruskan sampai seluruh tinggi dinding. Batu yang digunakan untuk pembentukan sambungan dipilih sedemikian rupa sehingga membentuk sambungan tegak yang bersih dengan dimensi yang disyaratkan diatas.

c) Timbunan dibelakang delatasi dari bahan Drainase Porous yang berbutir kasar dengan gradasi menerus yang dipilih sedemikian hingga tanah yang ditahan tidak dapat hanyut jika melewatinya, juga bahan Drainase Porous tidak hanyut melewati sambungan.

R.9.5.(2)PEMBONGKARAN BETON BERTULANGPekerjaan pembongkaran beton bertulang dilakukan menggunakan peralatan Jack Hammer dan Compressor. Sebelum melakukan pekerjaan pembongkaran, terlebih dahulu bidang yang akan dibongkar ditandai dengan cat/ kapur. Kemudian dilaksanakan pekerjaan pembongkaran menggunakan peralatan tersebut. Material bongkaran kemudian diisikan kedalam Dump Truck. Dump Truck kemudian membuang bongkahan material hasil pembongkaran ke lokasi pembuangan yang berada diluar lokasi pekerjaan.

PT. ERATAMA PUTRA PRAKARSA

KONTRAKTOR & LEVERANSIR

Dusun III Gg. Aman No. 99 Deli Tua Deli Serdang

No.Dok :

No Rev : Tgl.Diterbitkan :

Hal :

Paraf :

3.SASARAN MUTU

PT Eratama Putra Prakarsa senantiasa tetap konsisten dengan pelaksanaan kegiatan pada Paket Pemeliharaan Berkala Jembatan Kabanjahe Cs yang mengacu pada dokumen kontrak beserta adendum , spesifikasi teknis yang pada akhirnya produk yang kami hasilkan dapat memberikan kepuasan pengguna jasa dan pihak-pihak lain yang berkepentingan dan bertanggung jawab dengan komitmen kami, tanpa mengurangi keselamatan dan kesehatan kerja untuk pencapaian zerro acccident.

4.PERSYARATAN TEKNIS DAN ADMINISTRASI ;

Persyaratan teknis dan administrasi untuk pelaksanaan kegiatan Pemeliharaan Berkala Jembatan adalah persyaratan yang tercantum dalam dokumen dokumen sebagai berikut :

4.1 Persyaratan untuk mengikuti Lelang. (dilampirkan) Persyaratan Administrasi

a. Akta Pendirian Perusahaan dan Perubahan;b. SBU (Sertifikat Badan Usaha);c. IUJK (Ijin Usaha Jasa Kontruksi);d. SITU;e. SIUP;f. NPWP. Persyaratan Teknisa. Spesifikasi Teknik;b. Metode Pelaksanaan;c. Jadwal Waktu Pelaksanaan;d. Peralatan Pendukung Pelaksanaan;e. Analisa Harga Satuan dan Uraian Teknis;f. Tenaga Ahli Jembatan/Jalan;g. Tenaga Ahli K 3 / Petugas K3;h. Tenaga Ahli SMM.

PT. ERATAMA PUTRA PRAKARSA

KONTRAKTOR & LEVERANSIR

Dusun III Gg. Aman No. 99 Deli Tua Deli Serdang

No.Dok :

No Rev : Tgl.Diterbitkan :

Hal :

Paraf :

4.2 Spesifikasi Teknis

Sesuai dengan Spesifikasi Bina Marga 2010 Revisi 2

PT. ERATAMA PUTRA PRAKARSA

KONTRAKTOR & LEVERANSIR

Dusun III Gg. Aman No. 99 Deli Tua Deli Serdang

No.Dok :

No Rev : Tgl.Diterbitkan :

Hal :

Paraf :

4.3Peraturan Perundang-undangan :

