RMK Audit 2 Bab 13

download RMK Audit 2 Bab 13

of 7

description

materi kuliah

Transcript of RMK Audit 2 Bab 13

RMK AUDITING II

KESELURUHAN RENCANA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT

Oleh:

ENDAH TITI WIGATI (F1314038)FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2015KESELURUHAN RENCANA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT

A. JENIS-JENIS UJIAN

Dalam mengembangkan suatu keseluruhan rencana audit, auditor mempunyai lima jenis ujian yang dapat mereka gunakan untuk menentukan apakah laporan keuangan dinyatakan secara wajar (gambar 1)1. Prosedur untuk Memperoleh Pemahaman dari Pengendalian Internal

Lima jenis prosedur audit yang berhubungan dengan pemahaman auditor akan pengendalian internal :

Memperbarui dan mengevaluasi pengalaman auditor yang sebelumnya auditor dengan entitas itu

Meminta keterangan dari personil klien

Membaca manual sistem dan kebijakan klien

Menguji dokumen dan arsip

Mengamati aktivitas dan operasional entitas

2. Ujian Pengendalian

Prosedur yang digunakan untuk memperoleh bukti dari resiko pengendalian. Dilakukan untuk menentukan kepantasan dari rancangan dan efektivitas operasional pengendalian internal yang spesifik

Jenis Prosedur Ujian Pengendalian :

Meminta keterangan dari personil klien yang sesuai

Menguji dokumen, arsip dan laporan

Mengamati aktivitas yang terkait dengan pengendalian

Melaksanakan kembali prosedur klien

3. Ujian Substantif dari Transaksi

Prosedur yang dirancang untuk menguji salah saji dolar (salah saji moneter) yang secara langsung mempengaruhi ketepatan dari saldo laporan keuangan.

1. Ujian substantif transaksi

menentukan apakah ke-6 sasaran hasil audit yang terkait dengan transaksi telah dipenuhi untuk setiap kelas transaksi (lihat Gambar 2)

2. Prosedur Analitis

melakukan perbandingan dari jumlah tercatat untuk harapan yang dikembangkan oleh auditor

Tujuan prosedur analitis dalam mengaudit saldo akun :

Menunjukkan kehadiran kemungkinan salah saji dalam laporan keuangan

Mengurangi ujian rincian saldo

3. Ujian Rincian Saldo

berfokus pada saldo buku besar akhir, baik neraca saldo dan akun laporan penghasilan, dominasi ujian rincian saldo pada neraca lajur

B. MEMILIH JENIS UJIAN UNTUK DILAKSANAKAN

a. Jenis Bukti

Hubungan antara jenis ujian dan jenis bukti Prosedur untuk memperoleh suatu pemahaman dari pengendalian internal dan pengujian pengendalian hanya melibatkan pengamatan, dokumentasi, pemeriksaan dan pencapaian kembali

Ujian substantif hanya melibatkan tiga jenis bukti : dokumentasi, pemeriksaan dan pencapaian kembali

Pemeriksaan atas klien dibuat dengan tiap jenis perjanjian

Dokumentasi dan pencapaian kembali digunakan untk tiap jenis ujian kecuali prosedur analitisb. Biaya Relatif

Keputusan jenis pengujian mana yang dipilih untuk memperoleh bukti kompeten yang cukup

Jenis pengujian sesuai dengan tingkatan biaya :

1. Prosedur analitis

2. Prosedur untuk memperoleh suatu pemahaman sari pengendalian internal dan pengujian pengendalian

3. Ujian substantif atas transaksi

4. Ujian rincian saldo

c. Hubungan antara Prosedur Analitis dan Pengujian Substantif

Prosedur analitis hanya menyediakan indikasi dari kemungkinan salah saji

Jika fluktuasi prosedur analitis tidak biasa dikenali, pengujian substantive transaksi atau pengujian rincian saldo harus dilakukan untuk menentukan apakah salah saji dolar sudah benar-benar terjadi

Auditor melaksanakan prosedur analitis dan percaya bahwa kemungkinan salah saji material adalah kecil , pengujian substantif lainnya dapat dikurangi

d. Pertukaran antara Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif

Auditor membuat suatu keputusan selama perencanaan apakah akan menilai resiko pengendalian di bawah maksimum. Pengujian pengendalian harus dilakukan untuk menentukan apakah risiko pengendalian yang dinilai itu didukung. Jika ya, risiko pendeteksian yang direncanakan dalam model resiko audit ditingkatkan dan karenanya maka pengujian substantive yang direncanakan itu dikurangi.

e. Hubungan antara Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif

Pengecualian dalam pengujian pengendalian merupakan suatu indikasi kemungkinan salah saji yang mempengaruhi nilai dolar dari laporan keuangan

Pengecualian dalam pengujian substantif dari transaksi atau pengujian rincian saldo merupakan deviasi pengujian pengendalian

Pengujian substantif transaksi atau pengujian rincian saldo harus dilakukan untuk menentukan apakah salah saji dolar sudah benar-benar terjadi

C. CAMPURAN BUKTI

Merupakan kombinasi dari kelima jenis pengujian yang digunakan untuk siklus manapun. Pada setiap kasus, asumsikan bahwa bukti kompeten yang cukup telah terkumpul. Berikut adalah suatu analisi dari tiap audit.

