RMK Bab1 Yuli Ardiansyah A31115748

11
Bab 1 Sistem Informasi Akuntansi: Suatu Pengantar SISTEM INFORMASI AKUNTANSI : SUATU PENGANTAR Sistem adalah seperangkat dua atau lebih komponen yang saling terkait yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Kebanyakan sistem-sistem terdiri dari gabungan subsistem-subsistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar. Contohnya, sebuah perguruan tinggi bisnis adalah sistem yang terdiri dari berbagai departemen, masing-masing departemen terdiri dari subsistem. Sedangkan, perguruan tinggi itu sendiri adalah subsistem dari suatu Universitas. Setiap subsistem dirancang untuk mencapai satu atau lebih tujuan organisasi. Perubahan dalam subsistem tidak dapat dibuat tanpa mempertimbangkan efek pada subsistem lainnya dan pada sistem secara keseluruhan. Goal conflict terjadi ketika sebuah tujuan-tujuan subsistem yang tidak sesuai dengan tujuan dari subsistem lain atau dengan sistem secara keseluruhan. Keselarasan tujuan terjadi ketika sebuah subsistem mencapai tujuannya sekaligus berkontribusi kepada tujuan keseluruhan organisasi. Semakin besar organisasi dan sistemnya semakin rumit sistemnya, maka akan semakin sulit untuk mencapai keselarasan tujuan. Data adalah fakta yang dikumpulkan, direkam, disimpan, dan diproses oleh sebuah sistem informasi. Bisnis-bisnis perlu untuk mengumpulkan beberapa jenis data, seperti kegiatan yang sedang berlangsung, sumber daya yang dipengaruhi oleh aktivitas, dan orang- orang yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Contohnya, kebutuhan bisnis untuk mengumpulkan data tentang sebuah penjualan (tanggal, jumlah total), sumber daya yang dijual (barang atau jasa, kuantitas yang dijual, harga satuan), dan orang-orang yang berpartisipasi (pelanggan, penjual). Informasi adalah data yang telah diatur dan diproses untuk memberikan arti dan meningkatkan proses pengambilan keputusan. Yuli Ardiansyah A31115748

description

m

Transcript of RMK Bab1 Yuli Ardiansyah A31115748

Page 1: RMK Bab1 Yuli Ardiansyah A31115748

Bab 1 Sistem Informasi Akuntansi: Suatu Pengantar

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI : SUATU PENGANTAR

Sistem adalah seperangkat dua atau lebih komponen yang saling terkait yang berinteraksi untuk

mencapai suatu tujuan. Kebanyakan sistem-sistem terdiri dari gabungan subsistem-subsistem yang lebih kecil

yang mendukung sistem yang lebih besar. Contohnya, sebuah perguruan tinggi bisnis adalah sistem yang terdiri

dari berbagai departemen, masing-masing departemen terdiri dari subsistem. Sedangkan, perguruan tinggi itu

sendiri adalah subsistem dari suatu Universitas.

Setiap subsistem dirancang untuk mencapai satu atau lebih tujuan organisasi. Perubahan dalam

subsistem tidak dapat dibuat tanpa mempertimbangkan efek pada subsistem lainnya dan pada sistem secara

keseluruhan. Goal conflict terjadi ketika sebuah tujuan-tujuan subsistem yang tidak sesuai dengan tujuan dari

subsistem lain atau dengan sistem secara keseluruhan. Keselarasan tujuan terjadi ketika sebuah subsistem

mencapai tujuannya sekaligus berkontribusi kepada tujuan keseluruhan organisasi. Semakin besar organisasi

dan sistemnya semakin rumit sistemnya, maka akan semakin sulit untuk mencapai keselarasan tujuan.

Data adalah fakta yang dikumpulkan, direkam, disimpan, dan diproses oleh sebuah sistem informasi.

Bisnis-bisnis perlu untuk mengumpulkan beberapa jenis data, seperti kegiatan yang sedang berlangsung,

sumber daya yang dipengaruhi oleh aktivitas, dan orang-orang yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

Contohnya, kebutuhan bisnis untuk mengumpulkan data tentang sebuah penjualan (tanggal, jumlah total),

sumber daya yang dijual (barang atau jasa, kuantitas yang dijual, harga satuan), dan orang-orang yang

berpartisipasi (pelanggan, penjual).

Informasi adalah data yang telah diatur dan diproses untuk memberikan arti dan meningkatkan proses

pengambilan keputusan. Sebagai aturan, pengguna membuat keputusan yang lebih baik karena peningkatan

kuantitas dan kualitas informasi.