1. U.U No.17 Tahun 2003 , tentang Keuangan Negara;2. U.U No.1 Tahun 2004 , tentang Perbendaharaan Negara;3. U.U No.47 Tahun 2009 , tentang APBN T.A 2010 dan Perubahannya;4. SAPSK No.STAP-0378/AG/2009;5. U.U No.38 Tahun 2004 tentang Jalan;6. U.U No.18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;7. Peraturan Pemerintah No.29 tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi;8. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH;9. Keputusan Presiden No.80 tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang / jasa Pemerintah;10. Peraturan Menteri Kimpraswil No.339/KPTS/M/2003, tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Jasa Konstruksi oleh Intansi Pemerintah;11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.02/PRT/M/2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Departemen Pekerjaan Umum yang Merupakan Kewenangan Pemerintah dan Dilaksanakan Sendiri;12. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.04/PRT/M/2009 , tentang Sistem Manajemen Mutu;13. Peraturan Menteri PU No. 7/PRT/M/2011: Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi Panduan AHS Analisa Harga Satuan;14. Dokumen Pelelangan dan Dokumen Kontrak.

5.1Struktur OrganisasiStruktur Organisasi Pengguna Jasa PPK-05 (Kabanjahe Cs)

5.2Struktur OrganisasiStruktur Organisasi Konsultan Supervisi

PT. ERATAMA PUTRA PRAKARSA

KONTRAKTOR & LEVERANSIR

Dusun III Gg. Aman No. 99 Deli Tua Deli Serdang

No.Dok :

No Rev : Tgl.Diterbitkan :

Hal :

Paraf :

5.3Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Penyedia Jasa

PT. ERATAMA PUTRA PRAKARSA

KONTRAKTOR & LEVERANSIR

Dusun III Gg. Aman No. 99 Deli Tua Deli Serdang

No.Dok :

No Rev : Tgl.Diterbitkan :

Hal :

Paraf :

DAFTAR PERSONIL INTI

No.NamaJabatanUmur (Tahun)Pendidikan TerakhirSKA/SKTPengalaman pada Jabatan yang samaPengalaman pada Pekerjaan yang sejenis

1Yudika Wisnu Pratomo, S.S.T.General Superintendent22D4 Teknik SipilAhli Teknik Jembatan-Madya11

2Ridwan Jekki Damanik, S.T.Bridge Engineer35S1 Teknik SipilAhli Teknik JembatanMuda88

3Afriza ArsyadPetugas K321SMASertifikat K344

4ArdiansyahQuantity Engineer29D31010

5Daniel NainggolanAdministrasi/ Keuangan30S1 Ekonomi88

PT. ERATAMA PUTRA PRAKARSA

KONTRAKTOR & LEVERANSIR

Dusun III Gg. Aman No. 99 Deli Tua Deli Serdang

No.Dok :

No Rev : Tgl.Diterbitkan :

Hal :

Paraf :

6.Tugas , Tanggung Jawab dan Wewenang , sesuai dengan butir 5.3a. General SuperintendentJabatan

Jabatan Atasan Langsung

Jabatan Bawahan Langsung

Jumlah Bawahan Langsung

- Permanen

- Non Permanen: General Superintendent

: Direktur

: - Bridge Engineer - Pelaksana K3 - Quantity Engineer

- Administrasi/ Keuangan: 4 orang

: Sesuai kebutuhanHubungan internal

- Keatas

- Kesamping

- Kebawah

Hubungan eksternal: Direktur

: -

: Bridge Engineer, Pelaksana K3, Quantity Engineer, Administrasi: Instansi Pemerintah berhubungan dengan pelaksanaan proyek

TANGGUNG JAWAB

1. Memimpin dan mengkoordinasi pelaksanaan proyek agar dapat berjalan sesuai dengan rencana baik menyangkut biaya, waktu dan mutu dan mengatur kelancaran proyek tagihan;2. Membuat perencanaan proyek sesuai dengan persyaratan menyangkut biaya, waktu dan mutu serta mengatur kelancaran proses tagihan;3. Melakukan kegiatan pengendalian dilapangan agar proses kerja dan hasil kerja berlangsung secara efektif dan efisien;4. Mengidentifikasi dan mencari penyelesaian masalah yang terjadi selama proses pelaksanaan pekerjaan agar proyek dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal serta meningkatkan citra bagi perusahaan;5. Memelihara hubungan baik dengan pemberi kerja, mitra usaha dan masyarakat sekitar;6. Melatih dan membina sumber daya manusia untuk meningkatkan kemampuan teknologi dan manajerialnya;7. Bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan full time.

