RLAB LR03 Karakteristik IV Semikonduktor
-
Upload
ratrikiranaprabaningtyas -
Category
Documents
-
view
74 -
download
12
description
Transcript of RLAB LR03 Karakteristik IV Semikonduktor
LAPORAN PRAKTIKUM
Nama : Ratri Kirana Prabaningtyas
NPM : 1206202154
Grup : A6
Fakultas : Teknik
Departemen/Prodi : Teknik Kimia/Teknik Kimia
Nomor Percobaan : LR 03
Nama Percobaan : Karakteristik VI Semikonduktor
Minggu Percobaan : 2
Tanggal Percobaan : 25 September 2013
Unit Pelaksana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Dasar (UPP-IPD)
UNIVERSITAS INDONESIA
Depok
Karakteristik VI Semikonduktor
I. Tujuan Percobaan
Mempelajari hubungan antara beda potensial (V) dan arus listrik (I) pada suatu
semikonduktor.
II. Peralatan
Peralatan yang digunakan pada percobaan ini yaitu :
1. Bahan semikonduktor
2. Amperemeter
3. Voltmeter
4. Variable Power Supply
5. Camcorder
6. Unit PC
7. DAQ dan perangkat kendali otomatis
III. Prinsip Dasar
Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di
antara isolator dan konduktor. Semikonduktor disebut juga sebagai bahan
setengah penghantar listrik. Suatu semikonduktor bersifat sebagai isolator jika
tidak diberi arus listrik dengan cara dan besaran arus tertentu, namun pada
temperatur, arus tertentu, tatacara tertentu dan persyaratan kerja semikonduktor
berfungsi sebagai konduktor, misal sebagai penguat arus, penguat tegangan dan
penguat daya. Semikonduktor adalah atom yang berisi empat elektron valensi.
Karena jumlah elektron valensi di dalam semikonduktor adalah ditengah antara
satu (konduktor) dan delapan (isolator) maka atom semikonduktor bukan
konduktor yang baik dan bukan isolator yang baik.Untuk menggunakan suatu
semikonduktor supaya bisa berfungsi harus tahu spefikasi dan karakter
semikonduktor itu, jika tidak memenuhi syarat operasinya maka akan tidak
berfungsi dan rusak. Bahan semikonduktor yang banyak digunakan
adalah silikon (Si), germanium (Ge), dan karbon (C). Silikon dan germanium
digunakan untuk membuat komponen-komponen zat padat (solid state),
sedangkan karbon terutama untuk membuat resistor dan potensiometer.
Semikonduktor sangat berguna dalam bidang elektronik, karena konduktansinya
yang dapat diubah-ubah dengan menyuntikkan materi lain (biasa disebut pendonor
elektron).
Bila tidak ada gaya luar yang menyebabkan konduksi, cacah elektron dan proton
adalah sama. Karena muatan elektron(negatif) dan proton (positif) adalah sama
dan berlawanan maka muatan netto pada atom adalah nol. Bila atom kehilangan
elektron valensi maka muatan atom menjadi positif, sebaliknya bila menerima
elektron, muatan netto menjadi negatif. Semikonduktor terbagi atas dua yaitu
semikonduktor intrinsik dan semikonduktor ekstrinsik.
1. Semikonduktor Intrinsik
Atom-atom semikonduktor yang mempunyai empat elektron valensi tersusun
sebagai kristal tetrahedral oleh adanya ikatan kovalen dengan mekanisme
hantarannya digunakan gambaran dua dimensi susunan kristalnya. Lingkaran
dengan tanda +4 melukiskan ion semikonduktor yakni atom beserta elektron-
elektronnya selain empat elektron valensi. Ikatan kovalen dilukiskan dengan
garis lengkung dengan dua elektron valensi di dalamnya. Pada suhu 0 K,
elektron valensi terikat erat dengan ikatan kovalen dan tidak ada elektron
bergerak bebas. Kalau suhu kristal dinaikkan sehingga ada elektron yang
kenaikan tenaga termalnya melebihi celah tenaga maka elektron-elektron ini
akan meloncat ke bidang konduksi menjadi elektron bebas.
Kalau pada suatu ikatan kovalen terbentuk lubang maka elektron valensi dari
atom yang berdekatan akan melepaskan diri dari ikatan kovalen untuk mengisi
lubang tersebut. Elektron ini akan meninggalkan lubang pada tempat yang
ditinggalkan. Maka lubang akan bergerak dengan arah yang berlawanan
dengan elektron. Maka semikonduktor intrinsik pada suhu 0K bersifat sebagai
isolator, dan pada suhu yang sangat tinggi bersifat sebagai konduktor karena
terjadi pembentukan pasangan elektron bebas dan lubang yang banyaknya
sama dan berlaku sebagai pembawa muatan.