Namun, ada batas untuk jumlah informasi yang dapat diserap dan diproses oleh pikiran manusia.

Informasi yang berlebihan terjadi ketika telah melewati batas, mengakibatkan penurunan kualitas pengambilan

keputusan dan peningkatan biaya penyediaan informasi. Perancang sistem informasi menggunakan teknologi

informasi untuk membantu pengambil keputusan lebih efektif menyaring dan memadatkan informasi. Contohnya,

Walmart memiliki lebih dari 500 terabyte (triliunan byte) data di gudang data. Yang setara dengan 2.000 mil rak

buku, atau sekitar 100 juta foto digital. Walmart telah banyak berinvestasi di teknologi informasi sehingga secara

efektif dapat mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, dan mengelola data untuk menyediakan informasi yang

berguna.

Nilai informasi adalah manfaat yang dihasilkan oleh informasi dikurangi biaya untuk memproduksi

informasi tersebut. Manfaat informasi termasuk mengurangi ketidakpastian, keputusan ditingkatkan, dan

meningkatkan kemampuan untuk merencanakan dan membuat jadwal kegiatan. Biaya adalah waktu dan sumber

daya yang dihabiskan untuk memproduksi dan mendistribusikan informasi. Biaya informasi dan manfaat

informasi bisa sulit untuk dihitung, dan sulit untuk menentukan nilai informasi sebelum diproduksi dan

dimanfaatkan. Namun demikian, nilai yang diharapkan dari informasi harus dihitung seefektif mungkin sehingga

biaya produksi informasi tidak melebihi manfaatnya.

A. Kebutuhan Informasi dan Proses Bisnis

Yuli ArdiansyahA31115748

Page 2: RMK Bab1 Yuli Ardiansyah A31115748

Bab 1 Sistem Informasi Akuntansi: Suatu Pengantar

Semua organisasi membutuhkan informasi untuk membuat keputusan yang efektif. Selain itu, semua

organisasi memiliki proses bisnis tertentu di mana mereka terus terlibat. Sebuah proses bisnis adalah

serangkaian kegiatan terkait, terkoordinasi, terstruktur dan tugas-tugas yang dilakukan oleh orang, komputer,

atau mesin komputer, dan yang membantu mencapai tujuan organisasi tertentu.

Untuk membuat keputusan yang efektif, organisasi harus memutuskan keputusan-keputusan apa yang

mereka butuhkan, informasi apa yang mereka butuhkan untuk membuat keputusan, dan bagaimana

mengumpulkan dan mengolah data yang diperlukan untuk menghasilkan informasi. Pengumpulan dan

pengolahan data ini sering dikaitkan dengan proses bisnis dasar dalam suatu organisasi. Untuk menggambarkan

proses identifikasi kebutuhan informasi dan proses bisnis, kita dapat melihat studi kasus S & S.

1. Kebutuhan Informasi

Untuk mengidentifikasi informasi apa yang dibutuhkan S & S harus mengerti dulu bagaimana

perusahaan bekerja. S & S harus memahami bagaimana fungsi perusahaan sebelum mereka dapat

mengidentifikasi informasi yang mereka butuhkan untuk mengelola perusahaan secara efektif. Kemudian

mereka dapat menentukan jenis data dan prosedur yang akan kita perlukan untuk mengumpulkan dan

menghasilkan informasi tersebut. Untuk itu S & S perlu membuat sebuah tabel untuk merangkum bagian

dari analisis mereka. Tabel tersebut berisikan proses bisnis perusahaan, kunci keputusan terkait bisnis

proses tersebut dan informasi yang dibutuhkan untuk menjalankan proses bisnis tersebut.

2. Proses Bisnis

Transaksi adalah perjanjian antara dua entitas untuk bertukar barang atau jasa atau kegiatan lainnya

yang dapat diukur dari segi ekonomi oleh sebuah organisasi. Contohnya termasuk menjual barang kepada

pelanggan, membeli persediaan dari pemasok, dan membayar karyawan. Proses yang dimulai dengan

menangkap data transaksi dan berakhir dengan informasi keluaran, seperti laporan keuangan, disebut

proses transaksi.