WEWENANG

1. Mengkoordinir semua pelaksanaan proyek;2. Mewakili perusahaan dalam hubungan dengan pihak konsultan maupun pemilik proyek;3. Mengangkat dan memberhentikan pegawai proyek non organik;4. Mewakili perusahaan terhadap instansi pemerintah yang ada hubungannya dengan pelaksanaan proyek.

KUALIFIKASI

1. Pendidikan dan Pengalaman

- Pendidikan S1 Teknik Sipil dengan pengalaman minimum 1 tahun dalam pekerjaan sipil

2. Keahlian dan Pelatihan

- Memiliki sertifikat keahlian dibidang Jalan dan Jembatan min. Klasifikasi Madya

PT. ERATAMA PUTRA PRAKARSA

KONTRAKTOR & LEVERANSIR

Dusun III Gg. Aman No. 99 Deli Tua Deli Serdang

No.Dok :

No Rev : Tgl.Diterbitkan :

Hal :

Paraf :

6.Tugas , Tanggung Jawab dan Wewenang , sesuai dengan butir 5.3b. Bridge EngineerJabatan

Jabatan Atasan Langsung

Jabatan Bawahan Langsung

Jumlah Bawahan Langsung

- Permanen

- Non Permanen: Bridge Engineer: GS

: -

: -

: Sesuai kebutuhanHubungan internal

- Keatas

- Kesamping

- Kebawah

Hubungan eksternal: GS

: Pelaksana K3, Quantity Engineer, Administrasi: -

: Pemilik Proyek dan Konsultan

TANGGUNG JAWAB

1. Mempersiapkan peralatan, pengadaan material, pengadaan sumber daya manusia (pekerja) dilapangan;2. Merencanakan tahap-tahap pekerjaan dilapangan;3. Melaporkan setiap hasil pekerjaan kepada atasan (GS);4. Melaporkan pekerjaan yang komplain kepada atasan;5. Melaporkan laporan harian, mingguan kepada atasan.

WEWENANG

1. Mengambil keputusan dalam pekerjaan sesuai dengan instruksi yang telah diberikan oleh atasan (GS);2. Mengkoordinir/ mengarahkan pekerjaan dilapangan;3. Meminta/ memohon kebutuhan-kebutuhan dilapangan (proyek) kepada atasan (GS).

KUALIFIKASI

1. Pendidikan dan Pengalaman

- Pendidikan S1 Teknik Sipil dan berpengalaman dalam pekerjaan sipil

- Pendidikan D3 Teknik Sipil dan berpengalaman dalam pekerjaan sipil

- Pendidikan STM sederajat dan berpengalaman dalam pekerjaan sipil

2. Keahlian dan Pelatihan

- Memiliki sertifikat keahlian dibidang Jalan dan Jembatan

PT. ERATAMA PUTRA PRAKARSA

KONTRAKTOR & LEVERANSIR

Dusun III Gg. Aman No. 99 Deli Tua Deli Serdang

No.Dok :

No Rev : Tgl.Diterbitkan :

Hal :

Paraf :

6.Tugas , Tanggung Jawab dan Wewenang , sesuai dengan butir 5.3c. Pelaksana K3Jabatan

Jabatan Atasan Langsung

Jabatan Bawahan Langsung

Jumlah Bawahan Langsung

- Permanen

- Non Permanen: Pelaksana K3: GS

: -

: -

: Sesuai kebutuhanHubungan internal

- Keatas

- Kesamping

- Kebawah

Hubungan eksternal: GS

: Bridge Engineer, Quantity Engineer, Administrasi: -

: Pemilik Proyek dan Konsultan

TANGGUNG JAWAB

1. Bertanggung jawab atas keslamatan dan kesehatan pekerja;2. Menyediakan bahan atau peralatan bagi kesehatan pekerja;3. Selalu siap di lapangan maupun di barak kerja selama masa pekerjaan;4. Menegur setiap pekerja yang tidak mematuhi penggunaan standar K3.