2. Semikonduktor Ekstrinsik
Untuk menyusun peralatan elektronik diperlukan bahan yang kaya akan satu
jenis pembawa muatan saja yaitu lubang saja atau elektron saja. Untuk itu
diperlukan doping, yakni memasukkan atom asing bervalensi 5 atau 3 dengan
prosentasi kecil sehinga dihasilkan semikonduktor ekstrinsik. Adapun
semikonduktor terbagi atas 2 yaitu semikonduktor tipe n dan semi kondutor
tipe p. Pada semikonduktor tipe n diperoleh dengan doping atom asing
bervalensi 5, seperti fosfor(P), arsen(As), dan antimon(Sb), kedalam
semikonduktor intrinsik. Atom valensi 5 ini disebut sebagai atom donor
karena dalam membentuk ikatan kovalen dibebaskan kelebihan elektronnya.
Atom donor setelah membebaskan satu elektron valensi menjadi ion positif
yang terikat ditempat.Pada semikonduktor tipe p diperoleh dengan doping
atom asing bervalensi 3, seperti boron (B), alumunium (Al) dan galim (Ga) ke
dalam semikonduktor instrinsik. Atom bervalensi 3 ini disebut sebagai atom
akseptor, karena untuk membentuk ikatan kovalen memperoleh sebuah
elektron. Karena menerima sebuah elektron, maka atom akseptor ion menjadi
elektron-elektron negatif yang terikat pada tempatnya masing-masing.
IV. Cara Kerja
1. Untuk memulai praktikum Rlab ini, praktikan dapat meng-klik tombol “link ke
RLAB” pada bagian bawah modul LR03.
2. Mengaktifkan video streaming untuk melihat tegangan awal
3. Memastikan tegangan mendekati nol saat akan mengambil data
4. Mengatur pemilihan tegangan supply rangkaian ke V1
5. Menghidupkan power supply
6. Mengukur beda potensial dan arus yang terukur pada hambatan
7. Mengulangi langkah 3 hingga 5 untuk beda potensial V2 hingga V8
Catatan : Data yang diperoleh adalah data terakhir yang dihasilkan rangkaian
apabila praktikan mengukur arus yang terukur beberapa kali dengan memberikan
tegangan supply yang sama pada interval waktu yang berbeda pada satu periode
percobaan.
V. Data Hasil Percobaan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, didapatkan data hasil percobaan
berupa tabel tegangan dan arus
Tegangan V(volt) I(mA)
V1
0.32 2.61
0.32 2.61
0.32 2.28
0.32 2.61
0.32 2.61
V2
0.77 5.87
0.77 5.87
0.77 5.54
0.77 5.54
0.77 5.54
V3
1.31 9.45
1.32 9.45
1.33 9.78
1.33 9.78
1.34 9.78
V4
1.89 14.01
1.89 13.69
1.89 14.01
1.89 14.34
1.89 14.34
V5
2.29 17.6
2.29 17.6
2.29 17.6
2.29 17.27
2.28 17.6
V6
2.89 22.81
2.88 22.81
2.88 22.81
2.88 23.13
2.87 23.46
V7
3.15 25.42
3.16 25.42
3.16 25.42
3.15 25.74
3.15 26.07
V8
3.7 30.95
3.69 31.28
3.68 31.93
3.68 32.26
3.67 32.58
VI. Pengolahan Data dan Evaluasi
Berdasarkan data hasil percobaan yang diperoleh diatas, kita dapat melakukan
pengolahan data. Dapat diketahui bahwa data yang dihasilkan adalah berupa 40
data arus listrik (I) dari delapan jenis tegangan yang berbeda (V), yang artinya
dilakukan 5 kali pengukuran arus per tegangan. Namun, pada data terlihat bahwa
pada beberapa penetapan terjadi perbedaan walaupun besarnya tidak signifikan.