Kebanyakan organisasi terlibat dalam sejumlah kecil pertukaran memberi dan mendapatkan, tetapi

setiap tipe pertukaran terjadi berkali-kali. Contohnya S & S akan telah menjual ribuan dari penjualan

kepada pelanggan setiap tahun untuk ditukarkan dengan uang. Sama halnya ketika S & S melakukan

pembelian persediaan dari pemasok untuk ditukar dengan uang. Pertukaran ini dapat dikelompokkan

menjadi lima proses bisnis utama atau siklus transaksi:

a. Siklus pendapatan, dimana barang dan jasa yang dijual untuk ditukar dengan uang tunai atau dengan

janji dimasa depan untuk menerima uang tunai.

b. Siklus pengeluaran, dimana perusahaan membeli persediaan untuk dijual kembali atau bahan baku

untuk digunakan dalam memproduksi produk dalam pertukaran uang kas atau janji masa depan untuk

membayar tunai.

c. Produksi atau siklus konversi, dimana bahan baku berubah menjadi barang jadi.

d. Siklus sumber daya manusia / penggajian, di mana karyawan dipekerjakan, dilatih, dikompensasi,

dievaluasi, dipromosikan, dan diberhentikan.

e. Siklus pembiayaan, dimana perusahaan menjual saham di perusahaan untuk investor dan meminjam

uang dan di mana investor dibayar deviden dan bunga dibayarkan pada pinjaman.

Yuli ArdiansyahA31115748

Page 3: RMK Bab1 Yuli Ardiansyah A31115748

Bab 1 Sistem Informasi Akuntansi: Suatu Pengantar

Siklus proses ini sedikit terkait transaksi berulang kali. Sebagai contoh, sebagian besar transaksi siklus

pendapatan yang baik menjual barang atau jasa kepada pelanggan atau mengumpulkan uang untuk

penjualan. Gambar 1-2 menunjukkan siklus transaksi utama dan pertukaran memberi dan mendapatkan

melekat dalam setiap siklus.

B. Sistem Informasi AkuntansiSistem Informasi Akuntansi merupakan kecerdasan yang merupakan kendaraan untuk menyampaikan

informasi dari suatu data akuntansi. Akuntansi adalah identifikasi data, pengumpulan, penyimpanan dan proses

serta pengembangan informasi, pengukuran, dan proses komunikasi. Menurut definisi, akuntansi adalah sistem

informasi, karena SIA mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan memproses akuntansi dan data lainnya untuk

menghasilkan informasi bagi pengambil keputusan.

SIA diibaratkan kertas dan pensil pada sistem manual, sistem yang kompleks menggunakan IT terbaru,

atau yang mendekati. Terlepas dari pendekatan yang dilakukan, prosesnya sama. SIA harus mengumpulkan,

memasukkan, memproses, menyimpan, dan melaporkan data dan informasi. Kertas dan pensil atau hardware

komputer dan software hanyalah alat yang digunakan untuk menghasilkan informasi. Ada enam komponen SIA:

1. Orang-orang yang menggunakan system;

2. Prosedur dan instruksi yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data;

3. Data tentang organisasi dan kegiatan usahanya;

4. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah data;

5. Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer, perangkat periferal, dan perangkat jaringan

komunikasi yang digunakan dalam SIA;

6. Kontrol internal dan langkah-langkah keamanan yang menjaga data SIA.

Keenam komponen memungkinkan SIA memenuhi tiga fungsi bisnis yang penting:

Yuli ArdiansyahA31115748

Page 4: RMK Bab1 Yuli Ardiansyah A31115748

Bab 1 Sistem Informasi Akuntansi: Suatu Pengantar

1. Pengumpulan dan penyimpanan data tentang aktivitas organisasi, sumber daya, dan personil. Organisasi

memiliki beberapa proses bisnis, seperti membuat penjualan atau pembelian bahan baku, yang sering

diulang;

2. Mengubah data menjadi informasi sehingga manajemen dapat merencanakan, melaksanakan,

mengendalikan, dan mengevaluasi aktivitas, sumber daya, dan personel;

3. Menyediakan kontrol yang memadai untuk melindungi aset dan data organisasi.

Karena data akuntansi berasal dari sebuah SIA, pengetahuan dan keterampilan tentang SIA

merupakan hal penting bagi keberhasilan karir akuntan. Berinteraksi dengan SIA adalah salah satu kegiatan

yang paling penting yang dilakukan akuntan. Kegiatan penting terkait SIA lainnya termasuk merancang sistem

pengendalian internal dan perbaikan proses bisnis.

C. Bagaimana SIA Dapat Menambah Nilai untuk OrganisasiSebuah SIA yang dirancang dengan baik dapat menambah nilai organisasi dengan:

1. Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk atau jasa. Sebagai contoh, sebuah SIA dapat

memantau permesinan sehingga operator akan segera diberitahu bila kinerja menurun diluar batas

kualitas. Hal ini membantu menjaga kualitas produk, mengurangi limbah, dan menurunkan biaya.