6.Tugas , Tanggung Jawab dan Wewenang , sesuai dengan butir 5.3d. Quantity EngineerJabatan

Jabatan Atasan Langsung

Jabatan Bawahan Langsung

Jumlah Bawahan Langsung

- Permanen

- Non Permanen: Quantity Engineer: GS

: -

: -

: Sesuai kebutuhanHubungan internal

- Keatas

- Kesamping

- Kebawah

Hubungan eksternal: GS

: Bridge Engineer, Pelaksana K3, Administrasi: -

: Pemilik Proyek dan Konsultan

TANGGUNG JAWAB

1. Bertanggung jawab terhadap General Superintendent dalam setiap kegiatan lapangan terutama berhubungan dengan Quantity;2. Bekerjasama dengan Pengguna Jasa dan Konsultan agar diperoleh keakuratan volume pekerjaan sesuai dengan kontrak;

3. Mengkoordinir Surveyor di lapangan dan melaksanakan pengukuran dari volume dan dituangkan dalam laporan Quantity;

4. Bersama-sama dengan Pengguna Jasa dan Konsultan melaksanakan pengukuran dari hasil pekerjaan;

5. Dapat saling membantu pekerjaan di lapangan dan tidak terbatas hanya dalam satu bidang Quantity.

PT. ERATAMA PUTRA PRAKARSA

KONTRAKTOR & LEVERANSIR

Dusun III Gg. Aman No. 99 Deli Tua Deli Serdang

No.Dok :

No Rev : Tgl.Diterbitkan :

Hal :

Paraf :

WEWENANG

1. Mengarahkan tugas/ pekerjaan ke bawahan di lapangan;2. Mengarahkan untuk opname lapangan secara detail dan teliti;3. Mengevaluasi laporan dari setiap hasil kegiatan lapangan.

KUALIFIKASI

1. Pendidikan dan Pengalaman

- Pendidikan S-1 Teknik Sipil dan berpengalaman 2 tahun dalam pekerjaan Sipil2. Keahlian dan Pelatihan

- Memiliki sertifikat keahlian dibidang Jalan dan Jembatan

6.Tugas , Tanggung Jawab dan Wewenang , sesuai dengan butir 5.3e. Administrasi/ KeuanganJabatan

Jabatan Atasan Langsung

Jabatan Bawahan Langsung

Jumlah Bawahan Langsung

- Permanen

- Non Permanen: Administrasi/ Keuangan: GS

: -

: -

: Sesuai kebutuhanHubungan internal

- Keatas

- Kesamping

- Kebawah

Hubungan eksternal: GS

: Bridge Engineer, Pelaksana K3, Quantity Engineer: -

: Pemilik Proyek dan Konsultan

TANGGUNG JAWAB

1. Bertanggungjawab kepada General Superintendent dalam segala bentuk pekerjaan yang berhubungan dengan administrasi maupun keuangan;2. Bekerjasama dengan Pengguna Jasa dan Konsultan agar diperoleh tata cara dan tertib administrasi lapangan;3. Melaksanakan Request for Work dan for Checking untuk setiap jenis item pekerjaan;4. Melaksanakan kontrol terhadap laporan yang telah dilaksanakan maupun yang bakal dilaksanakan;5. Bekerjasama dengan Pengguna Jasa dan Konsultan agar diperoleh sistem administrasi teknik yang baik dan akurat;6. Dapat saling membantu pekerjaan di lapangan dan tidak terbatas hanya pada bidang administrasi teknik.