1. Analisa Audit 1

Klien perusahaan besar dengan pengendalian internal yang canggih dan resiko inheren yang rendah :

Auditor melakukan pengujian pengendalian yang ekstensif

Auditor sangat percaya kepada pengendalian internal klien untuk mengurangi pengujian substantif

Pengujian substantif transaksi dan ujian rincian saldo diperkecil

Pengujian pengendalian dan prosedur analitis relatif murah

2. Analisa Audit 2

Perusahaan berukuran sedang, banyak pengandalian dan beberapa resiko inheren :

Auditor memutuskan untuk melakukan semua jumlah pengujian menengah, kecuali prosedur analitis yang akan dilaksanakan secara ekstensif

Pengujian ekstensif dilaksanakan jika ada aresiko inheren

3. Analisa Audit 3

Perusahaan berukuran sedang tetapi mempunyai sedikit pengendalian efektif dan resiko inheren yang besar :

Tidak ada pengujian pengendalian yang dilakukan

Ditekankan kepada ujian rincian saldo dan ujian substantif transaksi, juga beberapa prosedur analitis

Prosedur analitis dilakukan untuk mengurangi pengujian substantif

Biaya audit relatif tinggi karena jumlah pengujian substantif yang rinci

4. Analisa Audit 4

Auditor menemukan penyimpangan pengujian pengendalian ekstensif san salah saji yang penting selagi melakukan pengujian substantif transaksi dan prosedur analitis :

Pengendalian internal tidak efektif

Pengujian ekstensif dan rincian saldo dilakukan untuk mengganti kerugian hasil yang tidak dapat diterima dari pengujian yang lain

D. RANCANGAN PROGRAM AUDIT

Setelah auditor menentukan penekanan yang sesuai atas masing-masing dari kelima jenis pengujian, program audit khusus untuk masing-masing jenis harus dirancang. Prosedur audit, ketika dikombinasikan, membentuk program audit.

Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas transaksi

Bagian deskriptif yang mendokumentasikan pemahaman untuk memperoleh pengendalian internal dan mempengaruhi program audit pengujian pengendalian dan pengujian substantif :

1. Uraian tentang prosedur yang dilakukan untuk memperoleh suatu pemahaman dari pengendalian internal

2. Resiko pengendalian yang dinilai Prosedur AuditPendekatan untuk merancang pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi menekankan pemenuhan sasaran hasil audit yang terkait dengan transaksi.

Pendekatan 4 langkah berikut dilakukan ketika auditor merencanakan untuk mengurangi resiko pengendalian yang dinilai :

1. Menggunakan sasaran hasil audit yang terkait dengan transaksi kepada kelas transaksi yang diuji

2. Mengidentifikasikan pengendalian kunci yang harus mengurangi resiko pengendalian untuk masing-masing sasaran audit yang terkait dengan transaksi

3. Untuk semua pengandalian internal yang digunakan untuk mengurangi penilaian awal dari resiko pengendalian dibawah maksimum (pengendalian kunci), mengembangkan pengujian pengendalian yang sesuai

4. Untuk potensi jenis salah saji yang berhubungan masing-masing sasaran audit yang terkait dengan transaksiProsedur AnalitasProsedur analitis relatif murah dan dilakukan pada 3 tahap audit berbeda :

1. Dalam tahap perencanaan untuk membantu auditor memahami bisnis klien dan menentukan bukti lain yang diperlukan untuk memenuhi resiko audit yang bisa diterima

2. Selama audit, terutama selama pengujian substantif

3. Mendekati akhir audit sebagai ujian akhir kewajaran

Pengujian Rincian Saldo

1. Mengidentifkasikan resiko bisnis klien yang mempengaruhi piutang dagang

Sebagai bagian dari memeproleh suatu pemahaman dari industri dan bisnis klien

2. Menetapkan salah saji yang dapat ditolerir dan menilai resiko inheren untuk piutang dagang

Keputusan auditor untuk menetapkan penilaian awal tentang materialitas untuk audit secara keseluruhan dan mengalokasikan totalnya ke saldo akun (salah saji yang dapat ditolerir)

Salah saji ditolerir lebih rendah mengakibatkan lebih banyak uji coba rincian dibanding suatu jumlah yang tinggi

3. Menilai resiko kendali untuk siklus penjualan dan penagihan

Pengendalian efektif mengurangi resiko pengendalian dan karenanya bukti yang diperlukan untuk pengujian substantif transaksi dan ujian rincian saldo

Pengendalian yang tidak memadai meningkatkan bukti substantif yang diperlukan

4. Merancang dan melaksanakan pengujian pengendalian dan pengujian susbtantif atas transaksi untk siklus penjualan dan penagihan

5. Merancang dan melaksanakan prosedur analitis untuk saldo piutang

Auditor melaksanakan prosedur analitis untuk suatu rekening untuk 2 tujuan :

1. Mengidentifikasikan salah saji yang mungkin dalam saldo akun

2. Mengurangi pengujian audit yang terperinci

6. Merancang pengujian rincian saldo piutang dagang untuk memenuhi sasaran audit yang terkait dengan saldo

Pengujian rincian saldo yang telah direncanakan meliputi :

1. Prosedur audit

2. Ukuran contoh

3. Materi untuk dipilih

4. Penetapan waktu

Hubungan Sasaran Audit yang terkait dengan transaksi dan Sasaran Audit yang Terkait dengan Saldo

Ketika semua sasaran audit yang terkait dengan transaksi telah dipenuhi, auditor masih menggunakan pengujian substantif dari saldo untuk sasaran audit yang terkait dengan saldo berikut :

1. Nilai yang dapat dicapai

2. Hak dan kewajiban

3. Presentasi

4. Penyingkapan7