2. Meningkatkan efisiensi. Misalnya, informasi yang tepat waktu membuat pendekatan just in time

manufacturing memungkinkan, karena membutuhkan konsistensi, keakuratan, informasi terbaru tentang

bahan baku persediaan dan lokasi mereka.

3. Berbagi pengetahuan. Berbagi pengetahuan dan keahlian dapat meningkatkan operasi dan membuat

keunggulan kompetitif. Sebagai contoh, perusahaan CPA menggunakan sistem informasi mereka untuk

berbagi pelatihan terbaik dan untuk mendukung komunikasi antara kantor. Karyawan dapat mencari

database perusahaan untuk mengidentifikasi para ahli untuk memberikan pendampingan untuk klien

tertentu; dengan demikian, para ahli internasional perusahaan CPA dapat tersedia untuk klien lokal.

4. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas rantai pasokan. Misalnya, memungkinkan pelanggan untuk langsung

mengakses persediaan dan sistem entri order penjualan dapat mengurangi penjualan dan biaya

pemasaran, sehingga meningkatkan tingkat retensi pelanggan.

5. Meningkatkan struktur pengendalian intern. SIA dengan struktur pengendalian intern yang tepat dapat

melindungi sistem dari penipuan, kesalahan, kegagalan sistem, dan bencana.

6. Meningkatkan pengambilan keputusan. Peningkatan pengambilan keputusan sangat penting dan dibahas

di bawah secara lebih rinci.

Pengambilan keputusan adalah tahapan kegiatan yang kompleks, yaitu: mengidentifikasi masalah,

mengumpulkan dan menginterpretasikan informasi, mengevaluasi cara untuk memecahkan masalah, memilih

metodologi solusi, dan mengimplementasikan solusi. SIA dapat memberikan bantuan dalam semua tahap

pengambilan keputusan. Laporan dapat membantu untuk mengidentifikasi potensi masalah. Model keputusan

dan alat analisis dapat diberikan kepada pengguna. Bahasa query dapat mengumpulkan data yang relevan

untuk membantu me7mbuat keputusan. Berbagai alat, seperti grafis antarmuka, dapat membantu pembuat

keputusan menginterpretasikan hasil model keputusan, mengevaluasi informasi, dan memilih di antara program

tindakan alternatif. Selain itu, SIA dapat memberikan umpan balik pada hasil tindakan.

SIA dapat membantu meningkatkan pengambilan keputusan dalam beberapa cara:

Yuli ArdiansyahA31115748

Page 5: RMK Bab1 Yuli Ardiansyah A31115748

Bab 1 Sistem Informasi Akuntansi: Suatu Pengantar

1. SIA dapat mengidentifikasi situasi yang membutuhkan tindakan manajemen. Misalnya, laporan biaya

dengan varians besar mungkin merangsang manajemen untuk menyelidiki dan, jika perlu, mengambil

tindakan korektif.

2. SIA dapat mengurangi ketidakpastian dan memberikan dasar untuk memilih diantara alternatif tindakan.

3. SIA dapat menyimpan informasi tentang hasil keputusan sebelumnya, yang memberikan umpan balik yang

berharga yang dapat digunakan untuk meningkatkan keputusan masa depan. Sebagai contoh, jika sebuah

perusahaan mencoba strategi pemasaran tertentu dan informasi yang dikumpulkan menunjukkan bahwa

hal itu tidak berhasil, perusahaan dapat menggunakan informasi tersebut untuk memilih strategi pemasaran

yang berbeda.

4. SIA dapat memberikan informasi yang akurat pada waktu yang tepat. Sebagai contoh, Walmart memiliki

database berlimpah yang berisi informasi rinci tentang transaksi penjualan di masing-masing toko.

Menggunakan informasi ini untuk mengoptimalkan jumlah setiap produk di setiap toko.

5. SIA dapat menganalisis data penjualan untuk menemukan item yang dibeli bersama-sama, dan

menggunakan informasi itu untuk meningkatkan tata letak barang dagangan untuk mendorong penjualan

tambahan item terkait. Dalam kasus yang sama, Amazon.com menggunakan database-nya dari aktivitas

penjualan untuk menyarankan buku tambahan bagi pelanggan untuk membeli.

D. Sistem Informasi Akuntansi dan Strategi PerusahaanKarena sebagian besar organisasi memiliki sumber daya yang terbatas, penting untuk mengidentifikasi

peningkatan SIA untuk menghasilkan keuntungan terbesar. Membuat keputusan yang bijaksana membutuhkan

pemahaman tentang strategi bisnis organisasi secara keseluruhan.