PT. ERATAMA PUTRA PRAKARSA

KONTRAKTOR & LEVERANSIR

Dusun III Gg. Aman No. 99 Deli Tua Deli Serdang

No.Dok :

No Rev : Tgl.Diterbitkan :

Hal :

Paraf :

7.Bagan Alir Pelaksana Kegiatan Paket Pemeliharaan Berkala Jembatan Kabanjahe Cs.

PT. ERATAMA PUTRA PRAKARSA

KONTRAKTOR & LEVERANSIR

Dusun III Gg. Aman No. 99 Deli Tua Deli Serdang

No.Dok :

No Rev : Tgl.Diterbitkan :

Hal :

Paraf :

9.JADWAL PERALATAN

NoJenis PeralatanJumlahTahun 2015Kapasitas; Model

BULAN IBULAN IIBULAN III

01020304050607080910111213

1Compressor1 UnitVVVVVVVVVVV4000-6500 L/M; Atlas Copco

2Concrete Mixer2 UnitV0.3-0.6 M3; Yanmar

3Dump Truck 10 ton2 UnitV10 TON; Colt Diesel

4Generator Set2 UnitVVVVVVVVVVVBisma

5Water Pump2 UnitVVVVVVVVVVV70-100 mm; Kubota

6Jack Hammer1 UnitVVVVVVVVVVVRobin

7Pick Up Truck1 UnitVVVVVVVVVVVVV1 TON; daihatsu

8Gerinda2 UnitVVVVVVVVVVV

PT. ERATAMA PUTRA PRAKARSA

KONTRAKTOR & LEVERANSIR

Dusun III Gg. Aman No. 99 Deli Tua Deli Serdang

No.Dok :

No Rev : Tgl.Diterbitkan :

Hal :

Paraf :

10.JADWAL MATERIAL NoJenis MaterialTahun 2015Keterangan

BULAN IBULAN IIBULAN III

01020304050607080910111213

1Epoxy Resin (Sikadur 752)vvvvvvvvvvv

2Selang dia. 0,005 mvvvvvvvvvvv

3Perancah kayuvvvvvvvvvvv

4Sealant (Sikadur 31 CF Normal)vvvvvvvvvvv

5Nevel Injectorvvvvvvvvvvv

6Polymer mortarvvvvvvvvvvv

7Fibre Composite jenis Karbonvvvvvvvvvvv

8Fibre Composite jenis e-glassvvvvvvvvvvv

9Besi betonvvvvvvvvvvv

10Kayu Perancahvvvvvvvvvvv

11Baja struktur mutu BJ 32vvvv

12Kawat lasvvvv

13Cat dasar jenis Aluminium epoxy masticvv

14Cat akhir jenis Polyurethane alkyd copolymervv

15Cat minyak; Thinnervv

16Agregat Kasarvv

17Agregat Halusvv

18Semen/ PCvv

19Marmerv

20Kawat Bronjongvv

21Gravelvv

22Fillervv

PT. ERATAMA PUTRA PRAKARSA

KONTRAKTOR & LEVERANSIR

Dusun III Gg. Aman No. 99 Deli Tua Deli Serdang

No.Dok :

No Rev : Tgl.Diterbitkan :

Hal :

Paraf :

10.JADWAL MATERIAL (lanjutan...)NoJenis MaterialTahun 2015Keterangan

BULAN IBULAN IIBULAN III

01020304050607080910111213

23Kawat Betonvvvvvvvvvvvv

24Batu belah/ kerakalvv

25Pakuvv

26epoxyvvvvvvvvvvvv

27Pipa bajav

28Pipa Galvanished d=8.91 cmv

29Bautv

30Pasir pasangvv

31Batu kalivv

PT. ERATAMA PUTRA PRAKARSA

KONTRAKTOR & LEVERANSIR

Dusun III Gg. Aman No. 99 Deli Tua Deli Serdang

No.Dok :

No Rev : Tgl.Diterbitkan :

Hal :

Paraf :

