RMK cod

10
1.1 PENGERTIAN BREAK EVEN POINT Break Even Point atau analisis titik impas merupakan salah satu analisis keuangan yang sangat penting dalam perencanaan keuangan perusahaan. Analisis ini biasanya lebih sering digunakan apabila perusahaan ingin mengeluarkan suatu produk baru. Analisis ini digunakan untuk mengetahui pada titik berapa hasil penjualan sama dengan jumlah biaya. Atau perusahaan beroperasi dalam kondisi tidak laba dan tidak rugi, atau laba sama dengan nol. Analisis titik impas juga memberikan pedoman tentang berapa jumlah produk minimal yang harus diproduksi atau dijual. Jumlah produksi yang akan dijual akan berkaitan erat dengan biaya yang dikeluarkan yang akhirnya biaya-biaya ini menjadi penentu terhadap harga jual perusahaan. Manfaat lain titik impas adalah untuk membantu manajer mengambil keputusan dalam hal aliran kas, jumlah permintaan (produksi), dan penentuan harga suatu produk tertentu. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa analisis titik impas (Break Even Point) adalah suatu keadaan dimana perusahaan beroperasi dalam kondisi tidak memperoleh pendapatan (laba) dan tidak pula menderita kerugian. Dalam rangka penetuan titik impas ini, perlu diketahui beberapa hal yang penting, agar titik impas dapat ditentukan dengan tepat, yaitu : 1. Tingkat keuntungan (laba) yang ingin dicapai dalam suatu periode 2. Besarnya kapsitas produksi yang tersedia atau yang mungkin dapat ditingkatkan

description

pelalajaran alk

Transcript of RMK cod

1.1 PENGERTIAN BREAK EVEN POINTBreak Even Point atau analisis titik impas merupakan salah satu analisis keuangan yang sangat penting dalam perencanaan keuangan perusahaan. Analisis ini biasanya lebih sering digunakan apabila perusahaan ingin mengeluarkan suatu produk baru. Analisis ini digunakan untuk mengetahui pada titik berapa hasil penjualan sama dengan jumlah biaya. Atau perusahaan beroperasi dalam kondisi tidak laba dan tidak rugi, atau laba sama dengan nol.Analisis titik impas juga memberikan pedoman tentang berapa jumlah produk minimal yang harus diproduksi atau dijual. Jumlah produksi yang akan dijual akan berkaitan erat dengan biaya yang dikeluarkan yang akhirnya biaya-biaya ini menjadi penentu terhadap harga jual perusahaan. Manfaat lain titik impas adalah untuk membantu manajer mengambil keputusan dalam hal aliran kas, jumlah permintaan (produksi), dan penentuan harga suatu produk tertentu.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa analisis titik impas (Break Even Point) adalah suatu keadaan dimana perusahaan beroperasi dalam kondisi tidak memperoleh pendapatan (laba) dan tidak pula menderita kerugian. Dalam rangka penetuan titik impas ini, perlu diketahui beberapa hal yang penting, agar titik impas dapat ditentukan dengan tepat, yaitu :

1. Tingkat keuntungan (laba) yang ingin dicapai dalam suatu periode2. Besarnya kapsitas produksi yang tersedia atau yang mungkin dapat ditingkatkan 3. Jumlah biaya yang harus dikeluarkan, baik biaya tetap maupun biaya variable.

1.2 TUJUAN ANALISIS BREAK EVEN POINTSecara umum titik impas digunakan sebagai alat untuk mengambil keputusan dalam perencanaan keuangan, penjualan, dan produksi. Misalnya dengan informasi tersebut, manajer mampu meminimalkan kerugian, memaksimalkan keuntungan, dan memprediksi keuntungan yang diharapkan.

Penggunaan analisis titik impas memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai, yaitu :

1. Mendesain spesifikasi produk

Diperlukan suatu pedoman yang memberi arah bagi manajemen untuk mengambil keputusan yang berhubungan dengan biaya dan harga. Analisis titik impas memberikan perbandingan antara biaya dengan harga untuk berbagi desain sebelum spesifikasi produk ditetapkan.2. Menentukan harga jual per satuan

Jika penentuan harga jual yang tidak realistis, perusahaan tidak akan mampu menutupi semua atau sebagian biaya yang akan dikeluarkan. Demikian pula jika melebihi harga jual dari pesaing dan tidak diimbangi dengan kualitas dan pelayanan, perusahaan juga tidak akan mampu memaksimalkan penjualan seperti yang telah ditentukan.