Oleh karena itu kita dapat menghitung nilai rata-rata masing-masing beda
potensial dan arus yang dihasilkan dengan rumus
Tegangan rata-rata
Arus rata-rata
A. Rata-rata tegangan (V) dan arus (I) untuk V1
B. Rata-rata tegangan (V) dan arus (I) untuk V2
V (Volt) V rata-rata
(Volt) I (mA) I rata-rata (mA)
0.77
0.77
5.87
5.67
0.77 5.87
0.77 5.54
0.77 5.54
0.77 5.54
V (Volt) V rata-rata
(Volt) I (mA) I rata-rata (mA)
0.32
0.32
2.61
2.54
0.32 2.61
0.32 2.28
0.32 2.61
0.32 2.61
C. Rata-rata tegangan (V) dan arus (I) untuk V3
V (Volt) V rata-rata
(Volt) I (mA) I rata-rata (mA)
1.31
1.33
9.45
9.65
1.32 9.45
1.33 9.78
1.33 9.78
1.34 9.78
D. Rata-rata tegangan (V) dan arus (I) untuk V4
V (Volt) V rata-rata (Volt)
I (mA) I rata-rata (mA)
1.89
1.89
14.01
14.08
1.89 13.69
1.89 14.01
1.89 14.34
1.89 14.34
E. Rata-rata tegangan (V) dan arus (I) untuk V5
V (Volt) V rata-rata (Volt)
I (mA) I rata-rata (mA)
2.29
2.29
17.6
17.53
2.29 17.6
2.29 17.6
2.29 17.27
2.28 17.6
F. Rata-rata tegangan (V) dan arus (I) untuk V6
V (Volt) V rata-rata
(Volt) I (mA) I rata-rata (mA)
2.89
2.88
22.81
23.00
2.88 22.81
2.88 22.81
2.88 23.13
2.87 23.46
G. Rata-rata tegangan (V) dan arus (I) untuk V7
V (Volt) V rata-rata (Volt) I (mA) I rata-rata (mA)
3.15
3.15
25.42
25.61
3.16 25.42
3.16 25.42
3.15 25.74
3.15 26.07
H. Rata-rata tegangan (V) dan arus (I) untuk V8
V (Volt) V rata-rata (Volt) I (mA) I rata-rata
(mA)
3.7
3.68
30.95
31.80
3.69 31.28
3.68 31.93
3.68 32.26
3.67 32.58
Dari hasil pengolahan data diatas, kita dapat membuat grafik V vs I dengan
memasukkan nilai rata-rata tegangan (V) dan arus (I) dari V1 sampai V8.
y = 8.5731x - 1.2434 R² = 0.9925
0
5
10
15
20
25
30
35
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4
Aru
s (m
A)
Tegangan (V)
Grafik V vs I
Grafik diatas menunjukkan adanya hubungan linier antara tegangan rata-rata dan
arus rata-rata. Artinya, apabila kita mengubah tegangan menjadi semakin besar
atau semakin kecil, arus juga akan mengikuti perubahan sesuai perubahan yang
terjadi pada tegangan menjadi semakin besar atau semakin kecil. Hal ini sesuai
dengan hubungan V dan I pada hukum Ohm :
dimana
Oleh karena itu, kita dapat menggunakan hukum Ohm untuk menghitung nilai
hambatan percobaan dengan mengubah rumus menjadi
dengan R = Hambatan (Ω), V = Tegangan (Volt) dan I = Arus listrik (Ampere).
Penghitungan ini menghasilkan data berupa hambatan V1-V8.
Dengan menggunakan data hambatan V1-V8 dapat dihitung hambatan rata-rata
seluruh percobaan dengan rumus
Ω
V V rata-rata (Volt) I rata-rata(A) R (Ω)
1 0.32 0.00254 125.98
2 0.77 0.00567 135.80
3 1.33 0.00965 137.82
4 1.89 0.01408 134.23
5 2.29 0.01753 130.63
6 2.88 0.023 125.22
7 3.15 0.02561 123.00
8 3.68 0.0318 115.72
Terakhir, kita dapat menggunakan data V dan I rata-rata untuk menghitung
kesalahan relatif selama melakukan percobaan. Praktikan menggunakan V rata-
rata (dalam Volt) sebagai koefisien X dan I rata-rata (dalam mA) sebagai
koefisien Y. Maka dilakukan penghitungan sebagai berikut
Maka dapat diketahui tingkat kesalahan relatif percobaan ini adalah
VII. Analisis
Pada bagian ini, praktikan akan menjelaskan mengenai analisis praktikum LR03 –
Karakteristik VI Semikonduktor yang telah dilakukan. Analisis meliputi analisis
percobaan, analisis hasil, analisis grafik, serta analisis kesalahan.