11.JADWAL PERSONIL

NoJabatanNamaTahun 2015Keterangan

BULAN IBULAN IIBULAN III

01020304050607080910111213

1Yudika Wisnu P., S.S.T.General SuperintendententVVVVVVVVVVVVV

2Ridwan Jekki Damanik, STPelaksana JembatanVVVVVVVVVVVVV

3Afriza ArsyadPetugas K3VVVVVVVVVVVVV

4ArdiansyahQuantity EngineerVVVVVVVVVVVVV

5Daniel NainggolanAdministrasi/ KeuanganVVVVVVVVVVVVV

PT. ERATAMA PUTRA PRAKARSA

KONTRAKTOR & LEVERANSIR

Dusun III Gg. Aman No. 99 Deli Tua Deli Serdang

No.Dok :

No Rev : Tgl.Diterbitkan :

Hal :

Paraf :

12.JADWAL ARUS KAS

PT. ERATAMA PUTRA PRAKARSA

KONTRAKTOR & LEVERANSIR

Dusun III Gg. Aman No. 99 Deli Tua Deli Serdang

No.Dok :

No Rev : Tgl.Diterbitkan :

Hal :

Paraf :

13.RENCANA DAN METODA VERIFIKASI , VALIDASI , MONITORING , EVALUASI INSPEKSI DAN PENGUJIAN & KRITERIA PENERIMAAN.

Rencana kegiatan pemeriksaan Untuk menjamin bahwa setiap input yang digunakan adalah memadai/sesuai persyaratan . Setiap proses yang dilakukan sesuai dengan rencana /sesuai persyaratan dan produk kegiatan sesuai dengan rencana /persyaratan beserta metode pemeriksaan dan kriteria penerimaannya.

Input Pemeriksaan MaterialNo.PemeriksaanMetodeKriteria PenerimaanWaktu

1Bahan Grouting (Epoxy Resin Sikadur 752, selang dia. 5 mm, nevel injector, Sealant Sikadur 31 CF Normal, suntik anti gravitasi)

-. Visual, jenis produk sesuai dengan rencana-. Hasil Pengukuran-. Produk tidak cacat produksi, tidak rusak saat mobilisasi-. Volume sesuai dengan PO ToleransiTiap Produksi

Tiap Produksi

2Bahan Patching (Polymer Mortar, Epoxy)-. Visual, jenis produk sesuai dengan rencana-. Hasil Pengukuran-. Produk tidak cacat produksi, tidak rusak saat mobilisasi-. Volume sesuai dengan PO ToleransiTiap Produksi

Tiap Produksi

3Batu belah/ kerakal, batu kali-. Visual, gradasi sesuai dengan rencana-. Hasil pengukuran-. Diutamakan bentuk tekah bersudut untuk batu belah, dan tidak ada bagian tipis dan retak-. Volume sesuai PO ToleransiTiap produksiTiap Produksi

4Dst...

PT. ERATAMA PUTRA PRAKARSA

KONTRAKTOR & LEVERANSIR

Dusun III Gg. Aman No. 99 Deli Tua Deli Serdang

No.Dok :

No Rev : Tgl.Diterbitkan :

Hal :

Paraf :

Proses Pemeriksaan Pekerjaan

No.PemeriksaanMetodeKriteria PenerimaanWaktu

1Pekerjaan Grouting-. Visual, menentukan garis retakan

-. Sesuai standar penggunaan produk dari pabrik material dan rencana

-. Prosedur kerja sesuai anjuran pabrik material

-. Total perbaikan retakan sesuai rencana Toleransi

2Pekerjaan Perkuatan Struktur bahan fibre composit-. Pengukuran dengan Meteran.

-. Pencampuran bahan sesuai rencana-. Dimensi Sesuai dengan Gambar-. Dipasang sejajar arah pelat memanjang menggunakan rol

3Dst...

Proses Pemeriksaan Akhir

No.PemeriksaanMetodeKriteria PenerimaanWaktu

1Pekerjaan Grouting-. Visual

-. Hasil pekerjaan rapi, sesuai rencana

-. Jumlah retak yang diperbaiki sesuai kesepakatan

2Pekerjaan Perkuatan Struktur bahan fibre composit-. Pengukuran dengan Meteran.