3. Menemukan jumlah produksi atau penjualan minimal agar tidak mengalami kerugian

Akan memudahkan perusahaan untuk mempertimbangkan apakah harga jual sudah layak jika dikaitkan dengan biaya yang dikeluarkan dan kapasitas produksi yang dimiliki.

4. Memaksimalkan jumlah produksi

Untuk mengetahui apakah jumlah produksi sudah maksimal atau belum. Tujuannya adalah agar jangan sampai ada kapasitas produksi yang menganggur. Kemudian perusahaan juga mampu menjaga agar berproduksi secara efisien.

5. Merencanakan laba yang diinginkan

Manajemen mampu merencanakan laba yang diinginkan dengan kapasitas produk yang dimiliki tentunya. Kemudian mampu menentukan jumlah keuntungan setiap unit produksi yang dijual.

Selain memiliki tujuan dan manfaat, analisis juga mempunyai kelemahan. Berikut ini adalah kelemahan dari analisis titik impas :

1. Perlu asumsi

Terutama mengenai hubungan antara biaya dengan pendapatan. Terkadang, asumsi yang digunakan sudah tidak sesuai dengan realita yang terjadi kedepan.

2. Bersifat statis

Analisis ini hanya digunakan pada titik tertentu, bukan pada suatu periode tertentu.

3. Tidak digunakan untuk mengambil keputusan akhir

Analisis ini hanya baik digunakan jika ada penetuan kegiatan lanjutan yang dapat dilakukan.

4. Tidak menyediakan pengujian aliran kas yang baik

Jika aliran kas telah ditenyukan melebihi aliran kas yang harus dikeluarkan, proyek dapat diterima dan hal-hal lainnya dianggap sama.

5. Hubungan penjualan dan biaya

Jika penjualan dilakukan dalam kapasitas penuh, tetapi memerlukan tambahan penjualan, aka nada tambahan biaya tenaga kerja atau upah yang mengakibatkan naiknya biaya variable dan jika diperlukan tambahan peralatan atau pabrik. Maka biaya tetap akan meningkat.

6. Kurang mempertimbangkan resiko-resiko yang terjadi selama masa penjualan

Selama masa penjualan begitu banyak resiko yang mungkin dihadapi, misalnya kenaikan harga bahan baku, yang akan berpengaruh terhadap harga jual dan pada akhirnya akan berpengaruh kepada jumlah penjualan secara keseluruhan, baik unit maupun rupiah.7. Pengukuran kemungkinan penjualan

Jika hendak membuat grafik pulang pokok yang didasarkan kepada harga penjualan yang konstan, untuk melihat kemungkinan laba pada berbagai tingkat harga harus dibuatkan semua seri grafik untuk tiap tingkat harga.Meskipun analisis titik impas memiliki banyak kelemahan, manajemen masih dapat menggunakannya sebagai salah satu alat perencanaan keuangan, terutama perencanaan laba, produksi, maupun perencanaan penjualan kedepan. Hanya saja bagaimana perusahaan dapat melihat kelemahan diatas sebagai bahan koreksi atau pertimbangan lain dalam menentukan kebijakannya.1.3 ASUMSI DAN KETERBATASAN ANALISIS TITIK IMPASAdapun asumsi-asumsi dan keterbatasan analisis titik impas adalah sebagai berikut :

1. Biaya

Dalam titik impas ada dua macam biaya yang digunakan, yaitu biaya tetap dan biaya variable. Kedua biaya tersebut harus dipisahkan, artinya mengelompokkan biaya tetap di satu sisi dan mengelompokkan biaya variable disis lain.Untuk memisahkan kedua biaya tersebut dapat dilakukan melalui dua pendekatan sebagai berikut :

a. Pendekatan Analisis

Kita harus meneliti setiap njenis dan unsure biaya yang terkandung satu per satu dari biaya yang ada beserta sifat-sifat biaya tersebut.

b. Pendekatan Historis

Memisahkan biaya tetap dan variable berdasarkan angka-angka dan data biaya masa lampau.

2. Biaya Tetap (Fixed Cost)

Merupakan biaya secara total tidak mengalami perubahan, walaupun ada perubahan volume produksi atau penjualan. Contoh biaya tetap adalah gaji, penyusutan aktiva tetap, bunga, sewa atau biaya kantor, dan biaya tetap lainnya.3. Biaya Variable (Variable Cost)

Merupakan biaya yang secara total berubah-ubah sesuai dengan perubahan volume produksi atau penjualan. Contoh biaya variable adalah biaya bahan baku, upah buruh langsung, dan komisi penjualan biaya variable lainnya.4. Harga Jual

Dalam analisis ini hanya digunakan untuk satu macam harga jual atau harga barang yang dijual atau diproduksi.5. Tidak ada Perubahan Harga Jual

Diasumsikan harga jual per satuan tidak dapat berubah selama periode analisis. Hal ini sangat bertentangan dengan kondisi yang sesungguhnya, dimana harga jual dalam suatu periode dapat berubah-ubah seiring dengan perubahan biaya-biaya lainnya yang berhubungan langsung dengan produk maupun tidak.