A. Analisis Percobaan
Percobaan berjudul “Karakteristik VI Semikonduktor” ini dilakukan dengan
menggunakan fasilitas Remote Laboratory (R-Lab). Pada percobaan ini
praktikan melakukan pengambilan data melalui media internet sehingga
praktikan tidak memegang peralatan praktikum secara langsung tetapi hanya
menekan sejumlah radio button yang tertera pada situs untuk melaksanakan
praktikum. Percobaan dimulai dengan masuk ke link R-lab yaitu di
http://sitrampil.ui.aci.id. Sesampainya di situs praktikan diminta untuk
mengaktifkan plug-in Java Runtime Environment (JRE) untuk mengaktifkan
fasilitas webcam agar pada kotak video terlihat gambar berupa rekaman
webcam seperti berikut.
Gambar 1. Video yang muncul pada kotak video streaming
Gambar pada video ini merupakan rangkaian alat yang digunakan pada
percobaan sesuai dengan ilutstrasi alat yang ada pada situs sitrampil.
Gambar 2. Ilustrasi rangkaian alat yang digunakan pada percobaan
Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah memastikan bahwa angka yang
muncul pada alat yang tertera di video streaming mendekati atau bernilai 0.
Setelah itu praktikan mengatur nilai tegangan yang akan diberikan pada kolom
tegangan supply, pertama-tama praktikan memasukkan nilai tegangan V1.
Lalu praktikan mengklik tombol ukur dan nantinya akan dihasilkan 5 buah
data berupa tegangan (V) dan arus (I). Saat dilakukan pengukuran, alat pada
video streaming akan menunjukkan perubahan pada angkanya menuju ke nilai
V yang awalnya ditentukan. Praktikan melakukan percobaan ini untuk semua
V yaitu V1 sampai V8 dan menghasilkan total keseluruhan 40 data tegangan
supply dan arus yang bersesuaian.
B. Analisis Hasil
Percobaan karakteristik semikonduktor ini dilakukan dengan tujuan
mempelajari hubungan antara beda potensial (V) dan arus listrik (I) pada suatu
semikonduktor. Dengan menganalisis hasil yang didapat dari data hasil
percobaan berupa tabel yang berisi arus yang bersesuaian setiap dilakukan
perubahan tegangan supply, dapat disimpulkan bahwa setiap terjadi kenaikan
pada tegangan, arusnya juga akan ikut naik. Namun pada tabel ditunjukkan
terjadinya sedikit perubahan terhadap V yang telah ditentukan, padahal
seharusnya pada pemilihan setiap V dihasilkan nilai tegangan yang sama. Pada
tabel juga ditunjukkan bahwa pada beberapa nilai tegangan yang sama belum
tentu menghasilkan nilai arus yang sama juga. Faktor yang mempengaruhi hal-
hal berikut akan dibahas lebih lanjut pada bagian analisis kesalahan.
Sesuai apa yang telah terjawab pada bagian pengolahan data dan evaluasi ,
penyesuaian perubahan arus yang berbanding lurus dengan perubahan
tekanan merupakan aplikasi dari hukum Ohm. Dimana
Dimana V = Tegangan (Volt), I = Arus (Ampere), dan R =
Hambatan/Resistensi (Ω).Persamaan ini apabila dilakukan beberapa operasi
aritmatika akan menghasilkan persamaan baru untuk menghitung
hambatan/resistensi, yaitu
Dengan menggunakan rumus ini kita bisa menghitung nilai resistensi dari
masing-masing tegangan supply yang kita masukkan pada percobaan (V1-V8)
yang nantinya akan menghasilkan tabel berikut
Dari tabel ini kita dapat menganalisis bahwa R berbanding terbalik dengan
perubahan arus (I) tetapi berbanding lurus dengan perubahan tegangan (V),
yang bisa dikatakan juga merupakan aplikasi dari hukum Ohm yang telah
V V rata-rata (Volt) I rata-rata(A) R (Ω)
1 0.32 0.00254 125.98
2 0.77 0.00567 135.80
3 1.33 0.00965 137.82
4 1.89 0.01408 134.23
5 2.29 0.01753 130.63
6 2.88 0.023 125.22
7 3.15 0.02561 123.00
8 3.68 0.0318 115.72
TABEL RESISTANSI TERHADAP PERUBAHAN V DAN I
RATA-RATA
dipaparkan diatas. Selain itu kita juga mendapatkan resistansi total percobaan
sebesar
Resistansi rata-rata percobaan ini dinilai cukup besar, hal ini dapat disebabkan
oleh sifat dari bahan-bahannya yang merupakan SEMIKONDUKTOR.