-. Pencampuran bahan sesuai rencana-. Arah bahan perkuatan rapi dan sejajar arah pelat memanjang

-. Jumlah sesuai dengan rencana

3Dst...

PT. ERATAMA PUTRA PRAKARSA

KONTRAKTOR & LEVERANSIR

Dusun III Gg. Aman No. 99 Deli Tua Deli Serdang

No.Dok :

No Rev : Tgl.Diterbitkan :

Hal :

Paraf :

14.DAFTAR KRITERIA PENERIMAAN

Uraikan pemeriksaan , kriteria penerimaan serta referensi yang digunakannya untuk pelaksanaan pemeriksaan

No.Pemeriksaan KegiatanKriteria PenerimaanReferensiPenanggung jawab

1Mobilisasi & Demobilisasi-. Kesesuaian KontrakKAKDirektur

2Hasil Rekayasa Lapangan-. Kelengkapan DataSpek

3Rencana Kerja Kontraktor-.Gambar Kerja

-.Daftar Peralatan

-.Daftar Tenaga Kerja

-.Daftar Material

-. Kondisi CuacaKAKGeneral Superintendent/ Pelaksana Jembatan

4Pengawasan Lapangan-. Time Schedule.

-. MC , 0.

-. Request & Shop Drawing.

-. Quantity Sheet.

-. Laporan Harian.

-. Laporan Mingguan.

-. Laporan Bulanan.

-. Risalah Rapat.

-. B.A Opname Lapangan.

-. Record Cuaca.

-. Photo Dukumentasi.

-. Change Order.

-. Adendum.

-. Quality Control.

-. As-Built DrawingGeneral Superintendent/ Pelaksana Jembatan

PT. ERATAMA PUTRA PRAKARSA

KONTRAKTOR & LEVERANSIR

Dusun III Gg. Aman No. 99 Deli Tua Deli Serdang

No.Dok :

No Rev : Tgl.Diterbitkan :

Hal :

Paraf :

14.DAFTAR KRITERIA PENERIMAAN (lanjutan...)5Sertifikasi Pembayaran Kontraktor-. MC .

-. Back Up Quantity.

-. Back Up Quantity Control.KontrakDirektur/ General Superintendent

6PHO-. B.A PHO.

-. Administrasi Kantor.

-. Mutu ( Pengujian ).

-. Mutu ( Dimensi / Tebal ).

-. Defect & Deficiensies.Spec & KontrakDirektur/ General Superintendent

7FHODirektur/ General Superintendent

8Produk Laporan AkhirGeneral Superintendent

PT. ERATAMA PUTRA PRAKARSA

KONTRAKTOR & LEVERANSIR

Dusun III Gg. Aman No. 99 Deli Tua Deli Serdang

No.Dok :

No Rev : Tgl.Diterbitkan :

Hal :

Paraf :

15.DAFTAR INDUK DOKUMEN

Diuraikan Dokumen acuan yang digunakan oleh tim pelaksana kegiatan beserta acuan yang berupa standard atau peraturan perundangan yang terkait dengan subtansi kegiatan.Bidang: NoNo. RekamanJudul RekamanMasa SimpanLokasi SimpanMedia SimpanPICMetode Index

PT. ERATAMA PUTRA PRAKARSA

KONTRAKTOR & LEVERANSIR

Dusun III Gg. Aman No. 99 Deli Tua Deli Serdang

No.Dok :

No Rev : Tgl.Diterbitkan :

Hal :

Paraf :

NoNama Rekaman/Bukti KerjaLokasi PenyimpananMasa Simpan Rekaman

1Daftar Simak Penandatangan Kontrak

2dst

PT. ERATAMA PUTRA PRAKARSA

KONTRAKTOR & LEVERANSIR

Dusun III Gg. Aman No. 99 Deli Tua Deli Serdang

No.Dok :

No Rev : Tgl.Diterbitkan :