1.4 RUMUSAN MENGHITUNG BREAK EVEN POINT (BEP)Ada beberapa model rumus yang dapat digunakan dalam analisis titik impas :

1. Dengan Rumus Matematika

Kita dapat dengan mudah mencari dan mengetahui titik impas suatu produk.

a. Analisis Titik Impas Dalam Unit

FCBEP = P VCDimana :

BEP= Analisis Titik Impas (Break Even Point)

FC

= Biaya Tetap (Fixed Cost)

VC

= Biaya Jual Persatuan (Variable Cost)

P

= Harga Jual Persatuan (Price)

S

= Jumlah Penjualan (Sales Volume)

b. Analisis Titik Impas Dalam Rupiah

FC

BEP =

VC

1 -

S1.5 TINGKAT KEAMANAN (MARGIN OF SAFETY)Merupakan hubungan atau selisih antara penjualan tertentu dengan penjualan pada titik impas. Rumus yang digunakan untuk mencari tingkat keamanan atau Margin Of Safety adalah :

1. Penjualan yang direncanakan

Penjualan per bujet

MoS = x 100%

Penjualan per titik impas

2. Penjualan MoS

Penjualan per bujet Penjualan per titik impas

MoS = %

Penjualan per bujet1.6 BREAK EVEN POINT (BEP) DENGAN PERUBAHANPerolehan titik impas akan berubah-ubah seiring dengan terjadinya berbagai perubahan kondisi lingkungan atau kebijakan. Berikut adalah berbagai sebab yang mengakibatkan perubahan titik impas :

1. Pengaruh Perubahan Harga Jual Per Unit

Pengaruh kenaikan harga jual akan berdampak terhadap BEP yang akan berubah menjadi lebih kecil baik dalam rupiah maupun unit.2. Pengaruh Perubahan Jumlah Biaya Tetap

Dalam analisis BEP, biaya tetap secara total diasumsikan tetap. Apabila perubahan biaya tetap, otomatis BEPnya juga berubah. Dalam praktiknya apabila biaya tetap berubah, maka BEP akan naik. Sebaliknya apabila biaya tetap turun, BEP akan turun. Perubahan tersebut biasanya diakibatkan karena adanya tambahan kapasitas produksi atau kenaikan atau penurunan.3. Pengaruh Perubahan Jumlah Biaya Variable

Jika terjadi perubahan, BEP juga akan ikut berubah, baik terhadap peningkatan maupun penurunan biaya variable.4. Pengaruh Perubahan Penjualan CampuranMerupakan gambaran perimbangan penjualan antara beberapa macam produk yang dihasilkan suatu perusahaan. Pengaruh ini berlaku apabila perusahaan memiliki dua macam produk atau lebih.

5. Penetuan Harga Jual Minimal

Perlu ditetapkan penjualan minimal yang harus dicapai sehingga keuntungan yang telah ditargetkan dapat tercapai agar tidak sulit untuk melihat beberapa penjualan yang dicapai.

1.7 KESIMPULAN Pengertian analisis titik impas (Break Even Point) adalah suatu keadaan dimana perusahaan beroperasi dalam kondisi tidak memperoleh pendapatan (laba) dan tidak pula menderita kerugian. Analisis titik impas (Break Even Point) dapat digunakan untuk :

1. Desain produk

2. Pembelian peralatan dana

3. Analisis produk

Kelemahan analisis titik impas (Break Even Point) adalah :

1. Membutuhkan banyak asumsi terbatas 2. Bersifat statis

3. Tidak digunakan untuk mengambil keputusan akhir

4. Tidak menyediakan pengujian aliran kas yang baik

5. Kurang mempertimbangkan resiko-resiko yang terjadi selama masa penjualan.Asumsi dan keterbatasan analisis titik impas (Break Even Point) adalah sebagai berikut :

1. Biaya yang digunakan hanya dua macam, yaitu memisahkan antara biaya tetap dan biaya variable.

2. Biaya tetap dianggap konstan sampai kapasitas tertentu saja

3. Biaya variable berubah-ubah secara sebanding dengan perubahan volume penjualan

4. Hanya digunakan untuk satu macam harga barang yangdijual atau diproduksi

5. Tidak ada perubahan harga jual.