Tiga faktor yang mempengaruhi desain dari sebuah SIA: perkembangan IT, strategi bisnis, dan budaya

organisasi. Hal ini juga penting untuk menyadari bahwa desain SIA juga dapat mempengaruhi budaya organisasi

dengan mengendalikan arus informasi dalam organisasi. Sebagai contoh, sebuah SIA yang membuat informasi

dapat diakses dengan mudah dan tersedia secara luas cenderung meningkatkan tekanan untuk lebih

desentralisasi dan otonomi.

Perkembangan IT dapat mempengaruhi strategi bisnis. Sebagai contoh, Internet telah sangat

mempengaruhi cara banyak kegiatan yang dilakukan, secara signifikan mempengaruhi baik strategi dan posisi

strategis. Internet secara dramatis mengurangi biaya, sehingga membantu perusahaan untuk menerapkan

strategi biaya rendah. Namun jika setiap perusahaan menggunakan internet untuk mengadopsi strategi biaya

rendah, maka efeknya mungkin menimbulkan masalah yaitu terjadinya persaingan harga yang ketat sehingga

keuntungan menjadi lebih kecil.

Banyak kemajuan teknologi lainnya yang mempengaruhi strategi perusahaan dan memberikan

kesempatan untuk mendapatkan keuntungan kompetitif. Contohnya adalah analisis prediktif, yang menggunakan

gudang data dan algoritma kompleks untuk meramalkan kejadian di masa depan, berdasarkan tren historis dan

penghitungan probabilitas. Analisis prediktif memungkinkan perusahaan untuk membuat keputusan bisnis yang

lebih baik dan meningkatkan proses mereka. FedEx menggunakan analisis predictive untuk memprediksi,

dengan akurasi 65% sampai 90%, bagaimana pelanggan merespon perubahan harga dan layanan baru.

Sebuah SIA perusahaan memainkan peran penting dalam membantu mengadopsi dan

mempertahankan posisi strategis. Mencapai kesesuaian antara kegiatan membutuhkan data yang dikumpulkan

Yuli ArdiansyahA31115748

Page 6: RMK Bab1 Yuli Ardiansyah A31115748

Bab 1 Sistem Informasi Akuntansi: Suatu Pengantar

dari masing-masing aktivitas. Hal ini juga penting bahwa sistem informasi mengumpulkan dan mengintegrasikan

baik data finansial keuangan dan tentang kegiatan non organisasi.

E. Peran Sistem Informasi Akuntansi dalam Rantai Nilai Untuk memberikan nilai kepada pelanggan mereka, sebagian besar organisasi melakukan sejumlah

kegiatan yang berbeda. Rantai nilai yang terdiri dari lima kegiatan utama yang langsung memberikan nilai

kepada pelanggan:

1. Kegiatan Inbound logistik terdiri dari menerima, menyimpan, dan mendistribusikan bahan suatu organisasi

yang digunakan untuk menciptakan produk dan jasa yang dijualnya. Sebagai contoh, sebuah pabrik mobil

menerima, menangani, dan menyimpan baja, kaca, dan karet.

2. Kegiatan Operasi mengubah input menjadi produk akhir atau jasa. Misalnya, kegiatan perakitan mengubah

bahan mentah menjadi mobil selesai.

3. Kegiatan logistik Outbound mendistribusikan produk atau jasa jadi kepada pelanggan. Contohnya adalah

pengiriman mobil ke dealer mobil.

4. Pemasaran dan kegiatan penjualan membantu pelanggan membeli produk atau jasa organisasi. Iklan

adalah contoh dari aktivitas pemasaran dan penjualan.

5. Kegiatan layanan menyediakan dukungan purnajual kepada pelanggan. Contoh termasuk perbaikan dan

pemeliharaan.

Kegiatan dukungan memungkinkan lima kegiatan utama yang akan dilakukan secara efisien dan efektif.

Mereka dikelompokkan ke dalam empat kategori:

1. Infrastruktur perusahaan adalah aktivitas akuntansi, keuangan, hukum, dan administrasi umum yang

memungkinkan sebuah organisasi berfungsi. SIA adalah bagian dari infrastruktur perusahaan.

2. Kegiatan sumber daya manusia termasuk merekrut, mempekerjakan, pelatihan, dan kompensasi karyawan.

3. Kegiatan teknologi meningkatkan sebuah produk atau layanan. Contoh termasuk penelitian dan

pengembangan, investasi di IT, dan desain produk.

4. Kegiatan pembelian pengadaan bahan baku, bahan, mesin, dan bangunan yang digunakan untuk

melaksanakan kegiatan utama.

Yuli ArdiansyahA31115748