Hal :

Paraf :

17.LampiranDan acuan lainnya antara lain :

1.Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 , tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi , Kolusi dan Nepotisme ;

2.Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara ;

3.Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 , tentang Perbendaharaan , Negara ;

4.Keputusan Presiden RI Nomor 42 Tahun 2002 , tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ;

5.Keputusan Presiden RI Nomor 187/M Tahun 2004 , tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu ;

6.Keputusan Presiden RI Nomor 80 Tahun 2003 , tentang Pedoman Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah ;

7.Peraturan Presiden RI Nomor 9 Tahun 2005 , tentang Kedudukan , Tugas , Fungsi , Kewenangan , Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen ;

8.Peraturan Presiden RI Nomor 10 Tahun 2005 , tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian RI ;

9.Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 134/PMK.06/2005 , tentang Pedoman Pembayaran dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ;

10.Permen PU No. 43/PRT/M/2007 , tentang Pengadaan Barang / Jasa di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum ;

11.Permen PU No.02/PRT/2008 Tanggal 11 Februari 2008 , tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Departemen Pekerjaan Umum yang merupakan Kewenangan Pemerintah dan Dilaksanakan sendiri ;

12.Permen PU No. 01/PRT/M/2008 . tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pekerjaan Umum ;

13. Spesifikasi Bina Marga

LINK Excel.Sheet.12 "D:\\S I P I L\\kabanjahe\\RMK Kabanjahe\\KUANTITAS&HARGA.xlsx" "rekap!R2C1:R34C8" \a \p

REZA RINALDO

PEMBANTU PENGAWAS LAPANGAN

MORO PANGEMAN

PENGAWAS LAPANGAN

BANGUN SITUMORANG, ST

KOORD. PENGAWAS LAPANGAN

JULIUS P. SINAGA, ST

PPK 05 (KABANJAHE, CS)

Ir. MARULI HUTABARAT

SITE ENGINEER

MARIO SARAGIH

DRAFTMAN

RISYULIANI

OPR. KOMPUTER

OMAN PANJAITAN

OFFICE BOY

ABDUL AZIZ, ST

BRIDGE ENGINEER

JOKO SAMDARI DARFIN, S.T.

INSPECTOR

SYARIFUDDIN DAULAY

INSPECTOR

NIKO SIANTURI

INSPECTOR

SURUNG HUTAJULU

DIREKTUR

YUDIKA WISNU PRATOMO,S.S.T.

GENERAL SUPERINTENDENT

RIDWAN JEKKI DAMANIK,ST

BRIDGE ENGINEER

AFRIZA ARSYAD

PELAKSANA K3

ARDIANSYAH

QUANTITY ENGINEER

DANIEL NAINGGOLAN

ADMINISTRASI/ KEUANGAN

PENYEDIA JASA,

PT. ERATAMA PUTRA PRAKARSA

SURUNG HUTAJULU

DIREKTUR

P E K E R J A

MULAI

MOBILISASI

Q1

REKAYASA LAPANGAN & JASTIFIKASI TEKNIK

Q2

PEMERIKSAAN RENCANA KERJA & REQUEST

Q3

PENGAWASAN

LAPANGAN

PENGAWASAN MATERIAL

PENGAWASAN LABORATORIUM

Q4

OPNAME LAPANGAN

Q5

AS-BUILT DRAWINGS

SERTIFIKASI KONTRAKTOR

LAPORAN AKHIR

Q6

SELESAI

P1

P2

P3

P4

P5

P6

P1

TIDAK

TIDAK

TIDAK

TIDAK

K

TIDAK

TIDAK

K

YA

YA

YA

YA

YA

YA

PELAPORAN

LINK Excel.Sheet.12 "D:\\S I P I L\\kabanjahe\\RMK Kabanjahe\\KUANTITAS&HARGA.xlsx" "Jadwal Arus Kas!R2C2:R20C7" \a \p

PAGE

_1488234296.unknown

_1488234297.unknown

_1487764747.unknown