Semikonduktor dapat bersifat baik sebagai isolator dan konduktor dan itu
semua bergantung pada suhu. Apabila sedang dalam kondisi sebagai
konduktor maka pada semikonduktor itu terdapat hambatan. Pengaruh
temperatur pada semikonduktor dapat berpengaruh pada perhitungan
konsentrasi dari elektron bebas.
C. Analisis Grafik
Dari grafik yang dihasilkan kita dapat melihat bahwa grafik tersebut
merupakan grafik linier, yang artinya koefisien x dan y nya berbanding lurus
satu sama lain. Dengan pembuatan grafik pada Ms. Excel, didapat persamaan
grafik y = 8,5731 x - 1,2434 dengan kuat hubungan di antaranya
r(xi,yi)=0,9925. Nilai r menyatakan kuatnya hubungan V dan I, nilai r yang
besar (mendekati satu) berarti setiap perubahan I akan sangat mempengaruhi
besarnya nilai V, begitu pula sebaliknya. Seperti yang terlihat, grafik tidak
sepenuhnya sesuai dengan garis gradien yang seharusnya, deviasi tersebut
diperngaruhi oleh beberapa faktor yang nantinya akan dijelaskan di analisis
kesalahan.
D. Analisis Kesalahan
Sesuai penghitungan pada bagian Pengolahan Data dan Evaluasi, diketahui
tingkat kesalahan percobaan ini adalah 3.54% Kesalahan yang timbul pada
data ini bisa terletak di beberapa hal. Pertama, kesalahan berupa
penyimpangan nilai tegangan dari nilai yang seharusnya sehingga harus
dihitung nilai rata-ratanya.Kedua, berdasarkan tabel data hasil percobaan,
terlihat bahwa pada suatu nilai tegangan yang sama belum tentu arus
keluarannya nilainya juga sama. Hal-hal inilah yang memperngaruhi gambar
pada grafik sehingga apabila dilihat tidak sepenuhnya linier mengikuti garis
gradien. Praktikan berfikir kejadian-kejadian ini dipengaruhi oleh beberapa
faktor. Pertama, koneksi internet yang kurang baik saat praktikan mengambil
data sehingga mungkin halaman situs remote laboratory melakukan reloading
tanpa sepengetahuan praktikan. Kedua, pada gambar alat di webcam, tidak
semua nilai yang tertera pada alat di kotak video menunjukkan nilai 0, seperti
yang ditunjukkan pada Gambar 1. Ketiga, dan kesalahan yang paling mungkin
terjadi adalah ketidaktelitian praktikan saat melakukan percobaan sehingga
bisa saja praktikan melakukan dua kali percobaan dengan V yang sama tetapi
menganggap masing-masing datanya berasal dari percobaan dengan V yang
berbeda.
VIII. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapatkan dari percobaan “Karakteristik VI Semikonduktor”
ini adalah:
1. Tegangan (V) berbanding lurus dengan arus listrik (I). Semakin besar
tegangan yang digunakan maka akan semakin besar arus listrik yang
diperoleh.
2. Pada semikonduktor kita dapat menghitung nilai hambatannya. Nilai
hambatan pada semikonduktor dapat diketahui apabila diketahui beda
potensial dan arus listrik berdasarkan persamaan hukum Ohm yaitu
Dimana V sama dengan beda potensial,(Volt), I sama dengan arus
listrik(Ampere), dan R sama dengan hambatan (Ohm).
3. Grafik hubungan antara beda potensial dengan arus listrik pada
semikonduktor berbentuk linear.
4. Beda potensial berbanding terbalik dengan hambatan. Begitu pula dengan
arus listrik.
5. Hukum Ohm berlaku secara terbatas, hanya pada kondisi tertentu jika suhu
pada semikonduktor praktis tidak berubah-ubah atau konstan
6. Semikonduktor dipengaruhi oleh suhu. Semakin tinggi suhu maka sifat
konduktor menjadi lebih kuat, sebaliknya jika suhu rendah maka sifat
isolator yang menjadi lebih kuat
IX. Referensi
Giancoli, D.C. 2000. Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition. NJ:
Prentice Hall
Halliday, Resnick, David, Robert. 1984. Fisika Jilid 2. Edisi Ke-3. Jakarta:
Erlangga.
Tipler, P,A,,1998, Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid II (terjemahan), Jakarta :
Penebit Erlangga